faktor-faktor yang mempengaruhi ...repository.utu.ac.id/772/1/bab i_v.pdfalue sungai pinang, ladang...

66
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA PERONTOK PADI DI KECAMATAN JEUMPA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA SKRIPSI OLEH MUHAMMAD RIZAL 11C20101105 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT 2016

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

USAHA PERONTOK PADI DI KECAMATAN JEUMPA

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

SKRIPSI

OLEH

MUHAMMAD RIZAL 11C20101105

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

2016

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

USAHA PERONTOK PADI DI KECAMATAN JEUMPA

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

Memenuhi Syarat-syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

MUHAMMAD RIZAL 11C20101105

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

2016

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Meulaboh, 31 Agustus 2016

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Jenjang : Strata Satu (S1)

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi saudara:

Nama : MUHAMMAD RIZAL

NIM : 11C20101105

Dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha

Perontok Padi Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya”.

Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar

Meulaboh.

Mengetahui:

Pembimbing Utama Pembimbing Kedua

YAYUK EW, SE, M.Si SAID ACHMAD KABIRU. R, SE, MBA

0120107301 010702198603

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi

Dr. Ishak Hasan, M.Si Yasrizal, M.Si

00-0312-6416 0005028802

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS EKONOMI MEULABOH-ACEH BARAT

Telp. (0655) 7018513

Website: www.utu.ac.id Email: fekon [email protected] Kode Pos 23615

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Meulaboh, 31 Agustus 2016

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Jenjang : Strata Satu (S1)

LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

Nama : MUHAMMAD RIZAL

NIM : 11C20101105

Dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha

Perontok Padi Di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya”.

Yang telah dipertahankan didepan Komisi Ujian pada tanggal 31 Agustus 2016

Menyetujui

Komisi Ujian

Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Ishak Hasan, SE, M.Si ....................

2. Sekretaris : YAYUK EW, SE, M.Si ....................

3. Anggota : Said Achmad Kabiru. R, SE, MBA ....................

4. Anggota : Ivon Jalil, SE, M.Si ....................

Mengetahui:

Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan

Yasrizal, M.Si

0005028802

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

FAKULTAS EKONOMI MEULABOH-ACEH BARAT

Telp. (0655) 7018513

Website: www.utu.ac.id Email: fekon [email protected] Kode Pos 23615

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : MUHAMMAD RIZAL

NIM : 11C20101105

Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi adalah hasil

karya saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau satu kesatuan yang utuh dari

skripsi, tesis, disertasi, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari orang lain tanpa

saya sebutkan sumbernya yang dapat dipandang sebagai tindakan penjiplakan.

Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat reproduksi karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang dijakikan seolah-olah

karya asli saya sendiri. Apabila ternyata dalam skripsi saya ini terdapat bagian-

bagian yang memenuhi unsur penjiplakan, maka saya menyatakan kesediaan

untuk dibatalkan sebahagian atau seluruh hak gelar kesarjanaan saya.

Demikianlah surat penyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan seperlunya.

Meulaboh, 31 Agustus 2016

Saya yang Membuat Pernyataan

MUHAMMAD RIZAL

11C20101105

Materai 6000

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

SSeessuunngggguuhhnnyyaa mmaannuussiiaa iittuu ssuuddaahh ddiittaakkddiirrkkaann sseettiiaapp jjaallaann hhiidduuppnnyyaa,,

nnaammuunn sseemmuuaa iittuu tteeggaannttuunngg ddaarrii mmaannuussiiaa iittuu sseennddiirrii uunnttuukk mmeennjjaallaanniinnyyaa,,

sseemmuuaa tteerrggaannttuunngg ddaarrii aakkaall,, ppiikkiirraann,, ddaann hhaattii mmaannuussiiaa iittuu sseennddiirrii,, jjiikkaa

mmaannuussiiaa sseellaalluu bbeerriikkhhttiiaarr ddaann bbeerrddooaa ddii jjaallaann--NNyyaa,, mmaakkaa ddiiaa aakkaann

mmeemmeettiikk ddaarrii hhaassiill sseettiiaapp iikkhhttiiaarr ddaann ddooaa yyaanngg ddiillaakkuukkaannyyaa,,

sseessuunngggguuhhnnyyaa DDIIAA mmaahhaa mmeennggeettaahhuuii sseeggaallaa uurruussaann.. (( HHaaddiisstt RRiiwwaayyaatt

BBuukkhhaarrii ))

““SSeessuunngggguuhhnnyyaa AAkkuu mmeennggiinnggaattkkaann kkeeppaaddaammuu ssuuppaayyaa kkaammuu ttiiddaakk tteerrmmaassuukk oorraanngg--oorraanngg yyaanngg ttiiddaakk

bbeerrppeennggeettaahhuuaann.. ((QQ..ss..HHuuuudd.. 1111:: 4466))

““JJaannggaannllaahh mmeenngguukkuurr kkeessuukksseessaann ddeennggaann uuaanngg.. KKeessuukksseessaann aaddaallaahh kkeettiikkaa kkiittaa mmeemmiilliikkii iillmmuu yyaanngg

bbeerrmmaannffaaaatt,, ppeennggaallaammaann,, nnaammaa bbaaiikk,, ddaann nniillaaii yyaanngg bbaarrookkaahh..““ ((AAaa GGyymm))

KUPERSEMBAHAN KEPADA :

Bapak dan Ibu tercinta selalu menjadi sumber inspirator dan

sumber semangat hidup Kakak dan adikku yang memberikan

aku dukungan semangat yang membuatku tetap tegar dalam

liku-liku kehidupan ini.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kehadhirat Allah S.W.T yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi Skripsi ini Sebagai Salah Satu Syarat untuk Penyusunan Skripsi/Tugas

Akhir pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh dengan judul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Perontok Padi di

Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya”

Shalawat teriring salam kepada Baginda Rasulullah SAW, yang telah

membimbing dan menuntun kita menuju jalan yang penuh keutamaan dan

kemuliaan hidup dunia dan akhirat.

Dalam penulisan Skripsi ini Penulis berusaha semaksimal mungkin dengan

segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Namun penulis

menyadari bahwa penulisan Sikripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,

baik dari segi isi maupun dari segi penyajiannya, untuk itu penulis sangat

mengharapkan masukan dan saran yang membangun bagi kesempurnaan

penyusunan Skripsi ini.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,Penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yanng telah membantu dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada:

1. Kepada orang tua, Kakak, Adik-adik yang sangat penulis cintai, yang telah

memberikan do’a nya untuk penulis sehingga berhasil dalam meraih cita-

cita dibangku perguruan Tinggi.

2. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Pembangunan Universitas Teuku Umar, sekaligus Pembimbing Ketua

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

yang telah banyak membimbing dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Yasrizal, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Teuku Umar, sekaligus pembimbing Anggota yang telah

banyak membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Bapak Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, SE, MBA, selaku Rektor Universitas

Teuku Umar Meulaboh.

5. Dosen-dosen beserta Staf Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas

Teuku Umar.

Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh

dari kesempunaan baik karena keterbatasan buku maupun kemampuan penulis

sendiri dalam mencari dan mengolah data yang ada, maka dari itu penulis

menerima keritikan dan seran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan.

Atas segala bantuan, bimbingan, dan pengarahan yang telah diberikan kepada

penulis sekali lagi penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga

Allah SWT dapat membalas semua kebaikan ini, AMIN.

Alue Peunyareng, 05 Semptember 2016

Penulis

Muhammad Rizal

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

ABSTRAKS

MUHAMMAD RIZAL Factors Affecting Operating Revenue Paddy

Thresher dikecamatan Jeumpa Southwest Aceh District and under the

guidance of Yayuk EW and Said Achmad Kabiru. R.

This study Bring about in Nanggroe Soe village, Padang Geulumpang,

Alue Sungai Pinang, Neubok Cot, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta

Makmur and Jumpa Barat in the Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat

Daya. The purpose of research is to analyze the factors that influence

revenue threshing in Kecamatan Jeumpa Southwest Aceh Barat Daya.

Primary data collected in the field for analysis was obtained by

interview with using a questionnaire that had been prepared ahead of time,

while secondary data obtained from the study of literature and the

Department of Agriculture agency that has to do with this research.

This study used multiple linear regression analysis of income as Y and

the price / cost X1, Quantity X2, the results can be explained that the

correlation coefficient independent variable (price / cost X1dan quantity X2)

obtained R = 0.997 for the Positive explain the correlation is very tall and

strong between the independent variable (X) on income (Y) with a

correlation of 99.7 percent.

The results of research output variable price / cost value of t> t

(42.604 > 1.71088) and quantity has a value of thitung> ttabel (51 672>

1.71088). Then each variable can be explained H0 rejected and H1

accepted, so that the individual price / cost and quantity variables

significantly affect earnings. The test results are simultaneously obtained

value of Fhitung = 1998.316, while the F table at F (0,05) = 2.62, thus Fhitung >

FTabel, then the result is the null hypothesis is rejected and the hypothesis

alaternatif received at the level of 95% means that the variable price / cost

and quantity effect significant effect on operating revenues in the

Kecamatan Jumpa up the of rice Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang,

Alue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta

Jumpa, Kuta Makmue and Jumpa Barat.

Keywords: Earnings, Price / cost and quantity.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

ABSTRAK

MUHAMMAD RIZAL Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha

Perontok Padi Dikecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya dibawah

bimbingan Yayuk EW dan Said Achmad Kabiru. R.

Penelitian ini dilaksanakana di Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang,

Alue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta

Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat Daya.

Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten

Aceh Barat Daya.

Data primer yang dikumpulkan di lapangan untuk keperluan analisa

diperoleh dengan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner)

yang telah dipersiapkan telebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari

studi Kepustakaan dan instansi Dinas Pertanian yang ada hubungannya dengan

penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linear Berganda yaitu

Pendapatan sebagai Y dan Harga/ongkos X1, Kuantitas X2, hasil penelitian dapat

dijelaskan bahwa koefesien korelasi Variabel independen (harga/ongkos X1dan

kuantitas X2) diperoleh R = 0.997 secara Positif menjelaskan terdapat korelasi

sangat tinggi dan kuat antara variabel independen (X) terhadap pendapatan (Y)

dengan keeratan hubungan 99,7 persen.

Hasil ouput dari penelitian variabel harga/ongkos nilai thitung > ttabel

(42.604>1.71088) dan Kuantitas mempunyai nilai thitung> ttabel (51.672> 1.71088).

Maka masing-masing variabel dapat dijelaskan H0 ditolak dan H1 diterima,

sehingga secara individual variabel harga/ongkos dan variabel Kuantitas

berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan. Hasil pengujian secara

simultan diperoleh nilai Fhitung =1998.316 sedangkan Ftabel pada F(0,05) = 2.62

dengan demikian Fhitung > Ftabel, maka kaedah keputusannya adalah hipotesis nol

ditolak dan hipotesis alaternatif diterima pada taraf 95% artinya bahwa Variabel

Harga/ongkos dan Kuantitas berpengaruh nyata terhadap Pendapatan usaha

perontok padi di Kecamatan Jumpa terdiri dari Desa Asoe Nanggroe, Padang

Geulumpang, Alue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot,

Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmue dan Jumpa Barat.

