endometriosis
DESCRIPTION
EndometriosisTRANSCRIPT
Disusun Oleh:COASS PERBAIKAN PERIODE 19 JANUARI - 31 JANUARI 2015
Muhammad Taufiq Harahap 1102009191Prizqy Rimadhyani 1102009223Suci Asnatasia Ramadhini 1102009276
Berasal dari kata endometrium Jaringan endometrium baik
kelenjar maupun stroma di luar kavum uteri.
Merupakan estrogen dependent disease
Mengenai 10 - 15 % dari seluruh wanita usia reproduktif.
Kasus infertil, insidens endometriosis mencapai setinggi 20 - 60 %.
Endometriosis sering didapatkan di daerah:
Ovarium Kavum Douglas Ligamentum Uterosakral Usus, termasuk rektum, kolon sigmoid, dan
appendiks Kandung kemih Peritoneum pelvis Tuba falopii
Jaringan endometrium keluar melalui tuba falopii, dan kemudian berimplantasi dan berproliferasi di daerah rongga
peritoneum.
Sampson's theory transplantation and implantation (retrograde menstruation)
Ibu endometriosis anak kemungkinan besar akan mengalami endometriosis juga.
Penurunan imunitas seluler pada jaringan endometrium penderita endometriosis.
Aktivitas makrofag yang meningkat dan monosit menghasilkan faktor pertumbuhan dan sitokin rangsang tumbuhnya endometrium ektopik
Penurunan aktivitas natural killer cells dan limfosit
Dmowski’s theory
Endometriosis terjadi akibat metaplasia dari sel-sel yang mendasari peritoneum pelvis.
Duktus Mullerian, epitel germinal ovarium dan peritoneum pelvis semuanya merupakan turunan dari precursor embriologik yang sama
Meyer's theory metaplasia of the coeloemic epithelium
Endometriosis berasal dari embrionic cell rests.
Diperkirakan bahwa karena adanya stimulus spesifik, cell rests dari mullerian original dapat teraktivasi menjadi endometrium.
ANAMNESIS -Nyeri pelvic siklik
haid -Nyeri punggung, perut
bagian bawah, dispareunia, dischezia (nyeri saat defekasi), pinggang, nyeri saat berkemih, nyeri saat berolahraga
Infertilitas
PEMERIKSAAN FISIK
-Jarang ditemukan hal hal yang spesifik -Nyeri -Pembesaran adneksa atau nyeri
adneksa -Uterus yang terfiksasi retrofleksi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gold Standar Laparoskopi Dapat memperlihatkan lesi yang
minimal Akurasi diagnosis tergantung pada
kemampuan operator
Laparoskopi Warna dari lesi -merah, coklat lesi aktif, banyak
mengandung komponen kelenjar -putih, kuning, abu-abu, lesi seperti
parut lesi non aktif, banyak mengandung
komponen stroma Biopsi konfirmasi histologik
Biopsi
Identifikasi mikroskopik untuk menemukan kelenjar dan stroma endometrium
Pada lesi yang lama, mungkin hanya ditemukan satu lapis epitel kuboid dengan deposit hemosiderin
Uji fungsional dengan analog GnRH
Diberikan satu kali saja saat haid Nilai apakah keluhan menetap atau
hilang hilang endometriosis menetap PID, tumor ovarium,
mioma uteri, endometriosis non aktif
Penting terutama untuk menetapkan cara pengobatan yang tepat serta untuk evaluasi hasil pengobatan. Sistim pembagian stadium endometriosis yang dipakai saat ini adalah berdasarkan klasifikasi yang dianjurkan oleh American Fertility Society (AFS)
Pengobatan Medikamentosa
Perubahan hormonal pada siklus haid pseudo-pregnancy
pseudo-menopauseanovulasi kronik
tidak mendukung pertumbuhan endometriosis
Modalitas terapi medikamentosa pada endometriosis
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs)
Kombinasi Estrogen-progesteron : siklik, kontinu
Progesterone: injeksi, oral Danazol Gonadotropin-releasing hormone
agonists (GnRH-a) Antiprogestin
DOSIS MEDIKAMENTOSA
Danazol 400-800 mg/hari, dapat dimulai dengan memberikan 200mg 2x/hari, selama 6 bulan.Medroxyprogesteron Asetat (MPA) / Depoprovera Dimulai dengan dosis 30 mg/hari kemudian ditingkatkan sesuai dengan respons klinis dan pola perdarahan.IM : 150 mg setiap 3 bulan, hari ke 5 siklus haid atau hari ke 5 postpartum
Leuprolideinjeksi subkutan 500-1000 g/hari Intranasal 400 g X 4 hari
depot intramuskular3,75-7,5 mg/bln 11,25
mg/3bln
Hipothalamus(gonadotropin-releasing hormone)
Hipofisis anterior
(FSH & LH)
Gonad(estrogen dan progesteron)
Sediaan agonis GnRH, cara pemberian dan dosis:
Nama generik Cara pemberian Dosis
Buserlin Subkutan 200 g/hari intranasal 300-344 g X 4 hari
Decapeptyl depot intramuskular 3 mg/blnGoserelin implan subkutan 3,6 mg/bln
atau 10,8
mg/3blnHistrelin injeksi subkutan 100 g/hari
Leuproline injeksi subkutan 500-1000 g/hari Intranasal 400 g X 4 hari
depot intramuskular 3,75-7,5 mg/bln 11,25
mg/3bln Nafarelin intranasal 200 g X 2 hari depot intramuskular 3 mg/bln Tryptorelin depot intramuskular 2-4 mg/bln
Rekurensi terjadi antara 9-12 bulan setelah terapi dihentikan
Pemberian terapi ulangan GnRH agonis selama 3 bulan berkurangnya gejala sama seperti pada terapi inisial
Menduduki reseptor di hipofisis anterior tanpa terjadi stimulus reseptor tidak diikuti pengeluaran FSH dan LH
Ikatan reseptornya tidak terlalu kuat cepat melepaskan ikatannya
Adanya efek pelepasan histamin pada tempat penyuntikan
Efek samping analog GnRH Semburan panas Sakit kepala Depresi, gangguan tidur, Jantung berdebar-debar, Berkurangnya elastisitas kulit, Menurunnya libido Kekeringan pada vagina, Menurunkan densitas mineral tulang.
Laparoskopi operatif lebih efektif bila dikombinasikan dengan danazol atau analog GnRH
Kombinasi pembedahan dengan analog GnRH paling rendah angka residifnya
tidak ada perbedaan antara kombinasi terapi pembedahan dengan analog GnRH dengan kombinasi dengan danazol dalam hal mengurangi nyeri
Lama pemberian pengobatan hormonal pasca pembedahan berpengaruh terhadap timbulnya residif
Diberikan terapi analog GnRH selama 6 bulan agar angka kejadian residif rendah