executive gathering - kemenkeu.go.id · 6 penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat...

19
LOREM IPSUM DOLOR KINERJA REALISASI APBNP 2017 DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN APBN 2018 Jakarta, 22 Januari 2018 DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA EXECUTIVE GATHERING

Upload: phungquynh

Post on 09-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

LOREM

IPSUM DOLOR

KINERJA REALISASIAPBNP 2017

DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN

APBN 2018

Jakarta, 22 Januari 2018

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

EXECUTIVE GATHERING

Page 2: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

2

ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO TAHUN 2017 DAN 2018

Pertumbuhan ekonomi (%, yoy)

Lifting minyak (ribu barel per hari)

Harga minyak mentah Indonesia (US$/barel)

Inflasi (%, yoy)

Tingkat bunga SPN 3 bulan (%)

Nilai tukar (Rp/US$)

Lifting gas (ribu barel setara minyak per hari)

5,2

4,3

5,2

13.400

48

815

1.150

5,05*

3,6

5,0

13.384

50*

801*

1.129*

5,4

3,5

5,2

13.400

48

800

1.200

Indikator2017 2018

APBNP Realisasi APBN

*) Outlook 2017

Page 3: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

APBNP 2017 menunjukkan realisasi menggembirakan dari sisi pendapatan, belanja serta terjaganya keberlanjutan fiskal.

APBNP

2017 dan

APBN

2018

Realisasi PendapatanNegara 2017 : 1.655,8 T*95,4% dari APBN-P

6,4% dari LKPP 2016, Tanpa TA, tumbuh 12,4%

PPN tumbuh 16,0% (2016: -2,7%) PPh non migas tumbuh 10,9%, tanpa TA (2016: -4,8%) Cukai tumbuh 6,8% (2016:-0,8%) Bea Masuk tumbuh 7,7% (2016:4,0%) Bea Keluar tumbuh 34,9% (2016: -19,5%)

APBN 2018Rp1.894,7T14,4% dari real. 2017

7,4% dari LKPP 2016

Realisasi Belanja Negara 2017 : 2.001,6T* 93,8% dari APBN-P

Penyerapan Belanja K/L Blj. Pegawai : 93,9% (2016 : 98,4%) Efisiensi belanja operasional

Blj. Barang : 96,9% (2016 : 85,7%) Perencanaan lebih baik (flat policy)

Blj. Modal : 92,8% (2016 : 82,0%) tertinggi 3 th terakhir Bansos : 100,0% (2016 : 100,4%) perlindungan sosial dan bencana

Penyerapan Belanja non K/L Penurunan subsidi : Rp166,3 T (2016 : Rp174,2T)

• s.d 30 Des 2017, penerimaanperpajakan bertambah sekitarRp3,8 T (run 19 Jan)

• Defisit mendekati 2,5% thd PDB

Defisit anggaran dalam batas aman, jauh lebih rendah dari APBNP 2017 (2,92% PDB)

Realisasi 2017 lebih baik dari 2016 sebesar 103,9% Keseimbangan Primer lebih rendah dari APBNP 2017

(Rp129,3 T atau 72,6% dari APBNP 2017)

Realisasi Defisit2017 : 345,8T*87,1% dari APBN-P

APBN 2018Rp2.220,7T10,9% dari real. 2017

Defisit anggaran 2017 terjaga pada 2,57%* dari PDB

APBN 2018Rp325,9T2,19% PDB-5,8 dari real. 2017

*Realisasi Sementara

3

Page 4: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

Realisasi penerimaan perpajakan 2017 tumbuh 4,3% (dengan TA) atau 12,4% (tanpa TA)

• Perbaikan iklim investasi dunia usaha, termasuk pemberian insentif

• Mengoptimalkan potensi ekonomi dan langkah reformasi perpajakan

4

Pertumbuhan (%)

Tax RatioAutomatic Exchange of Information (AEoI)

• meningkatkan basis pajak • mencegah praktik penghindaran pajak dan

erosi perpajakan (Base Erosion Profit Shifting).

Data Dan Sistem Informasi Perpajakan up to date dan terintegrasi a.l. melalui e-filing, e-form dan e-faktur.

