evaluasi kebijakan spasial

17
Kata Pengantar Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan makalah atau paper yang berjudul “Evaluasi dalam Kebijakan Spasial” dengan tepat waktu. Makalah ini adalah bagian dari rangkaian dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teknik Evaluasi Perencanaan sebagai dasar ilmu mengevaluasi perencanaan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman penulis terhadap materi kuliah yang telah diberikan Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam penyelesaian makalah ini dari awal hingga selesai. Ucapan terima kasih yang sangat besar kami tujukan kepada dosen pembimbing Mata Kuliah Teknik Evaluasi Perencanaan yang telah meluangkan waktu beliau guna membimbing penulis dalam menyusun makalah ini. Kesempurnaan hanyalah milik sang Maha Kuasa Allah SWT, maka dari itu sangat kami butuhkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini agar lebih baik dan bermanfaat kedepannya serta dapat dijadikan suatu referensi dalam mengatasi polemik permasalahan pembiayaan pembangunan. Surabaya, Maret 2016 Teknik Evaluasi Perencanaan | i

Upload: himpunan-mahasiswa-planologi-its

Post on 11-Apr-2017

339 views

Category:

Engineering


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi kebijakan spasial

Kata Pengantar

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-

Nya-lah penulis dapat menyelesaikan makalah atau paper yang berjudul “Evaluasi dalam

Kebijakan Spasial” dengan tepat waktu.

Makalah ini adalah bagian dari rangkaian dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah

Teknik Evaluasi Perencanaan sebagai dasar ilmu mengevaluasi perencanaan. Selain itu, makalah

ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman penulis terhadap materi kuliah yang

telah diberikan

Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan

berkontribusi aktif dalam penyelesaian makalah ini dari awal hingga selesai. Ucapan terima

kasih yang sangat besar kami tujukan kepada dosen pembimbing Mata Kuliah Teknik Evaluasi

Perencanaan yang telah meluangkan waktu beliau guna membimbing penulis dalam menyusun

makalah ini.

Kesempurnaan hanyalah milik sang Maha Kuasa Allah SWT, maka dari itu sangat kami

butuhkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini agar lebih baik dan bermanfaat

kedepannya serta dapat dijadikan suatu referensi dalam mengatasi polemik permasalahan

pembiayaan pembangunan.

Surabaya, Maret 2016

Penyusun

Teknik Evaluasi Perencanaan | i

Page 2: Evaluasi kebijakan spasial

Daftar Isi

Daftar Tabel

Teknik Evaluasi Perencanaan | ii

Page 3: Evaluasi kebijakan spasial

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 mengenai Penataan Ruang, ruang

merupakan wadah yang meliputi ruang dara, laut, dan udara termasuk pula ruang di dalam bumi

sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup tinggal dan melakukan

kegiatan untuk memelihara kelangsungan hidupnya. Sedangkan tata ruang merupakan wujud

struktur ruang dan pola ruang.

Penataan ruang merupakan suatu sistem di dalam proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam penyelenggaraan penataan

ruang diperlukan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengawasi jalannya proses penataan

ruang tersebut. Kebijakan tersebut adalah rencana tata ruang yang merupakan hasil perencanaan

tata ruang yang berfungsi untuk mewujudkan suatu tata ruang secara tertib.

Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistem sosial yang meliputi

manusia dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya dengan ekosistem yang terdiri dari

sumber daya alam, dan sumber daya buatan berlangsung. Interaksi ini tidak selalu secara

otomatis berlangsung seimbang dan saling menguntungkan berbagai pihak karena adanya

perbedaan kemampuan, kepentingan, dan adanya sifat perkembangan ekonomi yang akumulatif.

Oleh karena itu, ruang perlu ditata agar dapat memelihara keseimbangan lingkungan dan

memberikan dukungan terhadap manusia serta makhluk hidup lainnya dalam melakukan

kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal.

Sebagai suatu keadaan, tata ruang mempunyai ukuran kualitas yang bukan semata

menggambarkan mutu tata letak dan keterkaitan hirarkis baik antara kegiatan maupun antar

pusat, akan tetapi juga menggambarkan mutu komponen penyusunan ruang. Mutu ruang itu

ditentukan dengan terwujudnya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan pemanfaatan ruang

yang mengindahkan faktor daya dukung lingkungan, fungsi lingkungan, lokasi, dan struktur

(keterkaitan jaringan infrastruktur, pusat permukiman, dan jasa).

