evaluasi pendidikan agama kristen.ppt

24
Evaluasi Pendidikan dapat diberi pengertian : Suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses- (yang berlangsung dalam rangka)-menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi dilapangan pendidikan). Atau singkatnya : Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.

Upload: benni

Post on 28-Sep-2015

880 views

Category:

Documents


48 download

TRANSCRIPT

  • Evaluasi Pendidikan dapat diberi pengertian :Suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses- (yang berlangsung dalam rangka)-menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi dilapangan pendidikan). Atau singkatnya : Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.

  • Evaluasi Pendidikan menurut Lembaga Administrasi Negara:Evaluasi Pendidikan adalah:Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.

  • Hubungan antara Penilaian (Evaluation) dengan Pengukuran (Measurement)Pengukuran bersifat kuantitatif dibedakan:Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu.Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu.Pengukuran untuk menilai, yang dilakukan dengan jalan menguji sesuatu. Pengukuran ini yang digunakan dalam dunia pendidikan.

  • Perbedaan Measurement dengan EvaluationPengukuran akan memberikan jawab atas pertanyaan How Much?.Evaluasi akan memberikan jawab atas pertanyaan What Value?.

  • Fungsi Evaluasi bagi Pendidik:Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik ditengah-tengah kelompoknya.Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.

  • Fungsi Evaluasi secara administrartif :Memberi laporanMemberikan Bahan-bahan (data).Memberikan Gambaran

  • RUANG LINGKUP (SCOPE) EVALUASI PENDIDIKANEvaluasi Program Pengajaran mencakup: Evaluasi terhadap tujuan pengajaran; Evaluasi thd isi program pengajaran dan Evaluasi thd strategi belajar mengajar.Evaluasi Proses Pelaksanaan Pengajaran.Evaluasi Hasil Belajar meliputi: Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik thd tujuan dan Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik thd TIU.

  • Prinsip Dasar Evaluasi Hasil Belajar :Prinsip keseluruhanPrinsip kesinambunganPrinsip obyektivitas

  • Ciri-ciri Evaluasi Hasil Belajar :Pengukuranya dilakukan secara tidak langsung dengan melihat : Kemampuan bekerja dengan angka atau bilangan; kemampuan untuk menggunakan bhs dengan baik dan benar; kemampuan untuk menangkap sesuatu yang baru dengan cepat mengikuti pembicaraan orang lain; kemampuan untuk memahami antara gejala yang satu dg yang lain; kemampuan untuk berfantasi atau berfikir secara abstrak.Pengukuran dlm rangka menilai keberhasilan belajar dengan menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif, atau menggunakan simbul-simbul angka.

  • Rumus skor akhir dengan memperhitungkan denda adalah sebagai berikut:

    R - WS = O 1

    Di mana:S = Skor yang sedang dicariR = Jumlah jawaban betul (R adalah singkatan dari Right=betul)W = Jumlah jawaban salah, ( W adalah singkatan dari Wrong=salah)O = Option atau alternatif (kemungkinan jawaban ),di mana pada tes bentuk true-false ini kemungkinan jawabannya hanya dua, yaitu B (Betul) atau S (Salah). 1 = Bilangan konstan

  • Adapun rumus skor akhir yang tidak memperhitungkan denda adalah sebagai berikut: S = R

    Di mana: S = Skor yang dicari R = Jumlah jawaban betul

  • Adapun untuk tes obyektif bentuk multiple choice items dapat digunakan salah satu dari dua buah rumus, yaitu rumus dengan denda atau rumus tanpa denda.

    Rumus perhitungan skor dengan denda adalah: W S = R - O 1

    Adapun rumus perhitungan skor tanpa denda adalah :

    S = R

  • Adapun untuk tes obyektif bentuk multiple choice items dapat digunakan salah satu dari dua buah rumus, yaitu rumus dengan denda atau rumus tanpa denda.

    Rumus perhitungan skor dengan denda adalah: W S = R - O - 1

    Adapun rumus perhitungan skor tanpa denda adalah:

    S = R

  • Sehubungan dengan itu, maka apabila dalam pemberian skor itu ditentukan bobot ( =weight ) yang berbeda-beda, maka kedua rumus yang telah disebutkan di atas perlu dimodifikasi menjadi sebagai berikut:

    Rumus dengan denda : W S = R - Wt O 1

    Rumus tanpa denda :

    S = R x Wt

  • TEKNIK PENGOLAHAN DAN PENGUBAHAN (KONSERVASI) SKOR HASIL TES HASIL BELAJAR MENJADI NILAI

    Perbedaan antara Skor dan NilaiSkor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka) yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang oleh testee telah dijawab dengan betul, dengan memperhitungkan bobot jawaban betulnya.

    Contoh:Suatu tes hasil belajar menyajikan 5 butir soal tes uraian di mana untuk setiap butir soal yang dijawab dengan betul diberikan bobot 10.Seorang siswa untuk kelima butir soal tes tersebut memberikan jawaban sebagai berikut:

  • 2. Bahwa pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai dapat menggunakan berbagai macam skala, yaitu:- Skala lima (stanfive), yaitu nilai standar berskala lima atau yang sering dikenal dengan istilah nilai huruf A, B, C, D, E dan F.- Skala sembilan (stannine), yaitu nilai standar berskala sembilan di mana rentangan nilainya mulai dari 1 sampai dengan 9 (tidak ada nilai 0 dan tidak ada nilai 10).- Skala sebelas (stanel = standard eleven = eleven points scale), yaitu rentangan nilai mulai dari 0 sampai dengan 10.- z score (nilai standar z)- T score (nilai standar T)

    Dalam dunia pendidikan formal di Indonesia, nilai standar yang digunakan pada lembaga pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah adalah nilai standar berskala sebelas (stanel), sedangkan pada lembaga pendidikan tinggi, pada umumnya digunakan nilai standar berskala lima (stanfive) atau nilai huruf.

