faktor - faktor yang mempengaruhi ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan...

97
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) KABUPATEN GOWA SKRIPSI Oleh ALIMUDDIN 105710197514 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

i

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Oleh ALIMUDDIN

105710197514

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 2: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

ii

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Oleh ALIMUDDIN

105710197514

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 3: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

iii

MOTTO HIDUP

Hidup Adalah Pilihan

Maka Pilihlah Cara Hidup yang Benar

Yaitu Hidup diatas Aturan Syariat dan Negara

Page 4: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

iv

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Alamat :Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866972

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : “ Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten Gowa”

Nama Mahasiswa : Alimuddin

No. Stambuk/NIM : 105710197514

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa Skripsi ini telah diperiksa dan diujikan di depan Panitia

Penguji Skripsi Strata Satu (S1) pada hari Selasa, 04 Februari 2020 di Ruang

Mini Hall lantai 8 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Muhammadiyah

Makassar.

Makassar, 07 Februari 2020

Menyetujui.,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hj. Naidah, SE., M.Si Ismail Rasulong, SE.MM NBM: 107 34 28 NIDN: 0905107302

Diketahui Oleh:

Dekan,

Ismail Rasulong, SE.MM

NIDN: 0905107302

Ketua Program Studi,

Hj. Naidah, SE., M.Si

NBM: 107 34 28

Page 5: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

v

Page 6: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ALIMUDDIN

Stambuk : 105710197514

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Dengan Judul : “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten Gowa.”

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya

sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 04 Februari 2020

Yang Membuat Pernyataan,

ALIMUDDIN

Diketahui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Naidah, SE.,M.Si Ismail Rosulong, SE.,MM NBM: 710 551 NBM: 903 078

Page 7: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

vii

ABSTRAK

ALIMUDDIN, 2019. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten Gowa, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbingoleh Pembimbing I Naidah, dan Pembimbing II Ismail Rasulong.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variable independen dalam hal ini luas bangunan, jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan objek pajak terhadap tingkat penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kabupaten Gowa. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa. Metode analisis data yang digunakan analisis regresi data panel dengan teknik pooled EGLS. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variable

luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173<0,05. Variabel Jumlah SPPT berpengaruh secara siginifikan dengan nilai probabilitas 0.0102<0.05, variable objek pajak berpengaruh signifikan dengan nilai probabilitas 0.0000<0,05. Koefisien determinan (R2) sebesar 0.876714 berarti variasi variable bebas (luas bangunan, jumlah SPPT, dan objek pajak) menjelaskan variasi variable terikat (penerimaan pajak bumi dan bangunan) sebesar 87% sedangkan 13% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya dan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten Gowa khususnya pihak pengelola pajak Bumi dan Bangunan agar memaksimalkan pemungutan sehingga realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan bias tercapai dengan maksimal.

Kata Kunci: Luas Bangunan, Surat Pemberitahuan PajakTerutang (SPPT),Objek Pajak, Pajak Bumi dan Bangunan.

Page 8: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

viii

ABSTRACT

ALIMUDDIN, 2019. Factors Influencing Gowa Regency Land and Building Tax Revenue, Thesis of the Faculty of Economics and Business, Department of Development Economics, Muhammadiyah University, Makassar. Supervised by Supervisor I Naidah and Advisor II Ismail Rasulong.

This study aims to analyze how much influence the independent variable in this case the building area, the number of tax payable (SPPT) and the object of tax on the level of land and building tax revenue in Gowa Regency. The type of data used in this study is secondary data sourced from the Regional Revenue Agency of Gowa Regency. Data analysis method used panel data regression analysis with pooled EGLS technique. The results showed that the building area variable significantly affected the land and building tax revenue with a probability value of 0.0173 <0.05. The number of SPPT variable significantly influences the probability value of 0.0102 <0.05, the tax object variable has a significant effect with the probability value of 0.0000 <0.05. The coefficient of the determinant (R2) of 0.876714 means that the variation of the independent variable (building area, number of SPPT, and tax object) explains the variation of the dependent variable (land and building tax revenue) by 87% while 13% is explained by other variables outside the study. The results of this study are expected to be a reference material for further research and consideration for the government of Gowa Regency, especially the land and building tax manager in order to maximize the collection so that the realization of land and building tax revenue can be achieved to the maximum. Keywords: Building Area, Tax Return Notification (SPPT), Tax Object, Land and

Building Tax.

Page 9: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kabupaten Gowa.”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak S. Dg. Siama dan ibu S. Dg. Ngintang,

serta istriku Mutmainnah yang senantiasa member harapan, semangat,

perhatian, kasih saying dan doa tulus takp amrih. Dan saudariku tercinta Almira

Putri yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir

studiini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan

doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.

Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan

cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

Page 10: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

x

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahmanrahim, SE.,MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar dan Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

3. Ibu Hj. Naidah, SE.,M.,Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan dan

Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

4. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

5. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi

Peembangunan angkatan 2014 yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

7. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bias saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

Page 11: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

xi

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahifisabililhaq Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Makassar, 04 Februari 2020

Penulis

Page 12: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………………..i HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….ii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................iv SURAT PERNYATAAN ................................................................................. v ABSTRAK BAHASA INDONESIA..................................................................vi ABSTRACT ................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................ix DAFTAR TABEL…………………………………………………………………x DAFTAR GAMBAR/BAGAN…………….. ......................................................xi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5

A. Kajian Teori ............................................................................. 5 1. Pengertian Pajak ............................................................... 5 2. Pajak Daerah ................................................................... 13 3. Pajak Bumi dan Bangunan .............................................. 18 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan PBB .... 24

B. Tinjauan Empiris ................................................................... 27 C. Kerangka Konsep ................................................................. 32 D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35

A. Jenis Penelitian .................................................................... 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 35 C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ................... 35 D. Populasi dan Sampel ........................................................... 36 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 48 F. Teknik Analisis ...................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 53

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 53 1. Gambaran Umum Kabupaten Gowa ................................. 53 2. Gambaran Umum Badan Pendapatan Daerah

Kabupaten Gowa…………………………………………….59

B. Hasil Penelitian…………………………………………………..63

1. Perkembangan Variabel Penelitian ................................... 63 2. Hasil Estimasi Model Penelitian ......................................... 69

Page 13: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

xiii

C. Pembahasan ........................................................................... 74

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 78

A. Kesimpulan .................................................................................. 78 B. Saran ............................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

xiv

DAFTAR TABEL

NO Teks Halaman

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu .................................................... 30 Tabel 3.1 Laporan Target dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan

pada Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gowa Tahun 2014-2018 ..................................................................... 37

Tabel 4.1 Jumlah Kecamatan di Kabupaten Gowa, dan Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten di Kabupaten Gowa Tahun 2018.................................................................... 55

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Perkecamatan di Kabupaten Gowa tahun 2018 ................................................................................ 56

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Gowa tahun 2017 2018 ........................................ 58

Tabel 4.4 Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perkecamatan di Kabupaten Gowa………………………...... 62

Tabel 4.5 Data Luas Bangunan Perkecamatan di Kabupaten Gowa….. 64 Tabel 4.6 Data Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)

Perkecamatan di Kabupaten Gowa ......................................... 65 Tabel 4.7 Data Jumlah Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Perkecamatan di Kabupaten Gowa ......................................... 67 Tabel 4.8 Uji Hausman Hasil Estimasi Model .......................................... 68 Tabel 4.9 Hasil Estimasi Model Random Effect ....................................... 70 Tabel 4.10 Nilai Koefisien Derterminasi (R2 .............................................. 71 Tabel 4.11 Hasil Uji Simultan...................................................................... 72 Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik (Uji T ............................................................. 73

Page 15: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

xv

DAFTAR GAMBAR

NO Teks Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian………………………………………………..….33 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa…………………………………………………………………….61

Page 16: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai

yang ada dalam ideologi Pancasila dan UUD 1945. Perwujudan kewajiban

kenegaraan dan persatuan dalam gotong royong nasional merupakan hal yang

penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Pembangunan nasional

adalah proses yang berkesinambungan yang secara terus-menerus dilakukan

dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik

secara materil maupun secara spiritual. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut

maka perlu diperhatikan masalah-masalah pembiayaan daerah.

Salah satu usaha untuk melanjutkan kemandirian suatu bangsa dan negara

dalam proses pembangunan adalah dengan menggali sumber dana yang berasal

dari dalam negeri salah satunya adalah pajak. Jadi, suatu daerah diharapkan dapat

memanfaatkan segala potensi yang ada pada masing-masing daerah, sehingga

pelaksanaan pembangunan tersebut diserahkan langsung pada tiap-tiap daerah

untuk mengatur rumah tangganya sendiri dan urusan yang ada didalamnya.

Era otonomi daerah yang secara resmi diberlakukan di Indonesia sejak 1

Januari 2001 menghendaki daerah untuk berkreasi dalam mencari sumber

penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam rangka

menyelenggarakan pemerintah dan pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah

daerah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan sehingga

1

Page 17: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

2

dapat menunjang pelaksanaan pembangunan.Adapun sumber pendapatan

pemerintah, yaitu berasal dari penerimaan pajak, penerimaan negara bukan pajak

serta penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri.

Pajak merupakan penerimaan negara yang sangat besar kontribusinya

dalammembiayai kebutuhan belanja negara dan pembangunan nasional. Sumber

dana bagipemerintah yang digunakan untuk membiayai segala pengeluaran-

pengeluaran umum yang bermanfaat bagi masyarakat termasuk untuk

pembangunan. Untuk itu, pemerintah selalu berupaya untuk terus meningkatkan

pendapatan melalui pajak. Selain itu, peran dan tanggung jawab masyarakat dalam

keikutsertaannya dalam pembangunan sangat diharapkan.Salah satu dari peran

masyarakat adalah sebagaiwajib pajak yang baik, yang secara sadar dan

bertanggung jawab melaksanakankewajibannya untuk membayar pajak baik pajak

pusat maupun pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah berdasarkan undang-

undang.

Kabupaten Gowa merupakan salah satu kabupaten di provinsi sulawesi

selatan yang memiliki banyak potensi yang dapat memberikan kontribusi

untukmeningkatkan sumber penerimaan daerah.Salah satunya Pajak Bumi dan

Bangunan.Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sumber penerimaan

daerah, seiringdengan peningkatan pembiayaan pembangunan ekonomi

diharapkan realisasipenerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dari tahun ke tahun

meningkat pula, sehinggakontribusinya terhadap pendapatan asli daerah pun juga

meningkat.

Page 18: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

3

PajakBumi dan Bangunan mempunyai dampak yang lebih luas sebab hasil

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dikembalikan untuk pembangunan daerah

yang bersangkutan, bagian Pajak Bumi dan Bangunan yang diterima daerah

merupakan salah satu sumber penerimaan yang penting bagi daerah dalam era

otonomi sekarang ini.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi

dan Bangunan di Kabupaten Gowa.”

B. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. ApakahLuas Bangunan Berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan di Kabupaten Gowa?

2. Apakah Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Berpengaruh

terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Gowa?

3. Apakah Objek Pajak Bumi dan Bangunan Berpengaruh terhadap Penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh luas bangunan terhadap penerimaan Pajak Bumi

dan Bangunan di Kabupaten Gowa.

2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT)

terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Gowa.

Page 19: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

4

3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah objek pajak bumi dan bangunan terhadap

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terbagi atas dua manfaat, yaitu:

1. Manfaat akademis

Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran atau studi banding bagi

mahasiswa atau pihak yang melakukan penelitian yang sejenis. Disamping itu,

guna meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan yang akan membentuk

mental mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja. Sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi Pembangunan pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dan juga menambah

pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat menambah dan

mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi pemerintah

daerah Kabupaten Gowa terutama pada aparat Badan Pendapatan Daerah

serta Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gowa untuk

meningkatkan pemungutan serta pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan

sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah.

Page 20: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1.Pengertian Pajak

Pajak merupakan perikatan yang timbul karena undang-undang yang

mewajibkan seseorang, yang memenuhi syarat yang telah ditentukan undang-

undang untuk membayar kepada kas negara yang dapat dipaksakan tanpa

mendapat imbalan, yang secara langsung dapat ditunjuk, yang digunakan untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran negara (rutin dan pembangunan) dan yang

digunakan sebagai alat (pendorong dan penghambat) untuk mencapai tujuan di

bidang keuangan.

