evaluasi program pelaksanaan ujian nasional...
TRANSCRIPT
EVALUASI PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS
KOMPUTER (UNBK) DI SMPN 189 JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
SatuSyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Achmad Kausar
NIM. 11150182000018
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Achmad Kausar (NIM: 11150182000018). Evaluasi Program Pelaksanaan
UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) di SMPN 189 Jakarta. Skripsi
Program Strata Satu (S-1) Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan capaian program UNBK
(Ujian Nasional Berbasis Komputer). Penelitian ini menggunakan model Change,
yaitu Intervensi sebagai tahap persiapan, Determinan sebagai tahap
penyelenggaraan, dan pengaruh sebagai tahap pelaporan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari kepala
sekolah, wakasek. kurikulum., wakasek. Sarana prasarana, kepala tata usaha,
bendahara sekolah, koordinator proktor, koordinator teknisi, beberapa pengawas
UNBK, dan peserta didik kelas 9. Teknik pengumpulan data pada proses evaluasi
yaitu wawancara, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah Data Reduction (Reduksi data),Data Display
(Penyajian data) dan Conclusion Drawing/Verification (kesimpulan/verifikasi).
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program UNBK (Ujian Nasioonal
Berbasis Komputer) di SMPN 189 Jakarta dinilai telah terselenggara dengan
katagori sangat siap yaitu 82,16%. Diantaranya pada tahap persiapan rerata
ketercapaian terdapat 79% dalam katagori siap, pada tahap penyelenggaraan rerata
ketercapaian terdapat 77,5% dalam katagori siap, dan pada tahap pelaporan rerata
ketercapaiaan terdapat 90% dalam katagori sangat siap.
Berdasarkan hasil evaluasi, program UNBK (Ujian Nasional Berbasis
Komputer) sudah berjalan dengan baik, namun terdapat beberapa temuan yang
dapat direkomendasikan diantaranya, 1) bagi sekolah untuk menyediakan sendiri
sarana prasarana yang lengkap untuk penyelenggaraan UNBK dan menjadikan
kendala-kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan UNBK sebagai bahan
evaluasi agar tak terulang kembali ditahun-tahun berikutnya, 2) Suku Dinas
Pendidikan Wil. II Jakarta Barat untuk menyediakan dana anggaran yang lebih
besar untuk penyelenggaraan UNBK yang lebih baik, 3) Puspendik.
Kemendikbud. RI. untuk memberikan peningkatan kapasitas server pusat agar
lebih baik dan tidak ada error saat penyelenggaraan UNBK dilakukan.
Kata kunci : Evaluasi Program UNBK, SMPN 189 Jakarta.
i
vi
ABSTRACT
AchmadKausar(NIM: 11150182000018). Evaluation Of The UNBK (Computer
Based National Examination) Implementation Program At SMPN 189 Jakarta.
Undergraduate Thesis: The Study Program Of Educational Management, The
Faculty Of Educational Sciences,State Islamic University Of Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
This study aimed to describe the achievements of the UNBK (Computer
Based National Examination) program. This study used the Change model,
namely Intervention as the preparation stage, Determinant as the implementation
stage, and influence as the reporting stage. The method used in this research was
descriptive qualitative.Sources of data were obtained from the school principal,
deputy head of curriculum school, deputy headmaster of infrastructure facilities,
head of administration, school treasurer, coordinator of the actor, coordinator of
technicians, several UNBK supervisors, and 9th grade students. Data collection
techniques in the evaluation process were interviews, observation, and study of
documents. Data analysis techniques used in this study were Data Reduction,
Data Display and Conclusion Drawing/Verification.
The evaluation results showed that the UNBK (Computer Based National
Examination) program at SMPN 189 Jakarta was considered to have been held
with a very ready category of 82.16%. Among them in the preparation stage the
average achievement was 79% in the prepared category, at the implementation
stage the average achievement was 77.5% in the ready category, and at the
reporting stage the average achievement was 90% in the very ready category.
Based on the evaluation results, the UNBK (Computer Based National
Examination) program has run well, but there were several findings that could be
recommended including, 1) for schools to provide their own complete
infrastructure for the implementation of UNBK and make the obstacles that occur
during implementation UNBK as an evaluation material so that it does not recur
in the following years, 2) The West Jakarta Region II District Education Office to
provide greater budget funds for better UNBK administration, 3) Education
Assessment Center Ministry of education and culture of the Republic Indonesia to
increase the capacity of the central server so that it is better and there are no
errors when conducting the UNBK.
Keywords: Program Evaluation of UNBK, 189 State Junior High School
Jakarta.
ii
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT.yang senantiasa selalu penulis
ucapkan karena berkat limpahan rahmat, karunia dan anugrah, serta Ridho-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). sebuah karya tulis ilmiah yang
mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan bagi para
pembaca.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan
baginda Nabi Muhammad SAW., para keluarga, sahabat, serta pengikutnya
hingga hari akhir zaman dan semoga kita semua mendapatkan syafaat dari Nabi
Muhammad SAW. Aamiin
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulis tidak akan
bisa sampai pada titik ini tanpa adanya pertolongan dari Allah SWT. Melalui
berbagai perantaranya. Penulis menyadari sebegitu banyak pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis menyelesaikan penulisan ini atas izin-Nya.
Maka dengan segala kerendahan hati penulis ini mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan sekaligus Dosen Pembimbing II dalam penulisan
skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya dalam
membimbing penulis guna terselesaikannya skripsi ini;
3. Dr. Tengku Rusman N., M.Pd. Dosen pembimbing I dalam penulisan skripsi
yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya dalam membimbing
penulis guna terselesaikannya skripsi ini;
4. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik dan memberikan pelayanan terbaik dengan ketulusan dan dedikasi
tinggi selama penulis menjalani perkuliahan;
iii
viii
5. Kepala SMP Negeri 189 Jakarta Edi Krisnanto, S.Pd., Wakasek. Kurikulum
Dra. Winarni, Wakasek. Sarpras. H. Syaifullah, M.Pd., Kepala TU
Muliawarman, serta para proktor, teknisi, pengawas dan adik-adik peserta
UNBK, dan guru-guru SMP Negeri 189 Jakarta yang telah banyak membantu
kebutuhan data yang penulis butuhkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini;
6. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi, khususnya kepada
Ayahanda H. Badruddin Hasyim, Ibunda Almh. Hj. Badriah, dan abang
kandung Achmad Zuhdi atas segala do’a, kasih sayang, motivasi, kesabaran,
nasihat dan dukungan moral maupun materil yang diberikan kepada penulis,
sehingga penulis dapat meraih gelar Sarjana Pendidikan;
7. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015, terkhusus untuk
kelas A yang telah membersamai dari awal perkuliahan hingga saat ini dengan
saling menyemangati satu sama lain;
8. Ria fakhriyyah beserta keluarga yang telah membantu, menyemangati dan
menemani penulis sehingga penulis dapat meraih gelar Sarjana Pendidikan;
9. Teman-teman terhebat Atika Fitriana, S.Pd., Nadha Septi, Alivia Fairuza yang
telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
10. Kakak-kakak terhebat Afriansyah, S.Pd., M.Si., Nur Arsyiah, S.Pd., Rizkah
Fadliah, S.Pd. yang telah memberikan dukungan, motivasi serta memberikan
informasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
iv
ix
Demikian ucapan terimakasih yang penulis sampaikan, semoga segala
do’a, bantuan, dukungan dan partisipasi yang diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Khususnya bagi penulis, penulis
memohon maaf apabila dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan. Akhir
kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam bidang
pendidikan dan bidang lainnya
v
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Ruang Lingkup Evaluasi .............................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Evaluasi ........................................................... 6
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN ............................................................................. 8
A. Landasan Teori ............................................................................................. 8
1. Evaluasi Program ............................................................................................ 8
2. Ujian Nasional Berbasis Komputer .............................................................. 17
B. Penelitian Relevan ...................................................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI EVALUASI ................................................................... 40
A. Tempat dan Waktu Evaluasi ....................................................................... 40
B. Pedekatan, Metode dan Model Evaluasi..................................................... 41
C. Sumber Data ............................................................................................... 42
D. Jenis Data .................................................................................................... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 54
BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN ............................................. 55
A. Deskripsi Objek Evaluasi ........................................................................... 55
1. Sejarah dan Profil SMPN 189 Jakarta .......................................................... 55
2. Struktur Organisasi Sekolah ......................................................................... 57
vi
xi
3. Data Tenaga Pendidik, Kependidikan dan Peserta Didik Kelas IX
2018/2019 ............................................................................................................. 58
B. Deskripsi Hasil Evaluasi ............................................................................. 60
1. Evaluasi Tahap Persiapan ............................................................................. 60
2. Evaluasi Tahap Penyelenggaraan ................................................................. 71
3. Evaluasi Tahap Pelaporan ............................................................................. 85
C. Unit Analisis Ketercapaian Program .......................................................... 88
D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi Program ........................................... 95
1. Tahap persiapan ............................................................................................ 96
2. Tahap penyelenggaraan ................................................................................ 97
3. Tahap pelaporan ............................................................................................ 97
E. Keterbatasan Evaluasi................................................................................. 98
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ......................................................... 99
A. Simpulan ..................................................................................................... 99
B. Rekomendasi ............................................................................................ 100
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 101
LAMPIRAN - LAMPIRAN
vii
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir Evaluasi Program .......................................... 39
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi SMPN 189 Jakarta ....................................... 57
Gambar 4.2 Ruang Laboratorium Bahasa untuk UNBK ............................................ 62
Gambar 4.3 Ruang Kelas untuk UNBK ...................................................................... 63
Gambar 4.4 Ruang Pengawas dan Panitia UNBK ...................................................... 63
Gambar 4.5 Sarapan, Motivasi dan Do’a Bersama ..................................................... 73
Gambar 4.6 Peserta Ujian Berbaris Sebelum Memasuki Ruang UNBK .................... 75
Gambar 4.7 Himbauan dan Denah Ruang Pelaksanaan UNBK ................................. 79
Gambar 4.8 Denah Tempat Duduk Pelaksanaan Ujian ............................................... 80
Gambar 4.9 Pelaksanaan UNBK di Ruang Kelas ....................................................... 81
Gambar 4.10 Prosedur Pelaporan UNBK SMPN 189 Jakarta 2018/2019 .................. 86
Gambar 4.11 Skema Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi Program…………...……95
viii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Waktu Evaluasi ............................................................................... 40
Tabel 3.2 Daftar Ceklis Observasi Sarpras UNBK ..................................................... 44
Tabel 3.3 Daftar Ceklis Observasi Pelaksanaan UNBK ............................................. 44
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ........................................................ 46
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Wakasek Kurikulum ................................................ 47
Tabel 3.6 Pedoman Wawancara Wakasek Sarpras ..................................................... 48
Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Kepala Tata Usaha .................................................. 49
Tabel 3.8 Pedoman Wawancara Proktor dan Teknisi ................................................. 50
Tabel 3.9 Pedoman Wawancara Peserta Didik Kelas IX 2018/2019 .......................... 51
Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Pengawas UNBK 2018/2019 ................................ 52
Tabel 3.11 Daftar Ceklis Dokumen ............................................................................ 53
Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan ................................................... 58
Tabel 4.2 Rekap Data Peserta Didik kelas IX ............................................................. 60
Tabel 4.3 Hasil Survei Asal Laptop ............................................................................ 61
Tabel 4.4 Rerata Hasil UNBK SMPN 189 Jakarta ..................................................... 88
Tabel 4.5 Unit Analisis Ketercapaian Program UNBK .............................................. 89
ix
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Evaluasi
Lampiran 2 Hasil Wawancara
Lampiran 3 Hasil Daftar Ceklis Observasi Sarpras. dan Pelaksanaan UNBK
Lampiran 4 Hasil Daftar Ceklis Dokumen
Lampiran 5 Penjadwalan program UNBK SMPN 189 Jakarta
Lampiran 6 Surat Tugas Panitia, Teknisi, Proktor, Pengawas UNBK
Lampiran 7 Rincian Tugas Operasional Panitia, Proktor dan Teknisi UNBK
Lampiran 8 Daftar Peserta UNBK SMPN 189 Jakarta Tahun 2018/2019
Lampiran 9 Kartu Peserta UNBK
Lampiran 10 Berita Acara Pelaksanaan UNBK
Lampiran 11 Daftar Hadir Peserta UNBK
Lampiran 12 Daftar Hadir Pengawas Ruang UNBK
Lampiran 13 Pakta Integritas dan Surat Pernyataan Pengawas UNBK
Lampiran 14 Hasil UNBK SMPN 189 Jakarta Tahun 2018/2019
Lampiran 15 Instrumen Monev UNBK SMPN 189 Jakarta tahun 2018/2019
Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 17 Surat - Surat Penelitian
Lampiran 18 Lembar Uji Refrensi
Lampiran 19 Biodata Penulis
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan
pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesungguhnya semenjak zaman perjuangan
kemerdekaan dahulu, para pejuang serta perintis kemerdekaan telah menyadari
bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat vital dalam usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu upaya agar pendidikan sesuai
dengan tuntutan zaman adalah dengan memanfaatkan teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah
menyelenggarakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). UNBK
adalah ujian yang menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan
soal dan proses menjawabnya.1 Sehingga, suatu hal yang telah dicanangkan
ataupun yang ingin dilakukan oleh negara sejak awal kemerdekaan sudah
mulai dilaksanakan demi mencerdaskan kehidupan bangsa.
Merujuk pada PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaiaan Pendidikan, penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.2
Secara langsung, pihak pemerintah melalui UNBK ini mulai melaksaakan
suatu penilaiian yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Melalui UNBK
ini pula, pemerintah mengetahui tolak ukur hasil belajar peserta didik secara
baik dengan suatu sistem yang telah digunakan.
1Peraturan BSNP Nomor 0034/P/BNSP/XII/2015 tentang Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016. 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
2
Penyelenggara UNBK dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi,
mutu, reliabilitas, kredibilitas, dan integritas ujian.3 UNBK berbeda dengan
sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper Based Test) yang selama ini
sudah berjalan. UNBK merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan
untuk mengatasi kelemahan ujian nasional berbasis kertas yang memberikan
banyak manfaat dalam pelaksanaannya, yaitu lebih memudahkan dalam
mengerjakan soal ujian, menghemat biaya pengadaan serta distribusi bahan
dan meningkatkan keamanan dalam proses penyiapan bahan yang sangat
mempengaruhi dalam pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan dengan model
ujian seperti ini, peserta didik tidak perlu menggunakan pensil, pulpen,
penghapus, serutan dan papan berjalan. Peserta didik juga dibuat nyaman,
yaitu tidak perlu menghitamkan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) dan
mengisi biodata yang memakan waktu lama sekitar 10 menit. Peserta didik
juga tidak perlu khawatir dengan kerusakan LJUN atau tidak terbaca oleh
scanner. Pelaksanaan UNBK tidak membutuhkan kertas dan dapat mencegah
kecurangan atau kebocoran soal, dengan kata lain ini dapat menciptakan
pendidikan yang yang ramah lingkungan dan ramah kejujuran.. Oleh karena
itu, peserta didik sangat diuntungkan dengan adanya UNBK ini.
Secara konseptual UNBK ini tidak mutlak menggunakan metode
online yang memerlukan koneksi jaringan internet yang luas. Penyelenggaraan
UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server
pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah),
kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline.
Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server
pusat secara online (upload). Mengenai persyaratan kelayakan
penyelenggaraan UNBK di sekolah yang dijadikan dasar untuk kriteria
kelayakan diukur dari beberapa aspek. Di antaranya meliputi ketersediaan
infrastruktur, guru dan teknisi yang berkompeten, serta kesiapan mental dari
siswa sendiri.
3Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0043/P/BSNP/I/2017 tentang
Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian nasional Tahun Pelajaran, 2016/2017.
3
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyatakan
“Pada tahun 2018 untuk jenjang SMA, SMK dan sederajat seluruhnya harus
sudah siap dengan penerapan UNBK, sedangkan untuk jenjang SMP, MTs
dan sederajat ditargetkan 80 persen sudah menerapkan UNBK," kata
Mendikbud di sela membuka "Athfal Competition Indonesia" (ACI) di
Helipad Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Malang, Jawa
Timur, Sabtu (11/11). Tahun 2017 ini lanjutnya, pelaksanaan UNBK untuk
jenjang SMA, SMK dan sederajat baru mencapai 80 persen dan untuk
jenjang SMP baru 40 persen. Jika masih ada SMA/SMK yang belum
mampu menerapkan UNBK karena keterbatasan jumlah komputer harus
diupayakan. Untuk memenuhi kebutuhan komputer dalam penyelenggaraan
UNBK tahun depan secara maksimal, sekolah harus beli dengan dibantu
oleh pemerintah daerah setempat. Karena penerapan UNBK memang
dilakukan secara bertahap.4
Selain itu, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan
banyak sekolah yang memerlukan biaya tambahan dan kekurangan sarana
komputer terkait pelaksanaan UNBK."FSGI memantau dari persiapan sarana
UNBK persentasenya sekitar 71 persen menunjukkan kesiapan sarana CBT
yang berasal dari sekolah tersebut. Adapun 29 persen minim komputer
sehingga sebagai penyelenggara UNBK SMA harus meminjam dari siswa,
guru, dan sekolah lain".5
Salah satu lembaga pendidikan yang sudah melaksanakan UNBK
adalah SMPN 189 Jakarta. UNBK disekolah ini sudah dilaksanakan sejak
tahun 2017 dan tahun ini merupakan Pelaksanaan ketiga UNBK.
Penyelenggaraan UNBK di SMPN 189 Jakarta sebenarnya masih dapat
dikatakatakan belum siap dikarenakan terbatasnya sarana prasarana yang ada.
4Mendikbud: 2018, SMA-SMK 100 Persen Terapkan UNBK, diakses dari
http://www.beritasatu.com/kesra/463103-mendikbud-2018-smasmk-100-persen-terapkan-
unbk.html, Selasa, 4 april 2018, pukul 19.59. 5FSGI : Banyak Sekolah Kekurangan Komputer Terkait UNBK, diakses dari
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/04/08/p6v195299-fsgi-banyak-sekolah-
kekurangan-komputer-terkait-unbk, Selasa, 1 mei 2018, pukul 08.09.
4
Namun kenyataannya, UNBK tetap diselengarakan dikarenakan tuntutan
pemerintah yang telah dicanangkan.
Namun demikian,Sekolah ini sudah memiliki beberapa kelebihan dan
juga masih menghadapi kekurangan didalam pelaksanaan UNBK.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan kepala sekolah dan alumni
sekolah tersebut, didapati bahwa Kelebihan yang dirasakan adalah
tercukupinya pendalaman materi, beberapa kali simulasi UNBK, tersedianya
jaringan internet yang kuat, daya listrik yang tinggi sekitar 41.500, tersedianya
genset sebagai antisipasi matinya listrik, proktor (operator) yang sigap (berada
di depan dan belakang peserta) sehingga kesemuanya dapat memberikan
kenyaman peserta didik dalam melakukan UNBK tersebut. Selain kelebihan
yang ada, tentunya pelaksaan UNBK di sekolah ini juga memeliki beberapa
kekurangan. Kekurangan tersebut diantaranya adalah pada saat simulasi yang
seharusnya disetting 7 sesuai pelaksanaan UNBK sesungguhnya nanti, pihak
sekolah hanya mampu memberikan menyediakan 2 lokal kelas. Selain itu,
perangkat komputer yang tersedia disekolah hanya baru 17 unit komputer,
sehingga pihak sekolah bisa untuk menyelengarakan UNBK dari laptop
pinjaman yang disediakan 243 orang tua peserta didik masing-masing.
Kemudian dari jumlah mouse yang ada, peserta didik mengeluhkan adanya
mouse computer yang kurang berfungsi dengan baik.6 Kurangnya sumber daya
komputer dan pihak sekolah meminta bantuan peminjaman laptop dari orang
tua peserta didik bukan hanya dirasakan oleh SMPN 189 Jakarta saja.
Sekolah disekitar juga merasakan hal yang sama, diantaranya adalah MTsN 12
Jakarta, MTsN 35 Jakarta, SMPN 229 Jakarta, SMPN 101 Jakarta, SMPN 111
Jakarta, dll.
Berdasarkan pemaparan tersebut, terlihat bahwa pelaksanaan UNBK di
SMPN 189 Jakarta masih mengalami berbagai kendala, seperti teknis
penyelenggaraan, ketersediaan komputer, mekanisme komplain, dan lain-
lain.Oleh karena itu UNBK yang telah diselenggarakan oleh Kemendikbud
6 Ringkasan wawancara dengan Edi dan Zaidan, tanggal 29 maret dan 1 april 2018 di
SMPN 189 Jakarta dan disekitar Sekolah.
5
selama tiga periode ini di pandang penting untuk dilakukan evaluasi baik oleh
pihak pemerintah, sekolah, maupun pihak lain yang memiliki kepedulian
terhadap kualitas pendidikan Indonesia agar penyelenggaraan UNBK semakin
baik dari tahun ke tahun. Untuk itulah dengan niat tulus dan peduli terhadap
Pendidikan Nasional, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
UNBK dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) di SMPN 189 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di
atas, maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangnya infrastruktur sehingga peserta didik merasa terberatkan apabila
diharuskan memiliki atau meminjam perangkat laptop untuk pelaksanaan
UNBK.
2. Terjadinya berbagai kekurangan dari pelaksanaan UNBK di SMPN 189
Jakarta.
3. Suasana pelaksanaan UNBK masih dirasa membebani peserta didik seperti
model UN sebelumnya.
4. Pelaksanaan UNBK masih terdapat isu-isu “bocoran jawaban” seperti
halnya model UN sebelumnya.
5. UNBK masih dirasa kurang efektif karena dibutuhkannya SDM tambahan
(Proktor dan Teknisi).
6. Kesiapan SDM yang terlibat dalam penyelenggaraan UNBK.
C. Ruang Lingkup Evaluasi
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, evaluasi pelaksanaan
UNBK darasa sangatlah penting. Oleh karena itu, peneliti membatasi ruang
lingkup evaluasi ini berdasarkan komponen evaluasi yang telah dipilih yaitu
model perubahan (Huey- Tsych Chen). Model ini dipilih sebagai acuan dalam
melaksanakan evaluasi program dengan tujuan mendapat gambaran
6
menyeluruh tentang pelaksanaan UNBK di SMPN 189 Jakarta pada bulan
desember 2018 - mei 2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang dikaji
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di
SMPN 189 Jakarta?
2. Bagaimana penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
di SMPN 189 Jakarta?
3. Bagaimana pelaporan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di
SMPN 189 Jakarta?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi
Berdasarkan rumusan masalah, maka secara umum penelitian ini
bertujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui tahap persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) di SMPN 189 Jakarta.
b. Untuk mengetahui tahap penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) di SMPN 189 Jakarta.
c. Untuk menjelaskan tahap pelaporan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) di SMPN 189 Jakarta.
2. Kegunaan Evaluasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaat bagi banyak
pihak, baik secara teoritis, akademis maupun praktis.
a. Peserta Didik Kelas 9
Hasil penelitian ini dapat dikatakan angin segar bagi para peserta didik
karena bukan lagi UNBK yang menegangkan, akan tetapi UNBK yang
memudahkan dengan system UNBK yang semakin lebih baik.
7
b. Sudin Pendidikan II Jakarta Barat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tindak lanjut bagi penyelenggaraan
UNBK disekolah tersebut.
c. Kepala SMPN 189 Jakarta
Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi SMPN 189 Jakarta
dalam melaksanakan evaluasi keberhasilan dari tujuan adanya
penyelenggaraan UNBK disekolah tersebut.
d. Sekolah Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau referensi bagi
sekolah lain sebagai penyelenggara UNBK guna meningkatkan mutu
yang lebih baik.
e. Evaluator lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk acuan pustaka sebagai
referensi untuk evaluator lain dalam kaitannya dengan evaluasi
pelaksanaan UNBK.
8
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
A. Landasan Teori
1. Evaluasi Program
a. Pengertian Evaluasi Program
Diantara banyaknya pengertian yang membahas mengenai
evaluasi program secara terperinci, evaluator akan memaparkan
beberapa pengertian tersebut. Evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu
“Evaluation” yang berarti penilaiaan.7 Menurut suchman dalam
Arikunto dan Jabar, memandang evaluasi sebagai sebuah proses
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang
direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.8 Pendapat lain
menurut Cross dalam Sukardi, mengatakan bahwa evaluasi merupakan
proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat
dicapai.9 Evaluasi merupakan alat dari berbagai cabang ilmu
pengetahuan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu
pengetahuan dan aplikasi ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu
pengetahuan dalam praktik profesi.10
Maknanya adalah data yang
didapat dari hasil kegiatan yang sudah berjalan kemudian dibuat
alternatif yang mana nantinya dijadikan sebuah solusi, baik kebijakan
itu diberhentikan, direvisi, ataupun diteruskan.
Selanjutnya tentang istilah evaluasi, Witherington dalam Arifin
mengatakan “an evaluation is a declaration that something has or does
7Desy Anwar,Kamus Lengkap 100 Milliard Inggris~Indonesia –
Indonesia~Inggris,(Surabaya: Amelia, 2007), hlm. 127. 8 Suharismi Arikunto dan Cepi Syafruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan –
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 2. 9H.M. Sukardi, Evaluasi pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), hlm. 1. 10
Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi, dan Profesi Edisi
Revisi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2016), hlm. 38.
9
not have value.”11
Hal senada dikemukakan pula oleh Wand dan Brown
, bahwa evaluasi berarti “…refer to the act or process to determining
the value of something.”12
Kemudian sebagaimana dikutip dalam yusuf,
“Evaluation as synonymous with professional judgement.”13
Pendapat
ini menegaskan pentingnya nilai (Value)dalam evaluasi.Padahal, dalam
evaluasi bukan hanya berkaita dengan nilai tetapi juga arti atau
makna.Sebagaimana dikemukakan Guba dan Lincoln, bahwa evaluasi
sebagai “a process for describing an evaluand and judging its merit and
worth.”14
Menurut Wandt dan Brown dalam Sudaryono,
mengemukakan evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.15
Pendapat lain mengatakan bahwa
evaluasi adalah kegiatan untuk mengetahui tentang performansi dan
hasil kerja yang sedang dan telah mereka lakukan.16
Kegiatan evaluasi
ini adakalanya dilaksanakan dalam rangka menyimpulkan tentang
derajat kebaikan kinerja hasil, yang juga berimplikasi pada derajat
keberhasilan prosesnya, atau untuk memperoleh umpan balikyang
dijadikan dasar bagi upaya-upaya perbaikan proses.17
Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses
untuk menggambarkan dan menimbangnya dari segi nilai dan arti.
Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan suatu proses
yang pada nantinya diberikan nilai dan arti demi terwujudnya tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan.
11
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.
5. 12
Ibid. 13
A. Muri Yusuf, Assesmen dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia Informasi dan
Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hlm. 18-19. 14
Zainal Arifin, Loc. Cit. 15
Sudaryono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2014),
hlm. 5. 16
Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah untuk Pendidikan
Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 16. 17
Connie Chairunnisa dan Pudjosumedi, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Uhamka Press,
2013), hlm. 258.
10
Kemudian berbicara mengenai program, Menurut Tayibnapis
dalam Mesiono, program adalah segala sesuatu yang dicoba lakukan
seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh.18
Program adalah kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk
melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak
terbatas. Kebijakan bersifat umum dan untuk merealisasikan kebijakan
disusun berbagai jenis program.19
Menurut Arikunto dan Jabar,
program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang
merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam
suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.20
Program juga
dapat diartikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan, maka
program merupakan sebuah system, yaitu rangkaian kegiatan yang
dilakukan bukan hanya satu kali tetapi berkesianambungan.21
Berdasarkan uraian diatas, jelaskan berhasilnya suatu kebijakan
amatlah bergantung atas program-program yang telah disusun secara
benar, sesuai dengan acuan, orang-orang yang menjalankannya dan tak
bisa dilakukan secara singkat, melainkan perlu waktu untuk
menjalankannya karena nantinya program tersebut akan dijalankan
secara berkesinambungan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, evaluasi program adalah
kegiatan menguji suatu hasil produksi, padahal kegiatan ini termasuk
ke dalam kegiatan uji hasil (product testing).22
Menurut Harris dalam
Sudjana mengatakan bahwa evaluasi program adalah proses penetapan
secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas, atau kecocokan
18
Mesiono, “dalam Tinjauan Evaluasi Program.” Educators Jurnal Ilmu Pendidikan dan
Kependidikan UIN Sumatera Utara. Vol. 4 No. 2, 2017, hlm. 4. 19
Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2012), hlm. 17. 20
Suharismi Arikunto dan Cepi Syafruddin Abdul Jabar, Op.Cit., hlm. 4. 21
Ibid. 22
Djudju Sudjana, Op.Cit., hlm 17.
11
sesuatu dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.23
Pendapat lain menurut Cronbach dan Stufflebeam dalam Arikunto dan
Jabar, mengatakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan
informasi untuk disampaikan pada pengambil keputusan.24
Dengan
demikian, evaluasi program diharapkan dapat membantu akan
ketimpangan dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam suatu
program. Sedetil mungkin dengan adanya evaluasi program ini hal
tersebut akan didapatkan.
Evaluasi program adalah metode sistematik untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan memkai informasi untuk menjawab
pertanyaan dasar mengenai program.25
Evaluasi program dapat
dikelompokkan menjadi evaluasi proses (process evaluation), evaluasi
manfaat (outcome evaluation), dan evaluasi akibat (impact evaluation).
Evaluasi proses meneliti dan menilai apakah intervensi atau layanan
program telah dilaksanakan seperti yang direncanakan dan apakah
target populasi yang direncanakan telah dilayani. Evaluasi ini juga
menilai mengenai strategi pelaksanaan program. Evaluasi manfaat
meneliti, menilai, dan menentukan apakah program telah menghasilkan
perubahan yang dimanfaatkan.26
Dengan demikian, jelaslah bahwa
evaluasi program dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang
bermaksud untuk mengetahui seberapa berhasil suatu program tersebut
benar-benar mencapai dengan kriterium-kriterium yang telah
ditetapkan, serta memberikan dampak nyata terhadap khalayak sesuai
dengan yang diinginkan dan juga untuk menentukan tindakan apa yang
harus dilakukan untuk kedepannya
23
Ibid., hlm. 18. 24
Suharismi Arikunto dan Cepi Syafruddin Abdul Jabar, Op.Cit., hlm. 5. 25
Wirawan, Op.Cit.,hlm. 17. 26
Ibid.
12
b. Tujuan dan Manfaat Evaluasi Program
Evaluasi program sangat diperlukan berkaitan dengan
kebijakan yang telah ditetapkan. Diantara manfaat evaluasi program
yang dilakukan adalah :27
1) Mengetahui hal-hal yang dirumuskan dalam formulasi program
tersebut dapat dilaksanakan ataukah tidak.
2) Mengetahui rumusan-rumusan program yang tertulis telah berhasil
dilksanakan ataukah belum.
3) Mengetahui kelebihan dan kekurangan rumusan program dalam
kaitannya dengan faktor kondisional dan situasional dimana
program tersebut dilaksanakan.
4) Mengetahui seberapa jauh suatu rumusan program telah dapat
diimplementasikan.
5) Mengetahui keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan program.
