faktor faktor yang mempengaruhi harga saham pada...

14
1 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012 - 2017 Lies Handrijaningsih 1 Anisah 2 Annisa Bella 3 The Departement of Management, Faculty of Economics, Gunadarma University Jl. Margonda Raya No. 100, Depok, West Java 16424 Email : 1 [email protected] 2 [email protected] ABSTRAK Faktor mikro ekonomi adalah faktor yang mempengaruhi harga saham dari dalam, asset lancar seperti Current Ratio, rasio laba bersih terhadap utang Return on Equity, rasio laba bersih terhadap penjualan Operating Profit Margin, rasio laba setelah pajak terhadap penjualan bersih Net Profit Margin. Rasio-rasio yang terdapat pada laporan perusahaan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tersebut, karena semakin baik rasio tersebut mencerminkan dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin terhadap harga saham Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Otomotif dan Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2017. Pengambilan sampel yang digunakan dengan cara purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji f, uji t, dan koefisien determinasi. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin berpengaruh secara simultan terhadap perusahaan sub sektor Otomotif dan Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pengujian secara parsial menunjukkan hanya Operating Profit Margin tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, Net Profit Margin

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA

    PERUSAHAAN SUB SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN

    DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012 - 2017

    Lies Handrijaningsih1

    Anisah2

    Annisa Bella3

    The Departement of Management, Faculty of Economics, Gunadarma

    University

    Jl. Margonda Raya No. 100, Depok, West Java 16424

    Email : [email protected]

    [email protected]

    ABSTRAK

    Faktor mikro ekonomi adalah faktor yang mempengaruhi harga saham dari dalam, asset

    lancar seperti Current Ratio, rasio laba bersih terhadap utang Return on Equity, rasio laba

    bersih terhadap penjualan Operating Profit Margin, rasio laba setelah pajak terhadap

    penjualan bersih Net Profit Margin. Rasio-rasio yang terdapat pada laporan perusahaan

    menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tersebut, karena semakin baik rasio tersebut

    mencerminkan dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah

    untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin,

    dan Net Profit Margin terhadap harga saham Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan

    Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Populasi dari

    penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Otomotif dan Komponen yang tercatat di Bursa

    Efek Indonesia tahun 2012-2017. Pengambilan sampel yang digunakan dengan cara

    purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier

    berganda, uji f, uji t, dan koefisien determinasi. Hasil pengujian secara simultan

    menunjukkan bahwa Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, dan Net

    Profit Margin berpengaruh secara simultan terhadap perusahaan sub sektor Otomotif dan

    Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pengujian secara parsial menunjukkan

    hanya Operating Profit Margin tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham Perusahaan

    Sub Sektor Otomotif dan Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

    Kata Kunci :

    Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, Net Profit Margin

  • 2

    PENDAHULUAN Perusahaan manufaktur bergerak di bidang industri, manufaktur mempunyai peranan

    penting bagi industri setiap Negara. Jumlah yang banyak menjadikan manufaktur sebagai

    indikator utama bagi kemajuan ekonomi bangsa, sehingga sektor manufaktur dapat menjadi

    salah satu alternatif utama bagi investor untuk menanamkan modal di pasar modal. Jika

    suatu perusahaan memiliki kinerja dan prestasi yang baik maka saham perusahaan tersebut

    akan diminati oleh banyak investor. Kinerja dan prestasi perusahaan yang dapat terlihat dari

    laporan keuangan ya n gdipublikasikan oleh perusahaan pada bursa efek Indonesia dalam

    periode tertentu. Setiap investor atau calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin

    dicapai melalui keputusan investasi yang diambil.

    Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi harga saham antara lain berupa kondisi keuangan

    perusahaan yang diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan, tingkat suku bunga

    deposito, laju inflasi, jumlah laba yang diperoleh perusahaan, strategi pemasaran, tingkat

    resiko dan pengembalian. Untuk mengetahui kinerja keuangan digunakan alat analisis rasio.

    Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan

    keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.

    Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas,

    likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban perusahaan.

    Industri otomotif telah dikembangkan selama lebih dari 30 tahun dan telah turut

    memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional.

