faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
RIYADH AL SADDAM
080420103252
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor – faktor yang
mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah Provinsi
Kepulauan Riau. Faktor – faktor yang diteliti antara lain sistem pengendalian
internal, teknologi, sumber daya manusia, dan kualitas data. Pengumpulan data
dilakukan dengan memberikan kuesioner sebanyak 95 eksemplar, yang diberikan
kepada subbagian keuangan, pemegang kas dan penata laporan di Badan
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah dan Inspektorat Daerah Provinsi
Kepulauan Riau. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan SPSS
versi 22.0
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal dan
teknologi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas informasi
laporan keuangan. Sedangkan sumber daya manusia tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas informasi laporan keuangan dikarenakan kurangnya sumber
daya manusia itu sendiri dari segi kualitas dan kuantitas. Kualitas data yang juga
berperan sebagai variabel bebas dan tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan, hal ini dikarenakan untuk mengolah data agar menghasilkan
informasi yang berguna bagi para pengguna, perlu pernyotiran data yang tepat
untuk diolah.
Kata kunci : Kualitas Informasi Laporan Keuangan, Sistem Pengendalian
Internal, Teknologi, Sumber Daya Manusia dan Kualitas Data.
PENDAHULUAN
Adanya Undang–undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
yang bertujuan agar pemerintahan pusat maupun daerah, dapat memberikan
bentuk pertanggungjawabannya berupa laporan keuangan. Pemerintah juga
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). SAP merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang diatur pemerintah
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP), menyebutkan bahwa laporan keuangan yang disusun
pemerintah harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan.
Karakteristik kualitatif tersebut meliputi :
a. Relevan, yaitu informasi harus memiliki feedback value, predictive value,
tepat waktu dan lengkap;
b. Andal, yaitu informasi harus memiliki karakteristik penyajian jujur,
variability, netralitas;
c. Dapat dibandingkan, yaitu laporan keuangan dapat dibandingkan dengan
periode sebelumnnya atau dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lain;
Dapat dipahami, yaitu bahwa informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta
istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Bentuk laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah
selama satu tahun anggaran adalah dalam bentuk Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD). Laporan keuangan pemerintah daerah harus mengikuti Standar
Akuntansi Pemerintahan sesuai Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005. Tujuan
diberlakukannya hal tersebut adalah agar lebih accountable dan semakin
diperlukannya peningkatan kualitas laporan keuangan. Kualitas laporan keuangan
pemerintah sangat dipengaruhi oleh faktor kepatuhan terhadap standar akuntansi,
kapabilitas sumber daya manusia, serta dukungan teknologi, juga pengendalian
internal, serta data yang akurat.Dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), atas selama lima tahun, dari tahun 2010-2014, BPK memberikan opini
unqualified atau qualified dalam persentase yang lebih besar atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), sebagaimana tersaji dalam tabel 1 berikut
ini.
Tabel 1
Perkembangan Opini LKPD 2010-2014
Tahun Opini
Total WTP % WDP % TW % TMP %
2010
2011
2012
2013
2014
34
67
120
156
252
6,51
12,8
23
29,8
47
343
349
319
311
247
65,7
66,6
61
59,35
46
26
8
6
11
5
4,98
1,52
1,14
2,1
1
119
100
79
46
35
22,81
19,08
14,86
8,75
6
522
524
524
524
539
Sumber : www.bpk.go.id
Hasil evaluasi oleh BPK, menunjukkan bahwa LKPD yang memperoleh
opini WTP dan WDP pada umumnya memiliki pengendalian intern telah
memadai. Adapun LKPD yang memperoleh opini TW dan TMP memerlukan
perbaikan pengendalian intern dalam hal keandalan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan. Masih banyaknya opini TW dan TMP yang diberikan
oleh BPK menunjukkan efektivitas SPI pemerintah daerah belum optimal. BPK
menemukan beberapa kasus kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan
pelaporan, terdiri atas :
1. Pencatatan tidak/belum dilakukan secara akurat
2. Proses penyusunan laporan tidak sesuai dengan ketentuan
3. Terlambat menyampaikan laporan
4. Sistem informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai
5. Sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang
memadai.
