etikolegal dalam praktek kebidanan
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
1/54
ETIKOLEGAL DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN
PENGERTIAN ETIKA, ETIKET, MORAL DAN HUKUM
A. ETIKA
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti,
karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh indiidu ataupun kelompok untuk menilai
apakah tindakan!tindakan yang telah diker"akannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
#enurut #artin $%&&', etika dideinisikan sebagai *the discipline which can act as the
perormanceinde+ or reerence or our control system* yang artinya disiplin yang dapat
bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sistem kendali kitakami. Etika disebut
"uga ilsaat moral adalah cabang ilsaat yang berbicara tentang praktis (tindakan) manusia.
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia
harus bertindak.
#enurut kamus -esar -ahasa ndonesia, pengertian etika adalah / lmu tentang apa yang
baik dan yang buruk, tentang hak dan kewa"iban moral, 0umpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, 1ilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat.
B. ETIKET
Etiket adalah a"aran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok
dengan manusia lain. Etiket berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan
ormal. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah
pulau terpencil atau di tengah hutan. Etiket berasal kata dari Eti2uette (Perancis) yang berarti
dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa ra"a!ra"a di Perancis
mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi un3tuk kalangan para elite kera"aan atau
bangsawan. 4alam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
2/54
atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara
bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan si kap serta perilaku yang penuh sopan
santun dalam pergaulan ormal atau resmi.
4einisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan
tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain
mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetu"ui oleh masyarakat
tertentu dan men"adi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat
yang baik dan menyenangkan.
Persamaan etika dan etiket yaitu
a. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. stilah tersebut dipakai mengenai manusia
tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket. b. 0edua!duanya mengatur perilaku manusia secara normati artinya memberi norma bagi
perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan. 5ustru karena siatnya normati maka kedua istilah tersebut sering
dicampuradukkan.
Per!edaan etika dan etiket yaituEtiket
%. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menun"ukkan cara yang
tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.6. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etiket bersiat relati. Yang dianggap tidak sopan
dalam sebuah kebudayaan, dapat sa"a dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
'. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah sa"a.
Etika
%. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang
perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh
dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
6. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.'. Etika "auh lebih absolut. Perintah seperti “"angan berbohong”, “"angan mencuri”
merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar!tawar.
". MORAL
0ata moral berasal dari bahasa latin mos ("amak/mores), yang berarti kebiasaan atau adat.
0ata mores dipakai oleh banyak bahasa masih dalam arti yang sama, termasuk bahasa
indonesia. 4alam kamus besar bahasa indonesia, “moral” di"elaskan dengan membedakan
tiga arti/ “%) (a"aran ) baik buruk yg diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewa"iban,
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
3/54
akhlak, budi pekerti, susila 6) kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dlm perbuatan
') a"aran kesusilaan yg dapat ditarik dari suatu cerita.”
D. HUKUM7ukum merupakan suatu himpunan kaidah atau peraturan yang berisikan berbagai macam
persoalan tetapi merupakan kesatuan pula. Sebagai kaidah (norma), hukum dapat dirumuskan
sebagai himpunan petun"uk hidup berupa perintah dan larangan yang mengatur peraturan
ketertiban dalam sesuatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat
tersebut, dan "ika melanggar petun"uk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan, berupa
sanksi dari pemerintah atau penguasa masyarakat.
#I#TEMATIKA ETIKA
Etika Umum
Yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk
bertindak etis dalam mengambil kebi"akan berdasarkan teori!teori dan prinsip!prinsip moral.
Etika umum mempertanyakan prinsip!prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan
manusia (#agnis!Suseno, %&&8/%'). 9tau, sebagaimana dikemukakan -ertens (%&&'/%:),
etika umum memandang tema!tema umum seperti/ 9pa itu norma etis; 5ika ada banyak
norma etis, bagaimana hubungannya satu sama lain; #engapa norma moral mengikat kita;
9pa itu nilai dan apakah kekhususan nilai moral; -agaimana hubungan antara tanggung
"awab manusia dan kebebasannya; 4apat dipastikan bahwa manusia sungguh!sungguh
bebas; 9pakah yang dimaksudkan dengan “hak” dan “kewa"iban” dan bagaimana
perkaitannya satu sama lain; Syarat!syarat mana harus dipenuhi agar manusia dapat
dianggap sungguh!sungguh baik dari sudut moral;
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
4/54
Pada dasarnya etika sosial membicarakan tentang kewa"iban manusia sebagai anggota umat
manusia. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara langsung
maupun dalam bentuk kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap
pandangan!pandangan dunia dan ideologi!ideologi maupun tanggung "awab manusia
terhadap lingkungan hidup (#agnis!Suseno, dkk, %&:%/:).
Sedikitnya, ada dua masalah yang timbul dalam etika sosial (=ubair, %&&>/%>?). Pertama,
tu"uan etika itu memberitahukan bagaimana kita dapat menolong manusia dalam
kebutuhannya yang riil dengan cara yang susila dapat dipertanggung"awabkan. @una
mencapai tu"uan ini, seorang etikus sosial tidak hanya harus tahu norma!norma susila yang
berlaku, melainkan ia harus tahu pula kebutuhan tersebut tadi, dan sebab!sebab timbulnya
kebutuhan itu.
)UNG#I ETIKA DAN MORALITA# DALAM PELA*ANAN KEBIDANAN
%. #en"aga otonomi dari setiap indiidu khususnya -idan dan 0lien.6. #en"aga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg
merugikanmembahayakan orang lain.
'. #en"aga priacy setiap indiidu.8. #engatur manusia untuk berbuat adil dan bi"aksana sesuai dengan porsinya.
?. 4engan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya.A. #engarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu
masalah.
B. #enghasilkan tindakan yg benar.
:. #endapatkan inormasi tentang hal yg sebenarnya.&. #emberikan petun"uk terhadap tingkah lakuperilaku manusia antara baik, buruk, benar
atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya.%>. -erhubungan dengan pengaturan hal!hal yg bersiat abstrak.
%%. #emasilitasi proses pemecahan masalah etik.
