evaluasi jumlah tenaga kerja yang optimal...

15
EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: HENIYATI D 600 050 034 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL

DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA)

DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA)

DI PT. TRIKARTIKA MEGAH

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

HENIYATI

D 600 050 034

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini
Page 3: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini
Page 4: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini
Page 5: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN

METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA)

DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA)

DI PT. TRIKARTIKA MEGAH

Oleh:

Much. Djunaedi, Siti Nadhiroh, Heniyati

ABSTRAKSI

Kelangsungan hidup perusahaan tidak lepas dari peran tenaga kerja. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi sehingga diharapkan segala bentuk pemborosan dapat dihindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu standar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk Eternit, untuk mengevaluasi jumlah tenaga kerja dan untuk menentukan jumlah tenaga kerja secara optimal yang dibutuhkan dibagian produksi Eternit.

Penelitian ini dilakukan di PT. Trikartika Megah yang bergerak dibidang Produksi bahan – bahan bangunan. Pengambilan data dilakukan melalui interview, observasi dan dokumentasi. Data yang digunakan adalah data primer. Teknik pengolahan data dilakukan dengan metode work load analysis dan work force analysis.

Hasil perhitungan waktu baku menunjukkan bahwa waktu penyelesaian eternit adalah selama 1.959,18 detik/unit. Tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya kelebihan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Artinya perusahaan dapat mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada sehingga dapat menghemat pengeluaran. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work force analysis sebanyak 31 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan tenaga kerja sebanyak 5 orang.

Kata Kunci : work load analysis, work force analysis, tenaga kerja.

PENDAHULUAN

Kelangsungan hidup perusahaan tidak lepas dari peran tenaga kerja. Tenaga

kerja merupakan sumber pengeluaran biaya produksi terbesar di banding biaya

produksi lainnya. Dengan melihat peranan tenaga kerja yang sangat berpengaruh

Page 6: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

dalam perusahaan, maka jika terjadi pengelolaan aspek manajemen yang salah

dapat mengakibatkan kerugian yang besar bahkan kebangkrutan bagi perusahaan.

Baik dari segi penempatan, penugasan maupun jumlah tenaga kerja harus

disesuaikan dengan keahlian dan kebutuhan perusahaan sehingga tidak

mengakibatkan kerugian yang bersifat menghambat kemajuan produksi dan

pemborosan.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi harus

diperhatikan sehingga segala bentuk pemborosan dapat dihindarkan. Perusahaan

dapat berproduksi sesuai dengan target produksi. Dengan menyeimbangkan antara

jumlah tenaga kerja dan produksi secara optimal diharapkan bisa mengurangi

pemborosan baik dalam tenaga kerja itu sendiri maupun biaya-biaya yang

digunakan dalam proses produksi.

Penentuan tenaga kerja yang optimal secara kualitatif digunakan anggapan

bahwa tenaga kerja didalam perusahaan ini mempunyai skill atau kemampuan

yang sama. Berdasarkan anggapan tersebut diharapkan bisa memperlancar

prosedur produksi. Dari uraian latar belakang diatas maka pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah menentukan jumlah tenaga kerja yang tepat untuk

memenuhi target produksi yang optimal.

LANDASAN TEORI

Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis)

Analisa beban kerja (Work Load Analysis) adalah penentuan jumlah

karyawan/tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu beban kerja

tertentu pada waktu yang tertentu pula. Hasil yang diperoleh bukanlah merupakan

suatu angka yang pasti sebab prestasi kerja karyawan jelas dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Tetapi analisa tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi

perusahaan untuk menentukan banyaknya karyawan yang diperlukan.

Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia

yang dibutuhkan untuk merangkum suatu pekerjaan dan berapa jumlah beban

yang dilimpahkan kepada seorang pekerja. Untuk penentuan jumlah unit yang

dapat diselesaikan oleh karyawan ditentukan oleh besarnya waktu standart.

