etika di pasar

36
ETIKA DI PASAR Oleh: Antonius Herbi P (145030200111055) Mohamad Faathir Alhakim (145030201111084) Yogi Prasetyo (145030201111087) Cendy Andrie P (145030201111091) Yodha Isna R (145030201111095) Kelas F Ilmu Administrasi Bisnis

Upload: jita-olisa

Post on 21-Dec-2015

293 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Di Pasar

ETIKA DI PASAR

Oleh:Antonius Herbi P (145030200111055)

Mohamad Faathir Alhakim (145030201111084)Yogi Prasetyo (145030201111087)

Cendy Andrie P (145030201111091)Yodha Isna R (145030201111095)

Kelas FIlmu Administrasi Bisnis

Page 2: Etika Di Pasar

Pengertian Pasar dan Etika

• Pasar dalam pengertian secara umum berarti tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia.

• Etika secara umum dapat diartikan sebagai sejumpulan aturan, tata perilaku, nilai, moral, dan pedoman secara tidak tertulis yang diterapkan dan disepakati oleh masyarakat.

• Etika Bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.

Page 3: Etika Di Pasar

Pengertian Etika di Pasar

• Etika di pasar dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral serta tata cara berperilaku, khususnya dalam bidang bisnis yang terkandung didalam pasar.

Page 4: Etika Di Pasar

Jenis-jenis Pasar

STRUKTUR PASAR

Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna

MONOPOLI

OLIGOPOLI

DUOPOLI

MONOPOLISTIK

OLIGOPSONI

MONOPSONI

• Namun Pada Pembahasan Etika di Pasar dalam Presentasi ini, akan lebih ditekankan tentang Bagaimana cara Beretika di Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, dan Pasar Oligopoli• Karena ketiga pasar ini merupakan induk dari pasar lainnya

Page 5: Etika Di Pasar

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA• Menurut Velasquez (2005, 209) Pasar

persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Pasar bebas persaingan sempurna memilki tujuh karakteristik yaitu:

1. Jumlah pembeli dan penjual relatif banyak, dan tidak ada seorang pun pangsa yang relative substansial

2. Semua pembeli dan penjual bebas masuk keluar masuk pasar.

3. Setiap pembeli dan penjual mengetahui sepenuhnya apa yang terjadi di pasar (keadaan pasar), termasuk informasi tentang harga, jumlah, dan kualitas semua barang yang diperjualbelikan.

4. Barang-barang yang dijual dipsar sangat mirip satu sama lain

Page 6: Etika Di Pasar

5. Biaya dan keuntungan memproduksi atau menggunakan barang-barang yang dipertukarkan sepenuhnya ditanggung pihak-pihak yang membeli dan menjual barang-barang tersebut, bukan oleh pihak lain.

6. Semua pembeli dan penjual adalah pemaksimal utilitas: semuanya berusaha untuk memperoleh sebanyak mungkin dengan membayar sesedikit mungkin.

7. Tidak ada pihak luar (campur tangan pemerintah) yang mengatur harga, kuantitas, atau, kualitas dari barang yang diperjualbelikan dalam pasar.

Page 7: Etika Di Pasar

• Di dalam pasar persaingan sempurna harga dan jumlah barang selalu bergerak menuju equilibrium point (titik keseimbangan), karena pada titik ini pembeli dan penjual akan sama-sama diuntungkan dan mendapatkan kepuasan sehingga pada pasar kompetitif sempurna mampu memberikan tiga elemen etika moral yaitu: memberikan keadilan, memenuhi harapan utilitarianisme, dan menghargai hak-hak moral tertentu.

• Terciptanya ketiga kriteria etika moral tersebut dapat digambarkan dan dijelaskan melalui kurva permintaan dan persediaan.

Kurva Permintaan

Kurva

Persediaan

Keadilan,

Harapan

Utilitarianisme,

hak-hak

Moral

Page 8: Etika Di Pasar

Kurva Permintaan

Page 9: Etika Di Pasar

• Pada kurva diatas menerangkan bahwa pembeli bersedia membayar $1 per 1 keranjang kentang jika konsumen membeli 600 juta ton kentang, namun mereka bersedia membayar $5 per keranjang kentang jika konsumen hanya membeli 100 juta ton kentang.

