fabar 2

10
PENDAHULUAN Rumput laut merupakan sumber gizi,protein,karbohidrat, garam natrium, sedikit lemak juga mengandung vitamin ,seperti A,B1,B2,B6,B12 ,dan C,betakaroten,serta mineral seperti kalium,kalsium,fosfor,natrium,zat besi,dan yodium. Dengan tata cara kehidupannya yang melekat( Benthic). Secara biologis rumput laut mampu melakukan proses metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer yang dihasilkan berupa senyawa poliskaraida bersifat hidrofilik yang disebut dengan hidrokoloid. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh rumput luat merupakan senyawa bioactive substances. Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisida dan herbisida. Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi

Upload: adeandini

Post on 20-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dapat di jadikan sebagai referensi

TRANSCRIPT

PENDAHULUANRumput laut merupakan sumber gizi,protein,karbohidrat, garam natrium, sedikit lemak juga mengandung vitamin ,seperti A,B1,B2,B6,B12 ,dan C,betakaroten,serta mineral seperti kalium,kalsium,fosfor,natrium,zat besi,dan yodium. Dengan tata cara kehidupannya yang melekat( Benthic). Secara biologis rumput laut mampu melakukan proses metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer yang dihasilkan berupa senyawa poliskaraida bersifat hidrofilik yang disebut dengan hidrokoloid. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh rumput luat merupakan senyawa bioactive substances. Alga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisida dan herbisida.Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator. Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi.

KLASIFIKASI ALGA COKLATDomain:Eukaryota Memiliki membran selKingdom:Protista organisme sederhana, biasanya mikroskopis, rumput laut merupakanpengecualian.Divisi:Heterokontophyta Alga dengan klorofil a dan c.Kelas:PhaeophyceaeOrdo:Fucales, Laminarales, Dictyotales, EctocarpalesFamili:FucaceaeGenus:FucusSpesies:distichus, serratus, spiralis, vesiculosus

Alga coklat (phaeophyta) ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber alginat. Alginat adalah konstituen dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat. Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai monomer mannuronic acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat dalam alga tergantung pada jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40 % berat kering) dapat diperoleh dari jenis Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya mengandung 16-18 % berat kering.

EVALUASI SENYAWA YANG DI HASILKAN ALGA COKLATSekitar 1140 BA yang ditemukan pada Phaeophyceae, yang meliputi diterpen, phlorotanin, acetogenin C11, dan acetoginin terhalogenasi. Sepertiga dari penemuan BA dari alga coklat berasal dari genus Dictyota, yang umumnya kaya akan terpene (>250) .Beberapa metabolit sekunder yang di hasilkan oleh alga coklat diantaranya, sebagai berikut :

Senyawa-senyawa yang dihasilkan ini dapat berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, antibakteri, antifungi, antimikroba, antivirus, sitotoksik dan antihelmitik.

ISOLASI SENYAWA FLAVONIOD DARI SARGASSUM CRISTAFOLIUM1. KLT Kualitatif

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan plat silika gel F254 dengan ukuran 2 X 10 cm. Ekstrak pekat Sargassum cristaefolium ditotolkan pada plat silika dengan jarak 1 cm dari bagian bawah dengan pipa kapiler. Selanjutnya, dikeringkan dan dielusi dalam larutan eluen yang dipersiapkan sesuai dengan tujuan senyawa apa yang akan diisolasi. Larutan eluen ditempatkan pada bejana kaca dengan bagian tutup yang lebar. Selama perendaman bejana ditutup agar media jenuh dengan larutan eluen.

Ekstrak akan ditarik ke atas oleh eluen sampai jarak 1 cm dari bagian atas plat. Plat selanjutnya dikeringkan. Pengamatan warna yang muncul dibawah penyinaran sinar ultra violet dengan panjang gelombang 256-366 nm. Plat disemprot dengan dengan pelarut dari campuran vanili 0,25 ml dan etanol 25 ml kemudian disemprotkan dengan H2SO4 bertujuan untuk memperkuat penampakan warna yang muncul pada plat. Untuk mengetahui nilai RF dengan mengukur jarak antara titik awal dengan pusat bercak yang dihasilkan senyawa dan jarak ini kemudian dibagi dengan jarak antara titik awal dan garis depan (jarak yang ditempuh oleh cairan pengembang). Eluen yang memberikan hasil terbaik akan digunakan dalam pemisahan dengan KLT preparatif.

