eti](a lingkungan bagikesejahteraanmasyarakat

8
---------------------- Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat Dasar .yang paling dalam untuk tanggungjawab melestarikan lingkungan hidup adalah hormat terhadap hidup. Keserakahandan kerakusan manusia merusak ai-am dan lingkungan,hidupdan padagilirannya akan merusak hidup manusia sendiri danseluruh kehidupan.·. Tanggung jawab ekologissekaligusmerupakan wujud tanggung jawab ttthadapkehidupan sekarangmaupun kehidupanbagi generasi meridatang Ketika naskah ini ditulis, ·Perancis baru saja meledakkan uji coba bom nuldimya di Kepulauari Muruora, di Pasifik Selatan. Berbagai protes· dan peringatan diajukanoleh negara-negara dunia maupun masyarakat pencinta lingkungan sebelum Perancis melakukan percobaannya. Namun Presiden Perancis Jacques Cmraq tetap pada pendiriannya menganggap mereka yang memperotes adalah mengganggu urosan dalam negeri Perancis. Padahal para-iImuwan sudah membeberkan berbagai akihat. Pekerjaan tidak hanya membawa kemajuan, melaifikan telah memanipulasi alarn, merusak lingkungan hidup, dan 36

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

----------------------

Eti](a LingkunganbagiKesejahteraanMasyarakat

Dasar .yang paling dalam untuk tanggungjawabmelestarikan lingkungan hidup adalah hormat terhadap

hidup. Keserakahandan kerakusan manusia merusak ai-am danlingkungan,hidupdan padagilirannya akan merusak hidup

manusia sendiri danseluruh kehidupan.·. Tanggung jawabekologissekaligusmerupakan wujud tanggung jawab

ttthadapkehidupan sekarangmaupunkehidupanbagi generasi meridatang

Ketika naskah ini ditulis, ·Perancis baru sajameledakkan uji coba bom nuldimya di KepulauariMuruora, di Pasifik Selatan. Berbagai protes· danperingatan diajukanoleh negara-negara duniamaupun masyarakat pencinta lingkungan sebelumPerancis melakukan percobaannya. Namun PresidenPerancis Jacques Cmraq tetap pada pendiriannyamenganggap mereka yang memperotes adalahmengganggu urosan dalam negeri Perancis. Padahalpara-iImuwan sudah membeberkan berbagai akihat.

Pekerjaan manusiai~temyata tidak hanyamembawa kemajuan, melaifikan telah memanipulasialarn, merusak lingkungan hidup, dan m~ngancam

36

Page 2: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

Tujuan ·ajaran moral adalabpembentuk~sikap moral,

dan ini adalah kejadiandialogis dal3m kebebasanserta sebagitlll besar sudahselesai dalam rabun tabun

pertama hidupkita.Sedangkan tujuan erika

adalab membuat orangmenjadi Iebih kritis

. terhadap segala macampersoalan kehidupannyadalam hal ini persoalanlingkungan hidupnya

37

disebut Filsafat1992). NamW1 menurutS1Jstt",periu diperhatikan suatu distingsianiarar

erika dan. ajaran moral. Ajaran moralmenjawab pertanyaan "bagaimana sayaharus hidup?",apa yang boleh,apa yangtidak boleh,dan apa yang waJib sayaperbuat?" Jadi ajaran moral mengajukannorma-norma padanya hidup harns kitaarahkan. Sedangkan erika menjawabpertanyaari "bagaimana ~rtanyaan moraltersebut diatas dapat dijawab?" Erika

adalah filsafat tentangajaran moral. Erikapertama-tama ridakmau mengajar apayang wajib dilakukanorang, melainkanbagaimana pertanyaanitu dapat dijawabsecara rasional,secarabertanggung jawab.