Definisi pajak yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:

a. Menurut Andriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat

dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-

peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali

yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan.

b. Menurut Rochmat Soemitro, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)dengan tiada mendapat

jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang

digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Page 21: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

6

c. Sedangkan menurut Ray M, Sommerfeld, mengemukakan bahwapajak adalah

suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat

pelanggaran hukum, namun wajibdilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan lebih dahulu, tanpamendapat imbalan yang langsung dan

proporsional, agar pemerintahdapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk

menjalankan pemerintahan.

2.Ciri Pajak

Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak baik pengertian secara

ekonomis (pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor

pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran yang dapat

dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang terdapat pada

pengertian pajak antara lain sebagai berikut:

a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai denganperubahan

ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan “pajak danpungutan lain yang

bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang undang”.

b. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat

ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak

kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang

yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.

c. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum

pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun

pembangunan.

Page 22: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

7

d. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila

wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi

sesuai peraturan perundang-undangan.

e. Selain fungsi budgetair (anggaran) yaitu fungsi mengisi kas negara/anggaran

negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan

pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi

mengatur/regulatif).

3. Fungsi Pajak

Pajak mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara, khususnya

didalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan

negara untuk membiayai semua pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal di

atas maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

a. Fungsi Anggaran (Budgetair)Sebagai sumber pendapatan negara, pajak

berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk

menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan,

negara membutuhkan biaya.Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak.

b. Fungsi Mengatur (Regulerend)Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi

melalui kebijaksanaan pajak, dengan fungsi mengatur pajak bisa digunakan

sebagai alat untuk mencapai tujuan.

c. Fungsi Stabilitas dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk

menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga

inflasi dapat dikendalikan.

Page 23: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

8

d. Fungsi Redistribusi Pendapatan Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan

digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk

membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja yang

pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Syarat Pemungutan Pajak

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan,

maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)

Sesuai dengan tujuan hukum ,yakni mencapai keadilan. Adil dalam perundang-

undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta

disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.Sedang adil dalam

pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi wajib pajak untuk

mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan

banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)

Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 Pasal 23 Ayat 2. Hal ini memberikan

jaminan hukum untuk menyatakan keadilan baik bagi negara maupun

warganya.

c. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomis)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun

perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian

masyarakat.

Page 24: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

9

d. Pemungutan Pajak harus efisien (syarat finansil)

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga

lebih rendah dari hasil pemungutannya.

e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Sistem pemungutan pajak harus sederhana akan memudahkan dan mendorong

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

5. Teori Pemungutan Pajak

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi

pemberian hak kepada negara untuk memungut pajak. Teori-teori tersebut antara

lain adalah:

a. Teori Asuransi

Negara melindungi kemaslahatan jiwa, harta benda, dan hak-hak

rakyatnya.Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan

sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan

tersebut.

b. Teori Kepentingan

Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan (misalnya

perlindungan) masing-masing orang.Semakin besar kepentingan seseorang

terhadap negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.

c. Teori Daya Pikul

Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus

dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya

pikul dapat digunakan 2 pendekatan, yaitu:

Page 25: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

10

1) Unsur Objektif, yaitu melihat besarnya penghasilan atau kekayaanyang

dimiliki oleh seseorang.

2) Unsur subjektif, yaitu dengan memperhatikan besarnya kebutuhan materil

yang harus dipenuhi.

d. Teori Bakti

Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan

negaranya.Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari

bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban.

e. Teori Asas Daya Beli

Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak, maksudnya memungut

pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakatuntuk rumah

tangga negara. Selanjutnya negara akan menyalurkannyakembali ke

masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraanmasyarakat, dengan

demikian kepentingan seluruh masyarakat lebihdiutamakan.

6. Pengelompokan Pajak

a. Menurut Golongannya

1) Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan

tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, misalnya pajak

penghasilan.

2) Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, misalnya Pajak

Pertambahan Nilai.

Page 26: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

11

b. Menurut Sifatnya

1) Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada

subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contohnya

pajak penghasilan.

2) Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan dari wajib pajak.

c. Menurut Lembaga Pemungutannya

1) Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

7. Jenis Pajak

Ditinjau dari segi Lembaga Pemungutan Pajak dapat dibagi menjadi dua

jenis, yaitu:

a. Pajak Pusat, sering disebut juga Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut

oleh pemerintah pusat yang terdiri dari:

1) Pajak Penghasilan, diatur dalam UU No.7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan yang diubah terakhir kali dengan UU No.36 Tahun 2008 dan

Revisi 2009

2) Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

diatur dalam UU No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan

Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang diubah terakhir kali dengan UU

No. 42 Tahun 2009

Page 27: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

12

3) Bea Materai UU No.13 Tahun 1985 tentang Bea Materai.

b. Pajak Daerah, sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

berikut jenis-jenis pajak daerah:

1) Jenis Pajak Provinsi terdiri dari:

a) Pajak Kendaraan Bermotor

b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

d) Pajak Air Permukaan

e) Pajak Rokok.

2) Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas:

a) Pajak Hotel

b) Pajak Restoran

c) Pajak Hiburan

d) Pajak Reklame

e) Pajak Penerangan Jalan

f) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

g) Pajak Parkir

h) Pajak Air Tanah

i) Pajak Sarang Burung Walet

j) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

k) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Page 28: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

13

2. Pajak Daerah

1. Pengertian Pajak Daerah

Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah yang kemudian direvisi dengan undang-undang Nomor 28

Tahun 2009 mendefinisikan pajak daerah sebagai berikut: “Pajak Daerah, yang

selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang

oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, yang

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Sunarto menyebutkan bahwa “pajak daerah merupakan pajak yang

dikelolah oleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang

berguna untuk menunjang penerimaan pendapatan asli daerah dan hasil

penerimaan tersebut masuk dalam APBD”.Sedangkan Mardiasmo mendefinisikan

pajak daerah sebagai berikut: “Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada

daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat”.

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan pajak daerah mempunyai

ciri-ciri:

a. Pajak daerah yang berasal dari pajak negara yang diserahkan kepada daerah.

b. Penyerahannya berdasarkan undang-undang.

Page 29: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

14

c. Pajak daerah dipungut oleh daerah berdasarkan undang-undang dan peraturan

hukum.

d. Hasil pungutan pajak daerah dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

2. Jenis-Jenis Pajak Daerah

Menurut Mardiasmo Pajak Daerah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu

sebagaiberikut:

a. Pajak Provinsi, terdiri atas:

1) Pajak Kendaraan Bermotor

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

4) Pajak Air Permukaan

5) Pajak Rokok

b. Pajak Kabupaten/Kota, terdiri atas:

1) Pajak Hotel

2) Pajak Restoran

3) Pajak Hiburan

4) Pajak Reklame

5) Pajak Penerangan Jalan

6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

7) Pajak Parkir

8) Pajak Air Tanah

9) Pajak Sarang Burung Walet

Page 30: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

15

10) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

11) Bea Perolehan Hakatas Tanah dan Bangunan.

3. Tarif Pajak Daerah

Tarif pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah telah diatur dalam

UU No. 28 Tahun 2009 yang ditetapkan dengan pembatasan tarif palingtinggi

berbeda untuk setiap jenis pajak, yaitu:

a.Pajak kendaraan bermotor ditetapkan paling tinggi 10%

b.Bea balik nama kendaraan bermotor ditetapkan paling tinggi 20%

c.Pajak bahan bakar kendaraan bermotor ditetapkan paling tinggi 10%

d. Pajak air permukaan ditetapkan paling tinggi 10%

e. Pajak rokok ditetapkan paling tinggi sebesar 10% dari cukai rokok

f.Pajak hotel ditetapkan paling tinggi 10%

g. Pajak restoran ditetapkan paling tinggi 10%

h. Pajak hiburan ditetapkan paling tinggi 35%

i. Pajak reklame ditetapkan paling tinggi 25%

j. Pajak penerangan jalan ditetapkan paling tinggi 10%

k. Pajak mineral bukan logam dan batuan ditetapkan paling tinggi 25%

l. Pajak parkir ditetapkan paling tinggi 30%

m. Pajak air tanah ditetapkan paling tinggi 20%

n. Pajak sarang burung walet ditetapkan paling tinggi 10%

o. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan ditetapkan paling

tinggi sebesar 0,3%

p. Bea perolehan hakatas tanah dan bangunan ditetapkan paling tinggisebesar 5%

Page 31: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

16

4. Kendala Pemungutan Pajak Daerah

Seringkali petugas pajak daerah menjumpai kendala yang melemahkan

dalam pemungutan pajak daerah. Menurut Lisasih dalam Syah, terdapat beberapa

kendala dalam pemungutan pajak daerah adalah sebagai berikut:

a. Realisasi pengawasan peraturan daerah tentang pajak daerah relatif lemah.

Ketentuan UU Nomor 34 Tahun 2000 mengamanatkan bahwa peraturan

daerah tentang pajak dan retribusi daerah yang diterbitkan oleh pemerintah

daerah harus disampaikan kepada pemerintah pusat, yaitu ke Menteri Dalam

Negeri dan Menteri Keuangan paling lama 15 (lima belas) hari sejak ditetapkan.

Akan tetapi, tidak semua provinsi dan kabupaten/kota menyampaikan peraturan

daerah ke pemerintah pusat, masih banyak provinsi dan kabupaten/kota yang

tidak memperhatikan amanat dalam ketentuan undang-undang tersebut.

b. Sentralisasi kekuasaan pemerintah pusat dalam pengawasan pemungutan

pajak daerah

Semua aktivitas pelaksanaan pemerintahan di daerah tetap diperlukan

adanya suatu sistem pengawasan dari pemerintah pusat namun pengawasan

hendaknya tidak lagi menyisakan celah bagi pemerintah pusat untuk

menerapkan sentralisasi kekuasaan yang nantinya dapat menimbulkan konflik

antar pusat dan daerah atau antar provinsi dan kabupaten/kota, karena jika

demikian makna otonomi daerah menjadi kabur.

c. Kurang siapnya daerah dalam menangani sengketa pajak

Page 32: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

17

Permasalahan yang timbul dalam sengketa pajak pada umumnya adalah

bagaimana menentukan jenis pajak daerah yang tepat dikenakan (langsung

atau tidak langsung), kepada siapa dan ditingkat pemerintahan mana

(kabupaten atau kota). Sengketa pajak sebagai sengketa yang timbul dalam

bidang perpajakan antara wajib pajak atau penanggung pajak dan pejabat pajak

yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan

banding atau gugatan kepada pengadilan pajak berdasarkan peraturan

perundang-undangan perpajakan, termasukgugatan atas pelaksanaan

penagihan berdasarkan Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Adanya sengketa pajak tersebut baik sengketa regulasi, sengketa ketetapan

pajak maupun sengketa pelaksanaan penagihan pajak secara otomatis

melemahkan pemungutan pajak.

d. Pemberian perizinan, rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umum yang

kurang atau tidak sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.

e. Kurangnya pembinaan terhadap seluruh perangkat dinas.

f. Kurangnya kemampuan untuk mendengar, menanggapi dan mencari solusi dari

keluhan staf, baik yang bertugas sebagai pendata, penganalisis data,

perhitungan, penerbitan SKPD, ataupun penagihan.

3. Pajak Bumi dan Bangunan

1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak bumi dan bangunan adalah pajak atas bumi dan atau bangunan yang

dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali

kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan

Page 33: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

18

pertambangan.Yang dimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi yang

meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Kabupaten/kota.

Sedangkan yang dimaksud dengan bangunan adalah konstruksi teknik yang

ditanam atau diletakkan secara tetap pada tanah dan perairan pedalaman dan atau

laut.

