file · web viewunggul dalam prestasi, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan...
TRANSCRIPT
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penulis memilih lokasi penelitian di SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
dengan alasan bahwa lokasi penelitian terletak tidak jauh dengan tempat tinggal
penulis, dan juga kepala sekolah serta guru pendidikan agama Islam (PAI) masih
mempunyai kedekatan emosional atau bersaudara dengan penulis, karena untuk
memudahkan penulis dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk
terselesainya skripsi yang dibuat. Lokasi penelitian yang diambil oleh penulis
merupakan tempat dimana penulis pernah mendedikasikan dirinya di sekolah
tersebut, sehingga penulis dapat dengan mudah mengetahui kondisi atau seluk
beluk sekolah tersebut dalam pengambilan data-data yaitu di SDN I Bunong
Kecamatan Bintauna.
Letak secara geografis SDN I Bunong Kecamatan Bintauna terletak di
Jalan Trans Sulawesi Utara Desa Bunong Kecamatan Bintauna, Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara, Profinsi Sulawesi Utara. Dengan luas halaman
sekolah 2496 m2/LU: 0’52’43.16”/BT: 123’31’17”.
1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
SDN I Bunong merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
bernaung di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan
pengajaran dan pendidikan pada tingkat pertama yang berada di Desa Bunong
Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
51
Keberadaan SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ini dilatarbelakangi oleh
kondisi masyarakat setempat tentang betapa pentingnya pendidikan dasar
berdasarkan instruksi presiden maka terbentuklah sebuah sekolah dasar Inpres
12/79 Kuhanga pada tahun 1979, kemudian pada tahun 2000 beralih status
menjadi SDN 2 Kuhanga berdasarkan keputusan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, tahun-tahun berganti dan pemimpin-pemimpin sekolah yang
berganti juga sampai pada akhirnya Kabupaten Bolaang Mongondow menjadi
daerah pemekaran sehingga Kabupaten Bolaang Mongondow mekar menjadi lima
Kabupaten, salah satunya Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan kemudian
desa Kuhanga pun pecah dan terbagi menjadi dua desa yaitu Desa Kuhanga dan
Desa bunong sehingga SDN 2 Kuhanga berubah menjadi SDN I Bunong.
2. Visi dan Misi SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
a. Visi Sekolah
Unggul dalam prestasi, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan
mandiri serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Indikator Visi
1) Unggul dalam perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS),
2) Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan di atasnya,
3) Unggul dalam siswa teladan
4) Unggul dalam olahraga
5) Unggul dalam lomba kesenian
6) Unggul dalam lomba keterampilan
52
7) Unggul dalam disiplin
8) Unggul dalam kegiatan keagamaan
9) Unggul dalam budi pekerti
10) Unggul dalam kepedulian sosial
b. Misi Sekolah
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
2) Menumbuhkan semangat keunggulan serta intensif kepada seluruh warga
sekolah
3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat dikembangkan secara optimal
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran yang diikuti dan juga budaya
bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
5) Meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan sekolah
6) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan komite sekolah.
3. Kondisi Sekolah dan Pegawai
Kondisi sekolah dan kepengurusan di SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
ini sejak awal berdirinya sampai sekarang telah mengalami beberapa kali
pergantian pemimpin yaitu:
53
Tabel IDaftar Nama Kepala Sekolah SDN I Bunong Kecamatan Bintauna yang
Pernah MenjabatNO NAMA PEJABAT TAHUN KETERANGAN
1. S.U Karamea 1979-1985
2. Lahmudin Topolo 1985-1986
3. R. Damanis 1986-1997
4. S.Y Darise 1997-2000
5. S.B Paloa 2000-2005
6. L.H Datunsolang 2005-2010
7. S.S Tombinawa 2010-2012
8. S.H Alias 2012-2014
9. Speni Mooliango S.Pd.i 2014-Sekarang
Sumber Data : TU SDN I Bunong Kecamatan Bintauna. Tahun 2015
Dari data di atas dapat dilihat bahwa SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
merupakan sekolah yang cukup lama dengan adanya beberapa pergantian
pemimpin dari tahun ke-tahun dan keberhasilan yang dicapai oleh para pemimpin
sekolah ini sehingga banyak memperlihatkan kemajuan serta perkembangan dari
sekolah sampai sekarang ini.
