analisis metode perhitungan margin murabahah...

120
ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH PADA PRODUK PIUTANG MURABAHAH (STUDI KASUS BMT AL-FATH IKMI) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) SHUFFAH NURUL QIYAMAH 108046100094 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015

Upload: lehanh

Post on 30-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH PADA

PRODUK PIUTANG MURABAHAH

(STUDI KASUS BMT AL-FATH IKMI)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

SHUFFAH NURUL QIYAMAH

108046100094

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015

Page 2: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH PADA

PRODUK PIUTANG MURABAHAH

(STUDI KASUS BMT AL.FATH IKMI)

SKRIPSI

Diaiukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sa{ana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Shuffah Nurul OivamahI 08046100094

Dibawah bimbingan:

\,24v2,Y

Muh. Fudhail Rahman. Lc. M.A.NIP 19750810 200912 I 001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

t436t20ts

Page 3: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah
Page 4: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah
Page 5: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

v

ABSTRAK

Shuffah Nurul Qiyamah. NIM 108046100094. ANALISIS METODE

PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH PADA PRODUK PIUTANG

MURABAHAH STUDI KASUS BMT AL-FATH IKMI. Konsentrasi Perbankan

Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015.

BMT Al-Fath IKMI merupakan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang

berbentuk koperasi. Fungsi dari BMT sama seperti LKS pada umumnya, yaitu

sebagai lembaga intermediasi untuk menghimpun dana, menyalurkan dana dan

pelayanan jasa. Piutang murabahah merupakan salah satu produk dari kegiatan

menyalurkan dana di BMT. Penentuan harga jual dan tingkat margin yang jelas pada

akad murabahah merupakan hal penting karena untuk menghindari adanya riba dan

ketidakadilan. Oleh karena itu, BMT harus berhati-hati dalam memilih metode

perhitungan margin. Fatwa DSN-MUI no.84//DSN-MUI/XII/2012 dijadikan sebagai

pedoman dalam praktik murabahah. Ada beberapa metode perhitungan margin yang

bisa menjadi referensi dan dipakai oleh kalangan BMT.

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi

kasus. Jenis data yang digunakan penulis adalah data primer dan data sekunder. Data

primer berupa hasil wawancara dengan pihak BMT, dan data sekunder yang berupa

kontrak akad, fatwa MUI serta kepustakaan. Objek dari penelitian ini adalah metode

perhitungan margin murabahah di BMT terhadap kesesuaian fatwa DSN-MUI

no.84//DSN-MUI/XII/2012.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada praktiknya, murabahah di BMT

hampir sepenuhnya memenuhi ketentuan fatwa DSN-MUI. Meski begitu, masih ada

sedikit yang perlu dievaluasi, hal ini mengenai penulisan judul dalam draft kontrak

akad yang menggabungkan kata dari dua akad berbeda “Wakalah Murabahah”

sehingga dikhawatirkan menimbulkan ketidakjelasan.

Kata Kunci : Margin Murabahah, Metode perhitungan murabahah, fatwa DSN-MUI

Page 6: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabiil ‘aalamin. Segala puji serta syukur senantiasa

dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, karunia, limpahan kasih sayang,

serta kebahagiaan yang selalu mengiringi. Alhamdulillah atas segala izin dan ridho-

Nya, penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak lupa pula

senantiasa tercurah untuk Rasulullah saw, yang telah membawa kita semua keluar

dari masa kegelapan.

Tak lupa pula penulis selama melaksanakan penelitian ini mendapat begitu

banyak dukungan, doa, dan bantuan baik secara moril mau pun materiil dari berbagai

pihak. Dalam kesempatan ini, dengan segala hormat, ucapan terimakasih ingin

penulis sampaikan kepada :

1. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D dan Dr. Euis Amalia, MA. Dekan dan wakil

dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. AM. Hasan Ali, MA dan H. Abdurrauf, Lc, MA. Ketua dan sekretaris

program studi Muamalat, atas waktu, ilmu dan kesempatan menimba ilmu

kepada penulis.

3. Dr. Hj. Azizah, MA, selaku dosen pembimbing akademik PS-C 2008.

Page 7: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

vii

4. Muh. Fudhail Rahman, Lc., MA., selaku dosen pembimbing dalam

penyelesaian penelitian ini. Terima kasih atas ilmu, bimbingan, arahan,

nasihat dan keihklasan hati dalam membimbing penulis.

5. BMT Al-Fath IKMI, Bapak Suryadi selaku Kepala bagian operasional yang

telah berbaik hati memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian di BMT, serta telah bersedia meluangkan waktunya

untuk diwawancarai.

6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah ikhlas dalam mengajar

dan berbagi ilmunya dengan penulis. Serta seluruh staff dan karyawan

Fakultas Syariah dan Hukum yang sudah banyak membantu administrasi

perkuliahan hingga selesai. Semoga Allah SWT senantiasa membalas jasa-

jasa beliau dengan menjadikan semua kebaikan dan keikhlasan ini sebagai

amal jariyah untuk beliau semua.

7. Keluarga besar tercinta, Bapak Heri dan Mama Dida, orangtua terbaik di

dunia yang sangat saya cintai. Adik-adikku, Madyana Nur Azizah dan

Himayati Salamah. Terima kasih tak terbatas untuk kalian semua atas

limpahan kasih sayang, kesabaran, dan pelajaran hidup yang amat berharga

selama ini telah diberikan. Kalian semua yang terbaik untukku. Love you.

8. Sahabat-sahabat yang ku sayangi Mailani Hajrin, Siti Ma’muroh, Nur dyah,

Annisa Khaerani, Amalia Purdianty, Amelisha. Yang selalu memotivasi, yang

selalu berbagi di kala suka dan suka. Kalian semua my besties.

Page 8: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

viii

9. Keluarga besar PISCOK yang paling berkesan, terimakasih atas kenangan

yang begitu indah selama masa perkuliahan. Teman-teman seperjuangan

skripsi, terimakasih semuanya.

10. “Group Millionaire” yang sudah seperti keluarga baru bagi penulis,

terimakasih atas semangat, inspirasi, pelajaran hidup dan banyak hal lainnya.

Semua hal yang dilakukan bersama kalian selalu indah. Masih panjang

perjalanan yang harus kita lalui, masih banyak tempat indah yang belum kita

kunjungi, masih banyak hal yang harus kita hadapi di masa depan. Semoga

kita bisa selalu menjadi sahabat dan menjaga silaturahmi. Love you all guys!

11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan penelitian ini yang tidak

dapat penulis sebutkan namanya satu per satu, namun tidak mengurangi rasa

hormat penulis. Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan dalam

hidup. Amin.

Penulis sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, namun besar

harapan penulis dari karya ilmiah yang dibuat ini kelak dapat menjadi ilmu yang

bermanfaat bagi orang lain. Amin.

Jakarta, September 2015

Penulis

Page 9: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Pokok Masalah .......................................................................................... 6

1. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6

2. Pembatasan Masalah ........................................................................... 8

3. Perumusan Masalah ............................................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 8

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan .................................................. 9

1. Jenis Penelitian .................................................................................... 9

Page 10: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

x

2. Objek Penelitian .................................................................................. 10

3. Jenis Data ............................................................................................ 11

4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 11

5. Teknik Analisis Data ........................................................................... 12

6. Teknik Penulisan ................................................................................. 13

E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Murabahah ............................................................................ 15

1. Pengertian Murabahah ........................................................................ 15

2. Landasan Hukum ................................................................................ 16

3. Rukun dan Syarat Murabahah ............................................................. 18

4. Jenis Murabahah.................................................................................. 20

5. Aplikasi Murabahah di Perbankan Syariah Indonesia ........................ 22

B. Margin Keuntungan .................................................................................. 25

1. Pengertian Margin ............................................................................... 25

2. Referensi Penetapan Margin Keuntungan ........................................... 26

3. Metode Perhitungan Margin Pada Akad Murabahah .......................... 30

4. Fatwa Dewan Syariah Nomor 84/DSN-MUI/XII/2012 Tentang Metode

Pengakuan Keuntungan Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan

Murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah ...................................... 38

C. Kerangka Konseptual ............................................................................... 41

Page 11: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

xi

D. Review Studi Terdahulu ............................................................................ 41

BAB III GAMBARAN UMUM BMT Al-FATH IKMI

A. Sejarah Singkat BMT Al-Fath IKMI ........................................................ 46

B. Produk dan Layana BMT .......................................................................... 48

1. Penghimpun dana (Funding) ............................................................... 48

2. Penyaluran Dana (Lending) ................................................................ 51

C. Kegiatan BMT Al-Fath IKMI ................................................................... 53

D. Struktur Organisasi ................................................................................... 55

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Fath IKMI ....................... 58

B. Praktek Metode Pengakuan Keuntungan Murabahah di BMT Al-Fath IKMI

................................................................................................................... 63

C. Relevansi Metode Penetapan Margin Murabahah di BMT Al-Fath IKMI

dengan Prinsip Syariah Berdasarkan Fatwa Nomor 84/DSN-MUI/XII/2012

................................................................................................................... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 83

B. Saran .......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 86

Page 12: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Murabahah Tipe Pertama ...................................................... 22

Gambar 2.2 Skema Murabahah Tipe Kedua ......................................................... 23

Gambar 2.3 Skema Murabahah Tipe Ketiga ......................................................... 24

Page 13: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Jadwal Angsuran Murabahah di BMT Al-Fath IKMI

2. Tabel Margin Keuntungan Menurun

3. Tabel Margin Keuntungan Rata-Rata

4. Tabel Margin Keuntungan Annuitas

5. Surat Keterangan Penelitian

6. Draft Kontrak Akad Wakalah Murabahah

7. Draft Kontrak Akad Jual Beli Murabahah

8. Hasil Wawancara Pribadi dengan Staff BMT Al-Fath IKMI

Page 14: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Umat Islam dengan ideologi keislamannya, senantiasa berupaya

menerjemahkan nilai-nilai syariah ke dalam semua aspek kehidupannya tidak

terkecuali dalam aktivitas ekonomi (muamalat) yang diyakini dapat membawa kepada

keadilan dan kesejahteraan (maslahat). Kesadaran masyarakat muslim yang

merupakan mayoritas penduduk Indonesia terhadap kebutuhan jasa dan layanan

keuangan berbasis syariah menjadi salah satu faktor berkembang pesatnya lembaga

keuangan syariah saat ini.

Eksistensi lembaga keuangan syariah khususnya sektor perbankan menempati

posisi yang strategis dalam menghubungkan antara pemilik dana dengan pihak yang

membutuhkan dana. Pada umumnya, produk-produk yang ditawarkan oleh lembaga

keuangan syariah diantaranya produk penyaluran dana (financing), produk

penghimpunan dana (funding), dan produk jasa (service). Produk penyaluran dana

atau pembiayaan dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yakni

pembiayaan dengan prinsip jual-beli, pembiayaan dengan prinsip sewa, pembiayaan

dengan prinsip bagi hasil, dan pembiayaan dengan akad pelengkap1.

1 Karim, Adiwarman Azwar, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Kedua, (

Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2004), h. 87.

Page 15: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

2

Seiring dengan hal tersebut, lembaga keuangan syariah yang ruang lingkupnya

mikro yaitu Baitul mal wattamwil (BMT) juga semakin menunjukkan eksistensinya.

BMT dipandang sebagai lembaga keuangan alternatif yang mampu menjangkau

sektor mikro dalam pembiayaan modal kerja jangka pendek.2

Untuk Indonesia, penelitian tentang microfinance syariah, salah satunya

adalah, Awalil Rizky bekerja sama dengan PT Permodalan BMT telah melakukan

penelitian terhadap sejumlah BMT di Jawa Tengah yang tergabung dalam BMT

Center. Menurutnya, fakta yang paling menonjol dari BMT adalah keberhasilannya

dalam usaha penyaluran dana pembiayaan kepada anggota atau nasabah. BMT

berhasil menjangkau pihak-pihak yang selama ini dikatakan tak mempunyai akses

kepada pembiayaan oleh perbankan (unbankable). Menurutnya, BMT saat ini bukan

saja hanya sebuah komunitas yang dilandasi atas ideologi keislaman dan ghirah

kejamaahan, tetapi telah menjadi sebuah lembaga keuangan profesional yang mampu

menjangkau kelas ekonomi masyarakat paling bawah3.

BMT sebenarnya merupakan konsep aplikasi ekonomi Islam yang bersifat

praktikal dalam mendorong ekonomi pada skala mikro. Dalam aturan hukum di

Indonesia BMT dikelompokkan kedalam koperasi, dimana aturan hukumnya

mengikuti UU koperasi no 17 tahun 2012, meskipun sebenarnya konsep BMT adalah

2 Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2009), h. 28. 3 Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada,

2009), h. 28.

Page 16: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

3

jauh lebih luas bagi masyarakat. Peran BMT yang beroperasi pada skala pembiayaan

ekonomi mikro (pembiayaan dibawah 50 juta/yang tidak banyak mendapatkan

perhatian dari perbankan pada umumnya), menjadikan karakteristik yang melekat

pada institusi keuangan non-bank ini. Pemerintah Indonesia pada akhirnya

menempatkan BMT sebagai bagian dari koperasi untuk memberikan peranan yang

lebih maksimal pada sektor yang belum digarap oleh lembaga keuangan formal.4

Seperti halnya bank syariah, kegiatan BMT adalah melakukan penghimpunan

(prinsip wadhiah dan mudharabah) dan penyaluran dana (prinsip bagi hasil, jual beli

dan ijarah) kepada masyarakat. Penyaluran dana dengan prinsip jual beli dilakukan

dengan akad murabahah, salam, ataupun istishna. Sedangkan murabahah sendiri

merupakan akad yang paling dominan digunakan dalam transaksi jual beli. Pilihan ini

karena tingkat perputaran modal lebih cepat, risiko rendah, dan margin keuntungan

relatif besar5.

Dari beberapa hasil survey menunjukkan bahwa perbankan syariah

menerapkan produk murabahah kurang lebih tujuh puluh lima persen (75%) dari total

kekayaan mereka. Bahkan bank Islam yang berada di luar Indonesia, seperti Dubai

Islamic Bank dan Islamic Development Bank, ternyata juga menggunakan

4 http://bmtamber.co.id/bmt-sebagai-pendorong-ekonomi-kerakyatan-2/ diakses 8 maret 2015

5 Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, h.28

Page 17: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

4

pembiayaan dengan prinsip murabahah meliputi antara 73-82% dari total

pembiayaan6.

Murabahah yang dipraktikkan pada Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

kontemporer dikenal dengan murâbahah lil amri bil Syira’, yaitu transaksi jual beli di

mana seorang nasabah datang kepada pihak bank untuk membelikan sebuah

komoditas dengan kriteria tertentu, dan ia berjanji akan membeli komoditas/barang

tersebut secara murabahah, yakni sesuai harga pokok pembelian ditambah dengan

tingkat keuntungan yang disepakati kedua pihak, dan nasabah akan melakukan

pembayaran secara installment (cicilan berkala) sesuai dengan kemampuan finansial

yang dimiliki.7

Praktek murabahah pada perbankan syariah sempat menerima kritikan dari

kalangan ulama. Sebagaimana dikutip oleh Rahmawaty, bahwa Sjahdeini

menjelaskan munculnya kritikan didasarkan pada penerapan murabahah dalam

perbankan syariah yang sama sekali tidak meniadakan bunga dan membagi resiko

6 Rahmawaty, Anita, Ekonomi Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam

Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi Islam: La Riba. Vol. 1 No. 2, Desember 2007. h.

188-189. 7 Azharuddin, Ah Lathif, Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah Pada Perbankan Syariah di

Indonesia, (Jakarta: Jurnal Anggota Komite Bidang Advokasi, Penelitian, dan Pengembangan Hukum

Ekonomi MES), h.5, review buku Sâmi Hasan Hamûd, Tathwîr al-A’mâl al-Mashrafiyah Bimâ

Yattafiq al-Syarî’ah al-Islâmiyah (Aman: Mathba’ah al-Syarq, 1992), h.431

Page 18: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

5

kepada nasabah, tetapi tetap mempraktekkan pembebanan bunga dengan

menggunakan label “produk Islami”.8

Murabahah dalam perspektif masyarakat sering dipersepsikan dengan

anggapan bahwa praktik murabahah tidak berbeda dengan kredit berbasis fixed/flat

rate pada Bank konvensional. Hal ini dilihat dari sifat margin murabahah yang fixed

dan juga menurut penulis, besarnya margin yang dipatok bank syariah ternyata sama

atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional. Maka dari itu,

dalam penetapan tingkat margin akad pembiayaan murabahah di perbankan syariah

seharusnya tidak hanya menggunakan rujukan suku bunga bank konvensional.9

Dalam perhitungan margin pada bank syariah diakui ataupun tidak sebenarnya

masih mengikuti suku bunga dan inflasi. Suku bunga dan inflasi inilah yang menjadi

benchmark-nya pada saat ini10

. Hal ini dikarenakan perbankan syariah belum

mempunyai acuan tersendiri untuk dijadikan sebagai pedoman penentuan tingkat

margin, dengan kata lain masih mengikuti perbankan konvensional.

Penentuan harga jual dan tingkat margin yang jelas pada akad murabahah

merupakan hal penting karena untuk menghindari adanya ketidakadilan pada satu

8 Rahmawaty, Anita, Ekonomi Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam

Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi Islam: La Riba. Vol. 1 No. 2, Desember 2007. h.

189. 9 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Edisi Revisi, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,

2005), h. 126. 10

Rahmawaty, Anita, Ekonomi Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam

Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi Islam: La Riba. Vol. 1 No. 2, Desember 2007. h.

189.

Page 19: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

6

pihak, yaitu pembeli. Padahal, ketidakadilan kegiatan ekonomi merupakan salah satu

aspek yang dilarang dalam Islam. Dalam Islam, harga harus ditentukan sedemikian

rupa sehingga dapat memberikan keadilan bagi kedua belah pihak, yakni pihak

penjual dan pihak pembeli. Harga yang dapat memberikan keadilan bagi kedua belah

pihak adalah yang tidak memberikan keuntungan di atas normal atau tingkat

kewajaran bagi penjual dan harga yang telah disetujui oleh pihak penjual dan

pembeli.11

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil rumusan masalah

tentang bagaimanakah metode perhitungan margin akad pembiayaan murabahah

yang ditetapkan oleh manajemen BMT Al-Fath IKMI. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui cara atau metode yang diterapkan oleh manajemen BMT Al-Fath

IKMI dalam perhitungan marjin keuntungan akad pembiayaan murabahah. Dengan

mengangkat judul “Analisis Metode Perhitungan Margin Murabahah pada Produk

Piutang Murabahah (Studi Kasus BMT Al-Fath IKMI)”

B. Pokok Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis akan

mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, yaitu :

11 Nuryadin, Birusman, Harga dalam Perspektif Islam. Jurnal Ekonomi Islam: Mazahib.

Vol. 4 No. 1, Juni 2007. h. 86-98.

