etika moral pancasila

Upload: milericar

Post on 13-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila, etika, moral, bangsa, negara, indonesia, pendidikan, usia dini, sekolah, universitas

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai persoalan dan kerusakan yang ada saat ini sesungguhnya disebabkan oleh kondisi moral dan etika masyarakat yang sudah mengalami kemerosotan. Kerapuhan moral dan etika bangsa ini makin terlihat jelas tatkala persoalan demi persoalan bangsa semakin hari bukan semakin hilang, tapi justru semakin meningkat tajam. Mulai dari kasus kekerasan antar kelompok, ketidakadilan sosial dan hukum, hingga budaya korup penguasa yang makin menggurita.

Kerapuhan ini telah menjalar kesemua lapisan masyarakat. Mahasiswa yang seharusnya dipersiapkan guna menjadi insan dan calon pemimpin masa depan ternyata lebih suka tawuran daripada menuntut ilmu di kampus. Guru-guru dan pengajar yang seharusnya menjadi suri tauladan bagi anak didiknya, ternyata sibuk mengejar sertifikasi yang akhirnya berujung pada gaya hidup yang materialistis.Para penyelenggara negara pun tak kalah lebih parah. Korupsi makin hari makin menggurita, penegakan hukum makin tak terarah. Masyarakat setiap hari harus dihadapkan pada tontonan ketidakjujuran para penyelenggara negara. Jika harus mengurai permaslah kemerosotan bangsa ini satu demi satu, sungguh terlalu rumit dan panjang. Bahkan lebih rumit daripada harus mengurai benang kusut.

Bagaimanapun kondisi kerapuhan bangsa ini harus segera dicarikan solusi dan dihentikan. Oleh karenanya, diperlukan upaya serius untuk mengembalikan etika dan moral bangsa agar bisa kembali pada nilai-nilai yang luhur terutama dari lingkungan terkecil salah satunya adalah di lingkungan kampus sebagai lingkungan pembelajaran sebelum kita terjun ke masyarakat luas. Salah satu solusi yang diupayakan dalam hal ini adalah penerapan pendidikan etika dan moral pancasila dalam lingkungan kampus.1.2 Rumsan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, antara lain :

1. Bagaimana pendidikan etika moral di lingkungan kampus ?2. Bagaimana hubungan pendidikan etika moral dengan Pancasila ?3. Bagaimana dampak dari hilangnya pendidikan etika moral mahasiswa ?4. Bagaimana mengatasi tawuran antar mahasiswa ?(Ada yg perlu ditambah atau dikoreksi ? )1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan etika moral di lingkungan kampus, mengetahui hubungan etika moral dengan Pancasila, mengetahui dampak dari hilangnya etika moral dari mahasiswa, dan mengetahui cara mengatasi tawuran antar mahasiswa.

(Ada yg perlu ditambah ? )1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari pembuatan karya tulis ini adalah agar masyarakat tahu seberapa penting pendidikan etika dan moral Pancasila di lingkungan kampus dan dapat membekali diri sendiri dan masyarakat dengan pendidikan etika moral Pancasila yang sangat bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.

(Ada yg perlu ditambahkan/ dikoreksi ? )1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

(isi belakangan juga, :D )BAB IIKAJIAN TEORI

2.1 Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan berlangsung terus menerus. Pendidikan juga memiliki tujuan sebagai titik tolak dalam perjalanannya. Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Dibawah ini dikemukakan beberapa batasan tentang pendidikan yang bebeda berdasarkan fungsinya.

1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi BudayaSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari suatu generasi ke generasi lainnya. Nilai-nilai kebudayaan tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada 3 bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggungjawab dan lain-lain, yang kurang cocok diperbaiki misalnya tata cara perkawinan, dan tidak cocok diganti misalnya pendidikan seks yang dahulu ditabukan diganti dengan pendidikan seks melalui pendidikan formal.Disini tampak bahwa,proses pewarisan budaya tidak semata-mata mengekalkan budaya secara estafet. Pendidikan justru mempunyai tugas kenyiapkan peserta didik untuk hari esok.

