analisis pengaruh pendapatan murabahah, …

133
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh MUHAMAD ZIQRI 104081002543 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, MUDHARABAH

DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

MUHAMAD ZIQRI

104081002543

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH,

MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP

PROFITABILITAS BANK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

MUHAMAD ZIQRI

NIM 104081002543

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Aminuddin, SH, MAg

NIP. 150 317 955 NIP . 150 062 554

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 3: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Hari ini Senin Tanggal Empat Belas September Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Muhamad Ziqri, NIM : 104081002543,

dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Pendapatan Murabahah,

Mudharabah, Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank”.

Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi imi sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat utuk memperoleh gelar

Sarjana ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 September 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Indoyama Nasarudin, SE, M.AB Suhendra,S.Ag, MM

Ketua Sekretaris

\

Pof. Dr. Ahmad Rodoni

Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

i

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH,

MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP

PROFITABILITAS BANK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

MUHAMAD ZIQRI

NIM 104081002543

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Aminuddin, SH, MAg

NIP. 150 317 955 NIP . 150 062 554

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 5: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

ii

Hari ini kamis tanggal 21 Januari tahun dua ribu sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Muhamad Ziqri dengan NIM : 104081002543 dengan judul

“ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, MUDHARABAH

DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK”. Memperhatikan

kemammpuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi

ini sudah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 21 Januari 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Aminuddin, SH.M.ag Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Page 6: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

iii

Hari ini Senin Tanggal Empat Belas September Dua Ribu Delapan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Muhamad Ziqri, NIM : 104081002543,

dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Pendapatan Murabahah, Mudharabah,

Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank”. Memperhatikan kemampuan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi imi sudah dapat diterima

sebagai salah satu syarat utuk memperoleh gelar Sarjana ekonomi pada Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 September 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Indoyama Nasarudin, SE, M.AB Suhendra,S.Ag, MM

Ketua Sekretaris

Pof. Dr. Ahmad Rodoni

Penguji Ahli

Page 7: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : MUHAMAD ZIQRI

Tempat & Tgl Lahir : JAKARTA, 03 FEBRUARI 1986

Alamat : LENTENG AGUNG 006/06 Gg. FILLAR,

KEL. LENTENG AGUNG, KEC. JAGAKARSA

JAKARTA SELATAN (12610)

Handphone : 08567660266

(021) 78883933

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Agama : ISLAM

Motto Hidup : “HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID”

II. Pendidikan

MI AL-ISLAMIYAH JAKARTA : 1992 - 1998

MTS AL-MUKHLISHIN BOGOR : 1998 - 2001

MAN 7 JAKARTA : 2001 - 2004

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI : 2004 - 2009

III. Pengalaman Organisasi

1998-2000 : Ketua Osis MTS Al-Mukhlisin

2002-2003 : Paskibra

2004-2006 : Wakil ketua IRMAZIR

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

v

ABSTRACT

The objective of the research is to analyze empirical data about the influence of

Murabahah, Mudharabah and Musyarakah towards Profitability (ROE)

simultaneously.Sample of the research was taken from all of the population of BUS

(Bank Umum Syariah / Sharia Commercial Bank) and listed in Bank of Indonesia

(BI) from 2005 to 2008 period.The statistical method employed in this research is

Multiple-Regression test. Based on the cultivation of data, the result indicates that

there is a significant influence of Mudharabah upon Profitability (ROE), whereas

both Murabahah and Musyarakah do not influence upon Profitability (ROE)

significantly.

Keywords: Murabahah, Mudharabah, Musyarakah and Profitabilty (ROE)

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

vi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Murabahah, Mudharabah dan

Musyarakah secara simultan terhadap Profitabilitas (ROE).Sampel yang

digunakan dari populasi terdaftar di bank sentral (BI) dari tahun 2005 sampai

dengan 2008. Metode statistik yang digunakan adalah metode Regresi

berganda.Hasil statistik menunjukkan bahwa Mudharabah mempengaruhi

Profitabilitas (ROE) secara signifikan. Murabahah dan Musyarakah tidak

mempengaruhi Profitabilitas (ROE) secara signifikan.

Kata kunci : Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan Profitabilitas

(ROE)

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmatnya

telah dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan harapan. Dan tak lupa kita

panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW

beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menunjukkan jalan yang

benar kepada umat manusia dan selalu berada di jalan Allah SWT.

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah terhadap Profitabilitas Bank” Penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga perlu saran, kritik,

pendapat yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik dan dapat

berguna bagi pembaca.

Penyusunan skripsi ini berhasil sesuai dengan waktu yang diharapkan

sehingga perlu perbaikan-perbaikan. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang

dilakukan oleh Mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Untuk menyusun

skripsi ini memiliki banyak kendala namun skripsi ini berhasil terlaksana.

Oleh karena itu, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan dukungan guna menyelesaikan skripsi ini di antaranya :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moral, spiritual,

maupun material untuk menjalankan skripsi ini.

2. Bpk Prof Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negari Syarif Hidayatullah.

3. Bpk Indoyama Nasarrudin, SE, MAB selaku ketua jurusan manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negari Syarif

Hidayatullah

4. Bpk Prof Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku Pembantu Dekan Bid Akademik

Sekaligus sebagai pembimbing I yang telah memberikan saran, petunjuk,

ilmu pengetahuan, wawasan sehingga terselesaikan skripsi ini.

5. Bpk Aminuddin SH, M.Ag., selaku pembimbing II yang memberikan

bimbingan baik saran dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

viii

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan

ilmunya dan wawasan kepada penulis. Dan staf-staf bagian Akademik,

Staf keuangan, staf jurusan dan staf perpustakaan yang selalu melayani

mahasiswa.

7. Terima kasih kepada rekan-rekan yang memberikan informasi dalam

menyelesaikan skripsi ini. Special thanks to Purwo Yudo Wibowo, SE.

8. Elyza Martiarini, S.Pd dan keluarga, yang tak henti-hentinya mendorong

semangat dan menjadi inspirasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Semoga diberikan balasan baik di dunia maupun di akhirat serta

dibukakan jalan yang baik di setiap langkahnya.

Penulis menyadari kekurangan sehingga saran dan kritik yang

membangun guna memperbaiki skripsi ini.

Jakarta, Desember 2009

Penulis

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

ix

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi....................................................................... i

Lembar Bukti Ujian skripsi........................................................................ ii

Lembar Bukti Ujian Komprehensif........................................................... iii

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. iv

Abstract .................................................................................................. v

Abstrak ................................................................................................... vi

Kata Pengantar ....................................................................................... vii

Daftar Isi ................................................................................................. ix

Daftar Tabel ............................................................................................ xi

Daftar gambar............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................... 1

B. Batasan Masalah .............................................................. 8

C. Perumusan Masalah ......................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ............................................................ 8

E. Manfaat Penelitian .......................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................ 10

B. Murabahah ....................................................................... 20

C. Mudhrabahah ................................................................... 24

D. Musyarakah ..................................................................... 31

E. Pengertian Pendapatan ..................................................... 38

F. Pengertian Propitabilitas .................................................. 45

G. Kerangka Pemikiran ........................................................ 49

H. Penelitian Terdahulu ........................................................ 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian ................................................ 50

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

x

B. Metode Penentuan Sampel ............................................... 50

C. Pengumpulan Data ........................................................... 51

D. Metode Analisis ............................................................... 52

1. Analisis Statistik ........................................................ 52

a. Uji F ..................................................................... 52

b. Uji T .................................................................... 52

c. Uji Koefisien determinasi ..................................... 53

2. Analisis asumsi Klasik ............................................... 53

a. Uji Normalitas Data ............................................. 53

b. Uji Autokolerasi ................................................... 54

c. Uji Multikolineritas .............................................. 56

d. Uji Heteroskedastisitas ......................................... 56

3. Analisis Regresi Berganda ......................................... 57

E. Operasional Variabel ....................................................... 58

BAB IV PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...................... 60

B. Pengolahan dan Analisis Deskriptif.................................. 67

C. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 75

1. Uji Normalitas Data ................................................... 75

2. Uji Multikolinearitas .................................................. 76

3. Uji Autokorelasi ......................................................... 77

4. Uji Heteroskedastisitas ............................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................... 85

B. Implikasi .......................................................................... 86

C. Saran ............................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ xiii

Lampiran-lampiran

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

xi

DAFTAR TABEL

NO Keterangan Halaman

4.I ROE ...............................................................................................70

4.2 Murabahah .....................................................................................73

4.3 Mudharabah....................................................................................75

4.4 Musyarakah....................................................................................76

4.5 Hasil Uji Multikolineraitas.............................................................79

4.6 Hasil Uji Autokorelasi...................................................................80

4.7 Anova (Uji F).................................................................................82

4.8 Coefficient (Uji t)..........................................................................83

4.9 Uji Koofisien determinasi...............................................................84

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

xii

DAFTAR GAMBAR

NO Keterangan Halaman

2.1 kerangka Pemikiran 48

4.1 Grafik Uji Normalitas Data 78

4.2 Grafik Uji Heterokedastisitas 81

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

ABSTRACT

The objective of the research is to obtain empirical data about the influence of

Murabahah, Mudharabah and Musyarakah towards Profitability (ROE) either partially

and simultaneously.

Sample of the research was taken from all of the population of BUS (Bank Umum Syariah

/ Sharia Commercial Bank) and listed in Bank of Indonesia (BI) from 2005 to 2008

period.

The statistical method employed in this research is two-stage least regression, Ttest, Ftest

and Coefficient of Determination.

Based on the cultivation of data, the result indicates that there is a significant influence

of Mudharabah upon Profitability (ROE), whereas both Murabahah and Musyarakah do

not influence upon Profitability (ROE) significantly.

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

i

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 7

C. Batasan Masalah .............................................................. 8

D. Perumusan Masalah ......................................................... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................ 10

1. Pengertian Bank Syariah ............................................ 10

2. Fungsi Bank Syariah .................................................. 12

3. Produk-Produk Bank Syariah ..................................... 12

4. Karakteristik dan Persyaratan Transaksi

Perbankan Syariah ..................................................... 19

B. Murabahah ....................................................................... 20

C. Mudhrabahah ................................................................... 24

D. Musyarakah ..................................................................... 31

E. Pengertian Pendapatan ..................................................... 38

F. Pengertian Propitabilitas .................................................. 45

G. Kerangka Pemikiran ........................................................ 49

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

ii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian ................................................ 50

B. Metode Penentuan Sampel ............................................... 50

C. Pengumpulan Data ........................................................... 51

D. Metode Analisis ............................................................... 52

1. Analisis Statistik ........................................................ 52

a. Uji F ..................................................................... 52

b. Uji T .................................................................... 52

c. Uji Koefisien determinasi ..................................... 53

2. Analisis asumsi Klasik ............................................... 53

a. Uji Normalitas Data ............................................. 53

b. Uji Autokolerasi ................................................... 54

c. Uji Multikolineritas .............................................. 56

d. Uji Heteroskedastisitas ......................................... 56

3. Analisis Regresi Berganda ......................................... 57

E. Operasional Variabel ....................................................... 58

BAB IV PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...................... 60

1. Sejarah Singkat Bank Muamalat................................. 60

2. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ....................... 63

B. Pengolahan dan Analisis Deskriptif.................................. 67

1. Pengolahan Data ........................................................ 67

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

iii

2. Analisis Deskriptif Variabel ....................................... 68

C. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 75

1. Uji Normalitas Data ................................................... 75

2. Uji Multikolinearitas .................................................. 76

3. Uji Autokorelasi ......................................................... 77

4. Uji Heteroskedastisitas ............................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................... 85

B. Implikasi .......................................................................... 86

C. Saran ............................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat disangkal bahwa uang merupakan alat yang sangat

penting bagi kebutuhan manusia. Saat ini lembaga-lembaga keuangan

sengaja berdiri agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia

(Human Needs). Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi

sebagai Intermediary, artinya bank sebagai lembaga keuangan berfungsi

sebagai perantara antara pihak yang mempunyai kelebihan dana (kreditur)

dengan pihak yang membutuhkan dana (debitur).

Kita ketahui di Indonesia terdapat dua jenis bank ditinjau dari

prinsipnya. Yang pertama adalah bank konvensional. Bank konvensional

adalah bank yang menghimpun dana dari masyarakat serta

menyalurkannya kepada pihak-pihak kekurangan dana dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Yang kedua adalah bank syariah.

Bank syariah adalah bank yang menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kepada pihak-pihak kekurangan dana dalam rangka

mensejahterakan rakyat dan berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam.

Jika dicermati dari pengertian kedua macam bank di atas, sekilas

tidak ada perbedaan dalam tujuannya, namun walaupun keduanya

diregulasi oleh Bank Indonesia, prinsip yang membedakan kedua bank

tersebut.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

2

Bank konvensional dalam menjalankan aktivitasnya memakai

bunga sebagai pendapatan dalam memperoleh keuntungan. Bunga dalam

bank konvensional didapat dari pendapatan bank yang disebut interest

margin. Pada pemberian kredit yang dilakukan bank konvensional, unsur

bunga sangat berperan penting. Dengan demikian bahwa bunga dalam

bank konvensional diakui sebagai pendapatan bank konvensional. Tetapi,

tingkat suku bunga yang fluktuatif kadang-kadang menjadi masalah di

bank konvensional dalam memberikan atau mengajukan persentase bunga

dari pemberian kredit yang dilakukan.

Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 1997

telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem

konvensional bukan merupakan satu-satunya sistem yang dapat

diandalkan, tetapi ada sistem perbankan lain yang lebih tangguh karena

menawarkan prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah.

Perbankan Syariah mempunyai prinsip bagi hasil yang berbeda

dengan perbankan konvensional, yang ternyata lebih tangguh dan terbukti

mampu bertahan pada saat krisis moneter. Bahkan, sistem perbankan

syariah saat ini lebih berkembang dan menjadi alternatif menarik bagi

kalangan pengusaha sebagai pelaku bisnis, akademisi sebagai penyedia

sumber daya manusia dan masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan.

Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank

Islam, seperti halnya konvensional, juga berfungsi sebagai suatu lembaga

intermediasi (Intermediary institution), yaitu menyerap dana dari

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

3

masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.

Bedanya hanyalah bahwa bank syariah melakukan kegiatan usahanya tidak

berdasarkan bunga tetapi berdasarkan prinsip syariah, yaitu prinsip

pembagian keuntungan (Profit lost sharing principle).

Di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, telah

muncul pula kebutuhan akan adanya bank yang melakukan kegiatan

berdasarkan prinsip syariah. Keinginan ini kemudian ditampung dengan

dikeluarkannya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 sekalipun belum

dengan istilah yang tegas, tetapi baru dimunculkan dengan memakai istilah

“bagi hasil”. Baru setelah Undang-undang No. 7 Tahun 1992 itu diubah

dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, istilah yang dipakai lebih

terbuka. Dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998 disebut dengan tegas

istilah “prinsip syariah” bank berdasarkan prinsip syariah. Karena

operasinya berpedoman ketentuan-ketentuan Syariah Islam, karenanya

bank Islam disebut pula “Bank Syariah”.

Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank dalam

melakukan kegiatannya tidak hanya memperhatikan prinsip syariah saja

tetapi juga harus memperhatikan rambu-rambu ketentuan Bank Indonesia

(BI) atas terjadinya usaha yang dilakukan oleh bank. Penetapan rambu-

rambu ketentuan dari BI bertujuan agar bank sebagai financial

intermediary institution yang melakukan kegiatan usaha pembiayaannya

harus selalu dalam keadaan baik.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

4

Seperti Bank Konvensional, Bank Syariah juga memberikan jasa-

jasa pembiayaan. Jasa-jasa pembiayaan yang diberikan Bank Syariah jauh

lebih beragam daripada jasa-jasa pembiayaan yang dapat diberikan oleh

Bank Konvensional. Mengenai jasa pembiayaan yang dapat diberikan oleh

bank Islam bukan saja pembiayaan dalam bentuk apa yang disebut dalam

istilah perbankan konvensional sebagai kredit, tetapi juga memberikan

jasa-jasa pembiayaan yang biasanya diberikan oleh lembaga pembiayaan

(multi finance company), seperti leasing, hire purchase, pembelian barang

oleh nasabah bank kepada bank Islam yang bersangkutan dengan cicilan,

pembelian barang oleh bank Islam kepada perusahaan manufaktur dengan

pembayaran di muka, penyertaan modal (equity participation atau venture

capital).

Jasa-jasa perbankan Islam yang terkait dengan jasa pembiayaan

yang ditawarkan oleh Bank Syariah dikemas dalam produk-produk yang

ada dalam Bank Syariah, salah satunya adalah pembiayaan murabahah.

Pembiayaan murabahah merupakan jasa pembiayaan dengan mengambil

bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Sedangkan pola pelayanannya

dengan memakai jenis pembelian berdasarkan pesanan. Pada perjanjian

murabahah atau mark-up, bank membiayai pembelian barang atau asset

yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membeli barang itu dari

pemasok barang dan kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut

dengan menambah suatu mark-up atau keuntungan. Dengan kata lain,

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

5

penjualan barang oleh bank kepada nasabah dilakukan atas dasar cost-plus

profit.

Selain itu mudharabah dan musyarakah merupakan instrumen yang

menarik di bank syariah. Mudharabah dan musyarakah umumnya

digunakan untuk kerjasama antara bank dengan para nasabahnya yang

menggunakan sistem bagi hasil yang sesuai dengan ketentuan di awal

akad. Para pengusaha yang ingin melakukan akad tersebut hendaknya

mengetahui tentang prosedur-prosedur yang ada di dalam akad untuk

menghindari dari nisbi.

Mudharabah dan musyarakah yang ditawarkan bank syariah

amatlah cocok dibandingkan dengan pemberian kredit yang ada di bank

konvensional, karena dengan sistem profit loss sharing dan revenue

sharing serta adanya ketentuan-ketentuan usaha atau managemen yang

diberikan oleh bank diharapkan untuk kepuasan dan transparasi.

Transparansi bagi bank syariah bersifat mutlak dan harus

dilakukan. Dengan adanya transparansi yang benar-benar transparan

diharapkan akan semakin meningkatkan kepercayaan nasabah. Salah satu

implementasi transparansi dalam operasional bank syariah adalah

pembuatan laporan bagi hasil kepada semua deposan secara rutin setiap

bulan. Dalam laporan bagi hasil antara lain dilaporkan berapa jumlah

pendapatan yang diterima bank dalam satu bulan, yang akhirnya akan

berpengaruh terhadap berapa nominal hasil investasi yang akan diterima

deposan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

6

Dalam laporan bagi hasil, pengertian pendapatan adalah

pendapatan riil, yaitu pendapatan yang benar-benar secara tunai telah

diterima bank dari hasil penanaman dalam aktiva produktif, baik yang

berupa pendapatan margin, pendapatan nisbah, maupun pendapatan sewa.

Seperti yang diketahui, bahwa aktiva produktif bank syariah secara garis

besar ada tiga macam, yaitu piutang yang akan menghasilkan margin,

pembiayaan yang akan menghasilkan bagi hasil dan ijarah yang akan

menghasilkan pendapatan sewa.

PSAK 59 tentang akuntansi perbankan syariah yang dalam

pelaksanaannya diperjelas dengan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah

(PAPSI), dalam beberapa paragraf yang mengatur metode pengakuan

pendapatan menyatakan bahwa pengakuan pendapatan atas aktiva

produktif yang performing menggunakan accrual basis. Accrual basis

merupakan salah satu metode pengakuan pendapatan yang akan mengakui

adanya pendapatan dalam periode timbulnya hak meskipun nasabah pada

kenyataannya pada periode yang dimaksud belum melakukan pembayaran.

Metode accrual basis diterapkan untuk pengakuan pendapatan atas

aktiva produktif yang performing, yaitu aktiva produktif yang mempunyai

kualitas lancar dan dalam perhatian khusus. Sedangkan untuk aktiva

produktif non performing, yaitu aktiva produktif dengan kualitas kurang

lancar, diragukan, dan macet diterapkan metode cash basis.

Penerapan metode accrual basis dalam pengakuan pendapatan atas

aktiva produktif yang performing akan mengakibatkan timbulnya

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

7

perbedaan jumlah pendapatan yang tercantum dalam pelaporan keuangan.

Dalam hal ini adalah laporan laba rugi dengan pendapatan yang tercantum

dalam laporan bagi hasil yang dimaksud dengan pendapatan adalah

pendapatan yang benar-benar secara cash diterima oleh pihak bank.

Sedangkan pendapatan yang tercantum dalam laporan laba rugi mencakup

baik pendapatan yang secara cash telah diterima oleh bank maupun

pendapatan yang timbul karena adanya proses akrual.

Oleh karena itu, tingginya minat nasabah untuk melakukan akad

murabahah, mudharabah dan musyarakah di bank syariah, tentunya akan

memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan bank syariah. Dari

pendapatan-pendapatan tersebut kiranya bank dapat mengetahui seberapa

besar profit yang dihasilkan bank syariah.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, timbul keinginan penulis

dalam menyusun sebuah skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH

PENDAPATAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN

MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK “

B. Identifikasi Masalah

1. Apakah pendapatan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah dapat

mempengruhi profitabilitas Bank secara parsial?

2. Bagaimana profitabilitas bank atas pendapatan Murabahah,

Mudharabah dan Musyarakah secara simultan?

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

8

C. Batasan Masalah

Agar dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini terfokus pada

ruang lingkup penelitian, maka penulis membatasi permasalahan pada

“Analisis Pengaruh Pendapatan Murabahah, Mudharabah dan

Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank”

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

1. Seberapa besar profitabilitas yang dihasilkan bank dari pendapatan

Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah ?

2. Seberapa besar pengaruh pendapatan Murabahah, Mudharabah dan

Musyarkah terhadap tingkat profitabilitas ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka

tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui profitabilitas yang dihasilkan dari pendapatan

Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah .

2. Untuk menganalisa pengaruh pendapatan Murabahah, Mudaharabah

dan Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas.

Adapun manfaat yang ingin diberikan penulis dari skripsi ini

adalah sebagai berikut:

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

9

1. Bagi pihak Bank, yaitu sebagai acuan dalam melaksanakan prinsip

perekonomian syariah yang sesuai dengan syariat Islam serta dapat

menghasilkan profit, khususnya melalui produk Murabahah,

Mudharabah dan Musyarakah.

2. Bagi Regulator, yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

meningkatkan dunia perbankan syariah di Indonesia.

3. Bagi Akademis/Peneliti, yaitu menambah pemahaman mengenai

perbankan syariah terutama konsep Murabahah, Mudharabah dan

Musyarakah, serta dapat mengetahui seberapa besar pengaruh atau

kontribusi dari pendapatan murabahah, mudharabah dan musyarakah

terhadap profitabilitas bank syariah.

4. Bagi Investor, yaitu sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam

menanamkan modal di perbankan syariah.

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank Syariah

Di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 -

Perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan disebutkan bahwa

yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan Bank Umum

adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan

atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Dalam kerangka ekonomi umat Islam, istilah bank memiliki

konsep sendiri yakni bank syariah, yang memiliki prinsip operasional yang

berbeda dengan prinsip operasional bank konvensional.

Bank Islam menurut Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi’i

Antonio (1992:2) adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah Islam yaitu bank yang tata cara beroperasinya mengikuti

suruhan dan larangan yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadist, yaitu

menjauhi praktek-praktek yang mengandung unsur riba dan mengikuti

praktek-praktek usaha yang dilakukan zaman Rasulullah SAW.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

11

Bank syariah adalah bank yang menjual produk-produknya dengan

tata cara sesuai dengan hukum Islam dan menerima imbal jasanya dalam

bentuk bagi hasil (ujrah) berdasarkan akad (kesepakatan) antara bank

dengan nasabah, masing-masing pihak menyediakan informasi secara

lengkap dan akurat (jujur) sebelum dan setelah akad, tidak ada eksploitasi

terhadap pihak lain serata tujuannya adalah mencari ridha Allah SWT.

(Slamet Haryono, 2009: 81)

Bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik

penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan

dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip

syariah. (Sudarsono, 2004: 27). Definisi lainnya menyebutkan bahwa bank

Islam adalah sebuah lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana bank untuk perorangan

atau badan usaha guna investasi dalam usaha-usaha yang produktif dan

lain-lain sesuai dengan syariat Islam tanpa menggunakan sistem bunga.

(Adhim, 1998: 30)

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak

mengandalkan pada bunga, bank syariah atau biasa disebut dengan bank

tanpa bunga adalah lembaga keuangan/ perbankan yang operasionalnya

dan produknya dikembangkan berlandsaskan Al-qur’an dan Al- Hadits,

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

12

atau dengan kata lain dalam lalu lintas pembayarannya serta peredaran

uang yang operasionalnya dengan prinsip syariat islam.

Istilah lain yang digunakan untuk sebutan bank Islam adalah

syariah, menurut Ensiklopedia Islam adalah lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip

syariat Islam.

2. Fungsi Bank Syariah

Fungsi Bank Syariah secara garis besar tidak berbeda dengan bank

konvensional, yakni sebagai lembaga intermediasi (intermediary

institution) yang mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan

kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya

dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan pokoknya terletak dalam

jenis keuntungan yang diambil bank dari transaksi-transaksi yang

dilakukannya. Bila bank konvensional mendasarkan keuntungannya dari

pengambilan bunga, maka Bank syariah dari apa yang disebut sebagai

imbalan, baik berupa jasa (fee-based income) maupun mark-up atau profit

margin, serta bagi hasil (loss and profit sharing).

3. Produk-Produk Bank Syariah

Pada umumnya produk-produk perbankan syariah dapat dibagi

menjadi tiga bagian yaitu :

a. Produk Penghimpun Dana

b. Produk Penyaluran Dana

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

13

c. Produk Jasa

a. Produk penghimpun dana

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro,

tabungan, dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam

penghimpunana dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.

1) Prinsip wadiah

Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah

berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada

prinsipnya harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi,

sedangkan dalam wadi’ah dhamanah, pihak yang dititipi bertanggung

jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta

titipan tersebut

2) Rekening tabungan.

Bank menerima simpanan dari nasabah dengan jasa penitipan dana.

Bank mendapatkan izin dari nasabah untuk menggunakan dana tersebut

selama mengendap di bank. Keuntungan dari penggunaan dana akan

dibagi dengan nasabah yang pembagiannya telah disepakati di awal. Bank

juga menjamin pembayaran kembali semua simpanan nasabah.

3) Rekening investasi umum

Produk ini menggunakan prinsip Mudaharabah Mutlaqah, dimana

bank bertindak sebagai mudharib dan nasabah bertindak sebagai shahibul

maal.

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

14

4) Rekening investasi khusus

Produk ini menggunakan prinsip Mudharabah Muqayyadah,

dimana bank menerima pinjaman dari pemerintah atau nasabah korporasi,

bentuk investasi dan pembagian keuntungan dinegosiasikan kasus per

kasus.

b. Produk Penyaluran Dana

1) Akad Bagi Hasil

a) Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak

dimana pemilik modal (Shahibul Maal) mempercayakan sejumlah modal

kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi 100%

modal shahibul maal dan keahlian dari mudharib.

b) Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama antara kedua belah pihak atau

lebih untuk melakukan usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan

ditanggung sesuai dengan kesepakatan. Pada umumnya transaksi ini

dilandasi oleh adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk

meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama.

Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyarakah

dan dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam

menetukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

15

2) Akad Jual Beli

a) Murabahah

Yaitu kontrak jual-beli di mana bank bertindak sebagai penjual

sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank

ditambah keuntungan. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera

setelah akad, sedangkan pembayaran dapat dilakukan secara cicil

(Bitsaman Ajil) maupun sekaligus.

Dalam teknis perbankan, murabahah adalah akad jual-beli antara

bank selaku penyedia barang (penjual) dengan nasabah yang memesan

untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan dari jual-beli yang

disepakati bersama. Rukun dan syarat murabahah adalah sama dengan

rukun dan syarat dalam fiqih, sedangkan syarat-syarat lain seperti barang,

harga dan cara pembayaran adalah sesuai dengan kebijakan bank yang

bersangkutan. Harga jual bank adalah harga beli dari pemasok ditambah

keuntungan yang disepakati bersama. Jadi nasabah mengetahui

keuntungan yang diambil oleh bank.

b) Ba’i Salam

Secara etimologi Salam berarti Salaf (dahulu). Bai' as salam adalah

akad jual-beli suatu barang dimana harganya dibayar dengan segera,

sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu yang

disepakati.

Dalam teknis perbankan syariah, salam berarti pembelian yang

dilakukan oleh bank dari nasabah dengan pembayaran di muka dengan

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

16

jangka waktu penyerahan yang disepakati bersama. Harga yang

dibayarkan dalam salam tidak boleh dalam bentuk utang melainkan dalam

bentuk tunai yang dibayarkan segera. Tentu saja bank tidak bermaksud

hanya melakukan salam untuk memperoleh barang. Barang itu harus dijual

lagi untuk memperoleh keuntungan.

c) Bai’ Istishna

Bai' Istishna' adalah akad jual-beli antara pemesan/ pembeli

(Mustashni') dengan produsen/ penjual (Shani') dimana barang yang akan

diperjual belikan harus dibuat lebih dulu dengan kriteria yang jelas.

Istishna hampir sama dengan bai' salam, bedanya hanya terletak pada cara

pembayarannya. Pada salam pembayarannya harus dimuka dan segera,

sedang pada istishna pembayarannya boleh di awal, di tengah atau di

akhir, baik sekaligus ataupun secara bertahap.

3) Ijarah dan Ijarah wa Iqtina

Yaitu kontrak jual-beli di mana bank bertidak sebagai penjual jasa

sementara nasabah serbagai pembeli.

c. Produk Jasa

1. Rahn

Rahn adalah satu jenis transaksi tabaru', karena apa yang diberikan

Rahin (pemilik barang) untuk murtahin (pemegang barang) bukan atas

imbalan akan sesuatu, ia termasuk transaksi (uqud) 'ainiyah, di mana tidak

dianggap sempurna kecuali bila sudah diterima 'ain al ma'qud. Dan akad

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

17

(transaksi) jenis ini ada lima, yaitu hibah, i'arah, ida', qard dan rahn.

Tabaru' itu tidak sempurna kecuali dengan qard.

Dalam teknis perbankan, akad ini dapat digunakan sebagai

tambahan pada pembiayaan yang berisiko dan memerlukan jaminan

tambahan. Akad ini juga dapat menjadi produk tersendiri untuk melayani

kebutuhan nasabah guna keperluan yang bersifat jasa dan konsumtif,

seperti pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Bank atau lembaga

keuangan tidak menarik manfaat apapun kecuali biaya pemeliharaan atau

keamanan barang yang digadaikan tersebut.

