etika lingkungan

8

Click here to load reader

Upload: ervani

Post on 20-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: ETIKA LINGKUNGAN

ETIKA LINGKUNGAN

1. Harapan Etika

ETIKA LINGKUNGAN UNTUK BISNIS : PERTARUNGAN KREDIBILITAS, REPUTASI, DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

Dukungan untuk sebuah bisnis bergantung pada kredibilitas yang ditempatkan pemangku kepentingan dalam komitmen perusahaan, reputasi perusahaan, dan kekuatan daya saingnya. Semua ini bergantung pada kepercayaan bahwa tempat pemangku kepentingan dalam kegiatan perusahaan. Kepercayaan, pada gilirannya bergantung pada nilai-nilai yang mendasari kegiatan perusahaan.

Pemangku kepentingan semakin berharap bahwa kegiatan perusahaan akan menghormati nilai-nilai dan interes mereka. Untuk sebagian besar, penghormatan terhadap nilai-nilai dan interes pemangku kepentingan menentukan pendirian etika dan keberhasilan perusahaan. Akibatnya, direktur perusahaan sekarang diharapkan untuk memimpin perusahaan mereka dengan beretika, yang berarti bahwa mereka akan memperhatikan apakah eksekutif, karyawan , dan agen perusahaan bertindak secara etis.

Masalah LingkunganTidak ada yang membangkitkan opini publik sebelumnya mengenai sifat dari perilaku

perusahaan yang lebih baik dari kesadaran bahwa kesejahteraan fisik publik dan kesejahteraan sebagian pekerja sedang terancam oleh aktivitas perusahaan. Awalnya kekhawatiran mengenai polusi udara berpusat pada cerobong asap dan knalpot pembuangan, yang menyebabkan iritasi dan gangguan pernapasan.

Dua masalah lain yang terkait dengan polusi udara yang lebih lambat untuk disadari adalah hujan asam, yang menetralkan danau dan menggugurkan dedaunan, serta menipisnya lapisan ozon.

Baru-baru ini, penipsan lapisan ozon diakui sebagai ancaman serius bagi kesejahteraan fisik kita semua. Pelepasan CFC (chlorofluorocarbon) ke atmosfer, yang dahulu dianggap sebagai refrigerant (bahan pendingin) perumahan dan industri yang paling umum, memungkinkan molekul CFC menyedot molekul ozon.

Pengakuan bahwa pencemaran air merupakan suatu permasalahan yang memerlukan tindakan telah disejajarkan dengan kepedulian terhadap menipisnya laipisan ozon, sebagian karena terbatasnya kemampuan kita untuk mengukur konsentrasi racun per menit, serta ketidakmampuan kita untuk memahami sifat alami yang tepat dari resiko logam air dan dioxin. Perusahaa-perusahaan menegaskan bahwa mereka tidak memiliki solusi teknis untuk mengatasi polusi secara kompetitif. Namun demikian, setelah ancaman jangka pendek dan ancaman jangka panjang terhadap keselamatan pribadi dipahami, masyarakat, dipimpin oleh kelompok-kelompok

Page 2: ETIKA LINGKUNGAN

dengan minat khusus, mulai menekan perusahaan maupun pemerintah secara langsung untuk meningkatkan standar keamanan untuk emisi perusahaan.

Sensitivitas MoralSelama periode tahun 1980 dan 1990-an, terdapat peningkatan yang signifikan dalam

sensitivitas diakibatkan oleh kurangnya kejujuran dan perbedaan dalam perlakuan yang adil kepada individu dan kelompok dalam masyarakat.

Bukti tekanan publik untuk kejujuran lebih dan kesetaraan mudah untuk diamati. Keinginan untuk mencapai kesetaraan dalam pekerjaan telah enghasilkan undang-undang, peraturan, kepatuhan dalam kontrak, dan program tindakan alternatif dalam perusahaan. Program-program kesetaraan upah mulai muncul untuk menyesuaikan kesenjangan yang ada antara skala gaji untuk pria dan wanita. Undang-undang perlindungan konsumen telah diperketat ke titik bahwa filosofi lama pembeli waspada, yang cenderung melindungi perusahaan besar, telah berubah ke vendor waspada, yang menguntungkan konsumen secara individu. Tes narkoba untuk karyawan telah jauh hati-hati ditangani untuk meminimalkan kemungkinan temuan palsu pada hasil tes.

