etika (perawat-profesi lain)
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada saat sekarang ini profesi keperawatan dihadapkan pada paradigma baru dalam
pemberian pelayanan kesehatan. Masyarakat yang dahulu tradisional menjadi lebih modern
dan cukup banyak mengetahui tentang kesehatan. Hal ini menyebabkan tuntutan pasien atas
pelayanan kesehatan yang berkualitas semakin tinggi. Perawat harus mampu memberikan
asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar asuhan keperawatan. Salah satu bentuk
asuhan keperawatan adalah tindakan kolaborasi. Perawat harus mampu berkolaborasi dengan
profesi kesehatan lainnya.
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan
suatu hubungan kerjasama yang dilakukan pihak tertentu. Banyak pengertian yang
dikemukakan dengan beragam sudut pandang didasari prinsip yang sama yaitu mengenai
kebersamaan, kerjasama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat.
amun demikian, kolaborasi sulit didefenisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnyamenjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan ational !oint Practice
"ommision,#$$% yang dikutip Siegler dan &hitney '()))* bahwa tidak ada definisi yang
mampu menjelaskan sekian ragam +ariasi dan kompleksnya kolaborasi dalam konteks
perawatan kesehatan.
alam melaksanakan tindakan kolaborasi, perawat bekerjasama dengan profesi lain
seperti dokter, apoteker, nutrisionist, analis kesehatan, radiologi, fisioterapist dan lain-lain.
Kolaborasi membutuhkan sharing pengetahuan dan tanggungjawab bersama untuk merawat
pasien. asar hubungan kolaborasi tersebut adalah mutual humanity/ dan saling
ketergantungan. 0ntuk membangun hubungan kolaborasi yang baik, masing-masing profesi
kesehatan berkewajiban untuk memperhatikan aspek etik. Salah satu profesi yang paling
sering bersinggungan dengan profesi keperawatan adalah profesi dokter.
Pada kenyataannya hubungan kolaborasi tersebut belum berjalan dengan baik. Profesi
keperawatan masih kurang berkembang dibanding profesi lain terutama dengan profesi
kedokteran. Perawat mempunyai ruang lingkup kewenangan sendiri, bukan bekerja atas
1
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
2/14
instruksi dokter. 0ntuk itu di dalam makalah ini, penulis mencoba untuk menelaah aspek etik
hubungan perawat dengan profesi kesehatan lainnya mengingat hubungan yang baik antar
profesi kesehatan merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan dan
kualitas pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
#. Bagaimana kode etik hubungan perawat dengan profesi lain1
(. Bagaimana hubungan kerja perawat dengan profesi lain1
2. Bagaimana hubungan perawat-pasien-dokter1
3. Bagaimana hubungan hukum perawat dan dokter1
4. 5pa tujuan kerjasama tim multidisiplin1
6. 5pa saja masalah yang dihadapi dalam hubungan multidisiplin1
C. Tujuan
#. 0ntuk mengetahui kode etik hubungan perawat dengan profesi lain
(. 0ntuk mengetahui hubungan kerja perawat dengan profesi lain
2. 0ntuk mengetahui hubungan perawat-pasien-dokter
3. 0ntuk mengetahui hubungan hukum perawat dan dokter
4. 0ntuk mengetahui tujuan dari kerjasama multidisiplin
6. 0ntuk menyelesaikan masalah yang timbul dalam hubungan multidisiplin
D. Manfaat
Membantu mahasiswa dalam memahami dan menerapkan aspek etik dalam hubungan
perawat dengan profesi kesehatan lain sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan
yang bermutu.
BAB II
TINAUAN TE!RITI"
alam memberikan tindakan asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan rencanayang telah ditetapkan, perawat terlibat secara kolaboratif dengan program tim kesehatan lain.
2
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
3/14
Perawat dituntut mampu berkomunikasi dan mengambil keputusan etis dengan sesama
profesi, pasien, dan tim kesehatan lain khususnya dokter.