Kepatuhan Wajib Pajak

membangun kesadaran pajak (sustainable compliance) a.l. melalui e-service, mobile tax unit, KPP Mikro, dan outbond call.

Insentif Perpajakan

• tax holiday dan tax allowance• reviu kebijakan exemption tax pada

beberapa barang kena PPN.

SDM dan regulasi

Peningkatan Pelayanan dan efektifitasorganisasi

Langkah Perbaikan Perpajakan

Kepabeanan& Cukai

194,1

PPh Migas Pajak Nonmigas

38,1 1.385,9

1.424,0

Penerimaan Pajak

(triliun rupiah)

2014:

1.146,9

2015:

1.240,4

2016 dg TA:

1.285,0

8,2

3,6

6,5

20,8

Real Sementara 2017 dgn TA:

1.339,8

4,3

2018:

1.618,1

12,4

-4,82016 tanpa TA:

1.181,0

Real Sementara 2017 tanpa TA:

1.327,8

21,9

2018

Page 5: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

205,8 203,6 216,9

78,2 44,1

82,4 80,3

20,0 22,8 24,0

22,8

20,8

28,6 23,3

-

50,0

100,0

150,0

200,0

250,0

300,0

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Perkembangan PNBP SDA, 2012-2018

SDA Migas SDA Nonmigas

Triliun Rp

225,8

64,9

101,0

240,8226,4

111,0 103,7

21,7 24,6 29,7

35,3 41,9 44,7 43,3

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Perkembangan Pendapatan BLU, 2012-2018

30,8 34,0 40,4 37,6 37,1

43,9 44,7

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

40,0

45,0

50,0

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Pendapatan Bagian Laba BUMN, 2012-2018

53,1 46,9 56,1 62,4

102,0 86,8

63,4

12,312,9

15,5 7,3

4,5

5,6

6,1 8,19,8

16,2 11,9

11,4

16,3

14,2

0

20

40

60

80

100

120

140

2012 2013 2014 2015 2016 RealSementara

2017

APBN 2018

Perkembangan PNBP Lainnya, 2012-2018

PNBP K/L DMO Penj. Hasil Tambang

Triliun Rp

73,5 69,7

87,781,7

117,9108,8

83,8

Realisasi PNBP tahun 2017 meningkat signifikan :• PNBP SDA meningkat dan menunjukkan adanya pembalikan di tahun 2017• Pendapatan Bagian Laba BUMN meningkat dan tertinggi sejak 2012

5

5

Page 6: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

6

Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat

tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja

modal dan bantuan sosial

• Perbaikan kualitas belanja Pemerintah Pusat tercermin dari:

Perbaikan pola penyerapan anggaran, peningkatan efisiensi belanja barang, dan peningkatan kinerja pada

belanja modal

Menjamin pencapaian output outcome

Simplifikasi pertanggungjawaban anggaran untuk meningkatkan efisiensi;

• Subsidi dan bantuan sosial lebih tepat sasaran

1. Belanja K/L 577,2 95,8 (1,0) 732,1 92,0 26,8 684,2 89,1 (6,5) 759,6 95,1 11,0

a. Belanja Pegawai 155,4 101,4 10,8 186,5 101,5 20,0 205,7 98,4 10,3 209,9 93,9 2,1

b. Belanja Barang 176,6 90,6 4,1 233,1 89,9 32,0 259,5 85,7 11,3 286,7 96,9 10,5

c. Belanja Modal 147,3 91,6 (18,5) 215,4 85,2 46,2 169,5 82,0 (21,3) 208,4 92,8 23,0

d. Bantuan Sosial 97,9 104,9 6,3 97,2 97,6 (0,8) 49,6 100,4 (48,9) 54,6 100,0 10,0

2. Belanja Non K/L 626,3 92,4 13,0 451,2 86,1 (28,0) 469,8 87,2 4,1 500,0 88,0 6,4

1.203,6 94,0 5,8 1.183,3 89,7 (1,7) 1.154,0 88,3 (2,5) 1.259,6 92,1 9,1

growth

(%)

Growth

(%)

2016 20172015

Growth

(%)