    Pengembangan industri kendaraan bermotor perlu untuk terus dilakukan karena industri

    kendaraan bermotor memiliki keterkaitan yang luas dengan sektor ekonomi lainnya dan

    juga memiliki potensi pasar dalam negeri yang cukup besar. Produksi kendaraan tahun

    2012 mengalami peningkatan sebesar 27% sampai dengan akhir 2012 produksi kendaraan

    telah melebihi target yang telah di tetapkan. Selama 2017 ini, investasi industri otomotif

    yang sudah diselesaikan mencapai Rp16,5 triliun. Peningkatan pada industri otomotif

    mengalami kenaikan yang lebih sehingga membuat inverstor percaya dengan adanya

    kebijakan pemerintah, memberikan nilai tambah dan akan menyerap tenaga kerja lebih.

    Banyaknya produsen otomotif mancanegara yang berminat menanam modalnya di tanah

    air. Hal ini salah satu bukti pesatnya perkembangan dunia otomotif nusantara adalah

    masuknya mobil-mobil dengan teknologi canggih dan terus meningkatnya produksi

    kendaraan dari tahun ke tahun.

    Rasio yang digunakan adalah Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Operating

    Profit Margin (OPM) dan Net Profit Margin (NPM). Laporan keuangan, investor dapat

    menganalisa dan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan tersebut berjalan baik

    atau tidak. Perusahaan yang berjalan dengan baik pasti akan membuat nilai perusahaan

    tersebut meningkat. Investor harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan guna

    mengetahui kinerja perusahaan berjalan dengan baik atau tidak. Teknik analisis yang

    digunakan yaitu dengan metode analisi rasio untuk mengetahui di posisi mana keuangan

    perusahaan berada.

  • 3

    Current Ratio (CR)

    Menurut Kasmir (2014) menyatakan bahwa Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio

    untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang

    yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa

    banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera

    jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat

    keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    Return On Equity (ROE)

    Menurut Kasmir (2014) Hasil pengembalian ekuitas return on equity (ROE) atau

    rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

    dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian

    pula sebaliknya. ROE disebut juga dengan laba atas equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana

    suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan

    laba atas ekuitas. Dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

    Operating Profit Margin (OPM)

    Menurut Hery (2016) Adalah marjin laba operasional merupakan rasio yang digunakan

    untuk mengukur besarnya persentase laba operasional atas penjualan bersih. Rasio ini

    dihitung dengan membagikan laba operasional dengan penjualan bersih. Laba operasional

    sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba kotor dengan beban operasional.

    Beban operasional disini terdiri dari beban penjualan maupun beban umum dan

    administrasi Dihitung dengan rumus:

    Net Profit Margin (NPM)

    Menurut Gumanti (2013) adalah sebagai berikut Net Profit Margin (NPM) adalah rasio

    yang menunjukan pencapaian laba atas per Rupiah penjualan yang dihitung dengan

    membandingkan laba yang diperoleh dengan penjualan yang dihasilkan. Artinya NPM

    mengukur presentase dari setiap penjualan dollar yang tersisa setelah semua biaya dan

    pengeluaran, termasuk bunga,pajak, dan dividen saham preferen, telah dikurangi. Dihitung

    dengan rumus:

  • 4

    Harga Saham

    Menurut Jogiyanto (2013) pengertian harga saham adalah Harga yang terjadi di pasar bursa

    pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan

    penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham perusahaan sub sektor

    otomotif dan komponen. Periode penelitian didasarkan pada data yang digunakan dalam

    analisis merupakan data historis artinya data yang sudah ada dan mencerminkan keadaan

    keuangan yang telah terjadi dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya

    pada saat terjadinya analisis ini. Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

    harga saham penutupan (closing price) karena harga ini menyatakan naik turunnya suatu

    saham.

    METODE PENELITIAN Objek Penelitian

    Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu semua perusahaan sektor otomotif dan

    komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada website resmi

    (www.idx.co.id) dengan syarat dan kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan syarat dan

    kriteria yang yang ditetapkan. Tahun yang diambil dalam penelitian ini yaitu dari tahun

    2012-2017. Sampel dalam penelitian ini adalah PT. Astra International Tbk, PT. Astra

    Otoparts Tbk, PT. Indospring Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. Indokordsa Tbk.

    Data dan Variabel

    Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan untuk

    menghitung Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, dan Net Profit

    Margin, pada perusahaan sub sektor Otomotif dan Komponen yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia (BEI) periode 2012-2017 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu

    www.idx.co.id yang terdiri dari : neraca, laporan laba rugi dan informasi harga saham.

