faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan...
TRANSCRIPT
1 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN
PEMERINTAH DALAM MENERAPKAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA
SKPD PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN
LILINA NOVIANTY SARI
110462201100
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Komitmen, Kesiapan
Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi terhadap Kesiapan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada seluruh SKPD
Pemerintah Kabupaten Bintan.
Jenis data adalah data primer. Metode pengambilan sampel menggunakan
Rumus Slovin. Pengumpulan data menggunakan survei kuesioner kepada 38
SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan hanya dibagian keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komitmen, Kesiapan Sumber Daya
Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi secara simultan berpengaruh
positif terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual. Variabel Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia secara parsial
berpengaruh secara signifikan, tetapi Sarana Prasarana dan Sistem Informasi
secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual. Hasil penelitian ini juga mengemukakan bahwa
variabel independen mampu mempengaruhi kesiapan penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual hanya sebesar 72.4%, sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini.
Kata Kunci : Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana
Prasarana, Sistem Informasi, Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual .
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat
sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1)
2 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima)
tahun. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti.
Selain mengubah basis SAP dari kas menuju akrual menjadi akrual,
Peraturan Pemerintah ini mendelegasikan perubahan terhadap PSAP diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan. Perubahan terhadap PSAP tersebut dapat
dilakukan sesuai dengan dinamika pengelolaan keuangan Negara. Meskipun
demikian, pernyiapan pernyataan SAP oleh KSAP tetap harus melalui proses baku
penyusunan SAP dan mendapat pertimbangan dari BPK.
Keberhasilan atau kegagalan penerapan akuntansi berbasis akrual pada
pemerintahan tidak lepas dari peran satuan kerja dan pengaruh dari faktor-faktor
yang ada pada satuan kerja tersebut. Faktor organisasional seperti sarana
prasarana dan sistem informasi juga faktor kesiapan sumber daya manusia serta
komitmen.
Pemerintah Kabupaten Bintan merupakan salah satu kabupaten di
Indonesia yang pada akhirnya akan menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual. Strategi penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis
akrual secara bertahap yang menyebabkan perlunya penyesuaian kembali dengan
baik karena konsep akuntansi akrual di lingkungan pemerintah masih sangat baru,
dan juga amanat Undang-Undang agar pemerintah segera menggunakan standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual harus dilaksanakan selambat-lambatnya
tahun 2016. Meskipun dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bintan sendiri telah
mampu menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dengan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk tahun anggaran 2013 namun masih
ada kelemahan dalam Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan pelanggaran terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan yang bisa saja di akibatkan oleh
kesiapan sumber daya manusia dan sarana pra-sarana.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apakah komitmen berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan
penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada
seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?
2. Apakah kesiapan sumber daya manusia berpengaruh secara parsial
terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?
3. Apakah sarana prasarana berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan
penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada
seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?
4. Apakah sistem informasi berpengaruh secara parsial terhadap kesiapan
penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada
seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?
3 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
5. Apakah komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana
dan sistem informasi berpengaruh secara simultan terhadap kesiapan
penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual pada
seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan?
Tujuan Penelitian
Sesuai permasalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen secara parsial terhadap
kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD
Pemerintah Kabupaten Bintan.
2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan sumber daya manusia secara
parsial terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh
SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
3. Untuk mengetahui pengaruh sarana prasarana secara parsial terhadap
kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis
akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
4. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi secara parsial terhadap
kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis
akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
5. Untuk mengetahui pengaruh komitmen, kesiapan sumber daya
manusia, sarana prasarana dan sistem informasi secara simultan
terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah standar akuntansi
pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam
pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengaui pendapatan, belanja dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
ditetapkan dalam APBN/APBD. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 terdapat empat karakteristik penerapan standar akuntansi pemerintahan:
1. Relevan
a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
c. Tepat waktu
d. Lengkap
2. Andal
4 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
a. Penyajian jujur
b. Dapat diverifikasi (verifiability)
c. Netralitas
3. Dapat dibandingkan
4. Dapat dipahami
Komitmen
Sopiah (2008:155) mengemukakan Komitmen Organisasional adalah
keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam
organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi.