2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan PribadiSebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai sutu kegiatan yang sistematis dan sitemik dan terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang belum dewasa, dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terkhir disebut pendidikan diri sendiri.

3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan warga NegaraPendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.

4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga KerjaPendidkan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memilki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran.

5. Definisi Pendidikan Menurut GBHNGBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990:105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: Pensisikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

Didalam praktek pendidikan khususnya pada sistem persekolahan, di dalam rentangan antara tujuan umum dan tujuan yang sangat khusus terdapat sejumlah tujuan antara. Tujuan antara berfungsi untuk menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan rincian khusus. Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara , yaitu tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.

Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah Pancasila.

Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya.

Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.

Tujuan instruksional , tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan disebut tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok bahasan/sub pokok bahasan.2.2 Pengertian Etika dan Moral PancasilaPancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah Pancasila sebagai suatu sistem etika.Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab didunia. Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukan hal yang susah dan bukan hal yang gampang, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani. 2.2.1Pengertian EtikaEtika adalah kelompok filsafat praktis. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.Pancasila sebagai etika, dapat kita ketahui bahwa dalam pembahasan tentang pancasila sebagai etika. Etika merupakan kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada ) dan dibagi mejadi kelompok. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika juga ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita harus belajar tentang etika dan mengikuti ajaran moral. Dan pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini.Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua kemanusian yang adil dan beadab tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar. Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.2.2.2Pengertian MoralPengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati panca indra manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Nilai Instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia, nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang merupakan penjabaran Pancasila. Nilai Praksis adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai instrumental.

Keterkaitan antara nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara disetiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digaris bawahi bila individu, masyarakat, bangsa dan Negara menghendaki pondasi yang kuat tumbuh dan berkembang.2.3 Lingkungan Kampus

Universitas adalah intitusi pendidikan yang didalamnya kita tidak hanya disuguhkan dengan berbagai macam mata kuliah yang dikhususkan dalam golongan fakultas tertentu. Kita sering menyebut tempat dimana kita berkuliah ini dengan sebutankampus. Kampus merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa yakni tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman. Etika sangat diperlukan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari di kampus. Di tempat ini kita belajar untuk bersosialisasi dan menjadi calon calon intelek yang santun dan dewasa. Namun sering kali karna mungkin terbawa oleh kebiasaan atau pengaruh dari pergaulan dan ketidak mampuan untuk mengendalikan diri dalam bergaul dengan teman-teman dikampus kita menjadi tidak cukup pintar dalam menempatkan diri dengan etika bergaul yang baik.2.4 Tri Dharma Perguruan TinggiPendidikan tinggi sebagai institusi dalam masyarakat bukanlah menara gading yang jauh dari kepentingan masyarakat melainkan senantiasa mengemban dan mengabdi kepada masyarakat itu sendiri. Perguruan tinggi diselenggarakan dengan tujuan untuk :

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perguruan tinggi menyelenggarakan kegiatan yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari :1. Pendidikan

Merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan IPTEK dan seni.

2. Penelitian

Kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, model, atau informasi baru guna memperkaya IPTEK dan seni.

3. Pengabdian Kepada Masyarakat

Kegiatan yang memanfaatkan IPTEK dalam upaya memberi sumbangan demi kemajuan masyarakat.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Degradasi Pendidikan Etika dan Moral PancasilaSinyal lunturnya nilai-nilai Pancasila sebenarnya sudah menjadi rasan-rasan sepanjang era reformasi. Saat orde lama dan baru, meskipun Pancasila pernah diselewengkan, tetap saja Pancasila menjadi dasar negara dan falsafah negara yang minimal dikumandangkan saat upacara bendera tiap hari Senin. Indikasi nilai-nilai Pancasila terpinggirkan terlihat dari konflik dan kekerasan sosial terjadi dipicu oleh perbedaan latar belakang etnisitas, primordialisme dan terutama agama.

