bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/t1_292008080_bab...

26
65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora yang beralamat di Jalan Blora – cepu KM. 16 Desa Cabak. SD N Cabak didirikan pada tanggal 2 Januari 1982. Katagori sekolah saat ini adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) dengan jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 267 anak. SD N Cabak berdiri di atas tanah milik desa Cabak seluas 3.325 m 2 dengan luas bangunan 783 m 2 . Adapun visi dari SD N Cabak yaitu terwujudnya siswa yang disiplin, cerdas, termpil, berbudi luhur, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan misi dari SD N Cabak, yaitu 1) Menanamkan sikap siswa yang bekerja keras, tekun, ulet, dan bertanggung jawab; 2) Menciptakan siswa yang berwawasan luas dan berprestasi.; 3) Menumbuhkan sikap siswa yang kreatif dan inovatif; 4) Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk perilaku siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. SD N Cabak mempunyai sarana dan prasarana yang terdiri 12 ruang kelas, 141 meja, 186 kursi, 17 almari, 14 papan tulis, 1 ruang kantor, 1 lapanagan olahraga, 2 kamar mandi/WC, 16 alat peraga IPA, 10 alat peraga IPS, 11 peraga matematika, dan buku-buku mata pelajaran sebagai penunjang pengajaran. Kegiatan belajar mengajar dilakukan diruang kelas dan luar kelas sedangkan kegiatan olahraga dan bermain siswa dilakukan di halaman/lapangan sekolah. SD N Cabak dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Sudarsana, S.Pd. Guru yang mengajar di sekolah ini berjumlah 14 orang, terdiri dari 12 orang guru kelas, seorang guru agama, dan seorang guru olah raga. Selain itu terdapat seorang penjaga dan tukang kebun. Sekolah ini termasuk sekolah berkualitas baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat lulusan yang selalu 100%. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora, yang terdiri dari kelas V A sebagai kelompok

Upload: others

Post on 04-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten

Blora yang beralamat di Jalan Blora – cepu KM. 16 Desa Cabak. SD N Cabak

didirikan pada tanggal 2 Januari 1982. Katagori sekolah saat ini adalah Sekolah

Standar Nasional (SSN) dengan jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 267

anak. SD N Cabak berdiri di atas tanah milik desa Cabak seluas 3.325 m2 dengan

luas bangunan 783 m2.

Adapun visi dari SD N Cabak yaitu terwujudnya siswa yang disiplin,

cerdas, termpil, berbudi luhur, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan

misi dari SD N Cabak, yaitu 1) Menanamkan sikap siswa yang bekerja keras,

tekun, ulet, dan bertanggung jawab; 2) Menciptakan siswa yang berwawasan luas

dan berprestasi.; 3) Menumbuhkan sikap siswa yang kreatif dan inovatif; 4)

Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

perilaku siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

SD N Cabak mempunyai sarana dan prasarana yang terdiri 12 ruang kelas,

141 meja, 186 kursi, 17 almari, 14 papan tulis, 1 ruang kantor, 1 lapanagan

olahraga, 2 kamar mandi/WC, 16 alat peraga IPA, 10 alat peraga IPS, 11 peraga

matematika, dan buku-buku mata pelajaran sebagai penunjang pengajaran.

Kegiatan belajar mengajar dilakukan diruang kelas dan luar kelas sedangkan

kegiatan olahraga dan bermain siswa dilakukan di halaman/lapangan sekolah. SD

N Cabak dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Sudarsana, S.Pd.

Guru yang mengajar di sekolah ini berjumlah 14 orang, terdiri dari 12 orang guru

kelas, seorang guru agama, dan seorang guru olah raga. Selain itu terdapat

seorang penjaga dan tukang kebun. Sekolah ini termasuk sekolah berkualitas baik,

hal ini dapat dilihat dari tingkat lulusan yang selalu 100%.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD N Cabak

Kecamatan Jiken Kabupaten Blora, yang terdiri dari kelas V A sebagai kelompok

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

66

eksperimen dan kelas V B sebagai kelompok kontrol. Subjek dalam penelitian ini

adalah kelompok eksperimen yang berjumlah 24 siswa, yaitu terdiri dari 12 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan dan kelompok kontrol yang berjumlah 23 siswa,

yaitu terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Jadi jumlah seluruh

Subjek penelitian sebanyak 47 siswa. Latar belakang orang tua dari subjek

penelitian sangat bervariasi, yaitu terdiri dari PNS, TNI/Polri, Wiraswasta, dan

Petani. Latar belakang orang tua dari kelompok eksperimen terdiri dari 5 PNS, 2

TNI/Polri, 3 Wiraswasta, dan 14 Petani sedangkan latar belakang orang tua dari

kelompok kontrol terdiri dari 6 PNS, 1 TNI/Polri, 2 Wiraswasta, dan 14 Petani.