Kata Kunci : Pendapatan, Harga/ongkos dan Kuantitas.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI .............................................. ii

LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN ................................ iii

PERNYATAAN ....................................................................................... iv

MOTO PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah ................................................................... 5

1.3.Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

1.4.Manfaat Penelitian ................................................................... 5

1.4.1. Manfaat Tioritis ........................................................... 5

1.4.2. Manfaaat Praktis .......................................................... 6

1.5.Sistematika Pembahasan ......................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ...................... 8

2.1.1. Permintaan ................................................................... 8

2.1.2. Modal ........................................................................... 8

2.1.3. Biaya Produksi............................................................. 8

2.1.4. Pasar dan Pemasaran ................................................... 10

2.2.Harga ....................................................................................... 11

2.2.1. Pengertian Harga ......................................................... 11

2.2.2. Jenis-jenis Harga ......................................................... 12

2.3. Kuantitas ................................................................................. 13

2.4.Definisi Mesin Perontok ......................................................... 15

2.5.Pendapatan .............................................................................. 16

2.6.Penelitian Terdahulu ............................................................... 18

2.7.Hipotesis Penelitian ................................................................. 21

III. METODE PENELITIAN

3.1.Populasi dan Sampel ............................................................... 22

3.1.1. Populasi ....................................................................... 22

3.1.2. Sampel ......................................................................... 22

3.2.Data Penelitian ........................................................................ 23

3.2.1. Jenis dan Sumber Data ............................................... 23

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 23

3.3.Model Analisisi Data ............................................................... 24

3.4.Defenisi Operasional Variabel ................................................ 25

3.5.Pengujian Hipotesis ................................................................. 26

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

IV. HASIL PEMBAHASAN

4.1. Gambar Umum Lokasi Penelitian .......................................... 28

4.2. Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................... 32

4.3. Pembahasan Penelitian ........................................................... 32

4.3.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ............ 33

4.3.2. Uji Regresi Linear Berganda ...................................... 35

4.3.3. Uji t (Parsial atau Individu) ........................................ 36

4.3.4. Uji Silmultan (Uji F) .................................................. 37

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 38

V. PENUTUP

5.1. Simpulan................................................................................. 39

5.2. Saran ....................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 41

LAMPIRAN ............................................................................................. 42

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jumlah Populasi dan Penarikan Sampel Usaha Perontok Padi di

Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya .......................................... 22

2. Jumlah harga/ongkos dan hasil perontok padi di Kecamatan Jumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya .......................................................................... 29

3. Jumlah Pemilik usaha, Mesin Perontok dan pendapatan yang

diterima/tahun Di Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat Daya .............. 31

4. Stadar Deviasi Rata-rata dan Observasi ......................................................... 33

5. Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi .................................................... 33

6. Coeffecients .................................................................................................... 35

7. Uji Signifikan Simultas (Uji F) ...................................................................... 37

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Rensponden, Alamat, Tingkat Harg/ongkos, Jumlah

rontokan dan Pendapatan ........................................................................ 42

2. Data Input Usaha perontok padi .............................................................. 43

3. Hasil Pengolahan Regressi Linear Berganda .......................................... 44

4. Grafis Hasil Pengolahan data SPSS ........................................................ 46

5. Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40) ............................................... 47

6. Titik Persentase Distribusi F Untuk Probabilita = 0,05 .......................... 48

7. Daftar Quisoner Usaha Perontok Padi Di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya ................................................................... 49

8. Surat Izin Penelitian ................................................................................ 50

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Indonesia memiliki potensi besar di bidang pertanian. Sektor pertanian di

Indonesia termasuk industri pengolahannya merupakan sektor strategis karena

menyumbang lebih kurang 27 persen PDB nasional. Selain itu sektor pertanian di

Indonesia juga merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

Indonesia. Tenaga kerja di sektor pertanian yaitu sebesar lebih kurang 47 persen

dari total tenaga kerja nasional, belum termasuk yang bekerja pada industri-

industri pengolahan (Amalia. 2007, h. 61).

Kurang lebih 60 persen penduduk Indonesia yang hidup dari sektor

pertanian merupakan golongan masyarakat berpendapatan rendah, maka kebijakan

pokok yang diperlukan adalah peningkatan pendapatan golongan masyarakat

tersebut, karena mereka berada di sektor pertanian, maka kebijakan pokok yang

dimaksud adalah lebih meningkatkan pembangunan sektor pertanian, dalam arti

mewujudkan suatu pertanian yang tangguh.

Pembangunan sektor pertanian serta perluasan teknologi sangat berpengaruh

terhadap pendapatan yakni meliputi dari penguasaan teknologi dan usaha pekerja

dalam mendapatkan upah dari hasil yang dikerjakan yaitu berupa hasil dari

pencapaian petani, buruh tani dan tenaga kerja lainnya yang dimamfaatkan dari

teknologi yang ada. Pendapatan yang dimaksud disini adalah hasil pekerja usaha

perontok padi dari bentuk berupa padi hingga di jadikan gabah yang diolah dari

para pemilik padi di sawah. Proses pemamfaatan kerja perontok padi sudah

berlangsung lama di tengah masyarakat, namun berjalannya waktu perontok padi

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

berganti dengan lebih modern dibandingkan dengan alat tradisional yang lama.

Dalam proses perontokan padi para pekerja menggiling padi petani dengan jumlah

kuantitas dan harga dari banyaknya padi yang dihasilkan selama proses

perontokan tersebut.

Disamping itu faktor pendapatan usaha perontok padi dipengaruhi oleh

harga kilogram gabah yang di rontokkan oleh pekerja dan jumlah kuantitas hasil

yang di hasilkan dalam masa bekerja. Menggantungkan hidupnya dari sektor

pertanian menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dalam menopang

perekonomian dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi

kedepan. Namun pembangunan pertanian Indonesia masih terkendala oleh banyak

faktor yang menyebabkan sulitnya bagi para petani untuk berkembang, oleh

karena itu dibutuhkan fasilitas baik yang dilakukan oleh pekerja pengembangan

bersitifasi dalam kegiatan bertani dan mempunyai klasifikasi berdasarkan atas

karakteristik yang dimiliki oleh kegiatan usaha pertanian tersebut (Amalia. 2007,

h. 23).

Provinsi Aceh memiliki potensi yang cukup besar, khususnya untuk

tanaman padi, kelapa sawit, karet coklat, pala dan cengkeh. Sasaran pembangunan

bidang pertanian adalah pemantapan ketahanan pangan yang bercirikan

terpeliharanya swasembada pangan secara dinamis dan berkelanjutan serta

pengembangan sistem agribisnis dengan penguasaan teknologi pasca panen dan

pemasaran hasil.

Proses pemamfaatan kerja perontok padi sebelumnya masih sederhana atau

tradisional yaitu dengan cara merontokan biji padi dengan menggunakan pijakan

dan pukulan batang untuk mendapatkan hasil rontokan biji padi. Seiring dengan

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

perkembangan teknologi dan tingginya permintaan terhadap konsumsi pangan dan

yang dipengaruhi oleh pesatnya penduduk penduduk, maka usaha tani padi mulai

berorientasi untuk menciptakan produksi yang dapat menutupi permintaan pasar,

maka cara pengelolaan tradisional untuk menghasilkan rontokan padi, hal ini tidak

dapat mengefesienkan waktu pada masa panen, dengan adanya teknologi mesin

perontok padi maka sepanjang itupula masyarakat petani mulai meninggalkan

kegiatan tradisional tersebut, sehingga petani padi mulai menggunakan mesin

perontok padi, karena dengan teknologi ini proses perontok dapat menhasilkan

padi dengan waktu yang singkat dan hasil yang efesien, maka usaha perontok padi

yang berkembang dimasyarakat sudah mulai meningkat.

Usaha perontok mulai beroperasi di Kecamatan Jumpa sekitar tahun 2000,

hingga sampai sekarang usaha perontok sudah sangat bervariasi dalam

menggunakan teknologi menurut kualitas atau merek mesin perontok yang

digunakan, namun usaha perontok padi ini sangat dipengaruhi oleh musim panen,

jika petani padi sawah mengalami kegagalan untuk masa panen disebabkan

bencana alam atau hama, maka kegiatan usaha perontok padi juga akan

menghambat, karena usaha perontok padi mempunyai hubungan yang erat dengan

jumlah hasil panen petani padi.

Kecamatan Jeumpa adalah Kecamatan yang memiliki luas wilayah

pertanian padi yaitu mencapai 2811,0 hektar, dengan produksi mencapai 3200 ton,

secara geografis daerah ini sangat cocok untuk masyarakat yang menukuni

kegiatannya sebagai petani padi sawah, karena dengan luas lahan garapan padi

sawah dan produksinya lebih unggul dibadingkan dengan Kecamatan lain yang

ada di Kabupaten Aceh Barat Daya, maka penulis memilih Kecamatan Jeumpa

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai area penelitian yaitu mengenai faktor yang

mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten

Aceh Barat Daya.

Usaha Perontok padi mengenai tingkat harga atau upah yang akan dibayar

oleh petani terhadap kegiatan tersebut, sudah mempunyai aturan yang disepakati

oleh usaha perontok yang ada di desa tersebut, menurut pengusaha perontok padi

tingkat harga yang dibayar petani memiliki kesepakatan secara lisan akan tetapi

bukan secara tertulis, karena menaikan harga dipengarhi oleh kenaikan barang lain

seperti bahan bakar minyak, karena bahan bakar minyak adalah kebutuahan pokok

bagai mesin perontok, selain itu usaha perontok padi dalam menstabilkan harga

perlu adanya informasi kepada pemerintahan desa tersebut. Harga perontokan

padi yang dikeluarkan petani padi kepada pengusaha perontok padi menurut

jumlah padi yang dihasilkan, untuk 100 Kg padi atau 1 karung besar, maka upah

yang terima rata-rata sebesar Rp. 17.000/karung, kegiatan usaha perontokpun

terkadang juga adanya negoisasi terhadap harga atau ongkos kerja kepada petani.