    Dalam penelitian ini terdapat variabel independen dan variabel dependen. Variabel

    independennya adalah Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net

    Profit Margin, sedangkan variabel dependennya adalah Harga saham.

    Alat Analisis

    Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan Uji asumsi klasik terdiri

    dari uji normalitas data, uji autokorelasi, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas,

    analisis regresi linier berganda, uji hipotesis terdiri dari uji f, uji t dan Koefisien

    Determinasi (R2)

    HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya sebuah data untuk

    selanjutnya di uji. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas data, uji autokorelasi, uji

    http://www.idx.co.id/

  • 5

    multikolineritas dan uji heteroskedastisitas.

    Uji Normalitas Data

    Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing

    variabel berdistribusi normal atau tidak.

    Gambar 1. P-Plot

    Sumber : Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan gambar 1. menunjukkan bahwa titik-titik pada normal plot of regression

    standardized residual terlihat menyebar dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

    Maka, dapat dikatakan bahwa data yang digunakan memiliki distribusi normal dan dapat

    dilanjutkan untuk penelitian selanjutnya.

    Uji Multikolineritas Menurut Ghozali (2013), arti dari uji multikolinearitas yaitu didalam regresi tidak boleh

    terjadi multikolinieritas, maksudnya tidak boleh ada korelasi atau hubungan yang sempurna

    atau mendekati sempurna antara variabel bebas yang membentuk persamaan tersebut. Jika

    pada model persamaan tersebut terjadi gejala multikolinieritas berarti sesama variabel

    bebasnya terjadi korelasi.

  • 6

    Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas

    Coefficients

    a

    Model

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    (Constant) CR ,869 1,151

    ROE ,496 2,015

    OPM ,969 1,032

    NPM ,468 2,139

    a. Dependent Variable: harga saham

    Sumber: Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan tabel 1. menjelaskan bahwa nilai semua variabel independen seperti Current

    Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin memiliki nilai

    tolerance yang diperoleh masing-masing variabel kurang dari 10 dengan nilai VIF kurang

    dari 10 dan nilai tolerance yang diperoleh lebih besar dari 0.10. Maka dapat disimpulkan

    bahwa hasil tersebut menunjukkan tidak terjadi multikolineritas.

    Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2013), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

    penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada

    satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

    Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi

    Model Summary

    b

    Model R R Square Adjusted R

    Square Std. Error of the

    Estimate Durbin-Watson

    1 ,774a ,599 ,535 1790,25443 1,106

    a. Predictors: (Constant), CR, ROE, OPM, NPM b. Dependent Variable: HS

    Sumber: Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan Tabel 2. menjelaskan bahwa dari hasil uji autokorelasi menunjukkan

    bahwa nilai Durbin Waston sebesar 1.106 maka dari hasil tersebut tidak ada autokorelasi.

    Berdasarkan kriteria yang ditentukan, DW hitung masuk kedalam kriteria di antara -2

    samapi + 2, berarti tidak ada autokorelasi.

    Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghazali (2013), Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

    model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.

  • 7

    Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas

    Sumber : Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan gambar 2. menunjukkan grafik scattterplot bahwa titik-titik menyebar secara

    acak, tidak memiliki pola yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol

    pada sumbu Y. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

    pada model regresi yang dilakukan.

    Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel

    independen dengan variabel dependen.

    Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

    Model

    Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

    t Sig. B Std. Error Beta

    (Constant) 4047,346 1205,948 3,356 ,003

    CR 9,049 3,869 ,318 2,339 ,028

    ROE 149,152 44,817 ,598 3,328 ,003

    OPM -5,699 5,656 -,130 -1,008 ,323

    NPM 339,678 82,114 ,766 4,137 ,000

    Sumber: Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan tabel 3. dapat diketahui perumusan dari persamaan regresi linier berganda

    untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan

    Net Profit Margin terhadap harga saham perusahaan adalah sebagai berikut :

    HS = 4047,346 + 9,049 CR + 149,152 ROE – 5,699 OPM + 339,678 NPM + e

    Berdasarkan hasil persamaan analisis regresi dari tabel 3. adalah :

  • 8

    1. Nilai konstanta sebesar 4.047,36. Hal ini berarti jika Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin memiliki nilai konstan 0 (nol), maka

    harga saham perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar Rp 4.047,346

    2. Koefisien regreasi variabel Current Ratio menunjukan nilai sebesar 9,049, artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan variabel Current Ratio mengalami

    peningkatan 1% maka harga saham perusahaan mengalami peningkatan sebesar

    9,049. Koefisien bernilai positif artinya semakin besar Current Ratio maka semakin

    meningkat harga saham perusahaan. Current Ratio yang semakin tinggi menunjukan

    bahwa perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya.