Tabel 4.1. di bawah ini disajikan data subyek penelitian di SD N Cabak yang

digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.1.Data Subjek Penelitian SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012

Jenis Kelamin

Kelompok Eksperimen(Kelas V A)

Kelompok Kontrol(Kelas V B)

Frekuensi Persentase (%)

Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 12 50% 10 43,5%Perempuan 12 50% 13 56,5%

Jumlah 24 100% 23 100%

Berdasarkan Tabel 4.1. kelompok eksperimen yang berjumlah 24 siswa

memiliki persentase yang berimbang antara siswa laki-laki dan perempuan, yaitu

50% dibanding 50%. Dan kelompok kontrol yang berjumlah 23 siswa memiliki

persentase yang berbeda antara siswa laki-laki dan perempuan, yaitu 43,5%

dibanding 56,5% dimana siswa perempuan lebih banyak dibanding siswa laki-

laki. Berikut gambaran visual Gambar 4.1. grafik data subjek penelitian SD N

Cabak.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

67

Gambar 4.1. Grafik Data Subjek Penelitian SD N Cabak Kecamatan Jiken kabupaten Blora.

4.1.2. Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SD N Cabak diawali dengan permohonan izin

serta survey disekolah. Setelah permohonan izin penelitian dan survey disekolah

dikabulkan, maka dilanjutkan dengan perekrutan guru kelas V A dan kelas V B

sebagai pelaksana penerapan treatmen/perlakuan pada subjek penelitian.

Training/latihan diberikan kepada guru kelas terhadap langkah-langkah penerapan

treatment yang akan digunakan dalam penelitian. Selanjutnya penerapan

treatment diuji cobakan kepada subjek pada materi sebelumnya yaitu pesawat

sederhana. Terhadap uji coba penerapan treatment dilakukan obsevasi dan

evaluasi di kedua kelompok/subjek untuk mengetahui apakah guru sudah

menguasai langkah-langkah penerapan treatment.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

68

Tabel 4.2.Hasil Observasi Uji Coba Pelaksanaan Langkah-Langkah Treatment

Terhadap Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pada Materi Pesawat Sederhana

No. SintakKelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

FrekuensiPersentase

(%)Frekuensi

Persentase(%)

1. Persiapan 4 36% 4 36%2. Pelaksanaan 3 27% 3 27%3. Tindak Lanjut 2 18% 2 18%4. Penutup 2 18% 2 18%

Jumlah 11 100% 11 100%

Berdasarkan Tabel 4.2. terhadap kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol guru telah menguasai 100% langkah-langkah penerapan treatment dan

selanjutnya penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di

tentukan. Berikut gambaran visual Gambar 4.2. grafik hasil observasi uji coba

pelaksanaan langkah-langkah treatment terhadap kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol pada materi pesawat sederhana.

Gambar 4.2. Grafik Hasil Observasi Uji Coba Pelaksanaan Langkah-Langkah Treatment Terhadap Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Pada Materi Pesawat Sederhana.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

69

Pelaksanaan penelitian di SD N Cabak dilakukan empat kali pertemuan

pada setiap subjek penelitian. Treatment atau pemberian perlakuan pada subjek

penelitian dilakukan oleh guru kelas V yang sudah direkrut dengan mengikuti

jadwal pelajaran di masing-masing kelas yang bersangkutan. Setiap treatment

dilaksanakan peneliti selalu hadir di kelas untuk memastikan bahwa program

dijalankan oleh guru. Treatment berupa metode demonstrasi berbantuan media

audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan metode demonstrasi

berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol.

Tabel 4.3.Hasil Observasi Pelaksanaan Treatment Terhadap Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol Pada Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya

No. SintakKelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi

1. Persiapan 4 4 4 4 4 42. Pelaksanaan 3 3 3 3 3 33. Tindak Lanjut 2 2 2 2 2 24. Penutup 2 2 2 2 2 2

Jumlah 11 11 11 11 11 11Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan Tabel 4.3. terhadap kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga guru telah melaksanakan

100% langkah-langkah penerapan treatment dari 11 indikator. Berikut gambaran

visual Gambar 4.3. grafik hasil observasi pelaksanaan treatment terhadap

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada materi cahaya dan sifat-

sifatnya.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

70

Gambar 4.3. Grafik Hasil Observasi Pelaksanaan Treatment terhadap Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol pada Materi Cahaya dan Sifat-Sifatnya.

Hasil observasi pelaksanaan treatment terhadap kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol pada materi cahaya dan sifat-sifatnya dideskripsikan sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran metode demonstrasi dengan 11 indikator

keterlaksanaan yang terdapat dalam lembar observasi. Observasi dilakukan pada saat

subjek diberi perlakuan/treatment.

Dalam penelitian ini, guru kelas V A (kelompok eksperimen) menerapkan

treatment berupa metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD

interaktif) dan kelas V B (kelompok kontrol) menerapkan treatment berupa

metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar). Langkah-langkah

pembelajaran dilakukan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat. Pelaksanaan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pra kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, guru mengkaji kesesuaian

metode terhadap tujuan yang akan dicapai, menganalisis kebutuhan peralatan

untuk demonstrasi, mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu, dan

merancang garis-garis besar demonstrasi.

