evaluasi pembangunan fisik di kecamatan kundur kabupaten …repository.umrah.ac.id/3922/1/yuriza...
TRANSCRIPT
1
Evaluasi Pembangunan Fisik di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun
Tahun 2015-2017
Yuriza Agustina Apriani (1)
, Yudhanto Satyagraha Adiputra(2)
, Nazaki (3)
Program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Pembangunan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengadakan perubahan yang
berkesinambungan kearah kemajuan yang lebih baik. Dengan pelaksanaan
pembangunan yang dikerjakan perlu memacu pemerataan pembanguanan serta
hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Proses
perencanaan pembangunan daerah yang berlangsung secara umum masih
memiliki beberapa kekurangan. Adapun pihak kecamatan dalam pembangunan
sebagai mediator, kemampuan aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas-
tugas pemerintahan dan pembangunan. Adapun penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui evaluasi pembangunan fisik Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun
Tahun 2015-2017. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian
Deskriptif Kualitatif dengan informan sebanyak 10 orang serta menggunakan
teknik dan alat pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara, observasi
dan dokumentasi. Dalam penelitian dapa dilihat pembangunan di Kecamatan
kundur sudah mulai ada perkembangan, namun untuk pemerataan pembangunan
di Kecamatan Kundur belum berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan ada
beberapa kendala yang terjadi dilapangan status lahan dan terbatasnya anggaran
pembangunan yang bertahap.
Kata Kunci - Pembangunan Fisik, Evaluasi dan Pelaksanaan.
PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan berkesinambungan
atau berkelanjutan untuk menciptakan keadaan yang dapat meyediakan berbagai
alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik
(Anwar 2005:59). Suatu konsep pembangunaan untuk mengurangi ketimpangan
spasial tersebut dengan menyeimbangkan pembangunan kota yang dilakukan
secara terpadu. Keseimbangan spasial tersebut dapat tercapai apabila dalam
perencanaan pembangunan pedesaan memperhatikan berbagai faktor yang terkait
2
dan pembangunan diarahkan untuk mencapai tujuan: pemerataan, pertumbuhan,
keterkaitan, kemandirian, keberlanjutan.
Kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi, unuk melihat
sejauh mana kebijakan yang dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan, yaitu
memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Kebijakan publik memiliki
kaitan dengan administrasi pembangunan, karna dalam pelaksanaan kebijakan
publik, dalam hal ini pelaksanaan pembangunan, masyarakat harus mengerti
tentang undang-undang yang menjelaskan bahwa kontribusi masyarakat juga
diharapkan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN) yaitu pada
Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 dan telah dilengkapi dengan peraturan-
peraturan pemerintah.
Tanjungbatu Kundur merupakan salah satu kecamatan dengan jumlah
penduduk terpadat di Kabupaten Karimun, yaitu sebsesar 58.791 jiwa denan luas
wilayah 519.31 km2
dan kepadatan penduduk 493 jiwa/km2. Adapun Kecamatan
Kundur terdiri dari 3 desa dan 3 kelurahan.
Tabel 1.1 Program Pembangunan Fisik di Kecamatan Kundur Tahun 2015-
2017
No Jenis Kegiatan Tahun Sumber Dana Pelaksana
1 Peningkatan
Kesehatan
2015 APBD Kab Bappeda
2 Peningkatan pasar 2015-
2017
APBD Kab Pemkab
3 Peningkatan
pelabuhan
2016 APBD Kab Perhubungan
3
4 Peningkatan pusat
pemerintahan
2015 APBD Kab Pemkab
5 Peningkatan jalan 2015-
2017
APBD
Kab/APBN
Pemkab
Sumber: indeks program utama pembangunan Kec.Kundur
Dalam pembangunan camat hanya sebagai mediator, pelaksanaan
pembangunan fisik di Kecamatan Kundur beberapa kewenangan dan sumber
seperti sumber dana dari APBD/APBN, pelaksana pembangunan yang terkait
Bappeda, Dinas Perhubungan dan maupun Pemkab. Beberapa pembangunan di
Desa/Kelurahan Kecamatan Kundur yaitu dari aspirasi masyarakat dalam
musrembang Desa/Kelurahan.Didalam penentuan kebijakan pembangunan daerah,
aspirasi masyarakat dapat melalui 3 jalur :
1. Jalur Musrenbang, dimana masyarakat bisa menyalurkan aspirasinya secara
langsung sesuai dengan tingkatannya.
2. Jalur Politik atau Partai Politik, dilakukan oleh anggota dewan dalam masa
reses.
3. Jalur Birokrasi, bisa dilakukan melalui SKPD atau langsung pada kepala
daerah.
