evaluasi program - institutional repository uin syarif...

128
EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN KETRAMPILAN MENJAHIT UNTUK ANAK PUTUS SEKOLAH DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) Oleh : PINASTI SEPTHIAN NIM:1110054100028 PRODI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: doannguyet

Post on 02-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

EVALUASI PROGRAMBIMBINGAN KETRAMPILAN MENJAHIT

UNTUK ANAK PUTUS SEKOLAHDI PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS

JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh :

PINASTI SEPTHIANNIM:1110054100028

PRODI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit
Page 3: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit
Page 4: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti hasil jiplakan dari karya orang lain, maka

saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 17 Juli 2014

PINASTI SEPTHIAN

1110054100028

Page 5: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

i

ABSTRAK

Pinasti Septhian, 1110054100028, Evaluasi Program BimbinganKeterampilan Menjahit Untuk Anak Putus Sekolah di Panti Sosial BinaRemaja Bambu Apus Jakarta Timur, di bawah bimbingan Dr. H. AsepUsman Ismail, MA.

Salah satu masalah sosial yang banyak menjadi perbincangan di Indonesiaadalah masalah anak putus sekolah. Hal ini dikarenakan banyak anak-anak yangtidak mendapatkan haknya sebagai anak, terutama hak mendapatkan pendidikanformal, faktor ekonomi menjadi faktor utama anak menjadi putus sekolah.Sehingga dibutuhkan sebuah wadah atau lembaga pelatihan keterampilan bagianak putus sekolah untuk membekali mereka keterampilan kerja agar dapatbekerja maupun menciptakan lapangan kerja di masyarakat.

Penulis mengambil judul Evaluasi Program Bimbingan KeterampilanMenjahit Untuk Anak Putus Sekolah, karena penulis ingin mengetahui sejauhmana lembaga masyarakat maupun pemerintah menangani permasalahan anakputus sekolah di Indonesia melalui program pendidikan luar sekolah, agar anakputus sekolah mendapatkan haknya sebagai anak dan dapat hidup lebih mandiri.

Menurut Pietrzak, Ramler, dan Gilbert, model evaluasi dibagi menjadi 3tipe jenis evaluasi yaitu evaluasi Input, Proses, dan Hasil. Dan bimbinganketerampilan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu untukmengasah suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan keinginan,pemahaman, pengetahuan dalam bidang keterampilan.

Dalam menggali informasi penulis menggunakan pendekatan kualitatif.Dan dalam prosedur pemilihan informan, penulis menggunakan non probabilitysampling dimana jenis yang peneliti gunakan yaitu snow ball sampling. dalampenelitian ini penulis mengambil 5 orang, yang terdiri dari 1 orang instrukturketerampilan menjahit, 2 orang staff, dan 2 orang WBS. Pada teknik pengumpulandata, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah Evaluasi Input BimbinganKeterampilan Menjahit (BKM) yang di memaparkan mengenai klien/calonpeserta, program pelatihan, sarana dan parasarana, dan staf /instruktur. Evaluasipelaksanaan BKM yang dilaksanakan dalam waktu 6 bulan, dengan level dasardan terampil maka teori yang diberikan selama 3 minggu dan praktek yangdilaksanakan selama 16 minggu, teori yang diberikan adalah membuat baju atasan(kebaya, dress, kemeja) dan bawahan (celana pendek, rok), dengan waktu belajarselama 5 jam setiap harinya, pada PKL anak berada pada tingkat mahir, dalammenjalankan PKL anak sudah dapat menerapkan pelajaran yang telah di pelajarisaat pelatihan BKM. Evaluasi Hasil BKM yaitu lembaga ini sudah memberikanpelatihan secara maksimal. Instruktur terus menerus membantu anak dalambelajar dari yang belum mengerti hingga anak mengerti dan anak merasa mampumengerjakan sendiri, serta anak bisa melanjutkan ke proses selanjutnya yaitupraktek kerja lapangan, yang menjadi suatu gambaran bagi anak dalam duniakerja. Dan anak termotivasi untuk membuka usaha sendiri setelah mereka lulusdari PSBR.

Kata kunci : Evaluasi Program dan Bimbingan Keterampilan Menjahit

Page 6: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tidak lupa penulis

curahkan kepada Nabi Muhammad saw. Nabi akhir zaman yang telah membawa

umatnya dari alam kebodohan menuju alam ilmu pengetahuan.

Dengan selesainya skripsi yang berjudul Evaluasi Program Bimbingan

Keterampilan Menjahit Untuk Anak Putus Sekolah di Panti Sosial Bina Remaja

Bambu Apus Jakarta Timur. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Strata Satu (S1) pada Prodi Kesejahteraan Sosial. Maka penulis menyadari

dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari ke

sempurnaan.

Besar harapan penulis kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan

sarannya kepada penulis yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan penelitian

ini. Dan penulis juga sangat berharap penelitian ini berguna bagi semua pihak

yang menggeluti pemberian pelatihan program keterampilan pada umumnya

kepada penulis khususnya.

Setelah melalui proses yang amat panjang dan godaan serta hambatan

yang sangat banyak yang penulis alami dalam melakukan penelitian ini. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-

dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorangan

Page 7: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

iii

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan ucapan terima kasih tersebut

penulis ucapkan kepada yth :

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dahwah dan Ilmu

Komunikasi beserta para pembantu Dekan.

2. Siti Napsiyah, MSW. dan Ahmad Zaky M.Si selaku Ketua Prodi

Kesejahteraan Sosial dan Sekretaris serta Pembimbing Akademik,

terimakasih atas dukungan dan izin untuk menyusun skripsi ini.

3. Dr. H. Asep Usman Ismail, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan

perhatian, motivasi, bimbingan, arahan, kritik dan saran yang bermanfaat

kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan dedikasi dan ilmu yang

bermanfaat selama penulis menjalankan kuliah di Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Pimpinan Staf Perpustakaan Utama, Perpustakaan Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

fasilitas kepada penulis dalam mengadakan study kepustakaan.

6. Kepala Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur

beserta para staf, khususnya Ibu Nurhasanah selaku Instruktur

keterampilan menjahit, Ibu Harfiah selaku Ketua PAS, Bapak Namin

selaku Ketua REHSOS, dan Ibu Sri selaku staff Rehsos yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan dan melengkapi skripsi ini.

Page 8: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

iv

7. Yang tercinta dan yang terhormat kepada orang tua penulis yaitu ayahanda

H. Eddi Mashuri dan Ibunda Hj. Ratna Suminar yang telah memberikan

semangat, dukungan moral maupun moril, serta selalu memberikan kasih

sayang yang tulus kepada penulis sehingga penulis dapat memiliki tujuan

untuk memberikan yang terbaik.

8. Alm. H. Obay Sobari dan Alm. Hj. Iin Hindasah selaku Eyang, Kakek

Acun dan Nenek Aben, terimakasih telah menjadi motivasi bagi penulis

untuk membahagiakan orang tua. Tidak lupa kepada kakak-kakak penulis

yaitu Unik Desthiani, Insan Santun, dan Kenjhi Mashuri yang telah

memberikan dukungan. Dan keponakan penulis yang bernama Kaysan

Rahman yang selalu menjadi penenang dan menjadi motivasi untuk

penulis. Serta Tante Rini yang telah mendoakan penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

9. Yang terhormat dan tersayang keluarga H. Anwar Syamsudin dan Hj.

Umaeroh serta saudara-saudara terkasih Destriana Umayati Elly, Annisa

Elly, dan Tarisa Elly atas doa-doa dan dukungan yang telah diberikan

selama ini.

10. Sahabat-sahabat susah senang bersama yaitu Dinda Anggraini dan Ihsan

Heryana yang selalu mendengarkan keluh kesah serta dukungan,

terimakasih untuk persahabatan yang selama ini diberikan, semoga

silaturahmi tetap terjalin hingga akhir hidup. Dan terimakasih kepada

Shabrina Dwi Pitarini yang selalu mendukung penulis dalam membuat

skripsi ini, terimakasih atas bantuannya dan semoga kita bisa terus

Page 9: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

v

berteman hingga akhir, serta Tari bisa menyusul penulis untuk lulus. Tidak

lupa kepada seluruh teman-teman Kessos 2010 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, semoga selalu kompak.

11. Sahabat sejak SMP yaitu Sugiarti Rahayu, Dinda Febrika, Erma Irawaty,

dan Noor Fitria Ramandari terimakasih selalu menjadi sahabat yang selalu

memberikan dukungan, selalu membuat penulis merasa bangga memiliki

kalian. Terimakasih atas persahabatan dan persaudaraan yang selama ini

terjalin, dan terimakasih atas semangatnya. Tidak lupa kepada sahabat-

sahabat penulis yaitu Rienhesti dan M. Oesman yang selalu menemani

ketika sedang suntuk dan selalu memberikan semangat. Dan kepada Diana

Martiana, Ilham Kurniawan, Rismalia, dan Woro Wardani yang selalu

memberikan semangat kepada penulis. Teman seperjuangan dalam

menjalani bimbingan yaitu Syarifah Lubna Assegaf, terimakasih telah

mendukung, mengajak, serta berjuang bersama dalam membuat skripsi ini,

semoga usaha yang telah dilalui dapat berbuah indah, dan kita dapat terus

menjalin pertemanan.

12. Terakhir, kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya

namun telah ikut berpartisipasi membantu dan mendoakan penulis dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Dengan tidak mengurangi rasa

hormat, penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Dan pada akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan kepada para pembaca pada umumnya.

Page 10: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

vi

Dan juga semoga semua perhatian, motivasi dan bantuan yang telah mereka

berikan kepada penulis mendapat imbalan dan pahala yang setimpal dari Allah

SWT. semoga Allah menuntun ke jalan yang lurus yaitu jalan yang Engkau ridhoi

dan bukan jalan yang Engkau Murkai. Amin yaa Robbal’alamin.

Jakarta, 17 Juli 2014

PINASTI SEPTHIAN

Page 11: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Batasan Masalah dan Perumusan Masalah....................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian .......................................................................................... 9

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 17

G. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 20

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 22

A. Teori-teori Evaluasi Program............................................................................. 22

1. Definisi Evaluasi ............................................................................................. 22

2. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi.................................................................. 24

3. Model-model Evaluasi.................................................................................... 26

Page 12: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

viii

4. Pendekatan dalam Evaluasi .......................................................................... 29

5. Desain Evaluasi............................................................................................... 31

6. Indikator Evaluasi.......................................................................................... 32

B. Bimbingan Keterampilan .................................................................................... 34

1. Definisi Bimbingan Keterampilan ................................................................ 34

2. Tujuan Bimbingan Keterampilan................................................................. 36

3. Metode dan Teknik Bimbingan .................................................................... 37

C. Anak Putus Sekolah ............................................................................................. 39

1. Definisi Anak .................................................................................................. 39

2. Definisi Pendidikan ........................................................................................ 40

3. Definisi Anak Putus Sekolah ......................................................................... 42

4. Faktor Penyebab Anak menjadi Putus Sekolah.......................................... 42

BAB III PROFIL LEMBAGA .................................................................................. 46

A. Sejarah Berdirinya Lembaga ............................................................................... 46

B. Landasan Hukum.................................................................................................. 47

C. Visi dan Misi .......................................................................................................... 48

D. Tujuan Berdirinya Lembaga................................................................................ 47

E. Penerima Manfaat (Klien) .................................................................................... 49

F. Program.................................................................................................................. 55

G. Sarana dan Prasarana........................................................................................... 59

Page 13: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

ix

H. Struktur Lembaga dan Divisi-divisi .................................................................... 60

I. Sumber Daya Manusia.......................................................................................... 62

J. Keuangan ............................................................................................................... 65

K. Kemitraan dengan Pihak Luar ............................................................................ 66

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS .......................................................... 68

A. Evaluasi Input Bimbingan Keterampilan Menjahit ........................................ 68

1. Klien/calon peserta ......................................................................................... 68

2. Program pelatihan......................................................................................... 71

3. Sarana dan Prasarana ................................................................................... 73

4. Tenaga pelatih/Instruktur ............................................................................. 75

B. Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Keterampilan Menjahit ............................ 76

1. Pemberian Teori Bimbingan Keterampilan Menjahit ............................... 77

2. Pemberian Praktek Bimbingan Keterampilan Menjahit ........................... 79

3. Praktek Kerja Lapangan............................................................................... 85

C. Hasil Bimbingan Keterampilan Menjahit ........................................................ 89

BAB V PENUTUP...................................................................................................... 92

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 92

B. Saran ............................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sarana dan Prasarana

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 3. Komposisi pegawai PSBR menurut Jenis Kelamin

Tabel 4. Komposisi Pegawai Menurut Jabatan

Tabel 5. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja perjenis Belanja

Page 15: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Bimbingan Skripsi

LAMPIRAN 2 Surat Izin Penelitian (Skripsi)

LAMPIRAN 3 Brosur Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

LAMPIRAN 4 Hasil Wawancara

LAMPIRAN 5 Surat Pendaftaran Masuk Panti

LAMPIRAN 6 Foto-foto

Page 16: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya masalah sosial ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang

tidak di inginkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Hal itu disebabkan

karena gejala tersebut merupakan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan

atau tidak sesuai dengan norma dan nilai serta standar moral yang berlaku.1

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah

sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul

sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya akibat

tingkah lakunya.2

Salah satu masalah sosial yang banyak menjadi perbincangan di

Indonesia adalah masalah anak putus sekolah. Hal ini dikarenakan banyak

anak-anak yang tidak mendapatkan haknya sebagai anak, yaitu hak untuk

mendapatkan kasih sayang, hak bermain, hingga hak untuk mendapatkan

pendidikan formal, namun sayangnya banyak orangtua yang tidak memenuhi

hak anak tersebut, terutama hak untuk mendapatkan pendidikan. Faktor

ekonomi menjadi faktor utama anak menjadi putus sekolah, karena orangtua

tidak dapat membiayai anak untuk mengikuti pendidikan formal.

1 Soetomo, Masalah Sosial dan Pembangunan, PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta 1995,h.1.

2 M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar, PT. Eresco, Bandung 1995, h.5.

Page 17: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

2

Padahal pendidikan memiliki peran yang cukup penting untuk

perkembangan dan masa depan anak. Didalam hadits pun dijelaskan tentang

menuntut ilmu seperti dalam Hadits riwayat Ibnu Abdil Bar :

:قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم ین فان طلب العلم اطلبواالعلم ولو بالصرضابما یطلب فریضة على كل مسلم ان المالئكة تضع اجنحتھا لطالب العلم

Artinya: “Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnyamenuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikatmeletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang(rela) dengan yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil Bar).”

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar di atas menunjukkan

bahwa menuntut ilmu itu wajib dan para malaikat turut bergembira. Agama

Islam sangat memperhatikan pendidikan untuk mencari ilmu pengetahuan

karena dengan ilmu pengetahuan manusia bisa berkarya dan berprestasi serta

dengan ilmu, ibadah seseorang menjadi sempurna. Begitu pentingnya ilmu,

Rasulullah SAW. mewajibkan umatnya agar menuntut ilmu, baik laki-laki

maupun perempuan.

Pendidikan pun memiliki fungsi, yaitu untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(UU RI No, 20/2003 BAB II Pasal 3, tentang Sistem Pendidikan Nasional).3

3 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, PT. Indeks, Jakarta2009, h.42.

Page 18: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

3

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

BAB IV pasal 5 yaitu, setiap warga negara yang memiliki kelainan fisik,

emosional, mental, intelektual, sosial, dan warga negara yang berada di daerah

terpencil, bahkan warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat

yang baik, memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu.4

Pasal di atas sejalan dengan semangat dari Konvensi Hak Anak yang

ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mengenai hak anak,

secara umum berbagai negara saat ini berpegang pada apa yang telah

digariskan oleh PBB. Hak anak-anak ini terutama adalah hak memperoleh air

susu ibu, hak mendapat pendidikan, kasih sayang orangtua dan orang dewasa

dalam segala bentuk di samping hak untuk bermain. Oleh karena itu, setiap

warga berhak mendapatkan pendidikan, akan tetapi masih banyak anak-anak

Indonesia yang justru tidak bisa merasakan hak mereka dalam memperoleh

pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan. Anak yang mengalami hal

tersebut dapat dikatakan sebagai anak putus sekolah. Anak putus sekolah

adalah anak mengalami keterlantaran, karena sikap dan perlakuan orangtua

yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh

kembang anak tanpa memperhatikan hak-hak anak untuk mendapatkan

pendidikan yang layak. Banyak dari mereka yang putus sekolah karena faktor

lingkungan sosial maupun internal. Biasanya faktor ekonomi keluarga

membuat anak harus mencari nafkah dan tidak melanjutkan sekolahnya. Ada

pula orangtua yang tidak peduli dengan masa depan anaknya. Oleh karena itu

4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional

Page 19: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

4

orangtua lebih sering meminta anaknya untuk membantu mereka mencari

uang demi memenuhi kebutuhan hidup mereka, sehingga hal tersebut

menyebabkan anak mengalami kenakalan remaja, putus sekolah, tawuran,

kebut-kebutan di jalan raya, perkelahian dan memiliki rasa minder dalam diri

anak.5

Permasalahan anak putus sekolah menurut Organisasi Pendidikan,

Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO)

merilis indeks pembangunan pendidikan (education development index)

dalam EFA Global Monitoring Report 2011. Peringkat Indonesia turun pada

posisi ke-69 dari 127 negara, dilihat dari angka putus sekolah di jenjang

sekolah dasar sebanyak 527.850 anak atau 1,7 persen dari 31,05 juta anak SD,

5,50% untuk SMP, dan SLTA 67,68% putus sekolah setiap tahunnya.

Lulusan SD yang tak dapat ke SMP tercatat 720.000 Siswa (18,4 persen) dari

lulusan SD tiap tahunnya.6

Dilihat dari presentase di atas, jumlah anak putus sekolah setiap tahun

sangatlah meningkat, padahal seorang anak memiliki hak untuk mendapatkan

pendidikan formal maupun nonformal, dan orangtua wajib untuk

menyekolahkan anaknya demi masa depan anak dan masa depan bangsa.

Pendidikan merupakan hak anak. Hak wajib dipenuhi dengan kerjasama

paling tidak dari orangtua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah.

Oleh karena itu, salah satu kunci untuk mengatasi masalah anak putus

sekolah adalah dengan menyediakan berbagai fasilitas sosial penanganan dan

5Creative Media “makalah anak putus sekolah,” diakses pada tanggal 2 oktober 2013 darihttp://hamdipasisingi.blogspot.com/2011/06/makalah-anak-putus-sekolah.html

6 Latief “Presentase anak putus sekolah di Indonesia” diakses pada tanggal 20 Januari2014 dari http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/04/10323346/527.850.Siswa.SD.Putus.Sekolah

Page 20: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

5

pemeliharaan anak-anak putus sekolah yang mendukung program

perkembangan anak salah satunya program bimbingan keterampilan yang

dilaksanakan sebagai upaya untuk menangani meningkatnya masalah anak

putus sekolah dan meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.

Untuk mendukung upaya tersebut, keterlibatan masyarakat secara

menyeluruh merupakan hal yang penting. Masyarakat bekerja sama dengan

instasi pemerintah maupun swasta harus meningkatkan pelayanan sosial yang

dapat mengatasi setiap gangguan-gangguan pendidikan yang dialami anak,

serta memenuhi setiap kebutuhan anak sehingga anak dapat merasakan haknya

untuk tumbuh dan berkembang secara wajar.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah yaitu pada bulan Juli 1972

didirikanlah suatu wadah untuk membantu anak-anak tersebut bernama Panti

Sosial Bina Remaja Bambu Apus (PSBR). Panti Sosial Bina Remaja

diresmikan oleh Menteri Sosial RI pada waktu itu yaitu HMS Mintaredja,SH.

