enflurage dingin bunga melat1.docx

21
ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELATI ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELATI A. Tujuan Mahasiswa mampu mengisolasi minyak atsiri dari bunga melati ( jasminum sambac) Mahasiswa mampu melakukan metode enfleurage dingin Mahasiswa mampu melakukan kontrol kualitas B. Dasar Teori Bunga Melati termasuk tanaman semak dengan daun pendek. Memiliki aroma wangi yang khas sehingga sering digunakan dalam pembuatan parfum atau industri kosmetik. Memiliki kandungan linalool, geraniol, eugenol, yang sering dikenal dengan zat penolak serangga. Klasifikasi bunga Melati: Kingdom : Plantae Divisio : Spermathophyta Sub division : Angiospermae

Upload: yamma-michi-micheoso

Post on 07-Dec-2014

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELATI

ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELATI

A. Tujuan

         Mahasiswa mampu mengisolasi minyak atsiri dari bunga melati ( jasminum sambac)

         Mahasiswa mampu melakukan metode enfleurage dingin

         Mahasiswa mampu melakukan kontrol kualitas

B. Dasar Teori

Bunga Melati termasuk tanaman semak dengan daun pendek. Memiliki aroma wangi

yang khas sehingga sering digunakan dalam pembuatan parfum atau industri kosmetik. Memiliki

kandungan linalool, geraniol, eugenol, yang sering dikenal dengan zat penolak serangga.

Klasifikasi bunga Melati:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermathophyta

Sub division : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Family : Oleaceae

Genus : Jasminum

Species : Jasminum sambac (L.) Ait

Nama Daerah :

Sumatera : meula cina, meula cut, merul, malur, malati, bunga manuru, melur.

Page 2: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

Jawa : malati, menur, mlati, malate

Nusatenggara : menuh, mundu, wilabunga loro, manjora.

Sulawesi : bunga mo puti, bunga didi, bunga baluru, bunga elung, bunga pute, manjuru,

manduru, manuru.

Maluku : manduripa, kupa puti, kuputi, puti, nuru, bunga manuru, saya

manuru, bunga manor.

Asing : yasmin (Arab), yasaman (Persia), sampagita (Filipina), jasmine (Inggris), mo li

hua (Cina)

Melati termasuk tanaman semak, ketinggian 0,3-2 meter. Daunnya bertangkai pendek,

helaian daun berbentuk bulat telur, tepi daun rata, panjang 2,5-10 cm, lebarnya 1,5-6 cm. Bunga

melati termasuk bunga majemuk, paying 3-15 bunga, berbau harum. Bunga berwarna putih, daun

kelopak bunga berbentuk tabung 2-4 mm. taju bunga 5-8, berbentuk paku berambut halus. Daun

mahkota berbentuk terompet, berwarna putih kehijauan, taju 6-9, warna putih susu, berbentuk

bulat memanjang. Melati dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka atau di tempat

yang sedikit terlindung dari sinar matahari, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni

pada ketinggian 1-1000 meter di atas permukaan air laut. Dalam pengobatan tradisional bagian

tanaman yang biasanya digunakan adalah akar, daun, dan bunga . Sedangkan batangnya bersifat

menyejukkan. Minyak melati diperoleh dari bunga melati dengan cara “enfleurage” atau

ekstraksi dengan pelarut menguap. Minyak melati yang dihasilkandari ekstraksi dengan

perbandinganbunga dan pelarut 1 : 2 mengandung komponen minyak atsiri yang tinggi. Minyak

melati mengandung benzil ester dari asam asetat asam format dan asam propionat, linalool dan

esternya, metil anthranilat, benzilalkohol, geraniol dan paracrenol. Melati kaca piring (cape

jasmin) mempunyai bau wangi seperti minyak.

Kegunaan:

- (Akar) : Demam

- (Daun) : Demam, Penyakit kulit, Luka

- (Bunga) : Laktifugum, Pewangi , Sebagai teh, Sakit kepala, Penyakit

mata

- (Akar/Daun) : Penyakit kelamin

Page 3: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

- (Semua bagian) : Demam

         Pemanfaatan sebagai obat tradisional

Dalam pengobatan tradisional,bagian tanaman yang biasanyadigunakan adalah akar, daun

dan bungadan bagian batangnya bersifat menyejukan

         Pemanfaatan dalam industri

Bunga merupakan bagiantanaman yang paling tinggi nilaiekonomisnya. Di Indonesia

pemakaianbunga melati dalam jumlah yang besarbiasanya digunakan sebagai pewangiteh

         Pemakaian dalam seni dekorasi

Penggunaan bunga melati dalamseni dekorasi sangat luas, sebagaibagian dari sebuah

rangkaian, Bunga Melati yang digunakanuntuk rangkaian adalah  Jasminum sambac

         Pemanfaatan sebagai aroma terapi

Bunga melati yang awalnya dimanfaatkan hanya sebagai tanaman obat, kini berkembang jad

isalah satu komoditas yang dimanfaatkan dalam aroma terapi. Terapi tersebut dipercaya dapat

menghilangkan stress dan menenangkan pikiran.

Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris (Aetheric Oil), Minyak Esensial,

Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud

cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.

Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk

pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan Minyak Atsiri dikenal sebagai bibit minyak

wangi.

Para ahli biologi menganggap, Minyak Atsiri merupakan metabolit sekunder yang

biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun

sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan

ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari

beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak

digolongkan sebagai Minyak Atsiri.

Ciri-cirinya adalah Minyak Atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.

Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di

hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa

penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.

Page 4: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa,

namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian

besar Minyak Atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang

bersifat larut dalam minyak/lipofil

Penetapan kadar minyak atsiri menggunakan teknik penyulingan. Penyulingan yaitu

salah satu proses atau cara yang dilakukan untuk memisahkan komponen-komponen campuran

dari dua atau lebih cairan berdasarkan perbedaan tekanan uap masing-masing komponen

tersebut.

(http://digilib.petra.ac.id/viewer.php)

Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah suatu tehnik yang sederhana dan banyak digunakan.

Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk

lapisan tipis dan kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida. Untuk menotolkan

larutan cuplikan pada lempeng kaca, pada dasarnya dgunakan mikro pipet/ pipa kapiler. Setelah

itu, bagian bawah dari lempeng dicelup dalam larutan pengulsi di dalam wadah yang tertutup

(Chamber).

(Rudi, 2010)

Pemisahan campuran dengan cara kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan

merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu. Dalam kehidupan

sehari-hari pemisahan secara kromatografi dapat kita temui pada rembesan air pada dinding yang

menghasilkan garis-garis dengan jarak ternentu.

( Sukarmin , 2004)

Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis

seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpendar flour dalam sinar ultra

violet.Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.

( http://www.chem-istry.org/?sect=belajar)

Bobot jenis adalah massa per satuan volume pada suhu kamar tertentu (25oC) yang

ditentukan dengan alat khusus piknometer atau alat lainnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan

batasan tentang besarnya massa persatuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak

cair sampai ekstra pekat (kental) yang masih dapat dituang. Memberikan gambaran kandungan

kimia tertentu.

Page 5: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

(http://etd.eprints.ums.ac.id)

Piknometer adalah suatu alat untuk menentukan berat jenis benda. Alat ini terbuat dari

gelas berbentuk seperti botol kecil dilengkapi dengan tutup dengan lubang kapiler. Alat ini

mempunyai volume tertentu dan dibuat sedemikian sehingga pada to yang sama selalu terukur

volume yang sama.

(http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1teknikindustri/207415021/BAB%20II.pdf)

Bobot jenis ekstrak cair adalah yang diperoleh dengan membagi bobot ekstrak dengan

bobot air,dalam piknometer pada suhu 25oC.

(Tim penyusun,2012)

Definisi indek bias cahaya suatu zat adalah kecepatan cahaya didalam hampa dibagi

dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Kebanyakan obyek yang dapat kita lihat, tampak

karena obyek itu memantulkan cahaya kemata kita. Pada pantulan yang paling umum terjadi,

cahaya memantul kesemua arah, disebut pantulan baur.

Menurut Christian Huygens (1629-1695) : “Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa

dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan Indek Bias”.

Refraktometer adalah alat ukur untuk menentukan indeks bias cairan atau padat, bahan

transparan dan refractometry. Prinsip pengukuran dapat dibedakan, oleh cayaha, penggembalaan

kejadian, total refleksi, ini adlah pembiasan (refraksi) atau reflaksi total cahaya yang digunakan.

Sebagai prisma umum menggunakan semua tiga prinsip, satu dengan insdeks bias dikenal

(Prisma). Cahaya merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (n

cairan) dengan kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan

defleksi cahaya.

Dari beberapa tipe refraktometer maka yang dianggap paling baik adalah refraktometer

pulfrich dan abbe. Tipe abbe dengan kisaran 1,3 – 1,7, digunakan untuk analisis minyak atsiri

secara rutin, dan ketepatan alat ini cukup untuk keperluan praktis. Pembacaan dapat langsung

dilakukan tanpa menggunakan tabel konversi, minyak yang diperlukan untuk penetapan hanya

berjumlah 1-2 tetes, suhu saat pembacaan dapat diatur dengan baik.

