etikolegal dalam praktek kebidanan

Upload: hanari-muslimaholshop

Post on 08-Jul-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    1/54

    ETIKOLEGAL DALAM PRAKTEK 

    KEBIDANAN

    PENGERTIAN ETIKA, ETIKET, MORAL DAN HUKUM

    A. ETIKA

      Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti,

    karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu subyek, etika akan

     berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh indiidu ataupun kelompok untuk menilai

    apakah tindakan!tindakan yang telah diker"akannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

    #enurut #artin $%&&', etika dideinisikan sebagai *the discipline which can act as the

     perormanceinde+ or reerence or our control system* yang artinya disiplin yang dapat

     bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali kitakami. Etika disebut

     "uga ilsaat moral adalah cabang ilsaat yang berbicara tentang praktis (tindakan) manusia.

    Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia

    harus bertindak. 

    #enurut kamus -esar -ahasa ndonesia, pengertian etika adalah / lmu tentang apa yang

     baik dan yang buruk, tentang hak dan kewa"iban moral, 0umpulan asas atau nilai yang

     berkenaan dengan akhlak, 1ilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.

    B. ETIKET

      Etiket adalah a"aran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok 

    dengan manusia lain. Etiket berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan

    ormal. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah

     pulau terpencil atau di tengah hutan. Etiket berasal kata dari Eti2uette (Perancis) yang berarti

    dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa ra"a!ra"a di Perancis

    mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi un3tuk kalangan para elite kera"aan atau

     bangsawan. 4alam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    2/54

    atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara

     bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan si kap serta perilaku yang penuh sopan

    santun dalam pergaulan ormal atau resmi.

      4einisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan

    tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain

    mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetu"ui oleh masyarakat

    tertentu dan men"adi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat

    yang baik dan menyenangkan.

    Persamaan etika dan etiket yaitu

    a. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. stilah tersebut dipakai mengenai manusia

    tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket. b. 0edua!duanya mengatur perilaku manusia secara normati artinya memberi norma bagi

     perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang

    tidak boleh dilakukan. 5ustru karena siatnya normati maka kedua istilah tersebut sering

    dicampuradukkan.

    Per!edaan etika dan etiket yaituEtiket

    %. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menun"ukkan cara yang

    tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.6. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etiket bersiat relati. Yang dianggap tidak sopan

    dalam sebuah kebudayaan, dapat sa"a dianggap sopan dalam kebudayaan lain.

    '. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah sa"a.

    Etika

    %. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang

     perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh

    dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

    6. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.'. Etika "auh lebih absolut. Perintah seperti “"angan berbohong”, “"angan mencuri”

    merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar!tawar.

    ". MORAL

    0ata moral berasal dari bahasa latin mos ("amak/mores), yang berarti kebiasaan atau adat.

    0ata mores dipakai oleh banyak bahasa masih dalam arti yang sama, termasuk bahasa

    indonesia. 4alam kamus besar bahasa indonesia, “moral” di"elaskan dengan membedakan

    tiga arti/ “%) (a"aran ) baik buruk yg diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewa"iban,

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    3/54

    akhlak, budi pekerti, susila 6) kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat,

     bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dlm perbuatan

    ') a"aran kesusilaan yg dapat ditarik dari suatu cerita.”

    D. HUKUM7ukum merupakan suatu himpunan kaidah atau peraturan yang berisikan berbagai macam

     persoalan tetapi merupakan kesatuan pula. Sebagai kaidah (norma), hukum dapat dirumuskan

    sebagai himpunan petun"uk hidup berupa perintah dan larangan yang mengatur peraturan

    ketertiban dalam sesuatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat

    tersebut, dan "ika melanggar petun"uk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan, berupa

    sanksi dari pemerintah atau penguasa masyarakat.

    #I#TEMATIKA ETIKA

    Etika Umum

    Yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk 

     bertindak etis dalam mengambil kebi"akan berdasarkan teori!teori dan prinsip!prinsip moral.

    Etika umum mempertanyakan prinsip!prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan

    manusia (#agnis!Suseno, %&&8/%'). 9tau, sebagaimana dikemukakan -ertens (%&&'/%:),

    etika umum memandang tema!tema umum seperti/ 9pa itu norma etis; 5ika ada banyak 

    norma etis, bagaimana hubungannya satu sama lain; #engapa norma moral mengikat kita;

    9pa itu nilai dan apakah kekhususan nilai moral; -agaimana hubungan antara tanggung

     "awab manusia dan kebebasannya; 4apat dipastikan bahwa manusia sungguh!sungguh

     bebas; 9pakah yang dimaksudkan dengan “hak” dan “kewa"iban” dan bagaimana

     perkaitannya satu sama lain; Syarat!syarat mana harus dipenuhi agar manusia dapat

    dianggap sungguh!sungguh baik dari sudut moral;

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    4/54

    Pada dasarnya etika sosial membicarakan tentang kewa"iban manusia sebagai anggota umat

    manusia. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara langsung

    maupun dalam bentuk kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap

     pandangan!pandangan dunia dan ideologi!ideologi maupun tanggung "awab manusia

    terhadap lingkungan hidup (#agnis!Suseno, dkk, %&:%/:).

    Sedikitnya, ada dua masalah yang timbul dalam etika sosial (=ubair, %&&>/%>?). Pertama,

    tu"uan etika itu memberitahukan bagaimana kita dapat menolong manusia dalam

    kebutuhannya yang riil dengan cara yang susila dapat dipertanggung"awabkan. @una

    mencapai tu"uan ini, seorang etikus sosial tidak hanya harus tahu norma!norma susila yang

     berlaku, melainkan ia harus tahu pula kebutuhan tersebut tadi, dan sebab!sebab timbulnya

    kebutuhan itu.

    )UNG#I ETIKA DAN MORALITA# DALAM PELA*ANAN KEBIDANAN

    %. #en"aga otonomi dari setiap indiidu khususnya -idan dan 0lien.6. #en"aga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg

    merugikanmembahayakan orang lain.

    '. #en"aga priacy setiap indiidu.8. #engatur manusia untuk berbuat adil dan bi"aksana sesuai dengan porsinya.

    ?. 4engan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya.A. #engarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu

    masalah.

    B. #enghasilkan tindakan yg benar.

    :. #endapatkan inormasi tentang hal yg sebenarnya.&. #emberikan petun"uk terhadap tingkah lakuperilaku manusia antara baik, buruk, benar 

    atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya.%>. -erhubungan dengan pengaturan hal!hal yg bersiat abstrak.

