pengaruh pendapatan margin murabahah dan dana …

85
PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA SIMPANAN WADIAH TERHADAP BONUS WADIAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2012-2019 SKRIPSI O l e h : RANI YOLANDA NIM 210816028 Pembimbing: Dr. Hj. ELY MASYKUROH, SE., MSI NIP. 197202111999032003 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA

SIMPANAN WADIAH TERHADAP BONUS WADIAH PADA

BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2012-2019

SKRIPSI

O l e h :

RANI YOLANDA

NIM 210816028

Pembimbing:

Dr. Hj. ELY MASYKUROH, SE., MSI

NIP. 197202111999032003

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

Page 2: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

ABSTRAK

Yolanda, Rani. 2020. “Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah Dan Dana

Simpanan Wadiah Terhadap Bonus Wadiah Pada Bank Syariah

Mandiri Periode 2012-2019”. Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah,

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri

Ponorogo. Pembimbing Dr. Hj. Ely masykuroh, SE., MSI

Kata Kunci : Pendapatan Bank, Dana Pihak Ketiga, Retrun.

Bonus wadiah adalah bonus yang diberikan pada nasabah simpanan

wadiah sebagai retrun atau insentif berupa uang kepada nasabah tabungan wadiah,

sebagai bentuk balas jasa telah menitipkan dananya di bank tersebut. Bonus

sendiri merupakan salah satu sarana bank syariah untuk menarik minat menabung

calon nasabah untuk menyimpan sejumlah dana nya kepada bank. Konsep

pemberian bonus dalam simpanan wadiah diambil dari keuntungan pihak bank

syariah dalam menjalankan usahanya memproduksi dana. Besarnya bonus itu

sendiri diberikan oleh pihak bank sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dan

sesuai dengan kemampuan bank. Semakin tinggi tingkat pendapatan bank maka

akan berpengaruh terhadap porsi bonus simpanan wadiah. Namun, pada laporan

keuangan bank syariah mandiri periode 2016 ke 2018 terjadi peningkatan

pendapatan margin murabahah serta dana simpanan wadiah sementara besarnya

bonus wadiah mengalami penurunan di tahun tersebut. Rumusan masalah dalam

penelitian ini 1) Apakah pendapatan margin murabahah berpengaruh terhadap

besarnya bonus wadiah pada Bank Syariah Mandiri ?, 2) Apakah dana simpanan

wadiah berpengaruh terhadap besarnya bonus wadiah pada Bank Syariah Mandiri

?, 3) Apakah pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah

berpengaruh terhadap besarnya bonus wadiah pada bank syariah mandiri?

Berdasarkan masalah yang dipaparkan diatas maka penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini menggunakan

laporan keuangan triwulan Bank Syariah Mandiri periode 2012-2019 dengan

jumlah 32 data, data diperoleh dari website Bank Syariah Mandiri. Teknik

sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Sedangkan teknik pengumpulan data diperoleh melalui data yang disediakan oleh

Bank Syariah Mandiri. Analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik,

analisis regresi berganda, uji hipotesis dan koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan margin murabahah

berpengaruh signifikan terhadap bonus wadiah. Dana simpanan wadiah tidak

berpengaruh signifikan terhadap bonus wadiah. Secara simultan pendapatan

margin murabahah dan dana simpanan wadiah berpengaruh terhadap bonus

wadiah adalah sebesar 68,3% dan sisanya sebesar 31,7% dipengaruhi oleh faktor

lain selain pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah yang tidak

masuk dalam model.

Page 3: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …
Page 4: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …
Page 5: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …
Page 6: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …
Page 7: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eksistensi perbankan syariah saat ini menempati posisi yang sangat

strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di sektor

riil dengan pemilik dana atau sebagai penyedia jasa tempat penyimpanan

kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

berfungsi sebagai intermediary agent. Dengan adanya perbankan syariah

diharapkan masyarakat dapat berinvestasi dan bermuamalah sesuai syariah.

Sama halnya dengan perbankan konvensional, fungsi bank syariah yaitu

menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Penghimpun dana

dari masyarakat yang dilakukan oleh bank syariah dapat dilakukan dalam

beberapa bentuk, diantaranya adalah dalam bentuk tabungan, deposito dan

giro yang secara total biasa disebut dengan dana pihak ketiga.1

Transaksi jasa penyimpanan dana di perbankan syariah dilakukan atas

dasar akad atau kontrak perikatan. Dalam produk perbankan syariah biasanya

ada dua bentuk pilihan tabungan yaitu tabungan dengan akad mudharabah dan

tabungan dengan akad wadiah. Di tengah kebutuhan masyarakat yang kian

berkembang, perbankan syariah dituntut untuk dapat menyediakan sarana

pendukung yang terpercaya, menguntungkan dan memberikan kemudahan

dalam bertransaksi. Untuk itu perbankan syariah menyediakan produk

1 Wiroso, jual beli murabahah (Yogyakarta: UII press Yogyakarta, 2005), 113.

Page 8: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

2

simpanan wadiah mulai mendapat perhatian dari masyarakat. Simpanan

wadiah cukup menarik, karena merupakan salah satu bentuk produk

perbankan syariah yang memberikan rasa aman sehingga perkembangannya

cukup pesat.2

Simpanan wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak

ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan

dikembalikan kapan saja penyimpan menghendakinya. Tujuan dari akad

wadiah ini adalah menjaga keselamatan barang yang dititipkan dari

kehilangan, kerusakan, pencurian dan lain sebagainya. Barang titipan disini

adalah suatu barang yang berharga dalam pandangan islam.3 Dalam tabungan

wadiah dana yang dititipkan sepenuhnya dapat kembali 100 persen kepada

nasabah. Apabila ada kerugian investasi dari dana wadiah, maka kerugian

tersebut ditanggung pihak bank. Namun apabila ada keuntungan yang timbul

akibat kegiatan investasi yang berasal dari dana wadiah, maka sepenuhnya

keuntungan tersebut milik bank. Pada setiap produk, khususnya produk

simpanan di bank pasti memiliki retrun yang akan diberikan oleh bank kepada

penabung atau nasabah yang sifatnya berupa insentif. Dalam produk simpanan

di bank konvensional retrun yang diberikan berupa bunga yang didasarkan

pada jumlah saldo penabung, sedangkan pada produk simpanan dibank syariah

ada dua bentuk retrun yaitu bagi hasil dan bonus.

Bagi hasil merupakan retrun dari tabungan mudharabah, sedangkan

bonus merupakan retrun dari tabungan wadiah. Dalam pemanfaatan dana

2 Wiroso, Jual Beli Murabahah (Yogyakarta: UII press Yogyakarta, 2005), 113. 3 Heri sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi, Ed.IV

(Yogyakarta: Ekonisia,2007), 65.

Page 9: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

3

nasabah dalam simpanan wadiah, resiko dan keuntungan yang muncul

sepenuhnya hak dan tanggung jawab pihak bank syariah. Tetapi, pada

peraktiknya bank syariah biasanya membagikan keuntungan tersebut dengan

istilah bonus. Retrun pada produk tabungan wadiah berupa bonus merupakan

suatu betuk isentif bank syariah kepada nasabah penabung atas kepercayaanya

dalam menyimpan atau menginvestasikan dananya di bank tersebut.4 Bonus

sendiri merupakan salah satu sarana bank syariah untuk menarik minat

menabung calon nasabah untuk menyimpan sejumlah dana nya kepada bank.

Adapun porsi bonus wadiah yang diberikan bank syariah sepenuh nya dari

ketentuan pihak bank dan bonus yang dikasih tidak disebutkan di awal.

Bonus wadiah pada sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan dari Abu

Rafie bahwa Rasulullah saw. Pernah meminta seseorang untuk

meminjamkannya seekor unta. Diberikannya unta kurban (berumur seikitar

dua tahun). Setelah selang beberapa waktu, Rasulullah saw. memerintahkan

abu rafie untuk mengembalikan unta tersebut kepada pemiliknya, tetapi abu

rafie kembali kepada Rasulullah saw. seraya berkata “Ya Rasulullah, unta

sepadan tidak kami temukan yang ada hanya unta yang lebih besar dan

berumur empat tahun.” Rasulullah saw. berkata, “berikanlah itu karena

sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah yang terbaik ketika membayar.” (HR.

Muslim). Dari hadis tersebut jelas bahwa bonus sama sekali berbeda dengan

bunga, baik dalam prinsip maupun sumber pengambilannya.5

4 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005),

132. 5 Syukri Iska, Sistem Perbankan Syariah Di Indonesia (Yogyakarta: Fajar Media Press,

2014), 193-194.

Page 10: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

4

Risiko kerugian simpanan wadiah sepenuhnya ditanggung oleh pihak

bank syariah, bahkan nasabah dimungkinkan akan mendapatkan bonus dari

pemanfaatan dana simpanan wadiah tersebut. Besarnya bonus itu sendiri

diberikan oleh pihak bank sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dan sesuai

dengan kemampuan bank. Kemampuan bank yang dimaksudkian disini adalah

kemampuan bank yang berkaitan dengan pendapatan operasional bank.6

Konsep pemberian bonus dalam simpanan wadiah diambil dari keuntungan

pihak bank syariah dalam menjalankan usahanya memproduksi dana.

Keuntungan yang dimaksud disini adalah keuntungan atau pendapatan bank

syariah yang berasal dari pendapatan operasional dan pendapatan dari dana

simpanan yang dialokasikan untuk pembiayaan maupun investasi.7

Asumsinya, tinggi rendahnya bonus dapat menggambarkan kinerja

keuangan di perbankan. Semakin tinggi isentif bonusnya maka kinerja

perbankan semakin baik. Semakin tinggi tingkat pendapatan bank maka akan

berpengaruh pada porsi bonus simpanan wadiah. Manajemen dana bank

syariah berupaya mengelola atau mengatur posisi keuangan dan dana yang

diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada aktivitas lending, baik

itu berupa pembiayaan maupun retrun yang diberikan kepada nasabah.8

Porsi bonus yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah juga

dipengaruhi oleh kebijakan bank, kemampuan serta pendapatan bank dan lain-

6 Heri sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi, Ed.IV

(Yogyakarta: Ekonisia,2007), 65. 7 Shinta B. Parastuti, Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Murabahah,

Pendapatan Sewa Ijaroh Dan Bonus SWBI Terhadap Bonus Wadiah (Studi Kasus Bank Umum

Syariah Periode Tahun 2008-2012), (Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013) 6. 8 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari’ah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005),

43.

Page 11: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

5

lain. Pergerakan bonus wadiah yang diikuti dengan pergerakan pendapatan

margin murabahah dan pergerakan dana simpanan wadiah yang terdapat

dalam Laporan Bank Syariah Mandiri Tahun 2016-2018.

Tabel 1.1

Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2016-2018.

No Tahun Pendapatan Margin

Murabahah

Dana Simpanan

Wadiah

Bonus

Wadiah

1. 2016 4.048.482 9.454.288 71.489

2. 2017 4.335.905 11.629.334 89.592

3. 2018 4.565.808 12.455.764 79.117

Sumber: https://www.mandirisyariah.co.id

Pada laporan keuangan mandiri syariah tahun 2016 tercatat jumlah

bonus wadiah adalah sebesar 71.489, sedangkan pendapatan bank yang

berasal dari pendapatan margin murabahah 4.048.482, dan dana simpanan

wadiah tercatat sebesar 9.454.288. pada tahun 2017 bonus wadiah yang

diberikan kepada nasabah naik menjadi 89.592, sedangkan pendapatan margin

murabahah naik menjadi 4.335.905 dan diikuti oleh dana simpanan wadiah

yang naik menjadi 11.629.334. pada tahun 2018 bonus wadiah yang diberikan

kepada nasabah turun menjadi 79.117, sedangkan pendapatan margin

murabahah naik menjadi 4.565.808 dan diikuti oleh dana simpanan wadiah

yang naik menjadi 12. 455.764.