Tingkat perluasan area pertanian padi sawah merupakan kesempatan besar

bagi usaha perontok dalam menigkatkan pendapatan usaha, karena luas lahan

sawah di asumsikan sebagai peningkatan terhadap jumlah produksi padi. Jumlah

produksi padi yang menurun di daerah tersebut juga akan berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha perontok secara umum, kerena usaha ini mengukur

pendapatan sesuai dengan jumlah padi yang dihasilkan oleh mesin perontok

tersebut, hal lain yang berkaitan dengan hasil produksi yang dihasilkan oleh mesin

perontok juga dipengaruhi oleh banyaknya pesaing atau jumlah mesin perontok

yang tersedia di desa tersebut sudah bertambah secara kuantitasnya, akan tetapi

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

harga untuk pengadaan mesin perontok sulit untuk dijangkau oleh masyarakat dan

pengelolaan produksi juga membutuhkan tenaga kerja yang sudah berpengalaman

dalam kegiatan usaha tersebut, hal ini juga merupakan pengadaan mesin perontok

masih terbatas yang sesuai dengan pengadaan lahan petani padi sawah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Perontok Padi di

Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan

dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten

Aceh Barat Daya?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat

Daya.

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan diatas, Adapun

Manfaat penelitian ini berupa Teoritis dan praktis.

1.4.1. Manfaat teoritis

a. Bagi peneliti sendiri

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan Informasi baru sebagai sarana

pembelajaran dan penerapan ilmu

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

b. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung

maupun tidak langsung kepada semua pihak baik kalangan praktisi maupun

Akademisi.

1.4.2. Manfaat Praktis

Bagi kalangan praktisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

salah satu bahan masukan dan informasi tentang pendapatan Usaha perontok padi,

baik ditingkat Kecamatan maupun ditingkat Kabupaten.

1.5. Sistemateka Penulisan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah Pada bab pertama

merupakan bagian Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab

ini merupakan bab yang berisi Latar Belakang mengenai permasalahan yang

dihadapi berkaitan dengan judul yang penulis teliti.

Tinjauan Pustaka merupakan bab yang tersusun atas Teori umum yang

merupakan Dasar-dasar pemikiran yang akan penulis gunakan dalam melihat

hubungan Variable serta menjawab permasalahan pada penulisan ini.

Metode Penelitian Merupakan bab yang berisi Metode penelitian yang

digunakan dalam penulisan ilmiah ini, yang terdiri dari Populasi dan Sampel

Penelitian, Data Penelitian, Variabel Penelitian, Metode Analisis Data, Pengujian

Hipotesis.

Pada Bagian empat berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang didalamnya

dijelaskan mengenai stastistik dekriptif, hasil pengujian hipotesis, dan

pembahasan hasil penelitian.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Pada bab lima berisi Simpulan dan Saran yang didalamnya dijelaskan

mengenai simpulan-simpulan yang diambil dari keseluruhan hasil penelitian serta

saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang penulis

guna untuk melengkapi penyusunan skripsi ini.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

2.1.1 Permintaan

Permintaan menunjukan jumlah produk yang diinginkan dan mampu dibeli

konsumen pada berbagai kemungkinan harga selama jangka waktu tertentu, dan

hal lain diasumsikan konstan (McEachern 2000, h. 42).

Pemintaan dapat penulis uraikan bahwa suatu orientasi produksi yang

menjadi kebutuhan konsumen secara kotinu, hal ini merupakan tingkat

pendapatan suatu usaha sangat ditentukan akan permintaan.

2.1.2 Modal

Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan

suatu usaha perusahaan. Modal juga dapat dari dalam perusahaan atau yang

penambahan dari pihak pemilik perusahaan dan juga pemilik lain. Modal juga

merupakan segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan dalam suatu usaha.

Dalam setiap perekonomian kegiatan memproduksi memerlukan barang

modal. Dalam perekonomian primitif sekalipun, barang modal diperlukan. Dalam

perekonomian modern barang modal diperlukan lagi. Modernisasi perekonomian

tidak akan berlaku tanpa barang modal yang kompleks dan sangat tinggi

produktivitasnya, maka modal adalah langkah awal untuk merumuskan suatu

pendapatan akan tingkat usaha. (Sadono Sukirno 2009, h. 376).

2.1.3 Biaya Produksi

Menurut Vincent Gaspersz (2005, h. 95-96) Biaya produksi atau

operasional dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam

pasar global.

Beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan

skenario berikut :

1. Pertama, biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential

profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang

harus dikeluarkan. Dengan demikian reduksi biaya produksi melalui

peningkatan efisiensi (menghilangkan pemborosan, menurunkan produk

cacat, menyelesaikan masalah-masalah kualitas, meningkatkan

produktvitas, dan lain-lain).

2. Setelah persepsi tentang biaya produksi di atas berubah, menajemen harus

melakukan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah

input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang

minimum.

3. Keunggulan kompetitif produk di pasar akan meningkatkan pangsa pasar

(market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari

penjualan produk-produk itu.

4. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang

kompetitif di pasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena

keuntungan adalah net benefit antara total revenue dan total cost, di mana :

π = TR - TC.

5. Dengan demikian strategi di atas harus dilakukan melalui skenario: (1)

melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum

(reduksi biaya terus-menerus), (2) menetapkan harga produk yang

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

kompetitif di pasar, (3) memperluas pangsa pasar (market share) melalui

keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing terus-menerus), (4)

memperoleh penerimaan total (TR) yang terus-menerus meningkat, (5)

meningkatkan kesejahteraan bagi stakebolders (pemegang saham,

karyawan, manajemen, masyarakat industri, bangsa dan negara).

2.1.4 Pasar dan Pemasaran

Pasar adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menentukan tingkat nilai

jual seperti produk pertanian dan peternakan. “Namun pasar sebenarnya

mengandung dua arti : arti fisik dan arti makna. Sebenarnya keduanya tetap sama,

yaitu pertemuan antara pembeli dengan penjual atau lebih inti lagi pertemuan

permintaan dan penawaran”(Rasyad 2006 h.176).

Upaya melihat suatu pengembangan pasar dimana dapat dipastikan dengan

informasi yang jelas tetang pasar lebih lanjut “dimana permintaan pasar yang

selalu memacu pada jumlah penjual, sedangkan jumlah konsumen biasanya

diasumsikan banyak. Secara umum efek subtitusi lebih besar disbanding dengan

efek pendapatan”. Hal ini merupakan karakteristik permintaan suatu produk oleh

seorang konsumen, dimana penjumlahan permintaan semua individu (Sunaryo

2001, h. 59)

Uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa kekuatan pasar yang

memberikan dampak terhadap perputaran modal yang berlangsung-Nya dengan

tingkat permintaan terhadap hasil produksi padi. Sedangkan pemasaran suatu hasil

produksi padi juga mempengaruhi terhadap tingkat kegiatan usaha perontok

sehingga bertambahnya pendapatan usaha perontok.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Maka dalam analisa penulis usaha perontok padi jika mampu

memproduksi rontokan padi sesuai dengan berlangsungnya hasil panen petani

padi, maka hal ini menjadikan efensiensi terhadap nilai pendapatan usaha.

2.2. Harga

2.2.1. Pengertian Harga

Salah satu faktor yang menentukan besar kecilnya jumlah permintaan akan

barang tersebut adalah harga barang itu sendiri, jika harga barang itu sendiri

harganya tinggi atau jauh dari titik keseimbangan (equilibrium) maka permintaan

akan menurun. Sebaliknya jika harga barang tersebut turun maka permintaan akan

meningkat. Hal itu disebabkan karena kemampuan dan keinginan masyarakat

sesuai seperti yang diharapkan.

Menurut Sukirno (2004 h. 126) harga adalah merupakan perbandingan dari

suatu barang yang dipilih oleh konsumen melalui titik temu antara penawaran dan

permintaan yang terjadi di pasar. Harga terjadi ketika transaksi konsumen dan

produsen saling tawar menawar sehingga adanya harga yang disepakati oleh

keduanya.

Selanjutnya Sunaryo (2000, h. 101) harga adalah sejumlah uang yang

dikeluarkan serta disepakati oleh konsumen dengan produsen pada tingkat harga

kepuasan diantara kedua belah pihak untuk menciptakan harga seimbang dengan

yang diinginkan oleh keduanya melalui transaksi pasar.

Lebih jauh lagi Menurut Kotler harga adalah jumlah keseluruhan yang

dipertukarkan konsumen untuk di mamfaat yang didapatkan atau digunakannya

atas produk dan jasa dengan bertemunya dua kekuatan yang ditentukan oleh

permintaan dan penawaran (Amir 2015, h, 163).

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Harga merupakan suatu tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang

bersangkutan dapat ditukarkan dengan suatu yang lain, apapun bentuknya.

Kegunaan (utility) sesuatu akan menimbulkan keinginan dan keinginan ini pada

gilirannya akan membuat permintaan. Sebaliknya, kelangkaan itu suatu barang

akan mendorong beberapa orang untuk memamfaatkan kelangkaan itu dengan

cara menjualnya, sehingga dari kelangkaan itu timbul penawaran. Jadi, ringkasnya

adalah kelangkaan itu timbul penawaran sedangkan kegunaan menimbulkan

permintaan.

Dari penjelasan dia atas dapat di uraikan bahwa harga adalah sejumlah uang

yang dikeluarkan dengan titik keseimbangan yang ditentukan melalui transaksi di

pasar. Karena itu bunyi hukum harga yang kita ketahui bahwa jika harga barang

tersebut turun maka permintaan akan meningkat dan juga sebaliknya.

Pembentukan harga yang terjadi ketika transaksi konsumen dan produsen saling

tawar menawar sehingga adanya harga yang disepakati oleh keduanya. akan tetapi

tingkat penilaian yang dilakukan konsumen memiliki variasi pada tingkat

kebutuhan akan barang yang bersangkutan.

2.2.2. Jenis-jenis Harga

Menurut Sudarmono (2000, h. 225) Jenis jenis harga terdiri dari Harga

produk mix, Persoalan strategi harga produk mix ini muncul apabila produk yang

akan ditentukan harganya itu merupakan bagian dari keseluruhan produk yang

akan dipasarkan, sehingga dalam penentuan harga suatu produk harus difikirkan

tentang pengaruhnya terhadap peningkatan keuntungan pada total produk mix,

dalam strategi ini dapatlah dibedakan empat situasi harga yaitu:

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

a. Harga garis produk (price the prodution line) Pada umumnya suatu perusahaan

tidak memproduksi produknya hanya satu jenis saja, tetapi banyak produk yang

dihasilkan dalam suatu garis produk, untuk setiap produk dapat dikenal dengan

mudah perbedaannya.

b. Harga produk optimal yaitu perusahaan yang menjual barang barang pelengkap

(optional) kepada konsumen sehingga konsumen dapat memilih produk yang

diinginkannya.

c. Harga produk captive Perusahaan yang menjual produk tanpa disertai dengan

produk penyertanya, sehingga konsumen tidak dapat menggunakan produk

utama itu tanpa produk penyertanya.

2.3. Kuantitas

Menurut Kamus Besar Indonesia (2012, h.502) kuantitas adalah jumlah

atau banyaknya sesuatu yang dapat dihitung dengan klafikasi jumlah yang akan

dipekirakan baik menurut banyaknya atau sedikit jumlahnya. Hal ini menjadikan

suatu kuantitas yang perlu dihitung hingga mencapai nilai-nilai yang akan mejandi

penjumlahan secara mamatik atau secara pendekatan yang memiliki jumlah.