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah masih belum
memenuhi kriteria nilai informasi yang disyaratkan. Mengingat bahwa
karakterisktik kualitatif merupakan unsur penting dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah sebagai dasar pengambilan keputusan, maka peneliti tertarik
untuk meneliti faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keandalan dan ketepatan
waktu pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
kualitas informasi laporan keuangan, yaitu: Sukmaningrum (2012); Aspar (2014);
Fahni (2014). Mengacu pada penelitian terdahulu, bahwa terdapat tingkat
signifikansi yang berbeda dari masing-masing variabel atribut kualitas laporan
keuangan, dan masih terbatasnya jumlah penelitian yang dilakukan di Indonesia
terkait dengan kualitas laporan keuangan pemerintah, penelitian ini menarik untuk
meneliti kembali faktor-faktor penentu kualitas laporan keuangan pemerintah di
Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori kegunaan-keputusan Informasi (Decision-Usefulness Theory)
Staubus (2000) dalam Sukmaningrum (2012) menyatakan teori kegunaan-
keputusan (decision-usefulness theory) informasi akuntansi menjadi referensi dari
penyusunan kerangka konseptual Financial Accounting Standard Boards (FASB),
yaitu Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang berlaku di
Amerika Serikat.
Menurut Sukmaningrum (2012), Kegunaan-keputusan informasi
akuntansi mengandung komponen-komponen yang perlu dipertimbangkan oleh
para penyaji informasi akuntansi agar cakupan yang ada dapat memenuhi
kebutuhan para pengambil keputusan yang akan menggunakannya. SFAC No. 2
tentang Qualitative Characteristics of Accounting Information menggambarkan
hirarki dari kualitas informasi akuntansi dalam bentuk kualitas primer,
kandungannya dan kualitas sekunder.
Teori kegunaan-keputuan informasi sangat relevan, karena Standar
Akuntansi Pemerintah di Indonesia mengadopsi karakteristik kualitatif dari SFAC
No.2. Hanya saja SAP menekankan pada empat prasyarat normatif yakni: relevan,
andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau
aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan
keseluruhan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang
berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan
kredit. Sedangkan tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan, laporan keuangan disusun untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang
dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Unsur
laporan keuangan pemerintah terdiri dari :
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan Atas Laporan Keuangan
Dimensi Kualitas Informasi
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 menjelaskan karakteristik
kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan
agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
1. Relevan
a. Memiliki manfaat umpan batik (feedback value)
b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
c. Tepat waktu
d. Lengkap
2. Andal
a. Penyajian Jujur
b. Dapat Diverifikasi (verifiability)
c. Netralitas
3. Dapat dipahami
4. Dapat dibandingkan
Berikut ini akan mengkaji lebih jauh tentang faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan. Adapun penjelasan untuk
masing-masing faktor adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pengendalian Internal
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 mendefinisikan
pengendalian internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Sistem pengendalian internal dapat dibagi menjadi dua yaitu Pengendalian
Internal Akuntansi (Preventive Controls) dan Pengendalian Internal Administratif
(Feedback Controls).
Pengendalian Internal Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya
inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan dan memeriksa keakuratan
data akuntansi. Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. (dikerjakan setelah
adanya pengendalian akuntansi).
Kegiatan untuk memastikan akurasi dan kelengkapan informasi meliputi:
1. Pengendalian umum
Pengendalian ini meliputi pengamanan sistem informasi, pengendalian atas
akses, pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat lunak
aplikasi, pengendalian atas perangkat lunak sistem, pemisaan tugas, dan
kontinuitas pelayanan.
2. Pengendalian aplikasi
Pengendalian ini meliputi pengendalian otorisasi, pengendalian kelengkapan,
pengendalian akurasi, dan pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan
file data.
H1 : Sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan.
