etika profesi penilik 2010 final

30
Oleh : Arief Supadmo,S.Sos,M.M 2010

Upload: arief-soepadmo

Post on 19-Jan-2016

108 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Oleh :

Arief Supadmo,S.Sos,M.M2010

Page 2: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Biodata N a m aTempat/tgl lahirPekerjaanAlamat HPE mail

Social networking

::::::

:

Arief Supadmo,S.Sos,M.M.Malang, 26 – 02 – 1960Penilik Dinas Pendidikan Kabupaten MalangJl Widas Blok N/no.2 [email protected] atau [email protected] ariefsoepadmo (facebook atau twitter atau foursquare )

Pendidikan

Jabatan

:

:

S 1 Unisma Jurusan Administrasi NegaraS 2 Unmer Jurusan MSDMKetua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Jawa Timur

Page 3: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Kebijakan dan praktek SDM

Perubahan dan pengembangan

Budaya organisasi

Struktur dan desain organisasi

Tehnologi desain kerja

dan stres

Pengambilan keputusan kelompok

Kepemimpinan

KomunikasiStruktur kelompok

Tim-tim kerja

Kelompok lain Konflik Kekuasaan dan politik

Ciri biografis

Kepribadian

Nilai & sikap

Persepsi

Masukan manusia Kemampua

nPembelajaran individu

Motivasi Pengambilan keputusan

individu

TINGKAT INDIVIDUAL

TINGKAT KELOMPO

K

TINGKAT

SISTEM ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI

Page 4: Etika Profesi Penilik 2010 Final

FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA ORGANIS

ASI

MENCIPTAKAN RASA

MEMILIKI JATI DIRI BAGI

ANGGOTANYA

IDENTITAS ORGANISAS

I

KOMITMEN KOLEKTIF

STABILITAS SISTEM SOSIAL

Page 5: Etika Profesi Penilik 2010 Final

CIRI-CIRI BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA ORGANIS

ASIDIWARISKA

N DARI GENERASI

KE GENERASI

DIPELAJARI

DIMILIKI BERSAM

A

Page 6: Etika Profesi Penilik 2010 Final

PERBEDAAAN PERILAKU ORGANISASI DAN TEORI ORGANISASI

Perilaku organisasi Teori organisasi

1. Pandangan mikro2. Penekanan pada level individu

dan kelompok3. Berfokus pd perilaku manusia

dlm organisasi,dan berkenaan dg variabel sikap dan kinerja

4. Topik-topik yg terkait dg individu meliputi : persepsi, nilai, motivasi, belajar, kepribadian, dan kelompok meliputi : status, peran, kepemimpinan, konflik, kekuasaan, komunikasi

1. Pandangan makro2. Unit analisisnya organisasi itu

sendiri,termasuk sub unitnya3. Berfokus pd perilaku

organisasi yg menggunakan definisi efektifitas organisasi

4. Berkenaan dg kemampuan organisasi beradaptasi dan mencapai sasaran-sasarannya

Page 7: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Teori Perilaku (Fishbein ,1980)

SIKAP

NORMA SUBYEKTIF

NIAT PERILAKU

Page 8: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Pengertian etikaRobert Co Solomon(1984), Etika asal kata dari

Yunani “ethos” berarti “sifat” atau “adat” dan kata jadian “ta ethika” yang dipakai Plato untuk menerangkan studi mereka tentang nilai-nilai dan cita-cita Yunani. Jadi pertama istilah etika adalah masalah yang bersifat pribadi yang meliputi apa kita sebut menjadi”orang baik”, tetapi juga masalah sifat keseluruhan masyarakat segenap masyarakat disebut “ethos”.Jadi etika adalah pengertian dari ethos, usaha untuk mengerti tata aturan sosial yang menentukan dan membatasi tingkah laku kita,khususnya tata aturan fundamental seperti larangan membunuh, dan mencuri

Page 9: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Menurut Syuhrawardi K Lubis “Ethos” (etika) dapat diartikan sebagai kesusilaan , perasaan batin atau kecenderungan hati seseorang untuk berbuat kebaikan .Pandangan lain etika itu identik dengan moral dari bahasa Latin “ mos”(jamaknya “mores”) yang berarti juga adat istiadat atau cara hidup.Jadi kedua kata tersebut (etika dan moral) menunjukkan cara berbuat karena menjadi adat karena persetujuan untuk praktek sekelompok manusia( Muhammad Said,1960:93)Etika sama artinya menurut dengan kata Indonesia “kesusilaan” yang berasal dari bahasa sansekerta “Su” artinya baik dan “sila” yang berarti norma kehidupan.

