evaluasi mandiri
TRANSCRIPT
TUGAS TERSTRUKTUR
USAHATANI
KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN SEMUSIM
1. Tiffany Rahma A 115040100111155
2. Susi Susanti 115040100111024
3. Tiara Shahnaz I 115040100111019
4. Vika Sari 115040101111165
5. Tamsil Aris W 115040100111098
PROGAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
EVALUASI MANDIRI
1. Apa yang di maksud dengan tanaman semusim dan beri contohnya !
Tanaman semusim merupakan istilah agrobotani bagi tumbuhan yang dapat dipanen
hasilnya dalam satu musim tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar
menjadi tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun.
Istilah dalam bahasa Inggris, annual plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud “satu musim”
adalah satu tahap dalam setahun. Bagi pertanian di daerah beriklim sedang seringkali yang
dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud tidak perlu mengalami musim
dingin bagi pembungaannya (vernalisasi).
Tanaman semusin merupakan tanaman yang pada umumnya berumur kurang dari 1
tahun dan pemanenannya dilakukan sekali panen langsung bongkar. contohnya jagung,
jagung dapat dipanen pada saat umurnya sekitar tiga bulan (kurang dari satu tahun) setelah
dipanen tanaman jagung harus segera dibongkar
Berikut beberapa jenis tanaman semusim yang merupakan jenis umbi-umbian:
1. BENGKUANG ( Pachyrrhizus erosus )
Bengkuang adalah suatu terna merambat dan berdaun majemuk beranak daun 8,
merupakan salah satu anggota suku leguminoceae. Bunga-buang tersusun dalam satu tandan
yang panjangnya 15-25 cm, buahnya berbulu halus berbentuk polong dan berisi 4-9 biji, umbi
akarnya putih, berbentuk gasing yang kulitnya mudah dikupas.
Jenis ini ditanam terutama untuk umbinya yang dapat dimakan mentah, sedangkan
untuk asinan atau rujak dapat dimakan setelah dimasak. Perbanyakan dilakukan melalui stek
batang, umbi maupun bijinya yang biasanya ditanam di atas bedengan-bedengan di tanah
sawah. Biji bengkuang memerlukan 1-3 minggu untuk berkecambah, setelah umur 1 bulan
tanaman memerlukan tonggak panjang sebagai penunjang untuk merambat, agar diperoleh
umbi yang besar pembungaannya perlu dibuang. Umbi bengkuang umumnya dipanen setelah
tanaman berumur 6-11 bulan.
2. UBI MANIS ( Dioscorea alata )
Diantara jenis-jenis Dioscorea ubi inilah yang paling digemari karena rasanya yang
paling enak. Daunnya berbentuk bundar telur, bentuk umbinya sangat beragam ada yang
bulat, pipih panjang, biasanya nama daerahnya diberikan berdasarkan bentuk umbi. Umbi ini
sebagai penghasil karbohidrat.
Pada musim kemarau umbinya mengalami masa istirahat, agar tidak busuk biasanya
umbinya disimpan di tempat yang kering, diatas peraian di dapur atau juga dibungkus dengan
abu, menjelang musim hujan umbi ini akan bertunas. Umbi yang telah bertunas digunakan
sebagai bibit, setelah berumur 9-12 bulan umbinya dapat dipanen. Tanaman ini tumbuh di
tanah datar hingga ketinggian 800 m dpl.
3. KIMPUL ( Xanthosoma violaceum )
Kimpul dapat dibedakan dari C. esculenta dari umbi dan bentuk daunnya serta letak
tangkai daunnya. Pada X. violaceum yang dapat dimakan ialah umbi anaknya, sedang C.
esculenta umbi induknya. Umbi anak kimpul ini akan berlendir setelah direbus dan rasanya
tak seenak umbi talas.
Dari tanaman budidaya ini banyak anaknya yang terbuang tidak dipelihara dan
tumbuh liar. Kimpul ini dikenal sedikitnya 2 forma, yaitu yang tangkai dan urat daunnya
bewarna biru tua sampai hitam dan yang tangkai dan urat daunnya bewarna hijau. Kimpul ini
cara penanamannya menyerupai talas. Umbi biobniot digunakan anak yang tumbuh di
samping induknya, tetapi walaupun begitu cara memanennya sangat berbeda dengan talas.