4. Keadaan Guru
Keadaan guru atau tenaga pengajar di SDN I Bunong Kecamatan
Bintauna bervariasi, guru SDN I Bunong Kecamatan Bintauna banyak terdapat
lulusan dari sekolah yang berbasis islami, seperti kepala sekolah dan guru
54
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan lulusan dari Sekolah Tinggi Agama
Islam Negri (STAIN) Manado yang mengaktualisasikan ilmunya di sekolah
tersebut, namun juga di SDN I Bunong ada beberapa guru yang merupakan
lulusan perguruan tinggi umum yang dalam hal ini turut menentukan sekaligus
menunjang jalannya pendidikan atau berhasilnya proses belajar mengajar di SDN
I Bunong Kecamatan Bintauna. Karena dapat atau tidaknya tercapai tujuan
pendidikan dan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kinerja dari guru
itu sendiri sesuai dengan latar belakang pendidikan dari guru tersebut.
Dengan demikian kinerja guru merupakan tumpuan perhatian, dan usaha
pembinaan pendidikan atau pengajaran yang diberikan sedikit demi sedikit oleh
kepala sekolah sebagai pemimpin dalam menjalankan tugasnya.
Untuk mengetahui keadaan guru di SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel IIKeadaan Guru SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
Tahun Ajaran 2014/2015NO NAMA JABATAN KETERANGAN
1. Speni Mooliango, S.Pd.i Kepala Sekolah PNS
2. Surawati Talaba, S.Pd.i Guru PAI PNS
3. Daritje Mudang, S.Pd.i Guru Kelas PNS
4. Mislah Humalidi, S.Pd Guru Kelas PNS
5. Sunarsi Runtukahu, S.Pd Guru Kelas PNS
6. Sumartini Laiya Guru Penjas PNS
7. Mansyur Pakaya Guru Kelas PNS
8. Rahel Maleno, A.ma. Pd Guru Kelas PNS
55
9. Melky Kantohe, S.Pd Tata Usaha Honor
10. Rosiana Tole Guru Kelas Guru Bantu
Sumber Data : TU SDN I Bunong Kecamatan Bintauna. Tahun 2015
Dengan melihat tabel di atas dapat diketahui keadaan guru di SDN I
Bunong Kecamatan Bintauna masih perlu adanya penambahan guru pegawai negri
sipil baik yang diangkat oleh Diknas maupun Departemen Agama, serta
penambahan guru honorer atau guru bantu sehingga dapat membantu pengelolaan
sekolah tersebut untuk mencapai tujuan sekolah.
5. Keadaan Siswa
Keadaan siswa merupakan objek atau sasaran pendidikan. Berhasil atau
tidaknya lembaga pendidikan dan kinerja guru tergantung pada kemampuan
peserta didik dalam memahami pelajaran. Dengan demikian setiap lembaga
pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan
yang lainya, yaitu antara kepala sekolah sebagai pemimpin, dan guru sebagai
pendidik serta siswa sebagai peserta didik.
Untuk mengetahui dengan jelas keadaan siswa di SDN I Bunong
Kecamatan Bintauna dapat dilihat berdasarkan tabel berikut.
Tabel III
56
Keadaan Siswa SDN I Bunong Kecamatan Bintauna Tahun Ajaran 2014/2015
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Kelas I 16 12 28
2. Kelas II 20 9 29
3. Kelas III 17 10 27
4. Kelas IV 11 10 21
5. Kelas V 17 15 32
6. Kelas VI 13 10 23
Jumlah 94 66 160
Sumber Data : TU SDN I Bunong Kecamatan Bintauna. Tahun 2015
Dari tabel di atas ternyata SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
mempunyai jumlah siswa yang cukup banyak sehingga perlu adanya penambahan
tenaga pendidik di sekolah ini.