A. #$%e Et&k Hubungan Pera'at %engan Pr$fes& La&n
Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang
memberikan tuntunan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan, dan juga
merupakan kepedulian moral profesi keperawatan kepada masyarakat. Kode etik hubungan
perawat dengan profesi kesehatan lainnya telah diatur oleh organisasi profesi perawat
Persatuan Perawat asional 7ndonesia 'PP7*, yaitu 8
#. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
(. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan tidak legal 'PP7 Buku 7,
()#)*
7nternational "ouncil of ursing '7"* juga menyatakan bahwa perawat harus
memelihara hubungan kerjasama dengan teman sejawat dalam bidang keperawatan dan
dalam bidang lainnya. Perawat melakukan tindakan yang tepat untuk melindungi klien9pasien
bila asuhan yang diberikan oleh teman sejawat atau orang lain membahayakan klien9pasien
'PP7 Buku 7, ()#)*. Sehingga dapat disimpulkan perawat harus mampu berkomunikasi
dengan baik dengan profesi lain dengan prinsip bahwa semua upaya yang dilakukan adalah
semata-mata untuk kepentingan klien.
B. Hubungan #erja Pera'at Dengan Pr$fes& La&n
alam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk mempertahankan kode
etik profesi masing-masing. Kelancaran tugas masing-masing profesi baik perawat, dokter,
farmasi, analis kesehatan dan lain-lain tergantung dari ketaatannya dalam menjalankan dan
mempertahankan kode etik profesinya. Sebagai suatu tim kerja masing-masing profesi harus
saling berkonstribusi, menjalin komunikasi yang efektif dan bertanggungjawab dari dalam
memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai,
maka hubungan kerjasama akan dapat terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanaannya
sering juga terjadi konflik-konflik etis.
3
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
4/14
Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien dalam
pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi efektif.
:ercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien sebagai
pusat anggota tim. Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam
interdisiplin tim. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting
antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan.
Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak
dalam mencapai tujuan. ;lemen penting untuk mencapai kolaborasi yang efektif meliputi
otonomi, komunikasi, responsibility, kerjasama, asertifitas, mutually, koordinasi dan tujuan
bersama.
SK;M5
4
Autonomy
Responsibilit
y
cooperation
Communicati
ons
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
5/14
Mutually
Assertiveness
Efective collaboration
;lemen kunci efektifitas kolaborasi
ari skema diatas dapat diuraikan sebagai berikut 8
#. 5utonomy '
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
6/14
Semua tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab masing-masing yang berbeda
tetapi untuk tujuan yang sama. Misalnya perawat bertanggungjawab untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien sedangkan dokter bertanggung jawab untuk memberikan pengobatan.
4. 5ssertif Mempertahankan hak sendiri akan tetapi tidak sampai mengabaikan atau mengancam
hak orang lain, melibatkan perasaan dan kepercayaan orang lain sebagai bagian dari interaksi
dengan mereka, mengekspresikan perasaan dan kepercayaan sendiri dengan cara yang
terbuka, langsung, jujur dan tepat.
6. Mutually
0ntuk menurunkan konflik maka masing-masing anggota harus memahami peran dan
fungsinya, melakukan klarifikasi persepsi dan harapan, mengidentifikasi kompetensi,
mengidentifikasi tumpang tindih peran serta melakukan negosiasi peran dan tanggung
jawabnya.
%. Koordinasi
Koordinasi harus terpadu. Keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling
mengisi dan memberi. Koordinasi harus berkesinambungan,, dan saling memberikan
informasi yang rele+an untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan
tugasyang lain.
>. Kerjasama
Kerjasama yang baik merupakan faktor penting dalam kolaborasi. 5pabila masing-
masing profesi bekerja sendiri-sendiri maka tujuan tidak akan tercapai secara maksimal.
C. Hubungan Pera'at(Pas&en(D$kter
Perawat, pasien, dan dokter adalah tiga unsur manusia yang saling berhubungan
selama mereka terkait dalam hubungan timbal balik pelayanan kesehatan. Hubungan perawat
dengan dokter telah terjalin seiring perkembangan kedua profesi ini, tidak terlepas dari
sejarah, sifat ilmu9 pendidikan, latar belakang personal dan lain- lain. Kedokteran dan
keperawatan, walaupun kedua disiplin ilmu ini sama-sama berfokus pada manusia,
mempunyai beberapa perbedaan. Kedokteran lebih bersifat paternalistik, yang mencerminkan
figur seorang bapak, pemimpin dan pembuat keputusan 'judgment*. Sedangkan keperawatan
lebih bersifat mothernalistik, yang mencerminkan figure seorang ibu 'mother instink* dalam
memberikan asuhan keperawatan, kasih sayang, dan bantuan 'helping relationship*.