6) Mengetahui seberapa dampak yang ditimbulkan oleh suatu
program terhadap khalayak yang bermaksud dituju oleh kebijakan,
dan khalayak yang tidak bermaksud dituju oleh kebijakan.
7) Mengetahui apakah resiko-resiko yang telah diperhitungkan pada
saat formulasi telah dapat diatasi dengan baik ataukah tidak.
8) Mengetahui langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam hal
perbaikan program.
Evaluasi dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai
dengan objek evaluasinya. Tujuan melaksanakan evaluasi antara lain
adalah:28
1) Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat
2) Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
3) Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar
4) Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menemukan mana
dimensi program yang jalan, mana yang tidak berjalan
27
Ibid. 28
Wirawan, Op.Cit., Edisi Revisi, 2016, hlm. 30-33.
13
5) Pengembangan staf program
6) Memenuhi ketentuan undang-undang
7) Akreditasi program
8) Mengukur cost effectiveness dan cost-efficiency
9) Mengambil keputusan mengenai program
10) Accountabilitas
11) Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program.
Tujuan dan manfaat dari evaluasi program merupakan suatu hal
yang saling bekaitan. Tujuan dan manfaat dari evaluasi program juga
tidak hanya membahas pada satu lini kegiatan, melain berbagai lini
yang dianggap perlu untuk di evaluasi. Sehingga, manfaat dari evaluasi
tersebut dapat dirasakan dan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh suatu program.
c. Model - model Evaluasi
Dalam merancang dan mendesain evaluasi, evaluator harus
menentukan model evaluasi apa yang akan dipergunakan. Model
evaluasi merupakan penjabaran teori evaluasi dalam praktik
melaksanakan evaluasi. Suatu model evaluasi mengemukakan
pengertian mengenai evaluasi dan proses bagaimana melaksanakannya.
Diantara beberapa jenis model evaluasi tersebut ialah:29
1) Model evaluasi berbasis tujuan (Goal Based Evaluation Model)
yaitu model evaluasi yang memfokuskan padamengumpulkan
informasi yang bertujuan mengukur pencapaian tujuan kebijakan,
program dan proyek untuk pertanggungjawaban dan pengambilan
keputusan.
2) Model evaluasi bebas tujuan (Goal Free Evaluation Model)yaitu
model yang berupaya untuk mengukur keluaran dan pengaruhyang
sesungguhnya tanpa dipengaruhi oleh tujuan dan pengaruh yang
diharapkan dalam rencana program.
29
Ibid.,hlm. 123-166.
14
3) Model Evaluasi formatif dan sumatif, evaluasi formatif yaitu
evaluasi yang didesain dan dipakai untuk memberpaiki suatu
objek, terutama ketika objek itu sedang dikembangkan. Sedangkan
evaluasi sumatif ialah evaluasi yang mengukur kinerja akhir objek
evaluasi.
4) Model evaluasi responsive (Responsive Evaluation Model) yaitu
model evaluasi yang memfokuskan secara langsung kepada
aktivitas program, merespon kepada persyaratan kebutuhan
informasi dari audiens dan perspektif nilai-nilai yang berbeda dari
orang-orng yang dilayani dilaporkan dalam kesuksesan dan
kegagalan dari program.
5) Model evaluasi adversary(Adversary Evaluation Model) ialah
salah satu model evaluasi yang menyerupai proses pengadilan yang
ditijukan untukmengurangi potensi bias dengan membentuk 2
evaluator yang berbeda. Kedua evaluator pro dandan evaluator
kontra sepakat mengenai isu yang akan diselesaikan dan akan
menyiapkan pangkalan data umum mengenai isu tersebut kemudin
melakukan pengumpulan data khusus sesuai dengan tugas
keduanya.
6) Model evaluasi ketimpangan (The Discrepancy Evaluation Model)
yaitu suatu evaluasi sebagai proses kesesuaiaan program terhadap
standar-standar program kemudian menentukan apakah suatu
ketimpangan (discrepancy) terjadi antara sejumlah aspek dari
program dengan standar-standar yang mengatur aspek-aspek
program tersebut dan memakai informasi mengenai ketimpangan
tersebut untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan program.
7) Model evaluasi system analisis ialah model evaluasi yang berfokus
pada 4 jenis evaluasi, yaitu evaluasi masukan (input evaluation),
evaluasi proses (process evaluation), evaluasi keluaran(output
evaluation), evaluasi akibat (outcome evaluation), dan evaluasi
pengaruh (impact evaluation).
15
8) Model evaluasi CIPP model evaluasi yang berfokus pada 4 jenis
evaluasi, yaitu evaluasi konteks (context evaluation), evaluasi
masukan (input evaluation), evaluasi proses (process evaluation),
dan evaluasi produk (product evaluation).
Namun, dalam penelitian ini hanya menjabarkan lebih luas
mengenai model yang akan digunakan sebagai strategi atau pedoman
kerja pelaksanaan evaluasi, yaitu model evaluasi perubahan(Change).
d. Model Perubahan (Change)
Model evaluasi perubahan mulai dikembangkan Huey-Tsych
Chen pada tahun 2006. Menurut Huey-Tsych Chen model perubahan
menunjukkan proses sebab akibat yang ditimbulkan oleh program.
Model perubahan berasumsi bahwa pelaksanaan dari persiapan akan
mempengaruhi penyelenggaraan, yang kemudian akan mengubah
menjadi apa yang dilaporkan. Model perubahan terdiri dari tiga
komponen:30
1) Persiapan, yang menunjukkan satu set aktivitas-aktivitas program
yang memfokuskan pada perubahan penyelenggaraan.
2) Penyelenggaraan, yang menunjukkan pengungkitan atau
mekanisme yang menengahi antara persiapan dan pelaporan.
3) Pelaporan, yang menunjukkan pengaruh dan diantisipasi dari
program.
Berdasarkan uraian di atas, model evaluasi perubahan (Change)
yang dikembangkan Huey-Tsych Chen ini merupakan suatu model
evaluasi yang yang menyeluruh baik pada proses sebab akibat atau
pelaksanaan dari persiapan, penyelenggaraan yang menghasilkan
perubahan menjadi apa yang dilaporkan.
30
Wirawan, Op.Cit., Edisi Revisi, 2016, hlm. 114.
16
Selain itu, pendapat lain mengenai model perubahan terdiri atas
tiga komponen, diantaranya yaitu:31
1) Persiapan
persiapan atau perlakuan terdiri dari beberapa aktivitas untuk
mencapai tujuan dengan mengubah faktor penentu. persiapan lebih
sering dilakukan untuk mengurangi masalah yang ada, mencegah
masalah potensial yang timbul, atau untuk meningkatkan beberapa
aspek yang terkait dengan kualitas hidup. Menentukan persiapan
atau perlakuan apa yang efektif untuk suatu program, perlu
mempertimbangkan misi dan philosofi dari penyelenggaraan
program, anggaran dan personil yang terlibat, kebenaran secara
teori, dan berdasarkan bukti yang tersedia.
2) Penyelenggaraan
Setiap program perlu mengetahui mekanisme pengaruh (Leverage
mechanism) atau penyebab dari masalah yang mempengaruhi
perkembangan strategi atau perlakuan untuk mencapai apa yang
dibutuhkan. Mekanisme pengaruh ini yang selanjutnya disebut
sebagai factor penentu keberhasilan suatu program. Masalah sosial
seringkali disebabkan oleh beberapa penyebab, tetapi biasanya
persiapan pada program akan memfokuskan pada satu atau
beberapa yang dianggap sebagai penyebab utama dari masalah atau
yang paling prioritas. Akan sulit untuk menangani seacara
bersamaan semua faktor-faktor penentu potensial, karena
keterbatasan sumber daya dan waktu.
3) Pelaporan
Tujuan merefleksikan sesuatu keinginan untuk memenuhi
kebutuhan yang belum tercapai.
31
Apriyanti Wulandari, Evaluasi Program Keaksaraan Dasar di Kabupaten Cirebon
dengan Pendekatan Change Model: Antara Harapan dan Realitas, (Jakarta: Puspendik
Kemendikbud RI, 2018), hlm. 4.
17
Model evaluasi perubahan tepat untuk digunakan dalam
penelitian ini, karena dapat mengetahui aspek-aspek yang ingin
dievaluasi. Dengan keluwesan yang diberikan model perubahan ini,
dan dengan maksud yang sama, kemudian tanpa keluarnya dari
komponenen model perubahan pula, evaluator memfokuskan evaluasi
yang akan dilakukan pada tahap persiapan, penyelenggaraan, dan
pelaporan. Sehingga, dengan hal tersebut model evaluasi perubahan ini
dapat mengetahui sudah sampai sejauh mana persiapan telah
dilakukan, sesuai atau sukses tidaknya penyelenggaraan program yang
dilaksanakan, hingga terselesaikannya pada tahap pelaporan.
2. Ujian Nasional Berbasis Komputer
a. Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer
Berbagai macam ujian yang dilaksanakan dalam peningkatan
kualitas dunia pendidikan Indonesia, pemerintah membaginya kedalam
dua batasan yang ada. Diantaranya ada yang diselenggrakan oleh pihak
sekolah maupun diselenggarakan oleh pemerintah. Assessment atau
Penilaian Pembelajaran merupakan salah satu kedalam ujian yang
diselenggarakan oleh pihak sekolah dan UNBK merupakan suatu jenis
ujin yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Sebagaimana dikutip Uno dalam bukunya, Assessment
merupakan istilah umum yang didefinisikan sebagai sebuah proses
yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan mengenai para siswa,
kurikulum, program-program, dan kebijakan pendidikan, metode atau
instrumen pendidikan lainnya oleh suatu badan, lembaga, organisasi
atau institusi resmi yang menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu.32
Dinyatakan pula oleh Linn dan Gronlund bahwa assessment
(penilaiaan) adalah suatu istilah umum yang meliputi prosedur yang
32
Hamzah B. Uno, dkk., Assessment Pembelajaran,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 1.
18
digunakan untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa
(observasi, rata-rata pelaksanaan tes tertulis) dan format penilaiaan
kemajuan belajar.33
Selain itu, Popham mengemukakan bahwa
assessment dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya formal
pengumpulan informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel
penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan
oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa.34
Dengan
demikian, assessment pembelajaran ini adalah suatu proses yang
ditujukan untuk mendapatkan suatu informasi baik itu berupa angka
atau deskriptif guna membantu suatu kebijakan atau acuan yang
terbaik didalam suatu pendidikan.
Assessment secara sederhana adalah sebagai suatu proses
penilaiaan, yaitu penilaian dengan menggunakan teknik tes maupun
non-tes. Berikut dipaparkan mengenai teori teknik tes ataupun non-tes.
1) Teknik Tes
a) Pengertian Tes
Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik
untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap
cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai degan tujuan
pengajaran tertentu.35
Haryati dalam bukunya mengatakan
bahwa tes adalah seperangkat pertanyaan yang memiliki
jawaban benar atau salah.36
Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa tes adalah suatu alat ukur yang digunakan dalam
penilaiaan pembelajaran untuk mendapatkan suatu informasi
dalam pendidikan.
33
Hamzah B. Uno, dkk.,Loc. Cit. 34
Ibid.,hlm. 1-2. 35
Ibid., hlm. 3. 36
Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Referensi, 2013), hlm. 15.
19
(1) Penggolongan Tes
Menurut Sudijono dalam Lubis, tes dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis atau golongan tergantung dari segi
mana dan atas alasan apa penggolongan tes itu
dilakukan.Dilihat dari aspek psikis (kejiwaan) yang ingin
diungkap. Tes dibedakan menjadi 5 golongan, yakni:37
Tes
intelegensi (inteligency test), Tes kemampuan (aptitude
test), Tes sikap (attitude test), Tes kepribadian (personality
test), Tes hasil belajar (achievement test).
2) Teknik Non-tes
Teknik non-tes atau bisa disebut juga penilaiaan unjuk kerja
merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu.penilaiaan ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaiaan kompetensi yang menuntut
peserta didik menunjukkan unjuk kerja. Unjuk kerja yang dapat
diamati seperti bermain peran, memaikan alat music, bernyanyi,
membaca puisi, menggunakan peralatan laboratorium, dan
mengoprasikan suaru alat.38
Teknik ini dapat digunakan sebagai
suatu kritikan terhadap kelemahan teknik tes. Dengan teknik ini,
maka penilaian dilakukan dengan tanpa ”menguji” peserta didik,
malainkan dengan observasi, wawancara, dan lain-lain.
UNBK menurut peraturan BSNP Nomor:
0047/P/BSNP/XI/2018 tentang prodedur operasional standar
penyelenggaraan ujian nasional tahun pelajaran 2018/2019 adalah
ujian yang menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan
soal dan proses menjawabnya.39
Tilaar dalam Jurnal FKIP UNILA
menyatakan “ujian nasional adalah upaya pemerintah untuk
37
Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.
40-41. 38
Hamzah B. Uno, dkk, Op.Cit., hlm. 19. 39
Peraturan BSNP Nomor: 0047/P/BSNP/XI/2018 tentang Prodedur Operasional Standar
Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019.
20
mengevaluasi tingkat pendidikan secara Nasional dengan menetapkan
standarisasi Nasional pendidikan.40
Hasil dari ujian Nasional yang
diselenggarakan oleh Negara adalah upaya pemetaan masalah
pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan pendidikan.
Ujian nasional berbasis komputer adalah kegiatan pengukuran
dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan SMP/MTs,
SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK secara
nasional meliputi mata pelajaran tertentu yang menggunakan teknologi
komputer atau sistem komputer dalam teknis pelaksanaan ujiannya.
UNBK ini juga merupakan wujud penyempurnaan yang
diselenggarakan oleh Negara, yang mana sebelumnya UN masih
berbentuk soal kertas sehingga rentan dengan kecurangan-kecurangan
yang ada.
b. Latar Belakang dan Tujuan Ujian Nasional Berbasis Komputer
UNBK adalah salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kelemahan ujian nasional berbasis kertas. Ujian nasional
berbasis kertas yang pernah saya alami adalah ujian yang pada
pelaksanaannya banyak sekali terdapat kelemahan-kelemahan,
diantaranya banyak sekali bocoran-bocoran jawaban yang begitu
mudah didapatkan, penuh rasa khawatir karena takut tidak selesai dan
melewati bulatan saat mengarsir bulat-bulatan hitam dengan pensil,
tidak terbacanya hasil arsiran bulat pada lembar LJUN, dll. Adapun
kelemahan dari ujian nasional berbasis kertas menurut Puspendik
sebagai berikut:41
1) bentuk soal yang digunakan pada saat ujian sulit untuk dibuat
bervariasi;
2) tampilan soal terbatas, hanya dua dimensi;
40
Yunisca Nurmalisa, dkk, Pengaruh Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XII DI SMA N 9 Bandar Lampung, diakses dari
http://jurnal.fkip.unila.ac.id, Senin, 26 februari 2018, Pukul 14.42, hlm 6. 41
Ibid.
21
3) diperlukan banyak kertas dan biaya penggandaan yang cukup
besar;
4) pengamanan kerahasiaan soal relatif sulit dan memerlukan biaya
cukup besar;
5) pengolahan hasil memerlukan waktu yang relatif lama.
Berdasarkan kelemahan tersebut, lahirlah UNBK sebagai
penyempurna dan guna menekan biaya pengeluaran terhadap
pelaksanaan ujian nasional dalam segi pengaplikasianya di lapangan.
Dari proses pencetakkan soal, penggandaan soal, pencetakkan lembar
jawab siswa dan proses pendistribusian soal yang membutuhkan biaya
yang relatif tidak sedikit. Maka dari itu salah satu alternatif pemacahan
masalahnya adalah dengan menggunakan atau memanfaatkan
teknologi komputer dan informasi untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Bentuk pemanfaatan teknologi komputer dan informasi ini
adalah dengan menerapkan bentuk ujian nasional berbasis komputer
Uji coba ujian nasional berbasis komputer ini telah dilakukan
sejak tahun 2014 silam. Puspendik pada tahun 2014 Puspendik mulai
menggunakan komputer dalam penyelenggaraan UN SMP di dua
sekolah Indonesia di luar negeri, yaitu Singapura dan Kuala Lumpur.42
Selain itu juga telah dilakukan ujicoba di beberapa sekolah dan studi
untuk membandingkan hasil ujian dengan menggunakan berbasis
kertas dan komputer. Hasil studi menunjukkan ujian dengan
menggunakan berbasis komputer memungkinkan untuk digunakan
pada peserta didik di Indonesia.Untuk itu tentu saja persyaratan dari
segi hardware, software dan brainware perlu dipenuhi. 43
Ujian
nasional sebagai salah satu alat evaluasi belajar siswa yang digunakan
untuk mengukur tingkat ketercapaian komptensi siswa yang ditinjau
dari beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam proses
pembelajaran. UNBK merupakan terbosan baru di Indonesia dalam
42
Ibid., hlm. 7. 43
Ibid.
22
memanfaatkan IT di dunia pendidikan. UN melalui komputer dinilai
dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan UN karena lebih aman,
efisien dan fleksibel dalam pelaksanaannya, serta mendorong
pemanfaatan tik dalam pembelajaran. Soal dalam berbasis komputer
menggunakan sistem acak, sehingga akan mengurangi terjadinya
kecurangan dalam menjawab soal-soal UN. Sistemnya yang lebih
praktis dan mudah dalam penilaiannya akan membuat pelaksanaan UN
lebih efisien.44
Dengan demikian UNBK ini adalah suatu kebijakan
penyempurnaan dari UN periode sebelumnya yang masih
menggunakan kertas, yang mana ujian nasional berbasis computer
dianggap lebih baik dengan berbagai penyempurnaan-penyempurnaan
yang ada.
c. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Suatu kebijakan apabila tidak segera diimplementasi, maka
tidak akan dapat diketahui tingkat keberhasilannya. Menurut Meter dan
Horn sebagaimana dikutip oleh Rohman, implementasi kebijakan
dimaksudkan sebagai keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh
individu-individu/pejabat-pejabat atau kelompok - kelompok
pemerintah atau swasta yang diarahkan kepada pencapaian tujuan
kebijakan yang telah ditentukan terlebih dahulu.45
Menurut Grindle
dalam rohman, menyatakan bahwa proses implementasi mencakup
tugas-tugas “membentuk suatu ikatan yang memungkinkan arah suatu
kebijakan dapat direalisasikan sebagai hasil dari aktivitas
44
Faridah alawiyah, “Peubahan Kebijakan Ujian Nasional (Studi Pelaksanaan Ujian
Nasional 2015)”, Aspirasi Vol. 6 No. 2, Desember 2015, hlm 194. 45
Arif Rohman, Politik Ideologi Pendidikan, (Yogyakarta: Efendi, 2009), hlm. 134.
23
pemerintah.”46
Selanjutnya, menurut Jones dalam Rohman,
implementasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dimaksudkan
untuk mengoprasikan sebuah program. Ada tiga pilar aktifitas dalam
mengoprasikan program tersebut adalah:47
1) Pengorganisasian, pembentukan atau penataan kembali
sumberdaya, unit-unit serta metode untuk menjalankan program
agar bisa berjalan.
2) Interpretasi, yaitu aktifitas menafsirkan agar program menjadi
rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta
dilaksanakan.
3) Aplikasi, berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan,
pembayaran, atau lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau
perlengkapan program.
Tindakan-tindakan yang demikian merupakan usaha untuk
menstransformasikan keputusan kedalam istilah operasional, maupun
usaha berkelanjutan untuk mencapai perubahan perubahan besar yang
diamanatkan oleh keputusan-keputusan kebijakan.
Terkait dengan aspek-aspek diatas, dapat dijabarkan
bahwaUNBK memilki alur-alur penyelenggaraan yaitu sebagai
berikut:48
1) Penyiapan sistem UNBK
a) Panitia UN Tingkat Pusat mengembangkan sistem yang
mencakup desain, program aplikasi, dan infrastruktur untuk
mendukung pelaksanaan UNBK.
b) Panitia UN Tingkat Pusat berkoordinasi dengan lembaga lain
yang terkait untuk melakukan evaluasi program aplikasi dan
system UNBK.
46
Ibid. 47
Ibid., hlm. 135. 48
Peraturan BSNP Nomor: 0047/P/BSNP/XI/2018 tentang Prosedur Operasional Standar
(POS) Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2018/2019.
24
c) Panitia UN Tingkat Pusat menyusun petunjuk teknis
penggunaan (user manual) dan bahan pelatihan bagi tim teknis
provinsi, tim teknis kabupaten/kota, proktor, teknisi, dan
peserta UNBK.
d) Panitia UN Tingkat Pusat, Panitia UN Tingkat Provinsi, dan
Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan
Perusahaan Listrik Negara (PLN), penyedia layanan koneksi
internet, dan berbagai lembaga terkait lainnya untuk mencegah
gangguan menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.
2) Penetapan tim teknis UNBK
a) Panitia UN Tingkat Pusat membentuk Tim Teknis UNBK
Pusat, terdiri dari unsur Puspendik, Pustekkom, PDSPK,
Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pendidikan Kesetaraan,
Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Pembinaan
SMK/MAK, Kemenag, dan Perguruan Tinggi Negeri.
b) Panitia UN Tingkat Provinsi membentuk Tim Teknis UNBK
Provinsi, dan menyampaikan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
c) Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis
UNBK Kabupaten/Kota dan menyampaikan ke Tim Teknis
UNBK Provinsi, dan ke Tim Teknis UNBK Pusat di dalam
Panitia UN Tingkat Pusat melalui Provinsi.
d) Tim Teknis UNBK Pusat memasukkan data Tim Teknis UNBK
Provinsi dan Kabupaten/Kota ke situs web UNBK, dan
menyampaikan username dan password ke Tim Teknis UNBK
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3) Penetapan sekolah/madrasah pelaksana UNBK
a) Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya, melakukan verifikasi dan menetapkan
sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan sekolah yang
bergabung, dan sekolah/madrasah yang mengikuti UN di
tempat pelaksanaan UNBK (menumpang).
25
b) Sekolah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai pelaksana
UNBK telah memenuhi persyaratan terakreditasi, tersedia
sejumlah kompputer dan server sesuai kebutuhan, dan
memenuhi persyaratan teknisyang ditetapkan oleh panitia UN
tingkat pusat.
c) Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya, memasukkan data sekolah/madrasah
pelaksana UNBK ke situs web UNBK.
d) Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana
UNBK diberi username dan password.
4) Penerapan resource sharing (berbagi sumber daya) UNBK
a) Sumber daya meliputi, sarana dan prasarana UNBK (server,
komputer client, dan jaringan), sumber daya manusia untuk
pelaksanaan UNBK (proktor dan teknisi).
b) Dinas pendidikan sesuai kewenangannya menerapkan prinsip
berbagi sumber daya dengan ketentuan sebagai berikut.
(1) Memetakan satuan pendidikan yang dapat melaksanakan
UNBK dengan menerapkan prinsip berbagi sumber daya.
(2) Mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, jumlah
peserta ujian, dan lokasi atau jarak satuan pendidikan yang
akan terlibat.
(3) Dapat dilakukan lintas satuan pendidikan dan lintas jenjang
pendidikan, antar sekolah dan madrasah, antar satuan
pendidikan negeri dan swasta, antar satuan pendidikan
formal dan nonformal.
(4) Dapat menggunakan sumber daya milik perguruan tinggi
dan/atau instansi/lembaga pemerintah/swasta lainnya.
c) Biaya yang timbul dari pelaksanaan berbagi sumber daya
menjadi tanggung jawab bersama antara satuan pendidikan
yang menginduk dan satuan pendidikan pelaksana UNBK,
dengan mengacu kepada ketentuan biaya yang berlaku dalam
26
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP), atau kesepakatan bersama sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d) Dinas pendidikan sesuai kewenangannya wajib mencegah
terjadinya komersialisasi dalam penerapan prinsip berbagi
sumber daya.
5) Penetapan tim help desk (tim layanan bantuan)
a) Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya membentuk tim help desk dengan
criteria sebagai berikut.
(1) Memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung
jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
(2) Dalam keadaan sehat dan sanggup melaksanakan tugas
dengan baik.
(3) Memahami POS penyelenggaraan UN.
b) Tugas tim help desk adalah
(1) memberikan informasi dan penjelasan terhadap pertanyaan
atau pengaduan yang diterima dari pengawas, proktor,
teknisi, atau panitia ujian;
(2) menerima, merekap, dan memberikan solusi terhadap
pertanyaan, permasalahan dan/atau pengaduan yang terkait
dengan pelaksanaan ujian sesuai petunjuk teknis (juknis)
yang ditetapkan oleh Pelaksana UNBK Tingkat Pusat; dan
(3) berkoordinasi dengan tim help desk di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, dan pusat sesuai dengan
kewenangannya.
6) Kriteria dan persyaratan proktor, teknisi, dan pengawas
a) Proktor adalah guru atau tenaga kependidikan sekolah atau
madrasah dengan kriteria dan persyaratan:
(1) memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi
komunikasi (TIK);
27
(2) pernah mengikuti pelatihan atau bertindak sebagai
proktorUNBK;
(3) bersedia ditugaskan sebagai proktor di sekolah/madrasah
penyelenggara UNBK; dan
(4) bersedia menandatangani pakta integritas.
b) Teknisi adalah guru atau tenaga kependidikan
sekolah/madrasah dengan kriteria dan persyaratan:
(1) memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
dalam mengelola LAN sekolah/madrasah;
(2) pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai
teknisi UNBK; dan
(3) bersedia menandatangani pakta integritas.
c) Pengawas adalah guru dengan kriteria dan persyaratan:
(1) memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung
jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan; dalam
keadaan sehat dan sanggup mengawasi UN dengan baik;
(2) bukan guru mata pelajaran yang sedang diujikan;
(3) tidak berasal dari sekolah yang sama dari peserta UN; dan
(4) bersedia menandatangani pakta integritas.
7) Penetapan proktor, teknisi, dan pengawas UNBK
a) Penetapan proktor dan teknisi
(1) Sekolah/Madrasah mengirimkan usulan calon proktor dan
teknisi ke Panitia UN Tingkat Provinsi atau
Kabupaten/Kota.
(2) Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota
melakukan verifikasi usulan calon proktor dan teknisi
berdasarkan criteria dan persyaratan yang ditetapkan.
(3) Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota
menetapkan proktor dan teknisi yang telah memenuhi
kriteria dan persyaratan.
28
(4) Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota
menyampaikan surat penetapan kepada Panitia UN Tingkat
Provinsi untuk diteruskan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
b) Penetapan pengawas
(1) Satuan Pendidikan pelaksana UNBK mengirimkan usulan
calon pengawas ke Panitia UN Tingkat Provinsi atau
Kabupaten/Kota.
(2) Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai
dengan kewenangannya menetapkan pengawas ruang ujian.
(3) Penempatan pengawas ditentukan dengan sistem silang
(pengawas tidak mengawas peserta didiknya sendiri).
8) Pelatihan teknis pelaksanaan UNBK
a) Panitia UN Tingkat Pusat melakukan pelatihan teknis
pelaksanaan UNBK untuk Tim Teknis UNBK Provinsi dan
Tim Teknis UNBK Kabupaten/Kota.
b) Tim Teknis UNBK Provinsi atau Kabupaten/Kota melakukan
pelatihan kepada proktor dan teknisi sekolah/madrasah.
9) Penyiapan system UNBK di Sekolah/Madrasah pelaksana UNBK
a) Penyiapan server lokal, client, jaringan LAN, jaringan WAN,
instalasisistem, dan instalasi aplikasi pada: H-21 sampai
dengan H-15.
b) Simulasi ujian dan gladi bersih sesuai dengan waktu
yangditetapkan oleh Tim Teknis UNBK Pusat.
c) Sinkronisasi data pada: H-7 sampai dengan H-2.
d) Pencetakan Berita Acara, Daftar Hadir, dan Kartu Login pada:
H-2sampai dengan H-1.
10) Prosedur pelaksanaan UNBK
a) Ruang UNBK
(1) Ruang ujian aman dan layak untuk pelaksanaan UNBK;
29
(2) Sekolah/Madrasah pelaksana UNBK menetapkan
pembagian sesi untuk setiap peserta ujian beserta komputer
client yang akan digunakan selama ujian.
(3) Penetapan proktor, pengawas, dan teknisi UNBK;
(a) setiap server ditangani oleh seorang proktor;
(b) setiap 20 (dua puluh) peserta diawasi oleh satu
pengawas;
(c) setiap sekolah/madrasah pelaksana UNBK ditangani
minimal satu orang teknisi dan setiap teknisi menangani
sebanyak-banyaknya menangani dua ruang UNBK atau
40 (empat puluh) computer client;
(4) Setiap ruang UNBK ditempel pengumuman yang
bertuliskan
”DILARANG MASUK RUANG UJIAN SELAIN
PESERTA UJIAN, PENGAWAS, PROKTOR,
DAN/ATAU TEKNISI. TIDAK DIPERKENANKAN
MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI DAN / ATAU
KAMERA KE DALAM RUANG UJIAN.”
(5) Setiap ruang ujian dilengkapi denah tempat duduk peserta
ujian dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu
masuk ruang ujian;
(6) Setiap ruang ujian memiliki pencahayaan dan ventilasi
yang cukup;
(7) Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi
UNdikeluarkan dari ruang ujian;
(8) Tempat duduk peserta UNBK diatur sebagai berikut.
(a) Satu komputer untuk satu orang peserta ujian untuk satu
sesi ujian;
(b) Jarak antara komputer yang satu dengan komputer yang
lain disusun agar antar peserta tidak dapat saling
melihat layar komputer dan berkomunikasi; dan
30
(c) Penempatan peserta ujian sesuai dengan nomor peserta
untuk setiap sesi ujian;
(9) Ruang, perangkat komputer, nomor peserta untuk setiap
sesi ujian sudah dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari
sebelum UN dimulai.
b) Pengawas ruang UNBK, proktor, dan teknisi
(1) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus menandatangani
surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang, proktor,
dan teknisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi tidak
diperkenankanmembawa dan/atau menggunakan perangkat
komunikasielektronik, kamera, dan sejenisnya ke dalam
ruang ujian.
(3) Proktor dan teknisi dapat berasal dari
sekolah/madrasahpelaksana UNBK.
(4) Proktor mengunduh password untuk setiap peserta dari
serverpusat atau perguruan tinggi yang menjadi tim teknis
provinsi.
(5) Proktor mengunduh token untuk setiap sesi ujian.
(6) Pengawas memastikan peserta ujian adalah peserta
yangterdaftar dan menempati tempat masing-masing.
(7) Proktor membagikan password kepada setiap peserta pada
awalsesi ujian.
(8) Proktor mengumumkan token yang akan digunakan untuk
sesiujian setelah semua peserta berhasil login ke dalam
sistem.
(9) Proktor melaporkan/mengunggah hasil ujian ke server
pusat.
(10) Pengawas dan Proktor mencatat hal-hal yang tidak
sesuaidengan POS dalam berita acara pelaksanaan UNBK.