Kegiatan awal. Pada tahap ini, siswa menjawab salam dari guru, siswa dan

guru memulai pelajaran dengan berdo’a, siswa dikondisikan untuk belajar, siswa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

71

mendengarkan apersepsi yang sedang disampaikan oleh guru tentang cahaya, dan

guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti pada pertemuan pertama. Pada tahap ini, 1) siswa menyimak

penjelaskan dari guru tentang manfaat cahaya bagi kehidupan kita; 2) siswa diajak

oleh guru untuk melihat dan mengamati sumber cahaya dari alam sekitar yaitu

cahaya matahari; 3) siswa menyebutkan sumber-sumber cahaya dalam kehidupan

sehari-hari selain dari matahari; 4) siswa mengamati sumber cahaya dari lampu

senter yang ditunjukkan oleh guru; 5) siswa mendeskripsikan sifat-sifat cahaya,

yaitu cahaya merambat lurus dan dapat menembus benda bening; 6) siswa

menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru berbantuan media audio

visual (CD interaktif) bagi kelompok eksperimen dan berbantuan media visual

(gambar) bagi kelompok kontrol tentang sifat cahaya merambat lurus dan dapat

menembus benda bening; 7) siswa membantu mempersiapkan peralatan dan

bahan yang diperlukan untuk melakukan demonstrasi, membuktikan bahwa

cahaya merambat lurus dan dapat menembus benda bening; 8) siswa menyimak

penjelasan tentang prosedur dan instruksi keamanan demonstrasi; 9) siswa

memperhatikan proses demontrasi yang disertai penjelasan, ilustrasi, dan

pertanyaan oleh guru, siswa mengamati bukti cahaya merambat lurus dengan

melihat cahaya lilin pada 3 karton yang dilubangi dan mengamati bukti cahaya

dapat menembus benda bening dengan cahaya lampu senter dapat menembus

kaca, plastik bening, plastik bewarna, gelas bening, dan benda tidak tembus

cahaya seperti batu, kertas, triplek; 10) siswa berdiskusi tentang tindakan, proses,

atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan oleh guru, siswa mencoba

melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan oleh guru; 11) siswa mengisi

lembar pengamatan; 12) siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi;

13) dan guru memberikan evaluasi.

Kegiatan inti pada pertemuan kedua. Pada tahap ini, 1) siswa mengamati

cahaya dari lampu laser yang disorotkan pada cermin datar oleh guru; 2) siswa

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang selanjutnya, yaitu cahaya dapat

dipantulkan dan dapat dibiaskan; 3) siswa menyimak penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru berbantuan media audio visual (CD interaktif) bagi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

72

kelompok eksperimen dan berbantuan media visual (gambar) bagi kelompok

kontrol tentang sifat cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan; 4) siswa membantu

mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk demonstrasi,

membuktikan dapat dipantulkan dan dibiaskan; 5) siswa menyimak penjelasan

tentang prosedur dan instruksi keamanan demonstrasi; 6) siswa memperhatikan

proses demontrasi yang disertai penjelasan, ilustrasi, dan pertanyaan oleh guru; 7)

siswa mengamati bukti cahaya dapat dipantulkan dengan melihat guru

menunjukkan contoh benda yang dapat memantulkan cahaya yaitu cermin datar,

sendok sayur berukuran besar sebagai cermin cembung dan cermin cekung; 8)

siswa menyimak penjelasan guru tentang sifat bayangan yang dibentuk oleh

cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung; 9) siswa mengamati bukti

cahaya dapat dibiaskan dengan melihat guru menunjukkan contoh peristiwa

pembiasan cahaya yaitu dengan pensil dan bolpoin yang dimasukkan dalam gelas

bening yang berisi air terlihat patah; 10) siswa berdiskusi tentang tindakan,

proses, atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan oleh guru; 11) siswa

mencoba melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan oleh guru; 12) Siswa

mengisi lembar pengamatan; 13) siswa dan guru bersama-sama membahas hasil

diskusi; dan guru memberikan evaluasi.

Kegiatan inti pada pertemuan ketiga. Pada tahap ini, 1) siswa

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang terakhir, yaitu cahaya dapat dapat

diuraikan; 2) siswa menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru

berbantuan media audio visual (CD interaktif) bagi kelompok eksperimen dan

berbantuan media visual (gambar) bagi kelompok kontrol tentang sifat cahaya

dapat diuraikan; 3) siswa membantu mempersiapkan peralatan dan bahan yang

diperlukan untuk demonstrasi, membuktikan dapat dipantulkan dan dibiaskan; 4)

siswa menyimak penjelasan tentang prosedur dan instruksi keamanan

demonstrasi; 5) siswa memperhatikan proses demontrasi yang disertai penjelasan,

ilustrasi, dan pertanyaan oleh guru; 6) siswa memperhatikan guru melakukan

kegiatan untuk membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna yaitu

dengan memasukkan cermin datar ke dalam baskom yang berisi air kemudian

cermin disinari cahaya matahari; 7) siswa berdiskusi tentang tindakan, proses,

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

73

atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan oleh guru; 8) siswa mencoba

melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan oleh guru; 9) siswa mengisi

lembar pengamatan; 10) siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi;

11) dan guru memberikan evaluasi.

