ekspresi tekanan batin terhadap keadaan sosial...

14
EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL MELALUI MEDIA SENI LUKIS Tamban Arif Maulana* Triyono Widodo** Fenny Rochbeind** Progran Studi Pendidikan Seni Rupa FS Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145Alamat e-mail: [email protected] Abstrak: Penciptaan ini bertujuan untuk mengetahui proses penciptaan karya lukis yang merupakan ekspresi tekanan batin terhadap keadaan sosial dan mengetahui wujud karya seni yang merupakan ekspresi tekanan batin terhadap keadaan sosial. Dalam penciptaan karya seni lukis ini pencipta menggunakan metode dengan menggabungkan tiga teknik yaitu pertama dalam pembuatan latar belakang (background) dilakukan dengan teknik cipratan. Teknik yang kedua adalah dalam pembuatan objek, dengan teknik yang berbeda yaitu menuangkan pigmen cat langsung dari botol sehingga tercipta pengelompokan-pengelompokan (genangan- genangan) pigmen cat yang terpisah. Teknik yang ketiga adalah mempertegas bagian-bagian dari objek yang tercipta dari genangan pigmen cat sebelumnya menggunakan unsur garis lengkung. Kata kunci: seni lukis, keadaan sosial Dalam bahasa Inggris lukisan dikenal sebagai istilah painting. Sedangkan proses untuk menghasilkan painting disebut dengan to paint yang berarti mengecat, yaitu mengecatkan bahan tertentu pada suatu permukaan. Lukisan dapat diartikan sebagai suatu jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas unsur-unsur bidang berwarna (Widodo,1992:4). Mengecat bahan warna pada permukaan seperti yang diungkapkan pada uraian diatas, tidak disamakan pengertiannya dengan mengecatkan bahan warna pada permukaan tembok atau kayu ataupun pada permukaan bidang lain yang sifatnya untuk menutupi sifat (karakteristik) bahan karena pengecatan warna pada lukisan akan membentuk elemen-elemen visual seperti titik, garis, bidang, bentuk, ruangan dan tekstur dengan prinsip-prinsipnya. Selain itu, lukisan sebagai karya yang memiliki nilai seni yang dihasilkan dari ekspresi pencipta, dapat memberikan pengalaman baru bagi penerimanya.

Upload: vothuan

Post on 03-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL MELALUI MEDIASENI LUKIS

Tamban Arif Maulana*Triyono Widodo**Fenny Rochbeind**

Progran Studi Pendidikan Seni Rupa FS Universitas Negeri Malang,Jl. Semarang 5 Malang 65145Alamat e-mail: [email protected]

Abstrak: Penciptaan ini bertujuan untuk mengetahui proses penciptaan karya lukis yangmerupakan ekspresi tekanan batin terhadap keadaan sosial dan mengetahui wujud karya seniyang merupakan ekspresi tekanan batin terhadap keadaan sosial. Dalam penciptaan karya senilukis ini pencipta menggunakan metode dengan menggabungkan tiga teknik yaitu pertamadalam pembuatan latar belakang (background) dilakukan dengan teknik cipratan. Teknik yangkedua adalah dalam pembuatan objek, dengan teknik yang berbeda yaitu menuangkan pigmencat langsung dari botol sehingga tercipta pengelompokan-pengelompokan (genangan-genangan) pigmen cat yang terpisah. Teknik yang ketiga adalah mempertegas bagian-bagiandari objek yang tercipta dari genangan pigmen cat sebelumnya menggunakan unsur garislengkung.Kata kunci: seni lukis, keadaan sosial

Dalam bahasa Inggris lukisan dikenal sebagai istilah painting. Sedangkan proses

untuk menghasilkan painting disebut dengan to paint yang berarti mengecat, yaitu

mengecatkan bahan tertentu pada suatu permukaan. Lukisan dapat diartikan sebagai suatu

jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas unsur-unsur bidang berwarna

(Widodo,1992:4).

Mengecat bahan warna pada permukaan seperti yang diungkapkan pada uraian diatas,

tidak disamakan pengertiannya dengan mengecatkan bahan warna pada permukaan tembok

atau kayu ataupun pada permukaan bidang lain yang sifatnya untuk menutupi sifat

(karakteristik) bahan karena pengecatan warna pada lukisan akan membentuk elemen-elemen

visual seperti titik, garis, bidang, bentuk, ruangan dan tekstur dengan prinsip-prinsipnya.