Tentu munculpertanyaan; apakahyang membedakanfW1gsi seorang ahlierika dengan seorangahli moral? Susenomengatakan seorangahli moral akanbersifat guru ataupendeta. Dia yangakan didatangi olenorang yangmenghadapi masalan

hidup. Sedangkan si ·ahli erikamempW1yai suatu keahlian teoriris yangdapat dipelajari,tanpa memperduJikankebutuhan moral orang yang maubelajar erika. Tujuan ajaran moraladalah pembentukan sikap moral, danini adaIah kejadian dialogis dalamkebebasan serta sebagian besar sOOahselesai dalam tahWl tahun pertamahidup kita.Sedangkan tujuan erikaadalah membuat orang menjadi lebihkriris terha~ap se~a macam persoalankehidupannya dafam hal ini persoalanlingkW1gan hidupnya. Erika membantuberpikir secara rasional, dapat

kelestarian ciptaan, yang berarti jugamengancam manusia sendiri. Sekarangini, mem~ dan ·memajukanmasyarakat dan dunia harus dijalankandengan· mempertimbangkan dampaklingktmgan,atau Iebih tepat hams·menjadi kesatuan den~ pemelihara~

dan pengembangan hngkW1gan hidup(Banawirtama, 1994).

]urnal FilsafatJ No. 23Nc.p:nm1995

. Pengertian EtikaPertanyaan yang sering diajukan

adalahapakah erikadapat . memainkanperan dalam persoalanIingkWlgan? Dimanatempat erika' dalammembicarakanlingklUlgan ? Apakahyang bisa dilakukanoleh erika dalam'menghadapai kasuskasus pencemaranIingklUlgan ? Karenasemua orang sudahmenganggap dirinyasOOah men~tahui

mana yangbaikdanmana yang buruk: bagilingktmgan. Untukmenjawab pertanyaansemacam itu ridaklahmOOah, perludiketahui lebihduJuapa arti kata erikatersebut.

Kata "etika" secara erimologisberasal dari kata YWlani "ethos", secaraharafiah berarti "adat kebiasaan",''watak'' atau ''perilaku''. Sebagai suatuisrilah, "EtiJUi," sekurang-kurangnyamengandWlg dua arti, yakni (I) seba~iImu, dan (2) se~ pedoman batk­buruknya perilaku. Sebagai ilmu, erikaberarti suatu disiplin pengetahuan yangmerefleksikan masalah-masalah moralatau kesusilaan secara kriris dansisrimaris. Erika sebagai ilmu biasanyadi menegerti sebagai salah satu cabangilmu filsafat, dan kadang-kadang

Page 3: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

Menghadapi destruksialaol dan destruksi

kemannsiaan dimasyarakat, makapendekatan· erika

, ' ekologis bert,nula dariasumsi ~engenaiketerikatan. yang

menyatu. afitara semuaunsur kehidupan

di muka bumi

dipertanggung jawabkan untukmencapai kesejahteraan. masayarakatkapanplUl dan dimanapun" dia berada.

Etika Sosial danLinp~Hidup, . Istilah "ekologi berasal dari lcitaYlUlanioikos, artinya "nunah",kediaman" atau nunah tangg3.. Kataoikos dipakaidalam kata "ekonomi";artinya nomoi (hukwn-hukum tentangoikes. Ekonomi membicarakanhubWlgan antara orang, tetapi terbataspada hubWlgan merelCa demipemenuhan kebutuhan­kebutuhan praktis,dandemipertuKaran danpembagian "barang-benda" di dalammasyarakat. Kata lainialah "ekumene"elihublUlgkan denganseluruh bumi (ge A )

he A oikoumene (ge A ),

lalu berarti: "seluruhbwni yang didiami".Ekwnene menunjukkanusaha Wltukmempersatukan semuaorang di seluruhbumi,terutama dalamkonteks ~a.