Bank syariah dapat menghimpun dana yang besar, dan penyaluran

yang dilakukan dengan efektif, efisien dan produktif akan membawa dampak

pada pendapatan yang akan dibagi antara bank syariah dan pemilik dana juga

Page 12: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

6

besar, yang mengakibatkan pendapatan diterima pemilik dana cukup besar.9

Imbalan yang diberikan kepada deposan sangat tergantung pada pendapatan

yang diperoleh atas pengelolaan atau penyaluran dana yang dilakukan oleh

bank syariah.

Berdasarkan teori tersebut bahwa apabila semakin banyak dana pihak

ketiga yang diperoleh bank maka semakin banyak jumlah penyaluran dana

yang disalurkan sehingga akan memperoleh pendapatan bank yang tinggi,

dengan pendapatan bank yang tinggi maka akan mempengaruhi besarnya

bonus yang akan diberikan pihak bank kepada nasabah. Dengan asumsi

tersebut dapat dilihat bahwa pendapatan margin murabahah dan dana

simpanan wadiah akan mempengaruhi besarnya bonus wadiah dengan kata

lain kedua variabel ini dapat mempengaruhi besarnya bonus wadiah yang

dikeluarkan bank.

Hal ini tidak sesuai dengan data yang ditemukan oleh peneliti, dimana

pada tahun 2016 ke 2018 terjadi peningkatan pendapatan margin murabahah

serta dana simpanan wadiah sementara besarnya bonus wadiah mengalami

penurunan di tahun tersebut.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian seberapa besar pengaruh pendapatan margin murabahah

dan dana simpanan wadiah terhadap bonus wadiah. Maka peneliti melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan Dana

9 Wiroso, Penghimpun Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah (Jakarta: PT.

Grasindo, 2005), 5-6.

Page 13: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

7

Simpanan Wadiah Terhadap Bonus Wadiah Pada Bank Syariah Mandiri

Periode 2012-2019”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pendapatan margin murabahah berpengaruh terhadap besarnya

bonus wadiah pada bank syariah mandiri?

2. Apakah dana simpanan wadiah berpengaruh terhadap besarnya bonus

wadiah pada bank syariah mandiri?

3. Apakah pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah

berpengaruh terhadap besarnya bonus wadiah pada bank syariah mandiri?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan margin murabahah terhadap

bonus wadiah

2. Untuk mengetahui pengaruh dana simpanan wadiah terhadap bonus

wadiah

3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan margin murabahah dan dana

simpanan wadiah terhadap bonus wadiah

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teortis

Dalam dunia pendidikan, peneliti ini diharapkan dapat dijadikan

salah satu sumber pengetahuan bagi para pelajar maupun mahasiswa

dalam memahami ilmu di bidang perbankan syariah terutama mengenai

pengaruh pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah

Page 14: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

8

terhadap bonus wadiah. dan penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau

bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Bank Syariah

Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam rangka

meningkatkan pemanfaatan dan untuk memperoleh laba, karena tujuan

utama dari perusahaan adalah mendapatkan laba. Sehingga mampu

mendorong pihak bank untuk bisa memberikan inovasi dan variasi

produk-produk Perbankan Syariah guna mampu menarik minat

nasabah, serta juga bisa digunakan sebagai informasi dan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan serta penetapan kebijakan

demi kemajuan dan perkembangan Perbankan Syariah.

b. Bagi BI dan OJK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

wawasan, kesadaran serta informasi untuk mendukung dan

memanfaatkan jasa lembaga keuangan syariah yang ada.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memahami isi penelitian ini, penulis membuat sistematika

pembahasan agar pembaca bisa dengan mudah memahami isi dari penelitian.

Sistematika pembahasan tersebut yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan gambaran awal mengenai apa yang akan

dilakukan oleh peenliti. Pada bab ini berisi tentang pengantar

Page 15: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

9

penelitian antara lain berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan bab yang akan menyajikan kajian teori, kajian

pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Pada bab

ini akan dijelaskan mengenai pengertian bonus wadiah, cara

perhitungan bonus wadiah, factor-faktor yang mempengaruhi

bonus wadiah, teori-teori dari variabel-variabel yang diambil

seperti pendapatan margin murabahah dan simpanan wadiah .

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang rancangan penelitian, variabel

penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel, jenis

dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik

pengolahan dan analisis data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHSAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum objek penelitian,

deskripsi data, pengujian hipotesis serta hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan

dan saran atas penelitian yang telah dilakukan.

Page 16: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

11

BAB II

BONUS WADIAH

A. Teoritik

1. Bonus Wadiah

a. Pengertian Bonus wadiah

Bonus wadiah adalah bonus yang diberikan pada nasabah

simpanan wadiah sebagai retrun atau insentif berupa uang kepada

nasabah tabungan wadiah, sebagai bentuk balas jasa telah menitipkan

dananya di bank tersebut. Pembagian bonus tidak diperjanjikan di

awal, maka sepenuhnya hal ini menjadi kebijakan pihak bank.1

Penentuan besarnya bonus dan cara perhitungannya tergantung

masing-masing bank syariah. Perhitungan bonus tabungan dan giro

wadiah hampir sama, namun pada umumnya bank syariah memberikan

bonus untuk tabungan lebih tinngi dibandingkan bonus untuk giro

wadiah. Hal ini disebabkan karena stabilitas dana giro lebih labil

dibanding dengan tabungan, sehingga bonus nya lebih kecil. Giro

wadiah dapat dicairkan melalui bank manapun dengan menggunakan

cek atau bliyet giro, sehingga sangat labil. Sedangkan tabungan

wadiah, meskipun dapat ditarik di mesin ATM bank lain, atau ATM

bersama, namun jumlah penarikannya dibatasi.2

1Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi (

Yogyakarta: Ekonisia, 2007), 65. 2 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Prenamedia Group, 2011), 79.

Page 17: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

12

b. Cara perhitungan bonus wadiah pada tabungan wadiah

Dalam hal bank berkeinginan untuk memberikan bonus wadiah,

beberapa metode yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Bonus wadiah atas dasar saldo terendah.

2) Bonus wadiah atas dasar saldo rata-rata harian.

3) Bonus wadiah atas dasar saldo harian.

Rumus yang digunakan dalam memperhitungkan bonus

tabungan wadiah adalah sebagai berikut:

1) Bonus wadiah atas dasar saldo terendah, yakni tarif bonus wadiah

dikalikan dengan saldo terendah bulan yang bersangkutan.

Tarif bonus wadiah x saldo terendah bulan ybs

2) Bonus wadiah atas dasar saldo rata-rata harian, yakni tarif bonus

wadiah dikalikan dengan saldo rata-rata harian bulan yang

bersangkutan.

Tarif bonus wadiah x saldo rata-rata harian bulan ybs

3) Bonus wadiah atas dasar saldo harian, yakni tarif bonus wadiah

dikalikan dengan saldo harian yang bersangkutan dikali hari

efektif.3

Tarif bonus wadiah x saldo harian ybs x hari efektif

Dalam memperhitungkan pemberian bonus wadiah tersebut,

hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

3 Adirawan Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2004), 272.

Page 18: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

13

1) Tarif bonus wadiah merupakan besarnya tarif yang diberikan bank

sesuai ketentuan.

2) Saldo terendah adalah saldo terendah dalam satu bulan.

3) Saldo rata-rata harian adalah total saldo dalam satu bulan dibagi

hari bagi hasil sebenarnya menurut bulan kalender. Mislanya,

bulan januari 31 hari, bulan februari 28/29 hari, dengan catatan

satu tahun 365 hari.

4) Saldo harian adalah saldo pada akhir hari.

5) Hari efektif adalah hari kalender tidak termasuk hari tanggal

pembukaan atau tanggal penutupan, tapi termasuk hari tanggal

tutup buku.

6) Dana tabungan yang mengendap krang dari satu bulan karena

rekening baru dibuka awal bulan atau ditutup tidak pada akhir

bulan tidak mendapatkan bonus wadiah, kecuali apabila

perhitungan bonus wadiah nya atas dasar saldo harian.4

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi bonus wadiah

Konsep pemberian bonus dalam simpanan wadiah diambil dari

keuntungan pihak bank syariah dalam menjalankan usahanya

memproduksi dana. Keuntungan yang dimaksud disini adalah

keuntungan atau pendapatan bank syariah yang berasal dari

4 Adirawan Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, 273.

Page 19: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

14

pendapatan operasional dan pendapatan dari dana simpanan yang

dialokasikan untuk pembiayaan maupun investasi.5

1) Pendapatan bank

Pendapatan bank juga merupakan salah satu factor yang

mempengaruhi bonus wadiah, dimana bonus wadiah diberikan

tergantung kepada pendapatan bank pada periode tersebut.

Pendapatan bank adalah keuntungan atau hasil yang diperoleh dari

kegiatan operasional bank syariah. Adapun kelompok pendapatan

bank syariah sebagai berikut:

2) Pendapatan Operasional Utama

a) Pendapatan dari jual beli

(1) Pendapatan margin murabahah

Pendapatan margin murabahah merupakan margin

yang ditangguhkan yang telah dapat diakui karena telah

jatuh tempo atau telah dilunasi piutang murabahah. Jika

pelunasan piutang murabahah dilakukan dengan

mengangsur maka pendapatan margin murabahah diakui

pada saat angsuran jatuh tempo. Besarnya margin

murabahah merupakan kesepakatan antar penjual dan

pembeli dan dapat dihitung, antara lain atas dasar rata-rata

biaya operasional bank ditambah dengan keuntungan wajar

yang diharapkan.6 Akad murabahah berbeda dari transaksi

5 Shinta B. Parastuti, Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Murabahah,

Pendapatan Sewa Ijaroh Dan Bonus SWBI Terhadap Bonus Wadiah (Studi Kasus Bank Umum

Syariah Periode Tahun 2008-2012), (Skripsi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013), 6.

Page 20: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

15

jual beli barang dagang secara umum, terutama terkait

dengan penentuan harga kesepakatan. penetapan margin

keuntungan:

(a) Referensi Margin Keuntungan

Referensi margin keuntungan adalah margin

keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO (asset-

liability management committee) Bank Syariah.

Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan

rekomendasi, usul dan saran dari Tim ALCO Bank

syariah.

(b) Penetapan Harga

Jual Setelah memperoleh referensi margin

keuntungan, bank melakukan penetapan harga jual.

Harga jual adalah penjumlahan harga beli atau harga

pokok atau harga perolehan bank dan margin

keuntungan.

(c) Pengakuan Angsuran Harga Jual

Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga

beli atau harga pokok dan angsuran margin keuntungan.

Pengakuran angsuran dapat dihitung dengan

menggunakan empat metode, yaitu:

(d) Persyaratan untuk perhitungan margin Keuntungan

6 Hasibuan Malayu S.P, Dasar Dasar Perbankan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 100.

Page 21: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

16

Margin keuntungan = f (plafond) hanya bisa dihitung

apabila komponen-komponen yang ada dibawah ini

tersedia:

(a) Jenis perhitungan margin keuntungan

(b) Plafond pembiayaan sesuai jenis

(c) Jangka waktu pembiayaan

(d) Tingkat margin keuntungan pembiayaan

(e) Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan (baik harga

pokok maupun margin keuntungan) 7

(2) Pendapatan bersih salam parallel

Pendapatan bersih salam parallel diakui pada saat

persedian (barang pesanan) diserahkan kepada pembeli

akhir. Pendapatan bersih salam parallel diukur sebesar

selisih antara jumlah kas atau nilai wajar aktiva non kas dan

selisih antara jumlah barang pesanan yang diterima. Dalam

hal ini bank mendapatkan keuntungan dari transaksi salam

parallel berupa kelebihan barang pesanan (non kas) maka

untuk keperluan bagi hasil kepada nasabah, barang pesanan

tersebut harus dibeli oleh bank syariah berdasarkan nilai

yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih

yang dapat direalisasi.8

7 Adirawan Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2004), 255-256. 8 Hasibuan Malayu S.P, Dasar Dasar Perbankan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 102.

