ekstraksi bunga kenanga

7
EKSTRAKSI BUNGA KENANGA 1. Topik Percobaan : Ekstraksi Bunga Kenanga Menggunakan Destilasi Uap 2. Tujuan Percobaan : Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik didih 3. Dasar Teori : Ekstraksi adalah metode pemisahan satu atau beberapazat terlarut atau solut di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam ke dua fase pelarut.Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan dengan konsentrasi lebih tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan. Ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan dengan cara dingin dan cara panas. Jenis-jenis ekstraksi tersebut sebagai berikut: Cara Dingin o Maserasi, adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar. Secara teknologi

Upload: sonia-niia-ii

Post on 22-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

praktikum ekstraksi bunga kenanga

TRANSCRIPT

EKSTRAKSI BUNGA KENANGA1.Topik Percobaan :Ekstraksi Bunga Kenanga Menggunakan Destilasi Uap

2.Tujuan Percobaan :Memisahkan campuran dua larutan berdasarkan perbedaan titik didih

3.Dasar Teori :Ekstraksi adalahmetodepemisahan satu atau beberapazat terlarut atau solut di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur.Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam ke dua fase pelarut.Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan dengan konsentrasi lebih tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan.Ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan dengan cara dingin dan cara panas. Jenis-jenis ekstraksi tersebut sebagai berikut:Cara DinginoMaserasi, adalah ekstraksi menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada suhu kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan kontinyu. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan ekstraksi maserat pertama dan seterusnya.oPerkolasi, adalah ekstraksi pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya pada suhu ruang. Prosesnya didahului dengan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai diperoleh ekstrak perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahanCara PanasoReflux, adalah ekstraksi pelarut pada temperatur didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balikoSoxhlet, adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut relative konstan dengan adanya pendingin balik. Digesi, adalah maserasi kinetik pada temperatur lebih tinggi dari temperatur kamar sekitar 40-50 C Destilasi uap, adalah ekstraksi zat kandungan menguap dari bahan dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial zat kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinyu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran menjadi destilat air bersama kandungan yang memisah sempurna atau sebagian. Infuse, adalah ekstraksi pelarut air pada temperature penangas air 96-98 C selama 15-20 menit.Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya melarutkan yang tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang tinggi ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang diekstraksi. Terdapat kecenderungan kuat bagi senyawa polar larut dalam pelarut polar dan sebaliknya.Pemilihan pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh:Selektivitas, pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan.Kelarutan, pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar.Kemampuan tidak saling bercampur, pada ekstraksi cair, pelarut tidak boleh larut dalam bahan ekstraksi.Kerapatan, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dengan bahan ekstraksi.Reaktivitas, pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen bahan ekstraksi.Titik didih, titik didih kedua bahan tidak boleh terlalu dekat karena ekstrak dan pelarut dipisahkan dengan cara penguapan, distilasi dan rektifikasi.Kriteria lain, sedapat mungkin murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun, tidak mudah terbakar, tidak eksplosif bila bercampur udara, tidak korosif, buaka emulsifier, viskositas rendah dan stabil secara kimia dan fisik.Karena tidak ada pelarut yang sesuai dengan semua persyaratan tersebut, maka untuk setiap proses ekstraksi harus dicari jenis pelarut yang paling sesuai dengan kebutuhan.Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen antara dua atau lebih jenis zat yang memiliki karakteristik berbeda dalam suatucampuran. Pemisahan terjadi oleh penguapan salah satu komponen dari campuran. Hal ini membuktikan bahwa beberapa komponen lebih cepat menguap (volatil) dari komponen yang lain yang sukar menguap (non volatil) atau bahwa setiap zat memiliki titik didih yang berbeda. Kegunaan destilasi atau penyulingan larutan ialah untuk memisahkan atau memurnikan zat terlarut dari campuran zat pelarut.Macam-macam destilasi :1. Distilasi sederhana (Non-Fraksionasi)Distilasi ini digunakan bila sampel dikatakan hanya mengandung satu komponen yang mudah menguap atau mempunyai perbedaan titik didih yang tinggi. Pemurnian dengan distilasi sederhana dapat dilakukan dengan distilasi yang berulang-ulang (redistilasi)2. Distilasi VakumDistilasi Vakum disebut juga distilasi dengan tekanan rendah. Untuk mencegah penguraian senyawa-senyawa organik dianjurkan melakukan distilasi dengan metode ini. Distilasi ini terutama digunakan untuk sampel-sampel dengan titik didih diatas 180oc. Dengan bantuan aspirator air, tekanan dapat diturunkan sampai 12-15 mmHg. Sedangkan dengan bantuan pompa vakum tekanan dapat diturunkan sampai 0.01 mmHg. Untuk terakhir ini diperlukan cold trap untuk keamanan dan jangan sekali-kali melepaskan keadaan vakum dengan melepaskan labu atau termometer.Sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi, selanjutnya masukkan batu didih agar pendidihan berlangsung halus dan teratur. Pengontrolan suhu labu distilasi diperlukan supaya pendidihan berlangsung dengan baik.3. Distilasi FraksionasiDistilasi fraksionasi diperlukan untuk pemisahan dua atau lebih komponen yang mudah menguap atau yang mempunyai perbedaan titik didih yang rendah. Kolom fraksionasi memungkinkan adanya kesetimbangan antara turunnya cairan yang mengkondensasi dan naiknya uap, sehingga menghasilkan siklus penguapan kondensasi dalam jumlah banyak.Panjang dan jenis kolom fraksionasi yang diperlukan bergantung pada titik didih komponen-komponen yang akan dipisahkan. Pemisahan yang sesuai untuk komponen- komponen dengan perbedaan titik didih 15-20oc adalah dengan menggunakan vigorous. Untuk komponen-komponen dengan titik didih yang lebih dekat diperlukan packedcolumn atau Spinning Band Column.Kondisi kesetimbangan harus dijaga dalam kolom fraksionasi pada setiap saat untuk memperoleh pemisahan yang baik. Istilahreflux digunakan untuk cairan yang menguap dan kembali ke labu semula sebagai kondensat. Perbandingan distilat dengan jumlah kondensat yang kembali ke labu distilasi (disebut refluks ratio) biasanya harus lebih besar dari satu dan umumnya antara 5-10 untuk komponen yang relatif mudah dipisahkan. Untuk menjaga refluks ratio dalam daerah ini diperlukan pengontrolan pemanasan labu distilasi.

