endoskopi
DESCRIPTION
tentang endoskopTRANSCRIPT
A. HEMATEMESIS DAN MELENA
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoscopy
Gambar Pemeriksaan Endoscopy
1.1 Definisi
Endoskopi adalah salah satu prosedur medis yang dilakukan dengan alat
yang disebut endoskop. Endoskopi pertama kali dikembangkan untuk melihat
bagian tubuh yang tidak bisa dilihat. Endoskopi dimasukkan ke dalam tubuh
untuk melihat ke dalam, dan kadang-kadang digunakan untuk beberapa jenis
operasi. Pemeriksaan dengan menggunakan endoskopi berbeda dengan
pemeriksaan menggunakan tes pencitraan, seperti x-ray dan CT scan yang bisa
mendapatkan gambar dari dalam tubuh tanpa menempatkan alat atau perangkat
ke dalamnya. Ada berbagai jenis endoskop, kebanyakan adalah seperti tabung
hampa tipis yang digunakan dokter untuk melihat langsung ke dalam tubuh,
endoskop yang memiliki lampu dan dapat menyala, serta memiliki kamera video
kecil yang berfungsi untuk menempatkan gambar di layar komputer. Jenis yang
terbaru memiliki ukuran cukup kecil untuk ditelan, yang dapat mengirim foto
secara nirkabel. Setiap jenis dirancang khusus untuk melihat bagian tertentu dari
tubuh, tergantung pada daerah tubuh yang ingin dilihat, karena endoskopi dapat
dimasukkan ke dalam mulut, anus, atau uretra tabung yang membawa urin keluar
dari kandung kemih.
1
1.2 Bagian Alat
Gambar Bagian Alat Endoskopy
Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam
tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di
dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan
cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat
lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera.
Disamping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa
digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau
mengisap cairan. Selain itu, bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis
seperti gunting kecil. Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor
sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator,
tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama
pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.
1.3 Prosedur Penggunaan Endoskopi
Endoskopi dilakukan dengan cara melewatkan endoskop (alat
endoskopi) melalui lubang dari tubuh atau bisa saja dengan menggunakan
sayatan kecil. Misalkan saja endoskopi jenis laparoskop yang bertujuan
untuk mengetahui organ dalam perut. Dilakukan dengan cara memasukkan
alat endoskop deengan melakukan bedah kecil pada daerah sekitar panggul
ataupun perut. Bisa juga lewat mulut atau anus secara langsung. Dalam
2
melakukan endoskopi terkadang juga dipasang instrument yang kecil yang
berguna untuk mengambil suatu sampel dari jaringan tubuh yang dianggap
mencurigakan. Sampel yang diambil kemudian dievaluasi.
Type of
endoscopy
Special
preparation
(usually
starting the
night before)
Is it usually
done in an
operating
room?
Usual type of
anesthesia
How long it
takes (estimate)
Arthroscopy Fasting Yes Local and
sedation
30 to 45 minutes
Bronchoscopy Fasting No Local and
sedation or
general
30 min to 2
hours
Enteroscopy Fasting, liquid
diet and
laxative/enema
if using anal
entry
No Sedation or
general
45 to 90 minutes
Laryngoscopy Fasting No Local or
general
15 min to 1
hours
Upper
endoscopy
Fasting No Local and
sedation
15 to 30 minutes
Flexible
sigmoidoscopy
Liquid diet,
laxative/enema
No Usually none 15 to 30 minutes
Colonoscopy Liquid diet,
laxative/enema
No Mild sedation 30 to 60 minutes
Cystoscopy Fasting Sometimes Local or
general
15 to 30 minutes
3
Mediastinoscopy Fasting Yes General 1 to 2 hours
Thoracoscopy Fasting Yes General 2 to 3 hours
Laparoscopy Fasting Yes General 20 min to 1
hours
1.4 Macam-Macam Endoskopi
Type of endoscope Put in
through
Body part of
area(s) looked
at
Name(s) of
procedure
Arthroscope Cuts in the
skin
Jonts Arthroscopy
Bronchoscope Mouth or nose Trechea
(windpipe) and
bronchi (tubes
going to the
lungs)
Bronchoscopy,
flexible
bronchoscopy
Colonoscope Anus Colon and large
intestine
Colonoscopy,
lower endoscopy
Cystoscope Urethra Bladder Cystoscopy,
cystourethroscopy
Enteroscope Mouth or anus Small intestine Enteroscopy
Esophagogastroduodenoscope Mouth Esophagus
(swallowing
tube), stomach,
and duodenum
(first part of
small intestine)
Esophagogastrod
uodenoscopy
(EGD), upper
endoscopy,
panendoscopy,
gastroscopy
Hysteroscope Vagina Inside of uterus Hysteroscopy
Laparoscope Cut(s) in the
abdomen
(belly)
Space inside
abdomen and
pelvis
Laparoscopy,
peritoneal
endoscopy
Laryngoscope Mouth or nose Larynx (voice Laryngoscopy
4
box)
Mediastinoscope Cut(s) above
the sternum
(breastbone)
Mediastinum
(space between
the lungs)
Mediastinoscopy
Sigmoidoscope, flexible
sigmoidoscope
Anus Rectum and
sigmoid colon
(lower part of
large intestine)
Sigmoidoscopy,
flexible
sigmoidoscopy,
proctosigmoidosc
opy
Thoracoscope Cut(s) in the
chest
Space between
lungs and chest
wall
Thoracoscopy,
pleuroscopy
a) Esophagogastroduodenoscopy
Esophagogastroduodenoscopy (EGD) adalah prosedur yang berguna
untuk diagnosis kondisi saluran pencernaan bagian atas (esofagus sampai
duodenum). Sensitivitas dan spesifisitas dari EGD lebih tinggi dibandingkan
radiografi untuk diagnosis upper GI tract inflammation, ulcers and neoplasm.