Sensitivitas moral juga terlihat pada isu-isu internasional dan domestik. Kampanye untuk memboikot pembelian dari perushaan-perushaan yang terlibat dalam penggunaan tenaga kerja anak atau mempekerjakan tenaga kerja dengan upah yang rendah di negara-negara asing memberikan kesaksian yang cukup. Hal tersebut telah menghasilkan terciptanya kode etik praktik untuk para pemasok dan mekanisme-mekanisme untuk memastikan bahwa mereka mematuhi kode etik tersebut. Organsasi-organisasi, seperti Social Accountability internatioanl dan AccountAbility telah membangun kebijakan-kebijakan tempat kerja, standar-standar, program pelatihan auditor tempat kerja, dan kerangka kerja pelaporan.

Penilaian yang Buruk dan Aktivis Pemangku KepentinganPara direktur eksekutif, dan manajer adalah manusia, dan mereka membuat kesalahan.

Kadang-kadang, masyarakat, atau kelompok-kelompok tertentu, tersinggung pada tahap ini akibat penilaian yang buruk, serta mengambil tindakan untuk membua direktur dan manajemenmenyadari bahwa mereka tidak menyetujuinya. Sebagai contoh, produk nestle diboikot di Amerika Utara dan Eropa untuk menghentikan distribusi bebas serbuk formula bayi untuk para ibu di Afrika yang mencampurnya dengan air yang terkontaminasi, sehingga membunuh bayi mereka. Nike dan produk perusahaan asing lainnya diboikot melalui usaha-usaha individu dan kelompok yang peduli untuk menghentikan penggunaan tenaga kerja anak atau mempekerjakan tenaga dengan upah rendah.

Dua jenis aktivis lain juga memberikan pernyataan mereka diakhir periode 1980-an dan awal 1990-an tentang etika konsumen dan etika investor. Etika konsumen memberi perhatian pada pembelian barang dan jasa dalam tata krama etika yang dapat diterima. Etika investor berpandangan bahwa investasi yang mereka lakukan tidak hanya membuat hasil (pengembalian laba) yang memadai, tetap harus dilakukan dengan cara yang etis.

Ekonomi dan Tekanan-tekanan Kompetitif

Page 3: ETIKA LINGKUNGAN

Ada beberapa hal yang mendasari atau faktor sekunde yang juga mempengaruhi harapan masyarakat. Sebagai contoh, secara umum laju aktivitas ekonomi melambat pada akhir tahun 1980-an, awal periode 1990-an, serta sebelum dan setelah zaman milenium. Hal ini menempatkan perusahaan dan individu-individu didalamnya pada posisi harus bergulat dengan “tidak adanya pertumbuhan“ atau skenario penyusutan volume, bukannya ekspansi yang telah menjadi norma selama ini. Pada periode 1990-an, tekanan pertumbuhan dari pesaing global dan dorongan untuk meningkatkan teknologi menghabiskan biaya dan mengakibatkan margin keuntungan menyusut.

Untuk mempertahankan pekerjaannya, volume laba berbasis insentif, atau pekerjaannya, beberapa orang terpaksa ikut dalametika praktik yang dipertanyakan, termasuk pemalsuan transaksi dan catatan-catatan laiin, serta eksploitasi lingkungan atau pekerja. Hasilnya tela menjadi bagian dari alasan untuk memicu kasus penyimpangan lingkungan atau keuangan.

