epis isi

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epistimologi merupakan kajian filsafat tentang pengetahuan. Dalam filasafat pengetahuan ada beberapa kategori untuk menentukan suatu pengetahuan tersebut. Salah satu kategori tersebut yaitu ‘definisi’. Dimana definisi sangat penting untuk menjelaskan suatu pengetahuan yang dimaksud. Manusia berpikir menggunakan akal, dimana akal yang akan digunakan diterjemahkan menggunakan logika untuk proses berpikir. Tugas logika sendiri yaitu menerjemahkan suatu pengertian menjadi sebuah definisi, yakni dengan cara memindahkannya ke dalam kalimat, menuliskannya, atau mengucapkannya. Sebuah definisi yang berupa kalimat harus diolah sedemikian rupa karena dalam dunia filsafat ataupun ilmu, bertumpu pada pengolahan istilah yang semakin lama semakin kompleks pengertiannya. 1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan di kaji dalam makalah berikut ini : 1. Apa yang dimaksud dengan Definisi ? 2. Apa tujuan dari adanya suatu Definisi ? 3. Apa saja macam dari Definisi ? 4. Bagaimana tehnik pembuatan suatu Definisi ? Definisi | Epistimologi dan Logika Pendidikan Page 1

Upload: saifuru-amari

Post on 23-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

epistemologi

TRANSCRIPT

Page 1: epis isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Epistimologi merupakan kajian filsafat tentang pengetahuan. Dalam filasafat

pengetahuan ada beberapa kategori untuk menentukan suatu pengetahuan tersebut.

Salah satu kategori tersebut yaitu ‘definisi’. Dimana definisi sangat penting untuk

menjelaskan suatu pengetahuan yang dimaksud. Manusia berpikir menggunakan

akal, dimana akal yang akan digunakan diterjemahkan menggunakan logika untuk

proses berpikir. Tugas logika sendiri yaitu menerjemahkan suatu pengertian

menjadi sebuah definisi, yakni dengan cara memindahkannya ke dalam kalimat,

menuliskannya, atau mengucapkannya. Sebuah definisi yang berupa kalimat harus

diolah sedemikian rupa karena dalam dunia filsafat ataupun ilmu, bertumpu pada

pengolahan istilah yang semakin lama semakin kompleks pengertiannya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan di kaji dalam makalah berikut ini :

1. Apa yang dimaksud dengan Definisi ?

2. Apa tujuan dari adanya suatu Definisi ?

3. Apa saja macam dari Definisi ?

4. Bagaimana tehnik pembuatan suatu Definisi ?

5. Apa syarat – syarat sehingga tercipta atau terbentuknya suatu definisi ?

1.3 Tujuan

Dibuatnya karya tulis ini diantara lain memilikki beberapa tujuan antara

lain :

1. Untuk mengetahui pengertian dari definisi.

2. Untuk mengetahui tujuan dari adanya definisi.

3. Untuk mengetahui berbagai macam definisi.

4. Untuk mengetahui cara membuat atau menciptakan suatu definisi.

5. Untuk mengetahui syarat terbentuknya suatu definisi

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 1

Page 2: epis isi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Definisi

Definisi yaitu suatu perumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat yang

menerangkan “apa sebenarrnya suatu hal itu”, sehingga dapat dengan jelas

dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain. Dari penjelasan diatas, jelaslah

bahwa Definisi mempunyai tugas untuk menentukan batas dari suatu pengertian,

dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya, menentukan batas-batas pengertian

tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampur aduk

kan dengan pengertian-pengertian lain. Selain itu definisi juga bisa berarti

menandai batas-batas pada sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan atau

batasan arti, jadi, definisi dapat diartikan penjelasan apa yang dapat dimaksudkan

dengan sesuatu term, atau dengan kata lain definisi ialah sebuah pernyataan yang

memuat penjelasan tentang arti suatu term (term/istilah atau pengertian

merupakana satu atau lebih kata yang mengartikan sesuatu arti tertentu). Definisi

terdari dua bagian, yakni bagian pangkal disebut defeniendum yang berisi istilah

yang harus diberi penjelasan, dan bagian pembatas disebut definiens yang berisi

uraian mengenai arti dan bagian pangkal. Dalam sumebrlain juga diungkapkan

bahwa definisi adalah kumpulan beberapa kata yang memperjelas makna sesuatu

yang belum diketahui atau merinci makna sesuatu yang belum terlalu jelas

diketahui.