Page 22: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

17

(3) Pendapatan bersih istishna parallel

Jika antara waktu penyelesaian barang pesanan yang

harus dibuat terlebih dahulu dan waktu pelunasan tagihan

bank dari pembeli akhir memiliki tenggang waktu paling

lama satu tahun. Jika secara substansi terdapat transaksi

bank syariah yang mengadakan atau membeli barang

pesanan dengan cara istishna sehingga menimbulkan

tengng waktu yang lama (lebih dari satu tahun) antara

waktu penyelesaian barang pesanan yang dikonstruksi dan

waktu pelunasan tagihan bank dari pembelian akhir, maka

pengakuan pendapatannya mengikuti ketentuan transaksi

istishna.

b) Pendapatan dari sewa

Pendapatan bersih sewa merupakan selisih antara

penghasilan yang terikat dengan pemanfaatan aktiva ijarah dan

beban-beban yang terikat dengan pengelolaan aktiva ijarah.

Penghasilan yang terikat dengan pemanfaatan aktiva ijarah,

antara lain terdiri dari:

(1) Pendapatan sewa

(2) Keuntungan pelepasan aktiva ijarah

(3) Keuntungan lainnya9

9 Hasibuan Malayu S.P, Dasar Dasar Perbankan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 104.

Page 23: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

18

Apabila terjadi penurunan manfaat aktiva ijarah yang tidak

disebabkan oleh kelalaian penyewa, maka penghasilan

dikurangi dengan pengembalian kelebihan pembayaran

sewa yang telah diterima.10

c) Pendapatan bagi hasil

Pendapatan bagi hasil terdiri dari transaksi penyaluran

dan yang di dasarkan pada prinsip mudharabah dan

musyarakah. Pendapatan bagi hasil dikurangi dengan kerugian

yang berasal dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah

yang menjadi tanggung jawab bank, jika kerugian tersebut

bukan karena kesalahan bank syariah.

d) Pendapatan operasi lainnya

Pendapatan operasi utama liannya, antara lain berasal

dari:

(1) pendapatan dari pinjaman qard

(2) pendapatan dari penempatan dan pada Bank Indonesia,

misalnya sertifikat wadiah di Bank Indonesia

(3) pendapatan dari surat berharga bank syariah

e) Pendapatan operasional lainnya

pendapatan operasional lainnya diperoleh dari

pendapatan administrasi penyaluran, pendapatan fee atas

kegiatan bank yang berbasis imbalan seperti fee transfer, fee

10 Hasibuan Malayu S.P, Dasar Dasar Perbankan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), 104.

Page 24: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

19

inkaso, fee kliring dan fee mudharabah muqayyadah bank

bertindak sebagai agen.11

3) Pendapatan Non Operasional

Pendapatan non operasional adalah rupa-rupa pendapatan

yang berasal dari aktivitas diluar usaha utama bank. Contohnya

adalah pendapatan dari penjualan aktiva tetap, penyewaan fasilitas

gedung yang dimiliki oleh bank, pendapatan dari observasi, dan

lainnya.

a) Dana Simpanan wadiah yang dialokasikan untuk pembiayaan

Simpanan wadiah merupakan prinsip simpanan murni

dari pihak yang menyimpan atau menitipkan kepada pihak

yang menerima titipan untuk dimanfaatkan atau tidak

dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan. Titipan harus dijaga

dipelihara oloeh pihak yang menerima titipan, dan titipan ini

dapat diambil sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan oleh pihak

yang menitipkannya.12

Dana yang telah dihimpun oleh bank syariah, baik dari

modal sendiri/ modal inti atau dari dana pihak ketiga akan

dialokasikan untuk menghasilkan pendapatan. Pendapatan ini

bias diperoleh dengan melakukan penyauran dana yang telah

dihimpun melalui akad pembiayaan, yang hal ini termasuk

pada sumber pendapatan bank syariah. Dari pendapatan

11 Hasibuan Malayu S.P, Dasar Dasar Perbankan, 100. 12 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), 59.

Page 25: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

20

tersebut, kemudian didistribusikan kepada para nasabah

penyimpan.13

Adapun dana simpanan yang dialokasikan untuk

pembiayaan sebagai berikut:

(1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi-hasil (Mudharabah)

Mudharabah merupakan akad berbasis bagi hasil,

dimana bank syariah menanggung sepenuhnya kebutuhan

modal usaha/ investasi.

(2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah)

Musyarakah merupakan akad berbasis bagi hasil,

dimana bank syariah tidak menanggung sepenuhnya

kebutuhan modal usaha/investasi (biasanya sekitar 70 s.d.

80 %)

(3) Pembiayaan berdasarkan prinsip jual-beli ( murabahah )

Murabahah merupakan akad jual beli antara

nasabah dengan bank syariah. Bank syariah akan membeli

barang kebutuhan nasabah untuk kemudian menjual barang

tersebut kepada nasabah dengan margin yang telah

disepakati.

(4) Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (Ijarah Dan Ijarah

Wa Iqtina’/ Ijarah Muntahiah Bi Tamlik)

13 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Tangerang: Pustaka Alvabet,

2009), 14.

Page 26: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

21

Ijarah merupakan akad sewa antara nasabah dengan

bank syariah membiayai kebutuhan jasa atau manfaat suatu

barang untuk kemudian disewakan kepada nasabah.

(5) Surat-surat berharga syariah dan investasi lainnya.14

2. Dana Simpanan Wadiah

Simpanan wadiah merupakan prinsip simpanan murni dari pihak

yang menyimpan atau menitipkan kepada pihak yang menerima titipan

untuk dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan.

Titipan harus dijaga dipelihara oloeh pihak yang menerima titipan, dan

titipan ini dapat diambil sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan oleh pihak

yang menitipkannya.15

a. Wadiah Yad Al-Amanah

Wadiah yad al-amanah merupakan titipan murni dari pihak

yang menitipkan barangnya kepada pihak penerima titipan. Pihak

penerima titipan harus menjaga dan memelihara barang titipan dan

tidak diperkenakan untuk memanfaatkannya. Penerima titipan akan

mengembalikan barang titipan dengan utuh kepada pihak yang

menitipkan setiap saat barang itu dibutuhkan. Dalam aplikasi

perbankan syariah, produk yang dapat ditawarkan dengan

menggunakan Wadiah yad al-amanah adalah save deposit box. Dalam

produk save deposit box, bank menerima titipan barang dari nasabah

untuk ditempatkan di kotak tertentu yang disediakan oleh bank syariah.

14 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, 64. 15 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011) Hal 59.

Page 27: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

22

Bank syariah wajib menjaga dan memelihara kotak itu. Bank syariah

perlu tempat dan petugas untuk menjaga dan memelihara titipan

nasabah, sehingga bank syariah akan membebani biaya administrasi

yang besarnya sesuai dengan ukuran kotak itu. Pendapatan atas jasa

save deposit box termasuk dalam fee based income.16

1. Save Deposit Box (SDB)

Bank merupakan pihak yang selalu melihat kebutuhan

masyarakat akan produk perbankan. Salah satu produk yang

diharapkan adalah produk penyimpanan dokumen penting dan

/atau surat berharga. Penyimpanan dokumen merupakan sesuatu

yang sangat penting dan resikonya banyak. Beberapa resiko yang

timbul dari penyimpanan dokumen antara lain, resiko hilang atau

terselip. Bank menangkap peluang ini dengan menawarkan produk

pelayanan jasa bank, yaitu save deposit box.

Nasabah memanfaatkan jasa tersebut untuk menyimpan

surat berharga maupun perhiasan untuk keamanan, karena bank

wajib menyimpan save deposit box di dalam ruang dan dalam

lemari besi yang tahan api. Atas pelayanan jasa save deposit box,

bank akan mendapatkan fee. Besr kecilnya fee tergantung pada

besar kecilnya ukuran box dan pada umumnya fee atas sewa box ini

diberikan setiap tahun.

Dokumen yang dapat disimpan dalam save deposit box:

16 Ismail, Perbankan Syariah, 60.

Page 28: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

23

1) Sertifikat tanah

2) Sertifikat deposito, bilyet deposito, surat berharga.

3) Saham, obligasi.

4) Ijazah, paspor, surat nikah, dan surat-surat lainnya.

5) BPKB

6) Perhiasan, emas, berlian, permata, dan perhiasan lainnya.

7) Uang rupiah maupun mata uang asing.17

Keuntungan SDB, bagi bank syariah:

1) Fee atas penyimpanan

2) Dapat menarik dana nasabah dengan memberikan pelayanan

yang memuaskan.

Keuntungan SDB bagi nasabah:

1) Jaminan atas kerahasian barang yang disimpan, karena bank

tidak dapat mengetahui isi save deposit box.

2) Jaminan keamanan barang yang disimpan.

3) Biaya relative murah.

2. Karakteristik wadiah yad al-amanah

1) Barang yang dititipkan oleh nasabah tidak boleh di manfaatkan

oleh pihak penerima titipan. Penerima titipan dilarang untuk

memanfaatkan barang titipan.

2) Penerima titipan berfungsi sebagai penerima amanah yang

harus menjaga dan memelihara titipan.

17 Ismail, Perbankan Syariah, 61.

Page 29: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

24

3) Penerima titipan diperkenakan untuk membebankan biaya atas

barang yang dititipkan.18

Bertindak sebagai trustee dan menjaga barang tersebut.

Bank tidak menjamin pengembalian barang tersebut dalam hal

barang tersebut hilang atau rusak karena pencurian, kebakaran,

kebanjiran atau musibah alam lainnya asalkan bank telah

melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk mengamankan

barang tesebut dengan cara:

1) Tidak mencampurkan atau menyatukan barang titipan tersebut.

2) Tidak menggunakan barang tersebut.

3) Tidak membebankan fee apa pun untuk penyimpanan barang

tersebut. Barang titipan terus harus dijaga sedemikian rupa

sehingga tidak akan hilang atau rusak. Antara jenis barang yang

dititipkan tidak boleh dicampur, tetapi dipisahkan

penyimpanannya. Misalnya, barang berupa uang hendaknya

terpisah dengan barang berupa emas atau perak.

b. Wadiah Yad Dhamanah

Bank sebagai custodian menjamin bahwa barang yang

dititipkan itu tetap berada didalam penyimpanan custodian. Dalam hal

ini, bank sebagai custodian mengganti barang yang dititipkan itu

kepada pemiliknya itu apabila apabila barang tersbut hilang atau rusak.

Bedasarkan perjanjian antara bank dan nasabah, nasabah

18 Ismail, Perbankan Syariah, 62-63.

Page 30: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

25

memperkenankan bank untuk menggunakan barang yang dititipkan itu

asalkan pengguna nya harus sesuai dengan prinsip syariah dengan

syarat bank harus mengganti keuntungan dan kerugian yang terjadi

berkaitan dengan penggunaan barang tersebut dan keuntungan dan

kerugian yang merupakan akibat penggunaan barang itu menjadi milik

dan tanggung jawab bank. Bank dapat memberikan isentif kepada

nasabah dalam bentuk bonus asalkan tidak disetujui sebelumnya dan

harus diberikan oleh bank kepada nasabah secara sukarela.19

3. Pendapatan Margin Murabahah

Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga asal dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh

penjual dan pembeli dimana pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau

tangguh (kredi). Akad murabahah berbeda dari transaksi jual beli barang

dagang secara umum, terutama terkait dengan penentuan harga

kesepakatan.

a. Penetapan Margin Keuntungan

Pendapatan margin murabahah adalah penerimaan dana (arus

masuk bruto) baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan hasil

dari perhitungan persentase keuntungan yang timbul dari transaksi

murabahah yang besarnya telah ditentukan pada awal akad sesuai

dengan kesepakatan yang tercantum didalam perjanjian pembiayaan.

19 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syariah Produk-Produk Dan Aspek-Aspek

Hukumnya (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014) Hal 352.

