evaluasi kinerja pegawai koperasi telekomunikasi seluler...

20
1 Evaluasi Kinerja Pegawai Koperasi Telekomunikasi Seluler Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus : Pegawai Telekomunikasi Seluler Kota Ambon) Tugas Akhir Disusun oleh : Chenda Pattiselanno 682013065 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2018

Upload: lambao

Post on 04-May-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

Evaluasi Kinerja Pegawai Koperasi Telekomunikasi Seluler

Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

(Studi Kasus : Pegawai Telekomunikasi Seluler Kota Ambon)

Tugas Akhir

Disusun oleh :

Chenda Pattiselanno

682013065

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2018

2

3

4

5

6

7

1. Pendahuluan

Pada dasarnya seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan

kepadanya diharapkan untuk menunjukkan suatu prestasi yang terbaik yang bisa

ditunjukkan oleh pegawai tersebut. Dalam penelitian ini saya memfokuskan pada

pegawai Koperasi Telekomunikasi Seluler (Kisel). Kisel adalah anak perusahaan PT

Telkomsel yang bergerak dibidang penyedia jasa Distribution Channel (Penjualan dan

Distribusi), General Service (Layanan Umum) dan Telco Infrastructure (Layanan

Infrastuktur Telekomunikasi), dengan jaringan kantor operasional sebanyak 54 buah

kantor wilayah atau cabang yang tersebar dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

hingga Provinsi Papua dan didukung oleh 4.039 orang anggota dengan mayoritas

anggota adalah Pegawai PT Telkomsel.

Di dalam visi yang tertulis ―Menjadi Koperasi terbaik di Indonesia‖, tentu saja

memerlukan berbagai faktor pendukung guna mencapai visi tersebut. Salah satunya

adalah Kinerja Pegawai. Kinerja pegawai merupakan faktor penting dan utama dalam

sebuah perusahaan. Karena hal inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya suatu

perusahaan. Apabila para pegawainya berkinerja buruk maka yang akan terjadi adalah

kemerosotan perusahaannya, namun jika pegawainya merupakan pegawai yang rajin dan

senang berinovasi maka yang terjadi adalah kemajuan bagi perusahaan tersebut.

Pada Kisel Kota Ambon, ada beberapa divisi guna mencapai target dari perusahaan,

yaitu Divisi Bisnis yang didalamnya terdapat divisi TIS (Telco Infrastructure) Layanan

Infrastuktur Telekomunikasi dan GIS (General Service) Layanan Umum, dan divisi

kedua yaitu Divisi Support yang didalamnya terdapat Divisi Keuangan dan Hrd. Dalam

pencapaian target setahun ada beberapa divisi yang revenue atau pendapatan-nya tidak

mencapai target, ini berkaitan dengan Kinerja Pegawai dan Performance Management

yang dilakukan apakah sudah sedemikian baik. Hal ini yang menarik perhatian saya

untuk meneliti mengenai Evaluasi Kinerja Pegawai Kisel Kota Ambon. Dimana

penelitian ini juga akan saya jadikan sebagai topik untuk memenuhi Tugas Akhir saya

dalam menempuh gelar strata 1.

Penelitian ini akan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).

Churchman dan Ackoff (1954) adalah yang pertama kali menggunakan Metode SAW

untuk menangani masalah pemilihan portofolio. Metode Simple Additive Weighting

(SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode

SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada

semua atribut (Fishburn, 1967). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks

keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif

yang ada. Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi

setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil

perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut.

Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi

matriks sebelumnya. Keunggulan dari metode Simple Additive Weighting dibandingkan

dengan metode sistem pendukung keputusan yang lain terletak pada kemampuannya

dalam melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan

bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan.

