eradikasi polio anda

Upload: sumaarnaanda

Post on 13-Jul-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Eradikasi Polio Pada tahun 1988, dalam sidangnya yang ke 41, WHA (World Health Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio global ( global polio eradication initiative) yang ditujukan untuk mengeradikasikan penyakit polio pada tahun 2000 (ERAPO 2000). Target ini kemudian diformulasikan lagi pada pertemuan World Summit for Children yang berlangsung tanggal 29-30 September 1990 di New York, yakni dalam sasaran kesejahteraan anak. Terbukanya peluang untuk melaksanakan eradikasi polio dimungkinkan oleh karenaa. Infeksi polio hanya berlangsung pada manusia, tidak ada animal reservoir (binatang

pengidap polio) maupun pengidap kronis (chronic carrier).b. Sumber virus polio dari lingkungan yang dapat bertahan lama tidak ada; virus polio

didaerah tropis diluar tubuh hanya bertahan sekitar 48 jam.c. Kekebalan berlangsung seumur hidup. d. Vaksin polio yang efektif dan murah telah berhasil dikembangkan, yakni vaksin polio

inaktif pada tahun 1955 oleh Dr. Jonas Salk dan vaksin polio oral (life attenuated) tahun 1960 oleh Dr. Albert Sabin. Untuk mencapai eradikasi polio tersebut WHO menetapkan 4 strategi global untuk mengeradikasi polio pada tahun 2000, yakni:1. Imunisasi rutin dengan cakupan > 80% . 2. NID (National Immunization Days), di Indonesia dikenal dengan istilah PIN (Pekan

Imunisasi Nasional). 3. Surveilans AFP dan surveilans virus polio liar.4. Mopping-up.

Dalam program ERAPO ini, pemerintah Indonesia membuat kebijaksanaan dengan mengambil strategi, 1. Meningkatkan cakupan imunisasi OPV secara rutin 2. Malaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)3. Melakukan mopping-up didaerah-daerah yang masih dijumpai transmisi virus polio

liar (wild virus) dan4. Melaksanak survailans AFP (acute flaccid paralysis) yang menetap.

Keempat strategi tersebut diatas saling berkaitan dan komplementer satu sama lain, mempunyai juan khusus yang berbeda walaupun tujuan akhirnya adalah menghentikan transmisi virus polio liar diseluruh dunia. Survailans AFP berfungsi sebagai alat untuk

mengukur keberhasilan imunisasi memutus rantai transmisi, sedang mopping-up mengoreksi status imunologik kelompok masyarakat yang tercecer.

Referensi Hadinegoro, Sri Rezeki. Dkk. Pedoman Imunisasi Di Indonesia: Eradikasi Polio. Edisi ke.3. Balai Penerbit IDAI.2008. hal 158-160. Ismoedijanto. Dkk. Hot Topics In Pediatrics: Eradikasi Polio dan permasalahannya. Divisi Penyakit Infeksi dan Pediatrik Tropik Bagian IKA FK UNAIR RSU DR.Soetomo Surabaya. 2005. Hal 7-14.