2. Teknologi
Teknologi adalah kumpulan alat, termasuk mesin, modifikasi, pengaturan
dan prosedur yang digunakan oleh manusia. Teknologi memiliki pengaruh dari
masyarakat dan sekitarnya dalam beberapa cara. Dalam banyak masyarakat,
teknologi telah membantu mengembangkan ekonomi menjadi lebih maju dan
modern.
Teknologi komputer dapat dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan
pemerintah dalam menyusun laporan keuangan. Perangkat lunak (software) yang
terdapat di dalam komputer adalah aplikasi khusus yang dinamakan program
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah dan selanjutnya secara otomatis
mempersiapkan laporan keuangan daerah ketika laporan tersebut dibutuhkan.
Pemerintahan Daerah akan menyusun laporan keuangan daerah mengacu pada
standar akuntansi yang berlaku umum, yaitu Standar akuntansi Pemerintahan.
H2 : Teknologi berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
3. Sumber Daya Manusia
Widodo (2001) dalam Sukmaningrum (2012) menjelaskan kompetensi
sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya manusia untuk
melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya dengan bekal
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai. Wiley (2002) dalam
Sukmaningrum (2012) mendefinisikan “Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan
visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut”. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting, oleh karena itu
harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik
mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten, yang
didukung dengan latar belakang pendidikan akuntansi, sering mengikuti
pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan. Hal
tersebut diperlukan untuk menerapkan sistem akuntansi yang ada. Sumber daya
manusia (SDM) yang kompeten tersebut akan mampu memahami logika
akuntansi dengan baik. Menurut Schultz dalam Fahni (2014), menyatakan bahwa
human capital terdiri dari keahlian (skills), pengalaman (experience), dan
pengetahuan (knowledge). Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah Daerah
dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada
kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan
standar yang ditetapkan pemerintah.
H3 : Sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi
laporan keuangan.
4. Kualitas Data
Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (the
description of things and events that we face). Sementara data bisnis (business
data) didefenisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu (resources) dan
kejadian (transactions) yang terjadi. Defenisi data yang lain adalah data
merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti
tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah
sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Defenisi kualitas data merupakan konsep
multidimensi yang melibatkan data manajemen, permodelan dan analisis, kualitas
control dan penjaminan, penyimpanan dan penyajian.
H4 : Kualitas data berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
H5 : Sistem pengendalian internal, teknologi, sumber daya manusia, dan kualitas
data secara simultan berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
METODE PENELITIAN
Defenisi Variabel Penelitian
1. Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas informasi laporan keuangan
pemerintah daerah (PP No. 24 Tahun 2005), yakni:
a. Manfaat dari laporan keuangan yang dihasilkan
b. Ketepatan pelaporan laporan keuangan
c. Kelengkapan informasi yang disajikan
d. Penyajian secara jujur
e. Isi laporan keuangan dapat diverifikasi
f. Keakuratan informasi yang disajikan
g. Isi laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya
h. kejelasan penyajian informasi dalam laporan keuangan
2. Sistem Pengendalian Internal
Indikator yang digunakan untuk mengukur sistem pengendalian intern
(Choirunisah dalam Sukmaningrum,2012), yakni:
a. Integritas data.
b. Ketepatan input dan posting data.
c. Prosedur otorisasi dokumen transaksi
d. Tersimpannya dokumen sumber data
e. Pembagian tanggungjawab
f. Penentuan kebijakan dan standar akuntansi
g. Implementasi kebijakan dan standar
3. Teknologi
Indikator yang digunakan untuk mengukur teknologi dalam (Fahni,2014), yakni:
a. Penerapan Teknologi
b. Pengembangan Teknologi
c. Pemanfaatan Teknologi Informasi
4. Sumber Daya Manusia
Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi sumber daya manusia (Xu
et al dalam Sukmaningrum,2012) yakni:
a. Pemahaman terhadap peraturan dan standar
b. Interaksi dengan sistem
c. Kontrol terhadap SDM
d. Pendidikan dan training
5. Kualitas Data
Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas data (Aspar,2014) yakni:
a. Eksistensi
b. Jenis Penyimpanan
c. Integritas
d. Memastikan Prosedur Benar
e. Konsistensi
f. Espektasi Manajemen
g. Kepuasan
h. Tidak Banyak Persepsi
Populasi dan Sampel
Data populasi dari jumlah pegawai di Badan Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Daerah (BPKKD) dan Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada para pegawai bidang keuangan di
Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Provinsi
Kepulauan Riau dan Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Riau dengan
menyebar kuesioner kepada 95 orang secara langsung, 15 kuesioner tidak
dikembalikan dengan alasan bahwa para pegawai yang terkait sedang tidak berada
di tempat karena sedang dinas luar dan mengikuti diklat. Sehingga sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 80 pegawai.
Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda dengan program SPSS 22, yang diuji dengan tingkat signifikansi
0,05. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui atau
memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependennya. Maka formulasi model penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana:
Y = Kualitas Informasi Laporan Keuangan
A = Konstanta
b(123) = Koefisien Regresi
X1 = Sistem Pengendalian Internal (SPI)
X2 = Teknologi
X3 = Sumber Daya Manusia
X4 = Kualitas Data
E = Error atau variasi gangguan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden
Kuesioner yang disebar sebanyak 95 kuesioner. Dari keseluruhan
kuesioner yang disebar, sebanyak 80 kuesioner kembali dan dapat digunakan
sebagai bahan analisis.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, dapat dijelaskan
mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dapat dilihat melalui
demografi responden. Demografi tersebut digunakan untuk mengetahui gambaran
umum tentang pegawai yang bekerja bidang keuangan di Badan Pengelolaan
Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Provinsi Kepulauan Riau dan
Inspektorat Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Demografi responden pada
penelitian ini meliputi jenis kelamin, pendidikan, dan lama bekerja.
Tabel 2
Demografi Responden
Uraian Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
42
38
52,5%
47,5%
Umur
20 – 30 Tahun
31 – 40 Tahun
41 – 50 Tahun
19
39
22
23,8%
48,8%
27,5%
Tingkat Pendidikan
D3
S1
S2
13
48
19
16,3%
60%
23,8%
Golongan Jabatan
II d
III a
III b
III c
III d
4
31
21
12
12
5%
38,8%
26,3%
15%
15%
Masa Kerja
1 – 5 Tahun
5 – 10 Tahun
Lebih dari 10 Tahun
2
32
46
2,5%
40%
57,5%
Sumber : Data Primer yang diolah,2016
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan
informasi mengenai karaktristik variabel-variabel penelitian, antara lain nilai
minimum, maksimum, rata-rata, standar deviasi. Hasil analisis deskriptif disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 3
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Total_SPI 80 18,00 38,00 30,9750 4,75734
Total_Teknologi 80 18,00 39,00 30,6750 5,58201
Total_SDM 80 10,00 40,00 26,3750 5,06508
T_Kualitas Data 80 16,00 40,00 27,5500 4,89614
T_Kualitas Info Lap Keuangan 80 14,00 39,00 29,9250 5,10590
Valid N (listwise) 80
Sumber : Data Primer yang diolah,2016
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Menurut Ghozali (2007), kuesioner dikatakan valid akan mempunyai arti
bahwa angket mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian
ini, uji validitas dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi korelasi skornya
setiap butir pertanyaan terhadap total skornya untuk masing-masing variabel.
