endoskopi

16
A. HEMATEMESIS DAN MELENA B. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Endoscopy Gambar Pemeriksaan Endoscopy 1.1 Definisi Endoskopi adalah salah satu prosedur medis yang dilakukan dengan alat yang disebut endoskop. Endoskopi pertama kali dikembangkan untuk melihat bagian tubuh yang tidak bisa dilihat. Endoskopi dimasukkan ke dalam tubuh untuk melihat ke dalam, dan kadang-kadang digunakan untuk beberapa jenis operasi. Pemeriksaan dengan menggunakan endoskopi berbeda dengan pemeriksaan menggunakan tes pencitraan, seperti x-ray dan CT scan yang bisa mendapatkan gambar dari dalam tubuh tanpa menempatkan alat atau perangkat ke dalamnya. Ada berbagai jenis endoskop, kebanyakan adalah seperti tabung hampa tipis yang digunakan dokter untuk melihat langsung ke dalam tubuh, endoskop 1

Upload: ifa-rahmawati

Post on 05-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tentang endoskop

TRANSCRIPT

A. HEMATEMESIS DAN MELENA

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Endoscopy

Gambar Pemeriksaan Endoscopy

1.1 Definisi

Endoskopi adalah salah satu prosedur medis yang dilakukan dengan alat

yang disebut endoskop. Endoskopi pertama kali dikembangkan untuk melihat

bagian tubuh yang tidak bisa dilihat. Endoskopi dimasukkan ke dalam tubuh

untuk melihat ke dalam, dan kadang-kadang digunakan untuk beberapa jenis

operasi. Pemeriksaan dengan menggunakan endoskopi berbeda dengan

pemeriksaan menggunakan tes pencitraan, seperti x-ray dan CT scan yang bisa

mendapatkan gambar dari dalam tubuh tanpa menempatkan alat atau perangkat

ke dalamnya. Ada berbagai jenis endoskop, kebanyakan adalah seperti tabung

hampa tipis yang digunakan dokter untuk melihat langsung ke dalam tubuh,

endoskop yang memiliki lampu dan dapat menyala, serta memiliki kamera video

kecil yang berfungsi untuk menempatkan gambar di layar komputer. Jenis yang

terbaru memiliki ukuran cukup kecil untuk ditelan, yang dapat mengirim foto

secara nirkabel. Setiap jenis dirancang khusus untuk melihat bagian tertentu dari

tubuh, tergantung pada daerah tubuh yang ingin dilihat, karena endoskopi dapat

dimasukkan ke dalam mulut, anus, atau uretra tabung yang membawa urin keluar

dari kandung kemih.

1

1.2 Bagian Alat

Gambar Bagian Alat Endoskopy

Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam

tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di

dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan

cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat

lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera.

Disamping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa

digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau

mengisap cairan. Selain itu, bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis

seperti gunting kecil. Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor

sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator,

tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama

pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.

1.3 Prosedur Penggunaan Endoskopi

Endoskopi dilakukan dengan cara melewatkan endoskop (alat

endoskopi) melalui lubang dari tubuh atau bisa saja dengan menggunakan

sayatan kecil. Misalkan saja endoskopi jenis laparoskop yang bertujuan

untuk mengetahui organ dalam perut. Dilakukan dengan cara memasukkan

alat endoskop deengan melakukan bedah kecil pada daerah sekitar panggul

ataupun perut. Bisa juga lewat mulut atau anus secara langsung. Dalam

2

melakukan endoskopi terkadang juga dipasang instrument yang kecil yang

berguna untuk mengambil suatu sampel dari jaringan tubuh yang dianggap

mencurigakan. Sampel yang diambil kemudian dievaluasi.

Type of

endoscopy

Special

preparation

(usually

starting the

night before)

Is it usually

done in an

operating

room?