%6. #engatur hal!hal yang bersiat praktik.
%'. #engatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di
dalam organisasi proesi.
%8. #engatur sikap, tindak tanduk orang dalam men"alankan tugas proesinya yg biasa
disebut kode etik proesi.
#UMBER ETIKA
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
5/54
Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat di"adikan sebagai sumber
pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. 1ilai!nilai pancasila adalah nilai moral. Cleh karena itu, nilai pancasila "uga dapat
diwu"udkan kedalam norma!norma moral (etik). 1orma!norma etik tersebut selan"utnya dapat
digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila memegang peranan dalam perwu"udan sebuah sistem etika
yang baik di negara ini. 4isetiap saat dan dimana sa"a kita berada kita diwa"ibkan untuk beretika
disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab”
tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar.
HAK, KE+AIBAN DAN TANGGUNG A+AB
7ak dan kewa"iban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari!hari. Pasien
memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. 7ak pasti berhubungan
dengan indiidu, yaitu pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewa"ibankeharusan untuk pasien, "adi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewa"iban adalah suatu yang
diberikan oleh bidan. Seharusnya "uga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewa"iban
yang harus diberikan oleh pasien.
A. Hak Pasien
7ak pasien adalah hak!hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasienklien/
%). Pasien berhak memperoleh inormasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
6). Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan "u"ur.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
6/54
'). Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan proesi bidan tanpa
diskriminasi.
8). Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
?). Pasien berhak mendapatkan Dnormasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nias dan
bayinya yang baru dilahirkan.
A). Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses
persalinan berlangsung.
B). Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
:). Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
&). Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terda tar di rumah saki t
tersebut (second opinion) t erh ad ap p en ya ki t ya ng d id er it an ya ,
sep enga tahu an dok ter yan g merawat.
%>).P asien berhak meminta atas priasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data!data medisnya.
%%).Pasien berhak mendapat inormasi yang meliputi/
a. Penyakit yang diderita
b.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
7/54
%6). Pasien berhak men yetu"uimem berikan iin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
%'). Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung"awab sendiri sesuadah
memperoleh inormasi yang "elas tentang penyakitnya.
%8). Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
%?).Pasien berhak men"alankan ibadah sesuai agamakepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
%A). Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumahsakit.
%B). Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
%:).Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas ter"adinya kasus mal-
praktek.
B. Ke-aii!an Pasien
%). Pasien dan keluarganya berkewa"iban untuk mentaati segala peraturan dan tat tertib rumah
sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
6). Pasien berkewa"iban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang
merawatnya.
'). Pasien dan atau penangungnya berkewa"iban untuk melunasi semua imbalan atas "asa
pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat.
8). Pasien dan atau penangggungnya berkewa"iban memenuhi hal!hal yang selalu
disepakatiper"an"ian yang telah dibuatnya.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
8/54
". Hak Bidan
%). -idan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuaidengan proesinya.
6). -idan berhak untuk beker"a sesuai dengan standar proesi pada setiap tingkat
"en"ang pelayanan kesehatan.
'). -idan berhak menolak keinginan pasienklien dan keluarga yang bertentangan
dengan peraturan perundangan dan kode etik proesi.
8). -idan berhak atas priasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh
pasien, keluarga maupun proesi lain.
?). -idan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan.
A). -idan berhak memperoleh kesempatan untuk mmingkatkan "en"ang karir dan "abatan
yang sesuai.
B). -idan berhak mendapat kompensasi dan kese"ahteraan yang sesuai.
D. Ke-ai!an Bidan
%). -idan wa"ib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan
tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia beker"a.
6). -idan wa"ib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar proesi
dengan menghormati hak!hak pasien.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
9/54
'). -idan wa"ib meru"uk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
8). -idan wa"ib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau
keluarga.
?). -idan wa"ib memberikan kesempatan kepada pasien untuk men"alankan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.
A). -idan wa"ib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.
B). -idan wa"ib memberikan inormasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta
risiko yang mungkiri dapat timbul.
:). -idan wa"ib meminta persetu"uan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan
dilakukan.
&). -idan wa"ib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
%>).-idan wa"ib mengikuti perkembangan P
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
10/54
K$de etik suatu /r$(esi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya di masyarakat.
0ode etik proesi merupakan "suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan
tuntunan bagi angotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang profesinya baik yang
berhubungan dengan klien /pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan
dirinya sendiri". 1amun dikatakan bahwa kode etik pada aman dimana nilaiFnilai perada
ban semakin kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan satuFsatunya dalam
menyelesaikan masalah etik, untuk itu dibutuhkan "uga suatu pengetahuan yang berhubungan
dengan hukum. -enar atau salah pada penerapan kode etik, ketentuannilai moral yang
berlaku terpulang kepada proesi.
0C4E E
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
11/54
0ode etik proesi merupakan suatu pernyataaan komprehensi dari proesi yang memberikan
tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakn praktek dalam bidang proesinya baik yang
berhubungan dengan klienpasien, keluarga,masyarakat, teman se"awat, proesi dan dirinya
sendiri. 1amun dikatakan bahwa kode etik pada aman dimana nilai!nilai peradaban semakin
kompleks,kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai pegangan satu!satunya dalam
menyelesikan masalah etik. Gntuk itu dibutuhkan "uga suatu pengetahuan yang berhubungan
dengan hukum. -enar atau salah pada penerapan kode etik,ketentuannilai moral yang berlaku
terpulang kepada proesi.
H.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
12/54
4alam hal ini kode etik "uga berisi tu"uan pengabdian proesi tertentu,sehingga para
anggota proesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung"awab pengabdian
proesinya. Cleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan!ketentuan yang diperlukan
oleh para anggota proesi dalam men"alankan tugasnya.
8. Gntuk meningkatkan mutu proesi.
0ode etik "uga memuat tentang norma!norma serta an"uran agar proesi
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu proesi sesuai dengan bidang
pengabdiannya. Selain itu kode etik "uga mengatur bagaimana cara
memelihara dan menigkatkan mutu organisasi proesi. 4ari uraian di atas,
"elas bahwa tu"uan suatu proesi, men"aga dan memelihara kese"ahteraan
para anggota, meningkatkan pengabdian anggota, dan meningkatkan mutu
proesi serta meningkatkan mutu organisasi proesi.