2. Wakalah

Wakalah adalah akad perwakilan antara dua pihak, di mana pihak

pertama mewakilkan suatu urusan kepada pihak kedua untuk bertindak

atas nama pihak pertama. Dalam aplikasinya pada perbankan Syariah,

Wakalah biasanya diterapkan untuk penerbitan Letter of Credit (L/C) atau

penerusan permintaan akan barang dalam negeri dari bank di luar negeri

(L/C ekspor). Wakalah juga diterapkan untuk mentransfer dana nasabah

kepada pihak lain.

3. Kafalah

Istilah Kafalah adalah memasukkan tanggung jawab seseorang

ke dalam tanggung jawab orang lain dalam suatu tuntutan umum, dengan

kata lain menjadikan seseorang ikut bertanggung jawab atas tanggung

jawab orang lain yang berkaitan dengan masalah nyawa, utang atau

barang. Meskipun demikian penjamin yang ikut bertanggung jawab

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

18

tersebut tidak dianggap berutang, dan utang pihak yang dijamin tidak

gugur dengan jaminan pihak penjamin.

4. Hawalah

Hawalah adalah akad pemindahan utang/piutang suatu pihak

kepada pihak lain. Dalam hal ini ada tiga pihak, yaitu pihak yang berutang

(muhil atau madin), pihak yang memberi utang (muhal atau da'in) dan

pihak yang menerima pemindahan (muhal 'alaih). Di pasar keuangan

konvensional praktek hawalah dapat dilihat pada transaksi anjak piutang

(factoring). Namun sebagaimana diuraikan di atas, kebanyakan ulama

tidak memperbolehkan mengambil manfaat (imbalan) atas pemindahan

utang/ piutang tersebut.

5. Ju’alah

Ju'alah adalah suatu kontrak di mana pihak pertama menjanjikan

imbalan tertentu kepada pihak kedua atas pelaksanaan suatu tugas/

pelayanan yang dilakukan oleh pihak kedua untuk kepentingan pihak

pertama. Prinsip ini dapat diterapkan oleh bank dalam menawarkan

berbagai pelayanan dengan mengambil fee dari nasabah, seperti Referensi

Bank, Informasi Usaha dan sebagainya. Prinsip ini juga digunakan oleh

Bank Indonesia dalam Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Prinsip ini digunakan oleh bank dalam menwarkan jasa dengan fee

sebagian dari imbalannya.

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

19

6. Qard Al- Hasan

Yaitu pinjaman dana bank kepada pihak yang layak untuk

mendapatkannya. Bank sama sekali dilarang untuk menerima manfaat

apapun.

7. Sharf

Sharf adalah transaksi pertukaran antara emas dengan perak atau

pertukaran valuta asing, di mana mata uang asing dipertukarkan dengan

mata uang domestik atau dengan mata uang asing lainnya.

4. Karakteristik dan persyaratan transaksi perbankan syariah

a. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan

saling ridha

b. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan

baik (Thayyib)

c. Uang hanya berfungsi sebagi alat tukar dan satuan pengukur nilai,

bukan sebagai komoditas

d. Tidak mengandung unsur riba, kezaliman, maysir, gharar, haram

e. Tidak mengandung prinsip nilai waktu dari uang (time value of

money), karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait

dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan

prinsip Al-ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk)

f. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar,

untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain, tidak

diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad,

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

20

tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (Ta’alluq)

dalam satu akad.

g. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), dan

rekayasa penawaran (ikhtiar),

h. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah)

i. Transaksi syariah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat komersial

maupun akitivitas sosial yang bersifat nonkomersial

j. Transaksi syariah komersial dilakukan antara lain berupa

1). Investasi untuk mendapatkan bagi hasil

2). Jual beli untuk mendapatkan laba

3). Pemberian layanan jasa untuk mendapatkan imbalan.

B. Murabahah

Murabahah adalah kesepakatan untuk transaksi jual beli antara bank

sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli terhadap barang sebesar

harga perolehan ditambah keuntungan (margin) yang disepakati dan

dengan informasi yang lengkap dan transparan (jujur) diantara dua pihak.

(Slamet Haryono, 2009:84)

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam murabahah, penjual harus

memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagi tambahannya. (Syafi’i Antonio, 2002:101)

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

21

Murabahah berasal dari kata Ribhu (keuntungan) adalah transaksi

jual beli di mana bank menyebut jumlah keuntungannya, bank bertindak

sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah

harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.kedua pihak harus

menyepakati harga jual dan jangka waku pembayaran, harga jual

dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat

berubah selama berlakunya akad. (Ahmad Rodoni, 2006: 31)

Murabahah Yaitu kontrak jual-beli di mana bank bertindak sebagai

penjual sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli

bank di tambah keuntungan. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera

setelah akad, sedangkan pembayaran dapat dilakukan secara cicil

(bitsaman ajil) maupun sekaligus.

Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah.

Bank syariah membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian

menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah

dan nasabah.

Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan.

Satu hal yang membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah

bahwa penjual dalam murabahah secara jelas memberi tahu kepada

pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan

yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan tersebut bisa berupa

lumpsum atau berdasarkan persentase. Jika seseorang melakukan penjualan

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

22

komoditi/ barang dengan harga lumpsum tanpa memberi tahu berapa nilai

pokoknya, maka bukan termasuk murabahah, walaupun ia juga mengambil

keuntungan dari penjualan tersebut.

Murabahah Adalah suatu perjanjian yang disepakati antara Bank

Syariah dengan nasabah, dimana Bank menyediakan pembiayaan untuk

pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah,

yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga

beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan.

Pembiayaan Murabahah dalam istilah fiqih ialah akad jual beli atas

barang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut, penjual menyebutkan

dengan jelas barang yang diperjual belikan termasuk harga pembelian dan

keuntungan yang diambil . Murabahah dalam teknis perbankan adalah akad

jual beli antara bank selaku penyedia bank dengan nasabah yang memesan

untuk membeli barang.

a. Landasan Syariah

Al-qur’an Surat Al-baqarah 275

Artinya : …”Allah telah menghalalkan Jual beli dan mengharamkan

riba…”

Hadits

Dari Suhaib ar-Rumi R.A. bahwa rasulullah SAW. Bersabda “Tiga

hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh,

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

23

Muqaradhah (Mudharabah), dan mencapur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah, bukan untuk dijual’ (HR Ibnu Majah)

b. Syarat-syarat Murabahah

1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah

2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan

3) Kontrak harus bebas dari riba

4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian.

5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

c. Rukun-rukun Murabahah

1) Penjual

2) Pembeli

3) Barang yang diperjual-belikan

4) Harga dan

5) Ijab-qabul

d. Teknis Perbankan

Dalam teknis perbankan Murabahah dilakukan jika nasabah ingin

membeli barang yang di inginkan kemudian bank membeli barang tersebut

dari suplier. Setelah barang tersebut cocok, terjadilah akad muarabahah

dengan kesepakatan margin yang telah disepakati. Berikut skema

Murabahah dalam perbankan syariah.

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

24

Murabahah

C. `Mudharabah

(Adiwarman Karim 2004:12) yang dimaksud dengan mudharabah

adalah akad yang telah dikenal oleh umat muslim sejak zaman nabi bahkan

telah dipraktekkan oleh bangsa arab sebelum Islam. Ketika nabi

Muhammad berprofesi sebagai pedagang, ia melakukan akad Mudharabah

dengan khadijah. Dengan demikian ditinjau dari segi hukum Islam, maka

praktek Mudharabah ini diperbolehkan, baik menurut Al-Qur’an ,As-

Sunnah mapun Ijma’.

Dalam buku yang berjudul Bank Dan Lembaga keuangan Lainnya,

karangan professor Ahmad Rodoni menerjemahkan mudharabah adalah

bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana pemilik modal

(shahibul Maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola

(Mudharib) dengan suatu perjanjian keuntungan. Selanjutnya transaksi ini

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

25

tidak mensyaratkan adanya wakil shahibul maal dalam manajemen proyek

sebagai orang kepercayaan, mudharib harus bertindak berhati-hati dan

bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang terjadi akibat kelalaian.

Sedangkan sebagai wakil shahibul maal dia diharapkan untuk mengelola

modal dengan cara tertentu untuk menciptakan laba optimal.

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak, dimana

pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modalnya (100%),

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib). Mudharabah juga

dapat diartikan bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih dimana

pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada

pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.

Mudharabah bersal dari kata Dharb, berarti memukul atau berjalan.

Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seorang

memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis, al-

mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama (shahibul maal) menyediakan suluruh (100%) modal, sedangkan

pihak lainya menjadi pengelola. Keuntangan usaha secara mudharabah

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, bukan akibat

si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian

tersebut.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

26

a. Landasan Syariah

Secara umum landasan dasar syariah mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat

dan hadits berikut ini Allah berfirman dalam surat Al- Muzammil.

..........tβρã�yz# uuρ tβθç/ Î�ôØtƒ ’ Îû ÇÚö‘ F{ $# tβθäó tGö6 tƒ ÏΒ È≅ôÒsù «!$# � ...........

)٢٠: المزمل (

artinya “……dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari

sebagian karunia Allah SWT…”( 73 : 20)

Adanya kata yadribun pada ayat diatas dianggap sama dengan akar

kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha. Ayat

tersebut mendorong kaum muslim untuk melakukan upaya atau usaha

yang telah diperintahkan Allah SWT.

#sŒ Î*sù ÏMuŠÅÒè% äο 4θ n=¢Á9$# (#ρã�ϱtFΡ$$sù ’ Îû ÇÚö‘ F{ $# (#θäó tG ö/$#uρ ÏΒ È≅ôÒsù «!$# .............

)١٠: الجمعة( “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di

muka bumi dan carilah karunia Allah SWT…”(62:10)

}§øŠs9 öΝ à6 ø‹n= tã îy$oΨ ã_ β r& (#θ äó tG ö;s? Wξ ôÒsù ÏiΒ öΝ à6 În/ )١٩٨: البقرة(.......... 4 ‘§

“Tiada ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia

Tuhanmu…”(2: 198)

Surah al-jum’ah:10 dan al-baqarah: 198 sama-sama mendorong

kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

27

Hadits nabi Muhammad SAW yang artinya “ diriwayatkan dari

Ibnu Abbas bahwa Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke

mitra usahanya secara mudharabah mensyaratkan agar dananya tidak

dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau

membeli ternak, jika menyalahi peraturan tersebut maka yang

bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikan syarat-

syarat tersebut kepada Rasulullah SAW. Dan Rasulullah pun

memperbolehkannya “ (HR Tabrani).

Sementara hadits nabi Muhammad SAW. bersabda , dalam hadits

kudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah

bersabda “ Allah SWT telah berfirman saya menyertai dua pihak yang

sedang berkongsi selama salah satu dari keduanya tidak mengkhianati

yang lainnya, seandainya berkhianat maka saya keluar dari penyertaan

tersebut (HR. Abu Daud, Subulussalam 3/21)

b. Jenis-jenis Mudharabah

Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua jenis yakni

mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.

1) Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah Mutlaqah adalah bentuk kerjasama antara pemilik

modal (shahibul maal) dan pengelola (mudahrib) yang cakupannya sangat

luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah

bisnis. Dalam pembahasan fiqih ulama salafus saleh seringkali

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

28

dicontohkan dengan ungkapan if’al ma Syi’ta (lakukan sesukamu) dari

shahibul maal ke mudharib yang memberi kekuasaan sangat besar.

2) Mudaharabah Muqayyadah

Mudarabah Muqayyadah adalah kebalikan dari mudharabah

Mutlaqah. Si Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau

tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan

kecenderungan umum si Shahibul maal dalam memasuki jenis dunia

usaha.

Adapaun dari sisi pembiayaan, mudharabah biasanya diterapkan untuk

bidang-bidang berikut.

a) Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan

jasa.

b) Investasi khusus disebut juga mudaharabah muqayyadah, yaitu

sumber invesatsi yang khusus dengan penyaluran yang khusus pula

dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.

Mudharabah dan kaitannya dengan dunia perbankan biasanya

diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan.

c. Rukun-rukun Mudharabah

4 rukun dalam akad Mudharabah adalah :

1) Pelaku ( pemilik modal dan pelaksana usaha)

Jelaslah bahwa rukun akad mudharabah sama dengan rukun akad

jual beli. Dalam mudharabah harus ada minimal dua pelaku. Pihak

pertama bertindak sebagai pemilik modal ( Shahibul Maal), sedangkan

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

29

pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (Mudharib atau A’mil).

Tanpa dua pelaku ini, maka akad mudharabah tidak ada.

2) Objek Mudharabah ( modal dan kerja)

Objek mudharabah merupakan konsekuensi logis dari tindakan

yang dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal menyerahkan modal

sebagai objek mudharabah dan pelaksana usaha menyerahkan modalnya

juga sebai objek mudharabah. Adapun modal yang diserahkan berbentuk

uang atau barang yang telah dirinci berapa harganya. Sedangkan kerja

yang diserahkan bisa berbentuk keahlian, keterampilan, selling skill,

management skill, dan lain-lain. Tanpa dua objek ini akad mudharabah

pun tidak sah.

Para fuqaha sebetulnya tidak membolehkan modal mudharabah

berbentuk barang. Ia harus uang tunai karena barang tidak dapat dipastikan

taksiran harganya dan mengakibatkan ketidakpastian (gharar) besarnya

modal mudharabah (Al-Kasani, Al-Badai’, vol.6, hal 82) namun para

ulama mazhab hanafi memperbolehkannya dan nilai barang yang dijadikan

setoran modal harus disepakati pada saat akad oleh Mudharib dan shahibul

maal ( Ibnu Qudamah, Al-mughni, vol.5, hlm. 15.)

3) persetujuan akad kedua belah pihak ( Ijab- Qabul)

Persetujuan kedua belah pihak merupakan kosekuensi dari prinsip

An-Taraddin Minkum (sama-sama rela). Disini kedua belah pihak harus

secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah.

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

30

4) Nisbah Keuntungan.

Nisbah keuntungan merupakan rukun mudharabah yang khas, yang

tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini mencerminkan imbalan yang

berhak diterima oleh kedua pihak yang bermudharabah. Mudharib

mendapatkan imbalan atas kerjanya , sedangkan shahibul maal mendapat

imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan

mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara

pembagian keuntungan.

Teknis Perbankan

Aplikasi mudharabah dalam dunia perbankan, bank selaku pemilik

dana (Shahibul Maal) mempercayakan uangnya kepada nasabah

(Mudharib) untuk dikelola dalam suatu usaha.Pendapatan atau keuntungan

dari usaha tersebut dibagikan sesuai dengan porsi yang telah disetujui

diawal akad.

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

31

PERJANJIAN BAGI HASIL

SKEMA AL – MUDHARABAH

D. Musyarakah

Dalam fiqih muamalah Musyarakah atau (syirkah) dari segi bahasa

bermakna penggabungan dua bagian atau lebih, yang tidak bisa dibedakan

lagi antara satu bagian dengan bagian yang lain. Sedangkan menurut syara’

musyarakah adalah transaksi antara dua orang atau lebih, yang dua-duanya

sepakat untuk melakukan kerja yang bersifat finansial dengan mencari

keuntungan. (Taqiyyudin An-Nabhani, 1996:212)

PROYEK /

USAHA

BANK

(Shahibul Maal)

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

MODAL

KEAHLIAN MODAL 100 %

NASABAH

(Mudhorib)

Nisbah X %

Nisbah Y %

Pengambilan

Modal Pokok

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

32

Dalam fiqih muamalah disebutkan pula musyarakah (syirkah)

berarti pencampuran, yakni bercampurnya salah satu dari dua harta dengan

harta lainnya, tanpa dapat dibedakan antara keduanya.

