entropi kelompok a
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
1/35
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
2/35
Kelompok A (1 dan 3) XI IPA 4
Ayu Husnul K. (04) Ayudya Mayang K. (05) Barod Setiadji (07) Dwi Fitriyanto (11) Erlina Wati (14) Fitri Handayani (17) Husein Satria M. (20) Ivan Arianto (22) Nadia Yuniastuti W. (23) Nur Wulan A. (24)
Pradite Nimas A.A. (25) Prastya Saputra (26) Ria Romadani (27) Rian Adi P. (28) Ririn Lisnawati (29) Seno Setiawan (30) Vindhy Mulya G. (33) Wahyu W. (34) Widya P.P.B (35)
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
3/35
Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang
tidak dapat diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu
sistem yang mengalami proses reversibel sama dengan kalor
yang diserap sistem dan lingkungannya (Q) dibagi suhu
mutlak sistem tersebut (T). Perubahan entropi diberi tanda S
, secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
Pengertian Entropi
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
4/35
Ciri proses reversibel adalah perubahan total
entropi ( S = 0) baik bagi sistem maupun lingkungannya.
Pada proses irreversibel perubahan entropi semesta >
0. Proses irreversibel selalu menaikkan entropi
semesta.
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
5/35
Contoh soal :
Diketahui 100 gram air bersuhu 27o
C dihubungkan dengansuatu reservoir (tandon) yang mempunyai suhu 77o C.
Jika suhu air mencapai 77o C, maka tentukan perubahan
entropi dari air, reservoir, dan keseluruhan sistem!
Jika air dipanasi dari 27o C hingga 77o C dengan
menghubungkan air pertama-tama ke reservoir 47o C dan
kemudian ke reservoir 77o C, maka tentukan perubahan entropi
keseluruhan sistem!
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
6/35
Diketahui : T1 = (77 + 273) = 300 K
T2 = (77 + 273) = 350 K
Cair = 1 kal/g C
mair = 100 g
T3 = (273 + 47) = 320 K
T4 = T2 = 350 K
Ditanyakan :
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
7/35
Jawab :
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
8/35
Jika air sebagai sistem dan reservoir sebagaikeliling (lingkungan), maka perubahan entropikeseluruhan dapat dihitung sebagai berikut.
Skeseluruhan= S sistem +S sekeliling
= Sair+ Sreservoir
= 15,42 14,28
= 1,14 kal/K
b. Kalor yang diserap air dari reservoir 1 adalah
Q1 = m Cair (T3T1)
= 100 1 (320 300)
= 2.000 kal
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
9/35
Perubahan entropi reservoir 1
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
10/35
Jika air sebagai sistem dan reservoir sebagai
lingkungan (sekeliling), maka perubahan entropi
keseluruhan dapat dihitung sebagai berikut.
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
11/35
Entropi dan Tidak Keteraturan
Redistribusi partikel gas dalam wadah terjadi tanpa perubahan energi
dalam total sistem semua susunan ekivalen. Jumlah cara komponen
sistem dapat disusun tanpa merubah energi sistem terkait erat dengan
kuantitas entropi (S). Sistem dengan cara tersusun ekivalen
komponennya banyak seperti gas memiliki ketidakteraturan besar atauentropi tinggi.
Sdisorder > Sorder.
Ssis = Sfinal Sinitial
Jika entropi meningkat maka Ssisakan positif, sebaliknya jika entropi
turun, maka Ssis akan negatif .
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
12/35
Entropi Molar Standar
Entropi (S) berhubungan dengan jumlah cara (W) sistem dapat
tersusun tanpa merubah energi dalam. Tahun 1877 Ludwig
Boltzmann menguraikan hubungan ini secara kuantitatif.
Rumus : S = k ln W
Dimana k adalah konstanta Blotzmann (R/NA) 1,38x10-23 J/K
Tidak seperti entalpi, entropi memiliki nilai mutlak dengan
menerapkan hukum ketiga Termodinamika yang menyatakan kristal
sempurna memiliki entropi nol pada temperatur nol absolut Ssis = 0
pada 0 K.
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
13/35
Pada nol absolut, semua partikel pada kristal memiliki energi
minimum sehingga hanya ada satu cara mereka tersusun.
Nilai entropi biasanya dibandingkan pada keadaan standar dengan
T tertentu, untuk gas pada 1 atm, larutan 1 M, dan zat murni pada
keadaan paling stabil untuk padat dan cair . Entropi merupakan
besaran ekstensif sehingga tergantung pada jumlah oleh karena itu
dikenalkan dengan entropi molar standar dalam satuan J/mol K.
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
14/35
Memperkirakan Nilai So Relatif Sistem
Berdasarkan pengamatan level molekuler kita
bisa memperkirakan entropi zat akibat
pengaruh :
Perubahan temperatur
Keadaan fisik dan perubahan fasa
Pelarutan solid atau liquid
Pelarutan gas
Ukuran atom atau kompleksitas molekul
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
15/35
1. Perubahan Temperatur
So meningkat seiring dengan kenaikan temperatur
T(K) 273 295 298
So 31,0 32,9 33,1
Kenaikan temperatur menunjukkan kenaikan energi kinetik
rata-rata partikel.
2. Keadaan Fisik dan Perubahan FasaKetika fasa yang lebih teratur berubah ke yang kurang teratur,
perubahan entropi positif.
Untuk zat tertentu So meningkat manakala perubahan zat dari
solid ke liquid ke gasNa H2O C(grafit)
So (s / l) 51,4(s) 69,9 (l) 5,7(s)
So (g) 153,6 188,7 158,0
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
16/35
3. Pelarutan solid atau liquid
Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar
dari solut murni, tetapi jenis solut dan solven dan
bagaimana proses pelarutannya mempengaruhi
entropi overall
NaCl AlCl3 CH3OH
So
s/l 72.1(s) 167(s) 127(l)
Soaq 115,1 -148 132
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
17/35
4. Pelarutan Gas
Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih
teratur saat dilarutkan dalam liquid atau solid.
Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu
lebih kecil dibanding gas murni.
Saat O2 (So
g = 205,0J/mol K) dilarutkan dalam air,entropi turun drastis (Soaq = 110,9 J/mol K).
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
18/35
5. Ukuran Atom atau Kompleksitas molekul
Perbedaan entropi zat dengan fasa sama
tergantung pada ukuran atom dan komplesitas
molekul.
Li Na K Rb Cs
Jari2 152 186 227 248 265
M molar 6.941 22.99 39.10 85.47 132.9
So(s) 29.1 51.4 64.7 69.5 85.2
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
19/35
Untuk senyawa, entropi meningkat seiring dengan
kompleksitas kimia yaitu dengan semakin banyaknya
jumlah atom dalam molekul. Hal ini berlaku untuksenyawa ionik dan kovalen.
NO NO2 N2O4
So(g) 211 240 304
Kecenderungan ini didasarkan atas variasi gerakan yangdapat dilakukan molekul.
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
20/35
Untuk molekul lebih besar lagi, juga perlu
diperhitungkan bagaimana bagian dari melekul dapat
bergerak terhadap bagian lain. Rantai hidrokarbon
panjang dapat berotasi dan bervibrasi dengan lebih
banyak cara dibanding rantai pendek
CH4 C2H6 C3H8 C4H10
So 186 230 270 310
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
21/35
Perubahan Entropi dan Keadaan
Kesetimbangan
Ketika kesetimbangan tercapai tidak ada lagi daya untuk
mendorong perubahan sehingga Suniv = 0.
Pada titik ini perubahan entropi pada sistem diikuti perubahanentropi lingkungan dalam jumlah yang sama tetapi berbeda
tanda
Pada kesetimbangan Suniv = Ssis + Ssurr = 0
Atau Ssis = -Ssurr
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
22/35
Entropi, Energi Bebas dan Kerja
Spontanitas dapat ditentukan dengan mengukur Ssis dan
Ssurr, tetapi akan lebih mudah jika kita memiliki satu
parameter saja untuk menentukan spontanitas
Energi bebas Gibbs (G) adalah fungsi yang menggabungkan
entalpi dan entropi dari sistem (Josiah Willard Gibbs 1877)
G = H TS
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
23/35
Suniv = Ssis + Ssurr
Pada Tekanan konstan Ssurr
= -Hsis
/T
Suniv = Ssis - Hsis/T
Jika kedua sisi dikalikanT maka
-TSuniv = Hsis - TSsis atau
-TSuniv = Gsis
Suniv > 0 spontanG < 0
Suniv < 0 non spontanG > 0
Suniv = 0 setimbangG = 0
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
24/35
Menghitung Perubahan Energi Bebas
Standar
Gosis = Ho
sis - TSo
sis
Energi bebas Gibbs juga dapat dihitung (karena ia
fungsi keadaan) dari energi bebas produk dan reaktan
Gorxn = mGo
f(produk) - nGo
f(reaktan)
Catatan : Gofsuatu unsur pada keadaan standarnya
adalah nol
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
25/35
Menghitung Perubahan Entropi
dalam Proses ReversibelArus panas yg masuk ke dalam sistem per satuan massa atau per mol =
panas transformasi l, sehingga perubahan entropi jenisnya menjadi :
Dalam kebanyakan proses suatu arus panas yg masuk ke dalam sistem
secara reversibel umumnya disertai oleh perubahan suhu, sehingga
perhitungan perubahan entropi dari persamaan (6-4) suhu T tidak
boleh dikeluarkan dari tanda integral
Jika proses terjadi pada volume tetap, maka dq
(aliranpanas per unit massa, atau per mol)=cv.dT
T
1ss12
T
dTc)s(s
2
1
T
T
vv12
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
26/35
Pada umumnya cv dan cp berubah dg suhu shg tdk boleh
dikeluarkan dari tanda integral dalam persamaan (6.6) dan
(6.7). Untuk menghitung integral tsb harus diketahui cv dan cp
sebagai fungsi suhu. Jika cv dan cp boleh dianggap tetap, maka
hasil integral itu menjadi
1
2
vv12T
Tlnc)s(s
1
2
PP12T
Tlnc)s(s dan
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
27/35
Jika dalam suatu proses terdapat arus panas antara sistem dg
lingkungannya secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu sistem dan
suhu lingkungan adalah sama.
Besar arus panas ini yang masuk ke dalam sistem atau yg masuk ke dalam
lingkungan di setiap titik adalah sama, tetapi harus diberi tanda yg
berlawanan.
Karena itu perubahan entropi lingkungan sama besar tetapi berlawanan
tanda dengan perubahan entropi sistem dan jumlahnya menjadi 0.
Karena sistem bersama dg lingkungannya membentuk dunia, maka boleh
dikatakan bahwa entropi dunia adalah tetap
Pernyataan tersebut hanya berlaku pada proses reversibel saja.
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
28/35
Perubahan Entropi dalam Proses Ireversibel
Entropi S adalah variabel keadaan keadaan ditentukan keadaan
awal dan akhir proses.
Maka pada proses ireversibel dapat digunakan rumus proses
reversibel dg syarat keadaan awal & akhir kedua proses itu sama.
Merujuk pada gb.6-1(a), T1 berubah menjadi T2, meski proses
ireversibel, asalkan keadaan awal = keadaan akhir, dapat digunakan
rumus proses reversibel
Jika proses pada tekanan tetap dan Cp juga tetap :
1
2
P12benda
T
TlnCS-SS
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
29/35
T2 > T1 arus panas masuk ke dalam benda, dan ln T2/T1
nilainya (+),
Jadi Entropi benda naik.
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
30/35
Perubahan Entropi dalam Proses Ireversibel,pada
Reservoir
Jika suhu reservoir tetap T2, karena itu perubahan entropinya =
perubahan entropi pada proses isotermal reversibel :
Karena arus panas keluar dari reservoir, sesuai perjanjian tanda, harus
diberi tanda (-) , jadi
Karena T2 > T1, maka (T2 - T1)/ T2 (+), ruas kanan menjadi (-),
perubahan entropi total:
2
12P
T2
T1
P
2
1
resT
TTCdTC
T
1
T
Qd'S
2
12
Pres
T
TTCS
)T
TT
T
T(lnCSSS
2
12
1
2Presbenda
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
31/35
Asas Kenaikan Entropi
Asas ini dapat dirumuskan : Entropi dunia selau naik pada tiap
proses ireversibel
Jika semua sistem yang berinteraksi di dalam suatu proses
dilingkungi dengan bidang adiabatik yang tegar, maka semua itu
membentuk sistem yang terisolasi sempurna dan membentuk
dunianya sendiri. Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi darisuatu sistem yang terisolasi sempurna selalu naik dalam tiap
proses ireversibel yang terjadi dalam sistem.
Sementara itu entropi tetap tidak berubah dalam sistem yang
terisolasi jika sistem itu menjalani proses reversibel, maka hukumkedua termodinamika dapat dirumuskan :
Pada setiap proses yg terjadi di dalam sistem yg terisolasi,
entropi sistem tsb selalu naik atau tetap tidak berubah
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
32/35
Entropi dan Peluang Kebolehjadian
Andaikan suatu sistem yg terdiri dari sejumlah gas sempurna
menjalani proses isotermal reversibel dari keadaan 1 ke
keadaan 2 :
Suku pertama pada ruas kanan = 0, krn pada proses isotermal
utk gas sempurna U tidak berubah.
Hasilnya:
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
ddd
1dd
V
V
V
V
U
U
S
S
S
SV
VRVT
pUTT
QS
1
2
12V
VlnSS R
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
33/35
Tampak bahwa ada hubungan antara entropi dengan
peluang, semakin besar terjadinya suatu peristiwa
(proses), semakin besar pula entropinya.
Itulah sebabnya proses yg terjadi secara spontan
selalu menuju ke arah yang entropinya lebih besar
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
34/35
Mesin Pendingin
Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah danmengalirkannya pada suhu tinggi dinamakan mesin pendingin
(refrigerator).Misalnya pendingin rungan (AC) dan almari es
(kulkas).
-
8/2/2019 Entropi Kelompok A
35/35
Kalor diserap dari suhu rendah T2 dan kemudian
diberikan pada suhu tinggi T1. Berdasarkanhukum II termodinamika, kalor yang dilepaskan
ke suhu tinggi sama dengan kerja yang ditambah
kalor yang diserap (Q1 = Q2 + W)