Kesiapan Sumber Daya Manusia
Menurut Slameto (2010) Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah kondisi
yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu
terhadap suatu situasi karena sumber daya manusia merupakan pilar penyangga
utama sekaligus penggerak roda organisasi.
Sarana Prasarana
Menurut Febiani (2014) Sarana Prasarana adalah alat penunjang
keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi,
karena apabila sarana prasarana tidak tersedia maka semua kegiatan yang
dilakukan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Sistem Informasi
Menurut Turban, Potter dan Rainer (2006) Sistem Informasi adalah proses
menjalankan fungsi, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan
informasi untuk tujuan tertentu.
Pengembangan Hipotesis
Komitmen berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten
Bintan
Komitmen adalah keinginan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dan
bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi (Sopiah, 2008:155).
Penelitian yang dilakukan oleh Febiani (2014) dan Sulani (2009) menunjukan
terdapat hubungan yang positif dan signifikan terhadap komitmen dengan
kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Dengan demikian, berdasarkan uraian
diatas peneliti menduga bahwa:
H1 : Diduga komitmen berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis
akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
5 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Kesiapan Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kesiapan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh
SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan
Menurut Kharis (2010), Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah
kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab
yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman
yang cukup memadai. Sulani (2009) mengemukakan bahwa sumber daya manusia
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kesiapan SAP berbasis akrual.
Sedangkan Adventana (2014) mengemukakan bahwa variabel sumber daya
manuia berpengaruh positif terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual.
Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa:
H2 : Diduga kesiapan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kesiapan
penerapan SAP berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten
Bintan.
Sarana Prasarana berpengaruh terhadap terhadap Kesiapan Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD
Pemerintah Kabupaten Bintan
Sarana prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya
yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi (Febiani, 2014). Ketersediaan
sarana prasarana yang tepat akan mendukung terwujudnya penerapan standar
akuntansi pemerintah yang efektif. Penelitian Febiani (2014) mengemukakan
bahwa ketersediaan sarana dan prasarana berpengaruh secara positif dan
signifikan. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa:
H3 : Diduga sarana prasarana berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP
berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
Sistem Informasi berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah
Kabupaten Bintan
Menurut Turban, Rainer dan Potter (2006:49) mendefinisikan sistem
informasi merupakan proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan
tertentu. Berdasarkan hasil penelitian Adventana (2014) menyebutkan bahwa
teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis
akrual. Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas peneliti menduga bahwa:
H4 : Diduga sistem Informasi berpengaruh terhadap kesiapan penerapan SAP
berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
6 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem
Informasi berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten
Bintan
Berdasarkan dugaan seluruh hipotesis secara parsial berpengaruh positif,
maka dapat dikatakan bahwa secara simultan seluruh variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen dengan hipotesis sebagai penerapan SAP
berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
METODOLOGI PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis
variabel sehingga dapat diamati dan diukur dan parameter yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Variabel Dependen (Y)
Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual adalah standar akuntansi
pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang dan ekuitas dalam
pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
ditetapkan dalam APBN/APBD.
Variabel Independen (X)
1. Komitmen (X1)
Menurut Sopiah (2008), Komitmen Organisasi adalah keinginan anggota
untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan
bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi
2. Kesiapan Sumber Daya Manusia (X2)
Menurut Slameto (2010), Kesiapan Sumber Daya Manusia adalah kondisi
yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara
tertentu terhadap suatu situasi karena sumber daya manusia merupakan
pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi.
7 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
3. Sarana Prasarana (X3)
Menurut Febiani (2014), Sarana prasarana adalah alat penunjang
keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan
misi, karena apabila sarana dan prasarana tidak tersedia maka semua
kegiatan yang dilakukan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan sesuai
dengan rencana.