بعضهِما عن يمتزان لاَ بِحيثُ بِالآخرِ الْمالين أَحد خلْطُ أَي الإِخلاَطُ

Musyarakah adalah izin untuk mendayagunakan (tasharruf) harta

yang dimiliki dua orang secara bersama-sama oleh keduanya, yakni

keduanya saling mengizinkan kepada salah satunya untuk

mendayagunakan harta milik keduanya, namun masing-masing memiliki

hak untuk bertasharruf. (Ad-Dasuqi, Asy-Syarh Al-Kabir Ma’a Ad-

Dasuqi, juz II. 348)

يإِذَنْ ه يف فرصا التما لَهعا ممهفُسأَ اَنأْذَنَ أَنْ يكُلُّ ي داحو ننِ مكَيرِيالش بِهاحصل يأَنْ ف فرصتي يالٍ فا مملَه عقَاءِ مإِب قح فرصكُلِّ التا لمهنم

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana ( atau amal/ expertise) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.

Melalui kontrak ini, dua pihak atau lebih (termasuk bank dan

lembaga keuangan bersama nasabahnya) dapat mengumpulkan modal

mereka untuk membentuk sebuah perusahaan (Syirkah Al Inan) sebagai

sebuah badan hukum (legal entity). Setiap pihak memiliki bagian secara

proporsional sesuai dengan kontribusi modal mereka dan mempunyai hak

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

33

mengawasi (voting right) perusahaan sesuai dengan proporsinya. Untuk

pembagian keuntungan, setiap pihak menerima bagian keuntungan secara

proporsional dengan kontribusi modal masing-masing atau sesuai dengan

kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya. Bila perusahaan merugi,

maka kerugian itu juga dibebankan secara proporsional kepada masing-

masing pemberi modal.

Dalam teknis perbankan, Musyarakah adalah akad kerjasama

antara bank dengan nasabah untuk bersama-sama membiayai suatu usaha

dengan pembagian keuntungan dan risiko sesuai kesepakatan (Ani

Murdiyati, Dirut BMSI).

a. Landasan syariah

Landasan syariah musyarakah terdapat dalam Al-Qur’an (3: 12)

........... ôΜ ßγsù â!%Ÿ2u� à° ’Îû Ï] è=›W9$# ..............) ١٢: النساء(

artinya : .........“ maka mereka berserikat pada sepertiga........”

Kemudian terdapat dalam surat Shaad

............ ̈β Î)uρ #Z�� ÏVx. zÏiΒ Ï!$sÜ n= èƒø: $# ‘Éó ö6 u‹s9 öΝ åκÝÕ÷è t/ 4’ n? tã CÙ ÷è t/ āωÎ) t Ï% ©!$#

(#θãΖtΒ#u (#θè= Ïϑ tã uρ ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# ×≅‹Î= s%uρ $̈Β öΝ èδ ................) ٢٤: ص(

artinya : .......“ dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang ynag

berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain

kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh......... Kedua ayat di atas menunjukkan perkenan dan pengakuan Allah

SWT akan adanya perserikatan dalam kepemilikan harta. Hanya saja

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

34

dalam surah An-nisa : 12 perkongsian terjadi secara otomatis (jabr karena

waris, sedangkan dalam Surat Shaad : 24 terjadi atas dasar akad (ikhtiyari)

Hadits

نع ةَ أَبِيريره يضلُ االلهَ إِنَّ : قاَلَ االلهُ رقُوا يثُ أَننِ ثَالكَيرِيالش الَمم نخي يتخاونُ مالَم الشرِيكَينِ علَى االلهِ يد صاحبه أَحدهما

Dikatakan dari Abu hurairah, Rasulullah SAW, bersabda , “

sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘ aku pihak ketiga dari dua orang

yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya” “(HR

Abu Daud)

دلَى االلهِ ينِ عكَيرِيالش الَمنُ ماوختي

Kekuasaan Allah senantiasa berada pada dua orang yang bersekutu

selama keduanya tidaklah berkhianat (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits qudsi tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-

hambanya yang melakukan perkongsian selama saling menjunjung tinggi

amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.

Ijma

Umat Islam sepakat bahwa musyarakah dibolehkan. Hanya saja

mereka berbeda pendapat tentang jenisnya.

b. Jenis-jenis Musyarakah

1) Musyarakah Amlak

Musyarakah Amlak adalah dua orang atau lebih yang memiliki

barang tanpa adanya akad. Musyarakah ini dibagi 2 macam :

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

35

2) Musyarakah Ikhtiary

Musyarakah Ikhtiary adalah kerjasama yang muncul karena adanya

kontrak dari dua orang yang bersekutu.

3) Musyarakah Jabar

Musyarakah Jabar adalah kerjasama yang ditetapkan kepada dua

orang atau lebih yang bukan didasarkan atas perbuatan keduanya.

4) Musyarakah Uqud

Musyarakah Uqud merupakan bentuk transaksi yang terjadi antara

dua orang atau lebih untuk bersekutu dalam harta dan keuntungannya.

Musyarakah ini dibagi menjadi 5 yaitu :

1) Musyarakah Inan

Musyarakah Inan adalah persekutuan antara dua orang dengan

harta masing-masing. Dengan kata lain, ada dua orang yang melakukan

persekutuan dengan masing-masing harta mereka untuk bersama-sama

mengelola dengan kemampuannya masing-masing. Kemudian keuntungan

dibagi di antara mereka. Musyarakah ini dinamakan Inan karena kedua

belah pihak yang melakukan persekutuan tersebut sama-sama ikut

mengelola.

2) Musyarakah Abdan

Musyarakah Abdan adalah persekutuan antara dua orang untuk

menerima suatu pekerjaan yang akan dikerjakan secara-bersama-sama.

Kemudian keuntungan dibagi di antara keduanya dengan menetapkan

persyaratan tertentu.

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

36

3) Musyarakah Mufawadhah

Musyarakah Mufawadhah adalah persekutuan antara dua orang

sebagai gabungan bentuk persekutuan yang telah disebutkan di atas.

Musyarakah Mufawadhah adalah kontrak kerjasama/ persekutuan antara

dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari

keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. (Syafi’I Antonio, 2001

:92).

4) Musyarakah Wujuh

Musyarakah Wujuh adalah kontrak antara dua atau orang lebih yang

memiliki reputasi dan prestise baik secara ahli dalam ambisi. Mereka

membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang

secara tunai. Mereka berbagi dalam keuntungan dan kerugian berdasarkan

jaminan kepada penyuplai yang disediakan oleh tiap mitra.

5) Musyarakah Mudharabah

Musyarakah Mudhrabah disebut juga Qiradh. Yaitu apabila pihak

dengan harta melebur untuk melakukan suatu persekutuan/ kerjasama.

Dengan kata lain, ada seseorang yang memberikan hartanya kepada pihak

lain yang dipergunakan untuk berbisnis, dengan ketentuan bahwa

keuntungan yang diperoleh akan dibagi oleh masing-masing pihak sesuai

dengan kesepakatan.

c. Rukun-rukun Musyarakah

1) Para Pihak

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

37

Dalam hal ini Bank dan pihak-pihak yang ingin menyetujui akad

Musyarakah.

2) Ijab Qabul

Setelah para pihak telah jelas dengan akad musyarakah, selanjutnya

ijab Qabul dilakukan untuk mengikat para pihak.

3) Maal (harta/ Modal)

4) Kegiatan Usaha

5) Keuntungan/ hasil

d. Teknis Perbankan

Aplikasi musyarakah dalam perbankan bank dengan nasabah

melakukan kesepatan kerjasama dengan memberikan masing-masing

kontribusi dan pembagian keuntungan berdasarkan porsi-porsi dan telah

disepakati diawl akad

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

38

SKEMA AL – MUSYARAKAH

E. Pengertian Pendapatan

Diakui bahwa tujuan utama perusahaan itu adalah memperoleh

laba, laba atau profit dapat tercapai bila diperoleh pendapatan. Pendapatan

adalah hasil prestasi suatu perusahaan yang memperoleh imbalan yang

pada umumnya disebut penjualan (Hadiwidjaya dan Rivai, 1989 : 139).

Yang dimaksud penjualan disini adalah semua transaksi penjualan baik

penjualan barang atau pendapatan barang.

PROYEK USAHA

Bank Syariah

Parsial

KEUNTUNGAN

Bagi Hasil keuntungan

Sesuai porsi kontribusi

Modal

Nasabah

Parsial:

Asset value

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

39

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pendapatan itu

merupakan tukar (imbalan) nilai barang atau jasa. Nilai tukar dalam satuan

uang yang diterima setelah dipotong dengan perhitungan yang

menyangkut transaksi sehingga dapat dimengerti bahwa pendapatan dari

suatu transaksi adalah nilai nettonya.

Menurut Hadiwidjaya (1989 : 139) bank seperti bank umum

bekerja dalam bidang

a) Penghimpunan dana dari masyarakat

b) Pemberian kredit

c) Pemberian jasa lainnya.

Adapun sebagai imbalan dari kegiatan bidang usaha itu bank

umum swasta memperoleh beberapa pendapatan di antaranya adalah

pendapatan yang diperoleh dari usaha pemberian kredit.

Menurut Baridwan (1999) dalam Rina (2006 : 20 ) definisi

pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan aliran masuk atau

kenaikan lain aktiva suatu badan usaha, atau pelunasan hutang atau

kombinasi dari keduanya selama satu periode yang berasal dari

penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan

lainnya yang merupakan kegiatan utama badan usaha.

Pendapatan juga didefinisikan sebagai peningkatan ekuitas pemilik

yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada pembeli

(Niswonger, 1999 : 45)

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

40

Menurut Soemarso (1996) dalam Rina (2006 : 20 ) ada empat

kejadian yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan saat

diakuinya pendapatan, yaitu :

1) Pada saat penjualan, yaitu pendapatan diakui saat barang diserahkan

kepada pembeli.

2) Pada saat pembayaran diterima, yaitu pendapatan diakui pada saat

pembayaran atas penjualan telah diterima.

3) Pada saat bagian produksi diselesaikan, yaitu pendapatan diakui dan

dicatat sesuai dengan bagian-bagian kontrak yang telah diselesaikan.

4) Pada saat produksi selesai, yaitu pendapatan diakui pada saat produksi

telah selesai.

Menurut Hasibuan (2004) pendapatan bank bersumber dari :

a) Bunga kredit yang disalurkan

b) Ongkos-ongkos lalu lintas pembayaran

c) Penjualan buku cek, bilyet giro, dan sebagainya

d) Save Deposit Box

e) Komisi dan Provisi

f) Call Money Market

Pendapatan merupakan hasil yang diterima dari pengelolaan yang

berasal dari aktivitas atau kegiatan perusahaan, tentunya pendapatan yang

besar akan menghasilkan profit yang besar pula.

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

41

1. Prinsip margin

Sistem margin yang digunakan bank syariah merupakan sistem

dimana dilakukannya akad perjanjian antara bank dengan nasabahnya.

Margin yang ditentukan bank hendaknya disepakati oleh nasbah. Ini

dimaksudkan agar menghindari riba dan mempunyai rasa kepuasan antara

bank dan nasabah.

Margin bank syariah digunakan dalam melakukan akad jual beli

dan jasa, seperti murabahah, isthisna, salam , hawalah, kafalah, dan lain

sebagainya.

2. Prinsip bagi hasil

Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya

perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di

dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas

keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi

hasil dalam sistem perbankan syari’ah merupakan ciri khusus yang

ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syari’ah yang

berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu

pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil

antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan

harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin) di masing-masing

pihak tanpa adanya unsur paksaan.

Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam

perbankan syari’ah terdiri dari dua sistem, yaitu:

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

42

a) Pengertian Profit Sharing

Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi

keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit

secara istilah adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan (total

revenue) suatu perusahaan lebih besar dari biaya total (total cost).

Di dalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil

didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan

tersebut. Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalah profit

and loss sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara

untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah

dilakukan.

Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya merupakan

bentuk dari perjanjian kerjasama antara pemodal (Investor) dan pengelola

modal (enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha ekonomi, dimana

di antara keduanya akan terikat kontrak bahwa di dalam usaha tersebut jika

mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan

di awal perjanjian, dan begitu pula bila usaha mengalami kerugian akan

ditanggung bersama sesuai porsi masing-masing.

Kerugian bagi pemodal tidak mendapatkan kembali modal

investasinya secara utuh ataupun keseluruhan, dan bagi pengelola modal

tidak mendapatkan upah/ hasil dari jerih payahnya atas kerja yang telah

dilakukannya.

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

43

Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut akan dilakukan

pembagian setelah dilakukan perhitungan terlebih dahulu atas biaya-biaya

yang telah dikeluarkan selama proses usaha. Keuntungan usaha dalam

dunia bisnis bisa negatif, artinya usaha merugi, positif berarti ada angka

lebih sisa dari pendapatan dikurangi biaya-biaya, dan nol artinya antara

pendapatan dan biaya menjadi balance. Keuntungan yang dibagikan

adalah keuntungan bersih (net profit) yang merupakan lebihan dari selisih

atas pengurangan total cost terhadap total revenue.

b) Pengertian Revenue Sharing

Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua

kata yaitu, revenue yang berarti; hasil, penghasilan, pendapatan. Sharing

adalah bentuk kata kerja dari share yang berarti bagi atau bagian. Revenue

sharing berarti pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan.

Revenue (pendapatan) dalam kamus ekonomi adalah hasil uang

yang diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan barang-barang (goods)

dan jasa-jasa (services) yang dihasilkannya dari pendapatan penjualan

(sales revenue).

Dalam arti lain revenue merupakan besaran yang mengacu pada

perkalian antara jumlah out put yang dihasilkan dari kegiatan produksi

dikalikan dengan harga barang atau jasa dari suatu produksi tersebut.

Di dalam revenue terdapat unsur-unsur yang terdiri dari total biaya

(total cost) dan laba (profit). Laba bersih (net profit) merupakan laba kotor

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

44

(gross profit) dikurangi biaya distribusi penjualan, administrasi dan

keuangan.

Berdasarkan definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa arti

revenue pada prinsip ekonomi dapat diartikan sebagai total penerimaan

dari hasil usaha dalam kegiatan produksi, yang merupakan jumlah dari

total pengeluaran atas barang ataupun jasa dikalikan dengan harga barang

tersebut. Unsur yang terdapat di dalam revenue meliputi total harga pokok

penjualan ditambah dengan total selisih dari hasil pendapatan penjualan

tersebut. Tentunya di dalamnya meliputi modal (capital) ditambah dengan

keuntungannya (profit).

Berbeda dengan revenue di dalam arti perbankan. Yang dimaksud

dengan revenue bagi bank adalah jumlah dari penghasilan bunga bank

yang diterima dari penyaluran dananya atau jasa atas pinjaman maupun

titipan yang diberikan oleh bank.