Skandal Keuangan: Jurang Harapan dan Jurang Kredibilitas

Tidak ada keraguan bahwa masyarakat telah terkejut, kaget, kecewa dan hancur oleh krisis keuangan. Daftar contoh klasik terbaru mencakup: Enron, WorldCom, Adelphia, Tyco, dll. Sebagai akibat dari guncangan berulang-ulang ini, masyarakat menjadi sinis terhadap integritas keuangan perusahaan, yang begitu banyak sehingga juran harapan telah diciptakan untuk menggambarkan perbedaan antaraapa yang dipikirkan oleh masyarakat tentang apa yang mereka dapatkan dalam laporan keuangan yang telah diaudit dan apa yang sebenarnya masyarakat dapatkan.

Secara lebih luas, penyimpangan keuangan yang berkelanjutan telah menimbulkan krisis kepercayaan terhadap pelaporan dan tata kelola perusahaan. Kurangnya kredibilitas telah menyebar dari pelayanan keuangan untuk mencakup bidang lain dari aktivitas perusahaan dan telah dikenal sebagai jurang kredibilitas. Komite audit dan etika, keduanya dianggotai oleh mayoritas pihak diluar direktur; penciptaan luas kode etik perusahaan; dan peningkatan pelaporan perusahaan yang dirancang untuk mempromosikan integritas perusahaan, semuanya memberikan kesaksian pada pentingnya penanggulangan krisis (keuangan) ini.

Kegagalan Tata Kelola dan Penilaian ResikoJelas terlihat dari serangkaian krisis yang melibatkan Enron, Arthur Andersen, dan

WorldCom bahwa cara saat ini dalam mengatur perushaan dan melaporkan kegiatan mereka tidak memadai untuk melindungi interes investor, serta lebih luas lagi melindungi kepentingan masyarakat di pasar yang tertib dari aktivitas perusahaan.

Direktur perusahaan diharapkan untuk memastikan bahwa perusahaan mereka telah bertindak demi interes investor dalam rentang aktivitas yang dianggap cocok oleh masyarakat, dimana mereka beroperasi. Alan tetapi, dalam kasus Enron, WorldCom, dan kasus-kasus lainnya, pengawasan oleh direktur perusahaan gagal mengetahui keserakahan eksekutif, manajer, dan karyawan lainnya. Perusahaan-perusahaan ini dan perusahaan lainnya berada diluar control, serta praktik yang dihasilkan tidak dapat diterima.

Page 4: ETIKA LINGKUNGAN

Reformasi tata kelola dianggap perlu untuk melindungi kepentingan umum. Dimana direktur diharapkan untuk menilai dan memastikan bahwa resiko yang dihadapi oleh perusahaan mereka telah dikelola dengan baik, resiko etika sekarang terlihat menjadi aspek kunci dan proses.

Sinergi Diantara Faktor-faktor dan Penguatan KelembagaanHubungan diantara faktor-faktor yang mempengaruhi ekspektasi masyarakat atas etika

kinerja telah diidentifikasi, tetapi tidak diketahui sejauh mana hubungan tersebut saling memperkuat satu sama lain dan menambah keinginan masyarakat untuk bertindak. Selain itu terdapat banyak contoh yang bermunculan, dimana eksekutif bisnis tidak membuat keputusan yang tepa, serta etika konsumen atau investor bertindak dan berhasil membuat perusahaan mengubah praktik mereka atau meningkatkan struktur tata kelolanya untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan dimasa depan lebih sehat.

Selanjutnya, kesadaran masyarakat berdampak pada politisi yang bereaksi dengan menyiapka undang-undang yang baru atau mengetatkan peraturan. Akibatnya, banyak masalah membawa kesadaran masyarakat dalam penguatan kelembagaan dan kodifikasi pada hukum yang berlaku. Banyaknya permasalahan etika yang disoroti memfokuskan pemikiran tentang perlunya tindakan yang lebih etis.

Hasil Secara jelas, harapan masyarakat telah berubah untuk menunjukan menurunnya toleransi,

meningkatkan moral, kesadaran, dan harapan yang lebih tinggi dari perilaku bisnis. Dalam merespons meningkatnya harapan-harapan ini, sejumlah pengawas dan penasihat telah muncul untuk membantu atau mendesak masyarakat umum dan bisnis. Organisasi-organisasi seperti Greenpeace dan Polluton Probe, sekarang mengawasi hubungan bisnis dengan lingkungan.