Teknik Evaluasi Perencanaan | 1

Page 4: Evaluasi kebijakan spasial

Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, penataan ruang diselenggarakan

sebagai salah satu yang berasaskan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud adalah

terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan

memperhatikan sumber daya manusia. Untuk menjamin ketercapaian tujuan dalam

penyelenggaraan penataan ruang maka perlu dilakukan pengawasan terhadap kinerja pengaturan,

pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang. Dalam pengawasan penataan ruang terdiri atas

tindakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan

mengamati dan memeriksa kesesuaian antara penyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai evaluasi dalam

kebijakan penataan ruang tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah yang berjudul “Evaluasi dalam Kebijakan Spasial”

adalah bagaimana prosedur dan tahapan dalam proses evaluasi kebijakan spasial?

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul “Evaluasi dalam Kebijakan Spasial” adalah

agar mahasiswa mampu dalam memahami prosedur dari proses evaluasi kebijakan spasial serta

menganalisis prosedur evaluasi kebijakan spasial pada suatu kasus evaluasi rencana tata ruang

perkotaan.

1.3.2 Sasaran

Adapun sasaran yang ingin dicapai di dalam makalah yang berjudul “Evaluasi dalam

Kebijakan Spasial” adalah sebagai beikut.

1. Menjelaskan prosedur dalam evaluasi kebijakan spasial.

2. Mengkritisi prosedur dalam evaluasi kebijakan spasial pada studi kasus.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah yang berjudul “Evaluasi dalam Kebijakan Spasial” adalah

sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Teknik Evaluasi Perencanaan | 2

Page 5: Evaluasi kebijakan spasial

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, serta

sistematika penulisan makalah.

BAB II MATERI EVALUASI KEBIJAKAN SPASIAL

Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar evaluasi, faktor-faktor dalam evaluasi, tujuan

pelaksanaan evaluasi, kedudukan evaluasi dalam rencana tata ruang, prosedur evaluasi yang

berpedoman dari Permendagri Nomor 8 Tahun 2008, Kementrian Pekerjaan Umum, dan

BKTRN, serta memaparkan perbedaan antara evaluasi dan monitoring.

BAB III STUDI KASUS EVALUASI KEBIJAKAN SPASIAL

Bab ini menjelaskan tentang studi kasus pada sebuah kebijakan tata ruang perkotaan, dan

mengkritisi bagaimana prosedur yang dipakai dalam studi kasus tersebut.

BAB IV KESIMPULAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan rekomendasi dari keseluruhan pembahasan

di atas.

Teknik Evaluasi Perencanaan | 3

Page 6: Evaluasi kebijakan spasial

Bab II Materi Evaluasi Dalam Kebijakan Spasial

2.1 Konsep Dasar Evaluasi

Evaluasi menurut Tyler (1950) adalah proses penentuan sejauh mana tujuan telah

tercapai. Menurut Kirkpatrick, evaluasi merupakan sebuah untuk mengetahui apakah sebuah

program dapat direalisasikan atau tidak dengan cara mengetahui efektifitas masing-masing

komponennya melalui rangkaian informasi yang diperoleh evaluator.

Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari

UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12), menyatakan bahwa : Evaluation is the process of

ascertaining the decision of concern, selecting  appropriate information, and collecting and

analyzing information in order to report summary data useful to decision makers in selecting

among alternatives. Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan,

analisis dan penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan

program, prosedur, produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagi

pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif keputusan untuk program

selanjutnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang

sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan

menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau

menyusun kebijakan. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat

dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan

program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan

untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau

dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya

maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.

2.2 Faktor-Faktor Dalam Evaluasi

Faktor yang menentukan dan menjadikan kegiatan peninjauan kembali rencana tata ruang

menjadi suatu aktivitas yang penting untuk dilakukan secara berkala dalam proses penataan

ruang adalah karena adanya kemungkinan perubahan atau ketidaksesuaian atau adanya

Teknik Evaluasi Perencanaan | 4

Page 7: Evaluasi kebijakan spasial

penyimpangan yang mendasar antara rencana dengan kenyataan yang terjadi dilapangan, baik

karena faktor internal maupun faktor eksternal.

