evaluasi kebijakan pembangunan transportasi laut di …repository.umrah.ac.id/1630/1/ejurnal - sandi...

16
1 EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS SANDI PRATAMA [email protected] Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ABSTRAK Transportasi laut merupakan salah satu sektor transportasi yang turut menjadi bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kepulauan, hal ini juga menjadi salah satu sasaran dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan. Wilayah kepulauan di Kabupaten Kepulauan Anambas menjadikan transportasi laut sebagai salah satu alat bantu yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang. Berdasarkan keadaan wilayah kepulauan salah satu dari program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Anambas adalah program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan yang bertujuan meningkatkan konektivitas antar pulau, antar daerah dan dengan negara tetangga. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengevaluasi Kebijakan Pembangunan Transportasi Laut diKabupaten Kepulauan Anambas. Dalam penelitian ini menggunakan teori yang diungkapkan oleh Dunn (2000:601), kriteria-kriteria evaluasi kebijakan: efektifitas merupakan tercapainya tujuan dan kejelasan sasaran, kemudian efesiensi yang artinya waktu pelaksanaan, selanjutnya kecukupan yang merupakan kepuasan terhadap hasil, keadilan atau perataan artinya tidak mementingkan kelompok tertentu, kemudian responsifitas merupakan kepuasan dan kriteria ketepatan adalah keberhasilan serta kegunaan. Hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa transportasi laut menjadi salah satu sektor transportasi yang turut menjadi bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, hal ini juga menjadi salah satu sasaran dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Dengan mengevaluasi akan efektifitas transportasi laut yang melihat tercapainya tujuan adanya transportasi maka akan mempermudahkan masyarakat untuk keluar masuk Kabupaten Anambas serta mempermudah masyarakat mendapatkan barang. Kata Kunci : Evaluasi, Kebijakan, Pembangunan

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

1

EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT

DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

SANDI PRATAMA

[email protected]

Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang

ABSTRAK

Transportasi laut merupakan salah satu sektor transportasi yang turut

menjadi bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kepulauan, hal ini

juga menjadi salah satu sasaran dalam meningkatkan perekonomian dan

pembangunan. Wilayah kepulauan di Kabupaten Kepulauan Anambas menjadikan

transportasi laut sebagai salah satu alat bantu yang digunakan untuk mengangkut

penumpang dan barang. Berdasarkan keadaan wilayah kepulauan salah satu dari

program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Anambas

adalah program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan yang bertujuan

meningkatkan konektivitas antar pulau, antar daerah dan dengan negara tetangga.

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengevaluasi Kebijakan Pembangunan

Transportasi Laut diKabupaten Kepulauan Anambas. Dalam penelitian ini

menggunakan teori yang diungkapkan oleh Dunn (2000:601), kriteria-kriteria

evaluasi kebijakan: efektifitas merupakan tercapainya tujuan dan kejelasan

sasaran, kemudian efesiensi yang artinya waktu pelaksanaan, selanjutnya

kecukupan yang merupakan kepuasan terhadap hasil, keadilan atau perataan

artinya tidak mementingkan kelompok tertentu, kemudian responsifitas

merupakan kepuasan dan kriteria ketepatan adalah keberhasilan serta kegunaan.

Hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa transportasi laut menjadi salah

satu sektor transportasi yang turut menjadi bagian penting dalam menunjang

aktivitas masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, hal ini juga menjadi salah

satu sasaran dalam meningkatkan perekonomian dan pembangunan di Kabupaten

Kepulauan Anambas. Dengan mengevaluasi akan efektifitas transportasi laut yang

melihat tercapainya tujuan adanya transportasi maka akan mempermudahkan

masyarakat untuk keluar masuk Kabupaten Anambas serta mempermudah

masyarakat mendapatkan barang.