Yang membuat miris, pergeseran banyak terjadi justru pada mereka yang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Berbagai perilaku sosial masyarakat makin mengalami degradasi moral dan etika, bahkan kian jauh dari nilai Pancasila. Tolak ukurnya adalah banyak hal yang dulunya dianggap tabu, kini menjadi lumrah dan biasa. Lunturnya nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dicontohkan dari tindakan tidak satunya kata dan perbuatan para pemimpin bangsa. Pancasila hanya dijadikan slogan di bibir para pemimpin, tetapi berbagai tindak dan perilakunya justru jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Hal ini menjalar pada lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Lunturnya nilai-nilai Pancasila pada sebagian masyarakat dapat berarti awal sebuah malapetaka bagi bangsa dan negara kita. Fenomena itu sudah bisa kita saksikan dengan mulai terjadinya kemerosotan moral, mental dan etika dalam bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda. Pola pendidikan kita menjadikan anak bisa mandiri, tetapi perlu diwaspadai supaya tidak sampai lepas kendali.

3.2 Hubungan Pendidikan Etika Moral dengan Pancasila

Hubungan pendidikan etika moral dengan Pancasila adalah pendidikan etika dan moral menjadi darah daging dari Pancasila itu sendiri. Bagaimanapun kondisi kerapuhan bangsa ini harus segera dicarikan solusi dan dihentikan. Oleh karenanya, diperlukan upaya serius untuk mengembalikan etika dan moral bangsa agar bisa kembali pada nilai-nilai yang luhur. Dan untuk itu, diperlukan sebuah patokan nilai yang bisa diterima oleh seluruh elemen bangsa yang majemuk ini. Sebuah nilai yang tidak bias dan ambigu, melainkan nilai yang mampu mengakomodir seluruh ide-ide masyarakat.Mengembalikan moral dan etika ditengah-tengah kondisi bangsa mejemuk yang sudah rapuh memang bukan perkara mudah. Butuh perjuangan keras untuk mewujudkannya.Dewasa ini, agama disebut-sebut sebagai alat yang ampuh untuk mengembalikan moral dan etika masyarakat dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini Islam tentunya harus menjadi garda depan pelurus moral dan etika yang menyimpang. Sebab, Islam adalah agama yang diatut oleh mayoritas penduduk Indonesia.Akan tetapi, jika melihat kondisi bangsa indonesia yang majemuk dan multi etnis, menjadikan agama sebagai satu-satunya alat kendali bukanlah solusi final. Sebab, antara ajaran agama yang satu dengan ajaran agama yang lain secara praktis memiliki banyak perbedaan. Untuk itu, diperlukan upaya lanjutan untuk menginterpresikan nilai-nilai agama dalam sebuah kodifikasi nilai-nilai dasar yang bersumber dari ajaran-ajaran agama-agama. Yang nantinya nilai-nilai itu dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dengan tanpa paksaan.Dalam kontek ke-Indonesiaan, sebenarnya kodifikasi nilai-nilai itu sudah ada, yakni Pancasila. Pancasila adalah sebuah ideologi khas ke-Indonesiaan yang nilai-nilai didalamnya adalah intisari ajaran semua kepercayaan. Selain itu, spirit-spirit yang terkandung didalamnya adalah spirit kemanusian yang luhur. Untuk itulah, pengamalan etika dan moral pancasila dalam konteks ini menjadi penting.Pancasila merupakan sebuah rumusan yang diambil dari nilai-nilai kebaikan serta kemanusiaan universal. Pancasila tidak memihak pada salah satu agama atau suku tertentu. Didalamnya terdapat nilai-nilai yang mampu diterima oleh semua lapisan masyarakat.Moral dan etika adalah hal yang sangat krusial. Keberadaannya menjadi penentu baik atau buruk sebuah bangsa. Jika moral dan etika masyarakatnya rusak, maka rusak pula kehidupan berbangsa dan bernegaranya. Begitu juga sebaliknya.Peran moral dan etika dalam pembangunan bangsa bagaikan peran hati bagi diri manusia. Jika hati rusak maka rusak seluruhnya.Untuk itu, agar bangsa ini terlepas dari belenggu-belenggu ketidakadilan, korupsi, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Maka pembanguan moral dan etika pancasila harus selalu dioptimalkan. Karena tidak mungkin mampu mewujudkan bangsa yang beradab jika moral dan etika masyarakatnya rusak.3.3 Dampak Hilangnya Pendidikan Etika Moral pada MahasiswaSalah satu dampak dari hilangnya pendidikan etika dan moral pada mahasiswa salah satunya adalah tawuran antar mahasiswa. Tawuran antar mahasiswa selalu menjadi agenda perbincangan setiap tahunnya, masalah ini bukan perkara baru, dan jangan dianggap perkara yang remeh. Padahal kalau kita kaji masalah tawuran antar mahasiswa akan membawa dampak panjang, bukan hanya bagi mahasiswa yang terlibat, namun juga untuk keluarga, kampus serta lingkungan masyarakat di sekitarnya.