1) Faktor Eksternal

a. Adanya perubahan dan/atau penyempurnaan peraturan atau rujukan sistem penataan

ruang.

b. Adanya perubahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang atau sektoral kawasan

perkotaan yang berdampak pada pengalokasian kegiatan pembangunan yang

memerlukan ruang berskala besar.

c. Adanya ratifikasi kebijaksanaan global yang mengubah paradigma sistem

pembangunan pemerintah serta paradigama perencanaan tata ruang.

d. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dan seringkali

radikal dalam hal pemanfaatan sumberdaya alam meminimalkan kerusakan

lingkungan.

e. Adanya bencana alam yang cukup besar sehingga mengubah struktur dan pola

pemanfaatan ruang, dan memerlukan relokasi kegiatan budaya maupun lindung

yang ada demi pembangunan pasca bencana.

2) Faktor Internal

a. Rendahnya kualitas rencana tata ruang perkotaan yang dipergunakan sebagai acuan

untuk penertiban perizinan lokasi pembangunan, sehingga kurang dapat

mengoptimalisasikan perkembangan dan pertumbuhan aktivitas sosial ekonomi

yang cepat dan dinamis.

b. Rendahnya kualitas ini dapat disebabkan karena tidak diikutinya proses teknis dan

prosedur kelembagaan perencanaan tata ruang.

c. Terbatasnya pengertian dan komitmen aparat yang terkait dengan tugas penataan

ruang, mengenai fungsi dan kegunaan rencana tata ruang dalam pelaksanaan

pembangunan.

d. Adanya perubahan atau pergeseran nilai/norma dan tuntutan hidup yang berlaku

didalam masyarakat.

e. Lemahnya aparatur yang berwenang dalam bidang pengendalian pemanfaatan

ruang.

Teknik Evaluasi Perencanaan | 5

Page 8: Evaluasi kebijakan spasial

2.3 Tujuan Dilakukannya Evaluasi

Tujuan dasar dalam mengevaluasi kebijakan spasial, adalah:

a. Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur, membandingkan dan menilai sesuatu yang

telah dijadikan sebagai keputusan, dan yang telah dikerjakan atau dilakukan, dengan

melihat standar-standar ukuran yang dijadikan tolak ukur baik atau buruk, berhasil atau

tidak berhasil.

b. Kegiatan tindak lanjut dari hasil kegiatan (keputusan) akan dari keputusan yang telah

diambil dan dikerjakan sebelumnya.

Beberapa alasan pentingnya dilakukan evaluasi ialah sebagai berikut:

Untuk mengetahui tingkat efektifitas suatu kebijakan, yakni seberapa jauh suatu

kebijakan mencapai tujuan.

Mengetahui apakah suatu kebijakan berhasil atau gagal, dengan melihat pada tingkat

efektifiatsnya.

Memenuhi aspek akuntabilitas publik. Dengan melakukan penilaian kinerja suatu

kebijakan, maka dapat dipahami sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah

kepada publik sebagai pemilik dana dan mengambil manfaat dari kebijakan dan

program pemerintah.

Menunjukkan pada stakeholder manfaat suatu kebijakan. Apabila tidak dilakukan

evaluasi terhadap suatu kebijakan, para stakeholder, terutama kelompok sasaran tidak

mengetahui secara pasti manfaat dari suatu kebijakan atau program.

Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pada akhirnya evaluasi kebijakan

bermanfaat untuk memberikan masukan bagi proses pengambilan kebijakan yang

akan datang agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan diharapkan lebih baik.

Bagi pemerintah, tujuan evaluasi antara lain adalah:

a. Agar pemerintah dapat memberikan penilaian secara periodik terhadap output rencana

dalam kaitannya dengan perkembangan yang terjadi.

b. Agar terdapat konsistensi dan kesinambungan program-program pembangunan dari tahun

ke tahun atau dari satu tahapan ke tahapan berikutnya.

Teknik Evaluasi Perencanaan | 6

Page 9: Evaluasi kebijakan spasial

Penyusunan RTRW

Pengesahan Rencana

Implementasi Rencana

Pengesahan Perbaikan

EVALUASI

2.4 Kedudukan Evaluasi Dalam Rencana Tata Ruang

Kegiatan evaluasi rencana tata ruang tidak terlepas dari kegiatan penyusunan rencana

ataupun kegiatan revisi, karena didalam suatu mekanisme penanganan rencana tata ruang yang

utuh, kegiatan tersebut satu dengan lainnya merupakan satu sikuensis, dimana output kegiatan

yang satu akan merupakan input bagi kegiatan lainnya.  Secara diagramatis, kedudukan evaluasi

dalam rencana tata ruang dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1 Diagram Kedudukan Evaluasi Dalam Rencana Tata Ruang

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa untuk melakukan evaluasi diperlukan adanya

masukan dari monitoring mengenai implementasi suatu rencana. Keluaran dari evaluasi berupa

suatu informasi yang akan digunakan sebagai dasar terbentunya suatu kebijaksanaan dengan

adanya perbaikan atau revisi rencana atau penyusunan rencana yang baru.

2.5 Prosedur Evaluasi

NUNGGU DANAR2.6 Penentuan Variabel Ukur

Salah satu kegiatan evaluasi adalah dengan menentukan variabel yang dapat memberikan

indikasi atau mempengaruhi pelakasanaan rencana tata ruang adalah kesesuaian wujud fisik yang

terbentuk saat ini (eksisting) dengan materi setiap hirarki rencana tata ruang. Berikut adalah

rincian variabel yang digunakan sebagai bahan evaluasi rencana tata ruang, misalnya adalah

RTRW Kabupaten:

a. Analisis untuk melihat kedudukan kabupaten dalam sistem perwilayahan nasional, sistem

tata ruang pulau, sistem perwilayahan propinsi, dan keterkaitannya dengan kabupaten

lainnya,

b. Analisis demografi

Teknik Evaluasi Perencanaan | 7

Page 10: Evaluasi kebijakan spasial

c. Analisis sosial kemasyarakatan

d. Analisis ekonomi

e. Analisis fisik dan daya dukung lingkungan

f. Analisis sarana dan prasarana

g. Analisis struktur dan pola pemanfaatan ruang yang ada dan kecenderungan

perkembangannya

h. Analisis potensi dan kondisi sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya

manusia

2.7 Perbedaan Evaluasi Dan MonitoringPemantauan (monitoring) dan evaluasi merupakan dua tahap terakhir sebelum memulai

siklus perencanaan baru. Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, kegiatan pemantauan

dan evaluasi merupakan bagian dari kegiatan pengawasan pemanfaatan ruang (selain pelaporan).

Kegiatan pengawasan bersama-sama dengan penertiban merupakan bentuk dari pengendalian

pemanfaatan ruang.

Kegiatan evaluasi seringkali dikaitkan dengan kegiatan revisi atau peninjauan kembali,

yang dalam lingkup penataan ruang dimasukkan dalam proses perencanaan tata ruang (yang

menghasilkan produk rencana tata ruang baru). Berikut adalah perbedaan antara evaluasi dan

monitoring.

Tabel 1 Perbedaan Evaluasi dan MonitoringEVALUASI MONITORING

Evaluasi dilakukan untuk

mengidentifikasikan lebih jauh sasaran apa

yang sudah dicapai, dampak apa yang

timbul, atau konsekuensi lain dari

pelaksanaan rencana.

Evaluasi adalah penilaian terhadap kinerja

pelaksanaan rencana yang dilakukan

dalam waktu tertentu (pada akhir tahap

tertentu dari pelaksanaan rencana) yang

dapat berupa on-going evaluation dan

Monitoring merupakan aktivitas untuk

mengukur pencapaian (progress) dalam

proses pelaksanaan suatu rencana.

Aktivitas monitoring menyangkut

pengumpulan data/informasi tentang apa

yang terjadi secara faktual, dalam rangka

menemukenali bagaimana berbagai

masukan dalam pelaksanaan rencana

dapat dimanfaatkan dan bagaimana

berbagai aktivitas esensial rencana

Teknik Evaluasi Perencanaan | 8

Page 11: Evaluasi kebijakan spasial

EVALUASI MONITORING evaluasi pasca pelaksanaan (ex-post

evaluation).

Hasil evaluasi dapat merupakan

pertimbangan perlu tidaknya dilakukan

peninjauan kembali (review) terhadap

suatu rencana. Misalnya dalam bentuk

penyempurnaan, penyesuaian, atau

penyusunan kembali/revisi).

dilakukan.

Hasil dari monitoring ini adalah

tersedianya informasi yang memungkinkan

dilakukannya suatu evaluasi terhadap

pelaksanaan rencana, baik secara periodik

maupun pada akhir masa berlakunya

rencana.

Teknik Evaluasi Perencanaan | 9

Page 12: Evaluasi kebijakan spasial

Bab III Studi Kasus

Teknik Evaluasi Perencanaan | 10

Page 13: Evaluasi kebijakan spasial

Bab IV Kesimpulan

4.1 Kesimpulan dan Rekomendasi

Teknik Evaluasi Perencanaan | 11