Page 20: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

7

a. Bagaimana contoh metode perhitungan pengakuan keuntungan secara

proporsional dan secara anuitas?

b. Apa perbedaan dari metode perhitungan pengakuan keuntungan secara

proporsional dan anuitas?

c. Apa saja yang menjadi faktor penentu besaran presentase margin

murabahah di BMT?

d. Bagaimana akuntansi dalam metode perhitungan margin murabahah yang

diterapkan BMT?

e. Apa perbedaan dari metode perhitungan margin murabahah yang dipakai

oleh BMT dengan metode perhitungan margin pada lembaga keuangan

kovensional?

f. Apa kekurangan dari metode perhitungan margin murabahah yang dipakai

oleh BMT?

g. Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah di BMT?

h. Apa saja syarat-syarat untuk mengajukan pembiayaan murabahah di

BMT?

i. Bagaimana kedudukan hukum dari barang jaminan pembiayaan

murabahah?

j. Apa kendala yang dihadapi saat pelaksanaan akad pembiayaan murabahah

di BMT?

Page 21: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

8

k. Apakah besaran margin murabahah dan metode perhitungan yang

digunakan oleh BMT sudah sesuai dengan prinsip syariah yang mengacu

kepada fatwa DSN-MUI?

2. Pembatasan Masalah

Untuk membuat skripsi ini menjadi lebih terarah, pembatasan masalah perlu

dilakukan. Masalah yang diangkat dalam skripsi ini terlalu luas jika diteliti secara

menyeluruh. Maka dari itu agar masalah tidak melebar kemana-mana penulis hanya

meneliti tentang metode perhitungan margin yang digunakan pada produk piutang

murabahah kesesuaian dengan fatwa DSN-MUI no.84//DSN-MUI/XII/2012.

3. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dikaji secara spesifik dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah di BMT Al-Fath IKMI?

b. Bagaimana metode perhitungan margin murabahah yang digunakan oleh

BMT Al-Fath IKMI?

c. Bagaimana relevansi praktek produk Piutang murabahah dengan prinsip

syariah (ditinjau dari Fatwa DSN-MUI no. 84)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui cara/metode yang digunakan BMT dalam menentukan

margin murabahah pada produk piutang murabahah.

Page 22: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

9

2. Untuk mengetahui kesesuaian praktek piutang murabahah dengan prinsip

syariah (Fatwa DSN-MUI).

3. Manfaat penelitian bagi akademisi

a. sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan penelitian-penelitian

lain setelah ini, khususnya yang berkaitan dengan margin

murabahah.

b. Mengenalkan praktek lembaga keuangan mikro syariah di dunia

nyata.

4. Manfaat penelitian bagi praktisi

a. Bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

oleh praktisi perbankan syariah.

b. Mampu memberikan pemahaman baru tentang cara penentuan

margin murabahah pada produk piutang murabahah.

5. Manfaat bagi masyarakat

a. Menambah wawasan masyarakat mengenai KJKS/BMT,

khususnya produk murabahah.

b. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah.

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif

dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian

yang menggambarkan dengan lebih jelas mengenai fenomena-fenomena sosial.

Penelitian ini memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dan sering

Page 23: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

10

menunjukkan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya12

. Metode

penelitian kualitatif menurut Sugiyono disebut juga dengan metode artistik karena

proses penelitiannya yang lebih bersifat seni dan disebut metode interpretive karena

data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan13

.

Adapun jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan studi kasus (case study) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara

mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya.

Pendekatan ini dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok manusia,

lingkungan hidup manusia, atau lembaga sosial14

. Peneliti menggunakan metode

deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus karena penelitian ini bertujuan

untuk meneliti dan menganalisa untuk kemudian memahami dan menjelaskan konsep

penentuan margin pada suatu transaksi akad murabahah pada BMT Al-Fath IKMI.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah BMT Al-Fath IKMI yang

berlokasi di Jalan Aria Putra Nomor 7 Kedaung, Pamulang Tangerang Selatan.

Penulis memilih BMT Al-Fath IKMI sebagai objek penelitian karena BMT Al-Fath

12

Nasution, S, Metode Research (Penelitian Ilmiah), ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h.24. 13

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (

Bandung: CV Alfabeta, 2008), h. 13. 14

Nasution, S, Metode Research (Penelitian Ilmiah), ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 27.

Page 24: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

11

IKMI merupakan salah satu lembaga keuangan non-bank yang cukup lama serta

berpengalaman menjalankan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

3. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data, yaitu:

a. Data primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa catatan

tertulis/wawancara di lokasi penelitian atau objek penelitian.15

Dalam hal ini

penulis melakukan wawancara kepada pihak manajemen BMT Al-Fath IKMI

Ciputat.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang dibutuhkan oleh penulis seperti, lembaga atau

institusi tertentu.16

4. Teknik Pengumpulan Data

Didalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan

menggunakan beberapa teknik tertentu, yaitu:

15

M. Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya”, (Kencana : Jakarta, 2009), h.122 16

M. Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya”, (Kencana : Jakarta, 2009), h.122

Page 25: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

12

a. Library Research, yaitu suatu metode dengan mengkaji data-data yang

diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan presentasi, artikel, brosur, dan

bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi.

b. Field Research (lapangan dan wawancara), yaitu teknis dalam upaya

menghimpun data yang akurat untuk keperluan melakukan proses

pemecahan masalah tertentu sesuai dengan data. Teknik yang

digunakan adalah berupa interview bebas terpimpin yaitu penulis

mengajukan beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan, kemudian

langsung dijawab oleh informan dengan bebas dan terbuka.

5. Teknik Analisis Data

Proses analisa diawali dengan membaca kembali keseluruhan data yang telah

diperoleh baik melalui wawancara dan pengamatan maupun dari dokumen, gambar,

dan foto-foto. Selanjutnya, peneliti mengkategorikan data yang telah diperoleh

berdasarkan pendekatan yang digunakan. Data yang diperoleh diklasifikasikan

kembali apakah data yang didapat berhubungan dengan judul. Kemudian bandingkan

data tersebut dengan melihat pada pendekatan yang digunakan. Karena peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif maka teknik analisanya adalah analisa kualitatif

atau deskriptif analisis yaitu peneliti mencoba mendeskripsikan keseuaian prinsip

syariah dalam metode penetapan margin murabahah di BMT Al-Fath IKMI dengan

menggunakan beberapa teori.

Page 26: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

13

6. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penelitian ini adalah menggunakan “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta” tahun 2012.

E. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka peneliti akan

menyusunnya menjadi beberapa bab yang terdiri dari sub bab yang menjelaskan isi

dari bab tersebut. Adapun sistematika penulisan penelitian yang mengacu pada buku

pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, teknik analisis data dan

sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang akad murabahah yang di

dalamnya terdapat Pengertian Akad Murabahah, Landasan hukum tentang

Murabahah, Mekanisme Akad Murabahah, Pengertian Margin, Mekanisme

Penetapan Margin pada Produk Pembiayaan Murabahah.

Page 27: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

14

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AL-FATH IKMI

Pada bab ini penulis menguraikan tentang data penelitian yang berisi sejarah

visi dan misi BMT Al-Fath IKMI, jaringan kerja lembaga, berbagai macam

produk pembiayaan dan prosedur aplikasi akad murabahah di BMT Al-Fath

IKMI.

BAB IV ANALISlS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menganalisis hasil dari wawancara/interview dari

pihak manajemen BMT Al-Fath IKMI, hasil observasi pengamatan terhadap

prakteknya akad murabahah pada produk Piutang Murabahah, contoh

perhitungan margin, dan analisa terhadap metode penetapan margin di BMT

Al-Fath IKMI.

BAB IV ANALISlS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menganalisis hasil dari wawancara/interview dari

pihak manajemen BMT Al-Fath IKMI, dan hasil observasi pengamatan

terhadap prakteknya akad murabahah pada produk piutang murabahah.

Page 28: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian Murabahah

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000 yang

dimaksud dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga

belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga lebih sebagai

laba17

. Murabahah merupakan akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.18

Murabahah adalah suatu jasa/produk pembiayaan yang diberikan oleh suatu

lembaga keuangan syariah kepada nasabahnya yang membutuhkan dan memesan

suatu barang tertentu. Fasilitas pembiayaan dengan mendasarkan pada pembelian

barang tertentu yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh lembaga keuangan syariah

tersebut dari pemasok barang. Setelah secara yuridis kepemilikan barang tersebut

beralih dari tangan pemasok ke tangan lembaga keuangan syariah tersebut, maka

selanjutnya lembaga keuangan syariah tersebut menjual barang tersebut kepada

nasabah. Lembaga keuangan syariah yang bersangkutan menambahkan keuntungan

(Mark-up/margin) tertentu diatas harga beli barang tersebut. Keuntungan tersebut

17

Fatwa DSN-MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000 18

Karim, Adiwarman Azwar, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Ketiga,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 113.

Page 29: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

16

harus disepakati di awal antara lembaga keuangan syariah dan nasabah sebelum

kedua belah pihak membuat akad/perjanjian.19

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan murabahah adalah transaksi jual beli dimana penjual menginformasikan harga

pokok dan keuntugan (margin) yang diharapkan secara transparan dan disepakati oleh

kedua belah pihak (penjual dan pembeli), cara pembayarannya dapat secara tunai atau

angsur. Karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberi tahu pembeli

tentang harga pembelian barang dan menambahkan jumlah keuntungan yang

ditambahkan pada biaya tersebut.

2. Landasan Hukum

a. Landasan Hukum Syariah

Landasan Hukum syariah tentang pembiayaan murabahah adalah sebagai

berikut:

... وأحل اهلل البيع وحزم الزبا ...

Artinya: “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..”. (QS

Al-Baqarah (2) : 275).

كن بالباطل إلا أى ت كن يا أيها الذيي آهىا لا تأكلىا أهىالكن بي كىى تجارة عي تزاض ه

فسكن إى الله كاى بكن رحيوا ولا تقتلىاأ

19

Sjahdeini, Sutan Remi, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya,

(Jakarta: Kencana, 2014), h.194.

Page 30: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

17

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisa (4) : 29)

Hadist : dari Abu Sa‟id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya

jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. Al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan

shahih menurut Ibnu Hibban).

b. Landasan Hukum Positif

Ada beberapa Fatwa DSN-MUI berkenaan dengan akad murabahah yang

harus dipedomani untuk menentukan keabsahan akad murabahah. Fatwa-fatwa DSN-

MUI yang menyangkut murabahah adalah sebagai berikut:20

a) Fatwa DSN-MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah

b) Fatwa DSN-MUI No. 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang Uang Muka dalam

Murabahah

c) Fatwa DSN-MUI No. 16/DSN-MUI/IX/2000 tentang Diskon dalam

Murabahah

d) Fatwa DSN-MUI No. 23/DSN-MUI/III/2002 tentang Potongan Pelunasan

dalam Murabahah

e) Fatwa DSN-MUI No. 46/DSN-MUI/II/2005 tentang Potongan Tagihan

Murabahah (Khashm Fi al-Murabahah)

20

Sjahdeini, Sutan Remi, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya,

(Jakarta: Kencana, 2014), h.195-200.

Page 31: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

18

f) Fatwa DSN-MUI No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang Penyelesaian Piutang

Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar

g) Fatwa DSN-MUI No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang Penjadwalan Kembali

Tagihan Murabahah

h) Fatwa DSN-MUI No. 49/DSN-MUI/II/2005 tentang Konversi Akad

Murabahah

3. Rukun dan Syarat Murabahah

Untuk terbentuknya akad pembiayaan murabahah dalam Islam harus lah

memenuhi rukun dan syarat murabahah sebagai berikut:

a. Rukun Murabahah

Menurut mayoritas (jumhur) ahli-ahli hukum Islam, rukun yang membentuk

akad murabahah ada 5 yaitu21

:

1) Adanya penjual (ba’i)

2) Adanya pembeli (musytari)

3) Objek atau barang (mabi’) yang diperjual belikan.

4) Harga (Tsaman) nilai jual barang berdasarkan mata uang.

5) Ijab kabul (sighat) atau formula akad, suatu pernyataan kehendak oleh

masing-masing pihak yang disebut ijab dan kabul.

21

Hendi suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h.70-75

Page 32: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

19

b. Syarat Murabahah

Para ulama kontemporer mensyaratkan dalam praktik jual beli murabahah di

lembaga keuangan syariah sebagai berikut:22

1) Jual beli murabahah bukan pinjaman yang diberikan dengan bunga, tetapi

merupakan jual beli komoditas dengan harga tangguh termasuk margin

keuntungan di atas biaya perolehan yang disetujui bersama. Dalam kaitan ini,

bila harga tangguh lebih tinggi dari harga tunai maka sebelum para pihak

berpisah, pilihan harga tersebut harus telah disepakati.

2) Pemberi pembiayaan dalam hal ini bank atau lembaga keuangan syariah

lainnya, harus telah membeli komoditas/barang dan menyimpan dalam

kekuasaannya, atau membeli melalui orang ketiga sebagai agennya sebelum

dijual kepada nasabahnya. Bila tidak demikian maka akan terjadi bai’al-

ma’dûm (menjual belikan sesuatu yang belum ada/dimiliki). Namun

demikian, bila pembelian langsung ke pihak supplier tidak praktis,

diperbolehkan bagi pemberi pembiayaan untuk memanfaatkan nasabah

sebagai agen/wakil dengan menggunakan akad wakalah untuk membeli

komoditas yang diperlukan atas nama pemberi pembiayaan. Dalam kasus

seperti ini, selama barang tersebut belum dibelikan oleh nasabah sebagai agen

22

Azharuddin, Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah pada Perbankan Syariah, Tulisan

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), (April 2014): h. 9-10. review buku Muhammad Taqi Usmani, An

Introduction to Islamic Finance, (Pakistan: Maktaba Ma‟ariful Qur‟an, 2002)

Page 33: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

20

maka tidak boleh dilakukan akad jual beli komoditas/barang antara nasabah

dan pihak pemberi pembiayaan. Bahkan bila nasabah sudah membelikan

komoditasnya pun, resiko atas rusak atau hilangnya barang masih ada pada

pihak pemberi pembiayaan hingga dilakukan akad jual beli antara kedua belah

pihak.

3) Pembelian komoditas tidak boleh dari nasabah sendiri (komoditas milik

nasabah) dengan perjanjian buy back (pembelian kembali) karena model

perjanjian seperti ini masuk kategori bai’ inah23

yang diharamkan oleh

sebagian besar ulama.

4. Jenis Murabahah24

a. Murabahah tanpa pesanan

Murabahah tanpa pesanan maksudnya, ada yang pesan atau tidak,ada

yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dagangannya.

Penyediaan barang tidak terpengaruh atau terkait langung dengan ada

tidaknya pembeli.

b. Murabahah berdasarkan pesanan.

Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah baru akan

melakukan transaksi murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang

23

Contoh: A menjual motor seharga Rp 10 juta secara cicilan kepada B, dengan syarat bahwa

B harus kembali menjual motor tersebut kepada A secara tunai seharga Rp 8 juta.

24 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta : UII Press), 2005. h. 37

Page 34: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

21

memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada

pesanan. Pada murabahah ini, pengadaan barang sangat tergantung pada

atau terkait langsung atau pembelian barang tersebut.

5. Aplikasi Murabahah di Perbankan Syariah Indonesia25

Di Indonesia, aplikasi jual beli murabahah pada perbankan syariah di dasarkan

pada Keputusan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dan Peraturan Bank Indonesia (PBI). Namun demikian, dalam praktiknya

tidak ada keseragaman model penerapan pembiayaan murabahah karena beberapa

faktor yang melatarbelakanginya. Ada beberapa tipe penerapan murabahah dalam

praktik perbankan syariah yang kesemuanya dapat dibagi menjadi tiga kategori besar,

yaitu:

1. Tipe Pertama

Tipe pertama penerapan murabahah adalah tipe konsisten terhadap fiqih

muamalah. Keterangan:

a. Dalam tipe ini bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai

pembeli. Kedua pihak melakukan negosiasi dan pihak bank menjelaskan

persyaratan mengenai hal-hal yang terkait dengan pembiayan murabahah

25

Azharuddin, Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah pada Perbankan Syariah, Tulisan

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), (April 2014), h. 13-15.

Page 35: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

22

sebelum terjadinya akad, contohnya tentang harga jual dan jangka waktu

pembayaran.

b. Bank membeli dahulu barang yang akan dibeli oleh nasabah ke supplier.

c. Setelah barang dibeli atas nama bank kemudian dijual ke nasabah dengan

harga perolehan ditambah margin keuntungan sesuai kesepakatan.

d. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa

angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah

membayar secara tangguh. Untuk lebih jelasnya penerapan murabah tipe

pertama dapat dilihat pada gambar alur berikut ini:

Gambar 2.1 : Murabahah Tipe Pertama

1. Negoisasi & Persyaratan

3. Akad Jual Beli

4. Bayar Angsuran

2. Akad Jual Beli

2. Tipe Kedua

Tipe kedua mirip dengan tipe yang pertama, tapi perpindahan kepemilikan

langsung dari supplier kepada nasabah, sedangkan pembayaran dilakukan bank

Bank Nasabah

Supplier/Pemasok

Page 36: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

23

langsung kepada penjual pertama/supplier. Nasabah selaku pembeli akhir menerima

barang setelah sebelumnya melakukan perjanjian murabahah dengan bank. Pembelian

dapat dilakukan secara tunai (cash), atau tangguh baik berupa angsuran atau sekaligus

pada waktu tertentu. Pada umumnya nasabah membayar secara tangguh. Transaksi ini

lebih dekat dengan murabahah yang asli, tapi rawan dari masalah legal. Dalam

beberapa kasus ditemukan adanya klaim nasabah bahwa mereka tidak berhutang

kepada bank, tapi kepada pihak ketiga yang mengirimkan barang. Meskipun nasabah

telah menandatangani perjanjian murabahah dengan bank, perjanjian ini kurang

memiliki kekuatan hukum karena tidak ada tanda bukti bahwa nasabah menerima

uang dari bank sebagai bukti pinjaman/hutang. Namun demikian, dari perspektif

syariah model murabahah seperti ini tetap saja berpeluang melanggar ketentuan

syariah jika pihak bank sebagai pembeli pertama tidak pernah menerima barang

(qabdh) atas namanya tetapi langsung atas nama nasabah. Karena dalam prinsip

syariah akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip,

menjadi milik bank. Untuk lebih jelasnya penerapan murabah tipe kedua ini lihat alur

gambar berikut ini:

Gambar 2.2 : Skema Murabahah Tipe Kedua

Page 37: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

24

3. Tipe Ketiga

Tipe ini yang paling banyak dipraktekkan oleh bank syariah. Bank melakukan

perjajian murabahah dengan nasabah, dan pada saat yang sama mewakilkan (akad

wakalah) kepada nasabah untuk membeli sendiri barang yang akan dibelinya. Dana

lalu dikredit ke rekening nasabah dan nasabah menandatangi tanda terima uang.