2. Tinjauan Pustaka

―Sistem Penilaian Dosen Teladan Menggunakan Metode Simple Additive

Weighting(SAW) di Universitas Nusantara PGRI Kediri‖. Oleh Faktur Rohman dan

Ahmad Bagus Setiawan, staff pengajar di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Penelitian

ini bertujuan untuk membuat sistem pendukung keputusan yang mampu mengetahui

kualitas kinerja yang dimiliki para dosen, mengingat dosen merupakan bagian yang

8

penting dalam berkembangnya sebuah institusi pendidikan. Selain itu juga bertujuan

untuk memberikan reward terhadap dosen-dosen yang berkualitas sebagai tanda ucapan

terima kasih atas dedikasi dan kinerja terhadap institusi tersebut. Disamping itu juga

dapat diketahui dosen yang kurang berkualitas, sehingga institusi dapat membinanya.

Metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting(SAW) yang merupakan salah

satu metode untuk menyelesaikan masalah multi-attribute decision making(MADM).

Kriteria yang digunakan antara lain loyalitas, kerjasama, kepemimpinan, tanggung

jawab, kepribadian dan pengajaran. Hasil dari penelitian ini adalah dengan menerapkan

sistem pengambilan keputusan menggunakan metode SAW yang hasilnya disajikan

berupa grafik sangat membantu seorang administrasi untuk menentkan penilaian dosen

dalam pemberian reward. Pencarian data dosen lebih mudah dan penilaian dosen dapat

dipantau. Penilaian berdasarkan kinerja dosen bukan unsur kedekatan dosen dengan

atasan.

Selanjutnya penelitian mengenai ―Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian

Kerja Pegawai pada PT. Sangkuriang Internasional Menggunakan Pendekatan Metode

Balanced Scorecard‖. Oleh Natassya Amalia Anza, Eko Darwiyanto, Gede Agung A. W,

Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom. Tujuan

Penelitian ini adalah mengukur performa Pegawai dengan indikator yang di tentukan

oleh perusahaan. Aplikasi penilaian kerja yang di bangun adalah aplikasi yang akan

menerima data masukan dari pihak manajemen yang kemudian akan diproses dengan

sebuah formula sehingga menghasilkan nilai skor pencapaian yang kemudian akan

dibandingkan dengan target pencapaian baik pada level indikator hingga level divisi.

Metode yang digunakan adalah Balanced Scorecard, dimana pemanfaatan metode BSC

untuk menilai kinerja Pegawai. Dimana penilaian Pegawai ini akan diuraikan dari level

divisi yang diturunkan nilai kpi per-divisinya kemudian dibagi menjadi kpi per-posisi

(atau jabatan) yang ada, kemudian barulah posisi tersebut diturunkan lagi menjadi orang-

orang yang menjabat pada posisi tertentu hingga akhirnya nilai kinerja Pegawai akan

dikalkulasi dari level Pegawai (perorang) hingga kontribusi Pegawai tersebut terhadap

divisi naungannya. Hasil dari penelitian ini adalah Pendekatan metode Balanced

Scorecard dapat digunakan secara efektif pada aplikasi penilaian kinerja pada

perusahaan konsultan IT dengan elemen yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan,

karena kalkulasi yang dilakukan berjalan dan menghasilkan nilai yang tepat berdasarkan

nilai aktual yang dicapai per-Pegawai.

Penelitian mengenai ―Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Dosen

Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Studi Kasus Fakultas Teknik

Universitas Pasundan‖. Oleh Yeni Mulyani, Caca Emile Supriana, DS & Anggoro Ari

Nurcahyo, DS. Tujuan Penelitian ini adalah untuk merancang model sistem pendukung

keputusan untuk penilaian kinerja dosen yang dapat mengintegrasikan keempat

komponen penilaian. Standar penilaian tersebut mengacu pada berbagai kriteria yang ada

pada Tridharma Perguruan Tinggi dan Peraturan Pokok Kepegawaian di Lingkungan

Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) dimana

jumlah kriteria tersebut sangat banyak. Penilaian kinerja dosen dengan jumlah kriteria