Kata Kunci : Evaluasi, Kebijakan, Pembangunan

Page 2: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

2

PENDAHULUAN

Fasilitas transportasi merupakan bagian dari kebutuhan sarana dan

prasarana umum untuk pelayanan kepada masyarakat yang membantu dalam

melakukan mobilitas penduduk untuk beraktivitas. Munculnya transportasi

didasari adanya keterbatasan fisik manusia dalam menjalankan aktivitas

kehidupan sehari-hari baik kehidupan sosial, politik, ekonomi dalam

melangsungkan kehidupannya, pengembangan iptek, budaya dan lain-lain. Tanpa

adanya dukungan transportasi manusia tidak dapat bergerak untuk jarak dekat

sekalipun.

Transportasi laut merupakan salah satu sektor transportasi yang turut

menjadi bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kepulauan, hal ini

juga menjadi salah satu sasaran dalam meningkatkan perekonomian dan

pembangunan. Wilayah kepulauan di Kabupaten Kepulauan Anambas menjadikan

transportasi laut sebagai salah satu alat bantu yang digunakan untuk mengangkut

penumpang dan barang. Berdasarkan pasal 23 ayat (3) huruf b jalur pelayaran

penumpang dan barang dalam negeri melintasi : (1) Tarempa-Letung-Kijang-

Tanjungpriuk (Jakarta) dan (2) Tarempa-Ranai-Pontianak. Masalah transportasi

memang menjadi kendala utama, berkaca pada saat menjelang lebaran dan libur

sekolah pemudik dari dan menuju Kabupaten Kepulauan Anambas sangat

membludak, sementara transportasi sangat minim.

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 Pasal 1 ayat

2 tentang angkutan laut adalah kegiatan angkutan yang menurut kegiatannya

melayani kegiatan angkutan laut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut

sangat jelas bahwa transportasi laut sangat penting dalam menunjang aktivitas

masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas. Kontribusi transportasi laut menjadi

semakin penting karena nilai biaya yang dikeluarkan sangat murah bila

dibandingkan dengan transportasi udara. Transportasi laut di Kabupaten

Kepulauan Anambas sangat memegang peranan penting. Dengan adanya

perkembangan tersebut tentu adanya dampak positif baik bagi penumpang dan

proses distribusi barang, maupun aktivitas masyarakat Kabupaten Kepulauan

Anambas.

Page 3: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

3

Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas strategi yang

digunakan dalam perkembangan transportasi laut yang menjadi kebutuhan dalam

menunjang angkutan penumpang dan barang serta aktivitas masyarakat di

Kabupaten Kepulauan Anambas. Dan kebijakan merupakan sekumpulan

keputusan yang dibuat pemerintah untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai

masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 03

Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan

Aanambas, bahwa sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 kebijakan dan strategi

penetapan struktur ruang wilayah, huruf c meliputi pengembangan sistem jaringan

prasarana wilayah.

Selanjutnya menurut pasal 12 huruf (c) pengembangan transportasi laut

akses eksternal kawasan dalam lingkup yang lebih luas dengan strategi sebagai

berikut:

1. Meningkatkan pengembangan jalur transportasi laut dan

2. Meningkatkan pengembangan akses antar pulau dalam membuka

keterisolasian

Terkait kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan

Anambas terhadap transportasi laut, yaitu mencari langkah untuk mengatasi

keterbatasan transportasi dari dan menuju Kabupaten Kepulauan Anambas

diantaranya pengadaan kapal pengangkutan penumpang dan kapal pengangkut

barang, dan perbaikan pelabuhan sebagai tempat berlabuh dan bersandar kapal,

sebagai tempat naik dan turun penumpang serta untuk kegiatan bongkar muat

barang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 03

Tahun 2013 Pasal 2 huruf (a) tentang RTRW Kabupaten Kepulauan Anambas

berfungsi sebagai acuan dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD). Sejalan dengan Peraturan Daerah tersebut bahwa sasaran dalam

RPJMD tersedianya transportasi laut yang mampu melayani angkutan laut antar

pulau, dan antar wilayah.

