[entrepreneurship module] market oriented revenue enhancement (more)

148

Upload: yudi-utomo

Post on 22-Jan-2018

461 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

| 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................................5

PRAKATA ........................................................................................................................................................7

TUJUAN, HARAPAN dan JADWAL PELATIHAN ...............................................................................................9

PENGENALAN METODE ELC ....................................................................................................................... 11

SESI 1 – PERKENALAN PROGRAM DAN PESERTA ....................................................................................... 16

SESI 2 – KEBERHASILAN USAHA .................................................................................................................. 21

SESI 3 – PENETAPAN TUJUAN ..................................................................................................................... 27

SESI 4 – PEMETAAN USAHA ........................................................................................................................ 33

SESI 5 – RISET PASAR .................................................................................................................................. 38

SESI 6 – IDE USAHA ..................................................................................................................................... 45

SESI 7 – RENCANA PEMASARAN ................................................................................................................. 49

SESI 8 – SIKLUS USAHA ............................................................................................................................... 66

SESI 9 – MENGHITUNG BIAYA DAN MENETAPKAN HARGA ....................................................................... 72

SESI 10 – RENCANA KEUANGAN ................................................................................................................. 82

SESI 11 – MENJUAL DENGAN SUKSES......................................................................................................... 98

SESI 12 – MANAJEMEN DIRI DAN KERJASAMA TIM ................................................................................. 103

SESI 13 – RENCANA USAHA ...................................................................................................................... 108

BAHAN BACAAN ....................................................................................................................................... 124

REFERENSI FASILITASI ............................................................................................................................. 140

REFERENSI MODUL .................................................................................................................................. 146

| 4

Market Oriented Revenue Enhancement

KATA PENGANTAR

Hutan di Indonesia berkurang hingga 1,7 juta hektar per tahun (data Pemerintah Indonesia dan

UN REDD, 2009). Kondisi ini tentunya membutuhkan upaya konservasi lingkungan, yang fokus

pada kegiatan jangka panjang yang berkelanjutan untuk melindungi hutan. Masyarakat yang

tinggal di dalam dan sekitar hutan berpotensi menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar,

namun sebaliknya mereka juga dapat berperan untuk melindunginya. Kita perlu melibatkan

masyarakat tersebut, untuk mendidik mereka tentang pentingnya konservasi lingkungan, dan

memberdayakan mereka untuk mengambil peran penting dalam konservasi hutan di Indonesia.

Green Initiative Foundation (GIF) telah bekerja dengan masyarakat di Jawa Barat sejak 2010,

memberdayakan komunitas yang tinggal di sekitar hutan yang rentan dan masyarakat umum di

sekitarnya untuk mendukung konservasi lingkungan dan mengadopsi gaya hidup yang lebih

berkelanjutan. Selama lebih dari 5 tahun, proyek reboisasi berbasis masyarakat kami berhasil

merehabilitasi 38 hektar Hutan Lindung Gunung Gede Pangrango, dan lebih dari 1300 orang

telah berpartisipasi dalam program ekonomi, sosial dan lingkungan ini. Pemberdayaan

ekonomi masyarakat menjadi salah satu kuncinya; mendorong masyarakat untuk menemukan

mata pencaharian alternatif sebagai upaya mendukung konservasi lingkungan, dan juga

pemberdayaan sosial; mendorong masyarakat untuk mengidentifikasi apa yang mereka dapat

lakukan untuk lingkungan mereka dan menjadi bagian di dalamnya untuk melindungi hutan.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pendekatan usaha berbasis mata pencaharian

fokus pada edukasi masyarakat tentang penguatan keterampilan baru berdasarkan sumber

daya yang tersedia. Namun, pengalaman kami, hal tersebut tidak secara otomatis

menghasilkan sebuah usaha kecil yang berkembang. Mereka yang berhasil memiliki satu

kesamaan; mereka dapat memenuhi kebutuhan pasar. Kami melihat banyak organisasi di dunia

yang mendorong kewirausahaan sebagai mata pencaharian alternatif dengan cara yang

berbeda; 'Keterampilan dulu, usaha kemudian’. Salah satu organisasi tersebut adalah Yayasan

Best Practices dari India, yang menciptakan program pelatihan jangka panjang dengan

mengajarkan masyarakat tentang apa saja yang diperlukan untuk memulai usaha berdasarkan

kebutuhan pasar. Program tersebut menginspirasi kami untuk menyusun program pelatihan

baru yang fokus pada analisis pasar sebagai dasar usaha kecil dengan bekerja sama dengan

BMU Nusantara.

Kami berharap bahwa melalui program Market Oriented Revenue Enhancement (MORE), peserta dari masyarakat petani, dimana kami bekerja, dapat menciptakan usaha yang layak

| 5

Market Oriented Revenue Enhancement

dan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sumber penghasilan selain kegiatan pertanian

diharapkan tidak hanya dapat mengurangi pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan,

akan tetapi juga menambah sumber penghasilan keluarga, mengurangi tingkat kerentanan

ekonomi mereka dan mengurangi kemiskinan. Kami juga berharap bahwa program pelatihan ini

dapat membantu peserta menjadi lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi tantangan di

masa mendatang, untuk memastikan mereka dan keluarganya dapat memenuhi kebutuhan

hidup dalam jangka panjang.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim BMU Nusantara yang, dengan

keahlian dan keterampilan mereka, telah membantu menyusun program pelatihan ini. Kami

juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar New Zealand di Indonesia atas

dukungan secara berkelanjutan kepada GIF, terutama dalam proyek ini. Terakhir, terima kasih

kepada masyarakat Sarongge dan Tunggilis atas dukungan mereka selama ini. Kami berharap

program ini dapat membantu masyarakat Sarongge dan Tunggilis pada khususnya. Semoga

sukses!

Jakarta, 6 Maret 2015

Emma Piper

Direktur Green Initiative Foundation

| 6

Market Oriented Revenue Enhancement

PRAKATA

MORE atau Market Oriented Revenue Enhancement merupakan sebuah paket pelatihan kewirausahaan yang berorientasi pada pasar. Modul ini bertujuan untuk mendorong peningkatan pendapatan melalui kewirausahaan berbasis kebutuhan pasar, baik bagi calon wirausaha maupun mereka yang telah menjalankan usaha berskala kecil. Berbeda dengan modul kewirausahaan lainnya, paket pelatihan MORE lebih fokus pada pemahaman dan keterampilan dasar mengenai bagaimana membangun usaha yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. MORE dirancang sedemian rupa agar dapat merespon peluang pasar berbasis sumber daya lokal sehingga dapat mendorong peningkatan sumber pendapatan masyarakat.

Paket modul MORE merupakan adaptasi dari salah satu modul yang dikembangkan oleh Yayasan Best Practices di India, Market Oriented Value Enhancement (MOVE) yang dirancang untuk disesuaikan konten dan konteksnya dengan mengacu pada referensi pelatihan kewirausahaan yang dikembangkan oleh International Labour Organization (ILO), seperti Gender and Enterpreneurship Together (GET) Ahead dan Start and Improve Your Business (SIYB).

Secara khusus, paket pelatihan kewirausahaan MORE didesain untuk menjawab kebutuhan masyarakat Sarongge dan Tunggilis yang tinggal di sekitar Hutan Lindung Gunung Gede Pangrango yang menjadi beneficiaries dari program Green Initiative Foundation (GIF). Modul ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penciptaan sumber penghasilan masyarakat setempat sehingga mendorong masyarakat untuk menemukan mata pencaharian alternatif sebagai upaya mendukung konservasi hutan dan lingkungan dimana mereka tinggal.

Kami berharap modul ini dapat mendorong upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis pada kebutuhan dan keinginan pasar sehingga peluang keberhasilan usahanya meningkat. Kami meyakini bahwa seiring dengan meningkatnya pemahaman dan keterampilan dalam kewirausahaan berbasis pasar ini akan berbanding lurus dengan upaya peningkatan pendapatan masyarakat.

Modul ini didesain secara khusus untuk dapat digunakan sebagai rujukan sekaligus panduan bagi para Fasilitator dan Pendamping masyarakat yang bergerak dalam pemberdayaan ekonomi melalui isu kewirausahaan. Terbagi menjadi 13 sesi, modul ini diawali dengan Sesi 1 Perkenalan Program dan Peserta, sebagai pengantar dalam dinamika kelas pelatihan. Sesi 2 Keberhasilan Usaha sebagai materi kunci untuk menekankan faktor-faktor utama apa saja yang dibutuhkan untuk meningkatkan peluang keberhasilan usaha. Sesi 3 Penetapan Tujuan sengaja dihadirkan sebagai faktor pertama yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan peluang keberhasilan usaha. Sesi ini menekankan pada pentingnya membuat tujuan atau target pasar yang terukur sekaligus membangun komitmen awal dalam menjalankan usaha. Sesi 4 Pemetaan Usaha, sebagai pengantar pemasaran dan merupakan faktor penentu keberhasilan penetrasi pasar berikutnya, bertujuan untuk mengetahui pentingnya identifikasi lingkungan sosial, ekonomi dan budaya dimana usaha tersebut akan dijalankan. Sesi 5 Riset Pasar dihadirkan sebagai langkah lanjutan setelah mengetahui kondisi sosial, ekonomi dan budaya.

| 7

Market Oriented Revenue Enhancement

Riset pasar bertujuan untuk mempertajam pengetahuan mengenai kebutuhan dan keinginan pasar terhadap produk atau jasa yang akan dijalankan. Sesi 6 Ide Usaha bertujuan memberikan pembelajaran mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memutuskan ide usaha berdasarkan hasil riset pasar.

Selanjutnya, Sesi 7 Rencana Pemasaran bertujuan untuk menekankan pentingnya membedakan antara penjualan dan pemasaran sehingga peserta dapat menyusun rencana pemasaran secara spesifik berdasarkan ide usaha yang telah dipilih. Sesi 8 Siklus Usaha dihadirkan untuk mempertajam Bauran Pemasaran “Product (Produk)” untuk mengidentifikasi hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas produksi. Sesi 9 Menghitung Biaya dan Menetapkan Harga bertujuan untuk mempertajam langkah bauran pemasaran “Price (Harga)” dan mengidentifikasi langkah-langkah dalam menetapkan harga. Sesi 10 Rencana Keuangan bertujuan untuk memberikan pembelajaran mengenai merencanakan penjualan dan biaya, arus kas dan pentingnya pencatatan dalam usaha. Sesi 11 Menjual dengan Sukses membahas mengenai bagaimana peran/sikap pengusaha dapat mempengaruhi penjualan dan pemasaran. Sesi 12 Manajemen Diri dan Kerjasama Tim menekankan pada pentingnya kerjasama kelompok untuk mempermudah dalam menjalankan usaha. Sesi 13 Rencana Usaha merupakan sesi pamungkas dari modul MORE yang merangkum semua poin-poin penting dari semua sesi dalam bentuk rencana usaha dan rencana tindak lanjut setelah pelatihan.

Pada kesempatan ini, tim penyusun modul ingin mengucapkan terima kasih kepada Green Initiative Foundation (GIF) yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun modul ini sekaligus melakukan inisiasi awal dalam bentuk pelatihan kepada calon Fasilitator di komunitas Sarongge. Tim penyusun juga ingin berterima kasih kepada Edwar Fitri, Lingga Ariansyah, Bambang TS, Adi Nugraha, Adi Sunardi dan Turyatmonoto yang telah berkontribusi dalam penyusunan modul ini.

Terakhir, tim penyusun berharap bahwa modul ini tidak hanya menjadi pelengkap bagi modul dan referensi dalam capacity building kewirausahaan yang telah ada, akan tetapi modul ini dapat memberikan warna dan kontribusi positif bagi upaya bersama untuk peningkatan akses pasar bagi pengusaha kecil pada umumnya. Kritikan, masukan dan saran akan sangat berharga untuk menjadikan modul ini semakin ideal bagi kebutuhan masyarakat.

Bandung, Februari 2015

Tim Penyusun

Jimmy Febriyadi

Yudi Utomo

BMU Nusantara

| 8

Market Oriented Revenue Enhancement

TUJUAN, HARAPAN dan JADWAL PELATIHAN

Tujuan pelatihan Market Oriented Value Enhancement (MORE) adalah untuk memperkenalkan

paket pelatihan kewirausahaan yang lebih menekankan pada pasar (market oriented). Hal ini

penting untuk dapat menciptakan pola pikir (mindset) pengusaha mikro dalam menjalankan

usahanya berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar. Dengan demikian, modul

pelatihan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan penghasilan pengusaha mikro

melalui manajemen usaha dasar yang berorientasi pada pemenuhan permintaan pelanggan.

Harapan dari paket pelatihan ini adalah pada akhir pelatihan, peserta memperoleh

peningkatan:

1. Pengetahuan: peserta dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membuat

sebuah rencana usaha yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar.

2. Keterampilan: peserta dapat memiliki keterampilan dalam merencanakan usaha yang

sesuai dengan potensi diri dan lingkungan, dan membuat rencana keuangan dasar usaha.

3. Sikap: peserta dapat menyadari pentingnya sikap pengusaha yang dapat mendengarkan

kebutuhan dan keinginan pelanggan, pentingnya kerjasama dalam menjalankan usaha dan

memiliki mimpi untuk membangun ekonomi keluarga.

| 9

Market Oriented Revenue Enhancement

CONTOH JADWAL PELATIHAN

Waktu Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4

09:00 – 10:30 Perkenalan

Program dan Peserta

(Review &

Feedback Harian)

Riset Pasar

(Review &

Feedback Harian)

Menghitung Biaya &

Menetapkan Harga

(Review &

Feedback Harian)

Manajemen Diri & Kerjasama Tim

10:30 – 10:45 Coffee Break Coffee Break Coffee Break Coffee Break

10:45 – 12:15 Keberhasilan

Usaha Ide Usaha

Rencana Keuangan (1)

Rencana Tindak Lanjut/Rencana

Usaha

12:15 – 13:15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

13:15 – 14:45 Penetapan Tujuan Rencana

Pemasaran

Rencana Keuangan (2)

Evaluasi akhir dan

Penutupan

14:45 – 15:15 Coffee Break Coffee Break Coffee Break

15:15 – 16:45 Pemetaan Usaha Siklus Usaha Menjual dengan

Sukses

16:45 – 17:00 Reaksi Harian Reaksi Harian Reaksi Harian

| 10

Market Oriented Revenue Enhancement

PENGENALAN METODE ELC

Tahapan Siklus Belajar Dari Pengalaman

Modul ini menggunakan metode pembelajaran berdasarkan pengalaman (Experience Learning

Cycle/ELC). Metode ELC

adalah metode dan teknik

yang banyak melibatkan

peranserta peserta pelatihan,

dimana peran fasilitator

adalah membantu peserta

pelatihan menciptakan dan

suasana belajar. Dengan

demikian maka keterlibatan

aktif semua pihak menjadi

penting dalam proses belajar

dalam pendidikan orang

dewasa.

1. Tahap Mengalami (Pengalaman)Pengalaman merupakan inti proses belajar. Ini merupakan langkah awal dari proses refleksi.

Hal ini mencakup segala sesuatu yang telah kita alami yang mencakup kondisi kita, kegiatan-

kegiatan kita, perasaan-perasaan kita, pengamatan kita dan apa saja yang kita lihat, dengar

dan lakukan. Tahap Mengalami merupakan pengalaman yang benar-benar dialami oleh peserta

dan sejauh mungkin mempunyai dampak yang berarti.

2. Tahap Berbagi PengalamanMerupakan tahap kedua dalam proses belajar atau proses pelatihan. Kita memaparkan atau

menyampaikan berbagai pengalaman kita. Apa yang terjadi; Apa yang saya katakan, saya

rasakan; Apa yang dirasakan dan dikatakan oleh orang lain; Bagaimana pengalaman itu

mempunyai arti. Kita ingin berbagai pengalaman, perasaan dan nilai-nilai yang terkandung

dalam berbagai kondisi yang dialami dalam tahap mengalami.

| 11

Market Oriented Revenue Enhancement

3. Tahap MenganalisisTahap ini merupakan suatu proses pemahaman. Ini merupakan suatu proses untuk mencoba

memahami berbagai temuan dari proses pengalaman. Dalam tahap ini banyak hal yang perlu

diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan peranan dan pengaruh dari berbagai faktor dan

berbagai pihak. Misalkan; Mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa satu kelompok bisa berhasil

sedangkan yang lainnya tidak? Mengapa hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan? dan

lain sebagainya.

4. Tahap Menyimpulkan (Kesimpulan dan Pembelajaran)Ini merupakan tahap inti dalam proses belajar dan proses pelatihan. Berbagai ungkapan

pengalaman dan analisis yang terjadi, perlu ditarik suatu “kesimpulan” dan “pembelajaran”

sebagai bahan untuk menyusun perencanaan. Apa yang dapat kita lakukan untuk membuat

suatu perubahan yang diperlukan sehingga pengalaman yang kurang baik tidak akan terjadi

lagi dan pembelajaran tersebut bisa membuat peserta melakukan perubahan yang lebih baik.

5. Tahap Menerapkan (Kehidupan Nyata)Merupakan tahap dimana kita melakukan dan melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan

atas hasil pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan termasuk di dalamnya rencana aksi dan

implementasi. Sebab melaksanakan suatu kegiatan tersebut akan menjadi pengalaman nyata

yang kita perlukan untuk kita pikirkan lebih jauh tentang apa yang dapat kita pelajari dari

pengalaman-pengalaman tersebut untuk menetapkan tujuan dalam pembelajaran atau

pelatihan.

| 12

Market Oriented Revenue Enhancement

Catatan Fasilitator:

1. Kesesuaian dengan materi, permainan yang ada dalam ELC tidak bisa digunakan

sekedar just for fun atau sekedar selingan, tetapi harus benar-benar ada pelajaran

yang dapat diambil dan relevan dengan isi materi yang sementara di pelajari.

2. Kedekatan dan pencairan antar peserta sangat mempengaruhi keberhasilan

penggunaan metode ini. Untuk itu sedapat mungkin kebekuan peserta sudah dapat

dicairkan pada awal pelatihan.

3. Pada tahap “mengalami” peserta diusahakan untuk benar-benar dapat menghayati

pengalaman/permainan yang dilakukan sehingga partisipasi aktif dari masing-

masing peserta harus benar-benar tercipta.

4. Metode ELC lebih dapat diterapkan secara efektif dan intensif dengan jumlah

peserta tidak terlalu banyak, minimal 12 orang dan maksimal 20 orang. Alokasi waktu

yang memadai perlu menjadi perhatian fasilitator. Untuk itu, sebelum memulai suatu

sesi hendaknya dipertimbangkan alokasi waktu yang tersedia.

5. Untuk mencapai hasil yang optimal, tersedianya fasilitas dan alat bantu yang

memadai juga tidak dapat dikesampingkan. Tetapi dalam penggunaan alat bantu

yang perlu diperhatikan adalah ketepatan alat bantu dengan kebutuhan pelatihan

dan bukan sekedar banyaknya alat bantu yang tersedia.

| 13

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 1 – PERKENALAN PROGRAM DAN PESERTA

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi ini, diharapkan peserta akan dapat:

Saling berkenalan antar peserta.

Menyebutkan harapan mereka mengikuti pelatihan.

Mengetahui tujuan pelatihan dan materi yang akan dibahas dalam pelatihan.

Menyepakati aturan kelas.

Material: Flipchart, metaplan, Spidol, Kertas A4

Durasi 90 menit

Alat Bantu Pelatihan: -

Langkah-langkah: Langkah 1: Permainan Potret Diri, Perkenalan Peserta dan Fasilitator (60 menit)

Langkah 2: Curah Pikiran, Harapan Peserta (10 menit)

Langkah 3: Ceramah, Tujuan dan Harapan Pelatihan (10 menit)

Langkah 4: Diskusi, Kesepakatan Kelas (10 menit)

Langkah 1: Permainan Potret Diri, Perkenalan Peserta dan Fasilitator (60 menit)

Ucapkan salam dan selamat datang kepada peserta pelatihan. Perkenalkan nama Fasilitator,

domisili dan nama lembaga, juga pengalaman memfasilitasi pelatihan. Ajak rekan Fasilitator

untuk memperkenalkan dirinya juga.

Ajak peserta untuk saling berkenalan sambil bermain permainan “Potret Diri” dengan cara

sebagai berikut:

Bagikan kertas HVS ukuran A4 kepada semua peserta. Ajak peserta untuk menggambarkan

pas foto diri masing-masing pada kertas tersebut. Beri contoh terlebih dahulu apabila ada

| 16

Market Oriented Revenue Enhancement

peserta yang belum mengerti. Beri waktu peserta selama 5 menit untuk menggambar potret diri

mereka.

Setelah semua peserta selesai menggambar, kumpulkan gambar tersebut. Acak urutan gambar

tersebut dan bagikan kembali kepada peserta secara acak.

Minta peserta untuk mencari siapa pemilik gambar tersebut untuk diwawancarai dan

berkenalan. Hal-hal yang diwawancarai adalah nama, domisili/asal daerah dan latar

belakang/jenis usaha (atau dapat dirubah sesuai informasi yang Fasilitator ingin ketahui).

Apabila semua peserta sudah saling berkenalan, ajak peserta untuk menempelkan potret

dirinya pada kertas flipchart yang telah ditempel di dinding.

Langkah 2: Curah Pikiran, Harapan Peserta (10 menit)

Sampaikan bahwa peserta pasti memiliki harapan mengikuti pelatihan, ajak peserta untuk

membahas harapan tersebut. Bagaimana caranya? Bagikan kertas satu kartu Metaplan

kepada setiap peserta dan meminta mereka untuk menuliskan harapan mereka mengikuti

pelatihan dikertas metaplan tersebut secara memanjang (landscape), tulis dengan

menggunakan spidol, 1 metaplan 1 ide, tulis dengan huruf yang besar & maksimal 3 baris.

Kumpulkan kartu metaplan dan bacakan satu persatu lalu tempel di kertas plano , apabila

ditemui harapan yang sama dengan kartu sebelumnya yang telah tertempel maka kartu

tersebut tidak perlu ditempel.

Langkah 3: Ceramah, Tujuan dan Harapan Pelatihan (10 menit)

Kemudian sampaikan tujuan pelatihan dan harapan pelatihan. Berdasarkan tujuan dan harapan

pelatihan tersebut, kartu metaplan harapan peserta dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 1. Harapan

peserta yang bisa diperoleh dalam pelatihan, 2. Harapan peserta yang tidak akan diperoleh

dalam pelatihan dan 3. Harapan peserta yang diharapkan akan dapat diperoleh setelah

mengikuti pelatihan.

Untuk memenuhi harapan tersebut, bagikan jadwal pelatihan dan bacakan materi-materi yang

akan dibahas dalam pelatihan ini.

| 17

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 4: Diskusi, Kesepakatan Kelas (10 menit)

Ajak peserta untuk mengusulkan beberapa kesepakatan kelas dan tulis kesepakatan tersebut di

kertas plano kemudian ditempelkan di dinding kelas. (misalnya, tepat waktu, menghormati satu

sama lain, mendengarkan ketika ada orang yang berbicara, angkat tangan apabila akan

berbicara, HP dilarang berbunyi, disiplin waktu, dll.). Minta peserta untuk menambahkan apa

yang bisa dilakukan dan apa yang tidak bisa dilakukan. Peserta bisa juga menyarankan

hukuman apabila ada peserta yang melanggar kesepakatan kelas (seperti denda, menari atau

menyanyi). Apabila perlu , klarifikasi kembali mengenai logistik selama pelatihan berlangsung

dan pastikan untuk memilih ketua kelas untuk memastikan semua peserta akan mematuhi

kesepakatan kelas tersebut.

Catatan Fasilitator:

Tujuan pelatihan: Market Oriented Value Enhancement (MORE) adalah untuk

memperkenalkan paket pelatihan kewirausahaan yang lebih menekankan pada pasar

(market oriented).

Harapan dari paket pelatihan ini adalah pada akhir pelatihan, peserta memperoleh

peningkatan:

1. Pengetahuan: peserta dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana

membuat sebuah rencana usaha yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan

pasar.

2. Keterampilan: peserta dapat memiliki keterampilan dalam merencanakan

usaha yang sesuai dengan potensi diri dan lingkungan, dan membuat rencana

keuangan dasar usaha.

3. Sikap: peserta dapat menyadari pentingnya sikap pengusaha yang dapat

mendengarkan kebutuhan dan keinginan pelanggan, pentingnya kerjasama

dalam menjalankan usaha dan memiliki mimpi untuk membangun ekonomi

keluarga.

| 18

Market Oriented Revenue Enhancement

Tutup sesi Perkenalan dengan mengucapkan selamat berlatih.

| 19

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 2 – KEBERHASILAN USAHA

Tujuan Sesi: Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:

Mengetahui masukan-masukan penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan

usaha.

Menyadari pentingnya memahami kebutuhan pasar sebagai dasar keberhasilan

usaha.

Material: Flipchart, Spidol, Manik-manik/Mute, Benang Kain, Benang Nylon, Jarum Jahit,

Mangkuk, Uang Mainan, Gunting.

Durasi 90 menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 2.1. Tabel Permainan Gelang

Langkah-langkah: Langkah 1: Permainan, Produksi Gelang (40 menit)

Langkah 2: Diskusi, Masukan-masukan Penting yang Mempengaruhi Keberhasilan

Usaha (25 menit)

Langkah 3: Diskusi, Pemasaran Sebagai Salah Satu Faktor Penting dalam

Keberhasilan Usaha (25 menit)

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (15 menit)

Langkah 1: Permainan, Produksi Gelang (40 menit)

Jelaskan kepada peserta bahwa Fasilitator dan peserta akan sama-sama mempelajari hal-hal

apa saja yang bisa meningkatkan peluang keberhasilan usaha. Dalam sesi ini, peserta akan

diajak bermain peran sebagai kelompok pengusaha dan pada akhir permainan akan menarik

pembelajaran dari permainan tersebut.

| 21

Market Oriented Revenue Enhancement

Bagi peserta menjadi 4 kelompok. Jelaskan kepada peserta bahwa mereka akan berperan

sebagai kelompok pengusaha yang akan memproduksi produk gelang. 1 orang Fasilitator

akan berperan sebagai pembeli dan 1 orang Fasilitator akan berperan sebagai penyedia bahan

baku. Bagikan kepada peserta sejumlah uang tertentu sebagai modal mereka menjalankan

usaha, masing-masing kelompok diberikan sejumlah uang yang sama besar. Sebelum setiap

kelompok memproduksi produk tersebut, setiap kelompok dipersilahkan untuk mencari

informasi mengenai ketersediaan & harga bahan baku.

Beri waktu peserta untuk mendiskusikan berapa banyak produk yang akan mereka buat

selama 10 menit. Ajak peserta membuat komitmen dengan pembeli perihal produk yang

diinginkan dan juga perihal harga. Minta peserta untuk menuliskan komitmen mereka dalam

tabel 2.1 yang sudah dibuat pada kertas flipchart. Tidak boleh ada perubahan komitmen

pada pertengahan permainan.

Berikan waktu selama 15 menit pada setiap kelompok untuk membeli bahan baku dan

memproduksi produk tersebut. Setelah waktu habis, ajak peserta untuk mengumpulkan

hasil produksinya dan jumlahnya dicatat pada tabel 2.1.

Persilahkan pembeli untuk memeriksa hasil pekerjaan setiap kelompok dan memastikan bahwa

produk yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembeli. Pembeli

menjelaskan kepada peserta bahwa Ia hanya membeli produk yang sesuai dengan contoh,

(baik dari susunan warna, maupun bahan) kuat dan rapi.

Masing-masing kelompok menuliskan pada tabel 2.1 berapa banyak produk yang terjual.

Catatan Fasilitator:

1. Setiap Kelompok diberikan modal sebesar Rp 200.000.2. Fasilitator menentukan harga setiap bahan baku (manik-manik Rp

50.000/kantong, benang Rp 5.000/set, Jarum Rp 25.000/set, gunting Rp25.000/unit).

3. Pembeli akan membeli produk sebesar Rp 30.000/gelang4. Apabila tidak ditanyakan, penjual jangan memberitahukan informasi bahwa

produk gelang harus sesuai contoh, kuat dan rapih.5. Apabila tidak diminta, penjual jangan menjual benang nylon kepada peserta.

Harga nylon sebesar Rp. 10.000/unit

| 22

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Diskusi, Masukan-masukan Penting yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha (25 menit)

Tanyakan perasaan setiap kelompok setelah memainkan permainan produksi gelang ini,

kaitkan juga dengan jumlah produksi yang berhasil dijual atau bahkan yang gagal terjual.

Analisis semua temuan yang terjadi dalam permainan. Sebagai contoh, mengapa hanya bisa

terjual 1 gelang? Mengapa ada satu kelompok berhasil menjual lebih banyak gelang dibanding

kelompok lain?

Tarik pembelajaran dan kesimpulan, tanyakan kepada peserta: berdasarkan permainan yang

sudah dilakukan, hal-hal penting apa saja yang harus diperhatikan untuk meningkatkan

keberhasilan sebuah usaha? Tuliskan jawaban peserta pada kertas flipchart. Tambahkan poin-

poin berikut ketika belum disebutkan oleh peserta:

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENINGKATKAN KEBERHASILAN USAHA

1. Penetapan Tujuan

2. Mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar.

3. Mengetahui ketersediaan pasokan

4. Faktor Sumber Daya Manusia/SDM (Keterampilan dan Manajemen Tim)

5. Perencanaan Usaha

| 23

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 3: Diskusi, Pemasaran sebagai Salah Satu Faktor Penting dalam Keberhasilan Usaha (15 menit)

Jelaskan kepada peserta: Mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar merupakan salah satu

poin yang sangat penting dalam meningkatkan peluang keberhasilan usaha. Dengan

mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar, maka pemasaran akan bisa dilakukan dengan

efektif dan efisien. Selain mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam pemasaran. Ajak peserta untuk berdiskusi “hal-hal apa saja yang

harus diperhatikan dalam melakukan pemasaran?”.

Rangkum jawaban peserta dan jelaskan kepada peserta, bahwa “Bauran Pemasaran (5P –

Product, Price, Place, Promotion, People) merupakan hal penting yang harus diperhatikan

dalam melakukan pemasaran. Bauran Pemasaran akan dibahas didalam sesi berikutnya.

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Keberhasilan Usaha.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Keberhasilan Usaha ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa meningkatkan peluang

keberhasilan usaha?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

| 24

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 2.1. Tabel Permainan Gelang

Kelompok Komitmen Hasil Produksi Terjual

1

2

3

4

| 25

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 3 – PENETAPAN TUJUAN

Tujuan Sesi: Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:

Menentukan tujuan usaha dengan SMART.

Memahami pentingnya menentukan tujuan dalam usaha.

Material: Flipchart, Spidol, Uang Koin

Durasi: 90 menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 3.1. Tabel Penetapan Tujuan kelompok

Langkah-langkah: Langkah 1: Permainan, Lempar Koin (30 menit)

Langkah 2: Diskusi, Menentukan Tujuan dengan SMART (20 menit)

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Pentingnya Menentukan Tujuan dalam USAHA (30

menit)

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Permainan, Lempar Koin (30 menit)

Ajak peserta untuk mengingat kembali mengenai pembelajaran yang telah didapat dalam sesi

sebelumnya, yaitu sesi “Keberhasilan Usaha”. Salah satu faktor penting yang dapat

meningkatkan peluang keberhasilan usaha adalah penetapan tujuan. Sampaikan bahwa dalam

sesi ini kita akan bersama-sama belajar mengenai sesi “Penetapan Tujuan”.

Bagi peserta menjadi 4 kelompok. Jelaskan kepada peserta bahwa mereka akan bermain

lempar koin.

Jelaskan kepada peserta mengenai aturan bermain lempar koin:

Masing-masing kelompok berdiri berbaris. Di depan kelas terdapat 3 buah lingkaran dengan

jarak dan ukuran yang berbeda-beda. Yang bermain pertama adalah kelompok 1 dan 2,

| 27

Market Oriented Revenue Enhancement

sedangkan kelompok 3 & 4 menjadi penonton. Setelah kelompok 1 & 2 selesai melemparkan

koinnya, selanjutnya giliran kelompok 3 & 4.

Setiap anggota kelompok akan mendapatkan 2 buah koin. Masing-masing anggota kelompok

akan bergantian melemparkan koin tersebut kedalam lingkaran yang telah disediakan. Setiap

anggota kelompok hanya melempar satu kali kemudian mundur ke belakang untuk

melemparkan koin yang tersisa pada putaran selanjutnya. Setiap koin yang masuk kedalam

lingkaran akan mendapatkan nilai yang berbeda. Lingkaran 1 bernilai 10 kali lipat nilai koin,

lingkaran dua bernilai 30 kali lipat nilai koin, sedangkan lingkaran ketiga yang jaraknya paling

jauh mendapatkan nilai 50 kali lipat nilai koin.

Beri waktu selama 1 menit kepada setiap kelompok untuk membuat strategi permainan. Setelah

selesai berdiskusi, ajak kelompok 1 dan 2 untuk bersiap pada posisinya. Berikan waktu selama

5 menit untuk melakukan permainan. Setelah waktu habis, anggota kelompok yang masih

memegang koin dilarang untuk melemparkannya kembali. Hitung berapa poin yang didapat

oleh kelompok 1 dan 2. Tuliskan poin setiap kelompok pada tabel nilai di kertas flipchart.

Lakukan hal tersebut diatas untuk kelompok 3 & 4.

Setelah semua kelompok selesai memainkan permainan lempar koin, ajak peserta untuk

melihat tabel nilai. Ucapkan selamat kepada kelompok dengan nilai tertinggi.

| 28

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Diskusi, Menentukan Tujuan dengan SMART (20 menit)

Tanyakan perasaan setiap kelompok setelah memainkan permainan lempar koin, kaitkan juga

dengan jumlah poin yang dikumpulkan atau bahkan yang gagal mendapatkan poin.

Analisis semua temuan yang terjadi dalam permainan. Sebagai contoh, Mengapa ada satu

kelompok berhasil mendapatkan lebih banyak poin dibanding kelompok lain? Mengapa lebih

banyak koin yang masuk di lingkaran pertama dibandingkan lingkaran ketiga?

Tanyakan kepada setiap kelompok:

Strategi apa yang dijalankan oleh setiap kelompok?

Berkaitan dengan penetapan tujuan, apa yang sebaiknya dilakukan dalam menetapkan sebuah

tujuan? Tuliskan jawaban peserta pada kertas flipchart. Tambahkan poin-poin pentingnya

menetapkan tujuan dalam kaitannya dengan pemasaran dan tujuan yang SMART.

Catatan Fasilitator:

Lingkaran lempar koin memiliki ukuran dan jarak yang berbeda. Lingkaran ke-1: Ukuran besar dan dekat dengan posisi melempar, diibaratkan pasar lokal yang lebih dekat, meskipun harga jual sangat murah. Lingkaran ke-2: Ukuran lebih kecil dibanding lingkaran pertama dan jarak yang lebih jauh dibanding lingkaran pertama, diibaratkan pasar yang lebih jauh, harga jual bisa disesuaikan. Lingkaran ke-3: Ukuran lebih kecil dibanding lingkaran kedua dan jarak yang lebih jauh dibanding lingkaran kedua, diibaratkan pasar luar yang lebih jauh, meskipun harganya bisa meningkat.

Penetapan tujuan yang SMART Specific : Spesifik Measurable : Terukur Achievable : Dapat Tercapai Realistic : Realistis Time-bound : Terikat Waktu

| 29

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Pentingnya Menentukan Tujuan dalam Usaha (30 menit)

Tanyakan kepada peserta:

Ajak peserta kembali bergabung dengan kelompoknya. 4 kelompok tersebut diminta untuk

mendiskusikan “Mengapa penting menetapkan tujuan usaha yang SMART?”. Bagikan kertas flipchart dan spidol kepada masing-masing kelompok. Minta setiap kelompok

untuk menuliskan hasil diskusi kelompoknya pada kertas flipchart. Beri waktu selama 5 menit

untuk setiap kelompok untuk berdiskusi. Setelah waktu habis, kumpulkan flipchart jawaban

setiap kelompok, ajak perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya, waktu maksimal masing-masing kelompok untuk presentasi adalah

selama 2 menit.

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Penetapan Tujuan.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Penetapan Tujuan ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa menetapkan tujuan usaha sesuai

dengan pemasaran dan menetapkan tujuan dengan SMART?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

Pokok-pokok kunci dalam sesi ini adalah:

PENETAPAN TUJUAN USAHA YANG BAIK

1. Setiap Usaha harus memiliki tujuan usaha.

2. Tujuan Pemasaran dan Tujuan Usaha harus SMART.

3. Tujuan Usaha dibuat secara bertahap sesuai kemampuan.

| 30

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 3.1. Tabel Penetapan Tujuan kelompok

Kelompok Lingkaran 1

(10x)

Lingkaran 2

(30x)

Lingkaran 3

(50x)

Total

Nilai

1

2

3

4

| 31

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 4 – PEMETAAN USAHA

Tujuan Sesi: Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:

Menyadari lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan di tempat mereka

menjalankan usaha akan mempengaruhi pemasaran.

Menganalisa peluang dan hambatan di lokasi usaha.

Material: Flipchart, Spidol, krayon

Durasi 90 menit

Alat Bantu Pelatihan: -

Langkah-langkah: Langkah 1: Diskusi Kelompok, Membuat Pemetaan Usaha (35 menit)

Langkah 2: Diskusi, Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Pemetaan Usaha dan

Pemasaran (15 menit)

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Analisa Peluang dan Hambatan di Lokasi Usaha (30

menit)

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Diskusi Kelompok, Membuat Pemetaan Usaha (35 menit) Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami tempat mereka akan melakukan usaha dan

faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran usaha, seperti lokasi usaha, pasar, sarana dan

prasarana, dan seterusnya. Dalam sesi ini, kita akan melihat berbagai faktor ini.

Jelaskan Pemetaan Usaha: Pemetaan usaha adalah pembuatan gambar lingkungan tempat

pengusaha akan/sudah menjalankan usahanya. Dalam sesi ini, peserta akan menggambar

sebuah peta lokasi usaha di daerah mereka.

Bagi Peserta menjadi 4 kelompok dan ajak mereka untuk membuat gambar lokasi tempat salah

satu anggota kelompoknya menjalankan usahanya. Gambar peta tersebut harus sesuai dengan

| 33

Market Oriented Revenue Enhancement

kondisi sebenarnya. Sebelum peserta menggambar, Fasilitator memberikan contoh pemetaan

usaha, yang terdapat hal-hal berikut ini:

• Lokasi Usaha

• Pemukiman penduduk

• Tempat produksi dan pemasaran: Pasar, pertokoan, bengkel, lahan pertanian, pabrik, dll.

• Lembaga lokal, seperti kantor pemerintahan, perkantoran, sekolah, bank, rumah sakit, kantor

pos, dll.

• Tempat umum, seperti terminal, stasiun, dll.

Jelaskan kepada peserta

bahwa mereka tidak akan

menilai sebuah gambar dari

bagus atau jeleknya gambar

tersebut, tidak perlu berjiwa

seni dan pandai menggambar

untuk membuat pemetaan

usaha tersebut.

Dorong dan dukunglah

kreativitas dan imajinasi

dari masing-masing

kelompok untuk

membuat gambar

pemetaan usaha tersebut.

Ajak setiap anggota kelompok

untuk berpartisipasi

penuh dalam pembuatan

gambar tersebut. Setiap

kelompok diberi waktu

selama 10 menit untuk

membuat gambar

Pemetaan tersebut.

| 34

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Diskusi, Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Pemetaan Usaha dan Pemasaran (15 menit)

Ajak setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompoknya. Pemaparan setiap

kelompok maksimal 2 menit.

Tanyakan kepada mereka: “Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pemetaan dan pemasaran usaha mereka?” Catat poin-poin penting dari hasil diskusi dan tambahkan faktor-faktor berikut apabila belum

disebutkan oleh peserta:

- Permintaan: pembeli atau pelanggan dan kebutuhan serta keinginan mereka.

- Pasokan: kualitas dan kuantitas bahan baku atau barang yang akan dijual.

- Jarak geografis: berapa jauh pembelian bahan baku dan lokasi pemasaran, berapa jauh ke

tempat lahan pertanian atau perkebunan.

- Pesaing yang sudah ada atau bahkan yang akan datang.

- Peran dari Badan/Lembaga/Komunitas pendukung usaha.

- Peran dari jaringan.

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Analisa Peluang dan Hambatan di Lokasi Usaha (30 menit)

Ajak setiap kelompok untuk mengambil kembali gambar pemetaan usahanya. Setiap kelompok

tersebut diminta untuk mendiskusikan “Peluang dan hambatan di lokasi usaha mereka”. Setiap

kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka dan ajak kelompok lain untuk

memberikan masukan terhadap peluang dan hambatan tersebut.

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Pemetaan Usaha.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Pemetaan Usaha ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan berkaitan dengan Pemetaan Usaha dan

Pemasaran?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

| 35

Market Oriented Revenue Enhancement

Pokok-pokok kunci dalam sesi ini adalah:

PEMETAAN USAHA

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemetaan usaha; Area pemasaran, sumber

bahan baku, jarak geografis: lokasi pemasaran & lokasi penjualan bahan baku,

pesaing, lembaga penunjang dan jaringan usaha.

2. Peluang merupakan hal-hal yang bisa meningkatkan usaha, sedangkan

hambatan merupakan hal-hal yang bisa memberikan ancaman terhadap

keberlangsungan usaha. Dengan mengetahui peluang, peserta dapat membuat

strategi untuk menangkap peluang-peluang usaha yang ada. Dengan

mengetahui hambatan usaha, para peserta dapat membuat persiapan dan

strategi untuk mengatasi hambatan tersebut.

| 36

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 5 – RISET PASAR

Tujuan Sesi: Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:

Mengetahui cara melakukan pengamatan usaha.

Menggali informasi mengenai kebutuhan pasar.

Material: Flipchart, Spidol

Durasi 90 menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 5.1. Form Penelitian Pasar

Langkah-langkah: Langkah 1: Curah Pikiran, Apa itu Pemasaran (35 menit)

Langkah 2: Diskusi & Studi Kasus, Penelitian Pasar (20 menit)

Langkah 3: Latihan, Latihan Penelitian Pasar (25 menit)

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Curah Pikiran, Apa itu Pemasaran (35 menit)

Tanyakan kepada peserta: “Apa itu pemasaran?”

Jelaskan bahwa pemasaran adalah segala sesuatu yang Anda lakukan untuk mendapatkan

informasi mengenai siapa pelanggan Anda dan apa yang pelanggan butuhkan dan inginkan.

Hal ini untuk dapat memuaskan pelanggan dan Anda juga mendapatkan keuntungan dengan:

• Menyediakan produk atau jasa yang mereka butuhkan

• Menetapkan harga yang mampu mereka bayar

• Menawarkan barang atau jasa Anda kepada mereka; dan

• Memberikan informasi dan menarik pelanggan agar mereka mau membeli barang atau jasa

Anda.

| 38

Market Oriented Revenue Enhancement

Pemasaran merupakan bagian terpenting dalam memulai dan menjalankan bisnis Anda.

Sebagus apapun produk atau jasa Anda, jika Anda tidak dapat memasarkannya dengan tepat,

maka tidak akan ada orang yang membelinya.

Pemasaran tidak pernah berhenti. Setiap waktu ketika Anda menjalankan bisnis, Anda harus

selalu mendengarkan kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda, menjual produk yang

dibutuhkan dan diinginkan dan memberikan layanan yang bagus.

Sebagai permulaan, Anda perlu mempelajari lebih banyak mengenai pelanggan dan pesaing

Anda melalui Penelitian Pasar. Selanjutnya gunakan informasi dari penelitian pasar Anda untuk

membuat ide usaha dan rencana pemasaran Anda.

Langkah 2: Diskusi & Studi Kasus, Penelitian Pasar (20 menit)

Tanyakan kepada peserta: “Apa itu Penelitian Pasar?”, “Mengapa harus melakukan Penelitian Pasar?”. Tulis jawaban peserta pada kertas flipchart. Selanjutnya tanyakan kepada peserta: “Darimana kita bisa mendapatkan informasi atau mencari tahu lebih banyak tentang pelanggan dan pesaing Anda?”. Ajak peserta

mendiskusikannya dalam kerja

kelompok. Bagi peserta menjadi

4 kelompok, kemudian minta

setiap kelompok untuk

mendiskusikannya selama 5

menit.

Ajak peserta untuk

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka maksimal

selama 2 menit.

| 39

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 3: Latihan, Penelitian Pasar (25 menit)

Ajak peserta untuk melakukan studi kasus penelitian pasar.

Bu Mimin dan Bu Ida sudah lama tinggal di daerah Cianjur. Mereka berencana untuk

mengembangkan usahanya, salah satu caranya adalah dengan melakukan riset pasar. Selama

ini Bu Mimin dan Bu Ida membuat sabun dan menjualnya hanya kepada tamu asing yang

datang ke desanya. Bu Mimin dan Bu Ida berencana untuk berbicara kepada pemilik toko di

sekitar daerahnya dan juga mengunjungi beberapa hotel, untuk mengetahui kebutuhan dan

keinginan para calon pelanggannya. Mereka juga berbicara kepada teman mereka untuk

mencari tahu mengenai sabun apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Bu Mimin dan Bu Ida

juga mempelajari jenis-jenis sabun yang laku di toko-toko dan jenis sabun yang digunakan di

hotel-hotel di dekat daerah mereka

Catatan Fasilitator:

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Anda dapat mencari tahu lebih banyak

tentang pelanggan dan pesaing Anda:

• Bicara dengan calon pelanggan. Tanyakan kepada mereka, contohnya:

- Produk atau jasa yang ingin mereka beli?

- Pendapat mereka mengenai pesaing Anda?

• Pelajari usaha pesaing Anda. Carilah informasi mengenai:

- Produk atau jasa mereka, seperti kualitas dan bentuknya?

- Harga pesaing?

- Bagaimana pesaing menarik pelanggan?

• Tanyakan kepada pemasok dan teman usaha Anda:

- Produk mana yang paling banyak terjual?

• Bacalah koran, majalah, internet, dan katalog untuk mendapatkan informasi

mengenai usaha.

| 40

Market Oriented Revenue Enhancement

Lakukan penelitian pasar untuk bisnis yang Anda usulkan dengan mengumpulkan informasi

mengenai produk atau jasa Anda, pelanggan dan pesaing. Empat kolom di Formulir Penelitian

Pasar akan mengarahkan Anda.

1. Untuk Kolom 1, pikirkan setiap produk atau jasa yang akan Anda jual. Untuk pengecer atau

grosir, mungkin pikirkan setiap kelompok atau produk yang sejenis.

2. Untuk Kolom 2, Anda perlu mempelajari dan menggambarkan pelanggan untuk setiap

produk dan jasa. Siapa pelanggan yang menginginkan produk atau jasa dan apakah

mereka bersedia membayar untuk produk atau jasa tersebut?

3. Untuk Kolom 3, pikirkan dan tuliskan kebutuhan pelanggan yang dapat dipuaskan oleh

produk atau jasa Anda. Juga, tuliskan keinginan khusus pelanggan mengenai produk atau

jasa, dimana mereka ingin membelinya, bagaimana mereka membeli dan berapa harga

yang dapat dijangkau pelanggan.

4. Untuk Kolom 4, tuliskan informasi penting yang telah Anda temukan mengenai pesaing

Anda.

1 2 3 4

Produk atau jasa

Pelanggan Kebutuhan & pilihan

pelanggan Pesaing

Sabun Tamu Asing

Sabun dengan bahan

alami dan tradisional.

Pabrik Sabun:

• Banyak Menggunakan

bahan kimia.

• Tidak mengantarkan

barang ke pelanggan.

• Terletak di tengah kota.

• Memproduksi berbagai

macam jenis sabun.

Hotel Sabun dengan ukuran

yang kecil dan harga

yang murah.

Toko Sabun dengan

keharuman yang wangi

dan lembut untuk kulit.

Pelanggan

Perorangan

Sabun dengan

keharuman yang wangi

dan dengan harga

yang murah.

| 41

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Riset Pasar.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Riset Pasar ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan berkaitan dengan Riset Pasar?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

| 42

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 5.1. Form Penelitian Pasar

1 2 3 4

Produk atau jasa Pelanggan Kebutuhan dan

pilihan pelanggan Pesaing

| 43

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 6 – IDE USAHA

Tujuan Sesi: Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:

Berlatih curah pikiran menggali ide usaha.

Memilih ide usaha berdasarkan riset pasar.

Material: Flipchart, Spidol, Bola Karet / Bola Kertas

Durasi 90 menit

Alat Bantu Pelatihan: -

Langkah-langkah: Langkah 1: Permainan, Curah Pikiran Ide Usaha (30 menit)

Langkah 2: Diskusi Kelompok, Memilih Ide Usaha (30 menit)

Langkah 3: Diskusi, Faktor-faktor yang Menentukan Pemilihan Ide Usaha (20 menit)

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Permainan, Curah Pikiran Ide Usaha (30 menit)

Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan bersama-sama belajar bercurah pikiran mengenai

ide usaha.

Tanyakan kepada peserta: “Apa itu Curah Pikiran?”. Berikan contoh kepada peserta,

tanyakan: “Selain untuk menulis, spidol bisa digunakan untuk apa lagi?”. Biarkan peserta untuk

menjawab pertanyaan tersebut, kemudian jelaskan aturan curah pikiran kepada peserta.

Setelah peserta memahami aturan curah pikiran dan berlatih bercurah pikiran, kemudian ajak

peserta untuk berdiri dan membuat lingkaran. Jelaskan aturan permainan curah pikiran ide

usaha; Fasilitator akan melemparkan sebuah bola kepada peserta, kemudian peserta yang

menerima bola harus menyebutkan ide usaha apapun itu. Selanjutnya peserta yang sudah

menyebutkan ide usaha kemudian melemparkan bola kepada peserta yang lain. Co-Fasilitator

| 45

Market Oriented Revenue Enhancement

sambil menuliskan di kertas flipchart ide-ide usaha yang disebutkan peserta. Permainan ini

dilakukan terus menerus sampai dirasa sudah mendapatkan ide-ide yang cukup banyak.

Langkah 2: Diskusi Kelompok, Memilih Ide Usaha (30 menit)

Bagi peserta menjadi 4

kelompok. Ajak setiap kelompok

untuk berdiskusi memilih 3 ide

usaha yang sudah didapatkan

dari hasil curah pikiran ide

usaha. Setiap kelompok diberi

waktu selama 5 menit untuk

diskusi memilih 3 ide usaha

tersebut.

Ajak setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya, beserta alasan

mengapa mereka memilih 3 ide

usaha tersebut.

Aturan Curah Pikiran:

• Semua peserta diajak berpartisipasi dan menjadi kreatif.• Biarkan peserta mengungkapkan apapun idenya. Semakin banyak ide, semakin baik.• Semua ide diterima, meskipun ide tersebut terdengar aneh atau lucu.• Setiap orang memberikan satu gagasan tiap gilirannya.• Gagasan jangan terlalu rinci, peserta hanya menyebutkan ide, tidak perlu bercerita.

| 46

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 3: Diskusi, Faktor-faktor yang menentukan Pemilihan Ide Usaha (20 menit)

Tanyakan kepada peserta: Dari hasil presentasi yang sudah dilakukan oleh setiap kelompok,

"Faktor-faktor utama apa saja yang harus dipertimbangkan ketika memilih ide usaha? Apa yang biasanya masyarakat lakukan ketika memilih sebuah ide usaha?"

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN IDE USAHA

1. Riset Pasar & Pemasaran

2. Sumber Daya

3. Keterampilan

Penyaringan Ide Usaha

Jelaskan kepada peserta, bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih

sebuah Ide usaha, yaitu Riset Pasar & Pemasaran, Sumber Daya dan Keterampilan.

Ajak peserta untuk kembali berkumpul bersama kelompoknya dan memilih satu ide usaha yang

sesuai dengan 3 faktor pertimbangan pemilihan ide usaha tersebut.

Ajak peserta menyaring ide usahanya menggunakan formulir penyaringan ide usaha. Setiap

kelompok membuat tabel tersebut dalam kertas flipchart.

Jelaskan cara pengisian tabel tersebut. Setiap ide usaha akan dinilai dengan menggunakan

tanda "senyum", biarkan peserta memilih satu ide usaha berdasarkan senyum terbanyak.

| 47

Market Oriented Revenue Enhancement

: Buruk Sekali

: Buruk

: Baik : Baik Sekali

: Biasa

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Ide Usaha.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Ide Usaha ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan berkaitan dengan Pemilihan Ide Usaha?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

Ide Usaha Pemasaran Sumber Daya Keterampilan

1. Ide 1

2. Ide 2

3. Ide 3

| 48

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 7 – RENCANA PEMASARAN

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat:

Membedakan antara konsep penjualan dan pemasaran.

Menyebutkan komponen pemasaran 5P.

Memperoleh pengalaman menyusun rencana pemasaran dengan 5P.

Material: Flipchart, Metaplan, Spidol

Durasi: 120 Menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 7.1. Kartu Peran Penjualan vs Pemasaran

Alat Bantu Pelatihan 7.2. Perbedaan Penjualan vs Pemasaran

Alat Bantu Pelatihan 7.3. Poster Bauran Pemasaran 5P

Alat Bantu Pelatihan 7.4. Bauran Pemasaran 5P

Langkah-langkah: Langkah 1: Bermain Peran, Perbedaan antara Penjualan dan Pemasaran (15 menit)

Langkah 2: Diskusi, Membedakan antara Penjualan dan Pemasaran (15 menit)

Langkah 3: Studi Kasus dan Diskusi Kelompok, Menyusun Rencana Pemasaran

dengan 5P (60 menit)

Langkah 4: Kuis, Paradigma Pemasaran (20 menit)

Langkah 5: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Bermain Peran, Perbedaan antara Penjual dan Pemasaran (15 menit)

Sebelum sesi dimulai, ajak peserta untuk mengingat kembali sesi 5 Riset Pasar. Tekankan

bahwa di sesi rencana pemasaran ini peserta akan membuat rencana pemasaran dengan

mengembangkan informasi-informasi yang diperoleh dalam riset pasar.

| 50

Market Oriented Revenue Enhancement

Sampaikan bahwa peserta sebelumnya harus bisa membedakan antara penjualan dan

pemasaran terlebih dahulu. Mintalah 2 orang peserta untuk bermain peran. Sampaikan bahwa

masing-masing akan memerankan satu kartu peran dan membuat dialog sesuai deskripsi

dalam peran tersebut.

Alat Bantu Pelatihan 7.1. Kartu Peran Penjualan vs Pemasaran

Kartu Peran 1:

Penjualan

Bu Tosca merupakan seorang perempuan pengusaha

warung kopi di Desa Sarongge. Bu Tosca berkeinginan

untuk meningkatkan penjualan kopinya. Bu Tosca

membuat rencana untuk meningkatkan penjualannya

dengan menentukan cara-cara yang berbeda dibandingkan

penjual lainnya seperti membuat spanduk atau banner

yang warnanya mencolok, tempat jualannya dia hias

sedemikian rupa untuk menarik pelanggan.

Kartu Peran 2:

Pemasaran

Bu Emma seorang perempuan pengusaha warung kopi di

Desa Sarongge. Warung kopi mudah ditemukan disana.

Agar usaha warung kopinya dapat lebih diterima oleh

pembeli, Bu Emma bertanya kepada para calon pembeli

kopinya mengenai kopi seperti apa yang mereka sukai,

berapa mereka bersedia membayar untuk secangkir kopi,

tempat/warung kopi yang menurut mereka nyaman, dan

penjual kopi seperti apa yang mereka sukai.

| 51

Market Oriented Revenue Enhancement

Contoh Dialog Penjualan

Endah : “Halo Bu Tosca, gimana kabar usaha?”

Tosca : “Usaha saya lagi sepi pelanggan nih.”

Endah : “Oh gitu. Karena apa ya kira-kira kok sepi?”

Tosca : “Saya belum tahu juga kenapa akhir-akhir ini warung kopi saya lagi

sepi.Tapi saya berencana membuat warung saya lebih menarik agar

pelanggan mau mampir ke warung saya.”

Endah : “Rencana Bu Tosca mau diapain warungnya?”

Tosca : “Saya berencana mau memesan spanduk atau banner biar orang

yang lewat tahu warung saya.”

Endah : “Dikasi nama ya warungnya ya?”

Tosca : “Iya, Bu Endah. Saya juga berencana memesan spanduk atau

banner itu dengan warna terang dan mencolok. Selain itu, saya mau

menata kembali meja, kursi dan bangku di warung saya biar

tempatnya lebih nyaman.”

Endah : “Wah..sepertinya pelanggan akan lebih tertarik untuk mampir ke

warungnya Ibu tuh. Semoga lancar ya usahanya.”

Tosca : “Iya, Bu Endah. Terima kasih. Semoga usaha kamu juga lancar ya..”

| 52

Market Oriented Revenue Enhancement

Contoh Dialog Pemasaran

Epon : “Bu Emma, gimana kabar?

Emma : “Baik, Bu Epon. Bu Epon gimana?

Epon : “Baik juga. Denger-denger kabar katanya Bu Emma mau buka usaha

warung kopi ya?”

Emma : “Iya betul, Bu Epon. Iya lagi nyari-nyari informasi nih biar warung

kopi saya banyak pelanggannya.

Epon : “Nyari informasi tentang apa ya, Bu Emma..kok sampai repot-repot gitu.

Bukannya yang penting ada modal uang aja kalau kita mau buka

usaha?”

Emma : “Warung kopi saya butuh modal uang sih bu. Tapi kan sayang kalau

ternyata nanti warung kopi saya sepi pelanggan, Bu Epon.”

Epon : “Iya juga ya. Terus informasi apa rencananya yang mau dicari Bu

Emma?”

Emma : “Saya mau nyari informasi tentang kopi seperti apa yang disukai oleh

masyarakat sini, harganya biasanya kisaran berapa, warung kopi

yang nyaman buat masyarakat sini seperti apa, tipe penjual warung

kopi seperti yang membuat pelanggan nyaman. Jadi, saya berharap

bahwa warung kopi saya bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan

masyarakat sini, Bu Epon.”

Epon : “Oh..gitu ya. Semoga ramai pelanggan usaha warung kopinya ya Bu

Emma.”

Emma : “Iya, amien Bu Epon. Terima kasih.”

| 53

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Diskusi, Membedakan antara Penjualan dan Pemasaran (15 menit)

Setelah permainan peran, ajak peserta untuk mendiskusikan, ”Apa perbedaan antara penjualan dan pemasaran?”. Dorong peserta untuk mengemukan pendapatnya berdasarkan

pengamatan mereka pada saat permainan peran dan berdasarkan pengetahuan mereka. (ABP

7.2 Perbedaan Penjualan vs Pemasaran)

Rangkum jawaban peserta dan pastikan poin-poin penting berikut ini tersampaikan:

1. Pemasaran adalah segala sesuatu yang Anda lakukan untuk mendapatkan informasi siapa

pelanggan Anda dan apa yang pelanggan butuhkan dan inginkan. Hal ini penting karena

untuk memuaskan pelanggan dan Anda mendapatkan keuntungan dengan:

• Menyediakan produk atau layanan yang mereka butuhkan

• Menetapkan harga yang mereka mampu bayar

• Menawarkan produk atau layanan kepada pelanggan, dan

• Memberikan informasi dan menarik pelanggan agar mereka mau membeli produk atau

layanan Anda.

2. Pemasaran adalah bagian penting dalam memulai dan menjalankan usaha. Sebagus

apapun produk usaha atau jasa Anda, jika Anda tidak dapat memasarkannya dengan cara

tepat, tidak ada seorangpun yang akan membelinya.

3. Pemasaran tidak pernah berhenti. Setiap waktu ketika Anda menjalankan usaha, Anda harus

mendengarkan keinginan pelanggan Anda, menjual produk atau menyediakan jasa yangbagus dan memberikan layanan yang bagus.

4. Penjualan adalah kegiatan yang dilakukan penjual dengan menjual barang atau layanan

dengan harapan memperoleh keuntungan dari adanya transaksi tersebut. Penjualan

menitikberatkan pada penciptaan transaksi.

| 54

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 7.2. Perbedaan Penjualan vs Pemasaran

Perbedaan Penjualan Pemasaran

Tujuan Awal Barang atau Jasa Pasar

Kepentingan Penjual Pembeli atau Pelanggan

Fokus Produk yang sudah ada Kebutuhan Pelanggan

Sarana Penjualan dan promosi Pemasaran yang terintegrasi

Tujuan Akhir Keuntungan melalui volume

penjualan

Keuntungan melalui kepuasan

pelanggan

| 55

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 3: Studi Kasus dan Diskusi Kelompok, Menyusun Rencana Pemasaran dengan 5P (60 menit)

Perkenalkan kepada peserta mengenai Bauran Pemasaran 5P sebagai strategi pemasaran

(Alat Bantu Pelatihan 7.3 Poster Bauran Pemasaran 5P). Bagi peserta menjadi 5 kelompok.

Sampaikan kepada peserta bahwa mereka akan membahas 5P dari Sesi Ide Usaha

sebelumnya. Masing-masing kelompok akan menyusun rencana pemasaran dengan

membahas 1P.

| 56

Market Oriented Revenue Enhancement

Ajak masing-masing kelompok untuk berdiskusi mengenai Rencana Pemasaran berdasarkan

ide usaha yang telah mereka pilih pada Sesi 6 Ide Usaha. Tanyakan kepada kelompok:

1. Product (Produk atau Layanan): Produk seperti apa yang akan Anda jual? Apa yang

membedakan produk Anda dengan yang lain?

2. Price (Harga): Apa yang harus Anda perhatikan dalam menetapkan harga?

3. Place (Tempat atau Distribusi): Cara terbaik apa untuk mendistribusikan produk Anda?

4. Promotion (Promosi): bagaimana cara mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk

Anda?

5. People (Orang): Apa yang harus Anda lakukan sebagai pengusaha agar dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggan?

| 57

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 7.4. Bauran Pemasaran 5P

Produk atau Jasa (Product): menentukan produk dan/atau layanan apa yang akan dijual

• Mengetahui produk atau jasa apa yang akan membuat pelanggan Anda tertarik.

• Mencari tahu apakah ada produk yang serupa yang dijual. Apa yang

membedakan dengan produk Anda?

• Mencari tahu apakah pelanggan menyukai atau tidak produk atau layanan

tersebut.

• Mengidentifikasi bahan baku yang berkualitas dengan harga yang bagus.

• Mengetahui berapa banyak produk atau layanan yang dapat dibuat dalam

waktu tertentu.

• Meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda.

• Membuat kemasan produk Anda menarik.

Harga (Price): menetapkan harga untuk mendapatkan keuntungan

• Menghitung biaya produksi dan menetapkan harga.

• Mempertimbangkan harga jual pesaing Anda.

• Mencari tahu bagaimana pelanggan melakukan pembelian: apakah

pertimbangan kualitas, harga atau kedua-duanya.

• Permintaan pelanggan dapat berubah. Apakah Anda akan menetapkan harga

yang berbeda?

• Harga khusus untuk meningkatkan penjualan dengan cepat.

Tempat/Distribusi (Place): menemukan cara terbaik untuk menyampaikan produk atau layanan Anda kepada pelanggan

• Siapa yang akan menjual produk Anda. Apakah akan dijual langsung atau Anda

akan menggunakan seorang pengecer atau orang lain dalam penjualan produk

atau jasa Anda?

• Memperkenalkan produk Anda ke pasar atau pelanggan.

• Kerjasama dengan pengusaha lain untuk menjual atau mendistribusikan produk

bersama.

| 58

Market Oriented Revenue Enhancement

• Dimana Anda akan menjual produk: di rumah, pasar, toko atau lainnya.

• Jenis dan biaya transportasi.

• Apakah butuh tempat penyimpanan? Cari tahu biayanya.

• Pastikan tempat usaha Anda bersih dan nyaman.

Promosi (Promotion): menciptakan cara bagaimana mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk atau layanan Anda

• Perlihatkan bahwa produk Anda bagus (bersih dan dikemas dengan baik).

• Menyediakan tanda untuk harga dan informasi produk.

• Melayani pelanggan Anda dengan baik dan sabar.

• Hiaslah tempat, produk atau layanan Anda untuk menarik pelanggan agar

mengunjungi kios atau toko Anda.

• Perkenalkan produk Anda kepada pelanggan (sampel gratis, demonstrasi cara

penggunaan dan sejenisnya).

• Cari cara untuk mengiklankan produk Anda (gunakan kreativitas Anda untuk

menarik pelanggan, misalnya potongan harga pada periode tertentu).

People (Orang): Perilaku, relasi dan reputasi Anda sebagai pelaku usaha

• Perilaku Anda sebagai pelaku usaha (bersahabat, ramah, efisien).

• Hubungan Anda dengan pemasok bahan baku, pelanggan dan orang lain yang

penting untuk usaha Anda.

• Reputasi Anda sebagai pelaku usaha di lokasi tersebut (desa, pasar atau

daerah Anda).

| 59

Market Oriented Revenue Enhancement

Rangkum jawaban-jawaban kelompok dan pastikan poin-poin berikut tercakup dalam hasil

diskusi peserta:

1. Mengetahui apa yang membedakan produk atau layanan yang akan dijual dibandingkan

produk atau layanan sejenis (nilai tambah) untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan.

2. Harganya realistis dengan mempertimbangkan biaya-biaya produksi, harga pesaing dan

kemampuan pelanggan dalam membeli produk tersebut.

3. Lokasinya nyaman dan mudah dijangkau oleh pelanggan dan/atau pendistribusiannya

efisien.

4. Media promosi yang digunakan efektif mempengaruhi pelanggan dan biayanya realistis.

5. Sikap Anda sebagai pelaku usaha membuat pelanggan nyaman membeli produk atau

layanan Anda.

Langkah 4: Kuis, Paradigma Pemasaran (20 menit)

Jelaskan bahwa masih terdapat paradigma umum masyarakat mengenai pemasaran yang

kurang tepat. Contohnya, saya harus membuat produk yang sangat bagus agar produk saya

dapat diterima pasar. Padahal mereka harus membuat produk yang dibutuhkan pelanggan,

sebagus apapun produk, apabila tidak sesuai kebutuhan maka tidak akan laku. Tanyakan dan

diskusikan pernyataan-pernyataan berikut ini kepada peserta.

| 60

Market Oriented Revenue Enhancement

Benar atau salah?

Produk

- Penjualan tidaklah sama dari waktu ke waktu dan Anda harus memikirkan cara lain untuk

meningkatkan penjualan atau memperluas usaha Anda.

(Benar. Penjualan bisa menurun jika tidak ada inovasi produk, pesaing bertambah.) - Ada 3 cara untuk mengetahui keinginan pelanggan: tanyakan apa yang mereka beli, amati

apa yang mereka beli dan ujicoba penjualan produk. (Benar. Itu bagian dari riset/penelitian pasar.)

- Ujicoba penjualan produk itu membuang-buang waktu dan biaya.

(Salah. Seorang pengusaha perlu mengetahui tanggapan calon pelanggan sebelum produk

atau jasa dijual.) - Langkah pasti untuk berhasil adalah menjual apa yang kita bisa produksi dengan baik.

(Salah. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Misalnya, belum tentu itu

menjadi kebutuhan pasar, segmentasi pasar, rencana pemasaran, rencana keuangan, dan

lainnya)

Harga

- Hanya harga yang menentukan apakah pelanggan akan membeli produk kita atau pesaing

kita. (Salah. Faktor lain yang mempengaruhi seperti kualitas produk, layanan dan lokasi)

- Harga jual produk kita ditentukan oleh berapa harga pesaing menjual produknya. (Salah. Faktor yang paling penting adalah harga jual telah menutupi biaya pokok produksi

per produk dan daya beli masyarakat.) - Keuntungan usaha Anda ditentukan oleh seberapa besar Anda menentukan harga jual

produknya.

(Benar. Dengan catatan harga jual tersebut telah memperhitungkan biaya pokok produksi

dan daya beli masyarakat.)

- Penting untuk meninjau harga produk Anda secara berkala.

(Benar, karena harga bahan baku naik-turun (fluktuatif), biaya promosi, kebutuhan

konsumen bisa saja berubah).

| 61

Market Oriented Revenue Enhancement

Tempat atau Distribusi - Tempat usaha Anda harus dekat dengan pelanggan.

(Benar, namun saat ini perkembangan penjualan bisa dilakukan dengan online dan

pelanggan bisa dari mana saja)

- Menjual produk Anda sendiri secara langsung lebih memakan banyak waktu, tapi itu cara

yang paling mudah.

(Salah. Waktu Anda akan tersita dan waktu adalah uang. Akan lebih baik jika Anda bisa

fokus pada peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar)

- Anda akan menghasilkan lebih banyak keuntungan dengan menjalankan usaha semuanya

sendiri (membeli bahan baku, memproduksi dan menjual).

(Salah. Waktu Anda akan banyak tersita.)

- Agen selalu memberi harga yang tidak adil.

(Salah. Beberapa agen dapat menghemat uang Anda jika mereka memberikan harga lebih

rendah dari biaya Anda untuk distribusi dan penjualan.)

Promosi - Sampel gratis hanya akan membuang waktu dan biaya.

(Salah. Anda akan dapat masukan berharga dari calon penggan Anda.)

- Usaha yang sukses memiliki pelanggan yang setia dan bertahan lama.

(Benar)

- Promosi mulut ke mulut tidak mempengaruhi penjualan produk Anda.

(Salah. Kesan yang baik bagi pelanggan dapat menjadikan mereka untuk menceritakan

pengalaman mereka membeli produk atau jasa Anda.)

- Promosi adalah melebih-lebihkan keunggulan produk sehingga pelanggan tertarik untuk

membeli.

(Salah. Hal tersebut bisa beresiko pada usaha Anda jika pelanggan mengetahuinya dan

sebaiknya ada menjelaskan kelebihan dan kekurangan produk Anda secara jujur agar

reputasi Anda dan usaha Anda terjaga.

| 62

Market Oriented Revenue Enhancement

Orang

- Anda merasa terganggu dengan pesaing yang menjual produk yang sama.

(Salah. Pesaing dapat dijadikan motivasi untuk meningkatkan layanan Anda kepada

pelanggan.)

- Anda tidak butuh orang lain untuk menjalankan usaha Anda karena hanya mengurangi

keuntungan usaha Anda.

(Salah. Anda bisa fokus pada peningkatan produksi dan layanan sehingga Anda masih

memiliki waktu untuk bersama keluarga Anda. Disisi lain, Anda dapat memberdayakan orang

lain agar mereka memperoleh penghasilan.)

- Anda tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membuat suatu produk sehingga

Anda tidak dapat menjalankan usaha.

(Salah. Anda masih bisa bekerja sama dengan orang lain yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan untuk menjalankan usaha.)

- Untuk menjadi pengusaha yang berhasil, Anda hanya butuh membuat produk dan menjual

sebanyak-banyaknya sendiri.

(Salah. Belum tentu produk kita dibutuhkan oleh pasar.)

| 63

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 5: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Rencana Pemasaran.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Rencana Pemasaran ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa menyusun rencana pemasaran

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

| 64

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 8 – SIKLUS USAHA

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat:

Mengidentifikasi langkah-langkah dalam satu siklus usaha.

Memahami bagaimana mengelola produksi dengan baik.

Material: Kopi bubuk, Gula, Sendok Plastik, Cangkir, Nampan, Termos, Balsem, Flipchart,

Spidol

Durasi: 60 menit

Alat Bantu Pelatihan: -

Langkah-langkah: Langkah 1: Bermain Peran , Permainan Produksi dan Jasa (10 menit)

Langkah 2: Curah Pikiran, Siklus Usaha (10 menit)

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Mengelola Bahan, Peralatan dan Proses Produksi (30

menit)

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

| 66

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 1: Bermain Peran, Permainan Produksi dan Jasa (10 menit)

| 67

Market Oriented Revenue Enhancement

Sampaikan bahwa peserta akan belajar

mengenai bagaimana mengelola

masukan-masukan penting dalam

produksi barang atau jasa. Peserta akan

melihat 2 siklus produksi singkat yang

akan didemonstrasikan; siklus

pembuatan produk dan siklus

penyediaan jasa. Dua sukarelawan akan

menjadi 2 pengusaha dan

mendemontrasikan proses produksi

dengan mengubah bahan baku menjadi

sebuah produk jadi atau jasa dengan

menggunakan peralatan yang ada.

Tugas peserta adalah mengamati dan

mengidentifikasi elemen-elemen utama

dalam satu siklus produksi.

Catatan Fasilitator:

Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum sesi dimulai:

1. Bahan, peralatan dan perlengkapan untuk membuat sebuah produk (kopi

seduh) atau menyediakan layanan (jasa pijat).

2. Mintalah 2 orang sukarelawan untuk berperan sebagai pengusaha kopi dan

penyedia jasa pijat. Jelaskan bahwa mereka akan mendemonstrasikan

pembuatan sebuah produk kopi seduh dan layanan pijat.

| 68

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Curah Pikiran, Siklus Usaha (10 menit)

Tanyakan kepada peserta, “Hal-hal penting apa saja yang dibutuhkan dalam siklus produksi barang dan penyediaan jasa?” Rangkum jawaban-jawaban peserta dan sampaikan

bahwa ada 3 hal penting dalam siklus usaha:

• Bahan Baku

• Proses/Kegiatan

• Peralatan dan Perlengkapan

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Mengelola Bahan, Peralatan dan Proses Produksi (30 menit)

Jelaskan bahwa peserta akan dibagi menjadi 3 kelompok. 3 kelompok akan membahas 3

masukan (bahan baku, proses (waktu) dan peralatan/perlengkapan) dalam pembuatan kopi.

Tugas kelompok:

1. Bagaimana bahan tersebut dapat dikelola dengan lebih baik?

2. Bagaimana proses tersebut dapat dikelola dengan lebih baik?

3. Bagaimana peralatan dan perlengkapan tersebut dapat dikelola dengan lebih baik?

Minta masing-masing kelompok untuk menyampaikan temuannya. Dorong peserta untuk

menganalis lebih lanjut dan berbagi pengalaman mengenai waktu kerja, kualitas produk atau

jasa, kuantitas, masukan dan keluaran. Dorong diskusi dengan pertanyaan, “Bagaimana kita dapat menyederhanakan proses produksi atau layanan sehingga bisa meningkatkan produktivitas?”

Jelaskan bahwa masing-masing proses produksi atau layanan terbagi dalam 3 langkah utama: 1. Mempersiapkan: mencakup persiapan dari komponen-komponen yang dibutuhkan.

Didalamnya terdapat memperoleh bahan baku dan transportasinya, memperkirakan

kebutuhan bahan dan peralatan dan perlengkapan.

2. Melakukan: proses produksi atau layanan.

3. Menghasilkan: memindahkan produk yang sudah selesai sehingga siap saji.

Penting untuk mengetahui berapa lama proses yang dihabiskan dalam setiap langkah produksi.

Orang seringkali mengabaikan waktu proses dan mempersiapkan bahan, peralatan dan proses

produksi karena keasyikan ngobrol dengan pelanggan. Ingat, waktu adalah uang bagi | 69

Market Oriented Revenue Enhancement

perempuan pengusaha karena waktu yang dibutuhkan untuk usaha tidak dapat diganti dengan

melakukan pekerjaan lainnya.

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Siklus Usaha.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Siklus Usaha ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa meningkatkan produktivitas

usaha?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

| 70

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 9 – MENGHITUNG BIAYA DAN MENETAPKAN HARGA

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat: Mengidentifikasi komponen-komponen biaya.

Membedakan biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Memperoleh pengalaman menghitung biaya dan menetapkan harga suatu produk.

Material: Flipchart, Spidol

Durasi: 90 menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 9.1. Studi Kasus Usaha Warung Kopi

Alat Bantu Pelatihan 9.2. Menghitung Biaya Total per Bulan dan Biaya Produksi per

Unit

Alat Bantu Pelatihan 9.3. Contoh Bagan Kosong untuk Menghitung Biaya per Unit

Alat Bantu Pelatihan 9.4. Penetapan Harga Jual kita

Langkah-langkah: Langkah 1: Curah Pikiran, Mengidentifikasi dan Mengelompokkan Biaya-biaya (25

menit)

Langkah 2: Latihan dan Diskusi, Menghitung Biaya dan Menetapkan Harga (55 menit)

Langkah 3: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Curah Pikiran, Mengidentifikasi dan Mengelompokkan Biaya-biaya (25 menit)

Ajak peserta untuk mengingat kembali demonstrasi proses produksi usaha warung kopi pada

sesi 8 Siklus Produksi untuk dapat mengenali biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usaha.

| 72

Market Oriented Revenue Enhancement

Siklus Usaha dan Biaya

Setelah peserta dapat mengidentifikasi siklus usaha warung kopi dan mengenali biaya-biaya

yang dibutuhkan pada masing-masing tahapan, ajak peserta untuk mengelompokkan biaya-

biaya tersebut ke dalam 2 kategori:

• Biaya tetap: biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah barang atau layanan yang diproduksi.

Misalnya, biaya tenaga kerja (gaji) dan sewa tempat. Biaya tetap dapat berubah seiring

perjalanan waktu; sewa tempat dan listrik juga dapat berubah; akan tetapi, semua itu tidak

ada kaitannya dengan jumlah produk atau layanan yang diproduksi atau dijual.

• Biaya tidak tetap: biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produk atau layanan yang

diproduksi. Misalnya, biaya bahan baku, tenaga kerja (upah).

| 73

Market Oriented Revenue Enhancement

Selain kedua jenis biaya diatas, biasanya juga terdapat biaya awal. Biaya awal merupakan

biaya yang hanya dikeluarkan sekali saja untuk mengawali usaha. Misalnya, pinjaman/modal

usaha untuk pembelian peralatan.

Ajak peserta untuk mengelompokkan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses

produksi ke dalam biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya peralatan adalah biaya tetap.

Peralatan yang digunakan memiliki usia pakai dan perlu diganti dengan yang baru. Oleh karena

itu, peserta harus menghitung biaya penggantian peralatan. Biaya penggantian ini disebut

biaya penyusutan.

Catatan Fasilitator:

Sebagai perempuan pengusaha, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

• Waktu yang dihabiskan dalam menjalankan usaha adalah biaya, karena mereka

tidak dapat menggunakan waktu tersebut untuk tujuan lain. Dia disibukkan oleh

usahanya.

• Perempuan pengusaha cenderung menganggap bahwa waktu yang dihabiskan

untuk bekerja di rumah atau dalam usaha mereka adalah waktu yang gratis. Itu

tidak benar dan hal ini nantinya berkaitan dengan dompet usaha dan dompet

keluarga.

• Perempuan pengusaha harus memutuskan apakah dia ingin membayar diri

mereka sendiri atau apakah mereka akan membayar diri mereka ketika

mengetahui jumlah keuntungan yang mereka hasilkan.

• Perempuan pengusaha perlu memeriksa secara berkala apakah usaha mereka

menghasilkan cukup uang atau tidak. Hal ini penting karena tidak ada artinya jika

mereka bekerja menjalankan usaha dalam waktu lama, sementara uang yang

dihasilkan sangat sedikit.

• Upah merupakan pengganti jasa yang dibayarkan berdasarkan jumlah produk

atau jam yang dihasilkan (produktivitas); sedangkah gaji dibayarkan atas tugas

yang dilakukan secara tetap dan masa pembayarannya biasanya lebih panjang,

misalnya bulanan.

| 74

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Latihan dan Diskusi, Menghitung Biaya dan Menetapkan Harga (55 menit)

Setelah peserta dapat mengelompokkan biaya-biaya, ajak peserta untuk menghitung bersama-

sama:

• Biaya total per bulan: untuk menghitung biaya total per bulan, ajak peserta untuk

menjumlahkan semua biaya yang dikeluarkan pada proses diatas. Pastikan biaya tenaga

kerja telah dimasukkan.

• Biaya produksi per unit: Untuk menghitung biaya per produk, tanyakan kepada peserta

berapa perkiraan jumlah produk yang akan dihasilkan dalam satu bulan. Misalnya, 1000

gelas kopi dalam satu bulan.

Setelah peserta dapat menghitung biaya-biaya, ajak peserta untuk berlatih menghitung biaya

pada studi kasus (Alat Bantu Pelatihan 9.1. Studi Kasus Usaha Warung Kopi). Bagikan lembar

latihan studi kasus kepada masing-masing peserta.

Ketika peserta sudah menyelesaikan studi kasus tersebut, tanyakan kepada peserta “Berapa harga jual yang akan ditetapkan?” Dorong peserta untuk mengemukakan pendapatnya.

| 75

Market Oriented Revenue Enhancement

Sampaikan bahwa dalam menetapkan harga, peserta perlu mempertimbangkan 3 hal:

1. Biaya produksi per unit

2. Harga pesaing

3. Daya beli masyarakat

Dalam pleno, tanyakan kepada peserta:

- Berapa banyak gelas kopi yang akan dijual? (1000 gelas)

- Berapa banyak uang yang akan dihasilkan dari penjualan? (harga jual x 1000 gelas)

- Berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebanyak 1000 gelas? (biaya

total per bulan)

Simulasikan sebuah harga jual untuk segelas kopi, dan tanyakan kepada peserta:

• Apakah dengan menjual dengan harga tersebut, Bu Tosca mendapatkan keuntungan per

gelasnya? (keuntungan per gelas = harga jual – biaya total per gelas)

• Berapa besar keuntungan secara keseluruhan yang diperoleh dalam satu bulan?

(keuntungan per gelas x 1000 gelas)

Langkah 3: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Menghitung Biaya dan

Menetapkan Harga.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Menghitung Biaya dan Menetapkan Harga ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa menetapkan harga?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

HARGA

JUAL

KITA

Biaya Produksi Per Unit

Harga Pesaing

Daya Beli Masyarakat

Rp ...................

Rp ...................

Rp ...................

| 76

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 9.1. Studi Kasus Usaha Warung Kopi

Bu Emma berencana memulai usaha warung kopi. Dia akan membeli bahan baku dan peralatan sebagai berikut:

- Kopi 2 kg untuk satu bulan Rp. 200.000,- (Rp. 100.000/kg)

- Gula 1,5 kg untuk satu bulan (Rp. 100.000,-/kg)

- Kompor gas Rp. 360.000,- (usia pakai 1,5 tahun)

- Tabung gas Rp. 120.000,- (usia pakai 2 tahun)

- Gelas 2 lusin Rp. 150.000,- (usia pakai 10 bulan)

- Cangkir 1 lusin Rp. 50.000,- (usia pakai 10 bulan)

- Termos 1 buah Rp. 120.000 (usia pakai 2 tahun)

Warung yang akan dijadikan tempat usaha rencananya menyewa ke saudaranya dengan

biaya Rp. 200.000,-/bulan dan biaya listrik dan air Rp. 100.000,-/bulan. Untuk membeli

persediaan warung, Bu Emma berencana setiap bulan ke pasar 5 kali dengan biaya

bensin Rp. 10.000 untuk satu kali berangkat. Usaha warung kopinya akan dibantu oleh

seorang tenaga kerja dengan upah Rp. 750,-/gelas kopi yang terjual dan Bu Emma akan

menggaji dirinya sendiri sebesar Rp. 500.000,-/bulan. Bu Emma berencana menjual 1000

gelas/bulan.

Pertanyaan: 1. Berapa total biaya per bulan usaha warung kopi Bu Emma?

2. Berapa biaya produksi kopi per gelasnya?

| 77

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 9.2. Menghitung Biaya Total per Bulan dan Biaya Produksi per Unit

Usaha Warung Kopi Bu Emma Produk: Kopi Produksi dalam sebulan: 1000

Komponen Biaya Jumlah (unit) Harga per Unit

(Rp) Biaya (Rp)

Biaya tidak Tetap

Kopi 2 kg kopi Rp. 100.000,- Rp. 200.000,-

gula 1,5 Kg Rp. 100.000,- Rp. 150.000,-

upah tenaga kerja 1000 gelas Rp. 750,- Rp. 750.000,-

Total Biaya tidak Tetap Rp. 1.100.000 Biaya Tetap

Operasional:

Listrik dan air 1 unit Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-

transportasi 5 karli Rp. 10.000,- Rp. 50.000,-

sewa tempat 1 warung Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-

gaji pemilik usaha 1 orang Rp. 500.000,- Rp. 500.000.-

Penyusutan: Kompor gas (1,5 tahun)

Tabung gas (2 tahun)

Gelas (10 bulan)

Cangkir (10 bulan)

Termos (2 tahun)

1 unit

1 unit

2 lusin

2 lusin

1 buah

Rp. 360.000,-

Rp. 120.000,-

Rp. 150.000,-

Rp. 50.000,-

Rp. 120.000,-

Rp. 20.000,-

Rp. 5.000,-

Rp. 15.000,-

Rp. 5.000,-

Rp. 5.000,-

Total Biaya Tetap Rp. 900,000,-

Total Biaya per Bulan Rp. 2.000.000,-

Total Biaya Produksi per Unit Rp. 2.000,-

| 78

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 9.3 . Contoh Bagan Kosong untuk Menghitung Biaya Per Unit

Produk: Produksi dalam sebulan:

Komponen Biaya Jumlah (Unit) Harga per Unit

(Rp) Biaya (Rp)

Biaya Tidak Tetap

-

-

-

- Upah

Total Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap

Operasional

-

-

-

-

-

-

-

Penyusutan

-

-

-

-

- Total Biaya Tetap

Total Biaya per Bulan

Total Biaya per Produk

| 79

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 9.4. Penetapan Harga Jual kita

| 80

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 10 – RENCANA KEUANGAN

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat memperoleh pengalaman mengenai:

Membuat rencana penjualan dan biaya.

Membuat rencana arus kas.

Pembukuan sederhana.

Pentingnya rencana keuangan dalam mengelola usaha.

Material: Flipchart, Spidol

Durasi: 150 menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 10.1. Contoh Rencana Penjualan & Biaya

Alat Bantu Pelatihan 10.2. Studi Kasus Rencana Penjualan dan Biaya

Alat Bantu Pelatihan 10.3. Form Rencana Penjualan dan Biaya Kosong

Alat Bantu Pelatihan 10.4. Contoh Rencana Arus Kas

Alat Bantu Pelatihan 10.5. Form Rencana Arus Kas Kosong

Alat Bantu Pelatihan 10.6. Studi Kasus Pembukuan Warung Kopi Bu Emma

Alat Bantu Pelatihan 10.7. Buku Kas

Alat Bantu Pelatihan 10.8. Buku Hutang

Langkah-langkah: Langkah 1: Curah Pikiran, Apa itu Rencana Keuangan (20 menit)

Langkah 2: Studi Kasus dan Latihan, Rencana Penjualan dan Biaya (60 menit)

Langkah 3: Latihan, Rencana Arus Kas (30 menit)

Langkah 4: Studi Kasus dan Latihan, Pembukuan Sederhana (30 menit)

Langkah 5: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

| 82

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 1: Curah Pikiran, Apa itu Rencana Keuangan (20 menit)

Tanyakan kepada peserta, “Apa itu rencana keuangan?” Rencana keuangan dalam

usaha meliputi rencana penjualan

dan biaya (termasuk perkiraan

keuntungan), dan rencana arus

kas. Untuk tetap pada rencana yang

telah dibuat, dibutuhkan Pembukuan

(pencatatan).

Jadi, rencana keuangan itu adalah

rencana yang menggambarkan:

• Penjualan dan biaya (Perkiraan

penjualan, biaya-biaya dan

keuntungan)

• Arus kas (Perkiraan uang masuk-

uang keluar)

Langkah 2: Studi Kasus dan Latihan, Rencana Penjualan dan Biaya (60 menit)

Catatan Fasilitator: 1. Rencana penjualan dan biaya menunjukkan penjualan, biaya dan laba yang mungkin

dimiliki dalam usaha tiap bulannya. Rencana penjualan dan biaya biasanya dibuat

tahunan. karena usaha biasanya sangat rentan di awal, maka sebaiknya ketika membuat

rencana penjualan dan biaya, Anda harus pesimis dengan memperkirakan biaya lebih

tinggi dan rencana penjualan yang lebih rendah dari yang Anda pikirkan. Dengan begitu,

Anda dapat memperkirakan usaha Anda dapat bertahan walaupun di awal tidak sesuai

dengan harapan.

2. Rencana arus kas adalah rencana perkiraan yang menunjukkan berapa banyak uang

yang diharapkan masuk ke usaha Anda dan berapa banyak uang yang keluar dari usaha

Anda tiap bulannya. Rencana arus kas membantu Anda dalam memastikan bahwa usaha

Anda tidak kehabisan uang kapanpun juga.

3. Pembukuan adalah catatan mengenai:

• Berapa banyak uang yang diterima dalam usaha.

• Berapa banyak uang yang dibayar/dikeluarkan dalam usaha.

• Berapa banyak hutang orang kepada Anda.

• Berapa banyak hutang Anda kepada orang lain.

| 83

Market Oriented Revenue Enhancement

Sampaikan kepada peserta bahwa langkah yang perlu diperhatikan dalam rencana penjualan

dan biaya adalah:

a. Perkirakan rencana jumlah (unit) penjualan per bulan di tahun pertama. Rencana

penjualan dalam satu bulan dapat diketahui dengan menghitung harga jual dikalikan dengan

jumlah penjualan per bulan. Misalnya, harga jual Kopi per gelas Rp. 2500,- dan rencana

penjualan sebanyak 1000 gelas dalam satu bulan. Jadi, rencana penjualan kopi sebesar =

Rp. 2500,- x 1000.

Penjualan Rp. 2.500,- x 1.000

Rp. 2.500.000,-

b. Perkirakan biaya tidak tetap setiap bulannya. Biaya tidak tetap per unit dapat ketahui

dengan menjumlah biaya-biaya tidak tetap setiap bulannya (lihat Sesi 9, Alat Bantu Pelatihan

9.2. Usaha Warung Kopi Bu Emma).

Biaya tidak tetap per bulan

Rp. 1.100.000,-

Biaya per unit Rp. 1.100,-

c. Perkirakan biaya tetap setiap bulannya. Biaya tetap per bulan dapat diketahui dengan

menjumlahkan biaya-biaya tetap dalam setiap bulannya. (lihat Sesi 9, Alat Bantu Pelatihan

9.2. Usaha Warung Kopi Bu Emma).

Biaya tetap Rp. 900.000,-

| 84

Market Oriented Revenue Enhancement

Gunakan ketiga langkah diatas untuk memperkirakan keuntungan kotor dan keuntungan bersih.

Keuntungan Kotor = Rencana Penjualan – Biaya tidak Tetap

Keuntungan kotor = Rp. 2.500.000,- dikurangi Rp. 1.100.000,-

= Rp. 1.400.000,-

Keuntungan Bersih = Keuntungan Kotor – Biaya Tetap

Keuntungan Bersih = Rp. 1.400.000,- dikurangi Rp. 900.000,-

= Rp. 500.000,-

| 85

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 10.1 Contoh Rencana Penjualan dan Biaya

Usaha Warung Kopi Bu Emma (Tahun 2015)

RINCIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TOTAL

PENJUALAN (UNIT) 1000 1000 1000 1100 1100 1100 1200 1200 1200 1300 1300 1300 13.800

PENJUALAN (RP) 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.750.000 2.750.000 2.750.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.250.000 3.250.000 3.250.000 34.500.000

BIAYA TIDAK TETAP

1.100.000 1.100.000 1.100.000 1.210.000 1.210.000 1.210.000 1.320.000 1.320.000 1.320.000 1.430.000 1.430.000 1.430.000 15.180.000

LABA KOTOR 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.540.000 1.540.000 1.540.000 1.680.000 1.680.000 1.680.000 1.820.000 1.820.000 1.820.000 19.320.000

BIAYA TETAP 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 10.800.000

LABA BERSIH 500.000 500.000 500.000 640.000 640.000 640.000 780.000 780.000 780.000 920.000 920.000 920.000 8.520.000

Biaya Tetap = Rp. 900.000/bulan Biaya Tidak Tetap per Unit = Rp. 1.100/unit Harga Jual per Unit = Rp. 2.500/unit

| 86

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 10.2. Form Rencana Penjualan dan Biaya Kosong

RINCIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TOTAL

PENJUALAN (UNIT)

PENJUALAN (RP)

BIAYA TIDAK TETAP

LABA KOTOR

BIAYA TETAP

LABA BERSIH

Biaya Tetap = _______/bulan Biaya tidak Tetap per Unit = Rp. ______/unit Harga Jual per Unit = Rp_____/unit

| 87

Market Oriented Revenue Enhancement

Ajak peserta untuk berlatih membuat rencana penjualan dengan menggunakan studi kasus

berikut:

Alat Bantu Pelatihan 10.3. Studi Kasus Rencana Penjualan dan Biaya

Langkah 3: Latihan, Rencana Arus Kas (30 menit)

Setelah peserta menyelesaikan soal pada Alat Bantu Pelatihan 10.2. Studi Kasus Rencana Penjualan dan Biaya, ajak peserta untuk membuat rencana arus kas dari studi

kasus tersebut. Gunakan tabel rencana penjualan dan biayanya dan tabel Alat Bantu Pelatihan 9.2. Menghitung Biaya Total Per Bulan dan Biaya per Produk untuk membuat

rencana arus kasnya.

Sampaikan bahwa komponen dalam arus kas terdiri:

1. Uang kas masuk:- uang kas pada awal bulan

- kas masuk dari penjualan

- kas lainnya

Usaha Warung Kopi Bu Emma

Bu Emma menjual harga kopinya sebesar Rp. 2500,-/gelas. Rencananya pada bulan Januari

hingga Maret dia akan menjual sebanyak 1000 gelas dan setiap 3 bulan berikutnya jumlah unit

penjualan meningkat 100 gelas . Biaya tetap yang dikeluarkan dari usaha warung kopinya

sebesar Rp. 900.000,-/bulan. Biaya tidak tetap per unit sebesar Rp. 1100,-.

Pertanyaan:

1. Hitunglah total rencana penjualan setiap bulannya hingga setahun!

2. Berapa keuntungan kotor yang Bu Emma peroleh dalam satu bulan?

3. Berapa keuntungan bersih dari rencana penjualan tersebut?

| 88

Market Oriented Revenue Enhancement

2. Uang kas keluar:- uang keluar untuk biaya-biaya tetap (listrik, air, transportasi, sewa tempat, gaji, biaya

penyusutan dan lain-lain)

- uang keluar untuk biaya tidak tetap (bahan baku, upah tenaga kerja dan lain-lain)

3. Sisa kas pada akhir bulan. Untuk mengetahui sisa kas di akhir bulan, total kas masuk

dikurangi total kas keluar.

Sebagai pengusaha, harus dapat memastikan bahwa dia memiliki cukup uang untuk

membayar biaya-biaya dalam usahanya. Bahkan bila dalam waktu setahun usaha

menghasilkan keuntungan besar, bisa saja mengalami kekurangan kas yang disebabkan

oleh:

- Pengusaha harus membeli peralatan dan bahan baku sebelum dapat menjual apapun. Itu

berarti kas akan keluar sebelum ada kas masuk.

- Pengusaha menjual produk secara kredit; pelanggan membeli produk dan dibayar di

kemudian hari.

- Pengusaha harus membayar sewa tempat.

Setelah peserta berlatih membuat rencana arus kas, tanyakan kepada peserta, “Apa manfaat dari membuat rencana arus kas dalam usaha?”

Catatan Fasilitator:

Manfaat rencana arus kas adalah sebagai berikut:

• Pengusaha mendapatkan peringatan di awal tentang kekurangan kas di masa

mendatang.

• Pengusaha memiliki kendali atas arus kas (kas masuk – kas keluar).

• Pengusaha dapat mengantisipasi dan menyelesaikan masalah arus kas

sebelum hal itu terjadi.

• Pengusaha dapat memiliki dana ketika membutuhkannya.

Berapa banyak uang yang dibayar/dikeluarkan dalam usaha.

• Berapa banyak hutang orang kepada Anda.

• Berapa banyak hutang Anda kepada orang lain.

| 89

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 10.4. Contoh Rencana Arus Kas

Usaha Warung Kopi Bu Emma

UANG

MASUK

RENCANA ARUS KAS

RINCIAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

1. Uang tunai di awal bulan 2.000.000 1.750.000 1.800.000 1.850.000 2.040.000 2.230.000

2. Uang masuk dari penjualan 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.750.000 2.750.000 2.750.000

3. Uang masuk lainnya - - - - - -

4. TOTAL UANG MASUK 4.500.000 4.250.000 4.300.000 4.600.000 4.790.000 4.980.000

UANG

KELUAR

5. Uang keluar untuk Bahan Baku 350.000 350.000 350.000 385.000 385.000 385.000

6. Uang keluar untuk upah 750.000 750.000 750.000 825.000 825.000 825.000

7. Uang keluar untuk gaji pemilik

usaha

500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000

8. Uang keluar untuk sewa tempat 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

9. Uang keluar untuk transportasi 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 10. Uang keluar untuk bayar listrik+air 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 11. Uang keluar untuk bayar pinjaman 500.000 500.000 500.000 500.000

12. Uang keluar untuk beli peralatan 800.000 - - - - -

13. Uang keluar lainnya - - - - - -

14. TOTAL UANG KELUAR 2.750.000 2.450.000 2.450.000 2.560.000 2.560.000 2.060.000 15. SALDO PADA AKHIR BULAN 1.750.000 1.800.000 1.850.000 2.040.000 2.230.000 2.920.000

| 90

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 10.5. Form Rencana Arus Kas Kosong

UANG

MASUK

RENCANA ARUS KAS

RINCIAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

1. Uang tunai di awal bulan

2. Uang masuk dari penjualan

3. Uang masuk lainnya

4. TOTAL UANG MASUK

UANG

KELUAR

5. Uang keluar untuk Bahan Baku

6. Uang keluar untuk upah

7. Uang keluar untuk gaji pemilik usaha

8. Uang keluar untuk sewa tempat

9. Uang keluar untuk transportasi

10. Uang keluar untuk bayar listrik+air

11. Uang keluar untuk bayar pinjaman

12. Uang keluar untuk beli peralatan

13. Uang keluar lainnya

14. TOTAL UANG KELUAR

15. SALDO PADA AKHIR BULAN

| 91

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 4: Studi Kasus dan Latihan, Pembukuan Sederhana (20 menit)

Sampaikan pada peserta bahwa pembukuan tidaklah sama dengan rencana arus kas.

Bedanya adalah kalau pembukuan merupakan pencatatan uang keluar dan uang masuk

yang sebenarnya setelah ada transaksi.

Ajak peserta untuk berlatih melakukan pencatatan keuangan usaha dengan menggunakan

Alat Bantu Pelatihan 10.4 Studi Kasus Pembukuan Warung Kopi Bu Emma.

Alat Bantu Pelatihan 10.6. Studi Kasus Pembukuan Warung Kopi Bu Emma

Setelah peserta selesai mengerjakan soal studi kasus, tanyakan kepada peserta “Apa manfaat membuat pembukuan sederhana?”

Pada tanggal 1 Januari 2015, Bu Emma memiliki uang sebesar Rp. 300.000,- dalam

warung kopinya.

1 Januari : Bu Emma menjual 100 gelas kopi seharga Rp. 200.000,-. 80 orang pelanggan

membayar dan terkumpul sebesar Rp. 160.000,- dan 20 orang sisanya berhutang sebesar

Rp. 40.000,-.

2 Januari : Bu Emma membayar Rp. 250.000,- untuk membeli kopi dan gula.

2 Januari : Bu Emma menerima Rp. 100.000,- dari hasil menjual kopi.

3 Januari : Bu Emma menjual kopi sebanyak 10 gelas kopi dan pelanggannya berjanji

akan membayar keesokan harinya.

4 Januari : 20 orang yang memiliki hutang membayar Bu Emma sebesar Rp. 40.000,-

4 Januari : Bu Emma menerima Rp. 20.000,- atas pembayaran hutang dari pelanggannya.

Pertanyaan:

Tolong catatkan transaksi usaha Bu Emma dengan menggunakan pembukuan sederhana!

| 92

Market Oriented Revenue Enhancement

Catatan Fasilitator:

Pembukuan sederhana bermanfaat untuk:

1. Membantu mengontrol uang

2. Menunjukkan kepada Anda bagaimana usaha berjalan

3. Menunjukkan kepada orang lain bagaimana usaha Anda berjalan

4. Membantu Anda untuk merencanakan masa depan

5. Membantu Anda untuk mengingat orang yang memiliki hutang kepada Anda atau

sebaliknya.

| 93

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 10.7. Buku Kas

Tanggal Kegiatan Uang Masuk Uang Keluar Saldo

(Sisa Uang)

| 94

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 10.8. Buku Hutang

Tanggal Rincian Jumlah Penjualan

Kredit Uang yang Dibayarkan

Sisa Uang

Tanda Tangan

| 95

Market Oriented Revenue Enhancement

Pastikan poin-poin pembelajaran utama dalam sesi ini:

• Menghitung biaya Anda termasuk biaya kerja.

• Menetapkan harga jual produk Anda.

• Memperkirakan rencana penjualan dan biaya.

• Memperkirakan rencana arus kas usaha Anda.

• Membuat pembukuan kas sederhana.

• Lakukan latihan rencana keuangan ini tidak hanya sekali, namun secara terus menerus.

Langkah 5: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Rencana Keuangan.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Rencana Keuangan ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa menyusun rencana keuangan?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

| 96

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 11 – MENJUAL DENGAN SUKSES

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat:

Memahami bahwa cara peserta menjual dapat membangun atau menghancurkan

usaha mereka.

Menentukan cara-cara menjual produk atau layanan dengan sukses.

Material: Beberapa jenis pakaian, Flipchart, Spidol

Durasi: 60 menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 11.1. Kartu Peran Penjualan

Langkah-langkah: Langkah 1: Bermain Peran, Permainan Penjualan (20 menit)

Langkah 2: Diskusi Kelompok, Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Penjualan

(30 menit)

Langkah 3: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Bermain Peran, Permainan Penjualan (20 menit)

Catatan Fasilitator: Sebelum sesi dimulai, mintalah 4 hingga 6 orang sukarelawan

untuk melakukan 2 permainan peran. Dalam setiap permainan peran, akan ada 2 orang

pembeli dan 1 orang penjual. Pada permainan peran pertama, tidak ada transaksi

penjualan yang tercipta. Pada permainan peran kedua, pembeli akan membeli sesuatu

dan merasa senang dengan layanan yang diberikan oleh penjual. Minta 2 orang

sukarelawan yang berperan sebagai penjual untuk mempelajari Alat Bantu Pelatihan 11.1. Kartu Peran Penjualan. Alternatif lain, fasilitator dapat berperan sebagai penjual jika

peserta tidak dapat membaca.

| 98

Market Oriented Revenue Enhancement

Ajak peserta untuk mengingat

kembali sesi 7 Rencana

Pemasaran dimana salah

satunya adalah perbedaan

antara pemasaran versus

penjualan. Pada sesi ini,

peserta akan berlatih untuk

menguji keterampilan menjual

mereka (5P - People).

Penjualan merupakan salah

satu bagian terpenting dalam

pemasaran. Penjualan yang

baik tergantung pada cara

peserta menjual, kepribadian,

dan sikap peserta.

Sampaikan bahwa peserta

akan melihat permainan 2

permainan peran penjualan. Mintalah peserta untuk mengamati dan menganalisa perbedaan

antara permainan peran pertama dan kedua.

Ucapkan terima kasih kepada semua pemain peran, terutama kepada peserta yang telah

berperan sebagai penjual yang “kasar”. Sampaikan kepada peserta bahwa itu hanyalah

permainan peran dan tidak menandakan bahwa si penjual akan berlaku seperti itu dalam

kehidupan nyata.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa perbedaan antara penjual pertama dan kedua?

2. Bagaimana mereka berusaha menarik perhatian pembeli untuk membeli produk mereka?

3. Bagaimana mereka memperlakukan pembeli mereka?

4. Apakah mereka mendengarkan pembeli?

5. Apakah pembeli akan kembali ke toko tersebut? Mengapa atau mengapa tidak?

Dorong peserta untuk mengemukakan temuan mereka selama permainan peran. Rangkum

jawaban peserta dan tarik kesimpulan dari diskusi tersebut.

| 99

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Diskusi Kelompok, Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Penjualan (30 menit)

Setelah permainan peran dan diskusi mengenai perbedaan antara penjual pertama dan

kedua, bagi peserta menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan, “Sikap penjual yang seperti apa yang dapat mempengaruhi penjualan?”

Minta masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya di depan kelas. Rangkum

jawaban peserta dan tambahkan bahwa Penjual yang baik biasanya akan:

• Bersikap sopan dan bersahabat tanpa berlebihan.

• Melibatkan pembeli dalam percakapan.

• Berusaha mencari tahu kebutuhan pelanggan.

• Menjelaskan produk sesuai spesifikasinya tanpa melebih-lebihkan.

• Menunjukkan produk dan pilihan lain sebagai alternatif.

• Menyebutkan harga pada akhir percakapan.

Langkah 3: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Menjual dengan Sukses.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Menjual dengan Sukses ini?

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa menjual dengan sukses?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

| 100

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 11.1. Kartu Peran Penjualan

Penjual Pertama

And a adalah seorang penjual baju dan memiliki koleksi baju yang cukup lengkap untuk

anak-anak hingga orang dewasa. Pagi ini Anda ingin menutup toko lebih awal. Ketika Anda ingin menutup toko, tiba-tiba seorang pembeli datang ke toko Anda. Dia sedang ingin mencari baju untuk ulang tahun anak perempuannya yang akan dirayakan besok. Dia

sedang bingung memilih hadiah baju yang pas untuk anaknya dan harganya cocok

dengan angg arannya. Tunjukkan sikap cuek, ketus, lama melayani, dan tidak mau

memberikan informasi detil kepada pelanggan Anda.

Penjual Kedua

Anda adalah seorang penjual baju dan memiliki koleksi baju yang cukup lengkap untuk

anak-anak hingga orang dewasa. Pagi ini suasana hati Anda begitu ceria dan bahagia

karena penjualan Anda belakangan ini sedang mengalami peningkatan. Ada seorang

pembeli yang datang ke toko Anda dan dia sedang mencari baju untuk Anak perempuannya

yang akan berulang tahun besok. Dia sedang bingung memilih hadiah baju yang pas untuk

anaknya dan harganya cocok dengan anggarannya. Tunjukkan sikap melayani pelanggan

dengan baik dan berikan pelanggan informasi alternatif sebagai perbandingan sebelum dia

membeli.

Pembeli Pertama dan Kedua

Anda adalah seorang ibu yang sangat sayang kepada anak perempuan Anda. Anda sedang

mencari baju untuk anak perempuan Anda yang akan berulang tahun besok. Anda merasa

bingung memilih hadiah baju yang pas untuk dia dan harganya cocok dengan rencana

pengeluaran Anda. Selain itu, Anda menginginkan baju yang:

- Motifnya sesuai dengan tren baju remaja saat ini

- Bahannya lembut dan dapat dipakai baik untuk acara santai maupun resmi.

- Warnanya tidak mudah pudar

- Dibungkus kado dengan rapi

| 101

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 12 – MANAJEMEN DIRI DAN KERJASAMA TIM

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat:

Menyebutkan sikap dan tindakan yang baik dalam mengelola usaha.

Memahami pilihan mengenai gaya manajemen.

Material: Koran bekas, Mangkuk plastik, Gunting, Benang, Selotip atau bahan perekat

lainnya, Flipchart bekas, Spidol

Durasi: 90 Menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 12.1. Gaya Manajemen

Langkah-langkah: Langkah 1: Permainan, Permainan Menara (55 menit)

Langkah 2: Curah Pendapat, Mengidentifikasi Faktor-faktor Manajemen (10 menit)

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Gaya-gaya Manajemen (15 menit)

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)

Langkah 1: Permainan, Permainan Menara (55 Menit)

Ajak peserta untuk mereview sesi 8 Siklus Usaha. Sampaikan bahwa dalam suatu usaha

terdapat orang yang mengelola (manajemen) siklus usaha atau orang yang memimpin usaha

tersebut. Berkaitan dengan keterampilan manajemen dan kepemimpinan, sampaikan kepada

peserta bahwa mereka melihat sebuah permainan tentang membuat menara.

Bagi peserta menjadi 4 kelompok. Jelaskan bahwa dalam permainan ini mereka akan

mempraktekkan keterampilan manajemen dan kerjasama kelompok. Setiap kelompok harus

mencalonkan seorang manajer perempuan, yang bertanggung jawab untuk kerja tim. Ajak

masing-masing Manajer untuk berkumpul dengan fasilitator, sebaiknya diluar ruangan dan

jangan sampai terdengar oleh anggota kelompoknya. Jelaskan kepada para Manajer tugas

| 103

Market Oriented Revenue Enhancement

masing-masing kelompok adalah membangun sebuah menara dari kertas dengan bahan

yang disediakan.

Kualitas menara akan dinilai sesuai dengan tiga kriteria:

• Tinggi : Semakin tinggi menara

semakin baik

• Kekuatan : Semakin kuat

menaranya semakin baik

• Kreativitas : Semakin kreatif

menaranya semakin baik

Setiap kelompok akan diberikan bahan

baku yang sama, baik jenisnya maupun

jumlahnya. Waktu yang dialokasikan

untuk membangun menara adalah 20

menit.

Setelah semua Manajer memahami

instruksi yang diberikan, kemudian ajak

Manajer untuk menginformasikan

instruksi tersebut kepada anggota

kelompoknya. Berikan tiap kelompok 5 menit untuk mendiskusikan tujuan dan strategi

mereka. Kemudian distribusikan bahan untuk membuat menara dan berikan tanda MULAI.

Mintalah semua kelompok berhenti ketika waktu kerja kelompok telah selesai. Tanyakan

kepada para manajer bagaimana perasaan mereka. Tanyakan mengenai strategi

manajemen mereka:

• Apakah manajer memberikan tugas yang berbeda kepada anggota kelompokntya?

• Apakah manajer turut membangun menara tersebut atau memilih untuk mengawasi dan

mengecek hasilnya?

• Apakah anggota kelompok melakukan apa yang dikatakan oleh manajer?

• Apakah anggota kelompok melakukan apa yang harus dilakukan tanpa diminta?

• Apakah manajer memastikan bahwa semua orang bekerja?

Kemudian tanyakan pada anggota kelompok mengenai perasaan mereka:

• Apakah anggota kelompok puas dengan menara yang telah dibuat bersama kelompok?

• Bagaimana tugas yang dikelola oleh anggota kelompok dalam membangun menara?

• Apa yang membantu atau menghalangi dalam mencapai tujuan kelompok? | 104

Market Oriented Revenue Enhancement

• Apa yang dapat anggota kelompok katakan mengenai peran pemimpin kelompok dan

anggota kelompok selama proses membangun manara?

• Apakah anggota kelompok puas dengan gaya manajemen dan kerjasama tim?

• Mengapa ya atau mengapa tidak?

Langkah 2: Curah Pikiran, Mengidentifikasi Faktor-faktor Keberhasilan Manajemen (10 Menit)

Ajak peserta untuk mengambil pembelajaran pada proses manajemen membuat menara.

Tanyakan kepada peserta, “Apa saja faktor-faktor keberhasilan dalam manajemen?” Tulis jawaban peserta di kertas Flipchart

Tekankan poin pembelajaran mengenai:

1. Fokus pada pelaksanaan tugas untuk mencapai sebuah tujuan.

2. Pembagian tugas berdasarkan kemampuan atau keterampilan.

3. Mengoptimalkan kemampuan atau keterampilan yang ada pada masing-masing individu.

4. Berkontribusi pada keberhasilan seluruh tim.

5. Pengawasan arus kerja.

6. Menggunakan gaya manajemen yang sesuai dengan kondisi usaha.

Langkah 3: Diskusi Kelompok, Gaya-gaya Manajemen Diskusi Kelompok (15 Menit)

Sampaikan kepada peserta bahwa dalam manajemen usaha, ada dua gaya manajemen:

terpimpin dan berpusat pada orang. Ajak peserta untuk berdiskusi kelompok mengenai

kelebihan dan kekurangan dari gaya manajemen tersebut. Beri waktu 10 menit untuk

berdiskusi kelompok dan setiap perwakilan kelompok 5 menit untuk mempresentasikan hasil

diskusi.

(Tampilkan 2 tipe Gaya Manajemen setelah diskusi kelompok – Alat Bantu Pelatihan 12.1.).

Langkah 4: Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 Menit)

Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan kesimpulan dari Manajemen Diri dan

Kerjasama Tim.

Tanyakan kepada peserta:

1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Manajemen Diri dan Kerjasama Tim ini?

| 105

Market Oriented Revenue Enhancement

2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan sehingga bisa mengelola kerjasama dengan

baik?

3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia nyata?

Alat Bantu Pelatihan 12.1. Gaya Manajemen

Manajemen

Terpimpin

• Menekankan pada pencapaian tujuan

• Cenderung memberikan keputusan dari atas atau

memberikan instruksi

• Menekankan pada pendelegasian pekerjaan

Manajemen

Kebersamaan

• Penekanan pada memotivasi orang lain

• Fokus pada kerjasama tim

• Menekankan pada proses

| 106

Market Oriented Revenue Enhancement

SESI 13 – RENCANA USAHA

Tujuan Sesi: Pada akhir sesi, diharapkan peserta dapat:

Membuat Rencana Tindak Lanjut setelah pelatihan.

Menyusun Rencana Usaha Sederhana.

Material: Flipchart, Spidol

Durasi: 60 Menit

Alat Bantu Pelatihan: Alat Bantu Pelatihan 13.1. Formulir Rencana Usaha Sederhana

Alat Bantu Pelatihan 13.2. Formulir Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Langkah-langkah: Langkah 1: Curah Pikiran, Apa itu Rencana Usaha (10 menit)

Langkah 2: Diskusi/Latihan, Membuat Rencana Usaha Sederhana (30 menit)

Langkah 3: Latihan, Membuat Rencana Tindak Lanjut setelah Pelatihan (20 menit)

| 108

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 1: Curah Pikiran, Apa itu Rencana Usaha (10 menit)

Tanyakan kepada peserta “ Apa itu Rencana Usaha?”, Tulis jawaban peserta di flipchart.

Sampaikan mengenai definisi Rencana Usaha yang telah disiapkan sebelumnya.

| 109

Market Oriented Revenue Enhancement

Langkah 2: Diskusi/Latihan, Membuat Rencana Usaha Sederhana (30 Menit)

Rencana Usaha (business plan) digunakan ketika pelatihan bagi penerima manfaat

(beneficiaries) terakhir atau dalam pelatihan kewirausahaan biasanya disebut Training of

Entrepreneurs (ToE). Bagikan Alat Bantu Pelatihan 13.2. Formulir Rencana Usaha

Sederhana kepada peserta dan jelaskan komponen-komponen yang ada di formulir tersebut.

Langkah 3: Latihan, Membuat Rencana Tindak Lanjut setelah Pelatihan (20 menit)

Catatan Fasilitator:

Rencana Usaha adalah suatu rencana dalam suatu usaha yang mempunyai suatu

tujuan yang akan dicapai dengan mengacu langkah-langkah 5P (Product, Price,

Place, Promotion dan People)

Catatan Fasilitator:

Rencana Tindak Lanjut (RTL) digunakan ketika pelatihan bagi Fasilitator atau yang

biasa disebut dengan Training of Trainers (ToT). Tunjukkan Alat Bantu Pelatihan 13.1 Rencana Tindak Lanjut. Jelaskan kepada peserta komponen-komponen

penting dalam RTL.

| 110

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 13.1. Formulir Rencana Usaha Sederhana

Nama Usaha

Klasifikasi JenisUsaha Perdagangan Poduksi Barang/Makanan

Bidang Jasa Prtanian / Peternakan

Nama Pemilik

Alamat Rumah

No Telepon Rumah

No Hand Phone

Alamat Email

Modal Pengembangan Usaha

Modal Sendiri

Modal dari sumber yang lain

Tanggal membuat rencana usaha

............ - ..............................., 201.....

..................................................

Rencana Usaha

Data Usaha

| 111

Market Oriented Revenue Enhancement

Uraian Singkat Mengenai Produk

Perbedaan Produk dibandingkan dengan

pesaing

(Selain faktor harga)

Target pelanggan

(daerah dan jumlah pelanggan)

Rencana Pemasaran

Rencana Usaha

| 112

Market Oriented Revenue Enhancement

Lokasi usaha

Cara pelanggan memperoleh Produk

Langsung ke pelanggan Pengecer Grosir

Alasan memilih lokasi dan cara pelanggan

memperoleh produk

| 113

Market Oriented Revenue Enhancement

Promosi dan Iklan Jenis Promosi Biaya

Penetapan Harga

Produk Biaya Produksi

Harga yang ditawarkan oleh

pesaing

Daya Beli Masyarakat

| 114

Market Oriented Revenue Enhancement

Nama Pengelola Usaha

Pengalaman Berwirausaha

(Tulis Bulan dan Tahun)

Pengalaman Mengikuti Pelatihan

(Tulis Bulan dan Tahun)

Susunan Pengelola Usaha

Nama Jabatan

Organisasi Wirausaha

Rencana Usaha

| 115

Market Oriented Revenue Enhancement

Perijinan

Jenis Perijinan Biaya

Biaya Pengembangan Usaha Yang Dibutuhkan

Deskripsi (Uraian) Jumlah Yg Diperlukan

Biaya

Satuan Jumlah Biaya

Total Jumlah Biaya

| 116

Market Oriented Revenue Enhancement

Ringkasan Aset dan Penyusutan

Deskripsi (Uraian) Harga Perolehan

(Rp.) Waktu (Bulan)

Penyusutan

Rp.)

Alat kerja dan peralatan

Meubel dan peralatan kantor

Tempat

Kendaraan

Jumlah

| 117

Market Oriented Revenue Enhancement

Komponen Biaya Jumlah Perbulan Harga Jumlah Biaya

1. Biaya Tidak Tetap:

• Biaya Bahan Baku

• Biaya Upah

2. Biaya Tetap

• Biaya Operasional

• Penyusutan

Total Biaya Pokok Produksi / Bulan

Kapasitas Penjualan Perbulan / Unit

Biaya Pokok Produksi / Unit

Rencana Keuangan Rencana Usaha

| 118

Market Oriented Revenue Enhancement

Rencana Penjualan dan Biaya

Biaya Operasional : Biaya Penyusutan :

Biaya tetap:

Biaya Bahan Baku Per Unit : Biaya Upah (Tenaga Kerja) Per Unit:

Harga Jual Per Unit :

Keterangan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5 Bulan ke 6

Penjualan (unit)

Penjualan (Rp.)

Biaya Bahan Baku

Upah

Laba Kotor

Biaya Tetap

Laba Bersih

Keterangan Bulan ke 7 Bulan ke 8 Bulan ke 9 Bulan ke 10 Bulan ke 11 Bulan ke 12

Penjualan (unit)

Penjualan (Rp.)

Biaya Bahan Baku

Upah

Laba Kotor

Biaya Tetap

Laba Bersih

| 119

Market Oriented Revenue Enhancement

Rencana Arus Kas

Kas Masuk Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5 Bulan ke 6

1. Modal Awal

2. Penjualan (Rp.)

3. Uang Masuk Lainnya

4. Total Uang Masuk

Kas Keluar

5. Biaya Bahan Baku

6. Biaya Upah

7. Biaya Operasional

8. Biaya PengembanganUsaha

9. Kewajiban (Hutang)

10. Uang Keluar Lainnya

11. Total Uang Keluar

12. Saldo

| 120

Market Oriented Revenue Enhancement

Kas Masuk Bulan ke 7 Bulan ke 8 Bulan ke 9 Bulan ke 10 Bulan ke 11 Bulan ke 12

1. Modal Awal

2. Penjualan (Rp.)

3. Uang Masuk Lainnya

4. Total Uang Masuk

Kas Keluar

5. Biaya Bahan Baku

6. Biaya Upah

7. Biaya Operasional

8. Biaya PengembanganUsaha

9. Kewajiban (Hutang)

10. Uang Keluar Lainnya

11. Total Uang Keluar

12. Saldo

| 121

Market Oriented Revenue Enhancement

Alat Bantu Pelatihan 13.2. Formulir Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Nama Fasilitator : ...........................................................................................

Lembaga

Tempat & Tanggal ToT

Kegiatan RTL dan Dukungan setelah Pelatihan

Nama Kegiatan Oleh (Penanggung Jawab) Kapan? Dukungan yang Dibutuhkan

| 122

Market Oriented Revenue Enhancement

: ...........................................................................................

: ...........................................................................................

BAHAN BACAAN

1. Metode Pelatihan

Metodologi Pelatihan yang digunakan adalah pendekatan partisipatif. Selama proses

Pelatihan, peserta dianggap sebagai nara sumber utama. Mereka sudah memiliki banyak

pengalaman dalam mengelola ekonomi rumah rangga yang bisa dijadikan sebagai sumber

pembelajaran untuk melengkapi setiap sesi Pelatihan.

Aturan yang utama dalam proses metode partisipatif ini adalah tidak menceramahi peserta.

Metode ceramah hanya digunakan sebagai pengantar atau untuk memfokuskan pikiran

peserta, untuk membangun dasar pengetahuan atau untuk memperoleh pemahaman

bersama tentang sebuah topik atau untuk menyampaikan poin pembelajaran yang telah

diperoleh. Menggunakan metode ceramah secara berlebihan akan menciptakan suasana

kelas yang menjemukan dan peserta menjadi penerima yang pasif.

Selain dari metode ceramah, Fasilitator harus menggunakan metode Pelatihan partisipatif

untuk mendorong dialog atau untuk bertukar pengalaman antara peserta. Metode Pelatihan

partisipatif yang dapat digunakan dalam Pelatihan ini diantaranya adalah :

curah pendapat

diskusi

latihan

studi kasus

permainan peran

Curah pendapat (brainstorming) Brainstorming merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menghasilkan ide-ide.

Tujuannya adalah untuk menstimulir peserta untuk mencari cara-cara yang berbeda ketika

mengatasi masalah yang ada. Fasilitator mengajukan sebuah permasalahan atau

pertanyaan yang dapat diatasi dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan meminta

peserta untuk memikirkan cara-cara tersebut. Misalnya, ketika mengajarkan subyek ‘cara

menekan biaya –biaya rumah tangga”, seorang Fasilitator dapat meminta peserta untuk

melakukan brainstorming tentang cara-cara tersebut sesuaI dengan pengalaman mereka.

| 124

Market Oriented Revenue Enhancement

Tujuan dari brainstorming adalah untuk memproduksi sebuah daftar alternatif solusi/jawaban

dan kemudian mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi.

Kapan digunakan:

Idealnya, brainstorming digunakan untuk menemukan solusi praktis terhadap sebuah

permasalahan. Dalam Pelatihan, brainstorming juga digunakan untuk membantu peserta

belajar dengan menggunakan pengalaman mereka sendiri. Sebagai sebuah metode

Pelatihan, brainstorming digunakan ketika peserta memiliki ide-ide tentang bagaimana

permasalahan tertentu dapat diselesaikan.

Apa yang akan dapat diperoleh:

Peserta belajar dengan menggunakan pengalaman mereka sendiri. Selanjutnya, mereka

belajar untuk memilih dari solusi-solusi alternatif tersebut.

Keunggulan:

Brainstorming menghasilkan derajat partisipasi yang tinggi. Brainstorming juga membuat

sesi tersebut lebih hidup dan menstimulir cara berpikir kreatif.

Hal-hal untuk diperhatikan:

Selama brainstorming, fokus harus diberikan untuk menghasilkan ide-ide dan bukan

pada diskusi tentang ide-ide itu sendiri.

Fokus perhatian harus diberikan pada upaya untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide-

ide.

Fasilitator perlu memastikan bahwa semua orang berpartisipasi dengan meminta ide-ide

dari mereka yang pendiam.

Kritik tidak diperbolehkan. Ide-ide akan dievaluasi kemudian.

Diskusi Pengetahuan, ide-ide dan pendapat tentang sebuah subyek tertentu bebas disampaikan

diantara peserta dan Fasilitator. Dalam diskusi terbuka, Fasilitator memfasilitasi dan

mengendalikan diskusi sementara semua orang berpartisipasi. Dalam diskusi kelompok,

peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Subyeknya didiskusikan secara bebas oleh

setiap kelompok. Fasilitator berkeliling diantara kelompok-kelompok sebagai seorang

pengamat dan memberikan masukan-masukan yang tepat pada saat dibutuhkan. Kelompok-

| 125

Market Oriented Revenue Enhancement

kelompok kemudian dikumpulkan dan kesimpulan dari setiap kelompok disajikan dan

didiskusikan dalam sebuah forum terbuka.

Kapan digunakannya:

Idealnya, diskusi digunakan untuk menganalisa situasi tertentu dan bertukar pendapat

dengan yang lain. Diskusi digunakan ketika peserta memiliki latar belakang pengetahuan

tentang isu yang dibahas.

Apa yang akan dicapai:

Diskusi membawa perubahan sikap peserta sambil mereka bertukar pengalaman.

Keunggulan:

Diskusi memberikan umpan balik kepada Fasilitator tentang cara peserta mungkin

menerapkan pengetahuan yang dipelajarinya.

Kekurangan:

Peserta dapat keluar dari subyek atau gagal mendiskusikannya dengan cara yang

bermanfaat.

Hal-hal untuk diperhatikan:

Peserta dapat menjadi keras kepala dan bersikukuh untuk bertahan pada sikap dan/atau

pendapat mereka dan bukan bersiap-siap untuk mengubahnya.

Fasilitator harus mengendalikan struktur, arah dan proses diskusi untuk menghindari hal-

hal ini.

Latihan

Peserta diminta untuk mengerjakan sebuah tugas tertentu. Sebuah latihan biasanya

merupakan praktek atau uji pengetahuan yang telah dipelajari dan hal ini dapat dilakukan

dengan kerja kelompok atau individual..

Kapan digunakannya:

Sebuah latihan digunakan setelah peserta mempelajari pengetahuan khusus atau setelah

sebuah topik telah selesai disampaikan.

| 126

Market Oriented Revenue Enhancement

Apa yang akan diperoleh:

Sebuah latihan merupakan bentuk pembelajaran aktif karena peserta mempraktekkan hal-

hal yang yang telah diajarkan kepada mereka dan membantu menerapkan pengetahuan

yang dipelajari untuk mendapatkan solusinya. Latihan juga membantu Fasilitator untuk

mencari tahu berapa banyak yang telah diserap oleh Fasilitator.

Hal-hal untuk diperhatikan:

Beberapa peserta mungkin tampak berjuang keras selama mengerjakan latihan. Dalam

kasus tersebut, Fasilitator perlu memberikan petunjuk-petunjuk yang tepat, tetapi tidak

memberikan solusinya.

Studi Kasus

Apakah itu:

Sebuah studi kasus merupakan sebuah kajian untuk mempelajari kejadian yang perlu

diperiksa dan dipahami oleh peserta. Peserta diminta untuk menganalisa dan mendiagnosa

penyebab-penyebab dari sebuah masalah (atau masalah-masalah) yang dinyatakan dalam

studi kasus. Mereka kemudian mungkin akan diminta untuk memecahkan masalah-masalah

tersebut.

Kapan digunakannya:

Sebuah studi kasus idealnya digunakan untuk mendemonstrasikan penerapan berbagai

teknik dalam situasi kehidupan nyata yang mungkin dihadapi oleh peserta.

Apa yang akan diperoleh:

Sebuah studi kasus mensimulasikan situasi-situasi yang mungkin dihadapi oleh peserta

dalam bisnisnya sehari-hari. Oleh karena itu, studi kasus menyiapkan peserta untuk

menghadapi situasi-situasi serupa atau terkait dalam kehidupan nyata.

Keunggulan:

Metode studi kasus membantu peserta untuk melihat sebuah permasalahan atau

serangkaian kejadian terlepas dari tekanan masalah/kejadian yang sebenarnya. Studi kasus

memberikan kesempatan untuk bertukar ide dan menghasilkan alternatif solusi terhadap

permasalahan yang akan mereka hadapi dalam bisnis mereka.

| 127

Market Oriented Revenue Enhancement

Kerugian:

Dalam kehidupan nyata, situasi/kejadiannya mungkin berbeda dari yang dinyatakan dalam

studi kasus. Peserta mungkin mendapatkan kesan yang salah tentang situasi kehidupan

nyata.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Anda perlu menekankan bahwa keputusan yang dibuat dalam situasi Pelatihan mungkin

berbeda dari keputusan yang harus dibuat di tempat pada situasi kehidupan nyata.

Permainan Peran

Apakah itu:

Permainan peran adalah sebuah dramatisasi apa yang mungkin terjadi dalam situasi

kehidupan nyata. Peserta diminta untuk memainkan peran tertentu dalam situasi tertentu.

Tujuannya adalah untuk mempraktekkan cara untuk menangani situasi dalam kehidupan

yang sebenarnya secara langsung. Kejadian yang didramatisir kemudian didiskusikan oleh

semua peserta dalam sebuah forum terbuka untuk mencari tahu bagaimana situasi tersebut

dapat ditangani dengan cara yang berbeda.

Apa yang akan diperoleh:

Peserta mempraktekkan situasi yang hampir mirip dengan kehidupan nyata dalam sebuah

lingkungan Pelatihan yang terlindung dan menerima saran atau kritik yang membangun dari

rekan-rekan mereka. Hal ini membantu peserta untuk mempelajari hal-hal yang lebih baik

melalui praktek dan memperoleh panduan mengenai cara bereaksi yang tepat dalam situasi

kehidupan nyata..

Keunggulan:

Permainan peran membantu memberikan rasa percaya diri kepada peserta dalam

menghadapi situasi bisnis yang sebenarnya.

Kekurangan:

Dalam kehidupan nyata, situasi/kejadiannya akan berbeda dari apa yang terdapat dalam

permainan peran. Peserta mungkin mendapatkan kesan yang salah tentang situasi

kehidupan nyata. Mereka mungkin gagal menyadari bahwa keputusan yang mereka buat

| 128

Market Oriented Revenue Enhancement

dalam situasi Pelatihan itu berbeda dari keputusan yang harus mereka buat di tempat dalam

situasi kehidupan yang sebenarnya.

Hal-hal untuk diperhatikan:

Peserta mungkin malu dan rasa percaya diri mereka mungkin malah berkurang dan

bukannya bertambah.

Beberapa peserta dapat terbawa suasana dalam memerankan peran mereka sehingga

membuat seluruh permainan peran ini tampak palsu dan merupakan sesuatu yang tidak

dapat dianggap serius.

Fasilitator perlu menjadi moderator permainan peran untuk mencegah terjadinya hal ini.

Bagaimana cara menyiapkan Pelatihan MORE

Menyiapkan sebuah Pelatihan MORE merupakan suatu tantangan yang besar bagi seorang

Fasilitator. Seorang Fasilitator terkadang akan menghadapi kondisi yang tidak ideal dan

harus mempersiapkan banyak hal pada saat yang bersamaan

Dibawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mempersiapkan

Pelatihan sebagai berikut:

1. Memilih lokasi / tempat Pelatihan

2. Menyusun dan meminta persetujuan anggaran Pelatihan

3. Menyelesaikan jadwal Pelatihan dan merancang rencana pembelajaran

4. Mengidentifikasi nara sumber apa bila diperlukan

5. Rekonfirmasi pelaksanaan Pelatihan kepada peserta

6. Mempersiapkan dan mengelola materi dan peralatan Pelatihan

7. Melaksanakan pertemuan pra-Pelatihan antara nara sumber

8. Membahas Pelatihan dengan nara sumber eksternal

9. Melakukan pemeriksaan di saat-saat akhir.

1. Memilih tempat Pelatihan

Langkah pertama dalam persiapan Pelatihan adalah memilih tempat yang sesuai dengan

rencana distribusi (lihat kembali bab tentang pemasaran). Seperti disebutkan disesi

pemasaran, dari sudut pandang fungsional atau teknis, tempat Pelatihan harus memenuhi

kriteria sebagai berikut | 129

Market Oriented Revenue Enhancement

Lokasi:Tempat harus nyaman bagi peserta yang terpilih untuk memastikan kehadiran mereka

dan kedatangan mereka secara tepat waktu selama Pelatihan berlangsung.

Ukuran ruangan Pelatihan:Tempat Pelatihan membutuhkan ruangan yang cukup agar kelompok dapat berfungsi

secara efektif. Sebuah ruangan yang berukuran setidaknya 6 meter x 8 meter disarankan

untuk 20 orang peserta.

Tata letak ruangan Pelatihan:Fasilitator harus mempertimbangkan peralatan Pelatihan dan kenyamanan peserta.

Pelatihan yang efektif membutuhkan konsentrasi. Untuk memfasilitasi hal ini, disarankan

agar ruangan Pelatihan:

- memiliki penerangan yang baik

- memiliki ventilasi yang baik

- memiliki tingkat kebisingan yang rendah.

Apabila Fasilitator akan menggunakan komputer, overhead projector atau peralatan

TV/video, mereka harus memastikan bahwa terdapat soket listrik yang memadai dan mereka

harus mencoba peralatan-peralatan tersebut sebelumnya.

Disarankan agar Rekonfirmasi tempat Pelatihan dilakukan sedini mungkin, misalnya satu

minggu sebelum acara Pelatihan dimulai.

2. Meminta persetujuan untuk anggaran Pelatihan

Langkah berikutnya dalam persiapan Pelatihan adalah untuk menyusun aggaran dan

meminta persertujuan dari bagian keuangan atau sponsor Pelatihan. Perhatikan kembali

komponen biaya yang telah dibahas pada bab pemasaran.

3. Menyelesaikan jadwal Pelatihan dan merancang rencana pembelajaran

Selanjutnya, Fasilitator Iharus menyelesaikan merancang & jadwal Pelatihan, dengan

menggunakan contoh yang terdapat di lampiran Panduan Fasilitator ini dan mengacu

kembali ke Analisa Kebutuhan Pelatihan. Dalam kasus tertentu, mungkin Pelatihan MORE

| 130

Market Oriented Revenue Enhancement

ini akan dipadukan dengan Pelatihan keterampilan lainnya atau materi – materi yang

dianggap penting berkaitan dengan kondisi peserta atau berdasarkan keinginan dari pihak

penyelenggara atau sponsor Pelatihan.

4. Mengidentifikasi narasumber

Berkaitan dengan rancangan Pelatihan tersebut diatas, Fasilitator harus memastikan

kemungkinan menggunakan nara sumber eksternal untuk melengkapi sesi-sesi Pelatihan.

Misalnya mengenai topik cerita sukses mengelola ekonomi rumah tangga, topik mengenai

bagaiamana memotivasi anak agar lebih produktif atau topik-topik keterampilan lainnya.

Ketika menghubungi narasumber-narasumber ini, penting untuk menjelaskan kepada

mereka mengenai profil peserta, tujuan Pelatihan dan harapan intervensi yang akan

diberikan oleh narasumber dan bagaimana masukan dari mereka berkontribusi pada

program yang lebih luas. Semua narasumber juga harus diminta untuk menyiapkan rencana

pembelajaran, handout dan presentasi dan menyiapkannya pada saat pertemuan pra-

Pelatihan.

5. Menginformasikan peserta

Penting untuk diperhatikan bahwa rekonfirmasi atau pemberitahuan mengenai Pelatihan

dilakukan jauh hari sebelum Pelatihan dimulai, yaitu antara 1-2 minggu sehingga calon

peserta dapat mengatur persiapan.. Akan lebih baik jika rekonfirmasi disertai lampiran jadwal

Pelatihan.

6. Mengurus materi dan peralatan Pelatihan

Materi Pelatihan dapat meliputi: Handout Modul MORE untuk peserta

Presentasi

Form-form Latihan

Alat tulis, misalnya buku tulis, pensil atau pulpen, penghapus, rautan, map, pembolong

kertas, dll.

| 131

Market Oriented Revenue Enhancement

Selain dari hal-hal diatas, Fasilitator MORE harus memastikan bahwa formulir-formulir

berikut ini tersedia dalam jumlah yang diperlukan:

Formulir Evaluasi Harian

Formulir Evaluasi Pelatihan Akhir

Peralatan Pelatihan dapat mencakup:

Papan tulis dan kapur, sebaiknya warna-warni

Papan flip chart, kertas dan spidol warna-warni untuk flip chart

Papan tempel dan kartu-kartu metaplan

Perekat, lem atau selotip untuk menempel flip chart di dinding.

7. Mengadakan pertemuan Pra-Pelatihan

Sebaiknya seminggu atau setidaknya dua hari sebelum Pelatihan, Fasilitator harus

mengadakan pertemuan dengan Fasilitator yang lain atau dengan nara sumber lain yang

berpartisipasi dalam Pelatihan untuk mendiskusikan pengaturan dan mengalokasikan topik-

topik sesi.

Fasilitator utama harus memastikan bahwa semua nara sumber mengetahui:

• Profil setiap peserta Pelatihan

• Sumber pendapatan keluarga

• Tujuan Pelatihan

• Tempat dan jadwal

• Materi dan peralatan Pelatihan.

• Sebaliknya, nara sumber diharapkan untuk menyajikan rancangan rencana sesi untuk

sesi-sesi Pelatihan yang ditugaskan kepada mereka.

8. Melakukan pemeriksaan di saat-saat akhir

Fasilitator juga harus memastikan persiapan akhir sebelum Pelatihan, yaitu

• Bahwa semua materi dan peralatan Pelatihan tersedia

• Bahwa semua pengaturan di tempat Pelatihan telah dilakukan

• Bahwa pengaturan transportasi untuk Fasilitator, nara sumber dan peserta-peserta lain

sudah beres

| 132

Market Oriented Revenue Enhancement

• Bahwa uang muka dari anggaran Pelatihan telah disediakan untuk Fasilitator untuk

memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan di lapangan.

2. Penyelenggaraan Pelatihan

Paket Pelatihan MORE dalam modul ini terdiri dari 13 topik pembahasan dengan alokasi

total waktu minimal sekitar 19,7 jam. Jumlah alokasi waktu bisa jadi akan berubah sesuai

dengan profil peserta atau topik-topik lainnya yang dianggap perlu dalam Pelatihan ini.

Adapun topik-topik yang akan dibahas dalan modul Pelatihan ini adalah sebagai berikut:

Sesi Topik Bahasan Alokasi (Menit)

1. PERKENALAN PESERTA DAN PROGRAM 90

2. KEBERHASILAN USAHA 90

3. PENETAPAN TUJUAN 90

4. PEMETAAN USAHA 90

5. RISET PASAR 90

6. IDE USAHA 90

7. RENCANA PEMASARAN 120

8. SIKLUS USAHA 60

9. MENGHITUNG BIAYA DAN MENETAPKAN HARGA 90

10. RENCANA KEUANGAN 150

11. MENJUAL DENGAN SUKSES 60

12. MANAJEMEN DIRI DAN KERJASAMA TIM 90

13. RENCANA USAHA 60

JUMLAH 1170

| 133

Market Oriented Revenue Enhancement

BAHAN BACAAN

Tugas utama seorang Fasilitator adalah menerapkan strategi mengajar (metode & teknik)

dengan mempertimbangkan latar belakang peserta Pelatihan yang sangat spesifik serta

sarana & prasaran Pelatihan yang tersedia. Untuk kasus tertetnu, skedul bisa berubah

dikarenakan terdapat topik-topik bahasan yang dianggap perlu untuk ditambahkan dalam

Pelatihan

Misalnya alokasi waktu pada topik tertentu berubah dengan pertimbangan latar belakang

pendidikan peserta atau berdasarkan permintaan dari Sponsor terhadap topik-topik tertentu.

Sesi pembukaan

Tugas utama Fasilitator dalam sesi pembukaan adalah membuat suasana yang ramah dan

santai yang kondusif terhadap proses pembelajaran. Perlu diingat bahwa peserta adalah

orang dewasa yang mendapati diri mereka berada di lingkungan belajar yang baru dan

mungkin merasa tidak nyaman. Mereka mungkin tidak yakin apakah waktu yang akan

mereka habiskan akan bermanfaat atau tidak. Oleh karenanya, penting sekali untuk

membangun percaya diri peserta bahwa mereka akan mendapatkan manfaat yang besar

dari Pelatihan ini.

Pertama-tama, Fasilitator harus menyambut peserta dan memperkenalkan diri, Kemudian,

Fasilitator harus meminta peserta untuk memperkenalkan diri mereka sendiri ke kelompok

dan menyatakan harapan mereka. Ada berbagai cara untuk melakukan sesi ini dan akan

dibahas pada modul edisi berikutnya.

Selama sesi perkenalan, Fasilitator harus mencatat harapan-harapan yang dinyatakan oleh

peserta diatas kertas flip-chart dan meninjau kembali harapan-harapan ini bersama dengan

kelompok. Fasilitator harus mengelompokan dan menyatakan dengan jeals harapan yang

dapat dicapai dalam Pelatihan dan harapan yang tidak akan tercapai dalam Pelatihan. Hal ini

untuk memastikan bahwa peserta memiliki tujuan yang jelas dan menghindari rasa kecewa

peserta Pelatihan apabila harapan mereka tidak tercapai.

Kertas flip chart dengan daftar harapan tersebut ditempel di dinding yang dapat dilihat oleh

peserta. Pada akhir Pelatihan, bahas kembali harapan –harapan tersebut apakah sudah | 134

Market Oriented Revenue Enhancement

tercapai atau belum untuk menyimpulkan sejauh mana pelatiahan dapat memenuhi harapan-

harapan tersebut.

Kemudian, Fasilitator harus menjelaskan tujuan kursus Pelatihan dan memastikan bahwa

semua peserta memahami dan setuju dengan tujuan-tujuan ini.

Kemudian, Fasilitator menjelaskan agenda Pelatihan dam hal-hal yang dianggap penting

berkaitan dengan kelancaran proses Pelatihan. Sesi pembukaan ini ditutup dengan hal-hal

yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk memastikan suasana belajar yang

menyenangkan.

Evaluasi harian dan evaluasi intervensi Pelatihan akhir

Di akhir sesi Pelatihan, Fasilitator meminta peserta untuk mengisi fromulir evaluasi mengenai

hal-hal yang yang disukai, tidak disukai, yang belum yakin serta hal-hal yang harus

diperbaiki. Evaluasi harian ini penting untuk mengetahui sejauhmana materi Pelatihan dapat

dipahami oleh peserta .

Keesokan harinya, sebelum sesi pertama dimulai, Fasilitator harus memberikan umpan balik

tentang komentar peserta dari form evaluasi tersebut, kemudian menindak lanjuti setiap

komentar dari form tersebut, khususnya mengenai hal-hal yang harus diperbaiki.

Pada akhir Pelatihan, peserta harus mengisi form evaluasi akhir sebagai bahan evaluasi

bagi Fasilitator dan penyelenggara Pelatihan contoh-contoh formulir evaluasi kursus

Pelatihan dan lembar penilaian evaluasi Pelatihan dilampirkan dalam Panduan Fasilitator ini.

3. Tindak lanjut

Tindak lanjut adalah proses untuk membantu peserta untuk menerapkan pengetahuan dan

ketrampilan yang telah mereka terima dari Pelatihan, dalam tahap ini, peserta Pelatihan

biasanya disebut “klien” karena lebih bersifat individual (personal). Dalam proses tindak

lanjut, Fasilitator harus dapat memposisikan diri sebagai “teman” yang akan membantu klien

memecahkan masalah dalam mengelola dan mengembangkan ekonomi rumah tangga. Hal

ini penting dilakukan untuk :

| 135

Market Oriented Revenue Enhancement

• Untuk menjaga kepuasan pelanggan setelah Pelatihan.

• Untuk meningkatkan dampak dari Pelatihan dengan memastikan kebutuhan – kebutuhan

lainnya yang dirasakan oleh klien

Tindak lanjut Pelatihan dapat dilakukan minimal 1 bulan setelah Pelatihan untuk memberi

kesempatan kepada klien menerapkan/mempraktekan keterampilan yang telah mereka

terima dalam Pelatihan.

Bagaimana cara menindaklanjuti peserta Pelatihan?

Tindak lanjut Pelatihan bisa dilakukan secara berkelompok. Dalam proses ini, klien

dikumpulkan dalam suatu tempat dan mendiskusikan mengenai hal-hal yang telah dilakukan

dan kendala-kendala yang mereka hadapi. Titik kritis dengan pendekatan ini adalah

bagaimana peserta saling berbagi pengalaman dan saling memberi masukan untuk

menindaklanjuti upaya memperbaiki ekonomi mereka.

Untuk melakukan diskusi kelompok dalam proses tindak lanjut, pertimbangkan lokasi yang

nyaman bagi peserta dan karakteristik yang homogen, misalkan: peserta yang sumber

pendapatannya hanya dari suami, memiliki sumber pendapatan alternatif, sedang mencoba

memulai usaha dan sebagainya. Semakin homogen karakteristik peserta, maka akan

semakin mudah dan semakin hidup proses diskusi ini terutama apa bila Fasilitator terampil

menggunakan alat bantu metaplan dan Flipchart.

Alternatif lain menindaklanjuti Pelatihan adalah melakukan bimbingan perorangan.

Bimbingan perorangan adalah membantu klien untuk memutuskan tindakan yang terbaik

yang bisa diputuskan oleh klien saat mereka menghadapi permasalahan. Fasilitator harus

mendorong klien untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang mereka

dapatkan dalam Pelatihan dalam memecahkan masalah mereka.

Untuk dapat melakukan hal tersebut, dibawah ini adalah tahap dari proses Bimbingan

perorangan sebagai berikut:

1. Menjelaskan secara singkat mengenai peran Fasilitator sebagai pembimbing

2. Meminta klien untuk mengutarakan masalah-masalah mereka

3. Mencari tahu, mengapa masalah tersebut bisa terjadi?

| 136

Market Oriented Revenue Enhancement

4. Untuk memperdalam informasi permasalahan, Fasilitatorn juga dapat mengajukan

pertanyaan -pertanyaan terbuka seperti Siapa, kapan, dimana, kenapa, bagaimana dan

mengapa hal tersebut bisa terjadi. (Who, when, where, what, how & why)

5. Apabila bisa menjawab, tanyakan kembali mengapa masalah tersebut bisa terjadi.

Catatan : jawaban no, 3 dan 4 yang dikemukan oleh klien menunjukan rangkaian sebab

akibat masalah yang saling berkaitan. Kondisi ini akan membantu klien menemukan akar

masalah yang sesungguhnya. Hal ini dilakukan karena masalah yang dikemukan oleh

klien biasanya bukan akar masalah utama, melainkan dampak dari massalah tersebut.

Contoh kasus; Seseorang menyatakan bahwa ia tidak bisa berbisnis karena tidak

memiliki modal. Bisa jadi masalah yang sesungguhnya adalah dia belum mencari sumber

permodalan atau bisa jadi dia belum menyadari bahwa modal keterampilan sudah dimiliki,

atau bisa jadi pula dia tidak memiliki motivasi untuk berbisnis.

6. Menganalisa masalah-masalah dengan mengidentifikasi akar penyebab dan membuat

kespakatan masalah yang sebenarnya (masalah inti) dan paling mendesak untuk

diperbaiki.

7. Setuju dengan rencana aksi yang akan dilakukan oleh klien dalam menyelesaikan

masalah.

8. Buat rangkuman hasil akhir dari sesi bimbingan.

9. Menyetujui tanggal dan waktu untuk pertemuan berikutnya.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh Fasilitator manakala melakukan

bimbingan perorangan adalah sebagai berikut :

Hindari keputusan yang mendadak dan emosional, berikan masukan yang tepat pada

waktu yang tepat.

Hindari menangani terlalu banyak masalah dalam satu sesi pertemuan

Pastikan masalah yang paling mendesak yang ditangani terlebih dahulu.

Jangan pernah memberikan solusi langsung atas masalah, bimbing klien untuk

mengidentifikasi solusinya sendiri.

Mencari tau penyebab permasalahan dan akar penyebabnya

Jangan melontarkan kritik atau terlihat skeptis

Selalu menjaga kerahasiaan semua informasi dari pengusaha.

| 137

Market Oriented Revenue Enhancement

4. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi (M&E) adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan

informasi mengenai perkembangan peserta pada saat mengikuti Pelatihan dan sesudah

Pelatihan. Monitoring memfokuskan pada pengendalian kegiatan dan pencapaian hasil-

hasil tertentu (bagaimana hal ini dilakukan), sedangkan Evaluasi sebagian besar terkait

dengan pengkajian kemajuan kearah pencapaian tujuan dari kegiatan-kegiatan yang telah

dilakukan (mengapa hal ini dilakukan).

Perbedaan lainnya antara Monitoring dan Evaluasi adalah dalam hal frekuensi, Monitoring

merupakan proses pengumpulan data secara terus menerus, dimana Evaluasi dijalankan

dengan interval berkala (contoh: sekali setahun). Walaupun tujuan dan pelaksanaannya

berbeda, kedua hal ini saling berkaitan. Data yang terkumpul melalui monitoring

berkelanjutan merupakan masukan bagi evaluasi, dan sebaliknya.

M&E, apabila dilaksanakan dengan benar, memungkinkan semua pihak yang terlibat untuk

mengembangkan kinerja mereka masing-masing dan pada akhirnya memastikan

keberlanjutan jangka panjang program PERT.

Peralatan M&E yang digunakan dalam Pelatihan ini adalah :

1. Form pendafataran peserta, Formulir ini berfungsi untuk mengumpulkan informasi awal

karakteristik peserta. Formulir pendaftaran memungkinkan Fasilitator untuk

mengelompokkan peserta, menilai kebutuhan Pelatihan mereka, dan kemudian

membandingkan tingkat pengetahuan mereka sebelum dan sesudah Pelatihan

2. Form Evaluasi Harian, untuk mengetahui sejauh mana peserta menerima pembelajaran

3. Form Evaluasi Akhir, untuk mengukur tingkat kepuasan peserta terhadap Pelatihan.

Bagi Fasilitator, form ini juga berfungsi untuk merefleksikan dirinya terhadap proses

Pelatihan

4. Rencana Tindak Lanjut Peserta, formulir ini untuk mengetahui tindakan yang

akandilakukan oleh peserta serta jadawal rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

5. Laporan Perkembangan Peserta, disusun untuk mengetahui dampak Pelatihan terhadap

perkembangan ekonomi peserta Pelatihan.

| 138

Market Oriented Revenue Enhancement

Manfaat Monitoring & Evaluasi

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa hasil M&E akan digunakan sebagai landasan

pengambilan keputusan, baik keputusan pada tingkat program Pelatihan yang bersangkutan,

maupun proyek secara keseluruhan. Berikut dibawah ini adalah manfaat dari kegiatan M&E

sebagai berikut :

• Program Pelatihan, secara langsung dapat memanfaatkan hasil M&E, terutama yang

berfokus pada monitoring pelaksanaan program yang dilakukan oleh tim internal. Dengan

mencermati laporan hasil M&E dapat diidentifikasi berbagai hambatan dan kemajuan

dalam pelaksanaan program-. Hasil M&E tersebut berfungsi formatif, yaitu sebagai acuan

untuk memperbaiki berbagai kelemahan dan kendala dalam pelaksanaan program

Pelatihan agar hasilnya dapat lebih baik. Hal ini terutama menyangkut berbagai

komponen dan indikator yang secara langsung mampu ditangani penyelenggara program

Pelatihan.

• Pimpinan proyek, pimpinan proyek menggunakan hasil M&E sebagai acuan dalam

melakukan pembinaan terhadap para trainer, advisor, spesialist dan staf lainnya, serta

sebagai dasar dalam penyusunan program yang akan datang. Berkaitan dengan hal

tersebut, sebaiknya proyek secara rutin mengadakan pertemuan konstituen, guna

membahas temuan-temuan M&E. Laporan hasil M&E yang disusun oleh internal juga

digunakan sebagai bentuk laporan kemajuan dan akuntabilitas terhadap donor

• Tim Eksternal, Hasil M&E yang dilakukan oleh tim eksternal, dimanfaatkan oleh proyek

sebagai bahan refleksi. Dengan mencermati hasil M&E tersebut, proyek dapat

mengetahui kelemahan dan keunggulan program proyeknya dibanding proyek lain.

Berkaitan dengan hal tersebut, bila M&Enya kurang baik hendaknya tidak segan-segan

untuk berkonsultasi atau bertukar pengalaman dengan proyek atau program lain yang

lebih maju. Demikian pula, proyek hendaknya perlu berkonsultasi dengan Pengawas

mengenai berbagai hal yang terkait dengan upaya untuk meningkatkan kinerja proyek,

khusus program Pelatihan

| 139

Market Oriented Revenue Enhancement

REFERENSI FASILITASI

Siapakah fasilitator itu? • Pengajar?

• Ahli?

• Pemberi fasilitas?

• Harfiah, fasilitasi itu memperlancar…

Siapakah fasilitator itu? Fasilitator adalah seseorang yang netral yang memperlancar proses-proses dalam kelompok

dengan keterampilan/ seni melalui metodologi tertentu sehingga kelompok dapat mencapai

tujuannya dengan cara yang partisipatif

– Proses: partisipasi, komunikasi, interaksi dll

– Tujuan: pemecahan masalah, konsensus dll

Tujuannya apa saja?

• Belajar bersama

• Memunculkan ide kreatif

• Mengembangkan komitmen

• Mengambil keputusan

• Perencanaan

• Melakukan aksi bersama

• Dll

Beda dengan trainer? Trainer punya skill/ keterampilan/ pengetahuan, partisipan yang dilatih

Beda dengan konsultan? Partisipan/ klien punya problem, konsultan punya solusi

Fasilitasi Masing-masing kita memiliki kecakapan/ keterampilan/pengetahuan

Problem/ tujuan adalah milik bersama.Karenanya, mesti dicari bersama-sama

| 140

Market Oriented Revenue Enhancement

Kenapa harus fasilitasi? Karena…

• Banyak kepala lebih bagus dari sedikit kepala (potensial)

• Ownership dan komitmen penting

• Ada yang malu atau tertekan

• Ada terlalu mendominasi

• Ada kepentingan-kepentingan

Kerangka Kerja Fasilitasi : Bangun Partisipasi dan Dialog

• Bertanya

• Mendengar aktif

• Mendengar empatik

• Intervensi dalam proses

• Intruksi

Modal fasilitator Tiga dimensi modal fasilitator

1. Nilai, integritas, keyakinan ; Percaya warga/ partisipan/ klien punya kemampuan,

Concern, punya kepedulianMau belajar

2. Keterampilan & seni ; Bertanya, Mendengar aktif, empatik, Mensintesis, rephrase

menguji asumsi, intervensi, Bangun dialog, Bina suasana dan mungkin melucu

3. Metodologi, teknik, ilmu ; Divergensi dan Konvergensi

Mendengar aktif… 1. Generalization: Kata-kata yang umum, tidak jelas atau tidak bermakna, yang perlu dicari-

tahu lebih jauh.

Maksudnya? Kenapa disebut…?

– Menurut saya ini adalah kegiatan yang bagus

– Bagus, maksudnya?/ Kenapa disebut bagus??

- Karena dana yang dibutuhkan hanya sedikit

2. Deletion: Ada yang belum terungkap. Apa lagi? Ada lagi?

– Apa lagi yang Ibu/ Bapak suka dari kegiatan ini?

– Saya suka petugas lapangannya. Mereka ramah-ramah

| 141

Market Oriented Revenue Enhancement

3. Distortion: Tanya detail tambahan, check sisi lain. Kalau yang...bagaimana?

• Ibu/ Bapak sudah menceritakan hal-hal yang disuka dari kegiatan ini. Yang tidak

disuka, bagaimana?

• Terlalu cepat. Waktunya singkat sekali

4. Contradiction: Ada dua pesan yang berbeda. Hati-hati.

• Sebelumnya, Ibu mengatakan petugas lapangannya ramah. Tetapi tadi Ibu

mengatakan mereka tegas dan tidak bias berkompromi?

• Ya, mereka kalau mengobrol sehari-hari sangat ramah. Kita suka cerita tentang

keluarga kita masing-masing. Mereka juga suka ajak anaknya bermain dengan anak

saya. Tetapi, kalau untuk urusan administrasi, mereka tegas. Harga mati. Ga boleh

ditawar-tawar lagi…

Mendengar empatik...

• Tuluskan hati

• Berikan kepedulian pada warga, bukan pada keahlian/ kehebatan/ tugas/ misi Anda

• Tangguhkan ingatan, hasrat dan penilaian.

• Cobalah berada pada diri warga.

• Ikuti arus, bukan memimpin arus; Tidak potong memotong

• Ungkapkan pengalaman yang sama tanpa mengganggu

• Gestures

Lihat titik di kedua alis

Tunjukkan gesture mendengarkan

Bertanya Bertanya sepertinya sepele, tapi itu roh fasilitasi

Prinsip Bertanya…

• Bertanya yang mudah dulu, baru perlahan masuk yang agak sulit

• Tidak selalu langsung ke pokok masalah

• Bertanya terbuka tapi dengan visi

• Bertanyalah yang spesifik, jangan abstrak

• atau terlalu konseptual

Kalimat Bertanya…

| 142

Market Oriented Revenue Enhancement

o Pertanyaan ingatan: di mana mengalaminya? Kapan itu terjadi?

o Pertanyaan pengamatan: Apa yang sedang terjadi?

o Pertanyaan analitik: Mengapa perbedaan pendapat itu terjadi?

o Pertanyaan hipotetik: Apa yang terjadi jika…?

o Pertanyaan pembanding: Mana yang paling tepat antar….dan…?

o Pertanyaan proyektif: Coba bayangkan seandainya anda menghadapi situasi seperti

itu, apa yang anda lakukan?

o Pertanyaan tertutup: Kita sebagai fasilitator seyogyanya

o Tidak melemparkan pertanyaan yang menjurus, IYA KAN?

Bangun dialog - individual Empat langkah yang umum dalam mengembangkan pembicaraan (Sayre, 2001);

1. Ulangi apa yang dikatakan

2. Tunjukkan ketertarikan

3. (Bertanya aktif & empatik)

4. Dorong warga/ partisipan untuk berbicara lebih banyak dan lebih dalam

Intervensi proses

• Selalu mulai dengan cara halus

• Dipengaruhi budaya

• Contoh-contoh untuk side bar conservations

o “Ayo, aturannya kan satu ngomong yang lainnya dengerin”

o Lihat mata, “satu-satu dulu ya”

o “Ep ep, dengerin dulu ya”

o Ajak bicara ybs

o Berhenti, “Apakah kita perlu break dulu nih?”

o “Ada yang ingin disampaikan?”

• Contoh-contoh lain

o Gunakan parking lot

o “Mohon diingat, waktu kita tinggal 10 menit”

o Ground rules, “Ingat aturan main yang kita sepekati”

o Tujuan, “Ingat untuk apa kita di sini

o “Bisa disampaikan kembali.

o Secara umum, apa yang Ibu/ Bapak maksud..”

| 143

Market Oriented Revenue Enhancement

Intervensi proses..

• Mengambil alih…

– Ikuti pembicaraan, masuk, ambil alih

– Bila ngebut, masuk berkalikali, barulah ambil alih.

• Tampilan-tampilan agar partisipan tetap fokus

• Bekerja dari satu isu ke isu lain dalam tahapan yang logis

• Gunakan lembar koran/ flip chart, tempel di tembok

• Gunakan gambar, symbol yang warna warni

• Gunakan produk partisipan

Curah pendapat + metaplan card

• Gunakan kartu berwarna yang agak tipis

• Satu ide satu kartu

• Tulisan besar, bisa dilihat dari tempat partisipan

• Gunakan spidol gelap

• Pakai spraymount atau selotip kertas yang dilipat

• Layar hitam/ gelap sehingga fokus

Curah pendapat + metaplan card

• Usahakan partisipan menempel sendiri

• Bilawaktu memungkinkan jangan batasi kartu

• Gunakan kartu baru untuk nama kelompok dari ide-ide/ kartu individual

Curah pendapat berkelompok

• Bila partisipan banyak

• Bila partisipasi individual sudah muncul

• Bila partisipan telah cukup berinteraksi

• Jangan lupa tekankan prinsipprinsip curah pendapat

• Bisa menggunakan flip chart, metaplan card

• Membagi partisipan

– Hitung menghitung

– Bauran kepentingan

– Bauran latar belakang

– Dll., tergantung tujuan

| 144

Market Oriented Revenue Enhancement

Materi tambahan Sebelum mulai…

• Perhatikan

• Tempat/ ruangan:

Cukup sinar/ terang

Tenang

Suara tidak memantul

Tembok untuk nempel flip chart

• Peralatan

Metaplan card yang warna warni

Kertas flip chart

Selotip kertas

Spidol

Layar, spraymount

Kertas warna-warni

Alat dokumentasi

• Skenario sederhana (pertanyaan-pertanyaan pokok, metodologi dan pengaturan

waktu)

| 145

Market Oriented Revenue Enhancement

REFERENSI MODUL

Best Practices Foundation. 2012. Market Oriented Value Enhancement For

Commodities and Services. (Mumbai)

International Labour Organization (ILO). 2008. Mulai Bisnis Anda. (Jakarta)

International Labour Organization (ILO). 2007. Paket Pelatihan dan Sumber Daya

GET Ahead untuk Perempuan dalam Usaha. (Jakarta)

Website

https://sybcommunity.wordpress.com/2010/04/07/siklus-belajar-berdasarkan-

pengalaman/

| 146

Market Oriented Revenue Enhancement

CATATAN :

| 147

Market Oriented Revenue Enhancement

| 148

Market Oriented Revenue Enhancement