Tabel 4
Hasil Uji Validitas
No. Variabel Butir
Instrumen Korelasi r-Tabel Keterangan
1 Sistem Pengendalian
Internal (X1)
SPI1
SPI2
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
0,705
0,504
0,638
0,590
0,405
0,762
0,681
0,441
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
2 Teknologi (X2) T1
T2
T3
T4
T6
T7
T8
0,551
0,787
0,801
0,627
0,796
0,753
0,297
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Sumber Daya
Manusia (X3)
SDM1
SDM2
SDM3
SDM4
SDM5
SDM6
SDM7
SDM8
0,444
0,734
0,467
0,728
0,656
0,744
0,435
0,522
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
4 Kualitas Data (X4) KD1
KD2
KD3
KD4
KD5
KD6
KD7
KD8
0,635
0,562
0,495
0,564
0,627
0,596
0,598
0,611
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
5 Kualitas Informasi
Laporan Keuangan
(Y)
KILK1
KILK2
KILK3
KILK4
KILK5
KILK6
KILK7
KILK8
0,759
0,581
0,682
0,492
0,472
0,574
0,542
0,701
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data Primer yang diolah,2016
Berdasarkan Tabel 4 tersebut di atas menunjukkan bahwa item pertanyaan
variabel-variabel penelitian mempunyai nilai korelasi ( r ) yang lebih besar dari r-
tabel yaitu 0,220 kecuali untuk pertanyaan variabel teknologi yaitu T5. Item
pertanyaan variabel-variabel penelitian yang valid dapat digunakan pada analisis
selanjutnya, sementara item pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak
digunakan dalam analisis selanjutnya.
Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dinilai reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2007). Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai dari Cronbach Alpha di atas 0,60
(Ghozali, 2007).
Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Cronbach’s Batas
Reliabilitas Keterangan
Sistem Pengendalian Internal(X1)
Teknologi (X2)
Sumber Daya Manusia (X3)
Kualitas Data (X4)
Kualitas Informasi Laporan
Keuangan (Y)
0,734
0,804
0,744
0,726
0,753
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah,2016
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat bahwa suatu data terdistribusi
secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov.
Tabel 6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,18162554
Most Extreme Differences
Absolute ,051
Positive ,048
Negative -,051
Kolmogorov-Smirnov Z ,458
Asymp. Sig. (2-tailed) ,985
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer yang diolah,2016
Gambar 1 Grafik Histogram Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Gambar 2 Grafik Plot Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas berarti varians variabel dalam model tidak sama
(konstan). Dalam penelitian ini, untuk menguji ada atau tidaknya indikasi
heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Spearman.
Tabel 7
Hasil Uji Spearman
Correlations
Total_
SPI
Total_
Teknologi
Total_
SDM
T_Kualitas
Data
ABS_
RES
Spearman's
rho
Total_
SPI
Correlation Coefficient 1,000 ,307** -,022 ,209 -,028
Sig. (2-tailed) . ,006 ,849 ,063 ,806
N 80 80 80 80 80
Total_
Teknol
ogi
Correlation Coefficient ,307** 1,000 ,111 ,002 -,021
Sig. (2-tailed) ,006 . ,328 ,988 ,856
N 80 80 80 80 80
Total_
SDM
Correlation Coefficient -,022 ,111 1,000 -,144 ,003
Sig. (2-tailed) ,849 ,328 . ,202 ,976
N 80 80 80 80 80
T_Kual
itas
Data
Correlation Coefficient ,209 ,002 -,144 1,000 ,024
Sig. (2-tailed) ,063 ,988 ,202 . ,832
N 80 80 80 80 80
ABS_
RES
Correlation Coefficient -,028 -,021 ,003 ,024 1,000
Sig. (2-tailed) ,806 ,856 ,976 ,832 .
N 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer yang diolah,2016
Analisis Grafik Scatterplots Untuk memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatter plot
model tersebut. Bila titik-titik menyebar secara acak, tidak memiliki pola tertentu
yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y
maka tidak terjadi hetroskedastisitas (Ghozali 2006).
Gambar 3 Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi terdapat korelasi antar variabel independennya. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan korelasi antar variabel-variabel bebas yang akan digunakan
dalam persamaan regresi. Untuk menguji adanya multikolinieritas ini dapat dilihat
pada tolerance value atau Variance Inflation Factors (VIF). Jika nilai tolerance
value di bawah 0,10 atau nilai Variance Inflation Factors (VIF) di atas 10 maka
terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2007).