Pengertian pajak bumi dan bangunan menurut Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah pajak atas bumi

dan atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh orang

pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha

perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

2. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Objek pajak bumi dan bangunan adalah bumi dan/atau bangunan. Yang

dimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan

pedalaman serta laut wilayah Indonesia dan tubuh bumi yang ada dibawahnya

Contoh: sawah, ladang, kebun, tanah, pekarangan, dan tambang. Sedangkan yang

dimaksud Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau diletakkan secara

tetap pada tanah dan/atau perairan termasuk:

a. Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel,

pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang merupakan suatu kesatuan

dengan kompleks bangunan tersebut.

b. Jalan tol

c. Kolam renang

d. Pagar mewah

Page 34: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

19

e. Tempat olahraga

f. Galangan kapal, dermaga

g. Taman mewah, dan tempat penampingan/kilang minyak, air dan gas, pipa

minyak dan fasilitas lain yang memberikan manfaat.

3. Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Subjek Pajak Bumi dan Bangunan adalah orang pribadi atau badan yang

secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas

bumi, memiliki, menguasai, dan memperoleh manfaat atas bangunan.Subjek Pajak

Bumi dan Bangunan mempunyai kewajiban membayar PBB jika kewajiban pajak

objektifnya telah dipenuhi yaitu dengan mempunyai hak atas objek pajak serta

menguasai atau memperoleh manfaat dari objek yang dikenakan pajak.

Subjek pajak bukan hanya pemilik melainkan penyewa atau siapa saja yang

memanfaatkan tanah atau bangunan karena subjek pajak bumi dan bangunan

adalah orang atau badan yang secara nyata:

a. Mempunyai suatu hak atas bumi

b. Memperoleh manfaat atas bumi

c. Memiliki, menguasai, dan memperoleh manfaat atas bangunan.

Subjek wajib pajak bumi dan bangunan adalah orang atau badan yang

secara penuh memiliki hak atas bumi dan atau memperoleh manfaat atas

bangunan atau tanah.Wajib pajak bumi dan bangunan berdasarkan UU No. 12

Tahun 1985 pasal 4, subyek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata

mempunyai suatu hak atas bumi, dan memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau

memiliki, menguasai, dan memperoleh manfaat atas bangunan.

Page 35: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

20

4. Pengecualian Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Objek pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah objek

pajak yang:

a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah,

sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak

dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.

b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu.

c. Merupakan hutang lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional,

tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum

dibebani suatu hak.

d. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan

timbal balik.

e. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional oleh yang

ditentukan oleh Menteri Keuangan.

5. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut Mardiasmo, dasar pengenaan pajak adalah Nilai Jual Obyek Pajak

(NJOP). Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi

jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli,

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) ditentukan melalui perbandingan harga dengan

objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau Nilai Jual Objek Pajak

Pengganti. Dasar pengenaan pajak Bumi dan Bangunan adalah “Nilai Jual Objek

Pajak (NJOP)” yang ditetapkan perwilayah berdasarkan keputusan Menteri

Keuangan dengan mendengar pertimbangan Bupati serta memperhatikan:

Page 36: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

21

a. Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar.

b. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis yang letaknya berdekatan

dan fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya.

c. Nilai perolehan baru.

d. Penentuan Nilai Jual Objek Pajak Pengganti.

Menurut Mardiasmo dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan

adalahNilai Jual Kena Pajak (NJKP), besarnya presentase untuk menentukan

besarnya NJKP adalah sebagai berikut:

a. Sebesar 40% dari Nilai Jual Objek Pajak untuk:

1)Objek pajak perkebunanObjek pajak kehutanan

2) Objek pajak lainnya, yang wajib pajaknya perorangan dengan Nilai Jual

Objek Pajak atas bumi dan bangunan sama atau lebih dari

Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

b. Sebesar 20% dari Nilai Jual Objek Pajak untuk:

1) Objek pajak pertambangan

2) Objek pajak lainnya yang Nilai Jual Objek Pajaknya kurang dari

Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

6. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3%

danditetapkan dengan peraturan daerah Kabupaten/Kota. Hal ini dimaksudkan

untuk memberikan keleluasan kepada pemerintah Kabupaten/Kota untuk

menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing

daerahKabupaten/Kota. Oleh karena itu, setiap Kabupaten/Kota diberi

Page 37: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

22

kewenanganuntuk menetapkan besarnya tarif pajak yang mungkin berbeda

dengan Kabupaten/Kota lainnya asalkan tidak lebih dari 0,3% (nol koma tiga

persen).

Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang ditetapkan

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 11 Tahun 2012 yang

tercantumdalam Bab III, Pasal 6 adalah sebagai berikut:

a. Untuk NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar

rupiah)ditetapkan sebesar 0,1% pertahun

b. Untuk NJOP di atas Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) ditetapkan

sebesar 0,2% pertahun.

7. Asas Pajak Bumi dan Bangunan

a. Sederhana

Pajak bumi dan bangunan merupakan suatu reformasi dalam

bidang perpajakan. Beberapa jenis pemungutan atau pajak yang dikenakan

terhadap tanah telah dicabut dan diselenggarakan menjadiUndang-Undang

Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi danBangunan (PBB).

b. Adil

Adil dalam pajak bumi dan bangunan dimaksudkan lebih pada

objeknya.Dari objek terbesar hingga terkecil dikenakan pajak bumi

danbangunan sesuai dengan kemampuan wajib pajak.

c. Kepastian dalam hukum

Pajak Bumi dan Bangunan mempunyai kekuatan dan kepastianhukum yang

merupakan pedoman bagi masyarakat, atau denganperkataan lain masyarakat

Page 38: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

23

tidak ragu-ragu untuk melaksanakan kewajibannya. Pajak Bumi dan Bangunan

diatur dalam Undang-Undang No.12 Tahun 1985 dan didukung oleh peraturan

pemerintah, keputusanMenteri Keuangan, dan keputusan Dirjen Pajak.

d. Gotong royong

Asas ini telah tercermin pada semangat keikutsertaan masyarakatdalam

mendukung pelaksanaan Undang-Undang PBB.Mulai dari yangmempunyai

kemampuan membayar terbesar hingga terkecil sama-samagotong-royong

untuk membiayai pembangunan.

8. Dasar Hukum Pemungutan

Menurut Marihot, dasar hukum pemungutan PBB Perdesaan danPerkotaan

pada suatu Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

a Undang-Undang No. 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

b. Peraturan daerah Kabupaten/Kota yang mengatur tentang PBB Perdesaan dan

Perkotaan.

c. Keputusan Bupati/Walikota yang mengatur tentang PBB Perdesaan dan

Perkotaan sebagai aturan pelaksanaan peraturan daerah tentang pemungutan

PBB Perdesaan dan Perkotaan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak Bumi dan Bangunan pada umumnya memiliki peran yang cukup

besar bagi kelangsungan dan kelancaran proses pembangunan. Oleh karena itu

perlu ditangani dan dikelola lebih intensif.Namun pada umumnya penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan seringkali terdapat berbagai masalah yang dialami bagi

pemerintah daerah. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sering

Page 39: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

24

menjadi kendala dalam mencapai target yang telah ditentukan. Penerimaan pajak

Bumi dan Bangunan akan memberikan hasil yang sesuai dengan penetapan target

yang telah ditetapkan apabila didukung oleh beberapa faktor dan dengan

mekanisme yang baik serta didukung oleh peraturan yang ada.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah luas bangunan, jumlah Surat

Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), dan jumlah objek pajak bumi dan

bangunan. Hal tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

1. Luas Bangunan

Bangunan yang dijadikan objek pajak adalah konstruksi teknik yang

ditanam atau diletakkan secara tetap pada tanah yang diperuntukkan sebagai

tempat tinggal, tempat berusaha atau tempat yang diusahakan. Dalam

menentukan klasifikasi bangunan diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Bahan yang digunakan

b. Letak

c. Kondisi lingkungan.

2. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak dengan sistem pemungutan

(official assessment)yang menekankan pihak fiskus yang lebih proaktif dan

kooperatif berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) yang diisi

oleh Wajib Pajak (WP) atau verifikasi pihak fiskus di lapangan. Pemerintah

daerah dibantu oleh setiap Kelurahan untuk mendistribusikan Surat

Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sampai ke tangan seluruh wajib

Page 40: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

25

pajak.Petugas penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang PBB

diberikan waktu satu bulan dalam menyampaikan SPPT ke setiap wajib

pajak.Pajak yang terhutang harus dilunasi selambat-lambatnya enam bulan

sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak.

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang adalah surat yang digunakan oleh

pemerintah untuk memberitahukan besarnya pajak yang terhutang kepada

Wajib Pajak. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang ini diterbitkan berdasarkan

Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP). Didalam SPPT juga terdapat

beberapa hal antaralain: Tahun Pajak yang bersangkutan, Nomor Objek Pajak,

Letak Objek Pajak, Alamat Subjek Pajak, Luas Bumi dan Bangunan, NJOP

Bumi dan Bangunan, Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP), Tarif

Pajak Bumi dan Bangunan, Jumlah total Pajak Bumi dan Bangunan yang harus

dibayar Subjek Pajak, Tempat Pembayaran, Tanggal Jatuh Tempo, Tanda

Tangan Kepala Kantor, Tanda Terima SPPT yang bersangkutan.

3. Objek Pajak Bumi dan Bangunan

Objek pajak bumi dan bangunan adalah bumi dan bangunan. Yang

dimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan

perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia dan tubuh bumi yang ada

dibawahnya Contoh: sawah, ladang, kebun, tanah, pekarangan, dan tambang.

Sedangkan yang dimaksud Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam

atau diletakkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan termasuk:

Page 41: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

26

a. Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti

hotel, pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang merupakan suatu

kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut.

b. Jalan tol

c. Kolam renang

d. Pagar mewah

e. Tempat olahraga

f. Galangan kapal, dermaga

g. Taman mewah

h. Tempat penampingan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak dan fasilitas

lain yang memberikan manfaat.

B. Tinjauan Empiris

1. Shita Tiara (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Atribut

Atribut yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

terhadap Pendapatan Daerah di Kota Medan.Metode analisis data yang

digunakan adalah metode statistik deskriptif kuantitatif danmenggunakan

Regresi LinierBerganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel jumlah

luas lahan dan jumlah luas bangunan bersama-sama mempengaruhi secara

signifikan terhadap pendapatan daerah. Besarnya menjelaskan luas lahan dan

luas bangunan terhadap perubahan pendapatan daerah sebesar 98,2% dan

sisanya dapat dijelaskan sebesar 1,8% oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam model penelitian.

Page 42: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

27

2. Septiany (2011) melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada KKP

Pratama di Sleman. Metode analisis data yang digunakan adalah metode

statistik deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah objek

pajak, luas tanah, luas bangunan, jumlah SPPT, pengurangan, dan tunggakan

berpengaruh serentak terhadap penerimaan PBB.Namun, secara individu hanya

varibel tunggakan berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan PBB,

variabel objek pajak mempunyai pengaruh positif terhadap penerimaan PBB,

sedangkan untuk variabel luas tanah, luas bangunan, dan jumlah SPPT,

pengurangan dan tunggakan berpengaruh negatif terhadap PBB.

3. Stefanus Dandy (2016) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Jumlah

SuratPemberitahuan Pajak Terutang, Nilai Jual Objek Pajak, dan Tunggakan

Pajak terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Di Kabupaten Kulon

Progo. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal.Hasil

penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variable jumlah SPPT, NJOP, dan

tunggakan pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak bumi dan

bangunan.Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variable jumlah

SPPT, NJOP, dan tunggakan pajak secara bersama samaberpengaruh positif

terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan.

4. Witiya Tri Handayani (2013) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

pada Kecamatan Jebres Kota Surakarta.Penelitian ini menggunakan metode

Page 43: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

28

deskriptif kualitatif.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara dan dokumentasi.Metode analisis data yang digunakan adalah

analisis interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (A) faktor-faktor yang

mempengaruhi realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada

Kecamatan Jebres Kota Surakarta, yaitu: (1) SPPT tidak tersampai kepada

Wajib Pajak dikarenakan Wajib Pajak tidak berdomisili pada Objek Pajak,

pemilik baru tidak mau menerima SPPT atas nama pemilik lama, tanah warisan

yang sudah dibagi dan gantinama dalam sertifikat tetapi nama dalam PBB

belum diganti, tanah warisan yang belum dibagi dan ditempati secara bersama-

sama, Wajib Pajak mengontrak atau hanya sementara menempati Objek Pajak,

Wajib Pajak tidak dikenal, tanah relokasi, SPPT nama Wajib Pajak No Name

(NN), tanah kuburan terbit SPPT, dobel SPPT, kesalahan nama Wajib Pajak

pada SPPT, alamat objek pajak tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. (2)

Wajib Pajak lupa membayar PBB karena faktor kesibukan, (3) Isu pajak, (4)

Tingkat pengetahuan, (5) Kesadaran rendah dalam membayar PBB, (6)

Topografi wilayah, (7) Data belum dientry, (8) Tingkat pendapatan Wajib Pajak.