Selain itu, lukisan sebagai karya yang memiliki nilai seni yang dihasilkan dari ekspresi

pencipta, dapat memberikan pengalaman baru bagi penerimanya.

Page 2: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Seni lukis dari sudut pandang sikap mental berkarya dapat didefinisikan sebagai

aktivitas berolah rupa yang pada prosesnya lebih menekankan pada kebebasan ekspresi

pencipta (Widodo, 1992). Seorang pencipta memiliki kebebasan untuk menciptakan

visualisasi karya yang diciptakan.

Deformasi bentuk atau mengganti warna pada jenis karya seni atau visualisasi karya

bentuk imajinatif (abstrak) merupakan proses penciptaan karya yang wajar dan sah. Seorang

pelukis realis tidak harus meniru bentuk seperti yang tampak. Pelukis realistis,

representational atau abstrak berhak untuk menambahkan ide berdasarkan pengalaman yang

dimiliki ke dalam lukisan yang diciptakan.

Lukisan diciptakan untuk berbagai tujuan seperti menciptakan keindahan,

memberikan hiasan, menampakkan kebenaran, mengungkapkan nilai-nilai religious,

mengungkapkan fantasi, mencatat pengalaman, mencerminkan keadaan sosial budaya atau

untuk mengungkapkan masalah secara umum. Karya seni dengan berbagai peran ini

berfungsi untuk memenuhi kebutuhan rohani, yaitu sebagai media ekspresi bagi pencipta atau

sebagai media apresiasi bagi penerimanya dapat disebut sebagai lukisan. Menurut Widodo

(1992:11) seni lukis dari sudut pandang fungsi dapat didefinisikan sebagai karya seni yang

diciptakan semata-mata sebagai sarana curahan isi hati penciptanya.

Keadaan sosial merupakan suasana/situasi yang sedang berlaku yang berkenaan

dengan masyarakat, berkaitan dengan definisi seni dari pandangan Susane K. Langer yaitu

seni bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi penerima lewat indera dan penciteraan,

kegembiraan, gairah, ketegangan, tekanan pikiran, atau emosi yang kompleks dalam

kehidupan manusia. Dari hal ini dapat dilihat bahwa peranan keadaan/kehidupan sosial

mempengaruhi seniman dalam menciptakan karyanya.

Page 3: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Setiap karya seni, sedikit-banyak mencerminkan setting masyarakat tempat seni itu

diciptakan. Sebuah karya seni ada karena seorang seniman menciptakannya, dan seniman itu

berasal dan hidup dari masryarakat tertentu. Bermasyarakat tersebut merupakan realita yang

langsung dihadapi sebagai rangsangan dan pemicu kreativitas kesenimannya. Seniman dapat

bertindak sebagai saksi masyarakat atau sebagai kritikus. Sebagai kritikus dalam hal ini,

seniman memainkan peran keberadaan dirinya yang bebas dari nilai-nilai yang dianut

masyarakatnya. Jadi, meskipun seniman hidup dalam suatu masyarakat dengan tata nilai

sendiri, dan belajar dari tata nilai tersebut, ia juga punya kebebasan untuk menyetujui atau

tidak menyetujui tata nilai masyarakat itu.

Seniman dan juga orang lain sebagai anggota suatu kelompok masyarakat, dibentuk

oleh nilai struktur (idiologi) yang dianut masyarakatnya. Namun dalam hal bermasyarakat

terdapat sisi individu atau pribadi-pribadi dengan moralitas yang berbeda pula. Hal ini

seharusnya membangun keadaan dan sistem sosial berdasarkan idiologi suatu masyarakat

tersebut. Akan tetapi tidak jarang terdapat individu-individu yang melenceng atau pembelot

dari idiologi berupa nilai norma maupun nilai religi, bahkan tidak disadari sehingga menjadi

kebiasaan dan mempengaruhi keadaan sosial atau yang sering disebut oleh masyarakat salah

kaprah. Dalam peran seniman sebagai saksi masyarakat pelaku seni dapat menjadikan

keadaan masyarakat ini sebagai suatu stimulus dengan reaksi berupa sebuah karya yang

bermuatan ide dan gagasan untuk dikomunikasikan kepada ornag lain agar orang lain

merasakan juga menyadari pemikiran dari hasil pengamatan dan sebagai pelaku dalam

bermasyarakat.(Sumardjo, J. 2000)