Tabel 8
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Colenearity
Statistic Keterangan
Tolerance VIF
Sistem Pengendalian
Internal (X1) 0,852 1,174 Tidak Multikolinearitas
Teknologi (X2) 0,888 1,126 Tidak Multikolinearitas
Sumber Daya Manusia
(X3) 0,937 1,067 Tidak Multikolinearitas
Kualitas Data (X4) 0,907 1,103 Tidak Multikolinearitas
Sumber : Data Primer yang diolah,2016
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menaksir atau
meramalkan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau
diturunkan. Analisis ini berdasarkan pada hubungan satu variabel dependen
dengan satu atau lebih variabel independen. Model persamaan regresi yang baik
adalah memenuhi persyaratan asumsi klasik yang semua data berdistribusi
normal.
Tabel 9
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9,214 5,157 1,787 ,078
Total_SPI ,519 ,110 ,484 4,724 ,000
Total_Teknologi ,196 ,092 ,214 2,133 ,036
Total_SDM ,006 ,098 ,006 ,060 ,953
T_Kualitas Data -,056 ,104 -,054 -,540 ,591
a. Dependent Variable: T_Kualitas Info Lap Keuangan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Berdasarkan analisis regresi berganda pada tabel 4.9 di atas, maka
diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y = 9,214 + 0,519X1 + 0,196X2 + 0,006X3 + (-0,056)X4 + e
Keterangan :
Y = Kualitas Informasi Laporan Keuanga
a = Konstanta
X1 = Sistem Pengendalian Internal
X2 = Teknologi
X3 = Sumber Daya Manusia
X4 = Kualitas Data
e = Standar error
b1, b2, b3, b4 = Koefisien masing-masing variabel
Persamaan linier regresi berganda di atas dapat diartikan bahwa :
1. Konstanta sebesar 9,214 menyatakan bahwa tanpa ada pengaruh dari
keempat vaiabel independen dan faktor lain, maka variabel kualitas
informasi laporan keuangan (Y) adalah 9,214.
2. Koefisien regresi variabel sistem pengendalian internal 0,519 (positif). Hal
ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan sistem pengendalian internal akan
meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan sebesar 0,519 atau
51,9% tanpa dipengaruhi faktor lainnya.
3. Koefisien regresi variabel teknologi 0,196 (positif). Hal ini berarti bahwa
setiap terjadi kenaikan teknologi akan meningkatkan kualitas informasi
laporan keuangan sebesar 0,196 atau 19,6% tanpa dipengaruhi faktor
lainnya.
4. Koefisien regresi variabel sumber daya manusia 0,006 (positif). Hal ini
berarti bahwa setiap terjadi kenaikan sumber daya manusia akan
meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan sebesar 0,006 atau
0,6% tanpa dipengaruhi faktor lainnya.
5. Koefisien regresi variabel kualitas data -0,056 (negatif). Ini menunjukka
kualitas data mempunyai hubungan berlawanan arah dengan kualitas
informasi laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan
kualitas data akan menurunkan kualitas informasi laporan keuangan
sebesar 0,056.
Uji Hipotesis
Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel
independennya. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 10 berikut
ini :
Tabel 10 Uji Statistik t (parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9,214 5,157 1,787 ,078
Total_SPI ,519 ,110 ,484 4,724 ,000
Total_Teknologi ,196 ,092 ,214 2,133 ,036
Total_SDM ,006 ,098 ,006 ,060 ,953
T_Kualitas Data -,056 ,104 -,054 -,540 ,591
a. Dependent Variable: T_Kualitas Info Lap Keuangan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan (bersama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Hasil uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini :
Tabel 11 Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 678,157 4 169,539 9,205 ,000b
Residual 1381,393 75 18,419
Total 2059,550 79
a. Dependent Variable: T_Kualitas Info Lap Keuangan
b. Predictors: (Constant), T_Kualitas Data, Total_Teknologi, Total_SDM, Total_SPI
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji Koefisien Determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh langsung variabel independen yang semakin dekat hubungannya dengan
variable dependen. Hasil uji koefisien determinasi (R²) dapat dilihat pada tabel 12
di bawah ini :
Tabel 12 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,574a ,329 ,294 4,29169
a. Predictors: (Constant), T_Kualitas Data, Total_Teknologi,
Total_SDM, Total_SPI
b. Dependent Variable: T_Kualitas Info Lap Keuangan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Pembahasan
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Informasi
Laporan Keuangan
Sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Dimana signifikan 0,00
< 0,05 dan t-hitung 4,724 > t-tabel 1,992. Maka hipotesis pertama dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Fahni (2014) dan
Sukmaningrum (2012).