2014

LKPP

Audited

JUMLAH

Realisasi

Sementara

% thd

APBNP

growth

(%)

% thd

APBNP

Belanja Pemerintah Pusat

(triliun Rupiah)LKPP

Audited

%thd

APBNP

LKPP

Audited

% thd

APBNP

Page 7: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

7

Kualitas Belanja Pemerintah Pusat di Tahun 2017 menjadi fondasi untuk pelaksanaan APBN 2018 yang lebih baik

Perbaikan perencanaan penyerapananggaran- Penyerahan DIPA sebelum tahun anggaran berjalan- Rencana Penarikan Dana (RPD) dan persiapan dokumen lebih baik

Peningkatan efisiensi• Zero growth policy pada belanja pegawai (2017 =

tumbuh 2,1% dengan penyerapan 91,0%) negative side: perencanaan kurang baik

• Flat policy pada belanja barang: tumbuh 10% (2017 = 94,6%; 2016 = 85,9%)

Peningkatan kinerja belanja modal• Penyerapan tertinggi dalam 3 tahun terakhir

(2017 = 89% thd pagunya; 2016 = 82,0%; 2015 =85,2%)

Menjamin pencapaian output – outcome• Meskipun dilakukan efisiensi, target output-outcome tetap

tercapai

Perbaikan pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN- mempermudah dan mempersingkat waktu pencairan

- Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran (LPJ) diatur dalam PMK Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan APBN

Lebih tepat sasaranPelaksanaan program subsidi dan bantuan sosial menjangkau target yang diharapkan:

• Rastra dialihkan ke Bantuan Pangan Non-tunai;• Subsidi listrik hanya untuk pengguna dengan kapasitas 450 VA dan

900 VA• Penghapusan subsidi benih dan diintegrasikan dengan program

bantuan langsung benih unggul (BLBU)

1 2

3 4

5 6

Page 8: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

8

Efisiensi belanja masih perlu ditingkatkan (khususnya belanja operasional)

•Belanja pegawai:

•Kinerja tahun 2017 efisien (tumbuh 2,1%), termasuk efisiensi honorarium (tumbuh negatif);

•Namun, pada tahun 2018, efisiensi harus dilanjutkan terutama gaji dan tunjangan (dapat dioptimalkan untuk kebijakan Gaji 13 + THR) dan honorarium (tumbuh 39,6%);

•Menjadi perhatian dalam review baseline tahun 2019.

2014

Real RealGrowth

(%)Real

Growth

(%)

Real.

Smntra

Growth

(%)

Compound

Growth

Rate (%)APBN

Growth

(%)

a. Gaji dan Tunjangan 120,0 136,6 13,8 151,0 10,6 153,4 1,6 8,5 160,5 4,6

b. Honorarium, vakasi, dan lembur 35,3 49,8 41,0 54,6 9,6 56,5 3,4 16,9 66,9 18,5

- Honorarium, vakasi, dan lembur 2,4 2,3 -5,2 2,7 19,3 2,2 -21,1 -3,7 3,0 39,6

- Tunjangan khusus dan pegawai transito 32,9 47,5 44,4 51,9 9,2 54,3 4,7 18,2 63,9 17,7

155,4 186,5 20,0 205,7 10,3 209,9 2,1 10,6 228,5 8,9T O T A L

2017

Uraian

2015 2016 2018

Page 9: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

9

Belanja barang dalam APBN 2018 mencapai 2,28% dari PDB, lebih tinggi dibandingkan realisasi sementara 2017 sebesar 2,12% dari PDB

• Belanja Barang: • Tahun 2017 telah menunjukkan perencanaan yang membaik (tumbuh alamiah sekitar 10%);

• Upaya efisiensi harus dilanjutkan pada tahun 2018 karena Belanja Barang, Jasa, dan Perjalanan, tumbuh di atas pertumbuhan tahunan 3 tahun terakhir;

• Belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat atau pemda harus dikendalikan (dalam 3 tahun terakhir tumbuh 77%), dan dalam APBN 2018 dialokasikan Rp55,1 triliun atau tumbuh 31,9%;

• Perlu untuk mulai menerapkan konsep value for money pada review baseline 2019.