31
(11) Pengawas dan proktor membuat dan menyerahkan berita
acarapelaksanaan dan daftar hadir ke Panitia UN Tingkat
SatuanPendidikan serta mengunggah ke web UNBK.
c) Tata tertib pengawas ruang ujian, proktor, dan teknisi
(1) Ruang Sekretariat UNBK
(a) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus hadir di
lokasi pelaksanaan ujian 45 menit sebelum ujian
dimulai;
(b) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi menerima
penjelasan dan pengarahan dari Ketua Panitia UN
Tingkat Satuan Pendidikan;
(c) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi mengisi dan
menandatangani pakta integritas;
(2) Ruang ujian
Pengawas ruang masuk ke dalam ruangan 20 menit
sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk melakukan secara
berurutan:
(a) memeriksa kesiapan ruang ujian;
(b) mempersilakan peserta ujian untuk memasuki ruangan
dengan menunjukkan kartu peserta ujian dan
meletakkan tas di bagian depan ruang ujian, serta
menempati
(c) tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah
ditentukan;
(d) membacakan tata tertib peserta ujian;
(e) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk
bekerjadengan jujur;
(f) mempersilakan peserta ujian untuk mulai mengerjakan
soal;
(g) Selama ujian berlangsung, pengawas ruang ujian wajib
menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar
32
ruang ujian; memberi peringatan dan sanksi kepada
peserta yang melakukan kecurangan; melarang orang
yang tidak berwenang memasuki ruang ujian selain
peserta ujian; dan mematuhi tata tertib pengawas, di
antaranya tidakmerokok di ruang ujian, tidak membawa
dan/atau menggunakan alat atau piranti komunikasi
dan/atau kamera, tidak mengobrol, tidak membaca,
tidak member isyarat, petunjuk, dan/atau bantuan
apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari
soal ujian yang diujikan.
(h) Lima (5) menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas
ruang memberi peringatan kepada peserta ujian bahwa
waktu tinggal lima menit; dan
(i) Setelah waktu ujian selesai, pengawas mempersilakan
peserta ujian untuk berhenti mengerjakan soal.
(j) Pengawas ruang ujian tidak diperkenankan membawa
perangkat komunikasi elektronik, kamera, dan
sejenisnya serta membawa bahan bacaan lain ke dalam
ruang ujian.
d) Tata tertib peserta UNBK
(1) Peserta Ujian
(a) memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan,
yakni 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai;
(b) memasuki ruang ujian sesuai dengan sesi dan
menempati tempat duduk yang telah ditentukan;
(c) yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti
ujian setelah mendapatkan izin dari Ketua Panitia UN
Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberikan
perpanjangan waktu;
33
(d) dilarang membawa dan/atau menggunakan perangkat
komunikasi elektronik dan optik, kamera, kalkulator,
dan sejenisnya ke dalam ruang ujian;
(e) mengumpulkan tas, buku, dan catatan dalam bentuk
apapun di bagian depan di dalam ruang kelas;
(f) mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang
disediakan oleh pengawas ruangan;
(g) masuk ke dalam (login) sistem menggunakan username
dan password yang diterima dari proktor;
(h) mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai
ujian;
(i) selama ujian berlangsung, hanya dapat meninggalkan
ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas
ruang ujian;
(j) selama ujian berlangsung, dilarang: menanyakan
jawaban soal kepada siapa pun; bekerja sama dengan
peserta lain; memberi atau menerima bantuan dalam
menjawab soal; memperlihatkan pekerjaan sendiri
kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
(k) yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu
ujian berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan
ruangan sebelum waktu ujian berakhir;
(l) berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda waktu ujian
berakhir; dan
(m) meninggalkan ruangan setelah ujian berakhir.
Pelaksanakan UNBK dengandemikian dimulai dari penetapan
visi dan misi diadakannya ujian nasional berbasis komputer yang
tertuang dalam Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional, adanya
penetapan sekolah-sekolah penyelenggara ujian nasional berbasis
komputer dengan mempertimbangkan persyaratan-persyaratan yang
34
telah ditetapkan, adanya penetapan, pengorganisasian dan
pengembangan sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan
ujian nasional berbasis komputer, adanya pengelolaan sarana dan
prasarana bagi sekolah dalam penyelenggaraan ujian nasional berbasis
komputer, adanya proses perencanaan pendaftaran peserta didik dan
pembinaan peserta didik dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan
ujian nasional berbasis komputer dan adanya tahapan implementasi
ujian nasional berbasis komputer yang tertuang dalam Prosedur
Operasional Standar ujian nasional berbasis komputer.
B. Penelitian Relevan
Penelitian tentang UNBK belum banyak diteliti
olehpenelitisebelumnya, diantara penelitian yang membahas tentang hal
tersebut ialah:
1. Indahyana Putri Manafe, Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) Studi di SMP Negeri 1 Salatiga.49
Hasil penelitian
tersebut adalah menunjukkan bahwa hasil evaluasi dari pelaksanaan
UNBK cukup baik pada segi konteks (tujuan pelaksanaan), input (sarana
dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM), rencana strategi dan
prosedur pelaksanaan UNBK sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh BSNP), Proses (pemanfaatan sarana dan prasarana, strategi UNBK,
kinerja petugas pelaksana UNBK dan prosedur UNBK sudah sesuai
dengan sarana dan prasarana, rencana strategi, petugas pelaksana UNBK
dan prosedur pelaksanaan UNBK yang ada pada aspek input dan sudah
dimanfaatkan dengan baik), produk (pada aspek produk juga dapat
dikatakan sudah baik). Sehingga secara keseluruhan hasil evaluasi
pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 1 Salatiga pada tahun 2016 dapat
dikatakan sudah baik. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama
melakukan evaluasi pelaksanaan UNBK disuatu sekolah, penggunaan
49 Indahyana Putri Manafe.Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) Studi di SMP Negeri 1 Salatiga. SkripsiFakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen
Satya Wacana. (Salatiga: Tanpa Penerbit, 2016).
35
metodelogi kualitatif dansama-sama menggunakan teknik
wawancara.Perbedaan yang ada diantaranya pada model evaluasi yang
dipergunakan. Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP,
sedangkan penelitian saya akan lakukan menggunakan model perubahan
(Change). Focus dari penelitian ini berada pada satu SMPN 1Salatiga
Jawa Tengah, sedangkan penelitian yang akan saya lakukan berfokus pada
satu SMPN 189 Jakarta Barat.
2. Julian Pranata,Pengaruh Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XII di SMA Negeri 9 Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.50
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Adanya Pengaruh Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XII di SMA Negeri 9 Bandar
Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017.Pelaksaan UNBK sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam meningkatkan belajar dengan
latihan soal-soal Ujian Nasional, Try Out, Belajar Kelompok dan giat
mengikuti pelajaran Tambahan di sekolah.Berdasarkan hasil sebaran
angket diatas hal tersebut sangat berpengaruh motivasi belajar mereka dan
dengan adanya pelaksanaan UNBK dimana siswa termotivasi karena ingin
mendapatkan nilai yang memuaskan dalam Ujian Nasional. Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas mengenai pelaksanaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer disuatu sekolah. Perbedaan yang ada
diantaranya adalah pada penelitian ini mengukur pengaruh UNBK dengan
motivasi belajar peserta didik kelas XII, sedangkan penelitia yang akan
saya lakukan adalah mengenai evaluasi UNBK disuatu sekolah. Focus
penelitian yang berbebeda, yaitu pada penelitian ini terfokus pada SMA
Negeri 9 Bandar Lampung dan penelitian yang akan saya lakukan di
SMPN 189 Jakarta Barat. Selain itu, penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif dengan mengumpulkan data menggunakan teknik
50
Julian Pranata.Pengaruh Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas XII di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi fakultas keguruan dan ilmu pendiidikan universitas lampung bandar lampung,(Lampung:
Tanpa penerbit, 2017).
36
angket dan data analisis menggunakan CheKuadrat. Sedangkan penelitian
yang akan saya akan lakukan menggunakan metode kualitatif dengan
mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara dan observasi.
3. Arif Nurhidayat, Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau
Computer Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Wonosari.51
Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Implementasi ujian nasional berbasis komputer
atau Computer Based Test (CBT) di SMA N 1 Wonosari terdiri dari
beberapa tahap sebagai berikut : tahap persiapan (Sosialisasi, Pendataan
Sekolah, Verifikasi Infrastruktur, Penetapan Sekolah, Penetapan Jadwal),
tahap pengelolaan (personalia, infrastruktur, peserta didik, system UNBK),
tahap pelaksanaan (pra ujian dan ujian) yang mana dari tahap-tahap
tersebut masih dirasa ada hambatan dalam pengeksekusiannya. Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas mengenai Ujian
Nasional Berbasis Komputer disuatu sekolah,menggunakan metodologi
kualitatif danteknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan
studi dokumen yang sama pula. Perbedaan yang ada diantaranya adalah
pada penelitian ini berbicara mengenai implementasi UNBK disuatu
sekolah, sedangkan penelitia yang akan saya lakukan adalah mengenai
evaluasi UNBK disuatu sekolah dengan model Change. Focus penelitian
yang berbebeda, yaitu pada penelitian ini terfokus pada SMA Negeri 1
wonosari dan penelitian yang akan saya lakukan di SMPN 189 Jakarta
Barat.
4. Bagus Hutomo Nugrahanto,Analisis Kesiapan Pelaksanaan Ujian
Nasional Berbasis Komputer di SMA Negeri 1 Kendal Tahun
2017.52
Penelitian ini difokuskan pada analisis faktor kesiapan infrastuktur
sekolah, siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:Aspek
Infrastruktur SMA N 1 Kendal sudah cukup memiliki pengalaman 3
51
Arif Nurhidayat. Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau Computer
Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Wonosari. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.
(Yogyakarta: Tanpa Penerbit, 2016). 52
Bagus Hutomo Nugrahanto, Analisis Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer di SMA Negeri 1 Kendal Tahun 2017. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.
(Semarang: Tanpa penerbit, 2017).
37
tahun dalam penyelenggaran UNBK sehingga dapat dikatakan siap
menerapkannya. Aspek Kesiapan Siswa mayoritas siswa percaya diri dan
optimis terhadap UNBK tahun 2017,karena di SMA N 1 Kendal sudah
memberikan latihan simulasi menggunakan LMS (learning management
system) yang serupa dengan UNBK resmi. Aspek Kesiapan Guru Untuk
meningkatkan pemahaman, membuka wawasan dan meningkatkan
motivasi siswa menghadapi UNBK, Guru memberikan treatment bagi
siswa dengan media komputer dalam pembelajaran. Persamaan dengan
penelitian ini adalah sama-sama membahas mengenai Ujian Nasional
Berbasis Komputer disuatu sekolah, menggunakan metodologi kualitatif
dan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi
dokumen yang sama pula. Perbedaan yang ada diantaranya adalah pada
penelitian ini berbicara mengenaiAnalisis Kesiapan Pelaksanaan Ujian
Nasional Berbasis Komputer, sedangkan penelitia yang akan saya lakukan
adalah mengenai evaluasi UNBK disuatu sekolah dengan model Change .
Focus penelitian yang berbebeda, yaitu pada penelitian ini terfokus pada
SMA Negeri 1 kendal dan penelitian yang akan saya lakukan di SMPN
189 Jakarta Barat.
5. Anita Faizul Muna, dkk.Analisis Kesiapan Sekolah Menghadapi
Pelaksanaan Unbk Di Sman 1 Sungai Ambawang.53
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Kesiapan mengenai sarana dan prasarana sudah
baik, dilihat dari fasilitas dan perlengkapan-perlengkapan ujian nasional
berbasis komputer yang sesuai dengan ketentuan pemerintah.Kesiapan
Guru, guru memberikan pengajaran bagi siswa dengan media komputer
dalam pembelajaran. Cara yang digunakan yaitu dengan menyisipkan
penggunaan komputer dalam pembelajaran. Kesiapan Siswa, Berdasarkan
pada penelitian yang telah dilakukan mayoritas siswa/ peserta didik
percaya dan optimis terhadap UNBK, karena di SMAN 1 Sungai
Ambawang sudah memberikan berbagai latihan menggunakan computer.
53
Anita Faizul Muna, dkk. Analisis Kesiapan Sekolah Menghadapi Pelaksanaan Unbk Di
Sman 1 Sungai Ambawang. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak.
(Pontianak: Tanpa Penerbit, 2018).
38
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas mengenai
Ujian Nasional Berbasis Komputer, menggunakan metodologi kualitatif
dan teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara yang
sama pula. Perbedaan yang ada diantaranya adalah pada penelitian ini
berbicara mengenaiAnalisis Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer, sedangkan penelitia yang akan saya lakukan adalah
mengenai evaluasi UNBK disuatu sekolah dengan model Change . Focus
penelitian yang berbebeda, yaitu pada penelitian ini terfokus pada SMA
Negeri 1 Sungai Ambawang dan penelitian yang akan saya lakukan di
SMPN 189 Jakarta Barat.
C. Kerangka Berpikir
UNBK ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan UN
yang lebih aman, efisien dan fleksibel dalam pelaksanaannya, serta
mendorong pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.Jika hal tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik, maka tujuan dari UNBK tersebut dapat tercapai.
Sebaliknya jika UNBK tidak dilaksanakan dengan baik, maka semakin
bertambah buruknya sistem pendidikan yang ada di Indonesia dan gagalnya
UNBK yang diganang-ganang sebagai penyempurna dari ujian sebelumnya
yaitu ujian nasional berbasis kertas.
Evaluasi program pelaksanaan UNBK di SMPN 189 Jakarta berusaha
untuk memfokuskan tiga pemetaan utama. Dimulai dari tahap persiapan yang
nantinya akan memperpersiapkan baik pada segi Sarana dan Prasarana, biaya,
SDM, administrasi peserta ujian dan simulasi. Kemudian penyelenggaraan
yang dianggap sebagai factor penentu di dalam UNBK, diantaranya pada segi
pengelolaan dan pelaksanaan tersebut. Hingga pada tahap pelaporan yaitu
berupa apa saja yang dilaporkan dan hasil dari UNBK. Setelah nantinya tahap-
tahap tersebut telah diteliti maka akan muncul rekomendasi-rekomendasi yang
tidak lain dan bukan untuk mewujudkan suksesnya penyelenggaraan UNBK di
SMPN 189 Jakarta.
39
Kesemua tahap itu dilaksanakan guna mencapai apa yang telah
ditetapkan pemerintah. Dengan melakukan evaluasi sedemikian rupa,
diharapkan pelaksanaan UNBK di SMPN 189 Jakarta dapat terpantau sukses
atau tidaknya, sehingga apabila terdapat kekurangan bisa cepat untuk diatasi
dan tidak terulang untuk tahun-tahun berikutnya.
UNBK SMPN 189 Jakarta
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berfikir Evaluasi Program
UNBK SMPN 189 Jakarta
Persiapan
Sarana dan
Prasarana, Biaya,
SDM,
Administrasi
Peserta Ujian dan
Simulasi
Penyelenggaraan
Pengelolaan, dan
Pelaksanaan.
Pelaporan
Pelaporan dan
Hasil UNBK
Rekomendasi
Sukses
UNBK
SMPN
189
Jakarta
40
BAB III
METODOLOGI EVALUASI
A. Tempat dan Waktu Evaluasi
Evaluasi ini dilaksanakan di SMP Negeri 189, jalan Haji Rausin
No.89, RT.2RW.8, Klp. Dua, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat di kelas IX tahun
ajaran 2018/2019. Pemilihan sekolah ini didasarkan pada hasil studi
pendahuluan yang diperoleh kenyataan bahwa sekolah tersebut belum pernah
digunakan sebagai objek penelitian sejenis sehingga terhindar dari
kemungkinan adanya penelitian ulang.
Waktu dan jadwal kerja penelitian ini dibuat dalam bentuk Gantt Chart
yang kolomnya dibagi dalam bulan. Secara keseluruhan kegiatan dilakukan
selama kurang lebih 10bulan, yaitu sejak bulan Juni 2018 (kemudian terhenti
sementara pada bulan juli, agustus, September, oktober, November
2018dikarenakan ada program KKN dan magang), Mei (terhenti kembali pada
bulan juni dan juli 2019 dikarenaka libur sekolah dan terhalang bertemu
dengan pihak sekolah karena kesibukan pihak sekolah), sampai bulan oktober
2019. Adapun tahap-tahap perincian kegiatan yang dilaksanakan sebagaimana
dipaparkan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Waktu Evaluasi
NO.
KEGIATAN
JUN
2018
DES JAN
2019
FEB MAR APR MEI AGS SEP OKT
1. Penyusunan
Proposal
2. Izin
Penelitian
3. Meneliti
Masalah
4. Pengambilan
Data
5. Penyusunan
Skripsi
6. Bimbingan
41
7. Analisis
8 Munaqosah
B. Pedekatan, Metode dan Model Evaluasi
1. Pendekatan
Pendekatan evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong
metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.54
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan
Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari
pengamatan pada manusia baik dalam pengawasannya maupun dalam
peristilahannya.55
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yang
bersifat kualitatif, seperti wawancara, observasi, dan studi dokumen
sebagaimana yang digunakan dalam evaluasi program ini. Pendekatan
kualitatif yang digunakan untuk mengevaluasi dapat dilakukan lebih
mendalam, sehingga data yang diperoleh bukan hanya berasal dari ucapan
narasumber, melainkan bukti lapangan yang semakin menguatkan data
yang ingin diperoleh. Akan tetapi, sebagai sebuah kebutuhan dalam
menganalisis penelitian ketercapaian program, evaluator menggunakan
metode analisa kuantitatif agar lebih terinci dan dapat diberikan
pembobotan sebagai bentuk sudah sejauh mana program telah terlaksana
2. Metode
Mengacu pada pendekatan yang digunakan dalam evaluasi ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif
bertujuan untuk mengkritik kelemahan penelitian kuantitatif ( yang terlalu
54
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 4 55
Ibid.
42
positivisme ), serta juga bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas social
yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya
menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model,
tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, atau fenomena tertentu.56
Metode deskriptif kualitatif ini menggambarkan begitu dalamnya sasaran
penelitian yang dituju, sehingga nantinya hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai penjelasan sebenarnya dari hasil yang diteliti, dan dapat
membantu suatu program yang diteliti untuk kedepannya.
3. Model Riset Evaluasi
Sesuai dengan sifat data yang ingin diperoleh maka model yang
tepat untuk digunanakan sebagai strategi atau pedoman kerja pelaksanaan
evaluasi, yaitu model evaluasi perubahan (Change). Alasan evaluator
memilih model ini karena dapat mengetahui aspek-aspek yang ingin
dievaluasi dengan keluwesan yang diberikan model perubahan ini, dan
dengan maksud yang sama, kemudian tanpa keluarnya dari komponenen
model perubahan pula. Evaluator memfokuskan evaluasi yang akan
dilakukan pada tahap persiapan, tahap penyelenggaraan, dan tahap
pelaporan.
C. Sumber Data
Sumber data evaluasi ini yaitu kepala sekolah, wakasek. kurikulum.,
wakasek. Sarana prasarana, kepala tata usaha, koordinator proktor,
koordinator teknisi, beberapa pengawas UNBK, beberapa orang peserta didik
kelas IX tahun ajaran 2018/2019 SMP Negeri 189 Jakarta, dokumen, dan
observasi lapangan . Jika lebih di kerucutkan, maka subyek penelitian ini lebih
difokuskan akan kesiapan infrastruktur sekolah, kesiapan siswa, dan kesiapan
56
H. M.. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 68.
43
SDM yang terlibat dalam pelaksanaan UNBK. Sebab, berhasilnya suatu
penyelenggaraan UNBK tergantung pada ketiga aspek tersebut berjalan sesuai
dengan apa yang telah direncanakan.
D. Jenis Data
Jenis data pada evaluasi ini adalah data kualitatif berupa hasil
wawancara, observasi dan studi dokumentasi pada pelaksanaan program
UNBK di SMPN 189 Jakarta. Jumlah responden dalam penelitian kualitatif
tergantung tentang apa yang ingin diketahui evaluator, tujuan dan manfaat
evaluasi, dan seberapa sukses suatu penyelengaraan UNBK dengan waktu dan
SDM yang tersedia. Validitas dan kedalaman arti yang dimunculkan dalam
penelitian kualitatif lebih berhubungan dengan kekayaan informasi dan
kecocokan suatu hal dari kasus atau sampel yang dipilih dari pada tergantung
pada jumlah sampel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada evaluasi ini, datayang akan diungkap adalah pelaksanaan Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang sedang ingin di evaluasi dari SMP
Negeri 189Jakarta.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk memperolehdata dilapangan
mengenaipelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada
kelas IX tahun ajar 2018/2019 di SMP Negeri 189 Jakarta. Metode yang
digunakan adalah metode Observasi langsung, yaitu pengamatan yang
dilakukan secara langsung oleh peneliti dan diketahui oleh orang yang
diteliti. Observasi digunakan guna memperoleh data ketersedian
infrastruktur sarana dan prasaran penunjang UNBK dan pengamatan
langsung mengenai pelaksanakan UNBK SMPN 189 Jakarta.
44
Tabel 3.2
Daftar Ceklis Observasi Sarpras UNBK
No. Nama Barang
Kategori
Keterangan SS S KS TS
1. Ruang ujian
2. Meja ujian
3. Sekat antar peserta
4. Kursi ujian
5. Meja pengawas
6. Kursi Pengawas
7. Komputer (laptop)
8. Komputer sentral
9. Jaringan Area Lokal
10. Jaringan Internet
11. Server Pusat
12. Server Lokal
13. Kartu Peserta
14. Denah Bangku
15. Genset
16. Daya Listrik
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
Tabel 3.3
Daftar Ceklis Observasi Pelaksanaan UNBK
No. Nama Barang
Kategori
Keterangan SS S KS TS
1. Suasana Ujian
2.
Kesiapan peserta
meghadapi ujian
3. Kehadiran peserta ujian
4.
Pemberian motivasi
dari sekolah
5. Pemberian sarapan pagi
45
6. Layanan pengawas
7. Kerapihan atribut
8. Kebersihan lokal kelas
9. Pengoprasian komputer
10. Kelancaran jaringan
11. Kesigapan panitia ujian
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
2. Wawancara
Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang kajian evaluasi yang belum didapatkan atau diperoleh
melalui metode observasi. Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada kelas IX
tahun ajar 2018/2019 di SMP Negeri 189 Jakartaadalah metode
wawancara semistruktur , yaitu untuk menemukan permasalahan secara
lebih terbuka dari pihak diminta pendapatnya dan tidak terlalu terpaku atas
instrument yang telah dibuat. Sehingga melaui metode ini, diharapkan
wawancara dapat berlangsung dalam suasana yang tidak terlalu kaku, dan
dapat berkembang seiring dengan berjalannya pembicaraan. Metode
wawancara dalam evaluasi ini digunakan untuk melengkapi data dari segi
persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan dari penyelengaraan UNBK di
SMPN 189 Jakarta. Responden wawancara meliputi kepala sekolah,
Wakasek kurikulum, Wakasek Sarpras, kepala tata usaha, guru TIK SMP
Negeri 189 Jakarta dan beberapa orang peserta didik kelas IX SMP Negeri
189 Jakarta.
46
Tabel 3.4
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 1. Apakah yangmelatarbelakangi
diselenggarakannya UNBK di SMPN 189?
2. Bagaimana kesiapan dan kesesuaian sarana
dan prasarana di SMPN 189 dengan yang
telah ditetapkan pemerintah?
3. Bagaimana kesiapan petugas pelaksana
UNBK di SMPN 189 Jakarta ?
4. Apakah ada pelatihan terhadap terhadap
calon proktordan teknisi UNBK SMPN
189? Bagaimana pelaksanaannya?
5. Apa hasil yang diharapkan dari adanya
pelatihanproktor dan teknisi tersebut?
6. Bagaimana kesiapan siswa dalam
menghadapi UNBK ini?
7. Kapan dan brapakali dilaksanakannya
jadwal simulasi UNBK untuk peserta
didik?bagaimana pelaksanaannya?
8. Apa yang dipersiapkan sekolah apabila
penyelenggaraan UNBK mengalami
masalah?
2. Pelaksanaan 1. Berapa orang yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan UNBK dan bertugas sebagai
apa?
2. Bagaimana prosedur dan penerapan strategi
pelaksanaan UNBK di SMPN 189?
3. Dengan sarana prasarana yang ada,
bagaimana pemanfaatan dari keterbatasan
47
sarana dan prasarana di SMPN 189?
4. Bagaimana mekanisme penyiapan soal
UNBK dari Dinas Pendidikan DKI
Jakartapada saat pelaksanaan UNBK di
SMPN 189?
5. Apa saja yang dilakukan dalam proses
pengawasan UNBK secara resmi?
3. Pelaporan 1. Bagaimana pihak sekolah menerima hasil
penyelengaraan UNBK?
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Wakasek Kurikulum
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 1. Apakah yangmelatarbelakangi
diselenggarakannya UNBK di SMPN 189?
2. Kapan dan brapakali dilaksanakannya
jadwal simulasi UNBK untuk peserta
didik?bagaimana pelaksanaannya?
3. Metode apakahyang digunakan dalam
membantu kompetensi dan kesiapan siswa?
4. Apakah di SMPN 189 terdapat Pendalaman
materi demi terciptanya kesiapan peserta
didik?
2. Pelaksanaan 1. Bagaimanakah mekanisme pelaksanaan
simulasi UNBK dilaksanakan di SMPN
189?
2. Bagaimana mekanisme penyiapan soal
UNBK dari Dinas Pendidikan DKI
Jakartapada saat pelaksanaan UNBK di
SMPN 189?
48
3. Bagaimana prosedur dan penerapan strategi
pelaksanaan UNBK di SMPN 189?
3. Pelaporan 1. Bagaimana keberhasilan atas segala sesuatu
yang telah disusun dalam penyelengaraan
UNBK SMPN 189?
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara Wakasek Sarpras
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 1. Apa sajakah yang dilakukan dalam proses
penyiapan Sarpras UNBK di SMPN 189?
2. Bagaimana proses pengadaan sarana dan
prasarana UNBK di SMPN 189?
3. Bagaimana kriteria persyaratan
infrastruktur UNBK di SMPN 189?
4. Apakah terdapat peraturan mengenai
persyaratan minimal infrastruktur UNBK di
SMPN 189?
5. Lalu apakah kesemuanya yang demikian
sudah sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan pemerintah?
6. Bagaimana pemeliharaan dan penjagaan
sarana dan prasarana
sebelumdilaksanakannya UNBK di SMPN
189?
2. Pelaksanaan 1. Bagaimana prosedur yang dilakukan
apabila terdapat masalah dalam
pengoprasian komputer ?
2. Bagaimana prosedur yang dilakukan
terdapat masalah listrik padam ?
49
3. Pelaporan 1. Apakah sarana dan prasarana yang ada pada
penyelengaraan UNBK SMPN 189 sudah
terkecukupi?
2. Apakah terpenuhinya Sarpras tersebut
membuat pelaksanaan UNBK SMPN 189
menjadi sukses?
Tabel 3.7
Pedoman Wawancara Kepala Tata Usaha
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 1. Bagaimanakah pembiayaan penyelenggaran
UNBK di SMPN 189?
2. Apakah terdapat anggaran pemerintah
untuk pengadaan infrastruktur UNBK
tersebut ?
3. Bagaimanakah prosedur pendaftaran
peserta didik dalam rangka mengkuti
UNBK di SMPN 189?
4. Bagaimana pengaturan tempat dan kartu
peserta UNBK SMPN 189?
2. Pelaksanaan 1. Apakah peserta didik masih kebingungan
dalam penempatan lokal yang diberikan?
2. Bagaimana staf tata usaha mengatur
penyelengaraan UNBK yang baik di SMPN
189?
3. Pelaporan 1. Bagaimana kelengkapan dari pelaporan
hasil penyelengaraan UNBK SMPN 189?
50
Tabel 3.8
Pedoman Wawancara Proktor dan Teknisi
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 1. Bagaimana kesiapan software, hardware
dan brainwaredari pelaksanaan UNBK
SMPN 189?
2. Bagaimana akses jaringan internet SMPN
189 dalam penyelenggaraan UNBK?
3. Bagaimana kesiapan teknisi dan proktor
dalam pengoprasian sistem dalam
Penyelengaraan UNBK?
2. Pelaksanaan 1. Bagaimana proktor terus menjaga
kestabilan konektivitas antar laptop dengan
server sekolah?
2. Bagaimana prosedur proktor dalam
menjaga penyelenggaraan UNBK di SMPN
189 agar berjalan dengan baik dan
bagaimana teknisi menanggulangi apabila
peserta mengalami kendala teknis?
3. Pelaporan 1. Sesuai dengan Permendikbud No. 1 Tahun
2018 tentang bantuan operasional sekolah
baik proktor, teknisi mendapatkan honor
sebesar Rp.150.000-, (seratus lima puluh
ribu rupiah) untuk per orang dan per hari.
Apakah yang demikian diberikan ?
2. Bagaimana harapan baik kedepannya
bagiteknisi dan proktor tentang UNBK
yang tahun demi tahun akan
diselenggarakan SMPN 189?
51
Tabel 3.9
Pedoman Wawancara Peserta Didik Kelas IX 2018/2019
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 1. Apa sajakah yang dilakukan peserta didik
demi mempesiapkan untuk menghadapi
UNBK?
2. Seberapa membantukah simulasi yang yang
telah disiapkan SMPN 189 dalam
menghadapi UNBK?
3. Apakah pihak sekolah telah mampu
mempersiapkan sepenuhnya barbagai
infastruktur untuk menyelenggarakan
UNBK?
4. Darimakah peserta didik mendapatkan
laptop untuk penyelenggaraan UNBK?
5. Apakah peserta didik merasa terberatkan
dengan pihak sekolah meminta bantuan
untuk menyediakan laptop masing-masing
yang nantinya akan digunakan dalam
pelaksanaan UNBK?
2. Pelaksanaan 1. Apakah peserta didik sudah merasa siap
dalam menghadapi UNBK?
2. Apakah masih ada rasa memberatkan
peserta didik dari adanya perubahan UN
berbasis kertas dengan UNBK?
3. Pelaporan 1. Apakah dapat dikatakan sukses jika melihat
hasil dari penyelengaraan UNBK tahun ini
dari awal hingga akhirnya di SMPN 189?
2. Bagaimana hasil yang didapat dari UNBK
anda?
52
Tabel 3.10
Pedoman Wawancara Pengawas UNBK 2018/2019
No Indikator Pertanyaan
1. Pelaksanaan 1. Apakah ada kejadian pada berlangsungnya
pelaksanaan UNBK SMPN 189?
2. Bagaimana kesan mengawas pada hari ini?
Apakah terdapat kendala?
3. Apakah ada peserta didi yang kebingungan
dalam pelaksanaan UNBK?
4. Apakah ada yang dilaporkan diberita acara
selama mengawas UNBK di SMPN 189?
5. Apakah peserta ujian merasa nyaman saat
pelaksanaan UNBK?
6. Apakah ada kendala selama melakukan
pengawasan?
7. Bagaimana kerjasama pengawas dengan
panitia ujian?
8. Apakah pengawas dijamu dengan baik
selama mengawas di SMPN 189 Jakarta?
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
menelusuri data historis.57
Dengan demikian, metode ini dimaksudkan
untuk memperoleh data berupa catatan tentang profil, visi dan misi, tujuan
sekolah, data guru, data warga belajar, sarana dan prasarana, hasil
penyelenggaraan UNBK di SMPN 189 Jakarta.
Dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data
yang dibutuhkan yang tidak didapatkan dari metode observasi dan
wawancara. Sehingga dokumen dapat ditampilkan sebagai gambaran
57
H. M.. Burhan Bungin,Op.Cit., hlm. 121.
53
tentang objek evaluasi berupa foto-foto, karya tulis, ataupun dokumen
lainnya dan juga sebagai pelengkap dari kedua metode tersebut yang
saling menguatkan.