Hasil positif dalam penelitian ini menunjukkan jika sistem pengendalian
internal meningkat maka kualitas informasi laporan keuangan juga akan semakin
baik. Hasil variabel sistem pengendalian internal berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Karena kualitas informasi laporan
keuangan membutuhkan sistem pengendalian internal untuk mengawasi kinerja
pemerintah dalam menyusun laporan keuangan, untuk menghindari dari
kecurangan manipulasi angka–angka yang dapat merugikan masyarakat dan
Negara, serta memastikan akurasi dan kelengkapan informasi.
Pengaruh Teknologi Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan
Teknologi berpengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas informasi laporan keuangan. Dimana signifikan 0,036 < 0,05 dan t-hitung
2,133 > t-tabel 1,992. Maka hipotesis kedua dapat diterima. Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fahni (2014) yang menyatakan
teknologi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi laporan
keuangan.
Hasil positif dalam penelitian ini menunjukkan jika semakin terbaru
teknologi yang digunakan maka semakin baik pula kualitas informasi laporan
keuangan. Karena Teknologi komputer dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
pekerjaan pemerintah dalam menyusun laporan keuangan. Perangkat lunak
(software) yang terdapat di dalam komputer adalah aplikasi khusus yang
dinamakan program Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah dan selanjutnya secara
otomatis mempersiapkan laporan keuangan daerah ketika laporan tersebut
dibutuhkan.
Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Informasi Laporan
Keuangan
Sumber daya manusia berpengaruh positif dan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Dimana signifikan 0,953
> 0,05 dan t-hitung 0,060 < t-tabel 1,992. Maka hipotesis ketiga tidak dapat
diterima. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Sukmaningrum (2012) dan Fahni (2014).
Hasil positif dalam penelitian ini menunjukkan jika semakin tinggi
sumber daya manusia yang dimiliki maka akan semakin baik kualitas informasi
laporan keuangan, namun probabilitas signifikannya 0,060 sehingga dapat
disimpulkan bahwa sumber daya manusia tidak perbengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan.
Hal ini disebabkan apabila sumber daya manusia yang melaksanakan
sistem akuntansi tidak memiliki kualitas yang disyaratkan, maka akan
menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan fungsi akuntansi, dan akhirnya
informasi akuntansi sebagai produk dari sistem akuntansi, kualitasnya menjadi
buruk.
Pengaruh Kualitas Data Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan
Kualitas data berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Dimana signifikan 0,591 > 0,05
dan t-hitung( -0,540 < t-tabel 1,992. Maka hipotesis keempat tidak dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Aspar (2014).
Hasil negatif dalam dalam penelitian ini dengan nilai koefisien -0,540,
bahwa semakin tinggi kualitas data maka akan buruk terhadap kualitas informasi
laporan keuangan, namun probabilitas signifikannya 0,591 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kualitas data tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
informasi laporan keuangan.
Hal ini disebabkan untuk mengolah data agar menghasilkan informasi
yang berguna bagi para pengguna, perlu pernyotiran data yang tepat untuk diolah.
Pentingnya kualitas data harus dimengerti dan ditunjukkan melalui komunikasi
dalam sebuah organisasi.
