bab iii metode penelitian -...

19
46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk Quasi Experimental Design. Sugiyono (2011:77), menyatakan bahwa desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. 3.1.2. Desain Penelitian Adapun desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini, yaitu jenis Two Group Posttest Only. Alasan menggunakan desain ini karena setelah dilakukan uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan skor rata-rata hasil belajar secara signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok adalah setara. Desain penelitian digambarkan pada Gambar 3.1. sebagai berikut: R X 1 OX 1 X 2 OX 2 Gambar 3.1. Skema Two Group Posttest Only, Newman dalam Mulyatiningsih (2011:89). Keterangan: R : random assignment X 1 : treatment atau perlakuan metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) X 2 : treatment atau perlakuan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) OX 1 : pengukuran hasil posttest kelompok eksperimen O X 2 : pengukuran hasil posttest kelompok kontrol

Upload: hoangquynh

Post on 10-Jun-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

46

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk Quasi

Experimental Design. Sugiyono (2011:77), menyatakan bahwa desain ini

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit

mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.

3.1.2. Desain Penelitian

Adapun desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini, yaitu

jenis Two Group Posttest Only. Alasan menggunakan desain ini karena setelah

dilakukan uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak

terdapat perbedaan skor rata-rata hasil belajar secara signifikan, maka dapat

disimpulkan bahwa kedua kelompok adalah setara. Desain penelitian

digambarkan pada Gambar 3.1. sebagai berikut:

RX1 OX1

X2 OX2

Gambar 3.1. Skema Two Group Posttest Only, Newman dalam Mulyatiningsih (2011:89).

Keterangan:

R : random assignment

X1 : treatment atau perlakuan metode demonstrasi berbantuan media audio

visual (CD interaktif)

X2 : treatment atau perlakuan metode demonstrasi berbantuan media visual

(gambar)

O X1 : pengukuran hasil posttest kelompok eksperimen

O X2 : pengukuran hasil posttest kelompok kontrol

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

47

Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu :

1. Melakukan uji kesetaraan untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment

atau perlakuan dilakukan.

2. Memberikan treatment atau perlakuan kepada subjek yaitu metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok

eksperimen dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada

kelompok kontrol.

3. Memberikan postest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.

3.1.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten

Blora dengan alamat Jalan Blora - Cepu KM. 16 Desa Cabak. Pertimbangan

memilih SD N Cabak dalam penelitian ini karena SD ini memiliki kelas paralel

dengan jumlah siswa yang berimbang bila dibandingkan dengan SD yang lain.

Selain itu sekolah ini merupakan katagori Sekolah Standart Nasional (SSN)

sekaligus SD inti di Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Penelitian dengan judul

“Pengaruh Metode Demonstrasi Berbantuan Media Audio Visual (CD Interaktif)

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012” belum pernah

dilakukan di SD N Cabak.

Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan

April 2012 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi : a) Tahap

persiapan, tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, sintak, kisi-kisi,

instrument, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan sebagai

tempat penelitian; b) Tahap pelaksanaan, tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan

yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrument, pengambilan data

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument, perekrutan guru kelas, uji

kesetaraan, treatment, dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol; c) Tahap penyusunan, yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang

diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

48

3.2. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu

variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono, 2011:39).

Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi

berbantuan media audio visual (CD interaktif) (X1) dan metode demonstrasi

berbantuan media visual (gambar) (X2). Hal ini dikarenakan metode demonstrasi

berbantuan media audio visual (CD interaktif) dan metode demonstrasi

berbantuan media visual (gambar) merupakan variabel yang mempengaruhi hasil

belajar IPA.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:39). Variabel

dependen/terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA (Y). Hal ini

dikarenakan, pembelajaran IPA mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu

metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) dan metode

demonstrasi berbantuan media visual (gambar).