Tujuan PSBR Bambu Apus adalah terpenuhinya hak dan kebutuhan dasar

remaja, terbentuknya karakter remaja yang jujur, disiplin, tanggung jawab,

percaya diri, terampil dan mandiri. Dalam perkembangannya, Panti Sosial

Bina Remaja membuat suatu program bimbingan keterampilan untuk anak

asuh mereka atau biasa disebut Penerima Manfaat. Bimbingan keterampilan

yang dibuat dan diterapkan di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus, yaitu

bimbingan keterampilan Otomotif Motor dan Mobil, bimbingan keterampilan

Elektro, bimbingan keterampilan Las, bimbingan keterampilan Jahit, dan

bimbingan keterampilan Salon.7

7http://bambuapus.kemensos.go.id/modules.php?name=content&pa=showpage&pid=10

Page 21: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

6

Menariknya dari Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus

adalah lembaga ini memberikan pelatihan keterampilan kepada para anak

putus sekolah secara cuma-cuma dengan kualitas yang mungkin tidak jauh

berbeda dengan tempat-tempat pelatihan lainnya. Salah satu yang membuat

penulis tertarik di lembaga ini ialah lembaga ini memberikan bimbingan

keterampilan menjahit untuk anak-anak putus sekolah, dengan adanya

bimbingan keterampilan terutama keterampilan menjahit, para penerima

manfaat dapat mengasah kemampuannya dibidang konveksi dan keahlian

yang mereka miliki nantinya dapat dijadikan bekal untuk anal-anak terebut

untuk menjalani kehidupan yang layak di masyarakat. Dan di lembaga ini jika

anak-anak sudah menerima pembelajaran bimbingan keterampilan selama 5

bulan, maka anak-anak disalurkan untuk mengikuti praktek kerja lapangan, di

tempat yang sudah ditentukan dan tempat yang sudah memiliki kerjasama

dengan lembaga ini. Jadi, untuk anak-anak yang sudah mengikuti bimbingan

keterampilan menjahit, setelah mereka belajar mereka pun dapat

menerapkannya di dunia kerja agar kemampuan yang telah diasah akan

berguna dan terpakai oleh mereka.

Bimbingan keterampilan menjahit di lembaga ini memiliki level pada

tingkat dasar dan terampil, tingkat dasar dan terampil diterapkan pada saat

anak-anak mengikuti pelatihan menjahit, setelah mereka menjalani pelatihan

selama 5 bulan pada tingkat dasar dan terampil, mereka akan praktek kerja

selama 1 bulan dan pada praktek kerja mereka memasuki tingkat mahir,

karena pada kerja praktek mereka lebih banyak memahami mengenai menjahit

Page 22: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

7

serta mereka lebih diajarkan pada tahap yang lebih tinggi. 8 Hal ini sangat

menguntungkan bagi anak-anak yang mengalami putus sekolah, terutama

kepada mereka yang kurang mampu.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

Evaluasi Program Bimbingan Keterampilan Menjahit Untuk Anak Putus

Sekolah di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta

Timur.

B. Batasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis

membatasi masalah untuk meneliti mengenai “Evaluasi Program Bimbingan

Keterampilan Menjahit Untuk Anak Putus Sekolah di Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus Jakarta Timur”. Jadi, penulis meneliti mengenai

Evaluasi Input, Pelaksanaan (Proses), dan Hasil Program Bimbingan

Keterampilan Menjahit untuk anak putus sekolah.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana evaluasi input program bimbingan keterampilan menjahit

di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus?

b. Bagaimana evaluasi pelaksanaan (proses) program bimbingan

keterampilan menjahit di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus?

8 Wawancara dengan Ibu Erri, pada tanggal 19 Maret 2014.

Page 23: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

8

c. Bagaimana tingkat keberhasilan program bimbingan keterampilan

menjahit yang diberikan Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus untuk

anak putus sekolah?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut :

1. Menggambarkan input pada program bimbingan keterampilan menjahit di

Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus.

2. Menggambarkan pelaksanaan program bimbingan keterampilan menjahit

serta sejauh mana kaitannya dengan upaya meningkatkan tumbuh

kembang anak-anak yang putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja

Bambu Apus.

3. Menggambarkan hasil pelaksanaan bimbingan keterampilan menjahit

anak-anak yang putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan bagi Menteri Sosial dan pengurus Panti

Sosial Bina Remaja Bambu Apus dalam rangka meningkatkan kualitas

pelayanan sosial sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan

pengembangan potensi anak asuhnya.

Page 24: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

9

b. Merupakan masukan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut,

khususnya penelitian mengenai bimbingan keterampilan milik

pemerintah maupun masyarakat

2. Manfaat Akademis :

a. Menambah informasi bagi pengembangan ilmu kesejahteraan sosial

khususnya mengenai penanganan anak putus sekolah dan wawasan baru

lagi bagi seluruh mahasiswa/mahasiswi yang tertarik pada

permasalahan anak dan sebagai tambahan bacaan bagi yang berminat

membahas pelayanan bimbingan keterampilan untuk anak putus

sekolah.

b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi Universitas khususnya

jurusan bahwasannya skripsi ini bisa menjadi salah satu studi kasus

dalam mata kuliah pelayanan anak, sehingga dapat memberikan

sumbangan pengertahuan bagi kompetensi pekerja sosial di bidang

pelayanan sosial khusunya bagi penanganan anak putus sekolah.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk mencapai suatu maksud,

sehubungan dengan upaya tertentu, maka metode menyangkut masalah

kerja, yaitu cara kerja untuk mendapatkan informasi atau fakta terhadap

masalah yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

menurut Nawawi pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian

kegiatan atau proses dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik

Page 25: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

10

dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Penelitian kualitatif dimulai

dengan mengumpulkan informasi-informasi dalam situasi sewajarnya,

untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh

akal sehat manusia.9

Sedangkan menurut Bodgan dan Tailor dalam bukunya

mendefinisikan tentang metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut Moleong,

penelitian kualitatif mempunyai karakteristik yang penting antara lain:

berada pada latar alamiah (konteks dari suatu keutuhan/IentryI),

memandang manusia (peneliti) sebagai alat atau instrumen penelitian,

analisa data bersifat induktif, dan menghendaki arah bimbingan

penyusunan teori substantif yang berasal dari data, lebih mementingkan

proses dari pada hasil.10

Jadi pada metode kualitatif penulis berperan sebagai peneliti yang

terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data baik tertulis

maupun lisan dari klien ataupun pihak lembaga. Dalam pendekatan

penelitian ini penulis juga menggunakan model evaluasi yang

dikemukakan oleh Pietzark, Ramler, dan Gilbert yang dibagi menjadi tiga

tipe jenis evaluasi. Tiga unsur utama yang terkait adalah Evaluasi input,

Evaluasi proses, dan Evaluasi hasil. Jadi, penulis mengevaluasi input,

proses dan hasil dari bimbingan keterampilan menjahit yang diberikan

9 Nawawi Hadari. Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta : Gajah MadaUniversity Press, 1992), h. 209

10 Lexy J, Moleong. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. (Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2001) h. 3

Page 26: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

11

oleh panti kepada anak putus sekolah. Penulis melihat bagaimana input

dan pelaksanaan bimbingan keterampilan yang ada di lembaga, kemudian

penulis akan melakukan wawancara dengan staf yang terkait dengan

bimbingan keterampilan mengenai hasil dan dampak yang telah dirasakan

oleh klien setelah mengikuti bimbingan keterampilan di lembaga ini.

2. Jenis Penelitian

Jenis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif yang biasa disebut juga penelitian taksonomi, yaitu penelitian

yang berupa mengekplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau

kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang

berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.11

Penelitian deskriptif juga bisa dikatakan sebagai penelitian yang

mengumpulkan data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang atau perilaku yang dapat diamati. Tujuan dari data deskriptif ini

adalah untuk membuat suatu gambaran sistematis, faktual, dan akurat

tentang fenomena-fenomena yang diselidiki dalam penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang akan dilaksanakan adalah melalui:

a. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti. Dalam menggunakan teknik observasi yang

11 Sanapiah Faisal. Format-format Penelitian Sosial, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,1989, h. 20.

Page 27: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

12

terpenting adalah mengandalkan pengamatan dan ingatan peneliti.12

Jadi disini penulis melakukan pengamatan secara langsung dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan keterampilan menjahit yang ada di

Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus.

b. Interview atau wawancara, yaitu tanya jawab lisan antara dua orang

atau lebih secara langsung.13 Jadi dalam mengumpulkan data, penulis

menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data dari berbagai

narasumber, dalam memilih narasumber penulis mengambil 5

narasumber untuk melengkapi data, narasumber yang penulis pilih

ialah narasumber yang terkait dengan program bimbingan

keterampilan menjahit, adapun narasumber yang penulis pilih ialah 1

orang instruktur, 2 orang staf, dan 2 orang anak putus sekolah.

Pencarian data dengan metode ini sangatlah penting karena peneliti

akan mendapat informasi mengenai hasil pelaksanaan bimbingan

keterampilan menjahit. Serta keberhasilan klien dalam keberfungsian

sosialnya di dalam masyarakat.

c. Dokumentasi, yaitu peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, brosur, foto-foto, dan lain sebagainya. Tujuan

menggunakan data dengan dokumentasi ialah waktu dan tenaga lebih

efisien.14

12 Husain Usman, Purnomo Setiady Akbar, “Metodologi Penelitian Sosial”. PT. BumiAksara, Jakarta, 2008, h. 52.

13 Ibid, h. 55.14 Ibid, h. 69.

Page 28: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

13

4. Sumber Data

a. Data Primer yaitu data-data yang diperoleh dari sumber utama (Panti

Sosial Bina Remaja Bambu Apus, Klien, dan Pengurus Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus)

b. Data Sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari literatur yang

berhubungan dengan tulisan ini.

5. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jl.

Panti Sosial (PPA) No. 1 RT. 06 RW. 01 Kel. Bambu Apus Kec.

Cipayung-Jakarta Timur 13890. Adapun waktu Penelitian adalah selama 3

bulan dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014.

6. Teknik Pemilihan Informan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berupaya

memperoleh informasi tentang pelaksanaan program bimbingan

keterampilan menjahit, hasil, dan dampak dari pelaksanaan bimbingan

keterampilan menjahit, maka dalam penelitian ini menggunakan non

probability sampling, dimana setiap populasi tidak mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih, tidak representatif, dan tidak

membolehkan peneliti membuat generalisasi hasil penelitian. Adapun

teknik non probability sampling yang penulis gunakan adalah teknik snow

ball sampling. snow ball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel

yang semakin membesar seiring perjalanan waktu pengamatan. Berangkat

Page 29: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

14

dari seorang informan untuk mengawali pengumpulan data, kemudian

peneliti menemui informan berikutnya sesuai yang disarankan oleh

informan pertama, begitu seterusnya hingga peneliti merasa yakin bahwa

data yang dibutuhkan sudah di dapat secara memadai.15 Dalam mencari

informasi, penulis mengambil 5 informan untuk melengkapi data yang

terdiri dari, 1 instruktur, 2 staf, dan 2 anak putus sekolah.

Moleong mengemukakan bahwa informan adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi

latar penelitian. 16 Sementara Taylor dan Grinnel mengatakan bahwa

informan yang baik adalah mereka yang memahami latar penelitian,

terlibat secara aktif didalamnya, bersedia membantu, dapat meluangkan

waktunya, dan memberikan tanggapan berdasarkan perspektif masing-

masing.

Sesuai dengan tujuan penelitian (yang bersifat khusus

informasinya) maka informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah :

a. Evaluasi input program bimbingan keterampilan menjahit menyangkut

tentang persiapan awal untuk menjalankan program bimbingan

keterampilan menjahit, yang terdiri dari jumlah staf, jumlah

anak/peserta, sarana dan prasarana, dan syarat untuk mengikuti

bimbingan keterampilan menjahit. Informasi tersebut dapat diperoleh

dari informan staf kantor yang dapat memberikan informasi terkait

dengan input pada program bimbingan keterampilan menjahit.

15 Pawito, “Penelitian Komunikasi Kualitatif”. (Yogyakarta: LKIS, 2007), h.92.16 Lexy J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”. (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2001) h. 90

Page 30: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

15

b. Evaluasi pelaksanaan program bimbingan keterampilan menjahit

menyangkut keseluruhan pelaksanaan program bimbingan

keterampilan menjahit dalam meningkatkan kemampuan anak.

Informasi tersebut dapat diperoleh dari informan Instruktur sebagai

mediator dan educator dalam memberikan informasi perkembangan

kemampuan anak dan anak sebagai objek kegiatan bimbingan

keterampilan tersebut.

c. Evaluasi hasil program bimbingan keterampilan menjahit menyangkut

mengenai hasil yang telah dicapai oleh penerima manfaat setelah

mereka mengikuti bimbingan keterampilan menjahit yang ada di Panti

Sosial Bina Remaja Bambu Apus. Informasi tersebut dapat diperoleh

dari informan yang sama dalam proses evaluasi pelaksanaan program

bimbingan keterampilan menjahit tersebut.

7. Teknik Analisis data

Analisis data dalam penelitian kualitatif secara teoritis merupakan

proses penyusunan data untuk memudahkan penafsirannya. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian kualitatif biasanya berbentuk data

deskriptif, yaitu data yang berbentuk uraian yang memaparkan keadaan

obyek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta aktual atau sesuai

kenyataannya sehingga menuntut penafsiran peneliti yang dinyatakan oleh

sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan

perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek penelitian yang

utuh.

Page 31: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

16

Pengolahan data dilakukan berdasarkan pada setiap perolehan data

dari hasil observasi, wawancara dengan tiap-tiap informan dan studi

dokumentasi untuk direduksi, dideskripsikan, dianalisis, dan kemudian

ditafsirkan. Prosedur analisis terhadap masalah tersebut lebih difokuskan

pada upaya menggali fakta sebagaimana adanya (natural setting), dengan

teknik analisis pendalaman kajian. Untuk memberikan gambaran data

tentang hasil penelitian. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyajikan

data deskriptif mengenai Evaluasi Program Bimbingan Keterampilan

Menjahit Untuk Anak Putus Sekolah Di Panti Sosial Bina Remaja Bambu

Apus Jakarta Timur, yang di dalamnya memaparkan mengenai evaluasi

input, pelaksanaan, dan hasil program bimbingan keterampilan menjahit.

8. Teknik Penulisan

Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada

buku “pedoman penulisan karya ilmiah skripsi, tesis, dan disetasi”, yang

diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2009.

9. Keabsahan Data

Untuk memeriksakan dan memastikan keabsahan data penulisan

menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk

keperluan, pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut. Denzim

membedakan 4 macam triangulasi. 17 Salah satunya adalah Teknik

17 Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosdakarya, 2007, Cet-23,Edisi revisi, h. 330-331.

Page 32: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

17

Triangulasi Sumber Data, yaitu membandingkan dan mengecek balik

derajat suatu informasi yang diperoleh dari instruktur dan peserta pelatihan

dengan menggunakan instrumen yang telah disusun atau dipersiapkan

untuk pengumpulan data. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik

triangulasi sumber data, disini penulis menggunakan klien sebagai

pemeriksaan keabsahan data yang penulis peroleh dari pengurus Panti

Sosial Bina Remaja Bambu Apus.18

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum penulis mengkaji tulisan ini, untuk perbandingan maka

penulis memaparkan beberapa skripsi sebagai berikut:

1. Dalam skripsi yang berjudul Evaluasi Pelaksanaan Program Terapi Wicara

Dalam Meningkatkan Perkembangan Anak Terlantar Di Yayasan Sayap

Ibu Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Disusun oleh : Sri Rahayu

Fakultas/ Jurusan : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi/

Kesejahteraan Sosial

Lulus : 1430 H/2009 M

Skripsi ini berbeda dengan skripsi penulis, dimana letak

perbedaannya antara lain:

a. Subjek dan Objeknya : Subjeknya adalah Yayasan Sayap Ibu

Kebayoran Baru Jakarta Selatan dan Objeknya adalah Evaluasi

Pelaksanaan Program Terapi Wicara Dalam Meningkatkan

18 Sri Rahayu, “Evaluasi Pelaksanaan Program Terapi Wicara Dalam MeningkatkanPerkembangan Anak Terlantar Di Yayasan Sayap Ibu Kebayoran Baru Jakarta Selatan” (SkripsiS1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta), h.8.

Page 33: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

18

Perkembangan Anak Terlantar yang dilaksanakan oleh Yayasan Sayap

Ibu Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

b. Adapun masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah : Pertama,

mengetahui bagaimana evaluasi pelaksanaan program terapi wicara di

Yayasan Sayap Ibu? Kedua, mengetahui bagaimana hasil pelaksanaan

program terapi wicara di Yayasan Sayap Ibu?

Berdasarkan hasil observasi penulis dalam skripsi ini para peserta

pelatihan terapi wicara dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan hasil

yang di dapat para peserta sudah dapat berbicara lebih baik dari

sebelumnya.

2. Dalam skripsi yang berjudul Pemberdayaan Keterampilan Menjahit dalam

Membangun Kemandirian Anak Jalanan di Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak Jalanan Social Development Centre for Street

Children.

Disusun oleh : Muhammad Hafidzudin

Fakultas/Jurusan : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu /Kesejahteraan

Sosial

Lulus : 1430 H/2009 M

Skripsi ini berbeda dengan skripsi penulis, dimana letak

perbedaannya antara lain:

a. Subjek dan Objeknya: subjeknya adalah Pusat Pengembangan

Pelayanan Sosial Anak Jalanan Social Development Centre for Street

Children dan objeknya adalah keterampilan menjahit untuk anak

Page 34: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

19

jalanan yang dilaksanakan oleh Social Development Centre for Street

di jl. Bambu Apus Jakarta Timur.

b. Adapun masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah : pertama,

bagaimana pemberdayaan keterampilan menjahit untuk anak jalanan di

Social Development Centre for Street? Kedua, hasil dari keterampilan

menjahit untuk anak jalanan di Social Development Centre for Street?

Berdasarkan hasil observasi penulis dalam skripsi ini dijelaskan

mengenai pemberdayaan keterampilan menjahit, dan hasil dari

pemberdayaan keterampilan menjahit kepada anak jalanan di Social

Development Centre for Street.

Dengan melihat beberapa skripsi terdahulu walaupun hampir sama

namun skripsi penulis bahas adalah mengenai Evaluasi Program

Bimbingan Keterampilan Menjahit Untuk Anak Putus Sekolah di Panti

Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur. Fokus lembaga tersebut

adalah terpenuhinya hak dan kebutuhan dasar remaja, terbentuknya

karakter remaja yang jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, terampil

dan mandiri dengan memberikan bimbingan keterampilan, salah satunya

adalah bimbingan keterampilan menjahit. Fokus penulis pada skripsi ini

adalah penulis mengevaluasi input, proses, dan hasil bimbingan

keterampilan menjahit untuk anak putus sekolah, berdasarkan pembahasan

penulis maka judul skripsi penulis ialah “Evaluasi Program Bimbingan

Keterampilan Menjahit Untuk Anak Putus Sekolah di Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus Jakarta Timur”.

Page 35: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

20

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dalam skripsi ini, penulis menyusun

kedalam lima bab. Dimana setiap bab terdiri dari sub-sub tersendiri. Agar

pembaca dapat memahami uraian selanjutnya, maka penulis

mensistematisasikan pembahasan yang akan ditulis kedalam bab-bab sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan, memuat : Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoristis, merupakan paparan dari berbagai literatur

yang berhubungan dengan penelitian meliputi pembahasan

mengenai putus sekolah yang dialami anak-anak di Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus, akibatnya anak-anak mengalami

putus sekolah dan tidak memiliki masa depan yang baik oleh

karena itu untuk menangani masalah tersebut Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus mengadakan program bimbingan

keterampilan, salah satunya ialah bimbingan keterampilan

menjahit.

BAB III Gambaran Umum Lokasi Penelitian, bagian ini

menggambarkan secara umum tentang Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus yang dijadikan sebagai tempat penelitian,

meliputi : Sejarah Singkat, Visi dan Misi, Fungsi Panti Sosial

Page 36: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

21

Bina Remaja Bambu Apus, waktu pelaksanaan Kegiatan,

Struktur Organisasi, Program dan Layanan.

BAB IV Hasil Penelitian, sesuai permasalahan dan tujuan penelitian

diuraikan tentang hasil penelitian dalam bentuk deskriptif,

termasuk data-data faktual dan studi dokumentasi dengan

menjelaskan latar belakang input, pelaksanaan program

bimbingan keterampilan menjahit yang berada di Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus. Analisis hasil penelitian, yang

merupakan analisa hasil penelitian tentang input, pelaksanaan

program bimbingan keterampilan menjahit dan hasil bimbingan

keterampilan menjahit tersebut, serta mengevaluasi program

bimbingan keterampilan menjahit di Panti Sosial Bina Remaja

Bambu Apus. Sebagai analisa adalah konsep-konsep dan

kerangka pemikiran yang ada di bab dua.