Menurut Sukirno dalam Keynes (2000 h.77) kuantitas adalah jumlah dari

suatu yang nyata melalui pencapaian suatu kinerja yang dapat dihitung dengan

pasti, kuantitas juga memberikan gambaran kepada suatu benda bukan baik dan

bagusnya benda tersebut, akan tetapi jumlah benda yang terlihat dan akan ditahui

dengan cara menghitung dalam masa benda tersebut secara nyata.

Menurut Mankiw (2000, h. 151) kuantitas adalah sesuatu jumlah atau

intensitas yang dapat di ukur dengan fisik, sifat atau yang dapat dihitung, di ukur,

memiliki nilai dan satuan. Kuantitatif menyatakan sifat dari benda dalam angka

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

melalui hasil pengukuran sehingga menyatakan besaran sifat yang dikaitkan

dengan jumlah yang hasilkan.

Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan sekolompok usaha

perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya, bahwa setiap

jumlah kuantitas padi yang dihasilkan dari mesin perontok dihitung dengan

menggunakan karung yang berisi 100 kg per-karungnya. Maka usaha perontok di

Kecamatan Jeumpa menganggap hitungan dengan menggunakan kuantitas karung

adalah sesuatu yang mudah dan praktis untuk mengetahui kuantitas yang

dihasilkan.

Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kuantitas

adalah suatu jumlah dari banyaknya sesuatu yang dapat di ukur dengan pasti.

Namun kuantitas juga memiliki klafikasi jumlah yang akan dipekirakan baik

menurut banyaknya atau sedikit jumlahnya, namun kuantitas didalam usaha

perontok padi adalah pengukurun jumlah produksi yang dihasilkan oleh kegiatan

mesin perontok untuk menghasilkan biji padi yang dihitung dengan jumlah

produksinya dan di ukur dalam karung yaitu berjumlah 100 kg, susuai dengan

kebiasaan usaha yang ada didaerah penelitian dalam menentukan jumlah

kuantitasnya.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas maka penulis melihat dari

berbagai analisa usaha perontok dimana faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan yaitu kuantitas dan harga, karena kuantitas dalam usaha perontok yang

diukur dengan nilai produksi yang dihasilkan dengan kegiatan usaha perontokan

padi. Sedangkan harga adalah suatu ukuran yang akan dibayar oleh petani padi

terhadap jumlah produksi yang dihasilkan. Hal ini dapat penulis jabarkan bahwa

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

meningkatnya kuantitas padi dan produksi adalah peningkatan terhadap

pendapatan usaha perontok.

2.4. Definisi Mesin perontok

Mesin perontok (Thresher) adalah alat perontok biji padi. Perontokan

merupakan bagian integral dari proses penanganan pasca panen padi, dimana padi

yang telah layak dipanen dirontokkan untuk memisahkan bulir-bulir padi pada

batangnya. Prinsip kerja mesin perontok (thresher) adalah dengan menggunakan

mesin yang digerakan malalui karet poros untuk menghubungkan cakar yang akan

diputar oleh mesin sehingga dapat merontokan biji padi pada batangnya,

sedangkan pengipas pada mesin tersebut adalah berfungsi untuk memilah antara

biji padi yang kosong dan yang berisi.

a. Jenis Jenis Perontok

Ada beberapa macam jenis mesin perontok padi di Indonesia, namun pada

kegunaan tetap sama hanya saja cara dan teknisi yang berbeda. Perontok yang ada

adalah sebagai berikut ;

1. Threser moderen (futata) adalah mesin perontok dengan menggunakan sistem

langsung memotong dan merontokkan sekaligus dilapangan. Cara mesin ini

tidak banyak menggunakan tenaga kerja yang banyak.

2. Power threser adalah mesin threser yang masih banyak digunakan oleh petani

jaman sekarang. Power threser ini memerlukan tenaga kerja sebanyak 4

orang.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

b. Jumlah Tenaga Pada Usaha Perontok

Mesin perontok padi bisa menyerap tenaga kerja untuk beroperasi. Biasanya

jumlah tenaga kerjanya antara lain adalah sebagai berikut :

1. Sopir (pemasok bahan baku) yaitu orang yang memasukkan gabah kedalam

mulut mesin atau poros perputaran mesin untuk diolah.

2. Penggangkat gabah yang bertugas sebagai penyedia bahan keatas tubin mesin

yang telah tersedia

3. Pembersih jerami adalah yang bekerja mengurai balek gabah yang telah

diolah mesin untuk diurai kembali agar terlepas biji-biji padi dari jerami.

4. Pemasuk padi bersih yang siap dimasukkan kekarung gabah

c. Alat dan bahan

Alat dan bahan adalah sejumlah peralatan yang dipakai saat proses

perontokan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Terpal yaitu untuk menampung gabah yang bersih dari hasil perontokan

mesin.

2. Ayak (timba) yaitu untuk mengangkat gabah kedalam goni, karung dan

sebagainya

3. Ayak penampung jerami adalah alat untuk tampungan padi pada pembuangan

tangkai di saluran pembuang untuk menampung gabah yang tersasar.

2.5. Pendapatan

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan total biaya (TC), jadi

pd= TR-TC. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan

harga jual. Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

biaya variable. Biaya tetap adalah biaya yang relative tetap jumlahnya dan terus

dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya

variable adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang

diperoleh, contohnya untuk tenaga kerja. Total biaya (total cost) adalah julah dari

biaya tetap (fixed cost) dan biaya variable (variable cost), maka TC= FC+ VC

(Sujarno 2008, h. 24).

Menurut Sukirno (2006, h. 47), pendapatan adalah jumlah penghasilan yang

diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya dalam selama satu periode tertentu,

baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Beberapa kasifikasi pendapatan

antara lain:

1. Pendapatan pribadi (personal income) yaitu semua jenis pendapatan yang

diperoleh tampa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk

suatu Negara.

2. Pendapatan disposable yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus

dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan

tersebut yang siap dibelanjakan.

3. Pendapatan Nasional yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang

diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.

Selanjut Noor (2007, h. 189) Pendapatan perusahaan berasal dari

penjualan, sementara itu nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual

(quantity) dan harga jual (price of sales) sedangkan pendapatan industri diartikan

sebagai hasil yang diperoleh pengusaha dalam mengorganisasikan faktor-faktor

produksi yang dikelolanya.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Menurut Ramlan (2006, h. 13) pendapatan adalah hasil kerja dari suatu

usaha yang telah dilaksanakan dalam waktu kurun tertentu. Dilanjutkan bahwa,

pendapatan dibagi dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Pendapatan

bersih adalah pendapatan yang telah telah mengalami pengurangan dari hasil

produksi. Sedangkan pendapatan kotor yaitu pendapatan dari hasil usaha

dikurangi kebutuhan selama mengadakan usaha serta penggunaan bahan bakar

dan tenaga pembantu lainnya. Setiap pengusaha memproduksi barang dan jasa

dengan tujuan memperoleh laba atau menghindari kerugian dan untuk mengukur

tingkat pendapatan, dapat dicerminkan dari jumlah barang dan jasa yang

dihasilkan banyak, dan mempunyai nilai jual yang tinggi, dengan biaya produksi

rendah, maka dengan sendirinya tingkat keuntungan yang diperoleh akan tinggi.

Amalia (2007, h. 28) pada umunya manusia merasakan bahwa penghasilan

yang diterima saat ini masih kurang dan menjadi masalah yang tidak akan pernah

terselesaikan. Secara umum dapat diterangkan bahwa untuk meningkatkan

pendapatan dapat digumakan beberapa cara antara lain:

1. Pemanfaatan waktu luang, individu mampu memanfaatkan waktu luang yang

tersisa dari pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnaya menjadi kesempatan

yang baru untuk menambah pendapatan.

2. Melakukan kreatifitas dan inovasi, individu harus mampu berpikir kreatif dan

inovatif untuk menciptakan terobosan-terobosan yang berarti untuk dapat

mencapai kebutuhan yang dirasakan masih kurang.

2.6. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu tersebut, khususnya tentang

Pendapatan, harga dan kuantitas, dilakukan dengan beragam analisis dan

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

penggunaan data terakhir tahun 2000. Model yang digunakan dalam penelitian ini

memperhitungkan time lag, sehingga dalam setiap persamaan memasukkan

variabel lag endogen. Penelitian ini menganalisis Pendapatan, Produksi, dan harga

dalam usaha rontokan padi menggunakan data time series pada periode 1980-2006

dengan persamaan simultan melalui metode pendugaan Ordinary Least Squares

(OLS) dan pengolahan data dilakukan menggunakan Statistical Analysis System

(SAS 9.1). Selain itu, penelitian ini juga mencoba menganalisis mengenai dampak

perubahan faktor ekonomi terhadap usaha perontok padi menggunakan mesin

rontokan padi. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena merupakan

penelitian yang membahas mengenai jumlah produksi padi yang dirontokan

menurut luas lahan yang tersedia dan harga padi cenderung meningkat, tetapi

impor padi cenderung menurun. (Joko 2013, h. 21).

Secara penelitian terdahulu peneliti melakukan inventarisasi terhadap sub-

variabel atau komponen-komponen yang terdapat dalam variabel Pendapatan,

harga dan Kuantitas yang usaha perontokan padi, variabel tersebut menjadi acuan

dalam penelitian.

Secara pendapatan usaha jasa rontokan padi menunjukkan nilai

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Pengusahaan rontokan padi memiliki pendapatan atas biaya totalsebesar Rp

15.738.069 dengan nilai rasio R/C atas biaya total sebesar 1,117, yang artinya

setiap Rp 1.000 yang dikeluarkan sebagai biaya akan menghasilkan Rp 1.117

penerimaan. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa

pengusahaan perontokan padi efisien terhadapa pendapatan usaha

perontontokan padi di Kabupaten Karawang menguntungkan.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

2. Kuantitas padi merupakan faktor utama yang berhubungan dangan pendapatan

usaha perontok padi nilai rasio R/C atas biaya total sebesar 1,117 sedangkan

rasio R/C atas biaya total pengusahaan perontokan padi adalah 1,174. Artinya,

pengusahaan perontokan padi lebih efisien terhadap besarnya kapasitas

produksi. Rasio R/C yang lebih tinggi dari satu menunjukkan bahwa pengusaha

perontokan padi di Kabupaten Karawang sudah menguntungkan.