Page 7: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Kebutuhan Tenaga Kerja (Work Force Analysis)

Analisa kebutuhan tenaga kerja adalah melakukan analisa terhadap

kemampuan tenaga kerja yang sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan jumlah

karyawan. Dianalisa apakah tenaga kerja yang ada sekarang ada ini sebenarnya

bila diatur kembali dapat memenuhi kebutuhan atau tidak. Kalau belum

memenuhi kebutuhan, tentunya berusaha menarik tenaga dari luar.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di PT. Trikartika Megah yang beralamat di Jl. Solo-

Semarang Km 5 Salatiga. Perusahaan ini bergerak dibidang Produksi bahan –

bahan bangunan. Adapun langkah-langkah metode pengolahan data adalah

sebagai berikut :

1. Peramalan penjualan

Untuk peramalan produksi data yang diolah dengan menggunakan program

Win Qs.30. Kriteria kesalahan hasil peramalan yang paling kecil didasarkan

pada nilai MAD (Mean Absolute Deviation) terkecil.

2. Penentuan waktu baku

a. Uji kecukupan data

b. Uji keseragaman data

c. Menentukan Waktu Siklus (Ws)

d. Menentukan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran

e. Menentukan Waktu Normal (Wn)

f. Menentukan Waktu Baku (Wb)

3. Penentuan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja (Work Load

Analysis)

4. Penentuan kebutuhan tenaga kerja (Work Force Analysis)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun data waktu penyelesaian produk eternit hasil pengamatan adalah

sebagai berikut:

Page 8: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Tabel 1 Data pengamatan proses produksi eternit selama 1 – 7 oktober 2012

No Stasiun Kerja (detik)

I II III IV V VI 1 160 425 60 450 75 300 2 162 420 67 455 80 310 3 160 423 65 460 78 305 4 161 430 60 450 75 300 5 158 420 60 460 75 300 6 160 420 74 440 80 310 7 163 425 70 445 75 304 8 160 420 74 460 75 306 9 160 421 60 458 80 300 10 160 419 60 462 78 300 11 161 421 73 450 75 308 12 157 425 75 460 80 309 13 158 420 70 458 78 310 14 162 420 73 450 75 305 15 160 424 72 460 75 300 16 160 425 65 440 80 300 17 160 424 68 445 79 310 18 158 424 69 443 76 310 19 159 423 70 460 77 305 20 160 425 60 440 75 300 21 160 422 65 445 75 310 22 160 423 74 460 80 304 23 159 420 73 458 75 306 24 159 420 70 455 75 310 25 161 419 60 450 78 308 26 163 419 65 455 75 306 27 163 420 70 460 80 300 28 162 419 75 450 78 300 29 160 421 70 459 77 305 30 161 420 68 457 80 302

Adapun banyaknya permintaan atau order pesanan produk eternit selama

bulan Juli 2011 – Juni 2012 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2 Data permintaan eternit selama bulan Juli 2011 – Juni 2012

Bulan Jumlah

Permintaan (unit) Bulan Jumlah

Permintaan (unit) Juli 1841 Januari 3290 Agustus 3006 Februari 2720 September 2150 Maret 3140 Oktober 2145 April 2815 November 3120 Mei 2650 Desember 2542 Juni 3425

Page 9: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Absensi karyawan merupakan ketidakhadiran karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaan. Data absensi karyawan selama periode penelitian

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3 Data absensi karyawan

Bulan Data Absensi Bulan Data Absensi Juli 12 Januari 7 Agustus 3 Februari 7 September 3 Maret 8 Oktober 12 April 5 November 12 Mei 4 Desember 4 Juni 7

Peramalan

Hasil peramalan menunjukkan bahwa nilai MAD terkecil ada pada

peramalan dengan metode exponential smoothing with linear trend sebesar

387,16. Sehingga hasil peramalan metode tersebut yang akan digunakan sebagai

dasar untuk tahun berikutnya. Hasil peramalan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Permintaan hasil peramalan Juli 2012 – Juni 2013 No Bulan

Jumlah permintaan (unit)

Pembulatan (unit)

1. Juli 3451,897 3.452 2. Agustus 3547,454 3.547 3. September 3643,011 3.643 4. Oktober 3738,568 3.739 5. November 3834,125 3.834 6. Desember 3929,681 3.930 7. Januari 4025,238 4.025 8. Februari 4120,795 4.121 9. Maret 4216,352 4.216 10. April 4311,908 4.312 11. Mei 4407,465 4.407 12. Juni 4503,021 4.503

Perhitungan Waktu Baku

Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data ini menggunakan tingkat ketelitian 95% dan tingkat

kepercayaan 5%. Dengan demikian nilai k yang digunakan dalam perhitungan

sebesar 2 dengan s sebesar 0,05. Hasil uji kecukupan seperti terlihat pada tabel 5.