6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang tercapainya tujuan
pendidikan, dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai juga dapat
meningkatkan kinerja guru dalam memperlancar proses belajar mengajar,
sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah segala perabotan yang
dimiliki sekolah yang menjadi objek dari penelitian ini yaitu SDN I Bunong
Kecamatan Bintauna seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini:
57
Tabel IVKeadaan Sarana dan Prasarana di SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
Tahun Ajaran 2014/2015No Sarana dan Prasarana Banyak Keterangan1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Ruang kepsek
Ruang dewan guru
Ruang administrasi
Ruang kelas
Ruang UKS
Musholah
Labolatorium
WC dan Kamar mandi
Lapangan olahraga
Tenis meja
Bola kaki
Bola voli
Perpustakaan
1 ruang
1 ruang
1 ruang
6 ruang
1 ruang
-
1 ruang
2 unit
2 unit
1 unit
1
1
1 ruang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Belum ada
Baik
Baik
Kurang baik
Kurang baik
Baik
Baik
Baik
Sumber Data : TU SDN I Bunong Kecamatan Bintauna. Tahun 2015
Pengadaan sarana dan prasarana di lihat dari tabel di atas sudah cukup
memadai dan dapat menunjang kinerja guru-guru di SDN I Bunong Kecamatan
Bintauna dalam mendukung kelancaran proses belajar mengajar.
58
B. Pembahasan Hasil Penelitian Tentang Peran Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Bunong
Kecamatan Bintauna
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan di lapangan, maka langkah
selanjutnya adalah mengolah data berdasarkan metode yang diambil oleh penulis
yaitu metode kualitatif, yang diamati oleh penulis secara langsung dan diperkuat
dengan data hasil wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dan
dibahas untuk mengambil kesimpulan.
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI seperti yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya, seorang kepala sekolah mampu
meningkatkan kualitas dan mengembangkan sebuah lembaga pendidikan/sekolah
dengan cara mengarahkan, membimbing para guru untuk meningkatkan
kinerjanya dalam mengajar agar tercapainya mutu sekolah.
Berdasarkan wawancara penulis kepada Ibu. Speni Mooliango selaku
kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna, beliau menjelaskan bahwa usaha-
usaha beliau dalam meningkatkan kinerja guru PAI antara lain:
1. Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru PAI agar mencapai tujuan pendidikan,
2. Selalu memberikan pengawasan terhadap kegiatan guru bidang studi PAI dalam pembelajaran.
3. Memberikan saran terhadap guru PAI dalam melaksanakan tugasnya.4. Menjalin hubungan yang harmonis terhadap guru terutama guru PAI5. Selalu memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan guru-guru
terutama guru PAI.1
1 Hasil wawancara dengan kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ibu Speni Mooliango, pada Tanggal 23 maret 2015.
59
a. Peran Kepala Sekolah SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
Untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru pendidikan agama islam di SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
maka dapat diketahui peranannya sebagai pendidik (educator), pemimpin
(leader), supervisor, administrator, manajer, dan motifator serta gaya dan tipe
kepemimpinan dari kepala sekolah.
1) Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (educator).
Kepala sekolah sebagai pendidik disini ialah kepala sekolah bertugas
membimbing, menuntun, dan mengarahkan para guru untuk meningkatkan
kinerjanya dalam mengajar agar tercapainya tujuan sekolah serta menjadi contoh
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan
menemukan bahwa upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
meningkatkan kinerja guru Pendidikan Agama Islam di SDN I Bunong
Kecamatan Bintauna yaitu dengan memberikan saran kepada guru agar
menggunakan sumber belajar yang telah disediakan dan mampu menggelola kelas
dalam proses pembelajaran karna dengan adanya saran dan menggunakan sumber
belajar yang tersedia akan meningkatkan kompetensi yang ada pada guru Di SDN
I Bunong Kecamatan Bintauna, kepala sekolah juga meninjau atau melihat
kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran sehingga kepala sekolah
mengetahui bagaimana guru Pendidikan Agama Islam tersebut dalam memberikan
pelajaran dan memahami pelajaran yang diajarkan kepada siswanya.
60
Selain itu juga kepala sekolah SDN I Bunong Kecamatan Bintauna
memiliki kemampuan dalam membimbing, mengarahkan dan mendidik para guru,
karyawan untuk meningkatkan kemampuan mengajar mereka serta mampu
memberi contoh dengan mengajar yang baik, karena kepala sekolah juga
merupakan guru pendidikan agama islam yang mengajar di kelas lima dan kelas
enam, hal ini seperti yang diungkapkan oleh ibu Surawati Talaba.