5. Hadi Sasana (2005) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Studi

Kasus di Kabupaten Banyumas.Penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi linear berganda.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder.Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB per

kapita, jumlah wajib pajak, inflasi, jumlah luas lahan, dan jumlah bangunan

berpengaruh positif terhadap penerimaan PBB. Variabel PDRB per kapita

Page 44: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

29

berpengaruh positif dengan koefisien 0,532, jumlah wajib pajak dengan

koefisien 2,231, inflasi dengan koefisien 0,003, jumlah luas lahan dengan

koefisien 3,085 dan jumlah bangunan dengan koefisien 3,599. Sedangkan

variabel krisis moneter berpengaruh negatif terhadap penerimaan PBB.

Penelitian terdahulu tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan telah banyak dilakukan oleh banyak

peneliti di luar Universitas Muhammadiyah Makassar yang menjadi acuan

bagi peneliti untuk mengembangkan penelitiannya.

Tabel 1.1 Matriks Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1. Shita Tiara 2014

Analisis atribut atribut yang

Metode analisis data

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Page 45: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

30

mempengaruhi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) terhadap pendapatan daerah di Kota Medan

yang digunakan adalah metode statistik deskriptif kuantitatif danmenggunakan Regresi LinierBerganda.

variabel jumlah luas lahan dan jumlah luas bangunan bersama-sama mempengaruhi secara signifikan terhadap pendapatan daerah.

2. Septiany 2011

Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) pada KKP Pratama di Sleman

Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik deskriptif kuantitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah objek pajak, luas tanah, luas bangunan, jumlah SPPT, pengurangan, dan tunggakan berpengaruh serentak terhadap penerimaan PBB.

3.

Stefanus Dandy 2016

Pengaruh jumlah surat pemberitahuan pajak terutang, Nilai jual objek pajak, dan tunggakan pajak terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kabupaten Kulon Progo

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel jumlah SPPT, NJOP, dan tunggakan pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan.

Page 46: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

31

4.

Witiya Tri Handayani 2013

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan pada kecamatan Jebres Kota Surakarta

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (A) faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Kecamatan Jebres Kota Surakarta, yaitu: (1) SPPT tidak tersampai kepada Wajib Pajak dikarenakan Wajib Pajak tidak berdomisili pada Objek Pajak, (2) Wajib Pajak lupa membayar PBB karena faktor kesibukan, (3) Isu pajak, (4) Tingkat pengetahuan, (5) Kesadaran rendah dalam membayar PBB, (6) Topografi wilayah, (7) Data belum dientry, (8) Tingkat pendapatan Wajib Pajak.

5. Hadi Sasana 2005

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB), studi kasus di Kabupaten Banyumas

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB per kapita, jumlah wajib pajak, inflasi, jumlah luas lahan, dan jumlah bangunan berpengaruh positif terhadap penerimaan PBB.

Page 47: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

32

C. Kerangka Pikir

Dalam pembangunan daerah diperlukan dana yang sangat besar, oleh

karenaitu, pajak daerah memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan

daerah sebagai sumber dana yang dapat memenuhi kebutuhan dana dalam proses

pembangunan daerah.

Kabupaten Gowa memiliki banyak potensi yang dapat memberikan

kontribusiuntuk meningkatkan sumber penerimaan daerah.Salah satunya adalah

Pajak Bumi danBangunan. Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu

sumber penerimaanaerah, seiring dengan peningkatan pembiayaan pembangunan

ekonomi diharapkanrealisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dari tahun ke

tahun meningkat pula,sehingga kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah

pun juga meningkat.Wajarlah apabila pemerintah daerah berusaha mencari cara

agar pembayaran PajakBumi dan Bangunan dapat berjalan seefektif mungkin dan

ditetapkan berdasarkanpotensi yang sebenarnya dengan mempertimbangkan

faktor-faktor yang bias mempengaruhi keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan tersebut antara lain yaitu faktor luas bangunan, jumlah Surat

Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT),dan objek pajak bumi dan bangunan.

Adapun yang menjadi kerangka pemikirandalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 48: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

33

KET:

= Variabel Independen (X)

= Variabel Dependen (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Luas Bangunan

(X1)

Objek Pajak

(X3)

Jumlah SPPT

(X2)

Penerimaan Pajak Bumi

dan Bangunan (Y)

Page 49: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

34

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dikemukakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Diduga bahwa Luas Bangunan Berpengaruh Positiv dan Signifikan terhadap

Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Gowa.

2. Diduga bahwa Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)

Berpengaruh Positiv dan Signifikan terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan di Kabupaten Gowa.

3. Diduga bahwa Objek Pajak Bumi dan Bangunan Berpengaruh Positif dan

Signifikan terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten

Gowa.

Page 50: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif.Dimana penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa

angka dan analisis menggunakan statistik.Metode penelitian kuantitatif karena

dalam pelaksanaannya meliputi data yang berupa angka, atau data berupa kata-

kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data yang berbentuk angka.Data yang

berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu

informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

Gowa.Adapun waktu penelitian dilaksanakan mulai pada tanggal 21 September

sampai dengan tanggal 21 Novembertahun 2019meliputi kegiatan pengumpulan

data dan literatur, pengolahan data, analisis data, hingga penulisan laporan dalam

bentuk skripsi.

C. Defnisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel operasional yaitu variable

independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel

yangmempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel dependen adalah variabel

yangdipengaruhi oleh variabel lain. Yang dimana variabel independen dalam

Page 51: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

36

penelitian iniadalah luas bangunan diberi simbol (X1), Jumlah Surat

Pemberitahuan PajakTerutang (SPPT) diberi simbol (X2), dan Objek Pajak Bumi

dan Bangunan diberisimbol (X3), sedangkan variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Pajak Bumidan Bangunan yang diberi simbol (Y). Masing-

masing variabel penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Luas Bangunan (X1), merupakan luas daripada konstruksi teknik yang

ditanamatau diletakkan secara tetap pada tanah, yang diperuntukkan sebagai

tempattinggal atau tempat berusaha atau tempat yang dapat diusahakan.

2. Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) (X2), merupakan jumlah

surat yang digunakan oleh pemerintah untuk memberitahukan kepada wajib

pajak tentang besarnya jumlah pajak terutang yang harus dibayar wajib pajak.

3. Objek Pajak Bumi dan Bangunan (X3), merupakan seluruh permukaan

bumiserta kontruksi bangunan yang berada dalam suatu wilayah yang harus

dibayarkan oleh wajib pajak kepada kantor pelayanan pajak daerah.

4. Pajak Bumi dan Bangunan (Y) adalah pajak yang dikenakan atas bumi dan

bangunan.Subjek pajak dalam PBB adalah orang atau badan yang secara

nyatamempunyai suatu hak atas bumi atau memperoleh manfaat atas bumi,

memiliki,menguasai atau memperoleh manfaat atas bangunan.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).Populasi

dalam penelitian ini adalah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa.Sampel

Page 52: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

37

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2009).Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive

sampling method.Adapun kriteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut:

1. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa menunjukkan data realisasi pajak

bumi dan bangunan perkecamatan selama tahun 2014-2018

2. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa menunjukkan perkembangan

pajak bumi dan bangunan perkecamatan antara target dgn realisasi selama

tahun 2014-2018

3. Mempunyai data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Jumlah sampel Badan perencanaan daerah sebanyak 18 kecamatan yang ada di

kabupaten Gowa tahun 2014-2018. Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 53: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

38

Tabel 3.1 Sampel Badan Perencanaan Daerah Sebanyak 18 Kecamatan di Kabupaten Gowa Tahun 2014-2018

No. Kecamatan Target Realisasi Selisih

1. Bontonompo 402.258.695 445.287.194 43.028.499

2. Bajeng 814.967.982 653.203.032 -161.764.950

3. Bajeng Barat 245.200.351 219.406.372 -25.793.979

4. Pallangga 1.208.935.733 1.192.726.847 -16.208.886

5. Sombaopu 5.490.509.531 4.699.802.321 -790.707.210

6. Bontomarannu 378.187.963 364.134.972 -14.052.991

7. Parangloe 573.088.366 529.454.085 -43.634.281

8. Bungaya 253.253.321 281.380.179 28.126.858

9. Tompobulu 228.358.491 253.721.657 25.363.166

10. Tinggimoncong 339.882.994 237.565.093 -102.317.901

11. Parigi 185.214.143 205.847.392 20.633.249

12. Tombolo Pao 245.180.603 272.422.892 27.242.289

13. Biring Bulu 172.337.593 187.608.219 15.270.626

14. Barombong 264.355.904 275.583.479 11.227.575

15. Bontonompo Selatan 356.616.257 395.862.299 39.246.042

16. Bontolempangan 206.779.585 229.755.094 22.975.509

17. Pattallassang 1.132.707.666 964.089.576 -168.618.090

18 Manuju 441.937.679 489.249.729 47.312.050

JUMLAH 12.939.772.857 11.897.100.432 1.042.672.425

Sumber: Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa, 2018 (data diolah)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder.Menurut Kuncoro data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan

oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat

pengguna data.

Page 54: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

39

2. Sumber Data

Sumber data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang

bersumber dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa, serta literatur-

literatur maupun informasi-informasi tertulis baik yang bersumber dari internet

maupun dariinstansi-instansi terkait yang dapat menunjang berbagai data yang

diperlukan dalam penelitian ini.

3. Pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan cara

sebagai berikut:

1) Penelitian Kepustakaan (library research)

Teknik ini dilakukan dengan caramendapatkan informasi dari teori-teori

dengan cara mempelajari serta mengutip dari buku literatur, majalah, jurnal,

serta bahan-bahan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

2. Dokumentasi (Documentation)

Dilakukan dengan melakukan pengumpulan data historis atau dokumen-

dokumen yang relevan dengan penelitian ini.Metode dokumentasi adalah

pengumpulan data dengan jalan melihat, membaca, mempelajari, kemudian

mencatat data yang sudah ada hubungannya dengan objek penelitian.

Page 55: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

40

F. Teknik Analisis

1. Metode Data Panel

Data panel merupakan gabungan antara lintas waktu (time series) dan data

lintas individu (cross section), dimana unit cross section yang sama diukur pada

waktu yang berbeda. Dalam data panel data cross section yang sama

diobservasi menurut waktu. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah

observasi time seriesyang sama maka disebut sebagai balanced panel (total

jumlah observasi = N x T), begitupun sebaliknya apabila jumlah observasi

berbeda untuk setiap unit cross section dan time series maka disebut

unbalanced panel. Penggunaan model regresi data panel dimaksudkan agar

dapat menagkap karakteristik antar individu dan antar waktu yang bisa saja

berbeda-beda. Analisis data panel digunakan untuk mengamati hubungan

antara satu variabel terikat (dependent variable) dengan satu atau lebih variabel

bebas (independent variable).

Menurut Gudjarati, penggunaan data panel mampu memberikan banyak

keunggulan secara statistik maupun secara teori ekonomi, antara lain:

a. Data panel mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit

dengan mengizinkan variabel spesifik individu sehingga membuat data panel

dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku yang lebih

kompleks.

b. Jika efek spesifik adalah signifikan berkorelasi dengan variabel penjelas lainnya,

maka penggunaan data panel akan mengurangi masalah omitted variables

secara substansial.

Page 56: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

41

c. Data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulang-ulang

sehingga metode data panel cocok digunakan untukstudy of dynamic

adjustment.

d. Tingginya jumlah observasi berimplikasi pada data yang lebih informative, lebih

variatif, kolinearitas antar variabel yang semakin berkurang, dan peningkatan

derajat kebebasan (degree of freedom) sehingga dapat diperoleh hasil estimasi

yang lebih efisien.