4. Sistem Informasi (X4)
Sistem informasi adalah proses menjalankan fungsi, mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu
(Turban, Potter dan Rainer, 2006)
Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:115), Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten
yang terdiri atas 38 SKPD hanya dibagian keuangan berjumlah 108.
Sampel penelitian Teknik penarikan sampel dari populasi ini adalah dengan menggunakan
rumus slovin. Menurut Noor (2013), Cara menentukan jumlah elemen/anggota
sampel dari suatu populasi dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut :
N
n =
1 + (N x e²)
Dimana :
n = Jumlah elemen/anggota sampel
N = Jumlah elemen/anggota populasi
e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan : umumnya digunakan 1% atau 0.01,
5% atau 0,05, dan 10% atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti)
108
n =
1 + (118 x 5%)²
8 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
n = 85 Responden
Pengukuran Variabel
Masing-masing variabel diukur dengan model Skala Likert (1-5) yaitu mengukur
suatu sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap
pernyataan yang diajukan.
Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2013:19), statistik deskriptif memberikan gambaran
atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewnee (kemencengan
distribusi).
Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji
reliabilitas.
a. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2006:45) uji validitas adalah uji yang digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas ini
menunjukan ketepatan atau kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya dan dikatakan valid suatu pernyataan dalam kuesioner yang kita
buat apabila ia dapat mengukur apa yang hendak diukur.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006:41) uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kontruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2006:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal.
Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2006:91) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasinya antar sesama variabel
bebas lain sama dengan nol.
9 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2006:105) uji heteroskedastisitas adalah keadaan
dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pada satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas (Erlina, 2011:106).
Uji Regresi Linear Berganda
Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikatnya. Adapun persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut (Priyatno, 2012:127):
𝑌=𝛼+𝛽1𝑋1+𝛽2𝑋2+ 𝛽3𝑋3+ 𝛽4𝑋4+ 𝑒
Pengujian Hipotesis
Uji F (Uji Simultan)
Menurut Priyatno (2012), uji F digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Prosedur
pengujiannya sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative
H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan
sistem informasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan
sistem informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesiapan
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
2. Menentukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi menggunakan 0.05
3. Menentukan F hitung dan F tabel
Nilai F tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0.05 df1=k-
1 df2=n-k (k adalah jumlah variabel)
4. Pengambilan keputusan
F hitung ≤ F tabel jadi Ho diterima
F hitung ˃F tabel jadi Ho ditolak
Pengambilan keputusan berdasar signifikansi adalah sebagai berikut :
Signifikansi ˃ 0.05 jadi Ho diterima
Signifikansi ≤ 0.05 jadi Ho ditolak
10 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Uji t (Uji Parsial)
Menurut Priyatno (2012), Uji T digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Prosedur
pengujiannya sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative
H0 : b1 = 0
Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan
sistem informasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
Ha : b1 ≠ 0
Artinya komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana dan
sistem informasi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
2. Menentukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi menggunakan 0.05
3. Menentukan T hitung dan T tabel
Nilai T tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0.05/2 =
0.025 (uji 2 sisi) df1=n-k-1 df2=n-k (k adalah jumlah variabel)
4. Pengambilan keputusan
T hitung ≤ T tabel atau –T hitung ≥ -T tabel jadi Ho diterima
T hitung ˃ T tabel atau –T hitung ˂ -T tabel jadi H0 ditolak
Pengambilan keputusan berdasar signifikansi adalah sebagai berikut :
Signifikansi ˃ 0.05 jadi Ho diterima
Signifikansi ≤ 0.05 jadi Ho ditolak
Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Priyatno (2012:55), Koefisien determinasi (R²) adalah untuk
mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen
(komitmen, kesiapan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan sistem
informasi) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (kesiapan penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Responden dalam penelitian ini populasi yang terdapat dalam penelitian
ini yaitu seluruh pegawai bagian keuangan. Kuesioner yang dapat digunakan
hanya 75 Kuesioner. Kuesioner yang tidak dapat digunakan yaitu 10 Kuesioner
karena data tidak lengkap.
