etbis 03 kelompok7 tugas03

Upload: willy-suryajaya

Post on 10-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas etbis

TRANSCRIPT

Bioetika dan Globaliasinya

Bioetika dan GlobaliasinyaKelompok 7 :

1.Willy Suryajaya 12.60.01092.Kornelius Tri J12.60.01133.Nelson Widjang12.60.01404.David Christian12.60.01435.Yosua Eric12.60.0167PendahuluanSejak 12 Oktober 2004, Indonesia memiliki komisi bioetika nasional yang terdiri dari 33 anggota yang dilantik oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Jakarta.Anggotanya ahli di bidang kedokteran biologi, hukum, etika, moral dan ilmu-ilmu hayati lainnya.Tugas dari KBN meliputi :Memajukan telaah masalah yang terkait dengan prinsip-prinsip bioetika.Memberi pertimbangan kepada pemerintah mengenai aspek bioetika dalam penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis pada ilmu-ilmu hayatiMenyebarluaskan pemahaman umum mengenai bioetikaDisamping itu, komisi-komisi diharapkan akan memajukan serta mensosialisaikan bioetika dalam masyarakat dan menjalin hubungan dalam forum-forum internasional dibidang yang sama.

Kekhususan Etika

Moralitas merupakan suatu aspek penting dalam kehidupan manusia pada tahap perorangan maupun sosial dan sekaligus sebuah aspek yang khas untuk manusia saja.Jadi, hanya bagi manusia berlaku bahwa tidak semua hal yang bisa dilakukan boleh dilakukan juga.Contohnya mempunyai banyak harta benda, umpamanya, secara spontan dianggap baik, karena sangat memperluas kemungkinan orang bersangkutan. Namun, harta benda itu sendiri hanya membuat manusia menjadi baik dalam arti terbatas saja, jika harta benda yang berlimpah diperoleh dari hasil korupsi sama saja itu tidak baik.

Karena itu, manusia baru adalah baik sungguh-sungguh bila berpegang teguh pada etika. Etika ini mempelajari kehidupan baik atau buruk dalam arti moral dan coba menentukan yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.Etika ini termasuk filsafat dan karena itu disebut juga etika filosofis atau filsafat moral.

Etika dalam Profesi MedisSalah satu bidang dimana etika sudah lama mendapat perhatian khusus adalah profesi kedokteran.Hippokrates dari Kos adalah orang Yunani kuno yang digelari Bapak Ilmu Kedikteran karena untuk pertama kalinya memberikan suatu dasar ilmiah kepada profesi kedokteran dengan melepaskannya dari suasana gaib dan penuh mistik yang meliputi profesi ini sebelumnya.Hippokrates juga memberikan dasar etika kepada profesi medis ini dengan merumuskan Sumpah HippokratesSumpah Hippokrates bertahan terus menerus dalam sejarah kedokteran dan memberi kontribusi besar guna menegakan profesi medis sebagai profesi yang terhormat dalam masyarakat. Munculnya bioetika dilatar belakangi oleh contoh pengembangan intensive care unit (ICU) yang memakai alat-alat canggih seperti respirator yang berfungsi sebagai alat pernapasan dan peredaran darah.Bila mesin ini dicabut pasien pasti akan meninggal, timbul pertanyaan jika pasien bernapas dengan bantuan mesin apakah dapat dikatakan bahwa dia masih hidup dalam arti yang sebenarnya.Kalau pasien dengan kondisi itu sudah mati otak, kita boleh mengambil organ-organnya untuk di transplantasi kepada yang membutuhkan. Karena munculnya permasalahan ini, lahirlah bioetika pada abad 20 yang merefleksikan etis atas pertanyaan-pertanyaan tadi.Perkembangan yang begitu cepat dan kadang-kadang sungguh revolusioner mengundang kalangan ilmiah untuk juga memikirkan implikasi-implikasi etisnya, karena itu bioetika dapat dipandang sebagai perluasan etika kedokteran yang tradisional.