Akhirnya. juga dipakaiisrilah cukup barn"ekolo~", artinya logos (ilmu) tentangoikos. Jadi ekologi adalah ilmu tentanglingkungan hidup. Tetapi lepas darimanusia mesti ekologi ridak berartibanyak. Oleh karena itu akhirnyaekologi berusaha melindungi danmelestarikan alam dunia kita sebagailingklU1gan manusia (Bakker,.1995)

Menurut Sumartana (1994) bisadikatakan bahwa visi ekologi memilikibasis erika yang mendalam.Menghadapi destruksi alam dandestruksi kemanusiaan di masyarakat,maka pendekatan erika ekologisbermuJa dari aswnsi mengenaiketerikatan yang menyatu antara semuaWlsur kehidupan di muka bumi.

]umal Filsllfat~ No. 23Nqxrnl:a-1995

,'. Ekologi .. diartikan sebagai suatuilmu pengetahuan yang membahashubungan : timbal batik antaraorganisme dengan. tempat tinggalnya,antara anggota dan antara· sesamakomponen . atau unsuihabitat.Hubungan antara organisme denganlingkungan tempat tin~nya itu salingmenguntungkari. APabila salingketergantunF itu menjadi penyeba&yang merugtkan bagi salah satu pihakterjadilah krisis ekologi (Tanjung,1994).

Menurut Bakker(1995) ekologimerupakan ilmumajemuk atau disiplinlintas ilmu. Oleh karenaekologi menyangkutlingkWlgan manusia,maka objeknya meliputiobjek-objek ·banyak ilmu,yang mempelajarilingkW1.~gan manUSla daripelbagai sudut, misalnyafisik, biotik, psikis,estetis, dsb. Ekologimemiliki suatukeistimewaan eli antarailmu-ilmu spesifik,terutama yang eksakta,sebab dengan jelas hereirinormatif.Ekologi ridak

hanya mempelajari struktur alam dunia,tetapi juga menentukan norma-normaWltuk memelihara danmengembangkannya.

Kehidupan ini bukan hanyakehidupan Wltuk manusia akan tetapisemuanya merupakan sebuahkomunitas, yaitu komunitas "biotik".Kita periu mencari keseimbanganantara kehebasan individu yangmerupakan asumsi dari dunia bisnis,dengan seIuruh lingklUlgan biotik, baikdalam. bentuk alam lingkW1gan danmasyarakat. Qi!ihat dari perspektifekologis, maka »setiap individu beradadalam suatu jaringan kehidupan yangsaling bergantung satu dengan yang

38

Page 4: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

lain. Keseluruhari kehidupan itumerupakan satu kesatuan organis yangmemberikan kepada setiap warganyahale yang sarna untuk hidup(SwnartanC'\, 1994).

Suseno (199I)mengatakan bahwakalaumanusia tidak mau merusakdasar-dasar eksistensinya sendiri,iaharns berubah. Tetapi perubahan itutidak cukup kalau didasari, padapertimbangan pragmatis. Perludikembangkan suatu sikap dankesadaran barn manusia tentang alamsebagai lingkungan hidupnya, tentanghubungannya dengan lingkunganhid,up, tentang tanggung jawabnyaterhadap kelestarian Iingkungan hidupitu. Persoalannya adalah sejauh manakesediaan kita untuk saling berbagidalam kehidupan ini ? Hal inidimaksudkan adalah sejauh manatanggung jawab kita terhadap persoalanpersoalan lingkungan hidup dapatbermuara pada kesejahteraan maupunkesehat_an bagi masyarakat. Artinyapersoalan lingkungan tidak hanyaberhenti pada himbauan moral tetapisungguh dalam tindakan konkrit. Tentusaja untuk menjawab persoalan tersebuttidaklah mudah. Berbagai macam usahaper,cencanaan maupun tindakan telahbanyak dilakukan oleh pemerintah,LSM, siaran Televisi, dan sarana saranJainnya. Namun hasil yang diperolehmasih jauh dari yang diharapkanterbukti banyak kasus-kasuspe,langgaran terhadap pencamaranIingkungan dari limbah industri,pembuangan sampah nunah tanggadisembarang tempat maupun kesungaisehingga akhimya bermuara ke laut.Pencemaran udara, dan lingkunganhayati oleh aneka ragam pestisida yangdipakai petani sehingga tingginya residusenyawa kimia tertentu pada sayur danbuah-buahan. Nusyirwan (1973) telahmengidentifkasi berbagai macampersoalan yang menyangkut lingkunganhidup yaitu;