Usual type of

anesthesia

How long it

takes (estimate)

Arthroscopy Fasting Yes Local and

sedation

30 to 45 minutes

Bronchoscopy Fasting No Local and

sedation or

general

30 min to 2

hours

Enteroscopy Fasting, liquid

diet and

laxative/enema

if using anal

entry

No Sedation or

general

45 to 90 minutes

Laryngoscopy Fasting No Local or

general

15 min to 1

hours

Upper

endoscopy

Fasting No Local and

sedation

15 to 30 minutes

Flexible

sigmoidoscopy

Liquid diet,

laxative/enema

No Usually none 15 to 30 minutes

Colonoscopy Liquid diet,

laxative/enema

No Mild sedation 30 to 60 minutes

Cystoscopy Fasting Sometimes Local or

general

15 to 30 minutes

3

Mediastinoscopy Fasting Yes General 1 to 2 hours

Thoracoscopy Fasting Yes General 2 to 3 hours

Laparoscopy Fasting Yes General 20 min to 1

hours

1.4 Macam-Macam Endoskopi

Type of endoscope Put in

through

Body part of

area(s) looked

at

Name(s) of

procedure

Arthroscope Cuts in the

skin

Jonts Arthroscopy

Bronchoscope Mouth or nose Trechea

(windpipe) and

bronchi (tubes

going to the

lungs)

Bronchoscopy,

flexible

bronchoscopy

Colonoscope Anus Colon and large

intestine

Colonoscopy,

lower endoscopy

Cystoscope Urethra Bladder Cystoscopy,

cystourethroscopy

Enteroscope Mouth or anus Small intestine Enteroscopy

Esophagogastroduodenoscope Mouth Esophagus

(swallowing

tube), stomach,

and duodenum

(first part of

small intestine)

Esophagogastrod

uodenoscopy

(EGD), upper

endoscopy,

panendoscopy,

gastroscopy

Hysteroscope Vagina Inside of uterus Hysteroscopy

Laparoscope Cut(s) in the

abdomen

(belly)

Space inside

abdomen and

pelvis

Laparoscopy,

peritoneal

endoscopy

Laryngoscope Mouth or nose Larynx (voice Laryngoscopy

4

box)

Mediastinoscope Cut(s) above

the sternum

(breastbone)

Mediastinum

(space between

the lungs)

Mediastinoscopy

Sigmoidoscope, flexible

sigmoidoscope

Anus Rectum and

sigmoid colon

(lower part of

large intestine)

Sigmoidoscopy,

flexible

sigmoidoscopy,

proctosigmoidosc

opy

Thoracoscope Cut(s) in the

chest

Space between

lungs and chest

wall

Thoracoscopy,

pleuroscopy

a) Esophagogastroduodenoscopy

Esophagogastroduodenoscopy (EGD) adalah prosedur yang berguna

untuk diagnosis kondisi saluran pencernaan bagian atas (esofagus sampai

duodenum). Sensitivitas dan spesifisitas dari EGD lebih tinggi dibandingkan

radiografi untuk diagnosis upper GI tract inflammation, ulcers and neoplasm.

Esophagogastroduodenoscopy (EGD) secara umum diindikasikan untuk

mengevaluasi:

Upper GI bleeding (muntah darah dan buang air besar berwarna hitam)

5

Gejala perut atas yang bertahan meskipun sudah diberikan terapi yang

tepat

Gejala perut atas yang dikaitkan dengan gejala atau tanda-tanda lain

yang menunjukkan penyakit sturktural (misalnya, anoreksia dan

penurunan berat badan

Dysphagia

Esophageal reflux symptoms yang menetap atau kambuh meskipun

sudah diberikan terapi yang tepat

Muntah persisten yang penyebabnya tidak diketahui

b) Capsule Endoscopy

Capsule endoscopy adalah kapsul dengan ukuran berkisar 26 mm yang

mengandung battery-powered complementary metal oxide silicon

imager (CMOS), a transmitter, antenna dan four light emitting diodes.