Esophagogastroduodenoscopy (EGD) secara umum diindikasikan untuk
mengevaluasi:
Upper GI bleeding (muntah darah dan buang air besar berwarna hitam)
5
Gejala perut atas yang bertahan meskipun sudah diberikan terapi yang
tepat
Gejala perut atas yang dikaitkan dengan gejala atau tanda-tanda lain
yang menunjukkan penyakit sturktural (misalnya, anoreksia dan
penurunan berat badan
Dysphagia
Esophageal reflux symptoms yang menetap atau kambuh meskipun
sudah diberikan terapi yang tepat
Muntah persisten yang penyebabnya tidak diketahui
b) Capsule Endoscopy
Capsule endoscopy adalah kapsul dengan ukuran berkisar 26 mm yang
mengandung battery-powered complementary metal oxide silicon
imager (CMOS), a transmitter, antenna dan four light emitting diodes.
Penggunaan kapsul ini dengan cara ditelan dan melewati usus dengan
peristaltik, kemudian akan secara alami keluar lewat BAB. Indikasi untuk
kapsul endoskopi:
Gastrointestinal bleeding
Small bowel Crohn’s disease
Small intestine tumors
Pengawasan untuk pasien dengan sindrom poliposis
Kekurangan dari Capsule endoscopy adalah dimungkinkan terjadi
retensi kapsul dan dapat melewatkan lesi karena gambar tidak sinambung.
6
Gambar Capsule Endoscopy
c) Kolonoscopy
Kolonoskopi disarankan untuk semua pasien sebagai metode skrining
kanker usus besar. Proses colonoskopi menggunakan alat yang disebut
kolonoskop. Alat ini berbentuk tabung tipis dan fleksibel dengan panjang
antara 125 cm sampai 183 cm. Ada sebuah kamera kecil yang melekat pada
kolonoskop sehingga pada pemeriksaan berlangsung, baik dokter ataupun
pasien dapat melihat secara langsung. Kolonoskop dapat digunakan untuk
melihat seluruh bagian dari usus besar dan bagian bawah dari usus kecil. Jika
hanya ingin melihat usus besar dan rektum saja dapat dilakukan proses
sigmoidoscopy dengan bantuan alat yang bernama sigmoidoskop. Instrumen
dimasukkan melalui rektum dan dipandu sampai di usus besar. Jika dokter
melihat daerah yang mencurigakan, biopsi dapat dilakukan untuk membuat
diagnosis.
Kolonoskopi efektif untuk diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi
dalam usus besar, termasuk:
Mendeteksi dan menghilangkan polip
Melihat adanya keabnormalan pada usus besar
Rektal berdarah
Feses bercampur darah
Perubahan kebiasaan buang air besar
Penyakit radang usus
Adanya distensi dari usus besar
Sakit perut
Selama pemeriksaan, polip dapat ditemukan. Polip adalah
pertumbuhan abnormal jaringan yang bervariasi dalam ukuran dari kecil
menjadi membesar. Jika dokter merasa bahwa penghapusan polip diperlukan,
ia akan melewati loop kawat atau snare melalui kolonoskop dan menghapus
polip dari dinding usus. Tidak ada rasa sakit selama penghapusan polip. Polip
biasanya diangkat karena mereka dapat menyebabkan perdarahan dubur,
7
berpotensi tumbuh lebih besar dan berkembang menjadi pertumbuhan kanker.