Selain manfaat yang diperoleh dengan menggunakan data panel, metode

ini juga memiliki keterbatasan dalam penggunaannya diantaranya:

a. Masalah dalam desain dan pengumpulan data. Masalah yang umum dihadapi

diantaranya: cakupan (coverage), nonresponse, kemampuan daya ingat

responden (recall), frekuensi wawancara, waktu wawancara, periode referensi,

penggunaan batas dan waktu dalam bias sampel.

b. Distorsi kesalahan pengamatan (measurement errors). Measurement

errorsumumnya terjadi karena pertanyaan yang tida jelas, memory errors,

respon yang tidak sesuai.

c. Masalah selektivitas (selectivity) yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Self-selectivity: permasalahan yang muncul karena data-data yang

dikumpulkan untuk suatu penelitian tidak sepenuhnya dapat menangkap

fenomena yang ada.

2) Nonresponse: permasalahan yang muncul dalam panel data ketika ada

ketidaklengkapan jawaban yang diberikan oleh responden (sampel rumah

tangga).

Page 57: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

42

3) Attrition: jumlah responden yang cenderung berkurang pada survey lanjutan

yang biasanya terjadi karena respoden pindah, meninggal dunia atau biaya

menemukan responden yang terlalu tinggi.

d. Dimensi waktu (time series) yang pendek. Jenis panel mikro biasanya

mencakup data tahunan yang relatif pendek untuk setiap individu.

e. Cross section dependence. Apabila macro panel dengan unit analisis Negara

atau wilayah dengan deret waktu yang panjang mengabaikan cross-country

dependence akan mengakibatkan inferensi yang salah (misleading inference).

2. Estimasi Model Data Panel

Pada dasarnya ada tiga teknik untuk meregresi data panel, yaitu:

a. Pendekatan Kuadrat Terkecil (Pooled Least Squares)

Merupakan teknik yang paling sederhana dengan mengasumsikan

bahwa data gabungan yang ada menunjukkan kondisi yang

sesungguhnya.Yaitu dengan menggabungkan (pooled) seluruh data time series

dan cross section dan kemudian mengestimasi model dengan menggunakan

metodeordinary least square (OLS).Hasil analisis regresi ini dianggap berlaku

pada semua objek dan semua waktu.Kelemahan asumsi ini adalah

ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya. Kondisi tiap

objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat

berbeda pada kondisi objek tersebut pada waktu yang lain.

Page 58: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

43

b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Model ini dapat menunjukkan perbedaan konstan antar objek, meskipun

dengan koefisien regresor yang sama. Model ini juga memperhitungkan

kemungkinan bahwa peneliti menghadapi maslaahomitted variables yang

mungkin membawa perubahan pada intercept time series atau cross section.

Model FEM dengan efek tetap maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki

konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian pula

dengan koefisen regresinya yang besarnya tetap dari waktu ke waktu (time

imvariant)

c. Pendekatan Efek Acak (Random Effect Model)

Pendekatan efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan

metode efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model

mengalami ketidakpastian.Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek

random menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu

dan antar objek. Namun untuk menganalisis dengan metode efek random ada

syarat yang harus dipenuhi, yaitu objek data silang harus lebih besar daripada

banyaknya koefisien

3. Model Regresi Data Panel

Persamaan Regresi data panel ada 2 macam yaitu One Way Model

danTwo Way Model.

One Way Model adalah model satu arah, karena hanya mempertimbangkan

efek individu (αi) dalam model. Berikut Persamaannya:

Yit = a+ai+Xitβ+€it (model one way data panel)

Page 59: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

44

Dimana:

α = Konstanta

β = Vektor berukuran P x 1 merupakan parameter hasil estimasi

Xit = Observasi ke-it dari P variabel bebas

αi = Efek individu yang berbeda-beda untuk setiap individu ke-i

Eit = Error regresi seperti halnya pada model regresi klasik.

Two Way Model adalah model yang mempertimbangkan efek dari waktu

atau memasukkan variabel waktu. Berikut Persamaannya:

Model dari fungsi regresi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan sebagai berikut:

PnPBBit=β0+β1luasBangunanit+β2JmlSPPTit+β3JObjPit+Ɛit..............(1)

Keterangan :

Pn PBB : Penerimaan PBB

β1 : Luas Bangunan

β2 : Jumlah SPPT

β3 : Jumlah Objek PBB

β0 : Konstanta

β1, β2, β3, : Koefisien Regresi

Ɛit : Error Term

Page 60: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

45

4. Asumsi Regresi Data Panel

Metode regresi data panel akan memberikan hasil pendugaan yang

bersifatBest Linear Unbiased Estimation (BLUE) jika semua asumsi Gauss

Markovterpenuhi diantaranya adalah non-autcorrelation.

Non-autocorrelation inilah yang sulit terpenuhi pada saat kita melakukan

analisis pada data panel.Sehingga pendugaan parameter tidak lagi bersifat

BLUE.Jika data panel dianalisis dengan pendekatan model-model time series

sepertifungsi transfer, maka ada informasi keragaman dari unit cross section

yang diabaikan dalam pemodelan. Salah satu keuntungan dari analisis regresi

data panel adalah mempertimbangkan keragamaan yang terjadi dalam unit

cross section.

5. Uji Asumsi Data Panel

a. Penentuan Model Estimasi

Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel

dapat dilakukan melalui tiga pendekatan antara lain:

1) Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS)

Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena

hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model

ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan

bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode

ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik

kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.

Page 61: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

46

2) Fixed Effect Model (FEM)

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat

diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel

model Fixed Effects menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap

perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep biasa terjadi

karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian

slopnya sama antar perusahaan.Model estimasi ini sering juga disebut

dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV).

3) Random Effect Model (REM)

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variable gangguan mungkin

saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random

Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing

perusahaan. Keuntungan menggunkan model Random Effect yakni

menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error

Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).

b. Penentuan Metode Estimasi Regresi Data Panel

Untuk memilih model yang paling tepat terdapat beberapa pengujian yang

dapat dilakukan antara lain:Untuk memutuskan apakah akan menggunakan

Common Effect Model(Pooled Least Square) atau fixed effect atau random

effect menggunakan uji Haussman. Setelah kita memutuskan untuk

menggunakan suatu model tertentu (FEM atau REM), maka kita dapat

melakukan serangkaian uji yaitu:

Page 62: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

47

1) Uji Chow (Chow Tes), yaitu pengujian untuk memilih apakah model pooled

least square atau model fixwd effect yang akan dipilih.

Apabila Hasil:

H0: Pilih PLS

H1: Pilih FE

2) Uji Hausman (Hausman Test) dilakukan untuk menentukan apakah

model fixed effect atau random effect yang akan dipilih.

Apabila Hasil:

H0: Pilih RE

H1: Pilih FE

3) Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model

Random Effect lebih baik daripada metode Common Effect(OLS) digunakan.

Apabila Hasil:

H0: Pilih PLS

H1: Pilih RE

Setelah melewati pengujian pemilihan model, maka selanjutnya dilakukan

pengujian hipotesis berupa uji statistik. Pengujian dilakukan untuk

menentukan baik atau tidaknya model melalui uji kesesuaian (fit of goodness

test) dari model (R2), uji serempak (F test) maupun uji secara parsial (t test).

Uji-uji tersebut menentukan diterima atau tidaknya hipotesis nol.

b. Pemilihan Model Terbaik

Page 63: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

48

Pemilihan model regresi data panel yang terbaik dapat dilakukan

berdasarkan pertimbangan statistik. Untuk memilih apakah menggunakan fixed

effects ataurandom effects dapat dilakukan dengan pengujian terhadap asumsi

ada tidaknya korelasi antara regresor dan efek individu. Hal ini dapat dilakukan

dengan melakukan uji Hausman.

Dasar pengambilan keputusan yaitu menolak menggunakan nilai statistik

uji Hausman dan dibandingkan dengan nilai statistik Chi Square (x2). Statistik

uji Hausman dirumuskan dengan:

H = (βREM - βFEM)΄ (ΜFEM – βREM )-1 (βREM - βFEM) ~x2(k)dimana: M

adalah matriks kovarians β dan k adalah derajat bebas Jika nilai statistic uji

Hausman lebih besar dari x2 maka keputusannya yaitu cukup bukti untuk

menolakH0 sehingga model terbaik yang digunakan adalah fixed effects dan

demikian juga berlaku sebaliknya.

Model penerimaan pajak bumi dan bangunan akan diestimasi dengan

menggunakan metode data panel statis. Tahap pertama yang dilakukan yaitu

uji Chow untuk memilih model terbaik antara OLS dan FEM. Uji ini dilakukan

dengan membandingkan nilai F-hitung dan F-statistik. Tahap kedua adalah

melakukan uji Hausman untuk menentukan model yang terbaik antara fixed

effects model (FEM) atau random effects model (REM). Tahap tiga dilakukan

Uji Lagrange Multiplier untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih

baik daripada metode Common Effect (OLS) digunakan.

G. Uji Hipotesis

Page 64: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

49

1. Uji Statistik

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independent secara keseluruhan atau bersama-sama

terhadap variabel dependen. Untuk itu pengujian hipotesis yang digunakan

adalah:

H0: β1,β2,β3 = 0 semua variabel independen tidak mempengaruhi variable

dependen secara bersama-sama.

H1: β1,β2,β3 ≠ 0 Semua variabel independen mempengaruhi variable

dependen secara bersama-sama Pada tingkat signifikasi 5 persen dengan

kriteria pengujian yang dilakukan sebagai berikut:

1) H0 diterima dan H1 ditolak apabila fhitung< ftable, atau jika probabilitas

fhitung >tingkat signifikasi 0,05 maka H0 ditolak, artinya variable independen

secara serentak atau bersama-sama tidak mempegaruhi variabel yang

dijelaskan secara signifikan.

2) H0 ditolak dan H1 diterima apabila fhiting>ftable, atau jika probabilitas fhitung

<tingkat signifikasi 0,05 maka H0 ditolak, artinya variable independen secara

serentak atau bersama-sama mempengaruhi variable yang dijelaskan secara

signifikan.

b. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel independen

terhadap variabel dependen. Signifikansi tersebut dapat diestimasi dengan

melihat nilai signifikan, apabila nilai signifikan <0,05 maka variable independen

Page 65: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

50

secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen. Jika signifikansi > 0,05,

maka H0 diterima. Sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Hipotesis yang diuji pada uji statistik t adalah sebagai berikut:

1) Luas Bangunan terhadap Pajak Bumi dan Bangunan H0:β1<0 tidak ada

pengaruh luas bangunan dengan pajak bumi dan bangunan.H1:β1>0 ada

pengaruh luas bangunan terhadap pajak bumi dan bangunan.

2) Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) terhadap Penerimaan

Pajak Bumi dan BangunanH0:β2<0 tidak ada pengaruh jumlah SPPT

terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan.H2:β2>0 ada pengaruh

jumlah SPPT terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan.

3) Jumlah Objek Pajak Bumi dan Bangunan terhadap penerimaan pajak bumi

dan bangunanH0:β3<0 tidak ada pengaruh jumlah objek pajak bumi dan

bangunan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan. H3:β3>0 ada

pengaruh jumlah objek pajak bumi dan bangunan terhadap penerimaan pajak

bumi dan bangunan.