6
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
7/14
Kerumitan pemberian pelayanan asuhan kesehatan menurut pendekatan interdisiplin
terhadap pemberian pelayanan kesehatan dan juga dukungan yang kuat dari petugas
kesehatan yang terkait erat. Hubungan interdependen antara perawat dengan profesi
kedokteran membutuhkan kolaborasi unntuk memenuhi kebutuhan pasien. Peran perawat
yang berkembang di dalam sistem pemberian kesehatan membutuhkan hubungan praktik
gabungan sebagai mitra kerja. Hubungan praktik disini merupakan hubungan mitra kerja
yang saling menghormati peran dan tanggung jawab antara kedua profesi dan menghindari
perselisihan kepentingan dengan menahan diri pada setiap pertimbangan, semata-mata untuk
kepentingan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Berbagai model hubungan antara perawat, dokter dan pasien telah dikembangkan,
berikut ini model hubungan perawat, dokter, dan pasien yang dikembangkan oleh S?as? dan
Hollander. Keduanya mengembangkan tiga model hubungan dokter-perawat, dimana model
ini terjadi pada semua hubungan antar manusia, termasuk hubungan antar perawat dan dokter.
Model yang mereka kembangkan meliputi 8
#. Model akti+itas- pasi+itas
Suatu model dimana perawat dan dokter berperan aktif dan pasien berperan
pasif. Model ini tepat untuk bayi, pasien koma, pasien dibius, dan pasien dalam
keadaan darurat. okter berada pada posisi mengatur semuanya, merasa mempunyai
kekuasaan, dan identitas pasien kurang diperhatikan. Model ini bersifat otoriter dan
paternalistic.
(. Model hubungan membantu
Merupakan dasar untuk sebagian besar dari praktik keperawatan atau praktik
kedokteran. Model ini terdiri dari pasien yang mempunyai gejala mencari bantuan dan
perawat atau dokter yang mempunyai pengetahuan terkait dengan kebutuhan pasien.
Perawat dan dokter memberi bantuan dalam bentuk perlakuan9perawatan atau
pengobatan. :imbal baliknya pasien diharapkan bekerja sama dengan mentaatianjuran perawat atau dokter. alam model ini, perawat dan dokter mengetahui apa
yang terbaik bagi pasien, memegang apa yang diminati pasien dan bebas dari prioritas
yang lain. Model ini bersifat paternalistik walau sedikit lebih rendah.
2. Model partisipasi mutual
Model ini berdasarkan pada anggapan bahwa hak yang sama atau
kesejahteraan antara umat manusia merupakan nilai yang tinggi, model ini
mencerminkan asumsi dasar dari proses demokrasi. 7nteraksi, menurut model ini,
menyebutkan kekuasaan yang sama, saling membutuhkan, dan akti+itas yang
7
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
8/14
dilakukan akan memberikan kepuasan kedua pihak. Model ini mempunyai ciri bahwa
setiap pasien mempunyai kemampuan untuk menolong dirinya sendiri yang
merupakan aspek penting pada layanan kesehatan saat ini. Peran dokter dalama model
ini adalah membantu pasien menolong dirinya sendiri. ari perspektif keperawatan,
model partisipasi mutual ini penting untuk mengenal pasien dan kemampuan diri
pasien. Model ini menjelaskan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk tumbuh
dan berkembang.
D. Hubungan Hukum Pera'at %an D$kter
Menurut =idwan H.= ' ())6*, dalam suatu negara hukum setiap tindakan harus
berdasarkan asas legalitas atau berdasar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan undang-undang ini melahirkan kewenangan tertentu bagi pemerintah untuk melakukan tindakan hukum. Pemerintah memiliki kedudukan khusus sebagai satu-satunya
pihak yang diserahi kewajiban untuk mengatur dan menyelenggarakan kepentingan umum.
alam hal ini pemerintah diberikan wewenang untuk membuat peraturan perundang-
undangan, menggunakan paksaan pemerintahan ataupun menerapkan sanksi-sanski
hukum.