• Hal ini sesuai dengan prinsip penurunan utilitas marginal yang berbunyi semakin banyak kita mengonsumsi maka semakin kecil utilitas atau kepuasan yang kita peroleh ketika mengonsumsi lebih banyak.

Page 10: Etika Di Pasar

Kurva Persediaan

Page 11: Etika Di Pasar

• Kebalikan dari kurva permintaan dalam kurva persediaan dikenal prinsip kenaikan biaya marjinal. Prinsip ini menerangkan bahwa setelah mencapai titik tertentu, setiap unit tambahan yang diproduksi penjual memerlukan biaya yang lebih besar dari unit sebelumnya.

Kurva tersebut menerangkan bahwa misalnya petani memerlukan biaya sekitar $1 per satu bkeranjang untuk menanam 100 juta ton kentang, namun biayanya menjdai $4 per keranjang untuk menanam 500 juta ton.

Page 12: Etika Di Pasar

Kurva Permintaan dan kurva persediaan dalam pasar persaingan sempurna dapat digabungkan dalam gambar yang sama, yaitu kurva permintaan dan persediaan akan bertemu dalam satu titik yang dinamakan titik equilibrium (titik yang memunculkan titik kesetimbangan dan harga kesetimbangan.

Page 13: Etika Di Pasar

Kebaikian dan Keburukan Pasar Persaingan Sempurna

Kebaikan :1) Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi2) Kebebasan bertindak dan memilihKeburukan:3) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi4) Membatasi pilihan konsumen5) Biaya dalam pasar persaingan sempurna

mungkin lebih tinggi6) Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Page 14: Etika Di Pasar

Etika di Pasar Persaingan SempurnaPasar bebas kompetitif sempurna mencakup kekuatan

– kekuatan yang mendorong pembeli dan penjual menuju apa yang disebut titik keseimbangan . Dalam proses ini, pasar dikatakan mampu mencapai tiga nilai aspek moral utama :

1. mendorong pembeli dan penjual mempertukar barang dalam cara yang adil (dalam artian adil tertentu).

2. Memaksilmalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang – barang dengan efisiensi sempurna.

3. Mencapai tujuan – tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran secara bebas masing – masing atau menghargai hak – hak negatif tertentu dari pembeli dan penjual.

Page 15: Etika Di Pasar

• Pasar bebas kompetitif sempurna mencakup keadilan kapitalis karena pasar semacam ini selalu mengarah pada titik keseimbangan, dan titik ini (dan titik ini saja) adalah titik di mana pembeli dan penjual secara rata– rata menerima nilai dari apa yang mereka berikan.

• Selain membentuk keadilan kapitalis, pasar kompetitif juga menghasilkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang – barang mereka dengan efisiensi sempurna.

Page 16: Etika Di Pasar

Skema Tiga Aspek Moral Etika di Pasar

Memaksimalkan Utilitas

Menghargai Hak-hak negatif dari penjual dan

pembeli

Membentuk Keadilan Kapitalis

Page 17: Etika Di Pasar

Ciri – ciri etika moral persaingan sempurna : Pasar ini tidak mendukung bentuk – bentuk keadilan lain.

Pasar ini hanya menciptakan keadlan sesuai kebutuhan konsumen

Barang – barang yang didistribusikan pada masing – masing individu melalui pasar kompetitif bergantung pada kemampuan individu yang bersangkutan untuk berpartisipasi di pasar dan pada seberapa banyak yang mereka habiskan di pasar.

Pasar kompetitif sempurna mendukung keadilan kapitalis, memaksimalkan utilitas ekonomi, dan menghargai hak – hak negative tertentu,

Pasar kompetitif mengabaikan dan bahkan berkonflik dengan kewajiban untuk memberikan perhatian.