4. 4imensi 0ode Etik
%. 9nggota proesi dan klien pasien.
6. 9nggota proesi dan sistem kesehatan.
'. 9nggota proesi dan proesi kesehatan.
8. Sesama anggota proesi.
0ode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensi proesi yang memberikan
tuntunan bagi bidan untuk melaksanakan praktek kebidanan baik yang berhubungan dengan
kese"ahteraan, keluarga, masyarakat, teman se"awat, proesi dan dirinya.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
13/54
0C4E E
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
14/54
B. Penutup ( % butir )
-eberapa kewa"iban bidan yang diatur dalam pengabdian proesinya adalah /
%. 0ewa"iban bidan terhadap klien dan masyarakat
a. Setiap bidan senantiasa men"un"ung tinggi, menghayati danmengamalkan sumpah
"abatannya dalam melaksanakan tugaspengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam men"alankan tugas prooesinya men"un"ung tinggiharkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya senantiasa berpedoman padaperan tugas
dan tanggung "awab sesuai dengan kebutuhan klien,keluarga dan masyarakat.
d. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya mendahulukan kepentinganklien,
menghormati hak klien, dan menghormati nilai F nilai yangberlaku dimasyarakat.
e. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya senantiasa mendahulukankepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yangsama sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalamhubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasimasyarakat untuk meningkatkan
dera"at kesehatannya secara optimal.
6. 0ewa"iban
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
15/54
b. Setiap bidan berhal memberikan pertolongan dan mempunyaikewenangan dalam
mengambil keputusan mengadakan konsultasi danatau ru"ukan.
c. Setiap bidan harus men"amin kerahasiaan keterangan yang dapat danatau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilanatau diperlukan
sehubungan kepentingan klien.
'. 0ewa"iban bidan terhadap se"awat dan tenaga kesehatan lainnya
a. Setiap bidan harus men"alin hubungan dengan teman se"awatnya untuk
menciptakan suasana ker"a yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati
baik terhadap se"awatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
8. kewa"iban bidan terhadap proesinya
a. Setiap bidan harus men"aga nama baik dan men"un"ung tinggi citra
proesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan proesinya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan se"enisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
proesinya.
?. 0ewa"iban bidan terhadap diri sendiri
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
16/54
a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dalam melaksanakan
tugas proesinya dengan baik.
b. Setiap bidan harus berusaha secara terus F menerus untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
A. 0ewa"iban bidan terhadap pemerintah nusa, bangsa dan tanah air
a. Setiap bidan dalam men"alankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan F ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam palayanan 09 0- dan kesehatan keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan melalui proesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintahan untuk meningkatakan mutu
"angkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan 09 0- dan
kesehatan keluarga.
A#PEK HUKUM, DI#IPLIN HUKUM DAN PERI#TILAHAN HUKUM
PENGERTIAN HUKUM DAN KETERKAITANN*A DENGAN MORAL DAN ETIKA
Hukum adalah himpunan peraturan!peraturan yang dibuat oleh penguasa negara atau
pemerintah secara resmi melalui lembaga atau institusi hukum untuk mengatur tingkah laku
manusia dalam bermasyarakat, bersiat memaksa, dan memiliki sanksi yang harus dipenuhi oleh
masyarakat.
De(inisi Hukum dari Kamus Besar Ba0asa Ind$nesia 123345
%. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh
penguasa, pemerintah atau otoritas.
6. undang!undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
17/54
'. patokan (kaidah, ketentuan).
8. keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, onis.
KETERKAITAN ETIKA, NORMA, DAN HUKUM
2. ETIKA
0arena Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung "awab, dengan pengertian masing F masing, sebagai berikut /
a. Pengertian -enar
-ertindak sesuai aturan hukum yang berlaku di masyarakat. b. Pengertian Salah
-ertindak tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di masyarakat.
c. Pengertian -aik Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan
senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positi ).
d. Pengertian -uruk Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma!
norma masyarakat yang berlaku.
e. Pengertian
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
18/54
K Semestinya tahu aturan tidak akan berbicara sambil menghisap rokok di hadapan tamu atau
orang yang dihormatinya, dan sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap tidak sopan
walaupun merokok itu tidak dilarang.
K Seorang tamu yang hendak pulang, menurut tata krama harusdiantar sampai di muka pintu
rumah atau kantor, bila tidak maka sanksinya hanya berupa celaan karena dianggap sombong
dan tidak menghormati tamunya.
1orma yang berkaitan dengan etika seseorang terhadap orang lain.
• Crang yang mencuri barang milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya, maka
sanksinya cukup berat dan bersangkutandikenakan sanksi hukuman, baik hukuman pidana
pen"ara maupun perdata (ganti rugi).
1orma yang berkaitan dengan hukum.
7. HUKUM
4alam hukum pidana dikenal, 6 "enis perbuatan yaitu ke"ahatan dan pelanggaran,
ke"ahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang!undang tetapi "uga
bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat, contohnya
mencuri, membunuh, berina, memperkosa dan sebagainya ( inilah contoh tindakan F
tindakan yang bukan hanya menyimpang hukum tetapi "uga menyimpang norma dan etika ).
Lilsaat hukum membahas soal!soal kongkret mengenai hubungan antara hukum danmoral ( etika ).
DI#IPLIN HUKUM
4isiplin 7ukum merupakan suatu sistem a"aran tentang kenyataan atau realita hukum.
4isiplin 7ukum mencakup paling sedikit tiga bidang, yakni ilmu!ilmu hukum, politik hukum
dan ilsaat hukum. 4alam hal ini dapat dikatakan, bahwa ilsaat hukum mencakup kegiatan
perenungan nilai!nilai, perumusan nilai!nilai dan penyerasian nilai!nilai yang berpasangan, akan
tetapi yang tidak "arang bersitegang.