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
9/14
dimiliki dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan prundang-undangan. 5kan
tetapi petunjuk teknis maupun contoh format sebagai delegasi yang dimaksud pasal #3 ayat
'#* belum ada, sehingga dokter tidak berani berinisiatif membuat desain format delegasi
tertulis, mengingat petunjuk tenisnya belum ada.
Situasi ini yang menyebabkan posisi perawat dilematis. isuatu sisi perbuatan yang
selama ini dilakukan perawat dianggap melanggar hukum, tetapi disisi lain pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat tidak dapat dihentikan. Hal ini berakibat ada kecenderungan
menurunkan moti+asi kerja perawat.
E. Tujuan #erjasama T&m Mult&%&s&)l&n
#. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian
unik profesional.
(. Produkti+itas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya2. Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas
3. Meningkatnya kohesifitas antar profesional
4. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional,
6. Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami orang lain.
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHA"AN
A. Temuan
*. eskripsi :emuan
alam melaksanakan tugas, perawat akan menghadapi kondisi dimana perawat tidak
dapat memberikan asuhan secara mandiri melainkan harus berkolaborasi dengan profesi lain.
Salah satu profesi yang sering berhubungan dengan perawat adalah dokter. Perawat dan
dokter mempunyai tanggung jawab yang berbeda. 5da beberapa tindakan keperawatan yang
didelegasikan oleh dokter, namun seringkali pendelegasian tersebut tidak diberikan secara
tertulis melainkan hanya secara lisan. Berikut adalah contoh masalah etik dalam hubungan
perawat dengan profesi lain 'dokter* yaitu 8
Perawat =anti, S.Kp adalah lulusan fakultas ilmu keperawatan yang bertugas di
ruang 7"0 rumah sakit tipe B. alam menjalankan tugasnya, =anti sangat berdisiplin
dan teliti terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pasien.
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
10/14
=anti dapat menjalankan tugasnya dengan baik, akan tetapi terjadi konflik dalam
nilai-nilai pribadinya, apakah ia perlu menjelaskan pada dr.5leA bahwa tanggung
jawab tugas mereka berbeda, dan tidak dapat dilimpahkan begitu saja padanya tanpa
alasan yang dapat dipertanggung jawabkan atau apakah ia perlu melaporkan kepada
pihak rumah sakit bahwa dr.5leA sering tidak hadir untuk menjalankan tugasnya
sebagai dokter jaga/.
(. 5nalisis ata
ata 7nterpretasi ata Masalah ;tik
- okter tidak melaksanakan
tugasnya 'sebagai dokter
jaga* tanpa alasan yang
jelas.
- okter mendelegasikan
tugasnya kepada perawat
+ia telepon 'lisan* tanpa
ada perintah secara tertulis.
- Perawat mengerjakan tugas
yang bukan
wewenangnya9tugas
mandiri.
- okter bertanggungjawab
untuk melaksanakan tugas
sesuai jadwal yang telah
disusun
- Sebagai tanggungjawab dan
tanggunggugat perawat
dalam melaksanakan
tugasnya, perawat harus
mendokumentasikan setiap
asuhan yang diberikan,
termasuk order dokter.
- Perawat mempunyai
wewenang untuk
melaksanakan asuhan secara
mandiri dan kolaboratif
Perawat mengetahui jika
sikap dokter yang tidak
menjalankan kewajibannya
tersebut tidak benar dan
dapat membahayakan klien
tetapi perawat ragu untuk
menegur dokter atau
melaporkan kepada pihak
rumah sakit.