Kegiatan akhir. Pada tahap ini, siswa dan guru bersama-sama menarik

kesimpulan materi yang telah dipelajari, guru membagikan lembar soal posttest,

siswa mengerjakan lembar soal posttest, guru bersama siswa membahas hasil

posttest., dan guru memberikan motivasi kepada siswa dan menutup pelajaran.

Berdasarkan hasil observasi, dapat dikatakan bahwa guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan indikator pelaksanaan treatment yang sekaligus

tercantum dalam RPP. Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian di SD N Cabak

disajikan pada Tabel 4.4. sebagai berikut.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

74

Tabel 4.4.Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian di SD N Cabak

Kecamatan Jiken Kabupaten Blora

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin, 12 Maret 2012 1. Memberikan tes kepada subjek penelitian untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok (uji kesetaraan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol).

2. Senin, 19 Maret 2012 1. Pelaksanaan kegiatan penelitian 1: Memberikan treatment atau perlakuan kepada subjek yaitu metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol dengan materi cahaya dan sifat-sifatnya (cahaya merambat lurus dan cahaya dapat menembus benda bening).

3. Selasa, 20 Maret 2012 1. Pelaksanaan kegiatan penelitian 2:Memberikan treatment atau perlakuan kepada subjek yaitu metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol dengan materi cahaya dan sifat-sifatnya (cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat dibiaskan).

4. Rabu, 21 Maret 2012 1. Pelaksanaan kegiatan penelitian 3: Memberikan treatment atau perlakuan kepada subjek yaitu metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol dengan materi cahaya dan sifat-sifatnya (cahaya dapat diuraiakan).

2. Memberikan posttest kepada subjek penelitian.

4.1.3. Penilaian Kualitas CD interaktif

Penilaian kualitas CD interaktif ini meliputi 3 indikator yaitu kejelasan

gambar, kejelasan suara dan kejelasan tulisan dalam tayangan CD interaktif. Skor

penilaian meliputi 4 kriteria yaitu skor 4 untuk kriteria sangat bagus, skor 3 untuk

kriteria bagus, skor 2 untuk kriteria cukup dan skor 1 untuk kriteria kurang.

Kualitas CD yang dipakai sangat menentukan kegiatan dan keberhasilan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

75

pembelajaran. Penilaian ini bermanfaat untuk menentukan layak atau tidaknya CD

interaktif dipakai. Penilaian ini dilakukan oleh Kepala Sekolah SD N Cabak

berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas V. Hasil penilaian secara rinci

ditampilkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5.Kualitas CD Interaktif

Indikator Aspek Yang DiamatiSkor

f %

Kejelasan gambar

1. Gambar yang ditampilkan dalam CD interaktif sudah jelas

4 11

2. Gambar yang ditampilkan dalam CD interaktif mudah dipahami

3 8

3. Warna pada tampilan CD interaktif sudah menarik

4 11

Kejelasan suara

1. Suara yang ditampilkan pada CD interaktifsudah jelas

3 8

2. Suara yang ditampilkan dalam CD interaktif mudah dipahami

3 8

3. Daya dukung musik dalam CD interaktifsudah menarik 3 8

Kejelasan tulisan

1. Tulisan dalam CD interaktif dapat dibaca dengan jelas

4 11

2. Tulisan dalam CD interaktif dapat dengan mudah dipahami

4 11

3. Tulisan dalam CD interaktif sudah menarik 3 8Total 31 86

Tabel 4.5. menunjukkan bahwa kejelasan gambar pada CD interaktif

mendapat skor 4 dengan kriteria sangat bagus dan persentase 11%. Untuk

kemudahan pemahaman terhadap gambar mendapat skor 3 dengan kriteria bagus

dan persentase 8%, daya tarik warna mendapat skor 4 dengan kriteria sangat

bagus dan persentase 11%, kejelasan suara mendapat skor 3 dengan kriteria bagus

dan persentase 8%, kemudahan pemahaman terhadap suara mendapat skor 3

dengan kriteria bagus dan persentase 8%, daya dukung musik mendapat skor 3

dengan kriteria bagus dan persentase 8%, kejelasan tulisan mendapat skor 4

dengan kriteria sangat bagus dan persentase 11%, kemudahan pemahaman

terhadap tulisan mendapat skor 4 dengan kriteria sangat bagus dan persentase

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

76

11%, daya tarik pada tulisan mendapat skor 3 dengan kriteria bagus dan

persentase 8%. Jadi total persentase penilaian kualitas CD interaktit adalah 86%

yang artinya termasuk katagori sangat bagus.