2. KLT Preparatif

Pemisahan dengan KLT preparatif menggunakan plat silika gel F254 dengan ukuran 10 X 20 cm. Ekstrak pekat hasil ekstraksi ditotolkan sepanjang plat pada jarak 1 cm dari garis bawah dan 1 cm dari garis tepi. Selanjutnya dielusi dengan menggunakan eluen yang memberikan hasil pemisahan terbaik pada KLT kualitatif. Noda yang diperoleh dikerok dan dilarutkan dengan metanol. Kemudian disentrifuge untuk mengendapkan silikanya. Supernatan yang diperoleh dipekatkan sehingga diperoleh isolat berdasarkan harga RF-nya.

3. Analisa HPLC

Uji HPLC kualitatif dilakukan untuk mengetahui komposisi kandungan senyawa yang terkandung dalam ekstrak Sargassum cristaefolium. Untuk memastikan kemurnian dari isolat maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode HPLC analitik dengan komposisi gradien (eluen) metanol-air ada kolom fase terbalik (reversed phase) C-18 (RP-18) dan detektor Photo Dioda Array untuk merunut keberadaan senyawa utama. Kemudian dilakukan isolasi senyawa utama dengan HPLC preparatif, Pada penggunaan HPLC preparatif, dibuat gradien seoptimal dan sesingkat mungkin dengan cara mengubah atau mengganti konsentrasi eluen. Selanjutnya, setelah didapatkan senyawa utama, dilakukan penentuan struktur dengan metode spektroskopis.

IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF FLAVONOID1. Spektrofotometri UV-vis Isolat hasil KLT dimasukkan ke dalam kuvet dan diamati spektrumnya pada panjang gelombang 200-600 nm. Identifikasi dilanjutkan dengan penambahan pereaksi geser NaOH 2 M. AICl3 5 %, NaOAc, H3BO3, kemudian diamati pergeseran puncak serapannya. Tahapan prosedur penggunaan pereaksi geser sebagai berikut :1. Isolat yang diduga sebagai senyawa utama diamati pada panjang gelombang 200-600 nm, direkam dan dicatat hasilnya.2. Isolat dari tahap 1 ditambahkan 3 tetes NaOH 2 M kemudian dikocok sehingga homogen dan diamati hasilnya.3. Isolat tahap 1 ditambahkan 6 tetes pereaksi AICl3 5 % dalam metanol kemudian dicampur hingga homogen dan diamati hasilnya.4. Isolat tahap 1 ditambahkan serbuk NaOAc kira-kira 250 mg, campuran dikocok sampai homogen dan diamati spektrumnya, selanjutnya ditambahkan serbuk H3BO3 kira-kira 150 mg dikocok sampai homogen dan diamati spektrumnya.

2. Spektrometri Infrared Isolat hasil KLT preparatif yang menunjukkan adanya senyawa utama berdasarkan identifikasi dengan spetrofotometri UV-vis diuapkan pelarutnya. Isolat pekat diteteskan pada pelet KBr, dikeringkan kemudian dibuat spektrumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepoma, Gembong. 1989.Taksonomi Tumbuhan.Fakultas biologi Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.Rasyid, A, 2003. Alga Coklat (Phaeophyta) Sebagai Sumber Alginat. Oseana, Volume XXVIII, Nomor 1; 33 38, ISSN 0216-1877 . LIPI-Jakarta Rasyid A., 2007. Ekstraksi Natrium Alginat Dari Padina australis. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (2007) 33: 271 279 ISSN 01259830. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta

TUGAS KULIAH FARMAKPGNOSI BAHASRI

SENYAWA METABOLIT SEKUNDER ALGA COKLAT

Oleh : NAMA : ADE ANIDINI NIM : N111 13 059KELAS: FARMAKOGNOSI BAHARI A

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015