Page 10: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Obyek Etika: Etika (akhlak) berujung pada masalah perilaku.Ketika

seseorang melakukan suatu aktivitas atau menunjukkan sikap ,maka hal tersebut bisa dinilai sebagai cermin etika diberlakukan padanya.Menurut Imam Ghazali, akhlak (etika) adalah yang bersifat batin dimana dari sana lahir perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan tanpa dihitung risikonya.Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang berbicara tentang baik dan buruk suatu perbuatan.Dari definisi tersebut maka dapat dipahami bahwa istilah akhlak adalah netral,artinya ada akhlak yang terpuji dan ada pula akhlak yang tercela.Ketika berbicara nilai baik buruk maka muncullah persoalan tentang konsep baik buruk.Dari sinilah kemudian terjadi perbedaaan konsep antara akhlak dan etika.

Page 11: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Istilah profesi dan karakteristik profesi

Pengemban Profesi merupakan kelompok orang atau seseorang yang membidangi pekerjaan khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimiliki penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang mencakup sifat manusia , kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya ; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

Page 12: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Definisi di atas secara tersirat mensyaratkan pengetahuan formal yang menunjukkan adanya hubungan antara profesi dengan dunia pendidikan tinggi.Lembaga Pendidikan Tinggi ini merupakan lembaga yang mengembangkan dan meneruskan pengetahuan profesional.

Page 13: Etika Profesi Penilik 2010 Final

PROFESI

ProfesiMenurut Djojonegoro(1998)dalam suatu jabatan ditentukan 3 faktor penting :

1. Memiliki keahlian khusus yang dipersiapkan oleh program pendidikan keahlian atau spesialisasi

2. Kemampuan untuk memperbaiki kemampuan (ketrampilan dan keahliankhusus)

3. Penghasilan yang memadai sebagai imbalan terhadap keahlian khusus yang dimilikinya

Menurut Howard M.Vollmer dan Donald L Mills(1966), profesi adalah jabatan yang memerlukan intelektual khusus,yang diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar dan pelatihan yang bertujuan menguasai ketrampilan dan keahlian dalam melayani atau advis pada orang lain.

Page 14: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Dari pengertian tersebut di atas, berarti unsur penting dalam profesi penilik adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai ketrampilan atau keahlian khusus, yang diperlukan dalam melaksanakan tugas kepenilikan.

Hubungan antara profesi dan kompetensi menurut Muhibin Syah(1995),bahwa pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.Kompetensi penilik dikaitkan dengan profesionalisme yaitu penilik yang profesional adalah menguasai dan melakukan tugas kepenilikan sesuai dengan standard kompetensi kepenilikan .

Page 15: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Ciri-ciri khas profesi menurut International Encyclopedia of education , adalah sebagai berikut :

1. Suatu bidang yang terorganisasi dari teori intelektual yang terus menerus berkembang dan diperluas;

2. Suatu tehnik intelektual;3. Penerapan praktis dari tehnik intelektual pada urusan praktis;4. Suatu metode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi;5. Beberapa standard dan pernyataan tentang etika profesi yang

dapat diselenggarakan;6. Kemampuan memberi kepemimpinan pada profesi sendiri;7. Asosiasi dari anggota –anggota profesi menjadi suatu kelompok

yang akrab dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggota;8. Pengakuan sebagai profesi;9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang

bertanggung jawab dari pekerjaan profesi;10. Hubungan erat dengan profesi lain.

Page 16: Etika Profesi Penilik 2010 Final

1. KEPRIBADIAN

2. SOSIAL

4. SUPERVISI AKADEMIK

3. SUPERVISI MANAJERIAL

6. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

5. EVALUASI PENDIDIKAN

KOMPETENSI PENILIK

STANDARD KOMPETENSI PENILIK

Page 17: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Menurut R.D. Lansbury (1978),istilah profesi dapat dijelaskan dengan 3 pendekatan(approach), yaitu : 1) pendekatan karakteristik, 2) pendekatan institusional, dan 3) pendekatan legalistik.

1. Pendekatan karakteristik memandang bahwa profesi mempunyai seperangkat elemen inti yang membedakannya dengan pekerjaan lainnya>Sifat sifat atau karakteristik dapat disimpulkan sbb :

a. Kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikanb. Memiliki pengetahuan spesialisasic. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan

langsung oleh orang lain atau klien d. Memiliki tehnis yang dapat dikomunikasikan atau

communicablee. Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri

atau self organizationf. Mementingkan kepentingan orang lain (altruism)g. Memiliki kode etikh. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunitai. Mempunyai sistem upahj. Budaya profesional

Page 18: Etika Profesi Penilik 2010 Final

2. Pendekatan Istitusi, yaitu pendekatan yang memandang profesi dari segi proses institusional atau perkembangan asosiasional artinya suatu pekerjaan kearah pencapaian status ideal suatu profesi dilihat atas dasar tahap-tahap yang harus dilalui untuk melahirkan proses pelembagaan suatu pekerjaan menuju proses sesungguhnya.