  • a. Pengolahan dan Pengubahan Skor Mentah Hasil Tes Belajar Menjadi Nilai Standar dengan Mendasarkan Diri atau Mengacu pada Kriterium (Criterion Referenced Evaluation)

    Pertama-tama harus dipahami bahwa penilaian beracuan kriterium ini mendasarkan diri pada asumsi, bahwa:1) Hal-hal yang harus dipelajari oleh testee adalah mempunyai struktur hierarkis tertentu, dan bahwa masing-masing taraf harus dikuasai secara baik sebelum testee tadi maju atau sampai pada taraf selanjutnya.

    Contoh: Dalam mempelajari mata kuliah Statistik Pendidikan, untuk sampai pada pemahaman tentang t test, mahasiswa terlebih dahulu harus memahami konsep dasar tentang Standard Error of Mean (SEM).

  • Apabila skor-skor mentah hasil tes obyektif yang dicapai oleh 80 orang siswa tersebut dalam penentuan nilai standarnya digunakan standar mutlak, maka rumus yang digunakan adalah:

    Skor MentahNilai = X 100 Skor Maksimum Ideal

    Di atas telah dikemukakan bahwa Skor Maksimum Ideal dari tes hasil belajar tersebut adalah 120. Dengan demikian, apabila skor-skor mentah tersebut dikonversikan (diubah) menjadi nilai standar, maka nilai-nilai standar yang berhasil dicapai oleh masing-masing siswa (setelah dilakukan pembulatan) adalah sebagai berikut:

  • b.Pengolahan dan Pengubahan Skor Mentah Hasil Tes Hasil Belajar Menjadi Nilai Standar dengan Mendasarkan Diri atau Mengacu Pada Noma atau Kelompok (Norm Referenced Evaluation)Pengolahan dan pengubahan skor mentah hasil tes hasil belajar menjadi nilai standar dengan mendasarkan diri atau mengacu pada norma atau kelompok sering dikenal dengan istilah PAN (Penilaian ber-Acuan Norma) atau PAK (Penilaian ber-Acuan Kelompok).Penilaian beracuan kelompok ini mendasarkan diri pada asumsi sebagai berikut: 1) Bahwa pada setiap populasi peserta didik yang sifatnya heterogen (berbeda jenis kelamin, latar belakang pendidikan, status sosial orangtua, lingkungan sosial, IQ,dsb), akan selalu didapati kelompok baik (anak pandai), kelompok sedang (anak cukup pandai) dan kelompok kurang (anak bodoh), yang distribusinya membentuk kurva normal (kurva simetrik) seperti dilukiskan sebagai berikut:

  • Asumsi pertama itu mengandung makna bahwa pada setiap kegiatan pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, sebagian besar dari peserta didik tersebut nilai-nilai hasil belajarnya terkonsentrasi atau memusat di sekitar nilai pertengahan (nilai rata-rata), dan hanya sebagian kecil saja yang nilainya sangat tinggi atau sangat rendah.KelompokSedangKelompokKurangKelompokBaik

  • Apabila dalam penentuan nilai standar digunakan standar relatif, maka prestasi kelompok itu dicari atau dihitung dengan menggunakan metode statistik, di mana prestasi kelompok atau nilai rata-rata kelas itu adalah identik dengan rata-rata hitung (arithmetic mean), yang dapat diperoleh dengan menggunakan salah satu dari rumus di bawah ini:

    X(1) MX = ; atau N fX (2) MX = ; atau N

    fx (3) MX = M + i N

  • x2 (1) SDX = atau N

    fx2 (2) SDX = atau N

    fx2 fx 2 (3) SDX = - atau N N

    fx2 fx 2(4) SDX = i - N N

  • Setelah diketahui besarnya nilai rata-rata hitung atau mean (M) dan besarnya deviasi standar (SD) dari skor-skor hasil tes yang bersangkutan, selanjutnya skor-skor mentah hasil tes tersebut dikonversi menjadi nilai standar. Dikenal berbagai jenis nilai standar, seperti:1. Nilai standar berskala lima (stanfive), yang sering dikenal dengan istilah nilai huruf, yaitu nilai A, B, C, D, dan E.2. Nilai standar berskala sembilan (stannine),yaitu rentangan atau skala nilai yang bergerak mulai dari 1 sampai dengan 9.3. Nilai standar berskala sebelas (standard eleven / stanel / eleven points scale), yaitu skala nilai yang bergerak mulai dari 0 sampai dengan 10.4. Nilai standar z (z score).5. Nilai standar T (T score)

  • 1. Pengubahan Skor Mentah Hasil Tes Menjadi Nilai Standar Berskala Lima

    Pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima atau nilai huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:

    Mean + 1,5 SD Mean + 0,5 SD Mean 0,5 SD Mean 1,5 SD

    ABCDE