f2_skenario 16
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 F2_skenario 16
1/18
SENSORINEURAL HEARINGLOSS AKIBAT RUBELLA
Eunike Kusuma Yanti 102012194
Edward Sundoro 102013010
Erlin Efrina Winata 102013117
Anak Agung Gede Putra Saskara 102013206
Agnes Dua Runak 102013214
Venia 102013415
William Tanujaya 102013438Nur Sulaili Binti Borhan 102013511
-
8/18/2019 F2_skenario 16
2/18
SKENARIO
Seorang perempuan membawa bayi laki-lakinya
yang berusia 3 bulan ke dokter dengan keluhan
kurang respon terhadap suara.
-
8/18/2019 F2_skenario 16
3/18
ANAMNESIS
Identitas
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang dan keluhan
penyertaRiwayat kehamilan
Riwayat persalinan
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat pengobatanRiwayat sosial-ekonomi
-
8/18/2019 F2_skenario 16
4/18
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan suhu, pernapasan, frekuensi nadi.
Refleks fisiologis terhadap rangsangan cahaya
pada bola mata, dan juga rangsangan terhadap
bunyi pada alat pendengaran.
-
8/18/2019 F2_skenario 16
5/18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Automated Otoacoustic Emissions (AOAE)
Automated Brain Evoked Response Audiometry
(BERA)
Timpanometri Auditory Brainstem Response (ABR)
Pemeriksaan serologi
Isolasi virus
-
8/18/2019 F2_skenario 16
6/18
WORKING DIAGNOSIS
Congenital Rubella Syndrome(CRS)
Kriteria A
• Katarak• Glaukoma bawaan
• Penyakit jantung bawaan• Kehilangan pendengaran• Pigmentasi retina
Kriteria B
• Purpura• Splenomegali
• Jaundice• Mikrosefali• Retardasi mental• Meningoensefalitis• Radiolucent bone disease
Merupakan gabungan beberapa keabnormalan fisik yang berkembang
pada bayi sebagai akibat infeksi virus rubella maternal yang
berlanjut dalam fetus.
-
8/18/2019 F2_skenario 16
7/18
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Ketulian Akibat Obat Ototoksik
Gangguan yang terjadi pada alat pendengaran
yang terjadi karena efek samping dari konsumsi
obat-obatan.
Obat yang memberikan efek ototoksi: golongan
Aminoglikosida, Loop Diuretics, Obat Anti
Inflamasi, Obat Anti Malaria, Obat Anti Tumor,
dan Obat Tetes Telinga Topikal
-
8/18/2019 F2_skenario 16
8/18
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Mikrotia dan Atresia Liang Telinga
Mikrotia merupakan kelainan dimana daun
telinga berukuran lebih kecil dan tampak tidak
sempurna.
Mikrotia dapat disertai dengan tidak adanya
liang telinga dan gangguan tulang pendengaran.
-
8/18/2019 F2_skenario 16
9/18
ETIOLOGI
Infeksi virus Rubella terutama pada trimester
pertama kehamilan.
-
8/18/2019 F2_skenario 16
10/18
EPIDEMIOLOGI
Semakin muda usia kehamilan ketika terjadi
infeksi, semakin besar kerusakan fetus.
Infeksi pada trimester pertama kehamilan
menimbulkan abnormalitas bayi pada sekitar
85% kasus.
Setelah trimester pertama, bahaya anomali
dapat diabaikan tetapi sering terjadi gangguan
penglihatan, pendengaran atau keduanya
-
8/18/2019 F2_skenario 16
11/18
PATOFISIOLOGI
-
8/18/2019 F2_skenario 16
12/18
GEJALA KLINIS
-
8/18/2019 F2_skenario 16
13/18
PENATALAKSANAAN
Non medika mentosa
Pemasangan implantasi koklea.
Menggunakan alat bantu dengar
Medika mentosa
Tidak ada pengobatan spesifik
-
8/18/2019 F2_skenario 16
14/18
KOMPLIKASI
Tuli permanen
Retardasi mental
Keseimbangan dan ketrampilan motorik
Diabetes tipe IPanensefalitis rubela progresif
-
8/18/2019 F2_skenario 16
15/18
PENCEGAHAN
Globulin Imun Serum (GIS)
Vaksin hidup yang dilemahkan
-
8/18/2019 F2_skenario 16
16/18
PROGNOSIS
Prognosis rubela kongenital bervariasi
tergantung dari waktu terpaparnya infeksi virus
atau keparahan komplikasi yang timbul. Hanya
sekitar 30% bayi dengan ensefalitis tampak
terbebas dari defisit neuromotor, termasuksindrom autistik.
-
8/18/2019 F2_skenario 16
17/18
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan ini maka anak tersebut
menderita kelainan congenital yang disebabkan
ibu yang terpapar rubella saat hamil.
-
8/18/2019 F2_skenario 16
18/18