Evaluasi Umur dengan Indeks MyersSensus Penduduk merupakan sumber data kependudukan yang paling lengkap bila dibandingkan dengan sumber data yang lain. Walaupun pengumpulan data dilakukan secra aktif, namun masih juga terdapat kesalahan. Yaukey (1990) mengelompokkan kesalahan tersebut menjadi tiga kelompok, yaitu kesalahan cakupan, kesalahan isi pelaporan, dan kesalahan ketetapan laporan. Kesalahan cakupan adalah kesalahan di mana tidak seluruh penduduk tercacah, dan dari sebagian dari mereka yang tercacah ada yang tercacah dua kali atau lebih. Akibat dari kesalah cakupan ini maka sensus tidak dapat menyajikan data jumlah penduduk secara tepat. Namun demikian hal ini tidak begitu berarti sehingga jumlah penduduk yang dihasilkan dari sensus dianggap benar. Kesalah isi pelaporan merupakan kesalahan dari responden. Misalnya kesalah pelaporan tentang umur. Umumnya di negara berkembang responden banyak yang tidak mengetahui umurnya secara pasti sehingga petugas pencatat sensus hanya memperkirakan umur mereka dengan menghubung-hubungkan umur responden dengan kejadian-kejadian penting yang diingat responden baik skala nasional maupun daerah. Walupun begitu kesalahan juga masih sering terjadi. Kesalahan ketepatan terjadi karena kesalahan responden atau kesalahan petugas. Hal ini bisa menyulitkan untuk mengalisa hasil sensus. Karena pada dasarnya hasil data sensus yang akan dianalisis haruslah bersih dari kesalahan-kesalahan. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Evaluasi terhadap data distribusi umur penduduk hasil sensus dapat dilakukan dengan perbandingan hasil-hasil sensus yang lain atau dengan pola distribusi umur pendudukk. Pada umumnya bisa menghitung atau menggambarkan hasil itu sendiri. Salah satu cara evaluasi ini dengan menggunakn Indeks Myers. Indeks Myers adalah indeks yang menunjukkan besarnya minimum kesalahan dalam pencatatan data pelaporan umur penduduk. Karena Indeks Myers menunjukkan pola dari digital preference maka perhitungannya dilakukan terhadap single age year distribution.