yang banyak dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi kandidat-kandidat dosen yang

memiliki hasil kinerja terbaik, namun dalam implementasinya hal tersebut menyulitkan

bagi pihak pelaksana terutama pengambil keputusan karena belum terintergrasinya antara

komponen penilaian Tridharma dan DP3. Selain itu penilaian masih dilakukan dengan

cara manual. Metode yang digunakan adalah Simple Additive Weighting(SAW). Hasil

dari penelitian ini adalah model sistem pendukung keputusan untuk penilaian kinerja

dosen di Fakultas Teknik UNPAS dengan menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) sebagai model pengambilan keputusan.

9

Selanjutnya penelitian mengenai ―Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel di

Kota Palembang dengan Metode Simple Additive Weighting(SAW)‖. Oleh Dwi Citra

Hartini, Endang Lestari Ruskan dan Ali Ibrahim, Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu

Komputer Unsri. Tujuan Penelitian ini adalah Memberikan kemudahan bagi para calon

pengunjung agar dengan mudah memperoleh informasi spesifik mengenai hotel-hotel

yang ada di Kota Palembang, memberikan kemudahan bagi Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kota Palembang untuk mengetahui informasi terbaru mengenai hotel yang

ada di Kota Palembang. Metode yang digunakan adalah Metode Simple Additive

Weighting(SAW) karna dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian

dilanjutkan dengan proses perankingan yang menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah

alternatif, dalam hal ini hotel yang sesuai dengan apa yang diinginkan calon pengunjung.

Hasil dari penelitian ini adalah sistem baru yang terdiri dari beberapa modul seperti

halaman-halaman atau antarmuka pemakai, laporan sebagai sarana untuk menampilkan

data dalam bentuk laporan, dan file-file data lainnya.

Analisa korelasi merupakan teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam perhitungan korelasi akan didapat

koefisien korelasi, koefisien korelasi ini digunakan untuk mengetahui keeratan

hubungan, arah hubungan, dan hubungan tersebut siginifikan atau tidak dari setiap

variabel. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis korelasi sederhana (Bivariate

Correlation) yang banyak digunakan untuk menganalisa hubungan dua variabel atau

lebih yang berskala interval atau rasio. Pada penelitian ini, sebagai patokan untuk

mengukur kuat lemahnya hubungan antara dua variabel digunakan patokan dari sugiyono

(2007). Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi dari sugiyono dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 : Patokan Sugiyono

Interval Koefisien Tingkat

Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang

0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat kuat

3. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini, memfokuskan pada bagaimana evaluasi kinerja pegawai ini

mampu memperbaiki metode pengukuran kinerja di kemudian hari sehingga memberikan

kesimpulan yang objektif bagi organisasi dan menimbulkan kepercayaan dan para

pegawai di Koperasi Telekomunikasi Seluler Ambon. Setiap pegawai dikatakan dapat

melakukan tugas dengan efektif dan efisien apabila mereka mengetahui apa yang harus

dikerjakan, mengetahui mutu yang disyaratkan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut,

dan mengetahui sejauh mana tingkat kualitas pekerjaan yang diharapkan oleh pimpinan

dapat dilakukan oleh pegawai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan

kuantitatif, dimana pendekatan kualitatif mempunyai suatu ketertarikan dalam gambaran

besar namun memiliki teknik pembeda untuk mencari sesuatu hal yang diinginkan dalam

data. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara. Dan

Kemudian menggunakan pendekatan kuantitatif berupa kuisioner untuk kemudian data

tersebut diolah sebagai cara untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian.

10

Penelitian dilakukan pada Koperasi Telekomunikasi Seluler(Kisel) Ambon, Maluku.

Kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui informasi-informasi yang dapat

menjadi fokus bahan penelitian yang akan dilakukan. Dan diberikan sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

hal-hal yang diketahui, berupa kuisioner atau angket. Data dalam penelitian ini

merupakan data primer (data yang dikumpulkan berdasarkan wawancara, observasi dan

kuisioner), kemudian data sekunder diperoleh dari sumber lain yaitu studi pustaka dan

data dokumenter, dll.

Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2017 untuk melakukan review literature

terhadap identifikasi masalah yang kemudian dirumuskan untuk melakukan suatu analisa

masalah demi mendapatkan tujuan dari penelitian tersebut. Proses review literature untuk

suatu analisis terhadap penemuan masalah agar menjadi proses awal dalam bergerak,

setelah itu melakukan perancangan terhadap wawancara untuk pengambilan data,

pendekatan kualitatif dapat menggunakan wawancara personal terhadap narasumber

yang memiliki pemahaman lebih terhadap masalah tersebut. Pengumpulan data

dilakukan wawancara kepada Ibu Syeni Sambuaman selaku Bagian Hrd Kisel Ambon,

setelah wawancara dilakukan transkrip wawancara yang kemudian di kerucutkan untuk

dilakukan evaluasi terhadap hasil wawancara, kemudian dilakukan pembagian kuisioner

kepada para pegawai di setiap divisi selanjutnya dilakukan pengolahan data dan beberapa

hal yang menjadi penemuan-penemuan yang didapatkan dari narasumber, pada akhirnya

dirancang dalam suatu hasil evaluasi kinerja pegawai Kisel Ambon.

11

Teknik pengumpulan data yang dilakukan, sebagai berikut :

Gambar 3. Tahapan Penelitian

Dimulai dengan studi awal di Koperasi Telekomunikasi Seluler(Kisel) Ambon dengan

melihat visi, misi Kisel. Studi pustaka yang terkait dengan evaluasi kinerja pegawai

dengan melihat arah pengembangan perusahaan yang akan dilakukan anak perusahaan

Telkomsel ini. Pengumpulan data (observasi dan wawancara). Pengumpulan data dengan

cara mengadakan tanya jawab langsung kepada narasumber-narasumber yang dianggap

dapat memberikan penjelasan langsung ataupun data sebagai pelengkap data dalam

penelitian. Pengolahan dan evaluasi data. Data diperoleh dari observasi dan wawancara

kemudian data diolah dan dievaluasi atau dinilai dengan menggunakan metode Simple

Additive Weighting. Mendapatkan temuan dan memberikan rekomendasi. Dari hasil

pengolahan data dan hasil wawancara dapat dijadikan sebagai temuan penelitian

Mulai

Studi awal di

Koperasi

Telkomunikasi

Seluler(Kisel)

Ambon

Pengolahan dan

Evaluasi Data

Studi Pustaka terkait

Evaluasi Kinerja

Pegawai

Mendapatkan temuan dan

Memberikan rekomendasi

Selesai

Pengumpulan Data

(Observasi, Wawancara,

Kuisioner)

12

berdasarkan hasil perhitungan penilaian atau evaluasi kinerja pegawai, Kemudian dari

hasil tersebut dapat diberikan rekomendasi sesuai dengan kebutuhan yang perlu

dilakukan perbaikan.

4. Hasil dan Pembahasan

Penilaian Kinerja Pegawai

Kriteria

Kriteria Keterangan

C1 Komunikasi

C2 Sikap

C3 Kerjasama Tim

C4 Tanggung Jawab

C5 Orientasi pada Pelanggan

C6 Kualitas Pekerjaan

Dari banyaknya kriteria yang didata dapat dicantumkan, diambil enam kriteria sebagai

contoh untuk penerapan metode simple additive weighting (SAW) dalam Evaluasi Kinerja

Pegawai Kisel Kota Ambon. Ke-enam kriteria ini diambil berdasarkan wawancara dengan

narasumber ibu Syeni Sambuaman selaku Hrd Kisel serta didukung dengan sumber lain.