2014

real real growth real growth real growth APBN growth

- BARANG 75,4 97,9 29,9 94,4 (3,6) 104,3 10,5 20,2 130,8 25,5

- BELANJA JASA 22,6 26,3 16,3 26,8 2,0 29,0 8,3 15,1 34,4 18,6

- PEMELIHARAAN 18,2 33,8 85,9 30,3 (10,5) 43,5 43,8 25,4 35,9 (17,5)

- PERJALANAN 31,5 29,6 (6,2) 33,7 14,1 33,9 0,4 12,0 44,3 30,9

- BLU 18,8 19,4 3,3 34,7 79,2 36,6 5,3 26,8 38,3 4,7

- BARANG UNTUK DISERAHKAN

KEPADA MASYARAKAT/PEMDA9,9 26,1 162,8 39,5 51,3 41,8 5,7 77,0 55,1 31,9

2018 Growth

2014 - 17

2015 2016 2017Jenis

Page 10: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

10

Selain itu, terdapat permasalahan umum yang masih dialami dalam pelaksanaan belanja pemerintah pusat

• Tidak semua anggaran infrastruktur memiliki korelasi secara proporsional terhadap pertumbuhan ekonomi. Terdapat anomali, baik secara kewilayahan maupun sektoral (Kajian Bidang Infrastruktur, 2017)

- Kenaikan anggaran infrastruktur tidak selalu berbanding lurus dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi (untuk wilayah dan sektor tertentu);

- Sebaliknya penurunan anggaran infrastruktur juga tidak serta merta mengakibatkan penurunan pertumbuhan;

- Tinjauan lapangan: rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal pada proyek-proyek infrastruktur.

• Penerima subsidi LPG 3 Kg masih non-targeted dan belum merata. Beban subsidi terus mengalami peningkatan.

• Akurasi data kepesertaan untuk program PKH, Program Indonesia Pintar, dan PBI JKN (Program Bansos)

• Kenaikan anggaran pendidikan dan kesehatan secara umum belum diikuti oleh peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Page 11: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

APBNP Real APBNP Real

Sementara

APBN

1 KEMENHAN 108,7 98,1 114,8 112,5 107,7

2 KEMEN PU PERA 97,1 83,3 104,2 95,2 107,4

3 POLRI 79,3 78,0 98,2 93,1 95,0

4 KEMENAG 56,2 53,1 63,5 60,2 62,2

5 KEMENKES 62,7 57,0 55,9 55,1 59,1

6 KEMENHUB 42,9 31,8 44,6 41,2 48,2

7 KEMENKEU 38,1 39,2 40,5 40,4 45,7

8 KEMENSOS 13,1 12,3 17,3 17,2 41,3

9 KEMENRISTEK DIKTI 40,6 37,7 39,5 37,3 41,3

10 KEMENDIKBUD 43,6 38,6 38,0 36,9 40,1

11 KEMENTAN 27,6 21,1 24,1 21,9 23,8

12 KPU 1,9 4,0 3,3 5,3 12,5

13 KEMENKUMHAM 11,3 10,6 11,2 10,4 10,6

14 KEMEN ATR/BPN 6,0 5,2 6,6 5,7 9,1

15 MA 8,8 8,3 8,2 7,9 8,3

637,9 578,2 670,0 640,4 712,2

129,9 106,0 128,6 119,2 135,3

767,8 684,2 798,6 759,6 847,4

Selisih Realisasi dan Pagu 83,6 39,0

No. KEMENTERIAN / LEMBAGA

2016 2017 2018

JUMLAH 15 K/L TERBESAR

JUMLAH K/L LAINNYA

JUMLAH

Jumlah realisasi belanja KL sebesar 759,6T termasuk estimasi pengesahan yang dilakukan pada awal tahun 2018.