3.2.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Metode demonstrasi adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dimana

guru atau para sumber/orang lain dengan sengaja mempertunjukkan atau

memperagakan tindakan/langkah-langkah proses yang disertai penjelasan,

ilustrasi seperlunya dan siswa mengamati dengan seksama. Metode demonstrasi

dalam penelitian ini berbantuan media audio visual (CD interaktif) dan media

visual (gambar) yang merupakan variabel tindakan (bebas) yang mempengatuhi

hasil Belajar IPA sebagai variabel terikat.

Hasil belajar IPA adalah besarnya skor yang diperoleh siswa dalam

mengerjakan soal posttest yang berbentuk pilihan ganda pada mata pelajaran IPA

materi cahaya dan sifat-sifatmya. Hasil belajar IPA yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa setelah diberikan treatment atau

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

49

perlakuan berupa metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD

interaktif) dan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar).

3.3. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD N Cabak yaitu

kelas V A dan kelas V B dengan jumlah 47 siswa. Subjek yang akan digunakan

penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pada penelitian ini kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang

mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi

berbantuan media audio visual (CD interaktif) yaitu semua siswa kelas V A SD N

Cabak yang berjumlah 24 siswa. Dan pada penelitian ini kelompok kontrol adalah

kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan menggunakan

metode demontrasi berbantuan media visual (gambar) yaitu semua siswa kelas V

B SD N Cabak yang berjumlah 23 siswa.

Tabel 3.1.Data Subjek Penelitian SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012

Jenis Kelamin

Kelompok Eksperimen(Kelas V A)

Kelompok Kontrol(Kelas V B)

Frekuensi Persentase (%)

Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 12 50% 10 43,5%Perempuan 12 50% 13 56,5%

Jumlah 24 100% 23 100%

Pada Tabel 3.1. menunjukkan subjek dalam penelitian ini adalah

kelompok eksperimen kelas V A yang berjumlah 24 siswa, yaitu terdiri dari 12

siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dan kelompok kontrol kelas V B yang

berjumlah 23 siswa, yaitu terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Jadi jumlah seluruh subjek penelitian sebanyak 47 siswa.

Terhadap subyek penelitian dilakukan uji kesetaraan untuk mengetahui

kemampuan awal kedua kelompok. Data yang digunakan untuk uji kesetaraan

adalah hasil belajar IPA dengan materi pelajaran sebelumnya yang telah diajarkan,

yaitu pesawat sederhana. Pada penelitian ini uji kesetaraan menggunakan 20 soal

dengan materi pesawat sederhana yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

50

Uji kesetraan yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji t-test. Sebelum

dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah data berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk

memastikan data berasal dari kelompok yang sama.

Uji normalitas ini akan digunakan uji Liliefors dengan melihat skor pada

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS 19,0 for window. Data

dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Berikut ini

disajikan Tabel 3.2. hasil uji normalitas hasil belajar IPA dengan materi pesawat

sederhana kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 3.2.Hasil Uji Normalitas Data Uji Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol SD N Cabak

Berdasarkan output Tabel 3.2. tampak bahwa pada kolom Kolmogrov-

Smirnov dapat diketahui signifikasi untuk hasil belajar IPA kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol sebesar 0,200 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal. Berikut ini disajikan Gambar 3.2. dan 3.3. grafik uji

normalitas dari hasil belajar IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

51

Gambar 3.2. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen.

Pada Gambar 3.2. hubungan dua variabel menunjukkan arah positif. Garis

diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi

normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik

berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat

disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

52

Gambar 3.3. Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol

Pada Gambar 3.3. hubungan dua variabel menunjukkan arah positif. Garis

diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi

normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika titik-titik

berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis maka dapat

disimpulkan bahwa data mengikuti distribusi normal.

