enam fraksi tolak pendeponiran - ftp.unpad.ac.id filehaposan diduga memberi-kan uang kepada susno...

1
san, dan mantan Kabareskrim Komjen Susno Duaji terkait penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari (PT SAL) yang kemudian menyeret ketiganya di persidangan. Haposan diduga memberi- kan uang kepada Susno sebe- sar Rp500 juta melalui Sjahril. Uang tersebut diberikan Hapo- san supaya Susno memperce- pat pemeriksaan perkara yang dilaporkan kliennya, Ho Kian Huat, investor Singapura atas dugaan penggelapan yang di- lakukan pemilik PT SAL. (*/R-2) 4 | Politik & HAM SELASA, 14 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA DINAMIKA KEPALA Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pe- merintah (LKPP) Agus Rahardjo mengungkapkan potensi peng- gelembungan anggaran (mark up) dalam pengadaan barang dan jasa selama ini bisa mencapai 200%. Hal itu diungkapkan Agus saat memberikan sambutan pada acara seminar nasional bertajuk Pengadaan Barang/Jasa yang Berkelanjutan di Gran Mahakam Hotel, Jakarta, kemarin. “KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mencatat 70% kasus yang masuk merupakan pengadaan barang dan jasa. Bahkan, kemahalan produk (mark up) bisa mencapai 200%,” tegasnya. Ke depan, lanjut Agus, sistem e-procurement akan dipersiapkan dengan matang, sehingga pada 2012 akan bisa langsung diterap- kan secara menyeluruh dan bersifat nasional. Sebelumnya, saat bertemu dengan KPK, Agus menceritakan alokasi untuk pengada- an barang/jasa mencapai Rp450 triliun per tahun dengan potensi kebocoran 40%-50% atau lebih Rp200 triliun. (Mad/R-2) Pemilihan Langsung tidak Cocok SISTEM pemilihan langsung untuk memilih gubernur tidak se- laras dengan posisi provinsi sebagai wilayah kerja gubernur yang mewakili pemerintah pusat di daerah. ‘’Posisi provinsi dalam sistem pemerintahan daerah dikatego- rikan sebagai unit antara, yaitu berkarakteristik lebih banyak me- laksanakan dekonsentrasi dibanding desentralisasi,’’ ujar Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan di Jakarta, kemarin. “Oleh karena itu, aspek elektoral dalam proses pemerintahan kurang diberi tekanan. Artinya, gubernur dipilih langsung tidak selaras dengan posisi provinsi tersebut,” tambah Djohermansyah. Apalagi dalam Pasal 37 UU 32 Tahun 2004 disebutkan, gubernur adalah wakil pemerintah pusat. Sehingga, orientasi gubernur ada- lah melaksanakan tugas manajerial dan berfokus pada efisiensi. Karena itulah, menurut Djohermansyah, harus ada perbedaan ca- ra pemilihan antara gubernur dan bupati serta wali kota. (*/R-2) Mark Up Pengadaan Capai Rp200 Triliun FRAKSI Partai Kebangkitan Bangsa DPR menerbitkan laporan kinerja tahun 2009-2010 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik dan konstituen partai ini. Laporan kinerja Fraksi PKB DPR disusun dalam bentuk buku berjudul Menjadi Politisi Bumi yang diluncurkan di Gedung DPR/MPR Jakarta, kemarin. Peluncuran dihadiri Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar, serta Sekjen Formappi Sebastian Salang. “Kinerja fraksi baik, lumayanlah dan kelihatannya tak ada skandal,’’ ujar Muhaimin. ‘’Seluruh jajaran Fraksi PKB di DPR sudah menunjukkan peran dan fungsi secara baik. Tidak ada yang memalukan. Itu kita pantau terus.’’ Muhaimin menyatakan bangga dan bersyukur dengan kinerja fraksinya di DPR, mengingat sebagian besar anggota Fraksi PKB DPR adalah anak-anak muda yang baru menjadi anggota DPR. “85% anak muda,” katanya. (Ant/R-2) F-PKB Terbitkan Laporan Kinerja Enam Fraksi Tolak Pendeponiran Mirza Andreas dari badan-badan kekuasaan ne- gara yang mempunyai hubung- an dengan masalah tersebut’. Dalam pendeponiran Bibit- Chandra, Kejagung meminta saran dari lima badan negara, yakni pemerintah, DPR, Polri, Mahkamah Agung (MA), dan Mahkamah Konstitusi (MK). Dan tinggal saran dari pemerin- tah yang belum masuk. Tidak khawatir Kuasa hukum Bibit-Chandra, Ahmad Rifai, menyatakan Jak- sa Agung Basrief Arief memi- liki kewenangan utuh dalam memutuskan pendeponiran terhadap Bibit dan Chandra. “Tidak ada di dalam UU kalau DPR tidak setuju lantas Jaksa Agung membatalkan de- poneering. UU tersebut menye- butkan Jaksa Agung hanya meminta saran dan pendapat,” jelas Ahmad. Ahmad menilai penolakan enam fraksi di Komisi III DPR tersebut sangat sarat kepen- tingan politik. “Indikasi politik sangat mungkin. Dari enam fraksi tersebut, anggota fraksi- nya pernah dijadikan tersangka oleh KPK,” ujarnya. (*/P-1) [email protected] penegasan Jaksa Agung apakah deponeering menghapus tindak pidana yang telah dilakukan oleh dua pemimpin KPK dan menghapus status hukum me- reka sebagai tersangka,” jelas Benny. Dalam Pasal 35 huruf c UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan, Jaksa Agung mempu- nyai wewenang mengesamping- kan perkara demi kepentingan umum. Dalam penjelasan UU itu di- sebutkan, ‘mengesampingkan perkara sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini merupakan pelaksanaan asas oportunitas, yang hanya dapat dilakukan oleh Jaksa Agung setelah mem- perhatikan saran dan pendapat lak, lanjutnya, menuntut agar kasus Bibit dan Chandra dilan- jutkan ke pengadilan. Alasan- nya, untuk memperjelas status hukum kedua pemimpin KPK tersebut. “Juga untuk menguji apakah tindakan hukum yang dilaku- kan kepolisian dan kejaksaan untuk melihat apa ada rekayasa atau tidak. Satu-satunya meka- nisme yang valid menguji ada- lah pengadilan,” papar Benny. Alasan kedua, proses kasus tersebut akan memberikan ke- pastian hukum dan melindungi hak asasi Bibit-Chandra agar tidak tersandera oleh pendepo- niran. Tiga fraksi yang mendukung pendeponiran, lanjutnya, me- minta Kejaksaan Agung meman- tapkan alasan pemberian kepada Bibit-Chandra. “Tiga fraksi me- mahami deponeering itu adalah hak subjektif kejaksaan. Namun, tiga fraksi meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) memperjelas kepentingan umum yang men- jadi dasar deponeering,” papar Benny. Selain itu, lanjutnya, Kejagung diharapkan dapat menjelaskan status hukum Bibit dan Chandra setelah dikeluarkannya pende- poniran. “Tiga fraksi meminta E NAM fraksi di Komisi III DPR menolak pen- deponiran atas kasus yang menimpa pim- pinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Ri- anto dan Chandra M Hamzah. “Enam fraksi meminta su- paya Jaksa Agung Basrief Arief tidak menerbitkan deponeering terhadap kasus Bibit-Chandra,” jelas Ketua Komisi III DPR Ben- ny K Harman seusai rapat ple- no Komisi III di Gedung DPR, kemarin. Enam fraksi tersebut adalah Partai Golkar, PPP, PDIP, PKS, Hanura, dan Gerindra. Tiga fraksi lainnya, Partai Demokrat, PAN, dan PKB menyatakan menghormati, memahami, dan menilai pendeponiran adalah hak subjektif Jaksa Agung. Bagi enam fraksi yang meno- Fraksi-fraksi DPR mulai menyerang balik KPK. Sebab, anggota mereka pernah dijadikan tersangka oleh KPK. Apakah deponeering menghapus tindak pidana yang telah dilakukan dua pemimpin KPK?” Benny K Harman Ketua Komisi III DPR Haposan Tuding Gayus sudah Gila kan oleh penasihat hukumnya, Jhon Panggabean. “Soal rencana tuntutan Gayus yang didengungkan Gayus tentang keberadaan uang yang katanya melalui Haposan, dari sejak awal Haposan sudah menyatakan mengelak itu tidak ada,” ujarnya. Persidangan Haposan Huta- galung kali ini menghadirkan ahli pemeriksa di bidang foren- sik digital Puslabfor Mabes Pol- ri Muhammad Nuh Al Azhar. Ia menjelaskan lalu lintas layanan pesan singkat (SMS) antara Sjahril Djohan, Hapo- Dalam persidangan itu, ia mengaku tidak tahu-menahu soal rencana tuntutan dan dari mana