Tabel 3.11
Daftar Ceklis Dokumen
No. Komponen Studi Dokumentasi
Katagori
Keterangan SS S KS TS
1.
Dokumentasi cetak, antara lain:
a. Sejarah dan Pofil sekolah
b. Visi dan Misi Sekolah
c. Data tenaga pendidik dan
kependidikan
d. Data peserta UNBK kelas IX
2018/2019
e. Data pengawas UNBK
2018/2019
f. Dokumen rencanapelaksanaan
program UNBK
g. Dokumen pakta integritas
pengawas ruang UNBK
h. Dokumen berita acara UNBK
i. Penjadwalan program UNBK
j. Monitoring evaluasi UNBK
dari Sudin. Pendidikan
Wilayah II Jakarta Barat
k. Hasil UNBK dari Puspendik
2.
Dokumentasi foto, antara lain:
a. Kegiatan selama UNBK
b. Kondisi ruang Ujian dan
pengawas
c. Sarana dan prasarana
penunjang UNBK
3.
Dokumentasi digital, antara
lain:
a. Website SMPN 189 Jakarta
b. Website pengumuman hasil
UNBK
54
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
F. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biklen dalam moleong, analisis data adalahupaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.58
Data yang telah diperoleh dilapangan berupa hasil dari observasi,
wawancara dan studi dokumen akan dianalisa melalui suatu proses. Menurut
Miles dan Huberman dalam sugiono, mengemukakan bahawa aktivitas dalam
analisis data yaitu:59
1. Data Reduction (Reduksi data), yakni merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya,
dan membuang yang tak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Data Display (Penyajian data), dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan men
display data, maka akan mudah untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
3. ConclusionDrawing/Verification merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap,
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, baik dapat berupa hubungan kausal
atau interaktif, hipotesis atau teori.
58 Lexy J. Moleong,Op.Cit., hlm. 248.
59 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan
D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 337-345.
55
BAB IV
HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Evaluasi
1. Sejarah dan Profil SMPN 189 Jakarta
SMPN 189 Jakarta berlokasi di Jl. H. Rausin Rt. 02 Rw. 08
Kelurahan Kelapa Dua Kecamatan Kebon Jeruk Kota Jakarta Barat
Provinsi DKI Jakarta. Berdiri sejak tahun 1979 dengan Tanggal SK
pendirian dan izin operasional pada 01-02-1979. SMPN 189 Jakarta
memiliki nomor NPSN 20101570 dengan status kepemilikan pemerintah
daerah dan berakreditasi A sejak 31 desember 2014. Akreditasi A
didapatkan jika terpenuhinya 8 standar nasional pendidikan dan pihak
sekolah mendapatkan nilai akhir akreditasi 91-100 dari hasil visitasi
asesor.
SMPN 189 Jakarta dengan luas tanah yang dimilikinya sebesar
3,007 m2 mampu memberikan berbagai fasilitas sarana yang dibutuhkan.
Diantara sarana tersebut ialah 21 ruang kelas, 3 laboraturium, 1
perpustakaan dan 12 sanitasi siswa. Selain itu, SMPN 189 Jakarta juga
menyedikan prasarana penunjang yaitu daya listrik 41500, akses internet
indie home, dan lainnya.Pelaksanaan pembelajaran SMPN 189 mengacu
pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar dan mengubah sistem yang dahulunya disebut student center
menjadi teacher center. Pembelajaran yang dilakukan SMPN 189 Jakarta
yaitu sehari penuh (5h/m) dengan perician hari dan waktu senin dan rabu
pukul 6.30 – 14.00, selasa dan kamis pukul 6.30-14.30 dan khusus hari
jum’at pukul 6.30-13.00 (ba’da sholat jum’at).60
Penyelenggaraan UNBK di SMPN 189 Jakarta dimulai sejak tahun
2016/2017. Tahun 2019 ini merupakan tahun ke tiga penyelengaraannya.
60
Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Data Pokok SMP Negeri 189,
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/2CE39D0D25C2596671FD (diakses pada 8 April
2019, pukul 20.49).
56
Sistem UNBK pada 2 tahun sebelumnya disusun dalam tiga sesi, yaitu
pagi, siang, dan sore hari. Hal inilah yang dianggap kurang efektif oleh
pihak sekolah, sehingga pada tahun ini penyelenggaraan UNBK dibuat
dalam satu sesi dengan menggunakan 7 lokal dengan sarana prasarana
lainnya.
Dalam melaksanakan penyelengaraan kegiatan di sekolah, visi dan
misi dibuat agar seluruh kegiatan sekolah dapat terprogram dan terarah.
Karena visi dan misi merupakan suatu hal yang menaungi dan acuan
dalam kegiatan-kegiatan atau program yang diselenggarakan, termasuk
penyelengaraan program UNBK. Dibawah ini dapat dilihat visi dan misi
SMPN 189 Jakarta yaitu sebagai berikut:
a. Visi:
“Terwujudnya insan harmonis, kompetitif dan gemilang.“
b. Misi:
1) Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif.
2) Membudayakan hidup bersih dan penataan lingkungan hijau,
indah, serta sehat.
3) Menghargai setiap prestasi.
4) Menumbuhkan budaya toleransi.
5) Melaksanakan pembelajarandan bimbingan secara efektif dan
efisien dengan pendekatan yang bervariasi.
6) Melaksanakan penilaiaan berbasis kelas dengan memperhatikan
konteks kegiatan sekolah.
7) Mengelola sekolah secara akuntabel, tranparan, dan partisipatif.
8) Membina ketawaan terhadap Tuhan YME. dengan mengamalkan
ajaran agama dalam hidup sehari-hari.
Terlihat dari salah satu misi sekolah, sekolah ini ingin menjadikan
sekolahnya yang dapat mengelola secara akuntabel, transparan dan
partisipatif. Bukti nyata dari visi tersebut ialah dengan terselenggaranya
program UNBK. Hal tersebut diupayakan karena salah satu manfaat
terselenggaranya UNBK adalah menghindari kebocoran soal,
57
memudahkan dibanding dengan UN berbasis kertas, dapat dipertanggung
jawabkan dan transparan dengan adanya pelaporan-pelaporan yang ada,
dan dapat menimbulkan partisipatif yaitu dengan terlibatnya para komite
dan orang tua siswa dalam menyediakan sarapan, dll. Oleh karena itu,
UNBK merupakan hal relevan dengan misi sekolah yang telah disebutkan
diatas.
2. Struktur Organisasi Sekolah
Gambar 4.1
Bagan Struktur Organisasi SMPN 189 Jakarta
58
UNBK SMPN 189 Jakarta dalam hal ini diketuai oleh Dra. Winarni.
Secara struktural sekolah, hal tersebut tepat dipilih karena Dra. Winarni
mengemban sebagai Wakasek. Kurikulum yang dianggap sangat paham
dalam hal ini. Kemudian didukung oleh kerabat struktural lainnya sebagai
rekan kerja dan kepala sekolah edi krisnanto, S.Pd sebagai penanggung
jawab dari penyelenggaraan UNBK.
3. Data Tenaga Pendidik, Kependidikan dan Peserta Didik Kelas IX
2018/2019
SMPN 189 Jakarta memiliki 46 orang tenaga pendidik maupun
kependidikan yang terdiri dari berbagai kemampuan yang dimiliki dan
penempatan pekerjaan yang sesuai. Selain itu pada penelitian ini, yang
terkhususkan pada kelas IX 2018/2019 sebagai peserta dalam
penyelenggaraan UNBK berjumlah 243 peserta didik. Berikut ini disajikan
tabel data tenaga pendidik dan kependidikan beserta rekap data peserta
didik kelas IXtahun ajar 2018/2019.
Tabel 4.1
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
NO Nama NIP Jabatan
1 Edi Krisnanto, S.Pd. 197106041999031009 Kepala Sekolah
2 Drs. Rohmani, M.M. 196207011983021002 Guru / Bhs. Indonesia
3 Akmal, S.Pd.MM. 195912251983021004 Guru / Matematika
4 Dra. Juniar Seniwati, M.Si 196506281993032006 Guru BP/BK
5 H. M. Syaifullah, M.Pd. 196104021983021002 Wa.Ka.Sek. Bid. Sapras
6 Tuminem, S.Pd. 196310101989032005 Guru / PPKN
7 Azizah, S.Pd 196401121990032005 Guru / Bhs. Indonesia
8 Drs. Munir Bachtiar, M.Si 196008051983021003 Guru / Penjaskes
9 Warjo Purnomo, S.Pd 196603051989031011 Guru / IPA
10 Planrita, S.Pd 196107011982032008 Guru / Seni Budaya
11 Hj. Dewi Saraswati, S.Pd. 196712281990022001 Wa.Ka.Sek. Bid.
Kesiswaan
59
12 Drs. Frans Surya 196805121993031014 Guru / Penjaskes
13 Dra. Winarni 196707281998022001 Guru / PPKN
14 Sri Subekti, S.Pd. 197107211998022002 Guru / Biologi
15 Ani Muslimah, S.Pd 197210251999032004 Guru / Matematika
16 Koniah, A.Ma.Pd. 196411181986032008 Guru / IPS
17 Fariani Budyastuti, M.Pd. 196002271982032002 Guru / IPS
18 Hidayatih, M.Pd 197405042008012013 Guru / Bhs. Indonesia
19 Wakhyu, A.Ma. Pd. 196309221989031009 Guru / Bhs. Indonesia
20 Laily Fitriana, M.Pd. 197709282008012022 Guru / IPS
21 Dian Lestari, M.Pd 197403262010082001 Guru / Bhs.Inggris
22 Sari Nur Huriyah, M.Pd. 197605112008012020 Guru / Bahasa Inggris
23 Yetnawati, S.Pd 196802122008012016 Guru / Bhs. Indonesia
24 Drs. H.M. Zainuddin 196311142014121001 Guru/IPA
25 Hj. Ida Zubaidah, M.Pd 196901282012072001 Guru / Bhs. Inggris
26 Sutopo Adi Sasono, S.Pd. 196309102016061001 Guru / Matematika
27 Dra. Heryati 196601282016112001 Guru / Seni Budaya
28 Muliawarman 196106121983031016 Kasatlak Tata Usaha
29 Tiurma Simanjuntak 196109041983032007 Stat TU Bid. Kesiswaan
30 Syamsuri 196206081982031005 Staf TU Bid. Bendahara
31 Hotmaida Sitorus 196306101994032001 Staf TU Bid. Inventaris
32 Suryandari, S.Pd. - Guru/Bhs. Indonesia
33 Dinda Rahmania, S.Pd. - Guru/IPS/Prakarya
34 Ahmad Nurdin,S.PdI - Guru/PAIBP
35 Dini Purnama Sari, S.Pd - Guru/PLKJ/Prakarya
36 Shofia Rihlah, S.Pd. - Guru / PPKN/Prakarya
37 Husni Mubaroq, S.Psi. - Guru / BK
38 Robi Indra, S.Sos. - Guru / PJOK
39 Khairunnisa Dwianti, S.Ag. - Guru / PAIBP
40 Endang Trisna P. - Tenaga Administrasi
41 Renny Suryani - Tenaga Administrasi
42 Muhtarul Ula,S.Kom - Tenaga Pustakawan
43 Parta - Tenaga Kebersihan
44 Sariyah - Tenaga Kebersihan
45 Nurhadi - Tenaga Kebersihan
46 Saryo - Tenaga Keamanan LKS
Tenaga pendidik dan kependidikan SMPN 189 Jakarta belum
sepenuhnya berstatus pegawai negeri sipil (PNS), berdasarkan tabel diatas
31 orang berstatus PNS dan 15 orang lainnya berstatus masih
60
honorer.Kemudian berbicara mengenai UNBK, SDM yang terlibat salah
satunya yaitu Muhtarul Ula, S.Kom. Beliau adalah sebagai koordinator
dari teknisi, hal tersebut linear dengan apa yang ia kuasai, sehingga
diharapkan dari setting menyeting, memprogram, dan lainnya dapat
berjalan dengan baik. Selain itu, guru-guru yang mengajar pelajaran-
pelajaran yang di UNBK an hampir semuanya kecuali satu orang adalah
lulusan sarjana pendidikan. Hal ini memaksimalkan peserta didik agar siap
dalam menghadapi UNBK.
Tabel 4.2
Rekap Data Peserta Didik kelas IX
Kelas Laki – laki Perempuan Jumlah
IX A 16 19 35
IX B 14 21 35
IX C 16 18 34
IX D 15 19 34
IX E 16 19 35
IX F 15 21 36
IX G 15 19 34
Jumlah 107 136 243
B. Deskripsi Hasil Evaluasi
1. Evaluasi Tahap Persiapan
a. Sarana dan Prasarana
Proses pengadaan sarana dan prasarana penyelenggaraan
UNBK dimulai dari RKS (Rencana Kerja Sekolah) SMPN 189 Jakarta
tahun ajaran 2018/2019. Mata anggaran yang diperlukan dalam
pengadaan Sarpras UNBK dilampirkan dan dipergunakan sesuai
dengan Juklak yang telah ditetapkan. Namun, pada kenyataannya dana
yang dipergunakan tidak mencukupi karena keterbatasan dana yang
ada. Keterbatasan tersebut berupa belum terpenuhinya komputer
61
sebanyak 243 (dua ratus empat puluh tiga) buah sesuai dengan jumlah
peserta didik dan sekat meja.
Keterbatasan yang dialami membuat pihak sekolah mencari
terobosan agar kesemuanya dapat diatasi. Sehingga pihak sekolah
mencari cara dan mendapatkan bantuan dari pihak orang tua yang
dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan orang tua peserta
didik pada awal semester 1 pada kelas IX yaitu pada bulan juli untuk
meminjamkan laptop kemasing-masing anaknya. Pihak sekolah yang
hanya mempunyai 17 (tujuh belas) komputer dimanfaatkan sebagai
cadangan di tiap-tiap lokal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan 20 peserta didik secara
acak, bahwa asal laptop yang dipergunakan pada simulasi dan
penyelenggaraan UNBK disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.3
Hasil Survei Asal Laptop
No. Asal Laptop Jumlah Persentase
1. Milik sendiri/pemberian
orang tua
17 85%
2. Milik orang tua 0 0%
3. Milik saudara kandung 2 10%
4. Pinjam 1 5%
5. Sewa 0 0%
Jumlah 20 100%
Tabel 4.3 tersebut menyatakan bahwa hampir kesemua peserta didik
mempunyai laptop sendiri pada penyelenggaraan UNBK. Berdasarkan
hasil wawancara, hal tersebut bisa dilakukan karena semenjak kelas 7
sudah ada himbauaan untuk menaabung dan menyicil untuk pembelian
laptop agar pada saat UNBK nanti sudah punya masing-masing.
Namun, yang demikian masih memberatkan bagi peserta didik yang
perekonomian orang tuanya tidak baik, sehingga berdasarkan
62
wawancara yang saya lakukan secara acak pada kelas IX diketemukan
masih ada yang laptopnya berasal dari pinjaman yang pada nantinya
dipergunakan pada penyelenggaraan UNBK.
Sarana lainnya adalah penyediaan7 (tujuh) lokal yang
digunakan dalam pelaksanaan UNBK, 6 (enam) lokal dari ruang kelas
dan 1 (satu) lokal dari lab bahasa.Penggunaan lab bahasa tersebut
bukan hanya untuk pemanfaatan ruang yang jarang digunakan,
melainkan pada lab bahasa tersebut sudah menggunakan meja dengan
sekat. Hal tersebut merupakan kesesuaian yang telah ditetapkan dalam
penyelenggaraan UNBK. Selain itu, 7 (tujuh) lokal tersebut telah diset
dengan kursi dan meja yang telah disesusaikan dengan jumlah peserta
didik, pengawas, proktor dan juga teknisi.
Gambar 4.2
Ruang Laboratorium Bahasa untuk UNBK
63
Gambar 4.3
Ruang Kelas untuk UNBK
Gambar 4.4
Ruang Pengawas dan Panitia UNBK
Lokal-lokal tersebut telah diset sepenuhnya untuk penyelenggaraan
UNBK sejak dilakukannya simulasi ke 2 (dua). Baik pada kabel-kabel
yang nantinya terhubung langsung ke laptop, server-server, kabel
64
LAN, jaringan internet, dan lainnya. Namun untuk meja yang
digunakan pada 6 (enam) lokal ujian masih belum sesuai dengan
petunjuk operasional yang telah ditetapkan dengan menggunakan
sekat, melainkan masih menggunakan meja biasa dengan jarak 1m dari
satu meja kemeja lain. Begitu juga dengan kursi yang digunakan, ada
beberapa kursi yang menggunakan kursi plastik yang membuat tidak
serasi dengan bangku lainnya didalam lokal ujian. Prasarana atau
penunjang tak luput dipersiapkan oleh SMPN 189 Jakarta. Seperti
setiap lokal ujian dengan 1 (satu) server dan pihak sekolah
mempersiapkan 1 (satu) server cadangan, UPS, switch, kabel LAN,
jaringan internet, pengeras suara, daya listrik sebesar 41500, serta
genset.
Pemeliharaan dan penjagaan sarana dan prasarana terkhusus
laptop pun juga ikut dilakukan. Untuk tahun ini atau tahun ke-3
penyelenggaraan UNBK di SMPN 189 Jakarta menyiasati dengan
membawa pulang laptop peserta didik setelah digunakan, baik pada
simulasi dan penyelenggaraan UNBK tiap harinya. Dengan
memberikan pemahaman kepada peserta didik agar tidak mengotak
atik, mengunduh serta tidak menggunakan macam-macam terhadap
laptop yang telah diseting tersebut. Selain itu, dengan pengsiasatan
tersebut peserta didik diberikan keterampilan untuk memasang kembali
dan mengoprasikannya pada saat pagi hari penyelenggaraan.
Pemeliharaan dan penjagaan kabel-kabel yang telah terpasang di kelas
masing-masingpun tak dikesampingkan. Guru-guru serta panitia
pelaksana memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa semua
yang ada dikelas ini akan digunakan pada saat UNBK, oleh karena
peserta didik turut berperan menjaga. Harapan dari pihak sekolah, hal
tersebut merupakan solusi terbaik dari beredarnya berita mengenai
hilangnya laptop dari penyelenggaraan UNBK dan menghindarkan dari
65
rusaknya sarana prasarana yang tersedia.61
Sarana dan prasarana yang
telah dipersiapkan dapat dikatakan siap dalam menghadapi
pelaksanaan UNBK. Meskipun terdapat beberapa keterbatasan, namun
tidak terlalu menggangu dalam penyelenggaraan UNBK dan pihak
sekolah telah mencari solusi terbaik dalam penyelenggaraan UNBK
tersebut.
b. Biaya
Biaya yang dikeluarkan pada penyelengaraan UNBK
bersumber dari dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan BOP
(bantuan operasional sekolah). Menurut pasal 4 Permendikbud Nomor
3 Tahun 2019 untuk jenjang SMP mendapatkan bantuan BOS sebesar
Rp.1.000.000-, (satu juta rupiah) per 1 (satu) peserta didik setiap satu
tahun. BOP pun juga demikian, BOP untuk jenjang SMP mendapatkan
bantuan sebesar Rp.1.320.000-, (satu juta tiga ratus dua puluh ribu
rupiah) per 1 (satu) peserta didik setiap satu tahun.Kesemua dana yang
dikeluarkan tidak sama sekali bersumber dari pungutan orang tua
peserta didik. Namun, bantuan dana tersebut belum mecukupi dari
kebutuhan-kebutuhan penyelenggaraan UNBK. Diantara belum
terkecukupinya ialah pada pengadaan laptop, dan sekat meja.
Dana tersebut cair setelah sebelumnya diusulkan pada RKS
(rencana kerja sekolah)dari satu tahun sebelumnya yaitu awal tahun
2018 dan dapat dipergunakan pada triwulan pertama di tahun 2019.
Sehingga, pihak sekolah menggunakan dana talangan apabila
membutuhkan dana lebih awal dari cairnya tersebut.
Sesuai dengan Permendikbud No. 1 Tahun 2018 tentang
bantuan operasional sekolah baik proktor, teknisi, dan pengawas dapat
berbahagia. Honor yang diberikan untuk proktor dan teknisi sebesar
Rp.150.000-, (seratus lima puluh ribu rupiah) untuk per orang dan per
61
Hasil Wawancara dengan Syaifullah sebagai Wakasek SarPras. Tanggal 04 Maret 2019.
Transkrip Terlampir.
66
hari. Sama halnya dengan proktor dan teknisi, pengawas juga diberikan
honor sebesar Rp.100.000-, (seratus lima puluh rupiah) untuk per
orang dan per hari. Namun kenyataannya tidak demikian. Pada saat ini
terkhusus pada saat simulasi, teknisi dan proktor baru mendapatkan
honor pada saat simulasi ke tiga. Honorpun tidak sama dengan
peraturan yang ada, bisa dibilang masih dibawah honor yang telah
ditetapkan. Selain itu, pihak sekolah juga menganggarkan dana untuk
kepentingan fotocopi laporan pelaksanaan hasil ujian dan fotocopi
lainnya, alat-alat tulis, biaya konsumsi, dan lainnya.62
Keterbatasan
biaya yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik oleh pihak sekolah.
Pihak sekolah dapat memilah mana yang lebih dipriotaskan demi
terselenggaranya UNBK yang sukses.
c. Sumber Daya Manusia
Penyelenggaraan UNBK di SMPN 189 Jakarta diketuai oleh
Wakasek kurikulum Winarni dan beranggotakan oleh beberapa guru
lainnya. Begitupula dengan kepala sekolah yang bertugas sebagai
penanggung jawab yang begitu berat untuk diemban. Tidak hanya itu
saja, masih banyak yang terlibat didalam penyelenggaraan UNBK ini,
diantaranya adalah para koordinator proktor, koordinator teknisi dan
para anggota proktor dan teknisi.
Proktor adalah orang ditunjuk dan ditugaskan untuk
bertanggungjawab mengendalikan server sekolah dalam pelaksanaan
UNBK. Sedangkan teknisi adalah orang ditunjuk dan ditugaskan untuk
membantu jika terjadi gangguan teknis seperti komputer mati, jaringan
klien tidak terhubung ke server dan lainnya. Tugas dan peran proktor
maupun teknisi dalam pelaksanaan UNBK memang sangat penting.
Iya harus bertanggungjawab secara teknis mengenai pelaksanaan
62
Hasil Wawancara dengan Syamsuri sebagai Staf TU Bid. Bendahara. Tanggal 06 Maret
2019. Transkrip Terlampir.
67
UNBK mulai dari tahap persiapan sampai dengan pegiriman jawaban
UN ke server pusat.
Jika 2 (dua) tahun sebelumnya didatangkan 2 (dua) teknisi dan
proktor dari luar, danjika dilihat juga dari tahun sebelumnya terlalu
kewalahan, SMPN 189 Jakarta memulai memberanikan diri untuk
teknisi dan proktor dari dalam. Sesuai dengan lokal ujian yang terdiri
dari 7 (tujuh) lokal, pihak sekolah menyiapkan masing-masing 7
(tujuh) proktor dan teknisi. 7 (tujuh) proktor dan teknisi tersebut
berasal dari para guru, pegawai TU, serta satpam pun ikut dilibatkan.
Pelatihan bagi proktor dan teknisi merupakan hal terpenting
dari suksesnya penyelenggaraan UNBK. SMPN 189 Jakarta dalam hal
ini melaksanakan pelatihan ada yang secara eksternal dan juga secara
internal. Pelatihan secara eksternal dilakukan dengan mengirim
masing-masing seorang koordinator proktor dan teknisi dalam program
pelatihan yang disiapkan kementrian. Setelah para koordinator proktor
dan teknisi selesai menyelesaikan pelatihan, saat itulah diadakan
pelatihan secara internal. Pelatihan internal tersebut berupa pelatihan
para koordinator proktor dan teknisi kepada para proktor dan teknisi
SMPN 189 Jakarta lainnya.
SDM lainnya yang terlibat pada penyelenggaraan UNBK
adalah pengawas. Sistem pengawas silang masih dipertahankan demi
menciptakan UNBK yang tanpa kecurangan. Sesuai dengan peraturan
yang ada, jika pihak SMPN 189 membutuhkan 14 (empat belas)
pengawas dikarenakan mempunyai 7 (tujuh) lokal ujian, maka SMPN
189 Jakarta harus mengirimkan pengawas sebanyak itu juga. Sehingga
nantinya ada pertukaran pengawas untuk SMPN 189 Jakarta juga.
Pertukaran pengawasan ini dilakukan dengan sesama SMP Negeri,
karena SMPN 189 Jakrta yang berstatus Negeri. Pengawas yang
dimaksud adalah orang yang diberi tugas sesuai dengan Prosedur
Operasional Standar (POS) yang terikat sejumlah aturan dalam
pelaksanaan tugasnya mengawas ujian. Diantaranya mereka ialah guru
68
mata pelajaran yang sedang tidak diujikan, berprilaku jujur, disiplin,
bertanggungjawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.63
SDM yang terlibat dalam penyelenggaraan UNBK merupakan
orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya. Baik dari
kepanitiaan, pengawas, proktor maupun teknisi. Berbekal pelatihan
yang dan pengarahan yang diberikan diharapkan SDM yang ada
mampu memberikan yang terbaik dalam penyelenggaraan UNBK
tersebut.
d. Administrasi Peserta UNBK
Pendaftaran peserta dalam menghadapi UNBK dimulai dari
pendataan calon peserta. SMPN 189 Jakarta sebagai pelaksana UNBK
mengirimkan data calon peserta ke pangkalan data pokok pendidikan
(Dapodik) kemendikbud dan mengirimkan tembusannya ke panitia
UNBK tingkat Kota Jakarta Barat. Setelah itu, dengan
kewenangannya, panitia melakukan verifikasi calon data peserta untuk
ditetapkan menjadi daftar nominasi sementara (DNS) dan
mengirimkan kembali ke SMPN 189 Jakarta. Pihak sekkolah
kemudian melakukan verifikasi DNS yang kemudian dikirimkan
kembali hasilnya kesana.
Panitia UNBK tingkat Kota Jakarta Barat sesuai
kewenangannya kemudian melakukan pemutakhiran data, pencetakan
daftar nominasi tetap (DNT), dan mengirim DNT peserta UNBK ke
SMPN 189 Jakarta.DNT tersebut sepenuhnya sama dengan data
peserta didik lelas XI yang telah terlampir pada lampiran …Kartu
peserta UNBK dikirim dari panitia UNBK tingkat pusat. Hingga
akhirnya kepala sekolah pelaksana UNBK menerbitkan,
menandatangani dan menyetempel stempel sekolah pada kartu peserta
UNBK yang telah ditempel foto peserta.
63
Hasil Wawancara dengan Edi sebagai Kepala Sekolah dan Winarni sebagai Ketua
Panitia UNBK. Tanggal 25 Februari dan 06 Maret 2019. Transkrip Terlampir.
69
Penempatan dan pengaturan ruang ujian pada peserta UNBK
pun mengikuti DNT yang telah diterbitkan. Pihak sekolah
mengaturnya dimulai dari nomer peserta yang terkecil sampai terbesar.
Hal tersebut sangat membantu pihak panitia dalam mengatur di tiap-
tiap ruang yang telah disediakan.64
e. Simulasi
SMPN 189 Jakarta dalam hal mempersiapkan peserta didik
guna menghadapi penyelenggaraan UNBK yaitu dengan melakukan
kegiatan simulasi. Sesuai dengan apa yang telah ditetapkan kementrian
yaitu tiga kali pelaksanaan, pihak sekolah telah mampu
menyelenggarakannya. Tiga kali penyelenggraan simulasi UNBK
SMPN 189 Jakarta dilaksanakan pada bulan Desember 2018, Februari
dan Maret 2019.
Simulasi pertama yang dilakukan pada bulan Desember 2018
ini di set kedalam dua lokal kelas. Pada simulasi pertama ini masih
dirasa banyak kekurangan karena dianggap simulasi awal yang
dilakukan. Simulasi pertama ini di desain secara bergantian (2 sesi).
Misal kelas 9A dan 9B masuk pertama dalam waktu 2 jam, kemudian
2 jam kemudian bergantian dengan 9C dan 9D. Begitu seterusnya
hingga terakhir oleh kelas 9G. Simulasi pertama dirasa begitu sangat
lama karena dengan set kelas yang belum sesuai yaitu dengan 7 kelas
yang semestinya dilakukan. Bukan hanya itu saja, kendala pada laptop
berupa performa yang kurang bagus dikarenakan banyak laptop yang
bukan baru, terinfeksi Virus, banyak aplikasi-aplikasi yang
memberatkan kinerja laptop, dan token yang tidak valid ketika
dimasukkan sehingga mengundur waktu pelaksanaan selama 15 menit
untuk mendapatkan token kembali untuk memulai. Kendala initerjadi
pada simulasi yang pertama pertama.
64
Hasil Wawancara dengan Muliawarman sebagai Kepala TU. Tanggal 04 Maret 2019.
Transkrip Terlampir.
70
Kemudian pada simulasi kedua yang dilakukan pada bulan
Februari 2019 ini bisa diakatakan lebih baik. Tujuh lokal kelas sudah
di set sebagaimana yang akan dilakukan pada pelaksanaan UNBK
sebenarnya dan berlangsung 1 (satu) sesi saja. Namun, masih ada
masalah jaringan pada salah satu kelas yang mengakibatkan satu lokal
kelas itu menunggu dan bergantian dengan lokal kelas lainnya.
Kejadian pada simulasi sebelumnya pun terulang kembali, kendala
pada laptop berupa performa yang kurang bagus dikarenakan banyak
laptop yang bukan baru, terinfeksi virus, banyak aplikasi-aplikasi yang
memberatkan kinerja laptop, dan token yang tidak valid ketika
dimasukkan sehingga mengundur waktu pelaksanaan selama 15 menit
untuk mendapatkan token kembali untuk memulai juga masih terjadi
pada simulasi ini.
Hingga pada simulasi ke tiga pada bulan Maret 2019 ini, pihak
sekolah mengatakan simulasi ini merupakan “gladi bersih” sebelum
diselenggarakannya UNBK pada 22-25 April 2019 nanti.Simulasi ini
dilakukan agar peserta didik mahir mengoprasikan laptop pada
penyelenggaraan UNBK dan tidak canggung lagi pada saat
pelaksanaan UNBK yang sebenarnya. Pada simulasi ini juga didesain
sebagaimana mestinya penyelenggaraan UNBK nanti, semisal berbaris
dahulu sebelum memasuki ruangan dan prosedur-prosedur lainnya
yang sama pada penyelenggaraan UNBK nantinya. Namun sayangnya,
kejadian yang sama masih terulang kembali. kendala pada laptop
berupa performa yang kurang bagus dikarenakan banyak laptop yang
bukan baru, terinfeksi Virus, banyak aplikasi-aplikasi yang
memberatkan kinerja laptop, dan token yang tidak valid ketika
dimasukkan sehingga mengundur waktu pelaksanaan selama 15 menit
untuk mendapatkan token kembali untuk memulai masih terjadi pada
simulasi terakhir ini. Meskipun masih bisa untuk diantisipasi, ini
71
merupakan catatan yang tak boleh terjadi ketika penyelenggaraan
UNBK nanti.65
Simulasi demi simulasi telah dilalui. Diantara simulasi 1 (satu),
2 (dua) dan 3 (tiga) masih terdapat kendala yang terulang pada ke 3
(tiga) simulasi tersebut. Meskipun demikian pihak sekolah terus
memperbaiki itu hingga pada simulasi ke 3 (tiga) yang merupakan
gladi resik dari penyelenggaraan UNBK. Dengan adanya ke 3 (tiga)
simulasi tersebut para peserta ujian menjadi terlatih dan sangat
membantu atas penyelenggaraan UNBK nantinya.