METODE

Metode merupakan cara yang dipakai dalam proses penciptaan karya seni. Dalam

penciptaan karya seni lukis ini pencipta menggunakan metode dengan menggabungkan tiga

teknik yaitu pertama dalam pembuatan latar belakang (background) dilakukan dengan teknik

Page 4: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

cipratan. Pelaksaan teknik ini dengan cara mencipratkan cat acrylic secara spontan dari arah

atas menggunakan kuas pada permukaan media kanvas. Dalam kegiatan ini posisi kanvas

direbahkan terlentang pada lantai. Proses dalam teknik yang pertama ini memilki variasi

penggunaan ukuran kuas guna menciptakan hasil cipratan yang berbeda. Hasil cipratan kecil

menggunakan kuas kecil dan hasil cipratan besar dengan kuas yang besar pula.

Teknik yang kedua adalah dalam pembuatan objek, dengan teknik yang berbeda yaitu

menuangkan pigmen cat langsung dari botol sehingga tercipta pengelompokan-

pengelompokan (genangan-genangan) pigmen cat yang terpisah. Dari cat yang masih

menggenang ini kemudian dicipratkan kembali menggunakan kuas. Cipratan yang kedua ini

berbeda dengan cara yang dilakukan pada teknik pertama, perbedaannya adalah cipratan

dilakukan kearah samping (mendatar) menuju genangan-genangan cat yang berdekatan. Hal

ini dilakukan menggunakan pigmen cat dengan alasan pigmen memiliki karakter yang pekat,

tajam. Menghasilkan tampilan objek yang kuat serta kesinambungan antar genangan pigmen

cat dan menciptakan kesatuan pada objek dengan teknik cipatan mendatar.

Teknik yang ketiga adalah mempertegas bagian-bagian dari objek yang tercipta dari

genangan pigmen cat sebelumnya menggunakan unsur garis lengkung. Kemudian dilanjutkan

dengan memberikan gradasi dan menentukan pencahayaan untuk memunculkan efek tiga

dimensi pada objek. Cara ini digunakan untuk mengahasilkan detail dan bentuk objek pada

lukisan yang dihasilkan.

HASIL

1. Karya 1

Judul : “ Tak sadar menuhankan uang ”

Ukuran : 190cm x 150cm

Media : acrylic + pigmen pada kanvas

Page 5: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Tahun : 2012

Foto :

Penjelasan judul dengan perwujudan karya:

Dari visualisasi karya menjelaskan judul yaitu dalam suatu masyarakat pada

zaman sekarang ini banyak terdapat manusia yang lupa diri (mementingkan dirinya

sendiri) apalagi kalau sudah berhubungan dengan masalah perut. Dalam karya

terdapat figur burung ( dapat mewakili individu/manusia/oknum) yang mempunyai

sayap untuk terbang seharusnya dapat menjelajahi wilayah yang luas untuk mencari

makanan yang lain namun dalam karya ini burung berebut dan memburu makanan

tersebut. Kaitannya dengan masyarakat sekarang adalah banyaknya orang yang tidak

peduli dengan yang lain baik itu saudara, teman, atasan/ bawahan, jika sudah di

butakan oleh kebutuhan dalam hal ini adalah uang. Bahkan mereka berpendapat

dapat melakukan segalanya dengan uang.

2. Karya 2

Judul : “ Terseret arus sesat “

Ukuran : 3 panel 80cm x 60cm

Page 6: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Media : acrylic + pigmen pada kanvas

Tahun : 2012

Foto :

Penjelasan judul dengan perwujudan karya:

Dari karya ini memunculkan figur ikan, merupakan binatang air yang berada

pada aliran atau arus air, hubungannya dengan kehidupan sekarang adalah

banyaknya individu/orang dalam suatu masyarakat yang terbawa oleh keadaan

sekitarnya yaitu menuju keadaan yang salah (dalam karya adalah warna yang lebih

gelap) walaupun salah satu ingin keluar dari arus, namun lebih banyak orang yang

menhimpitnya sehingga hanya bisa bertahan tanpa melakukan apa-apa, akhirnya

orang ini seperti membiarkan keadaan yang salah tersebut tetap berjalan walaupun

sebenarnya tidak setuju.