Masing-masing kriteria saling berkaitan satu dengan yang lainnya, untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Bobot

Keterangan Bobot

Sangat Kurang 1

Kurang 2

Cukup 3

Baik 4

Sangat Baik 5

Dari masing-masing Kriteria tersebut maka dibuat bobot untuk pengukurannya.

Pemberian bobot dilakukan berdasarkan sumber lain. Dilakukan skala nominal atau skala

peringkat untuk menunjukan pembedaan juga urutan atau tingkatan objek yang diukur

menurut karakteristik tertentu.

Bobot Kriteria Komunikasi

Komunikasi Keterangan Bobot

10-19 Sangat Kurang 1

20-29 Kurang 2

30-39 Cukup 3

40-49 Baik 4

50-60 Sangat Baik 5

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja

pegawai. Bobot kriteria sikap dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria somunikasi

berhubungan dengan proses untuk menyampaikan informasi mengenai tujuan yang ingin

13

dicapai, strategi yang ingin dijalankan, keputusan apa yang dapat di ambil dalam pekerjaan

untuk mencapai tujuan perusahaan.

Bobot Kriteria Sikap

Sikap Keterangan Bobot

10-19 Sangat Kurang 1

20-29 Kurang 2

30-39 Cukup 3

40-49 Baik 4

50-60 Sangat Baik 5

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja

pegawai. Bobot kriteria sikap dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria sikap

berhubungan dengan kemampuan memposisikan diri agar mampu memahami tugas dan

tanggung jawab, hubungan dan relasi, serta fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaan.

Bobot Kriteria Kerjasama Tim

Kerjasama Tim Keterangan Bobot

10-19 Sangat Kurang 1

20-29 Kurang 2

30-39 Cukup 3

40-49 Baik 4

50-60 Sangat Baik 5

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja

pegawai. Bobot kriteria kerjasama tim dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria

kerjasama tim berhubungan dengan kemampuan untuk bekerja secara serasi dengan orang

lain untuk mencapai tujuan perusahaan.

Bobot Kriteria Tanggung Jawab

Tanggung Jawab Keterangan Bobot

10-19 Sangat Kurang 1

20-29 Kurang 2

30-39 Cukup 3

40-49 Baik 4

50-60 Sangat Baik 5

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja

pegawai. Bobot kriteria tanggung jawab dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria

tanggung jawab merupakan perilaku yang harus dimiliki oleh semua orang dalam melakukan

pekerjaan.

14

Bobot Kriteria Orientasi pada Pelanggan

Orientasi pada

Pelanggan

Keterangan Bobot

10-19 Sangat Kurang 1

20-29 Kurang 2

30-39 Cukup 3

40-49 Baik 4

50-60 Sangat Baik 5

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja

pegawai. Bobot kriteria orientasi pada pelanggan dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada

kriteria orientasi pada pelanggan merupakan keyakinan bahwa kepuasan dan kebutuhan

pelanggan adalah prioritas perusahaan.

Bobot Kriteria Kualitas Pekerjaan

Kualitas

Pekerjaan

Keterangan Bobot

50-59 Sangat Kurang 1

60-69 Kurang 2

70-79 Cukup 3

80-89 Baik 4

90-100 Sangat Baik 5

Dari bobot tersebut, maka dibuat bobot berdasarkan kriteria penilaian kinerja

pegawai. Bobot kriteria kualitas pekerjaan dinilai dari 10 sampai dengan 60. Pada kriteria

kualitas pekerjaan dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

Tabel A. Data Penilaian Pegawai

Alternatif

Kriteria

Komunikasi Sikap Kerjasama

Tim

Pengalaman

Tanggung

Jawab

Orientasi

pada

Pelanggan

Kualitas

Pekerjaan

NOCE

BASTIAN 3 3 3 3 3 3

AGUNG

ROLOBESSY 4 3 4 4 3 4

SHALY

MENDELY 4 4 4 4 4 4

FIRMAN ALI 2 2 3 4 3 3

SOLEMON

PUIMERA 2 2 3 3 3 3

Dari 25 data pegawai yang ada pada Koperasi Telekomunikasi Seluler Ambon.

