evaluasi program bimbingan

13
EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN KONSELING A. Pendahuluan. Dalam upaya pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah, konselor menyusun program BK. Berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling, konselor perlu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program bimbingan dan konseling dalam penyelenggaraan layanan bimbingan bagi peserta didik. Hal tersebut penting dilaksanakan karena program bimbingan dan konseling terdiri atas berbagai elemen dan komponen serta melibatkan banyak pihak yang harus disenergikan agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Untuk itu, program tersebut perlu dikelola secara sistematis melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Program layanan BK tidak terlepas dari kegiatan pendidikan pada umumnya (menyangkut kurikulum, aktivitas pembelajaran, aktivitas penugasan, aktivitas pengerjaan proyek atau tugas akademik, aktivitas pengembangan diri, dan sebagainya) yang kesemuanya melibatkan proses-proses mental siswa. Bidang-bidang layanan BK yang dikemas dalam ragam jenis layanan: pribadi, sosial, belajar, karir, Program BK dikembangkan melalui serangkaian proses sistematis sejak dari perencanaan, desain, 1

Upload: rudhy-insany

Post on 23-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Contoh Penyusunan Proposal Ptk

TRANSCRIPT

EVALUASI PROGRAM BIMBINGANKONSELING

A. Pendahuluan.Dalam upaya pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah, konselor menyusun program BK. Berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling, konselor perlu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program bimbingan dan konseling dalam penyelenggaraan layanan bimbingan bagi peserta didik. Hal tersebut penting dilaksanakan karena program bimbingan dan konseling terdiri atas berbagai elemen dan komponen serta melibatkan banyak pihak yang harus disenergikan agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Untuk itu, program tersebut perlu dikelola secara sistematis melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.Program layanan BK tidak terlepas dari kegiatan pendidikan pada umumnya (menyangkut kurikulum, aktivitas pembelajaran, aktivitas penugasan, aktivitas pengerjaan proyek atau tugas akademik, aktivitas pengembangan diri, dan sebagainya) yang kesemuanya melibatkan proses-proses mental siswa. Bidang-bidang layanan BK yang dikemas dalam ragam jenis layanan: pribadi, sosial, belajar, karir, Program BK dikembangkan melalui serangkaian proses sistematis sejak dari perencanaan, desain, implementasi, evaluasi, dan keberlanjutan. Melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut diharapkan kegiatan dan layanan BK dapat diselenggarakan secara tepat sasaran dan terukur.Kegiatan untuk mengukur keberhasilan suatu program dikenal sebagai evaluasi program. Secara implisit batasan tersebut mengisyaratkan program sebagai kumpulan metode, keterampilan dan keperluan yang diperlukan untuk menetapkan apakah suatu layanan kemanusiaan diperlukan dan kemungkinan besar dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi, dan yang sudah direncanakan.Dengan demikian, evaluasi dari pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling ini hendaknya dipersiapkan dengan seksama. Ketiadaan evaluasi pada program bimbingan dan konseling membuat akuntabilitas program bimbingan dan konseling menjadi rendah, baik di mata kepala sekolah, guru, dan bahkan siswa. Paparan tersebut menunjukkan bahwa begitu pentingnya peranan evaluasi pada pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, dalam makalah ini pemakalah akan memaparkan evaluasi dalam sebuah program bimbingan konseling.B. Pengertian,Tujuan dan Fungsi Evaluasi.Evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Evaluasi menurut Muhibin Syah yang dikemukakan oleh Endang Sri Astuti adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program.[footnoteRef:2] Evaluasi program bimbingan, menurut W.S Winkel yang dikutip oleh Anas Salahudin, adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan.[footnoteRef:3] [2: Endang Sri Astuti, dkk, Bahan-bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah, Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009, halm. 10.] [3: Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, Bandung, Pustaka Setia, 2010, halm. 217.]

