etika profesional - agussitom.com fileaturan etika 101. independensi, dalam menjalankan tugasnya...
TRANSCRIPT
ETIKA
PROFESIONAL
Pengertian Etika ?
Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik
dan buruk serta mengenai hak dan kewajiban moral (akhlak)
Kenapa Etika profesi akuntan dibutuhkan?
Sebuah kepercayaan masyarakat
Sejarah disahkannya Kode Etik Akuntan?
- Thn 1973, Kongres IAI menetapkan kode etik bagi profesi
akuntan Indonesia
- Thn 1981,1986,1994,1998 penyempurnaan terhadap kode etik
IAI
Perilaku tidak etis
→adalah tindakan yang berbeda dengan tindakanyang mereka percayai yang merupakan tindakantepat dilakukan dalam situasi tertentu
Mengapa seseorang bertindak tidak etis ?
1. Standar etika seseorang berbeda dengan
standar etika yang berlaku di masyarakat
2. Orang memilih untuk bertindak egois
Rasionalisasi perilaku tidak etis
1. Setiap orang melakukannya
2. Jika merupakan hal yang sah menurut hukum, hal ituetis
3. Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya
Perlunya Etika Profesional bagi Organisasi
Profesi
→ Setiap profesi yang menyediakan jasanya
kepada masyarakat memerlukan
kepercayaan dari masyarakat yang
dilayaninya.
→ Kepercayaan masyarakat terhadap mutu
jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi
jika profesi tersebut menerapkan standar
mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan
profesional yang dilakukan oleh anggota
profesinya.
PRINSIP ETIKA
1. Tanggung jawab profesi :
Bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik :
Akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas :
Akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas :
Dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional :
Akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan :
Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional :
Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
8. Standar teknis :
Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
ATURAN ETIKA
101. Independensi,
Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalumempertahankan sikap mental independen di dalammemberikan jasa profesional sebagaimana diaturdalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebutharus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance).
Sikap mental independen meliputi :
Independensi dalam fakta : Auditor benar-benarmempertahankan perilaku yang tidak bias (independen) sepanjang audit
independensi dalam penampilan : Pemakai laporankeuangan memiliki kepercayaan atas independensi tsb.
102. Integritas dan Objektivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus
mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari
benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan faktor
salah saji material yang diketahuinya atau mengalihkan
pertimbangannya kepada pihak lain.
ATURAN ETIKA
201. Standar Umum
Terdiri dari :
a. Kompetensi profesional
b. Kecermatan dan keseksamaan
profesional
c. Perencanaan dan supervisi
d. Data relevan yang memadai
200. STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI.
201. Standar Umum.
Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini besertainterpretasi yang terkait yang dikeluarkan oleh badan pengaturstandar yang ditetapkan IAI:
A. Kompetensi Profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukanpemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensiprofesional.
B. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP wajibmelakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatandan keseksamaan profesional.
C. Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib merencanakandan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaanpemberian jasa profesional.
D. Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajib memperolehdata relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layakbagi kesimpulan atau rekomendasi sehubungan denganpelaksanaan jasa profesionalnya.
202. Kepatuhan terhadap standar
Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing,
atestasi, review, kompilasi, konsultansi manajemen,
perpajakan atau jasa profesional lainnya, wajib mematuhi
standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar
yang ditetapkan oleh IAI.
203. Prinsip Akuntansi
Anggota KAP tidak diperkenankan:
(1) menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwalaporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitasdisajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umumatau
(2) menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebutmemuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporanatau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalamkeadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuatpenyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersebut anggotaKAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggotaKAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkanapabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan caramengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlakuumum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
300. Tanggung jawab kepada klien :301. Informasi klien yang rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankanmengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan klien
Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :
(1) membebaskan anggota KAP dari kewajiban
profesionalnya sesuai dengan aturan etika
kepatuhan terhadap standar dan prinsip-
prinsip akuntansi
(2) mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengancara apapun untuk mematuhi peraturanperundang-undangan yang berlaku sepertipanggilan resmi penyidikan pejabat pengusutatau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku
(3) melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan kewenangan IAI atau
(4) menghalangi Anggota dari pengajuanpengaduan keluhan atau pemberian komentaratas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegakandisiplin Anggota.
Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan
review diatas, tidak boleh memanfaatkannya
untuk keuntungan diri pribadi mereka atau
mengungkapkan informasi klien yang harus
dirahasiakan yang diketahuinya dalam
pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak
boleh membatasi Anggota dalam pemberian
informasi sehubungan dengan proses
penyidikan atau penegakan disiplin
sebagaimana telah diungkapkan dalam butir
(4) di atas atau review praktik profesional
(review mutu) seperti telah disebutkan dalam
butir (3) di atas.
302. Fee Profesional
Besaran fee dapat bervariasi tergantung pada risikopenugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkatkeahlian, struktur biaya KAP dan pertimbangan profesionallainnya
Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien
dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra
profesi.
B. Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk
pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya
fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan
atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung
pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee
dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh
pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal
perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil
penyelesaian hukum atau temuan badan
pengatur.
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
menetapkan fee kontinjen apabila penetapan
tersebut dapat mengurangi indepedensi.
400. Tanggung Jwb kpd Rekan :
401. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
wajib memelihara citra profesi, tidakmelakukan perbuatan dan perkataan yang merusak reputasi
402. Komunikasi antar akuntan publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis denganakuntan publik pendahulu bila menerimapenugasan audit menggantikan akuntan publikpendahulu atau untuk tahun buku yang samaditunjuk akuntan publik lain dengan jenis danperiode serta tujuan yang berlainan.
Akuntan publik pendahulu wajib menanggapisecara tertulis permintaan komunikasi dari akuntanpengganti secara memadai
403. Perikatan Atestasi
Akuntan publik tidak boleh melakukan perikatan atestasi dan periode yang sama seperti yang dilakukan oleh akuntan sebelumnya
500. Tanggung Jawab dan Praktik Lain :
501. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakandan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi
502. Iklan, Promosi dan Kegiatan Pemasaran Lainnya
Anggota diperbolehkan mencari klien melalui iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya tanpamerendahkan citra profesi
503. Komisi dan Fee Referal (rujukan)
komisi dapat berupa uang/barang/lainnya untukmemperoleh perikatan dengan klien. Auditor tidakdiperkenankan untuk memberikan/menerima komisiapabila pemberian/penerimaan komisi tsb dapatmengurangi independensi.
Sedangkan fee berupa imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyediajasa profesional akuntan publik.
Fee referal hanya diperkenankan bagi sesama profesi
504. Bentuk organisasi dan KAP
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
Penegakan Hukum→ Timbul karena adanya kegagalan untuk mengikuti peraturan Kode
Etik
Tindakan oleh Divisi Etika Profesional AICPA
→ Divisi Etika Profesional AICPA bertanggungjawab untuk menyelidiki
pelanggaran lain atas Kode dan menentukan disiplin
Tindakan oleh Dewan Akuntansi Negara Bagian
Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia
Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi untukmengatur perilaku anggotanya dalammenjalankan praktek profesinya bagi masyarakat. Etika profesional bagi praktek akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik dan dikeluarkanoleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai organisasiprofesi akuntan.
(ditambahkan dengan NPA & SPAP/StandarProfesional Akuntan Publik)
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
merupakan etika profesional bagi akuntan yang
berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia.
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia.
Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan
kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian
disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981,
1986,1994, dan terakhir tahun 1998.
Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998
diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
Akuntan Publik dan Auditor
Independen
Kantor akuntan publik merupakan tempatpenyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagimasyarakat berdasarkan SPAP. Kantor akuntanpublik dapat menyediakan jasa: (1) audit ataslaporan historis, (2) atestasi atas laporan keuanganprospektif atau asersi lain, (3) jasa akuntansi danreview, (4) jasa konsultasi. Perlu dibedakan istilahakuntan publik dan auditor independen.
Akuntan publik menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi danreview, dan jasa akuntasi).Auditor independenmenyediakan jasa audit atas dasar standarauditing yang tercantum pada SPAP.