Rata rata penyerapan belanja K/L tahun 2017 lebih tinggi dari

tahun 2016, menunjukkan dorongan APBN terhadap pertumbuhanTriliun Rp

Mencerminkan value for money Pembangunan LRT Jabodebek Rp29,9 T Dukungan APBN melalui PMN hanya Rp9 T (KAI Rp7,6T dan Adikarya

Rp1,4 T)

11

11

Page 12: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

Capaian beberapa output strategis K/L sampai dengan Desember 2017 secara umum mendekati target yang ditetapkan

12

Indikator TargetReal s.d. Des

KEMENDIKBUD

Penyaluran KIP (siswa)

17,9 juta

18,2juta

Rehab/bangun ruang kelas

42,9ribu

39,9ribu

KEMENAG

Penyaluran KIP (siswa)

1,8 juta 1,6 juta

Penyaluran BOS (siswa)

8,3 juta 8,0 juta

Penyaluran Bidik

Misi (mahasiswa)

25,9 rb 25,1 rb

KEMENRISTEKDIKTI

Penyaluran Bidik Misi (mahasiswa)

340,1 rb

339,3 rb

Indikator TargetReal s.d. Des

KEMENPUPR

Pembangunan Jalan Baru (km)

873,8 794

Pembangunan

Jalan Tol (km)

30,1 33,1

Pembangunan Jembatan (m)

10.441 9.072

KEMENHUB

Pembangunan Bandaraa. Selesaib. Berlanjut

a. 3b. 8

a. 3b. 8

Pembangunan

Rel KA (km’sp)

674,3 618,3

Indikator Target Real s.d. Des

KEMENKES

Penyaluran JKN-KIS (jiwa)

92,4 jt 92,09 jt

KEMENSOS

Penyaluran PKH (KPM) 6,0 jt 5,99 jt

Bantuan Pangan

Nontunai (KPM)1,28juta

1,21 juta

KEMENHAN

Peningkatan/ Pengadaan/ Penggantian Alutsista, a.l:

2,9 jt 2,9 jt

Alpung, Kri, Kal dan Ranpur/ Rantis Matra Laut

28 28

MKK (unit) 2,7 jt 2,7 jt

POLRI

Progres Pengadaan Almatsus (unit)

522.61

3

433.374

Page 13: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

410,42)

Kemiskinan danKesenjangan

Pertanian

•Peningkatan Produksi

pangan dan

pembangunan sarpras

•Pengembangan

hortikultura

Sektor Unggulan

Pariwisata

•Pengembangan 10

destinasi wisata

•Peningkatan

wisatawan

•Promosi pariwisata

Pembangunan

Jalan

832 km

Infrastruktur

Pembangunan Irigasi

781 kmKesejahteraan

aparatur dan

pensiunan

Aparatur Negara danPelayanan Masyarakat

Kenaikan uang lauk

pauk TNI/Polri

Rp5 ribu dari

Rp55.000 menjadi

Rp60.000/org/hari

Pembangunan Rusun

13.405 unit

Perikanan

•Peningkatan daya

saing produk olahan

perikanan

•Bantuan kapal

nelayan 1048 unit

•Kelestarian

lingkungan

Perbaikan sistem dan

manfaat pensiun

aparatur negara

Rasio Elektrifikasi

95,15 %

Peningkatan

reformasi birokrasi

untuk meningkatkan

kualitas pelayanan

publik

34,83)

3) Alokasi Kementan, KKP, dan Kemenpar

284,41)

1) Termasuk Dana Desa dansubsidi (di luar subsidipajak)

2) termasuk TkDD danPembiayaan

4) Termasuk pensiunan aparatpemda

Pertahanan

Pencapaian MEF tahap

2 dan pengembangan

industri pertahanan

Pertahanan Keamanandan Demokrasi

220,8

Keamanan

Pemeliharaan

keamanan dan

ketertiban dan

penyelidikan/

penyidikan pidana

Demokrasi

Penyelenggaran

pilkada 2018 dan

persiapan pemilu 2019

5)

5) Alokasi Kemenhan,

Polri, KPU, dan Bawaslu

(triliun rupiah)

365,8 4)

Program

perlindungan sosial

(PKH) --> Naik dari 6

juta menjadi 10 juta

Keluarga Penerima

Manfaat

Perluasan Bantuan

Pangan non Tunai

(BPNT): dari rastra

Pelayanan Kesehatan

: PBI 92,4 juta jiwa

Pendidikan

Program Indonesia

Pintar : 19,7 juta

siswa Bidik misi :