Page 31: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

26

Kemudian dalam menetapkan margin keuntungan, bank

mempertimbangkan beberapa hal di antaranya:20

b. Referensi Margin Keuntungan

Referensi margin keuntungan adalah margin keuntungan yang

ditetapkan dalam rapat ALCO (asset-liability management committee)

Bank Syariah. Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan

rekomendasi, usul dan saran dari Tim ALCO Bank Syariah, dengan

mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1) Direct Competitor’s Market Rate (DMCR)

yaitu tingkat margin keuntungan rata-rata perbankan syariah

ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai kelompok kompetitor

langsung.

2) Indirect Competitor’s Market Rate (ICMR)

yaitu tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional yang

dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak

langsung.

3) Expected Competitive Return for Investors (ECRI)

yaitu target bagi hasil kompetitif yang diharapkan dapat diberikan

kepada dana pihak ketiga.

20 Malinda iriyani, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Margin

Murabahah Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Npf Sebagai Variabel Moderasi, Jurnal

BanqueSyar’i Vol. 4 No. 2. 137-138.

Page 32: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

27

4) Acquiring Cost

yaitu biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung terkait

dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

5) Overhead Cost

yaitu biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak langsung terkait

dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.21

c. Penetapan Harga

Jual Setelah memperoleh referensi margin keuntungan, bank

melakukan penetapan harga jual. Harga jual adalah penjumlahan harga

beli atau harga pokok atau harga perolehan bank dan margin

keuntungan.

d. Pengakuan Angsuran Harga Jual

Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli atau harga

pokok dan angsuran margin keuntungan. Pengakuran angsuran dapat

dihitung dengan menggunakan empat metode, yaitu:

1) Metode margin keuntungan menurun (Sliding)

2) Margin keuntungan rata-rata

3) Margin Keuntungan Flat

4) Margin keuntungan annuitas

21 Adirawan Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2004), 254-255.

Page 33: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

28

e. Persyaratan untuk perhitungan margin Keuntungan

Margin keuntungan = f (plafond) hanya bisa dihitung apabila

komponen-komponen yang ada dibawah ini tersedia:

(f) Jenis perhitungan margin keuntungan

(g) Plafond pembiayaan sesuai jenis

(h) Jangka waktu pembiayaan

(i) Tingkat margin keuntungan pembiayaan

(j) Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan (baik harga pokok maupun

margin keuntungan) 22

B. Kajian Pustaka

Penelitian yang hampir senada dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Muzayyan Nugroho. Penelitian yang dilakukan oleh

Muzayyan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan pada saat ini berbeda,

pada penelitian muzayyan objek penelitinnya adalah Bank Umum Syariah,

sedangkan pada penelitian ini di bank syariah mandiri. Dan tidak

menggunakan variabel bagi hasil sebagai variabel bebas. Perbedaan lainnya

yaitu periode penelitian yang dilakukan, penelitian yang dilakukan oleh

muzayyan yaitu pada tahun 2010 sedangkan pada penelitian ini dilakukan

mulai tahun 2016-2018. Untuk lengkapnya bisa dilihat pada table berikut:

22 Adirawan Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, 255-256.

Page 34: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

29

Table 2.1

Kajian pustaka

No Nama/Tahun/

Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Dian Pramana.

2013. Analisis

Komparatif

Perhitungan

Bonus Antara

Produk

Tabungan

(Suku Bunga)

Dan Tabungan

Mudharabah

Serta Tabungan

Wadiah.23

Suku bunga bank

yang berlaku, jika

bank konvensional

menggunakan saldo

harian yang berlaku

sedangkan bonus

tabungan secara

Syariah didasarkan

pada bagi hasil atas

akad wadiah.

Terdapat

persamaan

variable

independen

yaitu

tabungan

wadiah dan

variabel

dependen

yakni

bonus.

Terdapat

perbedaan

variabel

independen

yaitu Produk

Tabungan

(Suku Bunga)

dan tabungan

mudharabah.

2. Muzayyan

Nugroho. 2010.

Pengaruh

Pendapatan

Bagi Hasil,

Pendapatan

Margin

Murabahah,

Dan Dana

Simpanan

Wadiah

Terhadap Bonus

Wadiah (Studi

Pada Bank

Umum

Syariah).24

Pendapatan bagi

hasil berpengaruh

positif signifikan

terhadap bonus

wadiah,

pendapatan margin

murabahah, dan

dana simpanan

wadiah

berpengaruh

positif terhadap

bonus wadiah.

Terdapat

persamaan

variable

independen

yaitu

pendapatan

margin

murabahah,

dana

simpanan

wadiah dan

variabel

dependen

yakni bonus

wadiah.

Terdapat

perbedaan

variabel

independen

yaitu

Pendapatan

bagi hasil.

3. L utfi Zahro

Fawziah. 2017.

Pengaruh

Pendapatan

Bank, Dan Giro

Pendapatan bank

berpengaruh

signifikan terhadap

bonus wadiah,

tabungan wadiah

Terdapat

persamaan

variable

independen

yaitu

Terdapat

perbedaan

variabel

independen

yaitu giro

23 Dian Pramana, “Analisis Komparatif Perhitungan Bonus antara Produk Tabungan

(Suku Bunga) dan Tabungan Mudharabah serta Tabungan Wadiah”, Jurnal Universitas Negeri

Surabaya, (2013). 24

Muzayyan Nugroho, “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin

Murabahah, Dan Dana Simpanan Wadiah Terhadap Bonus Wadiah (Studi Pada Bank Umum

Syariah)”, 2010.

Page 35: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

30

No Nama/Tahun/

Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Wadiah

Terhadap Bonus

Wadiah (Studi

Pada Bank

Syariah Mandiri

Periode 2007-

2016).25

dan giro wadiah

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

bonus wadiah.

pendapatan

bank dan

variabel

dependen

yakni bonus

wadiah.

wadiah.

4. Shinta B

Prastuti. 2013.

Pengaruh

Pendapatan

Bagi Hasil,

Pendapatan

Margin

Murabahah,

Pendapatan

Ijarah, Dan

Bonus SWBI

Terhadap Bonus

Wadiah (Studi

Kasus Bank

Umum Syariah

Periode 2008-

2012).26

Sewa ijarah, dan

bonus swbi

berpengaruh

negative signifikan

terhadap bonus

wadiah (BUS)

sedangkan

pendapatan margin

murabahah dan

bonus SWBI

secara parsial

berpengaruh

positif signifikan

terhadap bonus

wadiah.

Terdapat

persamaan

variable

independen

yaitu

Pendapatan

Margin

Murabahah

dan variabel

dependen

yakni bonus

Wadiah.

Terdapat

perbedaan

variabel

independen

yaitu

pendapatan

bagi hasil,

pendapatan

ijarah dan

bonus SWBI.

5. Kristia Octavina

Dan Emile Setia

Darma. 2012.

Pengaruh Kas,

Bonus SWBI

(Sertifikat

Wadiah Bank

Indonesia),

Marjin

Keuntungan,

Dan Dana Pihak

Ketiga

Terhadap

Pembiayaan

Murabahah

Dari hasil

penelitian dapat

disimpulkan

bahwa hasil

pengujian secara

simultan, dapat

ditarik kesimpulan

bahwa variabel

kas, bonus SWBI,

marjin

keuntungan, dan

DPK secara

bersama-sama

berpengaruh

signifikan terhadap

Terdapat

persamaan

variable

independen

yaitu margin

keuntungan.

Terdapat

perbedaan

variabel

independen

yaitu kas,

bonus SWBI,

Dana Pihak

Ketiga Dan

Variabel

Dependen

Yakni

Pembiayaan

Murabahah.

25 Lutfi Zahro Fawziah, “Pengaruh Pendapatan Bank, Dan Giro Wadiah Terhadap Bonus

Wadiah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2007-2016)”, 2017. 26 Shinta B Prastuti, “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Murabahah,

Pendapatan Ijarah, Dan Bonus SWBI Terhadap Bonus Wadiah (Studi Kasus Bank Umum Syariah

Periode 2008-2012)”, 2013.

Page 36: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

31

No Nama/Tahun/

Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

Studi Empiris

Pada Bank

Umum Syariah

Di Indonesia.27

pembiayaan

murabahah

Sumber: Data diolah tahun 2020

Berdasarkan tabel 2.1 Penelitian ini mengembangkan Persamaan

penelitian peneliti dengan peneliti Muzayyan Nugroho (2010) ada pada

variabel Y yaitu bonus wadiah yang sama-sama digunakan sebagai varibel

penelitiannya, sedangkan perbedaannya ada pada variabel X nya dimana ada

pendapatan bagi hasil, yang dimana peneliti sebelumnya menggabungkan

antara giro wadiah dan tabungan wadiah menjadi satu yaitu dana simpanan

wadiah. Kemudian variabel pendapatan pada penelitian ini sudah dipisahkan

satu sama lain berdasarkan jenis pendapatnnya, sementara peneliti

menggabungakannya pada satu variabel yaitu pendapatan bank. Peneliti

sendiri menetapkan variabel X dengan pendapatan margin murabahah dan

dana simpanan wadi’ah. Lalu perbedaan lainnya terdapat pada objek

penelitiannya dimana peneliti Muzayyan Nugroho objek penelitiannya pada

Bank Umum Syariah, sedangkan peneliti objek penelitiannya pada Bank

Syariah Mandiri.

27

Kristia Octavina Dan Emile Setia Darma, “Pengaruh Kas, Bonus SWBI (Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia), Marjin Keuntungan, Dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan

Murabahah Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”, Jurnal Akutansi & Investasi,

13 (2012).

Page 37: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

32

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori dan studi penelitian terdahulu tersebut maka

kerangka berfikirnya adalah sebagai berikut:

pemikiran penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Keterangan:

: Variabel independen dan dependen

: Pengaruh secara parsial

: Pengaruh secara simultan

Pendapatan Margin

Murabahah (X1) dan

Dana Simpanan

Wadiah (X2)

Pendapatan Margin

Murabahah (X1)

Bonus Wadiah (Y) Dana Simpanan

Wadiah (X2)

Page 38: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

33

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,

belum jawaban yang empirik.28

Berdasarkan tinjauan pustaka menurut Shinta B Prastuti Konsep

pemberian bonus dalam simpanan wadiah diambil dari keuntungan pihak bank

syariah dalam menjalankan usahanya memproduksi dana. Keuntungan yang

dimaksud disini adalah keuntungan atau pendapatan bank syariah yang berasal

dari pendapatan operasional dan pendapatan dari dana simpanan yang

dialokasikan untuk pembiayaan maupun investasi. Hasil dari penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Lutfi Zahro Fawziah pendapatan bank

berpengaruh signifikan terhadap bonus wadiah. Oleh sebab itu dalam

penelitian ini diharapkan dengan meningkatnya pendapatan bank maka

meningkat pula bonus wadiah di Bank Syariah Mandiri. Dengan demikian

hipotesis penelitian pertama adalah sebagai berikut:

H0: Pendapatan margin murabahah secara parsial tidak berpengaruh

terhadap bonus wadiah

28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D, ( Bandung: Alfabeta,

2017), 63.

Page 39: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

34

H1: Pendapatan margin murabahah secara parsial berpengaruh terhadap

bonus wadiah

Berdasarkan tinjauan pustaka menurut Zainul Arifin dana simpanan

yang telah dihimpun oleh bank syariah, baik dari modal sendiri/ modal inti

atau dari dana pihak ketiga akan dialokasikan untuk menghasilkan

pendapatan. Pendapatan ini bias diperoleh dengan melakukan penyaluran dana

yang telah dihimpun melalui akad pembiayaan, yang hal ini termasuk pada

sumber pendapatan bank syariah. Dari pendapatan tersebut, kemudian

didistribusikan kepada para nasabah penyimpan.29

Hasil dari penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Muzayyan Nugroho,30

menunjukkan bahwa

dana simpanan wadiah berpengaruh positif terhadap bonus wadiah. Oleh

sebab itu dalam penelitian ini diharapkan dengan meningkatnya dana

simpanan wadiah yang disalurkan oleh bank untuk pembiayaan yang

menghasilkan pendapatan bank maka meningkat pula bonus wadiah di Bank

Syariah Mandiri. Dengan demikian hipotesis penelitian kedua adalah sebagai

berikut:

H0: Dana simpanan wadiah secara parsial tidak berpengaruh terhadap

bonus wadiah

H1: Dana Simpanan wadiah secara parsial berpengaruh terhadap bonus

wadiah

29 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Tangerang: Pustaka Alvabet,

2009), 14. 30 Muzayyan Nugroho, “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin

Murabahah, Dan Dana Simpanan Wadiah Terhadap Bonus Wadiah (Studi Pada Bank Umum

Syariah)”, 2010.