11 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Jenis Kelamin Responden
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Perempuan 36 48%
Laki-Laki 39 52%
Total 43 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin Laki-Laki yaitu sebanyak 39 orang atau 52% dan sisanya berjenis
kelamin Perempuan sebanyak 36 orang atau 48%
Umur Responden
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Persentase
< 25 8 10.66%
26 s/d 30 15 20%
31 s/d 35 22 29.34%
36 s/d 40 6 8%
41 Keatas 24 32%
Total 75 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berumur
31 s/d 35 tahun. Umur paling kecil yaitu < 25 tahun dan yang paling besar yaitu
41 tahun keatas.
Lama Bekerja Responden
Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase
< 3 Tahun 11 14.66%
4-6 Tahun 17 22.67%
7-10 Tahun 21 28%
>11 Tahun 26 34.67%
Total 75 100%
12 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden lama
bekerja > 11 tahun. Lama bekerja paling kecil yaitu < 3 tahun dan yang paling
besar yaitu lebih dari 11tahun.
Pendidikan Responden
Klasifikasi Responden Tingkat Pendidikan Terakhir
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase
SLTA 29 38.67%
D3 12 16%
S1 30 40%
S2 4 5.33%
Total 75 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden dengan
tingkat pendidikan terakhir SLTA dan S1 berjumlah 29 (38.67%) dan 30 orang
(40%). Tingkat pendidikan D3 sejumlah 12 orang atay 16% dan S2 sebesar 4
orang atau 5.33%.
Statistik Deskriptif
Deskriptif variabel digunakan untuk mendapatkan informasi awal dalam
menganalisis jawaban responden. Berikut ini adalah hasil statistik deskriptif dari
data yang digunakan didalam penelitian ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Komitmen 75 14.00 25.00 19.8533 2.61334
Kesiapan SDM 75 12.00 20.00 16.5333 2.15189
Sarana dan Prasarana 75 8.00 20.00 16.4000 2.09246
Sistem Informasi 75 13.00 25.00 20.8133 2.47525
Kesiapan SAP 75 15.00 25.00 20.0800 2.83206
Valid N (listwise) 75
Sumber : Data Olah SPSS (2016) Dari tabel statistik deskriptif menunjukkah bahwa variabel Komitmen (XI)
dari 75 responden terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 14, nilai maximum
(terbesar) adalah 25 dan nilai mean (rata-rata) adalah 19.8533. Variabel Kesiapan
Sumber Daya Manusia (X2) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 12, nilai
maximum (terbesar) adalah 20 dan nilai mean (rata-rata) adalah 16.5333. Variabel
Sarana dan Prasarana (X3) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 8, nilai
maximum (terbesar) adalah 20 dan nilai mean (rata-rata) adalah 16.4000. Variabel
Sistem Informasi (X4) terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 13, nilai
13 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
maximum (terbesar) adalah 25 dan nilai mean (rata-rata) adalah 20.8133. Variabel
Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Y)
terdapat nilai minimum (terkecil) adalah 15, nilai maximum (terbesar) adalah 25
dan nilai mean (rata-rata) adalah 20.0800.
Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk signifikansi 5% dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid Ghozali (2006).
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total.
Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, dicari pada signifikansi
0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 75 dengan Rumus perhitungan
mencari r-tabel (df = N-2) (df=(75-2=73), maka didapat r tabel sebesar 0.2272.
Berdasarkan hasil analisis didapat sedangkan pada item-item lainnya nilainya
lebih dari 0.2272 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
realiabilitas dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60, Ghozali
(2005:38) dalam Nunally.
Berdasarakan hasil pengujian reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa
variabel Komitmen (X1) memiliki koefisien alpha 0.734 ˃ 0.60, variabel
Kesiapan Sumber Daya Manusia (X2) memiliki Koefisien alpha 0.732 ˃ 0.60,
variabel Sarana dan Prasarana (X3) memiliki Koefisien alpha 0.676 ˃ 0.60,
variabel Sistem Informasi (X4) memiliki Koefisien alpha 0.764 ˃ 0.60, dan
variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual (Y) 0.836 ˃ 0.60. dapat
dikatakan semua konsep pengukuran masing-masing variabel dari kuesioner
adalah reliabel sehingga layak digunakan sebagai alat ukur penelitian.