3. Harga atau upah yang dibayarkan oleh petani padi sangat berpengaruh terhadap

tingginya kuantitas padi yang dirontokan, dalam penelitian ini harga/upah

dibayarkan pada usaha rontokan padi menunjukan suatu faktor yang

berpengaruh nyata terhadap berpendapatan karena jumlah kapasitas padi yang

dirontokan mencapai 21.329 Kg dengan pembayaran tingkat upah mencapai

Rp. 737,8/Kg. Jadi pendapatan yang diperoleh setiap panen padi petani di

peroleh sebesar Rp. 15.738.069 dengan nilai rasio R/C atas biaya total sebesar

1,117, yang artinya usaha perontokan bisa berkembang. (Joko 2013, h. 33-36)

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

2.7. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, berlandasan teoritis penulis

mencoba menegemukakan hipotesis, yang merupakan dugaan dari penelitian ini

adalah diduga harga (ongkos produksi) dan jumlah padi yang dirontokan sangat

berpengaruh terhadap pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

3.1.1. Populasi

Dalam sebuah penelitian, populasi adalah keseluruhan dari subjek

penelitian yang akan dilakukan, sedangkan sampel adalah sebagian dari

keseluruhan populasi yang akan diteliti atau objek yang diambil untuk diteliti

(Arikunto 2005, h. 115).

Populasi Usaha perontok padi di kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh

Barat Daya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1

Jumlah Populasi dan Penarikan Sampel Usaha Perontok Padi di Kecamatan

Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya

No Gampong Jumlah

populasi

(orang)

Sampel

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Asoe Nanggroe

Padang Geulumpang

Alue Sungai Pinang

Ladang Neubok

Cot Mane

Alue Rambot

Baru

Kuta Jeumpa

Kuta Makmur

Jumpa Barat

4

3

3

4

4

1

2

2

1

2

4

3

3

4

4

1

2

2

1

2

Jumlah total 26 26

Sumber : BPS Kabupaten Aceh Barat Daya (2014)

3.1.2 Sampel

Arikunto (2001, h. 107) mengemukakan bahwa apabila objek penelitian

kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi dan apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka

dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih, sedangkan yang menjadi

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

sampel penelitian adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu 26 orang dari

keseluruhan populasi yang melakukan Usaha Perontok Padi di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya. Sedangkan teknik pengambilan sampel yaitu dengan

menggunakan sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel mengambil semua

anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel.

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Untuk keperluan Analisis, maka dalam penelitian ini digunakan data

sekunder dan primer yaitu:

a. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait seperti

Dinas pertanian Kabupaten Aceh Barat Daya, Kantor Kecamatan Jeumpa dan

literature sebagai data pendukung dalam penelitian ini.

b. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari pengusaha perontok padi di

Kecamatan Jeumpa dengan menggunakan metode wawancara langsung terhadap

usaha perontok padi dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang

telah disiapkan.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu dengan

cara:

a. Studi Pustaka (Libray Research) ialah mengumpulkan data yang diperlukan

dengan cara membaca buku-buku dan literature lainya baik yang wajib

maupun yang dianjurkan yang berhubungan dan ada kaitannya dengan

masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

b. Penelitian lapangan (Field Research) ialah Metode ini dilakukan dengan cara

mengadakan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang dapat

memberikan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang akan

dibahas. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan

Usaha mesin perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat

Daya.

3.3. Model Analisis Data

Teknik yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan analisa regresi berganda, analisa korelasi, yang akan diolah

dengan menggunakan program computer (SPSS) dengan penjelasan sebagai

berikut :

a. Analisis Regresi Berganda

Analisa yang digunakan sebagai analisis ramalan nilai pengaruh terhadap

variable terikat (Y) yang dihubungkan lebih dari satu variable mungkin dua atau

tiga dan seterusnya. variable bebas (x1, dan x2,) Menurut Hasan (2012, h. 211)

Dimana persamaan regresi liniear berganda adalah sebagai berikut :

Y= a + + + e ………………(1)

Y = Pendapatan Usaha Perontok padi

b = koefesien korelasi

X = variable bebas

X1 = harga/ongkos perontok padi (Rp)

X2 = Jumlah Padi yang dirontokkan (Kg)

e = kesalahan penganggu (error term)

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

b. Analisis korelasi

Analisis korelasi Suatu analisis untuk mengetahui tingkat hubugan antara

dua variable atau lebih yaitu (x) variable bebas dan (y) variable terikat.

Rumus analisis korelasi berganda menurut hasan (2009. H. 61) adalah

sebagaia berikut :

…………………….(2)

Keterangan :

r : koefesien korelasi person

y : variabel terikat (pendapatan)

x : variabel bebas (variable yang diteliti)

3.4. Defenisi Operasional variabel

Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti membatasi penelitian untuk melihat

indentifikasi pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten

Aceh Bara Daya, yaitu:

a. Pendapatan usaha perontok padi (y) merupakan pendapatan bersih yang

dibawa pulang oleh pekerja perontok padi yang diperoleh dari hasil bekerja

selama masa panen di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya

Tahun 2015 yang di ukur dalam rupiah.

b. Harga/Ongkos ( ) merupakan Jumlah Ongkos perontokkan padi yang diukur

dengan nilai Rupiah (Rp) per karung di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

c. Kuantitas ( ) merupakan jumlah padi yang yang diukur dengan karung yang

jumlah per karung dengang bobot 100 kilogram (Kg) di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya.

3.5. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis penulis menggunakan Uji t untuk menguji hipotesis

suatu parameter bila sampel berukuran kecil (n < 30) dan ragam populasi tidak

diketahui. Rumus Uji t menurut Ruslan (2006) dalam Susanti (2011,h.32) yaitu :

......................................................................................................... (2)

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

r : Koefesien korelasi

Hipotesa stastistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. H0 : β ≠ 0, variabel independen (harga, kuantitas) secara parsial tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (pendapatan

usaha perontok padi)

b. H1 : β ≠ 0, artinya variabel independen (harga, kuantitas) secara parsial

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (pendapatan

usaha perontok padi).

Kriteria uji Hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

a. Apabila t hitung lebih besar dari pada t tabel maka dengan sendirinya H0

ditolak, dan H1 diterima (tingkat signifikansi 5%).

b. Apabila t tabel lebih besar dari pada t hitung maka dengan sendirinya H1-

ditolak, dan H0 diterima (tingkat signifikan 5%).

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Disamping itu, pengaruh secara simultan (bersama-sama) maka digunakan

uji koefesien regresi uji F (f-test) pada tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%) dengan

derajat kebebasan (df) n-k-1.

Pengujian hipotesis adalah jawaban sementara tentang rumusan penelian

yang belum dibuktikan kebenarannya. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah

untuk mengetahui bahwa hasil penelitian yang diperoleh merupakan dengan

tingkat keyakinan 95 %. Untuk mencari nilai F hitung dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut:

.......................................................................................... (5)

Keterangan :

R2 : Koefesien Determinasi

N : Jumlah Data atau kasus

K : Jumlah variabel independen

Dengan demikian, pengujian hipotesis dalam penelitian ini secara simultan

dinyatakan dengan keputusan sebagai berikut :

a. Bila Fhitung < Ftabel maka H1 ditolak dan H0 diterima, yang menyatakan bahwa

yang mempengaruhi harga,kuantitas tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten

Aceh Barat Daya.

b. Bila FHitung > FTabel maka H1 diterima dan H0 ditolak, yang menyatakan bahwa

yang mempengaruhi harga, kuantitas berpengaruh secara signifikan terhadap

Pendapatan Usaha perontok Padi Di kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

IV HASIL PEMBAHASAN

4.5. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Jeumpa merupakan salah satu Kecamatan yang ada di

Kabupaten Aceh Barat Daya dengan luas wilayah 186.06 Km2. Setelah

pengumpulan data yang berupa data usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya yang terdiri dari 10 (sepuluh) desa yaitu:

Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang, Alue Sungai Pinang, Ladang

Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta Jeumpa, Kuta Makmur dan Jumpa

Barat dari data tersebut jumlah sampel yang diambil oleh penulis adalah sebanyak

26 usaha perontok padi yang diperoleh melalui data primer. Selanjutnya penulis

melakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor

yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan adalah untuk

membuktikan hipotesis yang telah di ajukan benar adanya. Desa-desa yang ada

dalam penelitian Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang, Alue Sungai Pinang,

Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta Jeumpa, Kuta Makmur dan

Jumpa Barat adalah desa-desa yang mayoritas bermata pencahrian penduduknya

sebagai petani, maka dari segi produksi padi sangat mendukung untuk usaha

perontok padi, oleh sebab itu peneliti memilih desa-desa tersebut.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Analisis yang digunakan pada Penelitian ini adalah analisis Deskriptif

yang menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang

dilihat dari harga/ongkos perontok padi, Jumlah Padi yang dirontokkan (kuantitas)

dan Pendapatan.

Berikut adalah data jumlah harga/ongkos perontok padi yang dikeluarkan

untuk perontok padi yang ada di Desa Asoe Nanggroe, Padang Geulumpang, Alue

Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Alue Rambot, Baru, Kuta Jeumpa,

Kuta Makmur dan Jumpa Barat dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2

Jumlah harga/ongkos dan hasil perontok padi di Kecamatan Jumpa Kabupaten

Aceh Barat Daya.

No Nama Desa

Rata-Rata

Harga/Kg

(Rp)

Kuantitas

(Kg)

Pendapatan Usaha

(Rp)

1 Asoe Nanggroe 1.000 68.000 47.600.000

2 Padang Geulumpang 1.200 52.000 46.900.000

3 Alue Sungai Pinang 1.300 55.000 55.400.000

4 Ladang Neubok 1.200 67.000 60.200.000

5 Cot Mane 1.200 66.000 59.200.000

6 Alue Rambot 1.400 14.000 15.100.000

7 Baru 1.200 34.000 30.600.000

8 Kuta Jeumpa 1.300 30.000 29.600.000

9 Kuta Makmue 1.200 18.000 16.300.000

10 Jumpa Barat 1.200 33.000 29.600.000

Jumlah Total 437.000 390.500.000

Sumber : Data Primer penelitian (Februari 2016 diolah)

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah harga/Ongkos

perontokan memiliki nilai yang bervariasi, untuk Desa Asoe nanggroe rata-rata

harga/ongkos Rp. 1.000,-/Kg dengan Kuantitas mencapai 68.000 Kg/Tahun,

Padang Gelumpang rata-rata harga/ongkos Rp. 1.200,- /Kg dengan rontokan padi

mencapai 52.000 Kg/Tahun, Desa Alue Pinang Rata-rata harga/ongkos Rp.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

1.300,- /Kg dengan Kuantitas mencapi 55.000Kg/Tahun, Ladang Neubok rata-rata

Harga/Ongkos Rp. 1.200,-/Kg dengan hasil rontokan 67.000 Kg/Tahun, Desa Cot

Mane Rp. 1.200,-/Kg dengan hasil rontokan 66.000 Kg/Tahun, Alue Rambot Rp.