Jadi mengacu pada beberapa pendapat diatas mengenai definisi,

bahwasanya definisi bisa dikatakan bahwa definisi adalah suatu pernyataan

mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti,

makna, atau pengertian suatu hal dimana sudah jelas terungkapkan dalam arti

tersebut mengenai batasan-batasan yang ada dan dimilikki pada sesuatu yang akan

didefinisikan.

2.2 Tujuan DefinisiTujuan definisi adalah menambah perbendaharaan bahasa bagi orang yang

tidak mengetahui hal tersebut. Tujuan berikutnya dari definisi adalah untuk

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 2

Page 3: epis isi

menghapus kedwiartian kata, khususnya kata-kata kunci, agar tukar pikiran tidak

menjurus pada kesalahan berpikir dan tidak sekadar bersifat verbal. Beberapa ahli

berikut turut ambil bagian dalam mengungkapkan pendapat mengenai tujuan

dibentuknya suatu definisi, berikut ialah :

Nicholas Rescher membagi Tujuan membuat Definisi menjadi dua, yaitu :

1.Tujuan Umum

Antara lain :

a. Memfasilitasi komunikasi dengan membantu proses komunikasi yang

berlangsung menjadi        sederhana dan lebih tepat, atau dengan kata lain

mempersingkat ekspresi suat pernyataan yang panjang dan kompleks sifatnya.

b. Definisi dibuat untuk memperkenalkan kata baru dalam bahasa.

c. Definisi juga dapat memberikan suatu arti baru terhadap kata yang sudah lama

d. Definisi adalah suatu cara yang terbaik dan paling efektif untuk menjamin

ketepatan dan  kebenaran dari penggunaan kata tersebut.

2. Tujuan Khusus

Terdiri dari :

a. Definisi yang tepat (Precising definition), yaitu definisi yang biasa digunakan

dalam bahasa mempunyai arti dan tujuan khusus.

b. Definisi yang bersifat teoritis (Theoritical definition), Definisi ini tidak saja

merupakan penjelasan sederhana dari suatu kata tetapi juga merupakan suatu

penjelasan yang bersifat teoritis yang didapat dari ilmu pengetahuan/ penelitian

dan juga kehidupan sehari-hari.

 

Irving M Copi, menjelaskan ada 5 tujuan membuat definisi, yaitu :

1. Menambah Perbendaharaan Kata

Karena bahasa merupakan suatu instrumen yang rumit dan terus berkembang

maka dimungkinkan satu kata akan berkembang mempunyai arti baru atau

suatu kejadian akan menimbulkan suatu istilah baru yang memperkaya

perbendaharaan bahasa.

2. Menghilangkan Kerancuan atau Ambiguitas

Hal ini penting karena dengan menggunakan suatu kata yang rancu nantinya

akan mengakibatkan argumen yang dikeluarkan juga menjadi rancu.

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 3

Page 4: epis isi

3. Memperjelas Arti Suatu Kata

Dengan membuat definis maka kita tidak akan ragu-ragu lagi dalam

menggunakan kata yang bersangkutan sehingga argumen yang dikeluarkan

akan tepat dan benar.

4. Menjelaskan Secara Teoritis

Definisi dibuat untuk menjelaskan teori yang didapat dari hasil penelitian yang

telah dilakukan.

5. Mempengaruhi Tingkah Laku

Sering definis dibuat untuk mempengaruhi pikiran, perbuatan atau

mengendalikan emosi seseorang.

2.3 Macam – macam DefinisiPada permasalahan berikutnya yaitu untuk mengetahui bahwa pada

definisi sendiri memilikki berbagai macam untuk menyatakan ke dalam suatu

pernyataan mengenai suatu hal. Berikut ini berbagai macam definisi :

A. Definisi Nominalis

Definisi nomalis ialah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih

umum dimengerti. Definisi nominalis ada enam macam, yakni sebagai berikut

:

1. Definisi Sinonim, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan

kata atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih dimengerti.

Misal, dampak adalah pengaruh yang membawa akibat, kendala

adalah halangan dan sebagainya.

2. Definisi Simbolis, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan

pernyataan berbentuk simbol-smbol.

3. Definisi Etismologi, yaitu penjelasan dengan memberikan asal

usulnya kata. Misal, demokrasi berasal dari kata demos berarti rakyat,

kratos/kraien berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan

rakyat atau rakyat yang berkuasa.

4. Definisi Sistematis, yakni penjelasan tanda dengan suatu arti yang

telahterkenal. Misal,

Tanda berarti : jika.... maka...

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 4

Page 5: epis isi

berarti : bila dan hanya bila.

berarti : jadi....

5. Definisi Stipulatif, yaitu penjelasan dengan cara pemberian nama atas

dasar kesepakatan bersama. Misal, planet tertentu disebut mars

6. Definisi Denotatif, yakni penjelasan term dengan cara menunjukkan

atau memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam

cakupan term.

B. Definisi Realis

Definisi realis ialah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu term.

Defini realis ada 2 macam :

1. Definisi Esensial, yakni penjelasan dengan cara menguraikan bagian-

bagian yang menyusun sesuatu hal. Definisi esensial dapat dibedakan

antara lain :

a) Definisi Analitis, yakni menunjukkan bagian-bagian sesuatu

benda yang mewujudkan esensialnya. Misal, manusia adalah

suatu substansi yang terdiri dari kaidah dan jiwa. Air adah

H2O

b) Definisi konotatif, yakni menunjukkan isi dari suatu term yang

terdiri atas genus dan diferensia. Definisi ini disebut juga

definisi essensial meta fisik. Misal, manusia adalah makhluk

yang berakal.

2. Definisi Deskriptif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-

sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan. Definisi ini dibedakan

antara lain :

a) Defini Aksidental, penjelasan dengan cara menunjukkan jenis

ari halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal

tersebut, atau dengan rumusan lain, yakni penjelasan yang

disusun dari genus dan prapium. Misal, manusia adalah

makhluk yang berpolitik.

b) Definisi Kaisal, penjelasan dengan cara menyatakan

bagaimana suatu hal terjadi atau terwujud. Misal, awan adalah

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 5

Page 6: epis isi

uap air yang terkumpul di udara karena penyinaran laut oleh

matahari.

C. Definisi Praktis

Definisi praktis ialah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi

penggunaan dan tujuannya yang sederhana. Definisi praktis ada tiga macam :

1. Definisi Operational, yakni penjelasn suatu term dengan dengan cara

menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus

dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukan

bagaimana hasil yang dapat diamati. Misal, magnit adalah logam yang

dapat menarik gugusan besi.

2. Definisi Persuatif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu

pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Misal, lux adalah

sabun bintang film.

3. Definisi Fungsional, yakni penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau

tujuan. Misal, negara adalah suatu persekutuan besar yang bertujuan

kesehteraan bersama bersifat pragmatis.

Dan dalam penjelasan lain bahwa definisi adalah pengertian lengkap

mengenai suatu istilah atau hal dan mencakup semua unsur-unsur sebagai ciri

utama dari istilah tersebut. Sehingga macam-macam definisi adalah sebagai

berikut:

a)    Definisi demonstratif (Ostentive definition)

Definisi ini menjelaskan sesuatu secara demonstratif saja, misalnya: Kursi

ialah ini (sambil menunjuk ke arah kursi).

b)   Definisi persamaan (Biverbal definition)

Definisi ini menerangkan sesuatu dengan memberikan sinonim katanya

atau terjemahannya saja. Misalnya: Sapi adalah lembu (bahasa jawa), sapi adalah

cow (bahasa ingris), sapi adalah baqorotun (bahasa arab).

c)    Definisi secara luas (Extensive definition)

Definisi ini menerangkan sesuatu dengan memberikan contoh-contohnya

sekaligus. Misalnya: Ikan ialah hewan yang hidup dalam air sebagaimana tongkol,

mujair, bandeng, kakap dsb.

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 6

Page 7: epis isi

d)   Definisi lukisan (Descriptive definition)

Definisi ini menerangkan sesuatu dengan melukiskan sifat-sifatnya yang

mencolok. Misalnya: Gajah ialah binatang yang tubuhnya besar seperti gerbong,

kakinya besar seperti pohon nyiur, hidungnya panjang seperti pohon pisang,

telinganya lebar seperti daun talas dan suaranya nyaring seperti peluit kereta api.

e)    Definisi uraian (Analitie definition)

Definisi ini menerangkan sesuatu dengan menguraikan bagian-bagiannya

satu persatu. Misalnya: Negara ialah suatu teritorial yang memiliki pemerintahan,

rakyat dan batas-batas daerah.