-uku ini memberikan sumbangan yang sangat berharga kepada proses pendidikan hukum,
sebab dengan ilsaat hukum seseorang akan dapat memahami pengaruh ide!ide terhadap
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
19/54
peristiwa!peristiwa dan betapa hal!hal yang umum sangat mempengaruhi hal!hal yang khusus.
4engan pemahaman tersebut, seseorang akan dapat mengetahui maupun mengerti
kecenderungan!kecenderungan yang ter"adi di dalam proses hukum.
Disi/&in Hukum
4isiplin 7ukum adalah Sistem a"aran mengenai ge"ala ! ge"ala atau kenyataan yang dihadapi.
Pada dasarnya disiplin hukum dapat dibedakan men"adi 6, yaitu /
%. 4isiplin 9nalitis
9dalah sistem a"aran yang menitik beratkan kepada menganalisis, memahami dan
men"elaskan ge"ala ! ge"ala yang dihadapi.
contoh / ekonomi dan sosiologi
6. 4isiplin Preskriptip9dalah sistem a"aran mengenai apa yang seyognya atau yang harus dilakukan dalam
mengadapi kenyataan.
contoh / hukum dan ilsaat.
4isiplin dapat dibagi sebagai berikut /
9. lmu ! lmu 7ukum9dalah lmu yang mencakup /
a. lmu
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
20/54
4isiplin 7ukum adalah suatu sistem a"aran tentang hukum. 4isiplin hukum antara lain/
%. lmu hukum
a. 0aidah hukum (alidasi sebuah hukum)
b. 0enyataan hukum (se"arah, antropologi, sosiologi, psikologi, perbandingan hukum)
c. Pengertian hukum
6. Lilsaat hukum
Yaitu sistem a"aran yang pada hakikatnya men"adi kerangka utama dari segala ilmu hukum
dan hukum itu sendiri berserta segala unsur penerapan dan pelaksanaannya.
'. Politik hukum
Yaitu arah atau dasar kebi"akan yang men"adi landasan pelksanaan dan penerapan hukum
yang bersangkutan.
Ma%am8ma%am Hukum
%. 7ukum tertulis dan tidak tertulis
a. 7ukum tertulis contohnya hukum perdata, dan hukum pidana
b. 7ukum tidak tertulis contohnya hukum adat di suatu daerah
6. 7ukum menurut siatnya
a. 7ukum yang mengatur
b. 7ukum yang memaksa
'. 7ukum menurut sumbernya
a. 7ukum undang!undang
b. 7ukum kebiasaan adat
c. 7ukum "urisprudensi yakni hukum yang terbentuk karena keputusan hakim
d. 7ukum traktat yakni hukum yang terbentuk karena adanya per"an"ian antara 1egara yang
terlibat di dalamnya.
8. 7ukum menurut isinya
a. 7ukum priat yakni mengatur hubungan perorangan dengan orang lain
b. 7ukum 1egara
7ukum pidana yakni hukum yang mengatur hubungan antar warganegaranya
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
21/54
7ukum tata 1egara yakni hukum yang mengatur hubungan antar warganegara dengan
alat perlengkapan negara.
7ukum administrasi yakni hukum yang mengatur hubungan antara alat kelengkapan
1egara dan pemerintah pusat serta daerah
?. #enurut caranya
a. 7ukum materil yakni hukum yang mengatur kepentingan dan hubungan yang berwu"ud
perintah dan larangan, contohnya hukum pidana dan hukum perdata.
b. 7ukum ormil yakni hukum yang mengatur cara mempertahankan dan melaksanakan
hukum materil. Hontohnya hukum acara pidana dan hukum acara perdata.
A#PEK LEGAL DALAM PELA*ANAN KEBIDANAN
#utu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan
kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan
kebidanan. 4ari dua dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut, tu"uan akhirnya adalah
kepuasaan pasien yang dilayani oleh bidan.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
22/54
pengetahuan dankemampuan sehingga mampu surie dan mampu mengantisipasi perubahan
serta mampu bersaing.
6. -idan erat hubungannya dengan penyiapan sumber daya manusia. 0arena pelayanan bidan
meliputi kesehatanreproduksi wanita, se"ak rema"a, masa calon pengantin,masa hamil, masa
persalinan, masa nias, periode interal, masa klimakterium dan menoupause serta memantau
tumbuh kembang balita serta anak pra sekolah.
'. Misi pembangunan kesehatan indonesia sehat 6>%> adalah dera"at kesehatan yang optimal
dengan strategi/ paradigma sehat, proesionlisme, 5P0# dan desentralisasi.
LEGI#LA#I, REGI#TRA#I DAN LI#EN#I PRAKTEK KEBIDANAN
A. Le9is&asi
Pen9ertian
Negislasi adalah proses pembuatan undang!undang atau penyempurnaan perangkat
hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan sertiikasi ( pengaturan kompetensi ),
registrasi ( pengaturan kewenangan ), dan lisensi ( pengaturan penyelenggaraan
kewenangan ). 0etetapan hukum yang mengantur hak dan kewa"iban seseorang yang
berhubungan erat dengan tindakan dan pengabdiannya. (-) Jencana yang sedang
di"alankan oleh katan -idan ndonesia (-) sekarang adalah dengan mengadakan u"i
kompetensi terhadap para bidan, minimal sekarang para bidan yang membuka praktek atau
memberikan pelayanan kebidanan harus memiliki i"asah setara 4'.
G"i kompetensi yang dilakukan merupakan syarat wa"ib sebelum ter"un ke dunia ker"a.
G"i kompetensi itu sekaligus merupakan alat ukur apakah tenaga kesehatan tersebut layak
beker"a sesuai dengan keahliannya. #engingat maraknya sekolah!sekolah ilmu kesehatan
yang terus tumbuh setiap tahunnya. 5ika tidak lulus dalam u"i kompetensi, "elas bidan
tersebut tidak bisa men"alankan proesinya. 0arena syarat untuk berproesi adalah memiliki
surat iin yang dikeluarkan setelah lulus u"i kompetensi.
Tuuan Le9is&asi
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
23/54
>#E10ESS0M6>>6).
4engan teregistrasinya seorang tenaga proesi, maka akan mendapatkan haknya
untuk i"in praktik ( lisensi ) setelah memenuhi beberapa persyaratan administrasi untuk
lisensi.