1.400/Kg dengan hasil rontokan mencapai 14.000/Kg, Desa Baru Rp. 1.200/Kg

hasil rontokan 34.000 Kg/tahun, Desa Kuta Jumpa Rp. 1.300/Kg dengan hasil

rontokan mencapai 30.000 Kg/tahun, Desa Kuta Makmue Rp. 1.200/Kg dengan

hasil rontokan 18.000 Kg/tahun dan Jumpa Barat Rp. 1.200,/Kg dengan hasil

rontokan mencapai 33.000 Kg/tahun. Maka jumlah total hasil perontokan padi

yang dihasilkan oleh kegiatan usaha perontok padi di Kecamatan Jumpa mencapai

437.000 Kg/tahunnya.

Kuantitas padi yang dihasilkan oleh petani padi merupakan hubungan

yang sangat berpengaruh terhadap pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan

Jumpa, karena tingkat pengadaan padi merupakan hubungan yang berlangsung

pada kegiatan usaha perontokan padi, dengan adanya saling berhubungan tersebut

maka tujuan petani untuk meningkatkan kuantitas padi sangat diharapkan oleh

usaha perontok padi. Sedang usaha kegiatan perontokan padi dari sisi pendatan

sangat dipengaruhi oleh tingkat harga/ongkos dan kuantitas padi yang dirontokan,

sedangkan meningkatkan hasil rontokan padi, pengusaha perontok padi perlu

menambah item produksi seperti mesin rontok padi. Sengkan jumlah mesin

rontokan padi merupakan alterntif dari kuantitas padi yang dirontokan dan juga

mempengaruhi pendapatan usaha perontok padi yang diterima pertahun. Jumlah

pemilik mesin perontok dan pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jumpa

dapat dilihat pada tebel dibawah ini :

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Tabel 3

Jumlah Pemilik usaha, Mesin Perontok dan pendapatan yang diterima/tahun

Di Kecamatan Jumpa Kabupaten Aceh Barat Daya

No Nama Desa

Kepemilikan

Usaha

(orang)

Jumlah Mesin

Perontok Padi

(Unit)

Pendapatan

Usaha (Rp)

1 Asoe Nanggroe 4 4 47.600.000

2 Padang Geulumpang 3 3 46.900.000

3 Alue Sungai Pinang 3 3 55.400.000

4 Ladang Neubok 4 4 60.200.000

5 Cot Mane 4 4 59.200.000

6 Alue Rambot 1 1 15.100.000

7 Baru 2 2 30.600.000

8 Kuta Jeumpa 2 2 29.600.000

9 Kuta Makmur 1 1 16.300.000

10 Jumpa Barat 2 2 29.600.000

Jumlah Total 26 26 390.500.000

Sumber : Data Primer penelitian (Februari 2016 diolah)

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat kita lihat bahwa jumlah kepemilikan

usaha setiap Desa di Kecamatan Jumpa yaitu untuk Desa Asoe Nanggroe dengan

jumlah Kepemilikan usaha 4 orang dengan jumlah mesin rontokan padi 4 unit

serta pedapatan yang diterima Rp. 47.600.000,- /tahun, Padang Gelumpang

dengan kepemilikan usaha 3 orang dengan jumlah mesin 3 Unit dan pendapatan

Rp. 46.900.000,-/Tahun, Desa Alue Pinang dengan jumlah kepemilikan usaha 3

orang dengan jumlah mesin 3 unit dan pendapatan Rp. 55.400.000, Ladang

Neubok dengan kepemilikan 4 orang dan mesin 4 unit serta pendapatan Rp.

60.200.000,-/Tahun, Desa Cot Mane dengan kepemilikan 4 orang dan jumlah

mesin 4 unit dengan pendapatan usaha Rp. 59.200.000,-/tahun, Alue Rambot

dengan jumlah kepemilikan 1 orang dan mesin 1 unit dengan pendapatan Rp.

15.100.000,-/tahun, Desa Baru 2 orang dan mesin prontok berjumlah 2 dengan

pendapatan diperoleh Rp. 30.600.000,-/tahun, Desa Kuta Jumpa 2 orang

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

pengusaha dengan 2 unit mesin perontok dan pendapatan diperoleh Rp.

29.600.000,-/tahun, Desa Kuta Makmur jumlah pengusaha 1 orang dengan

jumlah mesin 1 unit dan pendapatan Rp. 16.300.000,-/tahun dan Desa Jumpa

Barat dengan jumlah pengusaha 2 orang dengan jumlah mesin rontokan 2 unit dan

pendapatan Rp. 29.600.000,-/tahun.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa dari jumlah

pengusaha 26 orang dengan penggunaan 26 Mesin perontok dengan pendapatan

total usaha perontok padi di Kecamatan Jumpa mencapai Rp. 390.500.000,-/tahun.

Selanjutnya peneliti melakukan analisis Stastistik yang digunakan untuk

membuktikan hipotesis penelitian dalam hal ini digunakan analisis regresi liner

berganda, analisis korelasi, dan uji t yang diolah melalui program komputer

Stastistik atu SPSS 20,0 dengan variabel Dependen Pendapatan (Y), dan variabel

Independen (X) yang meliputi, Harga/ongkos dan Kuantitas.

4.6. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil penelitian pada tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor-faktor

pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat

Daya adalah Harga/ongkos dan Kuantitas. Karena dengan adanya Harga/ongkos

dan Kuantitas yang bagus maka pendapatan usaha perontok padi mengalami

peningkatan, Namun ada faktor lain diluar model yang bisa membuat pengaruh

lebih besar bagi usaha perontok padi yang ada di Kecamatan Jeumpa seperti

banjir, wabah penyakit, petir dan lain sebagainya.

4.7. Pembahasan Penelitian

Bagian ini penulis akan membahas tentang Faktor-faktor yang

mempengaruhi Pendapatan Usaha Perontok padi di Kecamatan Jeumpa

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya yang akan dianalisis dengan menggunakan model

analisis regresi berganda yang akan diolah melalui Program Stastistik SPSS 20,0.

Dari hasil penelitian diperoleh hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4

Stadar Deviasi Rata-rata dan Observasi

No Variable Mean Std. Deviation N

1 Pendapatan 15019230.7692 2440167.08129 26

2 Harga/Ongkos 1196.1538 99.92305 26

3 Kuantitas 16807.6923 1980.28747 26

Sumber : Hasil Regresi (Februari 2016 diolah)

Pada tabel 4 diatas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata Pendapatan

Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya adalah

Rp. 15019230.7692,- /tahun dengan Standar deviasi Rp. 2440167.08129.

Sedangkan harga/ongkos untuk pengolahan hasil rontokan padi di

Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya mempunyai rata-rata sebesar Rp

1196.1538/Kg dengan standar Deviasi 99.92305.

Kemudian untuk Kuantitas yang dihasilkan oleh usaha perontok di

Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya dengan rata-rata diperoleh

16807.6923 Kg/tahun dan untuk Standar Deviasi diperoleh. 1980.28747.

4.7.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Tabel 5

Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi

Variabel Pendapatan Harga/Ongkos Jumlah

Rontokan

Person Correlation

a. Pendapatan

b. Harga/ongkos

c. Kuantitas

1.000

0.574

0.737

0.574

1.000

-0.125

0.737

-0.125

1.000

a. Koefesien Korelasi (R)

b. Koefesian Determinasi

Adjusted

c. Koefesien Determinasi

(R2)

0.997a

0.994

0.994

Sumber : Hasil Regresi (Februari 2016 diolah)

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Berdasarkan tabel 5 diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa koefisien

korelasi variabel Independen (Harga/ongkos dan Kuantitas) diperoleh R = 0, 997

secara positif menjelaskan terdapat hubungan yang korelasi yang sangat tinggi

dan kuat antara variabel independen (X) terhadap pendapatan (Y) dengan keeratan

hubungan 99,7 persen, dikarenakan apabila Harga/ongkos dan Kuantitas bagus

maka pendapatan akan meningkat, bergitu juga sebaliknya apabila Harga/ongkos

dan Kuantitas kurang bagus maka Pendapatan usaha padi di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya akan menurun, jadi pengaruh yang ditimbulkan juga

sangat berarti.

Adapun mengetahui kriteria pengujian hubungan atau koefesien korelasi

(KK) antar variabel menurut Hasan (2011, h. 223) adalah sebagai berikut :

a. KK = 0, artinya tidak ada korelasi

b. 0<KK< 0,20 artinya korelasi sangat rendah atau lemah sekali

c. 0,20 < KK < 0,40 artinya korelasinya rendah atau lemah tapi pasti

d. 0,40 < KK < 0,70 artinya korelasi yang cukup berarti

e. 0,70 < KK < 0,90 artinya korelasi yang tinggi dan kuat

f. 0,90 < KK < 1,00 Korelasi yang sangat tinggi dan kuat

g. KK = 1, artinya korelasi yang sempurna.

Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui harga/ongkos X1

dan Kuantitas X2 terhadap Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa

Kabupaten Aceh Barat Daya Koefesien determinasi dalam penelitian ini dapat

diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

Koefesien determinasi = R2 x 100 %

Koefesien determinasi = (0.994) x 100%

Koefesien determinasi = 99,4%

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Berdasarkan perhitungan Analisis Koefesien Korelasi dan Determinasi

penulis dapat menjelaskan bahwa nilai koefesien determinasi (R2) Adjusted

bernilai 99,4 persen dan menghasilkan R2 (R squer) sebesar 0,994 persen, yang

dapat diartikan bahwa 99,4 persen dapat dijelaskan oleh variabel harga/ongkos

dan kuantitas. Sedangkan sisanya sebesar 0,6 persen dapat dijelaskan oleh

variabel lain diluar model penelitian.

4.7.2. Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 6

Coeffecients

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize

d

Coefficient

s

t Sig.

95,0% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1

2

3

(Constant) -21779029.219 603130.509

-36.110 .000 -23026699.736 -20531358.702

Harga/ongkos 16540.380 388.231 .677 42.604 .000 15737.263 17343.497

Kuantitas 1012.240 19.590 .821 51.672 .000 971.716 1052.765

Sumber : Hasil Regresi Linear Berganda (diolah) Februari 2016

Berdasarkan table 6 maka hasil penelitian ini diperoleh persamaan regresi

linear Berganda akhir estimasi sebagai berikut:

Y = a + bx1 + bx2 + e

Y = - 21779029.219+ 16540.380+ 1012.240+ e

Persamaan Regresi linear tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta

Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta benilai positif

yaitu sebesar -21779029.219. Nilai konstanta ini menggambarkan apabila

Variabel Independen, Harga/ongkos dan Kuantitas sama dengan nol maka

Pendapatan sebesar Rp. 1.814.918,-/bulan.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

b. Koefesien Regresi dari Variabel Independen X

Berdasarkan persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefesien untuk

variabel Independen:

1. Untuk Variabel harga/ongkos hasil yang didapatkan bernilai positif yaitu

sebesar Rp. 16540.380 dapat diartikan bahwa setiap kenaikan variabel

Pendapatan 1 Rupiah maka variabel harga/ongkos juga akan meingkat

sebesar Rp. 16.540, /Kg dengan asumsi variabel Kuantitas dianggap tetap.