BAB V Penutup yang memuat, kesimpulan yang berisikan penilaian

dari hasil evaluasi input, evaluasi pelaksanaan program dan

hasil program bimbingan keterampilan menjahit sesuai dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian. Terakhir

dikemukakan beberapa saran yang terkait dengan permasalahan

program bimbingan keterampilan khususnya bimbingan

keterampilan menjahit.19

19 Rahayu, “Evaluasi Pelaksanaan Program Terapi Wicara,” h.15

Page 37: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori-teori Evaluasi Program

1. Definisi Evaluasi

Bila berbicara mengenai suatu program tentu tidak akan terlepas

dari proses evaluasi, karena untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan

penentuan keputusan dari suatu program yang dilaksanakan oleh suatu

lembaga organisasi atau instansi, perlu melaksanakan kegiatan evaluasi.

Secara umum evaluasi memiliki definisi yaitu sebagai proses yang

kompleks yang melibatkan beberapa komponen dan bahan pertimbangan

dengan tujuan untuk menilai suatu program yang telah dijalani, menilai

keberhasilan ataupun kekurangan dari suatu program yang telah dijalani.

Evaluasi juga dapat diartikan sebagai pengindetifikasikan keberhasilan

atau pun kegagalan suatu kegiatan atau suatu program. Program adalah

segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan

mendatangkan hasil atau pengaruh.20

Selain itu terdapat beberapa definisi menurut para ahli mengenai

evaluasi, sebagai berikut :

1. Para komite untuk standar evaluasi yang terdiri dari 17 anggota

yang mewakili 12 organisasi sehubung dengan evaluasi sebagai

20 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk ProgramPendidikan dan Penelitian, PT: Rineka Cipta, Jakarta 2008, h. 9.

Page 38: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

23

berikut, Evaluasi adalah penelitian yang sistematik atau yang

teratur tentang manfaat atau guna beberapa objek.21

2. Gosling dan Edward mendefinisikan evaluasi sebagai penilaian

yang dilakukan pada waktu tertentu terhadap dampak dari

serangkaian kegiatan dimana tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

3. Fink dan Kosecoff juga mendefinisikan evaluasi sebagai

serangkaian prosedur untuk menilai mutu suatu program dan

menyediakan informasi tentang tujuan, aktifitas, hasil, dampak dan

biaya program.

4. Sedangkan Casley dan Kumar mendefinisikan evaluasi sebagai

suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja, efisiensi dan

dampak dari suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan.

5. Worthen dan Sanders (1973, dalam Anderson 1971)

mendefinisikan evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang

berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga

termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai

keberadaan suatu program, produksi, prosedur, juga alternatif

strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah

ditentukan.22

21 Ibid, h. 3-4.22 Suharsimi Arikunto, Cepi Syarifudi Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan, Bumi

Aksara, Jakarta: 2009, h.1-2.

Page 39: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

24

Dari definisi diatas, penulis sependapat dengan definisi yang

diutarakan oleh Fink dan Kosecoff yang mendefinisikan evaluasi sebagai

serangkaian prosedur untuk menilai mutu suatu program dan menyediakan

informasi tentang tujuan, aktifitas, hasil, dampak dan biaya program. Jadi

dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh evaluator untuk menilai keberhasilan ataupun kegagalan suatu

program secara berkala yang telah dijalankan oleh lembaga ataupun

instansi agar dapat ditindak lanjuti keputusan yang akan di ambil

berikutnya.

2. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi

Evaluasi pada dasarnya merupakan suatu proses belajar memahami

kekuatan dan kelemahan diri sendiri dalam menyelesaikan tujuan yang

diharapkan. Evaluasi juga merupakan suatu hal yang penting untuk

dilakukan dalam menilai suatu program yang telah dijalankan, sehingga

mereka yang telah melakukan evaluasi dalam diri sendiri atau pun

kelompok dapat melakukan pembelajaran melalui pengalaman pada waktu

evaluasi.

Tujuan evaluasi program menurut Edi Suharto dalam bukunya

yang berjudul “Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat” adalah

sebagai berikut23:

23 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Kahian StrategisPembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, Cet 1,2005), h.119.

Page 40: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

25

a. Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan

b. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran

c. Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang

mungkin terjadi diluar rencana

Menurut Feurstein evaluasi penting untuk dilakukan, oleh karena

itu beliau memberikan 10 alasan antara lain sebagai berikut :24

a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai

b. Mengukur kemajuan. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objektif

program

c. Meningkatkan pemnatauan. Agar tercapai manajemen yang lebih baik

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat

program itu sendiri

e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna melihat

perbedaan apa yang telah terjadi setelah diterapkan suatu program

f. Biaya dan manfaat. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup

masuk akal

g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengolah kegiatan

program secara lebih baik

24 Isbandi Rukminto Adi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan IntervensiKomunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. (Jakarta:FEUI Press), Cet 3, EdisiRevisi, h.188

Page 41: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

26

h. Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam

kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut

melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah

berhasil dengan baik

i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang lebih

luas

j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan

kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas

fungsional dan komunitas lokal.

3. Model-model Evaluasi

Pada tahap evaluasi ada banyak model-model atau jenis-jenis dari

evaluasi program, dalam penulisan skripsi ini penulis mengutip beberapa

kutipan dari para ahli, antara lain :

a. Pelaksanaan evaluasi menurut Pietrzak, Ramler, dan Gilbert yang

dibagi menjadi tiga tipe jenis evaluasi. Tiga unsur utama yang terkait

adalah:

1) Evaluasi input adalah klien, staf, dan program serta sarana atau

fasilitas yang digunakan dalam pelaksanaan program. Tiga unsur

utama yang terkait dengan evaluasi ini adalah klien, staf dan

program. Pietzark dan kawan-kawan menjelaskan bahwa variabel

klien meliputi karakteristik demografi klien, seperti: susunan

Page 42: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

27

keluarga dan berapa anggota keluarga yang ditanggung. Variabel

staf meliputi aspek demografi staf seperti latar belakang pendidikan

staf, pengalaman staf. Sedangkan variabel program meliputi aspek

tertentu seperti: lama waktu layanan diberikan, dan sumber-sumber

rujukan yang tersedia. Ada empat kriteria yang dapat dikaji dalam

evaluasi input, antara lain adalah sebagai berikut:

a) Tujuan dan obyektif

b) Penilaian terhadap kebutuhan komunitas

c) Standar dari suatu praktek yang terbaik

d) Biaya per unit layanan

2) Evaluasi proses, menurut Pietrzak dkk, memfokuskan diri pada

aktifitas program yang melibatkan interaksi langsung antara klien

dengan staf terdepan (line staf) yang merupakan pusat dari

pencapaian tujuan (objektif) program. Tipe evaluasi ini diawali

dengan analisis dari sistem pemberian layanan dari suatu program.

Dalam upaya mengkaji nilai komponen pemberian layanan, hasil

analisis harus dikaji berdasarkan kriteria yang relevan seperti:

‘standar praktek terbaik’, kebijakan lembaga, tujuan proses dan

kepuasan klien.

3) Evaluasi hasil, yaitu diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak

(overall impact) dari suatu program terhadap penerima layanan.

Pertanyaan utama pada evaluasi ini adalah:

Page 43: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

28

a) Kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil mencapai

tujuannya.

b) Bagaimana masyarakat akan menjadi berbeda setelah

menerima bantuan program tersebut.25

b. Model evaluasi CIPP dikembangkan oleh Stufflebean dan Shinkfield.

CIPP merupakan singkatan dari Context, Input, Process, dan Product.

Stufflebeam merumuskan evaluasi sebagai suatu proses

menggambarkan, memperoleh, dan menyediakan informasi untuk

menilai alternatif keputusan. Penjelasan CIPP dijelaskan sebagai

berikut :

1) Contect evaluation, to serve planning decision

Konteks evaluasi ini membantu merencanakan keputusan,

menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program, dan

merumuskan tujuan program.

2) Input evaluation, structturing decision

Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-

sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan

strategi untuk mencapai kebutuhan, dan bagaimana prosedur kerja

untuk mencapainya.

25 Ibid, h.160

Page 44: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

29

3) Process evaluation, to serve implementing decision

Evaluasi proses membantu mengimplementasikan keputusan

sampai sejauh mana rencana telah diterapkan, apa yang harus

direvisi?. Begitu pertanyaan tersebut terjawab, prosedur dapat

dimonitor, dikontrol, dan diperbaiki.

4) Product evaluation, to serve recyding decision

Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya, apa hasil

yang telah dicapai? Apa yang dilakukan setelah program

berjalan?26

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis menggunakan model

evaluasi menurut Pietrzak, Ramler, dan Gilbert yang dibagi menjadi tiga

tipe jenis evaluasi. Penulis akan mengevaluasi bagaimana input dalam

program bimbingan keterampilan menjahit, pelaksanaan (proses)

bimbingan keterampilan menjahit yang diikuti oleh anak putus sekolah di

PSBR, dan penulis juga mengevaluasi bagaimana hasil setelah anak-anak

putus sekolah mengikuti bimbingan keterampilan menjahit di PSBR.

4. Pendekatan dalam Evaluasi

Istilah pendekatan evaluasi ini diartikan sebagai beberapa pendapat

tentang apa tugas evaluasi dan bagaimana dilakukan, dengan kata lain

26 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk ProgramPendidikan dan Penelitian, PT: Rineka Cipta, Jakarta 2008, h. 13-22.

Page 45: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

30

tujuan dan prosedur evaluasi. Menurut Farida Yusuf, ada beberapa

pendekatan evaluasi yaitu sebagai berikut :

a. Pendekatan experimental, yaitu evaluasi yang berorientasi pada

penggunaan experimental science dalam program evaluasi. Pendekatan

ini berasal dari kontrol eksperimen yang biasanya dilakukan dalam

penelitian akademik.

b. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan, yaitu pendekatan ini

memakai tujuan program sebagai kriteria untuk menentukan

keberhasilan. Pendekatan evaluasi semacam ini merupakan pendekatan

yang amat wajar dan praktis untuk desain dan pengembangan program.

1) Pendekatan yang berorientasi kepada pemakai; pendekatan ini

perhatiannya terhadap individu yang berurusan dengan program

dan perhatiannya terhadap informasi yang berguna untuk individu

tersebut.

2) Pendekatan yang responsif, pendekatan evaluasi responsif ini

percaya bahwa evaluasi yang berarti yaitu yang mencari pengertian

suatu isu dari berbagai sudut pandang dari semua orang yang

terlibat, berminat, dan yang berkepentingan dengan program.

c. Pendekatan yang berfokus kepada keputusan, pendekatan ini

menekankan pada peranan informasi yang sistematik untuk pengelola

program dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan pandangan ini,

informasi akan amat berguna apabila dapat membantu para pengelola

Page 46: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

31

program membuat keputusan. Oleh sebab itu, kegiatan evaluasi harus

direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk keputusan program.27

5. Desain Evaluasi

Desain evaluasi program (Carol Tayler Fitz-Gibbon & Lynn Lyons

Morris, 1987), suatu desain ialah rencana yang menunjukkan bila evaluasi

akan dilakukan dan dari siapa evaluasi. Alasan utama memakai desain

yaitu untuk meyakinkan bahwa evaluasi akan dilakukan menurut

organisasi yang teratur dan menurut aturan evaluasi yang baik. Semua

orang yang terlibat dalam evaluasi adalah orang yang tepat, dilakukan

pada waktu yang tepat, dan ditempat yang tepat seperti yang telah

direncanakan. Pada dasarnya suatu desain ialah bagaimana mengumpulkan

informasi yang komparatif sehingga hasil program yang dievaluasi dapat

dipakai untuk menilai manfaat dan besarnya program apakah akan

diperlukan atau tidak.28

a. Desain dalam evaluasi sumatif

Biasanya desain dihubungkan dengan evaluasi sumatif,

evaluator sumatif diharapkan membuat kesimpulan umum, menyingkat

dan membuat laporan tentang keberhasilan program, karena laporan

tersebut dapat mempengaruhi keputusan tentang masa depan program

atau nasib orang lain, maka evaluator perlu mendukung penemuannya

dengan data yang cukup terpercaya.

27 Ibid, h.2328 Ibid, h.64

Page 47: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

32

Biasanya desain dibuat sebagai metode untuk melakukan

eksperimen ilmiah, metode dimana orang dapat membuat dampak

secara logika pada hasil sesuatu perlakuan yang dibuatnya, misalnya

evaluasi pendidikan, perlakuannya. Evaluasi sumatif sebaiknya

memakai dengan eksperimen apabila meneliti program yang akan di

evaluasi dengan hasil evaluasinya.

b. Desain dalam evaluasi formatif

Menggunakan desain formatif dalam program berarti karyawan

program akan berkesempatan melihat dengan seksama keefektifan

program dan komponen yang ada di dalamnya. Hal ini memungkinkan

evaluator menjalankan fungsinya yang utama, menganjurkan orang-

orang program mengamati terus menerus dengan cermat kegiatan-

kegiatan dalam program.29

6. Indikator Evaluasi

Secara umum, indikator dapat di definisikan sebagai suatu alat ukur

untuk menunjukkan atau menggambarkan suatu keadaan dari suatu hal

yang menjadi pokok perhatian. Indikator dapat menyangkut suatu

fenomena sosial, ekonomi, penelitian, proses suatu usaha peningkatan

29 Ibid, h.64-67.

Page 48: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

33

kualitas. Indikator dapat berbentuk ukuran, angka, atribut atau pendapat

yang dapat menunjukkan suatu keadaan.30

Terdapat empat indikator yang digunakan untuk mengevaluasi

suatu kegiatan yaitu : indikator ketersediaan, indikator relevansi, indikator

efesiensi, dan indikator keterjangkauan.

a. Indikator Ketersediaan, indikator ini melihat apakah unsur yang

seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada.

b. Indikator Relevansi. Indikator ini menunjukkan seberapa relevan

ataupun tepatnya sesuatu yang teknologi atau layanan yang ditawarkan.

c. Indikator Efesiensi, indikator ini menunjukkan apakah sumber daya dan

aktivitas yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara

tepat guna (efisiensi), atau tidak memboroskan sumber daya yang ada

dalam upaya mencapai tujuan.

d. Indikator Keterjangkauan, indikator ini melihat apakah layanan yang

ditawarkan masih berada dalam jangkauan pihak-pihak yang

membutuhkan.31

30 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Kahian StrategisPembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, Cet 1,2005), h.126.

31 New Life Options : Evaluasi Program, h.73.

Page 49: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

34

B. Bimbingan Keterampilan

1. Definisi Bimbingan Keterampilan

Sebelum membahas mengenai bimbingan keterampilan lebih jauh,

terlebih dahulu penulis menguraikan mengenai definisi bimbingan itu

sendiri, yang ditinjau dari beberapa pendapat para ahli antara lain :

a. Year’s Book of Education 1955, mendefinisikan bimbingan adalah

suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk

menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh

kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.

b. Stoops dan Walquist, mendefinisikan bimbingan adalah proses yang

terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk

mencapai kemampuannya secara maksimum dalam mengarahkan

manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun bagi

masyarakat.

c. DR. Moh Surya, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang

dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri,

penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai

tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan

lingkungan.

d. DR. Rachman Natawidjaja, bimbingan adalah suatu proses pemberian

bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,

Page 50: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

35

supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup

mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan

tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat,

serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat mengecap

kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi

kehidupan masyarakat umunya. Bimbingan membantu indidvidu

mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.32

Dari beberapa definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

definisi bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang

berkelanjutan secara sistematis kepada individu ataupun kelompok,

melalui usahanya sendiri untuk mengembangkan kemampuan yang

dimiliki oleh individu itu sendiri agar dapat memperoleh kebahagiaan

pribadi dan kemanfaatan sosial.

Sedangkan pengertian keterampilan itu sendiri adalah kecakapan

untuk dapat menyelesaikan suatu tugas, atau dengan kata lain keterampilan

dapat diartikan sebagai suatu kemampuan seseorang untuk melakukan

suatu pekerjaan atau tugas yang kompleks dengan mudah dan cermat serta

dapat menyelesaikannya dengan baik.33

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa definisi

bimbingan keterampilan adalah suatu proses bantuan yang diberikan

kepada individu untuk mengasah suatu kemampuan yang dimiliki oleh

32 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 3-5.33 Sulistiyani, “Evaluasi Program Bengkel Kreativitas Dalam Pelayanan Pendidikan Anak

Pemulung”, h.36-37.

Page 51: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

36

individu sesuai dengan keinginan, pemahaman, pengetahuan dalam bidang

keterampilan yang dimiliki, sehingga mereka dapat menjadi seorang

tenaga kerja yang memungkinkan mereka mendapatkan pekerjaan sesuai

dengan kemampuan yang mereka miliki, agar mereka mendapatkan

penghasilan serta penghidupan yang layak di masyarakat.

Adapun bimbingan keterampilan yang diteliti oleh penulis

merupakan kategori dalam pendidikan non formal, dimana pendidikan non

formal merupakan pendidikan yang telah ada dalam diri manusia jauh

sebelum ia mendapat pendidikan formalnya. Adapun bimbingan

keterampilan yang diberikan di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Jakarta Timur, kepada para anak asuhnya antara lain ialah : bimbingan

keterampilan salon atau tata rias rambut, menjahit, elektro, las, otomotif

motor dan otomotif mobil. Namun disini penulis lebih memfokuskan

bimbingan keterampilan menjahit yang diberikan PSBR kepada anak putus

sekolah.

2. Tujuan Bimbingan Keterampilan

Tujuan dari diadakannya bimbingan keterampilan adalah sebagai

berikut :

a. Membantu individu untuk mengembangkan pengetahuan diri sesuai

dengan kecakapan yang dimiliki

Page 52: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

37

b. Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas kepada kebutuhan orang

lain.

c. Membantu individu untuk mengembangkan motif-motif intrinsik dalam

proses belajar sehingga tercapai kemajuan yang berarti.

d. Membantu memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan

masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan dalam proses

pendidikan

e. Membantu individu dalam proses memilih pekerjaan dan memasuki

dunia kerja.34

3. Metode dan Teknik Bimbingan

Dalam buku yang berjdul “Dasar-dasar bimbingan dan penyuluhan

(Konseling) Islam”, dijelaskan beberapa metode dan teknik dalam

bimbingan yaitu:35

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara atau teknik yang digunakan

untuk mengungkapkan serta mengetahui mengenai fakta-fakta mental

atau kejiwaan yang ada dalam diri klien. Dalam jalnnya wawancara

34 Ibid, h.37-3835 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:2008),

h.122-126.

Page 53: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

38

seorang pembimbing harus melakukan pencatatan mengenai informasi

tentang klien misalnya dengan cara merekam percakapan tersebut.

b. Observasi

Observasi adalah salah satu cara yang digunakan dengan cara

mengamati secara langsung sikap dan prilaku klien yang tampak pada

saat-saat tertentu, yang muncul sebagai pengaruh dari kondisi mental

dan kejiwaannya. Dalam hal ini ada dua observasi, pertama yaitu

observasi secara langsung yaitu dengan pembimbing ikut terlibat dalam

peristiwa yang sedang dijadikan objek observasi, observasi ini sering

disebut dengan observasi partisipasi. Kedua, observasi non partisipan

yaitu pembimbing berada diluar obyek atau peran yang sedang

diidentifikasi, bisa dilakukan dari jarak dekat maupun jarak jauh.

c. Tes (Kuesioner)

Tes/kuesioner merupakan teknik bimbingan dengan cara memberikan

serangkaian pertanyaan yang telah disediakan alternatif jawabannya.

Penggunaan teknik ini ialah untuk mengetahui fakta dan fenomena

kejiwaan yang tidak bisa diperoleh melalui teknik wawancara dan

observasi.

d. Bimbingan kelompok

Ialah teknik bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama

(kelompok), seperti kegiatan diskusi, ceramah, seminar dan lain

Page 54: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

39

sebagainya. Penggunaan teknik ini biasanya untuk mempelajari dan

mengetahui komunikasi dan interaksi sosial yang dilakukan klien.

C. Anak Putus Sekolah

1. Definisi Anak

Anak adalah individu yang rentan karena perkembangan kompleks

yang terjadi di setiap tahap masa kanak- kanak dan masa remaja.36 Anak

pada hakikatnya adalah seorang manusia atau makhluk individu yang

memiliki pola perkembangan tertentu dan kebutuhan yang berbeda dengan

orang dewasa. Anak menurut kamus disebut dengan manusia kecil,

sedangkan menurut ahli psikologi anak disebut sebagai manusia kecil yang

memiliki potensi, tingkah laku dan karakteristik tertentu dan khas yang

tidak sama dengan orang dewasa dan harus dikembangkan, sehingga

nantinya ia akan berkembang menjadi dewasa seutuhnya yang memiliki

derajat kemanusiaan yang tinggi.37

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang

perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa

anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari

bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5),

usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada

36 E. Simangunsong “Pengertian Anak” diakses pada tanggal 24 Desember 2013 dariartikel : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24631/4/Chapter%20II.pdf

37 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, PT. Indeks, Jakarta2009, h.40.