Namun aspirasi masyarakat kita masih dianggap lemah/monoton pada
kontribusinya dalam perencanaan pembangunan, hal ini di sebabkan karena belum
pahamnya masyarakat pada kebutuhan mereka sendiri pembangunan fisik itu
sendiri dibangun pemerintah juga harus melihat manfaat yang akan di dapatkan
oleh masyarakat. Pembangunan akan sangat bermanfaat untuk masyarakat apabila
berjalan dengan baik.
Sehubungan dengan hal diatas dan fenomena-fenomena yang terjadi di
lapangan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan
4
menyusun dalam satu usulan penelitian dengan berjudul “Evaluasi Pembangunan
Fisik di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Tahun 2015-2017”.
BAHAN DAN METODE
Evaluasi dilaksanakan sejak dari proses perumusan kebijakan sampai saat
sebelum dilaksanakan (ex-ante evaluation). Evaluasi prosesadalah evaluasi
tentang pelaksanaaaan atau monitoring kegiatan yang sedang dilakukan.
Selanjutnya evaluasi akhir,dilakukan setelah selesai proses pelaksaanaan
kebijakan (ex-post evaluation). Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan alasan
bahwa tidak semua program kebijakan publik mencapai hasil sesuai dengan apa
yang sudah direncanakan. Kebijakan publik sering kali terjadi kegaagalan dalam
meraih maksud dan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.Oleh karena itu
seseorang pembuat kebijakan wajib melakukaan evaluasi untuk mengintropeksi
kebijakan yang telah di rumuskaan, apakah berhasil atau tidak.
Penelitian yang berjudul Evaluasi Pembangunan Fisik Kecamatan Kundur
Kabupaten Karimun Tahun 2015-2017 ini, penulis mengevaluasi pada dimensi
evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif, dilakukan pada saat kebijakan telah
diimplementasikan dan memberikan dampak. Tujuan dari evaluasi sumatif adalah
untuk mengukur efektivitas kebijakan/program memberikan dampak yang nyata
pada masalah yang ditangani.
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan yaitu tentang Evaluasi Pembangunan Fisik
Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Tahun 2015-2017. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari pembangunan fisik ke
masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan yang dibangun telah memberikan
dampak positif untuk sisi sosial maupun ekonomi. Pembangunan yang dibangun
juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan
pemerataan pembangunan di Kecamatan Kundur. Dalam penelitian ini proses
pengumpulan data selain melalui studi dokumentasi, peneliti juga melakukan
wawancara kepada beberapa informan. Wawancara yang dilakukan agar peneliti
mengetahui informasi yang valid tentang persoalan yang diteliti dari informan.
Setelah melakukan pengumpulan data di lapangan tentang Evaluasi
Pembangunan Fisik di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Tahun 2015-2017,
maka hasil temuan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data-data yang
diperoleh merupakan hasil observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Evaluasi, temukan apa yang terjadi pada saat kebijakan dilaksanakan bagaimana
pengawasannya, apakah tujuannya tercapai dan apakah terjadi akibat yang tidak
diharapkan. Tahapan ini merupakan saat dimana kebijakan dapat diubah atau
dibatalkan. Untuk mengetahui pembangunan fisik di Kecamatan Kundur tahun
2015-2017 yang telah dilaksanakan berdampak seperti yang diharapkan, maka
penulis mengumpulkan informasi dari informan sebanyak 7 orang masyarakat
dan 3 orang dari pihak kecamatan. Jumlah informan dalam penelitian ini sudah
cukup mewakili dengan mewawancarai orang-orang yang dianggap mengetahui
informasi dan data yang dibutuhkan peneliti.
6
Informan diberikan pertanyaan berdasarkan kriteria dari evaluasi.
Pertanyaan yang dibuat oleh penulis ada beberapa item pertanyaan yang
diwawancarai di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun dan disempurnakan
dengan hasil dokumentasi yang peneliti dapatkan selama penelitian
dilakukan.Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan
dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan masa yang akan datang.
Selain itu dalam evaluasi kebijakan dilakukan pula analisis. Dalam melakukan
evaluasi kebijakan yang dimaksud dalam penelitian adalah Evaluasi
Pembangunan Fisik Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Tahun 2015-2017
dengan variabel yang dikemukan oleh William N. Dunn yaitu :
1. Kecukupan
Kecukupan yang dalam konteks kebijakan publik dapat diartikan bahwa
tujuan yang telah dicapai setelah pelaksanaan kebijakan tersebut dirasakan sudah
dapat menyelesaikan masalah yang terdapat pada objek kebijakan tersebut.
William N. Dunn (2003:430) berpendapat bahwa kecukupan (adequacy) berarti
seberapa jauh suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau
kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah.