Selama ini yang saya amati bahwa Kepala sekolah telah dengan baik melaksanakan kegiatan sekolah, terlebih dalam proses pembelajaran, hal-hal yang dilakukan kepala sekolah seperti mensupervisi kelas, menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP dan silabus, prota, prosen, program pembelajaran, absen kelas, daftar nilai harian, daftar nilai semester, dan program pengayaan semua dilakukan kepala sekolah dan dalam mengajarpun beliau selalu melakukan dengan baik, seperti kalau kekurangan buku PAI cara beliau yaitu dengan mengcopy materinya untuk dibagi kepada siswa agar proses pembelajaran berjalan lancar. Menurut saya yang namanya kepala sekolah ya harus memberi contoh kepada kami yaitu kepala sekolah harus mampu menjalankan tugas, apakah itu tugas pokok atau barangkali tugas tambahan. Ya kepala sekolah harus bisa mendidik guru-guru.2
Dengan memberi contoh terhadap guru dalam proses pembelajaran maka
kepala sekolah akan mengetahui seberapa mampu seorang guru dalam
memberikan proses pembelajaran kepada siswanya sehingga kepala sekolah dapat
menilai kemampuan Guru yang telah mengajarkan kepada siswanya.
Selain itu juga untuk meningkatkan kinerja guru kepala sekolah juga
menyarankan kepada guru Pendidikan Agama Islam agar memberikan evaluasi
dalam proses pembelajaran karna dengan adanya evaluasi terhadap siswa dalam
proses pembelajaran, maka akan dijumpai tentang tujuan yang harus dicapai
dalam tujuan pembelajaran tersebut.
2 Hasil wawancara dengan guru PAI ibu Surawati Talaba, pada Tanggal 11 april 2015.
61
2) Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin (leader).
Peran kepala sekolah sebagai sebagai pemimpin sangat dibutuhkan karena
kepala sekolah yang berada digarda depan untuk memajukan sekolah, maka
kepala sekolahlah yang menggerakan kegiatan dan menetapkan target sekolah
demi kemajuan sekolah. Dalam memimpin para guru maupun karyawan lebih
banyak memperhatikan dan memberikan dorongan untuk meningkat prestasi
maupun profesionalitas sehingga dalam upaya memajukan lembaga pendidikan
melibatkan partisipasi anak buah dalam berbagai kegiatan.
Sebagai dorongan untuk berprestasi dan meningkatkan kinerja bagi para
guru dan karyawan ia selalu memperhatikan materi pelajaran yang disajikan
kepada siswa sesuai dengan kemampuan serta tingkat prestasi yang diraih,
berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap kepala SDN I Bunong Kecamatan
Bintauna ibu Speni Mooliango yang mengatakan bahwa
Sebagai pemimpin di sekolah sudah menjadi tugas dari kepala sekolah untuk mengarahkan, membimbing para guru dalam memberikan bimbingan tentang administrasi kelas kepada guru seperti pembuatan silabus, RPP dan bahan ajar yang akan mereka ajarkan kepada siswa untuk meningkatkan kinerja mereka terutama guru PAI.3
Kepala sekolah sebagai leadership mampu menyusun dan melaksanakan
program pembelajaran dengan baik.
3) Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor dalam Pembelajaran.
3 Hasil wawancara dengan kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ibu Speni Mooliango, pada Tanggal 6 april 2015.
62
Untuk mengetahui hasil kinerja guru maka kepala sekolah harus
melakukan supervisi. Supervisi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam proses belajar-mengajar di kelas. Supervisi yang
dilakukan kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna yaitu kunjungan kelas,
dengan melihat proses belajar mengajar yang dilakukan guru pendidikan agama
islam dan guru-guru lain maka kepala sekolah mengetahui kekurangan-
kekurangan guru dalam proses pembelajaran dan setelah itu mengevaluasi hasil
belajar mengajar dan memberikan solusi dalam upaya perbaikan peningkatan
kinerja atau kemampuan. Hal ini yang dikatakan oleh guru-guru di SDN I Bunong
Kecamatan Bintauna, dan berdasarkan wawancara penulis kepada ibu Mislah
Humalidi.