Page 4: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

4

Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki

karakteristik yang berbeda dengan wilayah lainnya, hal ini dikarenakan sebagian

besar wilayahnya terdiri dari lautan dan pulau-pulau yang tersebar di Perairan

Laut Natuna dan Laut Cina Selatan. Kabupaten Kepulauan Anambas

membutuhkan angkutan laut untuk mendukung distribusi barang serta untuk

mobilisasi penumpang. Sistem transportasi yang efektif dan efisien serta terpadu,

merupakan hal yang penting untuk mempermudah angkutan barang dan

penumpang. Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana transportasi laut di wilayah

kepulauan seperti Kabupaten Kepulauan Anambas telah menjadi tulang punggung

utama pergerakan distribusi barang dan angkutan penumpang dengan

menggunakan kapal laut.

Berdasarkan keadaan wilayah kepulauan salah satu dari program Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Anambas adalah program

pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan yang bertujuan meningkatkan

konektivitas antar pulau, antar daerah dan dengan negara tetangga.

Perumusan Masalah

Transportasi laut sangat memegang peranan penting di Kabupaten

Anambas maka perlu adanya evaluasi kebijakan pemerintah terhadap

perkembangan transportasi yang menjadi kebutuhan dalam menunjang angkutan

penumpang dan barang. Hal ini terlihat dilapangan bahwa masih minimnya

transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Anambas dalam mengangkut

penumpang dan barang.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Evaluasi Kebijakan

Pembangunan Transportasi Laut Di Kabupaten Kepulauan Anambas?

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi Kebijakan Pembangunan Transportasi laut diKabupaten Kepulauan

Anambas.

Page 5: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

5

2. Kegunaan Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

pemerintah berkaitan pelaksanaan Transportasi Laut di Kabupaten

Kepulauan Anambas.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya apabila memiliki

permasalahan yang sama untuk pengembangan ilmu pengetahuan sosial

khususnya dalam ilmu administrasi negara.

Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori Dunn (2000:601). Dengan

menerapkan teori Dunn, peneliti bermaksud menjabarkan bagaimana kerangka

berpikir ini agar terdapat batasan masalah dan tidak terjadi kesalahpahaman

antar variabel. Agar mempermudah maka dapat digambarkan dalam bentuk

gambar sebagai berikut :

Gambar 1.1

Kerangka Berpikir

c.

Efektifitas

Tercapainya

tujuan

Kejelasan

sasaran

Transportasi mempermudah

mengangkut penumpang dan

barang

Terdapat kesesuaian antara

konsep perencanaan dan

hasil

Efisiensi Waktu

pelaksanaan

Jarak tempuh yang jauh

membuat permintaan

transportasi laut semakin

besar

Kecukupan Kepuasan

terhadap

hasil

Kebijakan transportasi laut

dapat diterima oleh

penumpang/masyarakat Kab

Anambas

Page 6: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

6

LANDASAN TEORITIS

A. Kebijakan publik

Kebijakan publik merupakan suatu ilmu multidisipliner karena melibatkan

banyak disiplin ilmu seperti ilmu politik, sosial,ekonomi,dan psikologi. Studi

kebijakan berkembang pada awal 1970-an terutama melalui tulisan Harold D.

Laswell dan Abraham Kaplan dalam Howlett dan Ramesh (1995:2) yang

mendefinisikan kebijakan publik/public policy sebagai suatu program yang di

proyeksikan dengan tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan praktik-praktik tertentu (a

projected of goals, values, and practices).

Senada dengan definisi ini, George C. Edwards III dan Ira Sharkansky

dalam Suwitri (2009:10) mendefinisikan kebijakan publik sebagai suatu tindakan

pemerintah yang berupa program-program pemerintah untuk pencapaian sasaran

atau tujuan. Dari dua definisi diatas kita bisa melihat bahwa kebijakan publik

memiliki kata kunci “tujuan”, “nilai-nilai”, dan “praktik”. Kebijakan publik selalu

memiliki tujuan, seperti kebijakan pemerintah untuk menggantikan kurukulum

tahun 2006 menjadi kurikulum tahun 2013 kemudian dikembalikan lagi menjadi

kurikulum tahun 2006.