2. Evaluasi Tahap Penyelenggaraan
a. Pengelolaan
Pengelolaan pada tahap pelaksanaan dimulai pada saat
sinkronisasi UNBK. Tepat tanggal 20 April 2019 dilakukan oleh
koordinator teknisi dan dibantu para teknisi lainnya memulai
melakukan singkronisasi. Singkronisasi tersebut berupa mendownload
data-data peserta didik, soal-soal yang belum bisa dibuka sebelum
mendapatkan token yang nantinya diberikan pada saat pelaksanaan
UNBK, dan data-data lainnya yang disimpan kedalam masing-masing
server tiap ruang UNBK. Selain singkronisasi, pada hari tersebut para
teknisi mendistribusikan masing-masing 1 (satu) server yang telah
terisi data-data, soal-soal, dan lainnya, mendistribusikan 2 (dua)
komputer untuk tiap ruang yang dijadikan sebagai cadangan ketika ada
gangguan laptop pada saat pelaksanaan UNBK dan juga 1 (satu)
komputer yang digunakan oleh tiap proktor. Kesemua pendistribusian
tersebut diberikan untuk tiap-tiap ruang UNBK dan setelah semuanya
telah didistribusikan ruang tersebut langsung disegel hingga
pelaksanaan UNBK.
65
Hasil Wawancara dengan Muhtar Koor Teknisi. Tanggal 25 Februari dan 15 April 2019.
Transkrip Terlampir.
72
Berdasarkan arahan ketua panitia (Winarni), peserta ujian
diwajibkan datang kesekolah pada pukul 06.00, hal ini dimaksudkan
untuk mempersiapkan atau menyetting laptop-laptop agar segera
tersambung dengan kabel yang telah disiapkan untuk penyelenggaraan
UNBK. Selain itu, dengan datangnya peserta ujian pada jam tersebut,
para teknisi dapat mengantisipasi apabila ada laptop peserta yang
bermasalah. Apabila masalah itu bisa ditangani dengan cepat maka
akan segera ditangani, namun apabila tidak teknisi akan mengambil
keputusan agar peserta ujian menggunakan komputer cadangan yang
telah disediakan. Kebijakan lain yang diberlakukan pada UNBK tahun
2018/2019 adalah bahwa kartu peserta diberikan ketika ujian dimulai
dan dikembalikan kembali ketika ujian berakhir, hal ini sebagai cara
penanggulangan dari hilangnya kartu peserta yang berisi nomer peserta
masing-masing dan tas ditaruh didepan ruang ujian masing-masing
dari sebelum ujian dimulai hinngga ujian itu selesai.
Senin, 22 April 2019 adalah hari pertama pelaksanaan UNBK
SMPN 189 Jakarta. Pada hari pertama ini ruang ujian yang
dipergunakan pada pelaksanaan UNBK terlihat rapih dan bersih,
dikarenakan adanya OB yang membantu membersihkan ruang ujian
tersebut, begitu pula peserta ujian berpenampilan rapih dengan atribut
seragam yang dapat dikatakan lengkap. Pada hari itu sebagaimana
yang telah disampaikan ketua panitia tentang kehadiran peserta
UNBK, nyatanya masih banyak peserta ujian yang hadir melewati
ketentuan yang telah diberikan. Sehingga yang diharapkan pada pukul
06.15 - 06.20 laptop-laptop peserta sudah terpasang, tetapi itu belum
sesuai dengan yang diharapkan. Seusai laptop-laptop telah
dipersiapkan, sekitar pukul 06.20 – 06.30 para ibu-ibu komite
membagikan kue-kue kepada para peserta ujian yang kemudian
disantap bersama dilapangan sekolah. Pemberian motivasi, strategi-
strategi, dan pembacaan do’a tak luput dilakukan setelah para peserta
ujian menyantap makanan.
73
Gambar 4.5
Sarapan, Motivasi dan Do’a Bersama
Panitia ujian dengan pengawas tak luput melakukan
pengarahan. Panitia ujian memberikan pengarahan kepada pengawas di
ruangannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Prosedur
Operasional Stanndar (POS) Ujian Nasional Tahun 2018/2019, hingga
tak terlupa mengisi dan menandatangani pakta integritas. Namun
sangat disayangkan bahwa masih ada pengawas yang terlambat bahkan
hingga pelaksanaan UNBK hari pertama ini dimulai, yang mana
semestinya 45 menit sebelum pelaksanaan UNBK dimulai pengawas
sudah diharuskan hadir di sekolah tempat ia mengawas sesuai dengan
prosedur operasional standar ujian nasional tahun 2018/2019.
Pengawas dan panita ujian selesai pengarahan, peserta didik juga
sudah diarahkan untuk menuju ketiap lokal ujian masing-masing dan
bersegera untuk berbaris. 07.15 bel pun berbunyi, dengan rapih peserta
ujian masuk kedalam ruang dan diikuti oleh pengawas yang
mengawas. Akan tetapi didalam prosedur operasional standar ujian
nasional tahun 2018/2019 tertuang bahwa bahwa pengawas memasuki
74
terlebih dahulu 20 menit sebelum pelaksanaan untuk mengecek dan
mempesiapkan segala sesuatunya, namun hal tersebut terlewatkan.
Selanjutnya ada panitia ujian yang ditugaskan untuk mengantar
dan mengambil absen dan berita acara. Pengawas pun merasa
kerjasama berjalan dengan baik terkait hal tersebut. Tetapi seusai
pelaksanaan UNBK hari pertama, pengawas Hairati Namburu
mengeluhkan bahawa “seuasai pelaksanaan UNBK hari pertama tak
ada sama sekali panitia ujian yang berada di ruang, hal tersebut
membuat saya dan teman-teman merasa diacuhkan atau diabaikan
sebelum mengetahui klarifikasi bahwa pada saat itu sedang ada sidak
oleh camat setempat” ujarnya. Mengenai pelayanan yang diberikan
kepada pengawas, pengawas merasa sangat puas. Dikarenakan pagi
saat datang mereka diberikan ku-kue dan siangnya diberikan nasi box
oleh pihak panitia ujian. Begitu pula oleh panitia, proktor, dan teknisi
mereka semua juga mendapatkan pelayanan yang sama dari sekolah.
Selasa, 22 April 2019 beberapa hal yang sama kembali
dilakukan pada hari kedua ini. Pada hari kedua ini ruang ujian yang
dipergunakan pada pelaksanaan UNBK terlihat rapih dan bersih,
dikarenakan adanya OB yang membantu membersihkan ruang ujian
tersebut, begitu juga pada peserta ujian yang dapat dikatakan
berpenampilan rapih dengan atribut seragam yang lengkap.Pada hari
tersebutmasih diketemukan peserta didik yang hadir pukul 06.40dan
melewati ketentuan yang telah diberikan. Sehingga yang diharapkan
pada pukul 06.15 - 06.20 laptop-laptop peserta sudah terpasang, tetapi
masih belum usai dilakukan. Seperti biasa pada hari kedua ini sekitar
pukul 06.20 – 06.30 para ibu-ibu komite kembali membagikan kue-kue
kepada para peserta ujian yang kemudian disantap bersama dilapangan
sekolah.
Pemberian motivasi, strategi-strategi, pembacaan do’a dan
evaluasi singkat pelaksanaan UNBK kemarin tak luput dilakukan
kembali setelah para peserta ujian menyantap makanan guna
75
memberikan ketenangan, rasa semangat peserta ujian dalam
menghadapi UNBK dan tak mengulangi kesalahan yang sama eperti
kemarin. Panitia ujian dengan pengawas tak luput melakukan
pengarahan. Panitia ujian memberikan arahan kepada pengawas di
ruangannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Prosedur
Operasional Stanndar (POS) Ujian Nasional Tahun 2018/2019. Namun
sangat disayangkan bahwa masih ada pengawas yang terlambat di hari
kedua ini. Pada pukul 06.50 pengawas masih ada yang terlihat baru
datang, yang mana semestinya 45 menit sebelum pelaksanaan UNBK
dimulai pengawas sudah diharuskan hadir di sekolah tempat ia
mengawas sesuai dengan prosedur operasional standar ujian nasional
tahun 2018/2019.
Setelah panita ujian selesai memberikan pengarahan kepada
pengawas, dan peserta ujian juga sudah diarahkan untuk menuju ketiap
lokal ujian masing-masing untuk bersegera untuk berbaris. 07.15 bel
pun berbunyi, dengan rapih peserta ujian masuk kedalam ruang dan
diikuti oleh pengawas yang mengawas.
Gambar 4.6
Peserta Ujian Berbaris Sebelum Memasuki Ruang UNBK
Akan tetapi didalam prosedur operasional standar ujian nasional tahun
2018/2019 tertuang bahwa bahwa pengawas memasuki terlebih dahulu
20 menit sebelum pelaksanaan untuk mengecek dan mempesiapkan
76
segala sesuatunya, namun hal tersebut kembali terlewatkan pada hari
kedua. Selanjutnya pada hari kedua kembali ada panitia ujian yang
ditugaskan untuk mengantar dan mengambil absen dan berita acara.
Pengawas pun merasa kerjasama berjalan dengan baik terkait hal
tersebut dan pelayanan yang diberikan kepada pengawas pada hari
kedua dirasa sangat puas. Dikarenakan kembali pada saat pagi
pengawas datang mereka diberikan ku-kue dan siangnya diberikan nasi
box oleh pihak panitia ujian. Begitu pula oleh panitia, proktor, dan
teknisi mereka semua juga mendapatkan pelayanan yang sama dari
sekolah.
Rabu, 23 April 2019 merupakan hari ketiga pelaksanaan
UNBK. Ruang ujian yang dipergunakan pada pelaksanaan UNBK hari
ketiga ini terlihat rapih dan bersih, dikarenakan adanya OB yang
membantu membersihkan ruang ujian tersebut. Intensitas ketidak
patuhan mulai berkurang dan tidak terulang kembali. Seperti halnya
pengawas yang datang tepat waktu sehingga pengawas tidak
melewatkan pengarahan yang diberikan oleh panitia ujian dan peserta
ujian yang berpenampilan rapih dengan atribut seragam pramuka yang
mereka kenakan. Meskipun demikian, masih saja diketemukan
keterlambatan peserta didik pada pukul 6.32 dan melewati ketentuan
yang telah diberikan yaitu pukul 06.00 semua peserta ujian untuk
sudah hadir dis ekolah. Sehingga yang diharapkan pada pukul 06.15 -
06.20 laptop-laptop peserta sudah terpasang, tetapi masih belum usai
dilakukan.Seperti biasa pada hari ketiga ini sekitar pukul 06.20 – 06.30
para ibu-ibu komite kembali membagikan kue-kue kepada para peserta
ujian yang kemudian disantap bersama dilapangan sekolah. Pemberian
motivasi, strategi-strategi, pembacaan do’a dan evaluasi singkat
pelaksanaan UNBK kemarin tak luput dilakukan kembali setelah para
peserta ujian menyantap makanan guna memberikan ketenangan, rasa
semangat peserta ujian dan tak mengulangi kesalahan yang sama
dalam menghadapi UNBK.
77
Panitia ujian dengan pengawas tak luput melakukan
pengarahan. Panitia ujian memberikan arahan kepada pengawas di
ruangannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Prosedur
Operasional Stanndar (POS) Ujian Nasional Tahun 2018/2019. Setelah
panita ujian selesai memberikan pengarahan kepada pengawas, dan
peserta ujian juga sudah diarahkan untuk menuju ketiap lokal ujian
masing-masing untuk bersegera untuk berbaris. 07.15 bel pun
berbunyi, dengan rapih peserta ujian masuk kedalam ruang dan diikuti
oleh pengawas yang mengawas. Akan tetapi didalam prosedur
operasional standar ujian nasional tahun 2018/2019 tertuang bahwa
bahwa pengawas memasuki terlebih dahulu 20 menit sebelum
pelaksanaan untuk mengecek dan mempesiapkan segala sesuatunya,
namun hal tersebut kembali terlewatkan pada hari ketiga.
Selanjutnya pada hari ketiga kembali ada panitia ujian yang
ditugaskan untuk mengantar dan mengambil absen dan berita acara.
Pengawas pun merasa kerjasama mereka berjalan dengan baik terkait
hal tersebut dan pelayanan yang diberikan kepada pengawas pada hari
ketiga ini dirasa sangat puas. Dikarenakan kembali pada saat pagi
pengawas datang mereka diberikan ku-kue dan siangnya diberikan nasi
box oleh pihak panitia ujian. Begitu pula oleh panitia, proktor, dan
teknisi mereka semua juga mendapatkan pelayanan yang sama dari
sekolah.
Kamis, 25 April 2019 merupakan hari terakhir pelaksanaan
UNBK. Hari terakhir pelaksanaan UNBK kembali mengalami
penurunan kedisiplinan. Pengawas yang dua hari sebelumnya tidak
mengalami keterlambatan, pada hari terakhir ini kembali terlambat
dengan waktu kedatangan pukul 07.10, dan peserta ujian yang masih
saja mengalami keterlambatan dengan waktu datang pukul 06.28.
meskipun demikian ruang ujian yang dipergunakan pada pelaksanaan
UNBK hari terakhir ini terlihat rapih dan bersih, dikarenakan adanya
OB yang terus membantu membersihkan ruang ujian tersebut dan juga
78
pada kerapihan seragam yang mereka kenakan. Seperti biasa hingga
hari terakhir pelaksanaan UNBK ini sekitar pukul 06.20 – 06.30 para
ibu-ibu komite kembali membagikan kue-kue kepada para peserta
ujian yang kemudian disantap bersama dilapangan sekolah. Setelah
para peserta ujian menyantap makanan, panitia ujian memberian
motivasi, strategi-strategi, pembacaan do’a, dan memberikan seruan
agar seusai pelaksanaan ujian para peserta didik agar langsung pulang
dan menunggu jemputan yang telah diberitahukan pihak sekolah
kepada orang tua peserta didik agar menjemput anaka-anaknya demi
tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Panitia ujian tak lupa memberikan arahan kepada pengawas di
ruangannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Prosedur
Operasional Stanndar (POS) Ujian Nasional Tahun 2018/2019. Setelah
panita ujian selesai memberikan pengarahan kepada pengawas, dan
peserta ujian juga sudah diarahkan untuk menuju ketiap lokal ujian
masing-masing untuk bersegera untuk berbaris. 07.15 bel pun
berbunyi, dengan rapih peserta ujian masuk kedalam ruang dan diikuti
oleh pengawas yang mengawas. Akan tetapi didalam prosedur
operasional standar ujian nasional tahun 2018/2019 tertuang bahwa
bahwa pengawas memasuki terlebih dahulu 20 menit sebelum
pelaksanaan untuk mengecek dan mempesiapkan segala sesuatunya,
namun hal tersebut kembali terlewatkan hingga pada hari terakhir ini.
Selanjutnya pada hari terakhir ini juga kembali ada panitia
ujian yang ditugaskan untuk mengantar dan mengambil absen dan
berita acara. Pengawas pun merasa kerjasama mereka berjalan dengan
baik terkait hal tersebut dan pelayanan yang diberikan kepada
pengawas pada hari ketiga ini dirasa sangat puas. Dikarenakan kembali
pada saat pagi pengawas datang mereka diberikan ku-kue dan siangnya
dilakukan penutupan sekaligus makan bersama dengan panitia ujian,
proktor, dan teknisi. mereka semua juga mendapatkan pelayanan yang
baik dari SMPN 189 Jakarta.
79
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan UNBK tahun pelajaran 2018/2019 SMPN 189
Jakarta menggunakan 7 (tujuh) ruang ujian. Tiap-tiap ruang ujian
diseting dengan dengan jumlah peserta ujian, 1 (satu) proktor, 2 (dua)
pengawas, dan 1 (satu) teknisi yang ditempatkan didepan ruang ujian.
Selain itu, pihak sekolah juga menyediakan 2 (dua) komputer
cadangan apabila laptop peserta ujian bermasalah. Bukan hanya itu,
setiap ruang ujian ditempelkan himbauan-himbauan, denah ruang ujian
dan denah tempat duduk peserta ujian.
Gambar 4.7
Himbauan dan Denah Ruang Pelaksanaan UNBK
80
Gambar 4.8
Denah Tempat Duduk Pelaksanaan Ujian
Senin, 22 April 2019 adalah hari pertama pelaksanaan UNBK
di SMPN 189 Jakarta dengan mata pelajaran yang diujikan pada hari
itu ialah Bahasa Indonesia. Sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional Tahun
2018/2019 bahwa peserta didik memulai memasuki kedalam ruang
ujian pada pukul 07.30, dan SMPN 189 telah melakukannya dengan
yang telah ditetapkan. Awal pelaksanaan UNBK di dalam kelas
dimulai dengan pengawas melakukan tugasnya sesuai dengan apa yang
tertuang didalam POS, seperti membacakan peraturan, teknis
pelaksanaan, dll.Kemudian proktor memberikan token agar para
peserta bisa logh-in untuk mengerjakan soal-soal ujian.
81
Gambar 4.9
Pelaksanaan UNBK di Ruang Kelas
Pada pelaksanaan UNBK hari pertama ini ada beberapa
kendala yang dihadapi, kendala tersebut terjadi padabeberapa peserta
ujian di ruang 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga). Kendala tersebut
diakibatkan dari gangguan server lokal masing-masing (lemot) yang
mengakibatkan peserta didik yang telah mendapatkan token dari
proktor tidak bisa logh-in. Kendala tersebut dapat ditanggulangi oleh
proktor disetiap ruangan dengan me restart nama-nama peserta yang
tidak bisa untuk logh-in dan memberikan token baru untuk logh-in
kembali. Selain itu, kendala lainnya adalah 1 (satu) laptop di tiap-tiap
ruang 2 (dua), 4 (empat), 5 (lima) mengalami masalah, tetapi hal
tersebut bisa diatasi dengan menggunakan komputer cadangan yang
telah disediakan di tiap ruang. Kendala yang terakhir adalah pada
akhir-akhir pelaksanaan, salah satu peserta ujian diruang 4 (empat)
82
menyenggol aliran listrik. Sehingga separuh aliran listrik diruang
tersebut padam dan menimbulkan kepanikan. Namun teknisi segera
datang dan memperbaikinya sehingga peserta ujian dapat melanjutkan
ujiannya kembali.
Selain itu, pada pelaksanaan UNBK hari pertama ini tidak ada
tindakan peserta ujian yang menyebabkan ia dilaporkan dalam berita
acara. Sehingga, secara keseluruhan pelaksanaan UNBK hari pertama
berjalan dengan baik meskipun dengan beberapa kendala dan
kesemuanya itu dapat diatasi. Proktor, teknisi dan pengawas begitu
sigap dalam melakukan tugasnya hingga pelaksanaan selesai pukul
09.30.
Selasa, 23 April 2019 adalah hari kedua pelaksanaan UNBK di
SMPN 189 Jakarta dengan mata pelajaran yang diujikan pada hari itu
ialah Matematika. Sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam
Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional Tahun 2018/2019
bahwa peserta didik memulai memasuki kedalam ruang ujian pada
pukul 07.30, dan SMPN 189 telah melakukannya dengan yang telah
ditetapkan. UNBK dimulai dengan pengawas melakukan tugasnya
sesuai dengan apa yang tertuang didalam POS, seperti membacakan
peraturan, teknis pelaksanaan, dll. Kemudian proktor memberikan
token agar para peserta bisa logh-in untuk mengerjakan soal-soal ujian.
Pada pelaksanaan UNBK hari kedua ini ada beberapa kendala
yang dihadapi, kendala tersebut berupa keterlambatan dalam memulai
mengerjakan soal. Keterlambatan tersebut dirasakan pada ruang 1
(satu) dan 2 (dua) yang membuat peserta ujian pada ruang tersebut
baru bisa memulai mengerjakan soal pada pukul 08.00. Keterlambatan
itu disebabkan karena server pusat yang masih dalam status stand by
yang mengakibatkan token tidak keluar. Hal tersebut membuat
kegaduhan pada kedua ruang tersebut. Tetapi kenapa hanya kedua
ruang ujian itu saja yang mengalami keterlambatan? Berdasarkan
klarifikasi Muhtar koordinator teknisiyang saya tanyakan, bahwa
83
“server pusat itu bukan hanya 1 (satu). Sehingga tiap ruang ujian
berbeda-beda mendapatkan titik server pusatnya” ujarnya. Kendala
lainnya adalah masih ada 1 (satu) laptop peserta ujian pada ruang 4
(empat) yang perlu penanganan cukup lama dan peserta tersebut
dialihkan untuk menggunakan komputer cadangan yang telah
disiapkan sekolah.
Selain itu, pada pelaksanaan UNBK hari kedua ini tidak ada
tindakan peserta ujian yang menyebabkan ia dilaporkan dalam berita
acara. Sehingga, secara keseluruhan pelaksanaan UNBK hari kedua
berjalan dengan baik meskipun dengan beberapa kendala dan
kesemuanya itu dapat diatasi. Proktor, teknisi dan pengawas begitu
sigap dalam melakukan tugasnya hingga pelaksanaan selesai pukul
09.30 untuk ke 5 (lima) lokal ujian dan pada pukul 10.00 untuk kedua
lokal yang mengalami keterlambatan memulai.
Rabu, 24 April 2019 adalah hari ketiga pelaksanaan UNBK di
SMPN 189 Jakarta dengan mata pelajaran yang diujikan pada hari itu
ialah Bahasa Inggris. Sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam
Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional Tahun 2018/2019
bahwa peserta didik memulai memasuki kedalam ruang ujian pada
pukul 07.30, dan SMPN 189 telah melakukannya dengan yang telah
ditetapkan. Awal pelaksanaan UNBK di dalam kelas dimulai dengan
pengawas melakukan tugasnya sesuai dengan apa yang tertuang
didalam POS, seperti membacakan peraturan, teknis pelaksanaan, dll.
Kemudian proktor memberikan token agar para peserta bisa logh-in
untuk mengerjakan soal-soal ujian.
Pada pelaksanaan UNBK hari ketiga ini ada beberapa kendala
yang dihadapi, salah satunya adalah ngehang server di ruang 2 (dua), 3
(tiga) dan 6 (enam). Hangnya server lokal tersebut membuat beberapa
peserta terhenti sebentar untuk me reststart dan harus logh-in ulang.
Pada hari ketiga ini juga terlihat beberapa teknisi yang tidak berada
didepan ruang ujian untuk bersiap apabila terdapat kendala. Kendala
84
lainnya terjadi diakhir pelaksanaan UNBK hari ketiga. Kelalaian
peserta ujian kembali terulang, aliran listrik kembali tersenggol yang
menyebabkan pada ruang 2 (dua) separuh aliran listriknya mati, switch
mati sehingga server tidak dapat bekerja. Hal ini menyebabkan
kegaduhan pada ruang tersebut. Teknisi dengan sigap menangani
kendala yang ada, meskipun pada akhirnya ada keterlambatan
penyelesaiannya pada ruang 2 (dua), yaitu pada pukul 09.50. Meskipun
demikian proktor, teknisi dan pengawas begitu sigap dalam melakukan
tugasnya hingga pelaksanaan selesai pukul 09.30 untuk ke 6 (enam)
lokal ujian lainnya.
Pelaksanaan UNBK hari ketiga ini juga tidak ada tindakan
peserta ujian yang menyebabkan ia dilaporkan dalam berita acara,
namun terkendala dalam peng upload annya ke web resmi UNBK.
Kendala tersebut menyebabkan para pengawas tertahan cukup lama
hingga siang disekolah untuk mengurus hal tersebut. Tetapi, secara
keseluruhan pelaksanaan UNBK hari ketiga ini berjalan dengan baik
meskipun dengan beberapa kendala dan kesemuanya itu dapat diatasi.
kamis, 25 April 2019 adalah hari keempat atau terakhir dari
pelaksanaan UNBK di SMPN 189 Jakarta dengan mata pelajaran yang
diujikan pada hari itu ialah IPA. Sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional
Tahun 2018/2019 bahwa peserta didik memulai memasuki kedalam
ruang ujian pada pukul 07.30, dan SMPN 189 telah melakukannya
dengan yang telah ditetapkan. Awal pelaksanaan UNBK di dalam
kelas dimulai dengan pengawas melakukan tugasnya sesuai dengan
apa yang tertuang didalam POS, seperti membacakan peraturan, teknis
pelaksanaan, dll. Kemudian proktor memberikan token agar para
peserta bisa logh-in untuk mengerjakan soal-soal ujian.
Pada pelaksanaan UNBK hari terakhir ini jauh lebih kondusif.
Dimana pelaksanaan dimulai dengan ontime untuk kesemua ruang
yaitu pukul 07.30-09.30, suasana tenang dan nyaman, dan tidak ada
85
tindakan peserta ujian yang menyebabkan ia dilaporkan dalam berita
acara.Namun pada hari terakhir ini masih terdapat sedikit kendala.
Kendala yang ada berupa masih ada laptop peserta yang mrmbutuhkan
penanganan sehingga menggunakan komputer cadangan 2 (dua) pada
ruang 3 (tiga) dan 1 (satu) pada ruang 2. Kemudian ada seorang peserta
yang harus melakukan logh-in ulang ditengah-tengah pelaksanaan pada
ruang 1. Selanjutnya ialah web UNBK yang masih error sehingga
mengalami keterlambatan untuk meng upload berita acara pada hari
tersebut.
3. Evaluasi Tahap Pelaporan
a. Pelaporan Pelaksanaan UNBK
Pelaporan UNBK SMPN 189 Jakarta tahun ajaran 2018/2019
terdiri dari laporkan yang setiap hari dilaporkan sesudah pelaksanaan
UNBK dan ada pula yang dilaporkan secara keseluruhan diakhir
pelaksanaan UNBK. Hal-hal tersebut ditujukan guna terciptanya
pengawasan pada semua titik penyelenggaraan UNBK agar sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan.
Pelaporan yang dilakukan setiap hari sesudah pelaksanaan
UNBK berupa berita acara pelaksanaan UNBK, pakta integritas dan
daftar hadir peserta maupun pengawas. Kesemuanya dilaporkan yang
diupload melalui web UNBK. Bukan hanya itu saja, berkas tersebut
dibuat rangkap 3 (tiga), masing-masing untuk sekolah, kota/kabupaten
dan provinsi. Isi dari berita acara yang dilaporkan ialah berupa
pernyataan tanggal dan waktu pelaksanaan, username, nama sekolah,
ID server, sesi, jumlah peserta seharusnya, jumlah hadir, jumlah tidak
hadir, username tidak hadir, catatan selama UNBK berlangsung, dan
tanda tangan dari yang membuat berita acara yaitu proktor, pengawas
dan kepala sekolah.
Selama pelaksanaan UNBK, berita acara tidak berisi catatan
negatif akan pelaksanaan disetiap harinya. Melainkan berita acara diisi
86
dengan pelaksanaan UNBK berlangsung tertib dan lancar. Selain itu,
berita acara juga memberikan berita bahwa untuk ruang 3 (tiga), 4
(empat), 5 (lima) terdapat masing-masing 1 (satu) siswa tidak hadir
dikarenakan siswa tersebut adalah siswa berkebutuhan khusus dan
tidak ada kewajiban baginya untuk mengikuti UNBK. Berita acara pun
di upload setiap hari sesudah pelaksanaannya. Akan tetapi pada
penguploadan berita acara hari ke 3 (tiga) dan 4 (empat) mengalami
keterlambatan dikarenakan web UNBK error.
Hal lain yang dilaporkan ialah hasil dari Monitoring Evalusi
UNBK SMPN 189 Jakarta tahun 2018/2019 yang dilakukan oleh Suku
Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Barat. Monev
(Monitoring Evaluasi) tersebut bertujuan untuk menilai kesiapan baik
sebelum pelaksanaan, saat pelaksanaan maupun sesudah pelaksanaan.
Instrumen monitoring evaluasi tersebut meliputi identitas sekolah,
jumlah peserta baik mandiri ataupun bergabung, permasalahan,
pelaksanaan, simpulan dan saran.Monev tersebut dinilai oleh petugas
monitoring yang bernama Sri Wahjuningsih dan hasil monev dari
Sudin. Pend. Wilayah II Jakarta Barat mendapatkan kualifikasi hasil
dengan predikat A. Salinan hasil monev terlampir.
Prosedur pelaporan pelaksanaan UNBK dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.10
Prosedur Pelaporan UNBK SMPN 189 Jakarta 2018/2019
Sekolah
Dokumen
laporan
(pakta integritas,
daftar hadir
siswa &
pengawas, dan
berita acara).
WEB
UNBK Dokumen laporan
di upload setiap
harinya (kecuali
pakta integritas
hanya diawal saja
di upload).
Sudin. Pend.
Wil II
JakBar. Instrumen
monitoring
evaluasi, laporan
yang telah di
upload juga
diberikan pada
Sudin. Pend. Wil
II JakBar.
Dinas
Pend. DKI
Jakarta
Laporan yang
telah di upload
juga diberikan
pada Dinas
Pend. DKI
Jakarta.
87
b. Hasil UNBK
Hasil UNBK tingkat SMP tahun 2018/2019 diumumkan pada
tanggal 27 mei 2019 dan dapat diakses secara online melalui
http://puspendik.kemdikbud.go.id yang mana hasil secara online hanya
bisa dilihat secara keseluruhan oleh pihak sekolah dan masyarakat luas
hanya bisa melihat nilai secara umum dari rerata tiap mata pelajaran
suatu sekolah. Hasil UNBK juga dikirim ke sekolah dalam bentuk
hard copy berupa nilai-nilai UNBK per mata pelajaran dari Puspendik.
Selanjutnya, SMPN 189 Jakarta menyampaikan hasil UNBK kepada
para peserta didik secara bersama-sama di sekolah. Adapun teknisnya
ialah peserta didik melakukan tadarus, sholat dhuha di masjid dan
setelah usai peserta didik dilanjutkan dengan melihat hasil
pengumuman UNBK. Berdasarkan pengumuman tersebut
penyelenggaraan UNBK SMPN 189 Jakarta tahun 2018/2019
mendapatkan kelulusan 100%.
Nilai-nilai yang mereka terima sangat bervariasi setiap peserta
didik dan setiap mata pelajaran. Nilai-nilai yang bervariatif ini diisi
dengan nilai yang dapat dikatakan tinggi, sedang dan ada pula yang
rendah dalam hasil yang didapatkan. Nilai tertinggi diraih pada mata
pelajaran B. Indonesia dengan nilai 98 dan terendah dengan nilai 20
didapatkan pada mata pelajaran matematika. Namun bila dirata-ratakan
secara keseluruhan, apa yang telah ditargetkan maupun nilai yang
diperoleh bisa dikatakan telah memenuhi bahkan melebihi hal tersebut.