Tuuan Re9istrasi
a) #eningkatkan keemampuan tenaga proesi dalam mengadopsi kema"uan ilmu
pengetahuan dan tehnologi yang berkembang pesat.
b) #eningkatkan mekanisme yang obyekti dan komprehensi dalam penyelesaian
kasus mal praktik.
c) #endata "umlah dan kategori melakukan praktik
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
24/54
9plikasi proses regisrtasi dalam praktek kebidanan adalah sebagai berikut, bidan yang baru lulus
menga"ukan permohonan dan mengirimkan kelengkapan registrasi kepada kepala 4inas
0esehatan Propinsi dimana institusi pendidikan berada guna memperoleh S- ( surat i"in bidan )
selambat!lambatnya satu bulan setelah menerima "asah bidan. 0elengkapan registrasi menurut
0epmenkes 1o. &>>#enkesS0M6>>6 adalah meliputi/ otokopi i"asah bidan, otokopi
transkrip nilai akademik, surat keterangan sehat dari dokter, pas oto sebanyak 6 lembar. S-
berlaku selama ? tahun dan dapat diperbaharui, serta merupakan dasar untuk penerbitan lisensi
praktik kebidanan atau SP- ( surat i"in praktik bidan ). S- tidak berlaku lagi karena/ dicabut
atas dasas ketentuan perundang!undangan yang berlaku, habis masa berlakunya dan tidak
mendatar ulang, dan atas permintaan sendiri.
#yarat Re9istrasi
Pada saat akan menga"ukan registrasi, maka akan diminta untuk melengkapi dan membawa
beberapa syarat, antara lain /
%) Lotokopi i"asah bidan
6) Lotokopi
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
25/54
4inyatakan telah terdatar sebagai -idan pada 4inas 0esehatan Propinsi ...................... dengan
1omor Jegisrtasi ....................... dan diberi kewenangan untuk melakukan peker"aan praktik
kebidanan di seluruh ndonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan yang
berlaku.
S- berlaku sampai dengan tanggal .................................
Pas Loto
8+A
..............,.................6>%8
9n. #entri 0esehatan J
0epala 4inas 0esehatan
Propinsi ........................
( .................................. )
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
26/54
a) #emberikan ke"elasan batas wewenang
b) #enetapkan sarana dan prasarana
c) #eyakinkan klien
9plikasi Nisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SP- (Surat "an Praktik
-iadan). SP- adalah bukti tertulis yang diberikan oleh 4epkes J kepada tenaga bidan yang
men"alankan praktik setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. -idan yang men"alankan
praktik harus memiliki SP-, yang diperoleh dengan cara menga"ukan permohonan kepada
0epala 4inas 0esehatan 0abupaten atua 0ota setempat dengan memenuhi persyaratan sebagai
beriku/ otokopi S- yang masih berlaku, otokopi i"asah bidan, surat persetu"uan atasan, surat
keterangan sehat dari dokter, rekomendasi dari organisasi proesi, pas oto. Jekomendasi yang
telah diberikan organisasi proesi setelah terlebih dahulu dilakukan penilaian kemampuan
keilmuan dan keterampilan, kepatuhan terhadap kode etik serta kesanggupan melakukan praktik
bidan. -entuk penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan inilah yang diaplikasikan
dengan rencana diselenggarakannya G"i 0ompetensi bagi bidan yang mengurus SP- atau
lisensi. #eskipun G"i 0ompetensi sekarang ini baru pada tahap u"i coba dibeberapa wilayah,
termaksud Propinsi 5awa
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
27/54
-erdasarkan 0eputusan #enteri 0esehatan republik ndonesia 1omor &>>#enkesS0M6>>6
tentang Jegistrasi dan Praktik -idan, yang bertanda tangan dibawah ini, 0epala 4inas 0esehatan
0abupaten0otaK) .................................. memberikan in Praktik -idan pada /
1ama /
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
28/54
9kuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan di
tuntut dari suatu proesi, terutama proesi yang berhubungan dengan keselamatan "iwa manusia,
adalah pertanggung"awaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang
dilakukanya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis kopetensi dan
didasari suatu eidence based. 9ccountability diperkuat dengan suatu landasan hukum yang
mengatur batas!batas wewenang proesi yang bersangkutan.
4engan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi
dan mandiri untuk bertindak secara proesional yang dilandasi kemampuan berikir logis dan
sistematis serta bertindak sesuai standar proesi dan etika proesi.
Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui/
%. Pendidikan dan pelatihan secara berkelan"utan
6. Pengembangan ilmu dan tekhnologi dalam kebidanan
'. 9kreditasi
8. Sertiikasi
?. Jegistrasi
A. G"i kompetensi
B. Nisensi
-eberapa dasar dalam otonomi pelayanan kebidanan antara lain sebagai berikut/
%) 0epmenkes &>>#enkesS0M6>>6 tentang registrasi dan praktik bidan
6) Standar praktik kebidanan
') GG 0esehatan 1o. 6' tahun %&&6 tentang 0esehatan
8) PP 1o. '6>% tentang organisasi dan tata ker"a 4epkes
A) GG 1o. 66%&&& tentang Ctonomi daerah
B) GG 1o. %' >' tentang ketenagaker"aan
:) GG tentang aborsi, adopsi, bayi tabung, dan transplantasi
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
29/54
A#PEK HUKUM DAN KETERKAITANN*A DENGAN PELA*ANAN ' PRAKTEK
BIDAN DAN KODE ETIK
-idan merupakan suatu proesi yang selalu mempunyai ukuran atau standar proesi. Standar
proesi bidan yang terbaru adalah diatur dalam 0EP#E10ES J 1o.
'A&#E10ESS06>>B yang berisi mengenai latar belakang kebidanan. -eberapa
deenisinya yaitu pelayanan kebidanan, alsaah kebidanan, paradigma kebidanan, ruang lingkup
kebidanan, standar praktek kebidanan, dan kode etik bidan di ndonesia.
