erupsi kulit akibat obat v

7/27/2019 Erupsi Kulit Akibat Obat V

1/30


2/30

DEFINISI

reaksi alergik pada kulit atau

daerah mukomutan yang terjadi

sebagai akibat pemberian obat yang

biasanya sistemik.


3/30

EPIDEMIOLOGIlebih dari 100.000 orang meninggal di Amerika Serikat akibat erupsi

obat yang serius. Sindrom Steven Johnson (SJS) kurang dari 5%,

sedangkan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) mencapai 20-30 dan

sebagian besar pasien meninggal karena sepsis.


4/30

FAKTOR RISIKO

Jeniskelamin

Sistemimunitas

UsiaDosis

Infeksidan

keganasan


5/30

PATOGENESIS

Reaksi kulit terhadap obat

Reaksi imunologis

Reaksi non imunologis


6/30

4 TIPE REAKSI (COOMB & GELL)


7/30

MANIFESTASI KLINIK

a. Erupsi makulopapular/morbiliformis/erupsi eksantematosa

Erupsi generalisata dan simetris Eritema, pruritus, kadang-kadang

terdapat demam, malese

dan nyeri sendi.

Lesi biasanya timbul 1-2 minggu

setelah dimulai terapi.


8/30

b. Urtikaria dan angioedema

Urtikaria menunjukkan reaksi vascular dikulit, yang

biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat

timbul dan menghilang perlahan-lahan

Mekanisme terjadinya urtikaria diperantarai oleh IgE

dan juga kompleks imun

Angioedema dapat hilang dalam jangka

waktu 1-2 jam. kadang dapat

bertahan selama 2-5 hari.


9/30

c. Fixed Drug Eruption (FDE)

Fixed drug eruption merupakan erupsi obat yang disebabkan oleh obat atau

bahan kimia dan bila berulang lesi tersebut akan timbul pada tempat yang

sama. FDE dapat timbul dalam 30 menit sampai 8 jam setelah ingesti obat

secara oral.

Lesi berupa macula oval atau bulat, berwarna merah atau keunguan, berbatas

tegas, seiring dengan waktu lesi bias menjadi bula, mengalami deskuamasi atau

menjadi krusta. Ukuran lesi bervariasi mulai dari lentikuler sampai plakat.

Tempat predileksinya disekitar mulut, didaerah bibir dan daerah penis


10/30


11/30

d. Eritroderma

disebabkan oleh bermacam-macam penyakit

lain disamping alergi karena obat, misalnya

psoriasis, penyakit sistemik termasuk

keganasan pada system limforetrikuler(penyakit Hodgkin, leukemia)

Pada penderita alergi obat terlihat

adanya eritema tanpa skuama, skuama

justru baru akan timbul pada stadium

penyembuhan.


12/30

e. Purpura

Purpuraperdarahan di dalam kulit berupa kemerahan pada kulit

yang tidak hilang bila ditekan.

Purpura disebabkan oleh permeabilitas kapiler yang meningkat. Biasanya simetris dan muncul disekitar kaki.

Erupsi berupa bercak sirkumskrip berwarna merah kecoklatan dan

disertai rasa gatal.


13/30

PURPURA


14/30

f. Vaskulitis

vaskulitis radang pembuluh darah.

Biasanya distribusinya simetris pada

ekstremitas bawah dan daerah sakrum.

Biasanya disertai demam, mialgia, dan

anoreksia


15/30

. Jika terjadi dipembuluh darah sedang dinamakan eri tema

nodosum. Tempat perdileksi ialah di regio ekstensor tungkai

bawah. Obat yang sering menyebabkan eritema nodosum adalah

sulfonamid dan kontrasepsi oral.


16/30

g. Reaksi fotoalergik

Gambaran klinik reaksi fotoalergik =dermatitis kontak alergi.

Lokalisasinya pada tempat yang terpajan sinar matahari.

Kemudian kelainannya dapat meluas ke daerah yang tidak terpajan

matahari.