401,5 ribu mahasiswa

Belanja Pemerintah tahun 2018 difokuskan untuk Pembangunan Nasional, terutama bidang infrastruktur serta bidang pertahanan keamanan dan demokrasi

212,9312,7 31,2 376,1271,7

Real. Sementara 2017APBN 2018

13

Page 14: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

Dana Desa

Dalam APBN 2018, Alokasi untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Dukungan pada Masyarakat Berpendapatan Rendah terus diperkuat

(triliun rupiah)

PKHProgramIndonesia Pintar

JKN bagiwargamiskin/PBI

BantuanPangan

BidikMisi

Program Keluarga Harapan

6 juta RTS

Program Indonesia Pintar

19,8 juta siswa

Penerima Bantuan Iurandalam rangka JKN92,4 juta jiwa

Penyediaan Bantuan Kelompok Usaha Ekonomi Produktif

117,7 rb KK 74.958 Desa

*) diluar subsidi pajak

17,312,4 10,8

10,725,525,5

20,8 4,13,7

Bantuan Pangan• 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat

(KPM)

• Perluasan Bantuan pangan non tunai (pengalihan dari subsidi rastra ke bansos)

Subsidi *)

145,5

Alokasi 2018284,0

Sasaran (sementara)

Dana Desa

60,0

Dana Desa

14

10 juta RTS

• 1,21 juta (KPM)

92,1 juta jiwa 19,7 juta siswa

Real Sementara 2017APBN 2018

157,2

59,820,5

298,7

14

Page 15: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

2018

A. Subsidi Energi 94,4 106,8 113,2 (10,3) 97,6 108,7 (8,6) 94,5

1. Subsidi BBM & LPG 43,7 43,7 100,0 (28,1) 47,0 105,7 7,7 46,9

2. Subsidi Listrik 50,7 63,1 124,5 8,2 50,6 111,5 (19,8) 47,7

B. Subsidi Non Energi 83,4 67,4 80,9 0,8 68,6 86,9 1,8 61,7

1) Pangan 22,5 22,1 98,1 1,1 19,5 98,6 (11,7) 0,0

2) Pupuk 30,1 26,9 89,3 (14,3) 28,8 92,6 7,4 28,5

3) Benih 1,0 0,4 40,9 274,1 0,8 59,2 82,4 0,0

4) PSO 3,8 3,7 96,6 12,5 4,3 99,8 17,4 4,4

5) Subsidi Bunga Kredit Program 15,8 5,1 32,3 170,6 6,1 47,1 20,3 18,0

6) Subsidi Pajak / Pajak DTP 10,2 9,3 91,1 10,2 9,1 96,4 (2,4) 10,8

177,8 174,2 98,0 (6,3) 166,3 98,5 (4,6) 156,2JUMLAH

APBNRealisasi

Sementara

% thd

APBNP

growth

(%)

% thd

APBNP

growth

(%)APBNP

LKPP

Audited

2016 2017Subsidi

(triliun Rupiah)

(Triliun Rupiah)

ICP (US$/Barel) 40

Nilai Tukar Rupiah (RP/US$) 13.500

50

13.384

40

13.307

48

13.400

15

Realisasi subsidi tahun 2017 lebih rendah dibandingkan realisasinya

di tahun 2016

Sejalan dengan langkah kebijakan reformasi dan efisiensi subsidi energi

Page 16: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

Dana Bagi Hasil Dana alokasi Umum Dana Insentif Daerah

DAK Fisik DAK Non Fisik Otsus & Keistimewaan Aceh, Papua, DIY

• Memperluas penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau;

• DBH Dana Reboisasi (DR) selain utk Rehabilitasi Hutan & Lahan, jg penanganan kebakaran hutan, penataan batas kawasan & pembenihan.

• 25% untuk belanja infrastruktur.

• Pagu bersifat dinamis;• Bobot wilayah laut naik

menjadi 100%;• 25% untuk belanja

infrastruktur.

• Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan umum, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan.