1) Menurut H.L. Wilensky (1976), 5 langkah untuk memprofesionalkan suatu pekerjaan.

a) Memunculkan suatu pekerjaan yang waktu penuh atau fulltime

b) Menetapkan lembaga sebagai tempat yang menjalankan proses pendidikan atau pelatihan

c) Mendirikan asosiasi profesid) Melakukan agitasi secara politis memperjuangkan adanya

perlindungan hukum terhadap asosiasie) Mengadopsi secara formal kode etik yang ditetapkan.Kode

etik merupakan norma-norma yang menjadi acuan seorang penyandang pekerjaan profesional dalam bekerja.

Page 19: Etika Profesi Penilik 2010 Final

2) Menurut T.Caplow(1975) 5 tahap memprofesionalkan suatu pekerjaan.

a) Menetapkan perkumpulan profesib) Mengubah dan menetapkan pekerjaan menjadi suatu

kebutuhan,artinya pekerjaan tersebut dibutuhkan masyarakat

c) Menetapkan dan mengembangkan kode etikd) Melancarkan agitasi utnuk memperoleh dukungan

masyarakate) Secara bersama mengembangkan fasilitas pelatihan

Page 20: Etika Profesi Penilik 2010 Final

3. Pendekatan legalistik,yaitu pendekatan yang menekankan adanya pengakuan atas suatu profesi oleh negara atau pemerintah.Suatu pekerjaan dapat disebut profesi jika dilindungi undang-undang atau produk hukum yang ditetapkan pemerintahan suatu negara.

Menurut M.Friedman(1976), pengakuan atas suatu pekerjaan menjadi suatu profesi sungguhan dapat ditempuh melalui 3 tahapan : 1) Registrasi(registration), adalah aktivitas

dimana jika seseorang yang ingin melakukan pekerjaan profesional,terlebih

dulu rencana harus diregistrasikan pada lembaga negara

2) Sertifikasi (certification), jika penelitian atas persyaratan pendaftaran yang diajukan calon penyandang profesi dipandang memenuhi syarat kepadanya diberikan pengakuan atas kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki

3)Lisensi(lincensing) , bahwa atas dasar sertifikat tersebut barulah yang bersangkutan diizinkan mempraktekan ketrampilannya.

Page 21: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Fungsi Kode etik profesi

Alasan diperlukannya etika profesi :1. Kita hidup dalam masyarakat yang semakin pluralristik , juga

dalam bidang moral, sehingga kita bingung harus mengikuti moralitas yang mana;

2. Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur kebutuhan dan nilai masyarakat akibatnya menantang pandangan-pandangan moral tradisional

3. Berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun hidup yang masing-masing dengan alasan sendiri bagamaina manusia hidup

4. Etika diperlukan oleh kaum beragama yang disatu pihak diperlukan untuk menemukan dasar kemantapan dalam iman kepercayaan mereka, di lain pihak mau berpartisipasi tanpa takut takut dan tidak menutup diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang berubah itu.

Page 22: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Landasan etika itu, esensinya mengikat pada pelaku pekerjaan atau profesi.Keterikatan seseorang ini diorientasikan supaya suatu pekerjaan dan profesi tidak dijadikan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang menyakitkan masyarakat,tidak manusiawi dan tidak bermoral.Kode Etik adalah tatanan moral yang dibuat sendiri oleh kelompok profesi tertentu khusus bagi anggotanya.Tatanan tersebut mengikat intern anggotanya.Di dalamnya terdapat larangan-larangan moral profesi.Pelanggaran di dalamnya, akan dikenakan sangsi organisasi profesi setelah melalui persidangan yang diadakan khusus untuk itu.Setiap jabatan atau kekuasaan mempunyai potensi untuk disalahkan gunakan (abus of power) oleh yang menduduki jabatan itu.Penyalahgunaan jabatan tersebut, pada taraf tertentu dapat berubah menjadi tindakan kejahatan.Kejahatan yang dilakukan bertalian dengan jabatan yang tengah diemban , dalam literatur kriminologi sering disebut “ occupational crime” Kode etik profesi menuntun terbentuknya integritas moral yang kuat di kalangan pengemban profesi, dengan integritas moral yang kuat,diharapkan kompleksitas dan akumulasi tantangan dapat dijawab tanpa perlu merusak citra kelembagaan.