Pasar bebas kompetitif memberikan pengaruh buruk pada karakter moral individu. Kebaikan – kebaikan dari loyalitas, kerendahan hati, dan memerhatikan keadaan orang lain semuanya hilang, sementara sifat – sifat serakah, egois, kikir, dan selalu memperhitungkan untung rugi semakin terdorong.

Page 18: Etika Di Pasar

Contoh Kasus di Pasar Persaingan Sempuna

• Kenaikan  harga dagingBeberapa bulan semenjak bulan Desember tahun lalu ,kenaikan harga daging sapi melonjak sekitar Rp 90.000,00/kg – Rp 100.000,00/kg terutama diwilayah Jakarta. Hal tersebut menyebabkan para pedagang mogok berjualan. Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Bungaran Saragih menilai fenomena kenaikan harga daging sapi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini merupakan dampak dari terbatasnya suplai daging. Hal ini erat kaitannya dengan pembatasan kuota impor daging sapi dan minimnya produksi dalam negeri. Sikap mogok jualan ini diakui Ketua Asosiasi Pengusaha dan Pedagang Daging Sapi Seluruh Indonesia (Apdasi) Jawa Barat, Dadang Iskandar karena harga yang sulit untuk dijangkau. Asosiasi Pedagang Daging Indonesia mencurigai ada yang memanfaatkan momentum dengan menaikkan harga daging sapi. Kenaikan harga daging menjelang akhir tahun ini dinilai tidak wajar karena harga di beberapa negara lain lebih murah daripada harga daging di Indonesia.

Page 19: Etika Di Pasar

Barang-barang di Pasar Persaingan Sempurna

Keadaan di Pasar Persaingan Sempurna

Page 20: Etika Di Pasar

PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

• Pengertian pasar monopoli menurut Sadono Sukirno tahun 2002 bahwa pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.

• menurut Dr. Boediono tahun 1982 yang menjelaskan monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya.

• Penjual di pasar monopoli dengan demikian mampu mengendalikan harga atas barang-barang yang tersedia.

Page 21: Etika Di Pasar

• Perusahaan monopoli mampu menetapkan outpoutnya dalam jumlah yang di bawah titik kesetimbangan sehingga permintaan menjadi sangat tinggi dan perusahaan memperoleh untung yang lebih banyak dengan menetapkan harga yang jauh di atas harga normalnya.

• tidak ada produk lain yang menjadi pengganti (no substitutes) dari produk yang diperdagangkan oleeh si monopolis, (monopolis adalah orang yang menjalankan monopoli).

• Dalam kehidupan perkonomian faktual, jenis pasar monopoli ini sangat jarang tidak mendapat persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada pesaing secara langsung dari penjual lain

Page 22: Etika Di Pasar

Ciri-ciri Pasar Monopoli

Di dalam pasar Monopli hanya terdapat satu penjual.

Jenis barang yang diproduksi tidak ada penggantinya (no substitutes) “yang mirip”.

Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar monopoli.

Page 23: Etika Di Pasar

Faktor-Faktor Penyebab Monopoli

Adanya penguasa bahan mentah (sumber daya) tertentu.

Adanya penguasaan teknik produksi tertentu atau memiliki keunggulan teknologi.

Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis).

Adanya lisensi (izin). Hal ini terjadi karena diperoleh secara institusional (kelembagaan).

Adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah (tidak perlu adanya hak patent atau lisensi).

Page 24: Etika Di Pasar

Etika Dalam Pasar Persaingan Monopoli• Sebenarnya sistem pasar yang seperti ini

kurang baik karena tidak memenuhi nilai-nilai moral yang ada di dalam sistem pasar persaingan sempurna.

• Terjadinya pelanggaran hak kapitalis adalah harga yang tinggi yang memungkinkan perusahaan monopoli untuk menetapkan harga dan memperoleh keuntungan yang tinggi,

• Pasar monopoli juga mengakibatkan penurunan efisiensi dalam proses alokasi dan distribusi barang.