2. Untuk variabel Kuantitas hasil yang didapatkan 1012.240 juga bernilai positif

ini berarti bahwa setiap kenaikan variabel Pendapatan 1 Rupiah maka

variable Kuantitas akan meningkat sebesar 1.012 Kg/tahun dengan asumsi

variabel harga/ongkos dianggap tetap.

4.7.3. Uji t (Parsial atau Individu)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara

variabel bebas (Harga/ongkos dan Kuantitas), terhadap Pendapatan (Y) secara

individual dengan tingkat kepercayaan (Level of confidence 95 %). Berdasarkan

tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Harga/ongkos X1

Bedasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk variabel harga/ongkos nilai

thitung > ttabel (42.604>1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara

individual variabel Harga/ongkos berpengaruh secara signifikan terhadap

Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat

Daya.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

b. Kuantitas

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa untuk variabel Kuantitas

mempunyai nilai thitung> ttabel (51.672> 1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima,

sehingga secara individual variabel Kuantitas berpengaruh secara signifikan

terhadap Pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh

Barat Daya.

4.7.4. Uji Simultas (Uji F)

Untuk melihat hubungan antara variabel Harga/ongkos X1 dan Kuantitas

X2 terhadap Pendapatan usaha perontok padi secara serempak dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel. 7

Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 148008617730505.100 2 74004308865252.550 1998.316 .000

a

Residual 851766884879.457 23 37033342820.846

Total 148860384615384.560 25

Sumber : Data Primer (diolah Februari 2016)

Berdasarkan hasil uji F pada penelitian ini didapatkan nilai Fhitung Sebesar

1998.316 dengan angka signifikansi (P value) sebesar 0,000. Dengan tingkat

signifikansi 95% (α =0,05) angka signifikansi (P value) sebesar 0,000 < 0,05.

Atas dasar pertimbangan tersebut, maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau berarti

variabel Harga/ongkos dan Kuantitas mempunyai hubungan yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel Pendapatan usaha perontok padi.

Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung =1998.316

sedangkan Ftabel pada F(0,05) = 2.62 dengan demikian Fhitung > Ftabel dengan kaedah

keputusannya adalah hipotesis nol ditolak dan hipotesis alaternatif diterima pada

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

taraf 95% artinya bahwa variabel Harga/ongkos dan Kuantitas berpengaruh nyata

terhadap Pendapatan usaha perontok padi di area penelitian.

4.8. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian bahwa untuk variabel harga/ongkos nilai

thitung>ttabel (42.604 >1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara

individual variabel Harga/ongkos berpengaruh secara signifikan terhadap

Pendapatan Usaha perontok , untuk variabel Kuantitas mempunyai nilai thitung>

ttabel (51.672> 1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga secara

individual variabel Kuantitas berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan

usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya.

Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel analisis factor-

faktor Pendapatan usaha perontok padi mempunyai hubungan secara positif

terhadap variabel Harga/ongkos dan Kuantitas di Kecamatan Jeumpa Kabupaten

Aceh Barat Daya. Yaitu nilai Fhitung>Ftabel (1998.316 > 2.62). Hasil ini

mengidentifikasikan variabel Harga/ongkos dan Kuantitas mempengaruhi

Pendapatan Usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat

Daya.

Sedangkan jika dilihat dari nilai koefesien determinasi (R2) menunjukan

bahwa Hubungan yang diberikan oleh variabel Independent yaitu Harga/ongkos

dan Kuantitas sangat mempengaruhi Pendapatan menghasilkan R2 (R square)

sebesar 0,994 Persen, yang dapat diartikan bahwa 99,44 persen. Sedangkan

sisanya sebesar 0,6 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan Harga/ongkos dan

Kuantitas mempengaruhi Pendapatan usaha Perontok padi didaerah penelitian

dimana dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa koefesien korelasi Variabel

Independen (Harga/ongkos X1 dan Kuantitas X2) diperoleh R= 0. 997 secara

positif menjelaskan terdapat hubungan korelasi yang sangat tinggi dan kuat

antara variabel independen (X) terhadap Pendapatan (Y) dengan keeratan

hubungan 99,7 persen, dikarenakan apabila Harga/ongkos dan Kuantitas

meningkat maka pendapatan akan meningkat, bergitu juga sebaliknya apabila

Harga/ongkos dan Kuantitas menurun maka Pendapatan usaha Perontok padi

di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya akan menurun, jadi

pengaruh yang ditimbulkan juga sangat kuat dan tinggi.

2. Berdasarkan perhitungan Analisis Koefesien Korelasi dan Determinasi

Penulis dapat menjelaskan bahwa nilai Koefesien determinasi (R2) Adjusted

bernilai 99,4 persen. Dan menghasilkan R2 (R squer) sebesar 0,994 persen,

yang dapat diartikan bahwa 99,4 persen dapat dijelaskan oleh variabel

Harga/ongkos dan Kuantitas. Sedangkan sisanya sebesar 0,6 persen dapat

dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

3. Hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung = 1998.316 sedangkan

Ftabel pada F (0,05) = 2.62 dengan demikian Fhitung> Ftabel, maka kaedah

keputusannya adalah hipotesis ditolak dan hipotesis alternatif diterima pada

taraf 95% artinya bahwa variable Harga/ongkos X1 dan Kuantitas X2

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

berpengaruh nyata terhadap Pendapatan usaha perontok padi di area

penelitian.

4. Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel Pendapatan

mempunyai hubungan secara positif terhadap Variabel Harga/ongkos X1

dangan nilai thitung>ttabel (42.604 >1.71088). maka H0 ditolak dan H1 diterima,

sehingga secara individual variable Harga/ongkos berpengaruh secara

signifikan terhadap Pendapatan Usahaa usaha perontok padi. Pendapatan

mempunyai hubungan secara positif terhadap Variabel Kuantitas X2 dangan

nilai thitung>ttabel (51.672> 1.71088). Maka H0 ditolak dan H1 diterima secara

individual variable Kuantitas berpengaruh secara signifikan terhadap

Pendapatan usaha perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh

Barat Daya.

5.2. Saran-saran

1. Bagi para Usaha Perontok padi di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat

Daya agar lebih giat lagi untuk meningkat hasil pendapatan melalui

perontokan padi dan digunakan lebih berkompeten lagi sehingga Pendapatan

lebih baik lagi kedepan.

2. Bagi pemerintah dapat memberikan Harga/ongkos usaha agar usaha perontok

padi dapat meningkatkan Pendapatannya dan mampu menghasilkan hasil

rontokan padi yang sesuai dengan pendapatan yang diperoleh.

3. Bagi penyuluhan perindustrian dan perdagangan dapat memberikan pelatihan

agar mampu menciptakan kenterampilan atau tenaga kerja yang mampu

menciptakan Pendapatan dalam usahaanya yang lebih efesien.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

DAFTA PUSTAKA

Arikonto, Panji. 2005. Psikologi Kerja. Rineka Cipta. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Ekonomi industri Indonesia. Andi offset. Yogyakarta.

Lia Amalia. 2007. Ekonomi Pembangunan. Edisi I. GrahaIlmu. Yogyakarta.

McEachern, Wiliam A ( 2000), Ekonomi Makro : Pendekatan Konteporer.

Salemba wijaya, jakarta.

Mariyadi Joko 2013. Pola Distribusi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keberlangsungan usaha jasa Rontokan padi di kecamatan

Polanharjo kabupaten klaten. Universitas Muhammadiyah,

Surakarta

Mankiw, N. Gregory. 2000. Teory makro ekonomi. Jakarta Erlangga.

Noor, henry faizal. 2007. Ekonomimanajerial. Pt rajagrafindo persada. Jakarta

Pindyck dan Rubinfeld 2009.mikro ekonomi.Pt.indeks, Jakarta 2009

Ramlan 2006, Pendapatan Usaha . pustaka utama. Jakarta

Sukirno,s 2006. Makro Ekonomi. PT Raja grafindo persada. Jakarta.

2011. Mikro Ekonomi. PT. raja grafindo persada. Jakarta

2006. Mikro ekonomi teory pengantar. Pt. raja grafindo

persada. Jakarta.

2000. Teory makro ekonomi. Pt. raja grafindo persada. Jakarta.

2007. Makro ekonomi modern. PT. raja grafindo persada.

Suryana. A. 2003. Kapita selektaevolusi pemikiran kebijakan ketahanan pangan

edisi 03/04. Bpfc. Yogyakarta.

Suryanto, galih. 2005 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

pedagang konveksi. Skripsi universitas islam Indonesia.

Dipublikasikan.

Sudarsono dan Edilius. 2004. Manajemen koperasi Indonesia. Rineta cipta.

Jakarta

Sujarno. 2008. Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan. Medan :

tesis s2. Pps usu

Sukirno, Sadono. 2004 Mikro ekonomi pengantar. Pt Rajagrafindo Persada

Jakarta.

Sunaryo, T. 2001. EkonomiManajerial; AmplikasiEkonomiMikro.Edisi I. PT

GeloraAksaraPratama. Jakarta.

Soedarmono. 2000. Teori Mikroekonomi. Edisi I. CV Andi Offset.Yogyakarta.

Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi industri. Pt. rara grafindo persada. Jakarta.

http://mesinperontok.blogspot.com.diakses 20 januari 2015

http:/abdya-dalam-angka-Sumber -data bps aceh -barat –daya). Di download. 25

desember 2014

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Lampiran : 1

Data Rensponden, Alamat, Tingkat Harg/ongkos, Jumlah rontokan dan

Pendapatan.