Page 10: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Tabel 5 Hasil uji kecukupan

Stasiun ΣX (ΣX)2 ΣX2 N N' Keterangan

Stasiun I 4.807 23.107.249 770.307 30 0,14 Cukup

Stasiun II 12.657 160.199.649 5.340.191 30 0,06 Cukup

Stasiun III 2.035 4.141.225 138.847 30 9,34 Cukup

Stasiun IV 13.595 184.824.025 6.162.265 30 0,38 Cukup

Stasiun V 2.314 5.354.596 178.620 30 1,20 Cukup

Stasiun VI 9.143 83.594.449 2.786.953 30 0,27 Cukup

Uji Keseragaman Data

Hasil perhitungan uji keseragaman data untuk masing-masing stasiun kerja

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6 Rekapitulasi hasil uji keseragaman data

Stasiun x δ x * δ BKA BKB Keterangan

Stasiun I 160,23 1,48 236,52 869,80 -549,33 Data seragam

Stasiun II 421,90 2,60 1096,67 3711,91 -2868,11 Data seragam

Stasiun III 67,83 5,18 351,64 1122,75 -987,08 Data seragam

Stasiun IV 453,17 6,99 3165,87 9950,77 -9044,43 Data seragam

Stasiun V 77,13 2,11 162,69 565,21 -410,94 Data seragam

Stasiun VI 304,77 3,96 1208,05 3928,93 -3319,39 Data seragam

Bentuk grafik berdasarkan data hasil uji keseragaman dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 1 Grafik Uji Keseragaman Stasiun I (mixer kering)

-700-600-500-400-300-200-100

0100200300400500600700800900

1000

1 3 5 7 9 11131517192123252729Wa

ktu

(d

eti

k)

No Pengamatan

Grafik Uji Keseragaman Stasiun I

Data

mean

BKA

BKB

Page 11: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Gambar 2 Grafik Uji Keseragaman Stasiun II (mixer basah)

Gambar 3 Grafik Uji Keseragaman Stasiun III (Pencetakan)

Gambar 4 Grafik Uji Keseragaman Stasiun IV (Pengepresan)

-4000

-3000

-2000

-1000

0

1000

2000

3000

4000

5000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29Wa

ktu

(d

eti

k)

No Pengamatan

Grafik Uji Keseragaman Stasiun II

Data

mean

BKA

BKB

-1200

-1000

-800

-600

-400

-200

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Wa

ktu

(d

eti

k)

No pengamatan

Grafik Uji Keseragaman Stasiun III

Data

mean

BKA

BKB

-10000

-9000

-8000

-7000

-6000

-5000

-4000

-3000

-2000

-1000

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

10000

11000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Wa

ktu

(d

eti

k)

No Pengamatan

Grafik Uji Keseragaman Stasiun IV

Data

mean

BKA

BKB

Page 12: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Gambar 5 Grafik Uji Keseragaman Stasiun V (Pemotongan)

Gambar 6 Grafik Uji Keseragaman Stasiun VI (Pengepakan)

Perhitungan Waktu Baku

Hasil perhitungan faktor penyesuaian, faktor kelonggaran, waktu siklus,

waktu normal dan waktu baku untuk masing-masing stasiun kerja sebagai berikut.

Tabel 7 Rekapitulasi perhitungan waktu baku

Stasiun Ws

(detik) P

Wn (detik)

Allowance (%)

Wb (detik)

Stasiun I 160,23 1,14 182,67 16,5 218,762

Stasiun II 421,90 1,11 468,31 16,5 560,849

Stasiun III 67,83 1,14 77,33 19,5 96,0621

Stasiun IV 453,17 1,05 475,83 17,5 576,758

Stasiun V 77,13 1,12 86,39 15,5 102,236

Stasiun VI 304,77 1,11 338,29 16,5 405,139

-500

-400

-300

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

700

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Wa

ktu

(d

eti

k)

No Pengamatan

Grafik Uji Keseragaman Stasiun V

Data

mean

BKA

BKB

-4000

-3500

-3000-2500

-2000-1500

-1000-500

0

5001000

15002000

25003000

3500

40004500

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Wa

ktu

(d

eti

k)

No Pengamatan

Grafik Uji Keseragaman Stasiun V

Data

mean

BKA

BKB

Page 13: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja (Work Load

Analysis)

Metode Work Load Analysis digunakan untuk menentukan kebutuhan

jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja pada waktu tertentu. Jam kerja

per bulan dihitung dengan asumsi 1 bulan ada 4 minggu, dan 1 minggu ada

7 hari. Dalam satu minggu libur 1 hari, kerja aktif normal 5 hari dan 1 hari

setengah hari kerja. Jadi jam kerja per bulan = 160 jam = 9600 menit = 576.000

detik. Perbaikan jumlah tenaga kerja hanya dilakukan pada stasiun II, III dan VI.