4.1.4. Penilaian Kualitas Media Gambar

Penilaian kualitas media gambar ini meliputi 2 indikator yaitu kejelasan

gambar dan kejelasan tulisan. Skor penilaian meliputi 4 kriteria yaitu skor 4 untuk

kriteria sangat bagus, skor 3 untuk kriteria bagus, skor 2 untuk kriteria cukup dan

skor 1 untuk kriteria kurang. Kualitas gambar yang dipakai sangat menentukan

kegiatan dan keberhasilan pembelajaran. Penilaian ini bermanfaat untuk

menentukan layak atau tidaknya gambar yang dipakai. Penilaian ini dilakukan

oleh Kepala Sekolah SD N Cabak berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas V.

Hasil penilaian secara rinci ditampilkan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6.Kualitas Gambar

Indikator Aspek Yang DiamatiSkor

f %

Kejelasan gambar

1. Gambar yang ditampilkan sudah jelas 4 112. Gambar yang ditampilkan mudah dipahami 3 83. Warna pada tampilan gambar sudah

menarik3 8

Kejelasan tulisan

1. Tulisan dalam gambar dapat dibaca dengan jelas

4 11

2. Tulisan dalam gambar dapat dengan mudah dipahami

3 8

3. Tulisan dalam gambar sudah menarik 3 8Total 31 83

Tabel 4.6. menunjukkan bahwa kejelasan gambar pada mendapat skor 4

dengan kriteria sangat bagus dan persentase 11%. Untuk kemudahan pemahaman

terhadap gambar mendapat skor 3 dengan kriteria bagus dan persentase 8%, daya

tarik warna mendapat skor 3 dengan kriteria bagus dan persentase 8%, kejelasan

tulisan mendapat skor 4 dengan kriteria sangat bagus dan persentase 11%,

kemudahan pemahaman terhadap tulisan mendapat skor 3 dengan kriteria bagus

dan persentase 8%, daya tarik pada tulisan mendapat skor 3 dengan kriteria bagus

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

77

dengan persentase 8%. Jadi total persentase penilaian kualitas CD interaktit

adalah 83% yang artinya termasuk katagori sangat bagus.

4.2. Analisis Data

Data skor hasil belajar IPA yang terkumpul dari hasil posttest pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan analisis diskriptif dan

analisis parametik. Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS

19,0 for windows.

4.2.1. Tahap Deskripsi Data

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 for windows.

Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu dibuat tabel distribusi

frekuensi skor hasil belajar IPA dari hasil posttest kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Untuk menentukan interval kelas digunakan rumus seperti

dibawah ini:

Range/jangkauan = skor maksimal – skor minimal= 100 - 60= 40

Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n= 1 + 3,3 log 47

1 + 5,52= 6,52 (dibulatkan menjadi 7)

interval =range

Banyak katagori= 40

7= 5,7 (dibulatkan menjadi 6) dalam

Herrhyanto Nar dan Akib Hamid H.M. (2006:2.11-2.12)

Berikut disajikan Tabel 4.7. distribusi frekuensi skor hasil belajar dari

hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

78

Tabel 4.7.Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol SD N Cabak

Interval Kelas

Kelompok Eksperimen(Kelas V A)

Kelompok Kontrol(Kelas V B)

FrekuensiPersentase

(%)Frekuensi Persentase (%)

60 – 65 0 0% 2 4%66 – 71 3 6% 4 9%72 – 77 5 11% 9 19%78 – 83 5 11% 5 11%84 – 89 6 13% 1 2%90 – 95 2 4% 1 2%

96 – 101 3 6% 1 2%Jumlah 24 51% 23 49%

Dari Tabel 4.7. dapat diketahui skor hasil belajar IPA kelompok

eksperimen siswa yang mendapat skor 60 sampai 65 terdiri dari 0 anak dengan

persentase 0%. Siswa yang mendapat skor 66 sampai dengan 71 sebanyak 3 anak

dengan persentase 6%. Siswa yang mendapat skor 72 sampai dengan 77 sebanyak

5 anak dengan persentase 11%. Siswa yang mendapat skor 78 sampai dengan 83

sebanyak 5 anak dengan persentase 11%. Siswa yang mendapat skor 84 sampai

dengan 89 sebanyak 6 anak dengan persentase 13%. Siswa yang mendapat skor

90 sampai dengan 95 sebanyak 2 anak dengan persentase 4%. Dan siswa yang

mendapat skor 96 sampai dengan 101 sebanyak 3 anak dengan persentase 6%.

Selanjutnta diketahui skor hasil belajar IPA kelompok kontrol siswa yang

mendapat skor 60 sampai 65 terdiri dari 2 anak dengan persentase 2%. Siswa yang

mendapat skor 66 sampai dengan 71 sebanyak 4 anak dengan persentase 9%.