Meskipun mayoritas polip jinak (non-kanker), tetapi sebagian kecil mungkin
berkembang menjadi kanker. Penghapusan polip usus merupakan cara
penting untuk pencegahan dan penyembuhan kanker usus besar, yang
merupakan penyebab utama kedua kematian akibat kanker di Amerika
Serikat.
i. Persiapan Menjelang Kolonoskopi
Instruksi khusus akan diberikan menjelang pelaksanaan prosedur,
seperti pembersihan usus
Jika sedang mengkonsumsi obat aspirin atau pengencer darah harus
dihentikan sementara
ii. Prosedur Pelaksanaan
Pasien akan diberi obat penenang sebelum proses dimulai agar
merasakan relaks dan mengantuk. Untuk beberapa pasien, diberi obat
penenang dengan dosis yang lebih besar di mana pasien akan benar-benar
tertidur. Lalu tubuh pasien akan ditempatkan dalam kondisi posisi badan
kesamping dan dokter akan memeriksa rektum. Kolonoskop kemudian akan
dimasukkan ke dalam rektum dan menuju ke usus besar. Kemungkinan pasien
akan merasa tidak nyaman apabila kolonoskop menyentuh dinding usus besar
atau pada saat adanya tikungan di usus besar. Dalam prosesnya, seorang
dokter akan dibantu oleh perawat. Pemeriksaan berlangsung sekitar 30 menit,
namun kurang lebih waktu yang dibutuhkan tergantung pada tujuan awal
dilakukannya kolonoskopi, apakah anatomi usus tertentu atau biopsi,
penghapusan polip serta terapi khusus.
8
Gambar Pelaksanaan Kolonoskopi
iii. Risiko Kolonoskopi
Kolonoskopi merupakan prosedur yang sangat aman dimana komplikasi
utama (perdarahan, komplikasi anestesi dan perforasi) hanya muncul kurang
dari 0,2% pada pasien. Komplikasi lebih sering terjadi pada kolonoskopi
terapi daripada diagnostik kolonoskopi, perdarahan merupakan komplikasi
utama dari kolonoskopi terapeutik, sedangkan perforasi merupakan
komplikasi utama dari kolonoskopi diagnostik.
1.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian alat endoskopi.
Yang pertama adalah bagian yang dimasukkan ke bagian tubuh yang akan di
operasi sebagai kamera yang dapat melihat dimana letak penyakit tersebut.
Yang kedua adalah bagian yang bisa digunakan sebagai pemotong atau
pembakar. Dan yang ketiga sebagai pembersih yaitu untuk mengangkat
semua organ yang telah di potong atau di bakar. Dengan penggunaan alat ini
proses operasi dan proses penyembuhan tidak akan memekan waktu yang
lama. Dengan manfaat waktu yang cukup efektif dalam penggunaannya, alat
ini sering direkomendasikan oleh para dokter ahli bedah. Namun alat ini
bukanlah alat yang murah, harganya bisa mencapai milyaran rupiah sehingga
perawatan alat ini harus ekstra hati-hati dan cermat agar tidak terjadi
kerusakan, disinilah tanggung jawab para perawat kamar bedah untuk
menjaga serta merawat alat mahal ini. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemakaian alat tersebut yaitu :
1. Setelah di gunakan segera rendam alat dengan cairan desinfektan kira
kira 30 menit untuk mencegah cairan darah mengering pada alat
2. Kemudian bersihkan secara mekanis dengan air mengalir sambil di
sikat halus dan perlahan
9
3. Keringkan dengan udara dengan tekanan rendah atau lap yang cepat
menyerap air
4. Setelah di bersihkan berikan oil lubricant/ pelumas kira kira 5 tetes
5. Bungkus konektor slang dengan kain untuk menyerap minyak sisa
pelumasan
6. Pisahkan instrumen perlatan, lepaskan pengaitnya kemudian rendam
dengan cairan desinfektan
7. Untuk membersihkan alat tersebut gunakan sikat halus dan detergen
lembut.
1.6 Kentungan dan Kerugian Penggunaan Endoscopi
Keuntungan
Sangat sensittif untuk diagnosis penyakit mukosa pada saluran
pencernaan.
Tidak menimbulkan bekas luka (jika lubang tubuh alami yang
digunakan, seperti mulut, hidung, rektum).
Waktu pemulihannya relatif cepat.
Kerugian
Mahal
Invasive (kecuali capsule endoscopy)
Tidak dapat mendeteksi penyakit fungsional saluran pencernaan atau
perkiraan diameter lumen seperti halnya teknik pemeriksaan lainnya.
Hanya penyakit mukosa dan intraluminal yang dapat terdeteksi.
Tidak dapat mendeteksi penyakit yang melibatkan submukosa,
muskularis, atau lapisan serosa dari usus.
10
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society www.cancer.org/ endoscopy - pdf
Basic Endoscopic Equipment
https://www.blackwellpublishing.com/xml/dtds/.../10003420_chapter_1.pdf
http://www.aafp.org/about/policies/all/egd-training.html
http://www.aafp.org/afp/2012/0301/p469.htmlhttp://www.asge.org/patients/patients.aspx?id=382
http://www.arizonadigestivehealth.com
http://www.bsg.org.uk/pdf_word_docs/capsule.pdf
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2701242/http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/diagnostic- http://
patients.gi.org/topics/colonoscopy/
tests/colonoscopy/Pages/diagnostic-test.aspx
11