Pe&ayanan Ke!idanan
9dalah seluruh tugas yang men"adi tanggung "awab praktek proesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang bertu"uan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewu"udkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
)a&sa(a0 Ke!idanan
a. Sebagai bangsa ndonesia yang mempunyai pandangan hidup pancasila, seorang bidan
menganut ilosoi yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia
adalah makhluk bio psiko sosio kultural dan spiritual yang unik.
b. #anusia terdiri dari pria dan wanita yang kemudian kedua "enis indiidu itu berpasangan
menikah membentuk keluarga yang mempunyai anak.
c. -idan berkeyakinan bahwa setiap indiidu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya.
d. Persalinan adalah satu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelolah
dengan tepat dapat berubah men"adi abnormal.
e. Setiap indiidu berhak untuk dilahirkan secara sehat untuk itu maka setiap wanita usia subur,
ibu hamil, melahirkan dan bayinya behak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang membutuhkan
persiapan.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
30/54
g. 0esehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan
kesehatan.
Paradi9ma Ke!idanan
0ebidanan dalam beker"a memberikan pelayanan keproesiannya berpegang pada paradigm
berupa pandangan terhadap manusia wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan.
a. Oanita
Oanita manusia adalah makhluk biopsiko sosial kultural dan spiritual yang utuh dan unik,
mempunyai kebutuhan dasar yang bemacam!macam sesual dengan tingkat perkembangannya.
b. Ningkungan
Ningkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi indiidu
pada waktu melaksanakan aktiitasnya.
c. Perilaku
d. Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya, yang terwu"ud dalam bentuk pengetahuan sikap dan tindakan.
d. Pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkanuntuk mewu"udkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan
se"ahtera.
e. 0eturunan
0ualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. #anusia yang sehat dilahirkan oleh
ibu yang sehat. 7al ini menyangkut penyiapan wanita sebelum perkawinan, masa kehamilan,
masa kelahiran dan masa nias.
Lin9ku/ Praktek Ke!idanan
Ningkup prakek kebidanan yang digunakan meliputi asuhan mandiri otonomi pada anak!anak
perempuan, rema"a putri dan wanita desa sebelum, selama kehamilan dan selan"utnya. 7al ini
berarti bidan membeirkan pengawasan yang diperlukan asuhan serta nasehat bagi wanita selama
masa hamil, bersalin dan nias.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
31/54
#tandar Praktek Ke!idanan
Standar / #etode asuhan
#etode asuhan meliputi / pengumpulan data, penentuan diagnosa perencanan pelaksanaan,
ealuasi dan dokumentasi.
Standar / Pengka"ian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Standar / 4iagnosa kebidanan
4iagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
Standar M / Jencana asuhan
Jencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.
Standar M /
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
32/54
9suhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang
diberikan.
K$de Etik Bidan Di Ind$nesia
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
33/54
0ode Etik
0ode etik suatu proesi adalah berupa norma!norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
proesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas proesinya dan dalam hidupnya di
masyarakat.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
34/54
Pasien berhak mendapat inormasi yang meliputi /
a. Prognosa b. Penyakit yang diderita
c.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
35/54
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
36/54
?.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
37/54
:.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
38/54
"awab hukum dikenal dengan sebutan gugatan perdata dan atau tuntutan pidana. Sedangkan
tanggung "awab berdasarkan etika proesi dikenal gugatan atau pertanggung"awaban dari
ma"els kode etik proesi.
0edudukan tanggung "awab hukum dan etika proesi tenaga kesehatan.
#araknya kasus dugaan malapraktik belakangan ini khususnya dibidang perawatan
ibu dan anak, men"adi peringatan dan sekaligus sebagai dorongan untuk lebih memperbaiki
kualitas pelayanan. #elaksanakan tugas dengan berpegang teguh pada "an"i proesi dan
tekad untuk selalu meningkatkan kualitas diri perlu untuk selalu dipelihara. 0er"asama
yang melibatkansegenap tim pelayanan kesehatan perlu dieratkan dengan ke"elasan dalam
wewenang dan ungsinya. Cleh karena tanpa mengindahkan hal!hal yang disebut tadi,
maka konsekuensi hokum akan muncul ketika ter"adi penyimpangan kewenangan atau
kelalaian.
%. 4i"elaskan pada Pasal ?8 ayat (%) GG 1o.6' tahun %&&6 tentang kesehatan, yaitu tenaga
kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan proesinya
dapat dikenakan tindakan disiplin. Selan"utnya dari pen"elasan tersebut dapat diketahui
bahwa tindakan disiplin, berupa tindakan administrasi, misalnya pencabutan iin untuk
"angka waktu tertentu atau hukuman lain sesuaidengan kesalahan atau kelalaian yang
dilakukan. 0husus berkenaan dengan wewenang bidan diatur didalam Peraturan #entri
0esehatan 1o. &>>#enkesS0M6>>6tentang wewenang bidan.
6.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
39/54
orang lain ( pasien) cacat atau bahkan sampai meniggal dunia. 9ncaman pidana untuk
tindakan semacam itu adalah pen"ara paling lama ? tahun.
4engan semua ancaman, baik ganti rugi perdata maupun pidana pen"ara, harus
terlebih dahulu dibuktikan berdasarkan pemeriksaan didepan pengadilan. Cleh karena yang
berwenang memutuskan seseorang itu bersalah atau tidak adalah hakim dalam sidang.
Perlindungan hukum bagi klien atau pasien
Gndang!undang tentang perlindungan konsumen 1o.:
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
40/54
STANDAR PRAKTEK KEBIDANAN
• Standar / #etode 9suhan
9suhan 0ebidanan dilaksanakan dengan metode mana"emen kebidanan dengan langkah /
Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencanaan pelaksanaan, ealuasi,
dan dokumentasi.
4iinisi Cperasional /
%. 9da ormat mana"emen kebidanan yang sudah terdatar pada catatan medis.
6. Lormat mana"emen kebidanan terdiri dari / ormat pengumpulan data, rencana ormat
pengawasan resume dan tindak lan"ut catatan kegiatan dan ealuasi.