Siswa yang mendapat skor 72 sampai dengan 77 sebanyak 9 anak dengan

persentase 19%. Siswa yang mendapat skor 78 sampai dengan 83 sebanyak 5 anak

dengan persentase 11%. Siswa yang mendapat skor 84 sampai dengan 89

sebanyak 1 anak dengan persentase 2%. Siswa yang mendapat skor 90 sampai

dengan 95 sebanyak 1 anak dengan persentase 2%. Dan siswa yang mendapat

skor 96 sampai dengan 101 sebanyak 1 anak dengan persentase 2%. Di bawah ini

disajikan Gambar 4.4. grafik distribusi frekuensi skor hasil belajar IPA dari hasil

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

79

Gambar 4.4. Grafik Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen.

Setelah dilakukan analisis distribusi frekuensi, maka dilakukan analisis

deskriptif. Di bawah ini merangkum data empirik skor hasil belajar IPA dari hasil

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan treatment

atau perlakuan yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan ukuran skor

minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi.

Tabel 4.8.Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol SD N Cabak

Berdasarkan output Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa variabel hasil belajar

IPA kelompok eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 24 mempunyai

mean/rata-rata 82,2221 dengan skor minimal 70, - dan maksimal 100 sedangkan

standar deviasinya/ukuran persebaran 8,66289. Sedangkan variabel hasil belajar

IPA kelompok kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 23 mempunyai

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

80

mean/rata-rata 75,9413 dengan skor minimal 60, - dan maksimal 100 sedangkan

standar deviasinya/ukuran persebaran 9,09859. Semakin kecil standar devisiasi

berarti semakin kecil persebarannya atau semakin tidak terlalu jauh dari rata-rata,

berarti data tersebar disekitar rata-rata. Berikut disajikan Tabel 4.9. data

ketuntasan belajar skor hasil belajar IPA dari hasil posttest kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

81

Tabel 4.9.Data Ketuntasan Belajar Skor Hasil Belajar IPA dari Hasil Posttest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

RespondenKelompok eksperimen

(Kelas V A)Kelompok kontrol

(Kelas V B)Skor KKM Ketuntasan Skor KKM Ketuntasan

1. 86,67 68 Tuntas 80,00 68 Tuntas2. 80,00 68 Tuntas 73,33 68 Tuntas3. 90,00 68 Tuntas 83,33 68 Tuntas4. 73,33 68 Tuntas 76,67 68 Tuntas5. 90,00 68 Tuntas 86,67 68 Tuntas6. 100,00 68 Tuntas 73,33 68 Tuntas7. 96,67 68 Tuntas 80,00 68 Tuntas8. 100,00 68 Tuntas 60,00 68 Tidak Tuntas9. 86,67 68 Tuntas 76,67 68 Tuntas10. 70,00 68 Tuntas 93,33 68 Tuntas11. 83,33 68 Tuntas 73,33 68 Tuntas12. 80,00 68 Tuntas 73,33 68 Tuntas13. 73,33 68 Tuntas 80,00 68 Tuntas14. 83,33 68 Tuntas 73,33 68 Tuntas15. 83,33 68 Tuntas 100,00 68 Tuntas16. 83,33 68 Tuntas 66,67 68 Tidak Tuntas17. 83,33 68 Tuntas 80,00 68 Tuntas18. 80,00 68 Tuntas 66,67 68 Tidak Tuntas19. 70,00 68 Tuntas 70,00 68 Tuntas20. 80,00 68 Tuntas 70,00 68 Tuntas21. 76,67 68 Tuntas 73,33 68 Tuntas22. 76,67 68 Tuntas 73,33 68 Tuntas23. 70,00 68 Tuntas 63,33 68 Tidak Tuntas24. 76,67 68 Tuntas

Jumlah 24 Jumlah 19Persentase 100% Persentase 82,61%

Berdasarkan Tabel 4.9. skor hasil belajar IPA hasil posttest pada kelompok

eksperimen yang terdiri dari 24 siswa, tidak terdapat skor dibawah KKM yaitu 68.

Hal ini berarti kelompok eksperimen tuntas secara keseluruhan dalam

pembelajaran IPA. Dan berdasarkan skor hasil belajar IPA hasil posttest pada

kontrol yang terdiri dari 23 siswa, terdapat 4 siswa yang memperoleh skor di

bawah KKM dan 19 siswa memperoleh skor diatas KKM. Hal ini berarti ada 19

siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPA dan 4 siswa tidak tuntas.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

82

4.2.2. Analisis Paramatrik

Analisis parametik yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan uji t

test (Independent Sample T-Test). Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan rata-rata skor hasil belajar IPA dari hasil posttest antara kelompok

eksperimen setelah mendapat treatment/perlakuan metode demonstrasi berbantuan

media audio visual (CD interaktif) dengan rata-rata skor hasil belajar dari hasil

posstest kelompok kontrol setelah setelah mendapat treatment/perlakuan metode

demonstrasi berbantuan media visual (gambar). Sebelum melakukan uji t maka

dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang

akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari

kelompok yang sama/homogen.

Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan program SPSS 19,0 for window. Kriterianya adalah signifikansi

hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti berdistribusi normal. Di bawah ini

disajikan Tabel 4.8. hasil uji normalitas dari hasil belajar kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Tabel 4.10.Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol SD N Cabak

Berdasarkan output Tabel 4.10. tampak bahwa pada kolom Kolmogrov-

Smirnov dapat diketahui nilai signifikasi untuk hasil belajar IPA lebih besar dari

pada 0,05. Kelompok eksperimen dengan signifikansi 0,128 > 0,05 dan kelompok

kontrol dengan signifikansi 0,056 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua

data kelompok berdistribusi normal. Berikut ini disajikan Gambar 4.5. dan 4.6.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

83

grafik uji normalitas dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Gambar 4.5. Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen.

Pada Gambar 4.5. grafik hubungan dua variabel menunjukkan arah positif.

Garis diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi

normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik

berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat

disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

84

Gambar 4.6. Grafik Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok kontrol.

Pada Gambar 4.6. grafik hubungan dua variabel menunjukkan arah positif.

Garis diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi

normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik

berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat

disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

Sebelum melakukan uji t test (Independent Sample T-Test) sebelumnya

dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levenes Test),

artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Egual Variances Assumsed

(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Egual

Variances Not Assumsed (diasumsikan varian berbeda). Kriteria berdasarkan

signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika

signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai

berikut:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

85

Ho : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Tabel 4.11.Rata-Rata Skor Hasil Belajar IPA

Berdasarkan Tabel 4.11. Group Statistik terlihat rata-rata (mean) untuk

kelompok eksperimen adalah 82,2221 dan untuk kelompok kontrol adalah

75,9413, artinya bahwa rata-rata skor posttest kelompok eksperimen lebih tinggi

daripada rata-rata skor posttest kelompok kontrol.

Tabel 4.12.Uji Homogenitas dan Hasil Uji t Skor Hasil Belajar IPA

Berdasarkan output Tabel 4.12. signifikansi pada uji F adalah lebih besar

dari 0,05 (0,975 > 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat disimpulkan

bahwa kedua varian sama (varian kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol).

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

86

4.3. Tahap Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji kesamaan varian (homogenitas) diketahui kedua varian

sama, dengan ini penggunaan uji t menggunakan Equal Variance Assumed.

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria

berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan

jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai

berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan

penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2)

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Ha : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan

penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2)

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Berdasarkan output Tabel 4.12. signifikansi pada uji t-test lebih kecil dari

0,05 (0,019 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai t hitung positif, bearti

rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol dan

sebaliknya jika t hitung negatif, bearti rata-rata kelompok eksperimen lebih

rendah daripada kelompok kontrol. Sedangkan perbedaan rata-rata (mean

deference) sebesar 6,28078 (82,2221 - 75,9413), dan perbedaan berkisar antara

1,06278 - 11,49878 (lower – upper).

4.4. Pembahasan Hasil penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan

penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif)

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini

menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk Quasi Experimental Design.

Adapun desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini, yaitu jenis Two

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

87

Group Posttest Only karena terhadap subjek tidak ada perbedaan antara rata-rata

skor antara kelompok eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol. Subjek

yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V A dan kelas V B SD N Cabak

dengan jumlah siswa 47 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik tes dan observasi. Instrumen pengumpulan data

berupa lembar soal tes dan lembar observasi. Analisis data skor hasil belajar IPA

menggunakan uji t-test dengan bantuan SPSS 19.0 for windows.

Uji t-test menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05.

Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya

sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan

penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2)

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Ha : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan

penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2)

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Oleh karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,019 < 0,05), maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan

antara penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD

interaktif) dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual

(gambar) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Pada Group Statistik terlihat rata-rata (mean) untuk kelompok eksperimen

adalah 82,2221 dan untuk kelompok kontrol adalah 75,9413, artinya bahwa rata-

rata skor hasil belajar IPA kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata

skor hasil belajar IPA kelompok kontrol. Dan pada nilai t hitung positif, bearti

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

88

rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol dan

sebaliknya jika t hitung negatif, bearti rata-rata kelompok eksperimen lebih

rendah daripada kelompok kontrol. Sedangkan perbedaan rata-rata (mean

deference) sebesar 6,28078 (82,2221 - 75,9413), dan perbedaan berkisar antara

1,06278 - 11,49878 (lower – upper). Dari Deskriptif Statistik juga dapat dilihat

bahwa variabel hasil belajar IPA kelompok eksperimen dengan jumlah data (N)

sebanyak 24 mempunyai skor minimal 70, - dan maksimal 100. Sedangkan

variabel hasil belajar IPA kelompok kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 23

mempunyai skor minimal 60, - dan maksimal 100. Hal ini berarti penerapan

metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) lebih

berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA.

