evaluasi kinerja implementasi bpjs kesehatan di rumah sakit - 21 mei 14
DESCRIPTION
dari seminar SJSNTRANSCRIPT
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
1/11
Evaluasi KImplementas
Kesehatan di RumahSutoto, Heru Ariyadi,
Ritz Carlton Jakar
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
2/11
Sudut PandangRS
Pemerintah& Non
Pemerintah
KunjunganPasien
peserta BPJS
KlaimPembayaran
KepuasanRS
Regulasi
RS. Pemerintah = RS Bersubsidi
RS Non Pemerintah = RS Mandiri
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
3/11
Kunjungan Pasien Peserta BPJS
Peserta BPJS kesehatan terus meningkat (per 9 Mei 2014 sudah mencapai 1peserta), sehingga kunjungan peserta BPJS di rumah sakit terus meningkat.
Terjadi pergeseran proporsi kunjungan pasien peserta BPJS dengan pasien nmakin meningkat dari bulan ke bulan.
Bagi sebagian besar RS Pemerintah, peningkatan peserta BPJS meningkatkrumah sakit, sehingga muncul tuntutan insentif tambahan bagi karyawan.
Bagi RS non pemerintah, unit cost biaya pelayanan per episode relatif lebih dibanding biaya pelayanan pasien umum (walaupun sebagian surplus diband
karena penggunaan standar therapy yang dikendalikan menyesuaikan tarif Regionalisasi kunjungan ke RS berdasar alamat pasien, dianggap melangga
untuk memilih RS.
Kesulitan input untuk rumah sakit yang jauh dari fasilitas internet.
Mis komunikasi dengan pasien yang tidak paham perbedaan haknya dalam
Pasien mandiri yang ikut BPJS sebagian besar sudah sakit.
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
4/11
Tarif INA-CBG
Selisih tarif antar regional tidak bermakna dan pengelompokannya tidak sestarif RS di Jakarta yang biaya operasional SDM nya tinggi disamakan denga
di jawa (bobot beban SDM sekitar 30 40 persen biaya operasional). Walaupun sudah ada koreksi beberapa tarif INA-CBG, masih ada beberapa k
dengan tindakan yang dianggap tidak sesuai unit cost, seperti tindakan bed
Ada kesenjangan tarif yang sangat besar ( > 2 kali lipat) antara RSU Kelas A dB/C/D, termasuk pelayanan yang menjadi kompetensi RSU kelas B / C / D. haakibat data costing yang diolah NCC dari RS kelas B/C/D tidak valid.
Sebagian besar rumah sakit di kota sedang dan kecil secara agregat pembay
BPJS surplus dibanding tarif pelayanan RS, walaupun dari biaya per episode lebih kecil dibanding pasien umum.
Tidak ada insentif bagi rumah sakit swasta yang ambil bagian dalam pelayanInsentif yang dimaksud bisa berupa bantuan investasi, potongan pajak, pelupasien dsb nya.
Tarif lambat mengakomodir tehnologi kesehatan baru yang lebih akurat berpenapisan HTA.
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
5/11
Pelayanan Rumah Sakit
Pasien kehilangan haknya untuk memilih alternatif metode pengobamendapat second opinion.
Dokter merasa dikurangi hak profesionalismenya dan juga hak atas j
Perbedaan persepsi tentang pemahaman arti fraud antara RS dengkepentingan harus disamakan, agar jelas rambu-rambu nya.
Koordinasi dan sosialisasi kebijakan pelayanan BPJS dari pusat regbelum optimal, sehingga sering membingungkan rumah sakit.
Tidak ada standarisasi kompetensi kasus di RS type D,C,B dan A, seh
kerancuan dalam pelaksanaan rujukan. Rumah sakit dengan type yarelatif besar perbedaan kompetensinya. Standar dan perlakuan pasiebeda antar rumah sakit , walaupun dengan kelas rumah sakit dan keyang sama.