Pada saat sementara dalam proses belajar mengajar, tiba-tiba kepala sekolah datang di depan kelas kemudian menanyakan masalah yang kami hadapi dalam proses mengajar, dan kemudian saya mengkomunikasikan masalah yang kami hadapi, seperti kekurangan buku pelajaran, dan kemudian kepala sekolah langsung memfasilitasinya dengan cara mengcopy buku itu untuk dibagi kepada siswa.4
Dalam mengatasi masalah-masalah guru kepala sekolah dituntut untuk
berperan aktif dalam menjalankan tugasnya, untuk meningkatkan kinerja guru
kepala sekolah harus memberi dorongan kepada guru-guru untuk kreatif dan
inofatif dalam pembelajaran dengan melakukan beberapa pendekatan dengan cara
mengakrabkan diri dengan guru-guru agar kepala sekolah dengan mudah
mengetahui masalah masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran.
4 Hasil wawancara dengan guru SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ibu Mislah Humalidi, pada Tanggal 13 april 2015.
63
Berdasarkan wawancara penulis dengan kepala SDN I Bunong Kecamatan
Bintauna beliau menjelaskan,
Setiap jam istirahat kami sering kumpul di ruang dewan guru atau di kantin, dan saya sering menanyakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru didalam kelas, dan bercerita tentang kejadian-kejadian di kelas dan itu merupakan keakrabpan kami, dari sini saya bisa mengetahui masalah-masalah yang mereka hadapi dan langsung memberikan solusinya.5
4) Kepala Sekolah Sebagai Administrator dan Manajer
Sebagai administrator pendidikan kepala sekolah harus mampu membuat
dan menyusun hal-hal yang ingin dicapai oleh sekolah dengan cara perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan sehingga para guru
mengetahui hal-hal yang mereka lakukan dan mereka kerjakan berdasarkan apa
yang telah direncanakan oleh kepala sekolah sesuia dengan tujuan sekolah.
Berdasarkan hasil temuan penulis menemukan program-program yang
dilakukan oleh kepala sekolah merumuskan dalam program tahunan sekolah
kepala sekolah mengupayakan kelulusan keseluran siswa kelas enam dengan cara
pengadaan sarana atau alat-alat yang di butuhkan sekolah karena di SDN I
Bunong Kecamatan Bintauna masih kekurangan buku-buku materi pelajaran
sehingga membuat kesulitan bagi para guru terutama buku pendidikan agama
islam untuk kelas 1 dan kelas 2. Hal ini yang dikatakan oleh kepala sekolah ibu
Speni Mooliango.
5 Hasil wawancara dengan kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ibu Speni Mooliango, pada Tanggal 6 april 2015.
64
Dalam mencapai tujuan sekolah saya harus merencanakan hal-hal yang dibutuhkan sekolah, seperti alat peraga dan buku-buku pelajaran agar guru-guru lebih mudah menjalankan tugas, dan siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar karena ada alat penunjang bagi mereka, karena tahun ini kami mengharapkan kembali untuk semua siswa kelas 6 lulus semua seperti tahun kemarin.6
Dalam program semester kepala sekolah telah menyerahkan tugas kepada
guru-guru di setiap wali-wali kelas untuk menyusun absen kelas, bank soal daftar
nilai harian, daftar nilai semester dan rimedial. Hal ini yang dikatakan oleh wali
kelas 6 dengan wawancara kepada ibu Daritje Mudang.
Sebagai guru kelas sudah seharusnya saya membuat absen kelas, bank soal, daftar nilai harian dan daftar nilai semester kemudian melakukan remidial, itupun berdasarkan arahan dari kepala sekolah dalam membuatnya dan meminta saran-saran atau masukan dari beliau.7
5) Gaya dan Tipe Kepemimpinan Kepala SDN I Bunong Kecamatan
Bintauna.