88
Berikut disajikan nilai rerata yang didapatkan dan target yang ingin
dicapai, yaitu:
Tabel 4.4
Rerata Hasil UNBK SMPN 189 Jakarta
No. Mata Pelajaran Target Perolehan
1. B. Indonesia 78.68 78.68
2. B. Inggris 60.83 68.11
3. Matematika 50.16 56.25
4. IPA 54.13 61.45
Target tersebut bukanlah patokan seorang peserta lulus
ataupun tidak, melainkan target tersebut diniatkan agar ada kenaikan
peringkat sekolah diantara sekolah-sekolah lainnya. Seperti yang kita
ketahui, sekitar 4 tahun yang lalu sudah ada kebijakan bahwa hasil
UNBK bukanlah satu-satunya penentu peserta didik untuk
mendapatkan kelulusannya.
C. Unit Analisis Ketercapaian Program
Analisis ketercapaiaan program ini merupakan hasil olah data
berdasarkan evaluasi lapangan yang dilakukan oleh evaluator. Hasil pada
analisis ini menggunakan persentase sebagai nilai kesenjangan dengan nilai
100% jika memenuhi kriteria objektif yang telah dibuat evaluator sebagai
tolak ukur dalam melakukan evaluasi. Berikut ini adalah hasil analisis
ketercapaiaan program penyelenggaraan UNBK di SMPN 189 Jakarta.
89
Tabel 4.5
Unit Analisis Ketercapaian Program UNBK
di SMPN 189 Jakarta
No. Tahapan Fokus/Unit Indikator Tujuan
(Idealitas)
Realitas Jumlah dan
Kesimpulan SS S KS T
S 1. Persiapan 1. Sarpras
a. Ruang ujian
b. Sekatmeja ujian
c. Mejaujian
d. Kursi ujian
e. Meja pengawas,
proktor dan
teknisi
f. Kursi pengawas,
proktor dan
teknisi
g. Komputer/Laptop
peserta
h. Komputer sentral
i. Jaringan area lok.
j. Jaringan internet
k. Server pusat
l. Server lokal
m. Kartu peserta
n. Denah bangku
o. Genset
p. Daya listrik
2. Biaya
1. Sarpras
a. Terpenuhinya 7
ruang ujian
b. Terpenuhinya 243
sekat meja ujian
c. Terpenuhinya 243
meja ujian
d. Terpenuhinya 243
kursi ujian
e. Terpenuhinya 4
meja tiap ruang
ujian
f. Terpenuhinya 4
kursi tiap ruang
ujian
g. Terpenuhinya 243
laptop peserta
h. Tersedianya 1
komputer sentral
tiap ruangujian
i. Tersedianya kabel
LAN, switch,
bandwith, IP, UPS
j. Bandwidth 30 mbps
untuk 7 ruang
k. Tersedia beberapa
untuk tiap wilayah
l. Tersedia 1 server
tiap lokal dan 1
cadangan untuk satu
sekolah
m. Terpenuhinya 243
kartu peserta
n. Tersedia 1 denah
bangku tiap lokal
o. Tersedia 1 genset
p. Tersedia 41500 daya
listrik
2. Biaya
Terkecukupinya
pembiyaan
penyelenggaraan UNBK
sesuai yang dianggarkan,
Rerata ketercapaian
pada tahap
persiapan 79%
yaitu berada pada
katagori Siap.
90
3. SDM
a. Panitia ujian
b. Pengawas
c. Teknisi
d. Proktor
4. Administrasi Peserta
Ujian
5. Simulasi
a. Simulasi 1
b. Simulasi 2
c. Simulasi 3
berupa kebutuhan
peserta, Sarpras, honor,
dll.
3. SDM
a. 11 SDM sekolah
b. 15 SDM pengawas
silang
c. 7 SDM sekolah
d. 7 SDM sekolah
4. Administrasi Pesera
Ujian sesuai dengan
ketentuan Dapodik.
5. Simulasi
a. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
b. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
c. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
Jumlah
8
13
4
0
2. Penyelenggaraan 1. Pengelolaan
a. Sinkronisasi
UNBK
b. Pendistribusian
Komputer dan
server tiap ruang
c. Arahan untuk
peserta ujian dan
pengawas
d. Pengkondisian
laptop peserta
e. Kebijakan-
kebijakan sekolah,
seperti:
pembagian kartu
peserta,
kebersihan lokal
ujian, pemberian
sarapan, strategi,
motivasi, do’a,
1. Pengelolaan
a. 1 hari sebelum
UNBK dan Sesuai
dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
b. 1 hari sebelum
UNBK dan Sesuai
dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
c. Sesuai dengan
kebijakan sekolah
dan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
d. Setiap hari
pelaksanaan UNBK
pukul 06.00
e. Sesuai dengan
kebijakan sekolah
Rerata ketercapaian
pada tahap
penyelengga
raan 77,5% yaitu
berada pada
katagori Siap.
91
dan berbaris.
f. Kinerja panitia
2. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan
UNBK
b. Penanggulangan
masalah teknis
c. Kinerja Pengawas.
Proktor, teknisi,
dan panitia
d. Kerapihan dan
ketertiban peserta
UNBK
f. Sesuai dengan tugas
operasional yang
telah diberikan
sekolah
2. Pelaksanaan
a. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
b. Sesuai dengan
kebijakan sekolah
dan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
c. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
d. Atribut lengkap,
datang sesuai arahan
jam 06.00, dan tertib
saat pelaksanaan.
Jumlah
2
7
1
0
3. Pelaporan 1. Pelaporan
a. Berita acara
b. Pakta integritas
c. Daftar hadir
peserta dan
pengawas
d. Monitoring
evaluasi
2. Hasil UNBK
1. Pelaporan
a. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
b. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
c. Sesuai dengan POS
penyelenggaraan
UN 2018/2019
d. Sesuai dengan
instrumen Monev
Sudin. Pend. Wil II
JakBar.
2. Sesuai dengan yang
dikeluarkan puspendik
dan target sekolah
Jumlah
3
2
0
0
Rerata ketercapaian
pada tahap
pelaporan 90%
yaitu berada pada
katagori Sangat
Siap.
Berdasarkan tabel analisis ketercapaiaan program di atas, evaluator
dapat menentukan sejauh mana jenjang ketercapaian pada masing-masing
tahapan evaluasi, baik pada tahapan persiapan, penyelenggaraan dan
pelaporan. Evaluator menggunakan nilai 100% jika memenuhi kriteria objektif
yang telah dibuat evaluator.
92
Adapun katagori dalam menentukan kesenjangan pertahap evaluasi
adalah sebagai berikut:66
1. ≤ 100% Sangat Siap (SS)
2. ≤ 79% Siap (S)
3. ≤ 69% Kurang Siap (KS)
4. ≤ 59% Tidak Siap (SS)
Fokus/unit persiapan yang memiliki keterapaiaan paling rendah yaitu
skor 3 (KS) terjadi pada kriteria evaluasi. Pertama, sekolah belum mampu
menyediakan semua sekat meja untuk setiap ruang ujian. Hal ini dikarenakan
pendanaan yang masih kurang untuk penyediaannya. Pihak sekolah hanya
baru bisa menyediakan sekitar 20 sekat meja didalam satu ruang. Sekat meja
yang ada pun bukan memang disediakan untuk pelaksanaan UNBK,
melainkan memang sudah ada dan dipergunakan pada lab bahasa yang pada
saat UNBK dipergunakan sebagai ruang ujian. Sehingga kurang lebih SMPN
189 Jakarta masih membutuhkan sekat meja sebanyak 223 buah. Kedua,
server pusat dan lokal yang masih mengalami error saat pelaksanaan UNBK.
Hal ini dikarenakan terlalu banyak pengguna yang menggunakan server pusat
sehingga server pusat menjadi error, telat dalam memberikan token, susah
untuk mengupload berita acara, dan juga bagi server lokal hampir disetiap
harinya mengalami kelemotan, tidak bisa mengerjakan ditengah-tengah
pelaksanaan sehingga harus merestrart ulang dan memulai kembali, dll.
Selanjutnya, pada fokus/unit ketercapaiaan tahap persiapan lainnya
berada pada skor 3 (S) sebanyak 13 fokus/unit dan skor 4 (SS) sebanyak 8
fokus/unit. Diantara fokus/unit yang mendapatkan skor 3 (siap) adalah ruang
ujian, meja ujian, kursi ujian, komputer/laptop peserta, jaringan area lokal,
daya listrik, pembiayaan, panitia ujian, pengawas, teknisi, proktor, simulasi 2
dan 3. Hal tersebut dikatakan siap dikarenakan telah terpenuhinya fokus/unit
yang ada meskipun terdapat kekurangan sedikit dari pelaksanaannya. Diantara
fokus/unit lainnya yang mendapat skor 4 (sangat siap) adalah meja kursi
66
Fadhilah Suralaga, dkk., Pedoman Akademik Program Strata 1 2015/2016, (Jakarta:
Biro Administratif Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UIN Syahid, 2015), hlm. 39.
93
pengawas, proktordan teknisi, komputer sentral, jaringan internet, kartu
peserta, denah bangku, genset, dan administrasi peserta ujian. Hal yang
demikian dikatakan sangat siap dikarenakan dapat terpenuhinya dan tak ada
kekurangan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan data tabel analisis tahap
persiapan diatas diperoleh perhitungan:
NP x 100% = 79 x 100% = 79%
NT 100
Sehingga, rerata ketercapaiaan yaitu 79% dengan katagori ketercapaiaan siap.
Fokus/unit penyelenggaraan yang memiliki keterapaiaan rendah terjadi
pada kriteria evaluasi pelaksanaan UNBK. Hal tersebut dikarenakan di setiap
hari pelaksanaan UNBK selalu mengalami kendala baik pada server pusat
maupun lokal. Kendala tersebut terjadi akibat terlalu banyak pengguna yang
menggunakan server pusat sehingga server pusat menjadi error, telat dalam
memberikan token, susah untuk mengupload berita acara, dan juga bagi server
lokal hampir disetiap harinya mengalami kelemotan, tidak bisa mengerjakan
ditengah-tengah pelaksanaan sehingga harus merestrart ulang dan memulai
kembali. Selain itu juga disetiap hari pelaksanaan UNBK ada saja peserta
yang mengalami masalah pada laptop yang digunakan, sehingga laptop perlu
penanganan dan peserta dialihkan ke komputer cadangan. Lalu pada seting
jaringan area lokal pun dirasa kurang baik pada pelaksanaan UNBK tersebut,
sehingga terjadi kendala ketika hanya tersenggol sedikit switch dan aliran
listrik mati. Fokus/unit yang memiliki tingkat ketercapaian skor 3 (siap)
adalah pendistribusian komputer dan server tiap ruang, pengkondisian laptop
peserta, kebijakan-kebijakan sekolah, kinerja panitia, pelaksanaan UNBK,
penanggulangan masalah, kinerja pengawas, proktor, teknisi dan panitia,
kerapihan dan ketertiban peserta UNBK. Hal tersebut dikatakan siap
dikarenakan telah terpenuhinya fokus/unit yang ada meskipun terdapat
kekurangan sedikit dari pelaksanaannya. Kemudian fokus/unit yang memiliki
tingkat ketercapaiaan skor 4 (sangat siap) hanya 2, yaitu pada saat
sinkronisasi UNBK, arahan untuk peserta UNBK dan pengawas. Hal yang
demikian dikatakan sangat siap dikarenakan dapat terpenuhinya dan tak ada
94
kekurangan dalam pelaksanaannya. Berdasarkan data tabel analisis tahap
penyelenggaraan diatas diperoleh perhitungan:
NP x 100% = 31 x 100% = 77,5%
NT 40
Sehingga, rerata ketercapaiaan yaitu 77,5% dengan katagori ketercapaiaan
siap.
Fokus/unit pelaporan juga tidak memiliki keterapaiaan rendah pada
kriteria evaluasi ini, melainkan hanya memiliki tingkat ketercapaian siap dan
sangat siap. Fokus/unit yang memiliki tingkat ketercapaian skor 3 (siap)
adalah berita acara dan hasil UNBK. Hal tersebut dikatakan siap dikarenakan
telah terpenuhinya fokus/unit yang ada meskipun terdapat kekurangan sedikit
dari pelaksanaannya. Kemudian juga fokus/unit yang memiliki tingkat
ketercapaiaan skor 4 (sangat siap) yaitu pakta integritas, daftar hadir peserta,
pengawas, dan monitoring evaluasi. Hal yang demikian dikatakan sangat siap
dikarenakan dapat terpenuhinya dan tak ada kekurangan dalam
pelaksanaannya. Berdasarkan data tabel analisis tahap pelaporanan diatas
diperoleh perhitungan:
NP x 100% = 18 x 100% = 90%
NT 20
Sehingga, rerata ketercapaiaan yaitu 90% dengan katagori ketercapaiaan
sangat siap.
Berdasarkan perhitungan data tabel analisis diatas diperoleh hasil
masing-masing tahap evaluasi, yaitu tahap persiapan diperoleh rerata
ketercapaiaan yaitu 79% dengan katagori ketercapaiaan siap, tahap
penyelenggaraan diperoleh rerata ketercapaiaan yaitu 77,5% dengan katagori
ketercapaiaan siap dan tahap pelaporan diperoleh rerata ketercapaiaan yaitu
90% dengan katagori ketercapaiaan sangat siap. Sehingga dari kesemua tahap,
baik pada persiapan, penyelenggaraan, dan pelaporan mendapatkan rerata
ketercapaian yaitu 82,16% dengan katagori ketercapaian sangat siap.
95
D. Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi Program
Pembahasan hasil temuan evaluasi yang tidak tercapai yaitu sebagai
berikut:
Gambar 4.11
Skema Pembahasan Hasil Temuan Evaluasi Program
UNBK SMPN 189 Jakarta
Persiapan
1. Keterbatasan dana. Sehingga
pihak sekolah belum mampu
menyediakan sarana
prasarana yang lengkap,
terkhusus laptop dan sekat
meja.
2. Settingan jaringan area lokal
yang masih dapat dikatakan
terlalu lemah.
3. Terdapat beberapa pekerjaan
yang dikerjakan tidak
dengan ahlinya.
4. Pekerjaan yang hanya
dikerjakan dengan beberapa
orang saja.
5. Simulasi pertama yang
masih terkesan memaksakan
.
Penyelenggaraan
1. Kendala pada server pusat
maupun lokal
2. Masalah pada laptop yang
digunakan
3. Seting jaringan area lokal
yang dirasa kurang baik
4. Keterlambatan peserta dan
keterlambatan dimulainya
pelaksanaan UNBK hingga
setengah jam
5. Teknisi yang terkadang
berkeliaran dan tidak ada di
tempat
Pelaporan
1. Sedikit terkendala pada
upload berita acara hari
ketiga dan keempat.
2. Hasil nilai UNBK mata
pelajaran matematika yang
reratanya bisa dibilang
kurang baik atau tak berbeda
jauh dengan target yang
ditentukan sekolah yaitu
rerata yang ditargetkan
sebesar 50.16 dan rerata
yang didapatkan 56.25.
Feedback
96
1. Tahap persiapan
Pada fokus evaluasi sarana dan prasarana, salah satu yang sangat
dibutuhkan peserta saat UNBK adalah laptop. Berdasarkan kebijakan
sekolah, peserta ujian diharuskan utuk membawa laptop yang digunakan
dalam pelaksanakan UNBK. Kebijakan tersebut masih diketemukan
bahwa peserta ujian yang perekonomian keluarganya kekurangan amat
merasa keberatan. Hal tersebut dkarenakan peserta tersebut tidak
memilikinya, jika diusulkan untuk meminjam, belum tentu keluarga yang
lain memilikinya dan jika menyewa membutuhkan biaya untuk
dikeluarkan. Selain itu juga beberapa permasalahan lain yang perlu
dipertimbangkan perbaikannya adalah sekat meja yang hanya tersedia 20
buah. Hal lainnya adalah settingan jaringan area lokal yang masih dapat
dikatakan terlalu lemah, sehingga apabila tersenggol akan mati baik dari
switch, listrik atau lainnya. Terlebih lagi pada server pusat dan lokal,
keterlambatan memulai, token tidak keluar, nge-lag ditengah pengerjaan,
dll nya amatlah sangat mengganggu.
Pada fokus evaluasi pembiayaan, masih banyaknya kebutuhan
pembiyaan yang masih belum terpenuhi. Masih banyaknya sarana dan
prasarana yang belum terpenuhi diakibatkan pembiayaan yang kurang,
bahkan honor bagi para teknisi, proktor dibawah standar yang telah
ditetapkan pemerintah.
Pada fokus evaluasi SDM, masih ada beberapa pekerjaan yang
dikerjakan tidak dengan ahlinya, seperti halnya teknisi diambil dari satpam
sekolah. Kemudian juga pekerjaan yang hanya dikerjakan dengan
beberapa orang saja, seperti sinkronisasi UNBK dan pendistribusian laptop
dan server ketiap ruang. Hal tersebut membuat pekerjaan dapat terganggu
atau mungkin menjadi lebih lama.
Pada fokus evaluasi simulasi, simulasi pertama yang seharusnya
dibuat sesuai dengan UNBK sebenarnya yaitu satu sesi tidak dilakukan
dengan semestinya. Bukan hanya itu saja, nge lag saat pelaksanaan baik itu
simulasi pertama sampai ketiga masih terus dirasakan. Hal tersebut
97
dirasakan cukup mengganggu walaupun masih simulasi, akan teapi
menyisakan kekhawatiran apabila ini masih terjadi pada saat pelaksanaan
UNBK nantinya.
2. Tahap penyelenggaraan
Pada fokus evaluasi pengelolaan, diketemukan pengelolaan laptop
sebelum dimulainya ujian masih mengalami kendala. Pagi hari yang
seharusnya laptop sudah terpasang dengan kabel jaringan area lokal di
kelas dan terakses dengan software UNBK nyatanya ada laptop yang tidak
bisa menyala, tidak bisa mengakses software UNBK, nge lag, dll.
Kejadian tersebut hampir terjadi disetiap hari pelaksanaan UNBK. Selain
itu, pengawas mengatakan bahwa kinerja panitia pada hari pertama dirasa
kurang baik. Hal itu mengacu atas kosongnya ruang pengawas dari panitia
setelah selesainya pelaksanaan UNBK. Kosongnya ruang tersebut
membuat para pengawas kebingungan akan hal apa yang harus dikerjakan
pada saat ini dan membuat para pengawas merasa kurang dihargai.
Pada fokus evaluasi pelaksanaan, permasalahan yang terjadi adalah
masih diketumukannya keterlambatan peserta dan keterlambatan
dimulainya pelaksanaan UNBK hingga setengah jam yang diakibatkan
dari server pusat yang masih dalam status stand by yang mengakibatkan
token tidak keluar. Selain itu gangguan server lokal pada masing-masing
server tiap kelas mengalami kelemotan yang mengakibatkan peserta didik
yang telah mendapatkan token dari proktor tidak bisa logh-in. kemudian
matinya switch dan aliran listrik pada saat pelaksanaan UNBK juga
dirasakan sangat mengganggu dan menimbulkan kepanikan. Teknisi juga
sebagai orang yang dianggap dapat menanggulangi masalah terkadang
berkeliaran dan tidak ada di tempat. Hal itu sangat membuat para proktor
dan pengawas kebingungan apabila di dalam kelas mengalami kendala
teknis dan membutuhkannya.
3. Tahap pelaporan
Pada fokus evaluasi pelaksanaan, permasalahan yang dihadapi
adalah susahnya upload berita acara pada web UNBK di hari ketiga dan
98
keempat pelaksanaannya. Hal tersebut membuat kerja dari panitia UNBK
terlalu lama menghabiskan waktu dikarenakan menunggu sampai berita
acara tersebut bisa untuk di upload. Selain itu, dari hasil nilai UNBK yang
didapatkan ada satu mata pelajaran yang reratanya bisa dibilang kurang
baik dan tak berbeda jauh dengan target yang ditentukan sekolah, rerata
mata pelajaran itu ialah matematika dengan rerata yang ditargetkan sebesar
50.16 dan perolehan yang didapatkan 56.25 atau masih dalam angka
dibawah 60.00.
Hingga pada akhirnya, pelaporan – pelaporan tersebut dapat dijadikan
acuan sebagai feedback kedepannya dari penyelenggaraan UNBK tahun
berikutnya. Diharapkan dari hasil penelian yang diketemukan tidak terulang
kembali dan pada akhirnya terciptalah penyelenggaraan UNBK yang jauh
lebih baik.
E. Keterbatasan Evaluasi
Selama evaluator melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
program UNBK di SMPN 189 Jakarta tidak semua yang diharapkan oleh
evaluator dapat berjalan dengan baik. Ada beberapa keterbatasan evaluator
selama melakukan proses evaluasi ini diantaranya yaitu terkait waktu
penelitian, mengatur pertemuan dengan narasumber, pembagian waktu yang
kurang terorganisir antara penelitian dan kegiatan dirumah menjadi hal yang
tidak efektif dan tidak efisien dalam melaksanakan penelitian sehingga
penelitian tidak berjalan optimal. Dalam metodologi penelitian, evaluator
memiliki keterbatasan-keterbatasan diantaranya: tidak melakukan analisis
SWOT, instrumen yang terbatas untuk melakukan evaluasi, keterbatasan buku
dan data mengenai UNBK dan model evaluasi change.
Selain itu, kompetensi evaluator juga menjadi salah satu keterbatasan
dalam melakukan evaluasi program pelaksanaan UNBK di SMPN 189 Jakarta.
Keahlian evaluator dalam bidang evaluasi program yang menggunakan model
change masih sangat terbatas dan belum adanya refrensi model serupa pada
penelitian evaluasi di UIN Syahid Jakarta.
99
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat dikemukakan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Persiapan, semua komponen sebagian besar sudah tercapai. Rerata
ketercapaiaan pada tahap persiapan 79% yaitu berada pada kategori siap.
Ketidak tercapaiaan terjadi akibat keterbatasan dana sehingga pihak
sekolah belum mampu menyediakan laptop untuk pesertanya sendiri,
melainkan masih dalam status pinjaman. Sekat meja membutuhkan
sebanyak 223 sekat. Server pusat dan lokal pun juga memiliki
permasalahan yang cukup serius. Selain itu pada simulasi pertama dirasa
kurang siap. Namun pada aspek yang lain SMPN 189 Jakarta sudah
mampu mempersiapkan apa yang dibutuhkan sesuai POS UNBK,
sehingga kekurangan tersebut dapat tertutupi dan lebih untuk
dimaksimalkan.
2. Penyelenggaraan, sebagian besar penyelenggaraan UNBK sudah tercapai
meskipun terdapat beberapa kendala. Rerata ketercapaiaan yaitu 77,5%
dengan katagori ketercapaiaan siap. Ketercapaian terendah terjadi pada
komponen pelaksanaan program yang mana disetiap hari pelaksanaan
UNBK selalu mengalami kendala. Kendala tersebut baik pada server pusat
maupun lokal, terdapat peserta yang mengalami masalah pada laptop yang
digunakan, dan seting jaringan area lokal yang dirasa kurang baik. Namun
kesemua itu dapat ditanggulangi oleh para teknisi dengan baik. Selain itu,
pada aspek pengelolaan dan pelaksanaan yang lainnya pihak SMPN 189
Jakarta telah melaksanakan dengan baik.
3. Pelaporan, semua komponen sudah tercapai. Rerata ketercapaiaan yaitu
sebesar 90% dengan kategori ketercapaiaan sangat siap. Fokus/unit
pelaporan dan hasil UNBK sepenuhnya tercapai, meskipun sedikit
terkendala pada upload berita acara namun kendala itu tak terlalu berarti.
100
Secara keseluruhan penulis dapat simpulkan bahwa rangkaiaan
UNBK di SMPN 189 Jakarta dilakukan dengan baik, dimulai dengan
tahap persiapan, penyelenggaraan maupun pelaporan. Hal tersebut
tercermin dari penyelenggaraan UNBK SMPN 189 Jakarta tahun
2018/2019 yang telah terselenggara dengan alur penyelenggaraan yang
baik. Meskipun terdapat kendala disaat penyelenggaraannya, pihak
sekolah dengan tepat mengambil solusi akan pemecahan masalah sehingga
permasalahan itu dapat ditanggulangi dengan baik.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan dan kesimpulan hasil penelitian, maka
penulis dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, penyelenggaraan UNBK perlu mendapatkan dukungan
penuh dari semua pihak (stakeholder) SMPN 189 Jakarta. Seperti halnya
terpenuhi sarana dan prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan
UNBK, sehingga peserta ujian tidak lagi merasa terbebani akan hal
tersebut. Selain itu, kendala-kendala lain yang dihadapi pada
penyelenggaraan UNBK tahun ini dapat dijadikan bahan evaluasi agar
tidak lagi terulang pada penyelenggaraan UNBK tahun-tahun berikutnya.
2. Suku Dinas Pendidikan Wil. II Jakarta Barat, sudah saatnya tersedia dana
anggaran yang cukup untuk penyelenggaraan UNBK yang lebih baik.
Anggaran tersebut sangatlah dibutuhkan oleh sekolah-sekolah dengan
merujuk atas realitas yang terjadi dilapangan untuk dibelanjakan sarana
dan prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan UNBK, seperti
laptop, dll.
3. Puspendik. Kemendikbud. RI., terjadinya error server pusat di saat
pelaksanaan UNBK merupakan hal yang sangat mengganggu dari
penyelenggaraan UNBK. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas server
pusat perlu untuk ditambah agar lebih baik dan tidak ada error saat
penyelenggaraan UNBK dilakukan.
101
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, Faridah. 2015. Peubahan Kebijakan Ujian Nasional (StudiPelaksanaan
Ujian Nasional 2015). Aspirasi. Vol. 6 No. 2.
Anwar, Desy. 2007. Kamus Lengkap 100 Milliard Inggris~Indonesia -
Indonesia~Inggris. Surabaya: Amelia.
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharismi, Cepi Syafruddin Abdul Jabar. 2009. Evaluasi
ProgramPendidikan – Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan.
Jakarta:Bumi Aksara.
Bungin, H. M.. Burhan. 2007.Penelitian Kualitatif: Komunikasi,
Ekonomi,Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Chairunnisa, Connie, Putjosumedi. 2013. Manajemen Pendidikan. Jakarta:
Uhamka Press.
Faizul Muna,Anita dkk. Analisis Kesiapan Sekolah Menghadapi
PelaksanaanUnbk Di Sman 1 Sungai Ambawang. Jurnal. Program Studi
PendidikanEkonomi FKIP Untan Pontianak.
Haryati, Mimin. 2013. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta:Referensi.
Hutomo Nugrahanto,Bagus.Analisis Kesiapan Pelaksanaan Ujian
NasionalBerbasis Komputer di SMA Negeri 1 Kendal Tahun 2017.
Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.
J. Moleong,Lexy. 2010.Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Lubis, Mawardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Manafe, Indahyana Putri. Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional
BerbasisKomputer (UNBK) Studi di SMP Negeri 1 Salatiga.
Skripsi.FakultasTeknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.
Mesiono. 2017. “dalam Tinjauan Evaluasi Program”.Educators Jurnal
IlmuPendidikan danKependidikan UIN Sumatera Utara. Vol. 4 No. 2.
102
Nurhidayat, Arif.Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atauComputer
Based Test (CBT) di SMA Negeri 1 Wonosari. Skripsi.
FakultasIlmuPendidikan UNY.
Pranata, Julian.Pengaruh Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
KomputerTerhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XII di SMA Negeri 9
BandarLampung Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. fakultas keguruan dan
ilmupendidikan universitas lampung bandar lampung.
Rohman, Arif. 2009. Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: Efendi.
Sudaryono. 2014. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Lentera Ilmu
Cendikia.
Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah untuk
Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiono.2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R dan D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, H.M. 2009. Evalusi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Suralaga,Fadhilah, dkk.2015. Pedoman Akademik Program Strata 1 2015/2016.
Jakarta: Biro Administratif Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama
UIN Syahid.
Uno, Hamzah B., dkk. 2013. Assessment Pembelajara. Jakarta: Bumi Aksara.
Wirawan. 2012. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi.
Jakarta:Rajawali Pers.
Wirawan. 2016. Evaluasi Teori, Model, Metodologi, Standar, Aplikasi, dan
Profesi Edisi Revisi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Wulandari,Apriyanti. 2018.Evaluasi Program Keaksaraan Dasar di
KabupatenCirebon dengan Pendekatan Change Model: Antara Harapan
danRealitas. Jakarta: Puspendik Kemendikbud RI.
Yunisca Nurmalisa, dkk, Pengaruh Pelaksanaan Ujian Nasional
BerbasisKomputer Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XII DI SMA N
9BandarLampung, diakses dari http://jurnal.fkip.unila.ac.id.
Yusuf, A. Muri. 2015. Assesmen dan Evaluasi Pendidikan: Pilar Penyedia
Informasi dan Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan.
Jakarta:Prenadamedia.
103
Lampiran 1
(Instrumen Evaluasi)
104
Instrumen Daftar Ceklis Observasi Sarpras UNBK
No. Nama Barang
Kategori
Keterangan SS S KS TS
1. Ruang ujian
2. Meja ujian
3. Sekat antar peserta
4. Kursi ujian
5. Meja pengawas
6. Kursi Pengawas
7. Komputer (laptop)
8. Komputer sentral
9. Jaringan Area Lokal
10. Jaringan Internet
11. Server Pusat
12. Server Lokal
13. Kartu Peserta
14. Denah Bangku
15. Genset
16. Daya Listrik
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
105
Instrumen Daftar Ceklis Observasi Pelaksanaan UNBK
No. Nama Barang
Kategori
Keterangan SS S KS TS
1. Suasana Ujian
2.
Kesiapan peserta
meghadapi ujian
3. Kehadiran peserta ujian
4.
Pemberian motivasi
dari sekolah
5. Pemberian sarapan pagi
6. Layanan pengawas
7. Kerapihan atribut
8. Kebersihan lokal kelas
9. Pengoprasian komputer
10. Kelancaran jaringan
11. Kesigapan panitia ujian
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
106
Instrumen Wawancara Kepala Sekolah
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 9. Apakah yangmelatarbelakangi
diselenggarakannya UNBK di SMPN 189?
10. Bagaimana kesiapan dan kesesuaian sarana
dan prasarana di SMPN 189 dengan yang
telah ditetapkan pemerintah?
11. Bagaimana kesiapan petugas pelaksana
UNBK di SMPN 189 Jakarta ?
12. Apakah ada pelatihan terhadap terhadap
calon proktordan teknisi UNBK SMPN
189? Bagaimana pelaksanaannya?
13. Apa hasil yang diharapkan dari adanya
pelatihanproktor dan teknisi tersebut?
14. Bagaimana kesiapan siswa dalam
menghadapi UNBK ini?
15. Kapan dan brapakali dilaksanakannya
jadwal simulasi UNBK untuk peserta
didik?bagaimana pelaksanaannya?
16. Apa yang dipersiapkan sekolah apabila
penyelenggaraan UNBK mengalami
masalah?
2. Pelaksanaan 6. Berapa orang yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan UNBK dan bertugas sebagai
apa?
7. Bagaimana prosedur dan penerapan strategi
pelaksanaan UNBK di SMPN 189?
8. Dengan sarana prasarana yang ada,
bagaimana pemanfaatan dari keterbatasan
sarana dan prasarana di SMPN 189?
107
9. Bagaimana mekanisme penyiapan soal
UNBK dari Dinas Pendidikan DKI
Jakartapada saat pelaksanaan UNBK di
SMPN 189?