Tanda terima uang ini menjadi dasar bagi bank untuk menghindari klaim bahwa

nasabah tidak berhutang kepada bank karena tidak menerima uang sebagai sarana

pinjaman. Untuk lebih jelasnya penerapan murabah tipe ketiga ini lihat alur gambar

berikut ini:

Gambar 2.3 : Skema Murabahah Tipe Ketiga

1. Negosiasi & Persyaratan

2. Akad Wakalah untuk Beli Barang

3. Akad Jual Beli

4. Bayar Angsuran

Berbagai tipe praktek jual beli murabahah di atas dilatar belakangi motivasi

yang bermacam-macam. Ada kalanya untuk lebih menyederhanakan prosedur

sehingga bank tidak perlu repot-repot membeli barang yang dibutuhkan nasabah

tetapi cukup dengan menunjuk atau menghubungi supplier agar menyediakan barang

dan langsung mengirimkan ke nasabah sekaligus dengan atas nama nassabah (Tipe

Bank Nasabah

Page 38: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

25

II). Atau dengan cara bank langsung memberikan uang ke nasabah kemudian nasabah

membeli sendiri barang yang dibutuhkan dengan melaporkan nota pembelian kepada

pihak bank (tipe III).

B. Margin Keuntungan

1. Pengertian Margin

Pengertian margin berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

adalah sebagai berikut: “Margin adalah laba kotor atau tingkat selisih antara biaya

produksi dan harga jual di pasar”.26

Margin keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapkan per tahun

perhitungan margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun

ditetapkan 360 hari; perhitungan margin keuntungan secara bulanan, maka setahun

ditetapkan 12 bulan.

Margin adalah kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari me-megang

aset yang mengalami pening-katan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan

pendapatan. Keuntun-gan juga bisa diperoleh dari peminda-han saling tergantung

insidental yang sah dan yang tidak saling tergantung, kecuali transfer yang tidak

26

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,

Edisi Revisi 2008), h.879

Page 39: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

26

saling ter-gantung dengan pemegang saham, atau pemegang- pemegang rekening

investasi tak terbatas dan yang setara dengannya.27

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa margin adalah tingkat

selisih atau kenaikan nilai dari aset yang mengalami peningkatan nilai dari biaya

produksi dan harga jual.

2. Referensi Penetapan Margin Keuntungan

Referensi margin keuntungan adalah margin keuntungan yang ditetapkan

dalam rapat Asset/Liability Management Committee (ALCO) Bank Syariah. Tim

ALCO berasal dari internal perusahaan itu sendiri dan hanya terdapat di kantor pusat,

pejabat tim Alco terdiri dari Direktur Utama, Kepala Bagian Keuangan dan Akunting,

Kepala Divisi Kredit, Manajer Investasi, Kepala Bagian Deposit dan fungsi liabilitas,

ekonom dan supervisi kebijakan kredit.

Fokus manajemen aset & liabilitas adalah mengkoordinasikan portofolio

aset/liabilitas bank dalam rangka memaksimalkan profit bagi bank dan hasil yang

dibagikan kepada para pemegang saham dalam jangka panjang dengan

memperhatikan kebutuhan likuiditas dan kehati-hatian.28

Secara umum, tanggung

27

Sri Dewi Anggadini, Penerapan Margin Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam

Pacet-Cianjur, Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol. 9, No. 2. h. 190

28 Muhammad syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Prkatek, (Jakarta: Gema Insani,

2001), h.177-178, review buku Gerald O. Hatler, Bank Investment and Fund Management,

(Washington DC: American Bankers Association, 1991), h.30-31

Page 40: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

27

jawab ALCO adalah mengelola posisi dan alokasi dana-dana bank agar tersedia

likuiditas yang cukup, memaksimalkan profitabilitas, dan meminimalkan risiko.

Penetapan margin keuntungan pembiayaan berdasarkan rekomendasi tim

ALCO Bank Syariah, dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:29

a. Direct Competitot’s Market Rate (DCMR)

Direct Competitor’s Market Rate (DCMR) adalah tingkat marjin

keuntungan rata-rata perbankan syariah, atau tingkat marjin keuntungan

rata-rata beberapa bank syariah yang ditetapkan dalam rapat ALCO

sebagai kelompok kompetitor langsung atau tingkat marjin keuntungan

bank syariah, tertentu yang ditetapkan dalam rapat ALCO sebagai

kompetitor langsung terdekat.

b. Inderect Competitor’s Market Rate (ICMR)

Inderect Competitor’s Market Rate (ICMR) adalah tingkat suku bunga

rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga

beberapa bank konvensional yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai

kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga

bank konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai

kompetitor tidak langsung yang terdekat.

c. Expected Competitive Return for Investors (ECRI)

29

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pres,

2009), h.280-281.

Page 41: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

28

Expected Competitive Return for Investors (ECRI) adalah target bagi hasil

kompetitif yang diharapkan dapat diberikan kepada dana pihak ketiga.

d. Acquiring Cost

Acquiring Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang langsung

terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

e. Overhead Cost

Overhead Cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh bank yang tidak

langsung terkait dengan upaya untuk memperoleh dana pihak ketiga.

Ada faktor-faktor lain yang perlu ditetapkan dalam penetapan margin dan bagi

hasil antara lain:30

a. Komposisi pendanaan

Bagi bank syariah yang pendanaannya sebagian besar diperoleh dari dana

giro dan tabungan, yang nota-bene nisbah nasabah tidak setinggi pada

deposan (apalagi bonus untuk giro cukup rendah karena disarankan

sepenuhnya pada kebijakan bank syariah yang bersangkutan), maka

penentuan keuntungan (margin atau bagi hasil bank) akan lebih kompetitif

jika dibandingkan suatu bank yang pendanaannya porsi tebesar berasal

dari deposito.

b. Tingkat persaingan

30

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h. 205-206

Page 42: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

29

Jika tingkat kompetisi ketat, porsi keuntungan bank tipis, sedangkan pada

tingkat persaingan masing-masing bank longgar dapat mengambil

keuntungan lebih tinggi.

c. Risiko pembiayaan

Untuk pembiayaan yang berisiko lebih tinggi, bank dapat mengambil

keuntungan lebih tinggi dibanding yang berisiko sedang apalagi kecil.

d. Jenis nasabah

Yang dimaksud adalah nasabah prima dan nasabah biasa. Bagi nasabah

prima misal usahanya besar dan kuat bank cukup mengambil keuntungan

tipis, sedangkan untuk pembiayaan kepada para nasabah biasa diambil

keuntungan yang lebih tinggi.

e. Kondisi perekonomian

Siklus ekonomi meliputi kondisi: revival, boom/peak-puncak, resesi, dan

depresi. Jika perekonomian secara umum berada pada dua kondisi

pertama, dimana usaha berjalan lancar, maka bank dapat mengambil

kebijakan pengambilan keuntungan yang lebih longgar. Namun pada

kondisi (resesi dan depresi) bank tidak merugi pun sudah bagus,

keuntungan sangat tipis.

f. Tingkat keuntungan yang diharapkan bank

Page 43: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

30

Secara kondisional, hal ini (spread bank) terkait dengan masalah keadaan

perekonomian pada umumnya dan juga risiko atas suatu sektor

pembiayaan, atau pembiayaan terhadap debitur yang dimaksud. Namun

demikian, apapun kondisinya serta siapa pun debiturnya, bank dalam

operasionalnya, setiap tahun tentu telah menetapkan berapa besar

keuntungan yang dianggarkan. Anggaran keuntungan inilah yang akan

berpengaruh pada kebijakan penentuan besarnya margin ataupun nisbah

bagi hasil untuk bank.

3. Metode Perhitungan Margin Pada Akad Murabahah

a. Metode Perhitungan Pengakuan Angsuran Harga Jual

Angsuran harga jual terdiri dari angsuran harga beli/harga pokok dan angsuran

margin keuntungan. Pengakuan nagsuran dapat dihitung dengan menggunakan empat

metode, yaitu:31

i. Metode Margin Keuntungan Menurun (Sliding)

Margin keuntungan menurun adalah perhitungan margin keuntungan yang

semakin menurun sesuai dengan menurunnya harga pokok sebagai akibat

adanya cicilan atau angsuran harga pokok, jumlah angsuran (harga pokok

dan margin keuntungan) yang dibayar nasabah setiap bulan semakin

menurun.

31

Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan , h. 281-282

Page 44: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

31

Contoh

a. Nasabah dengan plafond , PLFN = Rp. 100,000,000.00

b. Jangka waktu pembiyaan 1 tahun

c. tingkat marjin keuntungan setahun. MRJ = 16%

Maka jadwal angsuran pembiayaan adalah sebagai berikut :

*Angsuran harga pokok perbulan, APPB = (PLFN/12) = Rp. 8,333,333.33

*Pencairan 05-03-2000 sejumlah Rp. 100,000,000.00

no. Tanggal Pokok Marjin Keuntugan

1. 05/04/2000 APPB ((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12

2. 05/05/2000 APPB ((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12

3. 05/06/2000 APPB ((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12

12. 05/04/2001 APPB ((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12

Sumber : Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

Jadi untuk menghitung angsuran ke 2 maka:

APPB = Pokok = 8,333,333,.33

((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/12) = Marjin keuntungan =

((100,000,000-((2-1)*8,333,333.33))*0.16)/12 = Rp. 1,222,222.22

Angsuran (2)

Angsuran Harga Pokok = RP. 8,333,333.33

Angsuran Marjin Keuntungan = Rp. 1,222,222.22

RP. 9,555,555.55

Page 45: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

32

Angsuran (5)

APPB = Pokok = 8,333,333.33

((100,000,000-((5-1)*8,333,333.33))*0.16)/12 = Rp. 888.888,88

Angsuran harga pokok = Rp. 8,333,333.33

Angsuran Marjin Keuntungan = Rp. 888,888,88

Rp. 9,222,222.22

ii. Metode Margin Keuntungan Rata-Rata

Margin Keuntungan Rata-Rata adalah margin keuntungan menurun yang

perhitungannya secara tetap dan jumlah angsuran (harga pokok dan margin

keuntungan) dibayar nasabah tetap setiap bulan.

Contoh

*Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 100,000,000.00

*Jangka Waktu pembiyaan dalam bulan JWK = 12, atau 1 tahun.

*Tingkat marjin keuntungan setahun, MRJ = 16%.

Maka jadwal angsuran pembiyaan adalah sebagai berikut :

*Pencairan 05-03-2000 sejumlah Rp. 100,000,000.00

*APPB = PLFN/12 (1Tahun - 12 Bulan)

*Marjin keuntungan = ((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)

Page 46: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

33

no. Tanggal Pokok Marjin Keuntugan

1. 05/04/2000 APPB ((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)

2. 05/05/2000 APPB ((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)

3. 05/06/2000 APPB ((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)

12. 05/04/2001 APPB ((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/12)

Sumber : Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

Maka rumusnya adalah:

Angsuran (i) = Harga pokok (i) + Marjin Keuntungan (i), untuk i = 1 s/d JWK

Angsuran harga pokok (i) = APPB = 100,000,000.00/12 = Rp. 8,333,333.33

Angsuran margin

keuntungan (i) =

((JWK + 1)/(2*JWK))

* PLFN * (MRJ/12)

((12+1)/(2*12)) *

100,000,000 * (0.16/12)

= Rp. 720,000.00

Total = Rp. 9,053,333.33

iii. Metode Margin Keuntungan Flat

Margin Keuntungan Flat adalah perhitungan margin keuntungan terhadap

nilai harga pokok pembiayaan secara tetap dari satu periode ke periode

lainnya, walaupun debetnya menurun sebagai akibat dari adanya angsuran

harga pokok.

Page 47: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

34

Contoh

*Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 100,000,000.00

*Jangka waktu pembiayaan dalam bulan JWK = 12, atau 1 tahun

*Tingkat marjin keuntungan setahun, MRJ = 16%

*k = Angsuran ke 1,2,3,…,…dan seterusnya

Maka jadwal Angsuran pembiyaan adalah sebagai berikut :

*Pencairan 05-03-2000 sejumlah Rp. 100,000,000.00

*APPB(k) = Harga Pokok (k) = PLFN/JWK

*APMB(k) = marjin keuntungan (k) = (PLFN/JWK)*(MRJ/12)

Maka Angsuran ke 5 :

Angsuran harga pokok (5) = (100,000,000/12) = Rp. 8,333,333.33

Angsuran marjin keuntungan (5) = (100,000,000/12)*(0.16/12) =Rp. 444,444.44

Total =Rp. 8,777,777.77

iv. Metode Margin Keuntungan Annuitas

Margin Keuntungan Annuitas adalah margin keuntungan yang diperoleh

dari perhitungan secara annuitas. Perhitungan annuitas adalah suatu cara

pengembalian pembiayaan dengan pembayaran angsuran harga pokok dan

margin keuntungan secara tetap. Perhitungan ini akan menghasilkan pola

Page 48: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

35

angsuran harga pokok yang semakin membesar dan margin keuntungan

yang semakin menurun.

Contoh

*Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 100,000,000.00

*Jangka waktu pembiayaan dalam bulan JWK = 12, atau 1 tahun

*Tingkat marjin keuntungan setahun, MRJ = 16%

*k = Angsuran ke 1,2,3,…,…dan seterusnya

no. Tanggal Pokok Marjin Keuntugan

1. 05/04/2000 APPB(No) AMPB(No)

2. 05/05/2000 APPB(2) AMPB(No)

3. 05/06/2000 APPB(3) AMPB(3)

12. 05/04/2001 APPB(12) AMPB(12)

Di mana angsuran (k) =

APPB (k) = Harga Pokok (k) = (1+(MRJ/12))(k - 1)

X PLFN X (MRJ/12)

(1+(MRJ/12))(JWK – 1)

AMPB (k) = Margin Keuntungan (k) =

(1+(MRJ/12))(JWK)

-1

X Harga Pokok (k)

(1+(MRJ/12))(k – 1)

Misalnya kita ingin mengetahui angsuran ke-3 :

Page 49: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

36

Angsuran Harga Pokok (3) =

(1+0.0133)(3 - 1)

X 100,000,000.00 X 0.0133 = Rp. 7,948,478.09

(1+(0.133)(12 – 1)

Angsuran Margin Keuntungan (3) =

(1+0.0133)(12)

- 1

X 7,948,478.09 = RP. 1,122,447.72

(1+0.0133)(3 - 1)

Total Angsuran ke-3 = RP. 9,070,925.81

b. Metode Perhitungan Margin Lain32

Dalam menentukan harga penjualan yaitu menjelaskan secara transparan

berapa harga belinya, berapa biaya yang dikeluarkan untuk setiap komoditas serta

berapa keuntungan wajar yang diinginkan, sehingga dalam menentukan harga jual

barang pada akad murabahah hanya dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu harga

dasar pembelian dari penyalur utama, biaya yang harus ditutupi, serta keuntungan

wajar yang disepakati pihak bank dan nasabah.

Untuk menentukan harga jual (p) barang pada akad murabahah yang

dilakukan oleh perbankan syari‟ah seharusnya hanya dipengaruhi oleh tiga faktor

32

Turmudi, Muhamad, Penentuan Margin Ba’i Al-murabahah Pada Program Pembiayaan

Perbankan Syari’ah di Indonesia, Jurnal Studi Ilmu Hukum Islam dan Pranata Sosial : Al-„Adl , Vol. 7

No. 1 Januari 2014, h.25-27

Harga Pokok +

Margin Keuntungan

Page 50: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

37

utama yaitu, harga dasar pembelian dari penyalur utama (x), biaya yang harus

tertutupi (y), dan keuntungan wajar yang disepakati oleh pihak bank dan nasabah (z).

Biaya yang harus tertutupi (y), atau nilai yang dikeluarkan untuk

menghadirkan barang tersebut sampai kepada nasabah, didapatkan dari perhitungan

rasio antara harga dasar pembelian (x) dan total target pembiayaan tahun berjalan

yang dianggarkan oleh bank syari‟ah (v) yang kemudian dikalikan dengan biaya

operasional rata-rata tahun berjalan yang telah dianggarkan (c). Besarnya nilai total

target pembiayaan tahun berjalan (v) dan rata-rata biaya operasional tahun berjalan

(c) bisa didapatkan dari hasil Rapat Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bank

syari‟ah pada tahun terkait. Sehingga :

P = x + x * c + z

v

Berdasarkan rumusan tersebut di atas, margin (m) yang dapat diterima oleh

bank adalah :

m = x * c + z

v

Sehingga komponen yang mempengaruhi besar kecilnya margin yang akan

diterima oleh bank (m) adalah harga dasar pembelian (x), total target pembiayaan

tahun berjalan yang dianggarkan oleh bank syari‟ah (v), biaya operasional rata-rata

tahun berjalan yang telah dianggarkan (c), dan keuntungan wajar yang disepakati oleh

pihak bank dan nasabah (z). Nilai v dan c adalah tetap selama tahun berjalan, dimana

besarnya nilai v dan c didapatkan dari hasil Rapat Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) bank syari‟ah pada tahun terkait.

Page 51: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

38

Contoh :

Harga dasar pembelian (x) = Rp. 10.000.000,-

Biaya operasional rata-rata tahun berjalan (c) = Rp. 20.000.000,-

Total target pembiayaan tahun berjalan (v) = Rp. 200.000.000,-

Keuntungan yang disepakati (z) = 10 %

1) Perhitungan harga jual (P)

10.000.000 + ((10.000.000 / 200.000.000) * 20.000.000) + 1.000.000

10.000.000 + 1.000.000 + 1.000.000

P = 12.000.000

2) Perhitungan Margin (m)

((10.000.000 / 200.000.000) * 20.000.000) + 1.000.000

m = 2.000.000

4. Fatwa Dewan Syariah Nomor 84/DSN-MUI/XII/2012 Tentang Metode

Pengakuan Keuntungan Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan

Murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah

Pertama : Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

a) Metode Proporsional (Thariqah Mubasyirah) adalah pengakuan

keuntungan yang dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang (harga

jual, tsaman) yang berhasil ditagih dengan mengalikan persentase

keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih (al-atsman al-

muhashshalah);

Page 52: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

39

b) Metode Anuitas (Thariqah al-Hisab al-Tanazuliyyah/Thariqah al-

Tanaqushiyyah) adalah pengakuan keuntungan yang dilakukan secara

proporsional atas jumlah sisa harga pokok yang belum ditagih dengan

mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah sisa harga pokok yang

belum ditagih (al-atsman al-mutabaqqiyah);

c) Murabahah adalah akad jual-beli dengan menegaskan harga belinya

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih

sebagai keuntungan;

d) At-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) adalah murabahah

di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan cara LKS membelikan

barang sesuai dengan pesanan nasabah, kemudian LKS menjualnya kepada

nasabah --setelah barang menjadi milik LKS-- dengan pembayaran secara

angsuran

e) Harga Jual (tsaman) adalah harga pokok ditambah keuntungan;

f) Al-Mashlahah (ashlah)adalah suatu keadaan yang dianggap paling banyak

mendatangkan manfaat bagi pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah

yang sehat.