14 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam
penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat
grafik histogram dan grafik P-P Plot. Jika grafik histogram berbentuk seperti
lonceng maka data berdistribusi normal, dan analisis P-p Plot dikatakan normal
jika terlihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal.
Uji Normalitas
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data memiliki
distribusi normal, sebab data tersebut membentuk pola seperti lonceng. Selain
grafik histogram, grafik normality p-plot juga digunakan untuk menguji
normalitas data.
Uji Normalitas
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
15 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan gambar diatas Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal. Karena terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk
memastikan data benar-benar berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik
Kolmogorov smirnov dengan melihat nilai signifikansi. Dimana jika signfikansi
lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal.
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 75
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.44678850
Most Extreme Differences
Absolute .072
Positive .056
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .624
Asymp. Sig. (2-tailed) .831
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan
menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov 0.624 dan nilai signifikan 0.831 karena p-value = 0.831 >
0.05, maka Ho diterima yang berarti data residual terdistribusi secara normal.
Pada grafik P-Plot, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes)
ke kiri atau ke kanan.ini berarti variabel residual berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Komitmen .605 1.654
Kesiapan SDM .507 1.971
Sarana dan Prasarana .229 4.369
Sistem Informasi .185 5.394
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
16 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai VIF dan tolerance untuk
variabel Komitmen dengan nilai Tolerance 0.605 > 0.10, dengan VIF 1.654 < 10.
Variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia mempunyai nilai Tolerance 0.507 >
0.10, dengan VIF 1.971 < 10. Variabel Sarana dan Prasarana mempunyai nilai
Tolerance 0.229 > 0.10, dengan VIF 4.369 < 10. Variabel Sistem Informasi
mempunyai nilai Tolerance 0.185 > 0.10, dengan VIF 5.394 < 10. Maka dapat
disimpulkan bahwa pada model ini tidak ditemukan adanya masalah
multikolonieritas.
Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedasitas
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain ini uji
heterokeastisitas juga dapat menggunakan uji Glejser, jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedasitas. Uji Glejser adalah
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen
(Ghozali, 2013:142).
Uji Heterokedasitas
Uji Glejser Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.536 1.005 1.528 .131
Komitmen -.002 .053 -.006 -.037 .971
Kesiapan SDM -.067 .070 -.159 -.954 .343
Sarana dan
Prasarana
.004 .107 .008 .033 .974
Sistem Informasi .032 .101 .088 .320 .750
17 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk
variabel Komitmen mempunyai koefisien Alpha 0.971 > 0.05, variabel Kesiapan
Sumber Daya Manusia mempunyai koefisien Alpha 0.343 > 0.05, variabel Sarana
dan Prasarana mempunyai koefisien Alpha 0.974 > 0.05, variabel Sistem
Informasi mempunyai koefisien Alpha 0.750 > 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa pada model ini tidak adanya masalah heteroskedatisitas.
Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel
dan untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh komitmen, kesiapan
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, sistem informasi terhadap variabel
terikat kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintah.
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .566 1.619 .349 .728
Komitmen .286 .085 .264 3.365 .001
Kesiapan SDM 1.127 .113 .856 9.991 .000
Sarana dan Prasarana -.086 .173 -.063 -.497 .621
Sistem Informasi -.163 .162 -.143 -1.006 .318
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasakarkan tabel diatas diperoleh model persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
Y = 0.566 + 0.286 X1 + 1.127X2 – 0.086X3 – 0.163X4
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta (a)
Nilai konstansta (a) sebesar 0.566, dimana jika nilai variable independen
sama dengan nol, maka kesipan penerapan SAP berbasis akrual (Y) sama dengan
0.566.
