erupsi akneiformis

30
Erupsi Akneiformis Dr. Remenda Siregar, Sp.KK Pembimbing : Siti Rahayu 07100701001 092

Upload: she-ra

Post on 03-Aug-2015

775 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: erupsi akneiformis

Erupsi Akneiformis

Dr. Remenda Siregar, Sp.KKPembimbing :

Siti Rahayu0710070100

1092

Page 2: erupsi akneiformis

Erupsi Akneiformis

Page 3: erupsi akneiformis

Erupsi akneiformis adalah kelainan kulit yang menyerupai akne berupa reaksi peradangan

folikular dengan manifestasi klinik papulopustular, komedo, kista,

atau nodul yang menyerupai akne vulgaris.

Definisi

Page 4: erupsi akneiformis

Etiologi Masih belum jelas

Page 5: erupsi akneiformis

Faktor penyebab

Induksi obat yang diberikan secara sistemik, misalnya kostikosteroid, ACTH, INH,

yodida dan bromide, vitamin B2, B6 dan B12,

Phenobarbital, difenil hidantoin, trimetadoin, tetrasiklin, litium, pil

kontrasepsi, kina, rifampisin,aktinomisin D

Page 6: erupsi akneiformis

Patogenesis

Erupsi akneiformis adalah reaksi kulit berupa peradangan folikular akibat adanya iritasi epitel duktus pilosebasea yang terjadi karena ekskresi substansi penyebab (obat) pada kelenjar kulit. Kelainan ini bukan merupakan reaksi alergi.

Page 7: erupsi akneiformis

Gambaran

Klinis

Papula

Pustul

Nodul

Kista

Komedo Kadang disertai

demam, malaise, dan umumnya tidak terasa

gatal

Page 8: erupsi akneiformis

Diagnosis

Anamnesa Adanya riwayat obat

yang lama dikonsumsi

Pemeriksaan

dermatologi

kombinasi distribusi yang khas : komedo, papula, pustule, nodula, serta

kista.

Page 9: erupsi akneiformis

Diagnosis Banding

Akne vulgaris

Dermatitis kontak iritan

Folikulitis

Page 10: erupsi akneiformis

Penatalaksanaan

Secara umum

Penghentian konsumsi obat yang dipakai pendertia

Page 11: erupsi akneiformis

Penatalaksanaan

Secara Khusus

Sulfur, resorsinol atau asam vitamin A mempercepat

menghilangkan erupsi kulit,

Antibiotic topikal yaitu Klindamisin 1 % atau Eritromisin 1 % gel

Topikal

Page 12: erupsi akneiformis

Penatalaksanaan

Secara Khusus

Tetrasiklin 4x250 mg/hr atau 2x500

mg/hrDoksisiklin 2 x 50-

100 mg/hr; Klindamisin 2 x 150-300 mg/hr;

Eritromisin stearat

Sistemik

Page 13: erupsi akneiformis

Erupsi akneiformis merupakan penyakit yang dapat sembuh, apabila penyebab induksi obat

bisa dihentikan.

Prognosis

Page 14: erupsi akneiformis

LAPORAN KASUS!!!!

Page 15: erupsi akneiformis

Telah datang seorang pasien laki-laki bernama M. Yasir Arafat berumur 20 tahun, suku Melayu, agama islam, pekerjaan mahasiswa, ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 27 September 2012

Laporan Kasus

Page 16: erupsi akneiformis

Keluhan

UTAMA :

Bintil kemerahan disert

ai rasa gatal

di wajah sejak ± 2,5 tahun

ini.

Gelembung-

gelembung

merah berisi

nanah di punggu

ng, gatal

dan os menggaruknya

Gelembung-

gelembung

pecah dan

mengeringBertamb

ah gatal jika

berkeringat dan cuaca panas

Meluas ke bahu kanan

dan kiri, lengan kanan

dan kiri, dada dan

wajah

Os pernah berobat ke

Mantri dan diberi obat Amoksisilin dan Prednison

Karena tidak ada perbaikan maka os memutuskan untuk berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUPM.