Dye, George C. Edwards III dan Ira Sharkansky dalam Suwitri (2009:9)

juga manyatakan bahwa kebijakan publik merupakan:

Keadilan/Pe

rataan

Tidak

mementingkan

kelompok

tertentu

Transportasi laut yang

beroperasi dalam

mengangkut penumpang

dan barang

Responsifitas Kepuasan

Terpenuhinya kebutuhan

masyarakat Kab.Anambas

dalam mendapatkan barang

yang diperlukan

Ketepatan

Keberhasilan

Kegunaan

Kebijakan transportasi laut

berhasil diterapkan pada

sasaran

Ketertiban penumpang

Page 7: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

7

“Apa yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah

yang dapat ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan atau dalam

policy statement yang berbentuk pidato-pidato dan wacana yang

diungkapkan pejabat politik dan pejabat pemerintah yang segera

ditindaklanjuti dengan program-program dan tindakan pemerintah”.

Kedua definisi baik dari Dye dan Edwards III dan Sharkansky sama-sama

menyetujui bahwa kebijakan publik juga termasuk dalam hal keputusan untuk

tidak melakukan tindakan apapun. Suwitri (2009:11) memberi contoh bahwa

keputusan pemerintah untuk menunda pelaksanaan Undang-Undang anti

Pornografi dan pornoaksi sehingga dalam hal ini pemerintah tidak melakukan

tindakan apapun untuk menjelaskan Undang-Umdamg tersebut juga termasuk

kebijakan publik.

Menurut James A. Anderson dalam Subarsono (2005:2), kebijakan publik

merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat pemerintah.

Senada dengan Laswell dan Kaplan, David Easton dalam Subarsono (2005:2)

mendefinisikan kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kepada

masyarakat, karena setiap kebijakan mengandung seperangkat nilai didalamnya.

B. Kebijakan

Kebijakan adalah alat atau cara untuk memecahkan masalah yang ada.

Kebijakan merupakan sekumpulan keputusan yang dibuat pemerintah atau

lembaga yang berwenang untuk memecahkan masalah atau mewujudkan tujuan

yang ingin dicapai masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Kebijakan diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar

dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara

bertindak.

Carl J Federick dalam Agustino (2008:7) mendefinisikan “kebijakan

sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok atau

pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan

dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut

dalam rangka mencapai tujuan tertentu”. Pendapat ini juga menunjukan bahwa

ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan tujuan merupakan

bagian yang penting dari definisi kebijakan, karena bagaimanapun kebijakan

Page 8: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

8

harus menunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan dari pada apa yang

diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu masalah.

Kebijakan harus dibedakan dengan kebijaksanaan. Policy diterjemahkan

dengan kebijakan yang berbeda artinya dengan wisdom yang artinya

kebijaksanaan. Pengertian kebijaksanaan memerlukan pertimbangan-

pertimbangan lebih jauh lagi, sedangkan kebijakan mencangkup aturan-aturan

yang ada didalamnya. James E Anderson sebagaimana dikutip Islamy (2001:17)

mengungkapkan bahwa kebijakan adalah “a purposive course of action follwed by

an actor or set of actors in dealing with a problem or matter of concern

(serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan

dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan

suatu masalah tertentu)”. Konsep kebijakan yang ditawarkan oleh Anderson ini

dalam Winarno (2012:21) dianggap lebih tepat karena memusatkan perhatian pada

apa yang sebenarnya dilakukan dan bukan apa yang diusulkan atau dimaksudkan.

Selain itu konsep ini juga membedakan secara tegas antara kebijakan (policy)

dengan keputusan (decision) yang mengandung arti pemilihan diantara berbagai

alternatif yang ada.

Richard Rose (dalam Winarno:2012:20) mengatakan bahwa “kebijakan

hendaknya dipahami sebagai serangkaian kegiatan yang sedikit banyak

berhubungan beserta konsekuensi-konsekuensi bagi mereka yang bersangkutan

daripada sebagai keputusan yang berdiri sendiri”. Pendapat kedua ahli tersebut

setidaknya dapat menjelaskan bahwa mempertukarkan istilah kebijakan dengan

keputusan adalah keliru, karna pada dasarnya kebijakan dipahami sebagai arah

atau pola kegiatan dan bukan sekedar suatu keputusan untuk melakukan sesuatu.