• Berdasarkan usulan daerah (proposal based) sesuai bidang dan kegiatan yang ditentukan untuk mencapai sasaran prioritas pusat dan daerah

• Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik

• Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi

Mengurangi beban masyarakat terhadap pelayanan publik terutama perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, serta pelayanan pemerintah• BOS untuk 47,4 juta siswa; • TPG 1,2 juta guru;• BOK 9.785 Puskesmas.

Percepatan pembangunan infrastruktur Papua & Papua Barat, pendanaan pendidikan, sosial, dan kesehatan di Aceh, serta mendukung kewenangan keistimewaan dan pembangunan di DIY.

89,2 401,5

62,4 123,5

8,5

21,1

88,2 398,6 7,5

62,1 105,620,2

Realisasi TKDD tahun 2017 sebesar Rp741,9 T (96,8% APBNP) jauh lebih tinggi dari tahunsebelumnya yang hanya 91,5%. Hal ini menunjukkan efektifitas APBN untuk mendorongperekonomian daerah

Pertumbuhan (%)

2014:

573,7

2015:

623,1

2016:

710,3

14,0

11,8

Realisasi Sementara 2017:

742,0

4,5

6,8

8,6

2018:

766,2

3,3

742

• Evaluasi pelaksanaan s.d. tahun 2017• Penyaluran berdasarkan kinerja• Reformulasi dengan semakin fokus untuk pengentasan

kemiskinan, memerhatikan pemerataan dan keadilan

Dana Desa

60,059,8

Real sementara 2017 APBN 2018

16

(triliun rupiah)

Page 17: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

Sustainabilitas APBN tetap terjaga, dengan pembiayaan anggaran yang hati-hati, terukur dan efisien

(triliun rupiah)

17

325,9

Pembiayaan Utang Pembiayaan Investasi

Pemberian Pinjaman Kewajiban Penjaminan

Pembiayaan Lainnya

399,2 (65,7)

(6,7) (1,1)

0,2

• SBN (neto) 414,5

Pinjaman kepada BUMN Pemda (neto)

• BUMN: 3,6

• BLU: 57,4• Pinjaman (neto) (15,3)

Alokasi 2018

2014:

248,9

2015:

323,1

4,8

29,83,5

8,5

2017:

364,5 2016:

334,5Pertumbuhan (%)

-10,2

• Lembaga Lainnya: 2,5

• Organisasi/LKI/BUI: 2,1

91,8 % dariAPBNP 2017

(93,3)

(142,5)(125,6)

(129,3)

(87,3)Keseimbanganprimer

426,1

(1,2)

(0,4)

(59,8)

(1,0)

Real sementara 2017

APBN 2018

441,8

(15,7)

6,4 3,2

48,2

2,0

• Konsisten menjaga defisit

dibawah 3%, rasio utang

rendah

• Berbagai indikator risiko

portofolio utang masih

terkendali

• Peningkatan peringkat kredit

Indonesia menjadi investment

grade dari S&P dan

peningkatan rating dari Fitch

17

Page 18: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

KESIMPULAN

Realisasi APBNP 2017 menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan, baik dari sisi pendapatan, belanjamaupun pembiayaan, ditandai defisit yang terjaga dan keseimbangan primer yang membaik.

Semakin baiknya penyerapan dan pola belanja kementerian/lembaga perlu dilanjutkkan terutama untukmendorong efektifitas belanja modal dan bantuan sosial dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan

Belanja infrastruktur perlu lebih dioptimalkan dengan pelibatan peran swasta dan BUMN melalui berbagaiskema pembiayaan kreatif sehingga defisit tetap terjaga namun target akselerasi pembangunaninfrastruktur dapat tercapai.

Tata kelola yang baik perlu terus dijaga integritasnya untuk meningkatkan kredibilitas pengelolaankeuangan negara.

Terdapat beberapa risiko yang perlu diantisipasi diantaranya harga minyak internasional, nilai tukar, dansuku bunga.

18

18

Page 19: EXECUTIVE GATHERING - kemenkeu.go.id · 6 Penyerapan belanja pemerintah pusat tahun 2017 meningkat tertinggi dalam 3 tahun terakhir, didukung pertumbuhan belanja modal dan bantuan

TERIMA KASIH

19

19