Page 40: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

35

Bedasarkan teori dan hasil penelitian dua variabel diatas, maka pada

penelitian ini peneliti mencoba menguji secara simultan pengaruh pendapatan

margin murabahah dan dana simpanan wadiah terhadap bonus wadiah.

Sehingga pada penelitian diharapkan dengan meningkatnya pendapatan

margin murabahah dan dana simpanan wadiah maka akan semakin meningkat

pula bonus wadiah nya. Adapun hipotesis penelitian ketiga adalah sebagai

berikut:

H0: Pendapatan Margin Murabahah dan Dana Simpanan Wadiah secara

simultan tidak berpengaruh terhadap Bonus Wadiah

H1: Pendapatan Margin Murabahah dan Dana Simpanan Wadiah secara

simultan berpengaruh terhadap Bonus Wadiah

Page 41: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Racangan Penelitian

Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran

dan penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilakukan. Ia merupakan

landasan berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penilaian baik oleh peneliti

itu sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian. Dengan demikian,

rancangan penelitian bertujuan untuk memberi pertanggung jawaban terhadap

semua langkah yang akan diambil.1 Adapun rancangan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.2

B. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Secara teoritis variable dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau

1 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 100. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2017), 11.

Page 42: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

37

obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau

satu obyek dengan obyek yang lain.3 Adapun variable independen dalam

penelitian ini yaitu pendapatan margin murabahah (X1) dan dana

simpanan wadi’ah (X2). Sedangkan variable dependen dalam penelitian

ini yaitu bonus wadi’ah (Y).

2. Definisi Operasional

a) Pendapatan margin murabahah

Pendapatan margin murabahah adalah penerimaan dana (arus

masuk bruto) baik tunai maupun bukan tunai yang merupakan hasil

dari perhitungan persentase keuntungan yang timbul dari transaksi

murabahah yang besarnya telah ditentukan pada awal akad sesuai

dengan kesepakatan yang tercantum didalam perjanjian pembiayaan.4

b) Dana simpanan wadi’ah

Simpanan wadi’ah merupakan prinsip simpanan murni dari

pihak yang menyimpan atau menitipkan kepada pihak yang menerima

titipan untuk dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan

ketentuan. Titipan harus dijaga dipelihara oloeh pihak yang menerima

titipan, dan titipan ini dapat diambil sewaktu-waktu pada saat

dibutuhkan oleh pihak yang menitipkannya.5

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , Ed. 23 (Bandung:

Alfabeta, 2016), 38. 4Malinda iriyani, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Margin

Murabahah Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Npf Sebagai Variabel Moderasi, Jurnal

BanqueSyar’i Vol. 4 No. 2. 138. 5 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011) Hal 59.

Page 43: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

38

c) Bonus wadi’ah

Bonus wadi’ah adalah bonus yang diberikan pada nasabah

simpanan wadi’ah sebagai retrun atau insentif berupa uang kepada

nasabah tabungan wadi’ah, sebagai bentuk balas jasa telah menitipkan

dananya di bank tersebut. Pembagian bonus tidak diperjanjikan di

awal, maka sepenuhnya hal ini menjadi kebijakan pihak bank.6

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah data-data yang diambil dari

annual report / laporan keuangan. Sehingga populasinya adalah data-data

yang terkait dengan pendapatan margin murabahah, dana simpanan

wadi’ah dan bonus wadi’ah yang bisa diambil dari laporan keuangan

yang sudah di publish oleh Bank Syariah Mandiri sejak tahun 2012-2019

di website Bank Syariah Mandiri.

2. Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.7 Pengambilan sampel dilakukan

dengan metode purposive sumpling. Purposive sumpling adalah teknik

6Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi (

Yogyakarta: Ekonisia, 2007), 65. 7 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Ed. 19 (Bandung: Alfabeta, 2011), 66.

Page 44: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

39

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.8 Purposive sampling

juga dikenal sebagai judgement sampling, yaitu metode penentuan sampel

secara tidak acak dimana pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan

atau pertimbangan pribadi semata. Adapun kriteria yang ditetapkan adalah

memiliki laporan keuangan lengkap selama periode penelitian. Sampel

dalam penelitian ini adalah data dalam bentuk triwulan tahun 2012 sampai

dengan 2019 yang berjumlah 32 data.

D. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

Berdasarkan sifatnya jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk numeric atau angka

yang dapat diukur dengan pasti (dinyatakan dalam bentuk angka).9

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung dari media perantara yang

berhubungan dengan pokok pembahasan.10

Dalam penelitian ini, data

diperoleh dari laporan keuangan Bank Syariah Mandiri melalui website-

nya. Data yang diperlukan yaitu data Pendapatan Margin Murabahah,

Dana Simpanan wadi’ah dan Bonus Wadi’ah berdasarkan triwulan tahun

2012 sampai dengan 2019 yang berjumlah 32 data.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , Ed. 23 (Bandung:

Alfabeta, 2016), 66. 9 Turmudi Dan Sri Harini, Metode Statiska Pendekatan Teoritis Dan Aplikasi, Ed.1

(Malang: UIN Malang Press, 2008), 28. 10 Supardi, Metode Penelitian Ekonomi Dan Bisnis (Yogyakarta: UII Press, 2005), 108.

Page 45: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

40

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh melalui data yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri baik

melalui internet maupun media lainnya. Peneliti mengambil sumber data yang

relevan dengan bahan penelitian dari berbagai literature, baik dari buku,

jurnal, dan lain sebagainya guna mendukung penelitian ini. Studi pustaka

dalam penelitian ini menggunakan data Bank Syariah Mandiri yang didukung

oleh data publikasi mengenai laporan keuangan triwulan publikasi meliputi

neraca dan laporan laba rugi Bank Syariah Mandiri, yaitu dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2019 yang peneliti peroleh dari website resmi Bank

Syariah Mandiri.

F. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukan

hubungan yang signifikan dan representive. Maka model tersebut harus

memenuuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah

normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas (Normality Test)

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data

kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistic

parametik. Berdasarkan definisi diatas, tujuan dari dilakukannya uji

.normalitas tentu saja untuk mengetahui apakah suatu variable normal

Page 46: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

41

atau tidak.11

Dapat dilihat dari hasil table one sample kolmogrov-simov

tes diperoleh angka probabilitas atau asym. Sig. (2-tailed). Taraf

signifikasi untuk mengambil keputusan dengan pedoman:

1) Nilai sig. atau nilai probabilitas <0,05, artinya distribusi data tidak

normal.

2) Nilai sig. atau nilai probabilitas >0,05, artinya distribusi data

normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

ditemukan adanya korelasi antar variable independent. Untuk

menganalisis dilihat dari nilai toleransi dan variance inflation factor.

untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model

regresi antara lain dapat dilihat dari variance inflation factor dan

tolerance. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas pada

model regresi, dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya:

1) jika nilai variance inflation factor tidak lebih dari 10, maka model

regresi bebas dari multikolinieritas.

2) jika nilai tolerance tidak kurang dari 1, maka model regresi bebas

dari multikolinieritas.12

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi di antara anggota

observasi yang terletak berderetan, biasanya terjadi pada data time

11 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka,

2009), 77. 12 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, 88-89.

Page 47: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

42

series. Panduan mengenai pengujian ini dapat dilihat dalam besaran

nilai durbin-waston atau nilai D-W. pedoman pengujiannya adalah:

1) Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

2) Angka D-Wdi antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi

3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative.13

d. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi n

ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak

mengandung masalah heterokedasitas. Heterokedasitas menunjukan

penyebaran variable bebas. Penyebaran yang acak menunjukan model

regresi yang tinggi. Dengan kata lain tidak terjadi heterokedasitas.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala

heterokedasitas dengan uji park. Adapun kriteria uji park adalah

sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dikatakan tidak terjadi gejala

heterokedasitas

2) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka dikatakan terjadi gejala

heterokedasitas.14

13 V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi

& Umum, (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008), 180. 14 V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi

& Umum, 181.

Page 48: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

43

2. Analisis Data

a. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linear

sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk

memprediksi permintaan di masa yang akan dating berdasarkan data

masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variable

bebas terhadap satu variable tak bebas. Penerapan metode regresi

berganda jumlah variable bebas yang digunakan lebih dari satu yang

dipengaruhi satu variable tak bebas.

3. Uji Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah

berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa

pengujian uji-t dan uji-f.

a. Uji-t (Uji Parsial)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen

secara signifikan. Pengujian dilakukan dengan uji t atau t-test, yaitu

membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Uji ini dilakukan

dengan syarat:

1) Jika thitung < ttabel, maka hipotesis tidak teruji yaitu variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Page 49: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

44

2) Jika thitung > ttabel, maka hipotesis teruji yang berarti variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai

signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini

menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada

perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,05,

dimana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

a) Jika signifikansi t < 0,05 maka hipotesis teruji yang berarti variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b) Jika signifikansi t > 0,05 maka hipotesis tidak teruji yaitu variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Adapun klasifikasi hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

(1) Hipotesis 1 berbunyi pendapatan margin murabahah bank

berpengaruh terhadap bonus wadi’ah Bank Syariah Mandiri

sehingga diuji menggunakan uji T.

(2) Hipotesis 2 berbunyi dana simpanan wadi’ah berpengaruh terhadap

bonus wadi’ah Bank Syariah Mandiri sehingga diuji menggunakan

uji T.

Perhitungan statistik tersebut dapat diketahui hasil secara

statistik apabila tingkat signifikansi kurang dari 0,05, berarti bahwa

variabel independen signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya

Page 50: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

45

apabila tingkat signifikansi lebih dari 0,05 berarti bahwa variabel

independen tidak signifikan terhadap variabel terikatnya.

b. Uji-F (Uji Simultan)

Uji F untuk menentukan signifikan atau tidak signifiknnya

suatu variable bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi

variable terikat. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan

membandingkan nilai signifikansi hasil perhitungan dengan tingkat

kepercayaan sebesar 5%. Apabila nilai sig. lebih kecil dari tingkat

kepercayaan 0,05 (sig.<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independen signifikan terhadap variabel dependen dan jika nilai sig.

lebih besar dari tingkat kepercayaan 0,05 (sig.<0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen tidak signifikan terhadap

variabel dependen. Untuk membandingkan dengan mengggunakan uji

fhitung dengan ftabel, uji ini dilakukan dengan syarat:

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka hipotesis tidak teruji yaitu variabel-

variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis teruji yaitu variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Adapun klasifikasi hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

a) Hipotesis 3 berbunyi pendapatan margin murabahah dan dana

simpanan wadi’ah berpengaruh secara bersama-sama terhadap

Page 51: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

46

bonus wadi’ah Bank Syariah Mandiri sehingga diuji menggunakan

uji F.

Perhitungan statistik tersebut dapat diketahui hasil secara

statistik apabila tingkat signifikansi kurang dari 0,05, berarti bahwa

variabel independen signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya

apabila tingkat signifikansi lebih dari 0,05 berarti bahwa variabel

independen tidak signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya

apabila tingkat signifikansi lebih dari 0,05 berarti bahwa variabel

independen tidak signifikan terhadap variabel terikatnya.

4. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilainya adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum

koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai data koefisien

determinasi tinggi.15

Determinasi ini merupakan uji untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independent (X) terhadap dependent (Y).

15 Dergibson S. Sugiarto, Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Umum, 2006), 259.

Page 52: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

47

Untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square, karena

disesuaikan dengan variabel independent yang digunakan.16

16 Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0 (Jakarta: Prestasi Pustaka,

2009), 71.

Page 53: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Profil Bank Syariah Mandiri

Krisis Moneter dan ekonomi sejak Juli 1997 yang disusul dengan

krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

nasional. krisis tersebut menyebabkan Pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil kebijakan untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi Bank

Bank yang ada di Indonesia. Kehadiran BSM sejak tahun 1999,

sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah paska krisis ekonomi

dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan

moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi dimensi

termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam

dampak negativ yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.

Sehingga, kondisi tersebut industri perbankan nasional yang

didominasi oleh Bank-Bank konvensional mengalami krisis yang luar

biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi

dan merekapitalisasi sebagian Bank-Bank di Indonesia. Salah satu bank

konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh yayasan

kesejahteraan pegawai PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi

juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut

dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

Page 54: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

49

mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan

penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi

Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank bernama PT Bank

Mandiri (Persero) pada tanggal 31 juli 1999. Kebijakan penggabungan

tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk, sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari

keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk

tim pengembangan Perbank Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syariah dikelompok perusahaan Bank

Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998,

yang member peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual

banking system). Tim pengembangan perbankan syariah memandang

bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat

untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dan bank konvensional

menjadi bank syariah. Oleh karenanya, tim pengembangan Perbankan

Syariah segera mempersiapkan system dan infrastrukturnya,sehingga

kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang

beroprasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah

Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris : Sutjipto, SH, No.23

tanggal 8 september 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank

umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK

Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya,

melalui surat keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.

Page 55: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

50

1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 Nopember 1999.PT Bank

Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu

memadukan idealism usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai

Rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri

dalam kiprahnya di Pebankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama

membangun indonesiamenuju Indonesia yang lebih baik.

2. Visi dan misi bank syariah mandiri

a. Visi

Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Bank Syariah

Terdepan dan Modern” Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah

yang selalu unggul di antara pelaku industri perbankan syariah di

Indonesia pada segmen consumer, micro, SME, commercial, dan

corporate. Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem

layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.

b. Misi

Sedangkan misi dari Bank Syariah Mandiri yaitu :

1) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata

industri yang berkesinambungan.

2) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang

melampaui harapan nasabah.

Page 56: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

51

3) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen ritel.

4) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.

5) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang

sehat.

6) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

3. Produk-Produk Penghimpunan Dana Bank Syariah Mandiri

a. Tabungan Mudharabah

Tabungan mudharabah adalah tabungan dalam mata uang

rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat

selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.

b. Simple Ib

Simpanan Pelajar iB (Simpel iB) adalah tabungan untuk siswa

yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank syariah di Indonesia

dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya

menabung sejak dini.

c. Tabungan Berencana

Tabungan berencana adalah tabungan berjangka untuk berbagai

rencana Anda dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan

dilengkapi perlindungan asuransi secara gratis.

d. Tabungan Wadiah

Tabungan Wadiah adalah Tabungan dalam mata uang rupiah

berdasarkan prinsip Wadiah Yad Dhamanah yang penarikan dan

Page 57: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

52

setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter

Mandiri Syariah.

e. Tabungan Investa Cendikia

Tabungan Investa Cendekia adalah Tabungan berjangka untuk

keperluan dana pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap

(installment) dan dilengkapi perlindungan asuransi.

f. Tabungan Dollar

Simpanan dalam mata uang dollar (USD) yang penarikan dan

setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan Bank

Syariah Mandiri.

g. Tabungan Pensiun

Tabungan Pensiun adalah Tabungan yang diperuntukkan bagi

Nasabah perorangan yang terdaftar di Lembaga Pengelola Pensiun

yang telah bekerjasama dengan Bank manfaat.

h. TabunganKu

TabunganKu adalah Tabungan untuk perorangan dengan

persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh

bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

i. Tabungan Mabrur

Tabungan Mabrur adalah Tabungan dalam mata uang rupiah

untuk membantu pelaksanaan ibadah haji & umrah

Page 58: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

53

j. Tabungan Mabrur Junior

Tabungan Mabrur Junior adalah Tabungan dalam mata uang

rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji & umrah untuk anak

usia di bawah 17 tahun

k. Tabungan Saham Syariah

Tabungan Saham Syariah adalah Rekening Dana Nasabah

berupa produk tabungan yang khusus digunakan untuk keperluan

penyelesaian transaksi Efek (baik berupa kewajiban maupun hak

Nasabah), serta untuk menerima hak Nasabah yang terkait dengan

Efek yang dimilikinya melalui Pemegang Rekening KSEI.

B. Hasil Pengujian Deskripsi

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu bonus

wadiah dan dua variable independen yaitu pendapatan margin murabahah dan

dana simpanan wadiah. untuk mengetahui karakteristik masing-masing

variable digunakan statistic data. statistic data digunakan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Tabel 4.1 menunjukkan statistik data masing-masing variabel dengan

total observasi 32 yang meliputi nilai rata-rata, nilai tengah, nilai maksimum

dan nilai minimum.

Page 59: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

54

Tabel 4.1

Data Mean, Median, Maksimum Dan Minimum Dari Masing-Masing

Variabel Penelitian

Nilai

Pendapatan Margin

Murabahah (X1)

(Jutaan Rupiah)

Dana

Simpanan

Wadiah

(X2)

Bonus Wadiah

(Y)

Mean 2330403 9420298 37374

Median 2174759 8623572 33723

Maksimum 4742248 16637027 72437

Minimum 377500 5324293 8545

Sumber: Data Sdekunder, Diolah 2020

Berdasarkan statistik data yang telah disajikan pada Tabel 4.1

diperoleh gambaran dari variabel dependen dan masing-masing variabel

independen sebagai berikut:

a. Pendapatan Margin Murabahah

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pendapatan Margin Murabahah

Sumber: laporan triwulan bank syariah mandiri, diolah 2020

Gambar 4.1

Jumlah Pendapatan Margin Murabahah Triwulan Bank Syariah Mandiri

Periode 2012-2019 (dalam Jutaan Rupiah)

Page 60: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

55

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pendapatan margin

murabahah mempunyai nilai rata-rata sebesar Rp. 2.330.403, nilai tengah

sebesar 2174759 juta rupiah, nilai maksimum sebesar Rp. 4.742.248 juta

rupiah, serta nilai minimum sebesar 377500 juta rupiah. Jumlah

pendapatan margin murabahah tertinggi pada tahun 2019 triwulan ke IV,

sedangkan jumlah pendapatan margin murabahah terendah terjadi pada

tahun 2013 triwulan ke IV.

Berdasarkan gambar 4.1 jumlah pendapatan margin murabahah

secara keseluruhan terus mengalami perubahan yang tidak stabil. Pada

tahun 2012-2013 terlihat bahwa jumlah pendapatan margin murabahah

cenderung menurun, sedangkan pada tahun 2014 pendapatan margin

murabahah mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2015-2016

pendapatan margin murabahah cenderung menurun, sedangkan pada

tahun 2017-2019 pendapatan margin murabahah cenderung meningkat

b. Dana Simpanan Wadiah

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

14,000,000

16,000,000

18,000,000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dana Simpanan Wadi'ah

Sumber: laporan triwulan bank syariah mandiri, diolah 2020

Page 61: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

56

Gambar 4.2

Jumlah Dana Simpanan Wadiah Triwulan Bank Syariah Mandiri Periode

2012-2019 (dalam Jutaan Rupiah)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dana simpanan

wadiah mempunyai nilai rata-rata sebesar Rp. 9.420.298, nilai tengah

sebesar 8623572 juta rupiah, nilai maksimum sebesar Rp. 16.637.027 juta

rupiah, serta nilai minimum sebesar 5324293 juta rupiah. Jumlah dana

simpanan wadiah tertinggi pada tahun 2019 triwulan ke IV, sedangkan

jumlah dana simpanan wadiah terendah terjadi pada tahun 2012 triwulan

ke II.

Berdasarkan gambar 4.1 jumlah dana simpanan wadiah secara

keseluruhan terus mengalami peningkata yang tidak stabil. Pada tahun

2012- 2013 triwulan ke II jumlah dana simpanan wadiah cenderung

menurun. Sedangkan jumah dana simpanan pada tahun 2013 triwulan ke

III – tahun 2019 cenderung meningkat.

Page 62: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

57

c. Bonus wadiah

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Bonus Wadi'ah

Sumber: laporan triwulan bank syariah mandiri, diolah 2020

Gambar 4.3

Jumlah Bonus Wadiah Triwulan Bank Syariah Mandiri Periode

2012-2019 (dalam Jutaan Rupiah)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa bonus wadiah

mempunyai nilai rata-rata sebesar Rp. 37374, nilai tengah sebesar 33723

juta rupiah, nilai maksimum sebesar Rp. 72437 juta rupiah, serta nilai

minimum sebesar 8545 juta rupiah. Jumlah pendapatan margin murabahah

tertinggi pada tahun 2019 triwulan ke IV, sedangkan jumlah pendapatan

margin murabahah terendah terjadi pada tahun 2012 triwulan ke I.

Berdasarkan gambar 4.1 jumlah dana simpanan wadiah secara

keseluruhan Menunjukan bahwa setiap laporan triwulan bonus wadiah

tahun 2012-2019 cenderung dalam keadaan tidak stabil.

Page 63: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

58

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan

penggunaan model regresi dalam penelitian ini. Pengujian ini dilakukan

dengan menguji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji

heterokedasitas dengan hasil sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Tabel 4.2

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 32

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 36.36081151

Most Extreme Differences Absolute .184

Positive .184

Negative -.162

Kolmogorov-Smirnov Z 1.039

Asymp. Sig. (2-tailed) .230

a. Test distribution is Normal.

Pada tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan bahwa hasil uji

normalitas pada tabel one-sample kolmogorov-smirnov test diperoleh

nilai Asymp sig 0,230 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

Page 64: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

59

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan alat uji model regresi untuk

mengetahui adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode

selanjutnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah

autokorelasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji durbin waston.

Adapun cara mendeteksi terjadi autokorelasi dalam model analisis

regresi dengan menggunakan durbin waston dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .826a .683 .661 11237.75395 1.897

a. Predictors: (Constant), dana simpanan wadiah, Pend margin murabahah

b. Dependent Variable: bonus wadiah

sumber: data diolah 2020

Dari hasil uji pada Tabel 4.5 di atas, diketahui nilai D-W 1,897,

jadi karena 1,574 < 1.897 <2,426. Hal ini menunjukan bahwa angka DW

terdapat diantara 2<DW<+2. Mendeteksi autokorelasi dengan

menggunakan nilai Durbin Waston dibandingkan dengan Tabel Durbin

Waston (dl dan du). Kriteria jika du < d hitung < 4-du maka tidak terjadi

autokorelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi.

Page 65: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

60

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

ditemukan adanya korelasi antar variable independent. Untuk

menganalisis dilihat dari nilai toleransi dan variance inflation factor.

untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model

regresi antara lain dapat dilihat dari variance inflation factor dan

tolerance. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas pada

model regresi, dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya:

1) jika nilai variance inflation factor tidak lebih dari 10, maka model

regresi bebas dari multikolinieritas.

2) jika nilai tolerance tidak kurang dari 1, maka model regresi bebas

dari multikolinieritas.