    3. Koefisien regresi variabel Return On Equity menunjukkan nilai sebesar 149,152, artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan variabel Return On Equity

    mengalami peningkatan 1% maka harga saham perusahaan mengalami peningkatan

    sebesar 149,152. Koefisien bernilai positif artinya semakin besar Return On Equity

    maka semakin meningkat harga saham perusahaan. Return On Equity yang meningkat

    akan memengaruhi calon investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan

    tersebut, karena tingkat pengembalian atas modalnya juga baik.

    4. Koefisien regresi variabel Operating Profit Margin menunjukkan nilai sebesar -5,699, artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan variabel Operating Profit

    Margin mengalami peningkatan 1% maka harga saham perusahaan mengalami

    penurunan sebesar 5,699. Koefisien bernilai negatif artinya semakin besar Operating

    Profit Margin maka semakin menurunkan harga saham perusahaan. Operating Profit

    Margin berfungsi untuk mengukur tingkat pengembalian keuntungan operasi dari

    pendapatan, hal ini menunjukkan tinggi atau rendahnya tingkat pengembalian

    keuntungan atas beban penjualan,beban umum, dan biaya administrasi seperti biaya

    listrik,biaya gaji,biaya distribusi nilainya masih rendah terhadap pengambilan

    keputusan struktur modal perusahaan.

    5. Koefisien regresi variabel Net Profit Margin menunjukkan nilai sebesar 339,678, artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan variabel Net Profit Margin

    mengalami peningkatan 1% maka harga saham perusahaan mengalami peningkatan

    sebesar 339,678. Koefisien bernilai positif artinya semakin besar Net Profit Margin

    maka semakin meningkat harga saham perusahaan. Semakin besar Net Profit Margin

    maka semakin meningkat harga saham perusahaan. Semakin meningkatnya Net Profit

    Margin perusahaan tersebut semakin efisien operasionalnya. Perusahaan dapat

    menekan biaya-biaya yang tidak perlu, sehingga perusahaan mampu memaksimalkan

    laba bersih yang didapatkan.

    Uji Hipotesis (Uji F) Uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel Current

    Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin terhadap variabel

    harga saham perusahaan. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas secara

    signifikan terhadap variabel terikat secara simultan. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.

  • 9

    Tabel 4. Hasil Uji Simultan

    ANOVA

    a

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 119881039,766 4 29970259,942 9,351 ,000b

    Residual 80125273,034 25 3205010,921 Total 200006312,800 29

    a. Dependent Variable: HS b. Predictors: (Constant), CR, ROE, OPM, NPM

    Sumber: Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan tabel 4. menjelaskan bahwa nilai F hitung sebesar 9,351 dengan tingkat

    signifikansi 0.000 < 0.05. Artinya tingkat signifikansi yang diperoleh dalam penelitian ini

    lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0.05. Maka Current Ratio,

    Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin memiliki pengaruh

    terhadap harga saham perusahaan secara simultan atau secara bersama-sama pada

    perusahaan sub otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil yang diperoleh

    ini membuktikan bahwa harga saham dapat ditentukan oleh naik dan turunnya Current

    Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin secara simultan

    atau bersama-sama pada perusahaan Otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia

    Uji Hipotesis (Uji t) Menurut Ghozali (2013), Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

    variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang

    diajukan pada penelitian ini. metode pengujian ini terhadap hipotesis yang diajukan

    dilakukan pengujian secara parsial menggunakan uji t.

    Tabel 5. Hasil Uji-t (Parsial)

    Model

    t Sig.

    (Constant) 3,356 ,003

    CR 2,339 ,028

    ROE 3,328 ,003

    OPM -1,008 ,323

    NPM 4,137 ,000

    Sumber: Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan Tabel 5. maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

  • 10

    Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham Perusahaan

    Berdasarkan tabel 4.7 didapat nilai t-hitung variabel Current Ratio sebesar thitung 2,339 <

    2,086 ttabel , nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,028 < 0,05. Dari hasil tersebut maka

    dapat diperoleh hasil yang menyatakan bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap

    harga saham perusahaan. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Current Ratio

    (CR) 0,01 maka harga saham akan meningkat sebesar 2,339 dengan asumsi bahwa

    variabel bebas lain dari model regresi adalah tetap. Current Ratio (CR) merupakan rasio

    likuiditas yang digunakan untuk mengukur perusahaan, kemampuan perusahaan dalam

    menggunakan asset lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya.

    Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham Perusahaan

    Nilai t hitung variabel Return On Equity sebesar -3,328 < t tabel 2.086 dan nilai

    signifikansi 0.003 < 0.05. Maka dengan demikian dapat diperoleh hasil yang

    menyatakan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham. Semakin baik

    penggunaan ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih semakin baik pula

    Return On Equity perusahaan tersebut. Hal ini akan meningkatkan daya tarik perusahaan

    kepada investor. Hal tersebut dikarenakan para investor dalam mengambil keputusan

    untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut melihat dari segi Return On Equity karena semakin besar Return On Equity perusahaan maka perusahaan tersebut mampu

    mengelola modal yang dimilikinya dengan baik.

    Pengaruh Operating Profit Margin terhadap harga saham Perusahaan

    Nilai t hitung variabel Operating Profit Margin sebesar -1,008 < t tabel 2.086 dan nilai

    signifikansi 0.323 > 0.05. Maka dengan demikian dapat diperoleh hasil yang

    menyatakan bahwa Operating Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga saham.

    Hal ini berarti semakin besar laba sebelum pajak yang diperoleh dari hasil penjualan

    maka itu dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada

    perusahaan tersebut, karena dengan laba yang besar yang diperoleh perusahaan, maka

    para investor akan mendapatkan hasil deviden atau pengembalian atas saham juga

    dengan jumlah yang besar sesuai tujuan para investor saat menanamkan modalnya yaitu

    mendapatkan deviden dengan jumlah besar. Pengaruh Net Profit Margin terhadap

    Harga Saham Perusahaan

    Nilai t hitung variabel Net Profit Margin sebesar 4,137 > t tabel 2.086 dan nilai

    signifikansi 0.000 < 0.05. Maka dengan demikian dapat diperoleh hasil yang

    menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh terhadap harga saham. Semakin

    tinggi profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Net Profit Margin, maka semakin

    tinggi penggunaan utang oleh perusahaan, Net Profit Margin berfungsi untuk mengukur

    tingkat pengembalian keuntungan bersih dari pendapatan perusahaan. Hal ini

    menunjukkan semakin tinggi tingkat pengembalian keuntungan bersih dari pendapatan

    berarti kinerja perusahaan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan

    para penanam modal untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

    Koefisien Determinasi (R2)

    Ghozali (2013) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar

    kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted

    R2. Hasil yang menggambarkan dari koefisien determinasi akan dijelaskan pada tabel 6.

  • 11

    Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi

    Model Summary

    b

    Model R R Square Adjusted R

    Square Std. Error of the

    Estimate Durbin-Watson

    1 ,774a ,599 ,535 1790,25443 1,106

    a. Predictors: (Constant), CR, ROE, OPM, NPM b. Dependent Variable: HS

    Sumber: Data sekunder diolah SPSS

    Berdasarkan tabel 6. hasil analisis koefisen determinasi dapat dilihat pada output

    Model Summary, berdasarkan output diperoleh (Adjusted R Square) sebesar 0,535 atau 53,5%. Nilai ini menunjukan bahwa kemampuan variabel Current Ratio, Return on Equity,

    Operating Profit Margin, dan Net Profit Margin dalam menjelaskan variabel Harga Saham

    sebesar 53,5% sedangkan sisanya 46,5% dipengaruhi atau di jelaskan oleh variabel lain

    seperti Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt

    to Equity Ratio (DER), Price book value (PBV).

    PENUTUP Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

    maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net Profit Margin secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada

    perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang tercatat di BEI periode 2012-

    2017

    2. Current Ratio berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang tercatat di BEI periode 2012-2017

    3. Return On Equity berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang tercatat di BEI periode 2012-2017

    4. Operating Profit Margin tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang yang tercatat di BEI

    periode 2012-2017

    5. Net Profit Margin berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor otomotif dan komponen yang yang tercatat di BEI periode

    2012-2017

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara

    variabel independen Current Ratio, Return On Equity, Operating Profit Margin dan Net

    Profit Margin terhadap variabel dependen yaitu harga saham. Secara parsial variabel

    Current Ratio, Return On Equity, dan Net Profit Margin memiliki pengaruh terhadap harga

    saham. Hasil yang diperoleh ini membuktikan bahwa harga saham ditentukan oleh naik

    atau turunnya Current Ratio, Return On Equity, dan Net Profit Margin. Berdasarkan hasil

  • 12

    tersebut, maka investor perlu melakukan analisa yang lebih baik lagi dalam memprediksi

    kenaikan dan penurunan harga saham, sehingga akan meningkatkan keuntungan yang lebih

    baik lagi.

    Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian. Investor tidak

    tahu pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukan, karena investor

    menghadapi kesempatan investasi yang berisiko maka pilihan tidak dapat hanya

    mengandalkan pada tingkat keuntungan saja tetapi investor harus menanggung risiko atas

    investasinya, oleh sebab itu dalam melakukan investasi, investor seharusnya

    mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalam

    pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya, sehingga menghasilkan keuntungan

    yang lebih baik lagi dan untuk mengetahui perubahan-perubahan sehingga tidak salah

    dalam melakukan investasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ali, Arifin. 2004. Membaca Saham. Penerbit Andi: Yogyakarta.

    Alfianti, Dinda., dan Andarini, Sonja. 2017. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga

    Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek

    Indonesia”. Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 8 No. 1 April 2017. Universitas FISIP

    UPNV Jawa Timur.

    Darmadji, Tjiptono., dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Ketiga,

    Jakarta : Salemba Empat.

    Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2, Bandung: Alfabeta.

    Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung:

    Alfabeta.

    Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

    Yogyakarta: Universitas Diponegoro

    Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

    Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Harahap, Sofyan, Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1- 10.

    Jakarta: Rajawali Pers.

    Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.

  • 13

    Jogiyanto, Hartono. 2013. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. BPFE Yogyakarta.

    Edisi Kedelapan. Yogyakarta.

    Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

    Khairudin, dan Wandita. 2017. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Debt To Equity

    Ratio (DER) Dan Price To Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham Perusahaan

    Pertambangan Di Indonesia”. Vol. 8 No. 1. Maret 2017. Hal 68-84. Universitas Bandar

    Lampung.

    Martalena., Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta:

    Andi

    Munawir. 2012. Analisis Informasi Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

    Munawir. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

    Prasetyo, Bambang., Jannah, Lina., dan Miftahul. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif:

    Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

    Ratih, Dorethea., Apriatni, dan Saryadi. 2013. „Pengaruh EPS, PER, DER, ROE terhadap

    HargaSaham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012‟. Journal Sosial and Politic. Tahun 2013. Universitas

    Diponegoro.

    Riyanto, Bambang. 2013. Dasar –Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Empat. Cetakan

    kesepuluh. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

    Sartono, Agus. 2014. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi empat . Cetakan ke

    tujuh Yogyakarta: Penerbit BPFE.

    Saebi, Ahmad, Beni., dan Nurjaman, Kadar. 2013. Manajemen Penelitian. Bandung: CV

    Pustaka Setia.

    Sawidji, Widoatmodjo. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi

    Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

    Sripeni, Rusbiyanti. 2014. “Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja

    Perusahaan”. Jurnal Ekomaks. Vol 3 No 2.

    Sujati, Lisya., dan Sparta. 2013. “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price

    Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Return On Asset (ROA) Terhadap

    Harga Saham”. Vol. 5 No. 1. Juni 2013. Universitas Multimedia Nusantara.

    Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP

    STIM YKPN.

  • 14

    Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

    Tampubolon, Manahan. 2013. Manajemen Keuangan (Finance Manajemen). Cetakan

    Pertama. Mitra Wacana Media: Jakarta.

    Tatang, Ary., Gumanti. 2013. Kebikakan Dividen : Teori, Empiris, dan Implikasi. Edisi 1

    Yogyakarta : UPP STIM YKPN

    Valintino, Reynard., dan Lana. 2013. “Pengaruh Return On Asset (ROA), Current Ratio

    (CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS)

    Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di BEI”.

    Vol. 5. Oktober 2013. ISSN: 1858-2559. Universitas Gunadarma.

    Widiawati, Rosdian., dan Ilat, Ventje. 2016. “Pengaruh Return On Asset (ROA), Net

    Profit Margin (NPM), Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada

    Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015”. Vol. 4 No. 2. Juni

    2016. Hal. 518-529. Universitas Sam Ratulangi Manado.

    www.idx.co.id

    http://www.idx.co.id/