Pada tingkat signifinkasi 5 persen dengan pengujian yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1) H0 diterima dan H1 ditolak apabila thitung< ttable atau jika probabilitas

thitung> tingkat signifikansi 0,05, artinya adalah salah satu variabel

independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

2) H0 ditolak dan H1 diterima apabila thitung> ttable, atau jika probabilitas

thitung< tingkat signifikansi 0,05, artinya adalah salah satu variabel

independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Page 66: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

51

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dilambangkan dengan symbol R2, merupakan

kuadrat dari koefisien korelasi, koefisien ini dapat digunakan untuk

menganalisis apakah variabel yang diduga/diramal (Y) dipengaruhi oleh variabel

(X) atau seberapa variabel independen (bebas) mempengaruhi variable

dependen (terikat), mempunyai nilai 0-1 dimana nilai yang mendekati 1

berartisemakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel-

variabel terikatnya.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variable

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini untuk

menguji normalitas residual menggunakan uji statistik non-parametrik

kolmogrov-smirnov (KS), yaitu dengan melihat signifikansinya lebih besar dari

0,05 maka dapat dikatakan mempunyai distribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antara variabel independen terhadap variabel dependen.Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi yang tinggi diantara

variable independen.Untuk mengukur toleransi terjadi autokorelasi dapat dilihat

dari besarnya nilai Durbin Watson pada data statistik yang di uji.Apabila statistik

Durbin Watson berkisar diatas 1,55 maka dikatakan tidak terjadi autokorelasi,

Page 67: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

52

sebaliknya jika statistic Durbin Watson berkisar dibawah 1,55 maka dikatakan

terjadi autokorelasi.

c. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Deteksi tidak adanya multikolinieritas dalam model regresi adalah dilihat

daribesaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari

masalah multikolinieritas jika nilai VIF<10 dan nilai tolerance > 0,10.

d. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan dimana ketidaksamaan varian dari

residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heterokedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari dari

satu pengamatan ke pengamatan yang laintetap, maka disebut

homokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan

residualnya.

Dengan dasar analisis sebagai berikut:

Page 68: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

53

1) Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2) Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 69: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Gowa

a. Kondisi Geografis

Kabupaten Gowa berada pada 119.37730 Bujur Barat dan

120.03170BujurTimur, 08293428620 Lintang Utara dan 5.5773054370Lintang

Selatan. KabupatenGowa adalah salah satu Kabupaten yang berada di

Provinsi Sulawesi Selatan yangdimana kabupaten ini termasuk daerah

otonom, sebelah Utara berbatasan denganKota Makassar dan Kabupaten

Maros.Di sebelah Timur berbatasan denganKabupaten Sinjai, Bulukumba

dan Bantaeng.Di sebelah Selatan berbatasan denganKabupaten Takalar dan

Jeneponto sedangkan di bagian Baratnya berbatasan denganKota Makassar

dan Takalar.

b. Wilayah Administratif

Wilayah administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 Kecamatan dan

167desa/kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 kilometer persegi atau

sama dengan 3,01persen dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Wilayah Kabupaten Gowasebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu

sekitar 72,26 persen. Ada 9 wilayahkecamatan yang merupakan dataran

tinggi yaitu: Parangloe, Manuju, Tinggimoncong,Tombolo Pao, Parigi,

Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu, dan Biringbulu. Daritotal luas

Kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah diatas

40derajat yaitu pada wilayah kecamatan Parangloe, Tinggimoncong,

Page 70: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

55

Bungaya, danTompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh banyak sungai yang

cukup besar yaitu ada15 sungai.Sungai dengan luas daerah aliran yang

terbesar adalah Sungai Jeneberangdengan luas 881 km2 dengan panjang 90

km.

c. Topografi

Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 dan mempunyai kemirigan tanah

diatas40 derajat, yaitu pada wilayah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong,

Bungaya,Bontolempangan dan Tompobulu. Dengan bentuk topografi wilayah

yang sebagianbesar berupa dataran tinggi, wilayah Kabupaten Gowa dilalui

oleh 15 sungai besardan kecil yang sangat potensial sebagai sumber tenaga

listrik dan untuk pengairan.Salah satu diantaranya adalah sungai terbesar di

Sulawesi Selatan adalah sungai Jeneberang dengan luas 881 Km2 dan

panjang 90 Km.Sungguminasa adalah sebagai Ibukota Kabupaten Gowa.

Dan daerah yangmemiliki jarak paling jauh dari Ibukota adalah Kecamatan

Biringbulu dengan jarak140 Km dari Ibukota, sedangkan daerah yang

memiliki jarak paling dekat denganIbukota adalah Kecamatan Pallangga

yakni 2,45 Km.Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran umum kecamatan

yang ada dalamwilayah Kabupaten Gowa berdasarkan komposisi luas dan

jarak dari Sungguminasasebagai Ibukota Kabupaten Gowa dapat dilihat pada

table berikut ini:

Page 71: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

56

Tabel 4.1 Jumlah Kecamatan di Kabupaten Gowa, dan Jarak dari Ibukota Kecamatanke Ibukota Kabupaten di Kabupaten Gowa Tahun 2018

No. Nama Kecamatan Ibukota Kecamatan Jarak ke Ibukota

Kabupaten (Km)

1. Bontonompo Tamallayang 16,00

2. Bontonompo Selatan Pabundukang 30,00

3. Bajeng Kalebajeng 12,00

4. Bajeng Barat Borimatangkasa 15,80

5. Pallangga Mangalli 2,45

6. Barombong Kanjilo 6,50

7. Sombaopu Sungguminasa 0,00

8. Bontomarannu Borongloe 9,00

9. Pattallassang Pattallassang 13,00

10. Parangloe Lanna 27,00

11. Manuju Moncongloe 20,00

12. Tinggimoncong Malino 59,00

13. Tombolo Pao Tamaona 90,00

14. Parigi Majannang 70,00

15. Bungaya Sapaya 46,00

16. Bontolempangan Bontoloe 63,00

17. Tompobulu Malakaji 125,00

18. Biringbulu Lauwa 140,00

Sumber: Gowa dalam angka 2019

d. Curah Hujan

Kabupaten Gowa merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi

Selatan yang hanya dikenal mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan

musim hujan.Biasanya musim kemarau dimulai pada bulan juni hingga

September, sedangkan musim hujan dimulai pada bulan desember hingga

maret.Curah hujan di Kabupaten Gowa yaitu 237,75 mm dengan suhu

27,1250C. Curah hujan tertinggi yang dipantau oleh beberapa stasiun/pos

pengamatan terjadi pada Bulan Desember yakni mencapai rata-rata 676 mm,

Page 72: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

57

sedangkan curah hujan terendah pada Bulan Juli-September yang biasa

dikatakan hampir tidak ada hujan.

e. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

a) Jumlah Penduduk

Penduduk sebagai objek sekaligus subjek pembangunan merupakan

aspekutama yang mempunyai peran penting dalam pembangunan. Oleh

karena itu,data penduduk suatu wilayah sangat dibutuhkan dalam proses

perencanaan pembangunan. Pada tahun 2018 jumlah penduduk di

Kabupaten Gowamencapai 748.200 jiwa.

Page 73: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

58

Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk KabupatenGowa per Kecamatan

dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Per-Kecamatan di Kabupaten Gowa tahun 2018

No. Nama Kecamatan Jumlah Penduduk

(Jiwa)

1. Bontonompo 42.110 2. Bontonompo Selatan 29.882

3. Bajeng 69.727

4. Bajeng Barat 25.106

5. Pallangga 124.484

6. Barombong 40.262

7. Sombaopu 168.601

8. Bontomarannu 35.563

9. Pattallassang 24.366

10. Parangloe 18.643

11. Manuju 15.057

12. Tinggimoncong 24.065

13. Tombolo Pao 29.463

14. Parigi 12.590

15. Bungaya 16.322

16. Bontolempangan 12.109

17. Tompobulu 28.450

18. Biringbulu 31.400

Total 748.200

Sumber: Gowa dalam angka 2019

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa Kecamatan yang memiliki jumlah

penduduk tertinggi adalah Kecamatan Sombaopu dengan

jumlahpenduduksebesar 168.601 jiwa.Sedangkan Kecamatan yang memiliki

jumlah pendudukterendah adalah Kecamatan Parigi dengan jumlah

penduduk sebesar 12.590jiwa.

Page 74: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

59

b) Kepadatan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk merupakan barometer untuk

menghitungbesarnya semua kebutuhan yang diperlukan masyarakat, seperti

perumahan,sandang, pangan, pendidikan dan sarana penunjang lainnya.

Berdasarkan hasilregistrasi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Gowa

dalam kurun waktu tahun 2017 dan 2018 mengalami peningkatan dengan

rata-rata lajupertumbuhan sekitar 1,73%. Berikut tabel perkembangan laju

pertumbuhanpenduduk di Kabupaten Gowa. Laju pertumbuhan penduduk

yang palingsignifikan terjadi di Kecamatan Sombaopu yaitu sebesar 3,45%,

dimana padatahun 2017 jumlah penduduk sebesar 162.979 jiwa, sedangkan

pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 168.601 jiwa.

Page 75: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

60

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Gowa Tahun 2017-2018

Jumlah Penduduk

Laju

No Kecamatan Pertumbuhan

2017 2018 Penduduk (%)

1. Bontonompo 41.818 42.110 0,70

2. Bontonompo Selatan 29.763 29.882 0,40

3. Bajeng 68.820 69.727 1,32

4. Bajeng Barat 24.852 25.106 1,02

5. Pallangga 120.780 124.484 3,07

6. Barombong 39.503 40.262 1,92

7. Sombaopu 162.979 168.601 3,45

8. Bontomarannu 35.014 35.563 1,57

9. Pattallassang 24.064 24.366 1,25

10. Parangloe 18.384 18.643 1,41

11. Manuju 14.959 15.057 0,66

12. Tinggimoncong 23.850 24.065 0,90

13. Tombolopao 29.164 29.463 1,03

14. Parigi 12.697 12.590 (0,84)

15. Bungaya 16.300 16.322 0,13

16. Bontolempangan 12.313 12.109 (1,66)

17. Tompobulu 28.608 28.450 (0,55)

18. Biringbulu 31.625 31.400 (0,17) Total 735.493 748.200 1,73

Sumber: Kabupaten Gowa dalam angka 2019. B. Gambaran Umum Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa

a. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

1)Tugas Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa

Berdasarkan Peraturan Bupati Gowa Nomor 69 Tahun 2016 tentang tugasBadan

Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa adalah membantu Bupatimelaksanakan

urusan pemerintahan bidang pendapatan daerah berdasarkankewenangan dan

Page 76: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

61

tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah sesuaidengan peraturan

perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untukkelancaran tugas.

2) Fungsi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa

a) Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang pendapatan daerah

b) Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang pendapatan daerah

c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang

pendapatan daerah

d) Pelaksanaan administrasi badan dan

e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait tugas danfungsinya.

3) Visi dan Misi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa

a) Visi

Visi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa tidak dapat lepas

dariruang lingkup Visi Pemerintah Kabupaten Gowa, sebab Badan

PendapatanDaerah merupakan Perangkat Daerah di Bidang Pendapatan dan

jugamerupakan elemen penting di dalam suksesnya pencapaian Visi

PemerintahKabupaten Gowa Tahun 2016-2021 yaitu:“Terwujudnya

Masyarakat yang Berkualitas, Mandiri, dan Berdaya Saing dengan Tata

KelolaPemerintahan yang Baik”.

Berdasarkan Visi Kabupaten Gowa tersebut maka dirumuskan VisiBadan

Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa Tahun 2016-2021, yakni :“Terwujudnya

Badan Pendapatan Daerah yang Handal dalamPeningkatan Pendapatan

Daerah melalui Tata Kelola Pemerintahanyang Baik”

b) Misi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa

Page 77: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

62

Misi merupakan serangkaian tindakan yang harus dilaksanakan oleh suatu

instansi sebagai penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Perwujudan visi

tersebut, Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa perlu merumuskan misi

yang ditetapkan sebagai Misi Badan Pendapatan Daerah KabupatenGowa

Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

1) Mengoptimalkan penerimaan daerah baik yang bersumber dari pendapatan

asli daerah maupun dari pendapatan lainnya.

2) Mengkoordinir dan mengoptimalkan pelaksanaan pemungutanpendapatan

asli daerah.

3) Meningkatkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi dalam menggalisumber-

sumber penerimaan daerah.

4) Meningkatkan sistem dan prosedur dalam rangka pemberian

pelayananpublik dan meningkatkan pengawasan dan pengendalian

dalampengelolaan penerimaan daerah.

Page 78: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

63

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa Tahun 2019

Page 79: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

64

B. Hasil Penelitian

1. Perkembangan Variabel Penelitian

a. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah jumlah Pajak Bumi

dan Bangunan yang berkontribusi terhadap penerimaan daerah yang berhasil

ditagih oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa yang diperoleh setiap

tahunnya.