3. Karya 3

Judul : “ Mengagumi pemimpin semu “

Ukuran : 3 panel 80cm x 60cm

Media : acrylic + pigmen pada kanvas

Tahun : 2012

Foto :

Page 7: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Penjelasan judul dengan perwujudan karya:

Dari karya ini muncul sosok naga. Naga merupakan makluk imajiner dan

tidak ada di alam. Naga menurut sebagian orang atau masyarakat, dianggap

mempunyai kekuatan/ peranan yang luar biasa bahkan menjadi suatu yang

membanggakan. Demikian juga pada masyarakat sekarang banyak manusia (oknum)

yang menjadikan orang lain seorang pemimpin tanpa mengetahui kepribadiannya

bahkan visi dan misinya dalam memimpin. Yang mereka lihat hanya karena orang

lain ini dalam suatu masyarakat memiliki kemampuan dari segi perekonomian

(terpandang karna kaya/banyak uang).

4. Karya 4Judul : “ Dengan alasan kasih sayang “

Ukuran : 150cm x 60cm

Media : acrylic + pigmen pada kanvas

Tahun : 2012

Foto :

Page 8: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Penjelasan judul dengan perwujudan karya:

Dari visualisasi karya muncul figur perempuan. Perempuan (menurut

pengalaman pencipta) dalam menghadapi suatu permasalahan adalah lebih

cenderung mengedepankan perasaan atau mengambil mengambil titik aman. Akan

luar biasa jika perempuan tersebut dalam peranan seorang ibu akan tetapi jika

perempuan tersebut berada dalam posisi seorang atasan atau peminpin, maka

penyelesaian masalah akan berakrir menjadi apa yang dia iginkan bukan

penyelesaian secara logika yang berdampak pada tindakan atau kegiatan untuk

penyelesaian masalah melainkan sekedar menjadi perenungan.

5. Karya 5

Judul : “ Sistematika gang buntu “

Ukuran : 90cm x 70cm

Media : acrylic + pigmen pada kanvas

Tahun : 2012

Page 9: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Foto :

Penjelasan judul dengan perwujudan karya:

Dari visualisasi karya terbentuk gumpalan-gumpalan yang bergerak tidak

teratur dan berputar-putar hal ini mencerminkan keadaan seseorang ketika

dihadapkan pada banyak permasalahan. Tidak dapat fokus kepada penyelesaian satu

masalah kemudian beranjak untuk menyelesaikan yang lain melainkan merasa

bingung dan putus asa sehingga sering meninggalkan permasalahan tersebut, dengan

harapan dapat menyelesaikan hal yang lain tetapi pada kenyataannya sama saja dan

hanya terpontang-panting dalam hal-hal itu saja.

6. Karya 6

Judul : “ Kinerja iblis “

Ukuran : 4 panel 50cm x 40cm

Media : acrylic + pigmen pada kanvas

Tahun : 2012

Page 10: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Foto :

Penjelasan judul dengan perwujudan karya:

Dari visualisasi karya terdapat objek yang merupakan perubahan bentuk dari

objek sedikit demi sedikit menjadi bentuk lain tanpa jelas sosok yang ditampilkan.

Demikian pula cara kerja iblis dalam mempengaruhi manusia agar menjadi

pengikutnya sebagai penghuni neraka. Iblis mempengaruhi manusia agar manusia

tidak memiliki tujuan hidup/menuju ke arah yang berkebalikan dari keyakinan dalam

beragama.

PEMBAHASAN

Penciptaan karya lukis ini tidak lepas dari hasil pemikiran yang dilandasi faktor

kepribadian pencipta, dimana kepribadian seorang manusia terbentuk sejak lahir serta dalam

masa perkembangannya. Pencipta sendiri dilahirkan sebagai orang jawa serta di besarkan

oleh orang tua yaitu dari ayah yang agamis. Dalam masa remaja, pencipta mengikuti berbagai

organisasi termasuk menjadi seorang praja muda karana. Dari beberapa hal ini cukup

membetuk karakter pribadi pencipta yaitu seorang yang nasionalis, religius, serta tidak sedikit

kearifan-kearifan jawa terdapat dalam karakter dan kepribadiannya.