Kedua : Ketentuan Hukum

a) Metode pengakuan keuntungan Murabahah dan Pembiayaan Murabahah

boleh dilakukan secara proporsional dan secara anuitas dengan mengikuti

ketentuan-ketentuan dalam fatwa ini.

Page 53: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

40

Ketiga : Ketentuan Khusus

a) Pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh para

pedagang (al-tujjar), yaitu secara proporsional boleh dilakukan selama

sesuai dengan ‘urf (kebiasaan) yang berlaku di kalangan para pedagang;

b) Pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnis yang

dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) boleh dilakukan secara

Proporsional dan secara Anuitas selama sesuai dengan ‘urf (kebiasaan)

yang berlaku di kalangan LKS;

c) Pemilihan metode pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al- Murabahah

pada LKS harus memperhatikan mashlahah LKS bagi pertumbuhan LKS

yang sehat;

d) Metode pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al-Murabahah yang ashlah

dalam masa pertumbuhan LKS adalah metode Anuitas;

e) Dalam hal LKS menggunakan metode pengakuan keuntungan at-Tamwil bi

al-Murabahah secara anuitas, porsi keuntungan harus ada selama jangka

waktu angsuran; keuntungan at-tamwil bi al-murabahah (pembiayaan

murabahah) tidak boleh diakui seluruhnya sebelum pengembalian piutang

pembiayaan murabahah berakhir/lunas dibayar.

Page 54: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

41

C. Kerangka Konseptual

Alur Kerangka Penelitian

D. Review Studi Terdahulu

Uraian berikut ini akan memaparkan sebuah penelitian yang sudah dilakukan,

sehingga menjadi jelas bagaimana posisi penelitian ini, relevan serta penting

dilakukan.

1. Skripsi Tuti Hartanti, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Tahun

2010. Dengan judul skripsi “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penetapan Margin Murabahah untuk Produk Pembiayaan Rumah (Studi

Kasus BTN Syariah)”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

dengan metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda.

Analisis Metode Perhitungan Margin murabahah di BMT Al-Fath IKMI

Teori-teori mengenai metode perhitungan margin murabahah sesuai prinsip syariah

(DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012)

Tidak mengandung

Bunga

Tidak keluar dari

prinsip syariah

Tidak mengandung

ketidakjelasan

Relevansi teori dengan metode perhitungan margin

murabahah di BMT Al-Fath IKMI

Page 55: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

42

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap penetapan margin murabahah. Dalam skripsi ini

membahas empat faktor yang mempengaruhi penetapan margin yaitu biaya

overhead, dana pihak ketiga, tingkat bunga dan profit target. Penentuan

margin dalam hal ini ditujukan hanya pada produk pembiayaan kepemilikan

rumah.

Hasil penelitian ini bahwa biaya overhead, dana pihak ketiga, tingkat

bunga dan profit target secara bersama-sama mempengaruhi margin tetapi

secara parsial hanya variabel tingkat bunga yang tidak berpengaruh.

2. Skripsi Ruri Siti Nurziah, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah

Tahun 2013. Dengan judul skripsi “Kesesuaian Akad Murabahah ditinjau

dari Fatwa DSN-MUI dan Peraturan Terkait”. Jenis penelitian dari skripsi

ini merupakan jenis kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Tujuan

penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian penerapan fatwa DSN-MUI dan

peraturan terkait pada akad pembiayaan murabahah di Bank BCA Syariah.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah masih terdapat ketidaksesuaian pada

struktur kontrak yang dibuat oleh Bank BCA Syariah. Begitu pula pada

prakteknya, pembiayaan murabahah di Bank BCA Syariah masih ada

ketidaksesuaian dengan peraturan (Fatwa DSN-MUI dan PBI), hal ini terkait

tentang denda dalam murabahah.

3. Skripsi Afni Nursepti Nauri, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah

Tahun 2013. Dengan judul skripsi “Metode Penetapan Margin Murabahah

Page 56: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

43

dalam Produk Implan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Cikarang”. Pada skripsi ini menggunakan metode kualitatif normatif. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pembiayaan murabahah dan

mengetahui bagaimana tinjauan teori murabahah terhadap penetapan margin

pada produk pembiayaan implan di Bank Syariah Mandiri KC Cikarang.

Kesimpulan dari skripsi ini, dalam prosedur pembiayaan Implan terlihat

bahwa penggunaan dana pembiayaan yang diberikan oleh pihak Bank kepada

nasabah tidak digunakan untuk pembelian suatu barang tetapi untuk

pembiayaan multiguna seperti modal kerja/investasi, hal ini tidak sesuai

dengan konsep murabahah yang sebenarnya karena model pembiayaan seperti

ini sudah ada dalam konsep teori mudharabah dan qard/qardul hasan. Dalam

penetapan margin, pihak Bank Syariah Mandiri telah menentukan sendiri

besaran tingkat margin tanpa kesepakatan antara kedua belah pihak.

Sedangkan menurut teori murabahah penetapan margin keuntungan dari

produk murabahah adalah harus adanya kesepakatan margin antara pihak

Bank dengan nasabah. Artinya, penetapan margin murabahah pada produk

Implan di Bank Syariah Mandiri tidak sesuai dengan teori murabahah.

4. Skripsi Ria Meilani, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Tahun

2014. Dengan judul skripsi “Analisis Kesesuain Aplikasi Pembiayaan Akad

Murabahah dengan Prinsip Syariah pada PT. BPRS Mulia Berkah

Abadi”. Pada skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

analisis deskriptif. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui penerapan

Page 57: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

44

pembiayaan akad murabahah pada PT BPRS Berkah Mulia Abadi dan

mengetahui kesesuaian akad pembiayaan murabahah dengan prinsip syariah

berdasarkan fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembiayaan akad

murabahah di BPRS Mulia Berkah Abadi sebagian besar telah sesuai dengan

prinsip syariah berdasarkan fatwa DSN No.04. namun terdapat beberapa

penerapan yang belum sesuai pada pembiayaan murabahah tersebut, yaitu :

mengenai syarat murabahah dalam kepemilikan barang, bahwa akad

murabahah dilaksanakan sebelum barang secara prinsip menjadi milik penjual

(bank). Akad murabahah dilaksanakan bersamaan dengan akad wakalah.

Seharusnya akad murabahah dapat dilaksanakan setelah akad wakalah selesai

dan objek murabahah tersebut secara prinsip telah menjadi milik bank.

Dengan kata lain, pembiayaan murabahah yang dilaksanakan oleh BPRS

Mulia Berkah Abadi lebih tepat dikatakan sebagai akad pinjaman atau utang

kepada nasabah untuk membantu nasabah menutup kekurangan atas modal

awal.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

menganalisis relevansi akad murabahah dengan prinsip-prinsip syariah serta

mengetahui bagaimana penerapan akad murabahah dalam kegiatan

operasional Lembaga Keuangan Syariah (LKS).

Perbedaan penelitian ini dari penelitian-penelitian sebelumnya terletak

pada perbedaan isu hukum. Pada penelitian sebelumnya menganalisis tentang

Page 58: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

45

penerapan akad murabahah dalam kegiatan operasional LKS dan faktor-faktor

yg berpengaruh terhadap penentuan margin murabahah, sedangkan dalam

penelitian ini menganalisis relevansi metode perhitungan margin murabahah

yang digunakan dalam kegiatan operasional LKS dengan prinsip-prinsip

syariah berdasarkan fatwa DSN-MUI.

Page 59: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

46

BAB III

GAMBARAN UMUM BMT AL-FATH IKMI

A. Sejarah Singkat BMT Al-Fath IKMI

Awal mula berdirinya koperasi BMT Al-Fath IKMI ini didasari oleh idealisme

yang kuat untuk turut andil dalam membantu saudara-saudara yang bergerak di

bidang usaha, tetapi sulit untuk berkembang dikarenakan banyaknya praktek rentenir,

sistem ekonomi liberal yang melahirkan kaum kapitalis sehingga distribusi

pendapatan tidak merata.

Disamping itu keinginan mengembangkan pola dakwah yang selama ini lebih

banyak di bidang dakwah sehingga diharapkan besar di masa mendatang sistem

ekonomi yang Islami dapat diterapkan di Indonesia. Atas dasar itulah sehingga pada

tanggal 13 Oktober 1996 didirikanlah koperasi BMT Al-Fath IKMI yang pada waktu

itu terdiri oleh 25 orang pendiri dengan modal awal Rp. 400.000,- per pendiri.

Pada tahun 1998, BMT Al-Fath IKMI resmi mendaftarkan diri pada

departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT Al-Fath IKMI

mendapatkan legal hukum dengan nomor: 650/BH/kwk.10/IV/1998 dengan nama

“Koperasi Simpan Pinjam Pamulang”.

Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT Al-

Fath IKMI mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte perubahan

Page 60: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

47

dengan nomor: 518/BH/PAD/Koperasi/2005 dengan nama “Koperasi BMT Al-Fath

IKMI”

Pada tahun-tahun berikutnya jumlah pendiri ditambah sesuai dengan

kesepakatan sampai dengan tahun 2010 sebanyak 35 orang dan 2 lembaga mitra dari

BMT Al-Fath IKMI yaitu TK/TPA Al-Fath dan IKMI (Ikatan Masjid Indonesia)33

Visi

Meningkatkan kualitas keimanan anggota dan mitra binaan sehingga mampu

berperan aktif sebagai khalifah Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

Misi

Menerapkan prinsip-prinsip syari'at dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan

pengusaha kecil dan menengah, dan membina kepedulian aghniyaa (orang mampu)

kepada dhuafaa (kurang mampu) secara terpola dan berkesinambungan.

Fungsi

Menjalin Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islam) melalui pemungutan dan

penyaluran Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta memasyarakatkannya, dan menunjang

pemberdayaan ummat melalui program pemberian modal bagi pedagang ekonomi

lemah, pemberian bea siswa dan santunan bagi kaum dhu'afa.

33

Suryadi, Kepala Bagian Operasional BMT Al-Fath IKMI, Wawancara, Pamulang, 29 Juni

2015, pukul 16:15

Page 61: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

48

Tujuan

Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta mempunyai posisi tawar

(daya saing) anggota dan mitra binaan juga masyarakat pada umumnya melalui

kegiatan pendukung lainnya.

B. Produk dan Layanan BMT34

1. Penghimpun dana (Funding)

a) Prinsip Titipan (Wadiah)

i) TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath) merupakan simpanan

dari mitra yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Tabungan

ini menggunakan prinsip wadiah /titipan, dimana anggota menitipkan

dananya. Dana anggota akan dijaga keamanannya. Dalam tabungan ini

BMT AL FATH tidak wajib memberikan hasil kepada penabung.

BMT AL FATH boleh memberikan bonus setiap bulan sesuai dengan

kebijakan BMT AL FATH.

b) Prinsip Bagi Hasil

i) TABAH (Tabungan berjangka Al-Fath)

Merupakan tabungan/ investasi dengan menggunakan prinsip

mudharabah mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai

dengan jangka waktu yang dikehendaki. Pilihan jangka waktu yang

dapat dipilih adalah: 3 Bulan dengan nisbah 25% (mitra): 75% (BMT),

34

Brosur dan website BMT Al-Fath IKMI

Page 62: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

49

6 Bulan dengan Nisbah 30% mitra: 70% (BMT), 9 Bulan dengan

nisbah 35%(mitra): 65% (BMT) dan 12 bulan dengan nisbah 40%

(mitra): 60% (BMT).

ii) SIDIK (Simpanan Pendidikan)

Yaitu bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukan untuk dana

pendidikan bagi putra-putri mitra. Penarikan dapat dilakukan dua kali

dalam satu tahun, pertama pada saat ajaran baru, kedua pada saat

semester. Simpanan dengan prinsip mudharabah mutlaqah ini akan

mendapat bagi hasil setiap bulan dengan nisbah 20% (mitra): 80%

(BMT).

iii) Simpanan Idul Fitri

Yaitu simpanan yang direncanakan untuk keperluan idul fitri seperti

mudik. Penarikan dilakukan satu kali menjelang idul fitri. Simpanan

ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan

mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20%

(mitra): 80% (BMT).

iv) Simpanan Qurban

Yaitu simpanan yang diperuntukan untuk keperluan pembelian hewan

qurban. Penarikan dilakukan satu kali menjelang ibadah qurban.

Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga

Page 63: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

50

akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20%

(mitra): 80% (BMT).

v) Simpanan Nikah

Yaitu simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang merencanakan

pernikahan atau bagi anggota yang akan menikahkan putra/putrinya.

Penarikan dilakukan satu kali, satu bulan menjelang pernikahan.

Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga

akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20%

(mitra): 80% (BMT).

vi) Simpanan Haji

Yaitu simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang merencanakan

untuk menunaikan haji. Penarikan dilakukan satu kali. Simpanan ini

menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan

mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20%

(mitra): 80% (BMT).

Untuk mendapatkan layanan produk-produk simpanan di BMT Al-Fath IKMI

maka syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut:

a) Mengisi formulir keanggotaan

b) Menyerahkan foto copy identitas diri yang masih berlaku

c) Setoran awal minimal Rp 20.000,-

Page 64: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

51

d) Administrasi buka tabungan Rp 5.000,-

e) Setoran selanjutnya minimal Rp 10.000,- kecuali Haji/Umroh minimal

Rp 100.000,-

f) Untuk setoran Tabah minimal Rp 500.000,-

g) Biaya tutup rekening Rp 10.000,-

h) Saldo minimal mengendap Rp 10.000,-

i) Saldo tabungan yang diperhitungkan bagi hasil adalah yang memiliki

saldo rata-rata minimal Rp 100.000,-

2. Penyaluran Dana (Lending)

a) Pembiayaan Mudharabah

Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul Maal)

dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola usaha yang

produktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang

disepakati kedua belah pihak.

b) Pembiayaan Musyarakah

Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan mitra

dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan dibagi sesuai

dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak. Sedangkan kerugian

ditanggung kedua belah Pihak sesuai dengan porsi modal masing-masing.

c) Piutang Murabahah

Page 65: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

52

Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT AL FATH dengan

menyatakan harga perolehan/harga beli/ harga pokok ditambah

keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan

barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa kepada mitra

untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang

tersebut dijual kepada mitra dengan harga pokok ditambah dengan

keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama

jangka waktu tertentu.

d) Piutang Ijarah

Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT AL FATH dan mitra.

BMT AL FATH menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga

sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu tertentu.

Selain produk-produk diatas, BMT Al-Fath IKMI juga sudah menggunakan

layanan online sistem. Hal ini memudahkan para Mitra/Nasabah untuk bertransaksi.

Berbagai transaksi yang dapat BMT Al-Fath IKMI layani adalah sebagai berikut:

1. Pembayaran listrik dan listrik token

2. Pembayaran telepon, Speedy, Telkom Vision

3. Transfer online antar Bank

4. Pembayaran angsuran motor; FIF, BAF, Mega Finance

5. Pembayaran asuransi Alianz dan Prudential

6. Jasa Pengiriman ekspres

Page 66: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

53

C. Kegiatan BMT Al-Fath IKMI35

1. Program Anak Asuh Baitul Maal BMT Al-Fath IKMI

BMT Al-Fath IKMI memberikan beasiswa sekolah kepada anak-anak

sekolah setingkat SMP-SMA (bahkan ada beberapa yang merupakan

mahasiswa/mahasiswi) yang ada di sekitar BMT Al-Fath. Hingga kini

terdapat sekitar lima puluhan anak asuh yang mendapat beasiswa dari BMT

Al Fath. Insya Allah jumlah ini akan bertambah lagi. Bukan hanya beasiswa,

dalam acara tertentu Baitul Maal BMT Al-Fath IKMI juga memberikan

santunan sembako kepada anak asuh, dan melakukan pembinaan kepada anak

asuh seperti pengajian tiap Sabtu malam.

2. Program Pengobatan Massal

Dengan bantuan BAZNAS dan team medis dari Rumah Sehat Masjid

Sunda Kelapa, Baitul Maal telah dapat melaksanakan pengobatan massal

untuk kaum dhuafa yang berdomisili di sekitar wilayah, Ciputat,Kedaung dan

Pamulang. Secara berkesinambungan setiap hari Selasa pekan Ke III,

pelaksanaan pengobatan massal berlangsung sejak bulan Oktober 2011,yang

awalnya diperuntukan untuk pasien penyakit umum dengan terget 100

(seratus) orang.

Untuk mengetahui effektivitas dan manfaat dari penyelenggaraan

pengobatan massal tersebut, maka sejak bulan Juni 2011 pelaksanaan

35

Website BMT Al-Fath IKMI

Page 67: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

54

pengobatan massal dikhususkan bagi para manula yang mengidap penyakit

diabetes dan hypertensi.

Setiap pasien diberikan obat untuk 1(satu) bulan dan untuk mmengetahui

kemajuan kesehatannya maka tiap pasien dibuatkan buku kontrol, dan buku

tersebut harus dibawa setiap bulan pada ssat pasien menghadiri pengbobatan

massal.

Pada tahun 2015, kegiatan ini masih berjalan dan tetap diadakan hari

Selasa ke-3 setiap bulannya di Kantor Pusat BMT Al-Fath IKMI.

3. Bantuan Pembiayaan Usaha Kecil Mikro

Sejak tahun 2006, Baitul Maal BMT Al-Fath memberikan pembiayaan

kepada beberapa orang mitra untuk tambahan modal usaha UKM.

4. Program Bantuan Langsung kepada Dhuafa

Selain memberikan pembiayaan, Baitul Maal BMT Al-Fath juga

mempunyai program bantuan langsung kepada Dhuafa, yaitu dengan

memberikan bantuan berupa uang atau barang sesuai dengan yang Dhuafa

butuhkan. Pada tahun 2015 ini Baitul Maal memberikan bantuan uang kepada

satu keluarga di Pamulang, nafkah dan biaya hidup mereka dari hasil

menjaring ikan di empang, uang diberikan untuk membeli perahu supaya

keluarga tersebut tidak perlu menyewa perahu lagi. Sebelum ini Baitul Maal

BMT Al-Fath juga menyalurkan bantuan kaki palsu kepada penderita diabetes

kronis supaya dapat kembali beraktivitas.

Page 68: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

55

5. Khitanan Massal 2015

Berkat kerjasama dengan Yayasan Baitul Maal BRI Pusat, BRI Medika,

serta bantuan dana dari para donatur, BMT AL-FATH IKMI telah dapat

melaksanakan khitanan massal gratis bagi anak-anak kaum dhuafa disekitar

wilayah Ciputat, Kedaung, Pamulang, Jombang, dan Serpong, pada hari Ahad

tanggal 26 Juli 2015 dengan jumlah peserta sebanyak 33 anak. Alhamdulillah

acara khitanan massal berjalan dengan lancar. setiap anak yang dikhitan

diberikan seperangkat santunan berupa : Tas Sekolah, Satu Stel baju koko,

Celana Panjang, Peci, Sarung, Sajadah, dan terjemah Mushaf Al-Qur'an,

berikut uang transport dan uang santunan sebesar Rp.200.000,- (Dua Ratus

Ribu Rupiah) ditambah dengan obat antibiotik dan obat pengurang rasa sakit.