Revenue pada perbankan Syari'ah adalah hasil yang diterima oleh

bank dari penyaluran dana (investasi) ke dalam bentuk aktiva produktif,

yaitu penempatan dana bank pada pihak lain. Hal ini merupakan selisih

atau angka lebih dari aktiva produktif dengan hasil penerimaan bank.

Perbankan Syari'ah memperkenalkan sistem pada masyarakat

dengan istilah Revenue Sharing, yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari

total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya

pengelolaan dana.

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

45

Lebih jelasnya Revenue sharing dalam arti perbankan adalah

perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang

diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan

untuk memperoleh pendapatan tersebut. Sistem revenue sharing berlaku

pada pendapatan bank yang akan dibagikan dihitung berdasarkan

pendapatan kotor (gross sales), yang digunakan dalam menghitung bagi

hasil untuk produk pendanaan bank.

F. Pengertian Profitabilitas

Menurut Zainul Arifin dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar

Manejemen Bank Syariah” Menjelaskan bahwa Net Income yang

dihasilkan oleh suatu bank dapat dipengaruhi oleh faktor yang dapat

dihasilkan (controlebel faktur). Contoh faktor yang dapat dikendalikan ini

adalah faktor yang dapat dipengaruhi kebijakan bank seperti segmentasi

pasar pengendalian pendapatan. Sedangkan faktor yang tidak bisa

dikendalikan adalah faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja bank

seperti kondisi ekonomi persaingan dan lain-lain yang bersifat eksternal.

Profitabilitas menunjukan tidak hanya jumlah kuantitas dan trend

earning, tetapi juga faktor yang mempengaruhi ketersediaan kualitas

earning. Keberhasilan bank yang didasarkan pada penilaian kuantitatif

terhadap rentabilitas bank yang diukur dengan rasio yang berbobot sama,

rasio tersebut terdiri dari rasio perbandingan laba dalam dua bulan terakhir

tarhadap volume usaha dalam periode 12 bulan (Mudrajat 2002;564)

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

46

Mandala manurung ( 2004:209) mendefiniskan profitabilitas adalah

menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu. Menurut Sri Sudarsi (2002 : 19) menyatakan profitabilitas

adalah merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh

perusahaan pada saat menjalankan operasinya.

Menurut Denda Wijaya (2001 : 119) rasio profitabilitas bank

adalah alat untuk menganalisa alat alat untuk mengukur tingkat efisiensi

usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan yang bersangkutan, selain itu

profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan bank dalam menghasilkan

laba ( Hasibuan, 2004 : 104).

Sawir (2204 : 31) mengunkapkan tujuan rasio profitabilitas adalah

untuk mengetahui kemampuan bank dalam menganalisa laba selama

periode tertentu. Juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas

manajemen dalam menjalankan operasional usahanya.

Rasio profitabilitas adalah alat untuk mengukur keefektifan dan

kesuksesan manajemen dalam menghasilkan suatu laba pada suatu periode

tertentu. Profitabilitas suatu bank dapat diketahui dengan menganalisa

laporan keuangannnya, dan dari hasil analisa tersebut akan dapat tercermin

kemampuan bank dalam memperoleh laba.

Profitabilitas adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan

modal inti atau laba (sebelum pajak) dengan total assets yang dimiliki bank

pada periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio mendekati pada kondisi

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

47

yang sebenarnya (real), maka posisi modal / assets dihitung secara rata-rata

selama periode tersebut (Slamet Riyadi 2004:137)

Adapun rasio profitabilitas menunjukan kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan laba. Pada umumnya perusahaan

berpendapat bahwa masalah profitabilitas merupakan masalah yang lebih

penting dibandingkan hanya masalah laba. Karena laba besar saja bukan

merupakan uluran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien

dengan demikian profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan

dengan sebuah modal yang bekerja didalam untuk menghasilkan rasio

profitabilitas selain bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bank dalam

menghasilkan laba dalam periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur

tingkat efektifitas menejemen dalam menjalankan operasional perusahaan

Adapun yang digunakan dalam pengukuran profitabilitas adalah

Return On Equity yang merupakan indikator untuk mengukur kemampuan

manejemen dalam mengelola modal yamg tersedia untuk mendapatkan

keuntungan tersisih semakin tinggi rasio ini semakin baik perusahaan

dalam menghasilkan profitabilitas, jadi informasi ROE yang

mengidentifikasi tingkat kemampuan perusahaan menggunakan modalnya

untuk memperoleh pendapatan bersih, akan di respon oleh investor, baik

secara positif maupun negatif.( Harahap 1998 : 310)

Return on Equity adalah ukuran yang lebih penting karena

merefleksikan kepentingan kepemilikan mereka ( Jaenul Arifin 2006:60).

Penggunaan ROE sebagai variabel lebih dikarenakan sampai saat ini bank

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

48

syariah menggunakan ROE untuk menentukan tingkat bagi hasil/ pada

masa yang akan datang.

ROE yaitu indikator kemampuan perbankan dalam mengelola

modal yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih . ROE dapat diperoleh

dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total ekuitas

(Net Income di bagi total Equity).

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

49

G. Kerangka Pemikiran

Gambar Kerangka Pemikiran

Bank Syariah

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

Analisis Pengaruh Pendapatan

Murabahah, Mudharabah dan

Musyarakah terhadap

Profitabilitas Bank

Terdapat Pengaruh Pendapatan Murabahah, Mudharabah

dan Musyarakah terhadap Profitabilitas Bank

Laporan Keuangan

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan-laporan keuangan

bank syariah yang terdaftar dalam BI dari tahun 2005 sampai dengan

tahun 2008 dengan tingkat persentase profitabilitas yang sesuai dengan

peraturan dari Bank Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder

dari pusat kepustakaan BI. Persentase profitabilitas telah diatur dalam

peraturan Bank Indonesia, yaitu Return On Equity (ROE). Bank syariah

yang mempunyai ROE besar dapat menjadi acuan seberapa besar tingkat

penentuan bagi hasil yang akan dilakukan.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, yaitu

pengambilan sampel non probability dimana metode ini menetapkan

bahwa setiap elemen tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk

menjadi sampel penelitian harus memenuhi syarat atau kriteria tertentu

yang dapat digunakan sebagai sampel untuk penelitian.

Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini :

1. Bank syariah yang terdaftar dalam BI dari tahun 2005 sampai dengan

tahun 2008.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

51

2. Bank syariah yang mengeluarkan laporan keuangan per triwulan,

karena untuk mengetahui informasi variabel independen yang diteliti.

3. Bank syariah yang melakukan akad mudharabah dan musyarakah.

4. Bank syariah yang mempunyai ROE (Return On Equity) rata-rata

diatas 10% per tahun.

5. Bank syariah yang merupakan Bank Umum Syariah (BUS).

C. Pengumpulan Data

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk

jadi dan dipublikasikan.

a. Data-data dari pusat kepustakaan di BI.

Data-data tersebut adalah data laporan-laporan keuangan, dan data-

data yang menyangkut kontribusi mudharabah dan musyarakah terhadap

ROE.

b. Internet

Adapun yang menjadi situs dari pencarian data yang berhubungan

dengan tema atau penelitian ini, seperti www.bi.go.id , Dan sebagainya

2. Riset kepustakaan.

Riset kepustakaan adalah melakukan studi kepustakaan dengan

pengumpulan data yang dilengkapi dengan membaca dan mempelajari

serta menganalisis literature yang bersumber dari buku dan jurnal yang

berkaitan dengan penelitian ini. Terutama di lembaga pendidikan seperti

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

52

LIPI, Universitas Islam Negeri, Staida darunnajah, Universitas Indonesia,

Universitas Gunadarma. Perpustakaan bank Indonesia.

D. Metode Analisis

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode :

1. Analisis Statistik

a. Uji statistik F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel

bebas/independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadapa variavel terikat/ dependen.

Ho =Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah secara bersamaan tidak

berpengaruh signifikan pada tingkat profitabilitas.

Ha =Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah secara bersamaan

berpengaruh signifikan pada tingkat profitabilitas bank.

Terima H0 jika p-value >level of significant

Terima Ha jika p-value < level of significant

b. Uji Signifikan Parameter Individual (Parsial)

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independent secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen

Ho =Murabahah, Mudaharabah dan Musyarakah secara individu tidak

berpengaruh signifikan pada tingkat profitabilitas bank

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

53

Ha =Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah secara individu

berpengaruh secara signifikan pada tingkat profitabilitas bank.

Terima Ho jika P-value > level of significant

Terima Ha jika p-Value < level of significant

c. Uji Koofisien determinasi

Koofisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Koofisien determinasi adalah diantara nol dan satu, jika nilai kecil atau

mendekati nol maka variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan

jika nilai besar atau mendekati satu maka hamper semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Nilai R-Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R-square

berkisar antara 0 ssampai 1. pada umumnya sampel dengan data deret

waktu (time series) memiliki R-Square maupun Adjusted R-Square cukup

tinggi ( diatas 0,5).pada umunya memiliki R-square maupun Adjusted R

Square cukup rendah (dibawah 0,5) (Bhuono : 2005:51).

2. Analisis Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas data

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regfresi, variabel indepnden, variabel dependen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah data

normal atau mendekati normal.

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

54

Menurut Singgih Santoso (2000: 214) ada beberapa cara

mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dan grafik. Dasar pengambilan keputusan :

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara variabel itu sendiri pada

pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Uji Autokorelasi bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi berganda ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi

maka dinamakan ada penyakit autokorelasi (Ghazali : 2005). Tentu saja

model regresi yang baik adalah regresi tang terbebas dari autokorelasi.

Ada beberapa alasan terjadi autokorelasi dintaranya ;

1. Bentuk fungsi salah

2. Terjadi penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel X lain yang

tidak dimasukkan pada model.

3. Inerita, yaitu adanya momentum yang masuk kedalam variabel-

variabel X yang terus-menerus sehingga sesuatu akan terjadi dan

mempenagruhi nilai-nilai variabel X-nya.

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

55

4. Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.

5. Adanya lags (tenggang waktu)

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dengan cara :

1. Melihat pola hubungan antara residual (µ) dan variabel bebas atau

waktu (X). bila sebaran titik-titik cemderung mengalami penurunan,

maka dapat dikatakan ada autokorelasi negatif. Sebaliknya bila

cenderung menaik, maka dapat dikatakan ada autokorelasi positif.

2. Menggunakan uji Durbin Watson (DW). Uji ini digunakan dengan cara

membandingkan nilai Durbin Watson denagn table Durbin Watson.

Dalam table Durbin-Watson terdapat nilai batas atas (upper bound

atau du) dan nilai batas atas (lower bound atou d1). Adapun kriteria yang

di berlakukan untuk menjadi patokan adalah sebagai berikut (Ghozali :

2005).

Setelah itu membandingkan nilai statistik d dengan dL (d Lower)

dan du (d-upper) dari tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

a). Bila d<dL, berarti ada korelasi yang positif.

b). Bila dL≤d≤ dU, berarti tidak dapat di ambil kesimpulan apa-apa.

c). Bila dU≤d≤4-du,berarti tida ada korelasi positif maupun negatif.

d). Bila 4-dU ≤d≤4-dL,berarti tidak dapat diambil kesimpulan apa-apa.

e). Bila d >4-dL, berarti ada korelasi negatif.

Petunjuk dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi

dengan melihat besarnya Durbin Watson yaitu:

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

56

a). Angka DW dibawah -2 terdapat autokolerasi positif:

b). Aangka DW -2 sampai +tidak terdapat autokolerasi.

c). Angka DW di atas -2 terdapat autokolerasi negative

c . Ujian Multikolinearitas

Uji multikolineritas digunakan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel indipenden. Bila

variabel-variabel berkolerasi secara sempurna maka disebut

multikolineritas sempurna (perfect multicollinearity)

Multikolinieritas merupakan keadaan dimana satu atau lebih

variabel independen dinyatakan kondisi linier dengan variabel lainnya

Artinya jika di antara pengubah-pengubah bebas yang digunakan sama

sekali tidak berkolerasi satu dengan yang maka bisa dinyatakan tidak

terjadi multikoliniertas.

Untuk menguji asumsi multikolinieritas dapat digunakan VIF

(Vareance Infation Factor) dan TOL (tolerance), dimana (Gozali :2005)

Mengatakan bila nlai VIF lebih dari 10 berarti multikolinieritas Sangat

tinggi dan sebalik nya apabila nilai VIF lebih dari 10 maka tidak

terkolinieritas. Sedangkan bila nilai TOL kurang dari 0,10 Maka\

dikatakan bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah satu keadaan di mana varian dari

kesalahan pengganggu tidak kontans untuk semua nilai variabel bebas.

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

57

(J. Suprapto, (1983). Uji heterostisitas bertujuan untuk menguji apkah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas.

Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu

model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis

pada gambar sactterplot yang menyatakan model regresi linier berganda

tidak terdapat heterokedastisitas jika :

1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0

2. Titik-titik data tidak mengumpul hany diatas atau dibawah saja

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar lagi

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola

3. Analisis regresi Berganda

Nachrowi dan Usman (2002:15) mengatakan analisis regresi

merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan

antara variabel. Hubungan terikat Y dengan satu atau lebih variabel bebas

(X1,X2,X3….Xn). Untuk dapat managanalisis variable independen

terhadap variabel dependen. Maka teknik analisis data yang digunakan

adalah model analisis linier berganda dengan menggunakan pooling data.

Dalam penelitian ini regresi berganda digunakan untuk mengetahui

kelinieran pengaruh secara bersamaan antara variabel ppembiayaan

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

58

mudharabah dan pembiayaan Musyarakah terhadap profitabilitas. Adapun

rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y= bo + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Keterangan :

Y = Variabel Profitabilitas (ROE)

Bo = Konstanta

X1 = Variabel pembiayaan Murabahah

X2 = Variabel pembiayaan Mudharabah

X3 = Variabel pembiayaan Musyarakah

e = Error term

E. Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel dependen dan

variabel independen.

Adapun yang menjadi variabel dependennya (Y) :

Profitabilitas (ROE)

Profitabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu. Menurut Sri Sudarsi (2002 :

19) menyatakan profitabilitas adalah merupakan tingkat keuntungan bersih

yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.

Return on Equity (ROE) adalah ukuran yang lebih penting karena

merefleksikan kepentingan kepemilihan mereka ( Jaenul Arifin 2006:60).

Penggunaan ROE sebagai variabel lebih di karenakan sampai saat ini bank

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

59

syariah menggunakan ROE untuk menentukan tingkat bagi hasil/ pada

masa yang akan datang.

Sedangkan variabel independennya :

Murabahah (X1)

Yaitu kontrak jual-beli di mana bank bertindak sebagai penjual

sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank

ditambah keuntungan. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera

setelah akad, sedangkan pembayaran dapat dilakukan secara cicil

(Bitsaman Ajil) maupun sekaligus.

Mudharabah (X2)

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak,

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modalnya

(100%), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola ( mudharib).

Mudharabah juga dapat diartikan bentuk kerjasama antara dua orang atau

lebih dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan.

Musyarakah (X3)

Musyarakah adalah akad kerjasama antara bank dengan nasabah

untuk bersama-sama membiayai suatu usaha dengan pembagian

keuntungan dan risiko sesuai kesepakatan.

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

60

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani

1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada

27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari

eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa

pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan

masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp

84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.

Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana

Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang

turut menanam modal senilai Rp 106 miliar

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,

Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.

Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank

syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun

produk yang terus dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang

memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

61

Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen

korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998,

rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan

mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah,

yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat

mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh

Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab

Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah

satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu

antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan

sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut,

Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba

berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh

kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta

ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari

keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana

seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank

Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan

penekanan pada tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para

pemegang saham, tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya

insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

62

Kru Muamalat sedikitpun, pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri

Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan

Direksi baru, peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin

kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan pembangunan

tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang

usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya,

yang akhirnya membawa Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati,

ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.

Hingga akhir tahun 2004, Bank Muamalat tetap merupakan bank

syariah terkemuka di Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 5,2

triliun, modal pemegang saham sebesar Rp 269,7 miliar serta perolehan

laba bersih sebesar Rp 48,4 miliar pada tahun 2004.

Produk dan Jasa Bank Muamalat

Produk penghimpun dana

1. tabungan

2. Giro Wadiah

3. deposito

4. Asuaransi

Produk pembiayaan

1. Jual beli

a.Murabahah

b. Salam

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

63

2. Bagi Hasil

a. Mudharabah

b. Musyarakah

3. Sewa

a. Ijarah

b. Ijarah Muntahia Bittamlik

layanan

1. transfer

2. Kas Kilat

3. letter of Credit

4. bank Garansi

2. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan

krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat

parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian

bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan

atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan

November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

64

bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan

bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang

khusus syariah.

PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai

cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya

memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari

pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara,

Bank Bumi Daya, BankExim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank Susila

Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil

alih oleh PT Bank Mandiri (Persero).

PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti

menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri

(Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah

Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank

Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29

pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

65

September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah

Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah

memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti.

Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank

Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank

Indonesia telah menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila Bakti

menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999

merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri.

Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para

perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank

Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah

dilingkungan PT Bank Mandiri (Persero).

PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang

mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang

melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai

rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah

Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

66

Produk-produk dalam BSM

1. Produk Pendanaan

a. tabungan

b. deposito

c. giro

d. obligasi

2. jasa produk

3. jasa operasional

4. jasa investasi

BSM customer network financing

Pembiayaan resi gudang

PKPN

Pembiayaan edukasi BSM

BSM impian

Pembiayaaan dana berputar

Pembiayaan griya

Pembiayaan umrah

Mudharabah

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

67

Musyarakah

Murabahah

B. Pengolahan dan Analisis Deskriptif

1. Pengolahan data

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah bank umum

syariah yang terdaftar di BI dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.

sedangkan data yang digunakan data dari tahun 2005 sampai dengan tahun

2008 yaitu : Profitabilitas (ROE), Jumlah pendapatan murabahah, Jumlah

pendapatan mudharabah, Jumlah pendapatan musyarakah yang didapat

dari laporan laba/rugi bank.

Kemudian data tersebut dinput dengan menggunakan Microsoft

EXCEL edisi 2003 dan didapat variabel-variabel, yaitu variabel

Profitabilitas (ROE), variabel Murabahah, Variabel Mudharabah, dan

variabel Musyarakah.

Setelah itu data diinput menggunakan SPSS versi 13 dengan

menggunakan uji asumsi klasik terlebih dahuluuntuk melihat apakah data

yang diolah memenuhi syarat untuk digunakan dalam regresi berganda.

Variabel yang didapat ditransformasikan ke bentuk natural logarithma

(LN). ini digunakan untuk menstandardisasikan data mentah, sehingga

distribusi masing-masing variabel menjadi normal.

Kemudian variabel-variabel tersebut diinput guna memperoleh output dari

model persamaan regresi berganda. Sekaligus untuk menganalisis

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

68

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen dengan dasar

keputusan dari uji F, uji T dan koofisien determinasi (R2)

2. Analisis Deskriptif Variabel

Variabel-variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini di antaranya :

a. Deskripsi ROE

ROE merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Roe

adalah alat untuk mengukur besarnya profitabilitas bank syariah.

Penggunaan ROE sebagai variabel dependen lebih dikarenakan sampai

saat ini bank syariah menggunakan ROE untuk menentukan tingkat bagi

hasil/ pada masa yang akan datang. berdasarkan aturan yang telah

ditetapkan BI untuk perbankan syariah. ROE yang baik tentunya

memenuhi standar penilaian. BI menetapkan ROE yang baik < 10% per

tahun.

TABEL 4.1

ROE

Tahun Triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 0.2455 0.2687

II 0.2249 0.2580

III 0.2140 0.2158

IV 0.1810 0.1456

2006 I 0.2361 0.1115

II 0.2129 0.0985

III 0.1977 0.0870

IV 0.2129 0.1043

2007 I 0.3115 0.2004

II 0.2972 0.1749

III 0.2429 0.1657

IV 0.2324 0.1605

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

69

2008 I 0.3749 0.2264

II 0.3437 0.2278

III 0.3321 0.2218

Rata-rata 0.2573 0.1778

Berdasarkan tabel 4.1, rata-rata ROE yang dihasilkan Bank

Muamalat pada tahun 2005 sebesar 21,63% sedangkan ROE yang

dihasilkan Bank Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan Bank

Muamalat yaitu 22,20%. Ini berarti bahwa profitabilitas Bank Syariah

Mandiri lebih besar dari pada profitabilitas Bank Muamalat. Dalam tahun

2005 baik Bank Muamalat maupun Bank Syariah mandiri termasuk

kategori bank yang memiliki ROE sehat.

Pada tahun 2006, rata-rata ROE yang dihasilkan Bank Muamalat

sebesar 21,49%, sedangkan ROE yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri

sebesar 10,32%. Ini berarti bahwa profitabilitas yang dihasilkan Bank

Muamalat Lebih besar dari pada Bank Syariah. Jika dibandingkan dengan

rata-rata pada tahun sebelumnya baik Bank Muamalat mapupun Bank

Syariah mandiri keduanya mengalami penurunan, tetapi dalam tahun ini

baik Bank Muamalat maupun Bank Syariah mandiri termasuk kategori

bank yang memiliki ROE sehat.

Pada tahun 2007, terjadi kenaikan rata-rata ROE pada kedua bank

tersebut jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bank Muamalat

memiliki rata-rata ROE sebesar 27,2% , sedangkan Bank Syariah Mandiri

memiliki rata-rata ROE sebesar 17,53%. Dalam tahun ini ROE Bank

Muamalat dan Bank Syariah Mandiri dinyatakan Sehat.

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

70

Pada tahun 2008, penulis hanya meneliti 3 trrwulan dari kedua

bank tersebut.dikarenakan keterbatasan data dan waktu. Rata-rata ROE

yang diperoleh Bank Muamalat sebesar 35%, sedangkan rata-rata ROE

Bank Syariah Mandiri sebesar 22,5%. Walaupun hanya 3 triwulan, tetapi

terlihat kenaikan ROE dari kedua bank tersebut.

Jumlah rata-rata yang dikumpulkan dari triwulan 1 tahun 2005

sampai dengan triwulan 3 tahun 2008. Bank Muamalat memiliki rata-rata

sebesar 25,73%, sedangkan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar

17.78%. ini berarti bahwa profit yang dihasilkan Bank Muamalat lebih

besar dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri.

a. Deskripsi Murabahah

Murabahah merupakan variabel independent pertama dalam

penelitian ini. Murabahah Adalah suatu perjanjian yang disepakati antara

Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank menyediakan pembiayaan

untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan

nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank

(harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan.

TABEL 4.2

Murabahah

Tahun triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 68152000000 141843832000

II 149097000000 288549543000

III 244973000000 431256872000

IV 354812000000 567368241000

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

71

2006 I 113148000000 115311167000

II 229678000000 238339368000

III 356341000000 369734473000

IV 486955000000 429689059000

2007 I 122356000000 126998973000

II 255377000000 247693918000

III 387359000000 390346072000

IV 401239000000 490107801000

2008 I 141125000000 179909329000

II 278750000000 366824577000

III 435706000000 579995074000

Rata-rata 268337866667 330931219933

Berdasarkan tabel 4.2, rata-rata pendapatan Murabahah tahun

2005 Bank Muamalat sebesar 204.258.500.000, sedangkan pendapatan

rata-rata Bank Syariah mandiri sebesar 357.254.622.000. Pendapatan

tahun 2005 Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada pendapatan yang

dihasilkan Bank Muamalat.

Pada tahun 2006, jumlah pendapatan rata-rata yang dihasilkan

Bank Muamalat sebesar 296.530.500.000, sedangkan jumlah pendapatan

rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 288.268.516.750. pada tahun ini

Bank Syariah Mandiri mengalami penurunan pendapatan rata-rata.

Pada tahun 2007, terjadi penurunan pendapatan rata-rata Bank

muamalat dibandingkan tahun lalu, jumlah pendapatan rata-rata yang

berhasil dikumpulkan sebesar 291.582.750.000. sedangkan pada Bank

Syariah Mandiri mengalami peningkatan pendapatan rata-rata. Junlah

pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 313.786.691.000.

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

72

Pada tahun 2008, jumlah pendapatan rata-rata sampai dengan

triwulan 3 Bank Muamalat Sebesar 285.193.666.667, sedangkan jumlah

pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 375.576.326.667

Sedangkan pendapatan rata-rata murabahah yang dihasilkan mulai

dari triwulan 1 tahun 2005 sampai dengan trriwulan 3 tahun 2008 ,

pendapatan rata-rata yang diperoleh Bank Muamalat sebesar

268.337.866.667, dan pada Bank Syariah Mandiri sebesar

330.931.219.993. pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri lebih besar

daripada Bank muamalat.

c. Deskripsi Mudharabah

Mudharabah merupakan variabel independen kedua dalam

penelitian ini. Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank dengan

nasabah, bank sebagai Shahibul maal dan nasabah sebagi mudharibnya,

keuntungan yang didapat akan dibagikan sesuai dengan porsi yang telah

disepakati diawal akad.

TABEL 4.3

Mudharabah

Tahun triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 68810000000 13780174000

II 144897000000 33756470000

III 229777000000 53843604000

IV 323100000000 72709215000

2006 I 93851000000 19740103000

II 190897000000 44371745000

III 291008000000 78426890000

IV 397788000000 120285704000

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

73

2007 I 101654000000 48141105000

II 203108000000 105587101000

III 308825000000 178394924000

IV 413681000000 235449697000

2008 I 96365000000 95519609000

II 188082000000 203899626000

III 274306000000 324314179000

Rata-rata 221743266667 108548009733

Berdasarkan dari tabel 4.3, jumlah pendapatan rata-rata tahun 2005

pada Bank Muamalat sebesar 191.646.000.000, sedangkan pendapatan

rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 43.522.365.750.

Pada tahun 2006. Jumlah pendapatan rata-rata Bank Muamalat

sebesar 243.386.000.000, sedangkan pendapatan rata-rata Bank Syariah

Mandiri sebesar 65.706.110.500

Jumlah pendapatan rata-rata pada tahun 2007 Bank Muamalat

sebesar 256.817.000.000 dan pada Bank Syariah Mandiri sebesar

141.893.206.750

Pada tahun 2008, jumlah pendapatan rata-rata sampai dengan

triwulan 3 Bank Muamalat memperoleh 116.541.666.667. sedangkan

Bank Syariah Mandiri sebesar 119.542.338.333. Sedangkan pendapatan

rata-rata dari triwulan 1 tahun 2005 sampai dengan triwulan 3 tahun 2008

Bank Muamalat berhasil mengumpulkan sebesar 65.630.266.667

sedangkan Bank Syariah Mandiri berhasil mengumpulkan

106.257.892.667.

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

74

d. Deskripsi Musyarakah

Musyarakah merupakan variabel independen ketiga dalam

penelitian ini. Musyarakah adalah akad kerjasama antara bank dengan

nasabah untuk bersama-sama membiayai suatu usaha dengan pembagian

keuntungan dan risiko sesuai kesepakatan (Ani Murdiyati, Dirut BMSI).

TABEL 4.4

Musyarakah

Tahun triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 12574000000 27611285000

II 28765000000 61275778000

III 47794000000 98925347000

IV 67789000000 137734828000

2006 I 18049000000 39223091000

II 37574000000 87014279000

III 52683000000 134742551000

IV 102043000000 189779083000

2007 I 17877000000 43992027000

II 42092000000 94321358000

III 76193000000 141711931000

IV 131396000000 178909817000

2008 I 50940000000 55173515000

II 112293000000 116977911000

III 186392000000 186475589000

Rata-rata 65630266667 106257892667

Berdasarkan tabel 4.4 . Jumlah pendapatan rata-rata Musyarakah

pada tahun 2005 Bank Muamalat sebesar 39.230.500.000, sedangkan

pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 81.386.809.500.

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

75

Pada tahun 2006 Jumlah pendapatan rata-rata Musyarakah Bank

Muamalat sebesar 52.587.250.000 , sedangkan pendapatan rata-rata Bank

Syariah Mandiri sebesar 112.689.751.000.

Pada tahun 2007 Jumlah pendapatan rata-rata Musyarakah Bank

Muamalat sebesar 66.889.500.000 , sedangkan pendapatan rata-rata Bank

Syariah Mandiri sebesar 114.733.783.250..

Pada tahun 2008, jumlah pendapatan rata-rata sampai dengan

triwulan 3 Bank Muamalat memperoleh 186.251.000.000. sedangkan

Bank Syariah Mandiri sebesar 207.911.138.000. Sedangkan pendapatan

rata-rata dari triwulan 1 tahun 2005 sampai dengan triwulan 3 tahun 2008

Bank Muamalat berhasil mengumpulkan sebesar 221.743.266.667,

sedangkan Bank Syariah Mandiri berhasil mengumpulkan

108.543.009.733 pendapatan rata-rata mulai tahun 2005 sampai dengan

tahun 2007 pendapatan kedua bank terus mengalami peningkatan, ketika

tahun 2008 sampai dengan triwulan 3, pendapatan rata-rata Bank

Muamalat turun sedangkan Pendapatan rata-rata mudharabah Bank

Syariah Mandiri naik.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual mamiliki distribusi normal. ada

beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

76

(titik) pada sumbu diagonal dan grafik. Dasar pengambilan keputusan

adalah Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan jika

data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Singgih

Santoso (2000: 214).

GRAFIK 4.1

Uji Normalitas Data

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen

lain dalam satu model (Bhuono:2005:58). Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Nilai cut off yang unumnya

digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

77

Tolarnce < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 dan nilai Tolarance =

0,10 sama dengan tingkat kolonearitas 0,95 (Ghazali : 2005)

TABEL 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Masing-masing variabel memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10

dan nilai VIF ( Variance Inflation Factor ) tidak lebih dari 10 yang berarti

tidak ada korelasi antar variabel independent maka model regresi terbebas

dari masalah multikolineritas.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi maka dianamakan ada penyakit

autokorelasi (Ghazali : 2005)

Coefficients a

,134 7,480

,634 1,578

,159 6,281

X1

X2

X3

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Ya.

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

78

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan α = 5% dan variabel

independen dalam model regresi adalah 3, serta jumlah sample sebanyak

30, petunjuk dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

dengan melihat besarnya Durbin Watson (Ghazali : 2005 ) yaitu:

1. Angka DW dibawah -2 terdapat autokorelasi positif

2. Angka DW -2 sampai +2 tidak terdapat autokorelasi

3. Angka DW diatas -2 terdapat autokorelasi negatif.

Dari tabel Durbin Watson didapatkan nilai sebesar 0,378, maka

dapat dikatakan penelitian ini tidak terindikasi masalah autokorelasi..