Pembangunan Fisik di Kecamatan Kundur terdapat pembangunan yang
telah terealisasi di tahun 2015-2017. Pembangunan ini pula sangat bermanfaat
dan membantu segala aktivitas masyarakat Desa Lubuk,Desa Sei.sebesi dan Desa
Sei.ungar di Kecamatan Kundur. Pada poin ini, yakni kecukupan pembangunan
yang telah terealisasi ini telah mampu memuaskan nilai dan kebutuhan
7
masyaraakat serta menyeleaikan masalah yang ada Kecamatan Kundur Kabupaten
Karimun.
2. Perataan
Perataan yang bisa diartikan dengan keadilan yang diperoleh sasaran
kebijakan publik sebagai objek kebijakan terhadap pelaksana kebijakan tersebut.
William N. Dunn (2003:434) menyatakan bahwa kriteria perataan (equity) erat
hubungannya dengan rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada distribusi
akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya atau
usaha secara adil didistribusikan. Suatu program tertentu mungkin dapat efektif,
efisien, dan mencukupi apabila biaya dan manfaat merata. Dalam melaksanakan
suatu kebijakan, keadilan harus menjadi dasar utamanya, dalam arti semua sektor
serta semua lapisan masyarakat yang menjadi sasaran dan objek kebijakan harus
samasama dapat merasakan hasil dari kebijakan tersebut.
Perataan pembangunan Kecamatan Kundur ini perataan pembangunan ini
dilakukan dengan memprioritaskan mana yang lebih membutuhkan. Dalam
pembangunan Kecamatan Kundur dari pembangunan yang telah terealisasi di
tahun 2015-2017. Pembangunan ini pula sangat bermanfaat dan membantu
segala aktivitas masyarakat Kecamatan Kundur.
Perataan pembangunan yang telah terealisasi ini dilaksanakan secara merata.
Hanya saja dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang dijadikan
pertimbangan. Misalnya Kecamatan Kundur terdiri dari 3 desa dan 3 kelurahan
8
itu dibagi secara merata. Tetapi tidak setiap tahun 3 desa dan 3 kelurahan itu
dapat jatah pembangunan.
3. Responsivitas
Responsivitas yang berarti tanggapan objek kebijakan publik atas
pelaksanaan suatu kebijakan serta tanggapan dari perumus kebijakan dalam
menyelesaikan suatu masalah yang terjadi di tengah masyarakat. William N. Dunn
(2003:437) berpendapat bahwa responsivitas berkenaan dengan seberapa jauh
suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-
kelompok masyarakat tertentu. Dari pendapat tersebut diketahui bahwa kriteria
responsivitas ini juga penting untuk menjadi salah satu standar penilaian
keberhasilan suatu kebijakan sebagai cerminan nyata kebutuhan, preferensi, dan
nilai dari kelompok-kelompok tertentu terhadap kriteria lain yang telah disebutkan
sebelumnya.
Pembangunan fisik yang telah terealisasi di Kecamatan Kundur mendapat
tanggapan dan respon positif dari masyarakat Kecamatan Kundur sebagaimana
hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa informan. Masayarakat
senang dan memberikan respon positif atas pembangunan yang telah terealisasi.
4. Ketepatan
Ketepatan suatu kebijakan terhadap pemecahan masalah yang terjadi di tengah-
tengah masyarakat. William N. Dunn 2003:499) menyatakan bahwa kelayakan
(Appropriateness) adalah: “Kriteria yang dipakai untuk menseleksi sejumlah
alternatif untuk dijadikan rekomendasi dengan menilai apakah hasil dari alternatif
9
yang direkomendasikan tersebut merupakan pilihan tujuan yang layak. Kriteria
kelayakan dihubungkan dengan rasionalitas substantif, karena kriteria ini
menyangkut substansi tujuan bukan cara atau instrumen untuk merealisasikan
tujuan tersebut”. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa ketepatan
merupakan penilaian suatu tujuan dari sebuah kebijakan yang menjadi solusi dari
masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat sehingga bisa dilihat apakah
dapat memecahkan masalah tersebut atau justru menimbulkan masalah yang lain.
Pembangunan fisik Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun ini diketahui
mendapat penilaian yang baik dari masyarakat. Kebijakan pembangunan yang
dilaksanakan tepat sasaran sehingga hasil dari pelaksanaan kebijakan ini
baik bagi masyarakat. Pembangunan yang telah terealisasi di Kecamatan
Kundur ini berdampak baik dan sangat di dukung oleh masyarakat.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan dari penelitian tentang Evaluasi
Pembangunan Fisik Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Tahun 2015-2017.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pembangunan fisik di Kecamatan
Kundur Kabupaten Karimun tahun 2015-2017 yang sudah terealisasi diterima oleh
masyarakat, berdampak positif dan mendapat pembangunan dibangun sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Hanya saja pada masalah pada semenisasi jalan
masih harus di benahi agar dapat memberikan jalan yang bagus dan dapat
memberi kenyamanan untuk masyarakat. Pembangunan yang dilaksanakan
mengikuti alur yang semestinya yaitu menyuaikan dengan visi dan misi
Kecamatan Kundur.