diambil 5 data pegawai sebagai sampel contoh penerapan metode SAW dengan tujuan

untuk menemukan penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada

semua atribut yang menjadi kriteria. Langkah berikut adalah memberikan nilai pada

setiap alternatif (Ai) pada setiap Kriteria (Cj) yang mana hasil dari pembobotan dapat

dilihat pada Table A.

15

Setelah menentukan bobot nilai pada tabel A diatas, maka proses selanjutnya adalah

kita menentukan matrix keputusan X, matrix keputusan X didapatkan dari proses

menyalin kembali nilai kriteria yang sudah ditentukan bobot nilainya, kemudian hasil

tersebut akan dipakai untuk perhitungan menjadi nilai matrik R.

Matrix X :

[

]

Kemudian proses dilanjutkan dengan memberikan nilai bobot W. Bobot W dengan

nilai sempurna ialah W = {5 5 5 5 5 5}. Namun nilai W sendiri dapat ditentukan

berdasarkan tingkat kepentingan masing–masing kriteria yang dibutuhkan, sehingga

nilai W pada Koperasi Telekomunikasi Seluler Ambon ditetapkan sebagai berikut W =

{4 4 4 4 4}. Kemudian proses dilanjutkan dengan menormalisasi matriks X menjadi

matriks R. Setelah kita menemukan nilai dari matriks X maka proses akan dilanjutkan

untuk dapat mendapatkan hasil matriks R. Tabel B. menjelaskan pergolongan kriteria

yang dipakai dalam perhitungan yang dimana kelima kriteria tersebut tidak memiliki

cost namun kelimanya memiliki nilai benefit. Tabel B. Menjelaskan Penggolongan

kriteria yang dipakai.

Tabel B. Menjelaskan Penggolongan kriteria yang dipakai

Kriteria Cost Benefit

Komunikasi - √

Sikap - √

Kerjasama

Tim

- √

Pengalaman

Tanggung

Jawab

- √

Orientasi

pada

Pelanggan

- √

Kualitas

Pekerjaan

- √

a) Komunikasi, C1

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

16

{{ }}

b) Attitude/Sikap, C2

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

{{ }}

c) Kerjasama Tim, C3

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

{{ }}

d) Kriteria Pengalaman Kerja, C4

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

{{ }}

e) Pengalaman Tanggung Jawab, C5

{ }

{{ }}

17

{{ }}

{{ }}

{{ }}

f) Kualitas Pekerjaan, C6

{ }

{{ }}

{{ }}

{{ }}

{{ }}

Dari hasil perhitungan Matrix X dikarenakan keenam kriteria tersebut tidak memiliki

cost namun kelimanya memiliki nilai benefit maka Matrix R didapat dari hasil

pembagian antara matrix x dengan nilai max dari setiap kriteria. Sehingga didapati

Matrix R sebagai berikut :

[

]

Proses selanjutnya yaitu melakukan proses perankingan dan dari hasil perankingan

maka diperoleh :

V1=18, V 2 = 21, V3 = 24, V4 = 17, dan V5 = 16 . Nilai terbesar terdapat pada V3 . Dengan

demikian alternative A3 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik dikarenakan

nilai dari alternative A3 merupakan nilai yang sesuai dengan tingkatan nilai yang menjadi

tingkatan kepentingan dibutuhkan. Dari hasil perhitungan data pegawai diatas diketahui

bahwa alternatif A3 terpilih sebagai alternatif terbaik.