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterostisitas bertujuan untuk menguji apkah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan

kepengamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakuakn

Model Summary b

,520a ,271 ,186 ,32797 ,378

Model

1

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

79

berdasarkan scatterplots dari hasil pengolahan data dengan SPSS 13.

adapun hasil dari pengujian heterokedastisitas sebagai berikut :

GRAFIK 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas

210-1

Regression Standardized Predicted Value

2

1

0

-1

-2

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heterokedastisitas pada

model regresi.

Uji Analisis regresi berganda

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

80

Hubungan variabel independent dengan variabel dependen

diekspresikan dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel

dependen (Y), dengan satu atau lebih variabel independent (X1, X2,

X3…….Xn ).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji regresi berganda diantaranya :

1. Uji Simultan (Uji F).

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

yang digunakan dalam model regresi yaitu Murabahah, Mudharabah,

Musyarakah mampu menjelaskan variabel dependennya, yaitu

Profitabilitas (ROE).

Hasil yang diperoleh dari Uji F yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS 13 dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F test

menunjukkan variabel independent secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom signifikan) lebih

kecil dari level of significant yaitu 5%

TABEL 4.7

ANOVA b

1,037 3 ,346 3,215 ,039a

2,797 26 ,108

3,834 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

81

Berdasarkan tabel diatas nilai p-value adalah sebesar 0.039. ini

menunjukkan bahwa p-value tersebut lebih kecil dari level of significant

yang telah ditentukan sebesar 0.05. berarti Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah berpengaruh terhadap ROE secara simultan. Berarti H0

ditolak dan Ha diterima.

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan variabel

independen secara (parsial) mempengaruhi variabel dependen. Ini berarti

menjelaskan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah secara terpisah

dapat mempengaruhi ROE.

Hasil uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 13 dapat

dilihat pada tabel Coefficients, hubungan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen dapat dilihat nilai p-value. Nilai p-

value yang memenuhi standar adalah lebih kecil dari 5%.

TABEL 4.8

Coefficients a

-,41 2,948 -,139 ,890

,00 ,278 -,006 -,012 ,990

,192 ,086 ,472 2,243 ,034

-,24 ,194 -,519 -1,236 ,228

(Constant)

X1

X2

X3

Model

1

B

Std.

Error

Unstandardize

d Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

82

a. Variabel Murabahah

Dari tabel uji t yang telah dilakukan pada variabel Murabahah, diketahui

bahwa nilai p-value > α (0.990 > 0.05) artinya 0.990 lebih besar daripada

0.05 yang berarti tidak signifikan.

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa variabel Murabahah tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE.

b. Variabel Mudharabah

Dari tabel uji t yang telah dilakukan pada variabel Murabahah,

diketahui bahwa nilai p-value < α (0.034 > 0.05) artinya 0.034 lebih kecil

daripada 0.05 yang berarti signifikan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Mudharabah

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE.

c. Variabel Musyarakah

Dari tabel uji t yang telah dilakukan pada variabel Murabahah,

diketahui bahwa nilai p-value < α (0.228 > 0.05) artinya 0.228 lebih besar

daripada 0.05 yang berarti tidak signifikan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Musyarakah tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE.

3. Uji koofisien determinasi R2

TABEL 4.9

Uji Koofiensi Determinasi (R2)

Model Summaryb

,520a ,271 ,186 ,32797 ,271 3,215 3 26 ,039

Model

1

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Page 102: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

83

Koofisiensi determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit

dari model regresi. Besarnya nilai adjusted R2 sebesar 0.186 yang berarti

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independent sebesar

18,6%, sedangkan sisanya 81,4% dijelaskan oleh variabel lainnya yang

tidak dimasukkan dalam model regresi.

4. Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi berganda untuk mengetahui pola hubungan antara

variabel independent ( Murabahah, Mudharabah, Musyarakah ) dengan

variabel dependennya ( ROE ) dinyatakan dengan persamaan model

regresi yaitu:

Y= -0.41+0,192 X2

Y= ROE

X2 = Mudharabah

Dari hasil analisis hubungan variabel Murabahah, Mudharabah,

Musyarakah terhadap ROE diperoleh hasil bahwa hanya variabel

Page 103: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

84

mudharabah yang memiliki pengaruh signifikan terhadap ROE. Sedangkan

variabel Murabahah dan Musyarakah tidak terdapat pengaruh signifikan

terhadap ROE. Jadi hanya variabel mudharabah signifikan terhadap ROE,

berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Variabel mudharabah berpengaruh signifikan terhadap ROE,

berarti diperoleh bahwa pendapatan yang dihasilkan Mudhrabah memang

mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) bank. Tingkat pembiayaan

mudharabah yang disalurkan bank menghasilkan pendapatan yang akan

mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) bank (Efrida : 2007).

Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku shahibul

maal dengan nasabah selaku mudharib, kemudian bank mempercayakan

nasabahnya untuk mengelola hartanya dengan kesepakatan pembagian

keuntungan berdasarkan porsi yang telah disepakati. Dalam perbankan

konvensional sama halnya dengan pemberian kredit. Pemberian kredit

yang diberikan bank akan menghasilkan pendapatan bunga dan akan

mempengaruhi tingkat profitabilitas (Dewi : 2008)

. Mudharabah juga merupakan akad yang paling banyak diminati

oleh nasabah, berarti semakin tinggi terjadinya akad mudhrabah yang

dilakukan bank dengan nasabah, semakin tinggi pula pendapatan yang

diperoleh dan akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang

dihasilkan (Abu Bakar : 2009)

Revenue Sharing adalah sistem pembagian keuntungan

berdasarkan pendapatan yang diterima, sedangkan Profit Sharing adalah

Page 104: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

85

sistem pembagian keuntungan berdasarkan keuntungan bersih yang

diterima (netto), tetapi lazimnya dalam akad mudharabah bank syariah

lebih menginginkan sistem revenue sharing, dikarenakan keuntungan yang

akan dibagikan kepada bank belum dikurangi dengan beban-beban yang

akan dikeluarkan dari operasional mudharib. Jadi pendapatan atau

keuntungan yang diterima oleh bank lebih besar dibandingkan dengan

profit sharing. Dengan demikian bank syariah akan mendapatkan

keuntungan yang besar dan akan mempengaruhi tingkat profitabilitas

(ROE).

Page 105: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank Muamalat

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1

Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia,

dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan

nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha

Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen

pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian

Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor,

diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp

106 miliar

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat

berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh

posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa

maupun produk yang terus dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan

sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit

macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio

pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105

Page 106: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor

awal.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang

potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang

berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi

menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun

1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank

Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi

menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan

yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan

perbankan syariah secara murni.

Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Diawali

dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh

Muamalat, Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan

pada tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, tidak melakukan

PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak

memotong hak Kru Muamalat sedikitpun, pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru

Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru, peletakan

landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di

tahun kedua, dan pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta

menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya,

yang akhirnya membawa Bank kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan

baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.

Page 107: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Hingga akhir tahun 2004, Bank Muamalat tetap merupakan bank syariah terkemuka di

Indonesia dengan jumlah aktiva sebesar Rp 5,2 triliun, modal pemegang saham sebesar Rp 269,7

miliar serta perolehan laba bersih sebesar Rp 48,4 miliar pada tahun 2004.

Produk dan Jasa Bank Muamalat

Produk penghimpun dana

1. tabungan

2. Giro Wadiah

3. deposito

4. Asuaransi

Produk pembiayaan

1. Jual beli

a.Murabahah

b. Salam

2. Bagi Hasil

a. Mudharabah

b. Musyarakah

3. Sewa

a. Ijarah

b. Ijarah Muntahia Bittamlik

layanan

1. transfer

2. Kas Kilat

3. letter of Credit

Page 108: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

4. bank Garansi

2. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional

telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah

mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami

kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di

Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang

No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang

sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut

memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang

khusus syariah.

PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan

Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis

1997 - 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada

akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,

BankExim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999,

rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah

Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Persero).

Page 109: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan

rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT

Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah

Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah

berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian

melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah

Sakinah Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank

Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional

menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya

dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999

tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila

Bakti menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama

beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah

usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank

Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT Bank Mandiri

(Persero).

PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha

dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-

nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai

alternatif jasa perbankan di Indonesia.

Page 110: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Produk-produk dalam BSM

1. Produk Pendanaan

a. tabungan

deposito

giro

obligasi

jasa produk

jasa operasional

jasa investasi

BSM customer network financing

Pembiayaan resi gudang

PKPN

Pembiayaan edukasi BSM

BSM impian

Pembiayaaan dana berputar

Pembiayaan griya

Pembiayaan umrah

Mudharabah

Musyarakah

Page 111: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Murabahah

B. Pengolahan dan Analisis Deskriptif

1. Pengolahan data

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah bank umum syariah yang

terdaftar di BI dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. sedangkan data yang

Page 112: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

digunakan data dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 yaitu : Profitabilitas (ROE),

Jumlah pendapatan murabahah, Jumlah pendapatan mudharabah, Jumlah pendapatan

musyarakah yang didapat dari laporan laba/rugi bank.

Kemudian data tersebut dinput dengan menggunakan Microsoft EXCEL edisi

2003 dan didapat variabel-variabel, yaitu variabel Profitabilitas (ROE), variabel

Murabahah, Variabel Mudharabah, dan variabel Musyarakah.

Setelah itu data diinput menggunakan SPSS versi 13 dengan menggunakan uji

asumsi klasik terlebih dahuluuntuk melihat apakah data yang diolah memenuhi syarat

untuk digunakan dalam regresi berganda. Variabel yang didapat ditransformasikan ke

bentuk natural logarithma (LN). ini digunakan untuk menstandardisasikan data mentah,

sehingga distribusi masing-masing variabel menjadi normal.

Kemudian variabel-variabel tersebut diinput guna memperoleh output dari model

persamaan regresi berganda. Sekaligus untuk menganalisis pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependen dengan dasar keputusan dari uji F, uji T dan

koofisien determinasi (R2)

2. Analisis Deskriptif Variabel

Variabel-variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini di antaranya :

a. Deskripsi ROE

Page 113: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

ROE merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Roe adalah alat untuk

mengukur besarnya profitabilitas bank syariah. Penggunaan ROE sebagai variabel

dependen lebih dikarenakan sampai saat ini bank syariah menggunakan ROE untuk

menentukan tingkat bagi hasil/ pada masa yang akan datang. berdasarkan aturan yang

telah ditetapkan BI untuk perbankan syariah. ROE yang baik tentunya memenuhi standar

penilaian. BI menetapkan ROE yang baik < 10% per tahun

TABEL 4.1

ROE

Tahun Triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 0.2455 0.2687

II 0.2249 0.2580

III 0.2140 0.2158

IV 0.1810 0.1456

2006 I 0.2361 0.1115

II 0.2129 0.0985

III 0.1977 0.0870

IV 0.2129 0.1043

2007 I 0.3115 0.2004

II 0.2972 0.1749

III 0.2429 0.1657

IV 0.2324 0.1605

2008 I 0.3749 0.2264

II 0.3437 0.2278

III 0.3321 0.2218

Rata-rata 0.2573 0.1778

Berdasarkan tabel 4.1, rata-rata ROE yang dihasilkan Bank Muamalat pada tahun

2005 sebesar 21,63% sedangkan ROE yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri lebih besar

dibandingkan Bank Muamalat yaitu 22,20%. Ini berarti bahwa profitabilitas Bank

Page 114: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Syariah Mandiri lebih besar dari pada profitabilitas Bank Muamalat. Dalam tahun 2005

baik Bank Muamalat maupun Bank Syariah mandiri termasuk kategori bank yang

memiliki ROE sehat.

Pada tahun 2006, rata-rata ROE yang dihasilkan Bank Muamalat sebesar 21,49%,

sedangkan ROE yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri sebesar 10,32%. Ini berarti

bahwa profitabilitas yang dihasilkan Bank Muamalat Lebih besar dari pada Bank Syariah.

Jika dibandingkan dengan rata-rata pada tahun sebelumnya baik Bank Muamalat

mapupun Bank Syariah mandiri keduanya mengalami penurunan, tetapi dalam tahun ini

baik Bank Muamalat maupun Bank Syariah mandiri termasuk kategori bank yang

memiliki ROE sehat.

Pada tahun 2007, terjadi kenaikan rata-rata ROE pada kedua bank tersebut jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bank Muamalat memiliki rata-rata ROE sebesar

27,2% , sedangkan Bank Syariah Mandiri memiliki rata-rata ROE sebesar 17,53%.

Dalam tahun ini ROE Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri dinyatakan Sehat.

Pada tahun 2008, penulis hanya meneliti 3 trrwulan dari kedua bank

tersebut.dikarenakan keterbatasan data dan waktu. Rata-rata ROE yang diperoleh Bank

Muamalat sebesar 35%, sedangkan rata-rata ROE Bank Syariah Mandiri sebesar 22,5%.

Walaupun hanya 3 triwulan, tetapi terlihat kenaikan ROE dari kedua bank tersebut.

Jumlah rata-rata yang dikumpulkan dari triwulan 1 tahun 2005 sampai dengan

triwulan 3 tahun 2008. Bank Muamalat memiliki rata-rata sebesar 25,73%, sedangkan

rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 17.78%. ini berarti bahwa profit yang dihasilkan

Bank Muamalat lebih besar dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri.

Page 115: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

b. Deskripsi Murabahah

Murabahah merupakan variabel independent pertama dalam penelitian ini.

Murabahah Adalah suatu perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dengan

nasabah, dimana Bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau

modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah

sebesar harga jual bank (harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang

ditetapkan.

TABEL 4.2

Murabahah

Tahun triwulan BANK MUAMALAT BANK SYARIAH MANDIRI

2005 I 68152000000 141843832000

II 149097000000 288549543000

III 244973000000 431256872000

IV 354812000000 567368241000

2006 I 113148000000 115311167000

II 229678000000 238339368000

III 356341000000 369734473000

IV 486955000000 429689059000

2007 I 122356000000 126998973000

II 255377000000 247693918000

III 387359000000 390346072000

IV 401239000000 490107801000

2008 I 141125000000 179909329000

II 278750000000 366824577000

III 435706000000 579995074000

Rata-rata 268337866667 330931219933

Berdasarkan tabel 4.2, rata-rata pendapatan Murabahah tahun 2005 Bank Muamalat

sebesar 204.258.500.000, sedangkan pendapatan rata-rata Bank Syariah mandiri sebesar

Page 116: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

357.254.622.000. Pendapatan tahun 2005 Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada pendapatan

yang dihasilkan Bank Muamalat.

Pada tahun 2006, jumlah pendapatan rata-rata yang dihasilkan Bank Muamalat sebesar

296.530.500.000, sedangkan jumlah pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar

288.268.516.750. pada tahun ini Bank Syariah Mandiri mengalami penurunan pendapatan rata-

rata.

Pada tahun 2007, terjadi penurunan pendapatan rata-rata Bank muamalat dibandingkan

tahun lalu, jumlah pendapatan rata-rata yang berhasil dikumpulkan sebesar 291.582.750.000.

sedangkan pada Bank Syariah Mandiri mengalami peningkatan pendapatan rata-rata. Junlah

pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 313.786.691.000.