• Standar / Pengka"ian
Pengumpulan data tentang status kesehatan kilen dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. 4ata yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
4iinisi Cperasional /
%. 9da ormat pengumpulan data6. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis, terokus, yang meliputi data /
! 4emograi identitas klien
! Jiwayat penyakit terdahulu
! Jiwayat kesehatan reproduksi! 0eadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
! 9nalisis data
'. 4ata dikumpulkan dari /
! 0lienpasien, keluarga dan sumber lain!
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
41/54
• Standar / 4iagnosa 0ebidanan
4iagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
4iinisi Cperasional /
%. 4iagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesen"angan yang dihadapi oleh klien suatu
keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan
dan kebutuhan klien.
6. 4iagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, "elas sistematis mengarah pada asuhan
kebidanan yang diperlukan oleh klien.
• Standar M / Jencana 9suhan
Jencana 9suhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan
4iinisi Cperasional /
%. 9da ormat rencana asuhan kebidanan.
6. Lormat rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana tindakan dan ealuasi
• Standar M /
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
42/54
! peranan petugas kesehatan dalam tindakan kebidanan
! sumber!sumber yang dapat dimanaatkan
6. 0lien dan keluarga bersama!sama dengan petugas melaksanakan tindakan kegiatan
• Standar M / Pengawasan
#onitorpengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tu"uan untuk
mengetahui perkembangan klien.
4iinisi Cperasional /
%. 9danya ormat pengawasan klien.
6. Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus sitematis untuk mengetahui keadaan
perkembangan klien.
'. Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang telah disediakan
• Standar M / Ealuasi
Ealuasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan
yang dilaksanakan dan ealuasi dari rencana yang telah dirumuskan.
4iinisi Cperasional /
%. Ealuasi dilaksanakan setelah dilaksanakan tindakan kebidanan.
0lien sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan.
6. Ealuasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah dirumuskan.
'. 7asil ealuasi dicatat pada ormat yang telah disediakan
• Standar I / 4okumentasi
9suhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidananyang diberikan
4iinisi Cperasional /
%. 4okumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah mana"emen kebidanan.
6. 4okumentasi dilaksanakan secara "u"ur sistimatis "elas dan ada yang bertanggung "awab.'. 4okumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan
UU KE#EHATAN NO.67 TAHUN 2336, TENTANG TUGA# DAN TANGGUNG A+AB
TENAGA KE#EHATAN
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
43/54
Pasa& :
Pemerintah bertugas mengatur, membina, dan mengawasi penyelenggarakan upaya kesehatan
Pasa& 4
Pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan ter"angkau oleh
mayarakat.
Pasa& ;
Pemerintah bertugas menggerakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan dan
pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan ungsi sosial sehingga pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang kurang mampu tetap ter"amin.
Pasa& 3
Pemerintah bertanggung "awab untuk meningkatkan dera"at kesehatan masyarakat.
PP NO.76 TAHUN 233:, TENTANG TENAGA KE#EHATAN
-9-
0E
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
44/54
-9-
5E1S
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
45/54
Pemerintah menetapkan upah minimum atas dasar kebutuhan hidup layak.
Pasal %%6
(%) 0etentuan mengenai penghasilan yang layak dan perlindungan pengupahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal %>& ayat (%), ayat (6), dan ayat (A), serta pengaturan upah minimum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal %%%, diatur lebih lan"ut dengan Peraturan Pemerintah.
(6)
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
46/54
%) 4alam hal mogok ker"a dilakukan dengan alasan pengusaha tidak melaksanakan ketentuan
yang bersiat normati yang sudah diatur dalam peraturan perundang!undangan, per"an"ian
ker"a, peraturan perusahaan, atau kesepakatan ker"a bersama, pengusaha wa"ib membayar
upah selama peker"a mogok ker"a sampai pengusaha melaksanakan kewa"ibannya.
6) 4alam hal mogok ker"a dilakukan dengan alasan di luar ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (%), pengusaha tidak diwa"ibkan membayar upah selama peker"a mogok ker"a
Pasal B&
(%) #ogok ker"a dilakukan dengan tidak mengganggu keamanan dan ketertiban umum, danatau
mengancam keselamatan "iwa dan harta benda milik perusahaan atau milik masyarakat.(6) Pengusaha dilarang melakukan tindakan yang bersiat pembalasan "ika mogok ker"a
dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal BB
Pasal :A
Pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan ker"a terhadap peker"anya dalam hal /
a. peker"a berhalangan masuk kantor karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu
tidak melampaui %6 (dua belas) bulan secara terus!menerus.
b. peker"a berhalangan men"alankan peker"aannya karena memenuhi kewa"iban terhadap negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan yang berlakuD
c. peker"a men"alankan ibadah yang diperintahkan agamanyaD
d. peker"a menikah, hamil, melahirkan, atau gugur kandunganDe. peker"a mempunyai pertalian darah danatau ikatan perkawinan dengan peker"a lainnya di
dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam kesepakatan ker"a bersama atau peraturan
perusahaanD dan. peker"a mendirikan, men"adi anggota, danatau men"adi pengurus serikat peker"a.
KE#EAHTERAAN PEKERA
Pasal %%A
(%) Gntuk meningkatkan kese"ahteraan bagi peker"a dan keluarganya, pengusaha menyediakan
asilitas kese"ahteraan.
(6) Penyediaan asilitas kese"ahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (%), dilaksanakan
dengan memperhatikan kebutuhan peker"a dan kemampuan perusahaan.
(') 4engan memperhatikan kemampuan perusahaan, Pemerintah dapat mewa"ibkan pengusaha
untuk menyediakan asilitas kese"ahteraan bagi peker"a dan keluarganya.
(8) 0etentuan mengenai asilitas kese"ahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (%), ayat (6),
dan ayat ('), diatur lebih lan"ut oleh #enteri.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
47/54
Pasal %%B
(%) Setiap tenaga ker"a dan keluarganya berhak untuk memperoleh 5aminan Sosial
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
48/54
%) -arang siapa dengan senga"a menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita
dengan persetu"uannya, diancam dengan pidana pen"ara paling lama lima tahun enam bulan.