(http://etd.eprints.ums.ac.id)

Page 6: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

C. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan

                     Glassware

                     Penangas Air

                     Piring petri

                     Rotary evaporator

                     Pipa kapiler

                     Plate silica gel GF254

b. Bahan

                     Bunga melati 120 gram

                     Lemak 125 gram

                     Etanol 95% 50 ml

                     N-hexane

                     Etil asetat

                     Pereaksi semprot anisaldehid- asam sulfat

Page 7: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

D. Cara Kerja

1. Penyarian minyak atsiri dengan metode enflurage dingin

minyak 

dipanaskan  

dibagi

   

Cawan petri 

dimasukkan

didinginkan

30 gram bunga melati 

Lemak dingin  ditaburkan

 

Page 8: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

disimpan

 

dipanaskan

minyak 

dimasukkan  

diambil

Minyak atsiri 

dipekatkan

2. Kontrol Kualitas Ekstrak

a. Hasil rendemen

 

Rendemen dihitung 

Page 9: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

ditimbang

b. Parameter bobot jenis

 

diisi

      

 

dihitung

 

Perhitungan bobot jenis minyak atsiri tidak dapat

dilakukan karena sisa minyak atsiri kurang dari volume piknometer

Ekstrak yangdiperoleh

 c. Organoleptis

 

d. Kromatografi Lapis Tipis

Berat jenis air

 

Page 10: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

Titik ekstrak 

hasil Dalam beaker glass berisi cairan n-hexane : etilasetat(7:3)  Dimasukkan diperoleh

 

Sinar UV 254nmdan 366nm

 

ditambahkan dipekatkan Plat silika ditambahkan ekstrak 

 

disemprot

Anisaldehid asamsulfat 

 

amati 

Page 11: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

E. Hasil dan Pembahasan

Hasil

Nama simplisia : Jasmini flos

Nama lain (lokal) : Bunga melati

Nama tanaman asal : Jasminum sambac

Familia : Oleaceae

Zat berkhasiat utama/isi : minyak atsiri, asam asetat, asam format, asam

benzoat, sesquiterpen, sesquiterpen alkohol, eter

metal antranilat

Kegunaan : Corigen odoris, penurun panas, laktivuga

Pemerian : Bau harum lemah, tidak berasa

Bagian yang digunakan : Bunga

Berat sampel segar : 3 gram x 4 = 120 gram

Metode ekstraksi yang digunakan : Enfleurage dingin

Berat sampel : 30 gram x 4 = 120 gram

Korsvet = 125 gram

Cairan penyari : etanol 96 %

Volume cairan penyari yang digunakan : 50 ml

Volume sari yang diperoleh : 5,2 ml

Cara penguapan : rotary evaporator

Kontrol kualitas ekstrak

Persen rendemen yang dihasilkan :

Berat hasil : 5,7 gram

Volume hasil : 5,2 gram

% = x 100 %

= x 100 %

Page 12: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

= 4,33 %

Indeks bias : 1,342 – 1,34625

Perhitungan Bobot Jenis :

Berat piknometer kosong : 9,2 gram

Berat piknometer + air : 16,4 gram

Berat air : 16,4 – 9,2

ρair =

=

= 1,44 g/ml

Tidak dilakukan perhitungan bobot jenis minyak atsiri karena volume minyak atsiri kurang dari 5

ml (volume pikometer = 5ml), karena telah digunakan untuk KLT dan indeks bias.

Organoleptis

Bau : khas melati

Warna : putih kekuningan

Bentuk : cairan

Uji Kandungan Kimia dengan KLT :

Fase gerak :n-heksan : etil asetat = 7:3

Fase diam :silica gel GF 254

Penyemprot : anisaldehid – asam sulfat

Pada pengujian KLT tidak terdapat bercak karena minyak atsiri (sampel) yang digunakan tidak

dalam keadaan murni dan dalam penyimpanan telah menguap.

Keterangan : Pada uji KLT seharusnya terdapat bercak biru – ungu yang mengidentifikasikan

adanya terpenoid

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini mengisolasi minyak atsiri dari bunga melati ( Jasminum Sabac)

dengan metode enfleurage dingin dan melakukan kontrol kualitas. Bagian tanaman yang

digunakan adalah bunganya dengan pemerian berbau harum dan tidak berasa. Metode enfleurage

dingin merupakan metode pengambilan atau ekstraksi minyak atsiri dengan lemak dingin sebagai

adsorbennya. Jenis bunga tertentu setelah dipetik masih meneruskan aktivitas fisiologisnya

sehinga masih memproduksi minyak dan mengeluarkan bau harum. Dalam praktikum kali ini

Page 13: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

bunga yang digunakan adalah bunga melati. Sebagai media adsorbennya digunakan lemak

karena lemak memiliki daya absorbsi yang tinggi dan jika dicampur dan kontak dengan bunga

yang berbau wangi ,maka minyak akan mengabsorbsi minyak yang dikeluarkan oleh bunga

tersebut.

Sebelum digunakan sebagai media adsorben lemak harus di lelehkan diatas penangas air

hingga meleleh sempurna . Tujuan dari pelelehan ini agar lemak dapat menyesuaikan dengan

bentuk cawan petri yang digunakan. Dalam praktikum ini digunakan lemak sebanyak 125 gram

yang dibagi dalam 2 cawan petri, sehingga berat lemak untuk masing-masing petri adalah

sebesar 62,5 gram. Untuk masing-masing petri lelehan lemak dibagi dua sama banyak, yaitu satu

bagian untuk wadah atas dan satu bagian untuk wadah bawah. Lemak yang sudah dituangkan

dalam cawan petri dibiarkan dalam suhu rendah sampai membeku. Setelah itu kelopak bunga

melati sebanyak 30 gram ditaburkan diatas lapisan korvset bawah. Penaburan diusahakan agar

seluruh bagian kelopak bunga melati menempel di lapisan lemak, sehingga minyak atsiri yang

terserap oleh lemak lebih maksimal, selanjutnya ditutup dengan lapisan korvset atas. Bunga

melati yang akan ditaburkan diatas lapiasan lemak sebaiknya tidak dipotong kecil-kecil karena

ada kemungkinan minyak atsiri akan menguap pada waktuk pemotongan.Kemudian cawan petri

disimpan dalam lemari pendingin. Penyimpanan tidak boleh dilakukan pada suhu kamar, karena

akan memicu tumbuhnya jamur yang akan merusak hasil ekstraksi tersebut. Setelah 24 jam

bunga melati diganti dengan berat 30 gram. Dalam penggantian bunga melati ini lemak tidak

perlu dilelehkan ,dikarenakan metode yang digunakan adalah enflurage dingin sehingga cukup

dengan menaburkan bunga melati diatas lapisan lemak dingin. Penggantian bunga ini dilakukan

selama 4 hari dengan berat bunga yang konstan setiap harinya, yaitu sebesar 30 gram. Dalam

penggantian bunga tersebut diusahakan agar tidak ada bunga kemarin yang tertinggal.

Seharusnya penggantian bunga ini dilakukan dalam wkatu seminggu, tapi karen keterbatasan

waktu maka hanya dilakukan selama 4 hari saja.

Pada hari ke-5 lemak dingin yang telah dengan minyak atsiri dilelehkan pada tempat

tertutup. Pelelehan di tempat tertutup ini bertujuan agar menghindari penguapan minyak atsiri.

Setelah meleleh sempurna diekstraksi dengan etanol 96% sebesar 50ml dan didinginkan pada

suhu rendah. Setelah didinginkan akan terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berupa sari

etanol dan lapisan bawah berupa lelehan lemak. Kemudian sari etanol diambil dan kemudian

dipekatkan pada Rotary Evaporator sampai tidak ada etanol pada minyak atsiri. Minyak atsiri

Page 14: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

yang diperoleh berwarna putih kekuningan, berbau harum khas melati, dan berbentuk khas

cairan.

Dalam minyak atsiri yang dihasilakan memiliki berat sebesar 5,2 gram dan setelah

dilakukan perhitungan rendemen dari berat simplisia segar bunga melati diperoleh hasil sebesar

4,33 %. Setelah itu minyak atsiri yang didapat digunakan untuk uji indeks bias. Dalam pengujian

ini digunakan minyak atsiri sebanyak 0,2 ml dengan menggunakan alat refraktometer. Cairan

minyak atsiri diteteskan pada kaca prisma. Kemudian diatur gelap terang cahaya hingga tepat

tepat tengah pada perpotngan garis, dari pengamatan melalui garis skala diperoleh hasil 1,342 –

1,34625.