Gayus mendapat salinan dua rencana tuntutan atas namanya dengan tuntutan hukuman yang berbeda. “Soal rencana tuntutan itu urusan Gayus. Saya tak pernah tahu soal rencana tuntutan dari mana ia dapat fotokopinya. Dari mana ia curi saya tidak ta hu,” sambungnya. Ia juga membantah dugaan pemberian uang ke sejumlah pejabat tinggi Kejaksaan Agung. Hal yang sama juga diungkap- TANPA ragu pengacara Hapo- san Hutagalung menuding Gayus Halomoan Tambunan sudah gila karena menudingnya terkait pemalsuan dua rencana tuntutan atas nama mantan kliennya itu di PN Tangerang. “Soal rencana tuntutan, Ga- yus juga sudah gila. Rencana tuntutan tahun lalu sekarang baru diomongin. Kenapa tidak dulu-dulu? Apanya yang palsu? Ini soal rencana tuntutan juga sudah gila semua dilibatinnya,” ujar Haposan seusai persidang- annya di PN Jakarta Selatan, kemarin. SURAT BEBAS: Mantan terpidana kasus korupsi pembangunan dermaga di kawasan Indonesia Timur, Darmawati Dareho, 44, menunjukkan surat pembebasan dirinya saat keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Tangerang, kemarin. Darmawati dan Abdul Hadi Djamal (mantan anggota DPR Fraksi PAN) mendapat hukuman penjara tiga tahun dalam kasus tersebut. Ide Pemiskinan Koruptor Direalisasikan berjalan, kalau kekayaan ko- ruptor itu tidak bisa dimonitor. Hanya akan menjadi wacana terus, tapi tidak ada sistem yang mendukung,” jelas Busyro. Dalam pertemuan yang ber- langsung selama 2,5 jam itu, enam lembaga tinggi negara sepakat merealisasikan ide pemiskinan koruptor itu, da- lam sebuah nota kesepahaman (MoU). Mereka terdiri dari KY, Ma- jelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwa- kilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Badan Pe- meriksa Keuangan (BPK). Busyro yang juga Ketua Ko- UPAYA pemiskinan koruptor akan diterapkan sebagai lang- kah konkret pemberantasan korupsi. Nantinya, para ko- ruptor akan diawasi melalui peng awasan intensif, sejak ditetapkan sebagai tersangka. Demikian diungkapkan Ke- tua Komisi Yudisial (KY) Busyro Muqoddas, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan lima pemimpin lembaga tinggi negara, di Gedung KY, Jakarta, kemarin. “Jadi, monitoring itu dilaku- kan sejak awal seseorang jadi tersangka. Setiap pergerakan ke kayaan dan keuangannya diawasi. Selama ini pemiskinan koruptor itu bagaimana bisa misi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih itu menguta- ra kan, MoU itu juga terkait dengan pembenahan sistem pengawasan keuangan nega- ra. Sebagai tindakan preventif mengamankan uang negara. Wakil Koordinator Indone- Busyro Muqoddas Ketua Komisi Yudisial MI/PANCA SYURKANI sia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho kembali mem- pertanyakan komitmen upa- ya pemberantasan korupsi pemerintah. Sebagai contoh, Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Strategi Nasional dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi (Stranas dan RAN PK) 2010-2025 yang dijanjikan Bap- penas sejak Maret 2010, belum juga terbit. “Namanya juga Stranas 2010 agak aneh kalau ditandatangani pada 2011 atau setelahnya,” kata Emerson ketika dihubungi Media Indonesia. Merespons hal ini, Menko Polhukam Djoko Suyanto men- janjikan draf Stranas dan RAN PK itu akan segera diluncur- kan. “Telah memasuki tahap finalisasi. Konsep ini berlaku untuk tahun 2010 hingga 2025 mendatang.” Ada enam poin yang men- jadi fokus pemerintah, yakni menambahkan strategi pence- gahan, harmonisasi aturan, penyelamatan aset hasil korup- si yang berada di luar negeri, kerja sama internasional, dan monitoring. Jika sudah final, staf khusus kepresidenan bidang hukum dan HAM Denny Indrayana mengaku, Presiden pasti akan segera memproses draf tersebut menjadi perpres. (*/Ide/Wta/ Rin/P-4) ANTARA/MUHAMMAD DEFFA