6) 5ika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana pen"ara
paling lama tu"uh tahun.
Pasa& 7=3
5ika seorang dokter, bidan atau "uru obat membantu melakukan ke"ahatan berdasarkan pasal '8A,
ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu ke"ahatan yang diterangkan dalam
pasal '8B dan '8:, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan
sepertiga dan dapat dicabut hak untuk men"alankan pencarian dalam mana ke"ahatan dilakukan.
Pasa& 7><
4alam hal pemidanaan karena pembunuhan, karena pembunuhan dengan rencana, atau karena
salah satu ke"ahatan berdasarkan Pasal '88, '8B dan '8:, dapat di"atuhkan pencabutan hak
berdasarkan pasal '? 1o. %! ?.
UU 7:'6 (sepuluh)
tahun dan denda paling banyak Jp%.>>>.>>>.>>>,>> (satu miliar rupiah).
4> ayat 165
(6) Narangan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dapatdikecualikan berdasarkan/
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi se"ak usia dini kehamilan, baik yang mengancam
nyawa ibu danatau "anin, yang menderita penyakit genetik berat danatau cacat bawaan,
maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar
kandunganD atau
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
49/54
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
Per!edaan a!$rsi da&am 0a& d$kter tidak da/at dituntut da&am tindakan a!$rsi
Pasal %&8 uu no 'A th 6>>&
Setiap orang yang dengan senga"a melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal B? ayat (6) dipidana dengan pidana pen"ara paling lama %> (sepuluh)
tahun dan denda paling banyak Jp%.>>>.>>>.>>>,>> (satu miliar rupiah).
Pasal B?
(%) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(6) Narangan sebagaimana dimaksud pada ayat (%) dapatdikecualikan berdasarkan/
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi se"ak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu danatau "anin, yang menderita penyakit genetic
berat danatau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandunganD atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
50/54
(')
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
51/54
Salah satu aturan tentang bayi tabung terdapat dalam pasal %A GG 1o. 6'
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
52/54
Pasal %6 (%) GG 0ese"ahteraan 9nak (GG 1o. 8 tahun %&B&) berbunyi “Pengangkatan anak
menurut adat dan kebiasaan dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan kese"ahteraan
anak”. 4i dalam ayat ' menyebutkan pengangkatan anak yang dilakukan diluar adat dan
kebiasaan dilaksanakan berdasar peraturan perundang!undangan. 0arena peraturan perundang!
undangan ini belum ada sampai sekarang maka untuk memenuhi kebutuhan dilaksanakan
melalui SE#9 1o. A tahun %&:B dan SE#9 8 tahun %&:&.
#enurut agama slam, pengangkatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak
dengan orang tua kandungannya. 1amun demikian, tidak "arang ter"adi kasus dimana, dalam
mengangkat anak, orang tua angkat merahasiakan kepada anak mengenai orangtua kandungnya
dengan maksud agar anak akan menganggap orang tua kandungnya.
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
53/54
• Halon orang tua angkat menga"ukan permohonan i"in kepada 0antor Oilayah
4epartemen Sosial setempat (dengan tembusan kepada #enteri Sosial dan priate institution
dimana calon anak angkat berada).
• 0antor Oilayah 4epartemen Sosial mengadakan penelitian terhadap calon orang tua
angkat, dan paling lama dalam waktu ' bulan harus memberikan persetu"uan atau penolakan.
• 5ika permohonan disetu"ui, dilakukan pengesahanpengukuhan oleh pengadilan.
Selain berbagai ketentuan diatas, ketentuan lain menyangkut adopsi yang berlaku di ndonesia
sebelum periode ini dapat disebutkan, inter alia, Gndang!undang Perkawinan tahun %&B& (pasal
%6 (')) dan 0eputusan #enteri Sosial J 1o. 88:A.
#asalah Pengangkatan 9nak "uga diatur dalam GG 1o. '& tahun %&&& tentang 7ak 9sasi
#anusia, pasal ?A/
%. Setiap anak berhak untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat, dididik, diarahkan dan
dibimbing kehidupannya oleh orangtua atau walinya sampai dewasa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang!undangan
6. 4alam hal orangtua anak tidak mampu membesarkan dan memelihara anaknya dengan
baik dan sesuai dengan undang!undang ini maka anak tersebut boleh diasuh atau diangkat
sebagai anak oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan
4isamping itu "uga diatur dalam pasal ?B. 0etentuan ini ternyata se"alan dengan 0onensi 7ak
9nak pada pasal 6% (a) 1egara!negara peserta yang mengakui danatau membolehkan sistem
adopsi akan men"amin bahwa kepentingan terbaik anak yang bersangkutan akan merupakan
pertimbangan paling utama negara!negara itu akan/
#en"amin bahwa adopsi anak hanya disahkan oleh penguasa yang berwenang yang menetapkan,
sesuai dengan hukum dan prosedur yang berlaku dan berdasarkan dengan semua inormasi yang
terkait dan terpercaya bahwa adopsi itu diperkenankan mengingat status anak sehubungan
dengan keadaan orangtua, keluarga, walinya yang sah dan "ika disyaratkan, orang!orang yang
berkepentingan telah memberi persetu"uan mereka atas adopsi tersebut atau dasar nasehat yang
mungkin diperlukan.
7al tersebut diatas ternyata "uga telah diakomodasikan di dalam JGG Perlindungan 9nak pasal
'&/
-
8/19/2019 Etikolegal Dalam Praktek Kebidanan
54/54
%. Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak dan
dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan perundang!undangan
yang berlaku
6. Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (%), tidak memutuskan hubungan
darah antara anak yang diangkat dan orangtua kandungnya
'. Halon orangtua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon anak angkat
8. Pengangkatan anak oleh warga negara asing hanya dapat dilakukan sebagai upaya
terakhir
?. 4alam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan dengan agama
mayoritas penduduk setempat
7al ini "uga diatur dalam pasal 8> dan 8%. 4i dalam peraturan dan JGG itu "elas diatur bahwa
untuk pengangkatan anak itu harus berlandaskan pada kepentingan terbaik untuk anak dan sesuai
dengan asas perlindungan anak.