b. Koefisien b1 untuk variabel Komitmen
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0.286, nilai b1 yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Komitmen dengan
variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang artinya jika nilai variabel
18 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Komitmen naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual
akan naik sebesar 0.286. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
c. Koefisien b2 untuk variabel Kesiapan Sumber Daya Manusia
Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 1.127 b2 yang positif
menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Kesiapan Sumber
Daya Manusia dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang
artinya jika nilai variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual naik sebesar
1 maka nilai informasi laporan keuangan akan naik sebesar 1.127. Dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan.
d. Koefisien b3 untuk variabel Sarana dan Prasaranan
Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar -0.086, nilai b3 yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel sarana dan
prasarana dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang
artinya jika nilai variabel sarana dan prasarana naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan
Penerapan SAP Berbasis Akrual akan turun sebesar -0.086. Dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan.
e. Koefisien b4 untuk variabel Sistem Informasi
Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar -0.163, nilai b4 yang negatif
menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah antara variabel system
informasi dengan variabel Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual yang
artinya jika nilai variabel sistem informasi naik sebesar 1 maka nilai Kesiapan
Penerapan SAP Berbasis Akrual akan turun sebesar -0.163. Dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan.
Pengujian Hipotesis
Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 37.943 4 9.486 3.257 .022b
Residual 110.662 38 2.912
Total 148.605 42 a. Dependent Variable: SAP b. Predictors: (Constant), TI, PELATIHAN, SDM, KO Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 49.555
dengan tingkat signifikansi 0.000 Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai
Ftabel. Nilai Ftabel pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) =
(n-k) ; (k-1). Jumlah sampel (n) sebanyak 75, dan jumlah variabel penelitian (k)
berjumlah 5. Jadi df = (75-5) ; (5-1), sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95%
19 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
(α = 5%) adalah 2.50. Jadi Fhitung > Ftabel (49.555 > 2.50) dan tingkat signifikansi
sebesar 0.000 maka keputusan Ha diterima artinya. Komitmen, Kesiapan Sumber
Daya Manusia, Sarana dan Prasarana dan Sistem Informasi secara bersama-sama
atau simultan berpengaruh terhadap Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual pada SKPD Pemerintahan Kabupaten Bintan.
Uji T (Parsial)
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .566 1.619 .349 .728
Komitmen .286 .085 .264 3.365 .001
Kesiapan SDM 1.127 .113 .856 9.991 .000
Sarana dan Prasarana -.086 .173 -.063 -.497 .621
Sistem Informasi -.163 .162 -.143 -1.006 .318
a. Dependent Variable: Kesiapan SAP
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Dengan nilai n: 75, α: 5% : 2 = 2,5% k= 2, (uji 2 sisi) dengan derajat
keterbatasan (df) n-k-1 atau 75-5-1= 69. Dengan pengujian 2 sisi hasil untuk nilai
ttabel = 1.99495 Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tabel diatas adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-
hitung sebesar 3.365 > 1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.001 < α = 0.05),
maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Komitmen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kesiapan penerapan Standar Akuntansi Berbasis
Akrual.
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-
hitung sebesar 9.991 > 1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.000 < α = 0.05),
maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Kesiapan Sumber Daya
Manusia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintah
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-
hitung sebesar -0.497 < -1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.621 > α = 0.05),
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel Sarana dan Prasarana
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah.
20 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-
hitung sebesar -1.006 < -1.99495 dan signifikansi (p-value= 0.318 > α = 0.05),
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel Sistem Informasi secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah.
Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien diterminasi (R²) bertujuan untuk melihat seberapa besar
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel dependen mengetahui
persentase sumbangan variabel kepercayaan dan mutu secara bersama-sama
terhadap variabel dependen min.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .860a .739 .724 1.48755 1.776
a. Predictors: (Constant), SISTEM INFORMASI, KOMITMEN, KESIAPAN SDM, SARANA
PRASARANA
b. Dependent Variable: KESIAPAN SAP
Sumber : Data Olah SPSS (2016)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dapat diketahui nilai Adjusted
R² (R Square) adalah 0.724 Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan
oleh variabel Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana,
dan Sistem Informasi adalah sebesar 72.4%. Sedangkan sisanya sebesar 27.6%
adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang
tidak disebutkan.