D. Struktur Organisasi 2012-2015

Nama : KJKS BMT Al Fath IKMI

Pendirian :13 Oktober 1996

Badan Hukum : 650/BH/KWK.10/VI/1998

Akte Perubahan : 518/BH/PAD/Koperasi/2005

NPWP : 02.021.735-2.411.000

SIUP : 1086/10-04/PK/XII/2000

Dewan Pengawas

Ketua : Drs. Mustakim Kurdi, MA

Anggota : H. Faried Hidayat

Page 69: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

56

H. Kapsulani, SE, MM

Dewan Pengurus

Ketua : Drs. Budiyono, M.Pd.

Wakil Ketua :

Bidang Pendanaan dan Umum : H. Z. Arifin Listanto

Bidang Pembiayaan dan Pembinaan Mitra : H. Abdul Rahim

Sekretaris : Drs.Prastowo Sidhi,SH,MH

Bendahara : H. Djaelani, SE

Pengelola Kantor Pusat

Manager Tamwil : Saimin, SE

Manajer Maal : H.Imam Turmudzi Ms.

Kabag Operasional : Suryadi, ST

Kabag Marketing : Opan Sopyan Sauri, S.Ag

Account Officer : Naufal Safiq, SE

Parjan

Toni Hidayat Sidik, SE.Sy

Muhammad Erwin

Setyo Budi Utomo, S.Ag

Surveyor : Hedy Rusmantoro

Kolektor : Budi Santoso

Page 70: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

57

Funding Officer : Aldiyansyah

Imron Rosadi

Abdurrahman Hakim

IT : Muhammad Yusuf S.Kom

Pembukuan : Neneng Syarifah, Amd

Head Teller : Harum Sulistio Rini, SE

Teller : Arum Setianingsih

Nuraini

Customer Service : Silfia Herlena

Staff Adm Legal : Muhammad Saman

Staff Baitul Maal : Khosirun, SE

Staff Administrasi : Aditya Saputra

Page 71: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

58

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Fath IKMI38

Prosedur pembiayaan murabahah yang ditetapkan di BMT Al-Fath IKMI

terbagi ke dalam beberapa tahap yang merupakan satu kesatuan prosedur. Ada

persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah untuk mengajukan permohonan

pembiayaan, yaitu mengisi formulir permohonan pembiayaan dengan melampirkan:

1. Persyaratan

a. Foto copy KTP/SIM Suami dan istri & Fotocopy Kartu Keluarga

b. Foto copy surat nikah/cerai

c. Pas foto 3x4 suami dan istri

d. Foto copy laporan keuangan usaha

e. Foto copy jaminan BPKB & STNK masih berlaku; SHM/SHGB/AJB &

SPPT PBB tahun terakhir + bukti lunas PBB

Persyaratan Tambahan Bagi Karyawan

a. Slip gaji terakhir stempel perusahaan

b. Foto copy rekening bank 3 bulan terakhir

c. Foto copy SK pegawai/karyawan

38

Suryadi, Kepala Bagian Operasional BMT Al-Fath IKMI, Wawancara, Pamulang, 29 Juni

2015, pukul 16:15

Page 72: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

59

2. Prosedur

Tahapan atau prosedur pembiayaan murabahah di BMT Al-Fath IKMI

melalui beberapa proses yaitu:

1) Calon nasabah/mitra pembiayaan harus menjadi mitra/nasabah di BMT

Al-Fath IKMI dengan membuka rekening tabungan awal dengan

pembukuan rekening tabungan dengan membayar Rp. 25.000-. Dengan

rincian masing-masing Rp. 10.000- untuk simpanan pokok dan simpanan

wajib, serta Rp. 5000 untuk biaya administrasi pembukaan rekening awal.

2) Setelah menjadi nasabah/mitra BMT Al-Fath IKMI langkah selanjutnya

adalah:

a. Nasabah menyampaikan tujuan meminta bantuan untuk membeli suatu

barang yang dibutuhkan. Menjelaskan tujuan penggunaan barang

tersebut serta sumber dana dan cara untuk melunasi pembelian barang

tersebut. Disini nasabah bisa melakukan negosiasi dengan pihak BMT

untuk mendapat kesepakatan harga barang yang dibutuhkan. Jadi, ada

transaksi tawar menawar sebelum terjadinya akad murabahah.

b. Mengisi formulir permohonan pengajuan pembiayaan dengan identitas

lengkap nasabah. Serta melampirkan persyaratan-persyaratan yang

telah disebutkan di atas.

Page 73: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

60

c. Mengisi tabel RAB (Rencana Anggaran Belanja). Disini nasabah

menuliskan rincian rencana penggunaan dana pembiayaan. Sekaligus

melampirkan informasi barang yang dibutuhkan yaitu tipe, jumlah,

warna, ukuran serta penjual atau supplier barang tersebut.

3) Selanjutnya Customer Service dan Account Officer BMT Al-Fath IKMI

melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.

a. Jika berkas belum lengkap maka BMT Al-Fath IKMI mempersilakan

mitra untuk melengkapinya terlebih dahulu.

b. Jika berkas yang disertakan lengkap dan sesuai persyaratan maka tim

BMT Al-Fath IKMI melakukan survey kepada mitra.

4) Account Officer (AO) melakukan survey kepada mitra dengan melakukan

tinjauan lapangan kepada mitra pembiayaan untuk memperoleh informasi

lebih lengkap dan melihat langsung aset yang akan dijadikan jaminan oleh

mitra pembiayaan. Pada tahap survey ini juga dilakukan analisis kelayakan

usaha mitra menggunakan Formulir Permohonan Pembiayaan, Rancangan

Anggaran Belanja Mitra, dan berkas-berkas kelengkapan. Analisis tersebut

dilakukan berdasarkan faktor-faktor penilaian pembiayaan yang

berpedoman pada prinsip 5-C.

5) Setelah analisa dilakukan, kemudian menyerahkan hasil analisa untuk

dibahas dalam rapat komite pembiayaan;

Page 74: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

61

a. Jika hasil analisis tidak layak maka permohonan pembiayaan ditolak

dan semua berkas/dokumen nasabah dikembalikan lagi kepada yang

bersangkutan.

b. Jika hasil analisis layak maka langsung diserahkan ke bagian

operasional untuk disiapkan akad pembiayaannya.

6) Kemudian bagian operasional menyiapkan akad pembiayaan dan jadwal

pencairan dana.

7) Setelah jadwal pencairan dana dibuat maka pihak BMT Al-Fath IKMI

menginformasikannya kepada nasabah

8) Nasabah datang sesuai jadwal yang ditentukan sambil menyerahkan

jaminan. Disini jaminan di cek keasliannya apakah sudah sesuai dengan

berkas yang dilampirkan pada saat pengajuan surat permohonan

pembiayaan.

9) Setelah itu kedua belah pihak yaitu BMT Al-Fath IKMI dan nasabah

melakukan akad pembiayaan/pengikatan antara kedua belah pihak

10) Setelah ada pengikatan antara kedua belah pihak, kemudian BMT dan

nasabah melakukan transaksi jual beli barang. Dalam tahap

pemesanan/pembelian barang ini dibagi menjadi 2 cara yaitu;

Page 75: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

62

a. Jika pemesanan barang dalam transaksi pembelian barang dapat

diwakilkan kepada nasabah untuk membeli sendiri barang yang

diperlukan, maka BMT membayarkan dana kepada nasabah untuk

pembelian barang tersebut kepada supplier (penjual barang). Disini

nasabah harus menandatangani akad wakalah terlebih dahulu.

b. Jika pemesanan barang langsung kepada supplier oleh BMT maka

tidak perlu ada penandatangan akad wakalah. BMT dapat melakukan

pembayaran harga beli barang langsung kepada supplier.

c. Setelah menerima pembayaran, supplier akan menyerahkan tanda

terima uang oleh supplier.

d. Supplier mengirimkan barang pada nasabah dengan melampirkan surat

pengiriman barang pada nasabah.

11) Saat penerimaan barang;

a. Jika menggunakan akad wakalah terlebih dahulu, setelah menerima

barang maka nasabah harus menyerahkan bukti pembelian barang dan

penerimaan barang dari supplier kepada BMT.

b. Jika langsung dengan menggunakan akad murabahah, maka setelah

barang diterima oleh nasabah harus menyerahkan pada BMT surat

tanda terima barang.

Page 76: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

63

12) Setelah menerima barang sesuai dengan spesifikasi yang diminta,

selanjutnya sesuai ketentuan dalam persetujuan murabahah pelunasan

harga jual barang kepada BMT dilaksanakan oleh nasabah sesuai dengan

jangka waktu yang disepakati.

13) Nasabah melakukan pelunasan, baik sekaligus ataupun diangsur.

Hasil analisis penulis terkait prosedur pembiayaan murabahah di BMT Al-Fath IKMI

dapat dikatakan sudah baik karena tahapan-tahapan akad murabahah dilaksanakan

sesuai ketentuan muamalah. Hal ini berfungsi untuk menghindari penyimpangan

dalam transaksi pembiayaan murabahah.

B. Praktek Metode Perhitungan Keuntungan Murabahah di BMT Al-Fath

IKMI

Produk pembiayaan murabahah menjadi produk perbankan syariah yang

dominan dipilih masyarakat daripada produk-produk pembiayaan lainnya. Hal ini

karena prosedurnya yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Dalam transaksi murabahah, bank memikul risiko yang mungkin timbul atas

pembelian suatu barang selama barang itu dalam kekuasannya sebelum akhirnya

dijual kepada pihak lain dengan menambahkan suatu keuntungan (mark-up).

Keuntungan ini dianggap merupakan imbalan atas kemungkinan risiko yang menjadi

tanggungjawab bank, baik berupa kehilangan atau kerusakan, sebelum barang itu

akhirnya dijual kepada nasabah. Jadi, sudah sepatutnya apabila bank memperoleh

Page 77: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

64

keuntungan atas transaksi penjualan yang dilakukannya kepada nasabah39

. Bank yang

terlibat dalam pembelian dan penjualan memikul risiko tertentu, biaya untuk memikul

risiko inilah yang dapat dimasukan dalam perhitungan penentuan mark-up.

Idealnya, selain dituntut untuk mematuhi aturan-aturan syariah, lembaga

keuangan syariah juga diharapkan mampu memberikan bagi hasil kepada dana pihak

ketiga minimal sama dengan, atau bahkan lebih besar daripada suku bunga yang

berlaku di bank konvensional serta menerapkan margin keuntungan pembiayaan yang

lebih rendah daripada suku bunga kredit bank konvensional.

Mekanisme pembiayaan BMT Al-Fath IKMI yaitu pihak BMT sebagai

penjual barang yang telah tersedia di BMT yang dibutuhkan nasabah, dan nasabah

sebagai pembeli dengan cara pembayaran diangsur atau dicicil. Dalam transaksi

pembelian barang-barang tertentu misalnya laptop, BMT dapat mewakilkan kepada

nasabah untuk membeli sendiri laptop yang diperlukan dan membayarkan dana untuk

pembelian laptopnya kepada supplier (penjual barang). Dalam contoh kasus ini,

mekanisme yang diterapkan BMT Al-Fath IKMI adalah nasabah menandatangani

akad wakalah terlebih dahulu, karena BMT mewakilkan kepada nasabah untuk

membeli laptopnya sendiri. Setelah selesai akad wakalah maka akad murabahah bisa

dilaksanakan untuk pembayaran laptop tersebut, baik secara tunai ataupun dicicil.

39

Sjahdeini Sutan Remi, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya,

(Jakarta: Kencana, 2014), h. 192.

Page 78: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

65

Berikut adalah praktek penetapan margin murabahah di BMT Al-Fath IKMI :

Jadwal Angsuran Akad Murabahah40

Nama Nasabah : -

Fasilitas Pembiayaan : Pembiayaan Pemilikan Laptop

Tujuan Pembiayaan :Pembelian Laptop

Plafond Pembiayaan :Rp. 10.000.000

Jangka Waktu :24 bulan

Margin :Rp. 184.000 (2,3%)

Tanggal cair :16 Juni 2013

Tanggal jatuh tempo :16 Juni 2015

Angsuran/bulan : -

Margin :

(Harga beli – DP) x 2,3%

Harga Pokok:

Harga beli – DP

Jangka Waktu

Angsuran cicilan per bulan = Margin + Harga Pokok

40

Lihat Lampiran

Page 79: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

66

Harga beli laptop : Rp. 10.000.000

DP : Rp. 2.000.000 –

Jumlah yang BMT biayai :Rp. 8.000.000 (Harga Pokok)

Margin :Rp. 8.000.000 x 2,3% = Rp. 184.000/bulan

Jumlah margin dalam 24 bulan (jangka waktu) = Rp. 4.416.000

Jumlah angsuran per bulan dari BMT Al-Fath IKMI:

Jumlah yang BMT biayai + jumlah margin dalam 24 bulan

Rp. 8.000.000 + Rp. 4.416.000 = Rp. 12.416.000 : 24 bulan = Rp. 517.333/ bulan

Penentuan margin murabahah akan berpengaruh terhadap harga jual

murabahah, oleh karena itu penetapan margin murabahah merupakan faktor yang

sangat penting agar terciptanya harga jual yang adil bagi kedua belah pihak (BMT

dan nasabah). Harga jual yang mendorong kemaslahatan BMT tetapi tidak

mengeksploitasi nasabah. Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa

penetapan margin murabahah di BMT Al-Fath IKMI, memakai cara perhitungan

margin dengan mengikuti persaingan yang berkembang pada lembaga-lembaga

keuangan umumnya.

Dilihat dari kasus di atas, maka penulis akan menganalisis relevansi antara

metode perhitungan keuntungan yang digunakan BMT Al-Fath IKMI dengan metode

Page 80: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

67

yang sudah dibahas pada bab II yaitu, empat metode perhitungan margin keuntungan

murabahah :41

1. Margin Keuntungan Menurun

Contoh

a. Nasabah dengan plafond , PLFN = Rp. 8,000,000.00

b. Jangka waktu pembiyaan 24 bulan atau 2 tahun

c. Tingkat marjin keuntungan 2 tahun. MRJ = 55,2%

Maka jadwal angsuran pembiayaan adalah sebagai berikut :

*Angsuran harga pokok perbulan, APPB = (PLFN/24) = Rp. 333,333.33

*Pencairan 16-06-2013 sejumlah Rp. 8,000,000.00

Jadi untuk menghitung angsuran ke 2 maka:

APPB = Pokok = 333,333,.33

((PLFN-((No-1)*APPB))*MRJ)/24) = Marjin keuntungan =

((8,000,000-((2-1)*333,333.33))*0.552)/24 = Rp. 176,333.34

Angsuran (2)

Angsuran Harga Pokok = RP. 333,333.33

Angsuran Marjin Keuntungan = Rp. 176,333.34

RP. 509,666.67

2. Margin Keuntungan Rata-rata

Contoh

*Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 8,000,000.00

41

Tabel hasil perhitungan dari masing-masing metode lihat di lampiran

Page 81: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

68

*Jangka Waktu pembiyaan dalam bulan JWK = 24, atau 2 tahun.

*Tingkat marjin keuntungan 2 tahun, MRJ = 55,2%.

Maka jadwal angsuran pembiyaan adalah sebagai berikut :

*Pencairan 16-06-2013 sejumlah Rp. 8,000,000.00

*APPB = PLFN/24

*Marjin keuntungan = ((JWK+1)/(2*JWK))*PLFN*(MRJ/24)

Maka perhitungannya adalah:

Angsuran (i) = Harga pokok (i) + Marjin Keuntungan (i), untuk i = 1 s/d JWK

Angsuran harga pokok (i) = APPB = 8,000,000.00/24 = Rp. 333,333.33

Angsuran margin

keuntungan (i) =

((JWK + 1)/(2*JWK))

*PLFN *(MRJ/12)

((2+1)/(2*2)) * 8,000,000

* (0.552/24)

= Rp. 138,000

Total = Rp. 471,333

3. Margin Keuntungan Flat

Contoh

*Nasabah dengan plafond, PLFN = Rp. 8,000,000.00

*Jangka waktu pembiayaan dalam bulan JWK = 24, atau 2 tahun

*Tingkat marjin keuntungan 2 tahun, MRJ = 55,2%

*k = Angsuran ke 1,2,3,…,…dan seterusnya

Maka jadwal Angsuran pembiyaan adalah sebagai berikut :

*Pencairan 16-06-2013 sejumlah Rp. 8,000,000.00

Page 82: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

69

*APPB(k) = Harga Pokok (k) = PLFN/JWK

*APMB(k) = marjin keuntungan (k) = (PLFN/JWK)*(MRJ/24)

Maka Angsuran ke 5 :

Angsuran harga pokok (5) = (8,000,000/24) = Rp. 333,333.33

Angsuran marjin keuntungan (5) = (8,000,000/24)*(0.552/24) =Rp. 7,666

Total =Rp. 340,999

4. Margin Keuntungan Anuitas

Di mana angsuran (k) =

APPB (k) = Harga Pokok (k) = (1+(MRJ/24))(k - 1)

X PLFN X (MRJ/24)

(1+(MRJ/24))(JWK) –

1

AMPB (k) = Margin Keuntungan (k) =

(1+(MRJ/24))(JWK)

-1

X Harga Pokok (k)

(1+(MRJ/24))(k – 1)

Misalnya kita ingin mengetahui angsuran ke-3 :

Angsuran Harga Pokok (3) =

(1+0.023)(3 - 1)

X 8,000,000.00 X 0.023 = Rp. 265,273

(1+0.023)(24)

-1

Harga Pokok +

Margin Keuntungan

Page 83: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

70

Angsuran Margin Keuntungan (3) =

(1+0.023)(24)

- 1

X 265,273 = RP. 183,999

(1+0.023)(3 - 1)

Total Angsuran ke-3 = RP. 449,272

Dari berbagai metode perhitungan margin keuntungan murabahah di atas,

metode yang digunakan oleh BMT Al-Fath IKMI cenderung sama dengan metode

margin keuntungan flat. Dimana perhitungan margin keuntungan terhadap nilai harga

pokok pembiayaan secara tetap dari satu periode ke periode lainnya. Meskipun model

perhitungannya hampir sama tetapi selisih jumlah besaran angsuran yang dihasilkan

ternyata berbeda jauh. Jumlah angsuran yang dihasilkan dari metode perhitungan

BMT adalah Rp. 517,333 per bulan, sedangkan jumlah angsuran yang dihasilkan dari

metode keuntungan rata-rata adalah Rp 340,999 per bulan. Selisih jumlah besaran

angsuran adalah sebesar Rp. 176,334.