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Teknologi, Sumber Daya Manusia,
dan Kualitas Data Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan
Pengaruh sistem pengendalian internal, teknologi, sumber daya manusia,
dan kualitas data secara simultan terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan (Uji F) membuktikan bahwa sistem
pengendalian internal, teknologi, sumber daya manusia dan kualitas data
berpengaruh secara simultan terhadap kualitas informasi laporan keuangan
Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini dibuktikan dengan nilai F
htiung sebesar 9,205 dan F tabel sebesar 2,49. Sehingga F hitung > F tabel dengan
tingkat signifikansi 0,000 lebih besar daripada taraf signifikansi 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa secara
simultan variabel sistem pengendalian internal, teknologi, sumber daya manusia
dan kualitas data berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan. Hal ini berdasarkan nilai t-hitung sebesar 4,724
sedangkan t-tabel sebesar 1,992, sehingga t-hitung > t-tabel dengan tingkat
signifikansi 0,00 < 0,05.
2. Teknologi secara parsial berpengaruh terhadap kualitas infomasi laporan
keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini berdasarkan
nilai t-hitung sebesar 2,133 sedangkan t-tabel sebesar 1,992, sehingga t-
hitung > t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,036 < 0,05.
3. Sumber daya manusia secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Hal ini berdasarkan nilai t-hitung sebesar 0,060 sedangkan t-tabel sebesar
1,992, sehingga t-hitung < t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,953 > 0,05.
4. Kualitas data secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini
berdasarkan nilai t-hitung sebesar -0,540 sedangkan t-tabel sebesar 1,992,
sehingga t-hitung < t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,591 > 0,05.
5. Secara simultan (bersama-sama) sistem pengendalian internal, teknologi,
sumber daya manusia, dan kualitas data berpengaruh signifikan terhadap
kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan
Riau. Hal ini berdasarkan nilai f-hitung sebesar 9,205 sedangkan f-tabel
sebesar 2,49, sehingga f-hitung > f-tabel dengan tingkat signifikansi 0,00 <
0,05.
Saran
Adapun saran-saran yang penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian
ini yaitu :
1. Bagi Pemerintah Daerah, agar dapat meningkatkan sistem pengendalian
internal untuk mengawasi kinerja dalam menyusun laporan keuangan supaya
terhindar dari kecurangan manipulasi angka-angka yang dapat merugikan
masyarakat dan negara serta memastikan akurasi dan kelengkapan informasi
untuk mencapai kesuksesan pemerintahan dalam mengelola keuangan untuk
pelayanan umum yang baik, juga memperhatikan kapasitas sumber daya
manusia dengan melalui pelatihan dengan materi yang mudah dipahami agar
bekal ilmu dan keahlian dalam menjalankan tugas sebagai pengelola
keuangan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan variabel penelitian
lain yang lebih luas cakupannya agar hasilnya lebih akurat dan dapat
dipahami bahwa masih banyak faktor lain yang dapat dipergunakan sebagai
indikator yang mampu mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan
pemerintah daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Aspar, 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi dalam sistem
akuntansi keuangan tingkat kuasa pengguna anggaran (Studi Kasis pada
Satuan-satuan Kerja di Wilayah Pembayaran KPPN Makassar II).
Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Choirunisah, Fariziah. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi
laporan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi instansi. Tesis
UGM,Yogyakarta. Kompetensi sumber daya manusia, sistem
pengendalian intern, Faktor eksternal mempengaruhi kualitas informasi
laporan keuangan.
Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: Perpustakaan Nasional: Katalog
Dalam Terbitan (KDT).
Fahni, Wahyuni, 2014. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
informasi laporan keuangan pemerintah daerah (Studi Empiris pada
Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi). Skripsi, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru.
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi ketiga. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 2002. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama. Jakarta: Bumi Aksara.
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Sumber Daya Manusia: Suatu Tinjauan Penilaian
Modal Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Puspitawati, Lilis dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
Republik Indonesia, Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
Republik Indonesia, Undang–Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
Sukmaningrum, Tantriani, 2012. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah (Studi
Empiris pada Pemerintahan Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Edisi pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
----------, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
----------, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga.
Tunggal, Amin Widjaja. 2013. Pengendalian Internal: Mencegah dan Mendeteksi
Kecurangan. Jakarta: Harvarindo.