Anailisis korelasi yaitu analisis yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini analisis korelasi akan digunakan untuk

membantu menganalisa perbandingan pengaruh dan mengukur tingkat hubungan antar

kriteria yang sesuai dengan kriteria pegawai yang mana kriteria yang akan diukur tingkat

hubungannya ialah komunikasi, sikap, kerjasama tim, tanggung jawab, orientasi pada

pelanggan, dan kualitas pekerjaan. Adapun hasil analisa korelasi dari pada korelasi kriteria

pegawai dapat dilihat pada Tabel Z.

18

Tabel Z. Hasil Korelasi Kriteria Pegawai.

Correlations

KOMUNIK

ASI

SIK

AP

KERJASA

MA TIM

TANGGU

NG

JAWAB

ORIENTA

SI PADA

PELANG

GAN

KUALIT

AS

PEKERJA

AN

KOMUNIK

ASI

Pearson

Correlat

ion

1

,959*

*

,827**

,327 ,762**

,897**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,110 ,000 ,000

N 25 25 25 25 25 25

SIKAP Pearson

Correlat

ion

,959**

1 ,772**

,295 ,821**

,847**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,152 ,000 ,000

N 25 25 25 25 25 25

KERJASA

MA TIM

Pearson

Correlat

ion

,827**

,772

*

*

1 ,553**

,921**

,923**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,004 ,000 ,000

N 25 25 25 25 25 25

TANGGU

NG

JAWAB

Pearson

Correlat

ion

,327 ,295 ,553**

1 ,509**

,599**

Sig. (2-

tailed) ,110 ,152 ,004 ,009 ,002

N 25 25 25 25 25 25

ORIENTA

SI PADA

PELANGG

AN

Pearson

Correlat

ion ,762

**

,821*

*

,921**

,509**

1 ,850**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,009 ,000

N 25 25 25 25 25 25

KUALITA

S

PEKERJA

AN

Pearson

Correlat

ion ,897

**

,847*

*

,923**

,599**

,850**

1

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000

N 25 25 25 25 25 25

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari Tabel hasil korelasi kriteria pegawai seperti kriteria komunikasi, sikap,

kerjasama tim, tanggung jawab, orientasi pada pelanggan, dan kualitas pekerjaan dapat

dinyatakan bahwa, kriteria tanggung jawab merupakan kriteria yang kecil pengaruhnya

terhadap kriteria lain, dimana korelasi antara tanggung jawab dengan kriteria komunikasi,

sikap, kerjasama tim, orientasi pada pelanggan, dan kualitas pekerjaan memiliki nilai

koefisien korelasi masing-masing 0.327, 0.295, 0.553, 0.509, dan 0.599 dengan nilai

signifikansi 0.110, 0.152, 0.004, 0.009, dan 0.002. Hal ini menunnjukan bahwa terjadi

hubungan yang sedang antara kriteria tanggung jawab dengan kerjasama tim, orientasi pada

19

pelanggan dan kualitas pekerjaan, sedangkan tingkat signifikansi koefisien korelasi dari

kriteria kerjasama tim, oreintasi pada pelanggan dan kualitas pekerjaan terhadap tanggung

jawab memiliki nilai 0.004, 0.009, dan 0.002 yang mana probabilitannya jauh dari 0.01 atau

0.05, maka determinasi kriteria tanggung jawab terhadap kerjasama tim, orientasi pada

pelanggan dan kualitas pekerjaan signifikan. Sedangkan, nilai korelasi antara tanggung

jawab dengan kriteria komunikasi dan sikap menunjukan bahwa terjadi hubungan yang

rendah antara kriteria tanggung jawab dengan komunikasi dan sikap dan memiliki nilai

signifikansi 0.110 dan 0.152 yang mana probabilitannya lebih dari 0.01 atau 0.05, maka

dapat dikatakan bahwa determinasi kriteria komunikasi dan sikap terhadap kerjasama tim

tidak signifikan.