Tawuran antara mahasiswa saat ini sudah menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran antar mahasiswa tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar kampus saja, namun terjadi di jalan-jalan umum, tidak jarang terjadi pengerusakan fasilitas publik. Penyimpangan mahasiswa ini menyebabkan pihak kampus, staf pengajar dan masyarakat yang melihat pasti dibuat bingung dan takut bagaimana untuk mererainya, sampai akhirnya melibatkan pihak kepolisian.

Hal ini tampak beralasan karena senjata yang biasa dibawa oleh para mahasiswa yang dipakai pada saat tawuran bukan senjata biasa. Bukan lagi mengandalkan keterampilan tangan, tinju satu lawan satu. Sekarang, tawuran sudah menggunakan alat bantu, seperti benda yang ada di sekeliling (batu dan kayu) mereka juga memakai senjata tajam layaknya film action di layar lebar dengan senjata yang bisa merenggut nyawa seseorang. Contohnya, samurai, besi bergerigi yang sengaja dipasang di sabuk, pisau, besi.

Penyimpangan seperti tawuran antar mahasiwa, menjadi kerusuhan yang dapat menghilangkan nyawa seseorang tidak bisa disebut sebagai kenakalan remaja, namun sudah menjadi tindakan kriminal. Yang menjadi pertanyaan, adalah bagaimana bisa seorang mahasiswa tega melakukan tindakan yang ekstrem sampai menyebabkan hilangnya nyawa mahasiswa lain hanya karena masalah-masalah kecil?

Tawuran antar mahasiswa bisa terjadi antar mahasiswa sesama satu kampus, ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda kampus.Mahasiswa tawuran, terjadi pembunuhan, apanya yang salah dengan bangsa ini? Sepintas mereka orang berpendidikan, orang yang paham mana yang salah dan mana yang benar. Kebobrokan moral mungkin yang perlu digaris bawahi di Negara yang katanya bermoral pancasila, yang terjadiadalah degradasi etika dan moral pancasila.3.4 Mengatasi Tawuran Dengan Pendidikan Etika Moral PancasilaKemajuan jaman, era globalisasi dan matinya kontrol budaya yang dituding menjadi akar permasalahan kekerasan bangsa ini, perkembangan dunia teknologi menpercepat aliran informasi yang menjadikan perubahan pada pola pikir masyarakat, keteladanan yang minim menciptakan plagiat baru pada sisi sosial dan budaya, yang sebenarnya tak pantas dipakai oleh bangsa ini. Lalu kemanakah peran pendidikan,yang bisa diharapkan menciptakan berubahnya pola pikir masyarakat?. Tidak etis kiranya apabila saling menuding dan menyalahkan. Seharusnya diri kita masing-masing yang menanyakan kepada pribadibagaimana mengembangkan pendidikan. (Belum ada lanjutan, masih buntu)NB :

Masalahya sekarang, bagaimana menghubungkan Peranan pedidikan etika moral pancasila dalam lingkungan kampus sehingga ujung-ujungnya contoh kasus yang kita gunakan yaitu Tawuran antar mahasiswa/kampus bisa nyambung dengan konsep Pentingnya pedidikan etika moral pancasila dalam lingkungan kampus ? kalau menurutku itu sih yang harus kita jadikan bahan pembahasan. Bagaimana menurut kalian?12