Dalam menghadapi semua interesnya, politisi telah merespons dengan meningkatkan peraturan, denda, dan hukuman baik individu maupun perusahaan yang melakukan penyimpangan.

HARAPAN BARU UNTUK BISNIS

Mandat Baru untuk BisnisPerubahan-perubahan dalam harapan masyarakat telah memicu sebuah evolusi dalam

mandat untuk bisnis: laissez-faire, laba hanya dari Milton Friedman telah diganti dengan pandangan bahwa bisnis ada untuk melayani masyarakat, bukan sebaliknya. Menurut Friedman, ada tiga masalah penting yang patut disebutkan, antara lain:

1) Deviasi dari laba hanya focus tidak berarti bahwa keuntungan akan jatuh—pada kenyataannya, laba akan naik;

2) Keuntungan sekaran diakui sebagai sebuah ukuran kunerja perusahaan yang tidak lengkap dan, oleh karena itu, tidak akurat untuk mengukur alokasi sumber daya; dan

3) Friedman mengharapkan secara eksplisit bahwa kinerja akan berada dalam hukum dan etika kebiasaan.

Page 5: ETIKA LINGKUNGAN

Pada akhirnya, Milton Friedman sendiri mengungkapkan pandangan bahwa keuntungan harus diperoleh berdasarkan undang-undang dan etika kebiasaan masyarakat. Untuk alas an ini, mandat keuntungan, murnu bagi perusahaan kemudian berkembang pada pengakuan ketergantungan bisnis dan masyarakat. Keberhasilan masa depan akan bergantung pada sejauh mana bisnis dapat menyeimbangkan keuntungan dan interes pemangku kepentingan.

Tata Kelola dan Kerangka kerja Akuntabilitas yang BaruBerdasarkan analisis ini, perusahaan-perusahaan sukses akan dilayani dengan sangat baik

oleh mekanisme tata kelola dan akuntabilitas yang berfokus pada sebuah kumpulan hubungan fidusia yang berbeda dan lebih luas dibandingkan dengan masa lalu. Kesetiaan direktur dan eksekutif harus mencerminkan interes pemangku kepentingan, terkait dengan sasaran, proses, dan hasil. Tujuan dan proses tata kelola harus mengarahkan perhatian pada prespektif-prespektif baru ini. Demikian jugam kerangka akuntabilitas modrn harus mencakuo laporan-laporan yang fokus pad perspektif-perspektif itu. Jika tidak, harapan masyarakat tidak akan dipenuhi dan peraturan tersebut dibuat untuk memastikan perhatian dan fokus tersebut.

Peranan Fidusia yang Diperkuat bag Akuntan Profesional.Harapan masyarakat untuk laporan kinerja perusahaan yang dapat dipercaya tidak dapat

dipenuhi, kecuali para akuntan profesional yang mempersiapkan atau mengaudit laporan tersebut memfokuskan loyalitas utama mereka pada kepentingan umum atau mengadopsi prinsip-prinsip, seperti kebebasan penelitian, objektivitas, dan integritas yang melindungi kepentingan umum.

Loyalitas pada manajemen dan/atau direktur dapat menyesatkan karena mereka telah sering terbukti sangat mementingkan diri sendiri dan tidak dapat dipercaya. Direktur yang seharusnya mengatur manajemen sering mengandalkan akuntan profesional untuk memenuhi tanggung jawab fidusia mereka. Konsekuensinya, tanggung jawab fidusia utama dari akuntan seharusnya kepada masyarakat atau untuk kepentingan umum. Jika sebaliknyam harapan para pemangku kepentingan dalam masyarakat tidak akan terpenuhi dan kredibilitas perusahaan akan terkikis, demikian pula kredibilitas dan reputasi dari profesi akuntansi.