Pengaruh kepribadian pencipta terhadap munculnya ide yang dituangkan dalam karya

adalah ketika terdapat banyaknya masalah yang wajar dialami oleh setiap manusia, diataranya

dalam berkehidupan sosial, adaptasi sosial atau bermasyarakat. Ada saatnya keadaan sosial/

Page 11: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

masyarakat yang dialami manusia tidak sesuai dengan karakter dan kepribadiannya, maka

yang akan terjadi adalah masalah atau peristiwa yang mengusik bahkan bertolak belakang

dengan diri pencipta. Melalui kepekaan dan perenungan suatu masalah ini, maka muncul

respon dari pencpita yaitu bahwa diri pencipta sedang bergejolak baik dari perasaan, nurani

maupun pemikirannya yang harus diungkapkan.

Gejolak yang timbul ini menjadi ide dan tema pokok dalam penciptaan dan visualisasi

karya-karya pencipta. Gejolak ini disimbolisasikan pada suatu yang bergerak dan menggeliat

dan unsur sederhana yang mampu mewakili, dalam hal ini adalah unsur garis yaitu garis

lengkung. Namun hal ini tidak cukup untuk sebuah penyelesaian masalah, jika hanya ada

garis lengkung (gejolak) yang akan menimbulkan tindakan yang egois dan mencari

kebenaran dari pencipta sendiri maka pencipta melengkapi ide bahwa iklim, suasana atau

kondisi sosial juga berperan, dalam hal ini adalah visualisai dari latar belakang objek dari

warna yang homogen atau dominasi satu warna.

Hasil pemikiran pencipta juga berperan dalam penyelesaian ide yaitu menjadikan

suatu gagasan bahwa bagaimana karya seni itu tetap menjadi curahan pemikiran, emosi,

perasaan namun juga memiliki nilai estetik yang menarik orang lain yang melihat.

Berdasarkan pada pengamatan pencipta dimana karya lukis utamanya yang berobjekkan

abstraksi sering terlewatkan begitu saja oleh pengamat(masyarakat umum) tanpa tahu isi

maupun pesan yang disampaikan pelukis. Dengan adanya kualitas estetik, media estetik, serta

prinsip organisasi estetik akan membentuk visualisasi yang menarik untuk orang lain

berapresiasi yang selanjutnya menuju ranah kritis maupun keingintahuan terhapat maksud (isi

dan pesan) dari pencipta. Serta dalam penggarapannya pencipta menggunakan tiga teknik

yaitu teknik cipratan baik dari arah atas maupun teknik cipratan mendatar . Juga

menggunakan teknik tata susun atau komposisi, dalam hal ini memperhatikan tampilan detail

,warna, cahaya , dsb. Dalam proses penggarapan (pengerjaan) enam buah karya pencipta

Page 12: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

yaitu membutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan, mengingat dari tiga teknik yang dipakai

tersebut teknik terakhir yaitu proses detail dan pencahayaan merupakan teknik yang paling

lama. Dari pembahasaan dua hal terakhir menunjukkan orisinalitas karya dan merupakan

sebuah proses kriatif dari pencipta.

Dalam penciptaan karya-karyanya pencipta sangat memperhatikan aspek-aspek.

Menurut Anggraini.M (2007:35) aspek adalah pokok pandangan atau pemunculan gagasan,

masalah, situasi, dsb sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang tertentu. Dalam

hal ini aspek tersebut dalah organisasi visual yang menampilkan wujud karya (lukisan)

sebagai karya yang mampu berdiri sendiri yaitu karya yang objektif. Diantaranya dalam

visualisasi karya-karya pencipta terdapat aspek kualitas estetik yaitu pada setiap objeknya

tersusun kesinambungan yang teratur membentuk atribut kesatuan atau kebulatan, serta

terdapat atribut variasi baik dari warna maupun objeknya yang akan menampilkan atribut

keragaman.

Aspek kedua yang dapat dikaji dalam karya-karya pencipta adalah dari penggunaan

unsur-unsur rupa yang merupakan media estetik yaitu pemanfaatan dan pengolahan unsur

garis yang akan mendukung terbentuknya unsur bentuk, penggunaan dan penempatan warna

yang juga mendukung munculnya tektur serta pencahayaan(cahaya). Dan yang terakhir unsur

ruang (keruangan) dari hasil pengolahan dan pemanfaatan arah dating cahaya melaui unsur

warna.

Aspek ketiga yag terdapat dalam karya-karya pencipta adalah hasil penerapan media

estetik yang membentuk struktur artistik melalui prinsip organisasi visual. Prinsip organisasi

visual yang terdapat dalam karya yaitu keselarasan/keserasian, ritme/irama,

kevariasian/emphasis, serta keseimbangan dan kesebandingan.

Page 13: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Keselarasan atau keserasian yang terdapat pada karya-karya pencipta adalah tata

susun yakni perulangan unsur bentuk pada setiap bagian objek serta terdapat banyaknya

perulangan garis. Dalam dua hal ini sekaligus mencapai/memunculkan prinsip irama atau

ritme. Sedangkan prinsip kevariasian atau emphasis pencipta memanfaatkan perbedaan warna

dan ukuran pada bagian objek. Sementara prinsip keseimbangan dan kesebadingan yang di

manfaatkan pencipta adalah keseimbangan asimetris juga informal dan tata letak objek yang

berbeda. Bukan berarti pencipta tidak memperhatikan kedua prinsip tersebut melainkan

kedua prinsip tersebut dimanfaatkan untuk menciptakan kesan bergejolak sesuai pada konsep

karya.

Dalam penciptaan karya seni lukis yang mengekspresikan tekanan batin tehadap

keadaan sosial ini pencipta mampu menghasilkan enam (6) karya seni lukis yang orisinil,

dalam jangka waktu tiga (3) bulan. Karya-karya pencipta juga merupakan hasil kreatif yang

menggunakan tiga teknik, yaitu teknik cipratan baik cipratan dari atas maupun cipratan

mendatar secara spontan (ekspresif) serta teknik memperindah wujud karya dengan

memperhatikan pencahayaan dan detail (forma).

Hasil karya pencipta yang berupa fisik (benda) yaitu lukisan mampu berdiri sendiri

sebagai karya seni yang objektif. Selain itu penggunaan unsur garis dan warna yang

merupakan media estetik yang paling menonjol berkaitan dengan isi pesan yang ingin

dikomunikasikan pencipta mampu ditelusuri (dikaji) sebagai karya yang subjektif.

Dari dua (2) hal tersebut, karya-karya hasil kreatifitas pencipta mampu memenuhi tiga

(3) fungsi pokok seni sekaligus, yaitu fungsi personal, fungsi sosial, serta fungsi fisik. Karya-

karya ini pada akhirnya dapat memberikan pengalaman kepada pengamat baik dari segi

visualisasi yaitu wujud dan teknik yang digunakan, segi isi pesan yang dikomunikasikan

maupun segi kepribadian, cara berfikir serta sudut pandang dari pencipta.

Page 14: EKSPRESI TEKANAN BATIN TERHADAP KEADAAN SOSIAL …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6B092C0E5F1209FC3027D5... · jenis karya seni rupa yang perwujudannya terdiri atas

Daftar RujukanAnggraini, Mairna. 2007. Kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabaya: CV. Prakacita.

Darmaprawira, S. 2002. Warna Teori Dan Kreativitas Penggunaannya edisi ke-2.

Bandung: Penerbit ITB.

Indrawati, L. 2004. Nirmana (Organisasi Visual). Malang: Universitas Negeri Malang.

Sobur, A. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Soedarso, S. 2006. Trilogi Seni.Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.

Soedarso, S. 2000. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern.Jakarta: CV.Studio.

Soedarso, S.1990. Tinjauan Seni .Yogyakarta:Saku dayar sana

Soehardjo ,A.J.2005. Pendidikan Seni. Malang: Balai kajian seni dan Desain. Universitas

Negeri Malang.

Soetjipto, K. 1989. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Modern Jilid I. Jakarta: Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Sony, D, K. 2004. Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Sony, D, K. 2007. Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.

Sumardjo, J. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB.

Sumarwahyudi. 2009.Pengetahuan Seni Rupa. Malang: Universitas Negeri Malang.

Susanto,M. 2002. Diksi rupa.Yogyakarta: Kanisius.

Tim Penyusun Petunjuk Teknis. 2011. Petunjuk Teknis Kegiatan Akademik Jurusan Seni Dan

Desain, edisi 2011. Malang: Jurusan Seni Dan Desain Fakultas Sastra UM.

TIM UM. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang.

Widodo, T. 1992. Dasar-Dasar Seni Lukis (Buku I). Malang. Institut Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Malang.