endoftalmitis

Upload: mimafatimah

Post on 13-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

  • Endoftalmitis Pembimbing : dr. Ernita T, SpM

    Oleh : Mima Fatimah

  • Definisi

  • Epidemiologi

  • EtiologiENDOGEN EKSOGEN

  • .

    Endoftalmitis Fakoanafilaktik

  • Kerusakan Ocular Barrier

    Bakteri masuk ke dalam bola mata

    Eksogenous Endogenous

    Proliferasi bakteri Patofisiologi

  • Bakteri / Benda Asing

    Memicu Sel Sel Inflamasi

    Rusaknya B-O-B

    Masuknya Sel Sel Inflamasi

    Pengeluaran Hasil Metabolisme + Toxin Bakteri

    Kerusakan JaringaN

  • Manifestasi Klinik SubjektifObjektif

  • DIAGNOSISPemeriksaanFisik

  • PenatalaksanaanAntibiotik yang sesuai dengan organisme penyebab (kombinasi dengan aminoglikosida)

  • Steroid untuk mengurangi inflamasi yang disertai eksudat dan untuk mengurangi granulasi jaringan

    Sikloplegik mengurangi rasa nyeri dan stabilisasi aliran darah pada mata

    Vitrektomi untuk mengeluarkan organisme penyebab beserta produk toksin dan enzim proteolitiknya dan meningkatkan distribusi antibiotik

  • KomplikasiPanoftalmitis Peradangan pada seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsula tenon

  • prognosisPrognosis endoftalmitis bergantung pada :Durasi dari endoftalmitisJangka waktu infeksi sampai penatalaksanaanVirulensi bakteriKeparahan dari trauma

  • Endogen : mata kanan dua kali lebih mungkin terinfeksi dibanding mata kiri karena lokasinya yang lebih proksimal untuk mengalirkan darah ke arteri carotid kanan 60% : endoftalmitis biasanya dimulai dalam waktu 1 minggu setelah operasi, endoftalmitis postcatarac merupakan bentuk paling umum - Keterlambatan dalam perbaikan luka tembus pada bola mata berkorelasi dengan penigkatan risiko berkembangnya endoftalmitis

    *

    TraumatikaBakteri (Stafilokokus, Streptokokus, Bacillus spp.)

    Endoftalmitis endogenPaling sering disebabkan oleh jamur (Candida albicans) = 62% kasus; bakteri (Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan spesies streptokokus)Adanya penyakit penyerta (septikemia), pemakaian nasal kanula / kateter dalam waktu lama, pengguna obat obatan intravena (intravenous drug abuse)

    *Gejala subjektif dan objektif dapat diketahui dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

    Perlu diperhatikan adanya riwayat tindakan pembedahan , trauma tembus bola mata disertai dengan atau tanpa penetrasi benda asing untuk mengetahui kemungkina penyebab eksogen

    Untuk endogen : penyakit infeksi yang dapat menyebabkan endoftalmitis akibat penyebaran secara hematogen adalah meningitis, endokorditis, infeksi saluran kemih, infeksi paru paru dan pielonefritis

    Keratik Presipitat : sel sel radang yang menempel pada permukaan endotel kornea Hipopion :

    *Adanya riwayat tindakan bedah mata, trauma tembus bola mata disertai dengan atau tanpa adanya penetrasi benda asing perlu diperhatikan karena adanya kemungkinan penyebab eksogen. Mengenai penyebab endogen sistemik yang dideritanya. Penyakit yang merupakan predisposisi terjadinya endoftalmitis di antaranya adalah diabetes melitus, AIDS dan SLE yang dapat dihubungkan dengan imunitas yang rendah. Sedangkan beberapa penyakit infeksi yang dapat menyebabkan endoftalmitis endogen akibat penyebarannya secara hematogen adalah meningitis, endokorditis, infeksi saluran kemih, infeksi paru-paru dan pielonefritis3. untuk endoftalmitis fakoanafilaktik, dapat ditanyakan tentang adanya riwayat segala subjektif katarak yang diderita pasien sebelumnya*Kultur : untuk mengetahui mikroorganisme penyebab bersifat spesifik Teknik kultur memerlukan waktu 48 jam 14 hari

    USG mata : pada endoftalmitis biasanya tejadi kekeruhan pada korpus vitreum , karena dengan oftalmoskop fundus tidak terlihat maka dilakukan USG ntuk mengetahui adakah benda asing dalam bola matadan mengetahui apakah infeksi telah mencapai ke retina

    Dengan mengetahui gejala subjektif dan gejala objektif yang didapatkan dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, maka diagnosis endoftalmitis sudah dapatditegakkan.

    *- odem palpebra superior-reaksi konjungtiva berupa hiperemis dan kemosis -injeksi siliar dan injeksi konjungtiva -Udem kornea -Kornea keruh-Keratik Presipitat -Bilik mata depan keruh -Hipopion kantung berisi cairan putih di depan iris-Kekeruhan vitreus

    *

    Kombinasi aminoglikosida toksisitas minimal terhadap retina dan jaringan okular lebih memiliki arti klinis dibandingkan pemberian AB tunggal sebagai terapi awal yang agresif untuk mencegah kerusakan jaringan intraokular *Terapi steroidDexamethasone intravitreal 0.4 mg dalam 0.1 mlDexamethasone 4 mg (1 ml) OD selama 5 7 hariSteroid sistemik. Terapi harian dengan prednisolone 60 mg diikuti dengan 50 mg, 40 mg, 30 mg, 20 mg, dan 10 mg selama 2 hari.

    Terapi suportifSiklopegik. Disarankan tetes mata atropin 1% atau bisa juga hematropine 2% 2 3 hari sekali.Obat obat antiglaucoma disarankan untuk pasien dengan peningkatan tekanan intraokular. Acetazolamide (3 x 250 mg) atau Timolol (0.5 %) 2 kali sehari.

    *

    *