C. Evaluasi

Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang

berkesinambungan. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran keputusan,

evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran. Pengambilan keputusan

dalukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria yang

ditetapkan. Oleh karena itu, terdapat dua kegiatan dalam melakukan evaluasi yaitu

Page 9: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

9

melakukan pengukuran dan membuat keputusan dengan membandingkan hasil

pengukuran dengan kriterianya (Purwanto 2008 :1-2).

Cook dalam Wibawa (1994:5) mengatakan bahwa “program diturunkan

dari kebijakan dan mempunyai beberapa tujuan, setiap tujuan dicapai mempunyai

beberapa tindakan, setiap tindakan mengandung kriteria untuk mengukur

efektifitasnya”.

Norman dalam Umar (2002:2) mengatakan bahwa “ evaluasi yaitu sebuah

proses mengumpulkan memperoleh dan menyediakan informasi-informasi untuk

mengambil keputusan. Sedangkan Suyanto (1998:57) mengatakan bahwa”

evaluasi merupakan suatu efektifitas yang dirancang untuk menimbang manfaat

program dan kata evaluasi sering digunakan untuk riset evaluasi”.

Wirjana (2007:36) “evaluasi merupakan proses pengumpulan dan

menganalisis informasi untuk menentukan apakah pelaksanaan kegiatan-kegiatan

sesuai dan sejauh mana kegiatan-kegiatan itu menuju tercapainya sasaran. Dalam

arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi nilai atau

manfaat hasil kebijakan”. Dari berbagai kutipan dapat dikatakan bahwa evaluasi

merupakan langkah yang berguna untuk mengukur hasil dari setiap kebujakan dan

menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan dimasa mendatang yang lebih baik.

Menurut Ndraha (2003:201) bahwa “evaluasi merupakan proses

perbandingan antara standar dengan fakta dan analisa hasilnya”. Kesimpulannya

adalah perbandingan antara tujuan yang hendak dicapai dalam penyelesaian

masalah dengan kejadian yang sebenarnya, sehingga dapat disimpulkan dengan

analisa akhir apakah suatu kebijakan harus direvisi atau dilanjutkan.

D. Pembangunan

Pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui

upaya-upaya secara sadar dan terencana. Pembangunan juga dapat diartikan

proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek

kehidupan masyarakat.

Menurut Afiffudin (2010:42-47), pembangunan harus dipahami dalam

konteks yang luas, dikarenakan terdapat kesepakatan yang mengatakan bahwa

pembangunan harus mencangkup segala segi kehidupan dan penghidupan bangsa

Page 10: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

10

dan negara yang bersangkutan, meskipun dengan skala prioritas yang berbeda dari

satu negara dengan negara yang lain. Dalam konteksnya yang luas tersebut

pembangunan mempunyai beberapa pengertian, yang didasarkan pada sudut

pandangan yang berbeda-beda pula. Beberapa pengertian pembangunan tersebut

ialah:

1. Pembangunan adalah perubahan. Dalam arti mewujudkan suatu kondisi

kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baikdari kondisi

sekarang.

2. Pembangunan adalah pertumbuahan. Yaitu kemampuan suatu negara

untuk terus selalu berkembang baik secara kuantitatif maupun secara

kualitatif.

3. Pembangunan adalah rangkaian usaha yang secara sadar dilakukan.

4. Pembangunan adalah sesuatu rencana yang tersusun secara rapi.

5. Pembangunan adalah cita-cita akhir dari perjuangan negara atau bangsa.

Sedangkan menurut Subandi (2012:9), pengertian pembangunan harus

dibuat secra dinamis, dan bukan dilihat sebagai konsep statis. Pembangunan

adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Proses pembangunan

sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan agar

dapat menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri

tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi, bukan hanya yang

dikonsepsikan sebagai usaha pemerintah belaka.

E. Transportasi Laut

Transportasi laut merupakan pelayanan yang menghubungkan angkut

barang dan manusia antara pelabuhan yang satu dengan pelabuhan yang lain.