2.4 Tehnik Pembentukan dan atau Cara Pembuatan DefinisiBeberapa cara dalam menentukan ataupun menciptakan suatu definisi ialah bisa

dilakukan denga cara sebagai berikut :

1. Mencari Jenis dan Pembeda

Tahap pertama ialah mencari jenis dan pembeda, Misalnya kata yang ingin

didefinisikan adalah kumis. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari

pembeda dari kumis. Kumis adalah salah satu jenis bulu. Lalu, apa yang

membedaka

n kumis dengan bulu-bulu lainnya seperti alis, rambut, jenggot dan bulu

kaki. Kemudian cari mengenai hal yang berkaitan dengan pembeda berikutnya

seperti hal tadi berkaitan dengan letak, kemudian kita cari pembeda menurut

letaknya. Jadi, kumis adalah bulu yang terletak di atas bibir dan di bawah hidung.

seperti itulah definisi yang akan tersusun.

2. Mencari Susunan

Tahap berikutnya ialah mecarai susunan dari kata tersebut. Jadi seperti

susunan manusia itu terdiri dari fisik, khayal, perasaan dan akal. Jadi, manusia

adalah suatu makhluk yang terlingkupi oleh raga, khayal, perasaan dan akal.

Sesuatu yang tidak tersusun dan tidak memiliki penyusun mustahil definisikan.

3. Mencari Persamaan

Lalu pada tahap ini kita bisa mendifinisikan sesuatu melalui persamaan

yang dimilikki. Sesuatu yang abstrak atau tidak dapat diinderai, biasanya sangat

sulit didefinisikan. Ilmu, misalnya. Karena sifatnya yang abstrak, ilmu menjadi

sulit terdefinisikan. Untuk kasus yang seperti ini, pembuatan definisi dengan

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 7

Page 8: epis isi

mencari persamaan atau perumpaan. Contohnya, Ilmu adalah cahaya. Persamaan

keduanya adalah sama-sama berfungsi menerangkan sesuatu yang tidak terang

atau kurang terang.

4. Mencari Bagian

Langkah berikutnya, kita juga dapat mendefinisikan sesuatu dengan

menyebutkan bagian dari sesuatu tersebut. Contohnya manusia adalah laki-laki

atau perempuan. Namun, pendefinisian seperti ini sangatlah tidak akurat.

Kemudian ada ahli yang turut ambil pendapat mengenai cara mendefinisikan yaitu

Nicholas Rescher , beliau berpendapat bahwa ada 8 teknik yang bisa digunakan

dalam melakukan kegiatan definisi :

1. Enumerative Definition, yaitu suatu teknik pendefinisian dengan cara

memberikan daftar lengkap dari setiap bagian kata yang didefinisikan,

contoh : Propinsi di Indonesia adalah DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra

Barat, (dan seterusnya sampai propinsi terakhir) Kelemahan dari teknik ini

adalah :

Kata yang tidak dapat kita temukan generanya

Kata yang tidak dapat kita temukan differentianya

Kata yang tidak dapat ditangkap maksudnya kecuali bila dihubungkan

dengan kata lain, seperti : dan, atau , yang dan sebagainya

Karena memiliki sifat kesendirian yang tidak terbatas sehingga tidak

ditemukan sifat pembedanya

2. Ostensive Definition, definisi dibuat dengan mengungkapkan perwakilan dari

bagian kata yang didefinisikan, contoh : Pahlawan bangsa adalah orang

yang gugur dalam membela dan mempertahankan kedaulatan bangsa sepeti

Gajah Mada, Diponegoro, Ahmad Yani

3. Dengan metode Genus dan Difference, Yaitu definisi dengan

memperhatikan genus dandifference, contoh : manusia adalah mahluk

simbol (mahluk adalah genus sedangkan simbol adalah difference)

4. Genetic Definition, definisi dibuat dengan memaparkan organisasi atau unsur-

unsur pembangun kata yang didefinisikan, contoh Ayam bekisar adalah

hasil perkawinan silang antara ayam hutan dengan ayam kampung.

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 8

Page 9: epis isi

5. Constructive Definition,definisi yang dibuat dengan mengungkapkan instruksi

atau perintah , seperti mendefinisikan pesawat terbang kertas, penjelasannya

dapat diberikan dengan mengacu bagaimana pesawat terbang kertas itu

dibuat.

6. Operational Definition,Definisi yang dibuat berdasarkan serangkaian percobaan

yang dapat menentukan cocok atau tidaknya kata itu dalam kasus yang

khusus sifatnya.

7. Synonymous Definition,defini yang dibuat dengan menacu pada definiendum

yang sama, contoh : laki-laki adalah pria

8. Abbreviative Definition, Definisi yang dibuat dengan menjelaskan

kepanjangan, simbol dari definiendum, contoh : INA adalah Indonesia, yth

adalah yang terhormat.