    %%. #emasilitasi proses pemecahan masalah etik.

    %6. #engatur hal!hal yang bersiat praktik.

    %'. #engatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di

    dalam organisasi proesi.

    %8. #engatur sikap, tindak tanduk orang dalam men"alankan tugas proesinya yg biasa

    disebut kode etik proesi.

    #UMBER ETIKA

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    5/54

    Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat di"adikan sebagai sumber 

     pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

     bernegara. 1ilai!nilai pancasila adalah nilai moral. Cleh karena itu, nilai pancasila "uga dapat

    diwu"udkan kedalam norma!norma moral (etik). 1orma!norma etik tersebut selan"utnya dapat

    digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan

     berbangsa dan bernegara. Pancasila memegang peranan dalam perwu"udan sebuah sistem etika

    yang baik di negara ini. 4isetiap saat dan dimana sa"a kita berada kita diwa"ibkan untuk beretika

    disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab”

    tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat

     berandil besar.

    HAK, KE+AIBAN DAN TANGGUNG A+AB

    7ak dan kewa"iban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari!hari. Pasien

    memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. 7ak pasti berhubungan

    dengan indiidu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewa"ibankeharusan untuk  pasien, "adi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewa"iban adalah suatu yang

    diberikan oleh bidan. Seharusnya "uga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewa"iban

    yang harus diberikan oleh pasien.

    A. Hak Pasien

    7ak pasien adalah hak!hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasienklien/

    %). Pasien berhak memperoleh inormasi mengenai tata tertib dan peraturan yang

     berlaku di rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.

    6). Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan "u"ur.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    6/54

    '). Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan proesi bidan tanpa

    diskriminasi.

    8). Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.

    ?). Pasien berhak mendapatkan Dnormasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nias dan

     bayinya yang baru dilahirkan.

    A). Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses

     persalinan berlangsung.

    B). Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai

    dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

    :). Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan

     pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

    &). Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terda tar di rumah saki t

    tersebut (second opinion) t erh ad ap p en ya ki t ya ng d id er it an ya ,

    sep enga tahu an dok ter yan g merawat.

    %>).P asien berhak meminta atas priasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita

    termasuk data!data medisnya.

    %%).Pasien berhak mendapat inormasi yang meliputi/

    a. Penyakit yang diderita

     b.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    7/54

    %6). Pasien berhak men yetu"uimem berikan iin atas tindakan yang akan dilakukan oleh

    dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

    %'). Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan

    mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung"awab sendiri sesuadah

    memperoleh inormasi yang "elas tentang penyakitnya.

    %8). Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

    %?).Pasien berhak men"alankan ibadah sesuai agamakepercayaan yang dianutnya

    selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

    %A). Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumahsakit.

    %B). Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

    %:).Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas ter"adinya kasus mal-

     praktek.

    B. Ke-aii!an Pasien

    %). Pasien dan keluarganya berkewa"iban untuk mentaati segala peraturan dan tat tertib rumah

    sakit atau institusi pelayanan kesehatan.

    6). Pasien berkewa"iban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang

    merawatnya.

    '). Pasien dan atau penangungnya berkewa"iban untuk melunasi semua imbalan atas "asa

     pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat.

    8). Pasien dan atau penangggungnya berkewa"iban memenuhi hal!hal yang selalu

    disepakatiper"an"ian yang telah dibuatnya.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    8/54

    ". Hak Bidan

    %). -idan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuaidengan proesinya.

    6). -idan berhak untuk beker"a sesuai dengan standar proesi pada setiap tingkat

     "en"ang pelayanan kesehatan.

    '). -idan berhak menolak keinginan pasienklien dan keluarga yang bertentangan

    dengan peraturan perundangan dan kode etik proesi.

    8). -idan berhak atas priasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh

     pasien, keluarga maupun proesi lain.

    ?). -idan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan

    maupun pelatihan.

    A). -idan berhak memperoleh kesempatan untuk mmingkatkan "en"ang karir dan "abatan

    yang sesuai.

    B). -idan berhak mendapat kompensasi dan kese"ahteraan yang sesuai.

    D. Ke-ai!an Bidan

    %). -idan wa"ib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan

    tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia beker"a.

    6). -idan wa"ib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar proesi

    dengan menghormati hak!hak pasien.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    9/54

    '). -idan wa"ib meru"uk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai

    kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.

    8). -idan wa"ib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau

    keluarga.

    ?). -idan wa"ib memberikan kesempatan kepada pasien untuk men"alankan ibadah

    sesuai dengan keyakinannya.

    A). -idan wa"ib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.

    B). -idan wa"ib memberikan inormasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta

    risiko yang mungkiri dapat timbul.

    :). -idan wa"ib meminta persetu"uan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan

    dilakukan.

    &). -idan wa"ib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.

    %>).-idan wa"ib mengikuti perkembangan P

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    10/54

    K$de etik suatu /r$(esi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap

    anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam

    hidupnya di masyarakat.

    0ode etik proesi merupakan "suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan

    tuntunan bagi angotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang profesinya baik yang 

    berhubungan dengan klien /pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan

    dirinya sendiri".  1amun dikatakan bahwa kode etik pada aman dimana nilaiFnilai perada

     ban semakin kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan satuFsatunya dalam

    menyelesaikan masalah etik, untuk itu dibutuhkan "uga suatu pengetahuan yang berhubungan

    dengan hukum. -enar atau salah pada penerapan kode etik, ketentuannilai moral yang

     berlaku terpulang kepada proesi.

    0C4E E

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    11/54

    0ode etik proesi merupakan suatu pernyataaan komprehensi dari proesi yang memberikan

    tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakn praktek dalam bidang proesinya baik yang

     berhubungan dengan klienpasien, keluarga,masyarakat, teman se"awat, proesi dan dirinya

    sendiri. 1amun dikatakan bahwa kode etik pada aman dimana nilai!nilai peradaban semakin

    kompleks,kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan satu!satunya dalam

    menyelesikan masalah etik. Gntuk itu dibutuhkan "uga suatu pengetahuan yang berhubungan

    dengan hukum. -enar atau salah pada penerapan kode etik,ketentuannilai moral yang berlaku

    terpulang kepada proesi.

    H.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    12/54

    4alam hal ini kode etik "uga berisi tu"uan pengabdian proesi tertentu,sehingga para

    anggota proesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung"awab pengabdian

     proesinya. Cleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan!ketentuan yang diperlukan

    oleh para anggota proesi dalam men"alankan tugasnya.