Upload: dangcong

Post on 06-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

san, dan mantan Ka bareskrim Komjen Susno Duaji terkait penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari (PT SAL) yang kemudian menyeret ketiganya di persidangan.

Haposan diduga memberi-kan uang kepada Susno sebe-sar Rp500 juta melalui Sjahril. Uang tersebut diberikan Hapo-san supaya Susno memperce-pat pemeriksaan perkara yang dilaporkan kliennya, Ho Kian Huat, investor Singapura atas dugaan penggelapan yang di-lakukan pemilik PT SAL.(*/R-2)

4 | Politik & HAM SELASA, 14 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

DINAMIKA

KEPALA Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pe-merintah (LKPP) Agus Rahardjo mengungkapkan potensi peng-gelembungan anggaran (mark up) dalam pengadaan barang dan jasa selama ini bisa mencapai 200%.

Hal itu diungkapkan Agus saat memberikan sambutan pada acara seminar nasional bertajuk Pengadaan Barang/Jasa yang Berkelanjutan di Gran Mahakam Hotel, Jakarta, kemarin. “KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mencatat 70% kasus yang masuk merupakan pengadaan barang dan jasa. Bahkan, kemahalan produk (mark up) bisa mencapai 200%,” tegasnya.

Ke depan, lanjut Agus, sistem e-procurement akan dipersiapkan dengan matang, sehingga pada 2012 akan bisa langsung diterap-kan secara menyeluruh dan bersifat nasional. Sebelumnya, saat bertemu dengan KPK, Agus menceritakan alokasi untuk pengada-an barang/jasa mencapai Rp450 triliun per tahun dengan potensi kebocoran 40%-50% atau lebih Rp200 triliun. (Mad/R-2)

Pemilihan Langsung tidak CocokSISTEM pemilihan langsung untuk memilih gubernur tidak se-laras dengan posisi provinsi sebagai wilayah kerja gubernur yang mewakili pemerintah pusat di daerah.

‘’Posisi provinsi dalam sistem pemerintahan daerah dikatego-rikan sebagai unit antara, yaitu berkarakteristik lebih banyak me-laksanakan dekonsentrasi dibanding desentralisasi,’’ ujar Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan di Jakarta, kemarin.

“Oleh karena itu, aspek elektoral dalam proses pemerintahan kurang diberi tekanan. Artinya, gubernur dipilih langsung tidak selaras dengan posisi provinsi tersebut,” tambah Djohermansyah. Apalagi dalam Pasal 37 UU 32 Tahun 2004 disebutkan, gubernur adalah wakil pemerintah pusat. Sehingga, orientasi gubernur ada-lah melaksanakan tugas manajerial dan berfokus pada efi siensi.

Karena itulah, menurut Djohermansyah, harus ada perbedaan ca-ra pemilihan antara gubernur dan bupati serta wali kota. (*/R-2)

Mark Up Pengadaan Capai Rp200 Triliun

FRAKSI Partai Kebangkitan Bangsa DPR menerbitkan laporan kinerja tahun 2009-2010 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik dan konstituen partai ini. Laporan kinerja Fraksi PKB DPR disusun dalam bentuk buku berjudul Menjadi Politisi Bumi yang diluncurkan di Gedung DPR/MPR Jakarta, kemarin. Peluncuran dihadiri Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar, serta Sekjen Formappi Sebastian Salang.

“Kinerja fraksi baik, lumayanlah dan kelihatannya tak ada skan dal,’’ ujar Muhaimin. ‘’Seluruh jajaran Fraksi PKB di DPR su dah menunjukkan peran dan fungsi secara baik. Tidak ada yang memalukan. Itu kita pantau terus.’’

Muhaimin menyatakan bangga dan bersyukur dengan kinerja fraksinya di DPR, mengingat sebagian besar anggota Fraksi PKB DPR adalah anak-anak muda yang baru menjadi anggota DPR. “85% anak muda,” katanya. (Ant/R-2)

F-PKB Terbitkan Laporan Kinerja

Enam FraksiTolak Pendeponiran

Mirza Andreas

dari badan-badan kekuasaan ne-gara yang mempunyai hubung-an dengan masalah tersebut’.

Dalam pendeponiran Bibit-Chandra, Kejagung meminta saran dari lima badan negara, yakni pemerintah, DPR, Polri, Mahkamah Agung (MA), dan Mahkamah Konstitusi (MK). Dan tinggal saran dari pemerin-tah yang belum masuk.