Page 55: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

40

antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda.

Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan

yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses perkembangan anak

memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial.

Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisik yang sama

akan tetapi mempunyai perbedaan dan pertumbuhannya.

Pada perilaku sosial, anak juga mengalami perkembangan yang

terbentuk mulai bayi. Pada masa bayi perilaku social pada anak sudah dapat

dilihat seperti bagaimana anak mau diajak orang lain, dengan orang banyak

dengan menunjukkan keceriaan. Hal tersebut sudah mulai menunjukkan

terbentuknya perilaku social yang seiring dengan perkembangan usia.

Perubahan perilaku social juga dapat berubah sesuai dengan lingkungan

yang ada, seperti bagaimana anak sudah mau bermain dengan kelompoknya

yaitu anak-anak (Azis, 2005).

2. Definisi Pendidikan

Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap

dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.38 Sedangkan pengertian

pendidikan menurut para ahli adalah sebagai berikut

38Haryanto, “Pengertian Pendidikan” diakses pada tanggal 20 Desember 2013 dari artikel: http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/

Page 56: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

41

a. Menurut John Dewey, Pendidikan adalah tuntutan terhadap proses

pertumbuhan dan proses sosialisasi anak. Dalam proses pe5rtumbuhan

ini anak mengembangkan dirinya ke tingkat yang makin lama makin

sempurna, sesuai dengan teori evolusi Darwin (Soemadi Tj. 1981: 24)

b. Menurut J.J. Rousseau, Pendidikan adalah memberi kita perbekalan

yang ada pada masa kanak-kanak sampai remaja yang nantinya akan

dibutuhkan pada saat kita dewasa nanti.39

Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa pendidikan

adalah Bimbingan atau pembekalan yang diberikan oleh orang dewasa

kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan

tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak

dengan bantuan orang lain.

Menurut Syamsuar Mochtar ada langkah-langkah belajar mengajar

yang selaras dengan penerapan keterampilan yaitu sebagai berikut:

a. Membina dengan memotivasi belajar dan memberikan

rangsangan belajar

b. Mendorong timbulnya pertanyaan dari siswa dan keberanian

siswa mencari jawaban

c. Membimbing siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya

d. Membimbing siswa dalam menafsirkan hasil penelitian serta

melaporkan hasil kerjanya baik lisan maupun tertulis.40

39Hasbullah, “Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli”, artikel diakses pada tanggal 20Desember 2013 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan#DEFINISI_PENDIDIKAN

Page 57: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

42

3. Definisi Anak Putus Sekolah

Sedangkan anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak

mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak

memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak

tanpa memperhatikan hak–hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang

layak. Anak putus sekolah juga dapat dikatakan sebagai anak yang tidak

lagi melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan dasar.41

4. Faktor Penyebab Anak menjadi Putus Sekolah

Ada dua faktor penyebab anak putus sekolah, yaitu faktor Internal

yang berasal dari keluarga dan faktor eksternal yang berasal dari

lingkungan masyarakat. Ada pun faktor internal dan eksternal penyebab

anak putus sekolah adalah sebagai berikut42 :

a. Faktor internal :

1) Dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan malas untuk pergi

sekolah karena merasa minder, tidak dapat bersosialisasi dengan

lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu

membayar kewajiban biaya sekola.ak dipengaruhi oleh berbagai

faktor

40 Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektifitas Organisasi:Kajian Penyelenggara Pemerintah Desa, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008, h.119.

41 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, (Kencana Prenada Media Group, Jakarta,2010), h. 355.

42 Eny Wiji Lestari, “Makalah Anak Putus Sekolah”, artikel diakses pada tanggal 15Maret 2014 dari http://eonyhuh.blogspot.com/2013/05/makalah-faktor-penyebab-anak-putus.html

Page 58: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

43

2) Karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti

play stasion sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik kelas

, prestasi di sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah.

3) Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena

Droup Out.

b. Faktor Eksternal

1) Keadaan status ekonomi keluarga.

2) Kurang Perhatian orang tua

3) Hubungan orang tua kurang harmonis

Dr. Yunita, MPd sebagai pakar pendidikan asal UIN Sunan

Gunung Djati Bandung mengatakan ada beberapa faktor yang

menyebabkan anak putus sekolah, antara lain biaya sekolah yang terlalu

mahal, sekolah membosankan, tidak dapat membeli buku dan peralatan

belajar, dan guru melakukan kekerasan. Faktor lain yang tidak kalah

mempengaruhi anak putus sekolah yaitu orangtua tidak memberikan

motivasi, prestasi buruk dalam pelajaran disekolah, serta ada diskriminasi

dari pihak sekolah.43

Menurut Johannes Muller (1980), kemiskinan dan ketimpangan

struktur institusional adalah variabel utama yang menyebabkan

kesempatan masyarakat khususnya anak-anak untuk memperoleh

pendidikan menjadi terhambat. Dari segi pendidikan, anak-anak yang

bekerja disinyalir cenderung mudah putus sekolah, baik putus sekolah

43Mr. Dan O’Donnell, Perlindungan Anak Sebuah Panduan Bagi Anggota DewanPerwakilan Rakyat. UNICEF, 2006, h. 128

Page 59: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

44

karena bekerja terlebih dahulu atau putus sekolah dahulu baru kemudian

bekerja. Bagi anak-anak, sekolah dan bekerja adalah beban ganda yang

sering kali dinilai terlalu berat, sehingga setelah ditambah tekanan

ekonomi dan faktor lain yang sifatnya sturktural, tak pelak mereka

terpaksa memilih putus sekolah ditengah jalan.44

Menurut hasil kajian Sukmadinata (1994), faktor utama penyebab

anak putus sekolah adalah kesulitan ekonomi atau karena orangtua tidak

mampu menyediakan biaya bagi sekolah anak-anaknya. Disamping itu,

tidak jarang terjadi orangtua meminta anaknya berhenti sekolah karena

mereka membutuhkan tenaga anaknya untuk membantu pekerjaan

orangtua. Selain itu faktor kelelahan fisik dan sejenisnya, ditambah lagi

pengaruh lingkungan teman seusia yang rata-rata memang kurang

perhatian kepada kegiatan belajar, serta prestasi belajarnya disekolah

relatif rendah, dan bahkan DO sebelum waktunya.

Secara garis besar, karakteristik anak yang putus sekolah adalah

pertama, berawal dari tidak tertib mengikuti pelajaran di sekolah, terkesan

memahami belajar hanya sekadar kewajiban masuk di kelas, dan

mendengarkan guru berbicara tanpa dibarengi dengan kesungguhan untuk

mencernapelajaran secara baik. Kedua, akibat prestasi belajar yang rendah,

pengaruh keluarga, atau karena pengaruh teman sebaya, kebanyakan anak

putus sekolah selalu ketinggalan pelajaran dibandingkan teman-teman

sekelasnya. Ketiga, kegiatan belajar dirumah tidak tertib, dan tidak

44 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, (Kencana Prenada Media Group, Jakarta,2010), h. 341.

Page 60: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

45

disiplin, terutama karena tidak didukung oleh upaya pengawasan dari

pihak orangtua. Keempat, perhatian terhadap pelajaran kurang dan mulai

di dominasi oleh kegiatan lain yang tidakada hubungannya dengan

pelajaran. Kelima, kegiatan bermain dengan teman sebayanya meningkat

pesat. Keenam, mereka putus sekolah ini kebanyakan berasal dari keluarga

ekonomi lemah, dan berasal dari keluarga yang tidak teratur (Marzuki,

1994).45

45 Ibid, h. 343.

Page 61: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

46

BAB III

PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah Berdirinya Lembaga

Anak atau remaja adalah amanah Tuhan yang maha kuasa yang

harus dijaga dan dipelihara. Dilihat dari sisi kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, anak merupakan generasi muda atau penerus

bangsa Indonesia. Kemajuan bangsa di masa mendatang ditentukan oleh

kualitas anak pada saat ini.

Kualitas generasi muda atau remaja sendiri sangat ditentukan oleh

seberapa besar perhatian keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk ikut

berperan serta dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak secara

wajar. Karena sesuatu hal, tidak semua anak dapat tumbuh kembang

secara wajar, mereka adalah anak-anak yang mengalami hambatan rohani,

jasmani maupun sosial ekonomi yang membutuhkan pelayanan secara

khusus yakni remaja terlantar putus sekolah.

Berdasarkan kondisi remaja tersebut diatas, Panti Sosial Bina

Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur sebagai Unit Pelaksanaan

Teknis (UPT) dilingkungan Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitasi

Sosial Kementerian Sosial RI melaksanakan tugas memberikan pelayanan

kesejahteraan sosial, melalui kegiatan sosial, mental, fisik serta bimbingan

sosial dan keterampilan kerja dengan tujuan agar remaja terlantar putus

sekolah yang menerima pelayanan dapat berkembang secara wajar,

Page 62: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

47

mandiri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara baik ditengah

masyarakat serta dapat terampil dan aktif dalam pembangunan. Panti

Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur sebagai Unit

Pelaksanaan Teknis (UPT) berada di bawah naungan Direktorat Jendral

Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI. Berikut bukti-

bukti surat kepemilikan tanah46:

1. Bukti Pemilikan Tanah :Sertifikat SK Mensos Nomor :

31/HUK/1989.

2. Status Tanah : Sertifikat No: 09.04.08.01.4.00002

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

3. Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

4. Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Sosial

5. Permensos RI Nomor : 106/HUK/2009 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Panti Sosial di lingkungan Departemen Sosial.47

46 Brosur Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus47 Ibid

Page 63: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

48

C. Visi dan Misi

1. Visi

“Mewujudkan PSBR Bambu Apus sebagai lembaga

penyelenggara pelayanan Rehabilitasi Sosial secara Prima bagi Remaja

Terlantar Putus Sekolah”

2. Misi

a. Melaksanakan perencanaan program dan kegiatan penyelenggaraan

rehabilitasi sosial bagi remaja yang efektif dan efisien.

b. Melaksanakan penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi remaja

yang prima, profesional dan berkelanjutan sesuai prosedur dan

standar pelayanan.

c. Meningkatkan dukungan manajemen penyelenggaraan rehsos bagi

remaja yang akuntabel, transparan dan profesional.48

D. Tujuan Berdirinya Lembaga

Tujuan PSBR Bambu Apus adalah terpenuhinya hak dan

kebutuhan dasar remaja, terbentuknya karakter remaja yang jujur, disiplin,

tanggung jawab, percaya diri, terampil dan mandiri. Terlaksananya proses

rehabilitasi sosial yang selaras dengan tuntutan kebutuhan penerima

manfaat dan masyarakat dan tersedianya Sumber Daya Manusia Pusat

Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus yang professional dan

48 Ibid

Page 64: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

49

berkualitas serta terselenggaranya administrasi dan manajemen Pelayanan

yang sistematis, terkoordinasi, terdokumentasi dan konsisten.49

E. Penerima Manfaat (Klien)

1. Jangkauan Pelayanan dan Perekrutan

Menyadari perlunya pusat pemberdayaan dan pengembangan

diri bagi remaja, sejak 1 September 1994 PSBR telah menerima sekitar

75 angkatan. Setiap tahun ada dua kali pendaftaran yang dilaksanakan

setiap bulan Nopember dan Desember untuk angkatan pertama,

sedangkan angkatan kedua pada bulan Mei dan Juni. Jangkauan Pusat

Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur Tahun

2013 yang merupakan wilayah sasaran program penerima manfaat

meliputi Regional Jawa : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur.50

2. Deskripsi Klien

Sesuai dengan latar belakang berdirinya PSBR ini adalah untuk

memberikan pelayanan kesejahteraan sosial, melalui kegiatan sosial,

mental, fisik serta bimbingan sosial dan keterampilan kerja dengan

tujuan agar remaja terlantar putus sekolah yang menerima pelayanan

dapat berkembang secara wajar, mandiri dan dapat melaksanakan

fungsi sosialnya secara baik ditengah masyarakat juga serta dapat

49 Ibid50 Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri, Jakarta, 10 April 2014

Page 65: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

50

terampil dan aktif dalam pembangunan. Oleh karena itu penerima

manfaat di PSBR Bambu Apus memiliki tipe “Normal Functioning”

yakni klien PSBR Bambu Apus dapat dikatakan berfungsi secara

normal.51

3. Kriteria Pemilihan

Kriteria untuk menjadi calon penerima manfaat di PSBR Bambu

Apus adalah sebagai berikut :

a) Anak laki- laki atau perempuan

b) Remaja terlantar dan Putus Sekolah pada tingkat SD, SMP, SLTA

atau yang sederajat.

c) Usia 15 s/d 18 tahun

d) Tidak mampu

e) Sehat jasmani dan rohani

f) Tidak bertato dan narkoba atau tindak kriminal lainnya

g) Surat rekomendasi dari Dinas Sosial setempat

h) Lulus seleksi oleh Instansi Sosial setempat atau petugas panti

i) Surat penyerahan dari orang tua / keluarga

j) Akte kelahiran/ surat kenal lahir.52

51 ibid52 Brosur Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Page 66: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

51

4. Proses Penerimaan

Proses penerimaan calon penerima manfaat PSBR Bambu Apus

adalah sebagai berikut53 :

a) Sosialisasi

Sosialisasi program adalah kegiatan penyebarluasan informasi

tentang PSBR secara umum kepada masyarakat. Tujuan sosialisasi

ini adalah :

1) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami tugas pokok dan

Fungsi PSBR.

2) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami Status PSBR

sebagai UPT milik Kementrian Sosial RI.

3) Peserta pertemuan mengetahui dan memahami maksud dan tujuan

PSBR.

4) Peserta pertemuan mengetahui program- program yang ada di

PSBR, seperti Administrasi, Orientasi Penerima Manfaat,

Penelusuran Minat Bakat (PMB) Penerima Manfaat, Out Bond,

Bimbingan Sosial Penerima Manfaat, Kegiatan Bimbingan

Keterampilan Penerima Manfaat, Kegiatan Kunjungan Industri

Penerima Manfaat, Pembekalan dan Persiapan Magang, Magang/

Praktek Belajar Kerja Penerima Manfaat, Monitoring Magang,

53Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri, Jakarta, 10 April 2014

Page 67: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

52

Kegiatan Widyawisata Penerima Manfaat, dan Penyuluhan-

penyuluhan.

b) Pendaftaran

Pendaftaran merupakan kegiatan membagikan formulir

pendaftaran, mewawancarai, melakukan observasi sekaligus

mencatat anak remaja calon binaan PSBR di lokasi (tempat tinggal

calon binaan).

Beberapa aspek yang harus diperoleh dari kegiatan ini adalah :

1) Identitas calon binaan (nama calon, usia, pendidikan terakhir,

permasalahan yang dihadapi anak pada waktu tersebut.

2) Identitas Orang tua/wali (nama, alamat orang tua/wali, usia,

pekerjaan).

3) Jumlah saudara kandung calon (bila ada alamat keluarga / warga

terdekat yang tinggal di sekitar PSBR Bambu Apus).

4) Penyebab keterlantaran (putus sekolah).

c) Seleksi

Seleksi adalah kegiatan untuk memilah dan memilih atau

menentukan calon peserta atau penerima manfaat di PSBR Bambu

Apus yang dilakukan tim seleksi. Tim Seleksi ini diketuai oleh

seorang pekerja sosial yang ditunjuk berdasarkan SK Pimpinan

Page 68: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

53

PSBR. Seleksi terhadap calon penerima pelayanan PSBR didasarkan

pada kriteria pemilihan yang telah dijelaskan di atas.

d) Registrasi

Registrasi adalah kegiatan mencatat, menyimpan serta

mengagendakan data-data calon penerima manfaat PSBR ke dalam

buku register. Kegiatan registrasi dilakukan di PSBR Bambu Apus

dan dilakukan oleh tim yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala panti.

e) Orientasi

Orientasi adalah proses yang diselenggarakan oleh PSBR untuk

melakukan penyesuaian fisik, psikis dan mental anak calon penerima

pelayanan ke dalam metode pelayanan yang ada.

Prosedur Penerimaan Calon Penerima Manfaat

di PSBR Bambu Apus

DITERIMAOLEH1

4

PEMERIKSAANKESEHATAN

2 3

5WAWANCARA:

- PEKSOS- TEST PSIKOLOGIS

5PENETAPAN DIRUMAH ASUH

5PELAYANAN DIDALAM PANTI

SELAMA 6 BULAN

SELEKSIPERSYARATANADMINISTRASI

Page 69: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

54

Tahapan Pelayanan terhadap

Penerima Manfaat di PSBR Bambu Apus

REMAJAPUTUS

SEKOLAH

AKSES

(DatangSendiri,MediaOnline,RujukanDinas Sosial,Dll)

INTAKE &ENGAGEMENT

Asesmen AwalSeleksiKontrakLayanan

ASESSMENT &CASE

RECORDING

Assesment LanjutanCase RecordingNetworking &CoordinationCase ConferenceHome Visit

RENCANAPELAYANAN

PerencanaanPengasuhanKunjunganIndustriPenyuluhan&Ceramah Umum

MONITORING DAN EVALUASI

(Monev, Conditionalities, Akuntabilitas, Respon Pengaduan Masyarakat)

PENCEGAHAN

Public Awareness/SosialCampaingn, PendidikanMasyarakat,PenyebarLuasanInformasi

IMPLEMENTASI &

SUPERVISIPemenuhanKebutuhan dasarBimbingan Sosial,Psikologis,Mental dan FisikBimbinganKeterampilanRekreasi

RE-INTEGRASI & FOLLOWUP

Pembekalan magangMagangMonitoring Magang

TERMINASI/REFERAL

BIMBINGAN LANJUT

Page 70: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

55

F. Program

1. Pelaksanaan Program

Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus Jakarta

selaku Mitra Kerja di bawah naungan Kementrian Sosial RI yakni

satuan kerja perangkat wilayah yang berada di Jakarta Timur dalam

tahun pelaksanaan Anggaran 2013 melaksanakan Kegiatan Program

terhadap Penerima Manfaat dengan sasaran target 150 anak pada

masing- masing tiap angkatan. Seksi Rehabilitasi Sosial yang bertugas

untuk membuat rancangan program kegiatan untuk Penerima Manfaat

untuk satu tahun.

Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Sosial dan Keterampilan

Kerja selama tahun 2013 telah dilaksanakan dengan kegiatan54 :

a. Administrasi

1) Mempersiapkan agenda dan data awal tentang penerima

manfaat

2) Tersedianya catatan study kasus dan persyaratan administrasi

3) Mempersiapkan atau menyediakan sarana dan prasarana

pelaksanaan kegiatan seperti : alat tulis dan buku tulis dan

peralatan penunjang untuk penerima manfaat.

4) Menyusun berkas biodata dan data kesehatan penerima

manfaat.

54Wawancara Pribadi dengan Ibu Harfiah, Jakarta, 10 April 2014

Page 71: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

56

5) Buku perkembangan penerima manfaat.

6) Mempersiapkan buku induk penerima manfaat.