]urnaJ Filsafat;, No. 23Nqxnm-l995

I. Kehancuran swnber-sumberalam, seperti pertanian, kehutanan,pertambangan, dan air tanah.

2. Pencemaran biologis sepertipenyebaran kuman penyakit padamanusia,. hewan dan twnbuh­twnbuhan.

, 3. Pencemaran kimiawi, sepetipencemaran oleh zat-zat beracun darihasil pembuangan, kebocoran maupunhasil produksi industri.

4. Pen~emaran fisis, sepertipencemaran panas,suara dan getaran.

5. Gangguan sosial, sepertiperubahan sikap penduduk tradisional,persaingan, konflik,gaya hidup,kriminaJtas dan erika sosial.

Mengapa biasa terjadi krisisekologi tersebut ? TanjlU1g(19'94)menyebutkan krisis ekologi terjadikarena terbatasnya sumberdaya. Padatahun 1960 mulai disadari keterbatasanswnberdaya dengan memperhatikan 4hal sebagai berikut yaitu:

1. Limbah dan pencemaran mulaimenwnpuk di lingktmgan, sehinggamenjadi bumerang bagi perkembanganekonomi, mengganggu ,kesehatan, dankesejahteraan.

2. Pertwnbuhan ekonomicenderung menguras swnberdaya tidakdiperbaharui seperti BBM, batubaradan mineral tanpa memikirkan perlunyapersediaan masa depan.

3. Sumberdaya yang dapatdiperbaharui seperti hutan, perikanancenderung akan punah dan habis pakai.Karena sistem(tebang habis atau pukatharimau) tanpa usaha relx>isasi danregenerasi sehingga hilangnyakeanekaaragaman genetik sumberdayaalam hayari.

4. Pertwnbuhan ekonomi yangmengabaikan pentingnya kualitaslingkungan yang rusak menimbulkangangguan pada manusia dan makhlukJlidup lainnya

Dari beberapa permasalahan yangterjadi jelaslah keadaan ini harns

39

Page 5: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

Ekologimerupakansemacam jembatan di

antara ilmu-ilmu khususdan kosmologi filosofis.

Olehkarenajangkauannya dan

keterarahannya, ekologidalam am tertentu dapat

disebut kosmologiempiris

dirubah sesuai dengan dasar dasarfilsafat erika lingkungan.

Dasar Filsafat Etika LingkunganHidue

Sering sekali ditanyakan olehkalangan awam maupun alcademistentang hub~ ekologi dengandisiplin ilmu ilmu lain dan,j~ denganfiIsafat. Apakah yang' mendasari etikalingkungan hidup tersebut?

Menurot Bakker (1995) semakinbanyak bidang ilmiah oleh ekologi

.disatukan dafam satustudi lintas ilmu,dariyang paling fisik punsampai dengan ilmu-iImuhwnanistik dan religius.Dipandang dariran~urnannya dan darisegt arah normatifnyaekologi berjalan paralel,den~ kosmologifilosofis; sebabkosmologis filosofis jugamerangkwnsemuastt~a

dan bidang dalamkosmos. NamWl olehekologi penyatuan itutetap dilakukan secaraempiris. Dengan telitidieari h\lbungart, inferensi dankonsekuensinya 'di antara ilmu-ilmuyang berbeda-beda itu atas dasar gejala­gejala hidup. Dan berhubungan dengansasaran yang agak praktis,terpaksaekologi mengadakan seleksi di antaradata-data di berbagai bidang.

Selanjutnya diungkapkan olehBakker ,ekologi merupakan semaeamjembatan di antara ilinu-ilmu khususdan kosmologi filosofis. Oleh karenajanWcauannya dan keterarahannya,ekologi dalam arti tertentu dapatdisebut kosmologi empiris. SebalikIlyakosmologi filosofis menjadi bagian darisuatu ekologi lengkap, yang melipuribaik bagian empiris,maupun bagianfilosofis.