Kimpul dipanen tanpa membongkar pohonnya, caranya ialah dengan menggali di sekeliling
tanaman dan melepaskan umbi anak dari induknya, kemudian tanaman ditimbun lagi untuk
dipane n kembali setelah 3-4 bulan.
4. UBI BUAH ( Dioscorea bulbifera L. )
Ubi buah merupakan perdu merambat, batangnya bulat dapat mencapai tinggi 3-10 m.
Daunnya tunggal berbentuk jantung, umbinya bulat diliputi rambit akar yang pendek dan
kasar. Daging umbinya bewarna kuning, keras dan sangat bergetah. Selain membentuk umbi
di dalam tanah tumbuhan ini juga membentuk umbi batang pada ketiak daun yang disebut ubi
gantung atau bulbil. umbi gantung berbentuk hati, berukuran kecil dan rasanya enak.
Selain dimakan umbinya dan umbi gantungnya dapat digunakan sebagai obat.
Perbanyakan ubi buah dapat dilakukan baik dengan umbi maupun dengan umbi gantungnya.
Umbi yang telah bertunas dapat digunakan sebagai bibit. Umbi dapat dipanen setelah
berumur 1 tahun.
5. UBI JALAR ( Ipomoea batatas L. )
Ubi jalar, telo atau hui boled ini termasuk dalam suku kangkung–kangkungan
(Convolvulaceae). Batang tanaman berakar banyak dan menjalar di permukaan tanah,
bewarna hijau, kuning atau ungu baik bentuk maupun warnanya. Demikian pula halnya untuk
bentuk warna dan rasa umbinya. Umbinya dimakan setelah direbus atau dibakar atau juga
diolah lebih lanjut untuk bahan industri alkohol, sari karotin, bahan perekat atau sirup. Zat
patinya merupakan salah satu dalam pembuatan tekstil atau kertas. Daun bersama batang
mudanya digunakan untuk sayuran juga dipakai sebagai bahan makanan ternak.
2. Apa yang di makseud BEP serta paparkan kurvanya !
Break Even point atau BEP adalah suatu titik atau keadaan dimana suatu perusahaan
dalam operasinya tidak mendapatkan keuntungan dan tidak menderita kerugian.Perusahaan
dapat dikatakan dalam keadaan break even point bila mana penghasilannya (revenue) yang
diterima sama dengan ongkosnya dan juga adanya keseimbagan dalam grafik break even
dimana terdapat titik potong antara garis hasil penjualan dan jumlah biaya-biaya.
Menurut Mulyadi (1997 : 232) Break Even Point adalah suatu usaha yang tidak
memperoleh laba dan tidak menderita rugi dengan kata lain suatu usaha dikatakan
impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan jumlah biaya, atau apabila
laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (1998 : 358) break even berarti suatu keadaan
dimana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi, artinya
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi itu dapat ditutupi oleh
penghasilan penjualan, dimana total biaya (tetap dan variabel) sama dengan total
penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak rugi.
Menurut Bambang Rianto (1995 ; 360) Break even point adalah “ Volume penjualan
dimana penghasilannya (revenue) tepat sama besarnya dengan biaya totalnya,
sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan ataupun menderita kerugian.
Tujuan Break Even Point pada perusahaan adalah :
a. Mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara keseluruhan
b. Menyajikan data-data biaya dan laba kepada top management
c. Mengganti system laporan yang tebal-tebal dengan suatu grafik yang mudah dibaca
dan dimengerti.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan analisa break event adalah
untuk mengetahui beberapa volume penjualan minimal yang harus dicapai pada tingkat harga
tertentu agar supaya perusahaan tidak menderita rugi dan juga tidak memperoleh laba dengan
demikian dapat diketahui pada tingkat penjualan tertentu diatas break event merupakan alat
untuk perencanaan laba juga merupakan alat pelaporan yang baik bagi top manajemen.
Manfaat Analisa Break Even Point :
Menurut Rony (1990, p. 357) analisis titik impas atau analisis Break Even Point
sangat bermanfaat bagi manajemen dalam menjelaskan beberapa keputusan operasional yang
penting dalam tiga cara berbeda namun tetap berkaitan yaitu:
a) Pertimbangan tentang produk baru dalam menentukan berapa tingkat penjualan yang
harus dicapai agar perusahaan memperoleh laba.
b) Sebagai kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional.
c) Membantu manajemen dalam menganalisis konsekuensi penggeseran biaya variabel
menjadi biaya tetap karena otomisasi mekanisme kerja dengan peralatan yang
canggih.