10. Apa saja yang dilakukan dalam proses
pengawasan UNBK secara resmi?
3. Pelaporan 2. Bagaimana pihak sekolah menerima hasil
penyelengaraan UNBK?
Instrumen Wawancara Wakasek Kurikulum
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 5. Apakah yangmelatarbelakangi
diselenggarakannya UNBK di SMPN 189?
6. Kapan dan brapakali dilaksanakannya
jadwal simulasi UNBK untuk peserta
didik?bagaimana pelaksanaannya?
7. Metode apakahyang digunakan dalam
membantu kompetensi dan kesiapan siswa?
8. Apakah di SMPN 189 terdapat Pendalaman
materi demi terciptanya kesiapan peserta
didik?
2. Pelaksanaan 4. Bagaimanakah mekanisme pelaksanaan
simulasi UNBK dilaksanakan di SMPN
189?
5. Bagaimana mekanisme penyiapan soal
UNBK dari Dinas Pendidikan DKI
Jakartapada saat pelaksanaan UNBK di
SMPN 189?
6. Bagaimana prosedur dan penerapan strategi
pelaksanaan UNBK di SMPN 189?
108
3. Pelaporan 2. Bagaimana keberhasilan atas segala sesuatu
yang telah disusun dalam penyelengaraan
UNBK SMPN 189?
Instrumen Wawancara Wakasek Sarpras
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 7. Apa sajakah yang dilakukan dalam proses
penyiapan Sarpras UNBK di SMPN 189?
8. Bagaimana proses pengadaan sarana dan
prasarana UNBK di SMPN 189?
9. Bagaimana kriteria persyaratan
infrastruktur UNBK di SMPN 189?
10. Apakah terdapat peraturan mengenai
persyaratan minimal infrastruktur UNBK di
SMPN 189?
11. Lalu apakah kesemuanya yang demikian
sudah sesuai dengan apa yang telah
ditetapkan pemerintah?
12. Bagaimana pemeliharaan dan penjagaan
sarana dan prasarana
sebelumdilaksanakannya UNBK di SMPN
189?
2. Pelaksanaan 3. Bagaimana prosedur yang dilakukan
apabila terdapat masalah dalam
pengoprasian komputer ?
4. Bagaimana prosedur yang dilakukan
terdapat masalah listrik padam ?
3. Pelaporan 3. Apakah sarana dan prasarana yang ada pada
penyelengaraan UNBK SMPN 189 sudah
terkecukupi?
109
4. Apakah terpenuhinya Sarpras tersebut
membuat pelaksanaan UNBK SMPN 189
menjadi sukses?
Instrumen Wawancara Kepala Tata Usaha
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 5. Bagaimanakah pembiayaan penyelenggaran
UNBK di SMPN 189?
6. Apakah terdapat anggaran pemerintah
untuk pengadaan infrastruktur UNBK
tersebut ?
7. Bagaimanakah prosedur pendaftaran
peserta didik dalam rangka mengkuti
UNBK di SMPN 189?
8. Bagaimana pengaturan tempat dan kartu
peserta UNBK SMPN 189?
2. Pelaksanaan 3. Apakah peserta didik masih kebingungan
dalam penempatan lokal yang diberikan?
4. Bagaimana staf tata usaha mengatur
penyelengaraan UNBK yang baik di SMPN
189?
3. Pelaporan 2. Bagaimana kelengkapan dari pelaporan
hasil penyelengaraan UNBK SMPN 189?
Instrumen Wawancara Proktor dan Teknisi
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 4. Bagaimana kesiapan software, hardware
dan brainwaredari pelaksanaan UNBK
SMPN 189?
5. Bagaimana akses jaringan internet SMPN
110
189 dalam penyelenggaraan UNBK?
6. Bagaimana kesiapan teknisi dan proktor
dalam pengoprasian sistem dalam
Penyelengaraan UNBK?
2. Pelaksanaan 3. Bagaimana proktor terus menjaga
kestabilan konektivitas antar laptop dengan
server sekolah?
4. Bagaimana prosedur proktor dalam
menjaga penyelenggaraan UNBK di SMPN
189 agar berjalan dengan baik dan
bagaimana teknisi menanggulangi apabila
peserta mengalami kendala teknis?
3. Pelaporan 3. Sesuai dengan Permendikbud No. 1 Tahun
2018 tentang bantuan operasional sekolah
baik proktor, teknisi mendapatkan honor
sebesar Rp.150.000-, (seratus lima puluh
ribu rupiah) untuk per orang dan per hari.
Apakah yang demikian diberikan ?
4. Bagaimana harapan baik kedepannya
bagiteknisi dan proktor tentang UNBK
yang tahun demi tahun akan
diselenggarakan SMPN 189?
Instrumen Wawancara Peserta Didik Kelas IX 2018/2019
No Indikator Pertanyaan
1. Persiapan 6. Apa sajakah yang dilakukan peserta didik
demi mempesiapkan untuk menghadapi
UNBK?
7. Seberapa membantukah simulasi yang yang
telah disiapkan SMPN 189 dalam
111
menghadapi UNBK?
8. Apakah pihak sekolah telah mampu
mempersiapkan sepenuhnya barbagai
infastruktur untuk menyelenggarakan
UNBK?
9. Darimakah peserta didik mendapatkan
laptop untuk penyelenggaraan UNBK?
10. Apakah peserta didik merasa terberatkan
dengan pihak sekolah meminta bantuan
untuk menyediakan laptop masing-masing
yang nantinya akan digunakan dalam
pelaksanaan UNBK?
2. Pelaksanaan 3. Apakah peserta didik sudah merasa siap
dalam menghadapi UNBK?
4. Apakah masih ada rasa memberatkan
peserta didik dari adanya perubahan UN
berbasis kertas dengan UNBK?
3. Pelaporan 3. Apakah dapat dikatakan sukses jika melihat
hasil dari penyelengaraan UNBK tahun ini
dari awal hingga akhirnya di SMPN 189?
4. Bagaimana hasil yang didapat dari UNBK
anda?
Instrumen Wawancara Pengawas UNBK 2018/2019
No Indikator Pertanyaan
1. Pelaksanaan 9. Apakah ada kejadian pada berlangsungnya
pelaksanaan UNBK SMPN 189?
10. Bagaimana kesan mengawas pada hari ini?
Apakah terdapat kendala?
11. Apakah ada peserta didi yang kebingungan
112
dalam pelaksanaan UNBK?
12. Apakah ada yang dilaporkan diberita acara
selama mengawas UNBK di SMPN 189?
13. Apakah peserta ujian merasa nyaman saat
pelaksanaan UNBK?
14. Apakah ada kendala selama melakukan
pengawasan?
15. Bagaimana kerjasama pengawas dengan
panitia ujian?
16. Apakah pengawas dijamu dengan baik
selama mengawas di SMPN 189 Jakarta?
113
Instrumen Daftar Ceklis Dokumen
No. Komponen Studi Dokumentasi
Katagori
Keterangan SS S KS TS
1.
Dokumentasi cetak, antara lain:
l. Sejarah dan Pofil sekolah
m. Visi dan Misi Sekolah
n. Data tenaga pendidik dan
kependidikan
o. Data peserta UNBK kelas IX
2018/2019
p. Data pengawas UNBK
2018/2019
q. Dokumen rencanapelaksanaan
program UNBK
r. Dokumen pakta integritas
pengawas ruang UNBK
s. Dokumen berita acara UNBK
t. Penjadwalan program UNBK
u. Monitoring evaluasi UNBK
dari Sudin. Pendidikan
Wilayah II Jakarta Barat
v. Hasil UNBK dari Puspendik
2.
Dokumentasi foto, antara lain:
d. Kegiatan selama UNBK
e. Kondisi ruang Ujian dan
pengawas
f. Sarana dan prasarana
penunjang UNBK
3.
Dokumentasi digital, antara
lain:
c. Website SMPN 189 Jakarta
d. Website pengumuman hasil
UNBK
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
114
Lampiran 2
(Hasil Wawancara)
115
Lampiran Transkip Wawancara dengan Kepala Sekolah
Kepala Sekolah : Edi Krisnanto, S.Pd.
Tempat : Ruang Kepala SMPN 189 Jakarta
Waktu : Senin, 25 Februari 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah yang melatar belakangi
diselenggarakannya UNBK di
SMPN 189?
Penyelenggaraan UNBK di SMPN
189 Jakarta merupakan suatu bentuk
regulasi atau kewajiban yang telah
ditetapkan oleh pemerintah,
khususnya untuk Dinas Pendidikan
DKI Jakarta sejak dua periode
kemarin baik negeri mapun swasta.
Sehingga, mau ataupun tidak seiring
dengan perbaiakan tahun demi tahun,
SMPN 189 Jakarta sudah memulai
penyelenggaraannya sejak dua tahun
yang lalu dan tahun ini merupakan
tahun ketiga dari penyelenggaraan
UNBK di SMPN 189 Jakarta.
2. Bagaimana kesiapan dan kesesuaian
sarana dan prasarana di SMPN 189
dengan yang telah ditetapkan
pemerintah?
Bila ditinjau dari kesiapan sarana
untuk klien terhusus laptop, kita
dapat dikatakan belum siap. Dari 243
jumlah siswa, pihak sekolah hanya
baru menyiapkan 17 komputer. Tapi
bagaimanapun yang demikian harus
dilakukan karena tuntutan yang ada,
sehingga pihak sekolah mencari
solusi dengan mengumpulkan dan
116
bermusyawarah dengan orang tua
murid. Pada akhirnya orang tua
murid bersedia untuk meminjamkan
laptop untuk masing-masing anaknya
yang nantinya dipergunakan pada
kegiatan UNBK. Sarana dan
prasarana lain pun sudah
dipersiapkan, sehingga simulasi
demi simulasi hingga hari – H
kegiatan UNBK SMPN 189 sudah
siap untuk melaksanakannya sesuai
dengan apa yang telah ditetapkan
pemerintah. Baik itu pada lokal yang
dipergunkan, 7 server dan 1 server
cadangan, peralatan-peralatan,
jaringan area lokal, internet, dllnya.
Kesemua hal tersebut sudah
terpasang pada tiap-tiap lokal yang
dipergunakan peserta UNBK.
3. Bagaimana kesiapan petugas
pelaksana UNBK di SMPN 189
Jakarta ?
Mengenai kesiapan petugas
pelaksana UNBK yaitu proktor dan
teknisi sudah dilakukan. Sehingga
pihak sekolah juga sudah memetakan
bahwa nantinya tiap lokal terdiri dari
1 (satu) proktor dan 1 (satu) teknisi,
sehingga pada pelaksanaan UNBK
tahun ini SMPN 189 sudah siap
dengan 7 (tujuh) proktor dan 7
(tujuh) teknisi. Panitia petugas
pelaksana lainnya pun sudah
dibentuk dengan diketuai dari
117
Wakasek. Kurikulum dan nama-
nama tersebut telah disetor ke dinas.
4. Apakah ada pelatihan terhadap
terhadap calon proktor dan teknisi
UNBK SMPN 189? Bagaimana
pelaksanaannya?
Pelatihan tersebut ada dan telah
dilaksanakan. Pelatihan yang
dilakukan berupa mengirim
koordinator proktor dan teknisi
untuk mengikuti pelatihan diluar
bersama proktor dan teknisi lainnya.
Setelah hal itu dilakukan, koor
proktor mupun teknisi melakukan
pelatihan intern kepada anggota-
anggotanya.
5. Apa hasil yang diharapkan dari
adanya pelatihan proktor dan teknisi
tersebut?
Diharapkan kesemuanya paham akan
apa yang dilakukan dan dapat
menanggulangi bilamana terdapat
masalah pada pelaksanaan UNBK
nantinya.
6. Bagaimana kesiapan siswa dalam
menghadapi UNBK ini?
Kesiapan siswa terus dipersiapkan
oleh pihak sekolah. Diantara
persiapan tersebut ialah dengan 3
(tiga) kali diadakannya simulasi oleh
pihak sekolah, pendalaman materi
(pm), hingga siswa diberikan
ketermpilan untuk memasang laptop
yang dibawa pada saat pelaksanaan
UNBK dengan kabel jaringan area
lokal, logh in dan sampai siswa dapat
mengikuti ujian, dan juga pada saat
mengakhiri ujian. Diharapkan
dengan persiapan tersebut para siswa
118
sangat siap dalam melaksanakan
UNBK.
7. Kapan dan brapakali
dilaksanakannya jadwal simulasi
UNBK untuk peserta didik?
bagaimana pelaksanaannya?
Penyelenggraan simulasi UNBK
SMPN 189 Jakarta dilaksanakan
sebanyak 3 (tiga) kali pada bulan
Desember 2018, Februari dan Maret
2019 selama 120 (seratus dua puluh)
menit. Simulasi pertama ini di desain
secara bergantian (2 sesi). Misal
kelas 9A dan 9B masuk pertama
dalam waktu 2 jam, kemudian 2 jam
kemudian bergantian dengan 9C dan
9D. Begitu seterusnya hingga
terakhir oleh kelas 9G. Kemudian
pada simulasi kedua 7 (tujuh) lokal
kelas sudah di set sebagaimana yang
akan dilakukan pada pelaksanaan
UNBK sebenarnya dan berlangsung
dengan 1 (satu) sesi saja. Hingga
simulasi ke 3 (tiga) ini merupakan
“gladi bersih” sebelum
diselenggarakannya UNBK pada 22-
25 April 2019 nanti. Simulasi ini
dilakukan agar peserta didik mahir
mengoprasikan laptop pada
penyelenggaraan UNBK dan tidak
canggung lagi pada saat pelaksanaan
UNBK yang sebenarnya. Pada
simulasi ini juga didesain
sebagaimana mestinya
penyelenggaraan UNBK nanti,
119
semisal berbaris dahulu sebelum
memasuki ruangan dan prosedur-
prosedur lainnya yang sama pada
penyelenggaraan UNBK nantinya.
8. Apa yang dipersiapkan sekolah
apabila penyelenggaraan UNBK
mengalami masalah?
Penanggulangan yang dipersiapkan
sekolah apabila penyelenggaraan
UNBK mengalami masalah ialah
dengan mencoba menanggulanginya
sendiri terlebih dahulu dengan
menerjunkan teknisi atau proktor
yang bertugas di ruang tersebut,
apabila masih terkendala dapat
menghubungi koordinator teknisi
ataupun proktor untuk meminta
bantuan, dan terakhir apabila benar-
benar tidak dapat menanggulanginya
pihak sekolah menghubungi team
sub rayon yang bertugas di daerah
tersebut. Selain itu, jika bermasalah
dengan laptop yang digunakan pihak
sekolah sudah menyediakan 17
(tujuh belas) komputer sebagai
cadangan. Begitupula dengan server
lokal, pihak sekolah pun telah
mempersiapkan 1 (satu) server
cadangan.
9. Berapa orang yang terlibat langsung
dalam pelaksanaan UNBK dan
bertugas sebagai apa?
40 orang terlibat langsung dalam
pelaksanaan UNBK SMPN 189
Jakarta tahun 2018/2019, yang mana
11 orang sebagai panitia inti yaitu
120
penanggung jawab, ketua panitia,
wakil ketua, sekretaris, bendahara,
kesekretariatan, dan 5 orang anggota.
Selain itu ada 7 orang teknisi, 7
orang proktor, dan 15 orang
pengawas silang.
10. Bagaimana prosedur dan penerapan
strategi pelaksanaan UNBK di
SMPN 189?
SMPN 189 Jakarta memulai dengan
menetapkan tempat/ruag ujian,
melakukan sosialisasi regulasi yang
mengatur tentang UNBK dan teknis
pelaksanaan UNBK, satuan
pendidikan mengusulkan nama calon
pengawas ruang UNBK ke Sub
Rayon, dalam hal persiapan dan
pelaksanaan UNBK, panitia UNBK
memiliki tugas dan tanggung jawab
yang telah diamanatkan,
melaksanakan UNBK dan
memastikan kesesuaian pelaksanaan
UNBK sesuai POS UNBK,
mengirim data calon peserta UNBK,
mengirim nilai rapor persemester,
nilai US dan USBN melalui dapodik,
menjamin keamanan dan ketertiban
pelaksanaan UNBK, mencatat dan
melaporkan kejadian yang tidak
sesuai dengan POS UNBK,
mengesahkan berita acara
pelaksanaan UNBK, menjelaskan
tata tertib pengawasan ruang ujian,
menerima DKHUN dari panitia UN
121
tingkat Kabupaten/kota, mencetak
dan membagikan SKHUN kepada
peserta UNBK, dan menyampaikan
laporan pelaksanaan UNBK kepada
panitia UN tingkat Kabupaten/Kota.
11. Dengan sarana prasarana yang ada,
bagaimana pemanfaatan dari
keterbatasan sarana dan prasarana
di SMPN 189?
Seperti hal yang diketahui bahwa
SMPN 189 Jakarta hanya baru
memiliki 17 komputer. Hal tersebut
belum mencukupi dari total 243
peserta yang mengikuti UNBK
patahun 2018/2019 ini. Sehingga,
dari 17 komputer yang ada tersebut
dimanfaatkan sebagai komputer
cadangan tiap lokal dan 243 laptop
yang dipergunakan oleh tiap peserta
ujian dari pihak sekolah mencari
solusi dengan mengumpulkan atau
memusyawarahkan dengan orang tua
murid. Yang mana pada akhirnya
orang tua murid bersedia untuk
meminjamkan laptop untuk masing-
masing anaknya yang nantinya
dipergunakan pada kegiatan UNBK.
Kemudian pada skat meja yang
belum dimiliki tiap lokal, pihak
sekolah memanfaatkan lab bahasa
sebagai lokal ujian dikarenakan pada
lokal tersebut telah memiliki skat
meja dan untuk meja-meja di 6 kelas
lainnya dimaksimalkan dengan
memberi jarak masing-masing 1
122
(satu) meter untuk menghindari
kecurangan seperti halnya
penggunaan skat meja.
12. Bagaimana mekanisme penyiapan
soal UNBK dari Dinas Pendidikan
DKI Jakarta pada saat pelaksanaan
UNBK di SMPN 189?
Mekanisme penyiapan soal
dilakukan pada saat melakukan
sinkronisasi UNBK satu hari
sebelum dilaksanakannya ujian.
Semua soal dimasukkan kedalam
masing-masing server lokal tiap
kelas dan soal itu tidak dapat dibuka
kecuali telah mendapatkan token
yang akan diberikan dari server pusat
ketika UNBK telah dimulai.
13. Apa saja yang dilakukan dalam
proses pengawasan UNBK secara
resmi?
Pengawas menjalan apa yang
tercantum didalam POS UNBK,
seperti masuk terlebih dahulu
kedalam ruang untuk mengecek
kesiapan kelas, membacakan tata
tertib, melakukan pengawasan,
mengisi berita acara, dll.
14. Bagaimana pihak sekolah menerima
hasil penyelengaraan UNBK?
Hasil UNBK ada yang langsung
dikirim dari puspendik nya langsung
dalam bentuk dokumen dan hasil
UNBK juga daapat dilihat dari web
resmi puspendik.
123
Lampiran Transkip Wawancara dengan Wakasek. Kurikulum
Wakasek. Kurikulum : Dra. Winarni
Tempat : Ruang Wakasek. SMPN 189 Jakarta
Waktu : Rabu, 6 Maret 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah yang melatar belakangi
diselenggarakannya UNBK di
SMPN 189?
Penyelenggaraan UNBK di SMPN
189 Jakarta merupakan suatu bentuk
regulasi atau kewajiban yang telah
ditetapkan oleh pemerintah,
khususnya untuk Dinas Pendidikan
DKI Jakarta sejak dua periode
kemarin baik negeri mapun swasta.
Sehingga, mau ataupun tidak seiring
dengan perbaiakan tahun demi tahun,
SMPN 189 Jakarta sudah memulai
penyelenggaraannya sejak dua tahun
yang lalu dan tahun ini merupakan
tahun ketiga dari penyelenggaraan
UNBK di SMPN 189 Jakarta. Selain
itu, diselenggarakannya UNBK
sebagai bentuk kepraktisan dalam
penyelenggaraan ujian, dan bentuk
penanggulangan kebocoran-
kebocoran soal dari sistem
sebelumnya yang masih
menggunakan kertas.
2. Kapan dan brapakali
dilaksanakannya jadwal simulasi
Penyelenggraan simulasi UNBK
SMPN 189 Jakarta dilaksanakan
124
UNBK untuk peserta didik?
bagaimana pelaksanaannya?
sebanyak 3 (tiga) kali pada bulan
Desember 2018, Februari dan Maret
2019 selama 120 (seratus dua puluh)
menit. Simulasi pertama ini di desain
secara bergantian (2 sesi). Misal kelas
9A dan 9B masuk pertama dalam
waktu 2 jam, kemudian 2 jam
kemudian bergantian dengan 9C dan
9D. Begitu seterusnya hingga terakhir
oleh kelas 9G. Kemudian pada
simulasi kedua 7 (tujuh) lokal kelas
sudah di set sebagaimana yang akan
dilakukan pada pelaksanaan UNBK
sebenarnya dan berlangsung dengan 1
(satu) sesi saja. Hingga simulasi ke 3
(tiga) ini merupakan “gladi bersih”
sebelum diselenggarakannya UNBK
pada 22-25 April 2019 nanti.
Simulasi ini dilakukan agar peserta
didik mahir mengoprasikan laptop
pada penyelenggaraan UNBK dan
tidak canggung lagi pada saat
pelaksanaan UNBK yang sebenarnya.
Pada simulasi ini juga didesain
sebagaimana mestinya
penyelenggaraan UNBK nanti,
semisal berbaris dahulu sebelum
memasuki ruangan dan prosedur-
prosedur lainnya yang sama pada
penyelenggaraan UNBK nantinya.
3. Metode apakah yang digunakan Diantara hal yang dilakukan adalah
125
dalam membantu kompetensi dan
kesiapan siswa?
pembelajaran reguler yang telah
dilakukan sejak kelas 7 (tujuh), 8
(delapan), 9 (sembilan) merupakan
hal utama. Selanjutnya juga ada
pendalaman materi yang dilakukan
pada kelas 9 (sembilan) dari semester
1 (satu) hingga satu minggu sebelum
UNBK yang dilakukan 2x (dua kali)
dalam seminggu, selain itu juga
dilakukan pendalaman materi intensif
bagi para siswa yang memiliki
kemampuan lebih yang diharapkan
mampu mengangkat peringkat
sekolah diantara sekolah lainnya. Hal
lainnya adalah pihak sekolah
memberikan 2 buku untuk
pendalaman materi yang berisi 4 mata
pelajaran yang diujikan pada UNBK,
hingga motivasi, strategi tak terlupa
diberikan pada peserta ujian dan
mengundang untuk melakukan dialog
kepada siswa yang masih kurang
semngat dalam menghadapi UNBK
bersama orang tua mereka.
4. Apakah di SMPN 189 terdapat
Pendalaman materi demi
terciptanya kesiapan peserta didik?
Iya, pendalaman materi terselenggara
di SMPN 189 Jakarta. Pendalaman
materi diselenggarakan di kelas 9
(sembilan) dari semester 1(satu)
hingga satu minggu sebelum
pelaksanaan UNBK. Pendalaman
materi dilaksanakan pada hari selasa
126
dan rabu waktu 0 (sebelum dimulai
pembelajaran) selama 45 menit untuk
satu mapel. Kelas pendalaman materi
diisi dari level masing-masing siswa
dari hasil TO yang dilakukan,
peringkat 1-35 masuk dilevel 1 atau
ruang satu, 36-70 masuk dileevel 2
atau ruang dua, dan seterusnya
hingga level 7 (tujuh). Selain itu juga
mendekati penyelenggaraan UNBK
pihak SMPN 189 Jakarta
memberikan pendalaman materi
intensif bagi 90 (sembilan puluh)
siswa yang memiliki kemampuan
lebih pada hari sabtu jam setengah 7
(tujuh) sampai setengah 12 (dua
belas).
5. Bagaimanakah mekanisme
pelaksanaan simulasi UNBK
dilaksanakan di SMPN 189?
Penyelenggraan simulasi UNBK
SMPN 189 Jakarta dilaksanakan
sebanyak 3 (tiga) kali pada bulan
Desember 2018, Februari dan Maret
2019. Simulasi pertama ini di desain
secara bergantian (2 sesi). Misal kelas
9A dan 9B masuk pertama dalam
waktu 2 jam, kemudian 2 jam
kemudian bergantian dengan 9C dan
9D. Begitu seterusnya hingga terakhir
oleh kelas 9G. Kemudian pada
simulasi kedua 7 (tujuh) lokal kelas
sudah di set sebagaimana yang akan
127
dilakukan pada pelaksanaan UNBK
sebenarnya dan berlangsung dengan 1
(satu) sesi saja. Hingga simulasi ke 3
(tiga) ini merupakan “gladi bersih”
sebelum diselenggarakannya UNBK
pada 22-25 April 2019 nanti.
Simulasi ini dilakukan agar peserta
didik mahir mengoprasikan laptop
pada penyelenggaraan UNBK dan
tidak canggung lagi pada saat
pelaksanaan UNBK yang sebenarnya.
Pada simulasi ini juga didesain
sebagaimana mestinya
penyelenggaraan UNBK nanti,
semisal berbaris dahulu sebelum
memasuki ruangan dan prosedur-
prosedur lainnya yang sama pada
penyelenggaraan UNBK nantinya.
6. Bagaimana mekanisme penyiapan
soal UNBK dari Dinas Pendidikan
DKI Jakarta pada saat pelaksanaan
UNBK di SMPN 189?
Mekanisme penyiapan soal dilakukan
pada saat melakukan sinkronisasi
UNBK satu hari sebelum
dilaksanakannya ujian. Semua soal
dimasukkan kedalam masing-masing
server lokal tiap kelas dan soal itu
tidak dapat dibuka kecuali telah
mendapatkan token yang akan
diberikan dari server pusat ketika
UNBK telah dimulai.
7. Bagaimana prosedur dan penerapan
strategi pelaksanaan UNBK di
SMPN 189 Jakarta memulai dengan
menetapkan tempat/ruag ujian,
128
SMPN 189? melakukan sosialisasi regulasi yang
mengatur tentang UNBK dan teknis
pelaksanaan UNBK, satuan
pendidikan mengusulkan nama calon
pengawas ruang UNBK ke Sub
Rayon, dalam hal persiapan dan
pelaksanaan UNBK, panitia UNBK
memiliki tugas dan tanggung jawab
yang telah diamanatkan,
melaksanakan UNBK dan
memastikan kesesuaian pelaksanaan
UNBK sesuai POS UNBK, mengirim
data calon peserta UNBK, mengirim
nilai rapor persemester, nilai US dan
USBN melalui dapodik, menjamin
keamanan dan ketertiban pelaksanaan
UNBK, mencatat dan melaporkan
kejadian yang tidak sesuai dengan
POS UNBK, mengesahkan berita
acara pelaksanaan UNBK,
menjelaskan tata tertib pengawasan
ruang ujian, menerima DKHUN dari
panitia UN tingkat Kabupaten/kota,
mencetak dan membagikan SKHUN
kepada peserta UNBK, dan
menyampaikan laporan pelaksanaan
UNBK kepada panitia UN tingkat
Kabupaten/Kota.
8. Bagaimana keberhasilan atas segala
sesuatu yang telah disusun dalam
penyelengaraan UNBK SMPN 189?
Penyelenggaraan UNBK SMPN 189
Jakarta tahun 2018/2019 dapat
dikatakan sukses dengan telah
129
menuntaskan segala sesuatu yang
telah direncanakan dan telah disusun
secara baik. Meskipun demikian,
penyelenggaraan UNBK SMPN 189
Jakarta masih mengalami beberapa
kendala dan kendala tersebut dapat
dikendalikan sehingga permasalahan
tersebut dapat diatasi.
130
Lampiran Transkip Wawancara dengan Wakasek. Sarpras.
Wakasek. Sarpras. : H. M. Syaifullah, M.Pd.
Tempat : Ruang Wakasek. SMPN 189 Jakarta
Waktu : Senin, 4 Maret 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa sajakah yang dilakukan dalam
proses penyiapan Sarpras UNBK
di SMPN 189?
Persiapan dimulai dari penyetingan
ruang yang digunakan dalam
penyelenggaraan UNBK, seperti
ruang pengawas, panitia, panitia,
proktor, teknisi, dan yang paling
terpenting adalah ruang ujian peserta
UNBK. Ruang ujian disiapkan dalam
7 (tujuh) kelas ujian untuk satu sesi
pelaksanaan UNBK, 6 (enam)
diantaranya adalah kelas masing-
masing peserta yang kemudian
dipasang jaringan-jaringan, dan
penyetingan lainnya. Satu ruang
lainnya dipilihlah lab bahasa
dikarenakan lab bahasa sudah
memiliki kelengkapan sekat meja dan
jaringan-jaringan yang sudah
terpasang sehingga pada ruang ini
hanya tinggal menyeting ruang
dengan laptop dan server lokal. Hal
lainnya yang tak kalah penting adalah
pengecekan laptop-laptop dan
persiapan aplikasi UNBK yang
dipinjamkan orang tua kepada
131
peserta, pengecekan dan persiapan
aplikasi UNBK untuk 17 komputer
cadangan yang dimiliki sekolah,
pengecekan server-server lokal, dan
juga hal lainnya yang berkaitan
dengan penyelenggaraan UNBK.
2. Bagaimana proses pengadaan
sarana dan prasarana UNBK di
SMPN 189?
Pengadaan sarana dan prasarana
penyelenggaraan UNBK dimulai dari
RKS (Rencana Kerja Sekolah) SMPN
189 Jakarta tahun ajaran 2018/2019.
Mata anggaran yang diperlukan dalam
pengadaan Sarpras UNBK
dicantumkan dan dilampirkan pada
BOP san BOS untuk dipergunakan
sesuai dengan Juklak yang telah
ditetapkan. Namun, pada
kenyataannya dana yang
dipergunakan belum sepenuhnya
mencukupi karena keterbatasan dana
yang ada.
3. Bagaimana kriteria persyaratan
infrastruktur UNBK di SMPN
189?
Kriteria infrastruktur yang digunakan
SMPN 189 Jakarta mengikuti apa
yang telah ditetapkam pemerintah,
yaitu yang tertuang pada POS
(Prosedur Operasional Standar). Hal
tersebut dikarenakan semua yang
dibutuhkan akan mengacu pada
anggaran yang telah dianggarkan pada
RKS (Rencana Kerja Sekolah.
4. Apakah terdapat peraturan Mengenai persyaratan minimal,
132
mengenai persyaratan minimal
infrastruktur UNBK di SMPN
189?
SMPN 189 tidak memiliki
persyaratan tersebut. Kesemuanya
sesuai dengan POS (Prosedur
Operasional Standar) yang telah
ditetapkan. Hanya mungkin apabila
ada yang belum terpenuhi diakibatkan
anggaran yang tidak memungkinkan,
pihak sekolah mencari solusi lain,
semisal halnya pada peminjaman
laptop pada orang tua, belum tersedia
semua sekat meja sehingga meja
diberi jarak sekitar 1 (satu) meter, dan
lainnya.
5. Lalu apakah kesemuanya yang
demikian sudah sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan pemerintah?
Tentu saja belum. Hal tersebut masih
terkendala akan dana yang terbatas.