7) Menyusun dan menelaah identitas calon penerima manfaat.

b. Orientasi Penerima Manfaat

Pelaksanaan orientasi penerima manfaat di lingkungan

panti bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan meningkatkan

kedisiplinan remaja dalam pelaksanaan orientasi juga dilakukan

pengenalan program dan kegiatan penunjang .

c. Penelusuran Minat Bakat (PMB) Penerima Manfaat

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menempatkan

penerima manfaat pada jurusan yang sesuai dengan

kemampuannya. Juga agar penerima manfaat dapat mengikuti

proses belajar-mengajar dengan baik.

d. Out Bond

Maksud dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk

mengembangkan potensi diri dan menumbuhkan rasa percaya diri

pada penerima manfaat. Juga untuk membentuk disiplin kerja dan

memotivasi diri dalam bekerja.

e. Bimbingan Sosial Penerima Manfaat

Bimbingan sosial adalah proses komunikasi dan informasi

edukasi dan motivasi yang terencana, terarah, dan berkelanjutan

Page 72: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

57

untuk memberikan pengetahuan dan mendorong perubahan sikap

dan perilaku. Adapun materi bimbingan sosialnya adalah

Bimbingan dalam PBB (Pelajaran Baris Berbaris), Bimbingan

Perubahan Perilaku, Bimbingan Keorganisasian/Kepemimpinan,

Pengetahuan tentang NAPZA, Bimbingan Sosial Masyarakat, Etika

Sosial Remaja, dll.

f. Kegiatan Bimbingan Keterampilan Penerima Manfaat

Bimbingan keterampilan kerja dilakukan agar remaja

memiliki kemampuan dan kemandirian sehingga mereka dapat

terampil dan aktif berpartisipasi di masyarakat dengan bekal

keterampilan dasar yang dimiliki yang memungkinkan bagi mereka

untuk pemenuhan kebutuhan hidup di masa depan. Bimbingan

keterampilan yang ada di PSBR yaitu bimbingan keterampilan

Menjahit, Las, Elektro, Salon, Otomotif Motor, dan Otomotif

Mobil.

g. Kegiatan Kunjungan Industri Penerima Manfaat

Kunjungan industri sebagai salah satu pelengkap dari

proses bimbingan keterampilan kerja, dan kegiatan ini di harapkan

mampu memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja.

h. Pembekalan dan Persiapan Magang

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemantapan

penerima manfaat yang akan mencari tempat magang untuk diberi

Page 73: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

58

kesempatan menimba ilmu di berbagai unit usaha sesuai dengan

keterampilannya.

i. Magang/ Praktek Belajar Kerja Penerima Manfaat

Kegiatan magang merupakan ajang pengenalan lembaga

tempat bekerja sekaligus mengasah kemampuan penerima manfaat

dalam bidang keterampilan yang dimiliki dan diperoleh selama

bimbingan sosial dan bimbingan keterampilan selama di panti.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 27 hari.

j. Monitoring Magang

Untuk mengetahui dan mengontrol pelaksanaan magang

yang dilaksanakan oleh PM, maka diadakan kegiatan monitoring

magang bagi PM tersebut.

k. Kegiatan Widyawisata Penerima Manfaat

Widya wisata merupakan kegiatan rekreasi yang dilakukan

pada Penerima Manfaat agar telibat langsung pada aktifitas

permainan.

l. Penyuluhan- penyuluhan

Penyuluhan atau ceramah umum dilaksanakan di Aula

PSBR setiap selesai dilaksanakannya magang.

Page 74: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

59

G. Sarana dan Prasarana

Pusat Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta Timur

berada di areal tanah luas seluas 103.400 m2 sesuai dengan pembuatan

sertifikat tanah pengganti dengan surat ukur pengesahan akta Notaris

Hetty Siagian, SH dengan SPK Nomor : 831H/PPK-UM/X/2010 tanggal

01 Oktober 2010 yang terdiri atas bangunan- bangunan sebagai berikut55 :

Tabel 1. Sarana dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Jumlah1. Gedung kantor dan ruang aula 1 unit2. Rumah asuh (cottage) 23 unit3. Gedung Poliklinik / Perlindungan

Sosial Anak1 unit

4. Dapur umum dan ruang makan 1 unit5. Gedung instalasi produksi (shelter

workshop)5 unit

6. Ruang bimbingan / praktekketerampilan

1 unit

7. Ruang Ibadah 1 unit8. Gedung fungsional peksos dan

konseling1 unit

9. Pos jaga / keamanan 1 unit10. Rumah dinas kepala panti 10 unit11. Rumah dinas type 45 9 unit12. Rumah dinas type 70 1 unit13. Lapangan futsal 1 unit14. Lapangan volley ball/basket 1 unit15. Gedung olah raga bulu tangkis 1 unit16. Taman kanak-kanak (TK) 1 unit17. Taman anak sejahtera kasih ibu 1 unit18. Pusat pelayanan terpadu / gedung

ADK2 unit

55Wawancara Pribadi dengan Bapak Zulkifli (Staff TU), Jakarta, 11 April 2014

Page 75: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

60

H. Struktur Lembaga dan Divisi-divisi

1. Struktur OrganisasiI Pusat Lembaga Remaja (PSBR) Bambu

Apus Jakarta KEMENSOS RI NP.106/HUK/201456 :

2. Deskripsi Pekerjaan

a. Sub Bagian Tata Usaha berperan dalam bertugas melakukan

penyiapan penyusunan anggaran, urusan surat- menyurat,

56 Brosur Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Kepala LembagaDra. Ignatia Sri Wuwuh P,

M.Si

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Dyah Wijayanti A.KS,M.Kesos

Kepala Seksi RehabilitasiSosial

Namin Sunarto, AKS

Kepala Seksi Program danAdvokasi sosial

Hasrifah M.Ssi

Kelompok Jabatan Fungsional

Dra. Habibi Tamher, M.Si

Shelter Workshop Instalasi Produksi

Page 76: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

61

kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta

kehumasan

b. Program dan Advokasi Sosial (PAS) berperan melakukan

penyusunan rencana program pelayanan rehabilitasi sosial,

pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan

bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta

evaluasi pelaporan.

c. Seksi Rehabilitasi Sosial bertugas melakukan observasi,

identifikasi, registrasi pemeliharaan jasmani dan penetapan

dignosa, perawatan, bimbingan pengetahuan dasar pendidikan,

mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan

lanjut.

d. Pekerja Sosial berperan dalam hal (Assessment) pengungkapan dan

pemahaman masalah penerima manfaat, melakukan pendekatan

kepada sasaran program, motivasi dan dukungan sosial,

melaksanakan pemberian materi bimbingan sosial, serta

mencarikan alternative pemecahan masalah penerima manfaat,

membuat catatan perkembangan klien, Pekerja sosial yang

kompeten dan Petugas Sosial Professional melakukan

pengembangan dan penyaluran Penerima Manfaat.57

57Wawancara Pribadi dengan Ibu Harfiah, Jakarta, 10 April 2014

Page 77: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

62

I. Sumber Daya Manusia58

1. Latar Belakang Pendidikan

Tabel 2. Komposisi Pegawai Menurut Tingkat

Pendidikan Tahun 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan1 Strata 2 72 Strata 1 123 Diploma IV 94 Diploma III 85 SLTA/SMPS 126 SLTP 27 SD -

Jumlah 50

2. Gender dan Keragaman Etnis

Tabel 3. Komposisi pegawai PSBR menurut

Jenis Kelamin Tahun 2013

No JenisKelamin

Jumlah Orang Prosentase(%)

Keterangan

1 Laki- laki 25 50 Pensiun 1 org2 Perempuan 25 50

Jumlah 50 100%

Dengan prosentase yang seimbang 50:50, tidak adanya

diskriminasi gender pegawai di lingkungan kerja PSBR. Mereka

semua mengerjakan tugasnya tanpa melihat gender bahwa pegawai

wanita harus melakukan ini atau tidak harusnya menempati jabatan

ini, dll.

58 Wawancara Pribadi dengan Bapak Zulkifli, Jakarta, 11 April 2014

Page 78: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

63

3. Jumlah pegawai dari Jabatan

Tabel 4. Komposisi Pegawai MenurutJabatan Tahun 2013

No JabatanJumlahOrang Keterangan

1 Kepala Panti 12 Subbag Tata Usaha

a. Kepala Sub Bagian 1b. Staf Sub Bagian 18

3 Seksi Program dan Advokasia. Kepala Seksi 1b. Staff Seksi 2

4 Seksi Rehabilitasi Sosiala. Kepala Seksi 1b. Staff Seksi 6

5 Fungsional

a. Pekerja Sosial 15Fungsional Angka

Kredit

b. Perencana 1Fungsional Angka

Kreditc. Arsiparis -d. Pranata komputer -e. Instruktur -

f. Penyuluh Sosial 1Fungsional Angka

Kreditg. Pustakawan -

h. Psikolog 1Fungsional NonAngka Kredit

i. Dokter/perawat -

j. Perawat/paramedis 2Fungsional NonAngka Kredit

k. Verifikator Keuangan - Sda

4. Pengembangan Kompetensi Staff

Dalam rangka pembinaan pegawai di lingkungan PSBR, upaya

dan langkah- langkah yang diambil antara lain :

Page 79: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

64

a) Meningkatkan observasi dan pengawasan dalam bidang tugas

pekerjaan pegawai, dan pemberian sanksi berupa teguran lisan

maupun tertulis pada pegawai yang melanggar aturan sesuai

dengan ketentuan peraturan pemerintah No. 53 tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

b) Mengontrol daftar hadir (absensi) pegawai pada setiap hari kerja.

c) Memberikan arahan, teguran, dan nasehat kepada pegawai

yangmenunjukkan gejala tidak disiplin.

d) Melaksanakan Apel pagi setiap hari Senin dan Kamis.

e) Kegiatan Pembinaan Pegawai. Tahun 2012 pelaksanaan

pembinaan pegawai dipusatkan di Hotel Marbella, Anyer,

Propinsi Banten dari tanggal 23 s/d 24 April 2012. Bertindak

selaku pembina adalah Bapak Direktur Jenderal Rehabilitasi

Sosial Kementrian Sosial RI yakni Drs. Syamsudi, MM. Dalam

kegiatan pembinaan pegawai juga dilaksanakan Outbond Training

guna mendukung maksud dan tujuan diselenggarakannya acara

dimaksud.

5. Penilaian Pekerja

Kepala Seksi masing- masing program mempunyai caranya

sendiri untuk mensupervisi dan mengevaluasi staffnya. Seperti yang

telah kami ketahui bahwa Ibu Hasrifah selaku Kepala Seksi Program

Page 80: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

65

dan Advokasi Sosial membuat absen pribadi untuk staffnya dan selalu

di pantau mengenai pekerjaan para staffnya. Ibu Dyah dan juga

seluruh Kepala Seksi selalu mengevaluasi hasil pekerjaannya ketika

menyelesaikan suatu kegiatan.

J. Keuangan

Laporan keuangan ini mencakup beberapa transaksi keuangan yang

dikelola oleh PSBR Bambu Apus Jakarta Timur yang berasal dari APBN

di tuangkan dalam DIPA PSBR Bambu Apus Tahun Nomor : 0306.0/027-

04.2.01/11/2012 tanggal 9 Desember 2011 sebesar59 : Rp. 7.046.143.000

dan setelah direvisi tanggal 10 Agustus 2012 menjadi sebesar Rp

11.639.776.000 merupakan alokasi tambahan APBN-P 2012 yang

digunakan untuk membiayai kegiatan Pusat Pengembangan Remaja

(PSBR) Bambu Apus Jakarta.

Tabel 5. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja

perjenis Belanja Tahun 2012

KodeJenis

Belanja

Uraian JenisBelanja

AnggaranSetelahDirevisi

RealisasiBelanja

Persentase

1 2 3 4 551 Belanja Pegawai Rp

2.351.729.000Rp

2.481.168.802105,50%

52 Belanja Barang Rp4.977.587.000

Rp4.876.176.910

97,96%

98,61% Belanja Modal Rp4.310.460.000

Rp4.250.698.450

57 Belanja BantuanSosial

0 0 --%

59 Laporan Tahunan Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus Tahun 2012

Page 81: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

66

K. Kemitraan dengan Pihak Luar

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan memperluas

jaringan kerjasama dengan masyarakat atau lingkungan di sekitar panti,

maka Pusat Pengembangan Remaja (PSBR) Bambu Apus telah

melaksanakan kerjasama dengan60 :

1. Komando Rayon Militer 007 Cipayung Jakarta Timur

Dalam rangka penanganan disiplin dan perubahan sikap mental

penerima manfaat, melibatkan pihak koramil dalam kegiatan saat masa

orientasi dan pengenalan lingkungan.

2. Kepolisian Sektor (Polsek) Cipayung Jakarta Timur

Dalam rangka penanganan dan pencegahan kenakalan remaja, serta

perlindungan remaja berada di lingkungan sosial panti untuk

penanganan penerima manfaat serta pemahaman tentang tata tertib di

jalan raya.

3. Dinas Pendidikan dan DIKMEN Kecamatan Cipayung

Dinas Pendidikan diperlukan dalam rangka kerjasama dalam

pembalajaran serta pendidikan untuk anak sekolah atau untuk remaja

terlantas putus sekolah melalui Paket Pendidikan kesetaraan Paket A, B,

dan C di PKBM Bina Remaja Bambu Apus yang bekerjasama PSBR

Bambu Apus.

60Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri, Jakarta, 10 April 2014

Page 82: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

67

4. Dinas Kesehatan

Dinas kesehatan diperlukan untuk penanganan penerima manfaat yang

sakit, serta pemeriksaan, dan pengobatan dilakukan 1 (satu) bulan sekali

yang bertempat di gedung Poliklinik dengan tenaga medis Dokter 1

orang Dinas Kesehatan dan Tenaga Perawat di dalam panti 2 orang.

5. Perusahaan Swasta

Dibidang perbengkelan/Industri garment telah menjalin kerjasama

dalam bentuk penerimaan remaja yang telah mengikuti bimbingan

sosial dan keterampilan kerja sesuai dengan bidang yang telah diambil

oleh remaja/ penerima manfaat dalam bentuk penyaluran penerima

manfaat.

Page 83: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

68

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

Berdasarkan hasil temuan lapangan pelaksanaan pelatihan Bimbingan

Keterampilan Menjahit (BKM) angkatan 75 periode Januari s.d Juni 2014, dapat

diperoleh suatu informasi mengenai input, pelaksanaan (proses), dan hasil dari

program bimbingan keterampilan menjahit yang diberikan oleh Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus Jakarta Timur kepada anak putus sekolah. Dalam bab ini

analisis input, pelaksanaan (proses), dan hasil bimbingan keterampilan dijelaskan

melalui model evaluasi yang dikemukakan oleh Pietrzak, meliputi analisis

klien/calon peserta, program pelatihan, sarana dan parasarana, dan staf

/instruktur.

A. Evaluasi Input Bimbingan Keterampilan Menjahit

Input program bimbingan keterampilan menjahit merupakan persiapan

awal untuk menjalankan program, adapun input yang peneliti teliti ialah

terkait dengan klien/calon peserta, program pelatihan, sarana dan parasarana,

dan staf /instruktur.

1. Klien/calon peserta.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan,

perekrutan klien/calon peserta diawali dengan sosialisasi program

kepada masyarakat. Sosialisasi ini dilaksanakan dengan menyampaikan

Page 84: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

69

surat pemberitahuan kepada lembaga-lembaga terkait, seperti: Dinas

Sosial, LSM, Orsos, dan lain-lain.

Secara umum persyaratan pendaftaran untuk calon peserta

pelatihan selanjutnya disebut Penerima Manfaat (PM) meliputi

kelengkapan administrasi dan kondisi fisik.

a. Kelengkapan administrasi

k) Jenis kelamin laki-laki atau perempuan

l) Remaja terlantar dan Putus Sekolah pada tingkat SD, SMP,

SLTA atau yang sederajat.

m) Usia 15 s/d 18 tahun

n) Berasal dari keluarga tidak mampu

o) Sehat jasmani dan rohani

p) Tidak bertato, bukan pengguna narkoba, dan tidak terlibat dalam

tindak kriminal

q) Surat rekomendasi dari Dinas Sosial setempat

r) Lulus seleksi oleh Instansi Sosial sebagai penyelenggara

s) Surat penyerahan dari orang tua / keluarga

t) Akte kelahiran/ surat kenal lahir.

Page 85: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

70

u) Bisa membaca dan berhitung.61

b. Kondisi fisik

Untuk menguji ketahanan dan kondisi fisik, calon peserta diuji

dengan melakukan squat jump, push up, dan berlari.

Bagi anak yang memenuhi syarat-syarat administrasi dan

pengujian kondisi fisik dilakukan tes wawancara. Jika anak-anak sudah

lulus mengikuti tes-tes tersebut dan sudah memenuhi syarat, mereka akan

mengikuti tes bakat dan minat.

Berdasarkan hasil wawancara dan temuan, terdapat 22 peserta

pelatihan untuk mengikuti program pelatihan keterampilan menjahit,

maka terindikasi bahwa ke-22 orang peserta pelatihan telah memenuhi

syarat untuk mengikuti pelatihan keterampilan menjahit. Dalam tes bakat

dan minat dinilai kemampuan dasar yang dimiliki maupun keinginan

mereka mengikuti program yang ada dipanti. Sebagai gambaran

berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Hasrifah, kemampuan dasar

mereka rata-rata mampu membaca, mengukur (menghitung), dan

menjahit secara manual (jahit tangan) pekerjaan-pekerjaan sederhana.

61 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan KeterampilanMenjahit), Jakarta, 5 Agustus 2014

Page 86: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

71

2. Program pelatihan

a. Orientasi Penerima Manfaat

Pelaksanaan orientasi penerima manfaat (PM) di lingkungan panti

bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan meningkatkan

kedisiplinan remaja, dalam pelaksanaan orientasi juga dilakukan

pengenalan program dan kegiatan penunjang .

b. Penelusuran Minat Bakat (PMB) Penerima Manfaat

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menempatkan penerima

manfaat pada jurusan yang sesuai dengan kemampuannya. Juga agar

penerima manfaat dapat mengikuti proses belajar-mengajar dengan

baik.

c. Kegiatan Bimbingan Keterampilan Penerima Manfaat

Bimbingan keterampilan kerja dilakukan agar remaja memiliki

kemampuan dan kemandirian sehingga mereka dapat terampil dan

aktif berpartisipasi di masyarakat dengan bekal keterampilan dasar

yang dimiliki yang memungkinkan bagi mereka untuk pemenuhan

kebutuhan hidup di masa depan. Bimbingan keterampilan yang ada

di PSBR yaitu bimbingan keterampilan Menjahit, Las, Elektro,

Salon, Otomotif Motor, dan Otomotif Mobil. Untuk masing-masing

program keterampilan, diberikan pembelajaran teori selama 3

minggu, pembelajaran praktik selama 16 minggu, dan magang/PKL

Page 87: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

72

selama 4 minggu, sedangkan 1 minggu lainnya untuk masa orientasi

dan penyelesaian administrasi.

d. Kegiatan Kunjungan Industri Penerima Manfaat

Kunjungan industri sebagai salah satu pelengkap dari proses

bimbingan keterampilan kerja, dan kegiatan ini di harapkan mampu

memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja.

e. Pembekalan dan Persiapan Magang

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemantapan penerima

manfaat yang akan mencari tempat magang untuk diberi kesempatan

menimba ilmu di berbagai unit usaha sesuai dengan

keterampilannya.

f. Magang/ Praktek Belajar Kerja Penerima Manfaat

Kegiatan magang merupakan ajang pengenalan lembaga tempat

bekerja sekaligus mengasah kemampuan penerima manfaat dalam

bidang keterampilan yang dimiliki dan diperoleh selama bimbingan

sosial dan bimbingan keterampilan selama di panti. Kegiatan ini

dilaksanakan kurang lebih selama 4 minggu.

g. Monitoring Magang

Untuk mengetahui dan mengontrol pelaksanaan magang yang

dilaksanakan oleh PM, maka diadakan kegiatan monitoring magang

bagi PM tersebut.

Page 88: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

73

h. Pemberian Fasilitas (Mesin Jahit)

Pemberian fasilitas berupa mesin jahit diberikan kepada masing-

masing anak setelah mereka lulus dari pelatihan keterampilan

menjahit, agar anak-anak yang telah selesai mengikuti pelatihan

keterampilan menjahit dapat memiliki modal untuk membuka usaha

sendiri.

3. Sarana dan Prasarana

Dalam perencanaan atau input keterampilan menjahit, lembaga

ini menyediakan berbagai sarana untuk mendukung terlaksananya

pelatihan keterampilan menjahit untuk anak putus sekolah, adapun sarana

dan prasarana yang telah disiapkan oleh lembaga yaitu:

a. Ruangan teori dan praktek

b. 40 mesin jahit (manual dan listrik)

c. Bahan pakaian

d. 40 Bangku siswa

e. 40 meja siswa

f. 1 meja guru

g. 2 lemari baju

h. Loker

Page 89: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

74

i. 40 set alat jahit dalam bentuk kit(kotak alat) yang berisi:

1) Gunting jahit

2) Pendedel

3) Jarum jahit

4) Pelindung jari

5) Penggaris

6) Meteran kain

7) Meteran pola

8) Kapur pola

Sarana yang telah disediakan oleh lembaga ini kurang lebih 40

set, dan cadangan sebanyak 5 set, dengan pertimbangan karena lembaga

ini memiliki kuota untuk keterampilan menjahit lembaga sebanyak 40

anak, tetapi jika anak yang lulus seleksi kurang dari 40, maka sarana

yang tersisa akan disimpan, sedangkan bila pesertanya berlebih maka

akan menggunakan sarana cadangan yang ada.