10
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tentang Evaluasi Pembangunan
Fisik Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Tahun 2015-2017, maka peneliti
akan memberikan saran-saran dan masukan yang tujuannya agar dapat menjadi
bahan evaluasi bagi pihak dari Kecamatan Kundur. Sebaiknya menjaga hubungan
kerjasama dan komunikasi yang baik antara pemerintah pihak Kecamatan,
pemerintah desa/kelurahan dan harus ada kesadaran bagi setiap individu untuk
menjaga fasilitas yang telah dibangun dan memberi dukungan untuk
pembangunan daerah.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Abidin, Said Zainal. 2006. “Ilmu pengetahuan sosial”. Jakarta: Arya Duta.
_________________. 2012. “Kebijakan Publik”. Jakarta: Salemba Humanika.
Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV. Alfabeta.
Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan :
Tinjauan Kritis. P4Wpress. Bogor.
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Arianto, Bismar. 2016. Pemerintahan Desa. Tanjungpinang: UMRAH Press
Dunn, Wiliam N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Hamdi, Muchlis. 2014. Kebijakan Publik Proses, Analisis dan Partisipasi. Bogor:
Ghalia Indonesia
Harsono.2008.Pengelolaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Miles, Mattew B dan A. Michael Huberman.2007.Analisis Data Kualitatif.
Jakarta:Universitas Indonesia Press
Ndraha, Talidziduhu. 2005. Metodologi Ilmu Pemerinytahan. Jakarta: CV.
11
Rineka Cipta.,2003. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru) Jilid 1.
Jakarta:PT.Rineka Cipta
Nurcholis, Hanif, 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.Jakarta: Erlangga
Parsons, Wayne. 2011. Public Policy:Pengantar Teori & Praktik Analisis
Kebijakan. Jakarta: Kencana
Siswandi, Edi. 2012. Birokrasi Masa Depan. Mutiara Press. Bandung.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&B.
Bandung: Alfabeta
Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Efektivitas Implementasi Kebijkan Otonomi
Daerah. Jakarta : Citra Utama
Widjaja, HAW. 2010. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat Dan
Utuh. Jakarta: rajawali Press.
JURNAL dan SKRIPSI
Ardiansyah.2017.Evaluasi Program Pembangunan Desa di Desa Sungai Harapan
Kecamatan Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun 2015.Skripsi.Program
S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja Ali Haji.Tanjungpinang.
Perdamean Mendak, Gerry 2013 Evaluasi Kebijakan Program Pengembangan
Kecamatan di Kecamatan Maesa Kecamatan Bitung
Rohman, Nanang.2010.Volume 2.Nomor 1.Implementasi Kebijakan Pemerintah
Desa Dampaknya Terhadap Koordinasi UPTD dalam Peningkatan Kinerja
Pemerintah Desa dan Efektifitas Pembangunan Desa
Sari,Mitra Puspita.2015.Volume 3.Nomor 2.Evaluasi Program Pembangunan
Infrastruktur di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam
Utara
Sugiran.2015.Evaluasi Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP)
Desa Sido Makmur Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat.Skripsi.Program
S1 Kepemerintahan.Universitas Medan Area.Medan
Umi.2017.Evaluasi Program Pembangunan di Desa Tanjung Harapan Kecamatan
Singkep Barat Kabupaten Lingga Tahun 2015.Skripsi.Program S1 Ilmu
Pemerintahan Universitas Maritim Raja Ali Haji.Tanjungpinang
PERUNDANG-UNDANGAN
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Cara Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
12
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Desa Kampung Hilir Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Tahun 2015-2020
Undang-Undang Pembangunan Nomor 25 Tahun 2004
INTERNET
https://docplayer.info/53521993-Profil-pembangunan-kabupaten-
karimun.html#show_full_text
https://www.bappenas.go.id , 26-10- 2018
https://journal.unnes.ac.id , 26-10-2018
https://digilib.unila.ac.id/10823/11/BAB%21II.pdf,05-11-2018
idtesis.com/teori-evaluasi-kebijakan-publik/
Karimuncity.wordpres.com9profil-karimun
kepri.antaranews.com/berita/41185/pemkab-karimun-prioritaskan-infrastruktur-
kecamatan-
pemekaranwww.academia.edu/28797829/10_sepuluh_problematika_dan_solusi_p
embangunan kab upaten_karimun.docx