    8. Gntuk meningkatkan mutu proesi.

    0ode etik "uga memuat tentang norma!norma serta an"uran agar proesi

    selalu berusaha untuk meningkatkan mutu proesi sesuai dengan bidang

     pengabdiannya. Selain itu kode etik "uga mengatur bagaimana cara

    memelihara dan menigkatkan mutu organisasi proesi. 4ari uraian di atas,

     "elas bahwa tu"uan suatu proesi, men"aga dan memelihara kese"ahteraan

     para anggota, meningkatkan pengabdian anggota, dan meningkatkan mutu

     proesi serta meningkatkan mutu organisasi proesi.

    4. 4imensi 0ode Etik 

    %. 9nggota proesi dan klien pasien.

    6. 9nggota proesi dan sistem kesehatan.

    '. 9nggota proesi dan proesi kesehatan.

    8. Sesama anggota proesi.

    0ode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensi proesi yang memberikan

    tuntunan bagi bidan untuk melaksanakan praktek kebidanan baik yang berhubungan dengan

    kese"ahteraan, keluarga, masyarakat, teman se"awat, proesi dan dirinya.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    13/54

    0C4E E

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    14/54

    B. Penutup ( % butir )

    -eberapa kewa"iban bidan yang diatur dalam pengabdian proesinya adalah /

    %. 0ewa"iban bidan terhadap klien dan masyarakat

    a. Setiap bidan senantiasa men"un"ung tinggi, menghayati danmengamalkan sumpah

     "abatannya dalam melaksanakan tugaspengabdiannya.

     b. Setiap bidan dalam men"alankan tugas prooesinya men"un"ung tinggiharkat dan

    martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

    c. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya senantiasa berpedoman padaperan tugas

    dan tanggung "awab sesuai dengan kebutuhan klien,keluarga dan masyarakat.

    d. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya mendahulukan kepentinganklien,

    menghormati hak klien, dan menghormati nilai F nilai yangberlaku dimasyarakat.

    e. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya senantiasa mendahulukankepentingan

    klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yangsama sesuai dengan kebutuhan

     berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

    . Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalamhubungan

     pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasimasyarakat untuk meningkatkan

    dera"at kesehatannya secara optimal.

    6. 0ewa"iban

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    15/54

     b. Setiap bidan berhal memberikan pertolongan dan mempunyaikewenangan dalam

    mengambil keputusan mengadakan konsultasi danatau ru"ukan.

    c. Setiap bidan harus men"amin kerahasiaan keterangan yang dapat danatau

    dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilanatau diperlukan

    sehubungan kepentingan klien.

    '. 0ewa"iban bidan terhadap se"awat dan tenaga kesehatan lainnya

    a. Setiap bidan harus men"alin hubungan dengan teman se"awatnya untuk 

    menciptakan suasana ker"a yang serasi.

     b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati

     baik terhadap se"awatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

    8. kewa"iban bidan terhadap proesinya

    a. Setiap bidan harus men"aga nama baik dan men"un"ung tinggi citra

     proesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan

    memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

     b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan

    kemampuan proesinya sesuai dengan perkembangan ilmu

     pengetahuan dan teknologi.

    c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan

    kegiatan se"enisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra

     proesinya.

    ?. 0ewa"iban bidan terhadap diri sendiri

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    16/54

    a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dalam melaksanakan

    tugas proesinya dengan baik.

     b. Setiap bidan harus berusaha secara terus F menerus untuk 

    meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan

     perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

    A. 0ewa"iban bidan terhadap pemerintah nusa, bangsa dan tanah air 

    a. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya, senantiasa melaksanakan

    ketentuan F ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya

    dalam palayanan 09 0- dan kesehatan keluarga dan masyarakat.

     b. Setiap bidan melalui proesinya berpartisipasi dan menyumbangkan

     pemikirannya kepada pemerintahan untuk meningkatakan mutu

     "angkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan 09 0- dan

    kesehatan keluarga.

    A#PEK HUKUM, DI#IPLIN HUKUM DAN PERI#TILAHAN HUKUM

    PENGERTIAN HUKUM DAN KETERKAITANN*A DENGAN MORAL DAN ETIKA

    Hukum adalah himpunan peraturan!peraturan yang dibuat oleh penguasa negara atau

     pemerintah secara resmi melalui lembaga atau institusi hukum untuk mengatur tingkah laku

    manusia dalam bermasyarakat, bersiat memaksa, dan memiliki sanksi yang harus dipenuhi oleh

    masyarakat.

    De(inisi Hukum dari Kamus Besar Ba0asa Ind$nesia 123345

    %. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh

     penguasa, pemerintah atau otoritas.

    6. undang!undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    17/54

    '. patokan (kaidah, ketentuan).

    8. keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, onis.

    KETERKAITAN ETIKA, NORMA, DAN HUKUM

    2. ETIKA

    0arena Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan

    tanggung "awab, dengan pengertian masing F masing, sebagai berikut /

    a. Pengertian -enar 

    -ertindak sesuai aturan hukum yang berlaku di masyarakat. b. Pengertian Salah

    -ertindak tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di masyarakat.

    c. Pengertian -aik Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan

    senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positi ).

    d. Pengertian -uruk Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma!

    norma masyarakat yang berlaku.

    e. Pengertian

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    18/54

    K Semestinya tahu aturan tidak akan berbicara sambil menghisap rokok di hadapan tamu atau

    orang yang dihormatinya, dan sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap tidak sopan

    walaupun merokok itu tidak dilarang.

    K Seorang tamu yang hendak pulang, menurut tata krama harusdiantar sampai di muka pintu

    rumah atau kantor, bila tidak maka sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap sombong

    dan tidak menghormati tamunya.

     1orma yang berkaitan dengan etika seseorang terhadap orang lain.

    • Crang yang mencuri barang milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya, maka

    sanksinya cukup berat dan bersangkutandikenakan sanksi hukuman, baik hukuman pidana

     pen"ara maupun perdata (ganti rugi).

     1orma yang berkaitan dengan hukum.

    7. HUKUM

    4alam hukum pidana dikenal, 6 "enis perbuatan yaitu ke"ahatan dan pelanggaran,

    ke"ahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang!undang tetapi "uga

     bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat, contohnya

    mencuri, membunuh, berina, memperkosa dan sebagainya ( inilah contoh tindakan F 

    tindakan yang bukan hanya menyimpang hukum tetapi "uga menyimpang norma dan etika ).

    Lilsaat hukum membahas soal!soal kongkret mengenai hubungan antara hukum danmoral ( etika ).