Adapun menurut Dewa Ketut Sukardi yang dikemukakan oleh Anas Salahudin, evaluasi program bimbingan konseling adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan.[footnoteRef:4] Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah kegiatan menilai keberhasilan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir.[footnoteRef:5]. [4: Ibid, halm. 217.] [5: Abdul Aziz Wahab, dkk, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung, PT. Impreal Bhakti Utama, 2007, halm. 79.]

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan evaluasi program bimbingan konseling merupakan suatu usaha untuk menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling demi peningkatan mutu program bimbingan dan konseling. Kegiatan evaluasi pada hakikatnya bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran yang bersifat informasi akurat tentang keefektifan dan efesiensi sesuatu yang telah dilaksanakan. Secara khusus tujuan evaluasi akan sangat ditentukan oleh fungsi penilaian (pengembilan keputusan dan penyediaan informasi) dan aspek-aspek yang akan dinilai itu sendiri. Misalnya evaluasi yang ditujukan untuk program bimbingan konseling, akan memfungsikan kegiatannya pada penyediaan sejumlah informasi tentang program itu dan akan pula akan melahirkan keputusan tentang keefektifan atau efensiensi program. Secara umum, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling bertujuan, antara lain;[footnoteRef:6] [6: Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, halm. 219.]

1. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.2. Mengetahui tingkat efesiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.3. Secara operasional, bertujuan untuk mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.4. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan konseling.5. Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan masyarakat terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling.6. Mendapatkan informasi yang akurat dalam rangka perencanaan langkah-langkah pengembangan program bimbingan dan konseling selanjutnya.7. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah untuk kesesuaian dengan kebutuhan.Evaluasi program bimbingan dan konseling berfungsi memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. Selain itu evaluasi juga berfungsi memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orangtua siswa tentang perkembangan siswa agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.[footnoteRef:7] [7: Ibid, halm. 220.]

C. Aspek-aspek Yang Dievaluasi.Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan peserta didik dan pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu peserta didik dalam memperoleh perubahan prilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik.[footnoteRef:8] [8: Abu Bakar, M. Luddin, Dasar-dasar Konseling; Tinjauan Teori dan Praktek, Bandung, Citapustaka Media Perintis, 2010, halm. 63.]

Dalam buku Bimbingan dan Konseling di Sekolah terbitan Direktorat Tenaga Kependidikan yang dikutip oleh Anas Salahudin, ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil.[footnoteRef:9] Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektifan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai, baik proses maupun hasil, yaitu;[footnoteRef:10] [9: Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, halm. 220.] [10: Abu Bakar, M. Luddin, Dasar-dasar Konseling; Tinjauan Teori dan Praktek, halm. 64.]

1. Kesesuaian antara program dan pelaksanaan.2. Keterlaksanaan program3. Hambatan-hambatan yang dijumpai.4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar.5. Respons siswa, personal sekolah, orangtua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan.6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar, dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah, baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupan masyarakat.Namun, apabila dilihat dari sifatnya, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan cara;[footnoteRef:11] [11: Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, halm. 221.]

1. Mengetahui partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman atau pendalaman siswa atas masalah yang dihadapinya.3. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih lanjut.4. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).5. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.Metode yang dapat diterapkan dalam evaluasi program meliputi survei, observasi, studi kasus, dan eksperimental. Setiap metode yang menggunakan alat yang dibutuhkan. Metode survei menggunakan angket lisan atau tertulis. Metode observasi menggunakan daftar observasi. Metode studi kasus menggunakan format yang memuat aspek-aspek yang akan dipelajari tentang seorang atau sejumlah siswa. Dan metode eksperimental menggunakan daftar data yang memungkinkan perbandingan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Pemilihan metode dan alat tergantung dari jenis data yang diperlukan. Misalnya dalam melakukan evaluasi untuk melihat proses perkembangan siswa, konselor menggunakan metode studi kasus. Evaluasi untuk melihat situasi dan kondisi lingkungan dilaksanakkannya dengan menggunakan survei. Evaluasi untuk memastikan bahwa suatu kegiatan memiliki efektivitas dalam membantu perubahan perilaku siswa dilakukan konselor dengan menggunakan eksperimental