Peranan pelabuhan sangat penting dalam kegiatan bongkar muat barang serta

menaikkan dan menurunkan penumpang. Selain itu pelabuhan merupakan titik

kegiatan alih mode antara (darat dan laut) di setiap pelabuhan belum mencapai

terpaduan sepenuhnya, sehingga perpindahan barang dan manusia (penumpang)

yang belum efektif dan efesien.

Selain dari itu, perencanaan kebutuhan sarana (kapal-kapal laut) dan

prasarana transportasi laut (pelabuhan dan dermaga) belum terlaksana secara

Page 11: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

11

efektif, sehingga penyediaan kapasitas sarana dan prasarana transportasi laut

untuk memenuhi kebutuhan belum seimbang. Bila kapasitas yang tersedia lebih

besar dari kebutuhan akan mengakibatkan pemborosan dan sebaliknya bila

kapasitas yang tersedia lebih kecil dari kebutuhan akan mengakibatkan kepadatan

pelayanan. Kondisi yang baik adalah bila dicapai keseimbangan antara kapasitas

yang tersedia dengan kebutuhan akan jasa transportasi laut lain.

Transportasi laut menurut kamus besar bahas indonesia mendefinisikan

kapal sebagai kendaraan pengangkut penumpang dan barang dilaut. Sedangkan

didalam UU pelayaran didefinisikan sebagai kendaraan air dengan bentuk dan

jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, kendaraan

dibawah permukaan air dan bangunan terapung.

Muctaruddin (dalam Miro 2012:105) mengklarifikasikan transportasi laut

berdasarkan atas peranan pengangkutan diindonesia yakni:

a. Pengangkut dalam daerah

b. Pengangkut antar pulau

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan akan jasa-jasa transportasi

oleh Salim (2006:89) dapat dilihat dari dua segi yaitu:

1. Dari segi permintaan (demand) :

a. Pertumbuhan penduduk

b. Pertumbuhan daerah dan wilayah

c. Industry

d. Transmigrasi dan penyebaran penduduk

2. Dari segi penawaran (supply) :

a. Peralatan yang digunakan

b. Kapasitas yang tersedia

c. Kondisi teknik alat angkut yang dipakai

d. Produksi jasa yang dapat diserahkan oleh perusahaan angkutan

e. Sistem pembiayaan dalam pengoperasian

Sistem transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara

penumpang, barang, prasarana dan sarana yang berintegrasi dalam rangka

perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam suatu tatanan baik secara

Page 12: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

12

alami maupun buatan/rekayasa. Sistem transportasi diselenggarakan dengan

maksud untuk mengkoordinasi proses pergerakan penumpang dan barang dengan

mengatur komponen-komponennya dimana prasarana merupakan media untuk

proses transportasi, sedangkan sarana merupakan alat yang digunakan dalam

proses transportasi.

Tujuan dari sistem transportasi adalah untuk mencapai proses transportasi

penumpang dan barang secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu, dengan

mempertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan, dan melancarkan serta

efisiensi waktu dan biaya.

PEMBAHASAN

Sebagai wilayah kepulauan Kabupaten Kepulauan Anambas menjadikan

transportasi laut sebagai alat penghubung antar daerah dan antar pulau-pulau yang

ada di Kabupaten Kepulauan Anambas. Di Kabupaten Kepulauan Anambas saat

ini untuk sarana transportasi laut, memiliki KM.Bukitraya, Kapal Perintis, Spead

Boat sebagai alat transportasi antar daerah diluar Kabupaten Kepulauan Anambas.