    DI#IPLIN HUKUM

    4isiplin 7ukum merupakan suatu sistem a"aran tentang kenyataan atau realita hukum.

    4isiplin 7ukum mencakup paling sedikit tiga bidang, yakni ilmu!ilmu hukum, politik hukum

    dan ilsaat hukum. 4alam hal ini dapat dikatakan, bahwa ilsaat hukum mencakup kegiatan

     perenungan nilai!nilai, perumusan nilai!nilai dan penyerasian nilai!nilai yang berpasangan, akan

    tetapi yang tidak "arang bersitegang.

    -uku ini memberikan sumbangan yang sangat berharga kepada proses pendidikan hukum,

    sebab dengan ilsaat hukum seseorang akan dapat memahami pengaruh ide!ide terhadap

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    19/54

     peristiwa!peristiwa dan betapa hal!hal yang umum sangat mempengaruhi hal!hal yang khusus.

    4engan pemahaman tersebut, seseorang akan dapat mengetahui maupun mengerti

    kecenderungan!kecenderungan yang ter"adi di dalam proses hukum.

    Disi/&in Hukum

    4isiplin 7ukum adalah Sistem a"aran mengenai ge"ala ! ge"ala atau kenyataan yang dihadapi.

    Pada dasarnya disiplin hukum dapat dibedakan men"adi 6, yaitu /

    %. 4isiplin 9nalitis

    9dalah sistem a"aran yang menitik beratkan kepada menganalisis, memahami dan

    men"elaskan ge"ala ! ge"ala yang dihadapi.

    contoh / ekonomi dan sosiologi

    6. 4isiplin Preskriptip9dalah sistem a"aran mengenai apa yang seyognya atau yang harus dilakukan dalam

    mengadapi kenyataan.

    contoh / hukum dan ilsaat.

    4isiplin dapat dibagi sebagai berikut /

    9. lmu ! lmu 7ukum9dalah lmu yang mencakup /

    a. lmu

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    20/54

    4isiplin 7ukum adalah suatu sistem a"aran tentang hukum. 4isiplin hukum antara lain/

    %. lmu hukum

    a. 0aidah hukum (alidasi sebuah hukum)

     b. 0enyataan hukum (se"arah, antropologi, sosiologi, psikologi, perbandingan hukum)

    c. Pengertian hukum

    6. Lilsaat hukum

    Yaitu sistem a"aran yang pada hakikatnya men"adi kerangka utama dari segala ilmu hukum

    dan hukum itu sendiri berserta segala unsur penerapan dan pelaksanaannya.

    '. Politik hukum

    Yaitu arah atau dasar kebi"akan yang men"adi landasan pelksanaan dan penerapan hukum

    yang bersangkutan.

    Ma%am8ma%am Hukum

    %. 7ukum tertulis dan tidak tertulis

    a. 7ukum tertulis contohnya hukum perdata, dan hukum pidana

     b. 7ukum tidak tertulis contohnya hukum adat di suatu daerah

    6. 7ukum menurut siatnya

    a. 7ukum yang mengatur

     b. 7ukum yang memaksa

    '. 7ukum menurut sumbernya

    a. 7ukum undang!undang

     b. 7ukum kebiasaan adat

    c. 7ukum "urisprudensi yakni hukum yang terbentuk karena keputusan hakim

    d. 7ukum traktat yakni hukum yang terbentuk karena adanya per"an"ian antara 1egara yang

    terlibat di dalamnya.

    8. 7ukum menurut isinya

    a. 7ukum priat yakni mengatur hubungan perorangan dengan orang lain

     b. 7ukum 1egara

      7ukum pidana yakni hukum yang mengatur hubungan antar warganegaranya

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    21/54

      7ukum tata 1egara yakni hukum yang mengatur hubungan antar warganegara dengan

    alat perlengkapan negara.

      7ukum administrasi yakni hukum yang mengatur hubungan antara alat kelengkapan

     1egara dan pemerintah pusat serta daerah

    ?. #enurut caranya

    a. 7ukum materil yakni hukum yang mengatur kepentingan dan hubungan yang berwu"ud

     perintah dan larangan, contohnya hukum pidana dan hukum perdata.

     b. 7ukum ormil yakni hukum yang mengatur cara mempertahankan dan melaksanakan

    hukum materil. Hontohnya hukum acara pidana dan hukum acara perdata.

    A#PEK LEGAL DALAM PELA*ANAN KEBIDANAN

      #utu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan

    kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan

    kebidanan. 4ari dua dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut, tu"uan akhirnya adalah

    kepuasaan pasien yang dilayani oleh bidan.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    22/54

     pengetahuan dankemampuan sehingga mampu surie dan mampu mengantisipasi perubahan

    serta mampu bersaing.

    6. -idan erat hubungannya dengan penyiapan sumber daya manusia. 0arena pelayanan bidan

    meliputi kesehatanreproduksi wanita, se"ak rema"a, masa calon pengantin,masa hamil, masa

     persalinan, masa nias, periode interal, masa klimakterium dan menoupause serta memantau

    tumbuh kembang balita serta anak pra sekolah.

    '. Misi pembangunan kesehatan indonesia sehat 6>%> adalah dera"at kesehatan yang optimal

    dengan strategi/ paradigma sehat, proesionlisme, 5P0# dan desentralisasi.

    LEGI#LA#I, REGI#TRA#I DAN LI#EN#I PRAKTEK KEBIDANAN

    A. Le9is&asi

      Pen9ertian

    Negislasi adalah proses pembuatan undang!undang atau penyempurnaan perangkat

    hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan sertiikasi ( pengaturan kompetensi ),

    registrasi ( pengaturan kewenangan ), dan lisensi ( pengaturan penyelenggaraan

    kewenangan ). 0etetapan hukum yang mengantur hak dan kewa"iban seseorang yang

     berhubungan erat dengan tindakan dan pengabdiannya. (-) Jencana yang sedang

    di"alankan oleh katan -idan ndonesia (-) sekarang adalah dengan mengadakan u"i

    kompetensi terhadap para bidan, minimal sekarang para bidan yang membuka praktek atau

    memberikan pelayanan kebidanan harus memiliki i"asah setara 4'.

      G"i kompetensi yang dilakukan merupakan syarat wa"ib sebelum ter"un ke dunia ker"a.

    G"i kompetensi itu sekaligus merupakan alat ukur apakah tenaga kesehatan tersebut layak 

     beker"a sesuai dengan keahliannya. #engingat maraknya sekolah!sekolah ilmu kesehatan

    yang terus tumbuh setiap tahunnya. 5ika tidak lulus dalam u"i kompetensi, "elas bidan

    tersebut tidak bisa men"alankan proesinya. 0arena syarat untuk berproesi adalah memiliki

    surat iin yang dikeluarkan setelah lulus u"i kompetensi.