']urnIIl Fils":fat, No. 23Nqxnm1995

Menurot Suseno (1991) inri erikalingkWlgan hidup yang' barn adalahsikap t~g jawab terhadapkeufuhan biosfer dan terhadap generasimendatang. Campur tangan kitaden~ aIam yang memang harusberjaIan terus' selalu 1cita jalanlcin dalamtanggung Jawab terhadap kelestariansemua proses kehidupan yang sedangbe~langsung. Terutama kita menjacfipeka terhadap keseimbangan suatuekosistem. Campur tangan kitabemafaskan tanggung jawab terhadap

ker~W1gan semuap~ kehidupan, dan~ generasi yang akandatang.

Untuk menjagakeseimbangan ekosistemtersebut selama ini telahterjadi konflik antaradasar kapitalisme disatupihak dan dasarsosialisme dipihak lain.Menurot Swnartana(1994) selama ini kririkterhadap kapitalismeselalu datang dari arahsooialisme, namunkarena eksperimensosialisme di Sovyet Uni

mengalami· ke~an, maka pilihan­pilihan 'yang ada d.i dunia sekarang taksegampang memilih dua pilihan-pilihanantara sistem kapitaIisme dansosialisme. Dengan kegagalaneksperimen sosialisme, tidak berartibahwa kritik terhadap kapitalismekehilangan keabsahan dankebenarannya. Ukuran erika yangdipetaruh dirinya pada pandanganhomosentrisme mengeeam lCapitalismeyang mengabaikan aspek kolektifitasmanusia dalam kehidupanbermasyarakat.

Selanjutnya dikatakan bahwapandangan tentang manusia dalamIndividtialisme tidak realistis terhadapnaluri kerakusan manusia danketamakan manusia. Apa yang terjadi

40

Page 6: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

41

JawabTerhadap

m~nurut Derrick (1972) .masalahnyabukan filsafat Nasrani tetapi ke~galan

nlanusia Barat dalam penerapan fiIsafatitu. Naess (1989) tidak saja menyorotigerakan ekologi dangkal negaraindustri, tetapi mengenalkan pulagerakan. ekologi yang mendalam ,(deepecology movement) yang mengingatkanbahwa manusia ,adalah bagtan yangintegral dari· alam kehidupan lain,bagian dari lingkungan bumi (biosfeer).Sehingga pengiriman pencemaran dibagian bwni d.i wilayah negara lain di

nitai tidak etis. Lebihdari itu gerakan ekologiyangmendalam inginmenjaga eksistensi ataukeberadaan semua jenismalduk hidup karenamereka bagian dari kita.

jurnaJ, FilsafatJ No. 23Nqxmlxr1995

dalam masyarakat bukanlah ··a war ofeach agllinst .all se~manadikedepankan oleh Thomas Hobbes.ManUSla juga bukan model RobinsonCrusoe yang hidup dalamkesendiriannya yang absurd. Manusiaselalu hidup dalam lingkW1gan sosialserta milieu naturalnya. Ia terika_t disana dan merupakan bagian yangterpisahkan dari seluruh sikap dantinaakannya terhadap alam danmasyarakat.