4. Distilasi UapDistilasi ini digunakan untuk cairan-cairan yang sama sekali tidak mau bercampur (immiscible) atau cairan yang bercampur (miscible) sangat terbatas. Campuran heterogen dari dua cairan ini (A dan B) tidak mengikuti hokum Raoult, tetapi masing-masing.

4.Alat dan Bahan :Alat :a). Erlenmeyerb). Mantel pemanasc). Kondensord). Pipet tetese). Keramikf). Penjepitg). Corongh). 2 buah selangi). Corong pisahj). Gelas ukurk). Gelas kimial). Neraca digitalBahan :a). Bunga Kenangab). Airc). N-Heksana

5.Prosedur Kerja :a.Memotong bunga kenanga kemudianditimbang dan dimasukkan kedalam tabung distilasi (steamer).b.Menyalakanmantel pemanasdanmengaturbesar panasnya.c.Menjelang air mendidih, mengaktifkan pompa pendingin distilasid.Memasang erlenmeyeruntuk menampung uap dan produk hasil distilasi.e.Mencatat penambahan dan mengamati kejadian-kejadian yang terjadi selama proses distilasi setiap15 menitf.Proses distilasi berakhirketikatidak terjadipenambahanproduk distilanlagi

Proses pemisahan hasil destilasi :a.Memasukkan hasil destilasi ke dalam corong pisah sebanyak 10 mlb.Menambahkan n-heksana sebanyak 5 ml ke dalam corong pisah, kemudian di kocok beberapa kali dan membuka penutup corong pisah sebentarc.Meletakkan gelas ukur di bawah corong pisah untuk menampung tetesan air yang dikeluarkand.Perlahan-lahan memutar keran corong pisah agar air dapat keluar sedikit demi sedikit sampai habis tepat batas air dan minyak yang terlihat pada corong tersebute.Setelah air habis dikeluarkan, maka diperolehlah minyak kenanga (minyak atsiri) itu.6.Hasil Pengamatan :Pada proses destilasi :a). Suhu awal (T0)= 220Cb). Massa bunga kenanga= 120 gramc). Warna bungayang digunakan= kuningd). Volume air=Berdasarkan panduan praktikum apabila massa bahan 100 gram maka air yang diperlukan 400 ml, maka pada percobaan kami :Massa bunga yang digunakan 120 gram jadi, volume air yang kami gunakan adalah 480 ml.