D. Langkah-langkah Evaluasi.Apa yang dilakukan oleh guru pembimbing atau konselor di sekolah dalam mengevaluasi program bimbingan dan konseling adalah dengan cara mengumpulkan data dari berbagai kegiatan layanan yang telah dilakukan berdasarkan program yang telah disusun. Oleh karena itu agar pelaksanaan evaluasi program layanan bimbingan dan konseling dapat dipertanggungjawabkan perlu data, yang kemudian dapat dianalisis sehingga dapat diambil kesimpulan dari hasil eavaluasinya. Agar pelaksanaannya dapat dilakukan dengan tepat, perlu memperhatikan prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh, yaitu;[footnoteRef:12] [12: Ibid, halm. 222.]

1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Karena tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk mengambil keputusan, maka konselor perlu mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya terkait dua aspek pokok yang dievaluasi yaitu: tingkat keterlakasanaan program (aspek proses) dan tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil).2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi dokumentasi.3. Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.4. Melakukan tindak lanjut (follow up). Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan yaitu memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan efektivitas atau kualitas program.Dalam suatu skema, evaluasi program bimbingan dan konseling dapat digambarkan sebagai berikut,

HASILKualitas ketaqwaan kepada Tuhan YME (akhlak siswa).Kualitas pemahaman, penerimaan, dan pengarahan diri siswa.Sikap dan belajar siswa.Sikap siswa terhadap program BK.Kualitas prestasi.Kualitas kedisiplinan siswa.Kualitas sikap-sikap siswa, seperti empati, toleransi, kooperasi.Pemahaman dan persiapan.PROSESKesesuain antara pelaksanaan dengan rancangan program.Tingkat partisipasi personalKeberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialamiRespon Stakeholdres (siswa, kepala sekolah)TUJUANMengatahui keterlaksanaan dan ketercapaian program.Aspek yang di evaluasiLANGKAH-LANGKAHMerumuskan masalah pertanyaan (aspek yang akan dievaluasi)Menyusun instrumentMengumpulkan dan menganilisis data Melakukan tindak lanjut (follow up)FUNGSI :Memberikan umpan balik bagi konselorMemberikan informasi kepada pihak lain tentang perkembangan siswaEVALUASI PROGRAM

E. Kesimpulan.Evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah kegiatan menilai keberhasilan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Evaluasi program bimbingan konseling merupakan suatu usaha untuk menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling demi peningkatan mutu program bimbingan dan konseling.Secara khusus tujuan evaluasi akan sangat ditentukan oleh fungsi penilaian (pengembilan keputusan dan penyediaan informasi) dan aspek-aspek yang akan dinilai itu sendiri. Evaluasi program bimbingan dan konseling berfungsi memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. Selain itu evaluasi juga berfungsi memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orangtua siswa tentang perkembangan siswa agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.Metode yang dapat diterapkan dalam evaluasi program meliputi survei, observasi, studi kasus, dan eksperimental. Setiap metode yang menggunakan alat yang dibutuhkan. Metode survei menggunakan angket lisan atau tertulis. Metode observasi menggunakan daftar observasi. Metode studi kasus menggunakan format yang memuat aspek-aspek yang akan dipelajari tentang seorang atau sejumlah siswa. Dan metode eksperimental menggunakan daftar data yang memungkinkan perbandingan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab, dkk, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung, PT. Impreal Bhakti Utama, 2007.Abu Bakar, M. Luddin, Dasar-dasar Konseling; Tinjauan Teori dan Praktek, Bandung, Citapustaka Media Perintis, 2010.Anas Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, Bandung, Pustaka Setia, 2010.Endang Sri Astuti, dkk, Bahan-bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah, Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009.

1