Penggunaan kapsul ini dengan cara ditelan dan melewati usus dengan

peristaltik, kemudian akan secara alami keluar lewat BAB. Indikasi untuk

kapsul endoskopi:

Gastrointestinal bleeding

Small bowel Crohn’s disease

Small intestine tumors

Pengawasan untuk pasien dengan sindrom poliposis

Kekurangan dari Capsule endoscopy adalah dimungkinkan terjadi

retensi kapsul dan dapat melewatkan lesi karena gambar tidak sinambung.

6

Gambar Capsule Endoscopy

c) Kolonoscopy

Kolonoskopi disarankan untuk semua pasien sebagai metode skrining

kanker usus besar. Proses colonoskopi menggunakan alat yang disebut

kolonoskop. Alat ini berbentuk tabung tipis dan fleksibel dengan panjang

antara 125 cm sampai 183 cm. Ada sebuah kamera kecil yang melekat pada

kolonoskop sehingga pada pemeriksaan berlangsung, baik dokter ataupun

pasien dapat melihat secara langsung. Kolonoskop dapat digunakan untuk

melihat seluruh bagian dari usus besar dan bagian bawah dari usus kecil. Jika

hanya ingin melihat usus besar dan rektum saja dapat dilakukan proses

sigmoidoscopy dengan bantuan alat yang bernama sigmoidoskop. Instrumen

dimasukkan melalui rektum dan dipandu sampai di usus besar. Jika dokter

melihat daerah yang mencurigakan, biopsi dapat dilakukan untuk membuat

diagnosis.

Kolonoskopi efektif untuk diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi

dalam usus besar, termasuk:

Mendeteksi dan menghilangkan polip

Melihat adanya keabnormalan pada usus besar

Rektal berdarah

Feses bercampur darah

Perubahan kebiasaan buang air besar

Penyakit radang usus

Adanya distensi dari usus besar

Sakit perut

Selama pemeriksaan, polip dapat ditemukan. Polip adalah

pertumbuhan abnormal jaringan yang bervariasi dalam ukuran dari kecil

menjadi membesar. Jika dokter merasa bahwa penghapusan polip diperlukan,

ia akan melewati loop kawat atau snare melalui kolonoskop dan menghapus

polip dari dinding usus. Tidak ada rasa sakit selama penghapusan polip. Polip

biasanya diangkat karena mereka dapat menyebabkan perdarahan dubur,

7

berpotensi tumbuh lebih besar dan berkembang menjadi pertumbuhan kanker.

Meskipun mayoritas polip jinak (non-kanker), tetapi sebagian kecil mungkin

berkembang menjadi kanker. Penghapusan polip usus merupakan cara

penting untuk pencegahan dan penyembuhan kanker usus besar, yang

merupakan penyebab utama kedua kematian akibat kanker di Amerika

Serikat.

i. Persiapan Menjelang Kolonoskopi

Instruksi khusus akan diberikan menjelang pelaksanaan prosedur,

seperti pembersihan usus

Jika sedang mengkonsumsi obat aspirin atau pengencer darah harus

dihentikan sementara

ii. Prosedur Pelaksanaan

Pasien akan diberi obat penenang sebelum proses dimulai agar

merasakan relaks dan mengantuk. Untuk beberapa pasien, diberi obat

penenang dengan dosis yang lebih besar di mana pasien akan benar-benar

tertidur. Lalu tubuh pasien akan ditempatkan dalam kondisi posisi badan

kesamping dan dokter akan memeriksa rektum. Kolonoskop kemudian akan

dimasukkan ke dalam rektum dan menuju ke usus besar. Kemungkinan pasien

akan merasa tidak nyaman apabila kolonoskop menyentuh dinding usus besar

atau pada saat adanya tikungan di usus besar. Dalam prosesnya, seorang

dokter akan dibantu oleh perawat. Pemeriksaan berlangsung sekitar 30 menit,

namun kurang lebih waktu yang dibutuhkan tergantung pada tujuan awal

dilakukannya kolonoskopi, apakah anatomi usus tertentu atau biopsi,

penghapusan polip serta terapi khusus.