      Tuuan Le9is&asi

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    23/54

    >#E10ESS0M6>>6).

      4engan teregistrasinya seorang tenaga proesi, maka akan mendapatkan haknya

    untuk i"in praktik ( lisensi ) setelah memenuhi beberapa persyaratan administrasi untuk 

    lisensi.

      Tuuan Re9istrasi

    a) #eningkatkan keemampuan tenaga proesi dalam mengadopsi kema"uan ilmu

     pengetahuan dan tehnologi yang berkembang pesat.

     b) #eningkatkan mekanisme yang obyekti dan komprehensi dalam penyelesaian

    kasus mal praktik.

    c) #endata "umlah dan kategori melakukan praktik 

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    24/54

    9plikasi proses regisrtasi dalam praktek kebidanan adalah sebagai berikut, bidan yang baru lulus

    menga"ukan permohonan dan mengirimkan kelengkapan registrasi kepada kepala 4inas

    0esehatan Propinsi dimana institusi pendidikan berada guna memperoleh S- ( surat i"in bidan )

    selambat!lambatnya satu bulan setelah menerima "asah bidan. 0elengkapan registrasi menurut

    0epmenkes 1o. &>>#enkesS0M6>>6 adalah meliputi/ otokopi i"asah bidan, otokopi

    transkrip nilai akademik, surat keterangan sehat dari dokter, pas oto sebanyak 6 lembar. S-

     berlaku selama ? tahun dan dapat diperbaharui, serta merupakan dasar untuk penerbitan lisensi

     praktik kebidanan atau SP- ( surat i"in praktik bidan ). S- tidak berlaku lagi karena/ dicabut

    atas dasas ketentuan perundang!undangan yang berlaku, habis masa berlakunya dan tidak 

    mendatar ulang, dan atas permintaan sendiri.

      #yarat Re9istrasi

    Pada saat akan menga"ukan registrasi, maka akan diminta untuk melengkapi dan membawa

     beberapa syarat, antara lain /

    %) Lotokopi i"asah bidan

    6) Lotokopi

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    25/54

    4inyatakan telah terdatar sebagai -idan pada 4inas 0esehatan Propinsi ...................... dengan

     1omor Jegisrtasi ....................... dan diberi kewenangan untuk melakukan peker"aan praktik 

    kebidanan di seluruh ndonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan yang

     berlaku.

    S- berlaku sampai dengan tanggal .................................

     

    Pas Loto

      8+A

      ..............,.................6>%8

      9n. #entri 0esehatan J

      0epala 4inas 0esehatan

      Propinsi ........................

      ( .................................. )

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    26/54

    a) #emberikan ke"elasan batas wewenang

     b) #enetapkan sarana dan prasarana

    c) #eyakinkan klien

      9plikasi Nisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SP- (Surat "an Praktik 

    -iadan). SP- adalah bukti tertulis yang diberikan oleh 4epkes J kepada tenaga bidan yang

    men"alankan praktik setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. -idan yang men"alankan

     praktik harus memiliki SP-, yang diperoleh dengan cara menga"ukan permohonan kepada

    0epala 4inas 0esehatan 0abupaten atua 0ota setempat dengan memenuhi persyaratan sebagai

     beriku/ otokopi S- yang masih berlaku, otokopi i"asah bidan, surat persetu"uan atasan, surat

    keterangan sehat dari dokter, rekomendasi dari organisasi proesi, pas oto. Jekomendasi yang

    telah diberikan organisasi proesi setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian kemampuan

    keilmuan dan keterampilan, kepatuhan terhadap kode etik serta kesanggupan melakukan praktik 

     bidan. -entuk penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan inilah yang diaplikasikan

    dengan rencana diselenggarakannya G"i 0ompetensi bagi bidan yang mengurus SP- atau

    lisensi. #eskipun G"i 0ompetensi sekarang ini baru pada tahap u"i coba dibeberapa wilayah,

    termaksud Propinsi 5awa

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    27/54

    -erdasarkan 0eputusan #enteri 0esehatan republik ndonesia 1omor &>>#enkesS0M6>>6

    tentang Jegistrasi dan Praktik -idan, yang bertanda tangan dibawah ini, 0epala 4inas 0esehatan

    0abupaten0otaK) .................................. memberikan in Praktik -idan pada /

     1ama /

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    28/54

     

    9kuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan di

    tuntut dari suatu proesi, terutama proesi yang berhubungan dengan keselamatan "iwa manusia,

    adalah pertanggung"awaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang

    dilakukanya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kopetensi dan

    didasari suatu eidence based. 9ccountability diperkuat dengan suatu landasan hukum yang

    mengatur batas!batas wewenang proesi yang bersangkutan.

      4engan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi

    dan mandiri untuk bertindak secara proesional yang dilandasi kemampuan berikir logis dan

    sistematis serta bertindak sesuai standar proesi dan etika proesi.

     

    Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan

    upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui/

    %. Pendidikan dan pelatihan secara berkelan"utan

    6. Pengembangan ilmu dan tekhnologi dalam kebidanan

    '. 9kreditasi

    8. Sertiikasi

    ?. Jegistrasi

    A. G"i kompetensi

    B. Nisensi

    -eberapa dasar dalam otonomi pelayanan kebidanan antara lain sebagai berikut/

    %) 0epmenkes &>>#enkesS0M6>>6 tentang registrasi dan praktik bidan

    6) Standar praktik kebidanan

    ') GG 0esehatan 1o. 6' tahun %&&6 tentang 0esehatan

    8) PP 1o. '6>% tentang organisasi dan tata ker"a 4epkes

    A) GG 1o. 66%&&& tentang Ctonomi daerah

    B) GG 1o. %' >' tentang ketenagaker"aan

    :) GG tentang aborsi, adopsi, bayi tabung, dan transplantasi

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    29/54

    A#PEK HUKUM DAN KETERKAITANN*A DENGAN PELA*ANAN ' PRAKTEK 

    BIDAN DAN KODE ETIK 

    -idan merupakan suatu proesi yang selalu mempunyai ukuran atau standar proesi. Standar 

     proesi bidan yang terbaru adalah diatur dalam 0EP#E10ES J 1o.

    'A&#E10ESS06>>B yang berisi mengenai latar belakang kebidanan. -eberapa

    deenisinya yaitu pelayanan kebidanan, alsaah kebidanan, paradigma kebidanan, ruang lingkup

    kebidanan, standar praktek kebidanan, dan kode etik bidan di ndonesia.