Biaya rujukan yang mahal belum diakomodir (mis Ambulance udara Papua).
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
6/11
Klaim Pembayaran Peran verifikator masih belum sama persepsinya, sebagai verifikator
atau juga verifikator klinis. Kompetensi verifikator harus sesuai denga
diverifikasi. Banyak kelambatan pengajuan proses klaim karena masalah adminis
rumah sakit. Perlu segera direalisasikan bridging antara SIM BPJS d
RS.
Kode diagnosis berdasar ICD 9 dan ICD 10CM, belum dipahami semua
sehingga tergantung koder dalam menerjemahkan diagnosis ke kode
Akibatnya rawan terjadi under dan up coding.
Pada jam sibuk , koneksi dengan server BPJS sangat lambat dan serin
Untuk daerah yang sulit internet , menjadi permasalahan tersendir
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
7/11
Kepuasan RS
Rumah sakit (dan dokter) saat ini lebih menyukai pasien umum membayar fee for service karena :
Tidak ada resiko kerugian, dan dokter dapat mempraktekkan keilmuanberdasarkan pengetahuan, keyakinan dan pengalaman masing-masingada PNPK yang lengkap).
Banyak rumah sakit yang kesulitan arus kas, karena kelambatan dalam
klaim.
Resiko tuntutan dan teguran bagi rumah sakit yang tidak melaksanakansesuai aturan pelayanan relatif besar.
Bagi RS non pemerintah : total pendapatan rumah sakit relatif lebih ting
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
8/11
Regulasi
Banyak rumah sakit kesulitan menyusun clinical pathway untyang sering masuk.
Belum ada PNPK (Pedoman Nasional Praktek Kedokteran) yangdan bisa diaplikasikan ke rumah sakit.
Belum ada manlak pelaksanaan JKN, sehingga terjadi banyak im
pelayanan yang tidak berdasar oleh rumah sakit dan BPJS Kesetingkat Regional maupun KCU.
Perlu ada perbedaan manlak antara RS Swasta dengan RS Pem(utamanya dalam subsidi, tarif, sistem rujukan dan iur biaya).
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
9/11
Kesimpulan dan Saran(antara GADUH GAGAP dan GAG
Implementasi BPJS kesehatan masih on track dari sisi target kdan pelayanan di rumah sakit.
Perlu penetapan regulasi, pengadaan tool untuk bridging SSIM BPJS serta persamaan persepsi antara semua pemangku ke
Rumah sakit masih memerlukan proses adaptasi dalam pelayanpeserta BPJS kesehatan.
Perlu dibedakan perlakuan pada RS Pemerintah yang bersubsidpemerintah yang mandiri. Dengan tujuan ada keadilan dalam pkue BPJS dan tidak ada rumah sakit yang harus dibangkrutkan.
Perlu perbaikan dan transparansi data dasar untuk pengambila
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
10/11
Kesimpulan dan Saran(antara GADUH GAGAP dan GAG
Kementrian Kesehatan sebagai regulator segera mengeluarkan pand
pencegahan fraud dalam pelayanan pasien BPJS. Kementrian Kesehatan mengeluarkan pedoman kerja verifikator BPJ
tugas hak wewenang dan tanggung jawab verifikator.
Kementrian kesehatan segera menyelesaikan Panduan Nasional pela
Kedokteran (PNPK) bersama organisasi profesi, agar dapat segera dit
menjadi clinical pathway.
Ada pedoman standar kompetensi dan pelayanan untuk rumah sakit
rumah sakit (umum dan khusus), serta kelas rumah sakit.
Respons terhadap permasalahan yang terjadi harus lebih cepat dalam
-
5/20/2018 Evaluasi Kinerja Implementasi BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit - 21 Mei 14
11/11
Implementasi BPJS Kesehatan d
Sakit , memang Gaduh d
Gagap tapi tidak