Page 23: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Austin berpendapat pentingnya kode etik untuk suatu profesi,karena :

1. Professional codes of ethics serve to increase the prestige of the profession

2. Ethical codes provide some guidelines for right or wrong behaviour of members of the organization.In addition , they help in controlling internal disaggrement and bickering among professionals within the organization and accelarate the proccess of consecual behaviour;

3. The provide clients and prospective clients some protection frotionm incompetence and charlatanism in the knowledge that a psychoterapies.Also , the provide the mental health proffesion some measure of assurance that the behaviour of individual psychotherapies will be not be detrimental to the profession. In addition, codes of ethics help to the protect psycho therapics from the public, especially in regard to malpractice suits;

4. They enable the profession to regulate itself and function autonosmously, without being solely controlled by the government or by governmmental regulations;

Page 24: Etika Profesi Penilik 2010 Final

5. They supervisors, consultants, and other professionals with a basis for appraising and evaluating practitioner activities ;

6. Ethical guidelines may assist counselor educators in designing and implementing counselor training course.

Martabat atau jati diri suatu organisasi profesi akan ditentukan pula oleh kualitas pemberdayaan kode etik profesi organisasi itu sendiri.Anggota organisasi profesi yang merasa terikat tugas dan kewenangannya dengan kode etik profesi, maka bukan hanya klien saja yang bisa diartikulasikan hak-haknya, tetapi kepentingan negara secara umum juga dapat dijaga.Kode etik profesi menjadi acuan supaya masing-masing pribadi anggota tetap bermartabat dalam profesinya.Suatu profesi yang dijalankan tanpa kode etik profesi akan menciptakan komunitas dan interaksi yang liar cenderung” menolelir” beragam cara melanggar norma-norma.

Page 25: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Dimensi Fungsional Kode Etik (Kieser,1986)

1. Profesi harus dipandang(dihayati) sebagai suatu pelayanan, maka dalam melaksanakan profesinya tanpa pamrih

2. Kepentingan atau nilai luhur sebagai norma kritik yang memotivasi sikap dan tindakan

3. Pengemban profesi harus selalu berorientasi pada masyarakat secara keseluruhan

4. Persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat , sehingga mampu menjamin mutu dan meningkatkan mutu layanan

Page 26: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Kode etik itu perlu ditulis (E.Sumaryono)

1. Kode etik itu penting, Sebagai sarana kontrol sosial ;2. Kode etik mencegah pengawasan atau campur tangan yang

dilakukan pemerintah atau oleh masyarakat melalui beberapa agen atau pelaksananya.

3. Kode etik pengemban pratokan kehendak yang lebih tinggi.Pada dasarnya adalah suatu perilaku yang sudah dianggap benar serta berdasarkan metode dan prosedur yang benar pula.

Dari kode etik tersebut , juga terumuskan sanksi secara moral.Norma-norma dapat dipertahankan melalui sanksi-saksi yaitu, ancaman hukuman kepada siapa saja yang telah melanggarnya

Page 27: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Rumusan Kode Etik Penilik dalam ART IPI :

Pasal 1 Ayat 3 : Setiap penilik wajib memahami , menghayati, dan

menjunjung tinggi kode etik penilik serta tupoksi penilikAyat 4 : Kode etik penilik Indonesia merupakan etika jabatan

fungsional penilik yang menjadi landasan moral dan pedoman tingkah laku yang dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan oleh setiap anggota

Ayat 5 : Kode etik penilik serta tugas pokok dan fungsinya tercantum dalam naskah tersendiri

Pasal 10 Disiplin organisasi:Ayat 1: Tindakan disiplin dapat dikenakan kepada anggota yang

dianggap telah :a) Dianggap telah melanggar kode etik,AD/ART serta disiplin

organisasiPasal 12 Dewan Kehormatan Kode Etik PenilikAyat 1 Dewan Kehormatan Kode Etik penilik berkedudukan

di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

Page 28: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Substansi dimensi etika profesi penilik :

1. Hubungan antara penilik dengan penyelenggara/sumber belajar/NST/Tutor

2. Hubungan antara penilik dengan warga belajar/peserta didik

3. Hubungan antara penilik dengan masyarakat/sasaran program

4. Hubungan antara penilik dengan lembaga penyelenggara program dan rekan sejawat

5. Hubungan antara penilik dengan profesi6. Hubungan antara penilik dengan organisasi profesinya7. Hubungan antara penilik dengan pemerintah

Page 29: Etika Profesi Penilik 2010 Final

P e p a t a h

Profesionalisme tanpa etika menjadikan “bebas sayap” dalam arti tanpa kendali dan tanpa pengarahan.Sebaliknya , etika tanpa profesionalisme menjadikannya “lumpuh sayap” dalam arti tidak maju, bahkan tidak tegak

Page 30: Etika Profesi Penilik 2010 Final

Terima kasih

Atas perhatiannya sampai jumpa