etika profesi keguruang kurangnya pemerataan pendidikan
TRANSCRIPT
Dewinta Susanti
Etika Profesi Keguruan “Kurangnya Pemerataan Pendidikan”
2
“Kurangnya Pemerataan Pendidikan”
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka.......
Kalimat di atas adalah penggalan Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD)
1945. Dalam penggalan di atas, termaktub kalimat mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang berarti Negara berkewajiban menyelenggarakan pendidikan untuk
mencerdaskan masyarakat Indonesia.
Kemudian, dari pembukaan tersebut dijabarkan pada Pasal 31 UUD 1945; 1)
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. 2) Pemerintah
3
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang
diatur dengan undang-undang.
Dari pasal 31 UUD 1945 tersebut, lahirlah salah satunya UU RI Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang antaranya menyatakan;
bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Lalu, apakah dari yang kesemuanya sudah dijamin dalam undang-undang
tersebut sudah ditetapkan di tengah-tengah masyarakat? Jawabannya jelas sudah.
Hanya saja, tentu kadarnya belum mampu memuaskan hasrat orang banyak.
Pada sisi pemerataan misalnya, jelas belum terdapat keseimbangan dari
berbagai sisi. Kesempatan mendapatkan pendidikan di kota-kota besar jelas jauh
berbeda dengan di pedesaan. Belum lagi kesempatan yang dilihat dari orang per
orang. Kesempatan bagi anak-anak yang perlu perlakuan khusus, misalnya. Sebut
saja, anak-anak yang cacat secara fisik, keterbelakangan mental, hiperaktif, atau
autis.
Bagi warga perkotaan, fasilitas pendidikan untuk anak-anak yang
memerlukan perlakuan khusus tersebut, walau masih terbatas. Pada tingkat
kabupaten, apalagi di pelosok, hampir mustahil ada. Dengan sendirinya, anak-
4
anak tersebut masuk ke sekolah umum atau sekolah anak-anak normal. Kondisi
ini jelas kurang menguntungkan perkembangan pendidikan bagi anak-anak
tersebut.
Memang, bukan sesuatu yang mudah untuk mewujudkan sistem dan
pemerataan pendidikan sebagaimana yang diinginkan banyak orang. Namun,
sebagai anak bangsa, tentu kita selalu berharap pendidikan di negeri ini terus
mendapat perhatian serius dari pemerintah. Dan memberi laluan yang kian luas
bagi anak-anak yang perlu mendapat perlakuan khusus di bidang pendidikan, agar
mereka juga memiliki kesempatan yang sama, sebagaimana anak-anak yang
terlahir normal.1
1 Sumber : http://www.riaupos.co/spesial.php?act=full&id=277&kat=5
Diakses pada : 7 September 2012 (19.13)
5
Komentar :
Telah dijelaskan pada penggalan Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD)
1945 dan Pasal 31 UUD 1945; bahwa bangsa Indonesia memiliki 1 tujuan yang
amat penting dan amat mempengaruhi bangsa tersebut, salah satunya yaitu
mencerdaskan putra putri bangsa Indonesia didalam melaksanakan fungsinya
sebagai wahana untuk memajukan bangsa maupun negara. Namun, hal ini masih
belum tercapai dengan sempurna
dikarenakan permasalahan
pemerataan pendidikan yang kurang
menyeluruh dikalangan negara ini.
Kurangnya pemerataan pendidikan tersebut sangatlah menghambat proses
pendidikan yang ada di Indonesia khususnya didaerah bagian wilayah pelosok
negara Indonesia. Tanpa kita sadari banyak sekali anak-anak yang harusnya
mengenyam dunia pendidikan malah justru masih tiggal diam di tempatya. Hal ini
dipacu oleh, kurangnya wahana bagi pembangun sumber daya manusia untuk
menunjang pembangunan tidak hanya itu kurangnya perhatian dari pemerintahpun
memacu masalah tersebut. Akibatnya banyak sebagian dari mereka yang kurang
beruntung menjadi buta aksara, dan belum memiliki kesempatan untuk mengenal
6
apa itu dunia pendidikan? Dan apa fungsi atau manfaat dari dunia pendidikan
tersebut.
Untuk itulah pemerintah perlu menindak lanjuti permasalahan yang ada di
Indonesia ini khususnya pada permasalah pemerataan pendidikan tersebut.
Dengan cara, antara lain :
1. Mengirimkan tenaga kependidikan yang profesional ke wilayah-wilayah
terpencil yang mana mayoritas penduduknya belum atau sama sekali
mengenal dunia pendidikan/buta aksara.
2. Mendirikan sekolah-sekolah yang diprioritaskan untuk anak-anak yang
kurang mampu khususnya, pada anak-anak jalanan dan anak-anak terlantar
agar mereka dapat menenyam pendidikan yang layak.
3. Mengadakan sistem rolling terhadap tenaga kependidikan dengan jangka
waktu yang telah ditentukan dengan tujuan agar mereka tidak merasa
jenuh sehingga diharapkan ditempat yang baru mereka dapat lebih kreatif
dan inovatif.
4. Perlunya kesadaran masyarakan tentang pentingnya pendidikan.
7
Daftar Pustaka
http://www.riaupos.co/spesial.php?act=full&id=277&kat=5
http://homeamanah.blogspot.com/2011/09/permasalahan-pokok-
pendidikan.html