Tabel 4.4 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perkecamatan di Kabupaten Gowa

No. Kecamatan Target Realisasi Selisih

1. Bontonompo 402.258.695 445.287.194 43.028.499

2. Bajeng 814.967.982 653.203.032 -161.764.950

3. Bajeng Barat 245.200.351 219.406.372 -25.793.979

4. Pallangga 1.208.935.733 1.192.726.847 -16.208.886

5. Sombaopu 5.490.509.531 4.699.802.321 -790.707.210

6. Bontomarannu 378.187.963 364.134.972 -14.052.991

7. Parangloe 573.088.366 529.454.085 -43.634.281

8. Bungaya 253.253.321 281.380.179 28.126.858

9. Tompobulu 228.358.491 253.721.657 25.363.166

10. Tinggimoncong 339.882.994 237.565.093 -102.317.901

11. Parigi 185.214.143 205.847.392 20.633.249

12. Tombolo Pao 245.180.603 272.422.892 27.242.289

13. Biring Bulu 172.337.593 187.608.219 15.270.626

14. Barombong 264.355.904 275.583.479 11.227.575

15. Bontonompo Selatan 356.616.257 395.862.299 39.246.042

16. Bontolempangan 206.779.585 229.755.094 22.975.509

17. Pattallassang 1.132.707.666 964.089.576 -168.618.090

18 Manuju 441.937.679 489.249.729 47.312.050

JUMLAH 12.939.772.857 11.897.100.432 1.042.672.425 Sumber: Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa, 2019(data diolah)

Page 80: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

65

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa Kecamatan Manuju merupakan

dengan tingkat selisih antara target dengan realisiasi sebesar 47.312.050,

sedangkankecamatan yang paling rendah dalam hal pencapaian target

penerimaan Pajak Bumidan Bangunan adalah kecamatan Sombaopu dimana

selisih antara target dan realisasisebesar -790.707.210. Secara keseluruhan

dari 18 kecamatan yang ada di KabupatenGowa, ada 10 kecamatan yang sudah

mencapai target sedangkan masih ada 8kecamatan yang tidak mencapai target

yang telah ditetapkan selama periode tahun 2018.

b. Perkembangan Luas Bangunan di Kabupaten Gowa

Bangunan yang dijadikan objek pajak adalah konstruksi teknik yang

ditanamatau diletakkan secara tetap pada tanah yang diperuntukkan sebagai

tempat tinggal,tempat berusaha atau tempat yang diusahakan.Berikut data

perkembangan luas bangunan setiap kecamatan di Kabupaten Gowa periode

tahun 2014-2018.

Page 81: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

66

Tabel 4.5.Data Perkembangan Luas Bangunan Berdasarkan Kecamatan diKabupaten Gowa Periode Tahun 2014-2018

Perkembangan Luas Bangunan

No. Kecamatan

2014 2015 2016 2017 2018

1. Bontonompo 169,042 169,311 152,282 141,859 145,728

2. Bajeng 470,648 470,857 455,122 378,339 402,290

3. Bajeng Barat 143,269 143,326 139,121 129,740 129,369

4. Pallangga 738,806 742,412 708,875 562,954 591,737

5. Sombaopu 1,821,825 1,967,252 1,800,273 1,167,882,535 1,646,639

6. Bontomarannu 182,306 184,392 154,695 145,175 150,827

7. Parangloe 62,846 62,888 62,451 53,790 57,346

8. Bungaya 87,017 87,017 86,492 86,528 86,138

9. Tompobulu 6,490 6,346 6,346 6,571 6,415

10. Tinggimoncong 173,366 173,640 154,161 146,595 146,158

11. Parigi 91,245 91,245 91,245 91,245 91,245

12. Tombolo Pao 15,291 15,291 15,178 15,012 54,737

13. Biring Bulu 13,026 13,026 12,582 12,582 12,582

14. Barombong 108,377 108,542 95,195 77,001 83,753

15. Bontonompo

Selatan 99,810 99,726 98,705 97,005 98,766

16. Bontolempangan 74,172 74,172 71,582 71,359 71,317

17. Pattallassang 64,297 65,593 62,391 58,968 62,027

18 Manuju 75,265 75,265 74,009 73,815 73,767

Sumber: Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.5.di atas menunjukkan bahwa luas bangunan

setiapkecamatan di Kabupaten Gowa mengalami fluktuasi pada periode 2014-

2018. Tidakada satupun kecamatan yang memiliki peningkatan luas bangunan.

Namun ada 1(satu) kecamatan yang tidak mengalami perubahan luas bangunan

yaitu KecamatanParigi dimana luas bangunan pada tahun 2014-2018sama yaitu

91.245.

Page 82: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

67

c. Perkembangan Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)

diKabupaten Gowa

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) merupakan surat

yangdigunakan Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya

pajakterhutang kepada Wajib Pajak. Berikut data perkembangan jumlah SPPT

setiapkecamatan di Kabupaten Gowa.

Tabel 4.6.Data Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Gowa Tahun 2014-2018

No. Kecamatan

Perkembangan Jumlah SPPT

2014 2015 2016 2017 2018

1. Bontonompo 27,364 27,407 25,947 24,076 24,393

2. Bajeng 34,560 34,580 33,131 27,430 28,471

3. Bajeng Barat 14,053 14,068 13,653 12,508 12,260

4. Pallangga 48,953 49,104 45,643 35,171 36,696

5. Sombaopu 42,282 45,261 39,004 36,084 34,866

6. Bontomarannu 16,823 16,924 15,431 12,800 13,486

7. Parangloe 17,526 17,669 16,873 14,717 16,436

8. Bungaya 17,537 17,537 17,065 17,069 17,037

9. Tompobulu 14,436 14,446 14,438 14,419 14,339

10. Tinggimoncong 18,341 18,399 15,903 14,846 14,587

11. Parigi 15,061 15,061 15,026 15,004 14,990

12. Tombolo Pao 15,052 15,053 14,536 14,429 16,913

13. Biring Bulu 11,689 11,689 11,419 11,366 11,415

14. Barombong 13,213 13,267 12,121 9,743 10,498

15.

Bontonompo

Selatan 18,879 18,884 18,732 16,812 16,842

16. Bontolempangan 16,232 16,232 15,356 15,269 15,207

17. Pattallassang 25,950 26,180 24,439 18,047 19,468

18 Manuju 23,874 23,887 23,561 23,566 23,571

Sumber: Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa (data diolah)

Page 83: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

68

Berdasarkan tabel 4.6.diatas menunjukkan bahwa jumlah

SuratPemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) setiap kecamatan di Kabupaten

Gowa selalumengalami fluktuasi. Jumlah SPPT tertinggi pada kecamatan yang

ada di Kabupaten Gowa pada periode tahun 2014-2018 adalah kecamatan

Pallangga dimana pada tahun 2014 jumlah SPPT sebanyak 48.953, kemudian

pada tahun 2014 meningkat 49.104,kemudian mengalami penurunan menjadi

45.643 pada tahun 2016, kemudian pada tahun 2017 mengalami penurunan

menjadi 35.171, dan pada tahun 2018 mengalamipeningkatan menjadi 36.696.

Dan kecamatan yang memiliki SPPT terendah adalah Kecamatan Biring Bulu

dimana pada tahun 2014 jumlah SPPT hanya 11.689 dan pada tahun 2018

sebanyak 11.415.

d. Data Perkembangan Objek Pajak Bumi dan Bangunan di KabupatenGowa

Objek pajak bumi dan bangunan adalah bumi dan

bangunan.Yangdimaksud dengan bumi adalah permukaan bumi yang meliputi

tanah dan perairanpedalaman serta laut wilayah Indonesia dan tubuh bumi yang

ada dibawahnya.Sedangkan yang dimaksud Bangunan adalah konstruksi teknik

yang ditanam ataudiletakkan secara tetap pada tanah dan perairan.Berikut data

Jumlah ObjekPajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Gowa.

Page 84: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

69

Tabel 4.7.Data Jumlah Objek Pajak Bumi dan Bangunan setiap Kecamatandi Kabupaten Gowa Tahun 2014-2018

No. Kecamatan

Perkembangan Jumlah Objek Pajak PBB

2014 2015 2016 2017 2018

1. Bontonompo 28,610 28,764 28,668 28,764 28,976

2. Bajeng 36,432 36,513 36,470 36,512 36,572

3. Bajeng Barat 14,849 14,882 14,870 14,879 14,892

4. Pallangga 51,886 52,650 52,116 52,638 52,908

5. Sombaopu 45,296 49,225 48,578 49,213 49,919

6. Bontomarannu 17,778 18,038 17,902 18,035 18,116

7. Parangloe 18,422 18,814 18,581 18,805 20,101

8. Bungaya 19,144 19,144 19,144 19,144 19,145

9. Tompobulu 15,774 15,778 15,774 15,778 15,779

10. Tinggimoncong 21,180 21,385 21,246 21,385 21,442

11. Parigi 15,734 15,734 15,734 15,734 15,737

12. Tombolo Pao 17,081 17,127 17,108 17,127 22,722

13. Biring Bulu 12,513 12,529 12,515 12,529 12,578

14. Barombong 13,998 14,127 14,071 14,127 14,195

15.

Bontonompo

Selatan 19,565 19,652 19,567 19,652 19,677

16. Bontolempangan 17,338 17,338 17,338 17,338 17,338

17. Pattallassang 33,236 33,848 33,477 33,840 34,030

18 Manuju 24,943 25,020 24,980 25,020 25,044 Sumber: Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.7. diatas menunjukkan bahwa kecamatan yang

memilikiobjek Pajak PBB paling tinggi adalah Kecamatan Pallangga dimana Pada

Tahun 2014 jumlah objek PBB sebesar 51.886, namun jumlah objek PBB di

KecamatanPallangga mengalami fluktuasi hingga tahun 2018. Sedangkan

Kecamatan yang tidakpernah mengalami penurunan jumlah objek pajak PBB

selama tahun 2014-2018 adalah Kecamatan Parigi dimana pada tahun 2014-2017

jumlah objek PBB sebesar15.734 kemudian mengalami peningkatan pada tahun

2018 menjadi 15.737.

Page 85: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

70

2. Hasil Estimasi Model Penelitian

Salah satu bentuk struktur data yang sering digunakan dalam

studiekonometrika adalah data panel. Data panel adalah data yang berstruktur

urut waktusekaligus cross section. Dalam penelitian ini, penulis menguji data

penelitian dengantiga jenis metode estimasi, yaitu model pendekatan kuadrat

terkecil (pooled leastsquare), pendekatan efek tetap fixed Effect dan efek acak

Random effect.Dalampenelitian ini faktor-faktor yang di analisis adalah

pengaruh luas bangunan, Jumlah SPPT, dan Objek Pajak terhadap Penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan.

a) Uji hausman

Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi Square

dengandegree Of freedom sebanyak k (jumlah variabel Independen). Jika nilai

statistic hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah

RandomEffect, sedangkan sebaliknya bila nilai statistik Hausman lebih kecil dari

kritisnyamaka model yang tepat adalah model Fixed effect.

Tabel 4.8 Uji Hausman Hasil Estimasi Model

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.449316 3 0.2169

Hasil pengujian diperoleh chi-square 4.449316 dan P-Value 0.2169 atau

lebihbesar dari taraf 1%, 5% dan 10%, maka disimpulkan bahwa hasil estimasi

mengikutimodel random effect. Apabila proses pengolahan data dan model

Page 86: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

71

yang dipilih adalahRandom Effect maka pengujian dapat dikatan selesai.

Disebabkan, metode REM yangmenggunakan moetode Generalized Least

Square (GLS) dapat mengabaikanpersoalan pelanggaran uji asumsi klasik

(Sedyadi, 2014).

b) Analisis Estimasi dan Hasil pengelohan Data Panel Model Random Effect

Dibuat pada model persamaan ekonometrika dengan menggunakan

regresidata panel dengan menggunakan pendekatan Random Effect Model.