Gaya dan tipe kepemimpinan merupakan salah satu faktor dalam
meningkatkan kinerja guru, karena gaya dan tipe kepemimpinan seorang kepala
sekolah yang membuat para guru untuk mengikuti dan mendengar serta
mengetahui apa yang diinginkan kepala sekolah. Gaya dan tipe kepemimpinan ini
timbul karena situasi di mana kepala sekolah sedang dalam menjalankan tugasnya,
dalam menjalin hubungan kerjasama dengan guru dalam pembelajaran guna untuk
kepentingan hasil yang ingi dicapai. Tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh
kepala sekolah ialah lebih mengutamakan musyawarah mufakat dengan guru-guru
6 Hasil wawancara dengan kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ibu Speni Mooliango, pada Tanggal 8 april 2015.
7 Hasil wawancara dengan guru kelas ibu Daritje Mudang, pada Tanggal 23 april 2015.
65
dalam menyelesaikan masalah, itu berarti tipe kepemimpinanya cenderung
demokratis. Hal ini yang di sampaikan oleh ibu Sumartini Laiya selaku guru di
SDN I Bunong Kecamatan Bintauna.
Dalam setiap masalah yang kami hadapi kepala sekolah selalu memberikan tanggapan yang positif, saran-saran yang kami berikan selalu direspon dengan baik oleh kepala sekolah asalkan itu katanya untuk kemajuan sekolah, namun seringkali juga beliau otoriter, karena situasi dan keadaan yang tidak memungkinkan, jadi walaupun kami lebih senior dari kepala sekolah kami juga harus patuh dan taat kepadanya sebagai pemimpin di sekolah ini.8
b. Kinerja Guru
Kinerja guru seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya ialah segala
kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam proses pembelajaran di
sekolah dan bertanggung jawab atas peserta didik dibawah bimbingannya dengan
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Kemampuan tersebut adalah
kemampuan merencanakan pembelajaran dengan baik dikelas dan mengevaluasi
hasil belajar siswa. Kinerja guru yang baik akan menghasilkan prestasi belajar
peserta didik yang baik. Maka untuk menilai dan memahami kinerja guru tidak
terlepas dari peserta didik sebagai subjek didik dan hasil dari pencapaian
pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan hasil pengamatan
penulis di lapangan menemukan bahwa kinerja guru pendidikan agama Islam di
SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ini dapat dikatakan baik ini bisa dilihat dari:
1) Hal-hal yang dilakukan guru dalam merencanaan pembelajaran dikelas yaitu:8 Hasil wawancara dengan ibu Sumartini Laiya , pada Tanggal 23 april 2015.
66
a) Merumuskan tujuan pembelajaran dengan mengikuti standar pendidikan
kurikulum SDN I Bunong Kecamatan Bintauna yaitu menggunakan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
b) Mengidentifikasikan materi-materi pembelajaran, dengan menyesuaikan
alat-alat atau sarana pembelajaran yang ada di SDN I Bunong Kecamatan
Bintauna.
c) Memberikan motivasi kepada siswa ketika memulai pembelajaran
d) Dalam kegiatan inti pembelajaran guru pendidikan agama Islam
menggunakan berbagai metode pembelajaran dan disesuaikan dengan
materi pelajaran.
e) Membuat rangkuman hasil pembelajaran pada saat pembelajaran telah
selesai.
Selanjutnya perencanaan pembelajaran tersebut di atas diperkuat dengan
hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan agama Islam di SDN I Bunong
Kecamatan Bintauna oleh Ibu Surawati Talaba yang mengatakan.
Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan dalam pembelajaran adalah mengumpulkan materi pelajaran dalam berbagai buku pelajaran pendidikan agama Islam yang ada di sekolah atau buku reverensi lain yang relevan dengan silabus pelajaran, kemudian dalam memulai pelajaran dikelas saya sering memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tertarik dalam belajar, dan juga mengkolaborasikan berbagai macam metode pembelajaran agar siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran hal ini sudah seharusnya dilakukan guru agar saya dalam membagi pelajaran dan siswa dalam belajar mendapat suasana yang menyenangkan.9
2) Evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan guru
Selanjutnya selain merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan
baik di kelas, guru juga dituntut untuk mengevaluasi hasil belajar siswa hal ini
karena untuk mengetahui hasil dari pencapaian pembelajaran yang dicapai oleh
9 Hasil wawancara dengan guru PAI ibu Surawati Talaba, pada Tanggal 11 april 2015.
67
siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan pengamatan
penulis dilapangan menemukan bahwa hal-hal yang dilakukan guru pendidikan
agama Islam dalam mengevaluasi dn menilai hasil pembelajaran ialah sebagai
berikut;
a) Membuat dan memilih teknik penilaian yang sesuai dengan silabus
pelajaran
b) Membuat penilaian berdasarkan Kompetensi dasar dan standar kompetensi
c) Membuat tes penilaian sesuai dengan silabus pelajaran
d) Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan
kesulitan belajar peserta didik.