17/30

h. Pustulosis eksantematosa

generalisata akut (P.E.G.A)

Jarang ,

diduga dapat disebabkan oleh alergiobat, infeksi akut oleh enterovirus,hipersensitivitas terhadap merkuri dandermatitis kontak.

pustul miliar non folikular yang

eritematosa disertai purpura dan lesimenyerupai lesi target.


18/30

i. Eritema multiforme

Eritema multiforme merupakan erupsi

mendadak dan rekuren pada kulit dan atau selaputlender dengan tanda khas berupa lesi iris (target

lesion). Letak lesi simetris dan dapat melibatkan

membrane mukosa.

terdiri dari 2 tipe: tipe makula eritem dan vesiko

bulosa


19/30

j. Nekrolisis epidermolisis toksik

gejala khas berupa epidermolisis yang

menyeluruh, disertai kelainan pada selaput

lender di orificium dan mata. Kelainan pada

kulit dimulai dengan eritema generalisata

kemudian timbul banyak vesikel dan disertai

purpura di wajah, ekstremitas, dan badan

Kelainan pada kulit dapat berupa erosi,

ekskoriasi, perdarahan sehingga terbentuk

krusta berwarna merah hitam pada bibir


20/30

k. Sindrom steven-johnson

sindrom yang mengenai kulit, selaput lender di

orifisium, dan mata dengan keadaan umum

beravriasi dari ringan sampai berat.

Penyakit ini berhubungan dengan mekanismereaksi tipe II. Gambaran klinis bergantung pada

sel sasaran

trias klinis berupa:

Kelainan kulit Kelainan selaput lender di orifisium

Kelainan mata


21/30

DIAGNOSIS

Dasar diagnosis erupsi obat alergi adalah:Anamnesis

a. Obat-obatan yangdipakai

b. Kelainan kulit yangtimbul akut atau dapatjuga beberapa harisesudah masuknya obat

c. Rasa gatal yang dapatpula disertai demamyang biasanya subfebris.

Kelainan kulit

a. Distribusi :menyeluruh dansimetris

b. Bentuk kelainan yangtimbul


22/30

PENATALAKSANAAN

1. Umum

2. Sistemik

3. Topikal


23/30

PENTALAKSANAAN UMUM

Melindungi kulit STOP obat

Monitor

kemungkinan timbulnya erupsi yang lebih parah ataurelaps setelah berada pada fase pemulihan.

Asupan nutrisi dan cairan tubuhnya..

Transfusi darah bila terapi tidak memberi perbaikan dalam 2-3

hari

Pada kasus dengan purpura yang luas dapat pula ditambahkan

vitamin C 500 mg atau 1000 mg intravena sehari.


24/30


25/30

PENATALAKSANAAN

TOPIKAL

Kering bedak salisilat 2% ditambah dengan obatantipruritus seperti mentol -1% untuk mengurangi rasagatal. Basahkompres, misalnya larutan asam salisilat 1%.

Pada eksantema fikstum, jika kelainan kering krimkortikosteroid, misalnya hidrokortison 1% sampai 2 %.

Pada eritroderma salep lanolin 10% yang dioleskansebagian-sebagian.

terapi topikal untuk lesi di mulut dapat berupa kenalogin orabase. Untuk lesi di kulit yang erosif dapat diberikansofratulle atau krim sulfadiazin perak.


26/30

PENATALAKSANAAN NET

Penghentian obat yang tersangka menyebabkan alergi

Pemberian kortikosteroid (dexametasone 40mg/hari)

Topikal: sulfadiazin perak


27/30

PENATALAKSANAAN SSJ

Korikosteroid IV 4-6 x 5mg

Antibiotik: siprofloksasin 2x400mg, ceftriaxon 1x2gr IV

Diet rendah garam dan tinggi protein


28/30

PEMERIKSAAN

LABORATORIUM

In vivo

Uji tempel

Uji tusuk

Uji provokasi

In vitro

Radio immunoassay

Hemaglutinasi pasif


29/30


30/30

erupsi kulit akibat obat v

Documents