etika dan keamanan dalam teknologi informasi
TRANSCRIPT
ETIKA DAN KEAMANAN DALAM TEKNOLOGI
INFORMASI
Anggota Kelompok:
Fitriyana (06091011039)
Iftita Selviana (06091011013)
Malisa Oktarina (06091011046)
Siska Fitri (06091011004)
ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Masalah etika mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.
1. PrivasiPrivasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya
2. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan.
3. PropertiPerlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
a. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya.b.Paten
Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. C.Rahasia Perdagangan
Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak.
4. AksesFokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.
MASALAH KEAMANAN DALAM SISTEM INFORMASI
Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian sistem informasi, yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan membetulkan akibat kerusakan sistem.
ancaman terhadap sistem informasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu
a. ancaman aktif Ancaman aktif mencakup kecurangan dan
kejahatan terhadap komputer, b. ancaman pasif. ancaman pasif mencakup kegagalan sistem,
kesalahan manusia dan bencana alam. Kegagalan sistem menyatakan kegagalan dalam peralatan-peralatan komponen (misalnya hard disk).
ANCAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI
Macam ancaman contoh
Bencana alam dan politik Gempa bumi, banjir, kebakaran, perang.
Kesalahan manusia Kesalahan memasukkan dataKesalahan penghapusan dataKesalaha operator (salah memberi label pada pita magnetic).
Kegagalan perangkat lunak dan perangkat keras
Gangguan listrikKegagalan peralatanKegagalan fungi perangkat lunak
Kecurangan dan kejahatan komputer
Penyelewengan aktivitasPenyalahgunaan kartu kreditSabotasePengaksesan oleh orang yang tidak berhak.
Program yang jahat/usil Virus, cacing, bom waktu,dll
kecurangan dan kejahatan komputer. Ancaman ini mendasarkan pada komputer sebagai alat untuk melakukan tindakan yang tidak benar. Penggunaan sistem berbasis komputer terkadang menjadi rawan terhadap kecurangan (fraud) dan pencurian.
Metode yang umum digunakan oleh orang dalam melakukan penetrasi terhadap sistem berbasis komputer ada 6 macam :
1. Pemanipulasian masukan2. Penggantian program3. Penggantian berkas secara langsung4. Pencurian data5. Sabotase6. Penyalahgunaan dan pencurian sumber daya komputasi
LATAR BELAKANG MUNCUINYA RUU PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Selain memberikan kemudahan bagi para user, pemanfaatan Teknologi Informasi ini juga mempunyai dampak negative yang luar biasa, seperti:
• Penyadapan e‑mail, PIN (untuk internet banking)• Pelanggaran terhadap hak‑hak privasi• Penggunaan kartu kredit milik orang lain.• Munculnya pembajakan lagu dalam format MP3• Pornografi
Hal‑hal di atas memaksa adanya sebuah undang‑undang yang dapat memberikan kejelasan bagi pihak‑pihak yang terkait.
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Undang-undang Perlindungan Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) meliputi 1. UU RI No. 14 Tahun 2001tentang Paten, 2. UU RI No. 15 Tahun 2001 tentang Merek3. UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Semua perundang-undangan tersebut ditujukan untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual.
Perlindungan Hak Cipta tidak diberikan kepada ide atau gagasan karena karya cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat pribadi dan menunjukkan keaslian sebagai Ciptaan yang lahir berdasarkan kemampuan, kreativitas, atau keahlian sehingga Ciptaan itu dapat dilihat, dibaca, dan didengar.
Tindakan penggunaan teknologi informasi yang bertentangan dengan moral dan undang-undang yang berlaku dan banyak dibicarakan saat ini, antara lain:
a.Hacking/crackingTindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan menggunakannomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-contoh dari tindakan hacking. Orangyang melakukan hacking disebut hacker.
b. PembajakanMengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan pembajakan, dan masuk kategori kriminal.
c. Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral dan etika kitasebagai contoh situs dewasa bagi orang yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika.