epis isi
DESCRIPTION
epistemologiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Epistimologi merupakan kajian filsafat tentang pengetahuan. Dalam filasafat
pengetahuan ada beberapa kategori untuk menentukan suatu pengetahuan tersebut.
Salah satu kategori tersebut yaitu ‘definisi’. Dimana definisi sangat penting untuk
menjelaskan suatu pengetahuan yang dimaksud. Manusia berpikir menggunakan
akal, dimana akal yang akan digunakan diterjemahkan menggunakan logika untuk
proses berpikir. Tugas logika sendiri yaitu menerjemahkan suatu pengertian
menjadi sebuah definisi, yakni dengan cara memindahkannya ke dalam kalimat,
menuliskannya, atau mengucapkannya. Sebuah definisi yang berupa kalimat harus
diolah sedemikian rupa karena dalam dunia filsafat ataupun ilmu, bertumpu pada
pengolahan istilah yang semakin lama semakin kompleks pengertiannya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan di kaji dalam makalah berikut ini :
1. Apa yang dimaksud dengan Definisi ?
2. Apa tujuan dari adanya suatu Definisi ?
3. Apa saja macam dari Definisi ?
4. Bagaimana tehnik pembuatan suatu Definisi ?
5. Apa syarat – syarat sehingga tercipta atau terbentuknya suatu definisi ?
1.3 Tujuan
Dibuatnya karya tulis ini diantara lain memilikki beberapa tujuan antara
lain :
1. Untuk mengetahui pengertian dari definisi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari adanya definisi.
3. Untuk mengetahui berbagai macam definisi.
4. Untuk mengetahui cara membuat atau menciptakan suatu definisi.
5. Untuk mengetahui syarat terbentuknya suatu definisi
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 1
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Definisi
Definisi yaitu suatu perumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat yang
menerangkan “apa sebenarrnya suatu hal itu”, sehingga dapat dengan jelas
dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain. Dari penjelasan diatas, jelaslah
bahwa Definisi mempunyai tugas untuk menentukan batas dari suatu pengertian,
dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya, menentukan batas-batas pengertian
tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampur aduk
kan dengan pengertian-pengertian lain. Selain itu definisi juga bisa berarti
menandai batas-batas pada sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan atau
batasan arti, jadi, definisi dapat diartikan penjelasan apa yang dapat dimaksudkan
dengan sesuatu term, atau dengan kata lain definisi ialah sebuah pernyataan yang
memuat penjelasan tentang arti suatu term (term/istilah atau pengertian
merupakana satu atau lebih kata yang mengartikan sesuatu arti tertentu). Definisi
terdari dua bagian, yakni bagian pangkal disebut defeniendum yang berisi istilah
yang harus diberi penjelasan, dan bagian pembatas disebut definiens yang berisi
uraian mengenai arti dan bagian pangkal. Dalam sumebrlain juga diungkapkan
bahwa definisi adalah kumpulan beberapa kata yang memperjelas makna sesuatu
yang belum diketahui atau merinci makna sesuatu yang belum terlalu jelas
diketahui.
Jadi mengacu pada beberapa pendapat diatas mengenai definisi,
bahwasanya definisi bisa dikatakan bahwa definisi adalah suatu pernyataan
mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti,
makna, atau pengertian suatu hal dimana sudah jelas terungkapkan dalam arti
tersebut mengenai batasan-batasan yang ada dan dimilikki pada sesuatu yang akan
didefinisikan.
2.2 Tujuan DefinisiTujuan definisi adalah menambah perbendaharaan bahasa bagi orang yang
tidak mengetahui hal tersebut. Tujuan berikutnya dari definisi adalah untuk
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 2
menghapus kedwiartian kata, khususnya kata-kata kunci, agar tukar pikiran tidak
menjurus pada kesalahan berpikir dan tidak sekadar bersifat verbal. Beberapa ahli
berikut turut ambil bagian dalam mengungkapkan pendapat mengenai tujuan
dibentuknya suatu definisi, berikut ialah :
Nicholas Rescher membagi Tujuan membuat Definisi menjadi dua, yaitu :
1.Tujuan Umum
Antara lain :
a. Memfasilitasi komunikasi dengan membantu proses komunikasi yang
berlangsung menjadi sederhana dan lebih tepat, atau dengan kata lain
mempersingkat ekspresi suat pernyataan yang panjang dan kompleks sifatnya.
b. Definisi dibuat untuk memperkenalkan kata baru dalam bahasa.
c. Definisi juga dapat memberikan suatu arti baru terhadap kata yang sudah lama
d. Definisi adalah suatu cara yang terbaik dan paling efektif untuk menjamin
ketepatan dan kebenaran dari penggunaan kata tersebut.
2. Tujuan Khusus
Terdiri dari :
a. Definisi yang tepat (Precising definition), yaitu definisi yang biasa digunakan
dalam bahasa mempunyai arti dan tujuan khusus.
b. Definisi yang bersifat teoritis (Theoritical definition), Definisi ini tidak saja
merupakan penjelasan sederhana dari suatu kata tetapi juga merupakan suatu
penjelasan yang bersifat teoritis yang didapat dari ilmu pengetahuan/ penelitian
dan juga kehidupan sehari-hari.
Irving M Copi, menjelaskan ada 5 tujuan membuat definisi, yaitu :
1. Menambah Perbendaharaan Kata
Karena bahasa merupakan suatu instrumen yang rumit dan terus berkembang
maka dimungkinkan satu kata akan berkembang mempunyai arti baru atau
suatu kejadian akan menimbulkan suatu istilah baru yang memperkaya
perbendaharaan bahasa.
2. Menghilangkan Kerancuan atau Ambiguitas
Hal ini penting karena dengan menggunakan suatu kata yang rancu nantinya
akan mengakibatkan argumen yang dikeluarkan juga menjadi rancu.
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 3
3. Memperjelas Arti Suatu Kata
Dengan membuat definis maka kita tidak akan ragu-ragu lagi dalam
menggunakan kata yang bersangkutan sehingga argumen yang dikeluarkan
akan tepat dan benar.
4. Menjelaskan Secara Teoritis
Definisi dibuat untuk menjelaskan teori yang didapat dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
5. Mempengaruhi Tingkah Laku
Sering definis dibuat untuk mempengaruhi pikiran, perbuatan atau
mengendalikan emosi seseorang.
2.3 Macam – macam DefinisiPada permasalahan berikutnya yaitu untuk mengetahui bahwa pada
definisi sendiri memilikki berbagai macam untuk menyatakan ke dalam suatu
pernyataan mengenai suatu hal. Berikut ini berbagai macam definisi :
A. Definisi Nominalis
Definisi nomalis ialah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih
umum dimengerti. Definisi nominalis ada enam macam, yakni sebagai berikut
:
1. Definisi Sinonim, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan
kata atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih dimengerti.
Misal, dampak adalah pengaruh yang membawa akibat, kendala
adalah halangan dan sebagainya.
2. Definisi Simbolis, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan
pernyataan berbentuk simbol-smbol.
3. Definisi Etismologi, yaitu penjelasan dengan memberikan asal
usulnya kata. Misal, demokrasi berasal dari kata demos berarti rakyat,
kratos/kraien berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan
rakyat atau rakyat yang berkuasa.
4. Definisi Sistematis, yakni penjelasan tanda dengan suatu arti yang
telahterkenal. Misal,
Tanda berarti : jika.... maka...
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 4
berarti : bila dan hanya bila.
berarti : jadi....
5. Definisi Stipulatif, yaitu penjelasan dengan cara pemberian nama atas
dasar kesepakatan bersama. Misal, planet tertentu disebut mars
6. Definisi Denotatif, yakni penjelasan term dengan cara menunjukkan
atau memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam
cakupan term.
B. Definisi Realis
Definisi realis ialah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu term.
Defini realis ada 2 macam :
1. Definisi Esensial, yakni penjelasan dengan cara menguraikan bagian-
bagian yang menyusun sesuatu hal. Definisi esensial dapat dibedakan
antara lain :
a) Definisi Analitis, yakni menunjukkan bagian-bagian sesuatu
benda yang mewujudkan esensialnya. Misal, manusia adalah
suatu substansi yang terdiri dari kaidah dan jiwa. Air adah
H2O
b) Definisi konotatif, yakni menunjukkan isi dari suatu term yang
terdiri atas genus dan diferensia. Definisi ini disebut juga
definisi essensial meta fisik. Misal, manusia adalah makhluk
yang berakal.
2. Definisi Deskriptif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-
sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan. Definisi ini dibedakan
antara lain :
a) Defini Aksidental, penjelasan dengan cara menunjukkan jenis
ari halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal
tersebut, atau dengan rumusan lain, yakni penjelasan yang
disusun dari genus dan prapium. Misal, manusia adalah
makhluk yang berpolitik.
b) Definisi Kaisal, penjelasan dengan cara menyatakan
bagaimana suatu hal terjadi atau terwujud. Misal, awan adalah
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 5
uap air yang terkumpul di udara karena penyinaran laut oleh
matahari.
C. Definisi Praktis
Definisi praktis ialah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi
penggunaan dan tujuannya yang sederhana. Definisi praktis ada tiga macam :
1. Definisi Operational, yakni penjelasn suatu term dengan dengan cara
menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus
dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukan
bagaimana hasil yang dapat diamati. Misal, magnit adalah logam yang
dapat menarik gugusan besi.
2. Definisi Persuatif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Misal, lux adalah
sabun bintang film.
3. Definisi Fungsional, yakni penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau
tujuan. Misal, negara adalah suatu persekutuan besar yang bertujuan
kesehteraan bersama bersifat pragmatis.
Dan dalam penjelasan lain bahwa definisi adalah pengertian lengkap
mengenai suatu istilah atau hal dan mencakup semua unsur-unsur sebagai ciri
utama dari istilah tersebut. Sehingga macam-macam definisi adalah sebagai
berikut:
a) Definisi demonstratif (Ostentive definition)
Definisi ini menjelaskan sesuatu secara demonstratif saja, misalnya: Kursi
ialah ini (sambil menunjuk ke arah kursi).
b) Definisi persamaan (Biverbal definition)
Definisi ini menerangkan sesuatu dengan memberikan sinonim katanya
atau terjemahannya saja. Misalnya: Sapi adalah lembu (bahasa jawa), sapi adalah
cow (bahasa ingris), sapi adalah baqorotun (bahasa arab).
c) Definisi secara luas (Extensive definition)
Definisi ini menerangkan sesuatu dengan memberikan contoh-contohnya
sekaligus. Misalnya: Ikan ialah hewan yang hidup dalam air sebagaimana tongkol,
mujair, bandeng, kakap dsb.
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 6
d) Definisi lukisan (Descriptive definition)
Definisi ini menerangkan sesuatu dengan melukiskan sifat-sifatnya yang
mencolok. Misalnya: Gajah ialah binatang yang tubuhnya besar seperti gerbong,
kakinya besar seperti pohon nyiur, hidungnya panjang seperti pohon pisang,
telinganya lebar seperti daun talas dan suaranya nyaring seperti peluit kereta api.
e) Definisi uraian (Analitie definition)
Definisi ini menerangkan sesuatu dengan menguraikan bagian-bagiannya
satu persatu. Misalnya: Negara ialah suatu teritorial yang memiliki pemerintahan,
rakyat dan batas-batas daerah.
2.4 Tehnik Pembentukan dan atau Cara Pembuatan DefinisiBeberapa cara dalam menentukan ataupun menciptakan suatu definisi ialah bisa
dilakukan denga cara sebagai berikut :
1. Mencari Jenis dan Pembeda
Tahap pertama ialah mencari jenis dan pembeda, Misalnya kata yang ingin
didefinisikan adalah kumis. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari
pembeda dari kumis. Kumis adalah salah satu jenis bulu. Lalu, apa yang
membedaka
n kumis dengan bulu-bulu lainnya seperti alis, rambut, jenggot dan bulu
kaki. Kemudian cari mengenai hal yang berkaitan dengan pembeda berikutnya
seperti hal tadi berkaitan dengan letak, kemudian kita cari pembeda menurut
letaknya. Jadi, kumis adalah bulu yang terletak di atas bibir dan di bawah hidung.
seperti itulah definisi yang akan tersusun.
2. Mencari Susunan
Tahap berikutnya ialah mecarai susunan dari kata tersebut. Jadi seperti
susunan manusia itu terdiri dari fisik, khayal, perasaan dan akal. Jadi, manusia
adalah suatu makhluk yang terlingkupi oleh raga, khayal, perasaan dan akal.
Sesuatu yang tidak tersusun dan tidak memiliki penyusun mustahil definisikan.
3. Mencari Persamaan
Lalu pada tahap ini kita bisa mendifinisikan sesuatu melalui persamaan
yang dimilikki. Sesuatu yang abstrak atau tidak dapat diinderai, biasanya sangat
sulit didefinisikan. Ilmu, misalnya. Karena sifatnya yang abstrak, ilmu menjadi
sulit terdefinisikan. Untuk kasus yang seperti ini, pembuatan definisi dengan
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 7
mencari persamaan atau perumpaan. Contohnya, Ilmu adalah cahaya. Persamaan
keduanya adalah sama-sama berfungsi menerangkan sesuatu yang tidak terang
atau kurang terang.
4. Mencari Bagian
Langkah berikutnya, kita juga dapat mendefinisikan sesuatu dengan
menyebutkan bagian dari sesuatu tersebut. Contohnya manusia adalah laki-laki
atau perempuan. Namun, pendefinisian seperti ini sangatlah tidak akurat.
Kemudian ada ahli yang turut ambil pendapat mengenai cara mendefinisikan yaitu
Nicholas Rescher , beliau berpendapat bahwa ada 8 teknik yang bisa digunakan
dalam melakukan kegiatan definisi :
1. Enumerative Definition, yaitu suatu teknik pendefinisian dengan cara
memberikan daftar lengkap dari setiap bagian kata yang didefinisikan,
contoh : Propinsi di Indonesia adalah DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra
Barat, (dan seterusnya sampai propinsi terakhir) Kelemahan dari teknik ini
adalah :
Kata yang tidak dapat kita temukan generanya
Kata yang tidak dapat kita temukan differentianya
Kata yang tidak dapat ditangkap maksudnya kecuali bila dihubungkan
dengan kata lain, seperti : dan, atau , yang dan sebagainya
Karena memiliki sifat kesendirian yang tidak terbatas sehingga tidak
ditemukan sifat pembedanya
2. Ostensive Definition, definisi dibuat dengan mengungkapkan perwakilan dari
bagian kata yang didefinisikan, contoh : Pahlawan bangsa adalah orang
yang gugur dalam membela dan mempertahankan kedaulatan bangsa sepeti
Gajah Mada, Diponegoro, Ahmad Yani
3. Dengan metode Genus dan Difference, Yaitu definisi dengan
memperhatikan genus dandifference, contoh : manusia adalah mahluk
simbol (mahluk adalah genus sedangkan simbol adalah difference)
4. Genetic Definition, definisi dibuat dengan memaparkan organisasi atau unsur-
unsur pembangun kata yang didefinisikan, contoh Ayam bekisar adalah
hasil perkawinan silang antara ayam hutan dengan ayam kampung.
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 8
5. Constructive Definition,definisi yang dibuat dengan mengungkapkan instruksi
atau perintah , seperti mendefinisikan pesawat terbang kertas, penjelasannya
dapat diberikan dengan mengacu bagaimana pesawat terbang kertas itu
dibuat.
6. Operational Definition,Definisi yang dibuat berdasarkan serangkaian percobaan
yang dapat menentukan cocok atau tidaknya kata itu dalam kasus yang
khusus sifatnya.
7. Synonymous Definition,defini yang dibuat dengan menacu pada definiendum
yang sama, contoh : laki-laki adalah pria
8. Abbreviative Definition, Definisi yang dibuat dengan menjelaskan
kepanjangan, simbol dari definiendum, contoh : INA adalah Indonesia, yth
adalah yang terhormat.
2.5 Syarat dan atau Aturan Terciptanya Suatu Definisi
Adapun aturan, syarat atau patokan dalam membuat definisi adalah
sebagai berikut:
Sebuah definisi tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi kata
yang didefinisikan. Contoh definisi yang terlalu luas adalah: merpati
adalah burung yang dapat terbang cepat, (banya burung yang dapat terbang
cepat selain merpati). Definisi yang terlalu sempit adalah: Jujur adalah
sikap mau mengakui kesalahan sendiri, (mau mengakui kelebihan lawan
juga termasuk sikap jujur).
Definisi tidak boleh menggunakan penjelasan yang justru
membingungkan. Misalnya: sejarah adalah samudera pengalaman yang
selalu bergelombang tiada putus-putusnya.
Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal yang didefinisikan itu. Dan
perbalikan ini merupakan tes yang paling baik untuk memeriksa tepat-
tidaknya sebuah definisi. Contoh yang salah adalah: kerbau didefinisikan
sebagai binatang berwarna kelabu yang berekor panjang, definisi ini tidak
memenuhi syarat karena tikus dan gajah juga binatang yang berwarna
kelabu serta berekor panjang.
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 9
Sebuah definisi harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang
didefinisikannya, yakni menunjukkan pengertian umum yang meliputinya
beserta ciri pembedanya yang pokok. Syarat ini penting dalam definisi
ilmiah.
Sebuah definisi harus merupakan suatu kesetaraan arti hal yang
didefinisikannya dengan yang untuk mendefinisikan, maksudnya tidak
terlampau luas dan tidak terlampau sempit. Syarat ini melahirkan dua anak
syarat:
- Definiens tidak lebih luas dari apa yang didefinisikan, oleh karena itu
harus mengeluarkan setiap yang tidak termasuk ke dalam lingkungan yang
didefinisikan atau eksklusif.
- Definiens tidak lebih sempit dari apa yang didefinisikan, oleh karena
itu harus menarik ke dalam lingkungan pengertian setiap diri yang
termasuk didefinisikan atau terlampau sempit, inklusif.
Sebuah definisi harus menghindarkan pernyataan yang memuat istilah
yang didefinisikan, artinya definisi tidak boleh berputar-putar memuat
secara langsung atau tidak langsung subjek yang didefinisikan, atau tidak
mengulang istilah yang didefinisikan.
Sebuah definisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam bentuk rumusan
yang positif, yakni tidak boleh dinyatakan secara negatif jika dapat
dinyatakan dalam kalimat positif, karena membuat definisi adalah untuk
mengatakan apakah barang sesuatu itu, bukannya untuk mengatakan
bukan apakah sesuatu itu.
Sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari
rumusan yang kabur atau bahasa kiasan, karena maksud membuat definisi
ialah memberi penjelasan serta menghilangkan perwayuh-artian (makna
ganda) maka dengan dipakainya istilah-istilah yang kabur dapat
menghalangi maksud tersebut.
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 10
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum kesimpulan dari pembahasan mengenai suatu permasalahan
yang sudah ditentukan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan mengenai
suatu defini, bahwa definisi sendiri memilikki arti atau pengertian ialah suatu
pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari
arti, makna, atau pengertian suatu hal dimana sudah jelas terungkapkan dalam arti
tersebut mengenai batasan-batasan yang ada dan dimilikki pada sesuatu yang akan
didefinisikan. Lalu definisi sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yang dimana
dimaksudkan guna mempermudah dalam melakukan kegiatan definisi dari suatu
benda atau hal yang akan di definisikan.
Kemudian definisi sendiri memilikki tujuan untuk memperjelas mengenai
sesuatu yang masih abstrak, dalam pembuatan atau pembentukan dari definisi
sendiri memilikki banyak cara yang bisa dilakukan agar definisi tersebut benar
adanya dan bisa diterima oleh semua kalangan. Cara agar suatu definisi bisa
diterima oleh semua kalangan, ini berarti definisi tersebut harus terlebih dahulu
memenuhi syarat yang telah ditentukan guna menciptakan suatu definisi itu
sendiri. Seperti definisi itu harus memenuhi syarat bahwa definisi itu dalam
penjelasannya jangan sampai membingungkan kemudian harus mencakup ciri
hakiki terhadap sesuatu yang akan didefinisikan. Ketika definisi tersebut
memenuhi syarat yang sudah ditentukan maka definisi.
Definisi | Epistimologi dan Logika PendidikanPage 11