Berikut modelyang digunakan dalam model pertama ini :

PnPBBit = β0 + β1luasBangunanit+ β2 JmlSPPTit+ β3 JObjPit Ɛit

.............................(1

Keterangan:

Pn PBB : Penerimaan PBB

β1 : Luas Bangunan

β2 : Jumlah SPPT

β3 : Jumlah Objek Pajak PBB

β0 : Konstanta

β1, β2, β3, : Koefisien Regresi

Ɛit : Error Term

Page 87: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

72

Tabel 4.9 Hasil Estimasi pada Model Random Effect

Variabel Dependen Total Obsevasi (90)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.998406 0.941555 1.060380 0.2919

X1 0.009570 0.026348 0.363234 0.0173

X2 -0.514116 0.195728 -2.626690 0.0102

X3 2.238748 0.273454 8.186916 0.0000

R-squared 0.876714

F-statistic 28.29235

Durbin-Watson stat 1.500912

Sumber : Hasil Pengolahan data dengan Eviews

Berdasarkan hasil Uji Hausman variabel yang digunakan pada

modelpenelitian ini diestimasi menggunakan Random Effect yaitu luas

bangunan (X1),jumlah SPPT (X2), dan jumlah objek pajak PBB (X3). Variabel

yang mempengaruhipenerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Gowa

pada tahun 2014-2018 adalah bahwa luas bangunan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penerimaanpajak bumi dan bangunan dengan nilai

probabilitas 0.0173<0.05 dan nilai koefisiensebesar 0.009570, artinya jika luas

bangunan naik sebesar 1% maka penerimaan pajakbumi dan bangunan akan

naik sebesar 0.009570.Kemudian untuk variabel jumlah SPPT berpengaruh

negatif dan signifikanterhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan pada

derajat kepercayaan 5% atau0.05, dengan nilai probabilitas 0.0102 < 0.05 dan

nilai koefisien -0.514116. Artinyajika jumlah SPPT naik sebesar 1% , maka

Page 88: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

73

penerimaan pajak bumi dan bangunan akanmenurun sebesar -0.514116.

Variabel objek pajak bumi dan bangunan berpengaruhpositif dan signifikan

terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan pada derajatkepercayaan 5%

atau 0.05, dengan nilai probabilitas 0.0000<0.05 dan koefisien2.238748 artinya

apabila jumlah objek pajak naik sebesar 1% maka penerimaan pajakbumi dan

bangunan akan meningkat sebesar 2.238748.

c) Uji Hipotesis

Uji Hipotesis digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-

masingvariabel independen secara bersama mampu memberikan

penjelasanmengenai variabel dependen.

a. Analisis Koefisien Determinasi (Statistik R2)Koefisien determinasi digunakan

untuk mengetahui tingkat signifikanmasing-masing variabel independen

secara bersama mampu memberikan penjelasanmengenai variabel

dependen.

Tabel 4.10Nilai Koefisien Determinasi pada Model Random Effect

R-squared 0.876714

Adjusted R-squared 0.899158

Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas menjelaskan, untuk mengetahui bahwa

R2R-Square dengan nilai sebesar 0.876714 dengan kata lain seluruh variabel

bebas(Luas Bangunan, Jumlah SPPT, dan Objek Pajak) mampu menjelaskan

nilai variabel dependen (Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan) sebesar 87%.

sedangkan sisanya13% dijelaskan oleh varibel lain diluar penelitian ini.

Page 89: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

74

d) Uji Simultan (Uji F)

Uji f dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Tabel 4.11Hasil Uji Simultan pada Model Random Effect

F-statistic Prob (F-statistic) Α

28.2923 0.000000 0.05

Berdasarkan tabel diatas dengan membandingkan P-Value dengan

tingkat signifikan sebesar 0.05.dapat disimpulkan bahwa P-Value 0.00000 <

0.05 dengan demikian H0 di tolak dan Ha diterima dengan artian bahwa

variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

e) Uji Statistik (Uji T)

Uji T digunakan untuk menguji tingkat signifikan antara variabel bebas

dengan variabel terikat secara individu, dengan menggunakan tingkat

signifikan 5% atau 0,05. Dikatakan signifikan apabila nilai thitung> dari ttabel.

Page 90: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

75

Tabel 4.12Hasil Uji Statistik ( Uji T) pada Model Random Effect

Variabel t-statistic Prob

Luas Bangunan 0.363234 0.0173

Jumlah SPPT -2.626690 0.0102

Objek Pajak PBB 8.186916 0.0000

Berdasarkan pada tabel 4.12 dengan melihat nilai t-statistic dengan

membandingkannya dengan ttabeldengan nilai t-tabel pada penelitian ini adalah

1.76131.Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel Luas Bangunan berpengaruh

tidak signifikan terhadap variabel terikat Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

dengan nilai t-statistik 0.363234 < 1.76131.Jumlah SPPT tidak signifikan

terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai t-statistik -

2.626690 < t tabel 1.76131.Sedangkan jumlah objek pajak bumi dan bangunan

berpengaruh secarasignifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan

dengan nilai t-statistik8.186916 > 1.76131.

C. Pembahasan

Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

pajakbumi dan bangunan di Kabupaten Gowa selama periode 2014-2018

digunakananalisis regresi data panel dengan metode random effect. Interpretasi

dari hasilpenelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh Luas Bangunan terhadap Penerimaan Pajak Bumi danBangunan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan

menunjukkanbahwa pengaruh luas bangunan terhadap penerimaan pajak bumi

dan bangunanberbanding positif dan signifikan. Dengan nilai probabilitas luas

Page 91: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

76

bangunan 0.0173 <0,05. dan nilai koefisien sebesar 0.009570. Hal ini

menunjukkan bahwa apabila luasbangunan naik 0,1% maka penerimaan pajak

bumi dan bangunan akan meningkatsebesar 0.009570.Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Hadi Sasana (2005)yang menganalisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi danBangunan di

Kabupaten Banyumas.Penelitian tersebut menggunakan variabel PDRBper

kapita, jumlah wajib pajak, luas lahan, luas bangunan, dan krisis

moneter.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel luas

bangunanberpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak bumi

dan bangunan diKabupaten Banyumas.Hasil yang sama pada penelitian yang

dilakukan oleh Shita Tiara (2013)tentang Analisis Atribut-Atribut yang

Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumi danBangunan (PBB) terhadap

Pendapatan Daerah di Kota Medan. Penelitian inimenggunakan variabel luas

lahan dan luas bangunan.Berdasarkan hasil penelitianmenunjukkan bahwa

jumlah luas bangunan berpengaruh secara signifikan terhadappendapatan

daerah di Kota Medan.

2. Pengaruh Jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) terhadap

Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan

bahwapengaruh jumlah SPPT terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan

berbandingnegatif dan signifikan, dengan nilai probabilitas jumlah SPPT 0.0102

< 0.05, dan nilaikoefisien -0.514116, hal ini menunjukkan bahwa apabila jumlah

SPPT meningkatsebesar 0,1% maka penerimaan pajak bumi dan bangunan

Page 92: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

77

akan menurun sebesar -0.514116.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Elisabeth Tilana Mutiara Putridengan penelitian yang berjudul Pengaruh Jumlah

Surat Pemberitahuan PajakTerutang, Nilai Jual Objek Pajak, dan Tunggakan

Pajak Terhadap Penerimaan PajakBumi dan Bangunan di Yogyakarta, dengan

hasil penelitian dalam pengujian parsialuntuk variabel Jumlah SPPT

menunjukkan nilai signifikansi 0,229, lebih besar daripada alpha 0,05. dengan

kata lain variabel Jumlah SPPT tidak memberikankontribusi terhadap

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh

Septiany (2011) dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada KPPPratama di Sleman” menunjukkan

bahwa jumlah Surat Pemberitahuan PajakTerutang (SPPT) mempunyai

pengaruh negatif terhadap penerimaan Pajak Bumi danBangunan

(PBB).Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa banyaknya

jumlahSurat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) yang dikeluarkan oleh

pemerintahkepada wajib pajak tidak selamanya memberikan kontribusi terhadap

penerimaanpajak bumi dan bangunan karena tidak semua wajib pajak yang

menerima SuratPemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) memenuhi kewajiban

perpajakannya.

3. Pengaruh Jumlah Objek Pajak Bumi dan Bangunan terhadap PenerimaanPajak

Bumi dan Bangunan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan

menunjukkanbahwa pengaruh jumlah objek pajak bumi dan bangunan terhadap

penerimaan pajakbumi dan bangunan berbanding positif dan signifikan. Dengan

Page 93: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

78

nilai probabilitas luasbangunan 0.0000 < 0,05 dan nilai koefisien 2.238748. Hal

ini menunjukkan bahwaapabila jumlah objek pajak naik 0,1% maka penerimaan

pajak bumi dan bangunanakan meningkat sebesar 2.238748.Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Septiany (2011) dengan judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Bumidan Bangunan

(PBB) pada KPP Pratama di Sleman” menunjukkan bahwa jumlahobjek pajak

mempunyai pengaruh yang positif terhadap penerimaan Pajak Bumi

danBangunan (PBB).

Page 94: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah di uraikan sebelumnya maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Luas bangunan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak bumi

dan bangunan dengan nilai nilai probabilitas 0.0173<0.05 dankoefisien sebesar

0.009570, artinya jika luas bangunan naik sebesar 1%maka penerimaan pajak bumi

dan bangunan akan meningkat sebesar0.009570.

2. Jumlah SPPT berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaanpajak bumi dan

bangunan pada derajat kepercayaan 5% atau 0.05, dengan nilai probabilitas

0.0102<0.05 dan koefisien -0.514116 artinya jika jumlahSPPT naik sebesar 1% , maka

penerimaan pajak bumi dan bangunan akanmenurun sebanyak -0.514116.

3. Objek pajak bumi dan bangunan berpengaruh positif dan signifikan

terhadappenerimaan pajak bumi dan bangunan pada derajat kepercayaan 5%

atau0.05, dengan nilai probabilitas 0.0000<0.05 dan koefisien 2.238748 artinyaapabila

jumlah objek pajak naik sebesar 1% maka penerimaan pajak bumidan bangunan akan

meningkat dengan nilai koefisien 2.238748.87

79

Page 95: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

80

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah dimuat, maka dapatdiajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan pemerintah Kabupaten Gowa memperhatikan faktor-faktoryang

mempengaruhi penerimaan pajak bumi dan bangunan agar realisasipenerimaan pajak

bumi dan bangunan dapat tercapai sesuai dengan targetyang telah ditetapkan.

2. Diharapkan melakukan pengawasan terhadap pemungutan pajak bumi danbangunan

agar tidak terjadi penyelewengan baik dari pihak wajib pajakmaupun petugas

pemungutan pajak

Page 96: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

81

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, Sufyan. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Skripsi. Makassar: Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, 2016.

Anggraeni, Dina. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.(Studi Empiris pada Propinsi Bengkulu). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010.

Ghozali,Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009.

Gudjarati, Damodar N, Dasar-Dasar Ekonometrika. (Jakarta: Salemba Empat, 2015).

Handayani, Witiya Tri, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan pada Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Jurnal Penelitian UNS, Vol 2, No.3, 2014.

http://www.sharingid.com/uji-asumsi-klasik-pada-data-panel/ Insukindro, Peranan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Usaha

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.(Yogyakarta: Laporan Penelitian Kursus Keuangan Daerah FE-UGM), 1994.

Islahuzzaman, Dasar-Dasar Akuntansi, (Cet. 7, Jakarta: Bumi Aksara, 2011).

Jamaluddin, Pengantar Perpajakan, (Alauddin University Press, cetakan 1),

2011. Kuncoro, Mudrajat, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga,

2009. Mardiasmo, Perpajakan, Edisi Revisi 2006, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006.

Mardiasmo, Perpajakan, Edisi Revisi 2011, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011. Mardiasmo, Perpajakan, Edisi Revisi 2016, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2016.

Martono Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder.Ed.Revisi 2-Cet.4-(Jakarta: Rajawali Pers), 2014.

Page 97: FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ......luas bangunan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan dengan nilai probabilitas 0.0173

82

Martoyo, Susilo, Sistem Pengadilan Manajemen.Yogyakarta: Salemba Empat,

1998.

Mubar, Asmaul Husna Yusuf, Analisis Peranan Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Takalar”

Skripsi Makassar: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, 2014.

Murray R. Spiegal dan Larry J. Stephers.Statistik, Edisi Ketiga (Jakarta:

Erlangga, 2007).

Natsir, Alviana Anugrah, Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Maros”, skripsi.

Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar, 2016. Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.