Dari Hasil analisa dan interpretasi data tabel korelasi kriteria pegawai. Dapat

dikatakan bahwa hanya kriteria tanggung jawab yang memiliki pengaruh yang kecil

terhadap kriteria lain. Sedangkan, kriteria lain seperti kriteria komunikasi, sikap, kerjasama

tim, orientasi pada pelanggan, dan kualitas pekerjaan memiliki nilai keterhubungan yang

besar bahkan dapat dikatakan bahwa determinasi antara kriteria-kriteria terseput saling

signifikan hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing kriteria yang mana

probabilitanya jauh lebih kecil dari 0.01 atau 0.05.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil pembahasan yang terlah

diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan : Adapun Evaluasi Kinerja Pegawai

yang di lakukan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat

membantu dalam penilaian kinerja untuk mencapai tujuan perusahaan Kisel tersebut.

Selanjutnya, pada kriteria tanggung jawab memiliki hubungan kecil dengan kriteria lain

walaupun nilai total dari kriteria tanggung jawab merupakan nilai tertinggi dari nilai total

kriteria lainya yaitu yaitu 92 (total dari jumlah kriteria untuk masing-masing pegawai). Nilai

baik dari kriteria tanggung jawab ini tak dapat mempengaruhi kriteria lain secara signifikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya beberapa devisi yang revenue atau pendapatan-

nya tidak mencapai target ini berkaitan dengan kurangnya rasa tanggung jawab, rasa

tanggung jawab dimaksudkan ialah tanggung jawab dari pegawai terhadap kriteria lain yaitu

komunikasi, sikap, kerjasama tim, orientasi pada pelanggan, dan kualitas pekerjaan.

6. Daftar Pustaka

[1] FAKTUR ROHMAN & AHMAD BAGUS SETIAWAN, 2015.

Sistem Penilaian Dosen Teladan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting(SAW) di

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.

STMIK AMIKOM Yogyakarta. ISSN : 2302-3805.

[2] NATASSYA AMALIA ANZA, EKO DARWIYANTO & GEDE AGUNG A.W, 2016.

Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian Kerja Pegawai pada PT. Sangkuriang

Internasional Menggunakan Pendekatan Metode Balanced Scorecard. e-Proceeding of

Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 | Page 879. ISSN : 2355-9365

[3] YENI MULYANI, CACA EMILE SUPRIANA, DS & ANGGORO ARI NURCAHYO,

DS, (2017).

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Dosen Menggunakan Metode Simple

Additive Weighting (SAW) Studi Kasus Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Studi Kasus

Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Skripsi(S1) thesis, Fakultas Teknik.

[4] DWI CITRA HARTINI, ENDANG LESTARI RUSKAN & ALI IBRAHIM.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel di Kota Palembang dengan Metode Simple

Additive Weighting(SAW). Jurnal Sistem Informasi(JSI), VOL.5, NO. 1, April 2013. ISSN

Print : 2085-1588. ISSN Online : 2355-4614. Halaman 546-565

20

[5] Priyatno, Duwi, (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian

Dengan SPSS, Yogyakarta : Gava Media.

[6] Ariyanto, (2012). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan

Metode SAW (Simple Additive Weighting) Studi Kasus di Pamella Swalayan. FM-UINSK-

BM05—7/R0. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

Yogyakarta.

[7] Ridwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : ALFABETA

[8] LPM, 2014, Pedoman Penilaian Kinerja Karyawan Universitas Muhammadiyah

Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto.

[9] Ades Galih Anto, Hindayanti Mustafidah, Aman Suyad, (2015). Sistem Pendukung

Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode SAW. Jurnal

Informatika(JUITA) Vol.III, Nomor 4, Nopember 2015, ISSN : 2086-9398.

[10] Destriyana Darmastuti, (2013). Implementasi Metode Simple Additive Weighting(SAW)

Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis Web Untuk Rekomendasi Pencari Kerja

Terbaik. Jurnal Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (Justin) Vol 1, No 2 (2013).