Prasarana keterampilan menjahit yang disediakan lembaga adalah

sebuah ruangan menjahit, yang digunakan sebagai ruangan teori dan

ruangan praktek, ukuran ruangan tersebut cukup besar dan dapat

menampung kurang lebih 40 anak.

Page 90: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

75

Dengan keberadaan sarana dan prasarana menjahit seperti ini,

terindikasi keberadaan sarana dan prasarana sudah memadai untuk

menyelenggarakan atau menampung kurang lebih 40 peserta pelatihan.

4. Tenaga pelatih/Instruktur

Untuk memenuhi terlaksananya bimbingan keterampilan

menjahit, lembaga menyiapkan 2 orang instruktur untuk membimbing

pada proses pendidikan dan pelatihan.

Beberapa persyaratan untuk menjadi instruktur, yaitu:

a. Laki-laki/Perempuan

b. Usia maksimal 55 tahun

c. Minimal lulusan SMA/SMK

d. Memiliki pengalaman kerja dibidang konveksi minimal 2 tahun

e. Memiliki sertifikat keterampilan menjahit

Syarat-syarat tersebut telah dipenuhi oleh 2 instruktur menjahit

yang sudah disiapkan oleh lembaga, yaitu Ibu Nurhasanah dan Ibu Fajrin.

Ibu Nurhasanah sudah bekerja selama kurang lebih 8 tahun di lembaga,

beliau sudah menangani kurang lebih 16 angkatan di PSBR. Sebelumnya

beliau pernah bekerja di LPK selama 6 tahun. Setelah itu beliau

membuka usaha sendiri dirumah dan membuka les jahit, kemudian beliau

Page 91: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

76

berhenti dan melanjutkan bekerja di PSBR menjadi instruktur jahit sejak

tahun 2006 hingga saat ini. Sedangkan ibu Fajrin sudah 7 tahun bekerja

di PSBR sebagai instruktur menjahit, kurang lebih beliau sudah

menangani 10 angkatan keterampilan menjahit di PSBR. Sebelumnya

beliau pernah bekerja di perusahaan garment selama 1 tahun, dan beliau

juga pernah bekerja di perusahaan konveksi selama 2 tahun. kemudian

beliau berhenti dan melanjutkan bekerja di PSBR menjadi instruktur jahit

sejak tahun 2007 hingga saat ini.

Dilihat dari segi pengalaman bekerja, maka terindikasi bahwa

kedua instruktur jahit tersebut sudah memadai dari segi kemampuan

untuk melatih kemampuan menjahit.

B. Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Keterampilan Menjahit

Evaluasi pelaksanaan merupakan evaluasi proses pelaksanaan

pelatihan BKM. Bimbingan keterampilan adalah suatu proses bantuan yang

diberikan kepada individu untuk menentukan atau menemukan suatu

kemampuan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan keinginan,

pemahaman, pengetahuan dalam bidang keterampilan yang dimiliki, sehingga

mereka dapat menjadi seorang pekerja yang memungkinkan mereka

mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki, agar

mereka mendapatkan penghasilan serta kehidupan yang layak di masyarakat.

Untuk melihat sejauhmana peserta pelatihan dapat menyerap teori dan

praktek yang sudah di programkan, pada fase-fase penyelenggaraan

Page 92: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

77

pendidikan dan pelatihan sedang berjalan dilakukan desain evaluasi formatif

dengan harapan bila terjadi ketidak sesuaian pencapaian tujuan dapat segera

dilakukan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

Desain evaluasi formatif dilakukan oleh instruktur, staf rehsos, dan staf PAS.

Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian yang peneliti lakukan di

Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus pada saat pelaksanaan BKM yang

dilaksanakan periode bulan Januari sampai dengan bulan Juni, sebagaimana

dikatakan oleh Ibu Nurhasanah selaku instruktur BKM, yaitu :

“bimbingan keterampilan pada periode ini dilakukan bulan Januarihingga bulan Juni, biasanya setahun ada 2 periode. Dan setiapperiodenya dilakukan selama 6 bulan, kalau untuk pelatihannyadimulai dari pertengahan januari sampai akhir Mei karena selanjutnyamereka mengikuti PKL selama 1 bulan, baru setelah itu merekadikembalikan ke orangtua atau lanjut bekerja. Ketika merekamengikuti pelatihan diberikan pembelajaran teori selama 3 minggu,kemudian mereka praktek selama kurang lebih 4 bulan.”62

Pada pelaksanaan BKM yang telah dijelaskan oleh Ibu Nurhasanah

selaku instruktur BKM, peneliti juga terjun langsung melihat pelaksanaan

bimbingan keterampilan menjahit yang dibagi menjadi 3 tahap dalam 1

periodenya, yaitu sebagai berikut :

1. Pemberian Teori Bimbingan Keterampilan Menjahit

Pada pertengahan bulan pertama hingga pertengahan bulan kedua,

anak-anak diberikan teori di ruangan menjahit. Pelatihan BKM di lembaga

62 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan KeterampilanMenjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Page 93: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

78

ini baru memasuki level dasar dan terampil, teori yang diberikan meliputi

pembuatan pola, memotong, menjahit sederhana, membuat bawahan

seperti rok, boxer/celana pendek, dan membuat atasan seperti kemeja,

pakaian anak, kebaya dan gaun sederhana.

Pada saat pemberian teori anak-anak sangat antusias dengan materi

yang diberikan oleh instruktur.63 Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ibu

Nurhasanah selaku instruktur bimbingan keterampilan menjahit, yaitu

sebagai berikut :

“...teori yang diberikan kepada anak hanya berlangsung selama 3minggu, materi yang diberikan kepada anak-anak sebatas materidasar dan terampil, sesuai dengan level bimbingan keterampilanyang ditetapkan oleh lembaga ini. Teorinya itu seperti membuatpola baju, kerah baju, setelah itu membuat bawahan seperti rok,celana pendek, celana perempuan yang bahannya “jatuh ataulemes” yang bentuknya seperti rok tetapi celana, lalu jugadiberikan materi untuk membuat atasan seperti kemeja, kebaya,dress, dan lain sebagainya. Anak sangat antusias mengikutipelajaran, karena keterampilan ini mereka sendiri yang pilih jadianak bersemangat untuk mengikuti pelatihan.”64

Memperhatikan penyampaian materi bersifat teoritis selama 3

minggu, yang selanjutnya akan melaksanakan pembelajaran praktik selama

kurang lebih 16 minggu, terindikasi komposisi pembelajaran teori dan

praktik cukup efektif untuk pendidikan non formal yang diberikan

lembaga kepada anak-anak, karena pada program peningkatan

keterampilan memang seharusnya anak lebih diasah dalam aspek

63 Ibid64 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan Keterampilan

Menjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Page 94: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

79

psikomotoriknya daripada kognitifnya, artinya keterampilan/ketangkasan

lebih diutamakan dari hanya sekedar pengetahuan.

2. Pemberian Praktek Bimbingan Keterampilan Menjahit

Dalam satu periode atau selama enam bulan, setelah anak

mendapatkan kurang lebih 3 minggu pembelajaran teori, anak akan

diajarkan untuk melakukan praktek. Dalam hal ini instruktur BKM

mempunyai strategi sendiri agar anak dapat lebih menyerap materi dan

praktek yang diberikan, serta agar anak termotivasi dan bersemangat

dalam mengikuti pelatihan. Yaitu dengan cara teori diberikan tidak begitu

memakan banyak waktu dan praktek lebih banyak diberikan, Ibu Nur juga

melakukan pendekatan yang berorientasi pada tujuan kepada pemakai

dengan memberikan motivasi kepada anak ketika anak merasa bosan pada

saat mengikuti pelatihan.65 Seperti yang beliau ceritakan kepada penulis,

bahwa:

“...saya ada cara untuk membuat anak semangat lagi, jadi ketikamereka mengeluh bosan saya akan mengalihkan ke praktek sedikit,misalnya disuruh buat pola berbentuk bunga untuk membuat taplakmeja atau tutup galon, nanti mereka akan merasa seru sendiri danbersemangat ternyata lucu dan bagus hasilnya, begitu merekasemangat saya menawarkan mau dilanjutkan atau tidak teorinyamereka pun mau untuk melanjutkan.”66

Hal ini juga dikatakan oleh Ernawaty selaku WBS/peserta

pelatihan BKM kepada penulis, bahwa:

65 Observasi Penulis, Jakarta 12 Mei 201466 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan Keterampilan

Menjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Page 95: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

80

“Iya kak, sering banget kak dikasih motivasi, nasehat biarsemangat katanya. Intruktur bilang saya gak boleh putus asa biarbisa kerja dengan baik”67

Seperti yang di ungkapkan oleh Ibu Nur dan Ernawaty mengenai

pemberian motivasi, hal ini sejalan dengan teknik triangulasi sumber data,

yaitu instruktur benar-benar memberikan motivasi kepada peserta

pelatihan agar peserta pelatihan memiliki keinginan dalam mengasah

kemampuan mereka.

Pada bulan kedua hingga bulan kelima ini peserta diberikan

pelatihan praktek. Dalam pemberian pelatihan praktek instruktur

mempraktekan teori yang telah diajarkan, dan waktu praktek dilakukan

setiap hari senin hingga sabtu, jadwal praktek dimulai pada pukul 10.00

WIB hingga pukul 12.00 WIB, kemudian istirahat selama 1 jam dan

dilanjutkan pada pukul 13.00 hingga pukul 16.00. Pelaksanaan pelatihan

keterampilan menjahit, dilaksanakan pada ruangan yang sama seperti

pelaksanaan pembelajaran teori. Dalam pemberian pelatihan praktek,

instruktur menjelaskan keberadaan peralatan yang relatif memadai untuk

pelaksanaan pelatihan keterampilan/praktik. Kemudian instruktur

mencontohkan cara menggunakan mesin jahit dan peralatan pendukung

lainnya, dalam pembuatan baju. 68 Seperti yang diungkapkan oleh Ibu

Nurhasanah mengenai sarana dan prasarana, bahwa :

“...sebenarnya standar PSBR sudah cukup baik, walaupun kamibaru menggunakan level dasar dan terampil dalam menerapkan

67 Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 201468 Observasi Penulis, Jakarta 20 April 2014

Page 96: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

81

kurikulum yang ada. Tetapi hampir semua sudah kami ajarkankepada anak-anak, namun kalau dalam pemesanan untuk keluarkami belum bisa, karena waktu belajar yang kami berikan hanya 6bulan setiap periodenya, anak belum bisa memenuhi pesanan dariorang lain. Berbeda dengan pelatihan yang lainnya yang memangsekolah menjahit itu, mereka sudah bisa menerima pesanan dariluar karena waktu belajar mereka setahun hingga setengah tahun.Waktu itu kami pernah mencoba seperti lembaga lain untukmenerima pesanan, tetapi yang ada kami keteteran. Meskipunsarana dan prasarana kami sudah cukup baik, seperti kami sudahpunya kurang lebih 40 mesin jahit, dan nantinya mulai periode kaliini setelah anak keluar dari panti mereka akan mendapatkan mesinjahit yang berukuran kecil masing-masing 1 mesin untuk satuanak.”69

Dalam standar keterampilan yang diterapkan oleh lembaga, terlihat

cukup baik karena lembaga ini lebih menerapkan agar anak dapat

mengasah kemampuan atau keterampilan jahit-menjahit untuk terjun ke

dunia kerja. Namun, menurut salah seorang peserta pelatihan dari mesin

jahit yang ada, terdapat beberapa yang rusak dan tidak dapat dipakai,

sehingga peserta menggunakan mesin jahit secara bergantian, seperti yang

dikatakan oleh Ernawaty selaku WBS, bahwa:

“...Pelatihannya bagus kak, bagus banget. Instrukturnya baik, sabar,yang lainnya juga kak staff-staffnya pada baik semua kak. Tapi pasdikelas gak semua anak megang mesin jahit satu-satu kak, harusgantian karena dari 40 mesin jahit ada beberapa yang rusak kak.70”

Berdasarkan informasi yang di ungkapkan oleh Ernawaty, hal ini

peneliti konfirmasikan kepada Ibu Hasrifah, beliau menjelaskan bahwa:

“...memang jumlah mesin jahit yang tersedia dikelas sebanyak 40buah tidak serta merta sama dengan kuota peserta pelatihan, artinyatidak selalu satu mesin dioperasikan oleh satu orang peserta,melainkan bisa dipakai oleh beberapa orang secara bergantian.

69 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan KeterampilanMenjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

70 Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014

Page 97: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

82

Pengaturan pembagian tugas praktik dibagi menjadi paling kurang4 kegiatan pokok, yaitu menggambar atau mendesain, memola,memotong, dan menjahit.”71

Sesuai dengan indikator ketersediaan, pada bagian input lembaga

ini telah menyediakan 40 mesin jahit, dan pola penyelenggaraan praktik,

memungkinkan sebagian mesin jahit harus tidak dimanfaatkan

dikarenakan mengalami kerusakan atau sedang dalam

perawatan/perbaikan. Yang dalam masa peneliti melakukan penelitian dari

40 mesin yang berfungsi 30 mesin jahit, sedangkan 10 mesin jahit sedang

dalam perawatan/perbaikan. Sebagai catatan perawatan dan perbaikan

ringan dilakukan oleh teknisi yang ada dilembaga, sedangkan bila

kerusakan berat harus dibawa keluar/diperbaiki oleh pihak ketiga.

Menurut Syamsuar Mochtar ada langkah-langkah belajar mengajar

yang selaras dengan penerapan keterampilan yaitu sebagai berikut:

1. Membina dengan memotivasi belajar dan memberikan rangsangan

belajar

2. Mendorong timbulnya pertanyaan dari siswa dan keberanian siswa

mencari jawaban

3. Membimbing siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya

4. Membimbing siswa dalam menafsirkan hasil penelitian serta

melaporkan hasil kerjanya baik lisan maupun tertulis72

71 Wawancara Pribadi dengan Ibu Hasrifah (Ketua PAS), Jakarta, 3 Agustus 201472 Drs. Syarif Makmur, M.Si, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektifitas

Organisasi: Kajian Penyelenggara Pemerintah Desa, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008, h.119.

Page 98: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

83

Sesuai dengan teori diatas, untuk point pembinaan dan motivasi

serta point mendorong timbulnya pertanyaan dan keberanian mencari

jawaban di keterampilan menjahit telah diberikan oleh instruktur kepada

para peserta dengan cukup maksimal. Hal ini dapat dilihat dari pemberian

motivasi kepada seluruh peserta yang sudah cukup terampil dan kurang

terampil, karena instruktur tidak membeda-bedakan antara peserta yang

satu dengan yang lainnya. Instruktur sudah cukup tegas dalam menangani

anak, anak tidak ada yang melanggar peraturan dari instruktur dikarenakan

anak memilih keterampilan ini dengan kemauan mereka sendiri, jadi anak

serius dalam mengikuti pelatihan.73 Seperti yang dikatakan oleh instruktur

keterampilan menjahit, bahwa:

“...saya mencoba untuk terus memberikan motivasi kepada anak,seperti misalnya untuk persyaratan mengikuti keterampilan jahitanak diwajibkan untuk bisa membaca dan berhitung, tetapikemarin ada anak yang sangat berminat untuk mengikutiketerampilan ini, namun anak tersebut tidak bisa berhitung,otomatis kami tidak bisa menghalangi keinginan anak dan atas ijinlembaga anak tersebut diperkenankan untuk ikut programpelatihan, oleh karena itu disini menjadi tugas saya, saya ajarkandia untuk membagi 10 dibagi 2, anak ini awalnya tidak bisa, lalusaya berfikir agar anak dapat menghitung dengan mudah, dengancara saya menanyakan kepada anak ini, kamu pernah liaht uangdan anak ini dengan cepat menjawab iya, lalu saya mencobapembagian tersebut memakai uang, coba 10.000 dibagi 2 jadiberapa, dan anak menjawab 5000, nah itu kan tau sekarang kamutinggal hilangkan saja ribuannya, dan anak lama-lama terbiasa danmengerti dengan cara yang saya berikan.”74

Dalam pemberian motivasi instruktur juga sudah cukup maksimal,

hal ini terlihat ketika anak merasa bosan pada pemberian materi. Instruktur

73 Observasi Penulis, Jakarta 12 Mei 201474 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan Keterampilan

Menjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Page 99: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

84

dengan cepat mencari strategi agar anak tidak lagi merasa bosan. Anak

juga diberikan motivasi agar mereka memiliki kemauan untuk bekerja, dan

setiap anak diwajibkan untuk membuat minimal 4 baju yang berbeda

dalam 1 periode. Dalam memberikan rangsangan kepada para peserta

instruktur sudah maksimal, hal ini terlihat ketika di dalam kelas tidak ada

anak yang malu bertanya jika mereka tidak mengerti, semua peserta

terlihat aktif ketika belajar.75

Dalam point ketiga yaitu membimbing siswa dalam berbagai

kegiatan belajarnya juga telah dilakukan oleh kedua instruktur jahit, hal ini

terlihat ketika awalnya hanya ada 22 orang peserta yang ada diperiode ini,

namun di bulan keempat ada kiriman anak dari pondok pesantren

berjumlah 20 orang yang ingin mengikuti bimbingan keterampilan, tetapi

hal tersebut bisa diatasi oleh kedua instruktur jahit, Ibu Nur meminta

kepada kepala panti untuk mengijinkan 2 instruktur jahit yaitu Ibu Nur

sendiri dan Ibu Fajrin untuk mengajar pada jam yang sama, karena

biasanya mereka dibagi menjadi 2 shift.76 Hal ini sesuai dengan yang Ibu

Nur ceritakan kepada peneliti, bahwa:

“....kemarin itu kami sempat kewalahan, karena pas bulan keempatada 20 anak yang baru masuk, saya pun bingung harus bagaimanasedangkan pada bulan kelima akhir anak sudah harus mengikutiPKL, akhirnya saya memutuskan untuk saya dan Ibu Fajrinmengajar bersamaan, jadi saya mengajarkan praktek kepada anak-anak yang sudah lama dan Ibu Fajrin memberikan teori dengancara cepat yaitu kurang lebih 2 minggu, setelah itu anak diajarkanpraktek, Alhamdulillah hasilnya cukup maksimal anak dapat

75 Observasi Penulis, Jakarta 14 Mei 201476 Observasi Penulis, Jakarta 13 Mei 2014

Page 100: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

85

mengikuti pelajaran dan saya juga menambahkan waktu belajarmereka dan mereka pun mau dan sangat bersemangat.”77

Berdasarkan teori yang dikatakan oleh Syamsuar Mochtar,

lembaga ini sudah menerapkan teori belajar tersebut dengan maksimal.

Instruktur terus menerus membantu anak dalam belajar hingga anak

merasa mampu mengerjakan sendiri, dan anak bisa melanjutkan ke proses

selanjutnya yaitu praktek kerja lapangan, yang menjadi suatu gambaran

bagi anak dalam dunia kerja.

3. Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan adalah kegiatan para peserta untuk

mengasah kemampuan mereka di dunia kerja nantinya. Praktek kerja

lapangan yang akan dilakukan peserta setelah mereka mengerti dengan apa

yang telah diajarkan instruktur dalam pemberian pelatihan keterampilan.