2.5 Syarat dan atau Aturan Terciptanya Suatu Definisi

Adapun aturan, syarat atau patokan dalam membuat definisi adalah

sebagai berikut:

Sebuah definisi tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi kata

yang didefinisikan. Contoh definisi yang terlalu luas adalah: merpati

adalah burung yang dapat terbang cepat, (banya burung yang dapat terbang

cepat selain merpati). Definisi yang terlalu sempit adalah: Jujur adalah

sikap mau mengakui kesalahan sendiri, (mau mengakui kelebihan lawan

juga termasuk sikap jujur).

Definisi tidak boleh menggunakan penjelasan yang justru

membingungkan. Misalnya: sejarah adalah samudera pengalaman yang

selalu bergelombang tiada putus-putusnya.

Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal yang didefinisikan itu. Dan

perbalikan ini merupakan tes yang paling baik untuk memeriksa tepat-

tidaknya sebuah definisi. Contoh yang salah adalah: kerbau didefinisikan

sebagai binatang berwarna kelabu yang berekor panjang, definisi ini tidak

memenuhi syarat karena tikus dan gajah juga binatang yang berwarna

kelabu serta berekor panjang.

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 9

Page 10: epis isi

Sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang

didefinisikannya, yakni menunjukkan pengertian umum yang meliputinya

beserta ciri pembedanya yang pokok. Syarat ini penting dalam definisi

ilmiah.

Sebuah definisi harus merupakan suatu kesetaraan arti hal yang

didefinisikannya dengan yang untuk mendefinisikan, maksudnya tidak

terlampau luas dan tidak terlampau sempit. Syarat ini melahirkan dua anak

syarat:

-       Definiens tidak lebih luas dari apa yang didefinisikan, oleh karena itu

harus mengeluarkan setiap yang tidak termasuk ke dalam lingkungan yang

didefinisikan atau eksklusif.

-       Definiens tidak lebih sempit dari apa yang didefinisikan, oleh karena

itu harus menarik ke dalam lingkungan pengertian setiap diri yang

termasuk didefinisikan atau terlampau sempit, inklusif.

Sebuah definisi harus menghindarkan pernyataan yang memuat istilah

yang didefinisikan, artinya definisi tidak boleh berputar-putar memuat

secara langsung atau tidak langsung subjek yang didefinisikan, atau tidak

mengulang istilah yang didefinisikan.

Sebuah definisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam  bentuk rumusan

yang positif, yakni tidak boleh dinyatakan secara negatif jika dapat

dinyatakan dalam kalimat positif, karena membuat definisi adalah untuk

mengatakan apakah barang sesuatu itu,  bukannya untuk mengatakan

bukan apakah sesuatu itu.

Sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari

rumusan yang kabur atau bahasa kiasan, karena maksud membuat definisi

ialah memberi penjelasan serta menghilangkan perwayuh-artian (makna

ganda) maka dengan dipakainya istilah-istilah yang kabur dapat

menghalangi maksud tersebut.

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 10

Page 11: epis isi

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara umum kesimpulan dari pembahasan mengenai suatu permasalahan

yang sudah ditentukan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan mengenai

suatu defini, bahwa definisi sendiri memilikki arti atau pengertian ialah suatu

pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari

arti, makna, atau pengertian suatu hal dimana sudah jelas terungkapkan dalam arti

tersebut mengenai batasan-batasan yang ada dan dimilikki pada sesuatu yang akan

didefinisikan. Lalu definisi sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yang dimana

dimaksudkan guna mempermudah dalam melakukan kegiatan definisi dari suatu

benda atau hal yang akan di definisikan.

Kemudian definisi sendiri memilikki tujuan untuk memperjelas mengenai

sesuatu yang masih abstrak, dalam pembuatan atau pembentukan dari definisi

sendiri memilikki banyak cara yang bisa dilakukan agar definisi tersebut benar

adanya dan bisa diterima oleh semua kalangan. Cara agar suatu definisi bisa

diterima oleh semua kalangan, ini berarti definisi tersebut harus terlebih dahulu

memenuhi syarat yang telah ditentukan guna menciptakan suatu definisi itu

sendiri. Seperti definisi itu harus memenuhi syarat bahwa definisi itu dalam

penjelasannya jangan sampai membingungkan kemudian harus mencakup ciri

hakiki terhadap sesuatu yang akan didefinisikan. Ketika definisi tersebut

memenuhi syarat yang sudah ditentukan maka definisi.

Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 11