    Pe&ayanan Ke!idanan

    9dalah seluruh tugas yang men"adi tanggung "awab praktek proesi bidan dalam sistem

     pelayanan kesehatan yang bertu"uan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka

    mewu"udkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

    )a&sa(a0 Ke!idanan

    a. Sebagai bangsa ndonesia yang mempunyai pandangan hidup pancasila, seorang bidan

    menganut ilosoi yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia

    adalah makhluk bio psiko sosio kultural dan spiritual yang unik.

     b. #anusia terdiri dari pria dan wanita yang kemudian kedua "enis indiidu itu berpasangan

    menikah membentuk keluarga yang mempunyai anak.

    c. -idan berkeyakinan bahwa setiap indiidu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang

    aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya.

    d. Persalinan adalah satu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelolah

    dengan tepat dapat berubah men"adi abnormal.

    e. Setiap indiidu berhak untuk dilahirkan secara sehat untuk itu maka setiap wanita usia subur,

    ibu hamil, melahirkan dan bayinya behak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.

    . Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan

     persiapan.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    30/54

    g. 0esehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan

    kesehatan.

    Paradi9ma Ke!idanan

    0ebidanan dalam beker"a memberikan pelayanan keproesiannya berpegang pada paradigm

     berupa pandangan terhadap manusia wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan

    keturunan.

    a. Oanita

    Oanita manusia adalah makhluk biopsiko sosial kultural dan spiritual yang utuh dan unik,

    mempunyai kebutuhan dasar yang bemacam!macam sesual dengan tingkat perkembangannya.

     b. Ningkungan

    Ningkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi indiidu

     pada waktu melaksanakan aktiitasnya.

    c. Perilaku

    d. Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan

    lingkungannya, yang terwu"ud dalam bentuk pengetahuan sikap dan tindakan.

    d. Pelayanan kebidanan

    Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkanuntuk mewu"udkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan

    se"ahtera.

    e. 0eturunan

    0ualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. #anusia yang sehat dilahirkan oleh

    ibu yang sehat. 7al ini menyangkut penyiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan,

    masa kelahiran dan masa nias.

    Lin9ku/ Praktek Ke!idanan

    Ningkup prakek kebidanan yang digunakan meliputi asuhan mandiri otonomi pada anak!anak 

     perempuan, rema"a putri dan wanita desa sebelum, selama kehamilan dan selan"utnya. 7al ini

     berarti bidan membeirkan pengawasan yang diperlukan asuhan serta nasehat bagi wanita selama

    masa hamil, bersalin dan nias.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    31/54

    #tandar Praktek Ke!idanan

    Standar / #etode asuhan

    #etode asuhan meliputi / pengumpulan data, penentuan diagnosa perencanan pelaksanaan,

    ealuasi dan dokumentasi.

    Standar / Pengka"ian

    Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan

     berkesinambungan.

    Standar / 4iagnosa kebidanan

    4iagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.

    Standar M / Jencana asuhan

    Jencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.

    Standar M /

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    32/54

    9suhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang

    diberikan.

    K$de Etik Bidan Di Ind$nesia 

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    33/54

    0ode Etik

    0ode etik suatu proesi adalah berupa norma!norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota

     proesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas proesinya dan dalam hidupnya di

    masyarakat.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    34/54

    Pasien berhak mendapat inormasi yang meliputi /

    a. Prognosa b. Penyakit yang diderita

    c.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    35/54

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    36/54

    ?.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    37/54

    :.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    38/54

     "awab hukum dikenal dengan sebutan gugatan perdata dan atau tuntutan pidana. Sedangkan

    tanggung "awab berdasarkan etika proesi dikenal gugatan atau pertanggung"awaban dari

    ma"els kode etik proesi.

      0edudukan tanggung "awab hukum dan etika proesi tenaga kesehatan.

      #araknya kasus dugaan malapraktik belakangan ini khususnya dibidang perawatan

    ibu dan anak, men"adi peringatan dan sekaligus sebagai dorongan untuk lebih memperbaiki

    kualitas pelayanan. #elaksanakan tugas dengan berpegang teguh pada "an"i proesi dan

    tekad untuk selalu meningkatkan kualitas diri perlu untuk selalu dipelihara. 0er"asama

    yang melibatkansegenap tim pelayanan kesehatan perlu dieratkan dengan ke"elasan dalam

    wewenang dan ungsinya. Cleh karena tanpa mengindahkan hal!hal yang disebut tadi,

    maka konsekuensi hokum akan muncul ketika ter"adi penyimpangan kewenangan atau

    kelalaian.

    %. 4i"elaskan pada Pasal ?8 ayat (%) GG 1o.6' tahun %&&6 tentang kesehatan, yaitu tenaga

    kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan proesinya

    dapat dikenakan tindakan disiplin. Selan"utnya dari pen"elasan tersebut dapat diketahui

     bahwa tindakan disiplin, berupa tindakan administrasi, misalnya pencabutan iin untuk 

     "angka waktu tertentu atau hukuman lain sesuaidengan kesalahan atau kelalaian yang

    dilakukan. 0husus berkenaan dengan wewenang bidan diatur didalam Peraturan #entri

    0esehatan 1o. &>>#enkesS0M6>>6tentang wewenang bidan.

    6.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    39/54

    orang lain ( pasien) cacat atau bahkan sampai meniggal dunia. 9ncaman pidana untuk 

    tindakan semacam itu adalah pen"ara paling lama ? tahun.

      4engan semua ancaman, baik ganti rugi perdata maupun pidana pen"ara, harus

    terlebih dahulu dibuktikan berdasarkan pemeriksaan didepan pengadilan. Cleh karena yang

     berwenang memutuskan seseorang itu bersalah atau tidak adalah hakim dalam sidang.

    Perlindungan hukum bagi klien atau pasien

      Gndang!undang tentang perlindungan konsumen 1o.:

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    40/54

    STANDAR PRAKTEK KEBIDANAN

     

    • Standar / #etode 9suhan

    9suhan 0ebidanan dilaksanakan dengan metode mana"emen kebidanan dengan langkah /

    Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencanaan pelaksanaan, ealuasi,

    dan dokumentasi.

    4iinisi Cperasional /

    %. 9da ormat mana"emen kebidanan yang sudah terdatar pada catatan medis.

    6. Lormat mana"emen kebidanan terdiri dari / ormat pengumpulan data, rencana ormat

     pengawasan resume dan tindak lan"ut catatan kegiatan dan ealuasi.