Sebelum melakukan uji t test (Independent Sample T-Test) sebelumnya

dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levenes Test),

artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Egual Variances Assumsed

(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Egual

Variances Not Assumsed (diasumsikan varian berbeda). Kriteria berdasarkan

signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika

signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai

berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

53

Ho : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Tabel 3.3.Hasil Uji t dan Uji Homogenitas Pra PenelitianKelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Dari output Tabel 3.3. signifikansi pada uji F adalah 0,355 > 0,05, maka

Ho diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama (varian kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol). Dengan ini penggunaan uji t

menggunakan Equal Variance Assumed. Pengujian menggunakan uji dua sisi

dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika

signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya sebagai berikut:

Ho : µ1 = µ2 : Tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelompok

eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.

Ha : µ1 ≠ µ2 : Ada perbedaan perbedaan antara rata-rata skor antara

kelompok eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.

Oleh karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,656 > 0,05), maka Ho

diterima, bahwa artinya tidak ada perbedaan antara rata-rata skor antara kelompok

eksperimen dengan rata-rata skor kelompok kontrol.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

54

3.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan observasi.

Suharsimi Arikunto (2006: 150), “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan

atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”

Menurut Mulyatiningsih (2011:25), “tes merupakan teknik pengumpulan data

penelitian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang.” Tes dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan yang memiliki respon/jawaban benar

atau salah. Jawaban yang benar akan mendapat skor dan jawaban yang salah tidak

mendapat skor. Dengan demikian, hasil pengukuran dengan menggunakan tes

termasuk katagori data kuantitatif. Tes pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui hasil belajar IPA pada pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya. Jenis

tes yang digunakan adalah tes formatif yang terdiri dari posttest.

Mulyatiningsih (2011:26), observasi merupakan tenik pengumpulan data

melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subjek penelitian yang dilakukan

secara sistematik. Menurut Hadi dalam Sugiyono (2011:145), observasi

merupakan proses yang kompleks tersusun dari proses biologis dan psikologis,

yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Sugiyono (2009:203),

teknik ini digunakan bila penelitian berhubungan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam, dan responden tidak terlalu besar. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan non participant observation, yaitu peneliti tidak terlibat dan

hanya sebagai pengamat independen. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi bias

pada hasil penelitian. Dalam penelitian ini mengobservasi implementasi metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) pada kelompok

eksperimen dan implementasi metode demonstrasi berbantuan media visual

(gambar) pada kelompok kontrol.

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tes (lembar soal) dan non tes (lembar observasi).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

55

3.4.2.1. Lembar Soal Tes

Instrument tes dalam penelitian ini berupa lembar soal guna mengungkap

hasil belajar IPA, instrumen yang digunakan adalah tes prestasi/hasil belajar atau

achievement test. Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar sebelum dan

sesudah pemberian perlakuan. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa

pilihan berganda. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan berganda

yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun

mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah : 1)

penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.

Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan. Dalam

penelitian ini disusun dua kisi-kisi instrumen tes formatif dengan jawaban pilihan

berganda yaitu kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar sebelum

perlakuan diberikan dan kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar

sesudah perlakuan diberikan.

Kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPA disusun

berdasarkan SK: 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat

suatu karya/model dan KD: 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Kisi-kisi

untuk mengukur hasil belajar IPA dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

56

Tabel 3.4.Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya

Standar Kompetensi : 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model.

Kompetensi Dasar : 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

No. Indikator Butir Soal Jumlah Soal

1.Menyebutkan sumber-sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

1, 3, 48 3

2.Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

2, 9 2

3.Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus melalui kegiatan demonstrasi.

31, 35 2

4.Menjelaskan peristiwa cahaya merambat lurus dalam kehidupan sehari-hari.

14, 32, 49 3

5.Membuktikan bahwa cahaya dapat menembus berbagai benda bening melalui kegiatan demonstrasi.

17, 19 2

6.Menyebutkan contoh benda yang dapat ditembus oleh cahaya.

4, 25, 34, 50 4

7.Menjelaskan peristiwa cahaya dapat menembus benda bening dalam kehidupan sehari-hari.