Selain itu sebagai alat penghubung antar kecamatan atau pulau-pulau yang ada di

Kabupaten Kepulauan Anambas umumnya menggunakan motor rakyat yang

terbuat dari kayu-kayu, kemudian untuk angkutan barang Kabupaten Kepulauan

Anambas juga bisa menggunakan kapal kargo dan tol laut. Adapun rute

transportasi laut yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan Anambas yaitu :

Kapal Ferry (lama perjalanan kurang lebih 8 jam)

Dengan rute : Tanjungpinang-Jemaja-Tarempa (Senin, Rabu, Jum’at) dan

Tarempa-Jemaja-Tanjungpinang (Rabu, Kamis, Sabtu)

Kapal Pelni KM.Bukitraya

Dengan rute : Pelabuhan Kijang-Jemaja-Tarempa

Kapal Perintis

Dengan rute : Pelabuhan Tanjungpinang-Jemaja-Tarempa

Page 13: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

13

Transportasi laut merupakan salah satu subsektor transportasi yang turut

menjadi bagian penting dalam menunjang aktivitas masyarakat Kabupaten

Anambas, hal ini juga menjadi salah satu sasaran dalam meningkatkan

perekonomian dan pembangunan. Sehingga transportasi laut masih perlu

ditingkatkan lagi karena mengingat pada saat libur lebaran transportasi sulit untuk

didapatkan. Minimnya transportasi laut membuat penumpang kapal untuk keluar

dan masuk ke Kabupaten Anambas menjadi sulit. Kadang transportasi laut seperti

KM.Bukitraya ada perbaikan atau dook sehingga transportasi laut yang digunakan

untuk angkutan penumpang dan barang hanya kapal ferry dan perintis, namun

transportasi laut Kapal ferry dan perintis muatannya kecil dibandingkan kapal

pelni KM.Bukitraya.

Untuk mendukung sistem transportasi pelabuhan memiliki peran strategis

sebagai titik simpul hubungan antar daerah dan antar pulau-pulau yang ada di

Kabupaten Kepulauan Anambas. Pelabuhan memiliki fungsi sosial dan ekonomi.

Secara ekonomi pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda

perekonomian di Kabupaten Kepulauan Anambas dan secara sosial pelabuhan

menjadi fasilitas publik tempat berlangsungnya interaksi antar masyarakat dan

penumpang kapal di Kabupaten Kepulauan Anambas. Adapun komposisi

pelabuhan Kabupaten Kepulauan Anambas tergambar dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel III.1

Komposisi dan Jumlah Pelabuhan Kabupaten Kepulauan Anambas

No. Uraian Jumlah Persentase (%)

1 Kecamatan Siantan 12 10,25

2 Kecamatan Siantan Timur 20 17,10

3 Kecamatan Siantan Tengah 12 10,25

4 Kecamatan Palmatak 38 32,51

5 Kecamatan Siantan Selatan 17 14,53

6 Kecamatan Jemaja 15 12,83

7 Kecamatan Jemaja Timur 3 2,56

Jumlah 117 100

Sumber Data : Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Anambas, 2018

Tabel III.1 diatas menjelaskan bahwa, terdapat 117 pelabuhan di

Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu Kecamatan Siantan berjumlah 12

Page 14: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

14

pelabuhan atau 10,25%, Kecamatan Siantan Timur berjumlah 20 pelabuhan atau

17,10%, Kecamatan Siantan Tengah berjumlah 12 pelabuhan atau 12,25%,

Kecamatan Palmatak berjumlah 38 pelabuhan atau 32,51%, Kecamatan Siantan

Selatan berjumalah 17 pelabuhan atau 14,53%, Kecamatan Jemaja berjumlah 15

pelabuhan atau 12,83%, Kecamatan Jemaja Timur berjumlah 3 pelabuhan atau

2,56%.

Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai prasarana pelabuhan

berjumlah 5 pelabuhan utama yang terletak di kecamatan Siantan sebanyak 2 buah

pelabuhan, Kecamatan Jemaja sebanyak 1 buah pelabuhan, Kecamatan Palmatak

sebanyak 1 buah pelabuhan dan Antang sebanyak 1 buah pelabuhan. Selebih itu

kondisi pelabuhan dengan kontruksi dan kondisi yang kurang layak dalam rangka

memperlancar mobilisasi orang dan barang dari Desa ke ibukota Kecamatan dan

ibukota Kabupaten. Pelabuhan palmatak digunakan sebagai pelabuhan ekspor

impor atau pelabuhan khusus milik ConocoPhilips dan juga digunakan sebagai

pelabuhan domistik. Sementara untuk pelabuhan Tarempa dan Jemaja hanya

digunakan untuk pelabuhan domistik. Sedangkan untuk pelabuhan Antang

ditetapkan sebagai pelabuhan Perikanan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa transportasi