Setelah para peserta mengikuti pelatihan bimbingan keterampilan

menjahit yang dilakukan kurang lebih 5 bulan, para peserta dapat

mengikuti PKL. PKL dilakukan selama 1 bulan, dan tempat PKL

ditentukan oleh pihak lembaga. Dalam PKL para peserta menerapkan

pelatihan yang selama ini mereka ikuti, ada yang tugasnya membuat pola,

membuat rok, kebaya, kemeja, celana, peci, dan lain sebagainya. Pihak

lembaga memiliki kerjasama dengan perusahaan kecil maupun perusahaan

77 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan KeterampilanMenjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Page 101: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

86

besar yang bergerak di bidang konveksi.78 Hal ini seperti yang dikatakan

oleh Ibu Nur, bahwa:

“....setelah anak mendapatkan pelatihan, anak dapat mengikutiPKL ditempat yang sudah ditentukan. Tahun ini ada 7 tempatkonveksi yang bekerjasama dengan kami, yaitu di Delta Marina,Delta (Metro), Jilambar, Walton, Peci (Al-Farid) 1, Peci (Al-Farid)2, dan Jatinegara. Untuk periode kali ini jumlah anak yangmengikuti pelatihan ada 42 Anak dan semua lulus dalam mengikutipelatihan dan dapat melanjutkan untuk mengikuti PKL, dan dari 42anak dibagi ke 7 tempat PKL tergantung perusahaan itu mauanaknya berapa, ada yang hanya ada 2, ada yang 4, ada yang 3, 9,dan ada juga 10. Jadi sistemnya itu, kami menawarkan dahulu keperusahaan konveksi, lalu nantinya mereka yang akanmenghubungi kami, mereka merasa senang sekali jika menerimaanak dari kami untuk PKL disana, karena mereka merasa dibantudan kami pun sebaliknya, kami merasa anak-anak didik kami sudahdapat diterima oleh masyarakat banyak. Itu semua sudah menjadisuatu keberhasilan untuk kami, walaupun titik keberhasilan kamiberada juga di mereka mendapat kerja tetapi mereka mengikutiPKL pun berarti mereka sudah bisa naik ke tingkat mahir yaitu didunia pra kerja.”79

Selama satu bulan, anak-anak tinggal ditempat mereka PKL, ada

pula yang mengontrak di dekat mereka PKL. Hal ini dilakukan agar anak

lebih mandiri dan merasakan dunia kerja yang sebenarnya. Walaupun anak

dibekali oleh lembaga untuk biaya transportasi dan biaya hidup selama 1

bulan, tetapi anak juga harus berfikir bagaimana cara membagi uang yang

diberikan lembaga untuk hidup selama 1 bulan. Lembaga juga tetap

memberikan pantauan secara langsung, monitoring dilakukan 2 kali dalam

1 bulan. Pada saat para peseta mengikuti PKL, pihak lembaga pun tetap

memberikan motivasi kepada mereka, para peserta juga dapat hidup lebih

78 Observasi Penulis, Jakarta 13 Mei 201479 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan Keterampilan

Menjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Page 102: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

87

mandiri dan merubah pola pikir mereka.80 Hal ini seperti yang dikatakan

oleh Ibu Nur, yaitu:

“....iya mereka mendapatkan bekal dari kami untuk biaya hidupselama satu bulan, karena tidak semua perusahaan memberikanupah kepada mereka. Tetapi ada juga perusahaan yangmenyediakan makan dan tempat tinggal untuk mereka, kadang jugaada yang memberikan upah setelah 1 bulan mereka PKL disana.Dari situlah mereka dapat merasakan dunia kerja yangsesungguhnya, mereka juga suka bercerita kepada saya ketika sayamelakukan monitoring ketempat PKL, ada yang bercerita iya bususah juga ya cari uang, kami harus memikirkan biaya makan dantinggal, tidak seperti di panti atau dirumah, kami makan dan tidurudah enak, kalau disini harus kerja dari jam 07.00 pagi sampai jam17.00, kadang juga harus lembur. Anak-anak bercerita seperti itukepada saya. Dari cerita itu saya memberikan motivasi kepadamereka, bahwa mereka harus tetap bersemangat agar nantinyamereka bisa hidup lebih mandiri.”81

Dan seperti yang diceritakan oleh Ernawaty dan Solihah, bahwa :

Ernawaty :“iya kak kami mendapatkan uang saku dari lembaga,dari situ kami harus bisa mengatur uang selama 1 bulan kak, karenakalau tempat PKL saya gak ngasih jatah makan siang jadi kitaharus beli sendiri. Pas monitoring sih instruktur pasti ngasihsemangat.”82

Solihah: “dapet dari lembaga, tapi dari situ saya belajar ngaturuang kak, mikir juga buat 1 bulan kedepan. Tapi jadi buat sayalebih dewasa kak, kerja itu susah tapi enak. Instruktur kalaumonitoring juga selalu kasih semangat”83

Dari hasil observasi, pada saat mereka mengikuti PKL para peserta

sudah dapat menerapkan pelajaran yang selama ini mereka pelajari.

Seperti yang diceritakan oleh Solihah dan Ernawaty, yaitu:

80 Observasi Penulis, Jakarta 13 Mei 201481 Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan Keterampilan

Menjahit), Jakarta, 10 Juni 201482 Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.83 Wawancara Pribadi dengan Solihah (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.

Page 103: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

88

Ernawaty: “Iya bisa kak, saya malah disuruh jahit terus kak pasPKL, ada juga temen saya yang jarang disuruh jahit jadi kerjanyacuma packing barang sama setrika”84

Solihah : “Iya bisa kak, materi yang diajarin keluar semua dan sayabisa menerapkannya”85

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Solihah dan

Ernawaty, pada saat mereka PKL mereka sudah dapat menerapkan

pelatihan yang selama ini mereka ikuti di PSBR. Namun, ada juga

perusahaan Peci yang mengharuskan mereka bisa membuat peci,

sedangkan pada saat pelatihan para peserta belum diajarkan untuk

membuat peci, tetapi saat pihak lembaga melakukan monitoring, para

peserta meminta untuk pihak lembaga memberi tahu cara membuat peci,

dan saat itu pula mereka diajarkan oleh pihak lembaga. Dengan cepat

mereka dapat menyerap pelajaran yang diberikan oleh pihak lembaga.86

Hasil evaluasi pelaksanaan BKM angkatan 75 periode Januari s.d

Juni 2014 melalui wawancara dan pengamatan langsung dapat dilihat

bahwa; 1) pelaksanaan BKM sudah sesuai program pelatihan yang

direncanakan, 2) jam pelatihan relatif efektif, 3) teori yang dipelajari dapat

diterapkan dalam praktik keterampilan, 4) strategi dan motivasi yang

diberikan instruktur kepada peserta pelatihan relatif cukup baik, 5) peserta

pelatihan cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran teori, maupun

praktik, 6) pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di lembaga dapat

diterapkan di perusahaan, 7) perusahaan tempat PKL merasa terbantu

84 Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.85 Wawancara Pribadi dengan Solihah (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.86 Observasi Penulis, Jakarta 10 Juni 2014

Page 104: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

89

dengan adanya anak-anak PKL, 8) anak-anak mendapat wawasan dunia

kerja nyata, 9) anak-anak termotivasi untuk membuka usaha mandiri.

C. Evaluasi Hasil Bimbingan Keterampilan Menjahit

Evaluasi Hasil Bimbingan Keterampilan Menjahit yang

dilaksanakan di lembaga dapat tercermin pada saat anak-anak mengikuti

pelaksanaan pelatihan dan saat anak-anak mengikuti kegiatan PKL.

Lembaga ini menerapkan pembelajaran sebatas teori dasar dan terampil,

hal ini seperti yang dikatakan oleh Ibu Nur selaku Instruktur BKM:

“...teori yang diberikan kepada anak hanya berlangsung selama 3minggu, materi yang diberikan kepada anak-anak sebatas materidasar dan terampil, sesuai dengan level bimbingan keterampilanyang ditetapkan oleh lembaga ini. Teorinya itu seperti membuatpola baju, kerah baju, setelah itu membuat bawahan seperti rok,celana pendek, celana perempuan yang bahannya “jatuh ataulemes” yang bentuknya seperti rok tetapi celana, lalu jugadiberikan materi untuk membuat atasan seperti kemeja, kebaya,dress, dan lain sebagainya.”87

Dalam penyampaian materi bersifat teoritis selama 3 minggu, yang

selanjutnya akan melaksanakan pembelajaran praktik selama kurang lebih

16 minggu, menunjukkan komposisi pembelajaran teori dan praktik cukup

efektif untuk pendidikan non formal yang diberikan lembaga kepada anak-

anak, karena pada program peningkatan keterampilan memang seharusnya

anak lebih diasah dalam aspek psikomotoriknya daripada kognitifnya,

artinya keterampilan/ketangkasan lebih diutamakan dari hanya sekedar

87Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan KeterampilanMenjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Page 105: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

90

pengetahuan. Peserta pelatihan juga dapat memahami mengenai teori yang

diajarkan, seperti yang dikatakan oleh Ernawaty bahwa:

“Banyak kak, saya jadi percaya diri, saya jadi bisa menjahit,awalnya saya gak bisa kak, terus saya bisa ngerasain dunia kerja,bisa ngatur uang pas PKL itu, jadi saya lebih berfikir kak.”88

Setelah pemberian pelatihan keterampilan menjahit, para peserta

diharapkan untuk bisa menerapkan teori dan praktek pada saat mereka

mengikuti PKL, dan selanjutnya mereka dapat melanjutkan untuk bekerja.

Pemberian materi dan praktek yang dilakukan instruktur kepada peserta

pelatihan di nilai baik oleh peserta pelatihan, hal ini seperti yang dikatakan

oleh Ernawaty dan Solihah bahwa:

Solihah :”Wah kalau itu sangat bagus kak, instrukturnya baik,sabar, telaten, disiplin, pokoknya bikin saya jadi lebih baik”89

Ernawaty :“...Pelatihannya bagus kak, bagus banget. Instrukturnyabaik, sabar, yang lainnya juga kak staff-staffnya pada baik semuakak.”90

Dalam standar keterampilan yang diterapkan oleh lembaga, terlihat

cukup baik karena lembaga ini lebih menerapkan agar anak dapat

mengasah kemampuan atau keterampilan jahit-menjahit untuk terjun ke

dunia kerja. Pada saat PKL peserta pelatihan juga sudah bisa menerapkan

pembelajaran yang diajarkan lembaga, seperti yang di ungkapkan oleh

Solihah dan Ernawaty bahwa:

88Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.89Wawancara Pribadi dengan Solihah (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.90Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.

Page 106: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

91

Solihah :”Iya bisa kak, materi yang diajarin keluar semua dan sayabisa menerapkannya”91

Ernawaty :” Iya bisa kak, saya malah disuruh jahit terus kak pasPKL, ada juga temen saya yang jarang disuruh jahit jadi kerjanyacuma packing barang sama setrika”92

Seperti informasi yang disampaikan oleh Solihah dan Ernawaty,

pada saat mereka PKL mereka sudah dapat menerapkan pelatihan yang

selama ini mereka ikuti di PSBR. Mereka sudah dapat menguasai materi

yang diajarkan, menerapkan praktek yang disampaikan oleh instruktur,

dan mereka sudah dapat merubah pola pikir mereka untuk melanjutkan

bekerja setelah mereka sudah lulus dari PSBR.

Berdasarkan teori yang dikatakan oleh Syamsuar Mochtar,

lembaga ini sudah menerapkan teori belajar tersebut dengan maksimal.

Instruktur terus menerus membantu anak dalam belajar hingga anak

merasa mampu mengerjakan sendiri, dan anak bisa melanjutkan ke proses

selanjutnya yaitu praktek kerja lapangan, yang menjadi suatu gambaran

bagi anak dalam dunia kerja. Motivasi yang diberikan tidak hanya untuk

membuat anak menjadi semangat, melainkan anak dapat merubah pola

pikir mereka untuk melanjutkan bekerja dan membuka usaha sendiri

setelah mereka lulus dari PSBR.

91Wawancara Pribadi dengan Solihah (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.92Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni 2014.

Page 107: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian awal yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Gambaran Evaluasi Input keterampilan menjahit di Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus, yaitu:

Dalam evaluasi input, diawali dengan sosialisasi, perekrutan, dan

orientasi bagi calon peserta pelatihan keterampilan menjahit. Untuk

mengikuti keterampilan menjahit calon peserta harus memenuhi syarat

administrasi terutama calon peserta harus bisa membaca dan berhitung.

Sebelum calon peserta mengikuti pelatihan, mereka harus mengikuti tes

minat bakat untuk menentukan bakat mereka sesuai dengan minat mereka.

Dalam evaluasi input, lembaga menyedikan sarana dan prasarana, masing-

masing sarana yang disediakan untuk keterampilan menjahit berjumlah

kurang lebih 40. Untuk menjadi instruktur jahit, lembaga ini memiliki

persyaratan yang harus dipenuhi oleh instruktur agar instruktur dapat

menjalankan tugasnya dengan baik, syarat utama ialah instruktur harus

memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun dan sertifikat menjahit.

Page 108: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

93

2. Gambaran Evaluasi pelaksanaan keterampilan menjahit di Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus ini dilakukan selama enam bulan untuk setiap

periodenya.

a) Dalam pelaksanaan tersebut diawali dengan orientasi dan pada

pertengahan bulan pertama diberikan teori selama 3 minggu.

Lembaga menerapkan level dasar dan terampil dalam pelatihan

keterampilan, materi yang diberikan seperti pembuatan pola,

memotong, menjahit sederhana, membuat bawahan seperti rok,

boxer/celana pendek, dan membuat atasan seperti kemeja, pakaian

anak, kebaya dan gaun sederhana. Dalam pelatihan menjahit

metode yang digunakan adalah metode teori dan praktek, teori

diberikan selama 3 minggu dan praktek diberikan selama 16

minggu, metode praktek lebih banyak digunakan agar anak lebih

mudah memahami. Jam latihan yang diberikan setiap hari Senin s/d

Sabtu, di mulai dari pukul 10.00-12.00, dan dilanjutkan pada pukul

13.00-16.00.

b) Praktek yang dilakukan para peserta pelatihan dilaksanakan selama

4 bulan. Pelaksanaan BKM sudah sesuai program pelatihan yang

direncanakan, lembaga ini sudah memiliki mesin jahit manual dan

mesin jahit listrik dan jam pelatihan relatif efektif. Dalam praktek,

anak-anak sudah dapat menerapkan teori yang dipelajari dalam

praktik keterampilan, instruktur memberikan strategi dan motivasi

kepada peserta pelatihan relatif cukup baik, sehingga peserta

Page 109: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

94

pelatihan cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran teori,

maupun praktik.

c) Setelah para peserta mengikuti pelatihan bimbingan keterampilan

menjahit yang dilakukan kurang lebih 5 bulan, para peserta dapat

mengikuti PKL. PKL dilakukan selama 1 bulan, dan tempat PKL

ditentukan oleh pihak lembaga. Dalam PKL para peserta

menerapkan pelatihan yang selama ini mereka ikuti, ada yang

tugasnya membuat pola, membuat rok, kebaya, kemeja, celana,

peci, dan lain sebagainya. Pihak lembaga memiliki kerjasama

dengan perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang bergerak

di bidang konveksi, yaitu di di Delta Marina, Delta (Metro),

Jilambar, Walton, Peci (Al-Farid) 1, Peci (Al-Farid) 2, dan

Jatinegara. Dalam PKL, para peserta sudah dapat; 1) menambah

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di lembaga dapat

diterapkan di perusahaan, 2) perusahaan tempat PKL merasa

terbantu dengan adanya anak-anak PKL, 3) anak-anak mendapat

wawasan dunia kerja nyata 4) anak-anak termotivasi untuk

membuka usaha mandiri.

3. Evaluasi hasil bimbingan keterampilan diterapkan pada saat PKL,

angkatan 75 periode Januari s.d Juni 2014 yang berjumlah 42 anak,

melalui wawancara dan pengamatan langsung menunjukkan bahwa

lembaga ini sudah memberikan pelatihan secara maksimal. Instruktur terus

menerus membantu anak dalam belajar dari yang belum mengerti sampai

Page 110: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

95

anak mengerti dan anak merasa mampu mengerjakan sendiri, serta anak

bisa melanjutkan ke proses selanjutnya yaitu praktek kerja lapangan, yang

menjadi suatu gambaran bagi anak dalam dunia kerja. Motivasi yang

diberikan tidak hanya untuk membuat anak menjadi semangat, melainkan

anak dapat merubah pola pikir mereka untuk melanjutkan bekerja dan

membuka usaha sendiri setelah mereka lulus dari PSBR. Anak-anak juga

dapat menyerap pelajaran teori dan praktek yang diberikan oleh lembaga,

dan mereka sudah lulus dalam mengikuti program PKL

B. Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian ini, maka penulis dapat

memberikan beberapa saran untuk kemajuan dalam segi pelatihan

keterampilan menjahit di PSBR, agar dapat menghasilkan seorang penjahit

yang mahir dalam setiap membuat baju. Saran itu adalah menaikan level

bimbingan keterampilan menjahit menjadi level mahir pada pelaksanaan

pelatihan, menambahkan teori seperti membuat peci, membuat baju pengantin

dan lain sebagainya, menambahkan waktu pelatihan pada setiap periodenya

agar dapat menerima pesanan dari luar, dan menambahkan sarana agar

menunjang kualitas produk.

Page 111: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

96

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat danIntervensi Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis.Jakarta: FEUI Press, 2001, Cet. Ke-3, Edisi Revisi.

A, Hallen. Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Arikunto, Suharsini dan Cepi Syarifudi A.J. Evaluasi Program Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1989.

Hadari, Nawawi. Instrumen Penelitian Bidang Sosial Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press, 1992

Lutfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, Jakarta,2008.

Makmur, Syarif. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan EfektifitasOrganisasi: Kajian Penyelenggara Pemerintah Desa, Jakarta: PT. Raja Grafindo,2008.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosdakarya, 2007, Cet.Ke-23, Edisi revisi.

Moleong, Lexy J. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2001.

New Life Options : Evaluasi Program.

O’Donnell, Mr. Dan. Perlindungan Anak Sebuah Panduan Bagi Anggota DewanPerwakilan Rakyat. UNICEF, 2006.

Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS, 2007.

Page 112: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

97

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. KajianStrategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial,Bandung: PT. Refika Aditama, Cet. Ke-1, 2005.

Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: PT.Indeks, 2009.

Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar, Bandung: PT. Eresco, 1995.

Soetomo. Masalah Sosial dan Pembangunan, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya,1995.

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2010.

Tayibnapis, Farida Yusuf. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untukProgram Pendidikan dan Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.

Usman, Husain dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.

Artikel Internet

Creative Media. “makalah anak putus sekolah.” Artikel diakses pada tanggal 2oktober 2013 dari http://hamdipasisingi.blogspot.com/2011/06/makalah-anak-putus-sekolah.html

Hasbullah. “Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli” Artikel diakses padatanggal 20 Desember 2013 dari:http://id.wikipedia.org/wiki/Dasar_Pendidikan#DEFINISI_PENDIDIKAN

Latief. “Presentase Anak Putus Sekolah di Indonesia.” Artikel diakses padatanggal 20 Januari 2014 darihttp://edukasi.kompas.com/read/2011/03/04/10323346/527.850.Siswa.SD.Putus.Sekolah

Page 113: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

98

Haryanto. “Pengertian Pendidikan” Artikel diakses pada tanggal 20 Desember2013 dari: http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/

http://bambuapus.kemensos.go.id/modules.php?name=content&pa=showpage&pid=10

Lestari, Eny Wiji. “Makalah Anak Putus Sekolah” artikel diakses pada tanggal 15Maret 2014 dari http://eonyhuh.blogspot.com/2013/05/makalah-faktor-penyebab-anak-putus.html

Simangunsong, E. “Pengertian Anak” diakses pada tanggal 24 Desember 2013dari artikel :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24631/4/Chapter%20II.pdf

Lain-lain

Berdasarkan studi dokumentasi pada Laporan Tahunan Pusat PengembanganRemaja PSBR Bambu Apus Tahun 2012

Brosur Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Rahayu, Sri. “Evaluasi Pelaksanaan Program Terapi Wicara Dalam MeningkatkanPerkembangan Anak Terlantar Di Yayasan Sayap Ibu Kebayoran BaruJakarta Selatan.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional

Wawancara Pribadi dengan Ibu Erri. Jakarta, 19 Maret 2014.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Sri. Jakarta, 10 April 2014

Wawancara Pribadi dengan Ibu Harfiah. Jakarta, 10 April 2014

Wawancara Pribadi dengan Bapak Zulkifli. Jakarta, 11 April 2014.

Page 114: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

99

Wawancara Pribadi dengan Bapak Namin (Ketua Rehabilitasi Sosial), Jakarta, 21Mei 2014

Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurhasanah (Instruktur Bimbingan KeterampilanMenjahit), Jakarta, 10 Juni 2014

Wawancara Pribadi dengan Ernawaty (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni2014

Wawancara Pribadi dengan Solihah (WBS/Peserta Pelatihan), Jakarta, 23 Juni2014.

Page 115: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Nurhasanah

Status : Instruktur Bimbingan Keterampilan Menjahit

Waktu : 10 Juni 2014

PELAKSANAAN BIMBINGAN KETERAMPILAN MENJAHIT

No. Pertanyaan Jawaban1. Level BKM di panti ini seperti

apa?Level BKM yang diterapkan di panti inihanya level dasar dan terampil

2. Tujuan dari BKM itu apa? Tujuan dari BKM ini sendirisebenarnya agar anak memiliki skilldan nantinya mereka dapat menerapkanskill yang mereka inginkan di duniakerja

3. Syarat untuk mengikuti BKM? Sebenarnya syarat untuk mengikutiBKM adalah bisa membaca danberhitung, karna untuk menjahitdiperlukan dapat membaca danmengukur ukuran baju, tetapi jika adaanak yang tidak memenuhi syaratseperti tidak bisa berhitung namun iamemiliki minat yang tinggi untukmengikuti BKM ini, maka kami akanmemperbolehkan mereka ikut BKM.Karena kan kalau anak sudah memilikikemauan tidak mungkin kita halangi,tugas kita disini kan membantu anakagar dapat merubah hidupnya dandengan menuruti serta mengembangkankemauan dan kemampuannya, jaditidak mungkin kami halangi. Kamiakan membantu anak tersebut sampaibisa berhitung.