Hal ini dikarenakan keseimbangan jumlah tenaga kerja dengan beban kerja yang

diterima telah sesuai. Selain itu juga pekerjaan di stasiun lain dilakukan dengan

bantuan mesin. Hasil perhitungan work load analysis untuk masing-masing

stasiun kerja disajikan pada tabel berikut.

Tabel 8 Rekapitulasi hasil perhitungan WLA

Stasiun Jumlah Produk (unit)

Waktu Proses (detik)

Total Jam Kerja (detik)

WLA (orang)

Stasiun I 4.503 218,76 576.000 2 orang Stasiun III 4.503 610,5 576.000 5 kelompok Stasiun VI 4.503 405,14 576.000 3 orang

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Work Force Analysis

Tabel 9 Hasil perhitungan WFA

Stasiun WLA Absensi Turn over WFA

Stasiun I 2 0,22 0,26 2,96

Stasiun II 2 0,22 0,26 2,96

Stasiun III 10 0,22 0,26 14,80

Stasiun IV 2 0,22 0,26 2,96

Stasiun V 2 0,22 0,26 2,96

Stasiun VI 3 0,22 0,26 4,44

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan hasil perhitungan work

load analysis dan work force analysis berbeda. Sama halnya dengan jumlah

tenaga kerja yang ada sekarang. Adapun perbandingan jumlah tenaga kerja yang

ada, hasil analysis WLA dan WFA disajikan pada tabel berikut.

Page 14: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Tabel 10

Perbandingan jumlah tenaga kerja

No Stasiun Kerja Tenaga kerja lama (orang)

Hasil WLA (orang)

Hasil WFA (orang)

1 Stasiun I 2 3 2 2 Stasiun II 2 3 2 3 Stasiun III 10 15 10 4 Stasiun IV 2 3 2 5 Stasiun V 2 3 2 6 Stasiun VI 3 4 3

Jumlah 26 21 31

Analisa Data

a. Analisa Waktu Baku

Dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran

sesuai dengan kondisi lingkungan dan jenis stasiun kerja yang bersangkutan

maka waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menyelesaikan

pekerjaannya juga berbeda.

b. Analisa Work Load Analysis (WLA)

Hasil perhitungan menunjukkan terjadi kelebihan jumlah tenaga kerja.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work load analysis sebanyak

21 pekerja. Artinya ketika perusahaan mengalami permintaan tertinggi yaitu

sebanyak 4.503 unit maka produksi dapat dilakukan melalui 6 stasiun kerja

oleh 21 pekerja yang tersebar pada semua stasiun kerja.

c. Analisa Work Force Analysis (WFA)

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work force analysis

sebanyak 31 pekerja. Artinya ketika perusahaan mengalami permintaan

tertinggi yaitu sebanyak 4.503 unit maka produksi dapat diselesaikan melalui 6

stasiun kerja oleh 31 pekerja yang tersebar pada semua stasiun kerja. Namun

kondisi yang ada sekarang ini perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 26

orang. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan tenaga kerja sebanyak 5 orang.

Page 15: EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL ...eprints.ums.ac.id/21797/18/Naskah_Publikasi.pdfberdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini

Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang telah diuraikan

diatas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan waktu baku menunjukkan bahwa waktu baku terbesar adalah

waktu penyelesaian pada proses pengepresan (stasiun IV). Dari hasil

perhitungan waktu baku dapat diketahui bahwa waktu penyelesaian eternit

adalah selama 1.959,18 detik/unit.

2. Tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work load analysis sebanyak 21

pekerja. Perusahaan memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini

menunjukkan adanya kelebihan tenaga kerja sebanyak 5 orang.

3. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work force analysis

sebanyak 31 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini perusahaan

memiliki tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya

kekurangan tenaga kerja sebanyak 5 orang.