11, 13, 23, 33 4

8.Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan melalui kegiatan demonstrasi.

15, 22, 44, 53, 54, 55, 56

7

9.Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar.

6, 10, 12, 26, 36, 41

6

10.Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin lengkung.

7, 27, 37, 42, 43

5

11.Menyebutkan contoh benda cermin lengkung.

8, 24, 58 3

12.Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan melalui kegiatan demonstrasi.

5, 39, 52, 57 4

13.Menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

16, 30, 38, 45, 51, 59

6

14.Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna melalui kegiatan demonstrasi.

20, 21, 28, 29, 46

5

15.Menjelaskan peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

18, 40, 47, 60 4

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

57

Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar IPA Tabel 3.4. merupakan instrumen

tes yang belum divalidasi. Instrumen ini terlebih dahulu diuji cobakan pada

sekolah diluar subjek penelitian sehingga diperoleh butir intrumen yang valid. Uji

coba instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPA materi cahaya dan sifat-

sifatnya dilakukan di kelas V SD N 1 Kemiri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora

dan SD N 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora dengan jumlah responden

adalah 53 anak.

Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan berganda yang akan

digunakan merupakan instrumen yang baik maka dilakukan uji validitas dan

reliabilitas. Karena instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid

dan reliabel. Arikunto (2006:168), “validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument.” Suatu instrument yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas instrument dilakukan oleh

bantuan SPSS 19,0 for window. Tentang kriterian tinggi rendahnya validitas setiap

butir instrument, ada berbagai pendapat. Menurut Ali dalam Mawardi (2011:32)

dapat digunakan pedoman skor koefisien korelasi (rix) sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : validitas sempurna

Sedangkan Gunarsa dalam Mawardi (2011:32) menggunakan kriteria

sebagai berikut: jika besar koefisien korelasi ≥ 0,20, maka item tersebut dianggap

valid, sedangkan angka di bawahnya tidak valid. Dengan mempertimbangkan dua

pendapat tersebut, maka kriteria validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kriteria sebagaimana dikemukankan oleh Ali dalam Mawardi (2011:32).

Berikut disajikan Tabel 3.5. hasil uji validitas instrumen tes hasil belajar IPA

siswa kelas V SD N cabak.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

58

Tabel 3.5.Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya

No. Indikator Butir Soal

Hasil Uji Validitas

ValidTidak Valid

1. Menyebutkan sumber-sumber cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

1, 3, 48 1, 3 48

2. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

2, 9 2, 9 -

3. Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus melalui kegiatan demonstrasi.

31, 35 35 31

4. Menjelaskan peristiwa cahaya merambat lurus dalam kehidupan sehari-hari.

14, 32, 49 32 14, 49

5. Membuktikan bahwa cahaya dapat menembus berbagai benda bening melalui kegiatan demonstrasi.

17, 19 19 17

6. Menyebutkan contoh benda yang dapat ditembus oleh cahaya.

4, 25, 34, 50 4, 25 34, 50

7. Menjelaskan peristiwa cahaya dapat menembus benda bening dalam kehidupan sehari-hari.

11, 13, 23, 33

11, 33 13, 23

8. Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan melalui kegiatan demonstrasi.

15, 22, 44, 53, 54, 55,

56

15, 44, 55

22, 53, 54, 56

9. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar.

6, 10, 12, 26, 36, 41

6, 26, 36

10, 12, 41

10. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin lengkung.

7, 27, 37, 42, 43

7, 2737, 42,

4311. Menyebutkan contoh benda cermin

lengkung.8, 24, 58 8 24, 58

12. Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan melalui kegiatan demonstrasi.

5, 39, 52, 57 5, 57 39, 52

13. Menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

16, 30, 38, 45, 51, 59

16, 38, 51

30, 45, 59

14. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan menjadi berbagai warna melalui kegiatan demonstrasi.