e) Memanfaatkan hasil penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa dan
mengadakan rimedial bagi siswa yang belum mencapai indikator
pembelajaran.
f) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran setiap akhir semester pada
kepala sekolah.
Hal-hal di atas diperkuat dengan hasil wawancara penulis dengan guru
pendidikan agama Islam yang mengatakan;
Bentuk-bentuk penilaian yang saya buat adalah bentuk tes pilihan ganda, isian singkat, dan benar atau salah. Bentuk penilaian ini yang ada dalam silabus pelajaran pendidikan agama Islam dan tentunya sesuai dengan materi pelajaran pada setiap pelajaran, kemudian dari hasil tes penilaian ini dikumpul dalam bentuk buku penilaian yang didalamnya ujian harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester dan dijumlahkan keseluruhan dan hasilnya diisi kedalam buku raport pada setiap siswa.10
C. Faktor-Faktor Penghambat Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Bunong Kecamatan
Bintauna
10 Hasil wawancara dengan guru PAI ibu Surawati Talaba, pada Tanggal 11 april 2015
68
Sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekola harus membimbing dan
mengarahkan para guru dalam mengeluarkan segala kemampuan dan
keterampilan guru dalam meningkatkan kinerjanya, namun dalam proses
membimbing dan mengarahkan para guru tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja guru sehingga faktor tersebut menjadi penghambat bagi
kepala sekolah dalam melakukan perannya untuk meningkatkan kinerja guru,
sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya yang menjadi faktor
penghambat peran kepala sekolah ialah kemampuan individu guru, faktor
psikologis atau sumber daya manusia pendidik, dan sarana penunjang pendidik,
Sebagaimana yang dijelaskan oleh kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna.
“Dalam menjalankan peran sebagai kepala sekolah, saya sering menemukan guru yang terlambat masuk dalam kelas mungkin karena tugas mereka juga sebagai ibu rumah tangga atau tugas-tugas lain sehingga mereka sering terlambat masuk kelas, tetapi guru PAI saya menilai kinerjanya baik, mungkin karena beliau juga merupakan guru sertifikasi sehingga beliau selalu menepati jam belajar, faktor-faktor penghambatnya dalam proses mengajar adalah kekurangan buku PAI dan ada beberapa siswa kelas 1 yang belum bisa membaca dengan baik, namun dengan cepat bisa diatasinya seperti dalam menentukan sumber dan bahan ajar beliau bisa menentukan sendiri ini dikarenakan latar belakang pendidikannya yaitu pendidikan agama islam sehingga beliau dapat dengan mudah mengatasi masalah tersebut”.11
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka kinerja guru PAI dapat dinilai
bahwa kinerja sudah baik walaupun kekurangan buku pelajaran PAI di sekolah
tersebut namun itu tidak menyulitkan bagi guru PAI dalam mengajar, ini di
karenakan guru PAI merupakan salah satu guru sertifikasi jadi guru PAI dituntut
harus mengeluarkan segala kemampuannya dalam belajar mengajar di kelas. Dan
11 Hasil wawancara dengan kepala SDN I Bunong Kecamatan Bintauna ibu Speni Mooliango, pada Tanggal 20 april 2015.
69
dengan kemampuan siswa memahami pelajaran yang disampaikan maka disitulah
bahwa guru telah berhasil dalam proses belajar mengajar hal ini diperkuat dengan
hasil belajar siswa pada semester ganjil penulis mendapati nilai rata-rata kelas 1
adalah 8,2 kelas 2 dengan nilai rata-rata 7,6 dan kelas 3 dengan nilai rata-rata 8,0.