• Pasar monopoli juga menerapkan pembatasan atas hak-hak negatif yang didukung oleh pasar kompetitif sempurna. Intinya pasar monopoli tidak mendukung hak-hak kebasan.

Page 25: Etika Di Pasar

Contoh Kasus Pasar Persaingan Monopoli

Pada Periode pergantian abad, American Tobaco Company berhasil menyerap semua perusahaan tembakau lain dan mampu mengendalikan pasar rokok America. Pada tahun 1911, perusahaan diperintahkan untuk menjadi beberapa perusahaan kecil, karena keberhasilan memonopoli penjualan rokok, maka perusahaan tersebut memperoleh untung sekitar 56 persen nilai penjualan mereka, (Velasquez, 2005, 220).

Contoh lain kasus Pasar Persaingan Monopoli adalah Monopoli Carrefour, Monopoli Google, Monopoli Apple, dan kasus PLN.

Page 26: Etika Di Pasar

Contoh Pasar Monopoli

Page 27: Etika Di Pasar

Pasar Persaingan Oligopolistik• Oligopoli adalah keadaan dimana

hanya ada beberapa (misalnya antara 2-10) perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja sama (Boediono, 2010, 137).

• Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industri sabun mandi.

Page 28: Etika Di Pasar

Ciri-ciri Pasar Persaingan Oligopolistik

Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara tiga sampai dengan sepuluh yang menjual produk substitusi.

Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya.

Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain.

Page 29: Etika Di Pasar

Jenis-Jenis Pasar Oligopoli• Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : a) Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)b) Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)

• Kebijakan mangatur oligopoli • Pada prakteknya, pasar oligopoli memiliki kebaikan sebagai

berikut : 1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi 2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan

bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang. • Selain menawarkan keuntungan, pasar oligopoli juga memiliki

kelemahan atau hambatan untuk memasuki pasar, yaitu : skala ekonomi, perbedaan biaya produksi, dan sifat-sifat yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh perusahaan baru. (Sadono Sukirno, 2009, 320)

Page 30: Etika Di Pasar

• Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh pasar oligopoli, maka pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai berikut :

• Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell

• Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999. (smanepus.sch.id)

Page 31: Etika Di Pasar

Etika di Pasar Oligopoli• Perjanjian Eksplisit :Harga di pasar oligopoli dapat

ditetapkan pada tingkat yang menguntungkan melalui perjanjian eksplisit yang membatasi persaingan.

• Tindakan-tindakan dalam Pasar Oligopoli yang tidak etis:

a. Penetapan harga. Contoh Kasus: Pada tahun 1978, misalnya, sejumlah manajer dari beberapa perusahaan kantong kertas yang dipakai untuk membungkus makanan, kopi, dan barang-barang lain didenda karena melakukan pertemuan untuk menetapkan harga dari produk mereka.

b. Manipulasi Persediaan. Contoh kasus: Ameerican Column and Lumber Company dituntut berdasarkan hukum sherman Antritrust act untuk menghentikan tindakan mereka.”Manipulasi persediaan” seperti ini mengakibatkan kelangkaan pasar.

Page 32: Etika Di Pasar

c. Perjanjian Ekslusifd. Perjanjian Mengikate. Perjanjian Penetapan Harga

Eceran. f. Diskriminasi harga.

Page 33: Etika Di Pasar

Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya pelanggaran etika

•Pasar yang Penuh Sesak. •Sifat Job-Order Bisnis.

•Produk yang tidak Terdiferensiasi. •Budaya Bisnis.

•Praktik Pribadi•Keputusan Harga

•Asosiasi Dagang•Perjanjian Tersembunyi

Suap

Page 34: Etika Di Pasar

Pandangan Oligopoli dan Kebijakan Publik tentang Etika di Pasar

Pandangan Tidak Melakukan Apa-apa

Pandangan Regulasi

Perkembangan Struktur Pasar

Page 35: Etika Di Pasar

Contoh Pasar Oligopoli

Page 36: Etika Di Pasar

Sekian Terimakasih