20, 21, 28, 29, 46

21, 28, 46

20, 29,

15. Menjelaskan peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari.

18, 40, 47, 60

18, 60 40, 47

Jumlah 60 30 30

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

59

Uji reabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji

reabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 19,0 for window.

Uji reabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang

dikembangkan oleh George dan Mallery dalam Mawardi (2011:32), untuk

menentukan tingkat reabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reabilitas bagus

α > 0,9 : reabilitas memuaskan

Di bawah ini disajikan Tabel 3.10. hasil uji reliabilitas instrument yang

digunakan dalam penelitian

Tabel 3.6.Hasil Uji Reliabilitas Instrument Hasil Belajar IPA

Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya

Tabel 3.6. merupakan hasil uji reliabilitas instrument hasil belajar IPA

materi cahaya dan sifat-sifatnya. Instrumen ini yang akan digunakan untuk

melakukan uji posttest pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol di SD N

Cabak. Dari output Tabel 3.6. tampak bahwa pada kolom Cronbach's Alpha

menunjukkan 0,812. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan, maka dapat

disimpulkan bahwa reliabilitas instrument bagus.

3.4.2.2. Lembar Observasi

Instrument non tes dalam penelitian ini berupa lembar observasi/check list

untuk mengobservasi implementasi metode demonstrasi berbantuan media audio

visual (CD interaktif) pada kelompok eksperimen dan implementasi metode

demonstrasi berbantuan media visual (gambar) pada kelompok kontrol yang

dilakukan oleh guru. Kisi-kisi lembar observasi/check list ini dibuat berdasarkan

sintak metode demonstrasi yang meliputi empat langkah yaitu persiapan,

pelaksanaan, tindak lanjut, dan penutup. Pengamatan dikategorikan menjadi dua

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

60

check list, yaitu terlaksana dan tidak terlaksana. Adapun kisi-kisi observasi

implementasi metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif)

pada kelompok eksperimen dan implementasi metode demonstrasi berbantuan

media visual (gambar) terdapat pada Tabel 3.7. sebagai berikut.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

61

Tabel 3.7.Kisi-Kisi Instrumen Observasi

Sintak Kegiatan PembelajaranA. Persiapan1. Guru mengkaji kesesuaian metode

dengan tujuan yang akan dicapai.Guru mengkaji kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai.

2. Memilih dan memilah peralatan yang akan dipakai.

Guru menganalisis kebutuhan peralatan untuk demonstrasi.

3. Memperkirakan waktu yang akan diperlukan.

Guru menganalisis kebutuhan waktu.

4. Mencoba peralatan terlebih dahulu. Guru mencoba peralatan dan merancang garis-garis besar demonstrasi.

B. Pelaksanaan1. Guru menjelaskan tujuan yang akan

dicapai dengan demonstrasi tersebut.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti demonstrasi dengan menjelaskan prosedur/cara kerja peralatan yang dipakainya.

Guru menjelaskan tentang prosedur dan instruksi keamanan demonstrasi.

3. Memperagakan suatu proses yang disertai penjelasan, ilustrasi, pertanyaan-pertanyaan yang diikuti oleh seluruh siswa secara seksama.

Guru memperagakan suatu proses yang disertai penjelasan, ilustrasi, pertanyaan-pertanyaan yang diikuti oleh seluruh siswa secara seksama.

C. Tindak Lanjut1. Siswa diberi kesempatan untuk

mendiskusikan, menanyakan terhadap suatu proses/urutan langkah-langkah yang baru saja selesai didemonstrasikan.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang tindakan, proses, atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan.

2. Siswa diberi kesempatan mendemonstrasikan ulang, bila belum tepat/salah guru dapat meragakan ulang.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan.

D. Penutup1. Guru memberikan tugas-tugas

kepada siswa untuk lebih memperjelas terhadap bahan yang baru saja didemonstrasikan.

Guru memberikan tugas berupa lembar kerja/pengamatan kepada siswa.