    • Standar / Pengka"ian

    Pengumpulan data tentang status kesehatan kilen dilakukan secara sistematis dan

     berkesinambungan. 4ata yang diperoleh dicatat dan dianalisis.

    4iinisi Cperasional /

    %. 9da ormat pengumpulan data6. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis, terokus, yang meliputi data /

    ! 4emograi identitas klien

    ! Jiwayat penyakit terdahulu

    ! Jiwayat kesehatan reproduksi! 0eadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi

    ! 9nalisis data

    '. 4ata dikumpulkan dari /

    ! 0lienpasien, keluarga dan sumber lain!

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    41/54

    • Standar / 4iagnosa 0ebidanan

    4iagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.

    4iinisi Cperasional /

    %. 4iagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesen"angan yang dihadapi oleh klien suatu

    keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan

    dan kebutuhan klien.

    6. 4iagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, "elas sistematis mengarah pada asuhan

    kebidanan yang diperlukan oleh klien.

    • Standar M / Jencana 9suhan

    Jencana 9suhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan

    4iinisi Cperasional /

    %. 9da ormat rencana asuhan kebidanan.

    6. Lormat rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana tindakan dan ealuasi

    • Standar M /

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    42/54

    ! peranan petugas kesehatan dalam tindakan kebidanan

    ! sumber!sumber yang dapat dimanaatkan

    6. 0lien dan keluarga bersama!sama dengan petugas melaksanakan tindakan kegiatan

    • Standar M / Pengawasan

    #onitorpengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tu"uan untuk 

    mengetahui perkembangan klien.

    4iinisi Cperasional /

    %. 9danya ormat pengawasan klien.

    6. Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus sitematis untuk mengetahui keadaan

     perkembangan klien.

    '. Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang telah disediakan

    • Standar M / Ealuasi

    Ealuasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan

    yang dilaksanakan dan ealuasi dari rencana yang telah dirumuskan.

    4iinisi Cperasional /

    %. Ealuasi dilaksanakan setelah dilaksanakan tindakan kebidanan.

    0lien sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan.

    6. Ealuasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah dirumuskan.

    '. 7asil ealuasi dicatat pada ormat yang telah disediakan

    • Standar I / 4okumentasi

    9suhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidananyang diberikan

    4iinisi Cperasional /

    %. 4okumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah mana"emen kebidanan.

    6. 4okumentasi dilaksanakan secara "u"ur sistimatis "elas dan ada yang bertanggung "awab.'. 4okumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan

    UU KE#EHATAN NO.67 TAHUN 2336, TENTANG TUGA# DAN TANGGUNG A+AB

    TENAGA KE#EHATAN

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    43/54

    Pasa& :

    Pemerintah bertugas mengatur, membina, dan mengawasi penyelenggarakan upaya kesehatan

    Pasa& 4

    Pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan ter"angkau oleh

    mayarakat.

    Pasa& ;

    Pemerintah bertugas menggerakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan dan

     pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan ungsi sosial sehingga pelayanan kesehatan bagi

    masyarakat yang kurang mampu tetap ter"amin.

    Pasa& 3

    Pemerintah bertanggung "awab untuk meningkatkan dera"at kesehatan masyarakat.

    PP NO.76 TAHUN 233:, TENTANG TENAGA KE#EHATAN

    -9-

    0E

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    44/54

    -9-

    5E1S

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    45/54

    Pemerintah menetapkan upah minimum atas dasar kebutuhan hidup layak.

    Pasal %%6

    (%) 0etentuan mengenai penghasilan yang layak dan perlindungan pengupahan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal %>& ayat (%), ayat (6), dan ayat (A), serta pengaturan upah minimum

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal %%%, diatur lebih lan"ut dengan Peraturan Pemerintah.

    (6)

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    46/54

    %) 4alam hal mogok ker"a dilakukan dengan alasan pengusaha tidak melaksanakan ketentuan

    yang bersiat normati yang sudah diatur dalam peraturan perundang!undangan, per"an"ian

    ker"a, peraturan perusahaan, atau kesepakatan ker"a bersama, pengusaha wa"ib membayar 

    upah selama peker"a mogok ker"a sampai pengusaha melaksanakan kewa"ibannya.

    6) 4alam hal mogok ker"a dilakukan dengan alasan di luar ketentuan sebagaimana dimaksud

     pada ayat (%), pengusaha tidak diwa"ibkan membayar upah selama peker"a mogok ker"a

    Pasal B&

    (%) #ogok ker"a dilakukan dengan tidak mengganggu keamanan dan ketertiban umum, danatau

    mengancam keselamatan "iwa dan harta benda milik perusahaan atau milik masyarakat.(6) Pengusaha dilarang melakukan tindakan yang bersiat pembalasan "ika mogok ker"a

    dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal BB

    Pasal :A

    Pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan ker"a terhadap peker"anya dalam hal /

    a. peker"a berhalangan masuk kantor karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu

    tidak melampaui %6 (dua belas) bulan secara terus!menerus.

     b. peker"a berhalangan men"alankan peker"aannya karena memenuhi kewa"iban terhadap negara

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan yang berlakuD

    c. peker"a men"alankan ibadah yang diperintahkan agamanyaD

    d. peker"a menikah, hamil, melahirkan, atau gugur kandunganDe. peker"a mempunyai pertalian darah danatau ikatan perkawinan dengan peker"a lainnya di

    dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam kesepakatan ker"a bersama atau peraturan

     perusahaanD dan. peker"a mendirikan, men"adi anggota, danatau men"adi pengurus serikat peker"a.

    KE#EAHTERAAN PEKERA

    Pasal %%A

    (%) Gntuk meningkatkan kese"ahteraan bagi peker"a dan keluarganya, pengusaha menyediakan

    asilitas kese"ahteraan.

    (6) Penyediaan asilitas kese"ahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (%), dilaksanakan

    dengan memperhatikan kebutuhan peker"a dan kemampuan perusahaan.

    (') 4engan memperhatikan kemampuan perusahaan, Pemerintah dapat mewa"ibkan pengusaha

    untuk menyediakan asilitas kese"ahteraan bagi peker"a dan keluarganya.

    (8) 0etentuan mengenai asilitas kese"ahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (%), ayat (6),

    dan ayat ('), diatur lebih lan"ut oleh #enteri.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    47/54

    Pasal %%B

    (%) Setiap tenaga ker"a dan keluarganya berhak untuk memperoleh 5aminan Sosial

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    48/54

    %) -arang siapa dengan senga"a menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita

    dengan persetu"uannya, diancam dengan pidana pen"ara paling lama lima tahun enam bulan.