Akan tetapi, pihak sekolah akan
memaksimalkan mungkin untuk
menggunakan apa-apa yang tersedia
dalam penyelenggaraan UNBK pada
tahun ini.
6. Bagaimana pemeliharaan dan
penjagaan sarana dan prasarana
sebelum dilaksanakannya UNBK
di SMPN 189?
Pemeliharaan yang dilakukan SMPN
189 Jakarta terkhusus pada yang
digunakan peserta yaitu dengan
memberikan tanggung jawab masing-
masing padanya. Semisal laptop yang
sudah diseting tidak digunakan
sembarangan untuk mendownload,
kabel-kabel jaringan lokal yang sudah
terpasang dimasing-masing tempat
133
duduk juga demikian untuk dipelihara
dengan baik agar tidak bermasalah.
Selain itu pada jaringan internet dan
listrik seminggu sebelum pelaksanaan
UNBK dicek dan diberikan asuransi
oleh pihak yang bersangkutan. Lalu
mengenai penjagaan laptop peserta
yang belakangan ini sering terjadi
pencurian, SMPN 189 pada
pelaksanaan UNBK tahun ini
memiliki cara baru untuk
mengantisipasinya yaitu dengan
membawa pulang masing-masing
laptop yang digunakan peserta agar
menghindari pencurian. Selain itu,
pihak sekolah juga meminta orang tua
murid agar mengantar jemput peserta
ujian guna menghindari pencururian
laptop dijalan.
7. Bagaimana prosedur yang
dilakukan apabila terdapat masalah
dalam pengoprasian komputer ?
Seminggu sebelum pelaksanaan
UNBK, teknisi mengumpulkan
laptop-laptop pepserta UNBK guna
mengecek kelayakan laptop sebelum
dilaksanakannya UNBK. Namun,
apabila pada hari H terdapat masalah
pada laptop peserta UNBK, pihak
teknisi langsung sigap unuk
mengeceknya. Apabila tidak perlu
waktu lama untuk menanggulanginya,
laptop tersebut dapat digunakannya
134
lagi. Tetapi, apabila laptop tersebut
membutuhkan waktu yang cukup
lama, peserta UNBK dialihkan untuk
menggunakan komputer cadangan
yang telah disediakan di tiap-tiap
ruang ujian.
8. Bagaimana prosedur yang
dilakukan terdapat masalah listrik
padam ?
Seminggu sebelum dari pelaksanaan
UNBK, pihak PLN telah datang untuk
mengecek dan pihak PLN juga telah
memberikan garansi bahwa pada saat
pelaksanaan UNBK di SMPN 189
Jakarta listrik tidak akan padam.
Selain itu, pihak sekolah juga
memiliki antisipasi yaitu memiliki
genset apabila nantinya listrik padam.
Hal lainnya yang telah dipikirkan
adalah UNBK SMPN 189 Jakarta
terdiri dari 1 (satu) sesi, jadi apabila
listrik mati dan genset tidak
berfungsi, pihak sekolah dapat
mengundur pelaksanaannya menjadi
sesi siang atau bahkan sore hari.
9. Apakah sarana dan prasarana yang
ada pada penyelengaraan UNBK
SMPN 189 sudah terkecukupi?
Bisa dikatakan demikian, meskipun
belum sepenuhnya pihak sekolah
dapat menyediakannya. Masih
terdapat bantuan pihak orang tua yaitu
peminjaman laptop dan sedikit
kekurangan lainnya seperti sekat
meja.
10. Apakah terpenuhinya Sarpras Pelaksanaan UNBK SMPN 189
135
tersebut membuat pelaksanaan
UNBK SMPN 189 menjadi
sukses?
Jakarta tahun 2018/2019 sukses
sebagaimana mestinya. Meskipun
terdapat sedikit kendala, tetapi bisa
segera untuk diatasi.
136
Lampiran Transkip Wawancara dengan Kepala Tata Usaha
Kepala TU : Muliawarman
Tempat : Ruang Tata Usaha SMPN 189 Jakarta
Waktu : Senin dan Rabu, 4 dan 6 Maret 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimanakah pembiayaan
penyelenggaran UNBK di SMPN
189?
Biaya yang dikeluarkan pada
penyelengaraan UNBK bersumber
dari dana BOS (bantuan operasional
sekolah) dan BOP (bantuan
operasional sekolah). Kesemua dana
yang dikeluarkan tidak sama sekali
bersumber dari pungutan orang tua
peserta didik. Dana tersebut cair
setelah sebelumnya diusulkan pada
RKS (rencana kerja sekolah) dari satu
tahun sebelumnya yaitu awal tahun
2018 dan dapat dipergunakan pada
triwulan pertama di tahun 2019.
Sehingga, pihak sekolah
menggunakan dana talangan apabila
membutuhkan dana lebih awal dari
cairnya dana tersebut.
2. Apakah terdapat anggaran
pemerintah untuk pengadaan
infrastruktur UNBK tersebut ?
Iya tentu saja, anggaran tersebut
bersumber dari dana BOS (bantuan
operasional sekolah) dan BOP
(bantuan operasional sekolah).
3. Bagaimanakah prosedur
pendaftaran peserta didik dalam
SMPN 189 Jakarta sebagai pelaksana
UNBK mengirimkan data calon
137
rangka mengkuti UNBK di SMPN
189?
peserta ke pangkalan data pokok
pendidikan (Dapodik) kemendikbud
dan mengirimkan tembusannya ke
panitia UNBK tingkat Kota Jakarta
Barat. Setelah itu, dengan
kewenangannya, panitia melakukan
verifikasi calon data peserta untuk
ditetapkan menjadi daftar nominasi
sementara (DNS) dan mengirimkan
kembali ke SMPN 189 Jakarta. Pihak
sekkolah kemudian melakukan
verifikasi DNS yang kemudian
dikirimkan kembali hasilnya kesana.
Panitia UNBK tingkat Kota Jakarta
Barat sesuai kewenangannya
kemudian melakukan pemutakhiran
data, pencetakan daftar nominasi tetap
(DNT), dan mengirim DNT peserta
UNBK ke SMPN 189 Jakarta.
4. Bagaimana pengaturan tempat dan
kartu peserta UNBK SMPN 189?
Pengaturan tempat dan kartu peserta
UNBK SMPN 189 Jakarta langsung
didapatkan dari sanggar penitia
UNBK tingkat kota Jakarta barat
bersama terbitnya daftar nominasi
tetap (DNT) dan konfirmasi bahwa
akan menggunakan 1 (satu) sesi
pelaksanaannya dengan menggunakan
7 ruang ujian. Sehingga pihak sekolah
tidak perlu membuat lagi dan tinggal
hanya mengeprint saja.
138
5. Apakah peserta didik masih
kebingungan dalam penempatan
lokal yang diberikan?
Tentu saja tidak, dikarenekan disetiap
ruang ujian telah terpampang denah
lokasi tempat duduk peserta yang
memudahkan mereka menemukan
diruang mana dia dan disebelah mana
mereka untuk duduk. Selain itu,
dengan pemberitahuan yang ada
dikartu peserta juga memudahkan
mereka.
6. Bagaimana staf tata usaha
mengatur penyelengaraan UNBK
yang baik di SMPN 189?
Kami bekerja atas tupoksi yang telah
diberikan. Semisal kami diberi tugas
oleh ketua panitia UNBK kami
kerjakan sebaik mungkin dan kami
akan saling membantu. Hal itulah
yang kami pegang agar
penyelenggaraan UNBK SMPN 189
Jakarta dapat berjalan dengan baik dan
sukses.
139
7. Bagaimana kelengkapan dari
pelaporan hasil penyelengaraan
UNBK SMPN 189?
Pelaporan UNBK SMPN 189 Jakarta
tahun 2018/2019 dapat dikatakan
lengkap. Laporan-laporan tersebut
terdiri dari pakta integritas, daftar
hadir peserta, pengawas, berita acara,
dan instrument monitoring evaluasi.
Kesemua laporan-laporan tersebut
telah dilaporkan sebagaimana
mestinya.
140
Lampiran Transkip Wawancara dengan Koor. Teknisi
Koor. Teknisi : Muhtarul Ula, S.Kom
Tempat : Ruang Perpustakaan SMPN 189 Jakarta
Waktu : Senin, 25 Februari 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana kesiapan software,
hardware dan brainware dari
pelaksanaan UNBK SMPN 189?
Untuk kesiapan software, hardware dan
brainware sudah dalam keadaan siap.
Dikarenakan tahun ini merupakan
tahun penyelenggaraan ke tiga UNBK
untuk SMPN 189 Jakarta. Namun
apabila nantinya disaat pelaksanaan
terdapat masalah, itu semua dapat
ditangani.
2. Bagaimana akses jaringan internet
SMPN 189 dalam
penyelenggaraan UNBK?
Untuk saat ini SMPN 189 Jakarta
menggunakan bandwidth 30 mbps
untuk 7 ruang, hal tersebut dikatakan
cukup dan tak ada masalah.
3. Bagaimana kesiapan teknisi
dalam pengoprasian sistem dalam
Penyeleng
garaan UNBK?
Kesiapan teknisi dan proktor sudah
dikatakan siap. Karena sebelumnya
sudah ada pelatihan untuk pra
koordinator proktor maupun teknisi
dari luar, dan untuk para anggota telah
diberikan pelatihan pula oleh para
koordinator di sekolah.
4. Sesuai dengan Permendikbud No.
1 Tahun 2018 tentang bantuan
operasional sekolah baik proktor,
teknisi mendapatkan honor
Iya hal tersebut telah diberikan, akan
tetapi Honor yang diberikan tidak sama
dengan peraturan yang ada, bisa
dibilang masih dibawah honor yang
141
sebesar Rp.150.000-, (seratus
lima puluh ribu rupiah) untuk per
orang dan per hari. Apakah yang
demikian diberikan ?
telah ditetapkan.
5. Bagaimana harapan baik
kedepannya bagi teknisi tentang
UNBK yang tahun demi tahun
akan diselenggarakan SMPN
189?
Untuk penyelenggaraan tahun ini bisa
dibilang sudah baik, namun masih
terdapat kendala didalam
pelaksanaannya. Hal tersebutlah yang
menjadi acuan kita agar lebih baik lagi
pelaksanaan UNBK tahun demi tahun
dan kesalahan-kesalahan yang
demikian tak lagi terulang.
142
Lampiran Transkip Wawancara dengan Koor. Proktor
Koor. Proktor : Ani Muslimah, S.Pd.
Tempat : Ruang Staf Bid. Penilaian
Waktu : Senin, 25 Februari 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana proktor terus menjaga
kestabilan konektivitas antar
laptop dengan server sekolah?
Proktor menjaga hal tersebut dengan
selalu siap melihat keadaan dikelas.
Apabila ada kendala pada peserta yang
harus logh in ulang, proktor dengan
sigap memberikan kembali token
kepada peserta tersebut agar bisa masuk
kembali. Namun apabila proktor
kesulitan, maka proktor akan
memanggil teknisi untuk
membantunya.
2. Bagaimana prosedur proktor
dalam menjaga penyelenggaraan
UNBK di SMPN 189 agar
berjalan dengan baik dan
bagaimana teknisi menanggulangi
apabila peserta mengalami
kendala teknis?
Setiap ruang ujian pasti sudah diberikan
seorang proktor. Proktor tersebut
ditugaskan untuk, menjaga jaringan
area lokal, memberikan token disaat
memulai ujian, memberikan token
ulang apabila logh in kembali,
memastikan semua jawaban peserta
telah selesai, sampai membuat berita
acara. Kemudian untuk teknisi, apabila
terdapat kendala masing-masing dari
mereka yang sudah ditempatkan di tiap-
tiap kelas segera untuk menanganinya.
Apabila belum juga terselesaikan, maka
akan memanggil koordinator teknisi
143
untuk membantu menanganinya.
Namun apabila belum terselesaikan
juga, maka akan ada teknisi dari sub
rayon daerah setempat untuk
menanganinya.
3. Sesuai dengan Permendikbud No.
1 Tahun 2018 tentang bantuan
operasional sekolah baik proktor,
teknisi mendapatkan honor
sebesar Rp.150.000-, (seratus
lima puluh ribu rupiah) untuk per
orang dan per hari. Apakah yang
demikian diberikan ?
Iya hal tersebut telah diberikan, akan
tetapi Honor yang diberikan tidak sama
dengan peraturan yang ada, bisa
dibilang masih dibawah honor yang
telah ditetapkan.
4. Bagaimana harapan baik
kedepannya bagi proktor tentang
UNBK yang tahun demi tahun
akan diselenggarakan SMPN
189?
Untuk penyelenggaraan tahun ini bisa
dibilang sudah baik, namun masih
terdapat kendala didalam
pelaksanaannya. Hal tersebutlah yang
menjadi acuan kita agar lebih baik lagi
pelaksanaan UNBK tahun demi tahun
dan kesalahan-kesalahan yang
demikian tak lagi terulang.
144
Lampiran Transkip Wawancara dengan Perwakilan Peserta UNBK
Peserta UNBK : Muhammad Iqbalul Arsyah
Tempat : Pelataran SMPN 189 Jakarta
Waktu : Senin, 15 April 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa sajakah yang dilakukan
peserta didik demi mempesiapkan
untuk menghadapi UNBK?
Hal-hal yang dilakukan diantaranya
adalah pembelajaran biasa disekolah,
pendalaman materi, try out, simulasi 1
sampai 3, hingga pengulangan
kembali pembelajaran-pembelajaran
yang telah dipelajari disekolah.
2. Seberapa membantukah simulasi
yang yang telah disiapkan SMPN
189 dalam menghadapi UNBK?
Menurut saya, simulasi sangat
membantu. Mulai dari bagaimana
memulainya hingga mengakhirinya,
mengerti soal dan cara menjawabnya,
mengatasi saat ada masalah, dll.
Kesemua itu dapat diketahui ketika
melakukan simulasi.
3. Apakah pihak sekolah telah
mampu mempersiapkan
sepenuhnya barbagai infastruktur
untuk menyelenggarakan UNBK?
Belum sepenuhnya, dikarenakan
pihak sekolah belum menyediakan
laptop sebanyak jumlah peserta
UNBK.
4. Darimakah peserta didik
mendapatkan laptop untuk
penyelenggaraan UNBK?
Untuk saya sendiri, laptop yang
dipergunakan adalah hasil pinjaman
dari teman saya.
5. Apakah peserta didik merasa
terberatkan dengan pihak sekolah
meminta bantuan untuk
Bagi saya yang memiliki
perekonomian yang kurang baik, itu
bisa dibilang memberatkan. Oleh
145
menyediakan laptop masing-
masing yang nantinya akan
digunakan dalam pelaksanaan
UNBK?
karena itu, untuk nanti laptop yang
dipergunakan pada UNBK merupakan
laptop hasil pinjaman dari teman.
6. Apakah peserta didik sudah
merasa siap dalam menghadapi
UNBK?
Setelah berbagai persiapan yang telah
dilalui, mau tidak mau saya sendiri
harus siap menghadapi UNBK.
7. Apakah masih ada rasa
memberatkan peserta didik dari
adanya perubahan UN berbasis
kertas dengan UNBK?
Menurut saya tidak, karena dengan
simulasi dan persiapan-persiapan
lainnya sangat membantu saya dalam
menghadapi UNBK.
8. Apakah dapat dikatakan sukses
jika melihat hasil dari
penyelengaraan UNBK tahun ini
dari awal hingga akhirnya di
SMPN 189 ini?
Penyelenggaraan UNBK tahun ini
sukses dengan lulus 100% nya kami
bersama. Selain itu meskipun terdapat
kendala, hal tersebut dapat
ditanggulangi dengan baik.
9. Bagaimana hasil yang didapat dari
UNBK anda?
Hasil yang saya dapatkan tidak terlalu
bagus, akan tetapi hasil tersebut bisa
membantu saya mendapatkan
kelulusan.
146
Lampiran Transkip Wawancara dengan Perwakilan Peserta UNBK
Peserta UNBK : Falah Nabil Athallah
Tempat : Ruang Kelas SMPN 189 Jakarta
Waktu : Senin, 15 April 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa sajakah yang dilakukan
peserta didik demi mempesiapkan
untuk menghadapi UNBK?
Diantaranya hal yang saya lakukan
adalah melakukan pembelajaran
biasa disekolah, pendalaman materi,
try out, simulasi 1 sampai 3, hingga
pengulangan kembali pembelajaran-
pembelajaran yang telah dipelajari
disekolah.
2. Seberapa membantukah simulasi
yang yang telah disiapkan SMPN
189 dalam menghadapi UNBK?
Sangat membantu. Karena simulasi
dapat mengajarkan bagaimana
memulai hingga mengakhirinya,
mengerti soal dan cara menjawabnya,
mengatasi saat ada masalah, dll.
3. Apakah pihak sekolah telah
mampu mempersiapkan
sepenuhnya barbagai infastruktur
untuk menyelenggarakan UNBK?
Belum sepenuhnya dapat terpenuhi,
semisal seperti laptop. Yang mana
pihak sekolah belum mampu
menyediakan sendiri laptop sebanyak
jumlah peserta UNBK.
4. Darimakah peserta didik
mendapatkan laptop untuk
penyelenggaraan UNBK?
Untuk saya laptop yang
dipergunakan pada penyelenggaraan
UNBK adalah laptop yang diberikan
oleh orang tua kepada saya.
5. Apakah peserta didik merasa
terberatkan dengan pihak sekolah
Tidak terlalu memberatkan, karena
laptop yang akan dipergunakan telah
147
meminta bantuan untuk
menyediakan laptop masing-
masing yang nantinya akan
digunakan dalam pelaksanaan
UNBK?
disiapkan oleh orang tua.
6. Apakah peserta didik sudah merasa
siap dalam menghadapi UNBK?
Setelah berbagai persiapan yang telah
dilalui, saya sendiri harus siap
menghadapi UNBK.
7. Apakah masih ada rasa
memberatkan peserta didik dari
adanya perubahan UN berbasis
kertas dengan UNBK?
Itu tidak terlalu berarti, sebab sudah
ada pembekalan dengan simulasi dan
persiapan-persiapan lainnya yang
sangat membantu saya dalam
menghadapi UNBK.
8. Apakah dapat dikatakan sukses
jika melihat hasil dari
penyelengaraan UNBK tahun ini
dari awal hingga akhirnya di
SMPN 189 ini?
Penyelenggaraan UNBK tahun ini
dapat dikatakan sukses dengan lulus
100% nya kami bersama. Meskipun
terdapat kendala, hal tersebut dapat
ditanggulangi dengan baik dan tak
terlalu berarti.
9. Bagaimana hasil yang didapat dari
UNBK anda?
Hasil yang saya dapatkan lumayan
bagus, sehingga hasil tersebut bisa
membantu saya mendapatkan
kelulusan.
148
Lampiran Transkip Wawancara dengan Perwakilan Pengawas UNBK
Pengawas UNBK : Rosalina
Tempat : Ruang Pengawas SMPN 189 Jakarta
Waktu : Senin, 22 April 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ada kejadian pada
berlangsungnya pelaksanaan
UNBK SMPN 189?
Saat saya mengawas tadi, ada
masalah yaitu beberapa peserta ada
yang tidak bisa logh-in, ada juga
laptop yang bermasalah, dan server
yang masih lemot.
2. Bagaimana kesan mengawas pada
hari ini? Apakah terdapat kendala?
Kesannya ialah anak-anak siap dalam
mengikuti UNBK, tetapi masih ada
sedikit kendala yang mengganggu.
3. Apakah ada peserta didi yang
kebingungan dalam pelaksanaan
UNBK?
Anak-anak tidak ada yang merasakan
kebingungan. Anak-anak sudah siap
dan paham dalam
mengoprasionalkan komputer yang
digunakan pada UNBK.
4. Apakah ada yang dilaporkan
diberita acara selama mengawas
UNBK di SMPN 189?
Tidak ada yang dilaporkan karena
berjalan lancar dan tak ada kendala
serius yang dihadapi.
5. Apakah peserta ujian merasa
nyaman saat pelaksanaan UNBK?
Mereka semua merasa nyaman pada
saat mengikuti UNBK.
6. Apakah ada kendala selama
melakukan pengawasan?
Tidak ada kendala, paling hanya
kendala teknis sedikit saja yang
dihadapi.
7. Bagaimana kerjasama pengawas
dengan panitia ujian?
Iya kerjasama antara saya pengawas
dan panitia kita saling bersinergi.
149
Sehingga ada hubungan baik dalam
mensukseskan UNBK ini.
8. Apakah pengawas dijamu dengan
baik selama mengawas di SMPN
189 Jakarta?
Iya kami para pengawas dijamu
dengan sangat baik selama
mengawas di SMPN 189 Jakarta.
Dimulai dengan datang kami
diberikan jamuan the, snack, dll.
Ketika selesai mengawas pun juga
demikian, kami semua diberikan nasi
box untuk makan siang kami.
150
Lampiran Transkip Wawancara dengan Perwakilan Pengawas UNBK
Pengawas UNBK : Dian Kusuma Wardah
Tempat : Ruang Pengawas SMPN 189 Jakarta
Waktu : Kamis, 25 April 2019
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah ada kejadian pada
berlangsungnya pelaksanaan UNBK
SMPN 189?
Pada saat saya mengawas hari ini
lancar tanpa ada kendala.
2. Bagaimana kesan mengawas pada
hari ini? Apakah terdapat kendala?
Kesannya adalah baik, karena pada
saat saya mengawas lancar-lancar
saja.
3. Apakah ada peserta didi yang
kebingungan dalam pelaksanaan
UNBK?
Tidak ada peserta yang merasa
kebingungan, peserta sudah siap
dalam mengikuti UNBK ini.
4. Apakah ada yang dilaporkan
diberita acara selama mengawas
UNBK di SMPN 189?
Tidak ada pula yang dilaporkan
dalam berita acara pada saat saya
mengawas hari ini.
5. Apakah peserta ujian merasa
nyaman saat pelaksanaan UNBK?
Mereka semua merasa nyaman pada
saat mengikuti UNBK.
6. Apakah ada kendala selama
melakukan pengawasan?
Kendala pada saat saya mengawas
hari ini tidak ada, lancar-lancar saja.
7. Bagaimana kerjasama pengawas
dengan panitia ujian?
Kerjasama yang terjalin bagus.
Apalagi didukung dengan kami yang
151
satu sama lainnya telah mengenal,
itu yang semakin membuat
kerjasama kami semakin baik.
8. Apakah pengawas dijamu dengan
baik selama mengawas di SMPN
189 Jakarta?
Iya kami para pengawas dijamu
dengan sangat baik selama
mengawas di SMPN 189 Jakarta.
Dimulai dengan datang kami
diberikan jamuan the, snack, dll.
Ketika selesai mengawas pun juga
demikian, kami semua diberikan
nasi box untuk makan siang kami.
152
Lampiran 3
(Hasil Daftar Ceklis Observasi Sarpras. dan Pelaksanaan
UNBK)
153
Daftar Ceklis Observasi Sarpras UNBK
No. Nama Barang Kategori
Keterangan SS S KS TS
1.
Ruang ujian
Pencahayaan, ventilasi, kipas
angin, papan tulis, kebersihan,
dll dalam keadaan siap.
2.
Meja ujian
Tersedia sebanyak jumlah
peserta dalam kondisi siap.
3.
Sekat antar peserta
Baru tersedia 20 sekat dari 243
yang dibutuhkan.
4.
Kursi ujian
Tersedia 243 kursi setiap ruang,
tetapi masih ada beberapa yang
menggunakan bangku plastik.
5.
Meja pengawas
Tersedia 2 meja untuk setiap
ruang dalam kondisi sangat siap.
6.
Kursi Pengawas
Tersedia 2 kursi untuk setiap
ruang dalam kondisi sangat siap.
7.
Komputer (laptop)
Tersedia 243 laptop dari masing-
masing peserta, tetapi beberapa
mengalami masalah.
8.
Komputer sentral
Tersedia 1 untuk setiap ruang
dalam keadaan sangat siap.
9.
Jaringan Area Lokal
Tersedia untuk setiap ruang,
tetapi mengalami sedikit kendala
10.
Jaringan Internet
Menggunakan indihome dan 1
bulan sebelumnya telah di cek
kesiapannya.
11.
Server Pusat
Hampir setiap harinya
mengalami kendala.
12.
Server Lokal
Hampir setiap harinya
mengalami kendala di beberapa
ruang.
13.
Kartu Peserta
Tersedia 243 kartu untuk setiap
peserta.
14. Denah Bangku
Tersedia setiap ruang.
15. Genset
Pihak SMPN 189 memilikinya.
16.
Daya Listrik
Daya listrik 41500, tetapi
setingan aliran listrik di ruang
masih lemah.
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
154
Lembar Observasi Pelaksanaan UNBK
No. Nama Barang Kategori
Keterangan SS S KS TS
1.
Suasana Ujian
Suasana nyaman dan
tenang, meskipun terdapat
sedikit kegaduhan ketika
ada kendala.
2.
Kesiapan peserta
meghadapi ujian
Peserta sudah sangat siap.
3.
Kehadiran peserta ujian
Masih ada yang terlambat di
setiap hari pelaksanaan
UNBK.
4.
Pemberian motivasi
dari sekolah
Dilakukan setiap hari di
pagi hari.
5.
Pemberian sarapan pagi
Dilakukan setiap hari di
pagi hari.
6.
Layanan pengawas
Pengawas sigap diawal-
akhir pelaksanaan UNBK.
7.
Kerapihan atribut
Rapihdi setiap hari
pelaksanaan UNBK.
8.
Kebersihan lokal kelas
Bersih di setiap hari
pelaksanaan UNBK.
9. Pengoprasian komputer
Laptop peserta di setiap hari
pelaksanaan UNBK masih
terdapat beberapa yang
terkendala.
10. Kelancaran jaringan
Server lokal maupun server
pusat masih mengalami
kendala
11. Kesigapan panitia ujian
Ketika terkendala langsung
ditangani, tetapi ada proktor
yang tidak ada ditempat
ketika dibutuhkan.
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
155
Lampiran 4
(Hasil Daftar Ceklis Dokumen)
156
Daftar Ceklis Dokumen Sekolah
No. Komponen Studi Dokumentasi Katagori
Keterangan SS S KS TS
1.
Dokumentasi cetak, antara lain:
w. Sejarah dan Pofil sekolah
Dokumen tidak
tersedia
x. Visi dan Misi Sekolah
Dokumen
Tersedia
y. Data tenaga pendidik dan
kependidikan
Dokumen
Tersedia
z. Data peserta UNBK kelas IX
2018/2019
Dokumen
Tersedia
aa. Data pengawas UNBK 2018/2019
Dokumen
Tersedia
bb. Dokumen rincian tugas operasional
panitia UNBK
Dokumen
Tersedia
cc. Dokumen pakta integritas pengawas
ruang UNBK
Dokumen
Tersedia
dd. Dokumen berita acara UNBK
Dokumen
Tersedia
ee. Penjadwalan program UNBK
Dokumen
Tersedia
ff. Monitoring evaluasi UNBK dari
Sudin. Pendidikan Wilayah II
Jakarta Barat
Dokumen
Tersedia
gg. Hasil UNBK dari Puspendik
Dokumen
Tersedia
2.
Dokumentasi foto, antara lain:
g. Kegiatan selama UNBK
Foto Tersedia
h. Kondisi ruang Ujian dan pengawas
Foto Tersedia
i. Sarana dan prasarana penunjang
UNBK
Foto tersedia
sebagian
3.
Dokumentasi digital, antara lain:
e. Website SMPN 189 Jakarta
Sebatas ada dan
tidak dikelola
f. Website pengumuman hasil UNBK
Website tersedia
Keterangan:
SS = Sangat Siap KS = Kurang Siap
S = Siap TS = Tidak Siap
157
Lampiran 5
(Penjadwalan program UNBK SMPN 189 Jakarta)
158
159
Lampiran 6
(Surat Tugas Panitia, Teknisi, Proktor, Pengawas UNBK)
160
161
162
163
164
165
166
Lampiran 7
(Rincian Tugas Operasional Panitia, Proktor dan Teknisi
UNBK)
167
168
169
170
171
172
Lampiran 8
(Daftar Peserta UNBK SMPN 189 Jakarta Tahun
2018/2019)
173
174
175
176
177
178
179
180
Lampiran 9
(Kartu Peserta UNBK)
181
182
Lampiran 10
(Berita Acara Pelaksanaan UNBK)
183
184
185
Lampiran 11
(Daftar Hadir Peserta UNBK)
186
187
188
Lampiran 12
(Daftar Hadir Pengawas Ruang UNBK)
189
190
191
Lampiran 13
(Pakta Integritas dan Surat Pernyataan Pengawas UNBK)
192
193
194
195
Lampiran 14
(Hasil UNBK SMPN 189 Jakarta Tahun 2018/2019)
196
197
198
199
200
201
202
Lampiran 15
(Instrumen Monev UNBK SMPN 189 Jakarta tahun
2018/2019)
203
204
205
206
207
208
209
Lampiran 16
(Dokumentasi Penelitian)
210
Sarapan, Motivasi dan Do’a Bersama
Ruang Laboratorium Bahasa untuk
UNBK
Ruang Kelas untuk UNBK
Ruang Pengawas dan Panitia UNBK
Peserta Ujian Berbaris Sebelum
Memasuki Ruang UNBK
Denah Tempat Duduk Pelaksanaan
Ujian
211
Himbauan dan Denah Ruang
Pelaksanaan UNBK
Pelaksanaan UNBK di Ruang Kelas
Antrian Pemberian Sarapan
Website SMPN 189 Jakarta
212
Lampiran 17
(Surat – Surat Penelitian)
213
214
215
216
Lampiran 18
(Lembar Uji Refrensi)
217
218
219
220
221
222
223
Lampiran 19
(Biodata Penulis)
224
BIODATA PENULIS
Achmad Kausar. Mahasiswa Jurusan Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Darah kelahiran Jakarta 18 April 1997
ini adalah putra kedua dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak
H. Badrudin Hasyim dan Ibu Almh. Hj. Badriah.
Penulis memulai jenjang pendidikannya di Kota Jakarta, tepatnya di Jakarta Barat
yaitu di TPA. Hikmaturisalah angkatan 2003, MI. Darul Muqinin angkatan 2009,
MTsN. 35 Jakarta angkatan 2012, MAN. 22 Jakarta angkatan 2015, dan kini telah
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . selama
menempuh jenjang Tsanawiyah dan aliyah, penulis mendapatkankesempatan
menjadi penerima bantuan pendidikan dari program pemerintah yaitu Kartu
Jakarta Pintar (KJP).
Selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Penulis
mendapat kesempatan untuk menjadi pelatih ekstrakulikuler hadroh dibeberapa
tempat, seperti di Musholla Nurul iman, Majelis ta’lim al-Bari, MTs. Nahjul Huda
Jakarta, dan MI. Al-Islamiah 01 Pagi. Selain itu, penulis juga diberi kesempatan
untuk mengikuti Program Magang di Ditjen. Dikdasmen. Kementrian Pendidikan
dan kebudayaan yang bertempat di Daerah Cipete Jakarta selatan.
Dengan ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis
telah selesai mengerjakan skripsi ini dan mendapat Gelar Sarjana Pendidikan.
Semoga dengan adanya karya ini mampu memberikan kontribusi positif bagi
dunia pendidikan. Aamiin.
Motto: “ Siapa yang bersungguh-sungguh, pastia dia akan berhasil “.