4. Apakah kuota untuk BKMditentukan?

Iya ditentukan, idealnya 1 instrukturhanya bisa menangani 30-35 anak,tetapi karena kemarin jumlah anaknya42 saya dan Ibu Fajrin sempatkewalahan, karena pas bulan keempatada 20 anak yang baru masuk, saya punbingung harus bagaimana sedangkanpada bulan kelima akhir anak sudah

Page 116: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

harus mengikuti PKL, akhirnya sayamemutuskan untuk saya dan Ibu Fajrinmengajar bersamaan.

5. Cara menentukan penempatanwbs?

Wbs sendiri yang memilih merekamaunya dimana, jadi kami memberikanpilihan keterampilan apa saja yang adalalu setelah itu mereka yangmenentukan

6. Bagaimana Cara menentukanminat wbs?

Yang menentukan minat merekasendiri, karena saat masuk ke lembagamereka tau apa yang mereka mautekuni sesuai dengan keinginan merekasendiri. Namun, jika mereka bingungkami akan menjelaskan apa saja yangakan mereka pelajari dan kamimemberikan masukan kepada mereka,lalu setelah itu mereka yangmenentukan, kami hanya memberikanarahan saja

7. Ada berapa peserta pada setiaplevel?

Tidak ditentukan, semua belajarbersamaan tetapi jika ada anak yanglebih dulu memahami mengenaipraktek yang telah diajarkan maka kamiakan mengajarkan ketahap yangberikutnya jadi tidak menunggu anakyang belum paham

8. Berapa lama teori diberikan? teori yang diberikan kepada anak hanyaberlangsung selama 3 minggu

9. Teori apa saja yang diberikan? materi yang diberikan kepada anak-anak sebatas materi dasar dan terampil,sesuai dengan level bimbinganketerampilan yang ditetapkan olehlembaga ini. Teorinya itu sepertimembuat pola baju, kerah baju, setelahitu membuat bawahan seperti rok,celana pendek, celana perempuan yangbahannya jatuh atau lemes yangbentuknya seperti rok tetapi celana, lalujuga diberikan materi untuk membuatatasan seperti kemeja, kebaya, dress,dan lain sebagainya.

10. Praktek dahulu atau teori terlebihdahulu?

Teori dulu baru praktek, teori 3 minggupraktek 4 bulan

11. Apakah anak dapat menyerapteori yang diberikan?

Sejauh ini sih bisa, karena pada saatpraktek mereka sudah mengerti apa sajayang harus mereka kerjakan sesuaidengan teori yang telah diajarkan

12. Berapa lama praktek yang 4 bulan

Page 117: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

diberikan selama 1 periode?13. Diberikan praktek apa saja dalam

BKM?Praktek yang diberikan sesuai denganteori yang diberikan seperti atasanseperti kemeja, kebaya, dress, dan lainsebagainya.

14. Berapa lama BKM berjalan padasetiap periodenya?

Setiap periode berjalan selama 6 bulan

15. Jika BKM telah berjalan apakahmasih bisa dilakukanpenambahan peserta?

Sebenarnya sih udah gak bisa, tetapikemarin ini ada penambahan daripondok pesantren jadi mau tidak maukami harus menerima, masa ada anakyang mau belajar kami menolak kantidak mungkin

16. Jika anak merasa bosan ketikamengikuti BKM dan ingin pindahke keterampilan lainapa masihdiperbolehkan?

Boleh jika masih 2 minggu mengikutiteori, tetapi lebih dari itu sudah tidakbisa

17. Ada berapa jumlah pelatih diBKM?

Ada 2 saya dan Ibu Fajrin

18. Apakah pelatih teori dan praktekdibedakan?

Tidak sih, kami salingberkesinambungan jadi jika jammengajar saya sudah selesai namunpelajarannya belum selesai Ibu Fajrinyang melanjutkan

19. Diukur dari mana tingkatkeberhasilan pada BKM?

Dari anak sudah dapat memahami teoridan mempraktekannya itu sudahmenjadi suatu keberhasilan buat kami.Dan anak sudah bisa mengikuti PKLjuga sudah menjadi suatu keberhasilanbuat kami

Page 118: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

Nama : Ibu Nurhasanah

Status : Instruktur Bimbingan Keterampilan Menjahit

Waktu : 10 Juni 2014

HASIL BIMBINGAN KETERAMPILAN MENJAHIT

No. Pertanyaan Jawaban1. Apa target utama pelatihan BKM? Targetnya agar anak dapat lebih

mandiri dan bisa masuk ke duniakerja

2. Bagaimana strategi untuk memilihtarget?

Strateginya saya memberikanmotivasi kepada mereka. saya adacara untuk membuat anak semangatlagi, jadi ketika mereka mengeluhbosan saya akan mengalihkan kepraktek sedikit, misalnya disuruhbuat pola berbentuk bunga untukmembuat taplak meja atau tutupgalon, nanti mereka akan merasaseru sendiri dan bersemangatternyata lucu dan bagus hasilnya,begitu mereka semangat sayamenawarkan mau dilanjutkan atautidak teorinya mereka pun mauuntuk melanjutkan.

3. Apa syarat untuk mengikuti PKL? Anak telah memahami pelatihanyang diberikan dan anak mau untukmengikuti PKL

4. Apa semua peserta pelatihan berhakmengikuti PKL?

Iya semua berhak mengikuti PKL

5. Bagaimana nasib WBS yang tidakmengikuti PKL?

Selama ini tidak ada yang tidakmengikuti PKL kecuali iamemutuskan untuk keluar daripanti karena ingin melanjutkanpendidikan formal

6. Berapa WBS yang memenuhi syaratuntuk mengikuti PKL?

Untuk periode ini semua anakmemenuhi syarat

7. Bagaimana Ibu memilih tempat untukPKL?

setelah anak mendapatkanpelatihan, anak dapat mengikutiPKL ditempat yang sudahditentukan. Jadi sistemnya itu,kami menawarkan dahulu keperusahaan konveksi, lalu nantinyamereka yang akan menghubungi

Page 119: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

kami, mereka merasa senang sekalijika menerima anak dari kamiuntuk PKL disana

8. Bagaimana dan atas dasar apakersama dengan tempat PKL inidilakukan?

Atas dasar saling menguntungkan,karena mereka merasa dibantu dankami pun sebaliknya, kami merasaanak-anak didik kami sudah dapatditerima oleh masyarakat banyak.Itu semua sudah menjadi suatukeberhasilan untuk kami, walaupuntitik keberhasilan kami berada jugadi mereka mendapat kerja tetapimereka mengikuti PKL pun berartimereka sudah bisa naik ke tingkatmahir yaitu di dunia pra kerja

9. Bagaimana Ibu dapat mengukurkeberhasilan WBS dalam PKL?

Jika anak sudah dapat diterimauntuk PKL disana berarti anaksudah dapat bekerja dan dapatditerima oleh orang lain. Dan anaksudah dapat menerapkan pelajaranyang diberikan itu sudah bisadikatakan berhasil

10. Apa saja materi PKL yang dilakukanoleh WBS?

Sama saja seperti materi yangdisini, paling hanya yangdiperusahaan peci saja yang sedikitberbeda. Karena pada saatpelatihan kami tidak mengajarkanmereka membuat peci

11. Apakah PKL ini dilakukan dibeberapa tempat atau hanya ada disatutempat?

Untuk periode kali ini ada 7 tempatkonveksi yang bekerjasama dengankami

12 Ada dimana saja PKL dapatdilakukan?

Delta Marina, Delta (Metro),Jilambar, Walton, Peci (Al-Farid)1, Peci (Al-Farid) 2, dan Jatinegara.

13. Ada berapa kuota disetiap tempat? tergantung perusahaan itu mauanaknya berapa, ada yang hanyaada 2, ada yang 4, ada yang 3, 9,dan ada juga 10.

14. Bagaimana melakukan pengawasanPKL ini?

Kami melakukan monitoring 2 kalidalam 1 bulan

15. Apakah setelah selesai PKL anaktetap mendapatkan pemantauan?

Iya ada, namanya bimbingan lanjuttetapi yang melakukan itu ada dibagian seksi PAS

16. Berapa lama menjalani PKL dan apakelanjutannya?

Selama 1 bulan, kelanjutannyatergantung anak mau lanjut bekerjaatau mau pulang kerumah. Kamihanya menganjurkan kepadamereka untuk melanjutkan bekerja,

Page 120: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

tetapi keputusannya ada ditangananak

17. Setelah mengikuti PKL apakah anakdapat merubah pola pikirnya?

Iya jelas, karena pada saat sayamelakukan monitoring bercerita iyabu susah juga ya cari uang, kamiharus memikirkan biaya makan dantinggal, tidak seperti di panti ataudirumah, kami makan dan tidurudah enak, kalau disini harus kerjadari jam 07.00 pagi sampai jam17.00, kadang juga harus lembur.Anak-anak bercerita seperti itukepada saya. Dari cerita itu sayamemberikan motivasi kepadamereka, bahwa mereka harus tetapbersemangat agar nantinya merekabisa hidup lebih mandiri

18 Pada saat PKL apakah anak diberikanupah oleh pihak konveksi?

Iya ada tetapi tidak banyak, adajuga perusahaan yang menyediakanmakan dan tempat tinggal untukmereka, kadang juga ada yangmemberikan upah setelah 1 bulanmereka PKL disana.

Page 121: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

Nama : S

Status : WBS

Waktu : 23 Juni 2014

No. Pertanyaan Jawaban1. Sudah berapa lama kamu di PSBR ? Sudah hampir 6 bulan kak, saya

dari bulan Januari2. Bagaimana perasaan kamu selama di

PSBR ?Seneng, seneng banget kak. Sayabersyukur ada disini kak

3. Bagaimana pelatihan bimbinganketerampilan menjahit yang kamu terimadi PSBR ?

Wah kalau itu sangat bagus kak,instrukturnya baik, sabar,telaten, disiplin, pokoknya bikinsaya jadi lebih baik

4. Teori apa saja yang diberikan instruktur? Banyak kak, dari menggambar,gunting lurus,bikin pola, baju,kemeja, celana, kebaya, banyakdeh kak

5. Pernah tidak kamu merasa bosan denganpelatihan BKM?

Tidak kak, karena emang udahkemauan saya. Ditambah ibusaya juga setujunya saya disitu,katanya biar bisa bikin usahasendiri

6. Ketika kamu bosan dengan pelatihan,apakah instruktur memberikan motivasikepada kamu agar kamu merasabersemangat kembali?

Iya kak, sering bangetInstrukturnya baik-baik kak,selalu kasih semangat biar kitalebih baik

7. Motivasi apa yang diberikan? Banyak kak, kayak semangatinpas lagi gak bisa bikin bajuyang susah katanya saya pastibisa dan harus terus belajar biardi kerjaan diterima banyakorang

8. Berapa lama teori diberikan? 3 minggu kalau gak salah9. Praktek apa saja yang sudah kamu

lakukan ketika pelatihan? Sudah berapabaju yang kamu buat?

Kalau saya baru bikin celana,baju,tutup galon, sama bajuanak belum ke kebaya soalnyawaktunya mepet pas saya maubelajar itu

10. Jika kamu terlambat masuk kelasketerampilan, apakah ada hukuman?

Iya ada kak, disuruh piket.Pokoknya disini disiplin bangetdeh terlambat dikit pasti disuruhbantu bersih-bersih pas udahselesai kelas

11. Lalu setelah kamu mengikuti pelatihan diPSBR, hal apa yang kamu dapat?

Banyak banget kak, saya jadilebih dewasa, saya jadi tau

Page 122: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

dunia kerja, jadi lebih disiplin,terus yang tadinya saya malesjadi rajin dan saya mau kerjakak

12. Bagaimana PKL yang telah kamu jalani? Capek kak, kerja pagi pulangsore. Tapi enak si kak saya jadilebih disiplin, saya jadi taudunia kerja

13. Apakah kamu mendapatkan upah setelahkamu mengikuti PKL? Kalau iya,berapa?

Gak kak, saya cuma dikasihpakaian dalam aja. Karena sayaPKL di konveksi pakaian dalam

14. Apakah kamu bisa menerapkan ilmuyang telah kamu dapat ketika pelatihan diPSBR?

Iya bisa kak, materi yangdiajarin keluar semua dan sayabisa menerapkannya

15. Setelah ini apa yang kamu mau? Apakahkamu ingin melanjutkan bekerja ataukamu mau kembali kerumah dan sekolahlagi?

Saya mau bekerja kak, tapi gakmau yang di tempat saya PKL.Saya mau buka usaha sendiritapi mau kerja disini dulu kaknanti dikampung baru saya bukausaha sendiri

16. Menurut kamu, apakah pelayanan diPSBR sudah cukup baik?

Baik banget kak, saya malahmau dicariin kerja kak. Teruspanti juga baik mau ngelatihsaya yang tadinya gak bisa apa-apa jadi bisa kak.

17. Menurut kamu, perubahan apa saja yangkamu dapat sebelum masuk PSBRhingga saat ini?

Banyak kak, saya jadi lebihdisiplin, dewasa, pokoknya polapikir saya berubah, saya jadisemangat untuk kerja kak, kalaubisa lanjut sekolah juga kak.

Page 123: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

Nama : E

Status : WBS

Waktu : 23 Juni 2014

No. Pertanyaan Jawaban1. Sudah berapa lama kamu di PSBR ? Sudah 6 bulan kalau gak salah kak2. Bagaimana perasaan kamu selama di

PSBR ?Beruntung banget kak, seneng bangetpokoknya kak, bersyukur lah pokoknya

3. Bagaimana pelatihan bimbinganketerampilan menjahit yang kamuterima di PSBR ?

Pelatihannya bagus kak, bagus banget.Instrukturnya baik, sabar, yang lainnyajuga kak staff-staffnya pada baik semuakak. Tapi pas dikelas gak semua anakmegang mesin jahit satu-satu kak, harusgantian karena dari 40 mesin jahit adabeberapa yang rusak kak.

4. Teori apa saja yang diberikaninstruktur?

Banyak kak dari buat pola, bikin kerahbaju, celana, kemeja, baju atasan, bajuanak, celemek, tutup galon, sprei, taplakmeja, dress sederhana, kebaya, pokoknyabanyak deh kak

5. Pernah tidak kamu merasa bosandengan pelatihan BKM?

Pernah kak sekali, pas saya buat kebayakan susah ya kak

6. Ketika kamu bosan dengan pelatihan,apakah instruktur memberikanmotivasi kepada kamu agar kamumerasa bersemangat kembali?

Iya kak, sering banget kak dikasihmotivasi, nasehat biar semangat katanya

7. Motivasi apa yang diberikan? intruktur bilang saya gak boleh putus asabiar bisa kerja dengan baik

8. Berapa lama teori diberikan? 3 minggu kak9. Praktek apa saja yang sudah kamu

lakukan ketika pelatihan? Sudahberapa baju yang kamu buat?

Saya udah buat baju, celana, kemeja,tutup galon, taplak meja itu kalau yangsaya buat sendiri. Kalau berdua atauberempat saya udah buat kebaya samadress sederhana

10. Jika kamu terlambat masuk kelasketerampilan, apakah ada hukuman?

Iya ada kak, pokoknya disini disiplinbanget kak. Kalau telat disuruh piketsesudah selesai belajar

11. Lalu setelah kamu mengikutipelatihan di PSBR, hal apa yangkamu dapat?

Banyak kak, saya jadi percaya diri, sayajadi bisa menjahit, awalnya saya gak bisakak, terus saya bisa ngerasain duniakerja, bisa ngatur uang pas PKL itu, jadisaya lebih berfikir kak.

12. Bagaimana PKL yang telah kamujalani?

Awalnya gak baik kak pas saya diJimbaran, bosnya galak. Tapi baru 3 harikita dipindahin ke Delta Marina, disitu

Page 124: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

enak banget kak, saya bener-benerngerasain kerja, walaupun capek tapiseneng gitu bisa kerja.

13. Apakah kamu mendapatkan upahsetelah kamu mengikuti PKL? Kalauiya, berapa?

Dapet kak, saya dapet Rp. 399.000 ituaja saya udah seneng banget karenakalau ditempat lain gak semua dapet kak.

14. Apakah kamu bisa menerapkan ilmuyang telah kamu dapat ketikapelatihan di PSBR?

Iya bisa kak, saya malah disuruh jahitterus kak pas PKL, ada juga temen sayayang jarang disuruh jahit jadi kerjanyacuma packing barang sama setrika

15. Setelah ini apa yang kamu mau?Apakah kamu ingin melanjutkanbekerja atau kamu mau kembalikerumah dan sekolah lagi?

Saya mau kerja kak ngumpulin uang buatsekolah

16. Menurut kamu, apakah pelayanan diPSBR sudah cukup baik?

Baik banget kak, pokoknya saya senengbanget ada disini. Disini enak kak

17. Menurut kamu, perubahan apa sajayang kamu dapat sebelum masukPSBR hingga saat ini?

Banyak kak, saya jadi disiplin, rajin, taudunia kerja,dewasa, pola pikir sayaberubah kak saya jadi mau kerja kak buatjadi lebih baik bantu ibu bapak.

Page 125: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

Nama : Ibu Hasrifah

Status : Ketua PAS

Waktu : 3 Agustus 2014

Evaluasi Input Bimbingan Keterampilan Menjahit

No. Pertanyaan Jawaban1. Apa syarat untuk mengikuti BKM? Syaratnya sama dengan syarat

masuk lembaga, namun adatambahan yaitu harus bisaberhitung dan membaca

2. Apa syarat untuk menjadi InstrukturBKM?

Laki-laki/Perempuan, Usiamaksimal 55 tahun, Minimallulusan SMA/SMK, dan Memilikipengalaman kerja dibidangkonveksi minimal 2 tahun

3. Apa saja sarana dan prasarana yangdisediakan untuk BKM?

Ruangan teori dan praktek, 40mesin jahit (manual dan listrik),Bahan pakaian, 40 Bangku siswa,40 meja siswa, 1 meja guru, 2lemari baju, Loker, dan 40 set alatjahit dalam bentuk kit(kotak alat)yang berisi: Gunting jahit,Pendedel, Jarum jahit, Pelindungjari, Penggaris, Meteran kain,Meteran pola, dan Kapur pola.

4. Apakah sarana dan prasaranatersebut telah disediakan pada saatpelaksanaan?

Iya ada, karena kita kanmenyesuaikan anak yang ada

5. Apa saja teori yang direncanakanuntuk BKM?

pembuatan pola, memotong,menjahit sederhana, membuatbawahan seperti rok, boxer/celanapendek, dan membuat atasanseperti kemeja, pakaian anak,kebaya dan gaun sederhana.

6. Apakah teori yang diberikan padasaat pelaksanaan sesuai denganrencana?

Iya ada, karena memang ada waktuyang telah direncanakan jadi yangdilaksanakan harus sesuai denganrencana

7. Apakah praktek yang diberikan padasaat pelaksanaan sesuai denganrencana?

Iya sesuai

8. Berapa jumlah anak yangdirencanakan?

Kalau untuk kapasitas itu ada 40

9. Apakah pada saat pelaksanaan Kalau untuk angkatan 75 melebihi

Page 126: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

jumlah anak yang ada sesuai denganyang direncanakan?

kapasitas, awalnya mencukupitetapi pertengahan pelatihan adapenambahan

10. Bagaimana penilaian awal sebelumanak mengikuti pelaksanaan BKM?

Penilaiannya sesuai denganpersyaratan

11. Berapa jumlah instrutur pada saatperencanaan?

2 instruktur

12. Apakah jumlah instruktur pada saatpelaksanaan sesuai denganperencanaan?

Iya sesuai

13. Berapa lama jam latihan yang akandiberikan?

5 jam setiap harinya

14. Apakah jam latihan yang diberikansesuai dengan rencana?

Iya sesuai

Page 127: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit

LAMPIRAN FOTO

Page 128: EVALUASI PROGRAM - Institutional Repository UIN Syarif ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29043/1/PINASTI... · evaluasi program bimbingan ketrampilan menjahit