2. Guru mengadakan evaluasi. Guru memberikan evaluasi.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

62

Pada Tabel 3.7. menunjukkan bahwa untuk kisi-kisi observasi

implementasi metode demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif)

pada kelompok eksperimen dan implementasi metode demonstrasi berbantuan

media visual (gambar) yang pertama yaitu persiapan dengan kegiatan

pembelajaran yang diamati adalah guru mengkaji kesesuaian metode terhadap

tujuan yang akan dicapai, guru menganalisis kebutuhan peralatan untuk

demonstrasi, guru menganalisis kebutuhan waktu, dan guru mencoba peralatan

dan merancang garis-garis besar demonstrasi.

Untuk langkah-langkah metode demontrasi yang kedua yaitu pelaksanaan

dengan kegiatan yang diamati adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan kompetensi yang ingin dicapai, guru menjelaskan tentang prosedur dan

instruksi keamanan demonstrasi, dan guru memperagakan suatu proses yang

disertai penjelasan, ilustrasi, pertanyaan-pertanyaan yang diikuti oleh seluruh

siswa secara seksama.

Pada langkah-langkah metode demontrasi yang ketiga yaitu tindak lanjut

dengan kegiatan yang diamati adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mendiskusikan tentang tindakan, proses, atau prosedur yang baru saja

didemonstrasikan dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba

melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan.

Langkah-langkah metode demontrasi yang terakhir yaitu penutup dengan

kegiatan yang diamati adalah guru memberikan tugas berupa lembar

kerja/pengamatan kepada siswa dan guru memberikan evaluasi.

3.5. Teknik Analisis Data

Data hasil belajar IPA yang terkumpul dari hasil posttest pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan analisis diskriptif dan analisis

parametik. Analisis deskriptif yaitu ringkasan tentang data-data penelitan. Untuk

analisis deskriptif data menggunakan deskriptif statistik. Dan analisis parametik

yaitu pendugaan dan uji hipotesis dari parameter varian didasarkan pada anggapan

bahwa skor-skor ditarik dari suatu varian dengan distribusi tertentu. Untuk

analisis parametik data yang digunakan adalah uji t-test. Analisis data pada

penelitian ini menggunakan SPSS 19,0 for windows.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

63

Pada tahap deskripsi data, langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data postest dari hasil

statistik deskriptif program SPSS 19,0 for window.

Pada tahap analisis parametik, sebelum melakukan uji t test (Independent

Sample T-Test) sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas

dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas digunakan untuk memastikan

data berasal dari kelompok yang sama. Uji normalitas ini akan digunakan uji

Liliefors dengan melihat skor pada Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan

program SPSS 19,0 for window. Data dinyatakan berdistribusi normal jika

signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F

test (Levenes Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Egual

Variances Assumsed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda

menggunakan Egual Variances Not Assumsed (diasumsikan varian berbeda).

Kriteria berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

dan jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya

sebagai berikut:

Ho : Kedua variansi adalah sama (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Ha : Kedua variansi adalah berbeda (varian kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol)

Pada tahap pengujian hipotesis, teknik analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t-test (Independent Sample T-Test).

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria

berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan

jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan

penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2)

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/838/4/T1_292008080_BAB III.pdf47 Desain eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1. Melakukan

64

Ha : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode

demonstrasi berbantuan media audio visual (CD interaktif) (OX1) dengan

penerapan metode demonstrasi berbantuan media visual (gambar) (OX2)

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

Hasil belajar IPA berpengaruh signifikan, manakala terjadi perbedaan

hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen dengan kolompok kontrol. Apabila

hipotesis alternatifnya diterima, maka skor rata-rata hasil belajar IPA pada

kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian,

ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan metode demonstrasi

berbantuan media audio visual (CD interaktif) dengan penerapan metode

demonstrasi berbantuan media visual (gambar) terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora semester genap Tahun

Ajaran 2011/2012.