Tanjung (1994) mengungkapkanbahwa ekOfilosofi mencariia~aban dan ~al~ hal Ekologi empiris danlrupara ahh seJarah, •. •filsafat· dan agama di kosmologl filosofis salingUSA turut bicara. melengkapi danSejarahw~ Prof. Dr. merupakan partnerLynn White berpendapat. •bahwa setiap orang dialog. K()smologlbeqx:rilak~berti~dak filosofis se1?agai ekologi Tanggungses~ dengat? aJaran tidak memberikan data Manusiaagama yang dianutnya. . LingkunganMaka orang-orang barat tentang.kerusakan Suatu pertanyaanmenurut White, sadar ekologis .. tidak juga menarik bagi filsafatatau tidak sadar, °ik' ecah' adalah apakah filsafatmengakuinya atau tidak menyaJ an.pem . an- mampu memberikanmereka telah bertindak pemecahan prakbs. jawaban atas persoalansesuai dengan ajaran Sebagai filsafat hanya ekologi ? .Surat Kejadian atau b· das da Menurut BakkerGenesis 1:28 yang mem erikan ar- sar (1991) ekologi empirismenggariskan "RB.ar yang menyangkut dan kosmologi. filosofisnzanuna berkembang biak keseluruhan,' alam dunia saling melengkapi dandan menguasaibumi, merupakan partnertaklukkan ilan kuasai ikan dialog. KosmologidiJaut dan buntng-buntng ..---.-._c:,----- filosofis sebagai ekologidi udara dan taklukkan semua makhluk tidak memberikan data tentanghidup". White seolah-olah ingin kerusakan ekologis, tidak jugamengatakan bahwa manusia barat menyajikan pemecahan-pemecahanmemptmyai pedoman dalam praktis. Sebagai filsafat hanyamenghadapi sUffiberdaya "take what you memberikan dasar-dasar yangwant" bukannya "take what you neuf' menyangkut .keseluruhan· alam dunia.atau "do what &lin be done", bukannya Ekologi filosofis ini mementingkan segi"do what should be done". holistika dan idealisasi yang melengkapi

Selanjutnya dikatak~ oleh eemahaman yang diswnbangkan ilmu-TanjlU1g kritik terhadap filsafat Nasrani dmu khus.us.Jadi ekologi. filosofis tetapsebagai kambing hitarnpenyebab merupakani~' partner dialog bagikerusakan lingkW1gan telah kosmologi empiris itu, tanpadikemukakan oleh White namtm

Page 7: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

mengkompromiskan otonomi pendidikan tanggung jawab terhadapkeduanya. Iingkungan.. hidup adalah mendesak.

Menurut Banawiratma (1994) Hormat terha.dap kehidupan dan citadasar yang paling dalam untuk rasa keindahan semestinya sOOahtanggungjawab melestarikan dipupuk dan dikembangkan sedinilinglCungan . hidup adalah hormat mungkin dalam pendidikan.terhadap hidup. Keserakahan dan Menurut Suseno (1991) ada tujuhkerakusan manusia merusak alam dan .tuntutan yang lebih kongkret termuatlingkungan, hidup dan pada gilirannya dalam sikap tanggung jawab terhadapakan merusak hidup manusia sendiri lingkun~ hidup yaitu; .dan seluroh kehidupan. Tanggung 1. Kita ,harus belajar untukjawab ekologis sekaligus merupakcin menghormati alam. Alam kita lihatwujud tanggung jawab terhadap tidak semata-mata sebagai sesuatu yangJcehidupan sekarang maupun kehidupan berguna bagi manusia.Hidup danbagi ~nerasi mendatang. kesejahteraan semua makhluk harus

Secara asasi manusia dan menjadi keprihatinan kita semua.sesamanya adalah interdependen, begitu 2. Kltaharus membatinkan suatupula hubWlgan antara manusia Clan perasaan akan· tanggung jawab khususIingkungan alamnya. terhadap lingkunganKita agaknya tidak bisa •. lokal kita agarlagi mempertentangkan Dasar yang paling dalam lingkWlgan kita bersih,antara di satu pihak untuk tanggungjawab sehat, afamiah.social integrity dengan 1 arik' '. 'lin k' 3. Kita harusindividual pursuit of me.cst an g .ungan bertanggung jawabhappiness. Kebahagiaan hidup adalah hormat terhadap kelestarianmanusia tak bisa terhadap hidup. biosfer. Untuk itudiperhadapkan sebagai akah dan diperlukan sikap pekalawan dari integrity of Keser·· an terhadap kehidupan.creation dalam kacamata kerakusan manusia 4. Solidantaserika sosial maka merusak alam dan dengan generasi-kebebasan individu tak •. . ; . ..' generasi yang akanalcan bisa berlcembang Iingkungan, hidup dan datang haruslahtanpa dikaitkan dengan pada gilirannya akan menjadi acuan teta·pupaya bersama untuk merusak hidup manusia dalam komlUlilcasi kitamencari bangunan sosial diri· dan luruh dengan lingktmgan.bersama yang bisa sen . se 5. Erikamenjamin kehidupan lingkungan .hidup bamkeseimbangan bagi memuat larangan keraskepenringan semua untuk merusak,warga masyarakat(Swnartana, 1994). mengotori dan meraclUli. Semboyan