Sebaiknya, penetapan harga jual murabahah dapat dilakukan dengan cara

Rasulullah ketika berdagang. Dalam menentukan harga penjualan, Rasul secara

transparan menjelaskan berapa harga belinya, berapa biaya yang dikeluarkan untuk

setiap komoditas dan berapa keuntungan yang wajar yang diinginkan. Cara yang

dilakukan oleh Rasulullah ini dapat dipakai sebagai salah satu metode Bank/BMT

dalam menentukan harga jual produk murabahah. Dengan demikian, secara

Page 84: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

71

matematis harga jual barang oleh bank kepada calon nasabah pembiayaan murabahah

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Harga jual = harga beli + cost recovery + keuntungan

Cost recovery = Proyeksi biaya operasional tahunan X Harga beli

Target Volume Pembiayaan

Margin dalam presentase = Cost recovery + keuntungan X 100%

Harga beli Bank

Cost Recovery = 8.000.000 X 80.000.000 / 500.000.000 = Rp. 1.280.000

Keuntungan = 27,6% X 8.000.000 = Rp 2.208.000

Harga Jual = Rp. 8,000,000.00 + 1.280.000 + Rp. 2.208.000

= RP. 11.488.000

Biaya yang dikeluarkan harus dikembalikan (cost recovery) bisa didekati

dengan membagi proyeksi biaya opersional. Angka-angka tersebut dapat diperoleh

dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Angka yang diperoleh

kemudian ditambahkan dengan harga beli dari pemasok dan keuntungan yang

diinginkan, sehingga didapatkan harga jual. Margin dalam konteks ini adalah cost

recovery ditambah dengan keuntungan BMT. Apabila margin yang ingin dihitung

persentasenya tinggal dibagi dengan harga beli barang dikali 100%.

Setelah angka-angka tersebut didapat, barulah persentase margin ini

dibandingkan dengan suku bunga. Jadi suku bunga hanya dijadikan benchmark. Agar

Page 85: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

72

pembiayaan murabahah kompetitif, margin murabahah tadi harus lebih kecil dari

bunga pinjaman. Jika masih relatif besar, maka yang harus dimainkan adalah dengan

memperkecil cost recovery dan keuntungan yang diharapkan.42

C. Relevansi Metode Perhitungan Margin Murabahah di BMT Al-Fath

IKMI dengan Prinsip Syariah Berdasarkan Fatwa Nomor 84/DSN-

MUI/XII/2012

Sebagai lembaga keuangan syariah, maka segala kegiatan yang dilakukan oleh

BMT Al-Fath IKMI hendaknya berpegang teguh terhadap prinsip dan ketentuan

syariah yang berlaku. Dalam hal ini Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama

Indonesia (DSN-MUI).

Dari praktek metode penetapan margin murabahah di BMT Al-Fath IKMI

yang telah diuraikan di atas, penulis hendak melakukan analisis terhadap metode

penerapan margin murabahah yang digunakan. Apakah sudah sesuai dengan aturan-

aturan yang telah ditentukan dalam Fatwa DSN-MUI mengenai metode pengakuan

keuntungan pembiayaan murabahah ini.

Dalam Fatwa ini terdapat 3 ketentuan, yaitu ketentuan umum, ketentuan

hukum dan ketentuan khusus.

1. Ketetentuan Umum

a. Metode Proporsional (Thariqah Mubasyirah) adalah pengakuan

keuntungan yang dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang

42

Muhammad, manajemen dana bank syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005) h.140-141

Page 86: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

73

(harga jual, tsaman) yang berhasil ditagih dengan mengalikan persentase

keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih (al-atsman al-

muhashshalah);

Jika kita lihat dari metode perhitungan margin yang digunakan BMT,

maka menurut pandangan penulis, metode perhitungan margin yang

dipakai oleh BMT Al-Fath IKMI mirip dengan perhitungan keuntungan

flat dimana besaran angsuran pokok dan margin nya tetap sehingga

menghasilkan jumlah angsuran tetap per bulan. Artinya, metode

perhitungan margin murabahah di BMT Al-Fath IKMI menggunakan

metode proporsional.

b. Metode Anuitas (Thariqah al-Hisab al-Tanazuliyyah/Thariqah al-

Tanaqushiyyah) adalah pengakuan keuntungan yang dilakukan secara

proporsional atas jumlah sisa harga pokok yang belum ditagih dengan

mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah sisa harga pokok yang

belum ditagih (al-atsman al-mutabaqqiyah);

BMT Al-Fath IKMI tidak menggunakan metode anuitas dalam

perhitungan keuntungan tetapi menggunakan metode proporsional. Dalam

hal ini, BMT harus tetap berhati-hati dalam memilih dan menggunakan

metode perhitungan keuntungan murabahah.

Page 87: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

74

c. Murabahah adalah akad jual-beli dengan menegaskan harga belinya

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih

sebagai keuntungan;

Dalam premis akad pasal 2 poin (1) dan (2) dengan jelas menyebutkan

jumlah harga pokok/harga beli, jumlah margin keuntungan dan jumlah harga

jual yang diberikan kepada nasabah.43

Sesuai dengan definisi dari akad

murabahah itu sendiri, murabahah adalah penjualan barang oleh seseorang

kepada pihak lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban untuk

mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang dan marjin

keuntungan yang dimasukkan ke dalam harga jual barang tersebut.44

Tetapi penjelasan mengenai definisi murabahah tidak disebutkan dalam

premis akad45

. Menurut penulis, dalam melakukan akad antara dua pihak atau

lebih, penting bagi seluruh pihak mendapatkan informasi mengenai akad yang

akan dilakukan. Karena kurang lengkapnya informasi rentan terjadi

kesalahpahaman yang bisa saja berakibat mencederai akad. Kelengkapan

informasi bagi seluruh pihak yang melakukan akad juga diperlukan agar

menjaga hak dan kewajiban masing-masing pihak dapat tercapai.

d. At-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) adalah murabahah

di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan cara LKS membelikan

43

Lihat lampiran 44

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : RajaGrafindo Persada) ,2007:h.164 45

Lihat lampiran

Page 88: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

75

barang sesuai dengan pesanan nasabah, kemudian LKS menjualnya

kepada nasabah – setelah barang menjadi milik LKS-- dengan pembayaran

secara angsuran;

Ketentuan ini menjelaskan bahwa LKS dalam hal ini BMT, melakukan

akad murabahah berdasarkan pesanan. Dalam murabahah berdasarkan

pesanan, BMT melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari

nasabah. Dalam jual beli biasa, misalnya seseorang ingin membeli barang

tertentu dengan spesifikasi tertentu, sedangkan barang tersebut belum ada

pada saat pemesanan, maka si penjual akan mencari dan membeli barang yang

sesuai dengan spesifikasinya, kemudian menjualnya kepada si pemesan.

Transaksi murabahah dengan pesanan ini adalah sah dalam fiqh islam46

.

Dalam akad jual-beli murabahah di BMT Al-Fath IKMI, tidak

menyebutkan secara khusus premis akad mengenai murabahah berdasarkan

pemesanan.47

Tetapi untuk membeli barang yang diinginkan oleh nasabah

dalam praktiknya di BMT, hal ini ditinjau lagi dari jenis objek/barang pesanan

nasabah tersebut. Jika jenis objek/barang mudah pengadaannya, maka BMT

yang akan membelikan barang pesanan. Tetapi jika jenis barang tersebut agak

sulit pengadaannya, maka nasabah ditugaskan oleh BMT untuk membeli

sendiri barang yang dimaksud demi efektifitas dan efisiensi serta kemudahan

46

Karim, Adiwarman Azwar, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan h.115 47

Lihat lampiran

Page 89: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

76

semua pihak. Misal, jika nasabah memesan pakaian (untuk dijual kembali)

sebagai objek murabahah maka akan lebih mudah jika nasabah sendiri yang

membeli pakaian tersebut.48

BMT dan nasabah menggunakan akad wakalah terlebih dulu sebelum

melakukan akad murabahah. Akad wakalah berasal dari kata tawkil yang

berarti menunjuk seseorang untuk menjaga sesuatu dan juga untuk

melimpahkan tugas kepada orang lain49

. Dalam hal ini BMT melimpahkan

tugas kepada nasabah untuk membeli sendiri barang yang dimaksud nasabah.

Isi perjanjian akad wakalah yang dibuat oleh BMT menyebutkan secara

khusus tugas yang diberikan kepada nasabah, hal ini untuk menghindari

sengketa di belakang hari. Penulisan judul akad wakalah dalam perjajian ini

seharusnya tidak digabungkan dengan kata murabahah karena kedua akad ini

memang sangat berbeda, baik secara harfiah, secara praktik maupun secara

hukumnya. Jika penulisan judul dari perjanjian wakalah digabungkan menjadi

“Akad Wakalah Murabahah”50

maka khawatir terjadi kesalahpahaman dan

48

Suryadi, Kepala Bagian Operasional BMT Al-Fath IKMI, Wawancara, Pamulang, 29 Juni

2015, pukul 16:15 49

Sjahdeini Sutan Remi, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya,

(Jakarta: Kencana, 2014),, h. 393 50

Lihat lampiran

Page 90: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

77

tercipta kondisi dimana suatu transaksi di wadahi oleh dua akad sekaligus51

sehingga menimbulkan gharar / terjadi ketidakpastian.

Setelah nasabah selesai melakukan tugas yang diberikan BMT untuk

membeli barang pesanan, maka saat itu juga akad wakalah berakhir. Barang

tersebut secara kepemilikan adalah milik BMT. Artinya, barang tersebut

sepenuhnya dalam kuasa BMT. BMT boleh memakai, memberikan, termasuk

menjual kembali barang tersebut. Dengan berakhirnya akad wakalah maka

kedua belah pihak boleh melakukan akad lain, dalam hal ini akad murabahah.

Dalam ketentuan umum ini juga disebutkan aturan tentang membayar

pembiayaan secara angsuran. Hal ini tertulis secara jelas di pasal 3 akad ini52

.

Pasal tersebut mengatur tentang jumlah angsuran yang harus dibayar oleh

nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Angsuran tersebut ditetapkan dengan

jelas di dalam akad beserta jangka waktunya yang menjadi kesepakatan kedua

belah pihak. Jumlah angsuran yang harus dibayarkan oleh nasabah jumlahnya

tetap hingga akhir akad dan sampai dinyatakan lunas. Ini juga berarti bahwa

jumlah angsuran tidak dapat diubah, tanpa sepengetahuan dan persetujuan

kedua belah pihak.

51

Contoh : transaksi lease and purchase (sewa-beli). Dalam transaksi ini, terjadi gharar

dalam akad, karena ada ketidakjelasan akad mana yang berlaku : akad beli atau akad sewa. Dalam

terminologi fiqh, kejadian ini disebut dengan shafqatain fi al-shafqah. 52

Lihat lampiran

Page 91: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

78

e. Harga Jual (tsaman) adalah harga pokok ditambah keuntungan;

Dalam pasal 2 akad murabahah ini menyebutkan dengan jelas mengenai

objek/barang, harga pokok/harga beli, margin keuntungan dan harga jual

kepada nasabah53

. Maka, ketentuan dalam fatwa ini sudah dipenuhi dalam

akad murabahah ini.

Kepastian dan kesepakatan diawal mengenai harga barang yang akan

dibeli oleh nasabah merupakan syarat bagi sahnya transaksi murabahah.

Apabila harga tidak dapat dipastikan sebelumnya, maka jual beli tersebut

batal54

. Penetapan harga jual ini dilakukan setelah memperoleh referensi

margin keuntungan. Transparansi dalam akad murabahah ini menghindari

sengketa di kemudian hari dan terciptanya muamalah yang ‘antaraadhi

minkum, yaitu atas dasar saling ridho, saling suka sama suka di antara kedua

belah pihak, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

f. Al-Mashlahah (ashlah) adalah suatu keadaan yang dianggap paling

banyak mendatangkan manfaat bagi pertumbuhan Lembaga Keuangan

Syariah yang sehat.

Arti Mashlahah berasal dari kata shalaha yang berarti baik. Pengertian

mashlahah dalam bahasa arab adalah perbuatan-perbuatan yang mendorong

53

Lihat lampiran 54

Sjahdeini Sutan Remi, Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek Hukumnya,

h.209

Page 92: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

79

kepada kebaikan manusia. Dalam artinya yang umum adalah setiap segala

sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, imam ghazali juga menjelaskan yaitu

mengambil manfaat dan menolak kemudharatan dalam rangka memelihara

tujuan-tujuan syara’.55

Artinya bahwa penetapan suatu hukum itu tiada lain

kecuali untuk menerapkan kemaslahatan umat manusia, yakni menarik suatu

manfaat, menolak bahaya atau menghilangkan kesulitan umat manusia.56

2. Ketentuan Hukum

Metode pengakuan keuntungan Murabahah dan Pembiayaan Murabahah

boleh dilakukan secara proporsional dan secara anuitas dengan mengikuti

ketentuan-ketentuan dalam fatwa ini.

Ketentuan hukum ini dengan jelas membolehkan metode pengakuan

keuntungan murabahah dilakukan secara proporsional dan secara anuitas,

sekaligus menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) harus berdasarkan ketentuan dalam fatwa ini. Hal ini

untuk menjaga konsistensi LKS dalam menerapkan prinsip syariah, sehingga

terhindar dari pelanggaran hukum syariah.

55

Nasrun Haroen, Ushul Fiqh, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996), h. 114. 56

https://uswatunanis.wordpress.com/agama/ diakses 28 Juni 2015

Page 93: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

80

3. Ketentuan Khusus

a. Pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh para

pedagang (al-tujjar), yaitu secara proporsional boleh dilakukan selama

sesuai dengan ‘urf (kebiasaan) yang berlaku di kalangan para pedagang;

Secara istilah, al-'urf bermakna apa yang menjadi kebiasaan manusia dan

mereka melawati kehidupan dan muamalat mereka dengan hal itu, baik berupa

perkataan, perbuatan atau hal yang ditinggalkan. Para ulama sepakat bahwa

'urf shahih dapat dijadikan dasar dalam menetapkan hukum yang berkaitan

dengan mu’amalah dan selama tidak bertentangan dengan syara'.57

Perhitungan keuntungan secara proporsional ini lah yang dipakai oleh BMT

Al-Fath IKMI untuk menghitung margin murabahah.

b. Pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnis yang

dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) boleh dilakukan secara

Proporsional dan secara Anuitas selama sesuai dengan ‘urf (kebiasaan)

yang berlaku di kalangan LKS;

Metode pengakuan keuntungan yang digunakan oleh BMT Al-Fath IKMI

adalah metode proporsional, berarti BMT telah menerapkan ketentuan dalam

fatwa DSN ini.

57

http://www.rumahfiqih.com/x.php?id=1391071809&=tentang-urf-dan-tradisi.htm di akses

28 Juni 2015

Page 94: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

81

c. Pemilihan metode pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al- Murabahah

pada LKS harus memperhatikan mashlahah LKS bagi pertumbuhan LKS

yang sehat;

Dalam memilih metode pengakuan keuntungan murabahah, LKS harus

berhati-hati serta memperhatikan kemashlahatan bagi semua pihak. Hal ini

demi keberlangsungan dan menciptakan pertumbuhan LKS yang sehat. BMT

Al-Fath IKMI sebagai LKS menggunakan metode perhitungan keuntungan

secara proporsional, metode proporsional merupakan salah satu metode yang

boleh digunakan menurut fatwa DSN ini.

d. Metode pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al-Murabahah yang ashlah

dalam masa pertumbuhan LKS adalah metode Anuitas;

Dalam praktik perbankan, biasanya margin dihitung dengan

menggunakan metode anuitas, makin lama jangka waktu pembiayaan, makin

besar margin yang dikenakan pada nasabah. Dalam ekonomi syariah,

pembolehan konsep tersebut dikarenakan konsep anuitas hanya digunakan

sebagai dasar perhitungan margin. Setelah margin ditentukan, nilai angsuran

tersebut bersifat tetap dan tidak berubah.58

Pada metode pengakuan keuntungan secara anuitas, pengembalian

pembiayaan murabahah dilakukan dengan pembayaran angsuran tetap yang

58

Rizal yaya, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktek Kontemporer, (Jakarta :

Salemba Empat), h. 187

Page 95: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

82

merupakan hasil dari pejumlahan harga pokok dan margin keuntungan. Pada

angsuran itu, porsi margin yang diterima oleh LKS besar di awal kemudian

semakin mengecil pada angsuran berikutnya hingga berakhirnya akad.

Sedangkan porsi pengembalian harga pokok berbanding terbalik, yaitu kecil di

awal lalu semakin membesar pada angsuran berikutnya hingga berakhirnya

akad.

Metode pengakuan keuntungan secara anuitas ini tidak digunakan oleh

BMT Al-Fath IKMI dalam menentukan jumlah angsuran per bulan. Metode

yang digunakan oleh BMT dalam menentukan angsuran per bulan adalah

metode proporsional.

e. Dalam hal LKS menggunakan metode pengakuan keuntungan at-Tamwil

bi al-Murabahah secara anuitas, porsi keuntungan harus ada selama

jangka waktu angsuran; keuntungan at-tamwil bi al-murabahah

(pembiayaan murabahah) tidak boleh diakui seluruhnya sebelum

pengembalian piutang pembiayaan murabahah berakhir/lunas dibayar.

BMT Al-Fath IKMI tidak menggunakan metode pengakuan keuntungan

secara anuitas. Sedangkan isi dari ketentuan khusus ini diperuntukan khusus

bagi LKS yang menggunakan metode pengakuan keuntungan secara anuitas,

jadi ketentuan khusus pada hal ini tidak dijelaskan oleh penulis.

Page 96: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai

analisis metode perhitungan margin murabahah yang digunakan pada BMT Al-

Fath IKMI, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur pembiayaan murabahah di BMT Al-Fath IKMI sudah cukup baik,

semua langkah dan tahapan dalam pengajuan permohonan pembiayaan

sudah diatur dengan baik. Karena BMT ini merupakan LKS-non bank,

maka nasabah yang menjadi mitra di BMT ini kebanyakan adalah

masyarakat sekitar yang berwirausaha dalam lingkup UKM. Barang/objek

yang biasa dipakai dalam pembiayaan murabahah di sini seringnya adalah

barang yang digunakan untuk modal kerja atau menghasilkan nilai

ekonomi bagi nasabah itu sendiri. Seperti untuk pembelian bahan-bahan

untuk warung sembako, pembelian pakaian (untuk dijual kembali),

pembelian mesin foto copy dan lain sebagainya. Besarnya pembiayaan

yang diberikan sesuai dengan besaran jaminan yang akan dijaminkan.

Antara pihak BMT dengan nasabah dapat melakukan negosiasi mengenai

harga pada saat pengajuan pembiayaan. Transparansi dalam penyebutan

Page 97: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

84

harga beli, margin keuntungan, harga jual dan besaran angsuran yang harus

dibayar oleh nasabah.

2. Metode perhitungan margin murabahah yang digunakan oleh BMT adalah

metode proporsional yang disebutkan dalam fatwa DSN no.84. Hanya

perhitungan sederhana, yaitu harga pokok dikalikan dengan presentase

margin kemudian dibagi dengan jumlah bulan/lamanya jangka waktu

angsuran. Margin yang ditetapkan di BMT, merupakan hasil rapat Komite

Pembiayaan di BMT. Pertimbangan yang berpengaruh dalam menentukan

besaran margin keuntungan adalah hal-hal yang juga termasuk dalam

ketetapan ALCO Syariah, yaitu : DCMR, ICMR, ECRI, Acquiring Cost

dan Overhead Cost.

3. Mengenai relevansi metode perhitungan margin murabahah di BMT Al-

dengan fatwa DSN-MUI No.84//DSN-MUI/XII/2012 masih ada beberapa

ketentuan-ketentuan dalam fatwa yang belum dipenuhi. Seperti akad

wakalah yang dalam isi klausul akad masih digabungkan dengan akad

murabahah serta mengenai ketidakjelasan keberadaan dan kepemilikan

objek dalam murabahah.

Page 98: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

85

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis memiliki pandangan atau saran yang

mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perkembangan yang

lebih baik bagi BMT Al-Fath IKMI, beberapa saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya akad wakalah dan murabahah dibuat terpisah dalam penulisan

masing-masing akad, karena jika digabungkan khawatir menimbulkan

ketidakjelasan pada saat pelaksanaan akad.

2. Metode perhitungan margin keuntungan sebaiknya mengacu kepada

referensi margin keuntungan yang ditetapkan oleh ALCO Syariah. Hal ini

dalam penerapannya untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan

keluar dari prinsip syariah.

3. Dewan Pengawas Syariah (DPS) hendaknya selalu mengontrol baik

terhadap standar operasional prosedur (SOP) maupun pelaksanaan kegiatan

operasional LKS.

Page 99: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

86

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Azwar Karim. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi Kedua,

Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2004.

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Rajagrafindo

Persada, 2009.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta : RajaGrafindo Persada ,2007.

Azharuddin, Ah Lathif. Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah Pada Perbankan

Syariah di Indonesia. Jakarta: Jurnal Anggota Komite Bidang Advokasi,

Penelitian, dan Pengembangan Hukum Ekonomi MES

_____________. Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah pada Perbankan Syariah.

Tulisan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), 2014.

Fatwa DSN-MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000

Fatwa DSN-MUI No.84/DSN-MUI/XII/2012

Hendi suhendi. Fiqh Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

M. Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Kencana : Jakarta, 2009.

Madjid, Nazori. Nuansa Konvensional dalam Perbankan Syariah, Jurnal Kajian

Ekonomi Islam dan Kemasyarakatan : Nalar Fiqh. Vol. 3 No. 1, Juni 2011.

Page 100: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

87

Muhammad Syafi’i Antonio. Bank Syariah dari Teori ke Prkatek. Jakarta: Gema

Insani, 2001.

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Edisi Revisi, Yogyakarta: UPP STIM YKPN,

2005.

_________. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

Nasrun Haroen. Ushul Fiqh. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996.

Nasution, S. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Nuryadin, Birusman. Harga dalam Perspektif Islam. Jurnal Ekonomi Islam:

Mazahib. Vol. 4 No. 1, Juni 2007.

Rahmawaty, Anita. Ekonomi Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam

Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam: La Riba. Vol. 1 No.

2, Desember 2007.

Rizal yaya, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktek Kontemporer.

Jakarta : Salemba Empat.

Saidi, Zaim. Tidak Syariahnya Bank Syariah, Cet ke-5. Yogyakarta: Delokomotif,

2015.

Sjahdeini Sutan Remi. Perbankan Syariah Produk-Produk dan Aspek-Aspek

Hukumnya. Jakarta: Kencana, 2014.

Page 101: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

88

Sri Dewi Anggadini. Penerapan Margin Pembiayaan Murabahah pada BMT As-

Salam Pacet-Cianjur. Majalah Ilmiah UNIKOM. Vol. 9, No. 2

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

Bandung: CV Alfabeta, 2008.

Turmudi, Muhamad. Penentuan Margin Ba’i Al-murabahah Pada Program

Pembiayaan Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Studi Ilmu Hukum

Islam dan Pranata Sosial : Al-‘Adl , Vol. 7 No. 1 Januari 2014.

Wiroso, Jual Beli Murabahah. Yogyakarta : UII Press, 2005.

Website BMT Al-Fath IKMI, www.bmtalfath.com

http://bmtamber.co.id/bmt-sebagai-pendorong-ekonomi-kerakyatan-2/ diakses 8 maret 2015

http://fossei.org/2013/01/menilik-perkembangan-koperasi-syariah-dan-potensinya-dalam-perbaikan-

kesejahteraan-masyarakat/

Page 102: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

no. Tanggal Pokok Margin

Jumlah

Angsuran Sisa Pokok

Sisa

Margin

1. 6/16/2013 333333 184000 517333 7999992 4416000

2. 7/16/2013 333333 184000 517333 7666659 4232000

3 8/16/2013 333333 184000 517333 7333326 4048000

4 9/16/2013 333333 184000 517333 6999993 3864000

5 10/16/2013 333333 184000 517333 6666660 3680000

6 11/16/2013 333333 184000 517333 6333327 3496000

7 12/16/2013 333333 184000 517333 5999994 3312000

8 1/16/2014 333333 184000 517333 5666661 3128000

9 2/16/2014 333333 184000 517333 5333328 2944000

10 3/16/2014 333333 184000 517333 4999995 2760000

11 4/16/2014 333333 184000 517333 4666662 2576000

12 5/16/2014 333333 184000 517333 4333329 2392000

13 6/16/2014 333333 184000 517333 3999996 2208000

14 7/16/2014 333333 184000 517333 3666663 2024000

15 8/16/2014 333333 184000 517333 3333330 1840000

16 9/16/2014 333333 184000 517333 2999997 1656000

17 10/16/2014 333333 184000 517333 2666664 1472000

18 11/16/2014 333333 184000 517333 2333331 1288000

19 12/16/2014 333333 184000 517333 1999998 1104000

20 1/16/2015 333333 184000 517333 1666665 920000

21 2/16/2015 333333 184000 517333 1333332 736000

22 3/16/2015 333333 184000 517333 999999 552000

23 4/16/2015 333333 184000 517333 666666 368000

24 5/16/2015 333333 184000 517333 333333 184000

7999992 4416000 12415992 0 0Total

Tabel Jadwal Angsuran Murabahah di BMT Al-Fath IKMI

Page 103: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

no. Tanggal Pokok Marjin Keuntugan Angsuran per Bulan

1. 6/16/2013 333333 184000 517333

2. 7/16/2013 333333 176333 509666

3. 8/16/2013 333333 168666 501999

4. 9/16/2013 333333 161000 494333

5. 10/16/2013 333333 153333 486666

6. 11/16/2013 333333 145666 478999

7. 12/16/2013 333333 138000 471333

8. 1/16/2014 333333 130333 463666

9. 2/16/2014 333333 122666 455999

10. 3/16/2014 333333 115000 448333

11. 4/16/2014 333333 107333 440666

12. 5/16/2014 333333 99666 432999

13. 6/16/2014 333333 92000 425333

14. 7/16/2014 333333 84333 417666

15. 8/16/2014 333333 76666 409999

16. 9/16/2014 333333 69000 402333

17. 10/16/2014 333333 61333 394666

18. 11/16/2014 333333 53666 386999

19. 12/16/2014 333333 46000 379333

20. 1/16/2015 333333 38333 371666

21. 2/16/2015 333333 30666 363999

22. 3/16/2015 333333 23000 356333

23. 4/16/2015 333333 15333 348666

24. 5/16/2015 333333 7666 340999

7999992 2299992 10299984Total

Tabel Margin Keuntungan Menurun

Page 104: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

no. Tanggal Pokok Margin Jumlah Angsuran

1. 6/16/2013 333333 184000 517333

2. 7/16/2013 333333 138000 471333

3 8/16/2013 333333 122666 455999

4 9/16/2013 333333 115000 448333

5 10/16/2013 333333 110400 443733

6 11/16/2013 333333 107333 440666

7 12/16/2013 333333 105142 438475

8 1/16/2014 333333 103500 436833

9 2/16/2014 333333 102222 435555

10 3/16/2014 333333 101200 434533

11 4/16/2014 333333 100363 433696

12 5/16/2014 333333 99666 432999

13 6/16/2014 333333 99076 432409

14 7/16/2014 333333 98571 431904

15 8/16/2014 333333 98133 431466

16 9/16/2014 333333 97750 431083

17 10/16/2014 333333 97411 430744

18 11/16/2014 333333 97111 430444

19 12/16/2014 333333 96842 430175

20 1/16/2015 333333 96600 429933

21 2/16/2015 333333 96380 429713

22 3/16/2015 333333 96181 429514

23 4/16/2015 333333 96000 429333

24 5/16/2015 333333 95833 429166

7999992 2555380 10555372Total

Tabel Margin Keuntungan Rata-Rata

Page 105: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

no. Tanggal Pokok Margin Jumlah Angsuran

1. 6/16/2013 333333 7666 340999

2. 7/16/2013 333333 7666 340999

3 8/16/2013 333333 7666 340999

4 9/16/2013 333333 7666 340999

5 10/16/2013 333333 7666 340999

6 11/16/2013 333333 7666 340999

7 12/16/2013 333333 7666 340999

8 1/16/2014 333333 7666 340999

9 2/16/2014 333333 7666 340999

10 3/16/2014 333333 7666 340999

11 4/16/2014 333333 7666 340999

12 5/16/2014 333333 7666 340999

13 6/16/2014 333333 7666 340999

14 7/16/2014 333333 7666 340999

15 8/16/2014 333333 7666 340999

16 9/16/2014 333333 7666 340999

17 10/16/2014 333333 7666 340999

18 11/16/2014 333333 7666 340999

19 12/16/2014 333333 7666 340999

20 1/16/2015 333333 7666 340999

21 2/16/2015 333333 7666 340999

22 3/16/2015 333333 7666 340999

23 4/16/2015 333333 7666 340999

24 5/16/2015 333333 7666 340999

7999992 183984 8183976Total

Tabel Margin Keuntungan Flat

Page 106: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

no. Tanggal Pokok Margin Jumlah Angsuran Sisa Pokok Sisa Margin

7999991 2782558.53

1. 6/16/2013 253479 195793.8971 449272.8971 7746512 2586764.633

2. 7/16/2013 259309 189963.8971 449272.8971 7487203 2396800.736

3 8/16/2013 265273 183999.8971 449272.8971 7221930 2212800.839

4 9/16/2013 271374 177898.8971 449272.8971 6950556 2034901.942

5 10/16/2013 277616 171656.8971 449272.8971 6672940 1863245.045

6 11/16/2013 284001 165271.8971 449272.8971 6388939 1697973.148

7 12/16/2013 290533 158739.8971 449272.8971 6098406 1539233.251

8 1/16/2014 297215 152057.8971 449272.8971 5801191 1387175.353

9 2/16/2014 304051 145221.8971 449272.8971 5497140 1241953.456

10 3/16/2014 311044 138228.8971 449272.8971 5186096 1103724.559

11 4/16/2014 318198 131074.8971 449272.8971 4867898 972649.6622

12 5/16/2014 325517 123755.8971 449272.8971 4542381 848893.7651

13 6/16/2014 333004 116268.8971 449272.8971 4209377 732624.868

14 7/16/2014 340663 108609.8971 449272.8971 3868714 624014.9709

15 8/16/2014 348498 100774.8971 449272.8971 3520216 523240.0738

16 9/16/2014 356513 92759.89709 449272.8971 3163703 430480.1767

17 10/16/2014 364713 84559.89709 449272.8971 2798990 345920.2796

18 11/16/2014 373102 76170.89709 449272.8971 2425888 269749.3825

19 12/16/2014 381683 67589.89709 449272.8971 2044205 202159.4854

20 1/16/2015 390462 58810.89709 449272.8971 1653743 143348.5884

21 2/16/2015 399442 49830.89709 449272.8971 1254301 93517.69127

22 3/16/2015 408630 40642.89709 449272.8971 845671 52874.79418

23 4/16/2015 418028 31244.89709 449272.8971 427643 21629.89709

24 5/16/2015 427643 21629.89709 449272.8971 0 0

7999991 2782558.53 10782549.53Total

Tabel Margin Keuntungan Annuitas

Page 107: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah
Page 108: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

AKAD WAKALAH MURABAHAH NO : 1982/WKL/BMT-AF/CBU/VIII/2015

Dengan memohon petunjuk dan ridho Allah Subhanahu Wata’ala, pada hari Kamis, tanggal 13/08/2015

(Tiga belas Agustus Tahun Dua Ribu Lima Belas) bertempat di Kedaung Pamulang Tangerang Selatan,

bahwa kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Saimin

Jabatan : Manager Tamwil,

Bertindak untuk dan atas nama KBMT AL-FATH IKMI, Suatu badan hukum Koperasi yang berkedudukan di

Jl.Aria Putra No. 7 Kedaung Pamulang Tangerang Selatan, selanjutnya disebut PIHAK I.

2. Nama : DIDING

Tempat,Tgl Lahir :

Alamat :

Pekerjaan : Wiraswasta

NIK :

Bertindak untuk dan atas nama pribadi, Selanjutnya disebut Pihak II.

Kedua belah Pihak telah sepakat melakukan akad Wakalah dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Pihak I memberikan uang kepada Pihak II sebesar Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) dan sekaligus

memberikan kuasa penuh untuk Membeli Pisang sebanyak 10 Ton / 1300 tandan seharga Rp 20.000.000,-

(Dua puluh juta rupiah) dari Penjual

2. Pihak II telah menerima dari Pihak I uang sebesar Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) untuk

menjalankan kuasa sebagai mana tersebut pada point 1(satu).

Demikian akad wakalah ini dibuat dan ditanda tangani Kedua belah pihak, untuk dapat dijalankan dengan

semestinya.

Yang Mengadakan akad

Pihak I Pihak II

SAIMIN DIDING

Page 109: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

AKAD JUAL BELI MURABAHAH No: 1983/MBH/BMT-AF/CBU/VIII/2015

Bismillahirahmanirrahim Allah berfirman:

“ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad perjanjian “ (Qs Al Maidah:1)

Rasulullah bersabda:

““Siapa yang berhutang dan dia bertekad untuk membayarnya niscaya Allah akan memudahkannya

untuk melunasi hutangnya. Dan siapa yang berhutang tidak bertekad untuk membayar hutangnya

niscaya Allah akan membinasakannya” (HR. Bukhari).

Dengan memohon petunjuk dan ridho Allah Subhanahu Wata’ala, pada hari Kamis, tanggal 13/08/2015

(Tiga belas Agustus Tahun Dua Ribu Lima Belas) bertempat di Kedaung Pamulang Tangerang Selatan,

bahwa kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Saimin

Jabatan : Manager Tamwil,

Bertindak untuk dan atas nama KBMT AL-FATH IKMI, Suatu badan hukum Koperasi yang berkedudukan di

Jl.Aria Putra No. 7 Kedaung Pamulang Tangerang Selatan, selanjutnya disebut PIHAK I.

2. Nama : DIDING

Tempat,Tgl Lahir :

Alamat :

Pekerjaan : Wiraswasta

NIK :

Bertindak untuk dan atas nama pribadi, Selanjutnya disebut Pihak II.

PIHAK I dan PIHAK II telah sepakat mengadakan akad perjanjian jual beli (Murabahah) yang terikat dengan

ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

DASAR AKAD

Akad ini dilaksanakan dengan didasari oleh ketaqwaan kepada Allah, Kepercayaan, Amanah, dan bertanggung

jawab.

Pasal 2

OBJEK BARANG DAN HARGA JUAL BELI

(1) PIHAK I Menjual kepada PIHAK II Pisang sebanyak 10 Ton / 1300 tandan (sesuai RAB) seharga pokok Rp

20.000.000,- dan Margin Rp 4.800.000,- total harga jual Rp 24.800.000,-(Dua puluh empat juta delapan

ratus ribu rupiah).

(2) PIHAK II telah membeli dari PIHAK I Pisang sebanyak 10 Ton / 1300 tandan (sesuai RAB) seharga Pokok

Rp. 20.000.000,- dan Margin Rp 4.800.000,- total harga beli Rp 24.800.000,-(Dua puluh empat juta delapan

ratus ribu rupiah).

Pasal 3

Page 110: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

SISTEM DAN JANGKA WAKTU PEMBAYARAN KEMBALI

(1) Sistem pembayaran adalah dengan cara angsuran selama 12 (Dua belas) kali angsuran.

(2) Jangka waktu akad adalah 12 (Dua belas) bulan sejak ditandatanganinya akad ini sampai dengan jatuh

tempo tanggal 13 Agustus 2016.

(3) Pembayaran angsuran sebagai mana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) dilakukan mulai tanggal 13 September

2015 dan selanjutnya setiap tanggal 13 (Tiga belas) dengan cara diantar ke Kantor KJKS BMT AL FATH

IKMI.

(4) Besar pembayaran angsuran perbulan sebesar Rp 2.066.667,- (Dua juta enam puluh enam ribu enam ratus

enam puluh tujuh rupiah) sampai dengan dinyatakan lunas.

Pasal 4

KUASA DEBET TABUNGAN

Jika kewajiban angsuran sebagaimana tertuang dalam pasal 3 (Tiga) ayat 3 (Tiga) dan tenggang waktu yang di

berikan sesuai pasal 6 (Enam) ayat 1 (Satu) telah habis, Pihak II belum melakukan pembayaran angsuran, maka

Pihak II memberikan kuasa penuh kepada Pihak I untuk mendebet saldo tabungan Pihak II dengan No. Rekening

10013000.22289 Atas nama DIDING sebagai pembayaran angsuran kepada Pihak I.

Pasal 5

PERNYATAAN JAMINAN

Untuk menjamin keamanan dan terpenuhinya kewajiban Pihak II, maka dengan ini Pihak II menjaminkan barang

dalam bentuk 1 (satu) Unit Mobil dengan spesifikasi : No. BPKB D 0728206 G, Nopol B 1234 AB, Merk

SUZUKI PIC UP, Tahun 2007, Warna BIRU, No. NIK / Rangka MHYESL4154J152748, No. Mesin G15A-IA-

152269, Atas Nama DIDING. Harga Taksasi Rp. 26.250.000,-

Pasal 6

PERISTIWA CEDERA JANJI

(1) Pihak II dianggap cedera janji apabila tidak dapat memenuhi kewajiban angsuran lebih dari 3(tiga) kali

sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan, dan oleh karenanya Pihak I berhak untuk membatalkan akad

pembiayaan ini, dan Pihak II berkewajiban mengembalikan seluruh sisa kewajibannya kepada Pihak I tanpa

menunggu masa perjanjian berakhir.

(2) Apabila Pihak II cedera janji sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan / atau apabila setelah satu pekan dari

jatuh tempo Pihak II belum melunasi seluruh kewajibannya kepada Pihak I, maka terhadap hal ini Pihak I

berhak mengambil tindakan sebagai berikut:

Mendebet simpanan Pihak II yang ada pada Pihak I untuk melunasi sisa angsuran.