    6) 5ika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana pen"ara

     paling lama tu"uh tahun.

    Pasa& 7=3

    5ika seorang dokter, bidan atau "uru obat membantu melakukan ke"ahatan berdasarkan pasal '8A,

    ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu ke"ahatan yang diterangkan dalam

     pasal '8B dan '8:, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan

    sepertiga dan dapat dicabut hak untuk men"alankan pencarian dalam mana ke"ahatan dilakukan.

    Pasa& 7><

    4alam hal pemidanaan karena pembunuhan, karena pembunuhan dengan rencana, atau karena

    salah satu ke"ahatan berdasarkan Pasal '88, '8B dan '8:, dapat di"atuhkan pencabutan hak 

     berdasarkan pasal '? 1o. %! ?.

    UU 7:'6 (sepuluh)

    tahun dan denda paling banyak Jp%.>>>.>>>.>>>,>> (satu miliar rupiah).

    4> ayat 165

    (6) Narangan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dapatdikecualikan berdasarkan/

    a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi se"ak usia dini kehamilan, baik yang mengancam

    nyawa ibu danatau "anin, yang menderita penyakit genetik berat danatau cacat bawaan,

    maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar 

    kandunganD atau

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    49/54

     b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban

     perkosaan.

    Per!edaan a!$rsi da&am 0a& d$kter tidak da/at dituntut da&am tindakan a!$rsi

    Pasal %&8 uu no 'A th 6>>&

    Setiap orang yang dengan senga"a melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal B? ayat (6) dipidana dengan pidana pen"ara paling lama %> (sepuluh)

    tahun dan denda paling banyak Jp%.>>>.>>>.>>>,>> (satu miliar rupiah).

    Pasal B?

    (%) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.

    (6) Narangan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dapatdikecualikan berdasarkan/

    a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi se"ak usia dini kehamilan, baik yang

    mengancam nyawa ibu danatau "anin, yang menderita penyakit genetic

     berat danatau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan

     bayi tersebut hidup di luar kandunganD atau

     b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban

     perkosaan.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    50/54

    (')

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    51/54

    Salah satu aturan tentang bayi tabung terdapat dalam pasal %A GG 1o. 6'

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    52/54

    Pasal %6 (%) GG 0ese"ahteraan 9nak (GG 1o. 8 tahun %&B&) berbunyi “Pengangkatan anak 

    menurut adat dan kebiasaan dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan kese"ahteraan

    anak”. 4i dalam ayat ' menyebutkan pengangkatan anak yang dilakukan diluar adat dan

    kebiasaan dilaksanakan berdasar peraturan perundang!undangan. 0arena peraturan perundang!

    undangan ini belum ada sampai sekarang maka untuk memenuhi kebutuhan dilaksanakan

    melalui SE#9 1o. A tahun %&:B dan SE#9 8 tahun %&:&.

    #enurut agama slam, pengangkatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak 

    dengan orang tua kandungannya. 1amun demikian, tidak "arang ter"adi kasus dimana, dalam

    mengangkat anak, orang tua angkat merahasiakan kepada anak mengenai orangtua kandungnya

    dengan maksud agar anak akan menganggap orang tua kandungnya.

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    53/54

    • Halon orang tua angkat menga"ukan permohonan i"in kepada 0antor Oilayah

    4epartemen Sosial setempat (dengan tembusan kepada #enteri Sosial dan priate institution

    dimana calon anak angkat berada).

    • 0antor Oilayah 4epartemen Sosial mengadakan penelitian terhadap calon orang tua

    angkat, dan paling lama dalam waktu ' bulan harus memberikan persetu"uan atau penolakan.

    • 5ika permohonan disetu"ui, dilakukan pengesahanpengukuhan oleh pengadilan.

    Selain berbagai ketentuan diatas, ketentuan lain menyangkut adopsi yang berlaku di ndonesia

    sebelum periode ini dapat disebutkan, inter alia, Gndang!undang Perkawinan tahun %&B& (pasal

    %6 (')) dan 0eputusan #enteri Sosial J 1o. 88:A.

    #asalah Pengangkatan 9nak "uga diatur dalam GG 1o. '& tahun %&&& tentang 7ak 9sasi

    #anusia, pasal ?A/

    %. Setiap anak berhak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik, diarahkan dan

    dibimbing kehidupannya oleh orangtua atau walinya sampai dewasa sesuai dengan ketentuan

     peraturan perundang!undangan

    6. 4alam hal orangtua anak tidak mampu membesarkan dan memelihara anaknya dengan

     baik dan sesuai dengan undang!undang ini maka anak tersebut boleh diasuh atau diangkat

    sebagai anak oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan

    4isamping itu "uga diatur dalam pasal ?B. 0etentuan ini ternyata se"alan dengan 0onensi 7ak 

    9nak pada pasal 6% (a) 1egara!negara peserta yang mengakui danatau membolehkan sistem

    adopsi akan men"amin bahwa kepentingan terbaik anak yang bersangkutan akan merupakan

     pertimbangan paling utama negara!negara itu akan/

    #en"amin bahwa adopsi anak hanya disahkan oleh penguasa yang berwenang yang menetapkan,

    sesuai dengan hukum dan prosedur yang berlaku dan berdasarkan dengan semua inormasi yang

    terkait dan terpercaya bahwa adopsi itu diperkenankan mengingat status anak sehubungan

    dengan keadaan orangtua, keluarga, walinya yang sah dan "ika disyaratkan, orang!orang yang

     berkepentingan telah memberi persetu"uan mereka atas adopsi tersebut atau dasar nasehat yang

    mungkin diperlukan.

    7al tersebut diatas ternyata "uga telah diakomodasikan di dalam JGG Perlindungan 9nak pasal

    '&/

  • 8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan

    54/54

    %. Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak dan

    dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang!undangan

    yang berlaku

    6. Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (%), tidak memutuskan hubungan

    darah antara anak yang diangkat dan orangtua kandungnya

    '. Halon orangtua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon anak angkat

    8. Pengangkatan anak oleh warga negara asing hanya dapat dilakukan sebagai upaya

    terakhir

    ?. 4alam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan dengan agama

    mayoritas penduduk setempat

    7al ini "uga diatur dalam pasal 8> dan 8%. 4i dalam peraturan dan JGG itu "elas diatur bahwa

    untuk pengangkatan anak itu harus berlandaskan pada kepentingan terbaik untuk anak dan sesuai

    dengan asas perlindungan anak.