Untuk mewujudkan ban~an etika barn ialah membangun,tetapisosial tersebut Banawiratma (1994) tidak dengan merusak.berpendapat masalah ekologis juga 6. Perlu kita kembangkan sebuahmenWltut perhatian yang serius prinsie. proporsionalitas:terhadap gaya hidup yang menghayari ]elas bahwa seriap kegiatanerika "~mbatasan rori", yang didasari pembangunan dalam jangkauanoleh solidaritas dengan kawn miskin tertentu mengubahlingkWlgan alamiahyang talc bisa hidup secara lebih dan dengan demikian merusalcnya. Talcbersahaja lagi. Dalam keseluruhan ada proses pekerjaan yang tidakgerakan yang kompleks dan sulit itu mengtiasilkan sampah dan pengotoran

Jur1UIl FilstI,ji#, No. 23Nqxmlxr 1995 42

Page 8: Eti](a Lingkungan bagiKesejahteraanMasyarakat

.Maka yang. perlu adalah menjagaproporsionaIitas. Hasil atau manfaatmana yang membenarkan sebuahpembenaran atau pengotoran.apakahsasaran sebuah usilia pembangunancukup penting untuk membenarkanperusakan yang disebabkannya(misalnya pembangunan fasilitasrekrearif di batas hutan suaka).

7. Prinsip pembebananbiaya padapenyebab. TidaIdah wajar kalau Illasing­masing orang, komWlitas,kampungdan Kota, begitu pula masing-masingperusahaan dan kegiatan lain dibiarkail

.memproduksi kotoran dan merusaklingkungan, kemudian masyarakatterpaksa mengeluarkan biayapengutuhan kembali. Biaya pemberesankembali lingkungan hidup selalu harusdibebankan pada penyebab sebuahperusakan. Dengan demikian hasHproduksi masing-masing baru menjadinyata karena .biaya liilgkungan yangberhubung dengannya, termuat didalamnya.

Dari uraian diatas jelaslah bahwaerika lingkungan bagi. kesejahteraanmasyarakat merupakan hal yangmendesak untuk dilakSanakan.

DAFTAR PUSTKABanawiratmaJ.B., 1994, Agamawan

dan Cendikiawan DaIMn masa/ahEkologi,Seminar "Krisis Ekologi",GMKI, 27 Agustus 1994,Yogyakarta.

Bakker, A., 1995, Komwlogi & Ekologi,Fikafat tentang kOmws sebagairumah tangga manusia, Kanisius,Yogyakarta. '

Sudarminta,J., 1991, "Etika ProfesiDosen" dalam: TantanganKemanusiaan UniPmal, AntologiFikajat, Budaya, Sejarah Politik &Sastra, Kanisius, Yogyakarta.

Sumartana, 1994, Ekonomi,Ekologi danErika, Seminar "Krisis EkOlo 0",GMKI, 27 Agustus 1~4,Yogyakarta.

]urnal Filsafat, No. 23Nqxn11xr1995

Suseno,FM., 1991, BerftJsa.fat Dan. ';':~1 Konteks, Gramedia . Jakarta.

·'Tafijung,S.D.,· 1994, Ekologi,Ungkungan dan Sumber daya,Seminar "Krisis Ekologi", GMKI,27 Agustus 1994, Yogyakarta.