1"
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
11/14
B. Pembahasan
#. Berkaitan dengan prinsip-prinsip moral9etik dalam praktik keperawatan
a. Sesuai kode etik keperawatan , perawat senantiasa menjaga hubungan baik antar
sesama perawat, pasien dan tenaga kesehatan lainnya dengan tujuan keserasian
lingkungan dan suasana kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh. Pada kasus perawat =anti, perawat merasa segan
atau ragu untuk menegur dokter karena tidak ingin terjadi konflik.
b. Perawat bertanggungjawab melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan secara tidak kompeten, tidak etis dan tidak legal. Sikap
dokter yang tidak melaksanakan tugasnya merupakan tindakan yang tidak
kompeten dan dapat membahayakan pasien ' pasien yang dirawat diruang 7"0
adalah pasien yang kritis*
+. Pada prinsip moral yang harus dimiliki perawat salah satunya adalah kejujuran.
Perawat berkewajiban untuk mengatakan suatu kebenaran. alam kasus diatas
perawat tidak berkata jujur. imana perawat tidak berani untuk memberitahukan
kepada pihak rumah sakit bahwa dokter tidak menjalankan tugas sebagaimana
mestinya.
(. Penyelesaian Kasus
angkah #8 Mengembangkan data dasar dalam klarifikasi dilema etik, mencari
informasi sebanyak mungkin.
a.
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
12/14
%. Konsekuensi tindakan 8 bila perawat menegur dokter, ada kemungkinan dokter
tersinggung dan tidak menerima saran perawat. Hubungan dokter dan perawat
menjadi tidak harmonis. Bila perawat tidak menegur dokter, dokter tidak akan
memahami tanggungjawabnya dan dapat membahayakan keselamatan klien.
e. :indakan alternati+e 8 apabila dokter tidak mengindahkan teguran perawat,
perawat melaporkan kepada pihak rumah sakit. engan tujuan semata-mata
adalah untuk melindungi klien dari segala tindakan9kondisi yang dapat merugikan
klien
angkah (8 Mengindentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut
Perawat menyadari bahwa sikap dokter tidak yang tidak melaksanakan tugasnya
adalah tidak benar tetapi perawat merasa ragu untuk menegur9mengingatkan dokter
karena kuatir akan terjadi konflik dengan dokter.
angkah 28 Mendefinisikan kewajiban perawat
Perawat berkewajiban untuk memberikan pelayanan9asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas kewenangannya
angkah 38 Membuat keputusan
Perawat memberitahukan kepada dokter bahwa profesi keperawatan dan
kedokteran mempunyai tugas dan tanggungjawab yang berbeda, sekalipun tujuannya
sama. okter semestinya menjalankan tugas sesuai dengan jadwalnya dan tidak
membiarkan perawat melaksanakan tugas diluar kewenangannya. 5pabila dokter tidak
mengindahkan perawat, perawat berkewajiban untuk memberitahukan kepada pihak rumah sakit.
12
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
13/14
BAB I,
#E"IMPULAN
Perawat dalam menjalankan tugas tidak terlepas dari hubungan kolaborasi dengan
profesi kesehatan lain. 0ntuk mewujudkan kolaborasi yang baik perawat senantiasa
memelihara hubungan yang baik dengan profesi kesehatan lainnya. Perawat juga memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja untuk mencapai pelayanan kesehatan secara
menyeluruh. Selain itu perawat bertanggungjawab untuk melindungi pasien dari tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan tidak
legal. Cokus utama dari hubungan kerjasama perawat dan profesi lain adalah untuk
memberikan pelayanan berkualitas bagi pasien
DA-TAR PU"TA#A
PP PP7. '()#)*. Konsep Dasar Etika Keperawatan Buku I . !akarta
PP PP7. '()#)*. Kode Etik Keperawatan Indonesia dan Penerapannya Buku II .
!akarta
13
-
8/20/2019 ETIKA (Perawat-profesi Lain)
14/14
PP PP7. '()#)*. Permasalahan Etik dan Pembinaan Terhadap Pelanggaran Etik
Buku III . !akarta
5l-5kbar, ;. '()#2*. Pola Hubungan Perawat dengan Profesi Kesehatan Lain.
:ersedia http899muhammadidulakbar...DMei ()#3E
7smani, . '())#*. Etika Keperawatan. !akarta8 &idia Medika
14
http://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/http:%2F%2Fmuhammadidulakbar...%5BMeihttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/http:%2F%2Fmuhammadidulakbar...%5BMeihttp://var/www/apps/conversion/tmp/scratch_4/http:%2F%2Fmuhammadidulakbar...%5BMei