Pada tahun 2008, jumlah pendapatan rata-rata sampai dengan triwulan 3 Bank Muamalat

Sebesar 285.193.666.667, sedangkan jumlah pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar

375.576.326.667

Sedangkan pendapatan rata-rata murabahah yang dihasilkan mulai dari triwulan 1 tahun

2005 sampai dengan trriwulan 3 tahun 2008 , pendapatan rata-rata yang diperoleh Bank

Muamalat sebesar 268.337.866.667, dan pada Bank Syariah Mandiri sebesar 330.931.219.993.

pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada Bank muamalat.

c. Deskripsi Mudharabah

Mudharabah merupakan variabel independen kedua dalam penelitian ini. Mudharabah

adalah akad kerjasama antara bank dengan nasabah, bank sebagai Shahibul maal dan nasabah

Page 117: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

sebagi mudharibnya, keuntungan yang didapat akan dibagikan sesuai dengan porsi yang telah

disepakati diawal akad.

TABEL 4.3

Mudharabah

Tahun triwulan BANK

MUAMALAT BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 68810000000 13780174000

II 144897000000 33756470000

III 229777000000 53843604000

IV 323100000000 72709215000

2006 I 93851000000 19740103000

II 190897000000 44371745000

III 291008000000 78426890000

IV 397788000000 120285704000

2007 I 101654000000 48141105000

II 203108000000 105587101000

III 308825000000 178394924000

IV 413681000000 235449697000

2008 I 96365000000 95519609000

II 188082000000 203899626000

III 274306000000 324314179000

Rata-rata 221743266667 108548009733

Berdasarkan dari tabel 4.3, jumlah pendapatan rata-rata tahun 2005 pada Bank Muamalat

sebesar 191.646.000.000, sedangkan pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar

43.522.365.750.

Pada tahun 2006. Jumlah pendapatan rata-rata Bank Muamalat sebesar 243.386.000.000,

sedangkan pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar 65.706.110.500

Jumlah pendapatan rata-rata pada tahun 2007 Bank Muamalat sebesar 256.817.000.000

dan pada Bank Syariah Mandiri sebesar 141.893.206.750

Page 118: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Pada tahun 2008, jumlah pendapatan rata-rata sampai dengan triwulan 3 Bank Muamalat

memperoleh 116.541.666.667 . sedangkan Bank Syariah Mandiri sebesar 119.542.338.333.

Sedangkan pendapatan rata-rata dari triwulan 1 tahun 2005 sampai dengan triwulan 3 tahun 2008

Bank Muamalat berhasil mengumpulkan sebesar 65.630.266.667 sedangkan Bank Syariah

Mandiri berhasil mengumpulkan 106.257.892.667.

d. Deskripsi Musyarakah

Musyarakah merupakan variabel independen ketiga dalam penelitian ini.

Musyarakah adalah akad kerjasama antara bank dengan nasabah untuk bersama-sama

membiayai suatu usaha dengan pembagian keuntungan dan risiko sesuai kesepakatan

(Ani Murdiyati, Dirut BMSI).

TABEL 4.4

Musyarakah

Tahun triwulan BANK

MUAMALAT BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 12574000000 27611285000

II 28765000000 61275778000

III 47794000000 98925347000

IV 67789000000 137734828000

2006 I 18049000000 39223091000

II 37574000000 87014279000

III 52683000000 134742551000

IV 102043000000 189779083000

2007 I 17877000000 43992027000

II 42092000000 94321358000

III 76193000000 141711931000

IV 131396000000 178909817000

2008 I 50940000000 55173515000

II 112293000000 116977911000

III 186392000000 186475589000

Rata-rata 65630266667 106257892667

Page 119: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Berdasarkan tabel 4.4 . Jumlah pendapatan rata-rata Musyarakah pada tahun 2005

Bank Muamalat sebesar 39.230.500.000, sedangkan pendapatan rata-rata Bank Syariah

Mandiri sebesar 81.386.809.500.

Pada tahun 2006 Jumlah pendapatan rata-rata Musyarakah Bank Muamalat

sebesar 52.587.250.000 , sedangkan pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar

112.689.751.000.

Pada tahun 2007 Jumlah pendapatan rata-rata Musyarakah Bank Muamalat

sebesar 66.889.500.000 , sedangkan pendapatan rata-rata Bank Syariah Mandiri sebesar

114.733.783.250..

Pada tahun 2008, jumlah pendapatan rata-rata sampai dengan triwulan 3 Bank

Muamalat memperoleh 186.251.000.000. sedangkan Bank Syariah Mandiri sebesar

207.911.138.000. Sedangkan pendapatan rata-rata dari triwulan 1 tahun 2005 sampai

dengan triwulan 3 tahun 2008 Bank Muamalat berhasil mengumpulkan sebesar

221.743.266.667, sedangkan Bank Syariah Mandiri berhasil mengumpulkan

108.543.009.733 pendapatan rata-rata mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2007

pendapatan kedua bank terus mengalami peningkatan, ketika tahun 2008 sampai dengan

triwulan 3, pendapatan rata-rata Bank Muamalat turun sedangkan Pendapatan rata-rata

mudharabah Bank Syariah Mandiri naik.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

Page 120: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual mamiliki distribusi normal. ada beberapa cara mendeteksi

normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik.

Dasar pengambilan keputusan adalah Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan

jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Singgih Santoso

(2000: 214)

GRAFIK 4.1

Uji Normalitas Data

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model

Page 121: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

(Bhuono:2005:58). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas. Nilai cut off yang unumnya digunakan untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai Tolarnce < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 dan nilai

Tolarance = 0,10 sama dengan tingkat kolonearitas 0,95 (Ghazali : 2005)

TABEL

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients a

,134 7,480

,634 1,578

,159 6,281

X1

X2

X3

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Ya.

Masing-masing variabel memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF

( Variance Inflation Factor ) tidak lebih dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel

independent maka model regresi terbebas dari masalah multikolineritas

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi berganda ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t dengan

Page 122: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi maka dianamakan ada

penyakit autokorelasi (Ghazali : 2005)

Tabel

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary b

,520a ,271 ,186 ,32797 ,378

Model

1

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan α = 5% dan variabel independen dalam model

regresi adalah 3, serta jumlah sample sebanyak 30, petunjuk dasar pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi dengan melihat besarnya Durbin Watson (Ghazali : 2005 ) yaitu:

1. Angka DW dibawah -2 terdapat autokorelasi positif

2. Angka DW -2 sampai +2 tidak terdapat autokorelasi

3. Angka DW diatas -2 terdapat autokorelasi negatif.

Dari tabel Durbin Watson didapatkan nilai sebesar 0,378, maka dapat dikatakan

penelitian ini tidak terindikasi masalah autokorelasi..

4. Uji Heteroskedastisitas

Page 123: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Uji heterostisitas bertujuan untuk menguji apkah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Pengujian

heteroskedastisitas dilakuakn berdasarkan scatterplots dari hasil pengolahan data dengan

SPSS 13. adapun hasil dari pengujian heterokedastisitas sebagai berikut :

GRAFIK

Hasil Uji Heterokedastisitas

210-1

Regression Standardized Predicted Value

2

1

0

-1

-2

Reg

res

sio

n S

tud

en

tize

d R

es

idu

al

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik

diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

Heterokedastisitas pada model regresi.

Uji Analisis regresi berganda

Page 124: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Hubungan variabel independent dengan variabel dependen diekspresikan dalam bentuk

persamaan yang menghubungkan variabel dependen (Y), dengan satu atau lebih variabel

independent (X1, X2, X3…….Xn ).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji regresi berganda diantaranya :

1. Uji Simultan (Uji F).

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model

regresi yaitu Murabahah, Mudharabah, Musyarakah mampu menjelaskan variabel

dependennya, yaitu Profitabilitas (ROE).

Hasil yang diperoleh dari Uji F yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 13 dapat

dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F test menunjukkan variabel independent secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom signifikan) lebih

kecil dari level of significant yaitu 5%

TABEL

ANOVAb

1,037 3 ,346 3,215 ,039a

2,797 26 ,108

3,834 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Berdasarkan tabel diatas nilai p-value adalah sebesar 0.039. ini menunjukkan bahwa p-

value tersebut lebih kecil dari level of significant yang telah ditentukan sebesar 0.05. berarti

Page 125: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah berpengaruh terhadap ROE secara simultan. Berarti

H0 ditolak dan Ha diterima.

Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan variabel independen secara

(parsial) mempengaruhi variabel dependen. Ini berarti menjelaskan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah secara terpisah dapat mempengaruhi ROE.

Hasil uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 13 dapat dilihat pada tabel

Coefficients, hubungan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

dapat dilihat nilai p-value. Nilai p-value yang memenuhi standar adalah lebih kecil dari 5%.

TABEL

Coefficients a

-,41 2,948 -,139 ,890

,00 ,278 -,006 -,012 ,990

,192 ,086 ,472 2,243 ,034

-,24 ,194 -,519 -1,236 ,228

(Constant)

X1

X2

X3

Model

1

B

Std.

Error

Unstandardize

d Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Ya.

a. Variabel Murabahah

Page 126: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Dari tabel uji t yang telah dilakukan pada variabel Murabahah, diketahui bahwa nilai p-

value > α (0.990 > 0.05) artinya 0.990 lebih besar daripada 0.05 yang berarti tidak

signifikan.

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa variabel Murabahah tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap ROE.

b. Variabel Mudharabah

Dari tabel uji t yang telah dilakukan pada variabel Murabahah, diketahui bahwa

nilai p-value < α (0.034 > 0.05) artinya 0.034 lebih kecil daripada 0.05 yang berarti

signifikan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Mudharabah mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap ROE.

c. Variabel Musyarakah

Dari tabel uji t yang telah dilakukan pada variabel Murabahah, diketahui bahwa nilai p-

value < α (0.228 > 0.05) artinya 0.228 lebih besar daripada 0.05 yang berarti tidak

signifikan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Musyarakah tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap ROE

Page 127: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Uji Koofiensi Determinasi (R2)

TABEL

Model Summaryb

,520a ,271 ,186 ,32797 ,271 3,215 3 26 ,039

Model

1

R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

Change Statistics

Predictors: (Constant), X3, X2, X1a.

Dependent Variable: Yb.

Koofisiensi determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi.

Besarnya nilai adjusted R2 sebesar 0.186 yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan

oleh variabel independent sebesar 18,6%, sedangkan sisanya 81,4% dijelaskan oleh variabel

lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi berganda untuk mengetahui pola hubungan antara variabel independent (

Murabahah, Mudharabah, Musyarakah ) dengan variabel dependennya ( ROE ) dinyatakan

dengan persamaan model regresi yaitu:

Y= -0.41+0,192 X2

Y= ROE

X2 = Mudharabah

Dari hasil analisis hubungan variabel Murabahah, Mudharabah, Musyarakah terhadap

ROE diperoleh hasil bahwa hanya variabel mudharabah yang memiliki pengaruh signifikan

Page 128: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

terhadap ROE. Sedangkan variabel Murabahah dan Musyarakah tidak terdapat pengaruh

signifikan terhadap ROE. Jadi hanya variabel mudharabah signifikan terhadap ROE, berarti H0

ditolak dan Ha diterima.

Variabel mudharabah berpengaruh signifikan terhadap ROE, berarti diperoleh bahwa

pendapatan yang dihasilkan Mudhrabah memang mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE)

bank. Tingkat pembiayaan mudharabah yang disalurkan bank menghasilkan pendapatan yang

akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) bank (Efrida : 2007).

Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku shahibul maal dengan nasabah

selaku mudharib, kemudian bank mempercayakan nasabahnya untuk mengelola hartanya dengan

kesepakatan pembagian keuntungan berdasarkan porsi yang telah disepakati. Dalam perbankan

konvensional sama halnya dengan pemberian kredit. Pemberian kredit yang diberikan bank akan

menghasilkan pendapatan bunga dan akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (Dewi : 2008)

. Mudharabah juga merupakan akad yang paling banyak diminati oleh nasabah, berarti

semakin tinggi terjadinya akad mudhrabah yang dilakukan bank dengan nasabah, semakin tinggi

pula pendapatan yang diperoleh dan akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE) yang

dihasilkan (Abu Bakar : 2009)

Revenue Sharing adalah sistem pembagian keuntungan berdasarkan pendapatan yang

diterima, sedangkan Profit Sharing adalah sistem pembagian keuntungan berdasarkan

keuntungan bersih yang diterima (netto), tetapi lazimnya dalam akad mudharabah bank syariah

lebih menginginkan sistem revenue sharing, dikarenakan keuntungan yang akan dibagikan

kepada bank belum dikurangi dengan beban-beban yang akan dikeluarkan dari operasional

mudharib. Jadi pendapatan atau keuntungan yang diterima oleh bank lebih besar dibandingkan

Page 129: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

dengan profit sharing. Dengan demikian bank syariah akan mendapatkan keuntungan yang besar

dan akan mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE).

Page 130: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Lampiran No. 1

ROE

Tahun Triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 0.2455 0.2687

II 0.2249 0.2580

III 0.2140 0.2158

IV 0.1810 0.1456

2006 I 0.2361 0.1115

II 0.2129 0.0985

III 0.1977 0.0870

IV 0.2129 0.1043

2007 I 0.3115 0.2004

II 0.2972 0.1749

III 0.2429 0.1657

IV 0.2324 0.1605

2008 I 0.3749 0.2264

II 0.3437 0.2278

III 0.3321 0.2218

Rata-rata 0.2573 0.1778

Page 131: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Lampiran No. 2

MURABAHAH

Tahun triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 68152000000 141843832000

II 149097000000 288549543000

III 244973000000 431256872000

IV 354812000000 567368241000

2006 I 113148000000 115311167000

II 229678000000 238339368000

III 356341000000 369734473000

IV 486955000000 429689059000

2007 I 122356000000 126998973000

II 255377000000 247693918000

III 387359000000 390346072000

IV 401239000000 490107801000

2008 I 141125000000 179909329000

II 278750000000 366824577000

III 435706000000 579995074000

Rata-rata 268337866667 330931219933

Page 132: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Lampiran No. 3

MUDHARABAH

Tahun triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 68810000000 13780174000

II 144897000000 33756470000

III 229777000000 53843604000

IV 323100000000 72709215000

2006 I 93851000000 19740103000

II 190897000000 44371745000

III 291008000000 78426890000

IV 397788000000 120285704000

2007 I 101654000000 48141105000

II 203108000000 105587101000

III 308825000000 178394924000

IV 413681000000 235449697000

2008 I 96365000000 95519609000

II 188082000000 203899626000

III 274306000000 324314179000

Rata-rata 221743266667 108548009733

Page 133: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN MURABAHAH, …

Lampiran No. 4

MUSYARAKAH

Tahun triwulan

BANK

MUAMALAT

BANK SYARIAH

MANDIRI

2005 I 12574000000 27611285000

II 28765000000 61275778000

III 47794000000 98925347000

IV 67789000000 137734828000

2006 I 18049000000 39223091000

II 37574000000 87014279000

III 52683000000 134742551000

IV 102043000000 189779083000

2007 I 17877000000 43992027000

II 42092000000 94321358000

III 76193000000 141711931000

IV 131396000000 178909817000

2008 I 50940000000 55173515000

II 112293000000 116977911000

III 186392000000 186475589000

Rata-rata 65630266667 106257892667