No NAMA ALAMAT

Harga/Ongkos

Perontok Padi

(Rp)

Kuantitas

(Kg)

Pendapatan

(Rp)

1 Ahmad Sukairi Asoe Nanggroe 1.000 19.000 13.500.000

2 Khayril Asoe Nanggroe 1.000 15.000 10.300.000

3 M. Ali Asoe Nanggroe 1.000 16.000 11.100.000

4 Ali Akbar Asoe Nanggroe 1.000 18.000 12.700.000

5 Firmasyah Ladang Neubok 1.200 14.000 12.300.000

6 Fidaus Ladang Neubok 1.200 21.000 19.300.000

7 Ali Mufti Ladang Neubok 1.200 17.000 15.300.000

8 Jajaria Ladang Neubok 1.300 17.000 17.000.000

9 M. Yunus Alue Rambot 1.300 19.000 19.200.000

10 Masril Baru 1.300 19.000 19.200.000

11 Hermansyah Baru 1.200 19.000 17.300.000

12 Muktar Kuta Makmur 1.200 16.000 14.300.000

13 Ilham Kuta Jumpa 1.200 18.000 16.300.000

14 Bustami Kuta Jumpa 1.200 14.000 12.300.000

15 Jalil Jumpa Barat 1.200 17.000 15.300.000

16 Rahmat Saputra Jumpa Barat 1.200 15.000 13.300.000

17 Hasyem. T Cot Mane 1.200 16.000 14.300.000

18 Darlias Cot Mane 1.200 18.000 16.300.000

19 Anang Hendri Cot Mane 1.400 14.000 15.100.000

20 M. Taleb Cot Mane 1.200 16.000 14.300.000

21 Husen Alue Sungai Pinang 1.200 18.000 16.300.000

22 Mustafa Alue Sungai Pinang 1.300 14.000 13.700.000

23 Idrus Alue Sungai Pinang 1.300 16.000 15.900.000

24 Samsi Bar Padang Geulumpang 1.200 18.000 16.300.000

25 Husen Basri Padang Geulumpang 1.200 14.000 12.300.000

26 Razak Mustafa Padang Geulumpang 1.200 19.000 17.300.000

JUMLAH TOTAL 31.100 437.000 390.500.000

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Lampiran : 2

Data Input Usaha perontok padi

No (y) (X1) (X2)

1 13500000 1000 19000

2 10300000 1000 15000

3 11100000 1000 16000

4 12700000 1000 18000

5 12300000 1200 14000

6 19300000 1200 21000

7 15300000 1200 17000

8 17000000 1300 17000

9 19200000 1300 19000

10 19200000 1300 19000

11 17300000 1200 19000

12 14300000 1200 16000

13 16300000 1200 18000

14 12300000 1200 14000

15 15300000 1200 17000

16 13300000 1200 15000

17 14300000 1200 16000

18 16300000 1200 18000

19 15100000 1400 14000

20 14300000 1200 16000

21 16300000 1200 18000

22 13700000 1300 14000

23 15900000 1300 16000

24 16300000 1200 18000

25 12300000 1200 14000

26 17300000 1200 19000

Output Data Usaha Perontok padi Februari 2016

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Lampiran : 3

Hasil Pengolahan Regressi Linear Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Pendapatan 15019230.7692 2440167.08129 26

Harga/Ongkos 1196.1538 99.92305 26

Kuantitas 16807.6923 1980.28747 26

Correlations

Correlations

Pendapatan Harga Kuantitas

Pearson Correlation Pendapatan 1.000 .574 .737

Harga .574 1.000 -.125

Kuantitas .737 -.125 1.000

Sig. (1-tailed) Pendapatan . .001 .000

Harga .001 . .271

Kuantitas .000 .271 .

N Pendapatan 26 26 26

Harga 26 26 26

Kuantitas 26 26 26

Model Summary(b)

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .997a .994 .994 192440.492 .994 1998.316 2 23 .000

a. Predictors: (Constant), Kuantitas,

Harga

b. Dependent Variable: Pendapatan

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 148008617730505.100 2 74004308865252.550 1998.316 .000

a

Residual 851766884879.457 23 37033342820.846

Total 148860384615384.560 25

a Predictors: (Constant), Harga/ongkos, kuantitas b Dependent Variable: Pendapatan Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

95% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) -21779029.219 603130.509

-36.110 .000 -23026699.736 -20531358.702

Harga/Ongkos 16540.380 388.231 .677 42.604 .000 15737.263 17343.497

Kuantitas 1012.240 19.590 .821 51.672 .000 971.716 1052.765

a Dependent Variable: Pendapatan

Coefficient Correlationsa

Model Jumlahrontokan Onkos

1 Correlations Jumlahrontokan 1.000 .125

Onkos .125 1.000

Covariances Jumlahrontokan 383.756 951.999

Onkos 951.999 150723.281

a. Dependent Variable: Pendapatan

Residuals Statistics

a

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 9944953.0000 19326470.0000 15019230.7692 2433175.84840 26

Std. Predicted Value -2.085 1.770 .000 1.000 26

Standard Error of Predicted Value

37976.168 98096.250 62444.501 19715.801 26

Adjusted Predicted Value 9828396.0000 19334000.0000 15024338.0629 2438308.04277 26

Residual -493913.46875 355047.09375 .00000 184582.43523 26

Std. Residual -2.567 1.845 .000 .959 26

Stud. Residual -2.911 2.126 -.012 1.084 26

Deleted Residual -635465.00000 471604.00000 -5107.29368 236048.21604 26

Stud. Deleted Residual -3.583 2.320 -.052 1.231 26

Mahal. Distance .012 5.535 1.923 1.779 26

Cook's Distance .000 .860 .106 .239 26

Centered Leverage Value .000 .221 .077 .071 26

a. Dependent Variable: Pendapatan

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Lampiran : 4 Grafis Hasil Pengolahan data SPSS

eg

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Lampiran 5

Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884 2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712 3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453 4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318 5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343 6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763 7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529 8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079 9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370 11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470 12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963 13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198 14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739 15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283 16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615 17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577 18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048 19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940 20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181 21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715 22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499 23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496 24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678 25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019 26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

Lampiran 6

TITIK PERSENTASE DISTRIBUSI F UNTUK PROBABILITA = 0,05

df untuk

penyebut (N2)

Df Untuk Pembilang (N1)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246 2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01 10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31 18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20 21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18 22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15 23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13 24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11 25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09 26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

LAMPIRAN : 7 . DAFTAR QUISONER USAHA PERONTOK PADI DI KECAMATAN JEUMPA

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Nama : ..........................................................................................

Alamat : ..........................................................................................

Umur : ..........................................................................................

Pekerjaan : ..........................................................................................

Hari/Tgl/Bln/Thn : ..........................................................................................

Jam : .........................................................................................

1. Apa jenis Mesin Perontok yang Bapak Gunakan?

2. Berapakah harga mesin perontok yang Bapak Beli dalam 1 Unit?

3. Apasa alat-alat pendukung yang digunakan dalam produksi perontok padi, ?

4. Berapa jumlah perontok padi yang bapak gunakan untuk memproduksi hasil rontokan padi?

5. Berpakah jumlah pendapatan Bapak dalam setiap Kg yang dihasilkan.?

6. Berapakah jumlah pendapatan Bapak peroleh dalam setiap panen?

7. Berapakah kali panen padi dalam 1 Tahun?

8. Berapakah jumlah kegiatan produksi setiap panen padi?

9. Berapakah jumlah pendapatan Bapak setelah dibagi dengan jumlah tenaga kerja?

10. Bagaimanakah pembayaran hasil perontok padi dalam setiap produksi

11. Berapakah Upah yang dikeluarkan oleh konsumen untuk 1 Kg Padi yang dirontokan?

12. Berapakah tingkat harga perawatan mesin perontok yang bapak keluarkan selama setahun?

13. Berapakah Upah Tenaga Kerja Untuk untuk 1 Orang ?

14. Berapakah jumlah biaya produksi untuk sekali produksi?

15. Berapakah jumlah tenaga kerja yang digunakan?

16. Berapakah Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja?

17. Bagaimana hitungan upah tenaga kerja dalam satu kali produksi?

18. Berapa jumlah hasil rontokan padi dalam satu petak sawah?

19. Berapakah jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk sekali panen padi?

20. Berapakah jumlah jumlah/kuantitas padi yang didapatkan sekali panen?

Jawaban Quisoner

1. Jawaban ...................................................................................................................................

2. Jawaban ...................................................................................................................................

3. Jawaban ...................................................................................................................................

4. Jawaban ...................................................................................................................................

5. Jawaban ...................................................................................................................................

6. Jawaban ...................................................................................................................................

7. Jawaban ...................................................................................................................................

8. Jawaban ...................................................................................................................................

9. Jawaban ...................................................................................................................................

10. Jawaban ...................................................................................................................................

11. Jawaban ...................................................................................................................................

12. Jawaban ...................................................................................................................................

13. Jawaban ...................................................................................................................................

14. Jawaban ...................................................................................................................................

15. Jawaban ...................................................................................................................................

16. Jawaban ...................................................................................................................................

17. Jawaban ...................................................................................................................................

18. Jawaban ...................................................................................................................................

19. Jawaban ...................................................................................................................................

20. Jawaban ...................................................................................................................................

NO RESPONDEN

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa

RRIIWWAAYYAATT HHIIDDUUPP

NNaammaa :: MMUUHHAAMMMMAADD RRIIZZAALL

JJeenniiss KKeellaammiinn :: LLaakkii--llaakkii

TTeemmppaatt//TTaannggggaall llaahhiirr :: AAssooee NNaannggggrrooee,, 1122 DDeesseemmbbeerr 11999911

AAggaammaa :: IIssllaamm

SSttaattuuss :: BBeelluumm NNiikkaahh

AAllaammaatt RRuummaahh :: AAssooee NNaannggggrrooee KKeeccaammaattaann JJeeuummppaa

KKaabbuuppaatteenn AAcceehh BBaarraatt DDaayyaa

PPeennddiiddiikkaann FFoorrmmaall

SSeekkoollaahh DDaassaarr ((11999944--22000000)) :: SSDDNN 11 IIKKUU LLHHUUNNGG

SSLLTTPP ((22000022--22000055)) :: MMTTssNN 11 BBLLAANNGG PPIIDDIIEE

SSMMKK ((22000066--22000099)) :: SSMMKK NN 11BBLLAANNGG PPIIDDIIEE

PPeerrgguurruuaann TTiinnggggii :: FFaakkuullttaass EEkkoonnoommii

PPrrooddii IIEESSPP ((IIllmmuu EEkkoonnoommii ddaann SSttuuddii

PPeemmbbaanngguunnaann))

UUnniivveerrssiittaass TTeeuukkuu UUmmaarr MMeeuullaabboo

TTaahhuunn MMaassuukk 22001111

PPeennddiiddiikkaann NNoonn FFoorrmmaall ::

-- PPeerrsseerrttaa MMTTQQ AAcceehh BBaarraatt DDaayyaa ((TTiinnggkkaatt KKeeccaammaattaann CCaabbaanngg

TTiillaawwaahh)) 22000066

-- PPeerrsseerrttaa MMTTQQ AAcceehh BBaarraatt DDaayyaa ((TTiinnggkkaatt KKaabbuuppaatteenn CCaabbaanngg

TTiillaawwaahh)) 22000077

-- PPeerrsseerrttaa MMTTQQ MMaahhaassiisswwaa ((TTiinnggkkaatt NNaassiioonnaall CCaabbaanngg TTaarrttiill)) 22001155

PPeennggaallaammaann OOrrggaanniissaassii

-- AAnnggggoottaa HHMMII ((HHiimmppuunnaann MMaahhaassiisswwaa IIssllaamm)) 22001133

-- AAnnggggoottaa PPEEMMAA ((PPeemmeerriinnttaahhaann MMaahhaassiisswwaa)) 22001144

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa
Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.utu.ac.id/772/1/BAB I_V.pdfAlue Sungai Pinang, Ladang Neubok, Cot Mane, Baru, Kuta Jumpa, Kuta Makmur dan Jumpa Barat di Kecamatan Jumpa