Matz, Usry dan Hammer (1991, p. 224) juga menjelaskan beberapa manfaat analisa suatu
break even untuk manajemen, yaitu :
a) Membantu pengendalian melalui anggaran.
b) Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan.
c) Menganalisa dampak perubahan volume.
d) Menganalisa harga jual dan dampak perubahan biaya.
e) Merundingkan upah.
f) Manganalisa bauran produk.
g) Manerima keputusan kapitalisasi dan ekspansi lanjutan.
h) Menganalisa margin of safety.
Menurut Sigit (1993) analisa Break Even Point mempunyai beberapa manfaat:
a) Sebagai dasar merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai laba
tertentu.
b) Sebagai dasar atau landasan untuk mengendalikan aktivitas yang sedang
berjalan.
c) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual.
d) Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Kurva Break Even Point
Berdasarkan gambar kurva BEP, dapat dijelaskan bahwa BEP adalah terletak pada
perpotongan garis penerimaan dan biaya. Daerah di sebelah kiri titik Break Event yaitu
bidang antara garis biaya total dengan daris penerimaan merupakan daerah rugi karena hasil
penjualan lebih rendah dari biaya total. Daerah disebelah kanan garis biaya total dengan daris
penerimaan merupakan daerah laba karena hasil penjualan lebih tinggi dari biaya total.
Rumus BEP :
Total Revenue (TR) = Total Cost (TC)
P.Q = TFC + VC.Q
Keterangan :
TR = Total Pendapatan Q = Quantity (jumlah barang yang
diproduksi)
TC = Total Biaya FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
P = Harga
VC = Variable Cost (Biaya variabel) jika biaya variabel belum
dinyatakan sebagai TVC (Total Variable Cost) maka VC dikalikan
dengan jumlah Quantity, menjadi VC.Q,
maka VC.Q = TVC
Dari rumus BEP diatas dapat timbul beberapa rumus lagi :
Jika perusahaan ingin mengetahui berapa quantity (Q) yang harus dihasilkan
perusahaan agar mencapai titik BEP maka rumus menjadi :
TR = TC
P.Q = TFC + VC.Q
P.Q – VC.Q = TFC
Q (P-VC) = TFC
Q = TFC/(P-VC)
Jika perusahaan ingin mengetahui berapa harga yang harus ditetapkan untuk setiap
unitnya agar mencapai titik BEP, maka rumusnya adalah :
TR = TC
P.Q = TFC + VC.Q
P = TFC + VC.Q/Q
P = TFC/Q + VC
3. Apa yang di maksud R/C Ratio dan jelaskan indikatornya !
Menurut Soekartawi analisis R/C Rasio merupakan salah satu analisisyang digunakan
untuk mengetahui apakah suatu unit usaha dalam melakukanproses produksi
mengalami kerugian, impas, untung. Analisis R/C Rasiomerupakan analisis yang membagi
antara penerimaan dengan total biaya yangdikeluarkan.
Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari satu maka usaha yang dijalankan
mengalami keuntungan nilzi R/C ratio yang diterima maka usaha tersebut impas atau
tidak mengalami keuntunganmaupun kerugian. Sedangkan apabila nilai R/C Rasio yang
diperoleh kurang dari satu maka usaha tersebut mengalami kerugian.
Adapun R/C Ratio yaitu :
R/C Ratio = TR/TC
Atau
Kriteria :
R/C Ratio > 1, usahatani menguntungkan atau layak dikembangkan
R/C Ratio < 1, usahatani tidak menguntungkan atau tidak layak dikembangkan
R/C Ratio = 1, usahatani tidak untung dan tidak rugi atau impas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2012.Aneka Tanaman Semusim dan Tahunan.
http://gubol08agra.wordpress.com/2012/03/26/aneka-tanaman-semusim-dan-
tahunan/ di akses pada 7 November 2012
Anonymous.2012.Break Even Poin. http://vivay.blog.com/2012/04/03/break-even-point-bep/
diaksses pada 8 November 2012