8

Gambar Pelaksanaan Kolonoskopi

iii. Risiko Kolonoskopi

Kolonoskopi merupakan prosedur yang sangat aman dimana komplikasi

utama (perdarahan, komplikasi anestesi dan perforasi) hanya muncul kurang

dari 0,2% pada pasien. Komplikasi lebih sering terjadi pada kolonoskopi

terapi daripada diagnostik kolonoskopi, perdarahan merupakan komplikasi

utama dari kolonoskopi terapeutik, sedangkan perforasi merupakan

komplikasi utama dari kolonoskopi diagnostik.

1.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian alat endoskopi.

Yang pertama adalah bagian yang dimasukkan ke bagian tubuh yang akan di

operasi sebagai kamera yang dapat melihat dimana letak penyakit tersebut.

Yang kedua adalah bagian yang bisa digunakan sebagai pemotong atau

pembakar. Dan yang ketiga sebagai pembersih yaitu untuk mengangkat

semua organ yang telah di potong atau di bakar. Dengan penggunaan alat ini

proses operasi dan proses penyembuhan tidak akan memekan waktu yang

lama. Dengan manfaat waktu yang cukup efektif dalam penggunaannya, alat

ini sering direkomendasikan oleh para dokter ahli bedah. Namun alat ini

bukanlah alat yang murah, harganya bisa mencapai milyaran rupiah sehingga

perawatan alat ini harus ekstra hati-hati dan cermat agar tidak terjadi

kerusakan, disinilah tanggung jawab para perawat kamar bedah untuk

menjaga serta merawat alat mahal ini. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam pemakaian alat tersebut yaitu :

1. Setelah di gunakan segera rendam alat dengan cairan desinfektan kira

kira 30 menit untuk mencegah cairan darah mengering pada alat

2. Kemudian bersihkan secara mekanis dengan air mengalir sambil di

sikat halus dan perlahan

9

3. Keringkan dengan udara dengan tekanan rendah atau lap yang cepat

menyerap air

4. Setelah di bersihkan berikan oil lubricant/ pelumas kira kira 5 tetes

5. Bungkus konektor slang dengan kain untuk menyerap minyak sisa

pelumasan

6. Pisahkan instrumen perlatan, lepaskan pengaitnya kemudian rendam

dengan cairan desinfektan

7. Untuk membersihkan alat tersebut gunakan sikat halus dan detergen

lembut.

1.6 Kentungan dan Kerugian Penggunaan Endoscopi

Keuntungan

Sangat sensittif untuk diagnosis penyakit mukosa pada saluran

pencernaan.

Tidak menimbulkan bekas luka (jika lubang tubuh alami yang

digunakan, seperti mulut, hidung, rektum).

Waktu pemulihannya relatif cepat.

Kerugian

Mahal

Invasive (kecuali capsule endoscopy)

Tidak dapat mendeteksi penyakit fungsional saluran pencernaan atau

perkiraan diameter lumen seperti halnya teknik pemeriksaan lainnya.

Hanya penyakit mukosa dan intraluminal yang dapat terdeteksi.

Tidak dapat mendeteksi penyakit yang melibatkan submukosa,

muskularis, atau lapisan serosa dari usus.

10

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society www.cancer.org/ endoscopy - pdf

Basic Endoscopic Equipment

https://www.blackwellpublishing.com/xml/dtds/.../10003420_chapter_1.pdf

http://www.aafp.org/about/policies/all/egd-training.html

http://www.aafp.org/afp/2012/0301/p469.htmlhttp://www.asge.org/patients/patients.aspx?id=382

http://www.arizonadigestivehealth.com

http://www.bsg.org.uk/pdf_word_docs/capsule.pdf

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2701242/http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/diagnostic- http://

patients.gi.org/topics/colonoscopy/

tests/colonoscopy/Pages/diagnostic-test.aspx

11