Tabel 4.4

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Toleran

ce

VIF

1

(Constant) 7692.935 6789.112 1.133 .266

Pend margin

murabahah

.013 .002 .831 7.350 .000 .855 1.169

dana

simpanan

wadiah

-9.071E-005 .001 -.014 -.125 .901 .855 1.169

a. Dependent Variable: bonus wadiah Sumber: data diolah 2020

Page 66: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

61

Dari hasil uji Tabel 4.6 di atas nilai VIF variable Pendapatan

Margin Murabahah (X1) sebesar 1,169 lebih kecil dari 10, variable

Dana Simpanan Wadiah (X2) sebesar 1,169 lebih kecil dari 10.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas atau

bebas dari multikolinieritas.

d. Uji Heterokedasitas

Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak

mengandung masalah heterokedasitas. Adapun kriteria uji park adalah

sebagai berikut:

a) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dikatakan tidak terjadi gejala

heterokedasitas

b) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka dikatakan terjadi gejala

heterokedasitas.

Tabel 4.5

Uji Heterokedasitas

D

a

r

i

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17.112 1.388 12.327 .000

pendapatan margin

murabaha

-7.344E-007 .000 -.378 -2.015 .053

dana simpanan wadiah 5.853E-008 .000 .074 .396 .695

a. Dependent Variable: LnRes_2

Page 67: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

62

Hasil uji Tabel 4.7 di atas bahwa Thitung < Ttabel dapat dikatakan

bahwa tidak terjadi heterokedasitas dalam model regresi yang

digunakan.

2. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linier SederhanaX1

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7036.598 4253.943 1.654 .109

pendapatan

margin

murabahah

.013 .002 .826 8.029 .000

a. Dependent Variable: bonus wadiah

Sumber: pengolahan data sekunder, 2020

Hasil regresi linier sederhana yang diteliti pada variabel

pendapatan margin murabahah (X1) terhadap bonus wadiah berdasarkan

table di atas didapatkan model persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 7.036,598 + 0,013

Berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier sederhana di atas

menunjukkan bahwa koefisien konstanta sebesar 7.036,598 artinya apabila

pendapatan margin murabahah nilainya tetap maka bonus wadiah sebesar

Page 68: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

63

7.036,598. Hasil perhitungan nilai koefisien regresi variabel pendapatan

margin murabahah sebesar 0,013 artinya apabila pendapatan margin

murabahah meningkat 1 satuan, maka bonus wadiah mengalami

peningkatan sebesar 0,013 satuan dengan asumsi faktor-faktor lain

dianggap tetap.

Tabel 4.7

Hasil Uji Regresi Linier SederhanaX2

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 24586.999 7082.621 3.471 .002

dana simpanan

wadiah

.006 .003 .348 2.032 .051

a. Dependent Variable: bonus wadiah

Sumber: pengolahan data sekunder, 2020

Hasil regresi linier sederhana yang diteliti pada variabel dana

simpanan wadiah (X2) terhadap bonus wadiah berdasarkan tabel di atas

didapatkan model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 24.586,999 + 0,006

Berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier sederhana di atas

menunjukkan bahwa koefisien konstanta sebesar 24.586,999 artinya

apabila dana simpanan wadiah nilainya tetap maka bonus wadiah

24.586,999 Hasil perhitungan nilai koefisien regresi variabel dana

simpanan wadiah sebesar 0,006 artinya apabila pendapatan margin

murabahah meningkat 1 satuan, maka bonus wadiah mengalami

Page 69: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

64

peningkatan sebesar 0,006 satuan dengan asumsi faktor-faktor lain

dianggap tetap.

3. Analisis Regresi Berganda

Regresi linear adalah alat statistic yang dipergunakan untuk

mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas terhadap

satu variabel terikat.1 Analisis regresi digunakan untuk mengetahui

pengaruh pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah

terhadap bonus wadiah, serta untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini. Model regresi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Yt = a + b1X1t + b2X2t + e

Yt = bonus wadiah

X1 = pendapatan margin murabahah

X2 = dana simpanan wadiah

a = konstanta

b1 dan b2 = koefisien regresi X1 dan X2

e = standar error

Hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu

sebagi berikut:

1 Echo Perdana, Olah Data Skripsi dengan SPSS 22, (Bangka Belitung: Lab Kom

Manajemen FE UBB, 2016), 49.

Page 70: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

65

Tabel 4.8

Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada Tabel 4.8 di atas

maka diperoleh model regresi berganda sebagai berikut:

Y= 7692.9 + 0,013 – 9,071

a. Konstanta sebesar 7692,9 menunjukkan bahwa jika variabel

pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah nilainya

adalah 0, maka bonus wadiah Bank Syariah Mandiri sebesar 7692,9

satuan dengan asumsi factor-faktor lain dianggap tetap (ceteris

paribus).

b. Koefisien regresi pendapatan margin murabahah sebesar 0,013

menunjukkan bahwa jika pendapatan margin murabahah mengalami

kenaiakan sebesar 1 satuan maka bonus wadiah mengalami

peningkatan sebesar 0,013 satuan. Koefisien bernilai positif sehingga

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7692.935 6789.112 1.133 .266

pendapatan

margin

murabahah

.013 .002 .831 7.350 .000

dana

simpanan

wadiah

-9.071E-005 .001 -.014 -.125 .901

a. Dependent Variable: bonus wadiah

Sumber: data diolah 2020

Page 71: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

66

terjadi hubungan yang searah antara pendapatan margin murabahah

dengan bonus wadiah. Semakin besar pendapatan margin murabahah

maka akan semakin besar bonus wadiah yang diperoleh nasabah Bank

Syariah Mandiri.

c. Koefisien regresi dana simpanan wadiah sebesar -9,071 menunjukkan

bahwa jika dana simpanan wadiah mengalami kenaikan sebesar 1

satuan maka bonus wadiah mengalami penurunan sebesar 9,071

satuan. Koefisien bernilai negatif sehingga terjadi hubungan terbalik

antara dana simpanan wadiah dengan bonus wadiah. Semakin besar

dana simpanan wadiah bank syariah mandiri maka akan menurunkan

bonus wadiah.

4. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini ada dua yaitu uji t dan uji F

dengan hasil sebagai berikut :

a. Uji t

Uji statistik t ada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variable secara individual dalam menerangkan variasi

variable terikat. Apabila nilai probabilitas signifikannya lebih kecil

dari 0,05 maka suatu variable independen berpengaruh terhadap

variable dependen. Jika nilai thitung > ttabel maka dapat dinyatakan bahwa

variable independen berpengaruh terhadap variable dependen. Hasil uji

t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 72: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

67

Tabel 4.9

Uji t

1) Pengaruh pendapatan margin murabahah (X1) terhadap bonus

wadiah (Y)

Berdasarkan hasil Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui hasil

thitung sebesar 7,350 dengan probabilitas 0,000 yang nilainya

dibawah 0,05 dan ttabel sebesar 2,045. Sedangkan hasil yang di

dapat thitung 7,350 lebih besar dari ttabel 2,045. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

pendapatan margin murabahah terhadap bonus wadiah.

2) Pengaruh dana simpanan wadiah (X2) terhadap bonus wadiah

(Y)

Berdasarkan hasil Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui hasil

thitung sebesar -0,125 dengan probabilitas 0,901 yang nilainya diatas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 7692.935 6789.112 1.133 .266

pendapatan

margin

murabahah

.013 .00 2 .831 7.350 .000

dana

simpanan

wadiah

-9.071E-005 .001 -.014 -.125 .901

b. Dependent Variable: bonus wadiah

Sumber: data diolah 2020

Page 73: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

68

0,05 dan ttabel sebesar 2,045. Sedangkan hasil yang di dapat thitung -

0,125 lebih kecil dari ttabel 2,045. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan

dana simpanan wadiah terhadap bonus wadiah.

b. Uji Silmutan (Uji F)

Uji F untuk menentukan signifikan atau tidak signifiknnya

suatu variable bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi

variable terikat. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan

membandingkan nilai signifikansi hasil perhitungan dengan tingkat

kepercayaan sebesar 5%. Apabila nilai sig. lebih kecil dari tingkat

kepercayaan 0,05 (sig.<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel

independen signifikan terhadap variabel dependen dan jika nilai sig.

lebih besar dari tingkat kepercayaan 0,05 (sig.<0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen tidak signifikan terhadap

variabel dependen.

Tabel 4.10

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 7875128093.188 2 3937564046.594 31.179 .000

b

Residual 3662326300.031 29 126287113.794

Total 11537454393.219 31

a. Dependent Variable: bonus wadiah

3) dana simpanan wadiah, pendapatan margin murabahah

Sumber: data diolah 2020

Page 74: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

69

Dari hasil uji pada tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa

nilai fhitung yaitu sebesar 31,179 dengan tingkat probabilitas sebesar

0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Sedangkan fhitung 31,179 > ftabel 3,32 yang artinya bahwa

variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini merupakan uji untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independent (X) terhadap dependent

(Y). Untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square,

karena disesuaikan dengan variabel independent yang digunakan.

Tabel 4.11

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .826a .683 .661 11237.754

a. Predictors: (Constant), dana simpanan wadiah, pendapatan margin

murabahah

Sumber: diolah data 2020

Dari hasi uji pada Tabel 4.11 di atas dapat diketahui R Square

0,683 atau 68,3%. Hal ini berarti hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen sebesar 68,3% yang artinya ada hubungan

sangat kuat antara variable independen dengan variabel dependen.

Page 75: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

70

Untuk Adjusted R Square sebesar 0,661 hasil perhitungan statistik ini

berarti bahwa kemampuan variabel independen dalam menerangkan

variasinya perubahan variabel dependen sebesar 66,1%, sedangkan

sisanya sebesar 33,9% (100-66,1%) diterangkan oleh faktor-faktor lain

di luar model regresi yang dianalisis.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah Terhadap Bonus Wadiah

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel

pendapatan margin murabahah (X1) berpengaruh signifikan terhadap

bonus wadiah pada Bank Syariah Mandiri dapat dilihat dengan uji t hasil

pengolahan data SPSS.

Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis yang dilakukan

penulis pada penelitian ini menunjukan bahwa variable pendapatan margin

murabahah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap bonus

wadiah. Dengan demikian pada penelitian ini menerima hipotesis pertama

(H1) yang menyatakan bahwa pendapatan margin murabahah berpengaruh

signifikan terhadap bonus wadiah. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil

uji hipotesisis dengan nilai probabilitas pendapatan margin murabahah

lebih kecil dari nilai signifikan (0.000 < 0,05). Penelitian ini menunjukan

bahwa adanya hubungan antara pendapatan margin murabahah terhadap

pemberian bonus wadiah, yang artinya pendapatan margin murabahah

yang diperoleh oleh bank sangat mempengaruhi nilai besar kecilnya bonus

wadiah yang diberikan bank kepada nasabah.

Page 76: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

71

Dalam buku Muhammad yang berjudul “Manajemen Dana Bank

Syari’ah” dijelaskan bahwa Besarnya bonus itu sendiri diberikan oleh

pihak bank sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan dan sesuai dengan

kemampuan bank. Kemampuan bank yang dimaksudkan disini adalah

kemampuan bank yang berkaitan dengan pendapatan operasional bank.2

Konsep pemberian bonus dalam simpanan wadiah diambil dari

keuntungan pihak bank syariah dalam menjalankan usahanya

memproduksi dana. Keuntungan yang dimaksud disini adalah keuntungan

atau pendapatan bank syariah yang berasal dari pendapatan operasional

dan pendapatan dari dana simpanan yang dialokasikan untuk pembiayaan

maupun investasi. Asumsinya, tinggi rendahnya bonus dapat

menggambarkan kinerja keuangan di perbankan. Semakin tinggi isentif

bonusnya maka kinerja perbankan semakin baik. Semakin tinggi tingkat

pendapatan bank maka akan berpengaruh pada porsi bonus simpanan

wadiah.

Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh

Muzayyan Nugroho (2010) yang menyatakan bahwa pendapatan margin

murabahah secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap bonus

wadiah.

2. Pengaruh Dana Simpanan Wadiah Terhadap Bonus Wadiah

Simpanan wadiah merupakan prinsip simpanan murni dari pihak

yang menyimpan atau menitipkan kepada pihak yang menerima titipan

2 Heri sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi, Ed.IV

(Yogyakarta: Ekonisia,2007), 65.