laut menjadi salah satu subsektor transportasi yang turut menjadi bagian

penting dalam menunjang aktivitas masyarakat Kabupaten Kepulauan

Anambas, hal ini juga menjadi salah satu sasaran dalam meningkatkan

perekonomian dan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Peran

transportasi laut menjadi semakin penting karena nilai biaya yang dikeluarkan

sedikit murah bila dibandingkan dengan transportasi udara. Dan dengan

mengevaluasi akan efektifitas pada transportasi laut yang melihat tercapainya

tujuan dengan adanya transportasi maka akan mempermudahkan masyarakat

untuk keluar masuk Kabupaten Anambas serta mempermudah masyarakat

mendapatkan barang.

Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan

Anambas terhadap transportasi laut, yaitu senantiasa mencari dana dan langkah

Page 15: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

15

untuk mengatasi keterbatasan transportasi dari dan menuju Kabupaten

Kepulauan Anambas diantaranya pengadaan kapal pengangkutan penumpang

dan kapal pengangkut barang, dan perbaikan pelabuhan sebagai tempat

berlabuh dan bersandar kapal, sebagai tempat naik dan turun penumpang serta

untuk kegiatan bongkar muat barang.

B. Saran

Saran yang diberikan, sehubung dengan penelitian yang telah dilakukan

diantaranya, yaitu :

1. Masyarakat sebagai pemanfaat angkutan transportasi laut harus tetap

mentaati setiap kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah, karena setiap

kebijakan yang dibuat khususnya pada pembangunan transportasi laut

untuk kemudahan masyarakat didalam memanfaatkan transportasi laut.

2. Peran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai fasilitator dan

pendukung masyarakat dalam setiap kegiatan agar selalu diawasi atau

dievaluasi. Suatu kebijakan tidak akan terlaksana jika tidak adanya

keputusan dari Pemerintah atas.

Daftar Pustaka

BUKU:

Afiffudin,2010. Pengantar Administrasi Pembangunan. Bandung. Alfabeta

Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung; CV. Alfabetha.

Arikunto, Suharsimi. 2004, Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta; Penerbit Bumi

Aksara.

Basaid, A. Saad. 1995. Evaluasi Kinerja Dalam Perencanaan Pembangunan.

Jakarta; Penerbit Sinar Grafika.

Dunn, William N. 2000. Analisa Kebijakan. Jakarta; PT. Bumi Aksara.

Islamy, M Irfal. 2001. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijakan Pemerintah.

Jakarta;Bumi Aksara.

Miro, Fide. 2012. Pengantar Sistem Treansportasi. Jakarta. Erlangga

Moleong, Lexy. 2006. Metode Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Page 16: EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI LAUT DI …repository.umrah.ac.id/1630/1/EJURNAL - SANDI PRATAMA... · 2018. 8. 9. · 3 Evaluasi merupakan proses pengukuran akan efektivitas

16

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jilid 1.

Jakarta; Rieneka Cipta.

Purwanto.2008. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar.

Salim, Abas. 2006. Manajemen Transportasi. Jakarta. Raja Grafindo Persada

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta;

Fakultas Ekonomi UI.

Subandi.2010.Ekonomi Pembangunan. Bandung. Alfabeta

Subarsono,2005. Analisa Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pusataka Pelajar

Suyanto. 1998. Penelitian Evaluasi Program. Departemen RI.

Suwitri, Sri. 2019. Konsep Dasar Kebijakan Publik. Semarang. Badan Penerbit

UNDIP

Umar, Husein. 2002. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta;PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Wibawa, Samodra. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta; Raja Grafindo

Persada.

Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik, Teori, Proses dan Studi Kasus.

Yogyakarta; C A P S

Wirjana, Bernardine. 2007. Mencapai Manajemen Berkualitas. Yogyakarta; Andi

DOKUMEN:

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 tentang

Angkutan di Perairan

Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 03 Tahun 2013 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun

2011-2031.