Berdasarkan skor hasil belajar IPA dari hasil posttest pada kelompok

eksperimen yang terdiri dari 24 siswa, tidak terdapat skor dibawah KKM yaitu 68.

Hal ini berarti kelompok eksperimen tuntas secara keseluruhan dalam

pembelajaran IPA. Dan berdasarkan skor hasil belajar IPA dari hasil posttest pada

kontrol yang terdiri dari 23 siswa, terdapat 4 siswa yang memperoleh skor di

bawah KKM dan 19 siswa memperoleh skor diatas KKM. Hal ini berarti ada 19

siswa yang tuntas dalam pembelajaran IPA dan 4 siswa tidak tuntas.

Dari hasil penelitian, penerapan metode demonstrasi berbantuan media

audio visual (CD interaktif) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas V SD N Cabak. Hal ini bisa disebabkan karena berbagai hal, antara

lain: 1) Faktor dari luar dan faktor dari dalam, seperti yang dikemukakan

Purwanto (1996:107), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil

belajar pada setiap orang terdiri dari faktor luar dan faktor dari dalam seseorang.

Faktor dari luar terdiri dari lingkungan dan instrumental. Lingkungan terdiri dari

alam dan sosial sedangkan instrumental terdiri dari kurikulum, guru, sarana dan

falisitas, dan administrasi. faktor dari dalam terdiri dari fisiologi dan psikologi.

Fisiologi terdiri dari kondisi fisik dan kondisi panca indra sedangkan psikologi

terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif; 2)

Kesesuaian metode pembelajaran yaitu demonstrasi, seperti yang dikemukakan

Rahardja (2002:88), dengan mempertunjukkan/memperagakan suatu proses maka

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

89

metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut: a) dapat

memperjelas pemahaman siswa dengan mengamati peragaan dari guru; b) dapat

memperkecil kemungkinan terjadinya pemahaman yang salah terhadap bahan

pelajaran dibandingkan dengan mendengarkan ceramah dari guru; c) siswa dapat

memperoleh pengalaman langsung dengan secara langsung mengamati peragaan

dalam demonstrasi; d) dapat mempermudah pemusatan perhatian siswa karena

secara khusus dituntut mengamati secara seksama; e) mendorong keberanian

siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum diketahui

selama kegiatan demonstrasi berjalan; 3) Kesesuaian media pembelajaran yaitu

media audio visual (CD interaktif), seperti yang dikemukakan Sadiman dalam

Andiyanto (2011:14) tampilan pembelajaran yang ada disajikan sebagai media

interaktif yang berisi materi untuk mengajak anak belajar dengan memberikan

pembelajaran yang konkrit dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guna

mencapai tujuan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil pada penelitian ini juga sesuai dengan kajian penelitian

relevan yang dilakukan oleh Intan Sanjaya Rachmawati, 2011 dalam penelitianya

“Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD N Karanggeneng 1 Kec. Kunduran Kab. Blora

Tahun ajaran 2010/2011”, dengan hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa

hasil analisis pada kelas eksperimen perhitungan menunjukkan bahwa nilai T

hitung sebesar 3,474 dan F tabel sebesar 0,676, jadi T hitung > F tabel (3,474 >

0,676), dan nilai probabilitas (0,001< 0,005) maka Ho ditolak, jadi ada perbedaan

penggunaan metode demonstrasi dengan pembelajaran tanpa menggunakan

metode demonstrasi artinya metode demonstrasi berpengaruh positif dalam

pembelajaran terhadap hasil belajar IPA pokok bahasan energi panas dan energi

bunyi pada siswa kelas IV SD N Karanggeneng 1 Kec. Kunduran Kab. Blora

Tahun ajaran 2010/2011.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh, penerapan

metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak, hal tersebut

dikarenakan dalam pembelajaran siswa aktif di dalam kelas, siswa merasa

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/5/T1_292008080_BAB IV.pdf · Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur; 5) Membentuk

90

bersemangat dalam belajar serius dalam mengerjakan tugas dan mengikuti setiap

kegiatan. Para siswa merasa belajar IPA lebih menyenangkan dan tidak

membosankan sehingga suasana pembelajaran tidak menegangkan. Suasana

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan pada kelompok eksperimen

dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD

interaktif) karena guru saat menjelaskan materi pelajaran menggunakan peragaan

atau demonstrasi yang dibantu dengan media sehingga siswa lebih mudah

memahami materi yang diajarkan oleh guru. Siswa juga diberi kesempatan untuk

melakukan peragaan atau demonstrasi secara langsung saat kegiatan sehingga

siswa mengalami sendiri dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa sangat

antusias dan semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga untuk mata pelajaran

IPA menjadi lebih menyenangkan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

mengenai pengaruh metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD

interaktif) terhadap hasil belajar IPA kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini dapat

digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian yang akan dilakukan oleh

para guru selanjutnya.