Tidak khawatirKuasa hukum Bibit-Chandra,

Ahmad Rifai, menyatakan Jak-sa Agung Basrief Arief memi-liki kewenangan utuh dalam me mutuskan pendeponiran ter hadap Bibit dan Chandra.

“Tidak ada di dalam UU ka lau DPR tidak setuju lantas Jaksa Agung membatalkan de-poneering. UU tersebut menye-butkan Jaksa Agung hanya me minta saran dan pendapat,” jelas Ahmad.

Ahmad menilai penolakan enam fraksi di Komisi III DPR tersebut sangat sarat kepen-tingan politik. “Indikasi politik sangat mungkin. Dari enam fraksi tersebut, anggota fraksi-nya pernah dijadikan tersangka oleh KPK,” ujarnya. (*/P-1)

[email protected]

penegasan Jaksa Agung apakah deponeering menghapus tindak pidana yang telah dilakukan oleh dua pemimpin KPK dan menghapus status hukum me-reka sebagai tersangka,” jelas Benny.

Dalam Pasal 35 huruf c UU Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan, Jaksa Agung mempu-nyai wewenang mengesamping-kan perkara demi kepentingan umum.

Dalam penjelasan UU itu di-se butkan, ‘mengesampingkan perkara sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini merupakan pelaksanaan asas oportunitas, yang hanya dapat dilakukan oleh Jaksa Agung setelah mem-perhatikan saran dan pendapat

lak, lanjutnya, menuntut agar kasus Bibit dan Chandra dilan-jutkan ke pengadilan. Alasan-nya, untuk memperjelas status hukum kedua pemimpin KPK tersebut.

“Juga untuk menguji apakah tindakan hukum yang dilaku-kan kepolisian dan kejaksaan untuk melihat apa ada rekayasa atau tidak. Satu-satunya meka-nisme yang valid menguji ada-lah pengadilan,” papar Benny.

Alasan kedua, proses kasus tersebut akan memberikan ke-pastian hukum dan melindungi hak asasi Bibit-Chandra agar tidak tersandera oleh pendepo-nir an.

Tiga fraksi yang mendukung pendeponiran, lanjutnya, me-minta Kejaksaan Agung meman-tapkan alasan pemberian kepada Bibit-Chandra. “Tiga fraksi me-mahami deponeering itu adalah hak subjektif kejaksaan. Namun, tiga fraksi meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) memperjelas kepentingan umum yang men-jadi dasar deponeering,” papar Benny.

Selain itu, lanjutnya, Kejagung diharapkan dapat menjelaskan status hukum Bibit dan Chandra setelah dikeluarkannya pende-poniran. “Tiga fraksi meminta

ENAM fraksi di Komisi III DPR menolak pen-deponiran atas kasus yang menimpa pim-

pinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Ri-anto dan Chandra M Hamzah.

“Enam fraksi meminta su-paya Jaksa Agung Basrief Arief tidak menerbitkan deponeering terhadap kasus Bibit-Chandra,” jelas Ketua Komisi III DPR Ben-ny K Harman seusai rapat ple-no Komisi III di Gedung DPR, kemarin.

Enam fraksi tersebut adalah Partai Golkar, PPP, PDIP, PKS, Hanura, dan Gerindra. Tiga fraksi lainnya, Partai Demokrat, PAN, dan PKB menyatakan menghormati, memahami, dan menilai pendeponiran adalah hak subjektif Jaksa Agung.

Bagi enam fraksi yang meno-

Fraksi-fraksi DPR mulai menyerang balik KPK. Sebab, anggota mereka pernah dijadikan tersangka oleh KPK.

“Apakah deponeering menghapus tindak pidana yang telah dilakukan dua pemimpin KPK?”

Benny K HarmanKetua Komisi III DPR

Haposan Tuding Gayus sudah Gilakan oleh penasihat hukumnya, Jhon Panggabean.

“Soal ren cana tuntutan Gayus yang di de ngungkan Gayus tentang ke beradaan uang yang katanya melalui Haposan, dari sejak awal Haposan sudah menyata kan mengelak itu tidak ada,” ujarnya.

Persidangan Haposan Huta-galung kali ini menghadirkan ahli pemeriksa di bidang foren-sik digital Puslabfor Mabes Pol-ri Muhammad Nuh Al Azhar.

Ia menjelaskan lalu lintas layanan pesan singkat (SMS) antara Sjah ril Djohan, Hapo-

Dalam persidangan itu, ia mengaku tidak tahu-menahu soal rencana tuntutan dan da ri mana Gayus mendapat sa linan dua rencana tuntutan atas namanya dengan tuntutan hukuman yang berbeda.

“Soal rencana tuntutan itu urusan Gayus. Saya tak pernah tahu soal rencana tuntutan dari mana ia dapat fotokopinya. Da ri mana ia curi saya tidak ta hu,” sambungnya. Ia juga membantah dugaan pemberian uang ke sejumlah pejabat tinggi Kejaksaan Agung.

Hal yang sama juga diungkap-

TANPA ragu pengacara Hapo-san Hutagalung menuding Ga yus Halomoan Tambunan su dah gila karena menudingnya terkait pemalsuan dua rencana tuntutan atas nama mantan klien nya itu di PN Tangerang.

“Soal rencana tuntutan, Ga-yus juga sudah gila. Rencana tun tutan tahun lalu sekarang baru diomongin. Kenapa tidak du lu-dulu? Apanya yang palsu? Ini soal rencana tuntutan juga sudah gila semua dilibatinnya,” ujar Haposan seusai persidang-annya di PN Jakarta Selatan, kemarin.

SURAT BEBAS: Mantan terpidana kasus korupsi pembangunan dermaga di kawasan Indonesia Timur, Darmawati Dareho, 44, menunjukkan surat pembebasan dirinya saat keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Tangerang, kemarin. Darmawati dan Abdul Hadi Djamal (mantan anggota DPR Fraksi PAN) mendapat hukuman penjara tiga tahun dalam kasus tersebut.

Ide Pemiskinan Koruptor Direalisasikanberjalan, kalau kekayaan ko-rup tor itu tidak bisa dimoni tor. Hanya akan menjadi wacana terus, tapi tidak ada sistem yang mendukung,” jelas Busyro.

Dalam pertemuan yang ber-langsung selama 2,5 jam itu, enam lembaga tinggi negara sepakat merealisasikan ide pemiskinan koruptor itu, da-lam sebuah nota kesepa haman (MoU).

Mereka terdiri dari KY, Ma-jelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwa-kilan Daerah (DPD), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Badan Pe-meriksa Keuangan (BPK).

Busyro yang juga Ketua Ko-

UPAYA pemiskinan koruptor akan diterapkan sebagai lang-kah konkret pemberantasan korupsi. Nantinya, para ko-ruptor akan diawasi melalui peng awasan intensif, sejak ditetapkan sebagai tersangka.

Demikian diungkapkan Ke-tua Komisi Yudisial (KY) Busyro Muqoddas, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan lima pemimpin lembaga tinggi ne gara, di Gedung KY, Jakarta, kemarin.

“Jadi, monitoring itu dilaku-kan sejak awal seseorang jadi tersangka. Setiap pergerakan ke kayaan dan keuangannya di awasi. Selama ini pemiskin an koruptor itu bagaimana bi sa

misi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih itu menguta-ra kan, MoU itu juga terkait de ngan pembenahan sistem pe ngawasan keuangan nega-ra. Sebagai tindakan preventif mengamankan uang negara.

Wakil Koordinator Indone-

Busyro MuqoddasKetua Komisi Yudisial

MI/PANCA SYURKANI

sia Corruption Watch (ICW) Emer son Yuntho kembali mem-pertanyakan komitmen upa-ya pemberantasan korupsi pemerintah. Sebagai contoh, Peraturan Pre siden (Perpres) mengenai Strategi Nasional dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi (Stranas dan RAN PK) 2010-2025 yang dijanjikan Bap-penas sejak Maret 2010, belum juga terbit.

“Namanya juga Stranas 2010 agak aneh kalau ditandatangani pada 2011 atau setelahnya,” kata Emerson ketika dihubungi Media Indonesia.

Merespons hal ini, Menko Polhukam Djoko Suyanto men-janjikan draf Stranas dan RAN

PK itu akan segera diluncur-kan. “Telah memasuki tahap fi nalisasi. Konsep ini berlaku untuk tahun 2010 hingga 2025 mendatang.”

Ada enam poin yang men-jadi fokus pemerintah, yakni menambahkan strategi pence-gahan, harmonisasi aturan, penyelamatan aset hasil korup-si yang berada di luar negeri, kerja sama internasional, dan monitoring.

Jika sudah fi nal, staf khusus kepresidenan bidang hukum dan HAM Denny Indrayana mengaku, Presiden pasti akan segera memproses draf tersebut menjadi perpres. (*/Ide/Wta/Rin/P-4)

ANTARA/MUHAMMAD DEFFA