Laporan Kasus

Page 17: erupsi akneiformis

Riwayat penyaki

t keluarg

a dijumpai yaitu almarh

um ayah os mender

ita penyakit yang sama

Riwayat penyaki

t terdahulu tidak dijumpa

i

Riwayat pemaka

ian obat

dijumpai yaitu amoksi

silin dan

prednison

selama 2 bulan

Laporan Kasus

Page 18: erupsi akneiformis

Laporan Kasus

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum dan status gizi baik

Page 19: erupsi akneiformis

Laporan Kasus

Pemeriksaan dermatologi

Papul eritema

Nodul Pustul Keloid

Page 20: erupsi akneiformis

Laporan Kasus

Lokalisasi

regio scapularis dextra et sinistra

regio intrascapular

dextra et sinistra

regio lumbalis dextra et sinistra

regio deltoid

dextra et sinistra

regio brachii posterios dextra et sinistra

regio thoracalis

regio trigonum submandibularis dextra et sinistra

Page 21: erupsi akneiformis

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik maka diagnosis banding pada pasien ini adalah erupsi akneiformis, akne venetata, akne vulgaris, dermatitis kontak iritan, Folikulitis. Dan diagnosis sementra pada pasien ini adalah erupsi akneiformis.

Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum yaitu penghentian konsumsi obat yang dipakai os. Sedangkan penatalaksanaan secara khusus diberikan terapi topikal Papulex krim (Nicotinamide 4 %, Zinc Pirrolidone Carboxylic Acid 1%) dan terapi sistemik diberikan Nomika 100 mg (Minocyclin HCl) caps 2 x 1 sehari, dan Asthin Force 6 (Antioksidan) caps 1 x 1 sehari.

Laporan Kasus

Page 22: erupsi akneiformis

Diskusi

Page 23: erupsi akneiformis

Diagnosa erupsi akneiformis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Dimana pada anamnesis dijumpai bintil-bintil kemerahan di bahu kanan dan kiri, lengan kanan dan kiri, dada dan wajah.

Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai adanya papul eritema, nodul, pustul, dan keloid.

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa gejala klinis pada erupsi akneiformis berupa papula nodular, pustular, kista dan bersifat monomorfik atau oligomorfik yang terdapat di diseluruh bagian tubuh yang mempunyai folikel pilosebasea.

Page 24: erupsi akneiformis

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka diagnosis banding penyakit pasien ini adalah erupsi akneiformis, akne venetata, akne vulgaris, dermatitis kontak iritan, dan folikulitis. Hal ini sesuai dengan

kepustakaan yang menyatakan bahwa diagnosis banding dari erupsi akneiformis adalah akne venetata, akne vulgaris, dermatitis kontak iritan, dan folikulitis.

Page 25: erupsi akneiformis

Penatalaksanaan secara umum adalah penghentian konsumsi obat yang dipakai os. Sedangkan penatalaksanaan secara khusus diberikan terapi topikal Papulex krim ( Nicotinamide 4 %, Zinc Pirrolidone Carboxylic Acid 1% ) dan terapi sistemik diberikan Nomika 100 mg (Minocyclin HCl) caps 2 x 1, dan Asthin Force 6 (multivitamin) caps 1 x 1.

Penatalaksanaan secara umum yaitu dengan penghentian konsumsi obat yang dipakai pendertia dapat menghentikan bertambahnya erupsi dan secara perlahan akan menghilangkan erupsi yang ada. Erupsi dapat membaik dengan pengobatan standar akne baik sistemik maupun topikal. Pengobatan topikal misalnya sulfur, resorsinol atau asam vitamin A mempercepat menghilangkan erupsi kulit, dan dapat diberikan antibiotik topikal yaitu Klindamisin 1 % atau Eritromisin 1 % gel.

Pemberian obat anti akne sistemik sesuai dengan beratnya penyakit memberikan hasil yang cukup baik. Adapun antibiotik oral yang dapat diberikan : Tetrasiklin 4 x 250 mg/hr atau 2 x 500 mg/hr. Dosis diturunkan setelah ada perbaikan klinis, dosis pemeliharaan 250-500 mg/hr; Doksisiklin 2 x 50-100 mg/hr; Klindamisin 2 x 150-300 mg/hr; Eritromisin stearat, dosis dan cara sama dengan tetrasiklin.

Page 26: erupsi akneiformis

Prognosis pada pasien ini baik.

Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa erupsi akneiformis merupakan penyakit yang dapat sembuh, apabila penyebab induksi obat bisa dihentikan.

Page 27: erupsi akneiformis

Tampak nodul-nodul pada regio trigonum

submandibularis dextra et sinistra

Page 28: erupsi akneiformis

Tampak papul, nodul dan keloid pada regio deltoid dextra et sinistra dan

regio brachii posterios dextra et sinistra

Page 29: erupsi akneiformis

Tampak papul dan nodul pada regio thoracalis

Page 30: erupsi akneiformis

Tampak papul, pustule dan nodul pada regio scapularis dextra et sinistra, regio

intrascapular dextra et sinistra, regio lumbalis dextra et sinistra