Kelahiran BioetikaYang pertama kali menciptakan istilah Bioethics biasanya disebut Van Rensselaer Potter peneliti biologi di bidang kanker dan profesor di Universitas Wisconsin.Beliau menciptakan artikel yang berjudul Bioethics, the Science of SurvivalTidak lama kemudian Andre Hellegers adalah ahli kebidanan yang juga memakai kata bioetik yang memaksudkan bioetika sebagai kerjasama antara ilmu hayati, ilmu sosial dan etika yang memuikirkan masalah-masalah kemasyarakatan dan moral yang timbul dalam perkembangan ilmu-ilmu biomedis.Tom Beauchamp, James Childress, Robert Veatch. Melalui ceramah, kursus , publikasi ilmiah serta populer, partisipasi dalam komisi-komisi dll, mereka memberi kontribusi besar dalam mengembangkan bioetika sebagai suatu bidang intelektual dan akademis yang khusus.Globalisasi BioetikaGerakan Bioetika lahir dari Amerika Serikat serta dua lembaga perintis di Washington dan New York cepat diikuti oleh pusat-pusat lain di Amerika.Tidak lama lagi diluar Amerika, bioetika menarik perhatian dan mulai tumbuh pusat-pusat bioetika di Eropa, Australia, Amerika Selatan dan masih banyak lagi.Pada tahun 1985, pusat-pusat bioetika di Eropa bergabung dalam ikatan kerjasama yang disebut European Association for Centres of Medical EthicGlobalisai gerakan bioetika terus berkembang yang selanjutnya dibentuk juga suatu organisasi Internasional yang dapat memfasilitasi komunikasi global antar peminat-peminat bioetika dengan didirikannya International Association for BioethicDalam kongres dunia terdapat 3 masalah dari gerakan bioetika.Pertama, terdapat masalah yang menyangkut hubungan antara para penyedia pelayanan kesehatan dan para pasien.Kedua, ada masalah keadilan dalam alokasi pelayanan kesehatan. Contohnya seperti di Indonesia, jika tidak mempunyai uang lebih tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.Ketiga, wilayah paling luas adalah topik-topik etika yang ditimbulksn oleh kemajuan dramatis dalam ilmu dan teknologi biomedis. Contohnya : masalah kloning.Analisis PermasalahanBioetika merupakan istilah yang relatif baru dan terbentuk dari dua kata Yunani (bios = hidup dan ethos = adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika hidup. Bioetika dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.Sebagai sebuah etika rasional, bioetika bertitik tolak dari analisis tentang data-data ilmiah, biologis, dan medis. Keabsahan campur tangan manusia dikaji. Nilai transendental manusia disoroti dalam kaitan dengan sang pencipta sebagai pemegang nilai mutlak. Terkadang, istilah bioetika juga digunakan untuk mengganti istilah etika medis, yang mencakup masalah etis tentang ilmu-ilmu biologis seperti penyelidikan tentang hewan, serta usaha-usaha manipulasi spesies-spesies bentukan genetik non manusiawi. Sering kali, penggunaan istilah bioetika dan etika medis saling dipertukarkan.Pro dan Kontra BioetikaBioetika merupakan meja bundar yang menumpulkan berbagai ilmu yang memperhatikan kehidupan: ilmu-ilmu biomedis, teologi, hukum, sosiologi, dan tempat khusus untuk etika filosofis. Bioetika selama penelitian memberikan manfaat besar dan disertai niat dan dikerjakan dengan baik bukanlah suatu masalah. Namun apabila penelitian berdampak besar negatif pada kehidupan sosial atau kemashlatan umat, serta melenceng dari tujuh syarat utama penelitian biomedik, maka melenceng dari bioetika (dalam nilai sosial dan ilmiah).Kegiatan-kegiatan bioteknologi modern telah banyak memberikan manfaat bagi kemanusiaan. Namun demikian eksperimen-eksperimen bioteknologi modern perlu diberi rambu-rambu pengaturannya,karena bioteknologi modern melibatkan percobaan-percobaan yang menyangkut gen, suatu materi pembawa sifat dari suatu organisme. Eksperimen transgenik yaitu pemindahan gen dari satu makhluk ke makhluk yang lainnya, baik sejenis maupun tidak, sering dilakukan dalam laboratorium bioteknologi modern. Keberhasilan dalam eksperimen transgenik tersebut telah membuat sementara pakar menjadi arogan; bahkan beberapa diantaranya sampai mengatakan we play God yang maksudnya lebih kurang Kita bermain (sebagai) Tuhan.Keberhasilan eksperimen di atas, juga telah memberanikan para pakar bioteknologi untuk melakukan eksperimen transgenik yang lebih ambisius lagi, dengan rencana-rencana penyempurnaan gen manusia, atau memindahkan gen manusia ke makhluk lain, atau sebaliknya.

Jika penelitian bioteknologi modern telah masuk ke kawasan ini, yaitu bermain dengan gen manusia tanpa tujuan yang dapat diterima moral, maka perlu diterapkannya rambu-rambu aturan main bagi riset di bidang bioteknologi modern ini. Jika tidak demikian jelas bahwa tatanan kemanusiaan akan rusak. Dapat dibayangkan apabila eksperimen transgenik melibatkan pemindahan gen dari hewan/tumbuhan ke manusia, atau sebaliknya,apa yang akan terjadi?Oleh karena itu diperlukan aturan main bagi riset teknologi rekayasa genetik, yang diharapkan dapat tertuang di dalam kode etik khusus, yang dikenal sebagai Bioetika. Perkembangan penelitian bioteknologi seperti genom manusia, teknologi reproduksi, kloning, transgenik, dan lainnya akan memerlukan kebijaksanaan sosial dan sikap individu. Pada dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya berfungsi untuk mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, bukan untuk menghancurkan nilai-nilai tersebut. Tanggung jawab etis bukanlah berkehendak mencampuri atau bahkan menghancurkan otoritas ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi bahkan dapat sebagai umpan balik bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri, yang sekaligus akan lebih memperkokoh eksistensi manusia dan kemanusiaan itu sendiri.