Page 77: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

72

untuk dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan.

Titipan harus dijaga dipelihara oloeh pihak yang menerima titipan, dan

titipan ini dapat diambil sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan oleh pihak

yang menitipkannya.3

Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis yang dilakukan

penulis pada penelitian ini menunjukan bahwa variable dana simpanan

wadiah memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap bonus

wadiah. Dengan demikian pada penelitian ini menolak hipotesis kedua

(H2) yang menyatakan bahwa dana simpanan wadiah berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap bonus wadiah. Hal ini telah dibuktikan dengan

hasil uji hipotesisis dengan nilai probabilitas dana simpanan wadiah lebih

besar dari nilai signifikan (0.901 < 0,05). Penelitian ini menunjukan bahwa

tidak adanya hubungan antara dana simpanan wadiah terhadap pemberian

bonus wadiah, Sehingga meningkat atau menurunnya bonus wadiah tidak

berpengaruh terhadap besarnya tabungan wadiah.

Berdasarkan analisis diketahui bahwa giro wadiah bukan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bonus wadiah pada Bank

Syariah Mandiri periode 2016-2018. Namun terdapat factor-faktor lain

yang mempengaruhi bonus wadiah pada Bank Syariah Mandiri.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Lutfi Zahro Fawziah (2017)

“Pengaruh Pendapatan Bank, Tabungan Wadiah Dan Giro Wadiah

Terhadap Bonus Wadiah Pada Bank Syariah Mandiri” dalam

3 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011) Hal 59.

Page 78: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

73

penelitiannya menunjukkan bahwa diketahui antara giro wadiah terhadap

bonus wadiah, tidak berpengaruh terhadap bonus wadiah pada Bank

Syariah Mandiri.

Menurut Wiroso, tabungan wadiah merupakan simpanan

sementara, maksudnya simpanan untuk menunggu apakah untuk investasi,

untuk keperluan sehari-hari atau konsumsi yang dapat ditarik setiap saat.

Jadi, dalam hal ini tabungan wadiah yang ada pada Bank Syariah Mandiri

bisa menjadi dana yang hanya digunakan untuk jaga-jaga apabila banyak

yang menggunakan sebagai konsumsi, sehingga bank tidak mampu untuk

sepenuhnya menjadikannya dana produktif yang disalurkan melalui

pembiayaan. Karena dana ini mengendap di bank, sesuai dengan pendapat

Adiwarman karim, dana tabungan yang mengendap kurang dari 1 bulan

atau ditutup tidak pada akhir bulan tidak mendapatkan bonus. Jadi

tabungan wadiah dalam hal ini tidak akan dapat mempengaruhi bonus.

Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh

Ahmad Faiz (2018) yang menyatakan bahwa dana simpanan wadiah

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap bonus wadiah.

3. Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah Dan Dana Simpanan

Wadiah Terhadap Bonus Wadiah.

Berdasarkan analisa dan pengujian hipotesis yang dilakukan

dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa semua

variabel independen yaitu pendapatan margin murabahah dan dana

simpanan wadiah yang dimiliki berpengaruh signifikan terhadap bonus

Page 79: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

74

wadiah pada bank syariah mandiri. Jadi untuk pengaruh secara bersama-

sama pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah positif

dan signifikan terhadap bonus wadiah. Sehingga, untuk meningkan bonus

wadiah pada PT bank syariah mandiri maka kedua variabel tersebut sangat

dibutuhkan untuk meningkatkan bonus wadiah.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai fhitung > ftabel 3,32 yaitu 31,179 >

3,32 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000< 0,05 sehingga secara

simultan variabel pendapatan margin murabahah dan dana simpanan

wadiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap bonus wadiah.

Sedangkan nilai koefisien determinasi (R Square) yang diperoleh sebesar

0,683 memiliki arti bahwa pendapatan margin murabahah dan dana

simpanan wadiah berpengaruh terhadap bonus wadiah adalah sebesar

68,3% dan sisanya sebesar 31,7% dipengaruhi oleh faktor lain selain

pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah yang tidak

masuk dalam model.

Page 80: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan

margin murabahah dan dana simpanan wadiah terhadap bonus wadiah pada

Bank Syariah Mandiri. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 data

triwulan pada laporan keuangan Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan data yang

telah dikumpulkan dan diuji menggunakan bantuan SPSS maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pegujian pengaruh pendapatan margin murabahah

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap bonus wadiah. Hal ini

telah dibuktikan dengan hasil uji hipotesisis dengan nilai probabilitas

pendapatan margin murabahah lebih kecil dari nilai signifikan (0.000 <

0,05). sehingga dengan begitu semakin meningkatnya pendapatan bank

maka semakin meningkatnya bonus wadiah yang akan diberikan bank

kepada nasabah. Hal ini didukung oleh teori dalam buku Muhammad yang

menjelaskan tinggi rendahnya bonus dapat menggambarkan kinerja

keuangan di perbankan. Semakin tinggi isentif bonusnya maka kinerja

perbankan semakin baik. Semakin tinggi tingkat pendapatan bank maka

akan berpengaruh pada porsi bonus simpanan wadiah.

2. Berdasarkan hasil pengujian dana simpanan wadiah memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap bonus wadiah. Hal ini telah

dibuktikan dengan hasil uji hipotesisis dengan nilai probabilitas dana

Page 81: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

76

simpanan wadiah lebih besar dari nilai signifikan (0.901 > 0,05). Sehingga

meningkat atau menurunnya bonus wadiah tidak berpengaruh terhadap

besarnya tabungan wadiah. Hal ini didukung oleh teori dalam buku

Wiroso yang menjelaskan tabungan wadiah merupakan simpanan

sementara, maksudnya simpanan untuk menunggu apakah untuk investasi,

untuk keperluan sehari-hari atau konsumsi yang dapat ditarik setiap saat.

Jadi, dalam hal ini tabungan wadiah yang ada pada Bank Syariah Mandiri

bisa menjadi dana yang hanya digunakan untuk jaga-jaga apabila banyak

yang menggunakan sebagai konsumsi, sehingga bank tidak mampu untuk

sepenuhnya menjadikannya dana produktif yang disalurkan melalui

pembiayaan.

3. Pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah yang dimiliki

berpengaruh signifikan terhadap bonus wadiah pada Bank Syariah

Mandiri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai fhitung > ftabel 3,32 yaitu 31,179

> 3,32 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000< 0,05 sehingga secara

simultan variabel pendapatan margin murabahah dan dana simpanan

wadiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap bonus wadiah.

Sedangkan nilai koefisien determinasi (R Square) yang diperoleh sebesar

0,683 memiliki arti bahwa pendapatan margin murabahah dan dana

simpanan wadiah berpengaruh terhadap bonus wadiah adalah sebesar

68,3% dan sisanya sebesar 31,7% dipengaruhi oleh faktor lain selain

pendapatan margin murabahah dan dana simpanan wadiah yang tidak

masuk dalam model.

Page 82: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

77

B. Saran/Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, maka dapat

disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bank Syariah Mandiri disarankan harus menjaga kestabilan dalam

kelangsungan usaha yang dijalankannya, bank juga harus dapat

memanajamen risiko terhadap penyaluran dana yang dilakukan.

2. Bank Syariah Mandiri disarankan untuk memaksimalkan kembali

pengelolaan dana yang diterima bank dari pihak penitip yang

nantinnya untuk meningkatkan bonus wadiah.

3. Bank Syariah Mandiri disarankan untuk tetap fokus pada

penghimpunan dana simpanan wadiah yang dialokasikan untuk

pembiyaan maupun investasi, karena dari keuntungan dana yang

dialokasikan tersebut bisa mempengaruhi besarnya bonus wadiah.

4. Dari penelitian di atas pada Bank Syariah Mandiri dapat diketahui

bahwa variable pendapatan margin murabahah berpengaruh secara

signifikan terhadap bonus wadiah sedangkan dana simpanan wadiah

tidak berpengaruh signifikan terhadap bonus wadiah. Dengan

meningkatnya pendapatan margin murabahah maka akan semakin

meningkatnya bonus wadiah yang diberikan. Dengan begitu

diharapkan kelangsungan hidup lembaga keuangan tersebut akan

berlangsung dan bertahan lama serta dapat menarik nasabah untuk

mengunakan produk sehingga lembaga akan semakin maju.

Page 83: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

78

5. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan,

refrensi dan wawancara mengenai, pendapatan margin murabahah,

dana simpanan wadiah dan bonus wadiah.

6. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut

mengebai masalah ini dan sebaiknya menambah jumlah sampel Bank

Syariah Mandiri yang akan diteliti serta memperpanjang waktu

penelitian secara lebih mendalam pendalaman pada penelitian ini

sehingga akan lebih akurat dan maksimal.

Page 84: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainul. “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,” Tangerang: Pustaka

Alvabet, 2009.

Iska, Syukri. “Sistem Perbankan Syariah Di Indonesia,” Yogyakarta: Fajar Media

Press, 2014.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana, 2011.

---------. Perbankan Syariah. Jakarta: Prenamedia Group, 2011.

Karim, Adirawan. Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2004.

Malayu, Hasibuan S.P. “Dasar Dasar Perbankan,” Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2009.

Margono. “Metodologi Penelitian Pendidikan,” Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Muhammad., “Manajemen Dana Bank Syari’ah,” Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005.

Perdana, Echo. Olah Data Skripsi dengan SPSS 22. Bangka Belitung: Lab Kom

Manajemen FE UBB, 2016.

Sjahdeini, Sutan Remy. Perbankan Syariah Produk-Produk Dan Aspek-Aspek

Hukumnya. Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Sudarsono, Heri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi.

Yogyakarta: Ekonisia, 2007.

---------. “ Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,” Bandung:

Alfabeta, 2016.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kombinasi,” Bandung: Alfabeta, 2017.

Sujianto, Agus Eko Sujianto. “Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0,” Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2009.

Supardi. “Metode Penelitian Ekonomi Dan Bisnis,” Yogyakarta: UII Press, 2005.

Page 85: PENGARUH PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH DAN DANA …

Turmudi Dan Sri Harini. “Metode Statiska Pendekatan Teoritis Dan Aplikasi,

Ed.1,” Malang: UIN Malang Press, 2008.

V. Wiratna Sujarweni. “Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis,

Disertasi & Umum,” Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008.

Wiroso. “jual beli murabahah,” Yogyakarta: UII press Yogyakarta, 2005.

DAFTAR JURNAL

Fawziah, Lutfi Zahro “Pengaruh Pendapatan Bank, Dan Giro Wadiah Terhadap

Bonus Wadiah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2007-2016)”,

SKRIPSI 2017.

Iriyani, Malinda. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Margin Murabahah Bank Umum Syariah Di Indonesia Dengan Npf

Sebagai Variabel Moderasi,” Jurnal BanqueSyar’I, 4.

Kristia Octavina Dan Emile Setia Darma, “Pengaruh Kas, Bonus SWBI (Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia), Marjin Keuntungan, Dan Dana Pihak Ketiga

Terhadap Pembiayaan Murabahah Studi Empiris Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia”, Jurnal Akutansi & Investasi, 13 (2012).

Nugroho, Muzayyan. “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin

Murabahah, Dan Dana Simpanan Wadiah Terhadap Bonus Wadiah (Studi

Pada Bank Umum Syariah)”, SKRIPSI 2010.

Pramana, Dian. “Analisis Komparatif Perhitungan Bonus antara Produk Tabungan

(Suku Bunga) dan Tabungan Mudharabah serta Tabungan Wadiah,” Jurnal

Universitas Negeri Surabaya, (2013).

Shinta B Prastuti, “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin

Murabahah, Pendapatan Ijarah, Dan Bonus SWBI Terhadap Bonus

Wadiah (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode 2008-2012)”, 2013.

DAFTAR WEB

https://www.mandirisyariah.co.id