Minyak atsiri digunakan juga untuk pengujian kandungan kimia dengan menggunakan

metode KLT. Dalam metode KLT terdapat dua fase dimana fase diam berupa silica gel GF254,

dan fase gerak berupa n-hexane dan etilasetat dengan perbandingan 7:3. Panjang silica gel

GF254 adalah 9cm, dan diberi garis dengan jarak 1 cm dari ujung atas dan bawah. Minyak tasiri

yang digunakan untuk pengujian KLT sebesar 0,2 ml, dan diteteskan pada salah satu garis.

Kemudian dimasukkan ke dalam gelas beker yang berisi fase gerak tadi. Diusahakan agar larutan

pada fase gerak tersebut tidak mengenai minyak atsiri yang di teteskan tersebut. Kemudian

ditutup dengan kaca arloji. Ditunggu sampai larutan merambat ke atas melalui silica gel. Proses

ini dihentikan saat larutan mengenai garis atas silica gel. Namun pada praktikum ini pengujia

dihentikan sebelum tepat mengenai garis, dikarenakan keterbatasan waktu. Kemudian plat silica

gel diamati pada sinar UV 254 nm dan 366 nm. Dalam sinar UV 254 nm yang berpendar adalah

plat silica gelnya ,tidak terdapat bercak pada plat. Sedangkan pada sinar UV 366 nm meredupkan

sinar yang dipancarkan oleh plat silica gel. Kemudian dilakukan penyemprotan dengan

menggunakan anisaldehid dan asam sulfat. Pada pengujian yang dilakuakn tidak terdapa bercak

yang muncul pada silica gel dikerenakan minyak atsiri yang didapat dan digunakan tidak dalam

keadaan murni. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya kandungan bahan lain dalam minyak

tersebut, seharusnya pada minyak atsiri terdapat bercak biru-ungu yang mengindikasikan adanya

senyawa terpenoid. Sebelum dilakukan pengujian KLT seharusnya minyak atsiri melalui proses

destilasi agar mendapatkan hasil yang murni, tetapi karena ju lah yang didapatkan sedikit maka

tidak dilakukan proses tersebut.

Selanjutnya sisa minyak atsiri digunakan untuk penghitungan bobot jenis. Dalam

perhitungan bobot jenis digunakan alat piknometer 5ml. Berat dari piknometer kosong sebesar

Page 15: ENFLURAGE DINGIN BUNGA MELAT1.docx

9,2 gram, dan setelah dikalibrasi dengan air beratnya menjadi 16,4 gram ,sehingga berat air

dalam piknometer tersebut 7,2 gram. Setelah dilakukan perhitungan didapat berat jenis air

sebesar 1,44 gr/ml. Pengujian bobot jenis ini tidak dapat dilakukan karena volume minyak atsiri

yang tersisa kurang dari 5ml ,yaitu hanya tersisa 4,8ml.

KESIMPULAN

1. Efluerage dingin merupakan metode pengambilan ( ekstraksi ) minyak atsiri dengan bantuan lemak dingin sebagai adsorbennya2. Hasil ekstraksi yang diperoleh berupa minyak berwarna putih kekunungan,bau khas melati,dengan volume 5,2 ml3. Persentase rendemen yang dihasilkan adalah 4,33%4. Indeks bias ; 1,342- 1,346255. Pada uji KLT enfleurage dingin hasilnya adalah tidak terjadi perubahan atau titik tidak bergerak sehingga Rf yang diperoleh adalah o.Titik yang tidak bergerak atau tidak timbulnya bercak dapat disebabkan oleh banyak hal yaitu kesalahan dalam memberikan titik dalam plat uji,larutan yang digunakan tidak sesuai karena pada sistemnya pelarut polar akan membawa senyawa polar begitu juga sebaliknya pelarut non polar akan membawa senyawa non polar,atau dapat pula dikarenakan oleh lampu sinar uv yang dilakukan tidak mampu menghasilkan energi yang dapat mengemisikan sehingga tidak tampak oleh mata kita.Selain itu juga pada percobaan ini tidak dapat timbul bercak karena hasil ekstraksi yang diperoleh belum dalam keadaan murni masih ada campuran lemak

F. DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php)

(http://etd.eprints.ums.ac.id)

(http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1teknikindustri/207415021/BAB%20II.pdf)

( http://www.chem-istry.org/?sect=belajar)

Tim Penyusun. 2012. Petunjuk Praktikum Galenika. Universitas Sebelas Maret, Surakarta,

Indonesia

Sukarmin. 2004. Materi dan Perubahannya. Direktorat Pendidikan Menegah Kejuruan. Direktorat Jendral Dasar dan Menegah. Departemen Pendidikan NasionalRudi,L. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Pemisahan Analitik. Universitas Haluoleo.

Kendari