Hasil Dan Pembahasan
Pengaruh Komitmen Terhadap Kesiapan Penerapan SAP Berbasis Akrual
Hipotesis pertama yang diajukan komitmen berpengaruh secara signifikan
terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil penelitian,
diperoleh t hitung 3.365 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0,001 yang
menunjukan berada dibawah 0.05 hal ini berarti variabel komitmen berpengaruh
secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga
hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulani
(2009) yang menjelaskan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keberhasilan PP No. 24 Tahun 2005 serta
penelitian ini juga diperkuat oleh Febiani (2014) yang menyatakan bahwa variabel
komitmen berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP.
21 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Hal ini dikarenakan pemerintah daerah memiliki keinginan kuat untuk
tetap sebagai anggota organisasi, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan
organisasi.
Pengaruh Kesiapan Sumber Daya Manusia Terhadap Kesiapan Standar
Akuntansi Berbasis Akrual
Hipotesis kedua yang diajukan kesiapan sumber daya manusia
berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai t hitung 9.991 > t tabel 1.99495 dan
tingkat signifikansi 0,000 yang menunjukan berada dibawah 0.05 hal ini berarti
variabel kesiapan sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap
kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesa kedua yang diajukan
dalam penelitian ini diterima.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulani
(2009) yang menyatakan bahwa variabel sumber daya manusia berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan penerapan PP No. 24 Tahun
2005 serta diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Adventana (2014)
yang mengemukakan bahwa sumber daya manusia memiliki pengaruh yang
positif signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual.
Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukan kesiapan sumber daya
manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting oleh karena
itu harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik
mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Kesiapan Penerapan Standar
Akuntansi Berbasis Akrual
Hipotesis ketiga yang diajukan sarana dan prasarana berpengaruh secara
signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP. Berdasarkan hasil penelitian,
diperoleh nilai t hitung -0.497 > t tabel 1.99495 dan tingkat signifikansi 0.621
yang menunjukan berada diatas 0.05. Hal ini berarti variabel sarana dan prasarana
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis
akrual. Sehingga hipotesis ketiga yag diajukan dalam penelitian ini ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Febiani (2014), dimana variabel ketersediaan sarana prasana berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap efektifitas penerapan SAP. Hal ini menunjukan
bahwa ketidaklengkapannya sarana dan prasarana yang tersedia mempengaruhi
secara besar bagaimana proses menyajikan informasi laporan keuangan yang
akurat.
22 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Pengaruh Sistem Informasi terhadap Kesiapan Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
Hipotesis keempat yang diajukan sistem informasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kesiapan penerapan SAP berbasis akrual. Berdasarkan hasil
penelitian, diperoleh nilai t hitung -1.006 > t tabel 1.99495 dan tingkat
signifikansi 0.318 yang menunjukan berada diatas 0,05. Hal ini berarti variabel
sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan penerapan
SAP berbasis akrual. Sehingga hipotesis yang diajukan penelitian ini ditolak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Adventana (2014)
menunjukan bahwa teknologi informasi tidak berpengaruh pada kesiapan
penerapan SAP berbasis akrual. Hal ini disebabkan karena implementasi sistem
informasi yang belum akurat dan kurang mahirnya pelaksana dalam menjalankan
sistem perangkat lunak.
Pengaruh Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana
dan Sistem Informasi Terhadapn Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual
Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana dan
Sistem Informasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap
Kesiapan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada SKPD
Pemerintahan Kabupaten Bintan dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0.000
dengan batas signifikansi 0.05. Maka signifikansi 0.000 ˂ 0.05.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarakan uraian pembahasan diatas maka kesimpulan yang diambil
adalah sebagai berikut :
1. Komitmen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh
SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
2. Kesiapan Sumber daya manusia secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap kesiapan penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
3. Sarana Prasarana secara parsial tidak berpengaruh terhadap kesiapan
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh
SKPD Pemerintah Kabupaten Bintan.