Bila dari simpanan tidak mencukupi, maka Pihak I akan Mengambil alih, menguasai dan menjual barang

yang dijaminkan kepada Pihak I. Bila dari hasil penjualan barang jaminan tersebut nilainya di bawah sisa

Pembiayaan Pihak II, maka Pihak II masih berkewajiban melunasi sisa Pembiayaan tersebut. Bila nilai

penjualan barang jaminan tersebut diatas nilai Pembiayaan Pihak II, maka Pihak I akan mengembalikan

sisa tersebut pada Pihak II.

Pasal 7

ASURANSI

Pembiayaan ini diikutsertakan dalam program Asuransi Jiwa Syariah dengan ketentuan:

(1) Asuransi jiwa memberikan manfaat jika dalam masa pembiayaan ini takdir Allah mendahului Pihak II

meninggal dunia maka segala kewajiban Pihak II diluar tunggakan angsuran Akan ditagihkan ke Pihak

Asuransi Syariah.

(2) Persetujuan atau penolakan atas klaim sepenuhnya menjadi wewenang Perusahaan Asuransi Syariah.

(3) Masa Asuransi Jiwa Syariah ini berlaku sejak kepesertaan disetujui oleh pihak Perusahaan Asuransi Syariah

sampai berakhirnya masa pembiayaan ini.

(4) Jika karena satu dan lain hal permohonan klaim Asuransi tersebut ditolak oleh Pihak Asuransi Syariah

karena tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam polis asuransi, maka kewajiban pelunasan manjadi

tanggungjawab Pihak II dan ahli waris.

(5) Jika terdapat tunggakan angsuran, maka tunggakan tersebut menjadi tanggung jawab ahli waris untuk

pelunasannya.

Page 111: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

(6) Biaya Premi asuransi menjadi tanggungjawab Pihak II.

Pasal 8

AHLI WARIS

Ahli Waris yang ditunjuk oleh Pihak II adalah:

Nama : NURHAYATI

Hubungan : Istri

Alamat KTP :

Pasal 9

BIAYA-BIAYA

Terhadap akad ini Pihak II dikenakan biaya administrasi dan Premi Asuransi sebesar Rp. 170.900,-

Pasal 10

ADDENDUM

Pihak I dan Pihak II telah sepakat bahwa segala sesuatu yang belum diatur dalam akad ini, akan diatur dalam

addendum-addendum dan /atau surat-surat dan/atau lampiran-lampiran yang akan dibuat dan menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.

Pasal 11

DOMISILI HUKUM

Tentang akad ini dan segala akibatnya, Pihak I dan Pihak II sepakat memilih domisili hukum yang tetap dan

umum dikantor kepaniteraan Pengadilan Agama Tangerang.

Pasal 12

PASAL TAMBAHAN

Perjanjian ini ditandatangani diatas materai yang cukup, dan dibuat dalam rangkap 2(dua) dan mempunyai

kekuatan pembuktian yang sama, ditanda tangani oleh Para Pihak dengan sukarela tanpa paksaan dari Pihak

manapun dan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.

PARA PIHAK YANG MENGADAKAN AKAD

PIHAK I PIHAK II PERSETUJUAN ISTRI

SAIMIN DIDING NURHAYATI

Page 112: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

Lampiran

Pedoman Wawancara

Daftar Wawancara Pada BMT Al-Fath IKMI

Jl. Aria Putra No. 7

Kedaung Tangerang Selatan

Nama Narasumber : Suryadi

Jabatan : Kepala Bagian Operasional

Hari/Tanggal : Senin, 29 Juni 2015

Waktu Wawancara : 16.15 – 16.50

Tempat Wawancara : BMT Al-Fath IKMI (Kantor Pusat)

1. Bagaimana sejarah berdirinya BMT Al-Fath IKMI?

Jawab : Awal mula berdirinya koperasi BMT Al-Fath IKMI ini dari IKMI

(Ikatan Masjid Indonesia) kalau sekarang diganti jadi Idaroh Kemakmuran

Masjid Indonesia, Idaroh itu artinya manajemen. Didasari oleh idealisme

yang kuat untuk turut andil dalam membantu saudara-saudara yang

bergerak di bidang usaha, tetapi sulit untuk berkembang dikarenakan

banyaknya praktek rentenir, sistem ekonomi liberal yang melahirkan kaum

kapitalis sehingga distribusi pendapatan tidak merata.

Disamping itu keinginan mengembangkan pola dakwah yang selama ini

lebih banyak di bidang dakwah sehingga diharapkan besar di masa

mendatang sistem ekonomi yang Islami dapat diterapkan di Indonesia.

Atas dasar itulah sehingga pada tanggal 13 Oktober 1996 didirikanlah

koperasi BMT Al-Fath IKMI yang pada waktu itu terdiri oleh 25 orang

pendiri dengan modal awal Rp. 400.000,- per pendiri. Letak kantor

pertama yaitu di gang swadaya berupa kontrakan kecil. Sekarang BMT Al-

Fath IKMI memiliki sebuah kantor pusat yang berada di kedaung, dan 4

Page 113: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

kantor cabang lainnya yang berada di daerah Arya Putra, Legoso, Jombang

dan Pondok Aren.

Pada tahun 1998, BMT Al-Fath IKMI resmi mendaftarkan diri pada

departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT Al-

Fath IKMI mendapatkan legal hukum dengan nomor:

650/BH/kwk.10/IV/1998 dengan nama “Koperasi Simpan Pinjam

Pamulang”.

Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT

Al-Fath IKMI mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte

perubahan dengan nomor: 518/BH/PAD/Koperasi/2005 dengan nama

“Koperasi BMT Al-Fath IKMI”

2. Apa visi dan misi BMT Al-Fath IKMI?

Jawab : Visinya, Meningkatkan kualitas keimanan anggota dan mitra

binaan sehingga mampu berperan aktif sebagai khalifah Allah Subhanahu

Wa Ta'ala. Sedangkan misinya adalah Menerapkan prinsip-prinsip syari'at

dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha kecil dan menengah,

dan membina kepedulian aghniyaa (orang mampu) kepada dhuafaa

(kurang mampu) secara terpola dan berkesinambungan.

3. Apa saja jenis pelayanan (pembiayaan dan penghimpunan dana) yg

disediakan BMT?

Jawab : Pembiayaan terdiri dari; pembiayaan mudharabah, pembiayaan

musyarakah, piutang murabahah dan piutang ijarah. Untuk penghimpunan

dana, ada yang memakai prinsip wadiah yaitu Tawakal (Tabungan wadiah

BMT Al-Fath). Ada juga yang menggunakan prinsip bagi hasil seperti;

Tabah (Tabungan berjangka Al-Fath), Sidik (Simpanan Pendidikan),

Simpanan Idul Fitri, Simpanan Qurban, Simpanan Nikah dan Simpanan

Haji.

4. Bagaimana dengan mitra BMT saat ini? Siapa saja mitra BMT saat ini?

Menjalin kerjasama dengan lembaga apa saja?

Page 114: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

Jawab : Sudah banyak menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga,

terutama dengan lembaga keuangan syariah seperti BTN Syariah, Bank

Muamalat, dll.

5. Berapa kisaran pembiayaan yang diberikan BMT? Berapa batas plafond

pembiayaan murabahah?

Jawab : Kisaran Rp. 500.000 – Rp. 50.000.000 , tapi terkadang kami juga

bisa menerima sampai Rp. 100.000.000. Tergantung dari hasil analisa 5C

nasabah yang bersangkutan.

6. Bagaimana syarat pengajuan pembiayaan murabahah di BMT?

Jawab : Untuk mengajukan pembiayaan murabahah, ada beberapa syarat

yang harus dipenuhi yaitu :

a. Menjadi anggota/nasabah BMT dengan membuka rekening awal

sebesar Rp. 25.000. Rinciannya itu, untuk simpanan pokok sebesar Rp.

10.000 , saldo awal Rp. 10.000 dan administrasi pembukuan Rp. 5.000

b. Setelah jadi anggota/nasabah mengisi formulir permohonan

pembiayaan dengan data diri yang lengkap :

a) Foto copy KTP/SIM Suami dan istri & Fotocopy Kartu Keluarga

b) Foto copy surat nikah/cerai

c) Pas foto 3x4 suami dan istri

d) Foto copy laporan keuangan usaha

e) Foto copy jaminan BPKB & STNK masih berlaku;

SHM/SHGB/AJB & SPPT PBB tahun terakhir + bukti lunas PBB

Persyaratan Tambahan Bagi Karyawan

a) Slip gaji terakhir stempel perusahaan

b) Foto copy rekening bank 3 bulan terakhir

c) Foto copy SK pegawai/karyawan

7. Bagaimana tahap-tahap prosedur pembiayaan murabahah di BMT?

Jawab : Tahapan atau prosedur pembiayaan murabahah di BMT Al-Fath

IKMI melalui beberapa proses yaitu:

Page 115: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

1) Calon nasabah/mitra pembiayaan harus menjadi mitra/nasabah di BMT

Al-Fath IKMI dengan membuka rekening tabungan awal.

2) Setelah menjadi nasabah/mitra BMT Al-Fath IKMI langkah

selanjutnya adalah:

a. Nasabah menyampaikan tujuan meminta bantuan untuk membeli

suatu barang yang dibutuhkan. Menjelaskan tujuan penggunaan

barang tersebut serta sumber dana dan cara untuk melunasi

pembelian barang tersebut. Disini nasabah bisa melakukan

negosiasi dengan pihak BMT untuk mendapat kesepakatan harga

barang yang dibutuhkan. Jadi, ada transaksi tawar menawar

sebelum terjadinya akad murabahah.

b. Mengisi formulir permohonan pengajuan pembiayaan dengan

identitas lengkap nasabah. Serta melampirkan persyaratan-

persyaratan yang telah disebutkan di atas.

c. Mengisi tabel RAB (Rencana Anggaran Belanja). Disini nasabah

menuliskan rincian rencana penggunaan dana pembiayaan.

Sekaligus melampirkan informasi barang yang dibutuhkan yaitu

tipe, jumlah, warna, ukuran serta penjual atau supplier barang

tersebut.

3) Selanjutnya Customer Service dan Account Officer BMT Al-Fath

IKMI melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.

a. Jika berkas belum lengkap maka BMT Al-Fath IKMI

mempersilakan mitra untuk melengkapinya terlebih dahulu.

b. Jika berkas yang disertakan lengkap dan sesuai persyaratan maka

tim BMT Al-Fath IKMI melakukan survey kepada mitra.

4) Account Officer (AO) melakukan survey kepada mitra dengan

melakukan tinjauan lapangan kepada mitra pembiayaan untuk

memperoleh informasi lebih lengkap dan melihat langsung aset yang

akan dijadikan jaminan oleh mitra pembiayaan. Pada tahap survey ini

juga dilakukan analisis kelayakan usaha mitra menggunakan Formulir

Permohonan Pembiayaan, Rancangan Anggaran Belanja Mitra, dan

Page 116: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

berkas-berkas kelengkapan. Analisis tersebut dilakukan berdasarkan

faktor-faktor penilaian pembiayaan yang berpedoman pada prinsip 5-

C.

5) Setelah analisa dilakukan, kemudian menyerahkan hasil analisa untuk

dibahas dalam rapat komite pembiayaan;

a. Jika hasil analisis tidak layak maka permohonan pembiayaan

ditolak dan semua berkas/dokumen nasabah dikembalikan lagi

kepada yang bersangkutan.

b. Jika hasil analisis layak maka langsung diserahkan ke bagian

operasional untuk disiapkan akad pembiayaannya.

6) Kemudian bagian operasional menyiapkan akad pembiayaan dan

jadwal pencairan dana.

7) Setelah jadwal pencairan dana dibuat maka pihak BMT Al-Fath IKMI

menginformasikannya kepada nasabah

8) Nasabah datang sesuai jadwal yang ditentukan sambil menyerahkan

jaminan. Disini jaminan di cek keasliannya apakah sudah sesuai

dengan berkas yang dilampirkan pada saat pengajuan surat

permohonan pembiayaan.

9) Setelah itu kedua belah pihak yaitu BMT Al-Fath IKMI dan nasabah

melakukan akad pembiayaan/pengikatan antara kedua belah pihak

10) Setelah ada pengikatan antara kedua belah pihak, kemudian BMT dan

nasabah melakukan transaksi jual beli barang. Dalam tahap

pemesanan/pembelian barang ini dibagi menjadi 2 cara yaitu;

a. Jika pemesanan barang dalam transaksi pembelian barang dapat

diwakilkan kepada nasabah untuk membeli sendiri barang yang

diperlukan, maka BMT membayarkan dana kepada nasabah untuk

pembelian barang tersebut kepada supplier (penjual barang). Disini

nasabah harus menandatangani akad wakalah terlebih dahulu.

b. Jika pemesanan barang langsung kepada supplier oleh BMT maka

tidak perlu ada penandatangan akad wakalah. BMT dapat

Page 117: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

melakukan pembayaran harga beli barang langsung kepada

supplier.

c. Setelah menerima pembayaran, supplier akan menyerahkan tanda

terima uang oleh supplier.

d. Supplier mengirimkan barang pada nasabah dengan melampirkan

surat pengiriman barang pada nasabah.

11) Saat penerimaan barang;

a. Jika menggunakan akad wakalah terlebih dahulu, setelah menerima

barang maka nasabah harus menyerahkan bukti pembelian barang

dan penerimaan barang dari supplier kepada BMT.

b. Jika langsung dengan menggunakan akad murabahah, maka setelah

barang diterima oleh nasabah harus menyerahkan pada BMT surat

tanda terima barang.

12) Setelah menerima barang sesuai dengan spesifikasi yang diminta,

selanjutnya sesuai ketentuan dalam persetujuan murabahah pelunasan

harga jual barang kepada BMT dilaksanakan oleh nasabah sesuai

dengan jangka waktu yang disepakati.

13) Nasabah melakukan pelunasan, baik sekaligus ataupun diangsur.

8. Langkah-langkah apa yang dilakukan BMT sebelum permohonan

pembiayaan tersebut disetujui?

Jawab : Hal ini masih masuk ke dalam tahapan prosedur permohonan

pembiayaan, dengan cara :

a. Account Officer (AO) melakukan survey kepada mitra dengan

melakukan tinjauan lapangan kepada mitra pembiayaan untuk

memperoleh informasi lebih lengkap dan melihat langsung aset

yang akan dijadikan jaminan oleh mitra pembiayaan. Pada tahap

survey ini juga dilakukan analisis kelayakan usaha mitra

menggunakan Formulir Permohonan Pembiayaan, Rancangan

Anggaran Belanja Mitra, dan berkas-berkas kelengkapan. Analisis

Page 118: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

tersebut dilakukan berdasarkan faktor-faktor penilaian pembiayaan

yang berpedoman pada prinsip 5-C.

b. Setelah analisa dilakukan, kemudian menyerahkan hasil analisa

untuk dibahas dalam rapat komite pembiayaan;

a) Jika hasil analisis tidak layak maka permohonan pembiayaan

ditolak dan semua berkas/dokumen nasabah dikembalikan lagi

kepada yang bersangkutan.

b) Jika hasil analisis layak maka langsung diserahkan ke bagian

operasional untuk disiapkan akad pembiayaannya.

9. Berapa persen margin yang diberikan BMT dalam pembiayaan

murabahah? Adakah ketentuan tertentu sesuai besaran pinjaman atau

barang pesanan (misal, kendaraan bermotor)?

Jawab : Margin kami per bulan nya 2%. Ketentuan tertentu tidak ada, tapi

biasanya misalkan jangka waktu < 1 tahun, maka margin nya 2,3%. Kalau

jangka waktu 2 tahun maka margin nya 2,2%. Semakin lama jangka

waktu, maka persen margin nya kami kurangi, tapi memang meskipun > 3

tahun batas margin hanya 2%.

10. Bagaimana cara atau metode perhitungan margin yang diterapkan pada

pembiayaan murabahah di BMT?bagaimana contoh perhitungannya?

Jawab : Kami menggunakan perhitungan dengan metode angsuran tetap.

Misalkan, nasabah memohon pembiayaan untuk membeli laptop seharga

Rp. 10.000.000 dalam waktu 24 bulan. Maka : Margin = (harga beli – DP)

x 2,3%. Harga pokok = (Harga beli – DP) / Jangka waktu.

Angsuran cicilan per bulan = Margin + Harga Pokok

Harga beli laptop : Rp. 10.000.000

DP : Rp. 2.000.000 –

Jumlah yang BMT biayai :Rp. 8.000.000 (Harga Pokok)

Margin :Rp. 8.000.000 x 2,3% = Rp. 184.000/bulan

Page 119: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah

Jumlah margin dalam 24 bulan (jangka waktu) = Rp. 4.416.000

Jumlah angsuran per bulan dari BMT Al-Fath IKMI:

Jumlah yang BMT biayai + jumlah margin dalam 24 bulan

Rp. 8.000.000 + Rp. 4.416.000 = Rp. 12.416.000 : 24 bulan = Rp.

517.333/ bulan

11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau menjadi bahan

pertimbangan dalam penetapan margin? Faktor manakah yang paling

dominan mempengaruhi dan dipertimbangkan saat penerapan margin?

Jawab : Jangka waktu, BI rate, dan persaingan pasar.

12. Apakah perhitungan penerapan margin murabahah mengacu pada rapat

ALCO syariah?

Jawab : Iya, saat mengadakan rapat dengan Komite pembiayaan, tentang

penerapan margin di sini (BMT) mengacu kepada referensi margin

keuntungan yang ditetapkan ALCO syariah.

13. Apakah ada sistem negosiasi antara pihak BMT dan nasabah sebelum

mendapatkan kesepakatan pembiayaan murabahah?

Jawab : Iya, ada negosiasi, tapi meskipun ada negosiasi, margin yang kami

berikan 2% saja. dan penyebutan harga pokok dan harga jual (harga yang

sudah ditambah dengan margin), jadi nasabah mengetahui besaran margin

yang kami berikan.

14. Apakah ada penandatangan wakalah pada pembiayaan murabahah?

Jawab : “Iya, ada. Untuk beberapa kasus pembiayaan murabahah

memerlukan akad wakalah dulu, seperti pembiayaan murabahah untuk

modal membeli pakaian yang akan dijual nasabah, kalau kami yang

membelikan pakaian „kan repot.” Kalau untuk permohonan pembiayaan

barang yang diinginkan nasabah sudah tersedia pada kami, maka tidak

perlu menggunakan akad wakalah terlebih dahulu.

15. Dari prosedur dan margin yang sudah diperhitungkan, apa kendala yang

didapat BMT dalam pembiayaan murabahah?

Page 120: ANALISIS METODE PERHITUNGAN MARGIN MURABAHAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30017/1/SHUFFAH... · keuangan syariah saat ini. Eksistensi lembaga keuangan syariah