4. Sistem informasi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD
Pemerintah Kabupaten Bintan.
5. Komitmen, Kesiapan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sistem
Informasi secara simultan berpengaruh terhadap kesiapan penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada seluruh SKPD
Pemerintah Kabupaten Bintan.
23 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan terhadap penelitian yang
akan datang agar :
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada dipemerintahan Kabupaten
Bintan lebih meningkatkan lagi ketersediaan sumber daya manusia yang
kompeten untuk melaksanakan penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual, lebih meningkatkan lagi penyediaan peralatan dan fasilitas
yang memadai untuk mendukung berjalannya penerapan standar akuntansi
pemerintah berbasis akrual, serta dapat dengan baik memanfaatkan
kemajuan teknologi dengan baik dan benar.
2. Mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambah beberapa variabel
atau obyek penelitian yang memiliki pervedaan dalam hal karakteristik
organisasi, karakteristik pekerjaan maupun karakteristik individu.
DAFTAR PUSTAKA
Adventana, Gabriella Ara. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemerintah Provinsi DIY dalam Implementasi SAP Berbasis Akrual
Menurut PP No. 71 Tahun 2010, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Atmajaya Yogyakarta.
Arif, Bachtiar., Muclis dan Iskandar. 2002. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta:
Salemba Empat.
Baswir, Revrisond. 2007. Akuntansi Pemerintah Indonesia. Yogyakarta: BPKE.
Daft, L. Richard. 2008. Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Febiani, Ismi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintah Pada Satuan Kerja Direktorat Jenderal
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau,
Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Universitas Diponegoro: Semarang.
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah.
Jakarta: Salemba Empat.
Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum.
Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:
ANDI.
Kharis, Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pada PT. Avia Avian. Skripsi
UPN Veteran, Jawa Timur.
24 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Komite Standar Akuntansi Pemerintah. 2006. Peraturan Pemerintah RI No. 71
Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Salemba Empat:
Jakarta.
Kusuma, Ririz Setiawati. 2013. Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam
Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus
pada Pemerintah Kabupaten Jember), Skripsi, Fakultas Ekonomi
Universitas Jember.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI.
Mangkunegara, DR. A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:
Refika Aditama.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Mulyani, Sri. 2008. Modul Memahami Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran.
Jakarta: Erlangga.
Nordiawan, Deddi dan Ayunintyas Hertianti. 2008. Akuntansi Sektor Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
O’Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual.
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai
Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural.
Priyatno, Duwi. 2012. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, Yogyakarta:
Media Komputindo.
Ranuba, Erlita D.S., Sifrid Pangemanan. dan Sherly Pinatik. Analisis Kesiapan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Berdasarkan
PP No. 71 Tahun 2010 Pada DPKPA Minahasa Selatan, Jurnal EMBA
No. 1 Vol. 3.
Rasdianto, Erlina. 2013. Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Medan:
Brama Ardian.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatitf dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
25 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Sulani, Aldiani. 2009. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan
Kabupaten Labuhan Batu. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Suatera
Utara.
Turban, Efraim., Kelly Rainer dan Richard E Potter. 2006. Pengantar Teknologi
Informasi. Jakarta: Salemba Infotek.
Umar, Husein. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Raja Garfindo.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Wijaya, Henryanto. 2008. Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 24 Tahun 2005)
Untuk Pengelolaan Keuangan Negara yang Transparan dan Akuntabel.
Jurnal Akuntansi/Tahun XII No.3. 313-323.
Wirjana, Bernardine R. 2007. Mencapai Manajemen Berkualitas: Organisasi,
Kinerja, Program. Yogyakarta: ANDI.
Yusnawati. 2007. Kesiapan Berwirausaha Siswa Jurusan Kecantikan SMKN.
Skripsi. FT UNY Yogyakarta.